BAB I glasial dst

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi merupakan cabang ilmu geologi yang membahas mengenai bentuk roman muka bumi, termasuk di dalamnya adalah genesa, penyusun, dan tenaga pembentuknya. Bentang alam glasial merupakan bentang alam yang dibentuk karena es yang mengalami akumulasi. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah kutub. Gletser sendiri dapat terbentuk karena kompaksi dan rekristalisasi dan dapat berkembang di suatu tempat setelah mengalami beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak melebur atau hilang. Gletser terletak pada daerah kutub yang mempunyai tingkat peleburan yang sangat kecil pada musim panas. Gletser terbentuk pada dua daerah yaitu pada daerah pegunungan (Alpine Glaciation) dan pada daerah yang tertutup gletser yang memiliki wilayah yang sangat luas (Continenyal Glaciation). Bentang alam glasial ditunjukkan pada daerah Antartika, pada Benua Antartika terdapat daerah kutub disana yang menyimpan lebih dari 85% cadangan es dunia, 10% berada di Greenland dan 5% sisanya tersebar di tempat lain di dunia. Latar belakang pembuatan Bentang Alam Glasial 1

Transcript of BAB I glasial dst

Page 1: BAB I glasial dst

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geomorfologi merupakan cabang ilmu geologi yang membahas

mengenai bentuk roman muka bumi, termasuk di dalamnya adalah genesa,

penyusun, dan tenaga pembentuknya. Bentang alam glasial merupakan

bentang alam yang dibentuk karena es yang mengalami akumulasi.

Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah kutub. Gletser sendiri

dapat terbentuk karena kompaksi dan rekristalisasi dan dapat berkembang

di suatu tempat setelah mengalami beberapa periode tahun dimana es

terakumulasi dan tidak melebur atau hilang. Gletser terletak pada daerah

kutub yang mempunyai tingkat peleburan yang sangat kecil pada musim

panas. Gletser terbentuk pada dua daerah yaitu pada daerah pegunungan

(Alpine Glaciation) dan pada daerah yang tertutup gletser yang memiliki

wilayah yang sangat luas (Continenyal Glaciation). Bentang alam glasial

ditunjukkan pada daerah Antartika, pada Benua Antartika terdapat daerah

kutub disana yang menyimpan lebih dari 85% cadangan es dunia, 10%

berada di Greenland dan 5% sisanya tersebar di tempat lain di dunia. Latar

belakang pembuatan karya tulis ini selain untuk memenuhi tugas

praktikum Geomorfologi dan Geologi Foto adalah untuk membahas

mengenai gletser yang ada di Pegunungan Himalaya.

1.2 Maksud

1.2.1 Mengetahui bentuk gletser yang ada di Pegunungan Himalaya

1.2.2 Mengetahui pengaruh pemanasan global pada gletser

1.1.3 Mengetahui perubahan yang terjadi pada gletser

1.3 Tujuan

1.3.1 Dapat mengatahui bentuk gletser di Pegunungan Himalaya

1.3.2 Dapat mengetahui pengaruh pemanasan global pada gletser

1.3.3 Dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada gletser

Bentang Alam Glasial 1

Page 2: BAB I glasial dst

BAB II

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang dipakai dalam pengerjaan laporan kali ini

adalah Studi Pustaka. Bahan yang diambil dari pembuatan makalah studi

kasus glasial ini didapat dari buku referensi serta internet. Kemudian

membahas masalah yang terdapat dari bahan ( artikel ) berdasarkan atas

literatur atau materi yang didapat mengenai bentang alam glasial. Yang

terakhir adalah menyimpulkan, kesimpulan merupakan jawaban dari maksud

dan tujuan.

Bentang Alam Glasial 2

Page 3: BAB I glasial dst

BAB III

DASAR TEORI

3.1 Pengertian Bentang Alam Glasial

Bentuk lahan Glasial adalah bentuk lahan yang dipengaruhi oleh

adanya akumulasi es/salju atau gletser disuatu wilayah dengan waktu yang

lama.

Salju adalah thermal insulator dan melindungi permukaan bumi

dari kebekuan yang mendalam. Salju merupakan agen geologis yang

penting di daerah-daerah pegunungan dan di datarean yang lebih

rendahdari pegunungan, dan merupakan salah satu sumber air bagi sungai-

sungai. Di musim semi salju mulai mencair dan menambah ketinggian

permukaan sungai-sungai yang mengikis tanah lereng-lereng dan deluvial.

Faktor-Faktor Pendukung Gletser adalah :

- Tingginya tingkat presipitasi

- Suhu lingkungan yang rendah

- Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

- Tingkat peleburan yang rendah

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser adalah sebagai

berikut:

- Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

- Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya

- Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi pendek

- Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan yang

paling cepat letaknya tepat di tengah-tengah, tetapi di sini kita lihat

gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu pada belokan garis

arus tadi terletak pada belokan luar

3.2 Tipe - tipe Gletser

a. Valley Glacier

Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat

mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah

Bentang Alam Glasial 3

Page 4: BAB I glasial dst

b. Ice Sheet

Merupakan masa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi

menutuo daratan yang luas biasanya > 50000 km2

c. Ice Cap

Ice sheet yang lebih kecil terdapat pada daerah seperti valley

glacier dilaut arktik, canada, rusia, dan dataran siberia.

d. Ice Berg

Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan

akhirnya hilang dalam jumlah yang besar

Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan maka gletser

dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

a. Tipe Gletser Alpen

Gletser alpen merupakan geletser yang terbatas pada lembah-

lembahs dan berbentuk memanjang/melidah. Tipe Alpen yaitu gletser

yang didapatkan pada daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atas

muka laut, dan di batasi oleh lembah-lembah yang curam.

b. Tipe Gletser Kontinental

Gletser Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub dengan

areal yang sangat luas ( Greenland, Antartika, Spitsberg, dll.) . Bukit es

continental memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi di

bagian tengahnya. Gletser ini sangat tebal, denagn ketebalan mencapai

3000m.

c. Tipe Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai

sejarah yang istimewa yaitu suatu darata yang hampir rata yang

terangkat, terpotong-potong ole fjord-fjord, permukaan bumi di sini

dengan demikian rupanya lain sekali dengan relief di pegununan alpen.

Beda relief ini sendirinya menyebabkan perbedaan tipe gletser.

Bentang Alam Glasial 4

Page 5: BAB I glasial dst

d. Tipe Gletser Mustag

Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia Di

karakoum didapatkan lekukan-lekukan firm yang kecil-kecil sekali

bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali hal

ini disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada

pegunungan Alpen

e. Tipe Gletser Piedmont

Piedmont gletser, yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur

Valley Glacier dan berakhir pada dataran rendah. Pada tipe pletmont

tersebut yang merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah

seluruh dataran es yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat

pada lembah-lembah yang berada di sela-sela pegunungan. Contoh dari

tipe ini adalah Malaspina di Alaska.

f. Ice Sheet/Ice Caps

Ice Sheet/ Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah

rendah dan luas. Ice sheet menempati daerah yang sangat luas,

sedangkan Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini

merupakan selubung es yang luas sekali meliputi sebagian besar dari

daratan, sehingga relatifnya hamper tidak ada yang terlihat. Terutama di

Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini

3.3 Bentuk Lahan Akibat Erosi pada Alpine Glaciation

- Truncated Spurs

Merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular

faced karena erosi glasial

- Rock Basin Lake

Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah

batuan sehingga lapisan batuan kehilangan bagiannya, digantikan es

dan ketika meleleh kembali terbentuk rock basin lake

Bentang Alam Glasial 5

Page 6: BAB I glasial dst

- Cirques

Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley.

Berisi gletser dari glacier valley yang tumpah kebawah. Terbentuk

karena proses proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lembah

- Horn

Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong/

ada bagian yang hilang karena erosi ke arah hulu pada beberapa

sisinya

- Aretes

Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan

dan pendalaman sehingga bagian tepinya menjadi tajam, karena

proses frost wedging

- Crevasses

Merupakan celah yang lebar pada suatu batuan akibat proses

erosi glasial

3.4 Bentuk Lahan Akibat Pengendapan Gletser

- Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang

terendapkan mengisi glacer, berasal dari ice sheet membawa fragmen

batuan yang terkikis

- Erratic

Merupakan es berukuran boulder yang tertransport oleh es

yang berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.

- Moraine

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan

tertinggal/mengendap setelah glacier menyusut

- Drumlin

Endapan yang mempunyai bentuk topografi yang kecil dan

merupakan oval hill. Drumline tersusun terutama dari till tetapi

kadang-kadang terdiri dari massa yang berbentuk lensa yang terdiri

Bentang Alam Glasial 6

Page 7: BAB I glasial dst

dari krikil dan pasir. Sumbu memanjang drumline biasanya sejajar

dengan arah gerakan es dan kebanyakan berada dalam bentuk yang

bergerombol dan disebut dengan double, triple, multiple drumlins.

- Outwash

Adalah dataran dengan slope rendah hasil pengendapan sungai

pencairan es, terletak di depan tubuh gletser.

- Kame

Bukit-bukit kecil hasil pengendapan dari cairan es

Bentang Alam Glasial 7

Page 8: BAB I glasial dst

BAB IV

BAHAN PERMASALAHAN ( ARTIKEL )

Sejumlah Gletser Himalaya Bertambah, Meski Memanas

Gambar 4.1 Gletser di Himalaya

Sejumlah gletser Himalaya bertambah meskipun secara keseluruhan

berkurang, menurut sebuah studi Minggu yang menjadi sebuah langkah menuju

pemahaman bagaimana perubahan iklim mempengaruhi aliran sungai penting dari

China sampai India. Selimut debu dan reruntuhan batu nampaknya menutupi

sejumlah gletser di rangkaian gunung tertinggi di dunia akibat dari cuaca hangat,

sebuah faktor yang terabaikan dalam laporan-laporan pemanasan global masa

silam. Dan berbagai pola angin kemungkinan akan menjelaskan mengapa

beberapa tahan lumer. "Studi kami memperlihatkan bahwa tidak ada respon

seragam pada gletser Himalaya terhadap perubahan iklim dan menjelaskan

pentingnya tutup reruntuhan tersebut," tulis para ilmuwan di universitas Jerman

dan Amerika Serikat dalam studi terhadap 286 gletser. Penemuan tersebut

menggarisbawahi, para ahli di Panel Internasional tentang Perubahan Iklim

(IPCC) PBB salah karena mengatakan pada laporan 2007 bahwa gletser akan

musnah sebelum 2035 dalam cuaca hangat yang cepat tak terkendali. Panel

mengoreksi kesalahan tersebut pada 2010. Laporan tersebut mengatakan bahwa

58 persen gletser yang diamati di rangkaian Karakoram barat Himalaya stabil atau

Bentang Alam Glasial 8

Page 9: BAB I glasial dst

bertambah, mungkin karena terpengaruh angin barat yang dingin daripada angin

balik dari Samudera Hindia.

Di lain tempat di Himalaya "lebih dari 65 persen gletser yang dipengaruhi

angin balik ... berkurang," tulis mereka di jurnal Nature Geoscience dari studi

satelit mulai dari 2000 hingga 2008. Sejumlah gletser yang stabil panjangnya

tertutup lapisan tebal reruntuhan batu. "Secara keseluruhan gletser di Himalaya

berkurang," kata Dirk Scherler, pengarang utama di Universitas Potsdam di

Jerman, kepada Reuters. Alpen Hingga Andes Scherler mengatakan temuan

tersebut tidak menyampaikan kepada para ahli untuk membuat estimasi baru

apapun mengenai hilangnya air dari gletser Himalaya, yang pencairannya secara

musiman membantu mempertahankan aliran pada beberapa sungai mulai dari

Gangga hingga Yangtze saat musim panas. Perlu studi lebih banyak, katanya.

"Gletser penting untuk suplai air bagi banyak orang yang tinggal di tanah rendah,

tidak hanya untuk makanan dan air minum tetapi juga untuk pembangkit listrik

tenaga air," kata Scherler. "Penting memahami apa yang sedang terjadi." Di

seluruh dunia, kebanyakan gletser mengkerut mulai dari Alpen hingga Andes,

sebuah tren yang IPCC persalahkan pada gas-gas rumahkaca akibat dari aktivitas

manusia, yang dipimpin pembakaran bahan bakar fosil. Reruntuhan di Himalaya

-- lebih gelap daripada es dan menyerap lebih banyak energi matahari --

cenderung mempercepat suatu cuaca hangat jika tebalnya kurang dari 2 cm (0,8

inch). Namun lapisan yang lebih tebal pada beberapa gletser Himalaya bertindak

sebagai insulator, memperlambat pencairan. Dalam kompleksitas, sejumlah

gletser yang tertutupi reruntuhan yang panjangnya stabil mungkin menjadi lebih

tipis dengan demikian kehilangan air secara keseluruhan, katanya. Tren itu telah

ditunjukkan sejumlah studi di masa silam pada gletser Khumbu di Gunung

Everest, misalnya. Sesudah kesalahan Himalaya, IPCC menegaskan kembali

kesimpulan pentingnya bahwa lebih dari 90 persen kemungkinannya, aktivitas

manusia merupakan penyebab utama perubahan iklim selama 50 tahun

belakangan, menambah banjir, kekeringan dan kenaikan permukaan air laut.

(ANT/K004)

Bentang Alam Glasial 9

Page 10: BAB I glasial dst

Sumber : http://www.lintasberita.com/Entertainment/Sains/sejumlah-

gletser-himalaya-bertambah-meski-memanas

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pegunungan Himalaya

Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja

dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam

proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk

karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga

tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan

benua, lautan dan benua, dan antara benua dengan benua. an batuan

vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benHimalaya dan Ural.

Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut

terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan

dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir

dua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada

zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua

merupakan proses pembentukan sistem pegunungan Sedangkan dalam

proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang

bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial

karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada

daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan

dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan

dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.

Himalaya adalah barisan pegunungan di Asia yang memisahkan

anak benua India dari dataran Tibet. Di sana, terdapat salah satu tujuh

puncak dunia, yakni Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 meter.

Pegunungan Himalaya adalah salah satu contoh pegunungan yang

terbentuk dari proses Konvergen lempeng benua—benua (Continental—

Bentang Alam Glasial 10

Page 11: BAB I glasial dst

Continental). Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng

India dan Lempeng Eurasia. Dalam proses itu disebut subdiksi, lempeng

India terbenam setidaknya 250 kilometer ke dalam permukaan Bumi.

Subduksi kerak benua ke kedalaman Bumi belum pernah dilaporkan

sebelumnya dalam kasus Himalaya. Ini adalah kasus yang langka di dunia.

Pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu.

Gambar 5.1 Pegunungan Himalaya

5.2 Gletser di Pegunungan Himalaya

Bentang alam glasial yang ada di Irian Jaya merupakan bentang

alam Alpine Glaciation karena bentang alam glasial pada daerah ini

merupakan bentang alam glasial adalah bentang alam yang terbentuk pada

daerah pegunungan yaitu pada pegunungan Jayawijaya. Selain itu bentang

alam glasial yang ada pada pegunungan bentang alam pada pegunungan

Jayawijaya tersebut merupakan bentang alam dengan ciri-ciri ice cap yang

merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada daerah pegunungan

seperti valley glacier. Tipe seperti ini ditandai oleh suatu lembah dan dapat

mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Pada valley

glacier juga terdapat anak sungai. Ice sheet dan ice cap mengalir ke bawah

dan keluar dari pusat (tertinggi).

Bentang Alam Glasial 11

Page 12: BAB I glasial dst

Gambar 5.2 Contoh Kenampakan Valley Glacier

Gletser di Pegunungan Himalaya ternyata tidak berkurang /

mencair sejumlah yang diberitakan oleh PBB. Karena pernyataan PBB

tersebut tidak didukung oleh data ilmiah yang lengkap. Gletser di

Pegunungan Himalaya bertambah atau stabil salah satunya dikarenakan

hembusan angin barat yang dingin. Di daerah Kutub Utara dan Kutub

Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari

daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).

Angin ini disebut angin barat. Angin barat ini bersifat dingin karena

berasal dari daerah kutub. Angin tersebut menjaga suhu dingin dari gletser

agar tetap stabil, sehingga tidak meleleh. Gletser

Gambar 5.3 Gletser di Pegunungan Himalaya

Selain adanya angin barat, adanya reruntuhan. Selimut debu dan

reruntuhan batu nampaknya menutupi sejumlah gletser di rangkaian

Bentang Alam Glasial 12

Page 13: BAB I glasial dst

gunung tertinggi di dunia akibat dari cuaca hangat, sebuah faktor yang

terabaikan dalam laporan-laporan pemanasan global. Reruntuhan tersebut

menutupi gletser yang berada di bawahnya, sehingga terhindar dari cuaca

panas akibat pemanasan global. Namun, menurut sebuah studi, gletser di

Pegunungan Himalaya tidak semua tepengaruh oleh perubahan cuaca dan

iklim akibat pemanasan global.

Keberadaan gletser dipengaruhi oleh beberapa faktor agar tetap

terjaga dan dapat bertahan, faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Tingginya tingkat presipitasi

2. Suhu lingkungan yang sangat rendah

3. Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah yang besar

4. Pada musim panas tingkat peleburannya rendah.

Jika keempat faktor tersebut berjalan dengan baik maka

pembentukan bentuk bentang alam glasial akan berjalan cepat dan luas.

Namun pencairan gletser di Pegunungan Himalaya juga

berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih di daerah sekitarnya.

pencairannya secara musiman membantu mempertahankan aliran pada

beberapa sungai mulai dari Gangga hingga Yangtze saat musim panas.

Bentang Alam Glasial 13

Page 14: BAB I glasial dst

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Dilihat dari keberadaan gletsernya yang berada di sebuah pegunungan,

maka gletser Jayawijaya merupakan bentang alam glasial tipe Alpine

Glaciation.

2. Gletser di Pegunungan Himalaya stabil atau bertambah karena

pengaruh angin barat dan adanya reruntuhan yang menutupi gletser

tersebut.

3. Dilihat dari tipe glasialnya, gletser Jayawijaya merupakan tipe Valley

Glacier.

6.2 Saran

1. Agar tetap menjaga kelestarian gletser, karena merupakan salah satu

sumber air bersih dunia.

2. Agar materi yang dipresentasikan dalam praktikum mengenai gletser,

juga disertakan tentang bagaimana kondisi gletser sekarang ini.

Bentang Alam Glasial 14

Page 15: BAB I glasial dst

DAFTAR PUSTAKA

http://www.lintasberita.com/Entertainment/Sains/sejumlah- gletser-himalaya-

bertambah-meski-memanas

Diakses pada Minggu, 3 April 2011 pukul 15.00 WIB

http://tommy-steven.blogspot.com/2010/05/glasial.html

Diakses pada Jumat, 1 April 2011 pukul 19.00 WIB

Bentang Alam Glasial 15