Materi 2 AsetTetap Depresiasi

34
11-1 Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unsoed

description

akuntansi

Transcript of Materi 2 AsetTetap Depresiasi

Page 1: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-1

Pendidikan Profesi AkuntansiFakultas Ekonomi Unsoed

Page 2: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-2

Depresiasi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

Definisi:Definisi:Definisi:Definisi:

Penurunan nilai (impairment ) merupakan selisih lebih dari jumlah tercatat suatu aset dengan jumlah terpulihkan (recoverable amount) dari aset tersebut.

Deplesi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari sumber daya mineral selama umur manfaatnya.

Page 3: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-3

Penyusutan:Penyusutan:Penyusutan:Penyusutan: Aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan Aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan

terhadap total seluruh aset harus disusutkan secara terhadap total seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.terpisah.

Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.dalam jumlah tercatat aset lainnya.

Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.

Nilai residu dan masa manfaat direview Nilai residu dan masa manfaat direview minimal setiap akhir tahun.. Penyesuaian beban penyusutan berlaku prospektif Penyesuaian beban penyusutan berlaku prospektif

Penyusutan dimulai saat aset tersebut siap digunakan.Penyusutan dimulai saat aset tersebut siap digunakan.

Page 4: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-4

Penyusutan:Penyusutan:Penyusutan:Penyusutan: Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan

ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depanan dari dari aset oleh entitas.aset oleh entitas.

Metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, jika Metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, jika terdapat perubahan diperlakukan sebagai perubahan terdapat perubahan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.estimasi akuntansi.

Berdasarkan waktuBerdasarkan waktu Metode garis lurus (Metode garis lurus (straight listraight linene)) Metode saldo menurunMetode saldo menurun Metode jumlah unitMetode jumlah unit

Page 5: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-5

PenyusutanPenyusutanPenyusutanPenyusutan

Faktor-Faktor Yang Terkait Dalam Penyusutan

(1) Basis depresiasi yang akan digunakan?(2) Taksiran umur manfaat aset?(3) Metode depresiasi ?

a) Metode aktivitas (unit pemakaian atau produksi).b) Metode garis lurus. c) Metode beban menurun (Jumlah angka tahun;

Saldo menurun ganda.)

Page 6: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-6

Penurunan NilaiPenurunan Nilai

Penurunan nilai diatur dalam PSAK 48 (R2009): Penurunan Nilai Aset

Penurunan nilai aset (asset impairment ) adalah selisih lebih dari jumlah tercatat suatu aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut.Jumlah terpulihkan (recoverable amount) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.Nilai pakai (value-in-use) adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas.

Page 7: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-7

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Menggunakan salah satu metode berikut:

Cost method harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset

Fair value (Revaluation) method nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulai penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah revaluasi.

Page 8: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-8

Page 9: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-9

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

PSAK 16 (R.2007): Suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama

Page 10: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-10

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Pengakuan terhadap kenaikan atau penurunan nilai akibat revaluasi dilakukan langsung pada kenaikan atau penurunan akibat revaluasi, kecuali jika revaluasi dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

Apabila revaluasi dilakukan untuk yang kedua kali dan seterusnya ??Apabila revaluasi dilakukan untuk yang kedua kali dan seterusnya ??

Page 11: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-11

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui di dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya dalam laporan laba rugi.

• Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.

Page 12: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-12

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Ex: PT. Maserati membeli sebuah peralatan untuk proses asembling pada tanggal 1 Januari 2011. Biaya perolehan mesin ini Rp.150,000,000. Pada akhir umur manfaatnya, setelah akhir tahun ke 5, mesin ini diperkirakan memiliki nilai residu Rp.24,000,000. Penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Page 13: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-13

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Jurnal: 1 Januari 2011: Mencatat perolehan peralatanMesin 150,000,

000-

Kas - 150,000,00031 Desember 2011: Mencatat penyusutan

tahun 2011Beban penyusutan

25,200,000

-

Ak. Penyusutan

- 25,200,000

Page 14: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-14

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Pada 1 Juli 2012 dilakukan revaluasi atas peralatan dengan nilai revaluasi Rp.124,500,000.

1 Juli 2012: Mencatat penyusutan Jan - 1 Juli 2012 Beban

penyusutan12,600,0

00-

Ak. Penyusutan

- 12,600,000

Page 15: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-15

Akumulasi penyusutan

37,800,000

-

Peralatan - 25,500,000

Surplus revaluasi - 12,300,000

Peralatan 16,443,850

-

Akumulasi penyusutan

- 4,143,850

Surplus revaluasi - 12,300,000

Jurnal: 1 Juli 2012: Mencatat revaluasi

150,000,000112,500,000

X 12,300,000 37,800,000112,500,000

Page 16: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-16

Page 17: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-17

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

31 Des 2012: Mencatat penyusutan Juli - Des 2012 Cost Model*) Revaluation

Model**) Beban

penyusutan12,600,0

00- 14,357,14

3-

Ak. Penyusutan

- 12,600,000

- 14,357,143

Nilai Tercatat 99,600,000

110,142,857

Peralatan

*) Penyusutan: (150,000,000 – 24,000,000) x 1/5 x ½**) Penyusutan: (124,500,000 – 24,000,000) x 1/3.5 x 1/2

Page 18: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-18

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Pada 31 Des 2012 dilakukan uji penurunan nilai atas peralatan dengan nilai terpulihkan Rp.95,000,000.

Cost Model Revaluation Model

Page 19: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-19

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

31 Des 2012: Mencatat penurunan nilai

Cost Model Revaluation Model

Rugi penurunan nilai 4,600,000

- 15,142,857

-

Ak. Rugi penurunan nilai

- 4,600,000

- 15,142,857

Page 20: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-20

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Posisi keuangan 31 Des 2012

Cost Model

Revaluation Model

Peralatan 150,000,000 124,500,000

166,443,850

Ak. Penyusutan (50,400,000)

(14,357,143)

(56,300,993)

Ak. Rugi penurunan nilai (4,600,000) (15,142,857)

(15,142,857)

95,000,000 95,000,000

95,000,000

Cara I Cara II

Page 21: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-21

Pengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan AwalPengakuan Aset Tetap Setelah Pengakuan Awal

Pada 1 Juli 2013 dilakukan revaluasi atas peralatan dengan nilai revaluasi Rp.80,000,000.

1 Juli 2013: Mencatat penyusutan Jan - Juli 2013 Beban

penyusutan11,833,3

33-

Ak. Penyusutan

- 11,833,333

Page 22: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-22

Akumulasi penyusutan

26,190,476

-

Akumulasi penurunan nilai

15,142,857

Surplus revaluasi 3,166,667

Peralatan - 44,500,000

Akumulasi penyusutan

2,594,294

-

Akumulasi penurunan nilai

15,142,857

-

Surplus revaluasi 3,166,667

-

Peralatan - 20,903,818

Jurnal: 1 Juli 2013: Mencatat revaluasi

68,134,32683,166,667X

3,166,667

Page 23: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-23

Akumulasi penyusutan

26,190,476

-

Akumulasi penurunan nilai

15,142,857

Surplus revaluasi 3,166,667

Peralatan - 44,500,000

Akumulasi penyusutan

2,594,294

-

Akumulasi penurunan nilai

15,142,857

-

Surplus revaluasi 3,166,667

-

Peralatan - 20,903,818

Jurnal: 1 Juli 2013: Mencatat revaluasi

X 3,166,667

166,443,850 – 15,142,85783,166,667

+ 15,142,857

Page 24: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-24

Page 25: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-25

Penurunan NilaiPenurunan Nilai

Pada akhir tahun 2010, Verma Company menguji penurunan nilai sebuah mesin. Mesin tersebut memiliki nilai tercatat $200,000 (original cost $240,000, akumulasi penyusutan $40,000) . Sisa masa manfaat ditaksir 5 tahun. Nilai wajar mesin $170,000 dengan taksiran biaya untuk menjualnya 5%. Analisa Verma menunjukan bahwa arus kas masa datang dari mesin tersebut adalah $40,000 setiap tahun selama 5 tahun, dan akan terdapat nilai residu $10,000 pada akhir tahun ke 5. Tingkat diskonto 8% dan diasumsikan bahwa seluruh arus kas terjadi pada akhir tahun.

Nilai tunai dari $40,000 yang dihasilkan setiap tahun selama 5 tahun ($40,000 x 3,99) $159,708.40

Nilai tunai dari nilai residu pada akhir th. Ke 5 ($10,000 x 0,68) 6,805.80

Nilai pakai mesin $166,514.20

Page 26: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-26

Case 2: Perhitungan rugi penurunan nilai mesin pada akhir tahun

2010.

Penurunan NilaiPenurunan Nilai

$200,000 $166,514

$161,500 $166,514

$33,486 Rugi penurunan nilai

Page 27: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-27

Rugi penurunan nilai 33,486

Akumulasi rugi penurunan nilai

33,846

Penurunan NilaiPenurunan Nilai

Page 28: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-28

Aset Tetap Tersedia Untuk DijualAset Tetap Tersedia Untuk Dijual

• Diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara

nilai tercatat dibandingkan dengan nilai wajar

setelah dikurangi dengan biaya penjualan aset.

• Tidak didepresiasi atau diamortisasi.

• Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual.

Page 29: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-29

Aset Tetap Tersedia Untuk DijualAset Tetap Tersedia Untuk Dijual

Seandainya pada akhir tahun 2010 Verma menghentikan penggunaan mesin dan bermaksud untuk menjualnya, maka dijurnal:

Akumulasi penyusutan mesin 40,000Mesin 161,500Rugi penurunan nilai 38,500Mesin

240,000

Page 30: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-30

Penurunan NilaiPenurunan NilaiPenurunan NilaiPenurunan Nilai

Page 31: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-31

DeplesiDeplesi DeplesiDeplesi

Deplesi adalah proses mengalokasikan biaya perolehan sumber daya mineral (mineral resources).

Page 32: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-32

DeplesiDeplesi DeplesiDeplesi

Umumnya perusahaan menghitung deplesi menggunakan metode aktivitas (unit produksi).

Perhitungan:

Total biaya perolehan – Nilai residuTotal biaya perolehan – Nilai residu

Taksiran unit tersediaTaksiran unit tersedia= Deplesi per unit= Deplesi per unit

Unit dihasilkan x Deplesi per unitUnit dihasilkan x Deplesi per unit = Deplesi= Deplesi

Page 33: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-33

Contoh: MaClede Co. mendapatkan hak penambangan perak di atas tanah seluas 1,000 hektar dengan biaya $50,000. Biaya perolehan properti tambang adalah $100,000. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membuka tambang tersebut adalah $850,000. MaClede memperkirakan dari areal pertambangan ini akan dihasilkan 100,000 ons perak.

DeplesiDeplesi DeplesiDeplesi

Page 34: Materi 2 AsetTetap Depresiasi

11-34

Apabila MaClede menghasilkan 25,000 ons pada tahun pertama, deplesi pada tahun tersebut adalah $250,000 (25,000 ons x $10).

DeplesiDeplesi DeplesiDeplesi

Persediaan perak/Beban deplesi 250,000

Akumulasi deplesi 250,000

Penyajian di dalam Neraca: