MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN...
Transcript of MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN...
1
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MATERI DIREKTUR JENDERAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011
I. PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2011
A. Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri Perdesaan
Berdasarkan Surat Dirjen PMD Nomor 900/5515/PMD tanggal 10 November
2010 perihal Daftar Lokasi dan Alokasi BLM Kegiatan PNPM Mandiri
Perdesaan TA 2011, dan Surat Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat No.
B.210/MENKO/KESRA/XI/2010 tanggal 5 November 2010, perihal :
Penetapan Daftar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2011, lokasi
dan alokasi BLM PNPM Mandiri Perdesaan mencakup : 32 provinsi, 393
kabupaten/kota dan 5.020 kecamatan dengan total BLM sebesar
8,2 Trilyun, yang terbagi atas 2 kategori, yaitu :
3.359 kecamatan (sesuai kriteria), dengan alokasi BLM Rp. 1 s.d. 3
milyar per kecamatan;
1.661 kecamatan (dibawah kriteria/terbatas), yang sudah 3 tahun
menjalankan program dan merupakan kecamatan kategori tidak miskin
dan sedang, dengan alokasi BLM Rp. 450-600 juta per kecamatan.
B. Mekanisme Penetapan Lokasi dan Alokasi BLM
Kementerian PPN/Bappenas bertanggungjawab untuk menetapkan
Kriteria Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri Perdesaan berdasarkan
penelaahan atas pemeringkatan Kategori Kemiskinan (Sumber Data
Podes 2008 dan Data PPLS’08 dari Biro Pusat Statistik) serta Indeks
2
Fiskal dan Kemiskinan Daerah/IFKD yang ditetapkan oleh Peraturan
Menteri Keuangan setiap tahun. Seluruh Kecamatan di Indonesia adalah
lokasi program percepatan penanggulangan kemiskinan, yang
membedakan hanya peringkat kategori kemiskinannya saja (Kecamatan
miskin, sedang, tidak miskin). Kementerian Bappenas melalui rapat
bersama antar sektor yang tergabung dalam TNP2K menetapkan
perhitungan prosentase penyediaan (share) Pusat dan Daerah dalam
penyediaan Dana BLM PNPM Mandiri;
Selanjutnya atas dasar kriteria dan prosentase tersebut, Kementerian
Dalam Negeri, Ditjen PMD (selaku institusi pelaksana PNPM Mandiri
Perdesaan) menindaklanjuti dengan melakukan perhitungan (exercise)
lokasi dan kebutuhan dana alokasi BLM per-kecamatan, perhitungan
kebutuhan biaya pendampingan program/kegiatan, serta biaya
perencanaan dan pelatihan masyarakat pedesaan dalam PNPM Mandiri
yang disesuaikan dengan kecukupan pagu Pemerintah (dari indikatif ke
pagu sementara);
Kementerian Dalam Negeri sekaligus juga memeriksa, mencocokkan dan
memutakhirkan (up-date) data jumlah penduduk di kecamatan lokasi
untuk data tahun berjalan. Hasil perhitungan tersebut dikirim kepada
Kementerian PPN/Bappenas untuk diperiksa dan dikonsolidasikan dengan
Data Perhitungan Kebutuhan seluruh PNPM Mandiri. Kementerian
PPN/Bappenas selanjutnya mengirimkan Rancangan Daftar Indikatif
Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri kepada Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) c.q. Pokja Pengendalian
(Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat);
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat selanjutnya menetapkan
data tersebut menjadi Daftar Ancar-ancar Lokasi dan Alokasi PNPM
Mandiri dan mengirimkan kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota
(dengan tembusan seluruh Kementerian/Lembaga terkait) untuk
mendapatkan konfirmasi dan Surat Pernyataan komitmen kesediaan
pemerintah daerah dalam pelaksanaan PNPM Mandiri;
3
Sebelum ditetapkan sebagai lokasi dan alokasi yang definitif, TNP2K-
Pokja Pengendali melakukan revisi seperlunya, jika sampai dengan batas
waktu yang ditetapkan (September) terdapat daerah yang melakukan
konfirmasi komitmen kesediaan atau sebaliknya mengundurkan diri dari
program. Data akhir/final selanjutnya disampaikan kepada Kementerian
PPN/Bappenas untuk penentuan Pagu Definitif (RAPBN) dan kepada
Kementerian Dalam Negeri untuk disiapkan menjadi rancangan RKA-KL
untuk selanjutnya dibahas dengan Kementerian Keuangan guna
penerbitan DIPA.
C. Penentuan Desa Terdanai melalui BLM
Pada dasarnya, semua desa di wilayah kecamatan mempunyai hak untuk
dapat mengakses dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang telah
dialokasikan pada kecamatan. Dalam kegiatan Musyarawarah Antar Desa
(MAD) sosialisasi program, masyarakat melalui 6 orang perwakilan
masing-masing desa (kepala desa, 2 orang BPD dan 3 orang tokoh
masyarakat) diundang untuk diberikan pemahaman tentang tujuan,
prinsip-prinsip, kebijakan, pengelolaan dana dan prosedur pelaksanaan,
oleh Camat, Fasilitator Kecamatan, PjOK, UPK dan Instansi Sektor Terkait
(ISK).
Pasca MAD sosialisasi, masyarakat desa menyelenggarakan Musyawarah
Desa (MD) Sosialisasi kepada masyarakat, yang diikuti oleh wakil RTM,
wakil perempuan, LSM/ormas desa, tokoh masyarakat, Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat, anggota masyarakat lainya yang berminat
hadir. Setelah musdes, masyarakat melalui RT/RW, kelompok menyusun
prioritas kebutuhan yang akan disampaikan dalam Musyawarah Desa
(MD) penentuan usulan prioritas desa dan memilih 6 orang perwakilan
desa yang akan menghadiri di MAD penentuan usulan. Usulan RT/RW
dan kelompok yang tidak masuk dalam prioritas usulan desa, tetap
dicatat dalam daftar usulan RKPDes atau RPJMDes.
Hasil dari Musdes penentuan usulan prioritas desa, selanjutnya di bahas
dalam MAD penentuan usulan desa di tingkat kecamatan, yang dihadiri
oleh perwakilan desa, camat, ISK. Kriteria dalam menilai usulan dari
4
masing-masing usulan desa adalah; lebih bermanfaat bagi RTM,
berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan, dapat dikerjakan
oleh masyarakat, memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.
Dengan kriteria ini, maka usulan desa diprioritaskan sesuai rangking
yang telah disepakati bersama, sehingga bagi wilayah kecamatan yang
mempunyai desa banyak, dimungkinkan akan ada desa yang tidak
mendapat bantuan dana BLM yang telah dialokasikan. Hal ini disadari
bahwa alokasi dana BLM masing-masing kecamatan masih terbatas
untuk kepentingan semua desa, sehingga perlu ada pemilihan prioritas
kegiatan.
D. Progres PNPM Mandiri Perdesaan di 5.020 Kecamatan
Dalam mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan, siklus tahapan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan dilapangan berlangsung pada tahun anggaran
yang sama. Khusus untuk siklus perencanaan, berdasarkan pengalaman,
berlangsung antara 3 sampai dengan 6 bulan. Sampai dengan
Oktober 2011 dana BLM telah dicairkan sebesar Rp. 5,35 trilyun
(65,91%), adapun masyarakat masih dalam proses pencairan dana tahap
ke II dan tahap terkahir.
E. Usulan Penambahan Anggaran BLM PNPM Mandiri 2011 melalui
Perubahan APBN.
Surat Menko Kesra No. B.47/MENKO/KESRA/II/2011 tanggal 24 Februari
2011, yang ditujukan kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, tentang :
Tambahan Anggaran BLM untuk PNPM Mandiri 2011.
Surat Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Nomor.
747/KMK/D.VII/III/2011, tanggal 23 Maret 2011, yang ditujukan kepada
Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM Kementerian
PPN/Kepala Bappenas, tentang : Tindak Lanjut Arahan TNP2K
mengenai Penambahan BLM PNPM Mandiri pada Lokasi-lokasi
Kecamatan yang di-Phase-Out Tahun 2011.
5
Surat Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM Kementerian
PPN/Kepala Bappenas, No. 1867/D.III/3/2011 tanggal 29 Maret 2011,
yang ditujukan kepada Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, tentang :
Tanggapan atas Tindak Lanjut Rencana Penambahan BLM PNPM
Mandiri T.A. 2011.
Menindaklanjuti surat-surat tersebut di atas Kementerian Dalam Negeri,
khususnya Ditjen PMD telah menyampaikan usulan tambahan dana
pemulihan bagi 1.661 kecamatan lokasi program, yang saat ini hanya
disediakan dana bantuan teknis dan BLM yang terbatas yang
bersumber dari APBN-Perubahan, melalui:
Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/1251/SJ tanggal 7 April 2011
tentang Tambahan Anggaran BLM untuk PNPM Mandiri Perdesaan T.A.
2011, yang ditujukan kepada Menko Kesra, Menteri Keuangan dan
Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Surat Dirjen PMD Nomor. 414.2/1712/PMD tanggal 30 Maret 2011
tentang Tambahan Anggaran BLM untuk PNPM Mandiri Perdesaan T.A.
2011, yang ditujukan kepada Deputi Setwapres Bidang Kesra, Deputi
Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan
Pemberdayaan Masyarakat dan Deputi Bidang Kemiskinan,
Ketenagakerjaan dan UKM Kementerian PPN/Kepala Bappenas,
(terlampir).
Berdasarkan hasil rapat koordinasi Kementerian dan Lembaga tentang
Nota Keuangan sekaligus Pembahasan Belanja Pemerintah Pusat dengan
Panja B pada tanggal 13 Juli 2011 bertempat di Ditjen Anggaran, telah
diusulkan alokasi APBN Perubahan untuk BLM di 1.661 lokasi PNPM
Mandiri Perdesaan sebesar Rp. 1.293 Milyar.
Dana tambahan (pemulihan) dimaksud akan dialokasikan pada 1.661
kecamatan, yang ditetapkan secara proporsional dengan mengacu
kepada kriteria yang telah ditetapkan oleh TNP2K (Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) c.q. Pokja Pengendalian. BLM
ini akan efektif digunakan oleh masyarakat sesuai tahapan perencanaan
dan diperkirakan dapat diserap sampai akhir tahun anggaran 2011.
6
Revisi DIPA tidak bisa dilakukan setelah tanggal 14 Oktober 2011,
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 49/PMK.02/2011.
Selain itu, berdasarkan surat Pimpinan DPR RI tanggal 10 Agustus 2011
tentang Pembintangan APBN-P 2011 pada PNPM MP Program
Pengembangan Kecamatan, Kemdagri, dinyatakan agar Menteri
Keuangan RI tetap melakukan Pembintangan terhadap program
dimaksud.
II. PERSIAPAN PNPM MANDIRI PERDESAAN 2012
Pembiayaan BLM Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan bersama
antara Pemerintah dan Pememrintah Kabupaten/Kota melalui Dana Daerah
Urusan Bersama (DDUB), dengan mengacu pada Permenkeu Nomor 66
Tahun 2011 tentang Indeks Fiskal dan Keuangan Daerah (IFKD)
Sesuai dengan pagu sementara RAPBN Tahun 2012, PNPM MPd
mendapatkan alokasi dana sejumlah Rp. 10.088.265.700.000,-, dengan
rincian penggunaaan, sebagai berikut:
a. Dana Kantor Pusat : Rp 328.091.513.000,- (3,25%) 1. Adminitrasi kegiatan Rp 33.494.951.000
2. Pengawasan oleh Inspektorat Jenderal Rp 8.445.138.000
3. Audit Operasional PNPM-MP Rp 11.252.790.000
4. Bantuan Manajemen PNPM-MP Rp 264.898.634.000
Sub Total Rp 328.091.513.000
b. Dekonsentrasi (32 Propinsi) : Rp 1.138.599.119.000,- (11,29%)
1. Adminitrasi Kegiatan Rp 6.332.760.000
2. Penguatan Sekretariat Provinsi Rp 11.633.139.000
3. Bantuan Manajemen PNPM-MP (Faskab, FK)
Rp 1.050.604.390.000
4. Rapat Koordinasi Rp 26.277.955.000
5. Workshop/Seminar/Pelatihan Rp 25.039.475.000
6. Monitoring Evaluasi Rp 3.660.270.000
7. Pengawasan oleh Inspektorat Daerah Rp 2.496.340.000
8. Jambore UPK Rp 6.794.790.000
9. Publikasi Rp 5.760.000.000
Sub Total Rp 1.138.599.119.000
7
c. Urusan Bersama (391 Kab dan 2 Kota) : Rp 8.621.575.068.000
(85,46%)
1. Adminitrasi Kesekretariatan Rp 97.823.845.000
2. Sosialisasi PNPM Rp 23.580.000.000
3. Pelatihan PjOK Rp 22.577.710.000
4. Pembinaan dan Pengawasan Ispektorat Daerah
Rp 12.493.050.000
Sub Total (1,55%) Rp 156.474.605.000
5. PNPM-MP inti 32 prop, 393 Kab, 5100 Kec.
1) BLM DOK Rp 649.577.712.000
2) BLM Kegiatan Rp 7.252.140.000.000
6. PNPM Perbatasan 4 Prop, 15 Kab, 80 Kec Rp 80.000.000.000
7. PNPM Integrasi 30 Prop, 83 Kab
1) BLM DOK Rp 29.200.000.000
2) BLM Kegiatan Rp 415.000.000.000
8. PNPM Respek Pertanian
1) BLM DOK Rp 4.945.000.000
2) BLM Kegiatan Rp 23.750.000.000
9. Sisa belum teralokasikan Rp 10.487.751.000
Sub Total (83,91%) Rp 8.465.100.463.000
Sisa alokasi sebesar Rp. 10.487.751.000,- direncanakan untuk
pembiayaan pelaksanaan program pada lokasi kecamatan pemekaran
baru.
8
HASIL PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010
Sesuai dengan surat Menkokesra Nomor. B.192/MENKO/KESRA/X/2009
tanggal 12 Oktober 2009 perihal Penetapan Daftar Lokasi dan Alokasi BLM
untuk PNPM Mandiri TA 2010, maka Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri
Perdesaan mencakup : 32 provinsi, 394 kabupaten dan 4.791
kecamatan.
A. Hasil Capaian Pemanfaatan Dana
Alokasi BLM PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2010 ( APBN dan APBD)
berjumlah Rp. 8.206.937.500.000,- dan hingga akhir April 2011 telah
dicairkan sebesar Rp. 8.081.630.196.613 (98,47%), termasuk dana yang
diluncurkan melalui DIPA Lanjutan 2011.
Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat beberapa Kabupaten yang
tidak melaukan proses DIPA Luncuran pada Tahun 2011 dan beberapa
Provinsi belum melaporkan progres pencairan dana. Sesuai prosedur
bahwa sisa dana yang tidak dimanfaatkan akan secara otomatis kembali
ke kas negara.
Dari total BLM yang dialokasikan tersebut, digunakan untuk kegiatan
sebagaimana diagram dibawah ini :
69%
11%
4%
16%
Prosentasi Penggunaan BLM
Sarana Pendidikan Kesehatan Ekonomi
9
B. HASIL CAPAIAN KEGIATAN a. Bidang sarana dan prasarana
b. Bidang pendidikan
18.476
1.476 232 181
197
4.554
283
2.053
1.092
4.367 34 1.152
Kegiatan Prasarana
Jalan Jembatan Pasar Tambatan Perahu Gedung (PTO Bencana) Irigasi Listrik Desa Air Bersih MCK Bangunan Pelengkap Aneka Bangunan Prasaranan Umum Lainnya
4.190
507
306
167
217
1.814
497
Kegiatan Pendidikan
Gedung Sekolah Prasarana Pendidikan Lainnya
Bantuan Biaya Pendidikan Insentif Tenaga Pendidikan
Kegiatan Pendidikan Lainnya Penyuluhan & Pelatihan Pend.
10
c. Bidang kesehatan
d. Bidang Pengembangan Ekonomi
Jumlah pemanfaat kegiatan SPP untuk Tahun 2010 mencapai 928.819
orang, dengan jumlah pemanfaat yang beraal dari Rumah tangga Miskin
sebesar 711.837 orang atau 77%.
1.895
246 10 5
893
85 27
581
Kegiatan Kesehatan
Gedung Kesehatan Prasarana Kesehatan Lainnya
Bantuan Biaya Kesehatan Insentif Tenaga Kesehatan
Pemberian Makanan Tambahan Kegiatan Kesehatan Lainnya
Penyuluhan & Pelatihan Kes. Sarana & Perlengkapan Kes.
77.897
1.621 Kegiatan Pengembangan Ekonomi
Simpan Pinjam Perempuan Peningkatan Kapasitas UEP
11
C. HASIL CAPAIAN KEGIATAN KELEMBAGAAN
1. Model kelembagaan dan pembangunan partisipatif
1) Forum pengambilan keputusan
2) Forum musyawarah
3) Jumlah usulan kegiatan
Pada tahun 2010, pelaksanaan PNPM MPd menggunakan 2 skema,
yakni skema Reguler dan skema Optimalisasi. Dari skema Reguler
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
200.000
MAD I MAD II MAD III
L
P
-
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
L
P
12
sebanyak 53.319 usulan yang terdiri atas 19.604 (37%) berasal dari
usulan campuran dan 33.715 (63%) berasal dari usulan perempuan
2. Pelatihan masyarakat
Pelatihan Jumlah Peserta
UPK 6.749
BP-UPK 7.369
BKAD 7.369
Aparatur Desa 30.117
Pendamping Lokal 2.030
Kader Desa 787
Tim Penulis Usulan 91.978
Tim Verivikasi 14.256
TPK 84.852
Tim Pemelihara 17.024
Tim Pemantau 47.635
Tim Perumus dan penyusunan RPJMDesa 19.135
Peningkatan Kapasitas Kelompok 17.492
Lain-lain 15.657
Jumlah 362.470
3. Peningkatan kapasitas pemerintah lokal
Peningkatan kapasitas pemerintah lokal pada PNPM Mandiri Perdesaan
dilakukan melalui :
Semiloka SKPD dan DPRD
Pelatihan Setrawan tingkat kecamatan dan kabupaten
Pelatihan Ruang Belajar Masyarakat (dana dari DOK- RBM)
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa