Materi Case Study

15
Kasus Emergency 1. Anda turun sebagai tim medis di suatu acara bina akrab. Tiba tiba, ada seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang dialami secara tiba-tiba. Pasien tersebut sebelumnya sering mengalami sesak napas. Menurut pengakuan pasien, sesak muncul terutama ketika terpapar udara dingin atau debu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 120X/menit, frekuensi pernapasan 32x/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisis dada didapatkan penggunaan otot bantu napas, dan bunyi wheezing pada auskultasi di lapangan paru. ASMA BRONKIAL DD: Bronkhitis, PPOK Definisi: Asma adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan meningkatnya respon dari saluran trakeobronkial terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa penyempitan jalan nafas yang luas, dan beratnya serangan dapat berubah-ubah yang bersifat refersibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Tanda dan Gejala: sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak kunjung sembuh, atau batuk malam hari. Ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain. penderita tampak gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk.

description

Contoh kasus emergency dan non emergency

Transcript of Materi Case Study

Kasus Emergency1. Anda turun sebagai tim medis di suatu acara bina akrab. Tiba tiba, ada seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang dialami secara tiba-tiba. Pasien tersebut sebelumnya sering mengalami sesak napas. Menurut pengakuan pasien, sesak muncul terutama ketika terpapar udara dingin atau debu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 120X/menit, frekuensi pernapasan 32x/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisis dada didapatkan penggunaan otot bantu napas, dan bunyi wheezing pada auskultasi di lapangan paru.ASMA BRONKIALDD: Bronkhitis, PPOKDefinisi: Asma adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan meningkatnya respon dari saluran trakeobronkial terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa penyempitan jalan nafas yang luas, dan beratnya serangan dapat berubah-ubah yang bersifat refersibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan.Tanda dan Gejala: sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak kunjung sembuh, atau batuk malam hari. Ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain. penderita tampak gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk. Takikardi, dinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong ke bawah, terdengar wheezing (mengi), ekspirasi memanjang.Penatalaksanaan:Nonmedikamentosa Posisikan korban (45 oC) Ajari korban untuk mengatur napasnya Berikan oxygenMedikamentosaBronkodilator golongan simpatomimetik (beta adrenergik / agonis beta)Bila ada batuk berikan ekspectoranBila ada tanda infeksi (demam) berikan antibiotika.

2. Anda sedang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan. Tiba-tiba, ada seorang laki-laki berusia 18 tahun tersungkur di jalan setelah tersambar oleh kendaraan bermotor. Laki-laki tersebut terlihat sesak sambil memegang dadanya. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tanda vital nadi: 102 x/menit, frekuensi pernapasan 32 x/menit. Pada primary survey didapatkan airway: tidak terdapat kelainan, breathing: inspeksi: pergerakan dada kiri tertinggal dari dada kanan dan jejas pada daerah dada kiri, palpasi: deviasi trakea ke arah kanan, perkusi: hipersonor pada dada kiri, auskultasi: bunyi nafas menurun pada daerah dada kiri.TENSION PNEUMOTHORAXDD: Open Pneumothorax, Fraktur Iga, terjadi pada trauma tumpul/tajam. Sistem ventil.berakibat paru collaps, mediastinum terdorong ke sisi yang berlawanan.Vena cava superior & inferior akan tertekuk, sehingga venous return akan turun sampai hilang, mengakibatkan cardiac output menurun.Deviasi trachea dan mediastinum yang berlawanan arah dari sisi tension pneumothorax.Tanda-tanda Klinis Dyspneu, tachypneau, gelisah, suara napas terdengar menurun. Perkusi : hipersonor. Hipotensi dan distensi vena leher. Deviasi trachea dijumpai pada fase lanjut, tapi bila tidak dijumpai hal ini tak berarti bukan tension pneumothoraks.Penatalaksanaan Pastikan jalan napas baik. Beri oksigen konsentrasi tinggi. (10 lt/menit) Lakukan dekompresi dada (thoracocentesis) Pasang chest tube + wsd Indikasi dekompresi dada Cyanosis dan respiratory distress. Adanya tanda-tanda syok. Kesadaran menurun. Infus cairan kristaloid hangat. Segera rujuk ke rumah sakit yang tepat.

3. Anda turun sebagai tim medis pada suatu kebakaran. Saat di tempat kejadian tim evakuator membawa korban laki-laki berusia 32 tahun ke posko medis. Tampak korban mengerang kesakitan dengan luka bakar pada ekstremitas bawah kanan dan dada depan. Tampak luka berwarna kemerahan dengan bintil-bintil berisi air. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tanda vital: TD: 100/70, N: 100 x/menit, P: 20 x/menit, suhu: afebris. (BB: 50 kg)LUKA BAKAR (Derajat II)DD: Luka Bakar Derajat I, Trauma InhalasiDefinisi: cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya, akibat suhu, bahan kimia, listrik atau radiasi.Tanda dan gejala: tampak luka bakar kemerahan, bintil-bintil berisi air, luka bakar pada ekstremitas bawah kanan dan dada depan.Penatalaksanaan: 1. Airway, sirkulasi, ventilasi (Aman)Prioritas pertama penderita luka bakar yang harus dipertahankan meliputi airway, ventilasi dan perfusi sistemik. Kalau diperlukan segera lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infuse untuk mempertahankan volume sirkulasi.2. Pemeriksaan fisik keseluruhan.Pada pemeriksaan penderita diwajibkan memakai sarung tangan yang steril, bebaskan penderita dari baju yang terbakar, penderita luka bakar dapat pula mengalami trauma lain, misalnya bersamaan dengan trauma abdomen dengan adanya internal bleeding atau mengalami patah tulang punggung / spine.3. AnamnesisMekanisme trauma perlu diketahui karena ini penting, apakah penderita terjebak dalam ruang tertutup sehingga kecurigaan adanya trauma inhalasi yang dapat menimbulkan obstruksi jalan napas. Kapan kejadiannya terjadi, serta ditanyakan penyakit penyakit yang pernah di alami sebelumnya.4. Pemeriksaan luka bakarLuka bakar diperiksa apakah terjadi luka bakar berat, luka bakar sedang atau ringan.1. Ditentukan luas luka bakar. Dipergunakan Rule of Nine untuk menentukan luas luka bakarnya.2. Ditentukan kedalaman luka bakar (derajat kedalaman).

4. Anda turun sebagai tim medis pegunungan siaga 17 Agustus di Gunung Bawakaraeng. Pada saat di perjalanan menuju tempat upacara, tim medis menemukan korban. Seorang perempuan 23 tahun yang mengeluh nyeri hebat pada kaki kirinya dan memberat saat digerakkan, riwayat terjatuh beberapa saat sebelumnya. Pada pemeriksaan fisis kaki kiri tampak ada pembengkakan, kemerahan dan pada perabaan didapatkan perubahan bentuk anatomi. Pemeriksaan tanda vital didapatkan: TD: 120/80, N: 70 x/menit, P: 20 x/menit, suhu: afebris. DISLOKASIDD: Fraktur, Strain and Sprain.Definisi: Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).Tanda dan Gejala:Perubahan bentuk anatomiNyeri hebat.Penatalaksanaan: Periksa denyut nadi persarafan distal lesi.Sanggah dan luruskan extremitas posisi menyenangkan penderita.Rujuk. 5. Anda turun sebagai tim medis di suatu acara outbond. Tiba tiba, seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri. Pasien tersebut sebelumnya sering mengalami hal serupa jika melakukan aktivitas berat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi 120/80 mmhg, nadi 80X/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu 36,5 C. ANGINA DD: Gastritis.Definisi: Rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium dengan penjalaran beberapa menit. Biasanya terjadi sesudah latihan atau aktivitas fisik berat. Tanda dan Gejala: Sakit dada di daerah sternum/substernum atau dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri, ke punggung, rahang, leher, ke lengan kanan, dapat timbul di tempat lain.Lama serangan 3 5 menit.Kualitas sakit dada pada angina : tertekan benda berat (pressure like), diperas (squeezing), terasa panas (burning), kadang hanya perasaan tidak enak (chest dyscomfort). Biasanya bukan merupakan nyeri yang tajam.Hubungan dengan aktivitas : pada waktu aktivitas, berat, timbul pada aktivitas ringan, hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.Keluhan lain : sesak napas, perasaan lelah, sakit dada disertai keringat dingin.Penatalaksanaan: Nitrogliserin sublingual vasodilatasi perifer vasodilator koroner mengurangi beban pada jantung mengurangi konsumsi oksigen dosis -1 tablet dapat diulang sampai beberapa kali.

6. Anda turun tim medis lari Maraton di area kampus Unhas. Saat di lokasi tim evakuator membawa korban, seorang perempuan 20 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran. Sebelumnya korban mengeluh lemas, mual dan sempoyongan. Saat ini korban sulit berbicara dan tampak berkeringat dingin. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmhg, frekuensi nadi 90X/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu 36,5 C.SUSPEK HIPOGLIKEMIADD: SINKOP.Definisi:Secara harfiah berarti kadar glukosa darah di bawah nilai normal. Kadar glukosa 6 mmol/l masih dianggap normal. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.Tanda dan gejala:Otonomik: berkeringat,jantung berdebar, tremor, lapar.Neuroglikopenik: bingung, mengantuk, sulit berbicara, inkoordinasi, perilaku yang berbeda, gangguan visual,dan parastesi.Malaise: mual dan sakit kepala.Penatalaksanaan: Pemberian glukosa oral, 10-20 gr glukosa harus segera diberikan atau minuman yang mengandung glukosa sebanyak 150-200 ml. Idealnya dalam bentuk tablet, jelly, atau jus buah segar dan nondiet cola. Sebaiknya jangan diberikan coklat manis karena lemak dalam coklat dapat menghambat absorpsi glukosa Glukagon intramuskular 1 mg Glukosa intravena. Harus diberikan dengan hati-hati. 75-100 ml glukosa 20% atau 150-200 ml glukosa 10% dianggap aman. Ekstravasasi glukosa 50% dapat menimbulkan nekrosis yang memerlukan amputasi.Kasus Non-emergency1. Seorang perempuan datang ke sekretariat TBM Calcaneus FK Unhas mengeluh nyeri perut yang dialami sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan di perut bagian bawah dan kadang menjalar ke daerah punggung bagian bawah dan tungkai, nyeri disertai perasaan mual dan sakit kepala. Didapatkan tanda vital TD : 110/70 mmHg, N : 86 x/m, P : 22 x/m, suhu : 36,8 CDYSMENOREDD: Dyspepsia.Definisi: nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah sebelum atau selama periode menstruasi.Gejala Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.Penatalaksanaan1. Non FarmakologisNyeri bisa dikurangi dengan: istirahat yang cukup olah raga yang teratur (terutama berjalan) pemijatan yoga orgasme pada aktivitas seksual kompres hangat di daerah perut.2. Farmakologis Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.

2. Seorang anak 14 tahun masuk UGD dengan keluhan demam yang dialami sejak 8 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus dan cenderung bertambah pada aktu sore dan malam hari. Keluhan demam disertai gejala lemah dan lesuh. Ditemukan pula nyeri perut dan susah BAB. Pada pemeriksaan fisis ditemukan tekanan darah 110/60 mmHg, frekuensi nadi : 94 x/menit, frekuensi pernapasan : 20 x/menit, suhu : 38,9 C. Selain itu, ditemukan adanya lidah kotor.Demam TypoidDefinisi: Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serotype typhi. Demam tifoid merupakan manifestasi dari adanya infeksi akut pada usus halus yang mengakibatkan gejala sistemik atau menyebabkan enteritis akut.Manifestasi Klinis Demam tifoid 10-14 hari Malaise Gejala mirip influenza seperti menggigil, nyeri kepala bagian frontal, malaise, anorexia, nausea, nyeri abdominal yang tidak terlokalisir, batuk kering, dan myalgia Lidah kotor, nyeri perut, hepatomegali, dan splenomegali umum terjadi. Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) akan tetapi sering tidak terlihat pada pasien berwarna kulit gelap. Lidah berselaput ( kotor di tengah, merah dipinggir dan tremor).Penatalaksanaan Istirahat dan perawatan Diet dan terapi penunjang Pemberian terapi antibiotik Kloramfenikol, dosis yang diberikan adalah 4 x 500 mg / hari secara peroral atau IV sampai dengan 7 hari bebas demam. Tiamfenikol, dosis yang diberikan 4 x 500 mg / hari Kotrimoksazol, dosis untuk orang dewasa 2 x 2 tablet (400 mg sulfametoksazol dan 80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu. Ampisillin dan Amoxicillin, dosisnya berkisar antara 50-150 mg/kg BB selama 2 minggu. Sefalosprin generasi ketiga, misalnya seftriakson, dosis yang dianjurkan antara 3-4 gram dalam dextrose 100 cc diberikan selama jam perinfus sekali sehari, diberikan selama 3-5 hari. Fluorokinolon Azitromisin

3. Pada saat dilaksanakan presentasi rencana operasi tim medis bakti sosial di sekretariat TBM, forum merasa terganggu oleh Mursalim (salah satu anggota) yang berulang kali keluar masuk ruangan. Setelah diselidiki ternyata Mursalim sudah 4 kali BAB dalam waktu 1 hari, dengan konsistensi cair. BAB berwarna kuning kecoklatan dan terdapat ampas dan lendir. Keluhan tersebut disertai demam dan malaise. DIARE Defenisi:Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Menurut WHO diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar ( lebih dari tiga kali ) dan konsistensi feses cair. Diare dapat digolongkan menjadi diare akut, jika perlangsungan lebih dari 2 minggu dikategorikan diare kronik. Gejala Klinis: BAB >3 kali dalam sehari. konsistensi lunak&cair Nyeri perut (+) terutama daerah umbilicusNausea/vomiting (kadang-kadang)Kembung, mual dan muntah Tidak ada Darah.Demam (+) biasanya karena invasi shigella. Penatalaksanaan: Rehidrasi jika terjadi dehidrasi Medikamentosa Loperamida Menghambat peristaltic Mis : Lodia, Immodium Dosis awal : 2 tab sekaligus, selanjutnya setiap BAB lunak cair, berikan 1 tab, max 8-12 tab/hr Kotrimoxazole 4. Seorang petugas kebersihan 30 tahun datang ke Logistik TBM Calcaneus FK Unhas dengan keluhan hidung berair. Keluhan disertai dengan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin. Keluhan tersebut muncul ketika pasien membersihkan salah satu ruangan. Menurut pasien, keluhan tersebut sudah dialami sejak pasien masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Keluhan muncul terutama bila pasien terpapar debu dan kucing peliharaannya di rumah.Rinithis AlergiDD: Common ColdDefinisi: Rinithis Alergi adalah inflamasi mukosa hidung dengan gejala bersin-bersin, rasa gatal,hidung tersumbat yang dipicu oleh reaksi hipersensitivitas tipe 1 setelah mukosa hidung terpapar dengan alergen.Manifestasi Klinis:Bersin paroksismal, rinhorhea berair, hidung tersumbat dan gatal, kadang disertai lakrimasi, tidak demam. Konjungtivitis ( mata berair,gataldan bengkak).Gejala spesifik lain pada anak-anak bila penyakit berlangsung lama (>2 tahun)adalah bayangan gelap didaerah bawah mata(allergic shiner)yang berhubungan dengan vasodilatasi atau kongesti nasal. Anak-anak sering menggosok hidung dengan punggung tangan(allergic salute) lam-lama akan mengakibatkan timbul garis melintang didorsum nasi sepertiga bawah(allergic crease). Penatalaksanaan: Menghindari kontak dengan alergen penyebab. Terapi simptomatis, berikan anti histamine dengan atau tanpa vasokontriktor atau kortikoseroid per oral atau oral.

5. Seorang mahasiswa FK Unhas, laki-laki 20 tahun dibawa ke Logistik TBM Calcaneus FK Unhas setelah terjatuh dari tangga. Dari mekanisme trauma diketahui pasien terjatuh setelah terpeleset karena lantai licin. Dengan daerah wajah membentur lantai terlebih dahulu. Sekarang pasien mengeluh hidungnya mengeluarkan darah. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi : 80 x/menit, frekuensi pernapasan : 20 x/menit, suhu : 36,9 C. Tidak didapatkan trauma lain, tidak didapatkan kelainan neurologis.EPISTAKSIS (anterior)DD: Definisi: Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang penyebabnya bisa lokal atau sistemik. Pada umumnya terdapat dua sumber perdarahan yaitu dari bagian anterior dan bagian posterior. Epistaksis anterior dapat berasal dari Pleksus Kiesselbach atau dari arteri athmoidalis anterior. Sedangkan epistakasis posterior dapat berasal dari arteri sphenopalatina dan arteri ethmoid posterior.Tanda: keluarnya darah dari hidung Riwayat perdarahan karena trauma.Bila korban duduk tegak darah keluar dari hidung dan korban tidak merasakan darah mengalir ke tenggorokan (Epistaksis Anterior)Penatalaksanaan: Hentikan perdarahan . Perdarahan dapat dihentikan dengan cara duduk dengan kepala ditegakkan, kemudian cuping hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit. Jika perdarahan tidak teratasi, pasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan pantokain/ lidokain, serta bantuan alat penghisap untuk membersihkan bekuan darah.