Materi biologi x ppt bab 9 fix

61
BAB 9 SISTEM KOORDINASI Biologi SMA/MA Kelas XI

Transcript of Materi biologi x ppt bab 9 fix

Page 1: Materi biologi x ppt bab 9 fix

BAB 9SISTEM KOORDINASIBiologi SMA/MA Kelas XI

Page 2: Materi biologi x ppt bab 9 fix

KOMPETENSI DASAR• Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ

pada sistem koordinasi dan mebgaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

• Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat.

• Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye antinarkoba pada berbagai media.

• Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai bentuk media komunikasi, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Page 3: Materi biologi x ppt bab 9 fix

TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF• Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem koordinasi pada manusia.

• Siswa dapat menunjukkan sikap ilmiah, yaitu teliti, tekun, jujur sesuai dengan data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan, gotong royong, serta bekerja sama dalam melakukan observasi dan eksperiman tentang sistem koordinasi pada manusia.

• Siswa dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan sistem koordinasi di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Page 4: Materi biologi x ppt bab 9 fix

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF• Siswa dapat memerinci organ-organ yang tergabung dalam

sistem koordinasi dengan menggunakan gambar/torso manusia.

• Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian neuron dengan menggunakan gambar neuron.

• Siswa dapat memberikan contoh-contoh gerak refleks yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

• Siswa dapat menjelaskan mekanisme penghantaran impuls dengan menggunakan gambar.

• Siswa dapat menjelaskan struktur sistem saraf pusat melalui pengamatan gambar.

• Siswa dapat mengumpulkan informasi atau data-data yang berkaitan dengan susunan saraf tepi dari media.

Page 5: Materi biologi x ppt bab 9 fix

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF (lanj.)

• Siswa dapat menganalisis berbagai jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin.

• Siswa dapat menganalisis perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.

• Siswa dapat menunjukkan struktur panca indra (mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung) dengan menggunakan gambar.

• Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem koordinasi melalui media presentasi.

• Siswa dapat menjelaskan mekanisme melihat dengan menggunakan bagan.

• Siswa dapat mengurutkan tahapan mekanisme melihat oleh mata.

Page 6: Materi biologi x ppt bab 9 fix

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTORIK

• Siswa dapat mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA besarta bahayanya melalui media internet.

• Siswa dapat menentukan kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.

• Siswa dapat melakukan percobaan untuk menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.

Page 7: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Tahukah Anda, bagaimana mekanisme kerja organ-organ sistem indra berikut?

Page 8: Materi biologi x ppt bab 9 fix

I. SISTEM SARAF PADA MANUSIA

• Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf, terdiri atas bagian:

• Badan sel. Berfungsi mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.

• Dendrit. Juluran sitoplasma untuk menerima impuls dari sel lain untuk dikirimkan ke badan sel.

• Akson. Juluran sitoplasma yang panjang untuk mengirimkan impuls ke neuron lainnya. Akson dibungkus selubung mielin. Bagian akson tanpa mielin disebut nodus Ranvier untuk mempercepat jalannya impuls. Mielin ditutupi oleh selubung Schwann (neurilema).

A. Neuron (Sel Saraf)

Page 9: Materi biologi x ppt bab 9 fix

• Neuron tidak dapat melakukan mitosis, namun serabutnya dapat beregenerasi.

• Neuron berdasarkan fungsi:• Neuron sensor (aferen): menghantarkan impuls dari organ

sensor ke saraf pusat.• Neuron motor (eferen): menghantarkan impuls dari saraf

pusat ke organ motor atau kelenjar.• Neuron konektor: penghubung antar neuron.• Neuron berdasarkan juluran sitoplasma:• Neuron multipolar: satu akson dan dua dendrit atau lebih.• Neuron bipolar: dua juluran berupa dendrit dan akson.• Neuron unipolar: neuron bipolar yang tampak hanya

memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi.

Page 10: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Gambar 9.3. Struktur sel saraf (neuron)

Page 11: Materi biologi x ppt bab 9 fix

B. Sel Neuroglia (Glia)Adalah sel penunjang pada saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat.Jenis sel glia:• Astrosit, sebagai lem yang menyatukan neuron.• Oligodendrosit, membentuk lapisan mielin.• Mikroglia, untuk pertahanan imun.• Sel ependima, membran epitelium yang melapisi rongga

serebral dan medula spinalis.

Page 12: Materi biologi x ppt bab 9 fix

C. Sinapsis• Adalah hubungan satu neuron dengan yang lain; titik temu

ujung akson satu neuron dengan dendrit dari neuron lain; atau hubungan ke otot dan kelenjar.

• Bagian sinapsis: prasinaps (bagian akson terminal), celah sinaps (ruang antara prasinaps dengan pascasinaps), dan pascasinaps (bagian dendrit).

• Pada celah sinaps terdapat substansi kimia neurotransmiter untuk mengirimkan impuls.

• Neurotransmiter dapat bersifat eksitasi (meningkatkan impuls) atau inhibisi (menghambat impuls).

Page 13: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Sinapsis

Page 14: Materi biologi x ppt bab 9 fix

D. Impuls Saraf, Gerak Sadar, dan Refleks

• Impuls saraf adalah rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron menjalari serabut saraf.

• Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan.• Gerak sadar (disengaja/disadari):

impuls reseptor/indra saraf sensoris otak saraf motor efektor/otot

• Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari):Impuls reseptor/indra saraf sensoris sumsum tulang belakang saraf motor efektor/otot

Page 15: Materi biologi x ppt bab 9 fix

E. Mekanisme Penghantaran Impuls

• Impuls yang diterima oleh reseptor dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf dan akson, kemudian dihantarkan ke neuron lainnya.

• Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja mengirim impuls. Energi tersebut dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion intraseluler dan ekstraseluler.

• Di dalam sel, kation (ion positif) utama adalah K+, dan Na+ rendah. Di luar sel, kation utamanya Na+. K+ rendah.

• Energi dipertahankan dengan cara pompa K+ ke dalam sel dan Na+ ke luar sel.

Page 16: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Tahap penghantaran impuls• Tahap istirahat (polarisasi). Neuron tidak menghantarkan

impuls, ekstraseluler bermuatan positif (+) dan intraseluler bermuatan negatif (-).

• Tahap depolarisasi. Neuron mendapat rangsang, saluran Na+ terbuka dan Na+ masuk ke dalam sel. Terjadi perubahan muatan listrik: ekstraseluler bermuatan negatif, intraseluler bermuatan positif.

• Tahap repolarisasi. Saluran Na+ tertutup, saluran K+ terbuka sehingga K+ keluar. Kondisi akan kembali seperti tahap istirahat.

Page 17: Materi biologi x ppt bab 9 fix

F. Sistem Saraf Pusat (SSP)• Terdiri atas otak (serebral) dan sumsum tulang belakang

(medula spinalis). Keduanya dilapisi jaringan ikat yang disebut meninges, yang terdiri atas:

• Pia meter, lapisan paling dalam dan mengandung pembuluh darah.

• Araknoid, lapisan tengah dan mengandung sedikit pembuluh darah.

• Dura meter, lapisan terluar yang terdiri atas dua lapisan. Lapisan terluar melekat pada kranium.

• Otak dan medula spinalis memiliki substansi abu-abu (bagian luar) dan substansi putih (bagian dalam).

Page 18: Materi biologi x ppt bab 9 fix

1. OTAKTersusun dari 100 milyar neuron yang terhubung oleh sinapsis membentuk anyaman kompleks.Bagian-bagian otak:(1) Serebrum (otak besar). Mengisi bagian depan dan atas

rongga tengkorak. Bagian terluarnya disebut korteks serebral, dan bagian dalamnya disebut nukleus (ganglia) basal. Area fungsional korteks serebral:

• Area motor primer, mengendalikan kemampuan bicara.• Area sensor korteks, meliputi area sensor, area visual,

area auditori, area alfaktori, dan area pengecap.• Area asosiasi, meliputi area frontal (pusat intelektual dan

fisik), area somatik (pusat interpretasi), area visual, dan area wicara Wernicke.

Nukleus basal merupakan pusat koordinasi motor.

Page 19: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Bagian-bagian otak

Page 20: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Area fungsional serebrum

Page 21: Materi biologi x ppt bab 9 fix

(2) Diensefalon. Terletak di antara serebrum dan otak tengah. Terdiri atas:

• Talamus, berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, serta berperan dalam sistem kesadaran dan kontrol motor.

• Hipotalamus, berfungsi mengendalikan sistem saraf otonom, pusat pengaturan emosi, dan memengaruhi sistem endokrin.

• Epitalamus, berperan dalam dorongan emosi.(3) Sistem limbik, yaitu cincin struktur otak depan yang

mengelilingi otak dan berfungsi dalam pengaturan emosi, mempertahankan kelangsungan hidup, pola perilaku soioseksual, motivasi, dan belajar.

Page 22: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Sistem limbik penciuman dan respons emosional

Page 23: Materi biologi x ppt bab 9 fix

(4) Mesensefalon (otak tengah), menghubungkan pons dan serebelum (otak kecil) dengan otak besar, berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, serta meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran.

(5) Pons Varolii (jembatan varol), mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas.

(6) Serebelum (otak kecil), mempertahankan keseimbangan, kontrol gerakan mata, meningkatkan kontraksi otot, serta koordinasi gerakan sadar yang berkaitan dengan keterampilan.

(7) Medula oblongata, berfungsi dalam pengendalian ferkuensi denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, gerakan alat pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar pencernaan, dan mengatur gerak refleks.

(8) Formasi retikuler, berfungsi memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.

Page 24: Materi biologi x ppt bab 9 fix

2. MEDULA SPINALIS (SUMSUM TULANG BELAKANG)• Berfungsi mengendalikan aktivitas refleks, komunikasi antara

otak dengan semua bagian tubuh, serta menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke serebelum.

• Substansi abu-abu mengisi struktur dalam dan substansi putih mengisi struktur bagian luar.

Page 25: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Struktur medua spinalis

Page 26: Materi biologi x ppt bab 9 fix

G. Sistem Saraf Tepi (SST)1. Saraf kranial

No Nama saraf kranial Fungsi

1 Saraf olfaktori (CN I) Indra penciuman

2 Saraf optik (CN II) Indra penglihatan

3 Saraf okulomotor (CN III) Impuls dari dan ke otot mata

4 Saraf troklear (CN IV) Impuls dari dan ke otot sadar mata

5 Saraf trigeminal (CN V) Impuls otot mastikasi, wajah, hidung, dan mulut

6 Saraf abdusen (CN VI) Impuls dari dan ke otot rektus lateral mata

7 Saraf fasial (CN VII) Impuls ekspresi wajah, lidah, kelenjar air mata dan saliva

8 Saraf vestibulokoklear (CN VIII) Impuls dari indra pendengaran

9 Saraf glosofaring (CN IX) Impuls otot bicara, menelan, kelenjar liudah, rasa pada lidah

10 Saraf vagus (CN X) Impuls organ pada toraks dan abdomen

11 Saraf aksesori spinal (CN XI) Impuls faring, laring, trapezius, dan sternokleidomastoid

12 Saraf hipoglosal (CN XII) Impuls dari dan ke otot lidah

Page 27: Materi biologi x ppt bab 9 fix

2. Saraf spinal• Terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari segmen-

segmen medula spinalis dan diberi nama sesuai nama ruas tulang belakang.

Berdasarkan arah impuls, SST dibagi menjadi divisi aferen (membawa informasi dari reseptor ke SSP dan divisi eferen (membawa instruksi dari SSP ke organ efektor.Divisi eferen: sistem saraf somatik (neuron motor pada otot rangka) dan sistem saraf otonom (neuron motor pada otot polos)Sistem saraf otonom: sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Page 28: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatis

Asal serat saraf Berasal dari bagian toraks dan lumbar medula

spinalis

Berasal dari area kranium (kepala) dan

sakrumUkuran serat praganglion

Pendek Panjang

Ukuran serat pascaganglion

Panjang Pendek

Jenis neurotransmiter

Aaasetilkolin dan noradrenalin

Asetilkolin

efek Untuk aktivitas fisik berat Untuk keadaan tenang

Perbedaan saraf simpatis dengan parasimpatis

Page 29: Materi biologi x ppt bab 9 fix

H. Gangguan Sistem Saraf• Meningitis, radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.• Ensefalitis, peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus.• Neuritis, gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau

tekanan.• Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan sistem saraf akibat

gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12).

• Epilepsi (ayan), penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.

• Alzheimer, sindrom kematian sel otak secara bersamaan.• Gegar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak menyebabkan

perubahan fungsi mental atau kesadaran.

Page 30: Materi biologi x ppt bab 9 fix

II. SISTEM ENDOKRIN (HORMON)• Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang

memproduksi hormon, yaitu senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju sel atau jaringan tubuh.

• Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, perkembangan seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur, serta siklus nutrisi.

Page 31: Materi biologi x ppt bab 9 fix

A. Karakteristik Kelenjar Endokrin• Tidak memiliki saluran dan menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel.

• Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.

• Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang oleh jaringan ikat.

• Masa aktif kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda-beda.

• Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan senyawa nonhormon dalam darah, serta impuls saraf.

Page 32: Materi biologi x ppt bab 9 fix

B. Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon

1. HIPOFISIS (PITUITARI)a. Lobus anterior, menghasilkan hormon:• Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH): Mengendalikan pertumbuhan sel, tulang, dan kartilago; mengatur laju sintesis protein; serta mengatur pemakaian lemak.

• Hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH): meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid (gondok), laju produksi hormonnya (tiroksin), dan metabolisme sel.

Page 33: Materi biologi x ppt bab 9 fix

• Hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic Hormone/ACTH): merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid.

• Hormon gonadotropin:Follicle Stimulating Hormone (FSH): menstimulasi pertumbuhan foliker ovarium dan memproduksi hormon estrogen (wanita); menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa (laki-laki)Luteinizing Hormone (LH): bekerjasama dengan FSH menstimulasi produksi estroge, berperan dalam ovulasi dan sekresi progesteron (wanita); menstimulasi produksi testosteron (laki-laki)

Page 34: Materi biologi x ppt bab 9 fix

b. Lobus intermedia, menghasilkan endorfin (mengilangkan nyeri alamiah, merespon stres, dan aktivitas seperti olahraga) dan Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) (merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran sel penghasilnya (melanosit) pada epidermis.

c. Lobus inferior, menghasilkan Antidiuretic Hormone (ADH) (menurunkan volume air yang hilang dalam urine) dan oksitosin (menstimulasi kontraksi otot polos saat melahirkan dan pengeluaran ASI pada ibu menyusui.

Page 35: Materi biologi x ppt bab 9 fix

2. TIROID (KELENJAR GONDOK)• Menghasilkan hormon tiroksin (meningkatkan laju

metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan pengeluaran energi panas, serta mengatur pertumbuhan dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf) dan triiodotironin.

3. PARATIROID (KELENJAR ANAK GONDOK)• Menghasilkan hormon parathormon (parathyroid

Hormone/PTH) untuk mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui stimulasi aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang), aktivasi vitamin D, dan stimulasi reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal.

Page 36: Materi biologi x ppt bab 9 fix

4. ADRENAL (SUPRARENALIS/ANAK GINJAL)• Adrenal bagian medula menghasilkan adrenalin (epinefrin) (meningkatkan frekuensi jantung, metabolisme, dan konsumsi oksigen) dan noradrenalin (norepinefrin) (meningkatkan tekanan darah dan menstimulasi otot jantung).

• Adrenal bagian korteks menghasilkan aldosteron (mengatur keseimbangan air dan elektrolit), glukokortikoid (memengaruhi metabolisme glukosa, protein, lemak, dan menjaga membran lisosom), dan gonadokortikoid (sebagai prekursor pengubahan testosteron dan estrogen oleh jaringan lain.

Page 37: Materi biologi x ppt bab 9 fix

5. PANKREAS• Menghasilkan hormon glukagon (meningkatkan penguraian

glikogen di hati menjadi glukosa, dan sintesis glukosa dari sumber nonkarbohidrat), insulin (menurunkan katabolisme lemak dan protein, menurunkan kadar gula darah, serta meningkatkan sintesis protein dan lemak), somatostatin (penghalang hormon pertumbuhan dan penghambat sekresi glukagon dan insulin), dan polipeptida pankreas (fungsi belum diketahui)

Page 38: Materi biologi x ppt bab 9 fix

6. PINEAL (EPIFISIS SEREBRI)• Menghasilkan melatonin yang berpengaruh pada pelepasan

gonadotropin dan menghambat produksi melanin.7. TIMUS• Menghasilkan timosin untuk pengendalian perkembangan

sistem imun.8. OVARIUM, TESTIS DAN PLASENTA• Ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron; testis

menghasilkan testosteron; plasenta menghasilkan gonadotropin korion, estrogen, progesteron, dan somatotropin.

Page 39: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Kelenjar endokrin pada manusia

Page 40: Materi biologi x ppt bab 9 fix

III. PERBEDAAN SISTEM SARAF DENGAN SISTEM ENDOKRIN

No Aspek Pembeda

Sistem Hormon Sistem Saraf

1. Aksi Lambat Cepat atau segera

2. Respons Tidak langsung, distribusi lebih luas

Langsung, distribusi lebih sempit

3. Pengaturan Jangka panjang (misal pertumbuhan)

Jangka pendek (misal kontraksi otot jantung)

4. Sekresi Hormon Neurotransmiter

5. Komunikasi Melalui sistem sirkulasi Antarneuron melalui sinapsis

Page 41: Materi biologi x ppt bab 9 fix

IV. SISTEM INDRA

• Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.

• Aksesori mata: alis, orbita, kelopak mata, otot mata, dan air mata.

A. Indra Penglihat (Mata)

Page 42: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Struktur mata• Lapisan luar bola mata: tunika fibrosa, sklera, dan kornea (untuk mentransmisikan dan memfokuskan cahaya).

• Lapisan tengah bola mata: koroid, badan siliari, iris (bagian yang berwarna, mengendalikan diameter pupil), dan pupil (ruang terbuka yang dilalui cahaya)

• Lensa, struktur bikonveks yang bening.• Rongga mata, ruang anterior berisi aqueous humor (mengandung nutrisi untuk lensa dan kornea) dan ruang posterior berisi vitreous humor (mempertahankan bentuk bola mata dan posisi retina terhadap kornea).

Page 43: Materi biologi x ppt bab 9 fix

• Retina, lapisan paling dalam, tersusun dari:• Bagian luar, terpigmentasi dan menyimpan vitamin A• Bagian dalam, terdapat sel batang (berpigmen

rodopsin, tidak sensitif terhadap warna) dan sel kerucut (berpigmen iodopsin, sensitif terhadap warna).

• Lutea makula• Fovea sentralis (bintik kuning). Jika bayangan

benda tepat jatuh di bintik kuning, bayangan akan terlihat jelas.

• Saraf mata, terhubung di sisi superior kelenjar hipofisis.

• Bintik buta, bagian yang tidak mengandung fotoreseptor.

Page 44: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Anatomi mata manusia

Page 45: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Anatomi mata manusia

Page 46: Materi biologi x ppt bab 9 fix

1. MEKANISME MELIHAT• Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap mata, menembus kornea dan pupil.

• Inttensitas cahaya diatur oleh pupil, lalu cahaya diteruskan menembus lensa mata ke retina.

• Daya akomodasi mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning retina.

• Impuls cahaya disampaikan saraf optik ke otak.• Cahaya akan diinterpretasikan sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.Titik jauh: jarak benda terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas.Titik dekat: jarak benda terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas.

Page 47: Materi biologi x ppt bab 9 fix

2. ADAPTASI TERHADAP GELAP DAN TERANG• Adalah penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari tempat gelap ke tempat terang, atau sebaliknya.

• Dalam cahaya terang, semua rodopsin akan terurai dengan cepat dan hanya tersisa sedikit. Berpindah tempat dari terang ke gelap akan membutuhkan waktu untuk menyintesis ulang rodopsin agar dapat melihat jelas pada kondisi gelap.

• Sintesis rodopsin dan iodopsin perlu vitamin A.• Pupil akan melebar dalam ruang gelap dan menyempit dalam ruang terang

Page 48: Materi biologi x ppt bab 9 fix

3. GANGGUAN/KELAINAN MATA• Miopia (rabun dekat)• Hipermetropia (rabun jauh)• Presbiopia• Kebutaan• Kerabunan• Rabun senja• Buta warna• Katarak• Astigmatisma• Mata juling (strabismus)

Page 49: Materi biologi x ppt bab 9 fix

B. Indra Pembau (Hidung)• Hidung memiliki kemoreseptor olfaktori untuk menerima

rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berbentuk gas.• Epitelium olfaktori mengandung sel penunjang, sel basal, dan

sel olfaktori.• Mekanisme mencium bau: gas masuk ke hidung larut pada

selaput mukosa merangsang silia sel reseptor rangsangan diteruskan ke otak untuk diolah jenis bau dapat diketahui.

• Gangguan indra pembau: hiposmia dan anosmia, hiperosmia, sinusitis, dan polip.

Page 50: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Epitelium olfaktori

Page 51: Materi biologi x ppt bab 9 fix

C. Indra Pengecap (Lidah)• Lidah memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap yang

terdapat pada papila lidah langit-langit lunak, epiglotis, dan faring.

• Bentuk papila: filiformis (kerucut), fungiformis (bulat), sirkumvalata (menonjol dan tersusun seperti huruf V), dan foliata (seperti daun).

• Area kepekaan rasa:• Rasa manis, di ujung lidah.• Rasa asin, reseptor banyak di bagian samping.• Resa asam, bagian samping lidah agak ke belakang.• Rasa pahit, bagian belakang pangkal lidah.

Page 52: Materi biologi x ppt bab 9 fix

D. Indra Pendengar (Telinga)Struktur telinga• Telinga luar: pinna/aurikula (daun telinga) dan membran

timpanum (gendang pendengar).• Telinga tengah: tabung Eustachius (penghubung telinga

dengan faring, berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpanum) dan osikel auditori (tulang pendengaran maleus (martil), inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi)).

• Telinga dalam: labirin tulang (terbagi menjadi vestibula (mengandung reseptor keseimbangan tubuh), kanalis semisirkularis (tiga saluran setengah lingkaran), dan koklea (mengandung reseptor pendengaran)) dan labirin membranosa (terdiri dari utrikulus dan sakulus yang dihubungkan oleh duktus endolimfa).

Page 53: Materi biologi x ppt bab 9 fix

1. MEKANISME MENDENGAR• Gelombang bunyi ditangkap daun telinga ke kanal auditori

eksternal membantuk getaran pada membran timpanum ke osikel auditori ke fenestra vestibuli terbentuk gelombang tekanan pada perilimfa skala vestibuli ke skala timpani getaran pada membran basilar sel-sel rambut melengkung memicu impuls saraf ke serabut saraf vestibulokoklear (CN VIII) ke korteks auditori di otak bunyi diinterpretasikan.

Page 54: Materi biologi x ppt bab 9 fix

2. PERANAN TELINGA DALAM KESEIMBANGANa. Ekuilibrium statis: kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh diam.

• Reseptor yang berperan: makula pada dinding utrikulus dan sakulus. Makula terdiri atas sel penunjang dan sel rambut. Kumpulan sel rambut membentuk masa gelatin yang mengandung otolit.

• Jika posisi kepala tegak lurus, otolit berada di puncak sel rambut. Jika kepala miring arah otolit berubah dan sel rambut melengkung aktivasi sel reseptor ke saraf vestibulokoklear.

Page 55: Materi biologi x ppt bab 9 fix

b. Ekuilibrium dinamis: kesadaran akan posisi kepala saat merespons gerakan.

• Reseptor yang berperan: ampula yang berisi krista, pada duktus semisirkular.

• Krista terdiri atas sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin kupula

3. GANGGUAN INDRA PENDENGAR• Tuli (tuna rungu), furunkulosis, otitis media, dan mastoiditis.

Page 56: Materi biologi x ppt bab 9 fix

E. Indra Peraba (Kulit)Reseptor sensor pada kulit:• Korpuskula Pacini, mendeteksi tekanan yang dalam (kuat) dan getaran.

• Korpuskula Meissner, mendeteksi sentuhan.• Cakram Merkel, mendeteksi sentuhan dan sebagai reseptor raba yang beradaptasi lambat.

• Korpuskula Ruffini, reseptor tekanan dan tegangan di sekitar jaringan ikat.

• Ujung bulbus Krause, mendeteksi tekanan sentuhan, kesadaran posisi, dan gerakan.

• Ujung saraf bebas, mendeteksi rasa nyeri, sentuhan ringan, dan suhu (panas/dingin).

Page 57: Materi biologi x ppt bab 9 fix

V. PENGARUH NAPZA TERHADAP SISTEM KOORDINASI

• NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, yaitu zat-zat yang jika dikonsumsi akan memengaruhi sistem saraf pusat.

• Narkotika: zat/obat yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.

• Psikotropika: zat/obat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas normal dan perilaku.

• Zat adiktif: zat/obat yang dapat menyebabkan ketagihan.

A. Pengertian NAPZA

Page 58: Materi biologi x ppt bab 9 fix

B. Jenis NAPZA1. Stimulan, dapat merangsang sistemsaraf pusat dan

menyebabkan organ tubuh bekerja lebih cepat. Penggunanya lebih bertenaga serta lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. Contoh: amfetamin, ekstasi, kokain, kafein, dan alkohol.

2. Depresan, menekan/mengurangi kerja sistem saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya menjadi lambat atau tertidur. Contoh: opiat, barbiturat, alkohol, dan ganja.

3. Halusinogen, mengacaukan sistem saraf pusat, memberi mengaruh halusinasi berlebihan, dan khawatir berlebihan. Contoh: ganja, bunga kecubung, lem, bensin, dan jamur kotoran sapi.

Page 59: Materi biologi x ppt bab 9 fix

C. Dampak Buruk Penyalahgunaan NAPZA

Gangguan fisik• Jumlah zat yang sama tidak mampu menghasilkan rasa atau akibat yang sama.

• Gejala berhenti menggunakan obat: rasa sakit di sekujur tubuh.

• Mengacaukan denyut nadi, jantung, dan paru-paru.Psikologis• Kemampuan berpikir rasional menurun drastis.• Ketergantungan psikologis• Gangguan mental dan emosional

Page 60: Materi biologi x ppt bab 9 fix

Ekonomi• Butuh biaya besar untuk memenuhi ketergantungan terhadap

obat-obatan.• Kerugian dalam berbagai aspek, seperti kemanan, biaya

kesehatan, dan kesempatan pendidikan.Sosial• Rusuknya hubungan kekeluargaan dan pertemanan.• Berpengaruh pada kesehatan masyarakat.

Page 61: Materi biologi x ppt bab 9 fix

D. Kiat-kiat Menghindari Penyalahgunaan NAPZA

• Tidak mencoba-coba menggunakan obat terlarang.• Meyakinkan diri tidak membutuhkan NAPZA dalam

menghadapi persoalan hidup.• Membatasi pergaulan dengan kelompok pengguna

NAPZA.