Materi Kelembagaan Htr

10
BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI WILAYAH XVII JAYAPURA KELEMBAGAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT DI PROVINSI PAPUA

Transcript of Materi Kelembagaan Htr

Page 1: Materi Kelembagaan Htr

BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSIWILAYAH XVII JAYAPURA

KELEMBAGAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT

DI PROVINSI PAPUA

Page 2: Materi Kelembagaan Htr

Latar Belakang

Sebagian besar (70 % dari 1.875.388 jiwa) masyarakat adat berdomisili di kampung (2.593 kampung) yang berada di dalam dan sekitar hutan dengan mata pencaharian utama sangat bergantung pada hutan sebagai peramu

Pengelolaan hutan pada saat ini masih belum memberikan ruang kepada masyarakat untuk ikut mengelola hutan di sekitarnya

Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku atau mitra utama

Page 3: Materi Kelembagaan Htr

Kelembagaan HTR

- Kelompok Tani HTR- Koperasi

Page 4: Materi Kelembagaan Htr

Kelompok Tani HTR adalah kumpulan individu petani dalam suatu wadah organisasi yang tumbuh berdasarkan kesamaan profesi dan kepentingan untuk bekerjasama dalam rangka pengembangan usaha hutan tanaman Rakyat dalam rangka kesejahteraan anggotanya

Koperasi adalah koperasi primer yang didirikan dan beranggotakan orang seorang sebagaimana dimaksud dalam undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang PerkoperasianKoperasi dibentuk dalam skala usaha mikro, kecil , menengah dan diangun oleh masyarakat yang tinggal di dalam atau di sekitar hutan

Page 5: Materi Kelembagaan Htr

Penyiapan Kondisi Masyarakat(Pra Kondisi Masyarakat)

Sosialisasi

Pelatihan keterampilan masyarakat adat melalui :* Pelatihan teknis kehutanan * Pelatihan manajemen

Page 6: Materi Kelembagaan Htr

Pembentukan Kelembagaan

Masyarakat mengorganisasikan dirinya berdasarkan kebutuhannya, dalam satu wadah kelembagaan yang disebut Kelompok Tani Hutan Tanaman Rakyat (KTHTR) serta bertanggung jawab terhadap lahan/ hutan yang dikelola baik dari segi kelestarian hasil maupun secara administrasi dan keuangan.

Kelompok yang telah terbentuk disahkan oleh lembaga masyarakat adat setempat dan kepala kampung serta diketahui oleh Kepala Distrik dan Kepala Dinas Kabupaten/ Kota

Page 7: Materi Kelembagaan Htr

Persyaratan Kelompok :

Harus memiliki nama kelompok Memiliki Susunan Pengurus (struktur organisasi) dan uraian

tugas Memiliki Peraturan Kelompok antara lain Meliputi :

- Kewajiban terhadap Penyelenggaraan HTR- Kewajiban keamanan areal- Kewajiban terhadap keuangan- Kewajiban hubungan antar kelompok di dalam atau di kampung terkait

Page 8: Materi Kelembagaan Htr

Fasilitasi/Pendampingan

Fasilitasi bertujuan untuk : Meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam mengelola

organisasi kelompok. Membimbing kelompok mengajukan permohonan izin sesuai

ketentuan yang berlaku. Meningkatkan kemampuan kelompok dalam menyusun rencana

kerja pengelolaan HTR. Meningkatkan kemampuan kelompok dalam melaksanakan

budidaya hutan melalui pengembangan teknologi tepat guna dan meningkatkan nilai tambah hasil hutan.

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kelompok melalui pengembangan pengetahuan, kemapuan dan keterampilan.

Memberikan informasi pasar dan modal dalam meningkatkan daya saing dan akses kelompok terhadap pasar modal.

Meningkatkan kemampuan kelompok dan masyarakat setempat dalam mengembangkan usaha pengelolaan HTR.

Page 9: Materi Kelembagaan Htr

Jenis fasilitasi meliputi :

Pengembangan kelembagaan kelompok Pengajuan permohonan ijin Penyusunan rencana kerja pengelolaan HTR Teknologi budidaya hutan dan pengelolaan hasil hutan Pendidikan dan latihan Akses terhadap pasar dan modal Pengembangan usaha

Page 10: Materi Kelembagaan Htr

Pelaksana Fasilitasi Fasilitasi wajib dilakukan oleh Kepala Kampung, Kepala

Distrik, Dinas Kabupaten/ Kota dan dapat dibantu oleh Dinas Provinsi

Pelaksanaan fasilitasi dapat dibantu oleh pihak lain, antara lain - Perguruan tinggi/ lembaga penelitian dan pengabdian

masyarakat- Lembaga swadaya masyarakat- Lembaga keuangan- Koperasi- BUMN/ BUMD/ BUMS/ BUMS