Materi 2 Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi...
Transcript of Materi 2 Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi...
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 1
Materi 2
Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
1.1 Siklus pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemprosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Tujuan utama siklus pendapat adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Guna mencapai tujuan tersebut, pihak
manajemen harus membuat beberapa keputusan penting berikut ini :
1) Sejauh apakah produk dapat dan harus disesuaikan dengan tiap kebutuhan dan
keinginan pelanggan ?
2) Seberapa banyak persediaan yang harus dimiliki dan dimanakah persediaan tersebut
ditempatkan ?
3) Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim kepada para pelanggan ? haruskan
perusahaan melakukan fungsi pengiriman sendiri atau menggunakan pihak ketiga
yang mengkhususkan diri dalam pengiriman ?
4) Berapakah harga optimal untuk setiap produk atau jasa?
5) Haruskah kredit ditawarkan kepada pelanggan ?
6) Berapa banyak kredit yang seharusnya diberikan tiap pelanggan ?
7) Apa syarat – syarat kredit yang seharusnya diberikan ?
8) Bagaimana pembayaran pelanggan dapat diproses untuk memaksimalkan arus kas ?
Fungsi dasar sistem informasi pendapatan, yaitu mendapatkan dan memproses data
mengenai berbagai aktivitas bisnis, menyimpan dan mengatur data tersebut untuk
mendukung pengambilan keputusan dan memberikan pengawasan untuk memastikan
keandalan data serta menjaga sumber daya organisasi.
Aktivitas Bisnis siklus pendapatan
a) Entri pesaanan pelanggan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.
Departemen bagian pesanan penjualan, yang bertanggungjawab pada wakil direktur
utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Proses entri
pesanan penjualan mencakup tiga tahap; mengambil pesanan dari pelanggan,
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 2
memeriksa dan menyetujuai kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan
persediaan. Kegiatan penting terkait yang mungkin ditangani oleh bagian pesanan
penjualan ataupun oleh departemen terspisah untuk pelayanan pelanggan (yang
umumnya juga bertanggungjawab pada wakil direktur untuk bagian pemasaran),
yang menjawab permintaan pelanggan.
b) Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara ; ditoko, melalui surat,
melalui telepon, melalui website atau melalui tenaga penjualan dilapangan. Pada
tahun terakhir ini, berbagai organisasi telah menemukan beberapa cara untuk
menggunakan IT guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses entri pesanan.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah
dengan mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan
sendiri. Hal ini otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui website, tetapi hal ini
juga dapat dicapai baik dalam penjualan toko maupun melalui surat.
Saat ini terdapat cara lain untuk meningkatkan proses entri pesanan penjualan
melibatkan penggunaan elektronic data interchange (EDI) untuk berhubungan secara
langsung dengan pelanggan. Bagaimanapun data pesanan pelanggan diterima pada
walnya, merupakan hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk
memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu,
pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang
menyeluruh :
o Pemerikasaan validitas rekening pelanggan dan nomor barang persediaan,
dengan cara mencocokannya dengan informasi dalam file induk pelanggan
dan persediaannya.
o Uji kelengkapan untuk memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan
termasuk alamat pengiriman dan penagihan untuk pelanggan telah tercantum.
o Uji kewajaran yang membandingkan kuantitas yang dipesan dengan
pengalaman terdahulu untuk barang dan pelanggan tersebut.
Suatu pemeriksaan ini dilakukan, data dicatat dalam dokumen pesanan penjualan.
Dokumen tersebut biasanya merupakan formulir elektronik yang dilampirkan dilatar
monitor komputer. Pesanan penjualan berisi informasi nomor barang, jumlah, harga
dan syarat penjualan lainnya.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 3
c) Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antar perusahaan dilakukan secara kredit. Penjualan
kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan mencatat
pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya
tidak dibutuhkan. Sebagai gantinya, pengambil pesanan memiliki otorisasi umum
untuk menyetujui pesanan dari pelanggan yang baik, artinya mereka yang tidak
memilih saldo yang lewat jatuh tempo. Hal ini biasanya dicapai dengan membuat
batas kredit (saldo kredit maksimum yang di izinkan) untuk setiap pelanggan
berdasarkan pada catatan kredit pelanggan terdahulu dan kemampuannya untuk
membayar.
d) Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk
memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat di informasikan mengenai
perkiraan tanggal pengiriman. Akurasi proses ini adalah hal yang penting, karena
apabila catatan persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir,
pelanggan bisa saja kecewa ketika terjadi penundaan tidak terduga dalam
pemenuhan pesanan mereka tersebut.
Apabila tidak tersedia cukup banyak persediaan diperusahaan untuk memenuhi
pesanan tersebut, pemesanan ulang (back order) untuk barang – barang tersebut harus
dibuat. Ketika persediaan telah dipastikan, sistem kemudiaan akan membuat kartu
pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang dan jumlah setiap
jenis barang yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi
bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan kebagian
pengiriman.
e) Menjawab permintaan pelanggan
Selain memproses pesanan pelanggan, menunjukan bahwa proses entri pesanan
penjualan meliputi pemberian jawaban atas permintaan pelanggan. Pelayanan
pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan – perusahaan
menggunakan software khusus, yang disebut dengan sistem manajemen pelayanan
pelanggan (customer relationship management)– CRM), untuk mendukung proses
penting ini. CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga
data tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta
personal. Tujuan CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Peraturan dasar
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 4
umum pemasaran adalah bahwa biaya yang akan dikeluarkan untuk menarik dan
menjual ke pelanggan baru paling sedikit lima kali lebih besar dibandingkan dengan
penjualan berulang kepelanggan lama.
f) Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersbut. Proses ini
terdiri dari dua tahap; mengambil dan mengepak pesana, dan mengirim pesanan
tersebut.
g) Ambil dan pak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan
akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Bagian gudang menggunakan
kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan jumlah setiap
produk untuk mengeluarkannya dari persediaan. Para pekerja bagian gudang
mencatat jumlah barang yang diambil, baik dalam kartu pengambilan barang itu
sendiri jika menggunakan dokumen kertas maupun dengan memasukkan data
kedalam sistem jika formulir elektronis yang digunakan. Persediaan kemudian akan
dipindahkan ke departemen pengiriman.
h) Kirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan
julmlah yang ditunjukan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang
ditunjukan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung kebagian
pengiriman dari entri pesanan penjualan. Proses ini juga menghasilkan slip
pengepakan dan beberapa rangkap dokumen pengiriman. Slip pengepakan mendaftar
jumlah dan keterangan setiap barang yang dimasukan dalm pengiriman tersebut.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggungjawab atas
barang yang dikirim. Dokumen ini mengidentifikasikan kurir, sumber, tujuan dan
instruksi pengiriman lainnya serta menunjukan siapa yang harus membayar kurir
tersebut.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 5
Penagihan dan piutang usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan adalah melibatkan penagihan kepara
pelanggan dan memelihara data piutang usaha.
a) Penagihan
Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang dikirimkan
adalah hal yang terpenting. Aktivitas penagihan hanyalah aktivitas pemprosesan
informasi yang mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan
dan aktivitas pengiriman. Aktivitas ini membutuhkan informasi dari departemen
pengiriman yang mengidentifikasi barang dan jumlah yang dikirm, serta informasi
mengenai harga dan syarat khusus penjualan lainnya dari departemen penjualan.
Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan, yang
memberitahukan pelanggan mengenai jumlah yang harus dibayar dan kemana harus
mengirimkan pembayaran.
b) Pemeliharaan data piutang usaha
Fungsi piutang usaha, yang bertanggungjawab kepada kontroler, melakukan dua
tugas dasar ; menggunakan informasi dalam faktur penjualan untuk mendebit rekening
pelanggan dan karenanya mengkredit rekening tersebut ketika pembayaran di terima.
Dua cara dasar untuk memelihara data piutang usaha adalah dengan metode faktur
terbuka dan pembayaran gabungan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada
kapan pelanggan mengirimkan pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut
digunakan untuk memperbaharui file induk piutang usaha dan format laporan keuangan
yang dikirim ke para pelanggan.
Dibawah metode faktur terbuka, para pelanggan biasanya membayar sesuai jumlah
setiap faktur penjualan. Biasanya dua salinan faktur dikirimkan ke para pelanggan yang
diminta untuk mengembalikan satu salinan bersama pembayaran. Salinan ini adalah
dokumen yang dapat dikirim kembali dan disebut sebagai pemberitahuan pengirim
uang (remittance advice).
c) Pengecualian : penyesuaian rekening dan penghapusan
Penyesuaian rekening pelanggan kadang perlu dilakukan, contohnya rekening
pelanggan dapat dikreditkan untuk mencerminkan baik pengembalian barang atau
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 6
potongan yang diberikan atas barang yang rusak. Guna mengkredit rekening pelanggan
karena pengembalian barang, manajer bagian kredit harus mendapatkan informasi dari
bagian penerimaan barang bahwa barang tersebut benar – benar telah dikembalikan,
serta telah disimpan kembali digudang. Dengan adanya pemberitahuan dari departemen
penerimaan bahwa barang tersebut telah dikembalikan, maka manajer kredit akan
mengeluarkan nota kredit yang mengesahkan pengkreditan rekening pelanggan.
d) Penagihan kas
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas. Kasir, orang yang
melapor pada bendahara menangani kiriman uang pelanggan dan menyimpannya
dibank. Untuk menjaga kiriman uang dari pelanggan adalah dengan membuat perjanjin
lockbox dengan bank. Lockbox adalah alamat pos yang dituju oleh pelanggan ketika
mereka mengirimkan uang mereka. Bank yang terlibat mengambil cek dari kotak pos
dan penyimpannya kedalam rekening milik perusahaan. Bank tersebut kemudian
mengirimkan pemberitahuan pengiriman uang, sebuah daftar elektronis semua kiriman
uang dan fotokopi cek ke perusahaan.
1.2 Pengendalian : Tujuan, Ancaman dan Prosedur
Didalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan
pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan – tujuan berikut ini dicapai :
1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar – benar terjadi)
3. Semua transaksi yang valid dan disahkan telah dicatat.
4. Semua transaksi dicatat dengan akurat
5. Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari lingkungan ataupun pencurian
6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Dokumen – dokumen dan catatan – catatan yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya
memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan – tujuan ini. Dokumen yang sederhana
dan mudah digunakan dengan instruksi yang jelas, memfasilitasi pencatatan data transaksi
secara akurat dan efisien.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 7
Proses /
aktivitas
Ancaman 1 Prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan
Entri pesanan
penjualan
1. Pesanan pelanggan yang tidak
lengkap atau tidak akurat
2. Penjualan secara kredit
kepelanggan yang memiliki
catatan kredit buruk
3. Legitimasi pesanan
4. Habisnya persediaan, biaya,
penggudangan dan
pengurangan harga
1. Pemeriksaan entri data
2. Persetujuan kredit oleh manajer –
manajer bagian kredit bukan oleh
fungsi penjualan ; catatan yanng
akurat atas saldo rekening
pelanggan
3. Tanda tangan diatas dokumen
kertas; tanda tangan digital dan
sertifikat digital untuk business
4. Sistem pengendalian persediaan.
Pengiriman 5. Kesalahan pengiriman barang
dagangan yang
salah,jumlahnya yang
salah,alamat yangs alah
6. Pencurian persediaan
5. Rekonsiliasi pesanan penjualan
dengan kartu pengambilan dan
slip pengepakan; pemindai kode
garis
6. Pengendalian aplikasi entri data,
Dokumentasi semua transfer
internal persediaan; perhitungan
fisik persediaan secara periodik
persediaan dan rekonsiliasi
perhitungan dengan jumlah yang
dicatat.
Penagihan dan
piutang usaha
7. Kegagalan untuk menagih
pelanggan.
8. Kesalahan dalam menagih.
9. Kesalahan dalam memasukan
data ketika memperbaharui
piutang usaha.
7. Pemisahaan fungsi pengiriman
dan penagihan
8. Pengendalian edit entri data
daftar harga
9. Rekonsiliasi buku pembantu
piutang usaha dengan buku besar
laporan bulanan kepelanggan
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 8
Penagihan kas 10. Pencurian kas 10. Pemisahaan tugas; minimalisasi
penangangan kas; kesepakatan
lockbox; konfirmasikan
pengesahan dan penyimpanan
semua penerimaan. Rekonsiliasi
periodik laporan bank dengan
catatan seseorang yang tidak
terlibat dalam pemprosesan
penerimaan kas.
Masalah –
masalah
pengendalian
umum
11. Kehilangan data
12. Kinerja yang buruk
11. Prosedur cadangan dan
pemulihan dari bencana;
pengendalian akses (secara
fisik dan logis)
12. Persiapan dan tinjauan
laporan kinerja.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem Informasi akuntansi sangat besar bagi perusahaan, karena merubah dari pencatatan
yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart. Sistem informasi akuntansi hampir
mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan. Penggunaan bagan alur
berupa flowchart untuk merancang sistem informasi sangat diperlukan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT.Pressindo Engineering
Indonesia masih memiliki kelemahan, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan melalui
perusahaan tersebut, yaitu :
1. Analisis Prosedur
Pada prosedur yang sudah dijalankan perusahaan terdapat beberapa kekurangan, seperti
kemungkinan dimana prosedur pencarian data pelanggan yang sudah membayar dan belum
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan penagihan karena perusahaan
tersebut masih menggunakan sistem manual.
2. Dari Segi Sistem Pengendalian Intern :
a. Kurangnya pengawasan dari pemilik yang dikarenakan perusahaan masih
menggunakan sistem kekeluargaan sehingga walaupun terdapat bagian – bagian
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 9
tersendiri dalam perusahan masih ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan sistem
yang sudah diterapkan oleh perusahaan
b. Bagian Order Penjualan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai penerima order dan
melakukan pemeriksaan status kredit calon pembeli sehingga kemungkinan terjadi
kesalahan lebih besar
3. Dari Segi Pencatatan Dokumen
Dilihat dari dokumen dalam prosedur penulis dapat menganalisis bahwa penggunaan
dokumen di sistem penjualan kredit ini sudah sesuai dengan yang dibutuhkan agar tidak
menyulitkan dan memperlambat proses pelayanan apabila terjadi kehilangan dokumen,
hanya disini penulis menyarankan untuk menambah dokumen yang digunakan di sistem
penjualan kredit yaitu dokumen Surat Permohonan Kredit (SPK) 2 rangkap. Dan pada PT.
Pressindo Engineering Indonesia sistem pengarsipannya masih manual
4. Dari Segi Fungsi atau bagian yang terkait
a. Analisis fungsi yang ada di PT. Press Engineering Indonesia dari segi kinerjanya dapat
dikatakan kurang efisien dan efektif. Perusahaan ini belum memiliki koordinasi fungsi
yang baik, semua hal dari mulai pencatatan data pelanggan , pengiriman, pembuatan
surat-surat pengantar dan pembuatan laporan-laporan dilakukan secara manual tanpa
teknologi komputer oleh bagian manajemen. Hal ini mengakibatkan kinerja menjadi
kurang baik, karyawan menjadi kurang bersemangat dalam melaksanakan tugasnya
sehingga menghasilkan data yang kurang teliti. Seharusnya perusahaan membuat
beberapa bagian fungsi yang lebih spesifik menggunakan sistem pengolah data yang
komputerisasi agar seluruh data disimpan ke dalam satu arsip yang memungkinkan
untuk dibuka kembali. Dengan menggunakan sistem terkomputerisasi diharapkan
dapat membantu dalam pencarian data yang cepat.
b. Kurangnya karyawan yang digunakan pada setiap bagian dipenggang oleh satu orang
karyawan yang sama sehingga dapat menimbulkan manipulasi data dalam penjualan
kredit.
Akibat dari kelemahan tersebut, apabila penjualan kredit yang dilaporkan dari Bagian
Akuntansi tidak akan mengetahui bahwa penjualan kredit tersebut benar. Karena apabila bagian-
bagian yang lain melakukan manipulasi data dan Bagian Akuntansi tidak mengetahuinya maka
PT.Pressindo Engineering Indonesia akan mengalami kekacauan yang mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan.
Prosedur pelayanan yang diusulkan pada sistem akuntansi penjualan kredit tersebut
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 10
adalah :
Perancangan Sistem Yang Diusulkan
Rancangan sistem penjualan kredit yang diusulkan penulis kepada PT.Pressindo
Engineering Indonesia berupa fungsi-fungsi yang harus dipisahkan karena adanya double
job di Bagian Order Penjualan yang merangkap menjadi Bagian yang harus dilakukan
Bagian Kredit dalam sistem penjualan kredit tersebut. Pemisahan fungsi-fungsi ini
diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan dan manipulasi dalam perusahaan.
Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem yang Diusulkan
Dari analisis diatas penulis melihat hanya perlu ditambahkannya dokumen Surat Permohonan
Kredit (SPK) 2 rangkap sesuai yang dibutuhkan perusahaan agar lebih lengkap dan
memudahkan setiap bagian yang terkait dalam memlayani pelanggan.
Prosedur Dalam sistem Penjualan Kredit yang Diusulkan
Prosedur dalam sistem penjualan krediti yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
BagiandanPekerjaan Yang Diusulkan
1. BagianOrder
Penjualan
2. Bagian Kredit
- Melayani pembeli
- Mengisikan FPK sebanyak 2 lembar
- Menyerahkan FPK lembar 1 ke Bagian Kredit
- Diserahkan juga FPK lembar 2 kepada pembeli
- Menerima Surat Permohonan Kredit ( SPK ) lembar 1 dari
Bagian Kredit
- Membuat Surat order Penjualan ( SOP ) sebanyak 3 lembar
- Membuat Surat Pengiriman ( SP ) 3 lembar
- Dokumen SP lembar 1 dan SP lembar 2 diserahkan ke
Bagian Gudang
- SP 3 dan SOP 3 diarsip tetap
- Menyerahkan SOP 2 ke bagian Penagihan
- Dan SOP 1 diserahkan kepada pembeli
- Menerima FPK lembar 1 dari Bagian Order Penjualan
- Memeriksa status kredit calon pembeli
- Jika ketentuan kredit dipenuhi maka akan mengarsip
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 11
sementara FPK lembar 1
- Apabila ketentuan kredit ditolak maka FPK lembar 1 akan
diarsip tetap
- Bagian Kredit meminta pembeli untuk datang kembali
dengan membawa FPK lembar 2
- Membuka FPK lembar 1 dan Mencocokannya dengan FK
lembar 2
- Membuat Surat Permohonan Kredit ( SPK ) 2 lembar
- Menyerahkan SPK lembar 1 ke Bagian Order Penjualan
- Menyerahkan FPK lembar 2 ke pembeli
- SPK lembar 2 dan FPK lembar 1 diarsip tetap
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 12
3.Bagian Gudang
4. Bagian Produksi
dan Pengiriman
- Menerima SP lembar 1 dan SP lembar 2 dari Bagian Order
Penjualan
- Mengecek persediaan bahan baku
- Menyiapkan bahan baku yang ada di gudang untuk diproses
- Membuat Surat Pengantar Gudang (SPG) sebanyak 2 lembar
- Menyerahkan SP lembar 1 bersama barang dan SPG lembar
2 ke Bagian Produksi
- Mengarsip tetap SP lembar 2 dan SPG lembar 1
- Menerima SP lembar 1 bersama barang dan SPG lembar 2
dari Bagian Gudang
- Mencocokan SP lembar 1 dan SPG lembar 2 dengan barang
- Memproses barang tersebut
- Setelah barang selesai diproduksi maka dibuatkan Tanda
Terima Barang (TTB) sebanyak 3 lembar
- Melakukan pengiriman barang dan meminta paraf pembeli
pada TTB
- Lalu TTB lembar 3 diserahkan kepada pembeli bersama
barang
- Setelah itu mengarsip tetap TTB lembar 2 dan SPG lembar 2
- Menyerahkan TTB lembar 1 dan SP lembar 1 ke Bagian
Penagihan
5. BagianPenagihan
- Menerima TTB lembar 1 dan SP lembar 1 dari Bagian
Produksi dan Pengiriman
- Selanjutnya diterima juga SOP lembar 2 dari Bagian Order
Penjualan
- Mencocokan TTB lembar 1, SP lembar 1 dan SOP lembar 2
- Membuat Surat Tagihan (ST) sebanyak 3 lembar
- Mengirim SP lembar 1, TTB lembar 1, SOP lembar 2 dan
ST lembar 2 ke Bagian Akuntansi
- ST lembar 1 diserahkan kepada pembeli
- ST lembar 3 diarsip tetap
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 13
6. BagianAkuntansi - Menerima SP lembar 1, TTB lembar 1, SOP lembar 2 dan
ST lembar 2 dari Bagian Penagihan
-Mencocokan kembali dokumen-dokumen tersebut untuk
meminimalisir kesalahan
- Melakukan pengisian kartu piutang
- Melakukan penjurnalan
- Entry Data
- Dokumen SP lembar 1, TTB lembar 1, SOP lembar 2 dan
ST lembar 2 diarsip tetap.
1.1.2.3 Dokumen Yang Digunakan
1. FormulirPermohonanKredit ( FPK )
2. SuratOrder Penjualan ( SOP )
3. SuratPersetujuanKredit ( SPK )
4. SuratPengiriman ( SP )
5. SuratPengantarGudang ( SPG )
6. TandaTerimaBarang ( TTB )
7. SuratTagihan ( ST )
Usulan Alir Dokumen Penjualan Kredit PT. Pressindo Engineering Indonesia
Bagian Order Penjualan
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 14
START
Melayani
pembeli
Mengisi
FPK 2
lembar
Entry Data
File
Bg
. K
red
it
Data Pembeli
2
Membuat
SOP 3
lembar
Membuat
SP 3
lembar
SPK 1
FPK 1
FPK 2
SOP 1
SOP2
SOP 3
SPK 1
SP 3
SP 2
SP 1
4
3
1
N
pembeli
Gambar 1
Bagian Order Penjualan
Bagian Kredit
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 15
1
FPK 1
Mencocokkan
FPK 1 dan
FPK 2
FPK 2
Membuat
SPK 2
lembar
SPK 1
FPK 2
FPK 1
N
2
Pembeli
Tidak Cocok
Cocok
Pembeli
Entry Data
SP
K
SPK 2
Kembali ke bag.
Penjualan
N
Gambar 2
Bagian Kredit
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 16
3
SP 1
SP 2
Mengecek
bahan
baku
Menyiapkan
bahan baku
SP 2
SP 1
Entry Daa
Mencetak SPG 2
lembar
SP
G
SPG 1
SPG 2
5 N
N
5
Gambar 3
Bagian Gudang
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 17
5
SP 1
SPG 2
Mencocokkan
dengan barang
Kembali ke Bag.
Gudang
Memproses
bahan baku
Mengirim dan
meminta paraf
pembeli pada
TTB
TTB 3
TTB 2
TTB 1
SPG 2
SP 1
Entry Data
TT
B
Mencetak TTB 3
lembar
N6
6
N
Pembeli
Tidak
Cocok
Gambar 4
Bagian Produksi dan Pengiriman
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 18
6 4
TTB 1
SP 1
SOP 2
Mencocpkkan TTB
1, SP 1, SOP 2
SOP 2
TTB 1
SP 1
Entry Data
Mencetak ST 3
lembar
ST
ST 3
ST 2
ST 1
7
7
N
Pembeli
Cocok
Tidak Cocok
Dikembalikan
7
Gambar 5
Bagian Penagihan
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 19
SP 2SOP 2
TTB 1SP 1
Mencoc
okan
dokume
n tsb
Pengisia
n kartu
piutang
Entry data
jurnal
ST 2SOP 2
TTB 1SP 1
penjurna
lan
N
End
7
Gambar 6
Bagian Akuntansi
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 20
Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Setelah menganalisa prosedur yang berjalan serta melihat permasalahan yang ditimbulkan
oleh karena itu untuk memberikan solusi terhadap masalah pokok perlu dirancang dan dibuat
suatu sistem informasi akuntansi yang terotomatisasi dan interaktif yang dapat membantu
khususnya sistem penjualan kredit pada bagian order penjualan yang terjadi perangkapan bagian
PT. Pressindo Engineering Indonesia, mulai dari sistem yang masih manual, pencetakan
dokumen surat pengantar, penghitungan piutang pelanggan, penghitungan pendapatan sampai
dengan pembuatan laporan pengiriman, piutang dan penerimaan kas. Dengan sitem ini
diharapkan dapat mempermudah proses perhitungan, memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu, menghemat tenaga dan waktu sehingga para pelaksana tidak terbebani dengan
pekerjaannya, terutama dalam proses perhitungan piutang dan pembuatan laporan.
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) berguna untuk menggambarkan suatu arus data yang masuk dan
keluar, dimana data disimpan dalam suatu sistem. Pada sistem penjualan kredit perusahaan
dimulai pada saat pelanggan mengajukan SPK terhadap sistem dan sistem pada akhirnya
menghasilkan laporan keuangan yang dihasilkan pada periode tertentu.
Pembuatan DFD dibagi kedalam 3 tingkat atau tiga jenis diantaranya adalah diagram
konteks adalah diagram yang menjelaskan gambaran umum atau garis besar dalam suatu sistem,
diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada dalam
diagram konteksdan pada tahap akhir terdapat diagram level adalah diagram yang
menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada di dalam diagram zero.
Berikut pembuatan DFD untuk alternatif rancangan sistem informasi akuntansi penjualan kredit
pada PT. Pressindo Engineering Indonesia.
Diagram Konteks
Sistem penjualan pada perusahaan diawali dari pelanggan yang membawa Surat Persetujuan
Kredit (SPK) kepada sistem. Kemudian sistem menghasilkan laporan keuangan yang harus
diserahkan kepada manajemen.
Pelanggan Sistem Manajemen
SPKLaporan Penjualan
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 21
Diagram Zero
Dalam tahap Sistem Penjualan Kredit terdapat 3 proses didalamnya yaitu proses
pembuatan Surat Order Penjualan (SOP) & SP ,Pembuatan ST,dan Proses Penjurnalan. Masing -
masing proses memiliki proses lanjutan ,pada proses pembuatan surat order penjualan & surat
pengiriman terdapat proses validasi data 1 dan pencetakan SOP & SP. Pada proses pembuatan
surat tagihan terdapat proses validasi data 2 dan pencetakan ST.Pada proses penjurnalan terdapat
proses validasi data 3 dan proses pembuatan jurnal.Proses pertama adalah proses yang berawal
dari diterimanya SPK dari pihak yang membutuhkan yaitu pelanggan. Kemudian SPK yang
dilakukan pelanggan kepada sistem akan menghasilkan dokumen berupa faktur.
Pada proses pertama pembuatan Surat Order Pejualan (SOP) & SP dibutuhkan input data
dari file debitur dan file persediaan outputnya file debitur dan file jual kredit. Dan dari proses
lanjutannya yaitu pencetakan SOP & SP dibutuhkan input file jual kredit , proses tersebut
menghasilkan SOP & SP yang diserahkan pada proses selanjutnya .
Pada proses kedua yaitu proses pembuatan ST dibutuhkan input file debitur ,file
persediaan,file jual kredit outputnya file piutang.dari proses lanjutannya yaitu pencetakan ST
membutuhkan input file piutang dan menghasilkan ST diteruskan ke proses berikutnya.
Pada proses ketiga proses penjurnalan dibutuhkan input file persediaan,file jual kredit dan
file rekening dan outputnya file jurnal.sehingga proses tersebut menghasilkan Laporan Penjualan
(LP) . Dan dari proses lanjutannya yaitu pembuatan jurnal dibutuhkan input file jurnal,lalu
diserahkan ke manajemen.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 22
Diagram Zero
Pelanggan
1
Pembuatan SOP
& SP
2
Pembuatan ST
3
Proses
Penjurnalan
Manajemen
File Debitur
File Persediaan
File Rekening
File Jurnal
File Piutang
File Jual Kredit
SPK SOP & SPST LP
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Da
ta D
eb
itu
r
Da
ta D
eb
itu
rD
ata
Ju
al K
red
it
Da
ta J
ua
l K
red
it
Da
ta P
iuta
ng
Da
ta J
ua
l K
red
it
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Da
ta D
eb
itu
r
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Da
ta J
urn
al D
ata
Re
ke
nin
g
Diagram Level 1 Proses 1
Diagram level 1 proses 1 ini merupakan proses lanjutan dari proses pembuatan Surat Order
Penjualan & surat pengiriman yaitu proses validasi data 1 dan pencetakan SOP & SP.dalam
proses validasi data 1 membutuhkan input data file debitur dan file persediaan output file debitur.
Pada proses pencetakan SOP& SP tersebut membutuhkan input data file jual kredit sehingga
menghasilkan SOP kemudian diteruskan ke proses selanjutnya.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 23
Pelanggan
1.1p
Validasi data
1
1.2p
Pencetakan
SOP & SP
2
File Debitur
File Persediaan
File Jual Kredit
SPK SOP & SP
Da
ta J
urn
al
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Da
ta D
eb
itu
r
Da
ta D
eb
itu
r
Gambar
Diagram Level 1 Proses 1
Diagram Level 1 Proses 2
Diagram level 1 proses 2 ini merupakan proses lanjutan dari pembuatan ST yaitu validasi
data 2 membutuhkan input file debitur,file persediaan,dan file jual kredit outputnya file piutang.
Pada proses pencetakan ST membutuhkan input file piutang dan menghasilkan ST yang
diteruskan keproses berikutnya.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 24
1
2.1 p
Validasi Data
2
2.2 p
Pembuatan ST3
SOP & SP ST
File Debitur
File Jual Kredit
File Persediaan
File Piutang
Da
ta P
iuta
ng
Da
ta P
iuta
ng
Da
ta D
eb
itur
Da
ta J
ua
l Kre
dit
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Gambar
Diagram Level 1 Proses 2
Diagram Level 1 Proses 3
Diagram level 1 proses 3 ini merupakan proses lanjutan dari proses penjurnalan membutuhkan
input file persediaan,file jual kredit,dan file persediaan outputnya file jurnal. Pada proses
pembuatan jurnal membutuhkan input data dari file jurnal dan menghasilkan laporan keuangan
kemudian diteruskan kepada manajemen.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 25
23.1 p
Validasi Data 3
3.2 p
Pembuatan
Jurnal
Manajemen
SOP & SP LP
File Rekening
File Jual Kredit
File Persediaan
File Jurnal
Da
ta P
ers
ed
iaa
n
Da
ta
Re
ke
nin
g
Da
ta J
urn
al
Da
ta J
ua
l
Kre
dit
Gambar
Diagram Level 1 Proses 3
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem penjualan kredit di PT. Pressindo Engineering
Indonesia maka dapat disimpulkan :
1. Adanya double job di bagian order penjualan yang merangkap menjadi bagian kredit pada
PT. Pressindi Engineering Indonesia. Maka penulis mengusulkan pemisahan fungsi kredit
dari fungsi penjualan agar mencegah timbulnya kecurangan dan manipulasi.
2. Penulis mengusulkan ditambahkan dokumen surat permohonan kredit (SPK) agar lebih
lengkap dan memudahkan dalam melayani pelanggan.
James Hall, 2005 Edisi 9 buku 2 26
TERIMA KASIH