PPT fix PBL

42
Pengelihatan kabur Farras Arlinda R Irham Jannata F Mega Ayu L Nova Anesti Pratiwi Kristianti Purnomo Ponco N Qurotul Aqyun Rachma Ayu Salas Putri R Sandi C. Widyatama Kelompok 8 :

description

ppt untuk pbl pertemuan ke 2

Transcript of PPT fix PBL

Astigmasi

Pengelihatan kaburFarras Arlinda RIrham Jannata FMega Ayu LNova AnestiPratiwi KristiantiPurnomo Ponco NQurotul AqyunRachma Ayu Salas Putri RSandi C. WidyatamaKelompok 8 :Makroskopis Mata

Struktur mata terdiri dari :

Turnica FibrosaKornea, adalah selaput luar bola mata yang berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian dalam mata. Sclera, pembungkus lapisan luar tersusun dari jaringan fibrosa padat dan berwarna putih.

Tunica Vasculosaa. Choroidea, lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah (kecuali di bagian depan).b. Iris, lapisan di depan lensa mata, selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea.c. Pupil, celah bundar di tengah iris. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya yang menuju ke retina.

Tunica NervosaRetina, lapisan terdalam dari dinding bola mata. Terdiri dari stratum pigmentosum dan stratum nervosum.Fovea (bintik kuning), berupa bagian yang mengandung sel-sel kerucut, peka terhadap cahayaBintik buta, tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata, tidak peka cahaya

Isi Bulbus OculiAqueous humor, Cairan encer jernih mengisi camera ocula anterior dan posterior, terdapat diantara kornea dan lensa mata. Vitreus humor, berupa cairan bening dan kental yang mengsi bulbus oculi di belakang lensa dan merupakan gel transparan.Lensa, benda bening di dalam bola mata yang berbentuk cembung, terletak dibelakang iris dan di depan vitreus humor, dikelilingi oleh processus ciliaris

ScleraTersusun padat oleh berkas2 tipis serabut kolagenArah serabut kolagen meridional dan ekuatorialPermukaan luar sebagian dilapisi oleh konjungtiva sklerae bagian dari konjungtiva bulbiPermukaan dalam berbatasan dgn choroid dipisahkan oleh sel endotelMikroskopisKorneaLapisan kornea, tdd 5 lapis :Epitel korneaLanjutan epitel konjungtiva bulbiEpitel berlapis gepeng tak bertanduk(5-6 lapis)

Lamina elastika anterior / Membrana Bowman HomogenTdk mengandung selDibentuk oleh perpadatan subtansi antar sel dengan serabut kolagen halus yg tersebar tak beraturanSubstansia PropriaMembentuk massa kornea (90%)Tdd serabut kolagen yang sejajarDiantara serabut kolagen tdp fibroblas gepengSubtansi dasar : Kondroitin sulfatTidak ada pembuluh darahLamina elastika posterior/ Membrana DescementHomogenSerabut kolagen halus Sel endotel, berupa selapis sel kuboid

Lapisan Kornea

EPITEL ANTERIORMEMBRANE BOWMANSUBTANSIA PROPRIAMEMBRANE DESCEMENTKoroidLapisan dari luar ke dalam :Stratum Perichondrium (lamina Subarachnoid)Berbatasan langsung dgn skleraAnyaman longgar serabut kolagen dan serabut elastisSel endotel, gepeng, dam nelanosit berpigmenLamina VasculosaLamina VasculosaStruktur umum sama, tetapi lebih banyak pembuluh darahLamina CapillarumBanyak mengandung kapiler darahLamina Vitrea (membrana Bruch)Membran jernih setebal 2mikromtr berbatsan dgn retina sampai orra serrata

RetinaTerdapat 10 lapisan :Stratum pigmentum retinasel2 pigmenMembran limitan eksternaZonula adherens dari sel batang dan sel conesAnyaman akhiran tonjolan sel mullerMembagi sel batang dan cones mjd segmen luar dan segmen dalamStratum nuclear eksternaInti2 sel batang dan conesStratum plexiforme eksternaAnyaman pertemuan ujung2 : sel2 fotoreseptor, sel bipoler, sel horizontal, percabangan kolateral sel muller

Stratum nuclear internaInti2 sel bipoler, sel horizon, sel amakrin, dan sel mullerStratum plexiforme internaAnyaman sinapsis antara sel bipoler dan sel ganglionTonjolan kolateral sel mullerStratum ganglionaresel ganglionStratum neurofibromaLapisan axon dari sel2 ganglion menuju pembentukkan N.Opticus di Papilla N.OpticusMembrana limitans internaAnyaman ujung2 tonjolan sel2 muller

FISIOLOGI MATA Mata adalah organ fotosensitif yang sangat berkembang dan rumit, yang memungkinkan analisis cermat dari bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan objek. Setiap mata terdiri atas sebuah bola mata fibrosa yang kuat untuk mempertahankan bentuknya, suatu sistem lensa untuk memfokuskan bayangan, selapis sel fotosensitif, dan suatu sistem sel dan saraf yang berfungsi mengumpulkan, memproses, dan meneruskan informasi visual ke otak (Junqueira, 2007). Mata identik dengan kameraMemiliki sistem lensaBayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah bayangan yang terbalik

Sklera(sclera)-Memegangbentukmata.-Melindungimata.Kornea(cornea)-Membenarkan cahaya masuk ke dalam mata.-Memfokuscahayapadaretina.Koroid(choroid)-Membekal oksigen dan makanan kepada mata.-Menyerap dan mengelakkan pantulan cahaya di dalam mata.Konjunktiva(conjunctiva)-Melindungikornea.Iris-Menentukanwarnamata.-Mengawalsaizpupildanjumlah cahaya yangmemasukimata.Anakmata(pupil)-Membenarkan cahaya memasuki mata.Kantamata(lens)-Membiasdanmenfokuscahayapadaretina.Ototsilia(ciliarymuscle)-Mengubah ketebalan kanta apabila jarak fokus kanta berubah.Gelemaca(vitreoushumour)-Mengekalkanbentukmata.-Menyerakkandanmemfokusimejpadaretina.-Bertindak sebagai penyerap getaran pada mataGelemair(aqueoushumour)-Membiasdanmenfokuscahayayangmemasukimata.Retina(a)Bintikkuning(yellowspot)(b)Bintikbuta(blindspot)-Mengesan rangsangan cahaya dan menukarkannya kepada impuls.-Kawasanmatayang paling peka terhadap cahaya.-Imejobjek yang dilihatdifokusdisini.-Kawasan mata yang tidak peka terhadap cahaya.

Sarafoptik(optic nerve)Menghantar impuls dari retina ke otak untuk ditafsirkan.Reseptor Pada Retina

sel batang (sel basilus).sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif rodopsin (warna merah muda atau ungu).Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah. Sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan di malam hari atau tempat-tempat gelap untuk menghasilkan ketajaman pengelihatan yang rendah.

sel kerucut (sel konus)sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga berperan dalam proses penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang. Sel-sel kerucut menghasilka penglihatan dengan ketajaman yang tinggi.sel-sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin. dibagi 3 :sel kerucut biru,sel kerucut hijausel kerucut merah

4 segmen fungsional utama sel batang atau kerucut:

1. segmen luar (berfungsi sebagai rak tempat melekatnya pigmen peka cahaya)2. segmen dalam mengandung sitoplasma sel biasa dengan organel sitoplasma biasa , yang sangat penting adalah mitokondria yang memegang peranan penting dalam memberikan sebagian terbesar energy untuk fungsi fotoreseptor, 3. nukeus dan pada korpus sinaptik yang merupakan bagian batang dan kerucut yang berhubungan dengan sel neuron berikutnya, sel-sel horizontal dan bipolar. 4. Serat-serat dari masing-masing hemiretina nasal bersilangan di kiasma otak kemudian menuju traktus optikus sampai ke korpus genikulatum lateralisKELAINAN REFRAKSIMiopiMiopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar masuk ke bola mata tanpa akomodasi akan dibiaskan didepan retina. Untuk mengoreksinya dipakai lensa sferis minus.

Bentuk dari miopi menurut penyebabnya:Miopi AksialDiameter antero-posterior dari bolamata lebih panjang dari normal, walaupun kornea dan kurvatura lensa normal dan lensa dalam posisi anatominya normal.Miopi KurvaturaMata memiliki diameter antero-posterior normal, tetapi kelengkungan dari kornea lebih curam.

Miopia karena peningkatan indeks refraksi Peningkatan indeks refraksi daripada lensa berhubungan dengan permulaan dini atau moderate dari katarak nuklear sklerotik. Merupakan penyebab umum terjadinya miopia pada usia tua. Perubahan kekerasan lensa meningkatkan indeks refraksi, dengan demikian membuat mata menjadi miopi.Miopia karena pergerakan lensa ke anterior Keadaan ini sering terlihat setelah operasi glaukoma dan akan meningkatkan miopia pada mata.

Hipermetropi adalah suatu kelainan refraksi daripada mata dimana sinar sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibiaskan dibelakang retina, oleh karena itu bayangan yang dihasilkan kabur.

Struktur Hipermetropi berdasarkan pada konfigurasi anatomi dari bola mata :Hipermetropi AksialBola mata lebih pendek dari normal pada diameter antero-posterior, meskipun media refraksi (misalnya lensa atau kornea) normal. Hipermetropi KurvaturaKeadaan dimana kelengkungan lensa atau kornea lebih tipis dari normal dan power refraksinya turun.

Hipermetropi Indeks RefraksiTerjadi penurunan indeks refraksi akibat penurunan dari densitas beberapa atau seluruh bagian dari system optik mata, juga penurunan power refraksi mata. Biasanya terjadi pada usia tua dan juga pada penderita diabetes terkontrol.

Astigmasi Astigmatisma merupakan kelainan reflaksi mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang difokuskan pada jarak yang berbeda dari belakang yang tegak lurus terhadap bidang tersebut. Hal ini paling sering disebabkan oleh terlalu besarnya lengkung kornea pada salah satu bidang mataContoh lensa astigmatis: permukaan lensa seperti telur yang terletak pada sisi datangnya cahaya. Derajat kelengkungan bidang yang melalui sumbu panjang telur tidak sama besar dengan derajat kelengkungan pada pada bidang yang melalui sumbu pendek.

Buta warnaAkhiran -anomali berarti menandakan kelemahan warna akhiran -anopia menandakan buta warna. Awalan prot-, deuter-, dan tri- bertutut-turut mengacu kepada gangguan pada sistem sel kerucut merah, hijau, dan biru.Orang yang memiliki penglihatan warna normal dan orang yang protanomali, deuteranomali, tritanomali disebut trikromat; mereka memiliki ketiga sistem sel kerucut, tetapi salah satu mungkin lemah.Dikromat adalah orang yang hanya memiliki dua sistem; mereka mungkin menderita protanopia, deuteranopia, atau tritanopia. Monokromat hanya memiliki satu sistem sel kerucut. Dikromat dapat mencocokan spektrum warna dengan hanya mencampurkan dua warna primer, dan monokromat mencocokannya dengan memvariasikan intensitas hanya dari satu warna.

Pemeriksaan Buta WarnaTerdapat banyak pemeriksaan untuk mendeteksi buta warna. Kartu Ishihara dan gambar polikromatik serupa adalah gambar dengan cetakan bentuk yang terdiri dari titik-titik berwarna dengan latar belakang yang terdiri dari titik-titik berwarna berbentuk serupa. Gambar dibuat dengan warna demikian sehingga seseorang yang buta warna melihat warna gambar tersebut sama dengan warna latarnya.

Pewarisan Buta Warnasekitar 2% pria buta warna bersifat dikromat yang menderita protanopia atau deuteranopia, dan sekitar 6% adalah trikromat anomali dengan pigmen yang peka terhadap warna merah atau hijau mengalami pergeseran kepekaan spektrum. Kelainan ini diturunkan secara resesif dan terikat X; yaitu kelainan tersebut disebabkan oleh gen yang abnormal pada kromosom X. Karena semua sel pria kecuali sel germinativum hanya mengandung somatik, buta warna terdapat pada pria apabila kromosom X-nya mengandung gen yang abnormal tersebut. Di pihak lain, sel wanita normal memiliki dua kromosonm X, satu dari tiap-tiap orang tua, dan karena kelainan ini bersifat resesif, wanita baru akan menderita kelainan ini jika kedua kromosom X-nya mengandung gen yang abnormal tersebut. Namun, anak perempuan dari pria buta warna terikat-X adalah pembawa gen buta warna dan akan mewariskan kelainan tersebut kepada separuh dari anak laki-lakinya.Pewarisan Buta Warna