MASALAH ETIK KEPERAWATAN

16
MASALAH ETIK KEPERAWATAN Kasus 1 Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan sakit tenggorokan, demam dan sulit menelan. Menurut keterangan keluarga kondisi tersebut sering berulang dalam satu tahun bisa 3-4 kali mengalami kekambuhan. Berdasarkan penjelasan tersebut dokter menyarankan agar anak tersebut dilakukan tindakan operasi pengangkatan tonsil. Keluarga menyetujui akan rencana tindakan keperawatan tersebut. Pada kasus 1 prinsip etik yang harus dimiliki perawat adalah: Menepati janji (fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. Pada kasus tersebut keluarga telah setuju akan tindakan operasi dengan tujuan agar anggota keluarganya sembuh. Sehingga tugas perawat yaitu sesuai dengan kewajiban sebagai seorang perawat yaitu memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

Transcript of MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Page 1: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Kasus 1

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan sakit tenggorokan, demam dan sulit

menelan. Menurut keterangan keluarga kondisi tersebut sering berulang dalam satu tahun bisa 3-

4 kali mengalami kekambuhan. Berdasarkan penjelasan tersebut dokter menyarankan agar anak

tersebut dilakukan tindakan operasi pengangkatan tonsil. Keluarga menyetujui akan rencana

tindakan keperawatan tersebut.

Pada kasus 1 prinsip etik yang harus dimiliki perawat adalah:

Menepati janji (fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang

lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.

Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang

dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan

bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah

penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. Pada kasus tersebut keluarga

telah setuju akan tindakan operasi dengan tujuan agar anggota keluarganya sembuh. Sehingga

tugas perawat yaitu sesuai dengan kewajiban sebagai seorang perawat yaitu memulihkan

kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

Kasus 2

Seorang anak perempuan usia 12 tahun dengan keluhan kesulitan menelan kecuali cairan

(disfagia) dan nyeri setempat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada palatum

mole. Dokter memberikan antobiotik selama 5 hari dan apabila abses tidak menghilang maka

akan direncanakan untuk dilakukan insisi. Selanjutnya dokter menyarankan untuk mengangkat

tonsil guna mencegah kekambuhan. Keluarga sulit menerima saran dokter untuk dilakukan

pengangkatan tonsil karena masalah biaya. Dokter dan perawat menghargai keputusan keluarga.

Page 2: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Pada kasus 2 prinsip etik yang harus dimiliki perawat yaitu:

Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan

kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien

sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan

kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk

memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya

kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani

perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk

kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya

hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka

memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan

dasar dalam membangun hubungan saling percaya. Pada kasus tersebut perawat harus

menyampaikan dengan jujur tindakan pengangkatan tonsil kepada keluarga sesuai dengan saran

dokter.

Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu

membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat

sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang

lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai

persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian

dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan

otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan

dirinya. Pada kasus tersebut keluarga tidak menyetujui dengan dilakukannya tindakan

pengangkatan tonsil, sehingga perawat dan dokter harus menghargai keputusan yang diambil

oleh keluarga pasien.

Page 3: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Kasus 3

Seorang laki berusia 45 tahun bekerja sebagai seorang penceramah dan perokok berat datang

dengan keluhan suara serak dan terkadang tidak dapat mengualrkan suara. Pasien mengatakan

mempuanyai riwayat sinusitis kronis. Pasien mendapatkan terapi antibiotika dan dianjurkan

untuk istirahat dan membatasi merokok.

Pada kasus tersebut prinsip etik yang harus dimiliki seorang perawat yaitu:

Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang

menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek

profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan

keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Pada kasus tersebut

perawat telah melakukan tindakan yang sesuai dengan standar praktek keperawatan yaitu dengan

memberikan terapi antibiotic.

Page 4: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

SISTEM RESPIRASI

( Masalah Etik Keperawatan )

Oleh :

F. ADITYA PRIHANTONO

FAISAL AZHARI

YOSEP HARI NUGROHO

ZAKARIA

WITRIYANTO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MITRA LAMPUNG

PROGRAM SLTUDI KEPERAWATAN

2010

Page 5: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

SISTEM RESPIRASI

( Manejemen Kasus )

Oleh :

F. ADITYA PRIHANTONO

FAISAL AZHARI

YOSEP HARI NUGROHO

ZAKARIA

WITRIYANTO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MITRA LAMPUNG

PROGRAM SLTUDI KEPERAWATAN

2010

Page 6: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

MANAGEMEN KASUS

Kasus 1

Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang ke poli anak dengan keluahan hidung tersumbat,

demam dan sakit kepala, serta nyeri otot sejak 2 hari yang lalu. Anak tersebut tampak lemah dan

lelah (malaise.).

1. selesma/ commond cold

2.data pelengkap yang dibutuhkan

- hidung tersumbat

- demam dan sakit kepala

- nyeri otot

- lemah dan lelah (malaise)

- sakit tenggorokan

- sakit kepala

- nafsu makan berkurang

3. diagnosa keperawatan

a). Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi secret yang berlebih

4. rencana asuhan keperawatan

a). Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan.

b). Kaji tanda vital dan tingkat kesasdaran setaiap jam dan prn

c). Berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan

d). Pantau dan catat gas-gas darah sesuai indikasi : kaji kecenderungan kenaikan PaCO2 atau

kecendurungan penurunan PaO2

Page 7: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

e). Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 jam

f). Pertahankan tirah baring dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30 sampai 45 derajat untuk

mengoptimalkan pernapasan

Kasus 4

Seorang perempun mahasiswa keperawatan usia 22 tahun datang kepoli penyakit dalam dengan

keluhan sakit tenggorokan, sulit menelan dan merasa banyak lender ditenggorokan. Ketika

dilakukan pemeriksaaan fisik didapatkan mukosa tenggorokan yang sngat merah.

1. faringitis

2. data pelengkap yang dibutuhkan

- demam tinggi

- sakit kepala

- rasa nyeri diperut dan muntah-muntah

- tenggorokan teras nyeri

- amandel erwarna merah dan membengkak

3. diagnosa keperawatan

1). Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan

2). Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan dengan sekret yang kental ditandai

dengan kesulitan dalam bernafas,

4. rencana asuhan keperawatan

1). Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan

Page 8: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

a). pantau tanda-tanda vital

Rasional: Untuk mengetahui keadaan umum klien secara menyeluruh

b). ajarkan tekhnik relaksasi seperti nafas dalam

Rasional: Meningkatkan relaksasi dan mengurangi nyeri

c). kolaborasi dalam pemberian analgetik

Rasional: Analgetik berfungsi untuk mengurangi nyeri

d). catat indkator non verbal dan respon automatic terhadap nyeri, evaluasi efek analgesic

Rasional: Alat menentukan adanya nyeri, kebutuhan terhadap keefektifan obat

2). Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan dengan sekret yang kental ditandai

dengan kesulitan dalam bernafas,

a). Identifikasi kualitas atau kedalaman nafas pasien

rasional: Untuk mengetahui keadaan napas pasien

b). Anjurkan untuk minum air hangat

rasional: Untuk mencairkan sputum agar mudah dikeluarkan

c). Ajari pasien untuk batuk efektif

rasional: Untuk melegakan saluran pernapasan

d). Kolaborasi untuk pemberian ekspektoran

rasional: Untuk mengencerkan dahak

Kasus 5

Page 9: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan sakit tenggorokan, demam dan sulit

menelan. Menurut keterangan keluarga kondisi tersebut sering berulang dalam satu tahun bisa 3-

4 kali mengalami kekambuhan. Berdasarkan penjelasan tersebut dokter menyarankan agar anak

tersebut dilakukan tindakan operasi pengangkatan tonsil. Keluarga menyetujui akan rencana

tindakan keperawatan tersebut.

1. tonsillitis

2. data pelengkap yang dibutuhkan

- rasa gatal atau kering ditenggorokan

- lesu

- nyeri sendi

- anoreksia

- tonsil membengkak

- suhu tubuh naik

3. diagnosa keperawatan

- bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi secret berlebih

- nyeri berhubungan dengan pembengkakan jaringn

4. rencana asuhan keperawatan

1) bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan prodksi secret berlebih

a). kaji atau pantau frekuensi peernafasan

Rasional: takipnea dapat ditemukan pada penerimaan atau selama adanya proses infeksi akut

b). auskultasi bunyi nafas, cabit adanya bunyi nafas

Rasional: adanya obstruksi jalan nafas/ tidak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius

Page 10: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

c). cata adanya dispnea, gelisah, ansiebis distress pernafasan, penggunaan oto bantu

Rasional: disfungsi pernafasan adalah variable yang tergantung pada tahap proses kronis selain

proses akut yang menimbulkan perawatan dirumah sakit

d). kaji pasien untuk posisi yang nyaman

Rasional: peninggian tempat tidur mempermudah fungsi pernafasn dengan menggunakan

gravitasi

2). Nyeri berhubungan dengan pembengkakan jaringan

a). berikan tindakan nyaman (pijitan punggung, perubahan posisi) dan aktifitas hiburan

Rasional: meningkatkan relaksasi dan membantu pasien memfokskan perhatian pada sesuatu

disamping diri

b). dorong pasien untuk mengeluarkan saliva atau penghisap mulut dengan hati-hati bila tidak

bisa menelan

Rasional: menelan menyebabkan aktifitas otot yang dapat menimbulkan nyeri karena adanya

edema/ regangan jahitan

c). catat indkator non verbal dan respon automatic terhadap nyeri, evaluasi efek analgesic

Rasional: Alat menentukan adanya nyeri, kebutuhan terhadap keefektifan obat

d). anjurkan penggunaan perilaku managemen stress contoh: tekhnik relaksasi

Rasional: mencegah kelelahan/ terlalu lelah dan dapat meningkatkan koping terhadap

stress/ketidaknyamanan

e). berikan irigasi oral, anestasi sprei dan kumur-kumur

Rasional: memperbaiki kenyamanan, meningkatkan penyembuhan dan menurunkan bau mulut.

Kasus 6

Page 11: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Seorang anak perempuan usia 12 tahun dengan keluhan kesulitan menelan kecuali cairan

(disfagia) dan nyeri setempat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada palatum

mole. Dokter memberikan antobiotik selama 5 hari dan apabila abses tidak menghilang maka

akan direncanakan untuk dilakukan insisi. Selanjutnya dokter menyarankan untuk mengangkat

tonsil guna mencegah kekambuhan.

1. abses peritonsil

2. data pelengkap yang dibutuhkan

- panas sub fibris

- disfagia atau odinofagia

- nyeri telinga

- pembengkakan pada palatum mole

- kesulitan menelan

3. diagnosa keperawatan

1). Hipertensi berhubungan dengan proses infeksi

2). Anorexia berhubungan dengan disfagia

4. Rencana asuhan keperawatan

1). Hipertensi berhubungan dengan proses infeksi

a). Pantau tanda vital tiap 4 jam sekali

rasional: Untuk mengetahui keadaan umum klien secara menyeluruh

b). Kompres hangat pada pusat panas seperti aksila dan dahi

Rasional: Untuk mengurangi panas

c). Catat dan laporkan pada dokter bila terjadi perubahan pada kondisi pasien

Page 12: MASALAH ETIK KEPERAWATAN

Rasional: Untuk memudahkan perawat dan dokter melakukan rencana tindakan

selanjutnya

d). Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian anti biotik dan anti piretik.

Rasional: Anti biotik, dapat mencegah dan mengantisipasi terjadinya infeksi, anti piretik

dapat memblok pusat panas sehingga panas dapat teratasi.

2). Anorexia berhubungan dengan disfagia

a). Kaji penyebab gangguan tidur klien

Rasional: Agar perawat mengetahui penyebab terjadinya gangguan tidur

b). Ciptakan suasana yang tenang

Rasional: Agar pasien tidur dengan nyaman

c). Atur posisi klien yang nyaman

Rasional: Agar pasien tidur dengan nyenyak

d). Hindari melakukan tindakan saat klien tidur

Rasionalisasi : Agar pasien tidur lebih lama.