mata merah dengan penurunan visus

download mata merah dengan penurunan visus

of 16

Transcript of mata merah dengan penurunan visus

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangMata merah merupakan keluhan penderita yang sering dijumpai,

    Keluhan ini biasanya timbul akibat terjadinya perubahan warna bola mata

    yang sebelumnya berwarna putih menjadi merah.Pada mata normal, sklera akan terlihat berwarna putih karena sklera

    dapat terlihat melalui bagian konjungtiva dan kapsul Tenon yang tipis dan

    tembus cahaya. Hiperemi konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti pada

    pembendungan pembuluh darah. Bila terjadi pelebaran pembuluh darah

    konjungtiva atau episklera atau perdarahan antara konjungtiva dan sklera

    maka akan terlihat warna merah pada mata yang sebelumnya berwarna putih.Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva

    yang terjadi pada peradangan mata akut misalnya konjungtivitis, keratitis atau

    iridosiklitis.

    Pada konjungtiva terdapat beberapa pembuluh darah dimana jika terjadi pelebaran pembuluh tersebut maka mata akan menjadi merah. Pembuluh

    pembuluh darah tersebut yaitu!a. "rteri konjungtiva posterior, yang memperdarahi konjungtiva bulbi.

    b. "rteri siliar anterior atau episklera yang memberikan cabang!#. "rteri episklera masuk ke dalam bola mata dan dengan srteri siliar

    posterior longus bergabung membentuk arteri sirkular mayor atau

    pleksus siliar, yang akan memperdarahi iris dan badan siliar.$. "rteri perikornea, yang memperdarahi kornea.% "rteri episklera yang terletak di atas sklera, merupakan bagian dari arteri

    siliar anterior yang memberikan perdarahan ke dalam bola mata.&elain melebarnya pembuluh darah, mata merah dapat juga terjadi akibat

    pecahnya salah satu dari kedua pembuluh darah di atas dan darah tertimbun di

    bawah jaringan konjungtiva. Keadaan ini disebut sebagai perdarahan

    subkonjungtiva.Mata merah dapat dibagi menjadi mata merah dengan visus normal

    ataupun mata merah dengan visus menurun akibat keruhnya media

    penglihatan.

    1

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    2/16

    Penatalaksanaan kasus mata merah dengan visus normal dan mata merah

    dengan visus menurun tidak sama. Pada mata merah dengan visus normal,

    tidak ada keterlibatan media re'rakta sehingga penggunaan obat obatan anti

    in'lamasi steroid bisa digunakan kecuali pada penyakit yang disebabkan oleh

    jamur. &edangkan penatalaksanaan kasus mata merah dengan visus menurun

    yang melibatkan media re'rakta seperti kornea, maka anti in'lamasi steroid

    tidak diberikan.

    B. Rumusan Masalaha. "pa saja diagnosis mata merah dengan visus menurun(

    b. Bagaimana tatalaksana penyakit mata merah dengan visus menurun(

    C. Tujuan

    Tujuan penulisan re'erat ini adalah untuk mengetahui apa saja diagnosis

    mata merah dengan visus menurun bagaimana tatalaksana penyakit mata merah

    dengan visus menurun.

    D. Manfaat#. Mengetahui diagnosis banding mata merah dengan visus menurun.$. Mengetahui Bagaimana tatalaksana penyakit mata merah dengan visus

    menurun(%. )apat dijadikan salah satu bahan re'erensi dalam menunjang kegiatan

    praktik dokter di lapangan.

    BAB II

    TINJAUAN PU TA!A

    A. Anat"m# MataMata atau organon visus secara anatomis terdiri dari occulus dan alat

    tambahan *otot otot+ di sekitarnya. cculus terdiri dari nervus opticus dan

    bulbus occuli. Bulbus occuli terdiri dari tunika dan isi. Tunika atau selubung

    terdiri dari % lapisan, yaitu!

    2

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    3/16

    #. Tunika 'ibrosa *lapisan luar+ yang terdiri dari kornea dan sklera.$. Tunika vasculosa *lapisan tengah+ yang mengandung pembuluh darah,

    terdiri dari chorioidea, corpus ciliaris, dan iris yang mengandung pigmen

    dengan musculus dilatator pupillae dan musculus spchinter pupillae.%. Tunika nervosa *lapisan paling dalam+, mengandung reseptor dan terdiri

    dari dua lapisan, yaitu stratum pigmenti dan retina. -etina dibedakan atas

    pars coeca yang meliputi pars iridica dan pars ciliaris, serta pars optica

    yang ber'ungsi menerima rangsang dari conus dan basilus.

    &edangkan isi pada bulbus oculli terdiri dari !

    a. Humor a ueous, /at cair yang mengisi antara kornea dan lensakristalina, di belakang dan di depan iris.

    b. 0ensa kristalina, meliputi capsula lentis dengan ligmentum

    suspensorium lentis untuk berhubungan dengan corpus ciliaris.c. 1orpus vitreum, yaitu badan kaca yang mengisi ruangan antara lensa

    dengan retina.

    2ambar #. "natomi MataB. D#agn"s#s Mata Merah $engan %#sus Menurun

    &. !erat#t#s

    Keratitis adalah peradangan pada salah satu dari kelima lapisan kornea.Peradangan tersebut dapat terjadi di epitel, membran Bowman, stroma,

    membran )escemet, ataupun endotel. Peradangan juga dapat melibatkan lebih

    dari satu lapisan kornea.Keratitis memberikan gejala dan tanda berupa epi'ora, 'oto'obia,

    penglihatan kabur, mata merah, kdang sakit, ble'arospasme dan injeksi

    perikornea.Keratitis mikrobial atau in'ekti' disebabkan oleh proli'erasi

    mikroorganisme, yaitu bakteri, jamur, virus dan parasit, yang menimbulkan

    3

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    4/16

    in'lamasi dan destruksi jaringan kornea. Kondisi ini sangat mengancam tajam

    penglihatan dan merupakan kegawatdaruratan di bidang o'talmologi.a. Keratitis Bakterial

    Keratitis bakterial jarang terjadi pada mata normal dikarenakan adanya

    mekanisme pertahanan alami kornea terhadap in'eksi. 3aktor predisposisi yang

    umum terjadi adalah penggunaan lensa kontak, trauma, riwayat operasi kornea,

    kelainan permukaan bola mata, penyakit sistemik dan imunosupresi. )i negara

    berkembang, streptokokus, sta'ilokokus dan pseudomonas merupakan

    penyebab keratitis bakterial terbanyak. Tanda dan gejala klinis keratitis bakterial bergantung kepada virulensi

    organisme dan durasi in'eksi. Tanda utama adalah in'iltrasi epitel atau stroma

    yang terlokalisir ataupun di'us. 4mumnya terdapat de'ek epitel di atas in'iltrat

    stromal nekrotik yang berwarna putih keabu abuan. Tampilan umum lainnya

    adalah abses stroma di bawah epitel yang intak. 5n'iltrat dan edema kornea

    dapat terletak jauh dari lokasi in'eksi primer. 4lserasi kornea dapat berlanjut

    menjadi neovaskularisasi. 6ika proteinase menyebabkan stromal melting maka

    akan terbentuk descemetocele *pada keratitis ulserati' yang diakibatkan oleh P.

    aeruginosa akibat penggunaan lensa kontak yang tidak hygiene +. 2ejala yang

    dikeluhkan dapat berupa rasa nyeri, pembengkakan kelopak mata, mata merah

    atau mengeluarkan kotoran, silau, dan penglihatan yang buram.

    2ambar $. )escemetocele 2ambar %. Keratitis Bakterial Terapi yang diberikan biasanya berdasarkan jenis gram bakterinya. Pada

    bakteri gram * + diberikan tobramisin, gentamisin, atau polimiksin. &edangkan

    pada gram *7+ diberikan ce'a/olin, vancomy8in, atau basitrasin. b. Keratitis 6amur

    Keratitis jamur *keratomikosis+ merupakan in'lamsi yang disebabkan

    oleh in'eksi jamur dan menyebabkan peradangan pada kornea. 3aktor

    4

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    5/16

    predisposisinya antara lain trauma, pemakaian lensa kontak, dan steroid

    topical. 5n'eksi ini pertama kali menyerang epitel kornea dan stroma kornea,

    endothelium dan bilik mata depan juga dapat terin'eksi pada kasus yang berat.6amur yang dapat menyebabkan keratitis adalah Fusarium,

    Cephalocepharium , dan Curvularia . 9amun dilaporkan bahwa Aspergillus sp.

    merupakan penyebab terbanyak keratitis yang timbul di seluruh dunia.2ejala keratitis jamur umumnya tidak seakut keratitis bakterial. 2ejala

    awal dapat berupa rasa mengganjal di mata dengan peningkatan rasa nyeri.

    Tanda klinis yang paling sering ditemukan pada pemeriksaan lampu celah juga

    umum ditemukan pada keratitis mikrobial seperti supurasi, injeksi konjungtiva,de'ek epitel, in'iltrasi stroma, reaksi radang di bilik mata depan atau hipopion.

    Tanda klinis yang dapat membantu penegakan diagnosis keratitis jamur

    'ilamentosa adalah ulkus kornea yang bercabang dengan elevasi, batas luka

    yang iregular dan seperti kapas, permukaan yang kering dan kasar, serta lesi

    satelit. Tampilan pigmentasi coklat dapat mengindikasikan in'eksi oleh jamur

    dematiaceous. Keratitis jamur juga dapat memiliki tampilan epitel yang intak

    dengan in'iltrat stroma yang dalam. :alaupun terdapat tanda tanda yang cukup

    khas untuk keratitis jamur, penelitian klinis gagal membuktikan bahwa

    pemeriksaan klinis cukup untuk membedakan keratitis jamur dan bakterial.)iagnosis pasti dari keratitis jamur dapat dibuat dengan pemeriksaan

    mikroskopik kerokan kornea menggunakan K H #;< yang akan menunjukkan

    adanya hi'a.Penatalaksaan pada keratitis jamur adalah pengobatan menggunakan obat

    anti jamur. )apat digunakan golongan polyene *natamycin, nystatin, dan

    amphotericin B+ yang bekerja dengan cara mengikat pada dinding sel 'ungi danmengganggu permeabilitas membrane jamur sehingga terjadi

    ketidakseimbangan intraseluler, atau golongan a/ole *imida/ole dan tria/ole+

    yang dapat menghambat suntesa ergosterol pada konsentrasi rendah dan pada

    konsentrasi tinggi bekerja merusak dinding sel."pabila terjadi perburukan atau semakin bertambahnya in'eksi pada

    kornea walaupun telah mendapat pengobatan anti 'ungi yang maksimal, maka

    perlu dilakukan operasi.

    5

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    6/16

    2ambar =. Keratitis jamur

    c. Keratitis PungtataKeratitis pungtata merupakan keratitis yang terkumpul di daerah

    membrane Bowman, dengan in'iltrate berbentuk bercak bercak halus. Keratitis

    pungtata disebabkan oleh hal yang tidak spesi'ik dan dapat terjadi pada herpes

    simpleks, herpes /oster, trakoma, moluskum kontagiosum, ble'aritis

    neuropaaralitik, in'eksi virus, dry eyes, lago'talmus, keracunan obat seperti

    neomisin, tobramisin, dan bahan pengawet lainnya. Kelainan pada keratitis

    pungtata berupa!#+ Keratitis pungtata super'icial2ambarannya berupa in'iltrat halus bertitik titik pada

    permukaan kornea. Merupakan cacat halus kornea super'icial dan bila

    diwarnai dengan 'luoresin akan berwarna hijau.Keratitis pungtata super'icial dapat disebabkan sindrom dry eye,

    ble'aritis, keratopati lago'talmus, keracunan obat topikal, sinar

    ultraviolet, trauma kimia ringan, pemakaian lensa kontak.Pasien akan mengeluh sakit, silau, mata merah, dan rasa

    kelilipan. Penatalaksanaannya menggunakan air mata buatan,

    kemudian antibiotik tetes mata seperti tobramisin, dan siklopegik.

    Keratitis herpes simpleks>irus herpes simpleks menempati manusia sebagai host,

    merupakan parasit intraselular obligat, dapat ditemukan pada mukosa

    rongga hidung, rongga mulut, dan mata. Penularan dapat terjadi

    melaluikontak dengan cairan dan jaringan mata, rongga mata, mulut,

    alat kelamin yang mengandung virus.

    6

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    7/16

    Bentuk in'eksi keratitis herpes simpleks ini dibagi dalam $

    bentuk yaitu epitel dan stromal? pada epitelial mengakibatkan

    kerusakan sel epitel dan membentuk ukus kornea super'icialis. Pada

    yang stromal terjadi reaksi imunologis tubuh terhadap virus yang

    menyerang reaksi antigen antibodi yang menarik sel sel radang

    kedalam stroma. &el radang juga mengeluarkan bahan proteolitik

    untuk merusak virus tetapi juga akan merusak jaringan stromal di

    sekitarnya. Pengobatan pada yang epitelial ditujukan pada virusnya

    sedangkan pada stromal ditujukan untuk menyerang virus dn reaksi

    radangnya.2ambaran klinis in'eksi primer herpes simpleks pada mata

    biasanya berupa konjungtivitis 'olikularis akut disertai ble'aritis

    vesikuler yang ulserati', sertapembengkakan kelenjar lim'a regional.

    Kebanyakan penderita juga disertai keratitis eptelial dan dapat

    mengenai stroma tetapi jarang. Pada dasarnya in'eksi primer ini dapat

    sembuh sendiri, akan tetapi pada keadaan tertentu di mana daya tahan

    tubuh yang sangat lemah akan menjadi parah dan menyerang stroma.2ambaran khas pada kornea adaah bentuk dendrit, akan tetapi

    dapat juga bentuk lain. &ecara subjekti', keratitis herpes simples

    epiteliel kadang tidak dikeluhkan oleh penderita, keuhan mungkin

    karena kelopak yang sedikit membengkak atau mata yang berair yang

    bia sering diusap menyebabkan lecet pada kulit palpebra. &ecara

    objekti' didapatkan iritasi yang ringan, sedikit merah, berair, dan

    unilateral.Pada serangan berulang, kornea menjadi target utama dan

    menimbulkan keratitis stroma yang dapat disertai uveitis. 2ambaran

    pada kornea adalah lesi dis'ormis tetapi dapat juga berbentuk yang ein

    yang tidak spesi'ik dan la/im seperti keratitis meta herpetika. Pada

    keadaan ini pasien datang dengan keluhan mata berair, silau,

    pengihatan kabur dan pada pemeriksaan didapatkan injeksi

    konjungtiva dan silier.

    7

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    8/16

    )iagnosis banding keratitis herpes simpleks adalah keratitis

    herpes /oster, vaksinia, dan keratitis sta'ilokokus.Pengobatan topikan diberikan obat anti virus. )apat pula

    dilakukan kauterisasi dengan asam karbonat atau larutan yodium *@irus ini menyerang sara'

    kranial >,>55,dan >555. Pada nervus trigemunus, bila yang diserang

    pons dan ganglion gasseri, maka akan terjadi gangguan pada ketiga

    cabang 9 >. Biasanya yang terganggua adalah cabang o'talmik.Bila cabang o'talmik yang terserang, maka terjadi pembengkakan

    kulit didaerah dahi, alis dan kelopak mata disertai kemerahan yang

    dapat siertai vesikel, dapat mengalami supurasi, yang bila pecah akan

    menimbulkan sikatriks.&ecara subjekti', biasanya penderita datang dengan rasa nyeri

    disertai edema kulit yang tampak kemerahan pada daerah dahi, alis dan

    kelopak mata serta sudah disertai adanya vesikel.&ecara objekti', tampak erupsi kulit pada daerah yang dipersara'i

    cabang o'talmik nervus trigeminus. -ima palpebra tampak sempit

    karena adanya pembegkakan pada kelopak atas mata. Bila kornea atau

    jaringan yang lebih dalam yang terkena maka dapat timbul lakrimasi,

    mata yang silau dan sakit dan penderita tampak kesakitan yang parah.

    Bila in'eksi mengenai jaringan mata yang lebih dalam lagi, mata dapat

    8

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    9/16

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    10/16

    Benjolan putih yang bermula di limbus tetapi mempunyai kecenderungan

    untuk menyerang kornea.Terdapat hiperemis konjungtiva dan memberikan kesan kurangnya air

    mata. &ecara subjekti', biasanya pasien datang karena ada benjoan putih

    kemerahan dipinggir mata yang hitam. "pabia jaringan korne yang terkena

    mata mata berair, silau dan disertai rasa sakitdan pengihatan kabur.&ecara objekti', terdapat benjolan putih kekuningan pada daerah limbus

    yang dikeliingi daerah konjungtivitis yang hiperemis.Pada anak anak dengan gi/i buruk, keratitis 'ikten ini dapat berkembang

    menjadi tukak korne karena in'eksi sekunder.Penyembuhan pada keratitis 'ikten ini menyisakan jaringan parut yang

    disertai neovaskularisasi kornea. Pengobatan dapat diberikan berupa tetes mata

    steroid.'. Keratitis sika

    &uatu bentuk keratitis yang disebabkan oleh kurangnya sekresi kelenjar

    lakrimal atau sel goblet yang berada di konjungtiva, dapat disebabkan oleh

    berbagai penyakit atau keadaan sebagai berikut!)e'isiensi kelenjar air mata*sindron syogren, tumor kelenjar air mata, obat obat diuretik,

    penggunaan atropin ama, usia lanjut+)e'isiensi komponen lemak dan air mata*ble'eritis menahun, pembedahan kelopak mata+)e'isiensi komponen musin*&&6, truma kimia, devisiensi vitamin "+Paparan air mta yang berebihan*keratitis karena lago'talmus, hidup didaerah yang panas dan

    kering+-usaknya mikro'ili pada kornea

    *trauma kimia+g. Keratitis lepra&uatu bentuk keratitis yang dikibatkan oleh gangguan tro'ik sara', disebut

    juga keratitis neuroparalitik.&ecara subjekti', penderita datang karena keluahan pembengkakan yang

    kemerahan pada papebra dan keluhan lain pada bagian tubuh diluar mata.&ecara objekti', terdapat keratitis avaskular berupa lesi pungtata berwarna

    putihseperti kapur yang lama kelamaan batasnya akan mengabur dan

    sekelilingnya akan berkabut.

    10

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    11/16

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    12/16

    (. )aluk"ma Akut2laukoma adalah neuropati optik yang disebabkan oleh tekanan

    intraokular *T5 + yang relati' tinggi, ditandai oleh kelainan lapang pandang

    yang khas dan atro'i papil sara' optik. Mata merah dengan penglihatan turun

    mendadak biasanya merupakan glaukoma sudut tertutup akut. Pada glaukoma

    sudut tertutup akut, tekanan intraokular meningkat mendadak dan terjadi pasien

    dengan sudut bilik mata sempit.

    2ambar D. 2laukoma sudut tertutup akut"namnesa yang khas sekali pada galukoma primer sudut tertutup akut

    adalah nyeri pada mata yang mendapat serangan. 9yeri dapat berlangsung

    beberapa jam dan hilang setelah tidur. &elain nyeri keluhan lain berupa melihat

    halo *pelangi+ di sekitar lampu dan keadaan ini merupakan stadium prodromal.

    2ejala dapat disertai penglihatan kabur, mata merah, kornea keruh, mual dan

    muntah.Pengobatan glaukoma akut harus segera dilakukan yaitu berupa

    pengobatan topikal dan sistemik. Tujuan pengobatan ialah menurunkan tekanan

    bola mata secepatnya dan bila tekanan bola mata normal dan mata tenang

    dilakukan pembedahan. Pengobatan topikal dapat diberikan pilokarpin $

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    13/16

    klasi'ikasi ini uveitis dibagi menurut lokasi proses peradangan jaringan uvea,

    yaitu uveitis anterior, uveitis intermediet, uveitis posterior dan panuveitis.

    5stilah panuveitis digunakan pada proses in'lamasi yang terjadi pada segmen

    anterior, vitreus, retina dan koroid.a+ 4veitis anterior

    4veitis anterior ditandai dengan adanya dilatasi pembuluh darah

    yang akan menimbulkan gejala hiperemia silier *hiperemi perikorneal

    atau pericorneal vascular in#ection +. Peningkatan permeabilitas ini

    akan menyebabkan eksudasi ke dalam akuos humor, sehingga terjadi

    peningkatan konsentrasi protein dalam akuos humor. Pada pemeriksaan biomikroskop *slit lamp+ hal ini tampak sebagai akuos

    'lare atau sel, yaitu partikel partikel kecil dengan gerak Brown *e'ek

    tyndal+. Kedua gejala tersebut menunjukkan proses peradangan akut.Keluhan pasien dengan uveitis anterior akut adalah mata sakit,

    merah, 'oto'obia, dan penglihatan turun ringan dengan mata berair.

    Perjalanan penyakitnya khas yaitu berlangsung antara $ = minggu.

    Kadang kadang penyakit ini memeperlihatkan gejala kekambuhan dan

    menjadi menahun.

    2ambar @. 4veitis "nterior Tujuan utama dari pengobatan uveitis anterior adalah untuk

    mengembalikan atau memperbaiki 'ungsi penglihatan mata. "pabila

    sudah terlambat dan 'ungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan

    seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk mencegah

    memburuknya penyakit dan terjadinya komplikasi yang tidak

    diharapkan. Terapi yang dapat diberikan adalah midritikum

    *sikloplegik+. Tujuan pemberian midriatikum adalah agar otot ototiris

    13

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    14/16

    dan badan silier relaks, sehingga dapat mengurangi nyeri dan

    mempercepat panyembuhan. &elain itu, midriatikum sangat berman'aat

    untuk mencegah terjadinya sinekia, ataupun melepaskan sinekia yang

    telah ada. Midriatikum yang biasanya digunakan adalah sul'as atropin

    #< sehari % kali tetes. Kemudian diberikan juga anti in'lamasi

    kortikosteroid. Kortikosteroid topikal merupakan metode pemberian

    yang paling sering dan biasanya digunakan untuk kasus kasus uveitis

    anterior.Komplikasi yang dapat terjadi akibat uveitis anterior adalah

    glaukoma sekunder dan katarak komplikata.

    ,. Pter#g#um mera$ang )ra$e III $an )ra$e I%Pterigium grade 555 *mencapai tepi pupil+ dan grade 5> *melewati tepi

    pupil+ yang meradang, akan memberikan mani'estasi klinis berupa keluhan

    mata iri'tati', merah, dan timbul gangguan penglihatan. Pada grade 555 dan

    grade 5> ini, pterigium sudah menutupi media penglihatan, sehingga perlu

    dilakukan pembedahan. 9amun sebelum dilakukan pembedahan, jika terdapat

    peradangan maka diberikan steroid atau tetes mata dekongestan terlebihdahulu.

    2ambar E. Pterigium

    14

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    15/16

    2ambar F. Pterigium 2rade 5>

    BAB III!E IMPULAN

    Mata merah merupakan keluhan yang timbul akibat terjadinya perubahan

    warna bola mata yang sebelumnya berwarna putih menjadi merah. Mata terlihat

    merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada

    peradangan mata akut.Klasi'ikasi mata merah dapat dibagi menjadi dua yakni mata merah dengan

    visus normal dan mata merah dengan visus menurun.)iagnosis banding untuk mata merah dengan visus menurun antara lain

    keratitis, glaukoma akut, uveitis, dan pterigium yang meradang grade 555 dan

    grade 5>.Penatalaksanaan kasus mata merah dengan visus normal dan mata merah

    dengan visus menurun tidak sama. Penatalaksanaan kasus mata merah dengan

    visus menurun yang melibatkan media re'rakta seperti kornea, maka anti in'lamasi

    steroid tidak diberikan.

    15

  • 8/9/2019 mata merah dengan penurunan visus

    16/16

    DA-TAR PU TA!A

    "nonim. $;;D. Pedoman $iagnosis dan %erapi &ag'S F. lmu Penya!it ata *d. . &urabaya! -umah &akit 4mum )okter &oetomo.

    llis, Harold. $;;D. Clinical Anatomy, A +evision and Applied Anatomy for Clinical Students *leventh *dition . Massachusetts, 4&" ! BlackwellPublishing, 5nc .

    5lyas, &idharta. $;;D. $asar %e!ni! Pemeri!saan $alam lmu Penya!it ata *disi -edua . 6akarta! 3akultas Kedokteran 4niversitas 5ndonesia

    5lyas, &idharta. $;;E. lmu Penya!it ata. disi Ketiga. 6akarta! 3akultasKedokteran 4niversitas 5ndonesia.

    5lyas, &idharta., Mailangkay., Taim, Hilman., dkk. $;;$. lmu Penya!it atauntu! do!ter umum dan mahasis a !edo!teran. disi $. 6akarta! &agung &eto

    &owka, 6.:., 2urwood, ".&., dan Kabat, ".2. $;#;. +evie of /ptometry, %he 0and1oo! of /ccular $isease anagement % elfth *dition .http!CCwww.revoptom.comC.

    >aughan, )aniel., "sbury, Taylor., -iordan va, Paul. $;;D. /ftalmologyUmum. disi #=. 6akarta! K)T

    16

    http://www.revoptom.com/http://www.revoptom.com/