FIX Laporan Tetap Percobaan 4 DST

51
Meiriza Afriadi 03101004017 PERCOBAAN IV SALURAN TRANSMISI 1. JUDUL PERCOBAAN Saluran Transmisi 2. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami makna ateunasi dan pengaruh pergeseran fase 2. Memahami pengaruh parameter-parameter saluran (R, L, C, dan G) terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 3. Memahami pengaruh impedansi keluaran sumber sinyal terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 4. Memahami pengaruh Impedansi beban terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN a) Alat yang digunakan : 1. 2 (dua) multimeter 2. 1 (satu) osiloskop 3. 1 function generator b) Bahan percobaan M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Transcript of FIX Laporan Tetap Percobaan 4 DST

Meiriza Afriadi

03101004017

PERCOBAAN IV

SALURAN TRANSMISI

1. JUDUL PERCOBAAN

Saluran Transmisi

2. TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami makna ateunasi dan pengaruh pergeseran fase

2. Memahami pengaruh parameter-parameter saluran (R, L, C, dan G)

terhadap ateunasi dan pergeseran fase.

3. Memahami pengaruh impedansi keluaran sumber sinyal terhadap ateunasi

dan pergeseran fase.

4. Memahami pengaruh Impedansi beban terhadap ateunasi dan pergeseran

fase.

3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

a) Alat yang digunakan :

1. 2 (dua) multimeter

2. 1 (satu) osiloskop

3. 1 function generator

b) Bahan percobaan

1. Resistor

2. Kabel transmisi

Keterangan : Peralatan percobaan disimulasikan dalam software Multisim

dengan menggunakan Personal Computer (PC).

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

4. DASAR TEORI

Karakteristik sebuah saluran ditunjukkan oleh persamaan Telegrapher di

bawah ini :

Dengan batasan dan nilai awal sebagai berikut :

Di mana saluran dianggap terletak pada sumbu x sampai l di mana l = panjang

saluran.

Kecepatan Gelombang elektromagnetik pada saluran dapat dihitung dengan

persamaan :

Untuk ruang hampa µ = µ0 = 4 π x 10-7H/m dan ε=8,85 x 10-12F/m sehingga :

Untuk saluran transmisi, permeabilitas dapat dimisalkan sama dengan nilai

ruang hampa. Akan tetapi permitivitas boleh jadi berbeda dengan nilainya

pada ruang hampa karena tergantung dengan dielektrik yang digunakan.

Persamaan untuk permtivitas adalah :

Di mana εr adalah permitivitas relative (konstanta dielektrum). Jadi kecepatan

gelombang pada saluran dengan permitivitas εr adalah :

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Jika vpangkal adalah tegangan sinyal pada sisi pengirim dan vujung adakah

tegangan di sisi penerima, maka ateunasi yang dialami sinyal itu adalah :

, jika gelombang di pangkal saluran memotong x (waktu) pada waktu

T1, gelimbang di ujung saluran memotong sumbu x (waktu) pada waktu T2,

dan periode sinyal T, maka pergeseran fase dapat dihitung dengan rumus :

Parameter-parameter saluran transmisi beserta nilai defaultnya :

No. Simbol Nama Parameter Nilai Default Satuan

1. Zen Panjang saluran transmisi 100 M

2. Rt Resistansi per satuan

panjang

0,1 W

3. Lt Induktansi per satuan

panjang

1e-6 H

4. Ct Kapasitansi persatuan

panjang

1e-12 F

5. Gt Konduktansi per satuan

panjang

0 Mho

5. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buka file saluran_transmisi_sederhana.msm

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

2. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari

ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Rt. Isi tabel 1.

3. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari

ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Lt. Isi tabel 2.

4. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari

ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Ct. Isi tabel 3.

6. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 1 Pengaruh perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase

No. Rt (Ω/m) Vpangkal Vujung T2-T1

1.

2.

3.

4.

Tabel 2 Pengaruh perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase

No. Lt (H/m) Vpangkal Vujung T2-T1

1.

2.

3.

4.

Tabel 3 Pengaruh perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

No. Ct (F/m) Vpangkal Vujung T2-T1

1.

2.

3.

4.

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Kutipan 1

Pengertian Saluran Transmisi

Saluran transmisi merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirim

energi listrik dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian listrik. Ada

beberapa saluran transmisi yang digunakan secara umum pada saat ini seperti two

wire line, kabel koaksial, balanced shielded line, mikrostrip dan bumbung

gelombang (waveguides).

(Dikutip dari : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22326)

Kutipan 2

Karakteristik Saluran Transmisi

Digital komputer bekerja dengan sinyal digital. Keistimewaan digital

komputer ialah kemampuannya mengolah data yang berbentuk sinyal digital ini

dengan kecepatan tinggi sekali, tetapi kelemahannya ialah ketidakmampuannya

menyalurkan data hasil olahannya ke peralatan yang lain yang berjarak lebih dari

15 m tanpa perlatan khusus. Untuk menyalurkan data dapat dipergunakan dua

macam arus listrik :

Ø Arus searah DC

Ø Arus bolak balik

Transmisi DC jarang dipakai kecuali untuk jarak dekat dan berkecepatan

kurang dari 300 bit per sekon (bps). Transmisi AC hampir selalu dipergunakan

untuk jarak jauh dan kecepatan tinggi. Bentuk gelombang yang diapakiadalah

gelombang sinus.

Kecepatan transmisi

Kecepatan transmisi serial satuannya bit per sekon, tetapi data yang

diterima belum mempunyai arti sebelum mencapai jumlah bit tertentu. Berbeda

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

dengan transmisi parallel dengan bit per sekonnya sama dengan karakter per

sekon (karena jalur komunikasi sama banyaknya dengan jumlah bit per

karakter ).waktu yang diperlukan untuk menyalurkan berita sari satu tempat ke

tempat yang sangat penting, karena alas an utama penggunaan system komunikasi

data ialah mengurangi waktu untuk pengiriman data. Kecepatan alih data

tergantung pada medium transmisi yang dipergunakan.

Satuan kecepatan yang dipergunakan :

Ø Karakter per sekon

Ø Bit per sekon

Ø Baud er sekon

Menunjukkan jumlah elemen yang harus dikirmkan. Perlu diperhatikan bahwa

baud per sekon belum tentu sama dengan bit persekon.

Kecepatan transmisi yang umum ialah : 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800 dan 9600

bps. Kecepatan transmisi data tergantung dari lebar frekuensi yang tersedia

ditentukan juga oleh modulasi yang dipilih. Dengan teknik modulasi tertetntu 1

elemen informasi dapat terdiri atas 2 bit atau lebih sehingga 1200 baud dapat

berarti 2400 bit per sekon.

Berdasarkan lebar frekuensi saluran komunikasi data dapat digolongkan atas :

a. Broadband Channel

Data dibawa oleh sinyal berfrekuensi tinggi, biasanya digunakan gelombang

mikro kabel koaksial atau serat optik.

b. Voice Grade Channel

Ø Dial up (switched line)

Saluran komunikasi deiperoleh dengan menggunakan jaringan telepon yang

ada. Sebelum hubungan terjadi pemakai atau system komputer harus memutar

nomor telepon tempat yang ditujunya. Biasanya hanya digunakan untuk

komunikasi data dengan kecepatan yang rendah dan jumlah volume data tidak

banyak. Saluran telepon dipakai untuk percakapan telepon komunikasi suara

titik ke titik mempunyai lebar frekuensi hanya 2700 hz, yaitu antara 300 –

3000 Hz. Data yang telah dimodulasi dapat dikirim melalui saluran ini.

Ø Private line (leased line)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Hubungan langsung antara pemancar dengan penerima. Saluran komunikasi

digunakan hanya oleh terminal dari penyewa. Kualitas telah disesuaikan

sehingga sesuai dengan kondisi komputer penyewa. Fasilitas in biasanya

disewa dari perusahaan jasa telekomunikasi (untuk Indonesia : PERUMTEL).

Ini digunakan untuk komunikasi data dengan jumlah volume data yang

banyak. Saluran ini sebenarnya juga menggunakan jaringan telepon yang ada

tetapi dengan fasilitas khusus sehingga tidak perlu melakukan pemutaran

nomor.

c. Subvoice Channel (Narrowband Channel)

Untuk transmisi 600 bps ke bawah .

d. Telegraph Channel

Untuk trasnmisi dengan kecepatan rendah (45 sampai dengan 75 bps).

(Dikutip dari : http://id.edaboard.com/topic-2437175.0.html)

Kutipan 3

Metode dan Mode Transmisi

Didalam transmisi terdapat beberapa masalah yang penting untuk

diperhatikan yaitu : mode transmisi, metode transmisi, karakteristik, bentuk fisik,

macam saluran dan gangguan.

Mode Transmisi

Dikenal 2 macam mode :

a. transmisi serial

data dikirmkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilh

misalnya data dikirmka dalam bentuk kode ASCII dengan 7 bit untuk tiap

karakter. Penerima juga harus menerima data, bit demi bit. Untuk kode ASCII,

satu informasi karakter terdiri dari 7 bit.

b. Transmisi parallel

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Data dikirmkan sekaligus melalui, misalnya 8 kanal komunikasi. Trasnmisi

parallel digunakan bila dikehendaki kecepatan yang tinggi. Kanal (jalur)

komunikasi penerimaan harus mempunyai karakteristik yang baik.

Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian

antara pengirim dengan penerima agar data yang data yang dikirimkan ditasirkan

secara tepat dan benar oleh penerima.

Fungsi sinkronisasi :

Ø Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal

diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).

Ø Supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit)

yang membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter).

Berdasarkan cara sinkronisasi dikenal 3 mode transmisi serial yaitu :

Asinkron

Sinkron

Isokron

(Dikuti dari : http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm)

Kutipan 4

Macam-macam Saluran Transmisi dan Gangguan Saluran Transmisi

Saluran transmisi dapat terdiri atas 2 atau 4 kawat. Saluran dengan

sepasang kawat dapat membawa informasi untuk 2 arah. Ini dilakukan dengan

melakukan pertukaran arah (turn around) setiap selesai melakukan komunikasi

yang masing-masing menggunakan sebagian bandwidth pada frekuensi tertentu.

Dalam transmisi 4 kawat digunakan 2 pasang kawat, sepasang untuk menyalurkan

data ke system komputer dan sepasang lagi menerima data dari sistem komputer.

Macam-macam Gangguan Saluran Transmisi

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Gangguan pada saluran telepon terutama juga digunakan untuk

menyalurkan data ada 2 macam golongan besar :

Random

Tidak dapat diramalkan terjadinya. Termasuk dalam jenis ini ialah :

Þ Derau panas (thermal noise)

Disebabkan pergerakan acak electron bebas dalam rangkaian. Berada pada

seluruh spectrum frekuensi yang tersedia. Dikenal juga dengan nama derau

putih (white noise), derau gaussian dan sebagainya. Tidak dapat dihindari dan

biasanya tidak terlalu mengganggu transmisi data, kecuali kalau lebih besar

daripada sinyal yang dikirim.

Þ Derau impuls (impulse noise)

Dikenal juga sebagai spikes yaitu teganggan yang tingginya lebih

dibandingkan tegangan steady state atau tegangan derau rata-rata. Beberapa

sumbernya antara lain perubahan tegangan pada saluran listrik yang

berdekatan dengan saluran komunikasi data, perubahan tegangan pada motor,

switch untuk penerangan dan sebagainya.

Þ Bicara silang (cross talk)

Gangguan berupa masuknya sinyal dari kanal lain yang letaknya berdekatan.

Terjadi pada saluran telepon yang berdekatan atau saluran yang dimultipleks.

Bicara saling bertambah jikalau jarak tempuh sinyal makin jauh atau makin

besar sinyal atau makin tinggi frekuensinya.

Þ Gema (echo)

Sinyal yang dipantulkan kembali disebabkan perubahan impedansi dalam

sebuah rangkaian listrik (misalnya dua kawat yang garis tengahnya berbeda

disambungkan). Penekanan gema tidak dapat dipergunakan dalam transmis

data melalui saluran voice grade.

Þ Perubahan phasa

Phasa sinyal kadang-kadang dapat berubah dan impulse noise. Phasa dapat

berubah dan kemudian kembali normal.

Þ Derau termodulasi (intermodulation noise)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Dua sinyal dari saluran berbeda (intermodulasi) membentuk sinyal baru yang

menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi

data bila modem menggunakan satu frekuensi untuk menjaga agar saluran

sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal

yang ada pada saluran lain.

Þ Phase jitter

Jitter timbul oleh system pembawa yang multipleks yang menghasilkan

perubahan frekuensi. Phasa sinyal ini berubah-ubah sehingga menyebabkan

kesukran dalam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.

Þ Fading

Terjadi terutama pada system microwave antara lain selective fading yaitu

yang disebabkan kondisi atmosfir. Sinyal yang disalurkan mencapai penerima

melalui saluran berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung

hasilnya akan terganggu.

Tidak Random (Sistematis)

Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk didalamnya :

Þ Redaman

Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebakan

daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi

sinyal, jenis media transmisi dan panjang saluran. Redaman tidak sama

besarnya untuk semua frekuensi.

Þ Tundaan

Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak

berjalan dengan kecepatan yang sama hingga tiba di penerima pada waktu

yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan

pada waktu transmisi data. Tidak merupakan gangguan yang serius bagi

transmisi suara tetapi menyebabkan kesalahan pada transmisi data.

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

(Dikutipdari:

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/14041-1-

390332945746.pdf)

Kutipan 5

Kategori Saluran Transmisi

Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan

Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua

kategori, yaitu:

1. Saluran udara (overhead lines); saluran transmisi yang menyalurkan energi

listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antar menara atau

tiang transmisi.Keuntungan dari saluran transmisi udara adalah lebih murah,

mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak gangguan, mudah

dalam perbaikan, dan lainnya. Namun juga memiliki kerugian, antara lain:

karena berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap

keandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan, seperti gangguan

hubung singkat, gangguan tegangan lebih karena tersambar petir, dan

gangguan-gangguan lainnya. Dari segi estetika/keindahan juga kurang,

sehingga saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran

transmisi didalam kota.

2. Saluran kabel tanah (underground cable); saluran transmisi yang

menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.

Kategori saluran transmisi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan

di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu

keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca

atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan. Seperti: mahalnya biaya

investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Kedua cara penyaluran memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.

Kategori saluran transmisi berdasarkan arus listrik

Dalam dunia kelistrikan, dikenal dua kategori arus listrik, yaitu arus bolak-

balik (Alternating Current/AC) dan arus searah (Direct Current/DC). Oleh

karena itu , berdasarkan jenis arus listrik yang mengalir di saluran transmisi,

maka saluran transmisi terdiri dari:

1. saluran transmisi AC; didalam system AC, penaikan dan penurunan

tegangannya sangat mudah dilakukan dengan bantuan transformator dan juga

memiliki 2 sistem, sistem fasa tunggal dan sistem fasa tiga sehingga saluran

transmisi AC memiliki

keuntungan lainnya, antara lain:

a. daya yang disalurkan lebih besar

b. nilai sesaat (instantaneous value)nya konstan, dan

c. mempunyai medan magnet putar

selain keuntungan-keuntungan yang disebutkan diatas, saluran transmisi AC

juga memilik kerugian, yaitu: tidak stabil, isolasi yang rumit dan mahal

(mahal disini dalam artian untuk menyediakan suatu isolasi yang memang

aman dan kuat).

2. saluran transmisi DC; dalam saluran transmisi DC, daya guna atau

efesiensinya tinggi karena mempunyai factor daya = 1, tidak memiliki

masalah terhadap stabilitas terhadap system, sehingga dimungkinkan untuk

penyaluran jarak jauh dan memiliki isolasi yang lebih sederhana.

Berhubungan dengan keuntungan dan kerugiannya, dewasa ini saluran

transmisi di dunia sebagian besar menggunakan saluran transmisi AC. Saluran

transmisi DC baru dapat dianggap ekonomis jika jarak saluran udaranya

antara 400km sampai 600km, atau untuk saluran bawah tanah dengan panjang

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

50km. hal itu disebabkan karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan

sebaliknya (converter & inverter) masih sangat mahal, sehingga dari segi

ekonomisnya saluran AC akan tetap menjadi primadona dari saluran

transmisi.

(Dikutip dari : http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-

transmisi.html)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

untuk Rt = 0,7 Ω/m

Untuk Rt = 1,3 Ω/m

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Untuk Rt = 1,9 Ω/m

Untuk Rt = 2,6 Ω/m

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Untuk Lt = 0,7 x 10-6 (H/m)

Untuk Lt = 1,3 x 10-6 (H/m)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Untuk Lt = 1,9 x 10-6 (H/m)

Untuk Lt = 2,6 x 10-6 (H/m)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Untuk Ct = 0,7 x 10-12 (F/m)

Untuk Ct = 1,3 x 10-12 (F/m)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Untuk Ct = 1,9 x 10-12 (F/m)

Untuk Ct = 2,6 x 10-12 (F/m)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

6. Data Hasil Percobaan

Tabel 1 Pengaruh Perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase

No. Rt(Ω/m) Vpangkal

(V)

Vujung

(V)

T2 –T1

(ns) x 360º

1. 0,7 7,071 1,164 6,07 205 73,8º

2. 1,3 7,071 1,132 6,25 215 77,4º

3. 1,9 7,071 1,096 6,45 205 73,8º

4. 2,6 7,071 1,045 6,77 185 66,6º

Tabel 2 Pengaruh Perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase

No. Lt(H/m) Vpangkal

(V)

Vujung

(V)

T2 –T1

(ns) x 360º

1. 0,8x10-6 7,071 1,640 4,31 250 90º

2. 3,0x10-6 7,071 0,938056 7,55 285 102,6º

3. 6,0x10-6 7,071 0,671568 10,52 325 117º

4. 10,0x10-6 7,071 0,516216 13,70 290 104,4º

Tabel 3 Pengaruh Perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase

No. Lt(H/m) Vpangkal

(V)

Vujung

(V)

T2 –T1 x 360º

1. 0,8x10-12 7,071 1,164 6,07 255 91,8º

2. 3,0x10-12 7,071 1,214 5,82 250 90º

3. 6,0x10-12 7,071 1,267 5,58 270 97,2º

4. 10,0x10-12 7,071 1,333 5,3 285 102,6º

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

7. Pengolahan Data

a. Untuk Rt :

1. Untuk Rt = 0,7 Ω/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,164 V

c. T2 – T1 = 205 ns

d. T = 1000

e. = V

f. x 360º = . x 360º = 73,8º

2. Untuk Rt = 1,3 Ω/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,132 V

c. T2 – T1 = 215 ns

d. T = 1000

e. = V

f. x 360º = º = 77,4º

3. Untuk Rt = 1,9 Ω/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,096 V

c. T2 – T1 = 205 ns

d. T = 1000

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

e. = V

f. x 360º =. x 360º = 73,8º

4. Untuk Rt = 2,6 Ω/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,045 V

c. T2 – T1 = 185 ns

d. T = 1000

e. = = 6,77 V

f. x 360º =. x 360º = 66,6º

b. Untuk Lt

1. Untuk Lt = 0,7 x 10-6 H/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,640 V

c. T2 – T1 = 250 ns

d. T = 1000

e. = = 4,31 V

f. x 360º = x 360º = 90º

2. Untuk Lt = 1,3 x 10-6 H/m,

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 0,936 V

c. T2 – T1 = 285 ns

d. T = 1000

e. = = 7,55 V

f. x 360º = x 360º = 102,6º

3. Untuk Lt = 1,9 x 10-6 H/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 0,672 V

c. T2 – T1 = 325 ns

d. T = 1000

e. = = 10,52 V

f. x 360º = x 360º = 117º

4. Untuk Lt = 2,6 x 10-6 H/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 0,516 V

c. T2 – T1 = 290 ns

d. T = 1000

e. = = 13,70 V

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

f. x 360º = x 360º = 104,4º

c. Untuk Ct

1. Untuk Ct = 0,7 x 10-12 F/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,164 V

c. T2 – T1 = 255 ns

d. T = 1000

e. = = 6,07 V

f. x 360º= x 360º = 91,8º

2. Untuk Ct = 1,3 x 10-12 F/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,214 V

c. T2 – T1 = 250 ns

d. T = 1000

e. = = 5,82 V

f. x 360º = x 360º = 90º

3. Untuk Ct = 1,9 x 10-12 F/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,267 V

c. T2 – T1 = 270 ns

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

d. T = 1000

e. = = 5,58 V

f. x 360º = x 360º = 97,2º

4. Untuk Ct = 10,0 x 10-12 F/m,

a. Vpangkal = 7,071 V

b. Vujung = 1,333 V

c. T2 – T1 = 285 ns

d. T = 1000

e. = = 5,3 V

f. x 360º = x 360º = 102,6º

8. Tugas Dan Jawaban

1. Sebutkan dan jelaskan 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam

memilih saluran transmisi

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

1. Frekuensi yang dipakai

Dalam saluran transmisi, frekuensi yang dipakai biasanya

merupakan fungsi dari diameter saluran. Sebagai contoh dalam

AM, FM, dan TV, saluran transmisi yang dipakai umum dipakai

(baik semi-flexible maupun rigid ) mempunyai diameter 15/8

sampai 83/16 inchi.

2. Kemampuan penanganan Daya

Penanganan daya dalam saluran transmisi, biasanya

terbatas pada besarnya panas yang akan dihasilkan ketika arus

mengalir yang diakibatkan resistivitas dari konduktor. Panas yang

ada dalm konduktor dalam harus dikeluarkan melalui proses

konduksi, konveksi, ataupun radiasi ke keonduktor luar, yang

kemudian akan disalurkan lagi ke lingkungan melalui proses

radiasi atau konveksi.

Dalam aplikasi broadcast, pada umumnya, besarnya panas

yang dihasilkan dibatasi oleh kemampuan suatu konduktor untuk

menyerapnya sebelum konduktor itu menjadi rusak, dan jika hal ini

terjadi, maka dalam konduktor terjadi perubahan posisi, yang dapat

menyebabkan perubahan karakteristik impedansi sebuah saluran

transmisi. Hal ini dapat menurunkan kinerja dari saluran transmisi

itu sendiri.

3. Attenuasi/Redaman (power loss)

Dari ketiga jenis saluran transmisi seperti yang telah

disebut di atas, jenis saluran transmisi yang mempunyai attenuasi

yang paling kecil ialah jenis waveguide karena jenis ini tidak

mempunyai konduktor tengah dan bahan dielektrik.

2. Apa yang dimaksud dengan atenuasi

Atenuasi adalah gangguan berupa redaman dikarenakan jarak

transmitter ke receiver yang terlampau jauh atau melemahnya sinyal yang

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh

suatu sinyal dan juga oleh

karena makin tingginya

frekuensi sinyal.

3. Cari gambar dan jenis-jenis

media transmisi

Media Transmisi1. Saluran Fisik- Coaxial Cable

- Twisted Pair a. Shielded Twisted Pair b. Unshielded Trussted Pair

- Open Wire - Fiber Optik

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

2. Saluran Non Fisik - Wireless - Antena

- Satelit

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis saluran transmisi yang umum digunakan

dalam broadcast!

2. Saluran transmisi semi-flexible, dengan dua konduktor konsentris

(koaksial)

Dalam beberapa tahun terakhir, penngunaan jenis saluran transmisi ini

dalam industri broadcast telah meningkat. Hal ini disebabkan antara lain

karena jenis saluran transmisi ini ideal untuk variasi dari daya yang kecil

maupun yang besar.Berikut ini merupakan jenis dari saluran transmisi

semi-flexible :

1. Kabel dengan bahan dielektrik foam (foam-dielectric)

Kabel jenis ini dirancang untuk sebagian besar sistem antena yang tidak

membutuhkan jalur pressure. Pengaplikasian yang umum ialah untuk

AM, FM serta low-power television. Ukuran diameternya berkisar

antara _ inchi sampai 15/8 inchi. Kabel foam-dielektrik dibuat dengan

sel tertutup, dan kepadatan dari foam-dielektrik ini dapat mencegah

masuknya air.

2.Kabel dengan bahan dielektrik udara (air-dialectric)

Kabel jenis ini menggunakan spiral polietilene untuk memisahkn

konduktor. Jika dibandingkan dengan kabel foam-dielektrik, maka jenis

kabel ini mempunyai atenuasi yang lebih rendah dan power rating yang

lebih tinggi karena kelebihan udara sebagai bahan dielektrik.Kabel ini

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

digunakan untuk sistem antena dengan pressure. Jika dilengkapi dengan

alarm pressure, maka kerusakan akan dapat terdeteksi lebih awal.

3. Saluran transmisi rigid, juga dengan konduktor konsentris.

Ukuran saluran transmisi rigid yang umum digunakan dalam

aplikasi broadcast mempunyai diameter 7/8 sampai 93/16 inchi. Bentuk

fisik dari rigid line terlihat dalam Gambar 2.

Rigid line biasanya mempunyai atenuasi dan VSWR yang rendah sehingga

lebih ideal jika digunakan untuk aplikasi broadcast yang berdaya besar.

Seperti halnya semi-flexible , rigid line juga merupakan konduktor

konsentris (koaxial). Konduktor dalamnya terbuat dari tembaga murni

dengan konduktivitas tinggi, sedangkan untuk konduktor luar juga terbuat

dari tembaga yang dipadukan dengan aluminium agar lebih murah dan

juga lebih ringan.

Konduktor dalam dan konduktor luar tergabung dengan menggunakan

insulator yang memiliki konstanta dielektrik kecil, faktor disipasi yang

kecil, tegangan breakdown yang besar dan juga memiliki kestabilan yang

baik dalam temperatur tinggi.Teflon, merupakan dielektrik yang

memenuhi karakteristik ini sehingga digunakan dalam rigid line.Untuk

konduktor dalam dan konduktor luar mempunyai diameter yang ditentukan

supaya tercapai karakteristik impedansi yang diinginkan, yaitu normalnya

ialah 50 atau 75 ohm.

Konduktor dalam dihubungkan dengan konektor. Konektor ini

menghubungkan dua konduktor yang berdekatan secara elektris dan

mekanis, sehingga menjamin efektivitas dalam transfer daya.

Berbeda dengan semi-flexible , rigid line biasanya digunakan dalam

aplikasi broadcast yaitu untuk input antena pada FM dengan daya tinggi,

untuk VHF (Very High Frequency ) dan UHF (Ultra High Frequency ) TV

broadcast

4. Saluran transmisi waveguide.

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

Sesuai dengan namanya, maka jenis saluran transmisi waveguide

akan menuntun medan listrik dan medan magnet yang mengalir melalui

saluran yang tertutup. Pada umumnya jenis saluran transmisi ini hanya

digunakan pada UHF broadcast. Bentuk dari waveguide yang digunakan

antara lain :

1. Rectangular, terbuat dari aluminium dengan ratio panjang dan berat

ialah 2:1 dan mempunyai ukuran 11,5 x 5,75 inchi sampai 18 x 9

inchi.

2. Circular, juga terbuat dari aluminium dengan diameter berkisar

kurang lebih 13 sampai 18 inchi.

3. Truncated, merupakan hybrid aluminium yang terdiri dari bentuk

antara circular ataupun rectangular yang dikelilingi selubung

silindris.

5. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan jenis saluran transmisi semiflexibel!

Keuntungan dari penggunaan saluran transmisi semi-flexible ialah :

One piece installation , tidak seperti ketika menggunakan rigid line yang

memakai multi koneksi

Proses instalasi yang lebih sederhana jika dibanding ketika mengunakan

rigid line.

Ketahanan yang tinggi terhadap panas yang mengakibatkan kontraksi dan

pemuaian.

Lebih tahan dari korosi terutama jika dilengkapi dengan selubung

polyetilene.

Berikut ini merupakan jenis dari saluran transmisi semi-flexible :

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

1. Kabel dengan bahan dielektrik foam (foam-dielectric)

Kabel jenis ini dirancang untuk sebagian besar sistem antena yang tidak

membutuhkan jalur pressure. Pengaplikasian yang umum ialah untuk

AM, FM serta low-power television. Ukuran diameternya berkisar antara

_ inchi sampai 15/8 inchi. Kabel foam-dielektrik dibuat dengan sel

tertutup, dan kepadatan dari foam-dielektrik ini dapat mencegah

masuknya air.

2. Kabel dengan bahan dielektrik udara (air-dialectric)

Kabel jenis ini menggunakan spiral polietilene untuk memisahkn

konduktor. Jika dibandingkan dengan kabel foam-dielektrik, maka jenis

kabel ini mempunyai atenuasi yang lebih rendah dan power rating yang

lebih tinggi karena kelebihan udara sebagai bahan dielektrik.Kabel ini

digunakan untuk sistem antena dengan pressure. Jika dilengkapi dengan

alarm pressure, maka kerusakan akan dapat terdeteksi lebih awal.

Daftar Pustaka

Tim Laboratorium Dasar Sistem Telekomunikasi. 2012. Modul Praktikum Dasar

Sistem Telekomunikasi. Inderalaya: Universitas Sriwijaya.

______http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-transmisi.html(Diakses

3 Maret 2012)

______http://id.edaboard.com/topic-2437175.0.html(Diakses : 3 Maret 2012)

______http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/1404139033294

5746.pdf (Diakses : 3 Maret 2012)

_____http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22326(Diakses:3Maret2012)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi

Meiriza Afriadi

03101004017

______http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm(Diakses : 3 Maret 2012)

M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi