Mate Ma Tika Dasar
-
Upload
muhammad-aryo-wicaksono -
Category
Documents
-
view
271 -
download
4
Transcript of Mate Ma Tika Dasar
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
1/145
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung
2002
Danang Mursita
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
2/145
Danang Mursita
DAFTAR ISI
Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iv
Bab 1 Fungsi Real 1
1.1 Sistem Bilangan Real 1
1.2 Fungsi dan Grafik 6
1.3 Limit dan kekontinuan 13
1.4 Limit tak Hingga dan Limit di Tak Hingga 17
Bab 2 Turunan dan Penggunaan 21
2.1 Turunan Fungsi 212.2 Turunan Fungsi Trigonometri 25
2.3 Teorema Rantai 27
2.4 Turunan Tingkat Tinggi 29
2.5 Fungsi Implisit 31
2.6 Kemonotonan dan Kecekungan Fungsi 33
2.7 Nilai Ekstrim dan Asymtot 35
2.8 Dalil Delhopital 40
Bab 3 Integral dan Penggunaan 44
3.1 Integral Tak Tentu 44
3.2 Notasi Sigma 46
3.3 Integral Tentu 48
3.4 Luas Daerah 54
3.5 Volume Benda Putar 56
3.6 Panjang Kurva 60
Bab 4 Fungsi Transenden 64
4.1 Fungsi Invers 64
4.2 Fungsi Logaritma dan Fungsi Eksponen 65
4.3 Fungsi Invers Trigonometri 69
4.4 Fungsi Hiperbolik 72
4.5 Fungsi Invers Hiperbolik 74
4.6 Limit Bentuk Tak Tentu 77Bab 5 Teknik Pengintegralan dan Integral Tak Wajar 80
5.1 Rumus Baku Integral 80
5.2 Integral Bagian 82
5.3 Integral Fungsi Trigonometri 85
5.4 Integral dengan Substitusi 91
5.5 Integral Fungsi Rasional 945.6 Integral Tak Wajar 99
Bab 6 Barian dan Deret 103
6.1 Barisan Bilangan 103
6.2 Deret Tak Hingga 105
6.3 Deret Berganti Tanda 113
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
3/145
Danang Mursita
6.4 Konvergen Mutlak dan Bersyarat 115
6.5 Deret Kuasa 116
6.6 Deret Taylor dan Mac Laurin 119
6.7 Turunan dan Integral Deret Kuasa 121
Bab 7 Persamaan Diferensial Biasa 1237.1 Order Persamaan Diferensial 123
7.2 Persamaan Diferensial Linear Order Satu 125
7.3 Peubah Terpisah 127
7.4 Persamaan Diferensial dengan Koefisien Homogen 128
7.5 Persamaan Diferensial Linear Order Dua Homogen 131
7.6 Persamaan Diferensial Linear Order Dua Tak Homogen 134
Bab 8 Kalkulus Fungsi Vektor 139
8.1 Kurva Bidang 139
8.2 Fungsi Vektor 142
8.3 Gerak Partikel dan Kelengkungan 148
8.4 Komponen Normal dan Tangensial 151Bab 9 Fungsi Peubah Banyak 153
9.1 Domain dan Range 153
9.2 Permukaan 154
9.3 Turunan Parsial 156
9.4 Vektor Gradien dan Turunan Berarah 163
9.5 Nilai Ekstrim 168
Bab 10 Integral Rangkap 171
10.1 Integral Rangkap Dua 171
10.2 Volume dan Pusat Massa 179
10.3 Integral Rangkap Tiga 181
10.4 Koordinat Tabung dan Koordinat Bola 185
Bab 11 Kalkulus Integral Vektor 189
11.1 Medan Vektor 189
11.2 Integral Garis 191
11.3 Integral Permukaan 199
Daftar Pustaka 205
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
4/145
Danang Mursita
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Edwin J Purcell, Dale Van berg, Calculus with analytic Geometry, 5th , Prentice
Hall, USA, 1987[2]. Anton Howard, Calculus, 3rd , John Wiley and sons, USA, 1988
[3]. Kurt Arbenz, Alfred Wohlhauser, Advanced Mathematics for Practicing
Engineering , Artech House Inc, USA, 1986
[4]. Earl D Rainville, Phillip E Bedient, Elementary Differential Equations, 7th ,
Maxwell Macmillan international Editions, Singapore, 1989
[5]. Stanley J Farlow, An Introduction to Differential Equations and Their
Applications , Mc Graw-Hill Inc, USA, 1994
[6]. William E Boyce, Richard C Diprima, Elementary Differential Equation and
Boundary Value Problems, 5th , John Wiley and Sons Inc, Canada, 1992.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
5/145
21Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB 2 TURUNAN DAN PENGGUNAAN
2.1 Turunan Fungsi
2.2 Turunan Fungsi Trigonometri
2.3 Teorema Rantai2.4 Turunan Tingkat Tinggi
2.5 Fungsi Implisit
2.6 Kemonotonan dan Kecekungan Fungsi
2.7 Nilai Ekstrim dan Asymtot
2.8 Dalil Delhopital
2.1 Turunan Fungsi
Misal diberikan grafik fungsi y = f(x) dengan P ( a, b ) terletak pada kurva f(x). Bila
titik Q ( x,y) merupakan titik sembarang pada kurva f(x) maka gradien garis PQ dapat
dinyatakan dengan :
my b
x a
f x f a
x aPQ=
=
( ) ( )
Bila titik Q digerakkan sehingga berimpit dengan titik P maka garis PQ akan
merupakan garis singgung kurva f(x) di titik P dengan gradien :
m
f x f a
x ax a=lim
( ) ( )
Definisi
Turunan dari fungsi f(x) di titik x = a didefinisikan sebagai gradien dari garis singgungkurva f(x) di x = a dan diberikan:
f af x f a
x ax a' ( ) lim
( ) ( )=
Bila nilai limit ada maka f(x) dikatakan diferensiabel atau dapat diturunkan di x = a.
Misal h = x - a . Maka turunan f(x) di x = a dapat dituliskan :
f af a h f a
hh'( ) lim
( ) ( )=
+
0
Notasi lain : f adf a
dx
dy a
dxy a' ( )
( ) ( )' ( )= = =
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
6/145
22Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Secara fisis, pengertian atau definisi dari turunan fungsi f(x) di titik x = a menyatakan
kecepatan, V(x) benda yang bergerak dengan lintasan f(x) pada saat x = a. Oleh karena
itu, didapatkan hubungan V a f a( ) '( )= dan percepatan , A(x) , A adV a
dx( )
( )= .
Teorema
Bila y = f(x) diferensiabel di x = a maka y = f(x) kontinu di x = a.
Teorema tersebut tidak berlaku sebaliknya, yaitu ada fungsi yang kontinu tetapi tidakdiferensiabel. Hal ini, ditunjukkan oleh contoh berikut.
Contoh 2.1
Tunjukkan bahwa f ( x ) = | x | kontinu di x = 0 tetapi tidak diferensiabel di x = 0
Jawab :
Fungsi f ( x ) kontinu di x = 0 , sebab f f xx
( ) lim ( )0 00
= =
Turunan f ( x ) di x = 0 dicari menggunakan rumus berikut :
ff h f
h
h
hh h' ( ) lim
( ) ( )lim
| |0
0 0
0 0=
+ =
Karena = = +
1 10 0
lim| |
lim| |
h h
h
h
h
hmaka f(x) = |x| tidak diferensiabel di x = 0.
Sebagaimana pengertian dari keberadaan limit fungsi ( limit kiri = limit kanan ) dan
kekontinuan fungsi ( kontinu kanan dan kontinu kiri ), dapat juga diturunkan suatu
pengertian diferensiabel kanan dan diferensiabel kiri.
Definisi
Misal fungsi f(x) diferensiabel di x = a. Maka dapat didefinisikan :
Diferensiabel Kanan,h
afhafafh
)()(lim)(0
' += ++ dan
Deferensiabel Kiri,h
afhafaf
h
)()(lim)(
0
' +=
Kekontinuan suatu fungsi merupakan syarat perlu dari suatu fungsi yang diferensiabel.
Artinya untuk menunjukkan bahwa suatu fungsi deferensiabel di suatu titik maka fungsi
tersebut harus kontinu di titik tersebut. Selanjutnya diperiksa apakah nilai diferensiabel
kanan sama dengan diferensiabel kiri. Hal ini diperlihatkan pada contoh berikut.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
7/145
23Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 2.2
Tentukan nilai a dan b agar fungsi
>+
=1,
1,2)(
2
xbax
xxxxf diferensiabel di x = 1.
Jawab :
Ditunjukkan f(x) kontinu di x = 1, yaitu
( )baxxffxx
+==++ 11
lim)(lim)1( atau a + b = 1
Dari diferensial kanan sama dengan diferensial kiri, didapatkan :
h
hh
h
bha
h
fhf
h
fhf
ff
hh
hh
1)1()1(2lim
1)1(lim
)1()1(lim
)1()1(lim
)1()1(
2
00
00
''
++=++
+=
+=
+
+
+
Dari persamaan terakhir didapatkan nilai a = 0. Sehingga nilai b = 1. Jadi agar fungsi
diferensiabel di x = 1 maka bentuk fungsi yaitu
>=
1,1
1,2)(
2
x
xxxxf
Untuk menentukan turunan suatu fungsi sangat sulit bilamana harus digunakan definisi
formal di atas, namun akan lebih mudah digunakan rumus sebagai berikut :
1.( )d xdx
r x r R
rr= 1 ;
2.( ) ( ) ( )d f x g x
dx
d f x
dx
d g x
dx
( ) ( ) ( ) ( )+= +
3.( ) ( ) ( )d f x g x
dxg x
d f x
dxf x
d g x
dx
( ) ( )( )
( )( )
( )= +
4.( ) ( ) ( )d
dx
g x d f x f x d g x
g x
f xg x
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )
=
2
Contoh 2.3
Cari turunan dari fungsi berikut :
1.x
xf1
)( =
2. ( ) xxxf 12)( =
3.
1
1)(
2
+
+=
x
xxf
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
8/145
24Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Jawab :
1. 211
)(
== xx
xf . Digunakan rumus pertama, didapatkan :
xxxxf
21
21)( 2
3
' ==
2. ( ) 21
23
212)( xxxxxf == . Digunakan rumus kedua, didapatkan :
xxxxxf
2
13
2
13)( 2
12
1' ==
Dapat juga diterapkan rumus ketiga dengan memandang f(x) = U(x) V(x) ,
xxVxxU == )(dan12)(3. Misal U(x) = x + 1 dan V(x) = x
2+1. Dengan menerapkan rumus keempat
didapatkan, ( )( ) ( )22
2
22
2
'
1
21
1
121)(
+=
+++=
x
xx
x
xxxxf
Soal latihan 2.1
( Nomor 1 sd 10 ) Tentukandy
dxdari :
1. yx
= 12
26
2. yx x
= 1 1
2
3. y = x ( x2
+ 1 )
4. ( )( )y x x x x= + + +4 3 22 2 15. ( )( )y x x x x= + +3 2 3 12 4
6. yx
=+
1
3 92
7. y xx
= 2 1
1
8. yx x
x=
++
2 3 1
2 1
2
9. yx x
x x=
+
+
2
2
2 5
2 3
10. yx x
x=
+ +
5 2 6
3 1
2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
9/145
25Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
( Nomor 11 sd 13 ) Tentukan nilai a dan b agar fungsi berikut diferensiabel di nilai yang
diberikan.
11. f xa x x
x bx x( )
;
;=
+ untukx x x x I1 2 1 2> ; , . Sedangkan f(x) dikatakan turun pada selang I bila
( ) ( )f x f x1 2< untuk x x x x I1 2 1 2> ; , . Fungsi naik atau turun disebut fungsimonoton.
Dalam menentukan selang fungsi monoton naik atau turun digunakan pengertian
berikut. Gradien dari suatu garis didefinisikan sebagai tangen sudut ( ) yang dibentukoleh garis tersebut dengan sumbu X positif, m = tan . Bila sudut lancip ( < )maka m > 0 dan m < 0 untuk > . Karena gradien garis singgung suatu kurva y =f(x) di titik ( x,y ) diberikan dengan m = f ( x ) dan selang fungsi naik atau fungsi turun
berturut-turut ditentukan dari nilai gradiennya, maka kemonotonan fungsi diberikan
berikut :
1. Fungsi f(x) naik bila f x' ( )> 02. Fungsi f(x) turun bila f x' ( ) < 0
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
18/145
34Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 2.12
Tentukan selang fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi 52)(234
++= xxxxf Jawab :
Turunan pertama, xxxxf 264)(' 23 ++= . Untuk 0264)(' 23 >++= xxxxf , makafungsi naik pada 1 < x < - atau x > 0 dan fungsi turun pada x < -1 atau < x < 0.
Secara geometris, grafik fungsi y = f(x) cekung ke bawah di suatu titik bila kurva
terletak di bawah garis singgung kurva di titik tersebut. Sedangkan garfik fungsi y = f (
x ) cekung ke atas di suatu titik bila kurva terletak di atas garis singgung yang melalui
titik tersebut.
Definisi : Kecekungan Fungsi
Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada selang I bila f x' ( ) naik pada selang I,
sedang f(x) dikatakan cekung ke bawah bila f x' ( ) turun pada selang I.
Oleh karena itu dapat disimpulkan :
1. Bila f x x I"( ) ,> 0 maka f(x) cekung ke atas pada I dan2. Bila f x x I"( ) ,< 0 maka f(x) cekung ke bawah pada I.
Contoh 2.13
Tentukan selang kecekungan dari fungsi :x
xxf
++
=1
1)(
2
Jawab :
Turunan pertama,( )2
2
1
12)('
x
xxxf
+
+=
Turunan kedua,( )31
4)("x
xf+
=
Fungsi cekung ke atas, 0)(" >xf pada selang x > -1 dan fungsi cekung ke bawah padaselang x < -1.
Soal Latihan 2.6
Tentukan selang kemonotonan dan kecekungan dari kurva berikut
1. ( )f x x( ) = 3 3
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
19/145
35Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2. f x x x( ) = + 2 9 133 2
3. f x x x x( ) = + +3 22 1
4. f x x x( ) = +3 4 24 3
5. f x x x( ) = 6 43
6. f xx
x( ) =
22
7. f xx
x( ) =
+
2
2 1
2.7 Nilai Ekstrim dan Asymtot
Misal diberikan kurva f( x ) dan titik ( a,b ) merupakan titik puncak ( titik maksimum
atau minimum ). Maka garis singgung kurva di titik ( a,b ) akan sejajar sumbu X atau
mempunyai gradien m = 0 ( )[ ]f a' = 0 . Titik ( a, b ) disebut titik ekstrim, nilai x = adisebut nilai stasioner, sedangkan nilai y = b disebut nilai ekstrim.
Definisi : Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
Nilai f(a) disebut nilai ( ekstrim ) maksimum pada selang I bila f(a) > f(x) untuk setiap
x I. Sedangkan nilai f(a) disebut nilai ( ekstrim ) minimum pada selang I bila f(a) 0 . Oleh karenaitu, di x = 0 terjadi perubahan kecekungan. Jadi ( 0,-1 ) merupakan titik belok.
b. Dari f x x( ) = 4 maka f x x"( ) = 12 2 .Bila f x"( ) = 0 maka x = 0 merupakan calon dari titik belok, sehingga untukmenguji apakah x = 0 merupakan titik belok dilakukan berikut.
Untuk x < 0 dan x > 0 maka f x"( ) > 0 . Oleh karena itu, di x = 0 tidak terjadiperubahan kecekungan. Jadi ( 0,0 ) bukan merupakan titik belok.
c. Dari f x x( ) = +1
3 1 maka f x
x
"( ) = 2
95
3
. Terlihat bahwa f(x) tidak dapat
diturunkan dua kali di x = 0. Untuk x < 0 maka f x"( ) > 0 , sedangkan untuk x > 0maka f x"( ) < 0 . Oleh karena itu, di x = 0 terjadi perubahan kecekungan. Jadi ( 0,1 )merupakan titik belok
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
21/145
37Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Asymtot
Asymtot suatu grafik fungsi didefinisikan sebagai garis yang didekati oleh suatu kurva.
Asymtot dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Asymtot mendatar
2. Asymtot tegak
3. Asymtot miring
Misal diberikan kurva y = f ( x ). Maka garis y = b disebut asymtot mendatar dari y =
f ( x ) bila : lim ( )x
f x b
= atau lim ( )x
f x b
= . Sedangkan garis x = a disebut
asymtot tegakbila berlaku salah satu dari :1. lim ( )
x a
f x +
=
2. lim ( )x a
f x +
=
3. lim ( )x a
f x
=
4. lim ( )x a
f x
=
Contoh 2.16
Carilah asymtot datar dan asymtot tegak dari fungsi1
)(2
2
=
x
xxf
Jawab :
Asymtot datar, y = -1 sebab 11
lim)(lim2
2
=
=
x
xxf
xxatau 1)(lim =
xf
x
Asymtot tegak, x = -1 dan x = 1 sebab =
=
++ 1lim)(lim
2
2
11 x
xxf
xx
dan
=
= ++ 1
lim)(lim 2
2
11 x
xxf
xx
Garis y = a x + b dikatakan sebagai asymtot miring dari y = f ( x ) bila berlaku
( )[ ] ( )[ ]lim ( ) lim ( )x x
f x ax b f x ax b
+ = + =0 0atau . Untuk mendapatkan
asymtot miring dari fungsi rasional f xP x
Q x( )
( )
( )= [ pangkat P(x) = 1 + pangkat Q(x) ]
dilakukan dengan cara membagi P(x) dengan Q(x) sehingga hasilbagi yang didapatkan
merupakan asymtot miring dari f(x).
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
22/145
38Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 2.17
Carilah asymtot dari fungsi1
32)(
2
= xxxxf
Jawab :
Asymtot datar tidak ada sebab =
)(lim xfx
atau =
)(lim xfx
.
Asymtot tegak, x = 1 sebab =
=
1
32lim)(lim
2
11 x
xxxf
xx
.
Asymtot miring, y = x 1 sebab ( ) 01
4lim1
1
32lim
2
=
=
xx
x
xx
xx
Grafik Fungsi
Dalam mengambarkan grafik suatu kurva dapat dilakukan dengan menentukan terlebih
dahulu : selang kemonotongan, selang kecekungan, titik ekstrim dan jenisnya, titik
potong terhadap salib sumbu ( sumbu X dan sumbu Y ), titik belok ( bila ada ), semua
asymtot ( bila ada ) dan titik lain ( sembarang ) yang dapat membantu memudahkan
menggambarkan grafik.
Soal latihan 2.7
( Nomor 1 sd 6 ) Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya dari kurva dengan persamaan
berikut :
1. f x x x( ) = +3 23 2
2. f x x x( ) = +3 3 4
3. ( )f xx
x x( ) sin ,= < 1
0
2. f x x( ) = 2 13
3. f x x( ) = +4 25
4. f xx
x( ) ,=+
5
10
2
5. f xx
x( )
=
+
1
1
6. Tentukan range ( daerah hasil ) dari invers fungsi di atas ( nomor 1 sd 5 )
4.2 Fungsi Logaritma dan Eksponen
Fungsi logaritma dan fungsi eksponen merupakan dua fungsi yang saling invers dan
dinyatakan sebagai :
0,;log >== bxbxxy yb
Sifat-sifat logaritma :
1.b
log 1 = 0
2.b
log b = 1
3.b
log ac =b
log a +blog c
4.b
log a/c =b
log a -b
log c
5.b
log ar= r
blog a
6.
b
aa
c
cb
log
loglog =
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
30/145
66Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bilangan Natural
Bilangan natural dinotasikan dengan e dan didefinisikan sebagai :
( ) ( )e x xx
xx
x= + = + = lim lim , ...
0
11 1 1 2 718
Fungsi logaritma natural didefinisikan sebagai :
ln ,xt
dt x
x
= >1
0
1
ln x =elog x
Turunan fungsi logaritma natural :
[ ]D x
xxln
=
1
Jadi secara umum : [ ]D uu
du
dx udu u C x ln ln= = +
1 1.
Contoh 4.2
Hitung integral + dxxx
cos1
sin
Jawab :
Misal u = 1 + cos x. Maka du = - sin x. Sehingga ( ) Cxdxx
x ++=+ cos1lncos1sin
Eksponen Natural
Fungsi eksponen natural didefinisikan sebagai inverse dari logaritma natural dan
dinotasikan :
y e x yx= = ln
Sifat yang dapat diturunkan langsung dari definisi adalah :
1. e y yyln
,= > 0
2. ln ,e x x Rx =
Turunan dan integral dari eksponen natural:
( )D e e dudx
e du e C xu u u u= = +
Misal a > 0 dan x R. Didefinisikan : a ex x a= ln . Maka :
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
31/145
67Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
(i) [ ]D a a adu
dxxu u= (ln )
(ii) a du a a Cu u
= +1
ln
Misal y xx
a
a= =logln
ln. Maka ( )D x
x axa
logln
=1
.
Jadi secara umum ( )D uu a
du
dxxa
logln
=1
Contoh 4.3
Cari trunan pertama dari fungsi :
1. 122
)( = xexf
2. xxxf 5)( = Jawab :
1. Misal 12 2 = xu . Maka uexf =)( . Turunan pertama, 122
4 == xexdx
du
du
df
dx
df.
2. ( )5ln15 xdx
df x +=
Contoh 4.4
Selesaikan integral berikut :
1. ( ) dxx xx2
1021
2. ( ) dxex xx 1
0
221
Jawab :
1. Misal 2xxu = . Maka du = ( 1 2x ) dx dan ( ) Cdxxxx
xx +=
10ln
101021
22
2. Misal xxu 22 = . Maka du = ( 2x -2 ) dx. Sehingga :
( ) ( )12
1
0
1
2
11 12
1
0
2 22 == eedxex xxxx
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
32/145
68Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Soal Latihan 4.2
( Nomor 1 sd 7 ) Tentukan turunan pertama dari :
1. ( )y x x= +ln 2 5 62. y = x ln x
3. yx
x=
ln
2
4. yx
x x=
+
+
13
4 2 13( )
5.( ) ( )
yx x
x
=+ +
+
2 2 3 23 3 2
1
/
6. ( )y x= ln sin7. y + ln ( xy ) = 1
( Nomor 8 sd 13 ) Selesaikan integral berikut :
8.4
2 1xdx
+
9.4 2
52
x
x xdx
+
+ +
10.( )
2
2x x
dxln
11.x
xdx
3
21+
12.3
1 21
4
x dx
13.( )
1
11
4
x xdx
+
( Nomor 14 sd 16 ) Carilah y dari :
14. yx x= 32 4
4
15. ( )y x= +10 2 9log16. y x= log
( Nomor 17 sd 22 ) Selesaikan integral tak tentu berikut :
17. x dx
x
2
2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
33/145
69Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
18. 105 1x
dx
19. ( )x e dxx x+ + 3
26
20. ( )e e dxx x sec2 221. (cos )
sinx e dx
x
22. e dxx2 ln
4.3 Fungsi Invers Trigonometri
Fungsi Trigonometri merupakan fungsi periodik sehingga pada daerah ( domainnya )bukan merupakan fungsi satu-satu. Ini berarti fungsi trigonometri tidak mempunyai
invers, Oleh karena itu untuk mendapatkan fungsi inversnya maka domain dari fungsitrigonometri harus dibatasi.
Misal f(x) = sin x. Maka agar f(x) = sin x merupakan fungsi satu-satu maka domainnya
diambil :
2 21 1x f x; ( )
Pada daerah di atas f( x ) = sin x merupakan fungsi satu-satu dan oleh karena itu
mempunyai invers. Notasi invers : x f x arc f x= =sin ( ) sin ( )1
Turunan fungsi invers Trigonometri
Misal y u u y=
sin ;1 1 12 2
dengan u merupakan fungsi dalam x.
Maka turunan ydy
dx'=
didapatkan sebagai berikut :
y u u ydy
du y= = =sin sin
cos1 1
Bila sin y = u maka cos y u= 1 2 . Oleh karena itu, dydu u
=1
1 2.
Jadi : yu
u'
'=
1 2.
Dengan menggunakan anti turunan dari invers sinus didapatkan rumus integral :
du
uu C
1 21
= + sin
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
34/145
70Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Untuk fungsi invers trigonometri yang lain dapat diperoleh dengan cara sama :
1. [ ]y u u y= cos ;1 1 1 0
yu
u
du
uu C'
'cos=
= +1 12 2
1
2. y u u y yu
u= < < <
coth ln , | |
''
coth , | |
1
2 21
1
2
1
11
1 11
4.
{ }y h uu
uu
yu
u u
du
u uh u C
= =+
<
=
= +
sec ln ,
''
sec | |
12
2 2
1
1 10 1
1 1
5.
{ }y h uu
u
uu
yu
u u
du
u uh u C
= = ++
=
+
+= +
csc ln| |
,
''
| |csc | |
12
2 2
1
1 10
1 1
Contoh 4.9
Cari turunan pertama dari : xehxf 1sec)( = Jawab :
Misal xeu = . Makaxe
xf21
1)('
=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
40/145
76Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 4.10
Hitung integral : + 4
2x
dx
Jawab :
Cx
x
xd
x
dx+
=
+
=+
2
sinh
12
2
4
1
22
Soal Latihan 4.5
( Nomor 1 sd 12 ) Tentukan dy/dx dari :
1. y x= +cosh ( )1 2 1
2. ( )y x= coth 1
3. ( )y h e x= csc 1 2
4. yx
= 1
1tanh
5. y x=
sinh
1 1
6. ( )y x= cosh cosh1
7. ( )y x= ln cosh 1
8. y x= coth 1
9. ( )y x= sinh tanh1
10. y e h xx= sec 1
11. yx
x=
+
tanh 1
1
1
12. ( )y x h x= + 1 110
csc
( Nomor 13 sd 20 ) Hitung integral berikut :
13.dx
x1 9 2+
14.dx
x2 2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
41/145
77Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
15.dx
x9 252
16.dx
e x1 2
17.sin
cos
x dx
x1 2+
18.dx
x x1 6+
19.dt
t20
3
1+
20.dt
t t11 4
1 2
/
/
4.6 Limit Bentuk Tak Tentu
Dalam menentukan turunan dari fungsi berpangkat fungsi dapat digunakan sifat
logaritma natural. Misal y f x g x= ( ) ( ) . Maka didapatkan : ln ( ) ln ( )y g x f x= . Olehkarena itu, turunan dari y, yaitu :
y g x f xg x
f xf x f x g x' ' ( )ln ( )
( )
( )' ( ) ( ) ( )= +
Contoh 4.11
Tentukan turunan pertama dari fungsi ( ) xxy cos12 += Jawab :
Misal f(x) = 2x + 1 dan g(x) = cos x. Maka f (x) = 2 dan g (x) = - sin x. Sehingga
turunan pertama,
( ) ( ) xxx
xxxy cos12
12
cos212lnsin' +
+++=
Sedangkan limit dari fungsi berpangkat fungsi, lim lim ( ) ( )
x a x a
g xy f x
= akan
memunculkan bentuk tak tentu berikut : 0 10 0, dan . Untuk menyelesaikannya
dihitung: [ ]lim ln lim ( ) ln ( )x a x a
y g x f x
=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
42/145
78Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Misal nilai dari lim lnx a
y A
= . Maka limx a
Ay e
= .
Contoh 4.12
Hitung limit berikut
a. ( )limx
x x
+0
11
b. ( )lim tan cos
x
xx
2
c. lim
x
xx
+
0
Jawab :
a. Limit mempunyai bentuk tak tentu 1
. Misal ( )y x x= +11
. Maka
lim ln limln ( )
x xy
x
x =
+
0 0
1dan mempunyai bentuk tak tentu
0
0. Menggunakan
lhospital didapatkan : lim ln limx x
yx
=+
=0 0
1
11. Jadi ( )lim
xx ex
+ =
01
1
b. Limit mempunyai bentuk tak tentu 0. Misal ( )y x x= tan cos . Maka
( )lim ln lim cos ln tan limln tan
sec lim sec tanx x x x
y x xx
x x x
= = = =
2 2 2 2
2
10
Jadi ( )lim tancos
x
xx
=
2
1
c. Limit mempunyai bentuk tak tentu 00. Misal y = x
x. Maka
lim ln lim ln limln
limx x x x
y x xx
xx
+ + + += = = =
0 0 01
0
0. Jadi limx
xx +
=0
1
Soal Latihan 4.6
Hitung limit berikut ( bila ada ) :
1. lim ( )
xx x
1
11
2. ( )lim sinx
x x
+
0
1 21
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
43/145
79Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
3. lim cosx
x
x
22
4. ( )limln
x
xe
x
+ 0
21
1
5. ( )lim lnx
xx
+1 2
1
6. ( )lim lnx
x x
1
7. ( )limx
x x x
+3 5
1
8. limx
xx
x
++
1
2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
44/145
103
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB 6 BARISAN DAN DERET
6.1 Barisan Bilangan
6.2 Deret Tak Hingga
6.3 Deret Berganti Tanda6.4 Konvergen Mutlak dan Bersyarat
6.5 Deret Kuasa
6.6 Deret Taylor dan Mac Laurin
6.7 Turunan dan Integral Deret Kuasa
6.1 Barisan Bilangan
Barisan bilangan tak hingga didefinisikan sebagai fungsi dengan domain merupakan
bilangan bulat positif. Notasi yang biasa digunakan adalah:
a : n { }a a an n=
=1 1 2
, ,... , n B+.
an merupakan suku barisan ke-n dan tiga buah titik setelah suku keduamenunjukkan bahwa suku-suku barisan tersebut sampai tak hingga.
Contoh 6.1
1.1
11
2
1
3
1
1n nn
==
, , ,..., ,....
2.n
n
n
nn+
=+=
1
1
2
2
3 11, ,..., ,....
3. ( ) ( ){ } ( ) ( ) + = ++ = +1 2 3 4 5 1 21
1
1n
n
nn n, , ,..., ,...
Barisan bilangan tak hingga
{ }a
n n=
1disebut barisan konvergen ke L bila
limn
na L
= , sedangkan bila limit tidak ada atau nilainya tak hingga maka barisan
bilangan tak hingga { }an n=
1disebut barisan divergen.
Sifat limit barisan :
1. limn
C C
=
2. ( )lim lim limn
n n
n
n
n
nCa Db C a D b
+ = +
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
45/145
104
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
3. lim lim limn
n nn
nn
na b a b
=
4. lim lim lim ; limn
an
nn
nn
nn
n b a b b
= 0
Contoh 6.2
Selidiki kekonvergenan barisan bilangan berikut
1.
=
+
12
1
nn
n
2. ...,6
27,
4
9,
2
3
Jawab :
1. Suku ke-n,2
1
+=
n
nan . 1
2
1limlim =
+=
n
na
nn
n. Jadi barisan konvergen ke 1
2. ...,2
3...,,
6
3,
4
3,
2
3...,
6
27,
4
9,
2
3 32
n
n
= Suku ke-n ,n
an
n2
3= . Digunakan dalil
Delhopital, === 2
3ln3lim
2
3limlim
n
n
n
nn
n na . Jadi barisan divergen.
Definisi : Barisan Monoton
Barisan bilangan tak hingga { }an n=
1disebut barisan :
(i) Monoton Naikbila a an n +1 (ii) Monoton Turun bila a an n +1
Soal Latihan 6.1
( Nomor 1 sd 10 ) Tentukan konvergensi barisan berikut !
1.n
n n+
=
2 1
2.( )
+
=
1 1
21
n
nn
3.
n
n
n
41
=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
46/145
105
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
4.n
n
n
n
++
=
3
11
5. 12
1
=
n
n
n
6.n
nn2 1
=
7.1
2
3
4
5
6
7
8, , , ,...
8.1
3
1
9
1
27
1
81, , , ,...
9. 1 12
12
13
13
14
, , ,...
10. ( ) ( ) ( )2 3 3 4 4 5 , , ,...
6.2 Deret Tak Hingga
Bentuk deret tak hingga dinyatakan dengan notasi sigma sebagai berikut :
a a a ak kk
= + + + +=
1 2
1
... ...
akdisebut suku-suku deret.
Jumlah Deret
Misal Sn menyatakan jumlah parsial n suku pertama deret akk=
1
. Maka
S a
S a a
S a a a an n kk
n
1 1
2 1 2
1 21
== +
= + + + ==
....................
.....................
....................
...
Barisan { }Sn n=
1disebut barisan jumlah parsial deret ak
k=
1
.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
47/145
106
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Misal { }Sn n=
1merupakan barisan jumlah parsial deret ak
k=
1
dan barisan { }Sn n=
1
konvergen ke S. Maka deret akk=
1 dikatakan deret konvergen ke S dan S disebut
jumlah dari deret akk=
1
, dinotasikan dengan : S akk
==
1
. Sedangkan bila barisan
{ }Sn n=
1divergen maka deret ak
k=
1
dikatakan deret divergen dan tidak ada jumlah.
Deret Geometri
Bentuk deret geometri yaitu : a r a a r a r k k
k
=
= + + + + 1 1
1
... ... dengan a 0 dan r
merupakan rasio. Pandang jumlah parsial n suku deret geometri berikut :
( )
S a a r a r
r S a r ... a r a r
Sa r
r
nn
nn n
n
n
= + + +
= + + +
=
...
..............................................................
1
1
1
1
Bila r =1 maka Sn tidak terdefinisi. Sedang untuk | r | > 1 maka limn
nr
= , sehingga
limn
nS
= atau barisan { }Sn n=
1divergen. Oleh karena itu, deret a rk
k
=
1
1
divergen.. Untuk | r | < 1 maka limn
nr
= 0 sehingga limn
nSa
r=
1atau barisan
{ }Sn n=
1 konvergen ke ( )a
r a1 0 . Jadi deret a rkk
=
11 konvergen ke
( )a
ra
10
atau a rk
k
=
1
1
= ( )a
ra
10
.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
48/145
107
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Deret Harmonis
Bentuk deret harmonis yaitu :1
11
2
1
1k k
k
= + + + +
=
... ...
Pandang jumlah parsial n suku pertama deret :
Sn
n
n
n = + + +
+ + + +
+ +
> + + +
+ + + +
+ +
= + + + + +
11
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
11
2
1
4
1
4
1
8
1
8
1
8
1
8
1
11
2
1
2
1
2
1
...
...
....
Untuk n maka ( 1+ + + + 1/n ) , sehingga limn
nS
= . Oleh karena
itu, deret harmonis1
1k
k=
divergen.
Tes Konvergensi
Misal akk=
1
merupakan deret positif ( ak 0 ). Maka limk
ka
= 0 bila deret akk=
1
konvergen . Hal ini menunjukkan bahwa bila limk
ka
0 maka deret akk=
1
divergen. Menggunakan implikasi di atas dapat diselidiki kekonvergenan suatu deret
yang diberikan pada contoh berikut
Contoh 6.3
Selidiki kekonvergenan deret berikut :
1.
= +
01
12
kk
k
2.
= +
02 1
12
k k
k
Jawab :
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
49/145
108
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
1. Suku ke-k,1
12
+
=k
kak dan 2
1
12limlim =
+
= k
ka
kk
k. Sebab nilai limit tidak
sama dengan nol maka deret divergen.
2. Suku ke-k,1
12
2 +
= k
k
ak dan 01
12
limlim 2 =+
= k
k
a kk
k . Sebab nilai limit sama
dengan nol maka implikasi di atas tidak dapat digunakan untuk menentukan
kekonvergenan deret.
Untuk mengetahui konvergenan suatu deret dilakukan tes konvergensi sebagai berikut :
1. Tes Integral
Misal ak
k=
1
merupakan deret positif. Maka :
(i) Deret konvergen bila a dkk1
konvergen
(ii) Deret divergen bila a dkk1
divergen
Contoh 6.4
Selidiki kekonvergenan deretk
ekk2
1=
Jawab :
a dkk
a
dk eb
ee e
kb k
b
b
k
b b1 12
2
2
1
2 1
1
2
1 1 1
2
= =
=
=lim lim lim
Karena integral tak wajar di atas konvergen ke1
2emaka deret
k
ekk2
1=
konvergen ke
1
2edan
k
ekk2
1=
= 12e
.
2. Tes Deret-p
Bentuk deret-p atau deret hiperharmonis :1
1 kp
k=
dengan p > 0.
Menggunakan tes integral didapatkan :
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
50/145
109
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
1 1
1
11
11
kdk
p bp b p=
lim
Bila p > 1 maka limb
pb =1 01 , sehingga 1 1 1
1k
dkpp
=
( konvergen ). Oleh
karena itu, deret1
1 kp
k=
untuk p > 1 konvergen ke 1
1p . Untuk 0 < p < 1 maka
limb
pb =
1
1sehingga
1
1k
dkp
divergen. Sedang untuk p = 1 didapatkan deret
harmonis. Oleh karena itu, deret1
1 kpk=
untuk 0 < p 1 divergen.
3. Tes Perbandingan
Misal akk=
1
dan bkk=
1
merupakan deret positif dan berlaku a b kk k , . Maka:
(i) Bila deret bk
k=
1
konvergen maka deret ak
k=
1
konvergen
(ii) Bila deret bkk=
1
divergen maka deret akk=
1
divergen
Contoh 6.5
Tentukan konvergensi deret berikut
1.1
12
kk
=
2.k
kk3
1 1+=
Jawab :
1. Pandang :1 1
1k k 1 maka deret akk=
1
divergen
(iii) Bila r = 1 maka tes gagal melakukan kesimpulan ( dilakukan dengan tes lain ).
Contoh 6.6
Selidiki kekonvergenan deret1
1k
k!=
Jawab :
Misal akk
=1
!. Maka lim lim
k
k
k k
a
a k+
=
+=1
1
10 . Jadi deret
1
1k
k!=
konvergen
5. Tes Akar
Misal akk=
1
deret positif dan limk
kk a a
= . Maka :
(i) Bila a < 1 maka deret akk=
1
konvergen
(ii) Bila a > 1 atau a = maka deret akk=
1
divergen
(iii) Bila a = 1 maka tes gagal melakukan kesimpulan ( dilakukan dengan tes lain ).
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
52/145
111
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 6.7
Tentukan kekonvergenan deret3 2
2 11
k
k
k
k
+
=
Jawab :
Misal ak
kk
k
=+
3 2
2 1. Maka lim lim
kk
k
ka
k
k =
+
=3 2
2 1
3
2. Jadi deret
3 2
2 11
k
k
k
k
+
=
konvergen.
6. Tes Limit Perbandingan
Misal akk=
1
dan bkk=
1
merupakan deret positif dan limk
k
k
a
bl
= . Maka kedua deret
konvergen atau divergen secara bersama-sama bila l < dan l 0.
Contoh 6.8
Tentukan konvergensi deret1
122 kk =
Jawab :
Pandang deret-p ,1
22 kk=
konvergen. Misal a
kb
kk k= =
1 1
12 2dan . Maka
lim limk
k
k k
a
b
k
k =
=
2
2
11. Jadi deret
1
122 kk =
konvergen.
Soal Latihan 6.2
Tentukan konvergensi deret berikut
1.1
3 51k
k +=
2.1
5 21 k kk =
3.2 1
3 21
k
kk k
+=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
53/145
112
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
4.5 2
1
sin
!
k
kk=
5.
2
41 k kk +=
6.3
141 kk =
7.9
11
kk
+=
8.k
k kk
+
=
12
1
9.1
81
kk
+=
10.k
kk 22
1 +=
sin
11.4 2 6
8 8
2
71
k k
k kk
+
+ =
12.
5
3 11k
k +=
13.( )
( )( )( )
k k
k k kk
++ + +=
3
1 2 51
14.1
8 3231 k kk =
15.
( )
1
2 317
1 kk +=
16.1
2 131 k kk + +=
17.1
9 21
kk
=
18.k
kk3
1 1+=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
54/145
113
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
19.
( )
1
32 5
1 +=
kk/
20.ln k
kk=
1
21.4
2 31 +=
kk k
22.( )
1
11 k kk +=
23.5
31
k
k
k
k
++=
!
6.3 Deret Berganti Tanda
Bentuk deret berganti tanda : ( )=
1
1
kk
k
a atau ( ) +
=
1 1
1
kk
k
a dengan ak 0.
Pengujian konvergensi deret berganti tanda dilakukan dengan cara berikut :
Deret berganti tanda ( )=
11k
kk
a atau ( )+
=
11
1
kk
ka konvergen bila dipenuhi dua
syarat :
(i) a ak k +1 (ii) lim
kka
= 0
Bila paling sedikit salah satu syarat tidak dipenuhi maka deret dikatakan divergen.
Contoh 6.9
Tentukan konvergensi deret :
1. a. ( )=
1
1
1
k
kk
2. ( )+
++
=
1
312
1
k
k
k
k k
Jawab :
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
55/145
114
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
1. Misal akk
=1
. Makaa
a
k
k k
k
k+=
+= + >
1
11
11. Oleh karena itu, a ak k +1 .
Sedangkan lim limk
kk
a
k = =
10 . Jadi deret ( )
=
1
1
1
k
k k
konvergen.
2. Misal ak
k kk =
+
+
3
2. Maka
( )a
a
k
k k
k k
k
k k
k k
k
k k
k
k+=
+
+
+ + ++
=
+ +
+= +
+
+>
12
2 2
2 2
3 1 1
4
5 6
41
6
41
( ). Oleh karena
itu, a ak k +1 . Sedangkan lim limk
kk
ak
k k =
+
+=
30
2. Jadi deret
( )+
+
+
=
1
31
21
k
k
k
k kkonvergen.
Soal Latihan 6.3
Tentukan konvergensi deret berikut
1. ( ) +
=
1
3
1
1
kk
k
k
2. ( ) ++
+
=
1 41 21
k
k
k
k k
3.
=
3
51
k
k
4. ( )=
1
1
k
k
k
k
ln
5. ( ) +
=
1 1
1
k k
k
e
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
56/145
115
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
6.4 Konvergen Mutlak dan Bersyarat
Deret uk
k=
1
disebut konvergen mutlak bila deret uk
k=
1
konvergen. Bila deret
konvergen mutlak maka konvergen. Sedang deret ukk=
1
disebut konvergen
bersyarat bila deret ukk=
1
konvergen tetapi deret ukk=
1
divergen.
Pengujian kekonvergenan ( mutlak ) deret ukk=
1
dilakukan dengan tes ratio.
Misal ukk=
1
dengan uk 0 dan limk
kk
uu
r
+ =1 . Maka
(i) Bila r < 1 maka deret ukk=
1
konvergen absolut
(ii) Bila r > 1 maka deret ukk=
1
divergen
(iii) Bila r = 1 maka tes gagal melakukan kesimpulan
Contoh 6.10
Selidiki deret berikut konvergen mutlak / bersyarat / divergen :
1. ( )
=
1
51
kk
k
k
2.( )
=
42
1
k
k k
3.( )
=
1
1
k
kk
Jawab :
1. Misal ( )uk
kk
k=
1
5. Maka lim lim
k
k
k kk
ku
u
k
k+
+=
+=1
1
1
5
5 1
5. Jadi deret
( )
=
1
51
k
kk
kkonvergen mutlak.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
57/145
116
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2. Misal( )
uk
k
k
= 4
2. Maka
( )
( ) ( )lim lim
k
k
k k
k
k
u
u k
k
+
+=
+ =1
1
2
24
1 44 . Jadi deret
( )
=
4
21
k
k kdivergen.
3. Bila dilakukan pengujian di atas maka didapatkan r = 1 ( gagal ). Dari contoh
sebelumnya, deret( )
=
1
1
k
kk
konvergen tetapi deret( )
==
=
1 1
1 1
k
k kk k
divergen
( deret harmonis ). Jadi deret( )
=
1
1
k
kk
konvergen bersyarat.
Soal Latihan 6.4
Selidiki kekonvergenan ( mutlak, bersyarat dan divergen ) deret berikut
1. ( )=
1
1
k
k
k
k
ln
2. ( ) +
=
1 21
1
kk
kk!
3. ( )+
=
11
1
kk
k
k
k!
4.( ) +
=
1
1
14
3
k
k k
5. ( )=
1
51
kk
k
k
6.cos
!
k
kk
=
1
6.5 Deret Kuasa
Bentuk umum deret kuasa dalam (x - b ) yaitu :
( ) ( ) ( )a x b a a x b a x bkk
k
= + + +=
00 1 2
2 ... (*)
Sedang untuk b = 0 maka bentuk deret sebagai berikut :
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
58/145
117
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
a x a a x a xkk
k=
= + + +
00 1 2
2 ... (**)
Deret kuasa bentuk (*) konvergen untuk x = b dan bentuk (**) konvergen untuk x = 0( yaitu konvergen ke a0). Pengujian apakah ada nilai x yang lain yang menyebabkan
deret konvergen dilakukan sebagai berikut :
Misal diberikan deret ( )a x bkk
k
=
0
dan( )
( )lim
x
kk
kk
a x b
a x bL
+
+
=1
1
Maka : (1) L < 1, deret ( )a x bkk
k
=
0
konvergen ( mutlak )
(2) L > 1, deret ( )a x bkk
k
=
0divergen.
Untuk L = 1 tidak dapat disimpulkan, pengujian konvergensi deret dilakukan dengan
mensubstitusikan nilai x yang bersesuaian dengan L = 1 sehingga didapatkan bentuk
deret bilangan. Pengujian konvergensi deret bilangan dilakukan dengan berbagai uji
( Uji perbandingan, rasio, integral dll ) baik deret positif maupun deret berganti tanda.
Nilai x yang didapatkan dari pengujian di atas disebut radius konvergensi atau selang
konvergensi deret.
Contoh 6.11
Tentukan selang konvergensi deret kuasa :3
10
k k
k
x
k( )+=
Jawab :
( )
( )L
x
k
k
xx
k
kx
k
k k
k kk
=+
+=
++
=
+ +
lim lim
3
2
1
33
1
23
1 1
Deret konvergen bila L < 1. Oleh karena itu, | 3 x | < 1 atau
< 0. Ini berarti bahwa nilai s bertambah besar bila t bertambah besar. Dengan
teorema balikan didapatkan :
)(
11
tvds
dt
dtds
==
Misal )(tT merupakan vektor singgung satuan di P(t), yaitu vektor yang didapatkan
dengan menormalisasikan vektor )(tv . Maka dapat dituliskan dengan
)('
)('
)(
)()(
tr
tr
tv
tvtT ==
Maka vektor kelengkungan di P(t) diberikan dengan
)()('
tvtT
dsTd
dtds
dt
Td
== .
Besar vektor Kelengkungan di P(t) dinamakan Kelengkungan dan dinotasikan dengan
)(
)('
tv
tT
ds
TdK == .
Untuk mendapatkan nilai kelengkungan menggunakan rumus di atas kadang mengalami
kesulitan. Akan diberikan rumus lain sebagai berikut. Misal kurva bidang atau lintasan
dinyatakan dengan x = x(t) dan y = y(t) atau jtyitxtr )()()( += . Maka kelengkungandihitung menggunakan
( ) ( )[ ] 23
22 ''
'""'
yx
yxyxK
+
=
Sedangkan bila persamaan lintasan dinyatakan dengan y = f(x), maka kelengkungan
dihitung menggunakan
( )[ ] 23
2'1
"
y
yK
+=
Dapat disimpulkan bahwa kelengkungan merupakan bilangan positif atau besaran yang
menyatakan seberapa tajam sebuah kurva melengkung. Hal ini dapat dikatakan bahwa
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
91/145
150
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
sebuah garis akan mempunyai kelengkungan nol. Sedangkan kurva yang berbelok
semakin tajam akan mempunyai kelengkungan yang semakin besar.
Contoh 8.11Tentukan besar kelengkungan dari vektor bidang yang diberikan berikut :
1. jtittr 3221
3
1)( += di t = 1
2. y = cos 2x di
2
1,
6
Jawab :
1. Dari jtittr 3221
3
1)( += didapatkan 32
3
1)(dan
2
1)( ttyttx == . Digunakan
rumus( ) ( )[ ] 2
322 ''
'""'
yx
yxyx
K+
= maka kelengkungan di t = 1, K = 525
2
2. Digunakan rumus
( )[ ] 23
2'1
"
y
yK
+= maka kelengkungan di
2
1,
6
, K =
4
1
Soal Latihan 8.3
( Nomor 1 sd 5 ) Tentukan vektor kecepatan , vektor percepatan dan laju dari partikel
sepanjang kurva bidang di titik yang diberikan berikut.1. 1,2)(,2)( 2 === tttyttx
2. 1,4
1)(,
2
1)( 42 === tttyttx
3. 3,6)(,12)( =+=+= tttyttx
4. ( )2,1,xey x +=
5.
=
2
2,
4,cos
xy
( Nomor 6 sd 10 ) Carilah vektor kelengkungan dan besar kelengkungan di titik yangdiberikan dari kurva bidang berikut
6. jtittr 42
4
1
2
1)( += ; t = 1
7.4
;cos3sin2)(
=+= tjtittr
8. ( )0,1;12 = xy
9. ( )2,3;12 += xy
10.
= 2ln,4
;cosln
xy
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
92/145
151
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
8.4 Komponen Normal dan Tangensial
Misal diberikan lintasan yang
dinyatakan oleh jtyitxtr )()()( +=
dan )(tNN = merupakan vektornormal satuan, yaitu vektor yang
tegak lurus dengan vektor singgung
)(tT di P(t). Seperti terlihat pada
gambar disamping. Oleh karena itu
dapat didefinisikan vektor normal
tersebut sebagai berikut.
ds
Td
KN
ds
Td
dsTd 1
== atau NKds
Td=
Besar vektor percepatan didapatkan dari penurunan sekali lagi vektor kecepatan.
Sedangkan vektor kecepatan didapatkan dari persamaan)('
)('
)(
)()(
tr
tr
tv
tvtT == atau
)()()()( tTdt
dstTtvtv == . Maka vektor percepatan :
dt
Td
dt
dstT
dt
sd
dt
vdta +== )()(
2
2
.
Menggunakan persamaandt
ds
ds
Td
dt
Td= dan NK
ds
Td= maka vektor percepatan,
NKdtdsT
dt
sdta
+= 2
22)( )(tTT =
Bila persamaan di atas dipandang sebagai suku-suku dalam T dan N maka koefisien dari
T yaitu2
2
dt
sdaT = disebut komponen tangensial percepatan. Sedangkan koefisien dari N
yaitu Kdt
dsaN
2
= disebut komponen normal percepatan. Jadi bentuk vektor
percepatan dapat dituliskan menjadi NaTata NT +=)( . Karena | T | = | N | = 1 dan
dua vektor N dan T saling tegak lurus maka didapatkan hubungan , NT aata +=)(
atau 222
)( NT aata += .
Contoh 8.12
Tentukan komponen normal dan komponen tangensial vektor percepatan dari
jtittr += 2)( di t = 1.
Jawab :
P(t)
)(tT
)(tN
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
93/145
152
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Vektor kecepatan , jittv += 2)(
Vektor percepatan, ita 2)( =
Laju, 14)( 2 +== ttvdt
ds
Komponen tangensial,
14
4
22
2
+==
t
t
dt
sdaT . Untuk di t= 1, maka
5
4=Ta . Dengan
demikian didapatkan komponen normal,
14
4
14
164)(
22
2222
+=
+==
tt
tataa TN atau
14
2
2 +=
t
aN . Untuk di t = 1 maka
5
2=Na .
Sola Latihan 8.4
Tentukan komponen normal dan komponen tangensial vektor percepatan di nilai yang
diberikan dari :
1. jtittr 3)( += di t = 2
2. jtietr t 2cosh)( 2 = di t = 0
3. jtittr 21)( 2 = di ( 0,-2 )
4. ( ) ( ) 32
cos14sin14)( =++= tdijtittr
5. ( ) jtittr 23ln)( = di t = 1
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
94/145
153
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB 9 FUNGSI PEUBAH BANYAK
9.1 Domain dan Range
9.2 Permukaan
9.3 Turunan Parsial9.4 Vektor Gardien dan Turunan Berarah
9.5 Nilai Ekstrim
9.1 Domain dan Range
Fungsi dua peubah f didefinisikan sebagai pengaitan setiap elemen dari
( ){ }D x y x y= , , ke suatu bilangan real ( ), dinotasikan dengan :
( ) ( ) zyxfyx
Df
=
,,
:
x dan y merupakan peubah bebas, sedangkan z merupakan peubah tak bebas. Himpunan
D 2 merupakan domain / daerah asal dari f(x,y), dinotasikan dengan Df. Sedangkanhimpunan ( ) ( ){ }Dyxyxfzz = ,,, merupakan Range / daerah hasil, dinotasikandengan Rf.
Untuk mencari domain fungsi dua peubah dilakukan dengan cara mencari nilai x dan y
yang memenuhi f(x,y) . Sedangkan range ditentukan dari nilai fungsi f (x,y ) untukx dan y yang terletak di dalam domainnya. Agar lebih memperjelas pengertian tentang
domain dan range fungsi dua peubah, diberikan contoh berikut.
Contoh 9.1
Tentukan Domain dan range dari fungsi berikut.
1. ( ) ( )1, += xyyxf
2. ( )22
1,
yxyxf
+
=
Jawab :
1. Karena ( ) ( ) += 1, xyyxf maka y ( x + 1 ) 0. Didapatkan y 0 dan x -1atau y 0 dan x -1. Jadi Domain,
( ){ }0101, = ydanxatauydanxyxDf . Bila ( x,y ) Dfdisubstitusikan ke dalam f(x,y) maka f( x,y ) 0. Jadi [ )= ,0fR .
2. Karena x2
+ y2 0 dan f ( x,y ) maka penyebut tidak nol atau ( x,y ) ( 0,0 ).
Jadi domain, ( ) ( ) ( ){ }0,0,, = yxyxDf . Untuk ( x,y ) Df maka range,
( )0,=fR .
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
95/145
154
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Soal Latihan 9.1
Tentukan domain dan range dari fungsi berikut :
1. f x y x y( , ) ( )= 1
2. f x yx
y( , ) =
1
3. f x yy
x( , ) = 2
4. f x yx
y( , ) =
5. f x y
x y
x y( , ) =
+
6. f x yy
x( , ) =
1
7. f x yx y
x y( , ) =
2
2 2
8. f x yx y
x y( , ) =
+ 1
9. f x y x( , ) = 2 110. f ( x,y ) = ln ( xy )
11. f x yx y
x y( , ) =
+
2 2
2 2
12. f x y x y( , ) = 1 2 2
9.2 Permukaan
Posisi suatu titik ( a,b,c) di dalam koordinat ruang / koordinat kartesius ( sumbu X ,
sumbu Y dan sumbu Z ) dalam aturan tangan kanan digambarkan berikut.
Grafik fungsi dua peubah f(x,y) merupakan bidang atau permukaan. Bentuk umum
bidang dituliskan : a x + b y + c z = d dengan a,b,c,d R. Bila b = 0 dan c = 0 maka ax = d merupakan bidang sejajar bidang YOZ, sedangkan b y = d merupakan bidang
sejajar bidang XOZ dan a z = d merupakan bidang sejajar bidang XOY.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
96/145
155
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Beberapa bentuk permukaan diberikan berikut :
1. Bola pusat di O dan jari-jari a > 0, x y z a2 2 2 2+ + =
2. Ellipsoida pusat O, x
a
y
b
z
ca b c2
222
22
1 0+ + = >; , ,
3. Hiperboloida berdaun satu pusat di O,x
a
y
b
z
ca b c
2
2
2
2
2
21 0+ = >; , ,
4. Hiperboloida berdaun dua pusat di O,x
a
y
b
z
ca b c
2
2
2
2
2
21 0 = >; , ,
5. Parabolida elliptik pusat di O,x
a
y
b
z
ca b c
2
2
2
20+ = >; , ,
6. Paraboloida Hiperbolik pusat di O,x
a
y
b
z
ca b c
2
2
2
20 = >; , ,
7. Kerucut pusat di O,x
a
y
b
z
ca b c
2
2
2
2
2
20 0+ = >; , ,
8. Tabung , x y a2 2 2+ = , y z a2 2 2+ = atau x z a2 2 2+ =
Secara umum perpotongan antara dua buah grafik fungsi dua peubah akan merupakan
garis atau lengkungan. Bila kurva z = f(x,y) dipotongkan dengan bidang horisontal z = k
( k konstanta ) maka akan didapatkan suatu keluarga garis atau lengkungan dan disebut
lengkungan Ketinggian dari z = f(x,y).
Contoh 9.2
Tentukan lengkungan ketinggian dari yxyxf = 2),(Jawab :
Grafik yxyxf = 2),( dipotongkan dengan garis z = k. Jadi x2 - y = k. Persamaanterakhir berbentuk parabola terbuka ke atas dengan titik puncak pusat sumbu.
Z
c
(a,b,c)
O b Y
a
X
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
97/145
156
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Soal latihan 9.2
( Nomor 1 sd 8 ) Tentukan bentuk kurva dan gambar grafik dari :
1. 4 9 36 362 2 2x y z =
2. 4 9 8 18 4 192 2 2x y z x y z+ + + =
3. 4 9 362 2 2x y z + =
4. x y x y z2 24 4 16 16 20 0+ + + + =
5. x y z x y z2 2 216 4 4 96 16 62 + + + + =
6. x y z x y2 2 24 2 8 5 0+ + =
7. 9 9 4 8 39 02 2 2x y z x y z+ + =
8. x y z x y z2 2 23 2 6 6 4 14 0+ + + + =
( Nomor 9 sd 16 ) Tentukan lengkungan ketinggian dari :
9. f x y x y( , ) = +4 92 2
10. f x y x y( , ) = 2 2
11. z x y= +
12. z x y= 4 92 2
13. z y x= 10 2 2
14. z y x= 16 42 2
15. x y z2 2 24 4 16+ + =
16. ( ) ( )4 1 9 36 1 362 2 2x y z + =
9.3 Turunan Parsial
Bila dua garis berpotongan maka akan menghasilkan sebuah titik, sedangkanperpotongan antara dua buah bidang atau permukaan berupa garis atau lengkungan.
Secara geometris, turunan parsial terhadap x dari fungsi dua peubah, f(x,y) di titik
P(a,b,f(a,b)), fx(a,b) merupakan gradien garis singgung ( garis g - pada Gb. 1 ) dari
lengkungan perpotongan antara permukaan f(x,y) dengan bidang y = b di titik P.
Sedangkan turunan parsial terhadap y dari fungsi dua peubah, f(x,y) di titik P(a,b,f(a,b)),
fy(a,b) merupakan gradien garis singgung ( garis g - pada Gb. 2 ) dari lengkungan
perpotongan antara permukaan f(x,y) dengan bidang x = a di titik P.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
98/145
157
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Secara formal turunan parsial terhadap x dan y dari fungsi dua peubah f(x,y) di (a,b)
diberikan :
( )( ) ( )
( )( ) ( )
f a bf a h b f a b
h
f a bf a b h f a b
h
xh
yh
, lim, ,
, lim, ,
=+
=+
0
0
Notasi lain yang biasa digunakan untuk turunan parsial adalah : ff
xf
f
yx y= =
dan .
Dalam perhitungan turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap x, fx(x,y) dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus turunan fungsi satu peubah dengan memandang peubah y
sebagai konstan. Demikian pula untuk menghitung fy(x,y) dapat dipandang merupakan
fungsi satu peubah y dengan memandang peubah x sebagai konstan.
Untuk fungsi tiga peubah, w = f( x,y,z ), turunan parsial dari f terhadap x, y dan z di
( x,y,z ) didefinisikan sebagai :
( ) ( )
f
xf x y z
f x h y z f x y z
hx
h= =
+
( , , ) lim
, , , ,
0
( ) ( )
f
y f x y zf x y h z f x y z
hy h= =+
( , , ) lim
, , , ,
0
( ) ( )
f
zf x y z
f x y z h f x y z
hz h= =
+
( , , ) lim
, , , ,
0
Contoh 9.3
Tentukan turunan parsial terhadap peubah bebasnya dari fungsi berikut.
1. ( )f x y y x( , ) = + 1
Z g
P(a,b,f(a,b)) z = f(x,y)
O b Y
X
Gb. 1
Z
g
P(a,b,f(a,b)) z=f(x,y)
O Y
a
X
Gb. 2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
99/145
158
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2. f x y zz
xy( , , ) =
+1
Jawab :
1. f x yy
y xf x y
x
y xx y( , )
( ); ( , )
( )=
+= +
+2 11
2 1
2.( ) ( )
f x y zyz
xyf x y z
xz
xyf x y z
xyx y z( , , ) ; ( , , ) ; ( , , )=
+=
+=
+1 1
1
12 2
Limit dan Kekontinuan
Konsep turunan parsial dari fungsi dua peubah walaupun didefinisikan dalam bentuk
limit namun merupakan limit dari satu peubah karena peubah lain kita pandang sebagaikonstan. Sedangkan limit dari dua peubah itu sendiri dan diberikan berikut.
Limit dari fungsi z = f( x,y ) di ( a,b ) sama dengan L, dinotasikan dengan
lim ( , )( , ) ( , )x y a b
f x y L
= berarti bahwa untuk nilai seberapapun kecilnya, misal > 0,
akan ada ( terdapat ) nilai > 0 sehingga berlaku : ( )f x y L, < 0 bila
( ) ( )0 <
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
100/145
159
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Secara intuitif fungsi dua peubah dikatakan kontinu di suatu titik bilamana tidak terjadi
loncatan atau fluktuasi di titik tersebut. Secara formal diberikan definisi berikut.
Definisi : Fungsi dua Peubah Kontinu
Fungsi z = f (x,y ) dikatakan Kontinu di titik ( a,b ) bila :
1. f ( a,b ) terdefinisi.
2. Limit dari z = f(x,y ) di titik ( a,b ) ada.
3. lim ( , ) ( , )( , ) ( , )x y a b
f x y f a b
=
Sebuah fungsi akan kontinu bila merupakan jumlah, selisih, hasilkali atau komposisi
dari dua fungsi yang kontinu pula. Sedangkan hasilbagi dua fungsi yang kontinu juga
akan kontinu kecuali pada nilai yang menyebabkan penyebut sama dengan nol. Dari
beberapa sifat tersebut kita dapat menentukan daerah yang menyebabkan fungsi duapeubah kontinu, seperti contoh yang diberikan berikut.
Contoh 9.4
Tentukan daerah yang menyebabkan fungsi f x yx
y( , ) =
1kontinu.
Jawab :
Daerah yang menyebabkan f(x,y) kontinu adalah { }( , )x y y 1
Turunan Parsial Kedua
Bentukff
xf
f
yx y= =
dan berturut-turut merupakan notasi turunan parsial pertama
terhadap x dan terhadap y dari z = f(x,y). sedangkan turunan parsial kedua dari z =
f(x,y) didapatkan dengan menurunkan secara parsial ( terhadap x dan y ) dari turunan
parsial pertamanya.
f
xx
fx
f
f
yy
fy
f
f
y
x
f
x yf
f
x
y
f
y xf
xx yy
yx xy
= =
= =
= =
= =
2
2
2
2
2 2
Secara umum, f fxy yx . Hal ini diperlihatkan pada contoh berikut.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
101/145
160
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Misal f x yxy
x y
x yx y
x y
( , ); ( , ) ( , )
; ( , ) ( , )
=
+
=
2 2
2 20 0
0 0 0
. Akan ditunjukkan bahwa
f fxy yx( , ) ( , )0 0 0 0 .
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ). ( , ) lim, ,
( ). ( , ) lim, ,
( ). ( , ) lim, ,
( ). ( , ) lim
, ,
1 00 0
2 00 0
3 0 00 0 0 0
1
4 0 0
0 0 0 0
1
0
0
0
0
f yf h y f y
hy
f xf x h f x
hx
ff h f
h
f
f h f
h
xh
yh
yxh
y y
xy h
x x
=+
=
=+
=
=+
=
=
+
=
Dalam aplikasi pada bidang teknik yang sering dijumpai adalah f fxy yx= . Syarat
perlu dan cukup agar keduanya sama diberikan berikut. Misal turunan parsial pertama
dan kedua dari f(x,y) : f f f fx y xy yx, , dan kontinu pada domain ( buka )@ D. Maka
f fxy yx= untuk setiap (x,y) D.
Contoh 9.5
Tentukan semua turunan parsial kedua dari f x yx y
( , ) = +1
2 2
Jawab :
Turunan parsial pertama,
( ) ( )f x y
x
x y
f x yy
x yx y( , ) ; ( , )=
+=
+
2 2
2 2 2 2 2 2
Turunan parsial kedua,
( ) ( )( )
( )f x y
y x
x y
f x yx y
x y
f x y f x yxy
x yxx yy yx xy( , ) ; ( , ) ; , ( , )=
+=
+= =
+
2 6 2 6 82 2
2 2 3
2 2
2 2 3 2 2 3
Bidang Singgung
Bila kita mempunyai dua buah titik maka dapat dibuat sebuah garis. Sedangkan bila kita
mempunyai dua buah garis maka dapat dibuat sebuah bidang. Pengertian sederhana ini
akan kita gunakan untuk mendefinisikan sebuah bidang singgung dari suatu permukaan
z = f(x,y).
@ Himpunan D disebut himpunan buka bila untuk setiap titik yang terletak di dalam D dapat dibuat lingkaran
berpusat di titik tersebut sehingga semua daerah lingkaran terletak di dalam D. Contoh
{ }D x y x y= > >( , ) 0 0dan
, daerah di kuadran pertama merupakan himpunan buka.
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
102/145
161
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Misal C merupakan kurva dari z = f(x,y) dan titik P ( a,b,c ) terletak pada C. Maka
didapatkan beberapa garis singgung yang melalui titik P dengan dua di antaranya
mempunyai slope ( gradien ) : f a b f a bx y( , ) ( , )dan . Bidang yang dibentuk oleh dua
garis singgung tersebut disebut Bidang Singgung dari z = f(x,y) di titik P. Bentuk
Persamaaan bidang singgung dari z = f(x,y) di titik P ( a,b,c ) :f a b x a f a b y b z cx y( . ) ( ) ( , ) ( ) + =
Garis Normal dari z = f (x,y ) di titik P merupakan persamaan garis yang tegak lurus
pada bidang singgung dari z = f(x,y) di titik P. Persamaan garis normal dari z = f (x,y )
di titik P ( a,b,c ) adalah :
x a f a b t
y b f a b t
z c t
x
y
= =
=
( , )
( , )
Bentuk persamaan garis normal di atas disebut Persamaan parametrik. Bila
f a b f a bx y( , ) ( , ) 0 0dan maka persamaan garis normal dapat dituliskan :x a
f a b
y b
f a bz c
x y
=
=
( , ) ( , )
Contoh 9.6
Carilah persamaan bidang singgung dan garis normal dari f x y xe y( , ) = di ( 1,0,1 ).Jawab :
Nilai turunan parsial pertama di ( 1,0,1 ) :
( ) ( )
( ) ( )
f x y e f
f x y xe f
xy
x
yy
y
, ,
, ,
= =
= =
1 0 1
1 0 1
Persamaan bidang singgung,
( x - 1 ) - y = z - 1 atau x - y - z = 0.
Persamaan garis normal,
x y z = = 1 1 ataux t
y t
z t
==
=
1
1
Diferensial Total
Pengertian dari diferensial ( total ) dari z = f ( x,y ) di titik P ( a,b,c ) dapat diturunkan
dari persamaan bidang singgung dari z = f ( x,y ) di titik tersebut. Misal dibuat salib
sumbu baru yang mempunyai pusat salib sumbu di titik P ( a,b,c ) dan diambil dx = x - a
, dy = y - b dan dz = z - c. Maka diferensial total dari z = f ( x,y ) di P ( a,b,c )
didefinisikan sebagai :
f a b dx f a b dy dzx y( . ) ( , )+ =
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
103/145
162
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 9.7
Tentukan diferensial total dari ( )f x y x y y, = +5 12 3
Jawab :
Turunan parsial pertama, ( ) ( )f x y xy f x y x yx y, ; ,= = 10 5 32 2 .
Diferensial Total, ( ) ( )dz xy dx x y dy= + 10 5 2 2 .
Soal Latihan 9.3
( Nomor 1 sd 10 ) Tentukan f f f f fx y xx yy xy, , , dan bila :
1. f x y x y( , ) = +2 2
2. f ( x,y ) = ex
cos y
3. f x y ex y( , ) = 2
4. f x yx y
x y( , ) =
+
2 2
2 2
5. f x y y e x( , ) = 3 5
6. z x y x y= +4 2 72 4 5
7. ( )z x y= cos 5 4 8. ( )z x xy= + 3 3 51ln /
9. ( )z y x=2 4 3tan
/
10. z x y exy= 2
Bentuk persamaaan :
2
2
2
20
f
x
f
y
+ = disebut persamaan Laplace dari f(x,y).
( Nomor 11 sd 14 ) Apakah fungsi berikut memenuhi persamaan Laplace ?
11. f x y x y y( , ) = +3 12 3
12. f x y e y e xx y( , ) sin cos= +
13. ( )f x y x y( , ) ln= +2 2
14. f x yxy
x y( , ) tan=
12 2
2
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
104/145
163
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Misal diberikan fungsi : U(x,y) dan V(x,y). Maka kedua fungsi akan berlaku Persamaan
Cauchy Riemann ( PCR ) bila memenuhi :
U
x
V
y
U
y
V
x= = dan .
( Nomor 15 sd 17 ) Apakah dua fungsi berikut berlaku PCR ?
15. U x y x y V x y xy( , ) ; ( , )= =2 2 2
16. U x y e y V x y e yx x( , ) cos ; ( , ) sin= =
17. ( )U x y x y( , ) ln= +2 2 ; V x yy
x( , ) tan=
2 1
( Nomor 18 sd 26 ) Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal di titik yang
diberikan dari fungsi berikut !
18. z x y y= + 4 2 1 2 123 2 ; ( , , )
19. z x e y= ; ( , , )1 0 1
20. z e xy= 3 36
0 1sin ; ( , , )
21. x y z2 2 2 25 3 0 4+ + = ; ( , , )
22. x y z2 24 7 31 2 = ; ( , , )
23. ( )z x y= + ln ; , ,2 2 1 0 0
24. ( )z x y= +
1 2 1 2
4 9 5
/ /
; , ,25. ( )z x e y= 2 2 1 2 4; ,ln ,
26. ( )x y z xyz2 3 4 2 2 1 1+ = ; , ,
( Nomor 27 sd 30 ) Carilah diferensial total dari :
27. z = 7x - 2y
28. z = 5x2
y5
- 2x + 4 y + 7
29. z = tan-1
xy
30. z = sec
2
( x - 3y)
9.4 Vektor Gradien dan Turunan Berarah
Misal diberikan fungsi dua peubah, z = f(x,y) dan titik P(a,b). Maka ( vektor ) gradien
dari z = f(x,y) di titik P didefinisikan sebagai:
( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )
grad f a b f a bf a b
xi
f a b
yj
f a b
x
f a b
y, ,
, , ,,
,= = + =
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
105/145
164
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Untuk fungsi dengan tiga peubah w = f (x,y,z ), maka gradien di titik ( x,y,z ) diberikan:
( )( ) ( ) ( )
=
f x y zdf x y z
x
df x y z
y
df x y z
z, ,
, ,,
, ,,
, ,
Sifat gradien dari suatu fungsi diberikan berikut :
1. ( ) gbfagbfa +=+ [ sifat linear ]
2. ( ) = + f g f g g f
3. ( ) = f n f fn n 1
4.
=
fg
g f f g
g2
Contoh 9.8
Carilah vektor gradien dari f( x,y ) = y ln ( x + y ) di titik ( -3,4 )
Jawab:
Turunan parsial pertama,
f x yy
x yf
f x yy
x y x y f
x x
y x
( , ) ( , )
( , ) ln( ) ( , )
=+
=
= + + + =
3 4 4
3 4 4
Jadi Gradien : ( ) jif 444,3 +=
Turunan parsial dari z = f(x,y) terhadap x dan y berturut-turut dapat kita pandang
sebagai turunan berarah dari z = f(x,y) dengan arah vektor satuan yang searah dengan
sumbu X dan Y :
=
=
1
0 dan
0
1ji . Oleh karena itu, turunan parsial dari z = f(x,y)
terhadap x dan y dituliskan berikut :
( )
( ) ( ) ( ) ) ( )
( )( ) ( ) ( )( ) ( )
h
yxfjhyxf
h
yxfhyxfyxf
h
yxfihyxf
h
yxfyhxf
yxf
hhy
hhx
,,lim
,,lim,
,,
lim
,,
lim,
00
00
+=
+=
+
=
+
=
Misal u 2 merupakan vektor satuan, yaitu vektor dengan panjang atau norm satu.Maka turunan berarah dari z = f(x,y) di titik ( a,b ) searah dengan u 2 didefinisikan
( )( ) ) ( )
h
bafuhbafbafD
hu
,,lim,
0
+=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
106/145
165
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Sedangkan turunan berarah dari w = f( x,y,z ) di titik ( a,b,c ) dengan arah vektor satuan
u 3 didefinisikan :
Misal juiuu 21 += merupakan vektor satuan
=+ 12
221
uu dan z = f ( x,y )
mempunyai turunan parsial pertama di ( a,b ). Maka turunan berarah dari z = f ( x,y ) di
( a,b ) dalam arah u diberikan :
( ) ( ) ( ) ( )bafubafubafubafD yxu ,,,, 21 +==
Contoh 9.9
Tentukan turunan berarah dari f ( x,y ) di titik P dengan vektor arah u bila :
1. ( ) ( ) ( ) jiuPxyxyxf5
4
5
3;1,1;,
32 =+=
2. ( ) ( ) ( )2,1;0,2;43, 32 =+= uPyxyxyxf
Jawab:
1. ( ) ( ) ( ) ( ) 361,123, 22 =++= xx fyxxyxyxf ( ) ( ) ( ) 121,13, 22 =+= yy fxyxxyxf
( ) 125
412
5
3361,1 =
+
=fD
u
2. ( ) ( ) 40,232, == xx fyxyxf
( ) ( ) 60,2123, 2 =+= yy fyxyxf
Karena u bukan merupakan vektor satuan maka diubah dahulu menjadi vektor satuan
dengan menormalisaikan u , misalu
uw = . Oleh karena itu,
5
2
5
jiw += . Jadi
( )5
8
5
26
5
140,2 =
+
=fD
u
Secara geometris, turunan berarah dari z = f ( x,y ) di titik ( a,b ) dalam arah vektor
satuan u dapat dinyatakan :
( ) ( ) ( ) cos,,, bafbafubafDu
==
dengan merupakan sudut yang dibentuk oleh u dan f( a,b ).Bila = 0 maka nilai turunan berarah dari z = f ( x,y ) di titik ( a,b ) dalam arah vektor
satuan u akan mencapai maksimum yaitu :
( )( ) ( )
h
cbafuhcbafcbafD
h
u
,,,,lim,,
0
+=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
107/145
166
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
( ) ( )bafbafDu
,, =
Bila = maka nilai turunan berarah dari z = f ( x,y ) di titik ( a,b ) dalam arah vektorsatuan u akan mencapai minimum yaitu :
( ) ( )bafbafDu ,, =
Contoh 9.10
Diketahui ( ) xyyxf =, dan titik P ( -1,-4 ).1. Tentukan turunan berarah minimum di titik P
2. Cari vektor satuan u agar turunan berarah di titik P tertinggi
Jawab :
1. ( ) ( ) 14,12, == xx fxyy
yxf
( ) ( )4
14,1
2, == yy f
xy
xyxf
Gradien f di titik P, ( )4
4,1j
if =
Turunan bearah minimum ( terendah ), ( )4
174,1 = f
2. Turunan berarah maksimum ( tertinggi ), ( )4
174,1 =f
Vektor arah satuan,( )( ) 17217
2
4,1
4,1 ji
f
fu
=
=
Soal latihan 9.4
( Nomor 1 sd 6 ) Carilah vektor gradien dan turunan berarah dari f ( x,y ) di titik yang
diberikan dalam arah vektor a berikut:
1. ( ) ( ) j3i4a;1,2;4, 23 == yxyxf
2. ( ) ( ) jia;4,1;ln, 2 == xyyxf
3. ( ) ( ) ji2a;2,1;23, 22 =+= yxyxyxf
4. ( ) ( ) 3jia;1,1;, +== xyeyxf
5. ( ) 3jia;4
,0;sin, +=
=
yeyxf x
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
108/145
167
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
6. ( ) ( ) jia;2,2;tan, 1 =
=
x
yyxf
( Nomor 7 sd 10 ) Carilah fDu
di titik yang diberikan.
7. ( ) ( ) ( )2
j
2
iu;1,3;1, 2/3 +=+= xyyxf
8. ( ) ( ) j5
4i
5
3u;0,4;, 2 +
== xyeyxf
9. ( ) ( )f x y z ye zx, , sin ; ln , , / ;= 2 2 4 k2j2iu +=
10. ( ) ( ) ( )( )
3
1,1,1u;6,2,3;ln,,
== xyzzyxf
( Nomor 11 sd 13 ) carilah turunan berarah dari fungsi f di titik A dengan vektor arahmembentuk sudut dengan sumbu x positif.
11. f x y xy A( , ) ; ( , ) ; /= =1 4 3
12. ( ) ( )2
;2,1;,
=+
= Ayx
yxyxf
13. ( ) ( ) == ;0,0;coshsinh, Ayxyxf
( Nomor 14 sd 18 ) Tentukan vektor satuan u sehinggga turunan berarah dari f ( x,y )
maksimum di titik yang diberikan !
14. ( ) ( )f x y x y, ; ,= 3 3 2 1
15. ( )f x y e xy, sin ; ,=
5
60
16. ( ) ( )f x y x y, ; ,= 1 1 22 2
17. ( ) ( )3,4;, 22 += yxyxf
18. ( ) ( )2,0;,yx
xyxf
+=
( Nomor 19 sd 22 ) Tentukan vektor satuan u sehinggga turunan berarah dari f ( x,y )
minimum di titik yang diberikan !
19. ( ) ( )3,1;20, 22 = yxyxf
20. ( ) ( )f x y x y, sin ; ,=
3 6 4
21. ( ) ( )2,0;, xyeyxf =
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
109/145
168
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
22. ( ) ( )1,3;,yx
yxyxf
+
=
( Nomor 23 sd 26 ) Carilah turunan berarah dari f di titik A dalam arah menuju ke titikB bila :
23. ( ) ( ) ( )4,-3B;1,3;, 52 Ayxyxf =
24. f x y e y A B Ox( , ) cos ; , ;=
=
03
.
25. ( ) ( ) ( )1,1;0,1;, +
= BAyx
xyxf
26. ( ) ( ) ( )0,10,11;2,1,1;, BAxzyzxyyxf ++=
( Nomor 27 sd 30 ) Diketahui ( ) 52,1 =fDu
bila jiu5
4
5
3= dan ( ) 102,1 =fD
vbila
jiv5
3
5
4+= . Tentukan :
27. ( )2,1xf
28. ( )2,1yf
29. Turunan berarah dari f di titik ( 1,2 ) dalam arah menuju ke pusat sumbu.
30. Turunan berarah dari f di titik ( 1,2 ) dalam arah sumbu Y negatif.
31. Carilah vektor satuan u agar di titik ( 1,-1 ) bila
32. Carilah vektor satuan u agar di titik ( 1,-1 ) bila
9.5 Nilai Ekstrim
Nilai Ektrim ( maksimum dan minimum - relatif ) dari fungsi z = f ( x,y ) di titik (a,b )
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi : Maksimum dan Minimum
1. f ( a,b ) disebut Nilai maksimum dari z = f ( x,y ) bila f ( a,b ) f ( x,y ) untuk setiap( x,y ) di dalam lingkaran yang berpusat di ( a,b ). Sedangkan titik ( a,b,f(a,b) )
disebut titik maksimum dari z = f ( x,y ).
2. f ( a,b ) disebut Nilai minimum dari z = f ( x,y ) bila f ( a,b ) f ( x,y ) untuk setiap( x,y ) di dalam lingkaran yang berpusat di ( a,b ). Sedangkan titik ( a,b,f(a,b) )
disebut titik minimum dari z = f ( x,y ).
Misal z = f ( x,y ) mencapai nilai ekstrim di titik ( a,b ) dan turunan parsial pertama di
titik (a,b ) ada. Maka fx( a,b ) = 0 dan fy( a,b ) = 0. Sedangkan titik yang membuat nol
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
110/145
169
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
turunan parsial pertama terhadap x dan y disebut titik kritis. Titik kritis yang
menyebabkan z = f (x,y ) mencapai nilai ekstrim atau berlaku (1) dan (2) disebut titik
stasioner. Titik kritis yang tidak berlaku (1) dan (2) disebut titik sadel / titik pelana .
Untuk menguji apakah titik kritis merupakan titik stasioner atau sadel dilakukan sebagai
berikut.Misal z = f ( x,y ) mempunyai turunan parsial pertama kontinu pada lingkaran ( buka )
yang berpusat di ( a,b ) dan ( ) ( ) ( )D f a b f a b f a bxx yy xy= , , ,2
1. Bila D > 0 dan fxx( a,b ) > 0 maka z = f ( x,y ) mencapai minimum di ( a,b ).
2. Bila D > 0 dan fxx( a,b ) < 0 maka z = f ( x,y ) mencapai maksimum di ( a,b ).
3. Bila D < 0 maka ( a, b ) merupakan titik sadel.
4. Bila D = 0 maka tidak dapat ditarik suatu kesimpulan.
Contoh 9.11
Tentukan titik ekstrim dan jenisnya dari ( ) 33 3, yxyxyxf =
Jawab :
Turunan parsial pertama, ( ) yxyxfx 33,2 = dan ( ) 233, yxyxfy =
Bila ( ) ( ) 0,dan0, == yxfyxf yx maka x = 0, y = 0 dan x = -1, y = 1, sehingga (0,0)
dan ( -1,1 ) merupakan titik kritis dari f.
Turunan parsial kedua, ( ) ( ) ( ) 3,,6,,6, === yxfyyxfxyxf xyyyxx
Untuk ( 0,0 ), ( ) ( ) ( ) 90,00,00,0 2 == xyyyxx fffD . Jadi ( 0,0,0 ) merupakan titik
sadel. Untuk ( -1,1 ), ( ) ( ) ( ) 0271,11,11,1 2 >== xyyyxx fffD dan
( ) 061,1
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
111/145
170
Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
7. 23
2
13 yxyxz +=
8.yx
xyz11
++=
9. ( )142 ++= yxxyz
10. ( )yxyxz = 123
11.xy
yxz222 ++=
12. xyxyxyz 42 22 +=
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
112/145
171Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB 10 INTEGRAL RANGKAP
10.1 Integral Rangkap Dua
10.2 Volume dan Pusat Massa
10.3 Integral Rangkap Tiga10.4 Koordinat Tabung dan Koordinat Bola
10.1. Intergral Rangkap Dua
Misal diberikan daerah di bidang XOY yang berbentuk persegi panjang,
( ){ }D x y a x b c y d= , , dan fungsi dua peubah z = f ( x,y ) > 0 . Maka untuk
menghitung volume benda ruang yang dibatasi di atas oleh kurva z = f ( x,y ) dan dibawah oleh D dilakukan sebagai berikut.
Bagi daerah D menjadi sub persegi
panjang yang berukuran xi dan yi.Ambil sebuah titik pada sub persegi
panjang, misal titik potong diagonal
( xi,yi ), sehingga kita dapatkan
bangun ruang yang dibatasi di atas
oleh z = f ( x,y ) dan di
bawah oleh sub persegi panjang.
Bangun ruang ( partisi ) tersebut
akan mendekati bangun balok dengan
tinggi f ( xi,yi ). Maka kita dapatkan
volume tiap-tiap partisi adalah
hasilkali luas alas ( Ai = xi yi )dan tinggi ( f ( xi,yi ) ), yakni
Vi = f ( xi,yi ) Ai . Bila tiap-tiap
partisi kita jumlahkan maka dapat dituliskan dalam bentuk : ( )V f x y Aii
n
i i ii
n
= = =
1 1
, .
Jumlah volume partisi tersebut akan merupakan volume bangun ruang yang dibatasi diatas oleh z = f ( x,y ) dan di bawah oleh D bila diambil sebanyak tak hingga partisi atau
n , yakni :
( )V f x y An i
n
i i i= =
lim ,1
Integral rangkap dua dari z = f ( x,y ) atas daerah D didefinisikan sebagai berikut:
Y
d
yi
c
a xi bX
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
113/145
172Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
( ) ( )f x y dA f x y AD n i
n
i i i, lim , = =1
Sifat-sifat dari integral rangkap dua diberikan berikut :1. ( ) ( )[ ] ( ) ( )a f x y b g x y dA a f x y dA b g x y dA
D D D
, , , ,+ = +
2. Bila D = B C dan B C = maka ( ) ( ) ( )f x y dA f x y dA f x y dAD B C
, , , = +
Iterasi Integral
Untuk menghitung integral rangkap dua dari z = f ( x,y ) atas daerah berbentuk persegi
panjang D kita lakukan sebagai berikut.
Luas penampang benda yang tegaklurus terhadap sumbu Y dengan
c y d , misal A(yi) adalah
( )A y f x y dxia
b
( ) ,= .
Volume bangun ruang merupakan
jumlah volume : ( )A y yii
n
=
1
untuk
n .Oleh karena itu, integral rangkap duadari z = f ( x,y ) atas daerah D dapat
diselesaikan dengan cara berikut :
( ) ( ) ( )f x y dA A y dy f x y dy dxc
d
a
b
c
d
D
, ,= =
.
Dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti di atas, integral rangkap dua dari z
= f ( x,y ) atas daerah D dapat diselesaikan dengan cara sebagai berikut :
( ) ( )f x y dA f x y dx dyc
d
a
b
D
, ,=
Metode penyelesaian integral rangkap dua di atas dinamakan Iterasi Integrasi.
Z
z
c d
a Y
b
X y
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
114/145
173Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Contoh 10.1
Hitung integral f x y dAD
( , ) bila
1. { }f x y xy D x y x y( , ) ( , ) ,= = < < <
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
115/145
174Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2. Tipe II, ( ){ }R x y g y x h y c y d= , ( ) ( ),Integral rangkap dua dari z = f ( x,y ) atas R dituliskan dengan :
( ) ( )f x y dA f x y dx dyR g y
h y
c
d, ,
( )
( ) =
Contoh 10.2
Hitung integral f x y dAR
( , ) bila
1. { }f x y x R x y x x y x( , ) ( , ) ,= = < < <
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
116/145
175Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Untuk R2 , f x y dA y dx dy y dx dyR y y
( , )
2
2 232
5
2
0
4 2
0
4
= =
=
Perubahan Urutan Integrasi
Seringkali dijumpai dalam perhitungan integral rangkap dua, kita dihadapkan kepada
bentuk iterasi yang diberikan tidak dapat dilakukan secara langsung seperti apa yang
diminta. Sebagai contoh, perhitungan integral rangkap dua berikut tidak dapat
dilakukan dengan iterasi yang diberikan ( dengan mengintegralkan terhadap y
kemudian terhadap x ).
e dy dxy
x
2
2
2
0
4
Untuk menyelesaikan integral di atas kita harus merubah urutan integrasi. Bila integral
dituliskan dalam bentuk :
e dAy
R
2
maka ( )R x y xx
y=
, ,0 42
2 . Daerah R digambarkan berikut :
Daerah R dapat juga dinyatakan dengan :
( ){ }R x y y x y= , ,0 2 0 2
Oleh karena itu, nilai integral dari :
e dy dx e dx dyy yy
x
2
2
22
0
4
0
2
0
2
=
Contoh 10.3
Ubahlah urutan integrasi dari integral rangkap berikut
1. f x y dx dy
y
( , )00
22
Y
2
R
O 4 X
-
7/29/2019 Mate Ma Tika Dasar
117/145
176Matematika Dasar
Danang Mursita
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
2. f x y dy dx
x
x
( , )
2
2
1
0