Materi Kewirausahaan

13
1 Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013 ISSN : 2086-6011 KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP): MODAL MANUSIA DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN Sabri 1) 1) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen Aceh 1. Pendahuluan Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam per-ekonomian suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah masih rendahnya minat masyarakat untuk menjadi wirausaha. 4,676 juta orang (0,8 persen) penduduk Indonesia memilih menjadi wirausaha. Kondisi ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara-negara lain Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian 26 ABSTRAK Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Kelompok kewirausahaan (entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki peranan dalam memajukan perekonomian. Kemajuan bangsa Jepang dan Cina misalnya dimotori oleh wirausawaan. Gelombang usahawanlah yang telah merubah wajah Negara-negara tersebut menjadi Negara dengan tingkat capaian ekonomi tertinggi di dunia. Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kata kunci : Entrepreneurship, kreativitas, usahawan ABSTRACT Entrepreneurship (Entrepreneurship) is the most important issue in the economy of a developing nation such as Indonesia. Group entrepreneurship (entrepre neurship), known as human capital has a role in promoting the economy. Progress nations such as Japan and China led by

Transcript of Materi Kewirausahaan

Page 1: Materi Kewirausahaan

1

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

Vol.IV No.7 Maret 2013 ISSN :

2086-6011

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP): MODAL MANUSIA DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN

Sabri 1)

1) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

1. Pendahuluan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam per-ekonomian

suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Persoalan yang kita hadapi saat ini

adalah masih rendahnya minat masyarakat untuk menjadi wirausaha. 4,676 juta orang (0,8

persen) penduduk Indonesia memilih menjadi wirausaha. Kondisi ini masih sangat jauh jika

dibandingkan dengan Negara-negara lain

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

26

ABSTRAK

Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam perekonomian

suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Kelompok kewirausahaan

(entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki peranan dalam memajukan

perekonomian. Kemajuan bangsa Jepang dan Cina misalnya dimotori oleh wirausawaan.

Gelombang usahawanlah yang telah merubah wajah Negara-negara tersebut menjadi Negara

dengan tingkat capaian ekonomi tertinggi di dunia. Seorang wirausaha adalah seorang yang

memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang

yang

memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the

new

and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

Kata kunci : Entrepreneurship, kreativitas, usahawan

ABSTRACT

Entrepreneurship (Entrepreneurship) is the most important issue in the economy of a developing

nation such as Indonesia. Group entrepreneurship (entrepre neurship), known as human

capital has a role in promoting the economy. Progress nations such as Japan and China led by

Page 2: Materi Kewirausahaan

2

wirausawaan. Usahawanlah wave that has changed the face of these countries into the State

with

the highest level of achievement in the world economy. An entrepreneur is a person who has a

soul and a certain ability to create and innovate. He is someone who has the ability to create

something new and different (ability to create the new and different) or the ability to be creative

and innovative.

Keywords: Entrepreneurship, creativity, entrepreneurial

Kata Kunci : Bonus Demografi

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

2086-6011

seperti Singapura, Cina dan Amerika Serikat.

Kelompok kewirausahaan (entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki

peranan dalam memajukan perekonomian. Kemajuan bangsa Jepang dan Cina misalnya dimotori

oleh wirausawaan. Gelombang usahawanlah yang telah merubah wajah Negara-negara tersebut

menjadi Negara dengan tingkat capaian ekonomi tertinggi di dunia. Indonesia perlu “mewarisi”

pengalaman Hongkong atau Taiwan yang telah berhasil melakukan revolusi kewirausahawaan

hingga akhirnya dapat meningkatkan pendapat nasional dan memperkuat dinamika ekonomi

secara keseluruhan.

2. Modal Manusia berjiwa Entreprenuer

a. Percaya Diri

Selfconfindence (kepercayaan diri) suatu perpaduan antara sikap dan keyakinan seseorang dalam

mengkaji suatu tugas atau pekerjaan. Sifat internal manusia adalah keper-cayaan diri yang besar

untuk melakukan suatu pekerjaan, bukan karena suatu paksaan. Seseorang dengan

Selfconfindence yang tinggi akan menjadi entrepreneur (wirausaha) tanpa sedikit pun ragu dalam

melangkah untuk mencapai tingkat wira-usaha pemula, tangguh dan handal. Tanpa sedikitpun

terpengaruh dengan lingkungan yang akan merumuskan motivasinya menjadi orang sukses.

Page 3: Materi Kewirausahaan

3

Optimisme dan keberanian mengambil resiko dalam mengkaji suatu tantangan tugas tidak luput

dari pengaruh kepercayaan diri yang ada. Geoffrey G Meredith, mengemukakan profil wirausaha

yang utama adalah percaya diri yang memiliki watak ketidaktergantungan, individual dan

optimis. Pengambilan resiko dengan watak suka pada tantangan akan berorientasi ke masa depan

yang berpandangan jauh kedepan. Tingkat kemandirian atau kemampuan untuk berdiri sendiri

erat hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri seseorang. David J. Schwartz mengatakan

bahwa untuk mem-bangun kekuatan dan keyakinan seseorang harus melakukan pedoman untuk

mengha-silkan dan memperkuat kekuatan keyakinan diri.

Pikirkan keberhasilan jangan pikirkan kegagalan

Terus menerus mengingat sesuatu yang lebih baik

Keyakinan yang tinggi

Masih banyak masyarakat kita termasuk kalangan generasi muda yang belum mampu

menghilangkan perilaku rendah diri atau minder bahkan banyak terjadi kegagalan mencapai

keberhasilan karena menurutnya

keyakinan dan kepercayaan diri.

b. Sikap Mental Wirausaha

Agama Islam sudah mengarahkan bahwa manusia khususnya kalangan muslim untuk senantiasa

memiliki sifat wira dan ksatria yang meliputi keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh

tanggung jawab, lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan

golongan atau kelompok, jujur dan berjiwa besar. Nabi Muhammad saw salah satu seorang

entrepreuner (wirausaha) yang patut kita contoh, dengan sifat keteladanan, keluhuran budi dan

jujur. Beliau berhasil mengembangkan agama islam dengan dakwah yang dibarengi aktivitas

bisnis.

Wirausaha di zaman millenium ini perlu meneladani Rasullullah, clean and clear, bersih dari

upaya pembohongan hanya untuk kepentingan individu. Upaya menggalakkan segala cara untuk

memperoleh keuntungan yang besar tercermin dari pemalsuan produk, mark up, pada anggaran

proyek, investasi bodong sudah lazim terjadi dikalangan para pengusaha.

c. Mengubah Pola Pikir

Page 4: Materi Kewirausahaan

4

Pola pikir yang diwujudkan dalam citacita untuk menjadi pegawai sebenarnya sudah terjadi

diberbagai belahan dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Seorang penulis tentang motivasi yang

terkenal yaitu Max Ghunter pernah mengkritik system pendidikan di Amerika Serikat tahun 70

an yang katanya hanya akan melahirkan lulusan “sanglaritis” yang artinya mereka mempunyai

mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta. Mereka kurang mampu

dan mau mencipapkan lapangan kerja sendiri.

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

27

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

2086-6011

Kasus yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 70 an itu sekarang terjadi di Indonesia.

Ternyata pendidikan kita cenderung melahirkan output yang sanglaritis, memiliki mental pencari

kerja bukan pekerja mandiri atau wirausaha. Melihat pada angka pengangguran yang masih

tinggi yaitu di atas 7,61 juta orang, penganggur lulusan Perguruan Tinggi + 2 juta orang.

Indonesia mestinya merasa cemas bahwa model pendidikan kita seharusnya orientasi di ubah

dari teoritis ke praktis.

Pendidikan kejuruan yang menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal perlu di

perbanyak. Proses pendidikan dipandang terobosan yang paling baik dalam membangun

wirausahawaan didalam masyarakat. Selain pendidikan kejuruan yang perlu ditingkatkan,

kurikulum pendidikan umum juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah khususnya

pendidikan dasar untuk memasukkan pendidikan dan pengetahuan kewirausahawaan. Tidak saja

pada tataran pendidikan formal, pada pendidikan Non formal juga harus ditingkatkan

implementasi pengetahuan kewirausahaan. Dengan dukungan teknologi komunikasi (internet)

bisa mempercepat akselerasi dan transformasi pendapatan kewirausahaan kepada masyarakat.

Bercermin pada kasus yang terjadi di Taiwan, organisasi kepemudaan terlibat jauh dalam

Page 5: Materi Kewirausahaan

5

rekayasa sosial. Dengan semangat yang tinggi telah mampu bersaing dengan Cina dalam hal

mem percepat lahirnya wirausahawaan yang tangguh.

Organisasi kepemudaan kita harusnya berkontribusi aktif dalam aspek rekayasa sosial,

penciptaan lapangan kerja, meminimalisir angka pengangguran dan mencegah penyakit sosial

ditengah-tengah masyarakat. Salah satu peran yang dapat di ambil yaitu menjadikan organisasi

kepemudaan menjadi lembaga kewirausahaan yang dapat dikembangkan secara baik untuk

mendukung secara langsung ataupun tidak langsung pada pelaku ekonomi mikro, kecil dan

menengah. Untuk mengubah mental dan motivasi dikalangan para pemuda di Indonesia, perlu

diciptakan pola pikir menciptakan lapangan kerja ketimbang mencari kerja. Proses ini memang

tidak cepat, membutuhkan waktu yang relatif lama, namun kita harus segera berbuat agar

kewirausahaan dapat berhasil. Proses ini membutuhkan pendidikan (sekolah) yang berwawasan

wirausaha (entrepreneurship) dan menerapkan mata kuliah di setiap disiplin ilmu di perguruan

tinggi.

d. Kreativitas Dalam Wirausaha

Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi

dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan

untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),

kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung risiko (risk

bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide. Kemauan dan kemampuan - kemampuan

tersebut diperlukan terutama untuk :

a) Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)

b) Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),

c) Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),

d) Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar

e) Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

Page 6: Materi Kewirausahaan

6

Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, maka

seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut

sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang

berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini

di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk

ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosanterobosan baru dalam

dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

28

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

2086-6011

kreatif yang kelihatannya mustahil.

Menurut Sumarno (1984) pengertian kreativitas dibagi menjadi dua yakni:

1) Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat

hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.

2) Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada

sebelumnya.

Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai, penciptaan nilai, serta

penemuan peluang bisnis. Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan

keadaan masa depan, di mana seorang wirausaha akan beroperasi, juga akan memberikan

gambaran yang tidak dapat dihasilkan oleh eksplorasi terhadap trend masa kini. Dalam

mengelola usaha, keberhasilan seorang wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha,

serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi

seorang wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju

Page 7: Materi Kewirausahaan

7

dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk

mengembangkan usahanya.

Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru untuk

kemajuan dalam bidang usahanya. Meredith, berpendapat bahwa pola pemikiran yang kreatif

merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan

pekerjaanya. Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai

sesuatu tujuan. Seorang wirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan,

lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

Secara umum ciri – ciri pemikiran kreatif yaitu :

sensitif terhadap masalah-masalah,

mampu menghasilkan sejumlah ide besar,

fleksibel,

keaslian,

mau mendengarkan perasaan,

keterbukaan pada gejala bawah sadar,

mempunyai motivasi,

bebas dari rasa takut gagal,

mampu berkonsentrasi,

3. Peranan Kreativitas dalam Wirausaha

Mayoritas orang mengabaikan kreativitas karena dia tidak mengetahui manfaat kreativitas

tersebut. Ada beberapa contoh pentingnya kreativitas yaitu:

1) Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah, namun

kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah

tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar untuk

memecahkan masalah tersebut.

2) Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus di hadapi. Untuk

menghadapi persaingan dibutuhkan kreatifitas untuk menghasilkan ide - ide dan produk

yang unggul dibandingkan pesaing kita.

Page 8: Materi Kewirausahaan

8

3) Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan

tugas .

4) Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide untuk masalah -

masalahnya .

Berdasarkan contoh diatas maka dapat diasumsikan bahwa dalam wirausaha sangat diperlukan

kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan cara-cara baru.

Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah domain, tetapi memiliki batasan yang tegas. Kreativitas

merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atasmberbagai tahap. Kreativitas

berkaitanndengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan

dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya. Dengan memiliki

kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu memiliki terobosan untuk usahanya

dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

29

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

2086-6011

dikembangkan maka usaha tersebut akan maju dan terus berkembang sehingga tujuan

perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik. Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah

memiliki keunggulan dalam suatu produk dibandingkan dengan para pesaing. Jika suat

perusahaan tidak memiliki dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak

akan dapat berkembang dan akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk menang

dalam persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh

karena itu kreativitas sangat penting untuk dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.

Contoh kasus misalnya suatu Perusahaan X memproduksi suatu minuman yang telah dikenal

oleh masyarakat. Agar konsumen tersebut tidak berpaling pada produk minuman lainnya, maka

perusahaan tersebut melakukan suatu inovasi dalam kemasan produknya yaitu dengan

Page 9: Materi Kewirausahaan

9

menciptakan kemasan yang baru untuk dapat meningkatkan penjualan supaya konsumen lebih

mengenal produk tersebut melalui kemasan yang unik dan menarik, seperti perusahaan tersebut

membuat kemasan minuman kotakan.

Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu saja. Ada proses yang harus

dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat

diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam suatu kreativitas yaitu :

a) Persiapan (Preparation)

Meletakkan dasar pemikiran, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan

problematikanya.

b) Penyelidikan (Investigation)

Melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang akan dikembangkan.

c) Transformasi (Transformation)

Berkaitan dengan proses konversi/perubahan dari data sumber ke data tujuan.

d) Penetasan (Incubation)

Mengeluarkan atau mendapatkan gagasan baru, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja,

jawaban baru dan lainya.

e) Penerangan (Illumination)

Memberikan uraian yang jelas pada persoalan yang ada sehingga menjadi semakin terang pokok

persolan dan pemecahannya.

f) Pengujian (Verification)

Melakukan pengujian kecil maupun besar dengan alat bantu uji statistik, matematik, historis,

maupun diskriptif.

g) Implementasi (Implementation)

Mengimplementasikan semua yang telah diperoleh agar semakin menunjukkan hasil yang

semakin baik dan sempurna. Dari beberapa poin di atas tentunya kreativitas itu sangat penting

Page 10: Materi Kewirausahaan

10

dan modal utama yang harus dimiliki seorang wirausahawan . Karena tanpa kreativitas produk

yang dihasilkan akan kalah saing dan tidak mampu bertahan untuk menghadapi persaingan pasar.

4. Membangun Kewirausahaan

a. Peran Pemerintah

Peranan pemerintah dalam meningkatkan kewirausahaan pada bidang usaha mikro, kecil dan

menengah perlu mendapat perhatian serius terutama pembinaan, pelatihan, permodalan dan

pemasaran. Pada tataran pembinaan perlu dilakukan pembinaan yang terarah seperti pemetaan,

pendataan, dan inventarisasi pada organisasi dan kelompok sasaran. Pembinaan yang baik

adalah di lakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan Instansi terkait (Pemerintah Daerah),

Perbankan, Koperasi, Swasta dan Perguruan Tinggi. Pembinaan kewirausahaan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah dapat dilakukan melalui kelompok, misalnya kelompok usaha perempuan

atau pun melalui koperasi seperti KOPINKRA (Koperasi Kerajinan Rakyat). Dalam hal

pelatihan, Pemerintah dan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada

Masyarakat dapat bersinergi atau organisasi yang berpengalaman, Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), untuk membekali para wirausawaan meningkatkan kecakapan (skill) dalam mengolah

atau menghasilkan produk dan jasa yang market oriented baik untuk skala domestik maupun

ekspor. Pelatihan tidak hanya terbatas pada kemampuan produksi melainkan juga pada konteks

finansial, akuntansi dan manajemen.

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

30

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

2086-6011

Pada sisi permodalan atau investasi akses pada perbankan harus lebih terbuka dan tidak

birokratis. Tidak mempersulit para wirausahawaan dalam hal memperoleh kredit karena

permasalahan modal adalah masalah klasik yang sering di anggap suatu kendala dalam

pengembangan bisnis/usaha di kalangan Entrepreneur.

Page 11: Materi Kewirausahaan

11

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program PNPM merupakan angin segar bagi para wirausawaan

saat ini, namun yang perlu mendapat perhatian tentang regulasinya. Termasuk juga dana CSR.

Modal tidak hanya uang. Dalam kacamata para wirausawaan modal adalah sesuatu yang dapat

digunakan untuk menjalankan usaha. Dengan demikian modal dapat berupa benda fisik ataupun

bukan. Pikiran, kesempatan, waktu, pendidikan dan pengalaman merupakan benda abstrak yang

sesungguhnya merupakan modal yang tidak ternilai dan sangat menentukan keberhasilan dalam

kewirausahaan. Bagi wirausaha yang bergerak disektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

masalah pemasaran menjadi konsentrasi penting. Tidak hanya pasar dalam negeri tapi juga pasar

ekspor. Khusus untuk pasar ekspor berdasarkan data dari Menkop & UKM total nilai ekspor dari

tiga kelompok usaha yaitu pertanian, pertambangan dan manufaktur adalah tertinggi.

Untuk golongan manufaktur adalah sembilan kelompok yaitu:

1) makanan, minuman, tembakau,

2) tekstil, kulit dan alas kaki,

3) produk-produk dari kayu,

4) kertas dan publikasi,

5) pupuk dan produk kimia lainnya,

6) semen dan pertambangan non logam,

7) logam dasar, baja dan besi,

8) alat-alat transportasi, mesin dan peralatan lainnya

Nilai ekspor komoditi UMKM tahun 2012 berjumlah 157 juta dolar atau naik menjadi 30,34%

dibanding tahun 2011. Di Indonesia tidak semua usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

mengekspor sendiri atau langsung ke pasar tujuan tapi masih melalui Negara ketiga. Hal inilah

yang patut menjadi tekanan pada wirausahaan Indonesia harus mengetahui dan mempelajari

pasar global, baik ke pasar Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika. Pasar domestik khusus barang-

barang kerajinan/souvenir untuk wisatawan baik domestik maupun manca Negara.

b. Membangun Industri Pedesaan

Page 12: Materi Kewirausahaan

12

Ada empat kelompok industri di pedesaan yang paling banyak bahkan mendominasi penyerapan

tenaga kerja non pertanian, pedesaan dan kota yaitu: a) industri bahan bangunan (construction

industry), b) industri pengolahan hasil pertanian (agro processor) yang mengolah hasil pertanian

sebagai bahan baku untuk industri lain, c) industri bahan makanan (food processor) yang

mengolah hasil petanian sebagai bahan konsumsi sebagai beragam jenis kerupuk dan kacang

garing serta, d) penyalur pembuat input dan alat pertanian. Industri ini berskala rumah tangga

kecil dan beberapa berukuran besar.

Disektor-sektor tersebut diatas, wirausaha dapat melakukan aktifitas untuk meningkatkan

kinerjanya dan memperoleh pendapatan yang layak. Agar semua aktivitas tersebut dapat

dilakukan dengan baik, maka wirausahawan dapat mempelajarinya dari berbagai media yang ada

baik media cetak maupun media elektronik, teknologi infromasi (Internet) dan buku-buku yang

berkenaan dengan industri pedesaan.

5. Penutup

Peranan Kewirausahaan atau Entrepreneurship merupakan hal penting untuk penentu pada usaha

pengembangan ekonomi rakyat dan secara nasional. Para kwirausahaan (entrepreneur)

merupakan asset atau modal pembangunan yang harus dipelihara dan dikembang luaskan dalam

masyarakat, khusunya masyarakat terdidik. Sehingga pada gilirannya mampu ikut mendukung

percepatan pembangunan negeri, di satu sisi dan mengurangi beban Negara di sisi lain.

Negara maju dengan tingkat capaian ekonomi tinggi di dunia, sangat di dukung adanya para

wirausahan yang tangguh dan terus berkembang, dan pada saat sama juga pemerintah meberikan

ruanga yang besar pada mereka untuk berkarya. Karena dengan demikian para entrepreneur akan

memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the

new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

31

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh

ISSN :

Page 13: Materi Kewirausahaan

13

2086-6011

Daftar Pustaka

David J. Schwartz. (2006). Berfikir dan Berjiwa Besar. PT. Pustaka Delapratasa, Jakarta

Kasmir, Kewirausahaan, Raja Grafindo (2006) Jakarta

Rizqi, Diaz. (2009). Kreativitas Dalam Wirausaha. http:// rizqidiaz.blogspot.com

kreativitasdalam- wirausaha.html (diakses tanggal 21 Maret 2013)

Soesarsono Wijandi. (2000). Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru Algesindo, Jakarta

Sutristo Iwantono. (2002). Kiat Sukses Berwirausaha, Grasindo, Jakarta Tulus TH. Tambunan

(2009). UMKM di Indonesia Ghalia Indonesia, Jakarta

Riwayat Penulis:

Sabri, SE., M.Si

Dosen pada jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Almuslim Bireuen – Aceh. Lahir

di Bireuen, pada 9 April 1962. Memperoleh

gelar SE dan M.Si di FE Unsyiah Banda Aceh.

Sabri