Proposal Ptk Mate V

download Proposal Ptk Mate V

of 30

Transcript of Proposal Ptk Mate V

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: Penggunaan Peraga Kertas Lipat untuk Meningkatkan Kemampuan siswa dalam Memahami Konsep Kelipatan Suatu Bilangan pada Pelajaran Matematika Kelas V di SD Negeri 1 Pabuaranwetan.

Nama Guru NIP Tempat Penelitian

: DEDI SETIADI, S.Pd.SD : 19630709 198305 1 002 : SD Negeri 1 Pabuaranwetan Kec. Pabuaran Kabupaten Cirebon.

Tanggal Pelaksanaan : Mata Pelajaran Matematika Kelas V a. 2011 b. 2011 c. Siklus 3, Hari Senin, Tanggal 16 Agustus 2011 Siklus 2, Hari Selasa, Tanggal 10 Agustus Siklus 1, Hari Senin, Tanggal 09 Agustus

Masalah yang menjadi Fokus Penelitian Tindakan Kelas : Bagaimana penggunaan alat peraga kertas lipat untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri 1 Pabuaranwetan dalam memahami konsep kelipatan suatu bilangan?

Pabuaran, 08 September 2011 Menyetujui Pengawas TK/SD UPT Pendidikan Kecamatan Pabuaran Guru,

1

Drs. ROSID, M.MPd. NIP. 19580111 197803 1 004 PROPOSAL

DEDI SETIADI, S.Pd.SD NIP. 19630709 198305 1 002

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A. Judul Penelitian Penggunaan Peraga Kertas Lipat untuk Meningkatkan Kemampuan siswa dalam Memahami Konsep Kelipatan Suatu Bilangan pada Pelajaran Matematika Kelas V di SD Negeri 1 Pabuaranwetan B. Bidang Kajian Mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika Kelas V. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar C. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Setiap penyelenggaraan pendidikan memiliki tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Demikian pula dengan sistem pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan / atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat (Depdiknas, 2003). Tujuan pendidikan nasional ini merupakan tujuan akhir yang harus dicapai oleh semua lembaga pendidikan formal yang berada dalam masyarakat di Negara Indonesia. Salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu melalui pendidikan. Sebab pendidikan merupakan salah satu jalur yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur. Dengan pendidikan juga diharapkan pengetahuan dan 2 : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah :2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

keterampilan manusia Indonesia dapat menjadi luas, mantap pendiriannya danmandiri memiliki jasmani dan rohani yang sehat, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yaitu keluarga, pmerintah dan masyarakat. Pada zaman dahulu pendidikan cukup diberikan di keluarga, namun bersamaan dengan pesatnya kemajuan dunia diberbagai bidang yang memerlukan kecakapan, bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dari para pekerjanya, maka spesialisasi dalam lapangan pekerjaan semakin diperlukan. Selain itu, kesibukan orang tua dalam pekerjaanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin meningkat sehingga tidak ada waktu untuk mendidik anak, maka sebagian tugasnya diserahkan kepada sekolah. Betapa penting dan perlunya pendidikan dan pengajaran di sekolah bagi anak-anak. Tugas sekolahlah untuk membantu keluarga dan memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman, sehingga harapan orang tua dapat tercapai. Tujuan pendidikan nasional yang diharapkan dapat dicapai oleh seluruh warga Negara Indonesia dalam pelaksanaannya dijabarkan menjadi beberapa tujuan yang lebih spesifik, yakni dari tujuan pendidikan nasional dijabarkan menjadi tujuan institusional, tujuan kurikuler dan tujuan instruksional. Tujuan institusional adalah tujuan suatu lembaga pendidikan menurut jenis dan tingkatan yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan belajarnya pada suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler adalah tujuan setiap mata pelajaran untuk suatu sekolah tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan instruksional adalah suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam setiap pokok dan sub pokok bahasan yang telah diajarkan guru. Guru mempunyai tugas untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian maka guru harus selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam pembelajaran, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kualitas pendidikan. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar memiliki tujuan untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung dan membentuk sikap logis. kritis, cermat, kreatif, dan disiplin. Pengajaran matematika di kelas rendah terutama diarahkan agar siswa memiliki keterampilan berhitung melalui kegiatan 3

praktis yang dilakukan sendiri oleh siswa. Agar tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan dapat tercapai, maka guru harus merencanakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan baik. Di dalam rencana pembelajaran itu terdapat materi pelajaran, strategi pembelajaran dan penentuan alat peraga yang sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa. Alat peraga sebagai media pengajaran digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan. Bila dalam pembelajaran matematika siswa dapat memanipulasikan alat peraga secara langsung dengan benar, maka konsep-konsep abstrak matematika dapat dengan mudah dipahami siswa. Pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan dalam matematika merupakan prasyarat bagi pokok-pokok bahasan lainnya, oleh karena itu siswa diharapkan dapat memahami konsep abstrak matematika melalui alat peraga sebagai media visualisasi pembelajaran. Pengembangan variasi mengajar, pengelolaan kelas, alat bantu, metode dan penggunaan model-model belajar yang inovatif, sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran yang berhasil biasanya ditunjukkan dengan berbagai hal seperti, dikuasainya materi pelajaran oleh siswa, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan perubahan tingkah laku kearah yang positif. Sejumlah kompetensi Matematika bagi siswa masih jauh dari kata maksimal, sebagaimana yang penulis saksikan dilapangan adalah sebagai berikut: a. Menyatakan suatu kelipatan bilangan bulat dalam angka dan bilangan b. Menggambarkan wujud kelipatan bilangan bulat dalam angka dan bilangan c. Implementasi kelipatan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

D. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang muncul dalam proses pembelajaran Matematika secara garis besar dapat disimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa adalah dikarenakan : a. Siswa sering merasa bosan dan jenuh dengan teknik pembelajaran guru 4

b. Siswa merasa abstrak dalam memahami materi pembelajaran c. Siswa tidak tertarik dengan teknik pembelajaran guru d. Siswa tidak terdorong untuk terlibat aktif dalam proses belajar e. Siswa tidak dapat pemahaman yang jelas mengenai materi pelajaran E. Analisis Masalah Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya nilai prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika sebagai berikut : a. Tidak menggunakan metode yang bervariasi b. Pembelajaran dilaksanakan dengan teknik yang monoton c. Siswa tidak diberi kebebasan untuk aktif dalam proses pembelajaran yang klasikal. d. Tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik F. Rumusan Masalah Sesuai dengan harapan penulis untuk mengetahui beberapa hal yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, bahwa permasalahan memiliki sasaran mencakup efektifitas pembelajaran terhadap proses maupun peningkatan kemampuan siswa dalam proses belajarnya. Berdasarkan latar belakang di atas dengan ini penulis merumuskan beberapa rumusan permasalahan sebagai bahan penelitian adalah sebagai berikut : - Bagaimana penggunaan alat peraga kertas lipat untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V dalam memahami konsep kelipatan suatu bilangan? G. Tujuan Perbaikan 1. Mendeskripsikan penggunaan alat peraga kertas lipat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep kelipatan suatu bilangan . 2. Mendeskripsikan penerapan metode sosiodrama untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam memahami cara menghargai keragaman suku bangsa, budaya dan agama .

5

H. Manfaat Perbaikan Salah satu dari tujuan melaksanakan perbaikan pembelajaran diantaranya adalah mencari nilai manfaat dari suatu kegiatan tersebut. Di bawah ini peneliti menyampaikan beberapa manfaat perbaikan seperti sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa a. Meningkatkan prestasi belajar b. Meningkatkan semangat belajar siswa c. Meningkatkan aktifitas belajar di sekolah d. Menumbuhkan rasa percaya diri dan memiliki pandangan positif terhadap proses pembelajaran. d. Meningkatkan kesadaran tentang materi pelajaran yang dipelajari berguna bagi kehidupannya. 2. Manfaat bagi guru a. Meningkatkan kemampuan membuat strategi pembelajaran. b. Meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. c. Meningkatkan kreativitas dalam membuat dan mengadakan media pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran. d. Memiliki wawasan yangb tinggi dalam memberi tindakan pembelajaran kepada siswa e. Memperoleh kepercayaan akan kemampuan profesionalisme guru dari masyarakat pendidikan. 4. Manfaat bagi sekolah a. Memiliki tenaga guru yang handal dalam menangani permasalahan pendidikan b. Memiliki siswa yang berprestasi dalam bidang akademik c. Meningktkan kualitas pendidikan d. Mendapat kepercayaan sebagai pengelola pendidikan yang baik.

6

I.

Kajian Pustaka

a). Alat peraga kertas lipat Alat kertas lipat yang dimaksud adalah media atau sarana pembelajaran untuk membantu menjelaskan kepada siswa tentang konsep kelipatan suatu bilangan. Alasan kertas lipat sebagai media pembelajaran karena fungsi kertas lipat itu sendiri sesuai dengan pengertian media yang diutarakan ahli sebagai berikut: Bahan-bahan itu dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik, diatur-ditata, dilipat, dipotong oleh siswa sehingga dapat disebut sebagai bahan manipulatif, yaitu bahan yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung bilangan asli, bilangan pecahan, dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta. (Gatot Muhsetyo, dkk. 2007 : 2.20). Alat peraga merupakan media alat bantu untuk pembelajaran, pengertian media telah diutarakan oleh beberapa ahli dengan berbagai latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, sedangkan media yang pengertiannya mengarah pada alat pembelajaran dinyatakan oleh Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad, M.A menyatakan sebagai berikut : Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. (Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad, M.A, 2002) Pengertian Alat peraga ialah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Alat peraga dapat berupa perilaku atau benda yang berupa benda langsung maupun tiruan (Natawijaya, 1979 : 78). Dalam proses pembelajaran matematika terutama dikelas, penggunaan alat peraga merupakan suatu kebutuhan karena untuk memahami konsep abstrak siswa memerlukan benda-benda kongkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Dengan alat peraga belajar dilakukan melalui berbuat dan pengujian (Suherman, dkk, 2001). 7

1.

Pengertian Alat Peraga Kertas Lipat Media kertas lipat termasuk alat pembelajaran yang digolongkan ke dalam

jenis media pembelajaran dari bahan manipulatif (manipulative tools). Penulis menentukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan kertas lipat dengan pertimbangan bahwa kertas lipat ini merupakan bahan yang mudah, murah dan dapat dimainkan oleh siswa, pertimbangan ini sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan alat peraga yaitu bahan itudapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik, diatur-ditata, dilipat, dipotong oleh siswa sehingga dapat disebut sebagai bahan manipulatif, yaitu bahan yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relative abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung bilangan asli, bilangan pecahan, dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta. (Gatot Muhsetyo, dkk. 2007). Pernyataan di atas menunjukkan bahwa media kertas lipat dapat digunakan untuk memberi pemahaman konsep kelipatan bilangan dan menjadikan konsep bilangan yang abstrak menjadi lebih terlihat nyata dan dapat diamati dengan jelas oleh siswa. 2. Langkah-langkah / prosedur pembelajaran Penggunaan kertas lipat dalam pembelajaran kelipatan suatu bilangan dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Guru menyiapkan kertas lipat sejumlah siswa. b. Siswa diminta dimita intuk memotong kertas lilpat menjadi sebuah pita berukuran 4 cm x 20 cm. c. Siswa diminta untuk melipat kertas tersebut setiap 1 centimeter dengan alat bantu mistar agar lipatan tetap konstan. d. Siswa diminta untuk menulis angka pada tiap lipatan dikertas lipat tersebut. e. Berilah soal kelipatan di bawah angka 20 f. Siswa diminta untuk mencari jawabannya dengan menghitung lipatan-lipatan pada kertas lipat.

8

g. Siswa yang belum memahami penggunaan kertas lipat dibantu guru untuk dapat memahami konsepnya. 3. Karakteristik Pembelajaran dengan Alat peraga kertas lipat Pembelajaran Matematika yang dilaksanakan akan memberikan suasana baru bagi siswa, yaitu pembelajaran menjadi : a. Situasi kelas berada pada proses pembelajaran yang kondusif b. Siswa konsentrasi pada alat yang digunakan dalam pembelajaran. c. Siswa merasa bangga jika dapat menjawab melalui penggunaan alat peraga d. Pembelajaran Matematika menjadi menyenangkan bagi siswa e. Situasi belajar dapat terkendali sesuai dengan tujuan pembelajaran f. Guru sering bertindak sebagai peraga dan pembimbing belajar. 4. Kekurangan dan kelabihan Alat peraga kertas lipat Model atau media apapun memiliki kelebihan dan kekurangan, namun kekurangan yang ada bukan merupakan ssesuatu yang perinsip, untuk lebih jelasnya kekurangan dan kelebihan penggunaan kertas lipat adalah sebagai berikut: a. Kekurangan - Pembelajaran jadi tidak praktis, karena memerlukan persiapan yang cukup lama. - Terkadang siswa lebih suka bermain kertasnya dari pada memahami konsepnya - Kebersihan dan kerapihan ruang kelas belajar jadi terganggu b. Kelebihan - Situasi belajar sangat kondusif. - Menjadikan pembelajaran konsentrasi pada materi - Meningkatkan pemahaman konsep kelipatan bilangan - Siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika realistik - Penguasaan materi melekat lebih lama.

J.

Rencana dan Prosedur Penelitian 1. Rencana Penelitian

9

Perencanaan untuk melaksanakan penelitian diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran pada materi tertentu, untuk itu penulis merencanakan formula untuk menanggulangi permasalah yang muncul dalam pembelajaran tersebut. Formula tersebut dapat berupa media, alat peraga, metode ataupun pendekatan pembelajaran yang diyakini mampu mengatasi permasalahan tersebut. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan penulisan melakukan eksperimen dalam proses pembelajaran, penulis menyiapkan beberapa sarana observasi berupa format-format yang dibutuhkan sebagai penghimpun data awal dan perlengkapan persiapan pembelajaran, persiapan tersebut mencakup kelengkapan penelitian seperti : a. b. c. d. e. f. Daftar nama siswa Lembar observasi Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) Lembar kerja siswa Daftar nilai proses pembelajaran awal Daftar nilai proses pembelajaran siklus 1 dan 2 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian merupakan tahapan yang dianggap telah siap dari sebuah perencanaan, pelaksanaan ditentukan dengan ketentuan hari sebanyak empat hari, artinya dilaksanakan sebanyak empat pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang terdiri dari dua mata pelajaran yaitu pembelajaran Matematika dilaksakan pada hari Senin, Selasa, tanggal, 27 dan 28 Juli 2009 dan pembelajaran perbaikan IPS dilaksanan pada hari Selasa, Rabu 04, 05 Agustus 2009 masing-masing mata pelajarannya terdiri dari dua siklus pembelajara. Pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran selalu diikuti oleh teman sejawat untuk dilakukan pengamatan secara lengkap di kelas, dengan mengambil posisi tempat duduk di belakang sisw agar siswa tidak merasa terganggu dengan kehadiran teman sejawat di ruang kelas.

10

Waktu yang digunakan dalam masing-masing perbaikan pembelajaran adalah sebantak sat jam pelajaran atau selama 35 menit, hal ini berdasarkan ketentuan jumlah jam pelajaran yang ditetapkan KTSP untuk siswa sekolah dasar. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang terbagi atas pembelajaran Matematika dan IPS. Kegiatan perbaikan pembelajaran merupakan kegiatan terapi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan mendapat permasalahan, dengan ini penulis memberikan deskripsi perubahan pembelajaran siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran Matematika Siklus I Langkah-langkah Pembelajaran Apersepsi Mengabsen, dan baca doa. Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan perkalian bilangan seperti : - Berapakah 1 x 2 = ? - Berapakah 4 x 5 = ? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang manfaat memiliki kompetensi menghitung kelipatan. siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kelipatan-kelipan bilangan melalui kegiatan peragaan menggunakan kertas ukur berlipat guru memberi contoh cara penghitungan kelipan suatu bilangan Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai penulisan kelipatan bilangan dengan penjumlahan berulang atau perkalian. Secara bergilir siswa diminta mengerjakan soal latihan kelipatan bilangan yang ditulis guru di papan tulis - Siswa diberi tugas untuk menjawab soal evaluasi post test dari guru. - Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran - Siswa diminta menulis tugas PR sebagai kegiatan tindak lanjut dari guru. Siklus II Langkah-langkah Pembelajaran 11

-

Apersepsi Mengabsen, dan baca doa. Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan perkalian bilangan seperti : - Berapakah 2 x 2 = ? - Berapakah 3 x 3 = ? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang manfaat memiliki kompetensi menghitung kelipatan. siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian kelipatan sama artinya dengan mengalikan/perkalian melalui kegiatan peragaan menggunakan kertas ukur berlipat guru memberi contoh cara penghitungan kelipan suatu bilangan

-

-

Siswa dengan bimbingan guru diminta untuk mencari kelipatan suatu bilangan atau bilangan yang merupakan hasil kelipatan dari..

-

Secara bergilir siswa diminta mengerjakan soal latihan kelipatan bilangan yang ditulis guru di papan tulis

-

Siswa diberi tugas untuk menjawab soal evaluasi post test dari guru. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran Siswa diminta menulis tugas PR sebagai kegiatan tindak lanjut dari guru.

K. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen Pengumpulan data dari pembelajaran perbaikan Matematika siklus I yaitu berupa perolehan data hasil dari pengamatan terhadap perencanaan atau APKG1 dan pelaksanaan atau APKG2 dalam perbaikan pembelajaran. Perolehan data hasil prestasi siswa diperoleh melalui kegiatan tes prestasi belajar yang dilaksanakan pada tiap pembelajaran melalui kegiatan post tes. Siklus II Pengumpulan data yang dilakukan pada siklus II pada hakekatnya sama saja yang dilakukan dengan siklus I hanya saja dilakukan pada masa dan waktu yang berbeda, data yang dihimpun yaitu berupa perolehan data hasil dari pengamatan terhadap APKG1 (perencanaan) dan APKG2 (pelaksanaan), berikut data hasil prestasi siswa. L. Refleksi 12

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis melakukan menemukan tindakantindakan siswa yang positif dan negatif terhadap proses pembelajaran, kegiatan refleksi yyang dilakukan peneliti menyangkut persiapan, perencanaan dan pelaksanaan secara jelas akan diuraikan pada hasil data refleksi pada pembehasan bab berikutnya. Refleksi Kegiatan Perbaikan pembelajaran Matematika Siklus I. Kegiatan penelitian yang direncanakan sebelumnya telah direncanakan bersama teman sejawat, format lembar pengamatan disediakan oleh peneliti yang selanjutnya dilaksanakan sepenuhnya oleh teman sejawat dalam melaksanakan penilaian. Siklus II Segala sesuatu hal yang berhubungan dengan kekurangan pada proses pembelajaran siklus satu selalu dicatat dan dibicarakan dengan teman sejawat demi mencapai suatu perbaikan pembelajaran yang optimal. M. Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis pada setiap kegiatan sebagai pengujian terhadap hipotesis tindakan yang telah dirumuskan. Analisis data tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan transkip setiap instrumen kegiatan dan hasil kerja siswa. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis data kualitatif dengan menggunakan presentase dan analisis data kuantitatif yang dilakukan dengan mencarai X (nilai rata-rata) dan variansi simpangan baku (nilai rata-rata antara data dengan X). Untuk mencari nilai X Sudjana (2005: 67) digunakan rumus sebagai berikut: X = xi n Keterangan: X xi n = nilai rata-rata = jumlah semua nilai = banyaknya sampel

Untuk mencari variansi simpangan baku Sudjana (2005: 93) digunakan rumus sebagai berikut:

13

S2 = (xi x )2 n 1 Keterangan: S2 n = simpangan baku = banyaknya sampel (xi x )2 = jumlah semua nilai

Rencana Tindakan Penelitian Tindakan I Tindakan II Tindakan III Tindakan I Tindakan II Tindakan III Tindakan I Tindakan II Tindakan III

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Siklus III

N. Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pabuaranwetan Kecamatan Pabuaran Kab. Cirebon Tahun Ajar 2011/2012 yang beralamatkan di Jalan Pangeran Sutajaya Pabuaran. Kegiatan penelitian dilakukan melalui kegiatan pembelajaran siklus I, II dan III membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 bulan terhitung mulai bulan Juli 2011 sampai dengan bulan September 2011, adapun jadwal kegiatan penelitian peneliti paparkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1 14

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN No 1 2 3 4 5 Kegiatan 1 Persiapan penelitian Penulisan usulan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengumpulan data Pengolahan data dan pelaporan Juli 2 3 Bulan Agustus 1 2 3 4 September 2 3 4

4

1

O. Biaya Penelitian Kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan membutuhkan sejumlah dana sebagai modal dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Biaya yang dibutuhkan peneliti dalam kegiatan penelitian dibagi menjadi beberapa kelompok kegiatan, yaitu : 1. Kegiatan Perencanaan a. Rental komputer d. Membuat media pembelajaran g. Transport i. Jasa Pengetikan dan penjilidan proposal h. Dokumentasi Jumlah 2. Kegiatan Pelaksanaan a. Foto Copy f. Transport dan konsumsi Jumlah 3. Kegiatan Pelaporan Penelitian a. Jasa Pengetikan 100 lbr x @ Rp. 2.000,f. Penjilidan g. Foto copy Rp. 200.000,00 Rp. Rp. 25.000,00 25.000,00 15 Rp. 40.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 35.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 20.000,00 Rp. 270.000,00

Jumlah Jumlah P. Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Rp. 250.000,00 Rp. 570.000,00

Aqib, Zaenal 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Bandung : CV. Yrama Widya. Azhar Arsyad 2008. Media Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Djamarah, S.B, dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta Heruman, 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Johnson, B. Elaine, 2008. Contextual Teaching & Larning, Bandung : Mizan Laerning Center. Khafid M, Suyati (2004). Pelajaran Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta : Erlangga Muhsetyo, G, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD, Jakarta : Universitas Terbuka. Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka. Turmudi, 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika, Jakarta : PT. Leuser Cipta Pustaka.

10. Winata Putra, Udin.S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka.

Q. Lampiran-lampiran 16

Tabel 1 DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PABUARANWETAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Nama Siswa Darmad Yodi Eko Prasetyo Intanj Tania Alfiana Riki Zaeni Rosyandi Andri Setiawan Widiawati Achmad Hasiri Asep Saefullah Rika Mulyani Siti Nurulailiyah Tia Anita Sri Dewi Agung Jaya Sintia Asep Supriatna Rianto Pani Sopani Suci Supriatin Saeun Alif Ani Nonifah Jumlah Rata-rata Prosentase = Rata-rata x 100 KKM (60) Siklus I 30 50 40 30 50 40 30 50 30 40 60 30 40 30 60 40 60 40 50 40 60 900 42,85 71,42% Nilai Keterangan Siklus II Siklus III 50 60 60 50 40 60 50 40 60 40 50 70 40 50 40 70 50 70 50 60 50 70 1120 53,33 88,88% 70 60 60 60 50 60 60 50 60 70 50 60 50 60 60 70 60 60 50 70 1250 59,52 99,2%

Lampiran 2 17

Tabel 1 Hasil Pengamatan terhadap Kemampuan Guru dalam Merencanakan Perbaikan Pembelajaran Matematika Skor Siklus 1 Siklus 2 4,0 4,5

No. 1.

Aspek yang Diobservasi / Dinilai Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan/ indikator perbaikan pembelajaran Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran Merencanakan pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian perbaikan pembelajaran Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran Jumlah Rata-rata

Ket.

2.

4,0

4,0

3. 4. 5.

3,8 4,0 4,0 4,0 23,8 3,96

4,0 4,5 4,5 4,0 25,5 4,25

6.

Tabel 2 18

Hasil Pengamatan terhadap Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Matematika Skor Siklus 1 Siklus 2 3,5 4,0 3,8 4,2 4,0 4,0 3,8 4,4

No. 1. 2. 3. 4.

Aspek yang Diobservasi / Dinilai Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran. Melaksanakankegiatan perbaikan pembelajaran Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaranmata pembelajaran tertentu Melaksanakan penilaian dan hasil belajar Kesan umum pelaksanaan pembelajaran Jumlah Rata-rata

Ket.

5.

4,0

4,2

6. 7.

4,0 4,0 27,5 3,92

4,0 4,2 28,6 4,08

Lampiran 3

19

LEMBAR OBSERVASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Nama Guru NIP Tempat Mengajar Kelas Waktu Tanggal Topik Pembelajaran PETUNJUK

: : : : : : :

DEDI SETIADI, S.Pd.SD 19630709 198305 1 002 SD Negeri 1 Pabuaranwetan V 1 x 35 menit ..................................... Menentukan Kelipatan Suatu Bilangan

Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/Guru ketika mengajar. Kemudian nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana terdebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:1.

Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan/ indikator perpaikan pembelajaran1.1 Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pembelajaran

1

2

3

4

5

Rata-rata butir 1 = A 4,0

1.2

2.

Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar2.1 2.2 2.3 Mengembangkan dan mengorganisa sikan materi pembelajaran Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran Memilih sumber belajar

Rata-rata butir 2 = B 4,0

1). Model FKIP-UT yang diadaptasi dari APKG model Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G)

20

3.

Merencanakan scenario perbaikan pembelajaran3.1 Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran Menyusun langkah-langkah perbaikan Pembelajaran Menentukan alokasi waktu perbaikan Pembelajaran Menentukan cara-cara memotivasi Siswa Menyiapkan pertanyaan

Rata-rata butir 3 = C 3,8

3.2 3.3

3.4 3.5

4.

Merencanakan pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran4.1 4.2 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar Menentukan cara-cara pengorganisasian Siswa agar dapat berpartisipasi dalam perbaikan pembelajaran.

Rata-rata butir 4 = D 4,0

5.

Merencanakan prosedur, jenis, dan penyiapkan alat penilaian perbaikan pembelajaran5.1 5.2 Menentukan prosedur dan jenis penilaian Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban

Rata-rata butir 5 = E 4,0

6.

Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran6.1 6.2 Kebersihan dan kerapihan Penggunaan bahasa tulis

Rata-rata butir 6 = F 4,0

Nilai APKF 1 = R R = A + B + C + D + E + F =3,96 6 Pabuaran, 27 Juli 2011 Mengetahui ; 21

Kepala SDN 1 Pabuaranwetan, EDY SUHARTO, S.Pd.SD NIP. 19530501 197403 1 002 Lampiran .4LEMBAR OBSERVASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Guru, JUNAEDI, S.Pd. NIP. 19600706 198204 1 009

Nama Guru NIP Tempat Mengajar Kelas Waktu Tanggal Topik Pembelajaran PETUNJUK 1. 2. 3. 4 5.1.

: : : : : : :

DEDI SETIADI, S.Pd.SD 19630709 198305 1 002 SD Negeri 1 Pabuaranwetan V 1 x 35 menit ..................................... Menentukan Kelipatan Suatu Bilangan

Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sarta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan. Nilailah semua aspek kemampuan guru.Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran1.1 1.2 Menata fasilitas dan sumber belajar Melaksanakan tugas rutin kelas Rata-rata butir 1 = A

1

2

3

4

5

3,5

2.

Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran2.1 2.2 Memulai pembelajaran Melaksanakan pembelajaran yang sesuai

22

2.3

2.4

dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan, lingkungan Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis

1 2 3 4 5

2.5

2.6

Melaksankan perbaikan pembejaran secara individual, kelompok atau klasikal Mengelola pembelajaran secara efisien

Rata-rata butir 2 = B 4,0

3.

Memgelola interaksi kelas3.1 Memberi petunjuk dan memberi penjelasan yang berkaitan denga isi pembelajaran Menangani pertanyaan dan respon siswa Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan Memicu dan memelihara keterlibatan siswa Memantapkan penguasaan materi pembelajaran

3.2 3.3

Rata-rata butir 3 = C 3,8

3.4 3.5

4.

Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar.4.1 Menunjukkan sikap ramah luwes, terbuka Penuh pengertian, dan sabar kepada siswa Menunjukkan kegairahan dalam mengajar. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya. Membantu siswa menemukan

4.2

23

4.3 4.4 4.5

kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = D 4,2

5 .

Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran tertentu. a. Bahasa Indonesia5.1 5.2 Mendemonstrasikan penguasaan materi Bahasa Indonesia Mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan bernalar Memberikan latihan keterampilan berbahasa. Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah teknis. Memupuk kegemaran membaca Rata-rata butir 5.a = E

5.3

5.4 5.5

1b. Matematika5.1 Menanamkan konsep matematika melalui metoda bervariasi yang sesuai dengan karakteristik mteri Menguasai simbol-simbol matematika Memberikan latihan matematika dalam Kehidupan sehari-hari Menguasai materi matematika

2

3

4

5

5.2 5.3

Rata-rata butir 5.b = E 4, 0

5.4

c.

IPA5.1 Membimbing siswa membuktikan konsep IPA melalui pengalaman langsung terhadap objek yang dipelajari Meningkatkan keterlibatan

5.2

24

5.3 5.4

5.5 5.6

siswa melalui Pengalaman belajar dengan berbagai Kegiatan Menggunakan istilah yang tepat pada Setiap langkah pembelajaran Terampil dalam melakukan percobaan IPA serta tepat dalam memilih alat peraga Menerapkan konsep IPA dalam Kehidupan sehari-hari Menampilkan penguasaan IPA Rata-rata butir 5.c = E

d.

IPS5.1 5.2 5.3 5.4 Mengembangkan pemahaman konsep IPS terpadu Mengembangkan pemahaman konsep waktu Menembangkan pemahaman konsep ruang Mengembangkan pemahaman konsep kelangkaan (scarcity) Rata-rata butir 5.d = E

e.

PPKn5.1 Menggunakan metode dan alat bantu dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus dan konsep dalam Pendidikan Kewarganegaraan

5.2

5.3

15.4 5.5 Menunjukan penguasaan materi Pendidikan Kewarganegaraan Menerapkan konsep Pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan

2

3

4

5

25

sehari-hari Rata-rata butir 5.e = E

6 .

Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar6.1 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

6.2

Rata-rata butir 6 = F

4, 0

7 .

Kesan umum pelaksanaan pembelajaran7.1 Keefektifan proses pembelajaran Penggunaan bahasa Indonesia lisan Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa Penampilan guru dalam pembelajaran

Rata-rata butir 7 = G 4 0

7.2 7.3 7.4

Nilai APKG PKP PGSD PGSM = Y Y = A + B + C + D + E + F + G = 3,92 7 Pabuaran, 27 Juli 2011 Mengetahui ; Kepala SDN 1 Pabuaranwetan, Guru,

EDY SUHARTO, S.Pd.SD NIP. 19530501 197403 1 002

JUNAEDI, S.Pd. NIP. 19600706 198204 1 009

26

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKAMata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Topik I. : Matematika : V (empat) / I (satu) : 1 X 35 Menit : Kelipatan bilangan

Standar Kompetensi. 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar 2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan III. Indikator - Siswa dapat menentukan kelipatan suatu bilangan. - Siswa dapat mendeskripsikan cara menentukan kelipatan suatu bilangan melalui alat ukur. IV. Tujuan Perbaikan. - Siswa mampu menentukan kelipatan suatu bilangan dengan benar - Siswa mampu melakukan penghitungan kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan alat bantu satuan panjang. - Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan dari dua bilangan.

V. Materi Ajar a. Kelipatan suatu bilangan Fakta Matematika - Kelipatan artinya sebuah hasil dari kegiatan melipat-lipat. Contoh : Bilangan kelipatan 3 27

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11

12 13 14 15

3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15 3 x 5 = 15 15 adalah salah satu bilangan kelipatan 3 Yang termasuk kelipatan tiga adalah 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27 dst.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11

12 13 14 15

5 + 5 + 5 = 15 5 x 3 = 15 Melipat bilangan dengan bantuan kertas deret ukur.

VI. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) Apersepsi Mengabsen, dan baca doa. Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan perkalian bilangan seperti : - Berapakah 1 x 2 = ? 2. - Berapakah 4 x 5 = ? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang man2 menit

1 menit

1 menit 1 menit 5 menit

faat memiliki kompetensi menghitung kelipatan. Kegiatan Inti siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kelipatan-kelipan bilangan melalui kegiatan peragaan menggunakan kertas ukur berlipat guru memberi contoh cara penghitungan kelipan suatu bilangan

5 menit

28

-

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai penulisan kelipatan bilangan dengan penjumlahan 5 menit berulang atau perkalian. Secara bergilir siswa diminta mengerjakan soal latihan kelipatan bilangan yang ditulis guru di papan tulis 5 menit

-

3.

Kegiatan Penutup (10 menit) Siswa diberi tugas untuk menjawab soal evaluasi post test dari guru. Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran Siswa diminta menulis tugas PR sebagai kegiatan tindak lanjut dari guru. 5 menit 2 menit 3 menit

VII.Alat/Bahan/Sumber bahan 1. M. Khafid, Suyati, (2004) Buku Pelajaran Matematika 4 untuk SD/MI kelas IV, halaman 14 s.d 15, Jakarta Pusat Perbukuan Depdiknas. 2. Alat Pembelajaran : a. b. c. VIII. 1. 2. 3. Penggaris/Mistar Garis bilangan pada kertas karton Deret bilangan yang ditulis di kertas karton atau manila. : Lisan : Menentukan kelipatan suatu bilangan. : Tes tertulis.

Penilaian Awal Proses Akhir

Butir Soal Jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. 2. Kelipatan dari bilangan 4 di bawah 30 adalah Kelipatan dari bilangan7 di bawah 50 adalah . 29

3. 4. 5.

15 adalah kelipatan dari bilangan 36 adalah kelipatan dari bilangan Kelipatan dari bilangan 3 dan 4 di bawah 20 adalah ..

Kunci Jawaban 1). 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28 2). 7, 21, 28, 35, 42, 49 3). 1, 3, 5 Kriteria Penilaian a. Bobot Penilaian 1. 2. 3. b. Setiap soal yang jawabannya benar nilainya 20 ika soal dijawab mendekati benar nilainya 10 Jika soal dijawab salah nilainya 0 4). 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36 5). 3 = 1, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 4 = 1, 4, 8, 12, 16,

Kriteria Nilai Rentang nilai 0 100 (nilai tertinggi 100)

Pabuaran, 27 Juli 2011 Mengetahui ; Kepala SDN 1 Pabuaranwetan, Guru,

EDY SUHARTO, S.Pd.SD NIP. 19530501 197403 1 002

DEDI SETIADI, S.Pd.SD NIP. 19630709 198305 1 002

30