Ppt Mankon Fix
description
Transcript of Ppt Mankon Fix
EQUIPMENT COST
EQUIPMENT COST
Sumber daya peralatan memainkan peran utama karena keputusan tentang jenis peralatan dan kombinasi dapat memiliki dampak besar pada profitabilitas pekerjaan
GOAL
Kombinasi peralatan yang menghasilkan produksi maksimum pada yang terbaik atau paling masuk akal harga
CONSTRUCTION EQUIPMENT
Productive Equipment
Unit yang sendiri atau dalam kombinasi menyebabkan produk akhir yang diakui sebagai unit pembayaran
Support Equipment
Diperlukan untuk operasi yang berhubungan dengan penempatan konstruksi seperti pergerakan personil dan material dan kegiatan yang mempengaruhi lingkungan penempatan
EQUIPMENT OWNING AND OPERATING COST
Biaya Peralatan Konstruksi Fixed/Ownership Cost
Jumlah penggunaannya fixed
(Interest, Insurance, Taxes) Variable Cost
Jumlah penggunaannya bervariasi
(Fuel, Maintenance, Repairs, etc)
Cara Penambahan Biaya Ownership cost
Biaya taksiran total service life dalam jam untuk total biaya tersebut
Operating Cost
Variabel dalam jumlah, sebagai fungsi jam operasional tetapi biaya per jam relatif konstan
DEPRECIATION OF EQUIPMENT
Penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya
Metoda Perhitungan Depresiasi Metode garis lurus (straight-line, SL) Metode declining balance (DB) Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
MENGHITUNG DEPRESIASI
Nilai buku k basis harga yang disesuaikan - pengurangan depresiasi
Nilai buku
Nilai aset yang mewakili jumlah modal yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama dengan harga awal (termasuk segala penyesuaian) dikurangi dengan pengurangan karena depresiasi. Nilai buku suatu aset pada akhir tahun ke-k dirumuskan dengan:
Basis harga
Biaya awal untuk mendapatkan aset (harga beli ditambah pajak), termasuk biaya transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya.
Basis (harga) yang disesuaikan
Harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan yang diperkenankan.
STRAIGHT LINE METHOD
Metode ini mengasumsikan bahwa aset terdepresiasi secara konstan setiap tahunnya selama umur manfaatnya.
dk = pengurangan depresiasi pada tahun ke k (1 ≤ k ≤ N)
B = basis harga, termasuk penyesuaian SVN = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N* N = umur manfaat BVk = nilai buku pada akhir tahun ke k k d = depresiasi kumulatif selama tahun ke k
CONTOH
Sebuah gergaji listrik untuk memotong kayu pada perusahaan furniture mempunyai basis harga $40,000 dan umur manfaat 10 tahun. Pada akhir umur manfaatnya diperkirakan alat tersebut tidak mempunyai nilai sisa. Tentukan jumlah depresiasi tahunan menggunkan metode garis lurus. Tabelkan jumlah depresiasi tahunan dan nilai buku alat tersebut pada setiap akhir tahun.
9.5 DECLINING BALANCE
Salah satu metode yang digunakan sebelum 1981.
Untuk alat baru dengan umur manfaat setidaknya 3 tahun, bunga efektifnya akan berpengaruh pada pengurangan saldo dua kali lebih banyak dibanding metode garis lurus atau disebut double declining balance.
Untuk alat baru, bunganya sebesar 200% dibagi dengan umur manfaatnya
Untuk alat yang sudah digunakan bunganya sebesar 150% dibagi dengan umur manfaatnya
CONTOH MASALAH
Alat Baru
SLYRate Applied to
Balance (%)
Book Value End of
Previous Year ($)
Depreciation for This Year
($)
Book Value End of This
Year ($)
1 40 16,000.00 6,400.00 9,600.00
2 40 9,600.00 3,840.00 5,760.00
3 40 5,760.00 2,304.00 3,456.00
4 40 3,456.00 1,382.40 2,073.60
5 40 2,073.60 829.44 1,244.16
14,755.84
Alat Secondhand
SLYRate Applied to
Balance (%)
Book Value End of
Previous Year ($)
Depreciation for This Year
($)
Book Value End of This
Year ($)
1 30 16,000.00 4,800.00 11,200.00
2 30 11,200.00 3,360.00 7,840.00
3 30 7,840.00 2,352.00 5,488.00
4 30 5,488.00 1,646.40 3,841.60
5 30 3,841.60 1,152.48 2,689.12
13,310.88
9.6 PRODUCTION METHOD
Nilai depresiasi diambil bedasarkan angka pemakaian (jam) dari alat tersebut selama produksi atau dalam kurun tahunan tertentu.
Metode ini populer dikalangan kontraktor kecil karena mudah untuk dihitung dan meyakinkan bahwa depresiasi dari aset tersebut akan tertutup bersamaan dengan alat tersebut mengembangkan keuntungannya.
Dalam kasus tertentu, alat tersebut mungkin terdepresiasi dalam suatu period saat alat tersebut tidak menghasilkan keuntungan, dan keuntungan dari depresiasi perkiraan mungkin saja hilang.
9.7 DEPRECIATION BASED ON CURRENT LAW Sebelum 1981 depresiasi dihitung bedasarkan metode
seperti straight-line atau double decline balance. Sekitar tahun 1981 hingga 1986 depresiasi dihitung
menggunakan metode Accelerated Cost Recovery System (ACRS).
Setelah tahun 1986 digunakan tabel-tabel yang menjelaskan mengenai accelerated depreciation ammount. Metode ini dikenal dengan nama Modified ACRS (MACRS)
Jumlah depresiasi dihitung menggunakan ketetapan depresiasi untuk setiap kelasan alat
Annual Recovery (Percent of Original Depreciable Basis)
Recovery Year 3 - Year Class
(200% d.b.)5 -Year Class (200% d.b.)
7 - Year Class (200% d.b.)
10 - Year Class (200% d.b.)
15 - Year Class (150% d.b.)
20 - Year Class (150% d.b.)
1 33.00 20.00 14.28 10.00 5.00 3.75
2 45.00 32.00 24.49 18.00 9.5 7.22
3 15.00 19.20 17.49 14.40 8.55 6.68
4 7.00 11.52 12.49 11.52 7.69 6.18
5 11.52 8.93 9.22 6.93 5.71
6 5.76 8.93 7.37 6.23 5.28
7 8.93 6.55 5.90 4.89
8 4.46 6.55 5.90 4.52
9 6.55 5.90 4.46
10 6.55 5.90 4.46
11 3.29 5.90 4.46
12 5.90 4.46
13 5.90 4.46
14 5.90 4.46
15 5.90 4.46
16 3.00 4.46
17 4.46
18 4.46
19 4.46
20 4.46
21 2.25
9.8. DEPRESIASI VS. AMORTISASI
Depresiasi adalah biaya yang terjadi akibat penurunan nilai peratalan terhadap waktu (umur pakai) dengan demikian, merupakan beban dan dapat dikurangkan dari pendapatan.
Amortisasi dilakukan sebagai cara pengembalian nilai (pembelian) alat baru dengan terhadap umur pakai peralatan dan terhadap depresiasi
9.9. IIT COST (INTEREST, INSURANCE & TAX)
Akibat depresiasi dan amortisasi, diperlukan biaya recovery peralatan yang dapat dilakuakan dengan ivestasi dalam ansuransi atau pajak.Average annual value (AAV)
atau
C= nilai awal aset
n= umur hidup aset
S= nilai sisa aset
9.9. IIT COST (INTEREST, INSURANCE & TAX)
Interest = 8% of AAVInsurance=3% of AAVTaxes = 2% of AAV Total= 13% of AAV
9.10. OPERATING COST
Variabel yang sering muncul pada biaya operasi adalah bahan bakar, penggantian ban dan reparasi (maintanance).
Estimasi biaya perbaikan Perjam
=
Contoh: Harga awal ban $15,000 dan
umur hidup 5000 jam, maka biaya perjam
penggantian ban= $15,000/5000= $3.00
9.11. OVERHEAD & MARKUP
Biaya Overhead harus dipertimbangkan dalam biaya recovery. Apabila estimasi biaya berlebih dari penggunaan sebenarnya, maka overhead ini dibayarkan kembali ke klien.
Contoh: seluruh unit peralatan dianggap memiliki umur pakai 2000 jam, ternyata beberapa alat hanya digunakan 500jam, maka porsi overhead adala 500/2000 x100%, yaitu 2,5%. Jika Total overhead $100,000, maka $2,500 harus dibayarkan ke klien.
EQUIPMENT PRODUCTIVITY (PRODUKTIVITAS PERALATAN)Kelompok 5
10.1 PRODUCTIVITY CONCEPTS
Produktivitas → Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu / daya produksi
Produktivitas Alat Berat (truk besar, bulldozer) Berlaku untuk semua peralatan yang memilki
siklus pekerjaan secara berulang (repetitive) Karakteristik dan siklus mesin yang
menentukan kecepatan produksi output, yaitu:
Cyclic capacity
Cyclic Rate or Speed
Cyclic capacity
Size of Machine Unit to be used in Measurement
Bank cubic yards
Loose cubic yards
Compacted cubic yards
State of Materials
Unit yang diproduksi
dalam 1 siklus pengerjaan
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 𝑠𝑤𝑒𝑙𝑙=( 1𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
−1)𝑥100%𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟=(𝑐𝑢𝑏𝑖𝑐 𝑦𝑎𝑟𝑑𝑠−𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒𝑐𝑢𝑏𝑖𝑐 𝑦𝑎𝑟𝑑𝑠−𝑏𝑎𝑛𝑘 )
10.2 CYCLE TIME AND POWER REQUIREMENTS
Cyclic Rate
Speed of Machine Power
Power Requirements
Power Available
Usable Power
Waktu yang dibutuhkan dalam 1 siklus pengerjaan
POWER REQUIREMENTS
Tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankan satu siklus mesin sampai menghasilkan produk.
Faktor yang mempengaruhi :Tahanan gali, tahanan guling (RR), tahanan kemiringan (GR), koefisien traksi, rimpull, percepatan, elevasi letak proyek, efisiensi operator, faktor pengembangan atau pemaian, dan berat material Power Required = RR ± GR RR (rolling resistance) GR (grade resistance) = % grade x 20 lb/ton %
grade x weight on wheels
10.3 POWER AVAILABLE
Ketersediaan tenaga dikendalikan oleh besarnya kapasitas mesin dan drivetrain, yaitu sebuah sistem dalam kendaraan bermotor yang menghubungkan transmisi ke as drive.
Besarnya tenaga yang tersedia merupakan fungsi dari persneling yang digunakan.
Persneling yang lebih rendah memiliki daya dan tarikan yang lebih kuat ketika digunakan dalam track yang sulit dan dalam kondisi menanjak. Namun kecepatan yang terjadi minimal.
Sedangkan persneling yang lebih tinggi memiliki kecepatan yang tinggi namun tarikannya bila dijalan menanjak atau medan yang sulit tidak besar.
Penentuan persnelling berapa yang harus digunakan dalam pengangkutan ada standarnya. Biasanya produsen kendaraan memberikan panduan manual.
daya TARIK persnelling dibatasi oleh rated power, yaitu daya tarik mesin di bawah kondisi normal, dan maximum power, yaitu daya tarik mesin maksimum di bawah kondisi ekstrem tertentu
Contoh
10.4 USABLE POWER
Setelah meninjau ketersedian tenaga, hal yang berikutnya harus diketahui ialah tenaga mana yang dapat digunakan (usable)
operasional mesin dengan persnelingnya memang menghasilkan tenaga (hourse power, hp) namun daya tarik yang dihasilkan terkadang tidak sesuai karena penggunaannya juga tidak sesuai ,
misal: penggunaan persnelling 3 pada tanjakan dengan load yang hampir memenuhi standar. hal ini mengakibatkan kehilangan daya tarik pada kendaraan. dan secara otomatis mempengaruhi pembakaran bahan bakar pada pembakaran.
faktor lain yang dapat mempengaruhi usable power ini selain itu adalah koefisien gaya tarik dari permukaan jalan dan beban kendaraan pada roda.
besarnya daya dihitung dengan rumus:
usable pounds pull = (koef. gaya tarik) x beban
10.5 EQUIPMENT BALANCE
Dibutuhkan pada kondisi di mana dibutuhkan dua tipe alat yang berbeda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Untuk menghindari terjadinya suatu alat ‘mengganggur’ terlalu lama akibat menunggu alat lain menyelesaikan pekerjaannya.
CONTOH PERMASALAHAN
Menyeimbangkan produktivitas dari pusher dozer yang memuat tractor scraper.
Diketahui: Kapasitas scraper = 30 cubic yard Panjang jalan yang dikerjakan = 3000 ft RR = 40 lb/ton
• Permasalahan: – Berapa jumlah scraper maksimum yang
mampu dimuat oleh sebuah pusher dozer agar produktivitas maksimum tercapai?
PERHITUNGAN
Menghitung effective grade
• Menghitung waktu perjalanan scraper dalam keadaan terisi dan kosong menggunakan nomograf
Mengasumsikan lama pembuangan isi scraper dan lama pendorongan oleh dozerDump time = 0,5 minPush time = 1,23 min
Menghitung lama satu siklus scraper dan dozer
• Menghitung produktivitas maksimum
10.6 RANDOM WORK TASK DURATION
Merupakan durasi pekerjaan yang perhitungannya dipengaruhi oleh adanya perbedaan kecekatan mesin dan pengaruh pekerja
Pada sistem di mana durasi pekerjaan acak (random work task) diperhitungkan, produktivitas sistem semakin menurun
Besarnya pengaruh dari variasi random time terhadap produktivitas sistem didapatkan dengan melakukan simulasi.
TERIMA KASIH!