Rancangan Percobaan Efek Hall Fix
-
Upload
mela-cerium -
Category
Documents
-
view
31 -
download
2
description
Transcript of Rancangan Percobaan Efek Hall Fix
PETUNJUK PRAKTIKUM
“EFEK HALL”
I. JUDUL PRAKTIKUM
Efek Hall
II. TUJUAN
1) Menentukan besar koefisien Hall dari suatu bahan semikonduktor
2) Melukiskan grafik hubungan antara arus (I) terhadap tegangan Hall (
U H ¿
III. LANDASAN TEORI
Bahan semikonduktor memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan teknologi elektronika. Hampir setiap peralatan
elektronika yang kita pakai saat ini seperti handphone, televisi, komputer
merupakan hasil dari teknologi semikonduktor. Bahan semikonduktor
adalah bahan penghantar listrik yang mungkin tidak sebaik bahan
konduktor tetapi tidak seburuk bahan isolator yang samasekali tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Kemampuan menghantarkan arus listrik bahan
semikonduktor berada diantara konduktor dan isolator. Namun
semikonduktor berbeda dengan resistor, terkadang bahan semikonduktor
bisa menjadi konduktor jika diberikan arus listrik tertentu, suhu tertentu,
dan juga cara tertentu.
Sebenarnya banyak bahan-bahan dasar yang dapat digolongkan
sebagai bahan semi konduktor, tetapi yang paling sering digunakan
sebagai bahan dasar komponen elektronika hanya beberapa jenis saja
seperti silikon, selenium, germanium, dan metal oxides. Untuk memroses
bahan-bahan semikonduktor tersebut menjadi komponen elektronika maka
perlu dilakukan suatu proses yang disebut proses “doping” yaitu proses
menambahkan ketidakmurnian pada bahan semikonduktor yang murni
sehingga dapat merubah sifat atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa
bahan yang dapat digunakan untuk menambahkan ketidakmurnian
semikonduktor antara lain: arsenik, indium, dan antimony. Bahan tersebut
sering disebut sebagai dopant, sedangkan semikonduktor yang sudah
melalui proses doping disebut sebagai semikonduktor ekstrinsik.
Sedangkan semikonduktor yang yang masih murni atau belum dicampuri
dengan unsur lain ketika proses pembuatan dinamakan dengan
semikonduktor intrinsik.
Besaran karakteristik pada bahan semikonduktor dapat
diidentifikasi salahsatunya dengan uji efek hall. Efek Hall adalah peristiwa
membeloknya arus listrik dalam pelat semikonduktor karena adanya
pengaruh medan magnet. Peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh
ilmuwan bernama Dr. Edwin Hall pada tahun 1879. Efek Hall ini
disebabkan oleh gaya pembawa muatan positif dan pembawa muatan
negatif akan cenderung mengarah ke kanan ketika pembawa muatan ini
hanyut disepanjang pelat logam atau semikonduktor. Hal ini yang akan
menyebabkan terjadinya beda potensial kecil (mV). Uji efek Hall ini bisa
digunakan untuk menentukan besar koefisien Hall dari bahan
semikonduktor tersebut, sedangkan koefisian Hall dapat digunakan untuk
menghitung nilai-nilai besaran fisis karakter dari semikonduktor sebagai
pembanding antara semikonduktor satu dengan yang lainnya.
Efek Hall adalah efek berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam
pelat konduktor karena pengaruh medan magnet. Kejadiannya mengikuti
hukum “tangan kanan” atau Gaya Lorentz mengenai interaksi arah medan
magnet dengan arah arus listrik. Efek Hall ini didasarkan pada efek medan
magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada arus
listrik yang mengalir pada pelat konduktor, Efek Hall yang ditempatkan
Gambar 1. Ilustrasi fenomena efek Hall
dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan
pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan akumulasi muatan
listrik pada kedua sisi pelat tersebut akan menghasilkan medan listrik.
Sebuah pelat penghantar medan magnet seperti pada gambar 1,
yang arahnya tegak lurus arus ke arah dalam, maka muatan pada pelat
konduktor akan mengalami gaya Lorentz. Muatan negatif akan mengalami
gaya Lorentz ke arah kanan seperti terlihat pada gambar 1, maka pada
bagian kanan pelat konduktor seolah-olah akan berjajar muatan negatif
(kutub negatif), sedangkan muatan positif akan mengalami gaya Lorentz
ke arah kiri, maka pada bagian kiri pelat konduktor seolah-olah akan
berjajar muatan positif (kutub positif). Oleh karena itu akan timbul medan
listrik dan beda potensial pada penghantar. Hasil keluaran dari efek hall ini
akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan
medan magnet yang dideteksi. Semakin besar kekuatan medan magnet
yang dideteksi oleh efek Hall akan menyebabkan pembelokan arah arus
listrik akan semakin besar dan beda potensial yang dihasilkan di antara
kedua sisi elektroda pelat konduktor sensor efek Hall juga akan semakin
besar. Secara keseluruhan fenomena ini lebih dikenal dengan sebutan efek
Hall. Besarnya beda potensial ini merupakan tegangan hall (U H) nilai U H
ini dapat dinyatakan dengan:
U H=( RH B
t ) I
Sedangkan konstanta Hall (RH ¿ dapat dinyatakan dengan:
RH=UH t
I B
Dimana:
U H= tegangan Hall (mV)
RH=¿ koefisien Hall
B= kerapatan fluks medan magnet (T)
I=¿ arus listrik pada bahan semikonduktor (A)
t=¿ tebal bahan konduktor (m)
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut.
1. Modul Hall
2. Unit 3B NETlogTM
3. Pelat semikonduktor
4. Power supply
5. Sensor medan magnetik
6. Transformer
7. Console
8. Kabel
V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut.
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
ini.
2. Masukkan bahan semikonduktor ke papan rangkaian lalu masukkan
papan rangkaian ke console.
3. Hubungkan keluaran arus AC transformer ke power supply input dan
pilih tegangan pada transformer sebesar 12 V
4. Hubungkan kumparan dengan power supply DC
5. Hubungkan soket kumparan dari satu sisi kumparan ke kumparan
lainnya
6. Hubungkan sensor medan magnetik ke console dan kemudian ke unit
3B NETlogTM
7. Tekan tombol IP dan UH pada console dan atur besarnya kuat arus yang
mengalir pada bahan semikonduktor yang digunakan dengan mengatur
tombol trimmer IP
8. Hidupkan power supply DC dan atur sebagai kuat arus listrik tetap.
9. Ubah nilai IP dengan memutar trimmer IP
10. Lihat nilai B pada unit 3B NETlogTM
11. Tekan tombol UH kembali dan lihat tegangan hall pada layar
pengamatan yang ada di console.
12. Ulangi langkah 9 sampai 11 sebanyak lima kali dengan memvariasikan
nilai IP
13. Catat nilai IP, B, dan UH pada tabel seperti dibawah ini.
No IP (A) U H (mV) B (Tesla)
1
2
3
4
5
VI. TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam analis data pada
percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Kuantitatif
1) Menentukan nilai Rh dari data yang diperoleh menggunakan teknik
regresi linier, yaitu:
y = mx + c
dimana, y = Uh dan x = I
2) Untuk mencari nilai m digunakan persamaan sebagai berikut
m=N∑ ( X iY i )−(∑ X i )(∑Y 1 )
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Simpangan baku dari m adalah Δm, ditentukan dengan persamaan:
Δm=S y √ N
N∑ X i2−(∑ X i)
2
Sy adalah hipotesis terbaik untuk nilai Δm terhadap garis lurus
Y i=mX i yang dapat dihitung dengan persamaan :
S y2= 1
N−2 [∑Y i2−
∑ X i2 (∑ Y 1)
2−2∑ X1∑ ( X i Y i )∑Y i+N (∑ X i Y i )2
N∑ X i2−(∑ X1 )
2 ]Selanjutnya untuk memudahkan menghitung Sy, ∆b dan b maka
data dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
NOXi = I (A)
Yi = Uh (V) X12 Yi
2 XiYi
1 ...... ...... ...... ...... ......
2 ...... ...... ...... ...... ......
3 ...... ...... ...... ...... ......
4 ...... ...... ...... ...... ......
5 ...... ...... ...... ...... ......
Jumla
h
...... ...... ...... ...... ......
3) Menentukan nilai Rh dengan persamaan sebagai berikut.
RH=UH t
I B
U H=( RH B
t ) I
Maka 𝑚 = ( RH B
t ) ,dengan demikian dapat dicari koefisien hall,
Rh=mtB
4) Untuk mencari nilai simpangan baku d=ari Rh digunakan persmaan
berikut.
ΔRh = |∂ Rh∂ m
. ∆ m|+ |∂ Rh∂ B
. ΔB|Jadi nilai dari koefesien hall (Rh) adalah Rh = (Rh ± ∆ Rh )
5) Selanjutnya menentukan nilai kesalahan relatif (KR)
KR = ∆ RhRh
x 100 %
6) Dan terakhir adalah menentukan keakuratan dari percobaan yang
kita lakukan
Keakuratan = 100% - [( Rh−RhstdRhstd ) x100 % ]\
b. Secara kualitatif
Teknik analisis data secara kulatitatif yaitu menentukan hubungan
antara tegangan efek hall dengan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian dengan cara melukiskan grafik hubungan antara I dan Uh
berdasarkan data yang diperoleh.
VII. DATA PERCOBAAN
B = 0,089 T
Tebal Bahan (t) = 1 mm
Tabel 1.
NO I (mA) UH (mV)
1 -1,5 0
2 -1,0 0,1
3 -0,5 0,3
4 0 0,4
5 0,5 0,5
6 1,0 0,7
7 1,5 0,8
8 2,0 0,9
9 2,5 1,0
10 3,0 1,2
VIII. ANALISIS DATA
1. Menentukan nilai Rh dari data yang diperoleh menggunakan teknik
regresi linier, yaitu:
y = mx + c
dimana, y = Uh dan x = I
Untuk mencari nilai m digunakan persamaan sebagai berikut
m=N∑ ( X iY i )−(∑ X i )(∑Y 1 )
N ∑ X i2−(∑ X i )
2
Untuk menghitung nilai m digunakan tabel bantuan di bawah ini.
No xi (I) yi (UH) xiyi xi2 yi2
1 -0,0015 0 0 0,00000225 0
2 -0,001 0,0001 -0,0000001 0,000001 0,00000001
3 -0,0005 0,0003 -0,00000015 0,00000025 0,00000009
4 0 0,0004 0 0 0,00000016
5 0,0005 0,0005 0,00000025 0,00000025 0,00000025
6 0,001 0,0007 0,0000007 0,000001 0,00000049
7 0,0015 0,0008 0,0000012 0,00000225 0,00000064
8 0,002 0,0009 0,0000018 0,000004 0,00000081
9 0,0025 0,001 0,0000025 0,00000625 0,000001
10 0,003 0,0012 0,0000036 0,000009 0,00000144
∑ 0,0075 0,0059 0,0000098 0,00002625 0,00000489
Maka n
Maka nilai m adalah
m = 10 x 9,8 x10−6−(7,5 x5,9 ) x10−3
10 x26,25−7,52
m = 98 x10−6−44,25 x 10−3
(262,5 ) x 10−6−(56,25)10−6
m = 0,261
Menentukan nilai Δm
Simpangan baku dari m adalah Δm, ditentukan dengan persamaan:
Δm=S y √ N
N∑ X i2−(∑ X i)
2
S y2= 1
N−2 [∑Y i2−
∑ X i2 (∑ Y 1)
2−2∑ X1∑ ( X i Y i )∑Y i+N (∑ X i Y i )2
N∑ X i2−(∑ X1 )
2 ]Untuk mencari nilai delta m kita dapat menggunakan tabel bantuan kembali
Sy2 =
110−2
¿
= 18 [4,89 x10−6−1,0068x 10−9
2,0625x 10−4 ] = 0,125 (4,89 x 10−6 - 4,88 x 10−6)
= 1,03 x 10-9
Sy = √1,03 x10−9
= 3,21 x 10-5
Sehingga nilai dari Δm adalah
Δm = 3,21 x 10-5√ 10
10 . (26,25−6 )−¿¿¿
= 0,71 x 10-2
Sehingga nilai Rh dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.
RH=UH t
I B
U H=( RH B
t ) I
Maka 𝑚 = ( RH B
t ) ,dengan demikian dapat dicari koefisien hall,
Rh=mtB
Rh=0,261x 10,089
Rh = 2,92 V.m/A.TSelanjutnya mencari nilai ΔRh
ΔRh = |∂ Rh∂ m
. ∆ m|+ |∂ Rh∂ B
. ΔB|ΔRh =
−1
m2t. ∆ m+ 1
mt . ΔB
ΔRh = −1
0,2612. 0,001. 0,71 x 10−2+ 1
0,261. 0,001 . 0,001
ΔRh =