Masalah Anak Tk

10
A. Definisi anak bermasalah Anak bermasalah usia TK 4-6 tahun yang memiliki perilaku non normatif (perilaku) dilihat dari tingkat perkembangannya, ataumengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada waktu belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain di sekolah atau di rumah (sosial). /p> Untuk mengetahui apakah anak bermasalah atau tidak, pendidik (orang tua, guru, orang dewasa disekitar anak) perlu memahami tahapan perkembangan anak dalam segala aspek. Pemahaman tersebut dapat membantu menganalisis dan mengelompokkan anak pada kategori bermasalah atau tidak. B. Karakteristik anak TK 1. Perkembangan motorik Berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi dua yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti ; berjalan, melompat, berlari, melempar dan menaiki. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan otot halus, seperti ; menggambar, menggunting, melipat kertas, meronce, dan lain sebagainya. Ciri khas perkembangan motorik anak TK adalah : memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu mampu mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang. Keterampilan koordinasi motorik kasar terbagi atas tiga kelompok yaitu keterampilan lokomotorik (berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling, berhenti, berjalan setelah berhenti sejenak, menjatuhkan diri, dan mengelak), keterampilan

description

masalah anak TK

Transcript of Masalah Anak Tk

Page 1: Masalah Anak Tk

A. Definisi anak bermasalah

Anak bermasalah usia TK 4-6 tahun yang memiliki perilaku

non normatif (perilaku) dilihat dari tingkat perkembangannya,

ataumengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada

waktu belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain di

sekolah atau di rumah (sosial). /p>

Untuk mengetahui apakah anak bermasalah atau tidak,

pendidik (orang tua, guru, orang dewasa disekitar anak) perlu

memahami tahapan perkembangan anak dalam segala aspek.

Pemahaman tersebut dapat membantu menganalisis dan

mengelompokkan anak pada kategori bermasalah atau tidak.

B. Karakteristik anak TK

1. Perkembangan motorik

Berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah

melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang

terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi dua yaitu motorik

halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang

terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti ;

berjalan, melompat, berlari, melempar dan menaiki. Motorik

halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan otot halus,

seperti ; menggambar, menggunting, melipat kertas, meronce,

dan lain sebagainya.

Ciri khas perkembangan motorik anak TK adalah :

memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks,

yaitu mampu mengkombinasikan gerakan motorik

dengan seimbang. Keterampilan koordinasi motorik kasar

terbagi atas tiga kelompok yaitu keterampilan

lokomotorik (berlari, melompat, menderap, meluncur,

berguling, berhenti, berjalan setelah berhenti sejenak,

menjatuhkan diri, dan mengelak), keterampilan

Page 2: Masalah Anak Tk

nonlokomotorik (menggerakan anggota tubuh dengan

posisi tubuh diam ditempat, berayun, berbelok,

mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk,

melengkung, memutar dan mendorong), dan

keterampilan memproyeksi, menangkap dan menerima

(dapat dilihat pada waktu anak menangkap bola,

menggiring bola, melempar bola, menendang bola,

melambungkan bola, memukul dan menarik).

Anak memiliki motivasi instrinsik sehingga tidak mau

berhenti melakukan aktivitas fisik baik yang melibatkan

gerakan motorik halus maupun motorik kasar.

2. Perkembangan kognitif

Berarti proses yang terjadi secara internal di dalam pusat

susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir,

berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik

dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf.

Ciri khas perkembangan kognitif anak TK adalah :

Anak sudah mampu menggambarkan objek yang secara

fisik tidak hadir, seperti anak mampu menyusun balok

kecil untuk membangun rumah-rumahan, menggambar,

dll.

Anak tidak mampu memahami prespektif atau cara

berpikir orang lain (egosentris), seperti ketika

menggambar anak menunjukkan gambar ikan dari sudut

pengamatannya.

Anak belum mampu berpikir kritis tentang apa yang ada

dibalik suatu kejadian, seperti anak tidak mampu

menjawab alasan mengapa menyusun balok seperti ini

dll.

Page 3: Masalah Anak Tk

3. Perkembangan bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara,

dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota

tubuh lainnya yang memiliki aturan sendiri.

Ciri khas perkembangan bahasa anak TK adalah

Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan

bahasa anak. Anak dapat menggunakan kalimat dengan

baik dan benar.

Telah menguasai 90% dari fonem (satuan bunyi terkecil

yang membedakan kata seperti kemampuan untuk

merangkaikan bunyi yang didengarnya menjadi satu kata

yang mengandung arti contohnya i, b, u menjadi ibu) dan

sintaksis (tata bahasa, misal saya memberi makan ikan”

bukan ”ikan saya makan beri”) bahasa yang digunakan.

Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak

sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan

menanggapi pembicaraan tersebut.

Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata.

Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak

menyangkut; warna, ukuran, bentuk, rasa, bau,

keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan,

jarak, permukaan (kasar-halus)

Mampu menjadi pendengar yang baik.

Percakapan yang dilakukan telah menyangkut berbagai

komentar terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya

sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya.

Sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca

bahkan berpuisi.

4. Perkembangan psikososial

Page 4: Masalah Anak Tk

Merupakan perkembangan yang membahas tentang

perkembangan kepribadian manusia, khususnya yang berkaitan

dengan emosi, motivasi dan perkembangan kepribadian.

Ciri khas perkembangan psikososial anak TK adalah

Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri.

Sudah dapat merasakan kelucuan (misalnya, ikut tertawa

ketika orang dewasa tertawa atau ada hal-hal yang lucu).

Rasa takut dan cemas mulai berkembang, dan hal ini

akan berlangsung sampai usia 5 tahun.

Keinginan untuk berdusta mulai muncul, akan tetapi anak

takut untuk melakukannya.

 Perasaan humor berkembang lebih lanjut.

 Sudah dapat mempelajari mana yang benar dan yang

salah.

 Sudah dapat menengkan diri

 Pada usia 6 tahun anak akan menjadi sangat asertif,

sering berperilaku seperti boss (atasan), medominasi

situasi, akan tetapi dapat menerima nasihat.

 Sering bertengkar tetapi cepat berbaikan kembali.

 Anak sudah dapat menunjukkan sikap marah.

 Sudah dapat membedakan yang benar dan yang tidak

benar, dan sudah dapat menerima peraturan dan disiplin.

C. Batasan-batasan bermasalah

Anak bermasalah di TK dapat dilihat dari :

1. Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak,

maksudnya seberapa banyak tingkah laku yang

menimbulkan masalah muncul, misalnya anak ngambek

setiap hari , malah beberapa kali dalam sehari maka hal

itu pertanda anak bermasalah.

Page 5: Masalah Anak Tk

2. Intensitas perilaku maksudnya tingkat kedalaman

perilaku anak yang bermasalah, misalnya, rentang

perhatian anak untuk konsentrasi sangat pendek, anak

mudah beralih perhatiannya baik dalam belajar atau

bermain.

3.  Usia anak yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang

tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak

seusianya.

4.  Ukuran norma budaya, maksudnya, anak dikatakan

bermasalah sangat bergantung pada ukuran budaya

setempat.

Apakah anak TK yang terlambat perkembangannya sama artinya

dengan anak yang bermasalah? Jawabannya ya dan tidak

Ya, jika anak yang terlambat dalam perkembangan tersebut sulit

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan rumah.

Tidak, jika anak berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitarnya (anak berkembang dengan iramanya masing-masing).

Untuk tahu apakah anak tersebut bermasalah maka pendidik

harus memperhatikan kekhasan perilaku anak. Berikut ini

pertanyaan yang dapat mengidentifikasi apakah anak tersebut

bermasalah atau tidak.

1. Apakah frekuensi tingkah laku yang menyimpang

tersebut terlihat setiap waktu?

2.  Apakah perilaku tersebut mengganggu aktivitas anak

baik dalam belajar maupun bermain?

3.  Jika tingkah laku tersebut tidak diatasi dengan segera

apakah akan menimbulkan masalah dalam

perkembangan anak secara menyeluruh?

Jika semua pertanyaan tersebut dijawab ”ya”

maka besar kemungkinan anak tersebut bermasalah.

Page 6: Masalah Anak Tk

D. Respon guru TK dalam menghadapi anak TK yang

bermasalah

1.  Menghadapi emosi-emosi negatif anak, dan saat emosi

negatif anak muncul sebaiknya guru menciptakan

hubungan yang akrab

2.  Sabar menghadapi anak yang sedih, marah, atau

ketakutan, dan tidak menjadi marah jika menghadapi

emosi anak.

3.  Sadar dan menghargai emosi-emosinya sendiri.

4. Melihat emosi negatif sebagai arena yang penting dalam

mengasuh anak.

5.  Peka terhadap keadaan emosi anak, walaupun ungkapan

emosinya tidak terlalu kelihatan.

6.  Tidak bingung atau cemas menghadapi ungkapan-

ungkapan emosional anak.

7.  Tidak menanggapi lucu atau meremehkan perasaan

negatif anak.

8.  Tidak memerintahkan apa yang harus dirasakan oleh

anak.

9.  Tidak merasa bahwa guru harus membereskan semua

masalah bagi anak.

10. Menggunakan saat-saat emosional sebagai saat untuk

mendengarkan anak, berempati dengan kata-kata yang

menyejukkan, menolong anak memberi nama emosi yang

sedang dirasakan, menentukan batas-batas dan

mengajarkan ungkapan emosi yang dapat diterima, dan

mengajarkan anak untuk terampil dalam menyelesaikan

masalah.

E. Masalah anak TK

Page 7: Masalah Anak Tk

a. Penakut

Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan

tidak wajar maka perlu diperhatikan. Rasa takut anak TK

biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter

gigi, ketinggian, monster, lamunan, sekolah, angin topan, dll.

Rasa takut yang berlebihan terlihat dalam gejala-gejala seperti

berikut :

1.  Gejala psikis, seperti ; gangguan makan, tidur, perut, sulit

bernafas, dan sakit kepala.

2.  Gejala emosional, seperti ; rasa takut, sensitif, rendah

diri, ketidakberdayaan, bingung, putus asa, marah, sedih,

bersalah.

3.  Gejala tingkah laku seperti : gangguan tidur, mengisolasi

diri, prestasi kurang di sekolah, agresi, mudah

tersinggung, menghindari pergi keluar, ketergantungan

pada suatu benda, dan terus berada di kamar orang tua.

Penyebab anak memiliki rasa takut :

1. Intelegensi (anak-anak yang tingkat intelegensi tinggi

cenderung punya rasa takut yang sama dengan anak

yang berusia lebih tua, demikian pula sebaliknya).

2.  Jenis kelamin (anak perempuan lebih takut dibanding

laki-laki karena lingkungan sosial lebih menerima rasa

takut perempuan).

3.  Keadaan fisik (anak cenderung takut bila dalam keadaan

lelah, lapar atau kurang sehat).

4.  Urutan kelahiran (anak sulung cenderung lebih takut

karena perlindungan yang berlebihan).

5.  Kepribadian anak (anak yang kurang memperoleh rasa

aman cenderung lebih penakut).

Page 8: Masalah Anak Tk

6.  Adanya contoh yang dilihat anak, seperti ; tontonan TV,

atau ibu yang takut.

7. Trauma yang dialami anak-anak, seperti ; tabrakan mobil,

angina topan, bencana alam, dll.

8.  pola asuh orang tua yang menghidupkan rasa takut anak

seperti ; paksaan, hukuman, ejekan, ketidakperdulian,

dan pelindungan diluar batas.

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik

1.  Mendengarkan cerita anak

2. Lindungi dan hibur anak

3.  Ajari kenyataan

4.  Memberi hadiah

5.  Memberi contoh teladan (guru sebagai model)

6.  Coping model (adalah salah satu cara seseorang

menghadapi rasa takut namun ia harus melewati rasa

takut itu. Salah satu cara dengan bicara pada diri sendiri).

7.  Mendongeng

8.  Melakukan aktivitas penuh tantangan

9.  Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan

keberanian

10.  Menggambar

b. Agresif

Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun

verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa

permusuhan. Perilaku tersebut cenderung melukai anak lain seperti

menggigit, mencakar, atau memukul. Bertambahnya usia

diekspresikan dengan mencela, mencaci dan memaki.

Gejala anak yang agresif :

1. Sering mendorong, memukul, atau berkelahi.

Page 9: Masalah Anak Tk

2.  Menyerang dengan menggunakan kaki, tangan, tubuhnya untuk

mengganggu permainan yang dilakukan teman-teman.

3.  Menyerang dalam bentuk verbal seperti ; mencaci, mengejek,

mengolok-olok, berbicara kotor dengan teman.

4.  Tingkah laku mengganggu muncul karena ingin menunjukkan

kekuatan kelompok. Biasanya melanggar aturan atau norma yang

berlaku di sekolah seperti; berkelahi, merusak alat permainan

milik teman, mengganggu anak lain.

Penyebab anak agresif

1. Pola asuh yang keliru (melakukan kekerasan terhadap anak,

otoriter terhadap anak dan terlalu protektif, terlalu memanjakan

anak (orang tua selalu mengijinkan atau membenarkan

permintaan anak)

2. Reaksi emosi terhadap frustasi (banyaknya larangan yang dibuat

guru atau orang tua (kecemasan yang berlebihan), sementara

anak melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya).

3. 3. Tingkah laku agresif sebelumnya (tingkah laku agresif yang

pernah dilakukan anak mendapat penguatan dari keluarga atau

guru).

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

1. Bermain peran

2.  Belajar mengenal perasaan

3.  Belajar berteman melalui permainan beregu

4.  Beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya

5.  Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik

c. Pemalu

Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang

timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif

terhadap dirinya.

Page 10: Masalah Anak Tk

Ciri anak pemalu adalah :

1.  Kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa

2.  Tidak mampu menatap mata orang lain ketika berbicara

3.  Tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas

4.  Enggan bergabung dengan anak-anak lain

5.  Lebih senang bermain sendiri

6.  Tidak berani tampil dalam permainan

7.  Membatasi diri dalam pergaulan

8.  Anak tidak banyak bicara

9.  Anak kurang terbuka

Penyebab anak pemalu

1. Keadaan fisik

2. Kesulitan dalam bicara

3. Kurang terampil berteman

4. Harapan orang tua yang terlalu tinggi

5. Pola asuh yang mencela

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

1. Melibatkan anak pada kegiatan yang menyenangka

2.  Belajar bergabung melalui permainan

3.  Mengajar cara mulai berteman

4.  Dorong anak berpartisipasi dalam kelompok

Daftar pustaka

Dra. Rosmala Dewi, M.Pd. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak.

Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Dikti. Jakarta 2005

Dr. Martini Jamaris, M.Sc. Ed. Perkembangan dan Pengembangan Anak

Usia Taman Kanak-kanak. Program PAUD PPS UNJ. Jakarta 2005