MATERI I

5
MATERI I: PENGERTIAN DAN LINGKUP SEJARAH INTELEKTUAL. I. DEFINISI UMUM SEJARAH INTELEKTUAL. o Kuntowijoyo. Ia membandingkan secara sejajar pengertian sejarah intelektual dengan sejarah pemikiran dan sejarah gagasan, karena menurutnya sejarah pemikiran adalah terjemahan dari history of ideas dan intelectual history. Karenanya ia mendefinisikan sejarah intelektual sebagai “peranan gagasan dalam peristiwa dan proses sejarah”. Definisi tersebut menyiratkan bahwa proses dan peristiwa sejarah yang dialami manusia, dipengaruhi oleh aktivitas pemikiran. Kuntowijoyo mencontohkannya melalui argumen yang dikemukakan Collingwood, dalam bukunya The Ideas of History, bahwa: Semua sejarah adalah sejarah pemikiran; Pemikiran hanya mungkin dilakukan oleh individu tunggal; Yang perlu dilakukan sejarawan adalah re-enacment (melakukan kembali) pikiran masa lampau. o Definisi intelektual memang berkenaan dengan aktivitas pemikiran: KBBI (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2002): intelektual adalah “mereka yang memiiki kecerdasan tinggi, atau cendikiawan”; “totalitas pengertian atau kesadaran, terutama menyangkut pemikiran dan pemahaman”. 1

Transcript of MATERI I

Page 1: MATERI I

MATERI I: PENGERTIAN DAN LINGKUP SEJARAH INTELEKTUAL.

I. DEFINISI UMUM SEJARAH INTELEKTUAL.

o Kuntowijoyo.

Ia membandingkan secara sejajar pengertian sejarah

intelektual dengan sejarah pemikiran dan sejarah gagasan,

karena menurutnya sejarah pemikiran adalah terjemahan dari

history of ideas dan intelectual history.

Karenanya ia mendefinisikan sejarah intelektual sebagai

“peranan gagasan dalam peristiwa dan proses sejarah”.

Definisi tersebut menyiratkan bahwa proses dan peristiwa

sejarah yang dialami manusia, dipengaruhi oleh aktivitas

pemikiran. Kuntowijoyo mencontohkannya melalui argumen

yang dikemukakan Collingwood, dalam bukunya The Ideas of

History, bahwa:

Semua sejarah adalah sejarah pemikiran;

Pemikiran hanya mungkin dilakukan oleh individu

tunggal;

Yang perlu dilakukan sejarawan adalah re-enacment

(melakukan kembali) pikiran masa lampau.

o Definisi intelektual memang berkenaan dengan aktivitas

pemikiran:

KBBI (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2002): intelektual adalah

“mereka yang memiiki kecerdasan tinggi, atau

cendikiawan”; “totalitas pengertian atau kesadaran,

terutama menyangkut pemikiran dan pemahaman”.

II. LINGKUP KAJIAN SEJARAH INTELEKTUAL: AKTIVITAS PEMIKIRAN

DALAM HAL KONTEKS SOSIAL DAN PENGARUHNYA.

o Crane Brinton.

Lingkup Sejarah intelektual dalam makna luas:

Segala aktivitas pemikiran manusia yang pernah

ada.

1

Page 2: MATERI I

Aktivitas pemikiran ini meninggalkan jejak berupa

rekaman pemikiran pada berbagai bidang, seperti

filsafat, literatur, agama, ilmu pengetahuan, seni.

Untuk memahami pengaruh gagasan para tokoh

pemikir di masyarakatnya; untuk memahami

hubungan antara pemikiran tersebut dengan faktor-

faktor non-intelektual yang menjadi pendorongnya, baik

yang berasal dari individu maupun psikologi massanya.

Lingkup Sejarah intelektual dalam makna sempit:

Rekaman pemikiran manusia, khususnya karya di

bidang sejarah sosial dan ekonomi yang fokusnya

adalah peranan gagasan.

Sejarah intelektual membatasi diri pada tulisan dan

pernyataan yang pernah dikemukakan manusia,

termasuk di dalamnya adalah teori, kendati teori

tersebut masih merupakan hal yang meragukan bagi

masyarakat.

o Syed Hussein Alatas:

Berkaitan dengan lingkup kajian sejarah intelektual pada

aktivitas pemikiran manusia, maka Syed Hussein

mengemukakan tentang bidang yang digeluti kalangan

intelektual:

Seorang intelektual memusatkan diri untuk memikirkan

ide dan masalah non-material dengan kemampuan

penalarannya.

Mengutip Roberto Michels (dari buku Encyclopedia of

Social Sciences. New York: Macmillan, 1949): “orang-

orang yang memiliki pengetahuan, atau dalam arti

sempit, mereka yang mendasarkan penilaiannya pada

renungan dan pengetahuan, yang kurang langsung dan

tidak semata-mata berasal dari persepsi inderawi (lebih

menekankan rasionalitas dari pada cara empirik).

2

Page 3: MATERI I

Tentang lingkup kajian sejarah intelektual pada konteks sosial

aktivitas pemikiran serta pengaruhnya sosialnya, Syed

mengungkapkan ciri-ciri kaum intelektual:

Bisa berasal dari berbagai kalangan;

Muncul sebagai pendukung atau penentang arus

/gerakan kebudayaan dan politik tertentu.

Biasanya bukan pekerja tangan. Kebanyakan ada yang

berprofesi sebagai penulis, guru, dosen, penyair,

wartawan dsb.;

Agak terpecil dari masyarakat umum, lebih sering

bersama kelompoknya;

Tidak terlalu tertarik pada segi pengetahuan teknis;

dunia pemikirannya lebih bersentuhan dengan berbagai

ide mengenai agama, kehidupan yang lebih baik, seni,

rasa kebangsaan, ekonomi berencana dan kebudayaan;

Berbeda dengan kaum spesialis, kaum intelektual

berusaha melihat sesuatu dalam perspektif yang luas;

dalam bentuk saling keterkaitan secara luas;

Kelompok intelektual senantiasa adalah bagian kecil

dalam masyarakatnya, karena:

Fungsi kaum intelektual adalah memberi

kepemimpinan dalam dunia bepikir di tengah

masyarakatnya: kaum intelektuallah yang berupaya

menjelaskan masalah dalam masyarakatnya; berusaha

menemukan pemecahannya; menghasilkan ide-ide dan

menyebarluaskannya pada masyarakat.

Sejarah intelektual adalah sejarah yang mengkaji aktivitas

pemikiran manusia di masa lalu beserta konteks sosialnya.

Aktivitas pemikiran yang dikaji dianggap memiliki pengaruh luas

dan memberi kepemimpinan bagi masyarakat. Aktivitas pemikiran

ini dilakukan sekelompok masyarakat yang fungsi sosialnya adalah

memberi kepemimpinan dalam berpikir bagi masyarakatnya,

3

Page 4: MATERI I

sehingga kelompok kecil ini adalah kalangan elit karena punya

fungsi kepemimpinan.

Pengetahuan seseorang tentang suatu pokok masalah, atau gelar

akademis tertentu belum membuat seseorang menjadi seorang

intelektual, bila tidak punya pengaruh sosial.

III. PENGERTIAN SEJARAH INTELEKTUAL, MELALUI PERBANDINGAN

DENGAN BIDANG LAIN YANG JUGA MENGKAJI GAGASAN.

Sejarah intelektual bukan satu-satunya bidang kajian sejarah

yang mengkaji aktivitas pemikiran. Sehingga perlu diperhatikan

beberapa pengertian kajian sejarah yang juga berorientasi pada

aspek gagasan sebagai objek kajiannya.

Berikut beberapa kajian sejarah yang dimaksud, yang

dikemukakan oleh Sartono Kartodirjo: sejarah mentalitas, sejarah

intelektual, daN

4