Materi Dokkel 1-44
description
Transcript of Materi Dokkel 1-44
KEDOKTERAN KELUARGA (BAHAN KULIAH)
SUPRIJATI D. ROCHADI, dr.MS
KEPUSTAKAAN AZRUL AZWAR, DR. MPH, “PENGANTAR PELAYANAN
DOKTER KELUARGA” , YAYASAN PENERBITAN I.D.I JAKARTA, 1996.
GOGH LEE GAN, AZRUL AZWAR, SUGITO WONODIREKSO, “A PRIMER ON FAMILY MEDICINE PRACTICE” , SINGAPORE INTERNATIONAL FOUNDATION, SINGAPORE, JUNE 2004.
MARK A. GRABER, PETER P. TOTH, ROBERT L HERTING JR, “BUKU SAKU DOKTER KELUARGA UNIVERSITY OF IOWA” , PENERBIT BUKU KEDOKTERAN E.G.C , JAKARTA , 1996.
MUST KNOW!!!! TENTANG DOKTER KELUARGA
I. KONSEP DASAR PELAYANAN DOKTER KELUARGA
II. KELUARGA SEBAGAI SUBYEK DAN OBYEK PELAYANAN
III. HUBUNGAN DOKTER KELUARGA DAN PASIEN
IV. KONSULTASI DAN RUJUKANV. KONSELING DAN I.CVI. PENANGANAN PENYAKIT KRONISVII.PALIATIF CAREVIII.PENANGANAN PENCEGAHANIX. REKAM MEDIK
ILMU KEDOKTERAN KELUARGA (FAMIY MEDCINE)(P.B I.D.I, 1983)
Adalah ilmu yang mencakup seluruh spectrum ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.
DOKTER KELUARGA(SINGAPORE COLLEGE OF GENERAL,1987)
Adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungan dimana pasien berada.
DOKTER KELUARGA(IKATAN DOKTER INDONESIA, 1982)Adalah dokter yang memberikan
pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak memandang penderita sebagai individu yang sehat tetapi sebagai unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarga
SPESIALISASI ATAU DOKTER UMUM ?
ADA BEBERAPA PENDAPAT :
1. INGGRIS dan AUSTRALIA DOKTER KELUARGA = DOKTER UMUM
2. AMERIKA SERIKAT DOKTER KELUARGA ADALAH DOKTER SPESIALIS
3. INDONESIA DOKTER KELUARGA ADALAH SEMUA DOKTER YANG
MENJALANKAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
4. DOKTER KELUARGA ≠ DOKTER UMUM, NAMUN BANYAK PERSAMAANNYA
PERBEDAAN DOKTER KELUARGA DENGAN SPESIALLIS
1. Dokter keluarga sering berhubungan dengan permasalahan klinik yang tidak terdiferensiasi
2. Dokter keluarga memandang penyakit pasien secara menyeluruh
3. Pengambilan keputusan klinik tidak hanya dipengaruhi oleh hasil pemeriksaan fisik
1. AMERIKA SERIKAT, 1969
Mendidik Spesialis DOKTER KELUARGA
2. AUSTRALIA, 1973
Program pendidikan kedokteran berkelanjutan berikut ujiannya (Familiy Medicine Program)
3. INDONESIA
1981 : KELOMPOK STUDI DOKTER KELUARGA
1990 : KOLESE DOKTER KELUARGA INDONESIA MENJADI ANGGOTA I.D.I
4. 1972 : Didirikan Organisasi Internasional WONCA : Indonesia menjadi anggota
WONCA : World Organization of National College Academic and Academic Association of General Practitioners/Family Physian
THE FOUR PRINCIPLE OF FAMILY MEDICINE
1. Dokter keluarga harus mempunyai kemampuan/skill yang tinggi di bidang klinis kedokteran.
2. Dokter Keluarga Berbasis pada Masyarakat Sebagai member Merespon kebutuhan pelayanan masyarakat Merawat pasien di tempat praktek di rumah sakit, di U.G.D
termasuk juga merujuk pasien ke dokter spesialis
3. Dokter keluarga sebagai tempat/sumber pemecahan maslah kesehatan yang terjadi di masyarakat
4. Hubungan Dokter – Pasien merupakan peran utama bagi Dokter Keluarga
Pengetahuan dan Skill yang dibutuhkan dalam praktek :
A. Pengetahuan Pengetahuan klinis dasar 1. sejarah penyakit alamiah 2. perkembangan manusia 3. perilaku manusia Pengetahuan akan komunitas pasien dan tren
yang berubah Pengetahuan akan komunitas profesional dan
tren yang berubah
B. Keahlian Klinis, praktek dan prosedur umum Klinis khusus / special Keahlian dalam manajemen sumber daya Keahlian dalam manajemen praktek
Tujuh Area Kerja Dokter Keluarga
Perawatan pencegahan yang baik Perawatan akut yang baik Manajemen perawatan penyakit kronis
yang baik Perawatan yang step down
(menggunakan tahap-tahap) yang baik Perawatan lansia yang baik Perawatan domiciliary (kunjungan ke
rumah) yang baik Perawatan paliatif yang baik
SOMERS AND SOMER (1970)- Big heart and little bag- Part healer, part priest
part family counselor
PELAYANAN KESEHATAN TEMPO DULU
Meningkatkan mutu
pelayanan1. SPESIALISASI BERKEMBANG Pelayanan terkotak –
kotak Biaya kesehatan
meningkat
Harga Diri menurun
2. PRAKTEK DOKTER UMUM MENURUN Kesempatan kecil
Kondisi kerja menurun
SOLUSI ??
SOLUSI
SOMERS AND SOMER (1970)a. Pengetahuan dan Keterampilan para dokter
ditingkatkan
b. Menggantikan DOKTER UMUM menjadi DOKTER KELUARGA yang terdidik
c. MELATIH SEMUA DOKTER dalam filosofi dan tekhnik pelayanan kesehatan secara menyeluruh
d. Menciptakan keadaan lingkungan yang dapat memacu pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
PELAYANAN DOKTER KELUARGA(The American Academy of Family Physician,1969)
Pelayanan Kedokteran Yang Menyeluruh Memusatkan Pelayanan pada Keluarga Pelayanan Tidak Dibatasi Oleh :
Umur Jenis Kelamin Jenis Penyakit Organ Tubuh
Pelaksana Pelayanan adalah :
DOKTER KELUARGA / FAMILY DOCTOR / FAMILY PHYSICIAN
BENTUK PELAYANAN KESEHATAN (Menurut HODGETTS dan CASCIO, 1983)
1. Pelayanan Kesehatan Personal2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
CIRI-CIRI PELAYANAN KESEHATAN (Menurut LEVEL dan CLARK, 1953)
1. Pelayanan Personal / Kedokteran Curative, Rehabilitative Sasaran : Perorangan / Keluarga
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Preventive, Promotive Sasaran : Kelompok Masyarakat
3. Pelayanan Dokter Keluarga Sasaran Utama : Keluarga
KARAKTERISTIK PELAYANAN DOKTER KELUARGA(I.D.I, 1982)
1. Melayani penderita tidak hanya sebagai orang melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan anggota masyarakat
2. Memberikan pelayanan secara menyeluruh dan perhatian lengkap
3. - Meningkatkan derajad kesehatan seoptimal mungkin
- Mencegah timbulnya penyakit - Mengobati penyakit secara dini4. Mengutamakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
dan memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya5. Sebagai tempat pelayanan tingkat pertama dan
bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan
TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
1. TUJUAN UMUM : Terwujudnya Keadaan Sehat setiap
Keluarga
2. TUJUAN KHUSUS Terpenuhinya Kebutuhan Keluarga
akan Pelayanan Kedokteran yang Effektif dan Effisien
MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA(Cambridge Research Institute, 1976)1. Akan dapat diselenggarakan : Penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya Pelayanan pencegahan penyakit dan kesinambungan
pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan yang terpadu Penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang
sederhana
2. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis pengaturannya akan lebih baik dan terarah
3. Dapat dicegah pemakaian alat canggih yang memberatkan biaya kesehatan
4. Dapat diperoleh informasi dari seluruh keluarga5. Dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit
RUANG LINGKUP PELAYANAN DOKTER
KELUARGA
KEGIATAN
PELAYANANKEGIATANMENYELURUH
SASARAN
KELUARAGASEBAGAISATU UNIT
PELAYANAN KEDOKTERAN YANG MENYELURUH Batasan Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah totalitas
dari semua pelayanan kesehatan yang dinginkan, yakni:◦ Peningkatan derajad kesehatan◦ Pencegahan penyakit◦ Diagnosis◦ Penyembuhan penyakit◦ Pemulihan kesehatan
(Somers dan Somer, 1974) Prinsip
1. pelayanan lengkap menerapkan tata cara pelayanan yang dikenal
2. Memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien sebagai individu maupun bagian dari anggota keluarga
KARAKTERISTIK PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. JENIS PELAYANANa. Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatanb. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit
2. TATA CARA PELAYANANa. Menyeluruh tidak terkotak-kotakb. Berkesinambungan
3. PUSAT PERHATIAN PADA WAKTU PENYELENGGARAAN PELAYANANTidak hanya memusatkan perhatian pada keluhan pasien saja
4. PENDEKATAN PADA PENYELENGGARAAN PELAYANAN Comprehensif approach mencakup sisi fisik, mental dan
sosial Pendekatan Holistik
MANFAAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. TERPENUHINYA PELBAGAI KEBUTUHAN DAN TUNTUTAN KESEHATAN
2. MEMUDAHKAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
3. BIAYA KESEHATAN AKAN LEBIH TERKENDALI
4. MUTU PELAYANAN AKAN MENINGKAT
FAKTOR PENGHAMBAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. TERKOTAK-KOTAKNYA PELAYANAN KEDOKTERANDampak negatif dari perkembangan ilmu dan tekhnologi
2. MAHALNYA BIAYA PELAYANAN Inflasi Penggunaan alat kedokteran canggih
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANLarangan penyediaan obat ditempat praktek
4. SIKAP DAN KEMAMPUAN DOKTERLebih suka merujuk
5. SIKAP DAN PERILAKU PASIEN Sering berpindah – pindah tempat dan pelayanan
dokter Langsung ke spesialis
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. Melalui Pendekatan InstitusiSemua sarana pelayanan kesehatan yang ada dimotivasi untuk menyelenggarakan (tidak effisien dan tidak optimal)
2. Menerapkan Pendekatan Sistem Stratifikasi pelayanan kesehatan Menetapkan tanggung jawab (dokter
keluarga pada strata yang pertama) Menetapkan mekanisme kerja sama antar
strata
TANGGUNG JAWAB DOKTER KELUARGA DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
MINAT MEMBINA
tehadap HUBUNGAN baik
IPTEK DOKTER – PASIEN
MEMAHAMI PELBAGAI SUMBER KESEHATAN YANG ADA
DI MASYARAKAT
TANGGUNG JAWAB DOKTER KELUARGA
MEMENUHI KEBUTUHAN dan TUNTUTAN KESEHATAN KELUARGA yang menjadi tanggung jawabnya
Sesuai kemampuan Memadukan pelbagai pelayanan yang ada Menjamin kesinambungan pelayanan
PELAYANAN PRAKTEK DOKTER KELUARGA
1. PELAYANAN RAWAT JALAN2. Rawat jalan, Kunjungan dan perawatan pasien di rumah3. Rawat jalan, Kunjungan dan perawatan pasien di rumah dan
rawat inap di Rumah Sakit
PELAYANAN KEDOKTERAN PRAKTEK DOKTER KELUARGA
1. Lebih aktif dan bertanggung jawab2. Lebih lengkap dan bervariasi3. Menangani penyakit pada stadium awal
BENTUK PRAKTEK DOKTER KELUARGA1. HOSPITAL BASE
Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan Rumah Sakit (Departement of Family Medicine)
2. KLINIK DOKTER KELUARGA (FAMILY CLINIC)a. Free standing Family Clinicb. Satelite Family ClinicDapat diselenggarakan secara :c. Solo Practiced. Group Practice (dua sampai tiga
dokter)3. PRAKTEK DOKTER KELUARGA (FAMILY
PRACTICE)
KUNJUNGAN RUMAHKedatangan Petugas Kesehatan ke Rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien atau untuk memberikan pertolongan kedokteran sesuai kebutuhan dan tuntutan pasien .
PERAWATAN PASIEN DI RUMAHPertolongan kedokteran yang dilakukan di rumah tersebut masuk dalam kelompok rawat inap (hospitalization), bukan masuk dalam kelompok rawat jalan (ambulatory services)
ALASAN KUNJUNGAN RUMAH DAN PERAWATAN DI RUMAH
1. UNTUK LEBIH MENGENAL KEHIDUPAN PASIEN
2. UNTK MELAKUKAN PERTOLONGAN KEDOKTERAN
Keadaan pasien tidak memungkinkan datang ke tempat praktek
Sebagai tindak lanjut pelayanan rawat inap di rumah sakit (makin banyak dilakukan karena makin mahalnya biaya perawatan di rumah sakit)
EMPAT MANFAAT KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH
1. DAPAT LEBIH MENINGKATKAN PEMAHAMAN DOKTER TENTANG PASIENNYA
2. LEBIH MENINGKATKAN HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIENNYA
3. MENJAMIN TERPENUHINYA KEBUTUHAN DAN TUNTUTAN PASIEN
4. KEPUASAN PASIEN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH
1. FAKTOR PENYEBAB BERKURANGNYA KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH1. Makin mudahnya sistem komunikasi 2. Makin majunya IPTEK3. Penggunaan alat kedoktran canggih4. Sikap perilaku dokter
2. FAKTOR PENDORONG MAKIN PERLUNYA KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH1. Meningkatnya usia harapan hidup2. Makin meningkatnya biaya rawat inap di
rumah sakit3. Desakan program asuransi kesehatan
MASALAH POKOK DALAM KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
1. Terbatasnya pertolongan kedokteran yang dilakukan
2. Panggilan kunjungan yang tidak diperlukan
3. Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihan
TATA CARA KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH
I. INISIATIF DOKTER
A. UNTUK MENCARI DATA
1. Mempersiapkan nama keluarga yang akan dikunjungi
4. Pengumpulan data
5. Pencatatan data
2. Mengatur jadwal kunjungan
3. Mempersiapkan data yang dikumpulkan
6. Memberikan nasehat
B. UNTUK MEMBERI PERTOLONGAN KEDOKTERAN
1. Mempersiapkan jadwal
4. Melaksanakan kunjungan dan pertolongan
5. Mengisi rekam medis keluarga
2. Menyampaikan jadwal pada pasien
3. Persiapan segala sesuatu yang diperlukan
6. Menyusun rencana tindak lanjut
II. INISIATIF PASIENUNTUK MEMINTA PERTOLONGAN DOKTER
1. Menanyakan selengkapnya tentang keadaan pasien
4. Mengisi rekam medis keluarga
5. Menyusun rencana tindak lanjut
2. Mempersiapkan keperluan kunjungan
3. Melakukan kunjungan pertolongan kedokteran
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BATASAN :Hubungan yang terjadi antara seorang dokter dengan pasiennya karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi dokter terhadap pasiennya.
HUBUNGAN YANG BAIK DAPAT :• Menjamin keberhasilan pelayanan kesehatan• Obat utama dalam meyelesaikan masalah kesehatan• Meningkatkan mutu pelayanan ( quality assurance )• Mengendalikan biaya kesehatan ( cost containment )
KARAKTERISTIK HUBUNGAN DOKTER-PASIEN(Koh et al, 1988 ; Mc. Whiney, 1981)
1. Dasar utama terbentuknya hubungan dokter-pasien adalah karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi yang dimiliki seorang dokter terhadap pasiennya
2. Ruang lingkup hubungan sangat luas mencakup hampir seluruh aspek kehidupan pasien
3. Peranan dokter sanngat majemuk, yaitu dokter sebagai ahli kesehatan, sebagai konselor, sebagai guru dan teman
4. Hubungan dokter-pasien (lebih-lebih dokter keluarga) berlangsung lama dan mencakup banyak anggota keluarga
SARAN-SARAN AGAR DAPAT MELAKUKAN HUBUNGAN DOKTER-PASIEN SEBAIK-BAIKNYA(Mc. Whinney, 1981)
1. Untuk mewujudkan tanggung jawab yang tidak mengenal batas waktu dengan melakukan praktek dokter bersama (group practice).
2. Melaksanakan tanggung jawab yang tidak mengenal batas ruang lingkup masalah melalui konsultasi (consultation) dan rujukan (referal) ke sarana kesehatan yang lain
3. Untuk mengatasi inbalance relation dengan hubungan dokter-pasien yang bersifat profesional saling menghormati hak serta kewajiban yang dimiliki oleh dokter dan pasien dipihak yang lain. Jangan melakukan hubungan yang bersifat paternalistik bahkan otoriter.
4. Melakukan kontrak tarapentikYang melanggar dapat dimintakan pertanggung jawab hukum
LANGKAH-LANGKAH TERWUJUDNYA HUBUNGAN DOKTER-PASIEN YANG BAIK
1. Memahami diri sendri.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar personal.
3. Memahami pasien selengkapnya.
4. Melakukan komunikasi antar personal yang baik. Terutama pada kunjungan pertama pasien ke tempat praktek dokter.
5. Membina komunikasi terus-menerus dan berkesinambungan :
◦ Lewat telepon◦ Kunjungan rumah◦ Jangan sampai menimbulkan ketergantungan
PEMAHAMAN DOKTER PADA PASIEN
1. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ KEPRIBADIAN (PERSONALITY) PASIEN DALAM MENGHADAPI MASALAH KESEHATAN “ (KOH, 1988).
a. Suka menuntut (demanding).
Misalnya, minta dilayani dulu.
b. Tertutup ( onderly controled ).
Enggan mengemukakan pendapat.
c. Emosional ( emotional ).
Suka mendramatisir penyakit yang diderita.
d. Sakit berat ( long suffering).
Datang mirip pasien yang sakit berat
e. Sinis ( cynical )
Rsa khawatir, curiga pada setiap tindakan dokter.
f. Merasa orang penting (self importance ).
g. Menggerutu (grummbler).
Selalu tidak puas.
h. Merasa pintar ( smart ).
i. Menjauhi diri (detached)
Sukar membina kontak pribadi
j. Labil ( mood swing )
k. Bingung ( confused )
2. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ MAKSUD KEDATANGAN PASIEN KE TEMPAT PRAKTEK “(Mc. Winney, 1981 )
a. Membutuhkan pertolongan atas penyakitnya ( limit of tolerance ) yang rasa sakitnya amat sangat.
b. Rasa khawatir yang tak dapat ditahan ( limit of anxiety ).
c. Mengalami masalah kehidupan yang dinggap gangguan kesehatan ( signal behavior ).
d. Keperluan administrasi ( administrative ).
e. Pencegahan penyakit ( preventive )
3. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ KEBUTUHAN KESEHATAN PASIEN “ ( KOH, 1998 ).
a. Memberi penjelasan untuk dimengerti ( to be understood ).
b. Menyalurkan perasaan ( to ventilate feeling ).
c. Mengubah situasi ( to change situation ).a + b + c : tidak membutuhkan pertolongan kesehatan
d. Kembali bekerja ( to return to work ).e. Menghilangkan gejala ( simtomatic relief
).f. Memperoleh pengobatan khusus
( spesific treatment ).
4. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ SIKAP PERILAKU PASIEN DI RUANG PRAKTEK “( KOH, 1988 )
a. Ekspektasi berlebihan.b. Manipulatif.c. Tidak memerlukan pertolongan
kesehatan.d. Beringas dan temperamen.e. Ketergantungan berlebihan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN DOKTER- PASIEN(SOMERS DAN SOMER, 1970)
1. Perkembangan Spesialis.2. Penggunaan alat-alat canggih .3. Campur tangan pihak ketiga
contoh : - kebijakan penggunaan obat generik. - Program Asuransi Kesehatan
4. Sikap dan perilaku dokterPerilaku yang dianjurkan ( KOH, 1988 )
a. Mau dan bersedia memahami dan mengenal diri sendiri.
b. Mau dan bersedia memahami :- Kepribadian pasien - Maksud kedatangan pasien- Kebutuhan dan tuntutan pasien
5. Sikap perilaku pasien6. Keterampilan dan reputasi dokter
PERMASALAHAN DALAM HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
1. KETERGANTUNGAN YANG BERLEBIHANPasien seolah-olah kehilangan kepercayaan diri dan menyerahkan segalanya kepada keputusan dokter.
2. KUNJUNGAN YANG BERLEBIHAN Merepotkan dokter dan pasien sendiri
~ TETAP BERPEGANG PADA :Hubungan dokter-pasien
adalah hubungan profesional
~ INGAT Hak dan Kewajiban dokter, serta
Hak dan Kewajiban pasien
MANFAAT HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
1. Koh, 1988Dapat mengenal pasien selengkapnya, sehingga peneta laksanaan masalah kesehatan pasien dapat dilakukan sebaik-baiknya (patient centered medical care)
2. Mc. Whinney, 1981Dapat menjamin pelayanan kedokteran secara berkesinambungan dan terus menerus
3. Resources of medicine yanng dimiliki/ dibutuhkan oleh keluarga dapat diatur pemakaiannya lebih effektif dan effisien.
4. Dapat memperkecil kesalahpahaman