PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanak-anak TK Kanisius klepu, (3)...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanak-anak TK Kanisius klepu, (3)...
i
PERBEDAAN PENGUASAAN KOSAKATA
ANTARA ANAK-ANAK TK KANISIUS WIROBRAJAN, YOGYAKARTA
DAN ANAK-ANAK TK KANISIUS KLEPU, MINGGIR, SLEMAN,
YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh:
Yusepin Nuri Sulistyani
021224008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria sumber kekuatan dan pengharapanku.
Bapak dan Ibuku yang telah memberiku doa dan curahan kasih sayang.
Kakak-kakakku dan Adikku yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Orang yang paling aku sayangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
“’Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Keristus Yesus bagi kamu.”
(1 Tes 5 : 16 18)
”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
(Fillipi 4 : 13)
”Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintahMU”
(Mazmur 119 : 66)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yusepin Nuri Sulistyani NIM : 021224008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul PERBEDAAN PENGUASAAN KOSAKATA ANTARA ANAK-ANAK TK KANISIUS WIROBRAJAN, YOGYAKARTA DAN ANAK-ANAK TK KANISIUS KLEPU, MINGGIR, SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan ini saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data. Mendistribusikan secara terbatas, dan mempulikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun royalitas kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 4 Desember 2009 Yang menyatakan Yusepin Nuri Sulistyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK Sulistyani, Yusepin Nuri. 2009 : Perbedaan Penguasaan Kosakata antara Anak-
anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu, Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi Program Sarjana. Yogyakarta: PBSID, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skipsi ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan seberapa tinggikah tingkat
penguasaan kosakata bahasa Indonesia anak-anak TK Kanisius Wirobrajan, (2)mendeskripsikan seberapa tinggikah tingkat penguasaan losakata bahasa Indonesia anak-anak TK Kanisius klepu, (3) mendeskripsikan perbedaan penguasaan kosakata.
Populasi penelitian ini adalah anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius Klepu Yogyakarta. Instrumen yang digunakan adalah mengerjakan soal dengan cara melengkapi soal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberi tes melengkapi soal. Setelah terkumpul data diklasifikasikan, kemudian dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku selanjutnya menggunakan tes-t.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) skor rata-rata penguasaan kosakata TK Kanisius Wirobrajan adalah 62,57. Setelah ditransformasikan ke skala seratus skor berada dalam interval 56%-65%, yang termasuk dalam kategori sedang, (2) skor rata-rata penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius Klepu adalah 56,27. Setelah ditransformasikan ke skala seratus berada dalam interval 36%-45%, yang termasuk dalam kategori kurang, (3) ada perbedaan yang siknifikan penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu. Secara statistik dirumuskan menjadi t tabel > t observasi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan saran: (1) kepala sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada para guru dan anak-anak dengan menyediakan sarana-prasarana yang mendukung peningkatan penguasaan kosakata, (2) para guru TK diharapkan memberikan perhatian yang cukup pada penguasaan kosakata. Guru hendaknya dapat memvarasi materi, dan pengunaan metode serta teknik pembelajaran keterampilan sesuai dengan kurikulum yang ada, (3) bagi peneliti lain yang berminat dapat menggunakan jenis penelitian dan instrumen penelitian yang lebih tepat. Peneliti tersebut dapat mengembangkan topik ini dalam karangan lain dan tidak membatasi dua sekolah saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Sulistyani, Yusepin Nuri. 2009: The Difference of Vocabulary Acquisition between Kindergarten Students of TK Kanisius Wirobrajan and TK Kanisius Klepu, Yogyakarta, in 2007/2008. An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Indonesian Letters and Language Education Study Program, Education and Teaching Faculty, Sanata Dharma University. The objectives of this research were: (1) to describe the vocabulary acquisition of kindergarten students of TK Kanisius Wirobrajan, (2) to describe the vocabulary acquisition of kindergarten students of TK Kanisius Klepu, (3) to describe the difference between vocabulary acquisition. The population of the research were kindergarten students of TK Kanisius Wirobrajan and TK Kanisius Klepu Yogyakarta. The instrument used in this research was a test of completing. The data collection technique was done by giving tests of sentences completion. After collecting the data, it was classified. Then, it was analysed by determining the mean and the standard deviation using the t-test. The result shows that: (1) the average score of the vocabulary acquisition of kindergarten students of TK Kanisius Wirobrajan is 62.57. After being transformed to a hundred scale, the score is in interval 56-65%, which belongs to the category of medium, (2) the average score of vocabulary acquisition and producing simple sentences of kindergarten students of TK Kanisius Klepu is 56.27. After being transformed to a hundred scale, it is in interval 36-45%, which belongs to the category of fair, (3) there is a singnificant difference on the vocabulary acquisition on kindergarten students of TK Kanisius Wirobrajan and TK Kanisius Klepu. It is statistically formulated to be t table > t observation. Based on the result of the research, the researcher comes up with some suggestions: (1) the school principals should give encouragement to students and teachers by giving some supporting facilities for improving the students’ vocabulary acquisition, (2) kindergarten teachers should give sufficient attention to the students’ vocabulary acquisition; the teachers should vary the materials, teaching methods and techniques that are suitable with the current curriculum, (3) other researchers who are interested in doing another research can use more appropriate kinds of research and research instruments. Those researchers may develop this topic in other fields and not to limit the research subjects in two schools.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas kasih, karunia, dan berkat-Nya,
serta Bunda Maria yang telah melimpahkan rahmat dan kasihnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Perbedaan Penguasaan Kosakata antara
Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu, Minggir, Yogyakarta
Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud bukan semata-mata kerja
penulis sendiri, melainkan berkat bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh kerena itu, penulis dengan tulus hati ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang dengan penuh
perhatian, kesabaran, dan kesetiaan, mengarahkan, mendampingi,
membimbing, memberikan perhatian dan sumbangan pemikiran, mengkritik,
dan memotivasai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. P. Hariyanto, selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia
membimbing penulis dengan sabar, teliti, mengarahkan, dan memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. J. Prapta Diharja S.J., M.Hum., selaku Kaprodi PBSID Periode 2005-
2009 yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Dr. Yuliana Seyianingsih, selaku Kaprodi PBSID Periode 2009-2012 yang
telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen PBSID yang dengan kesabaran dan kesetiaan dalam mendidik
penulis selama menempuh ilmu di PBSID.
6. Ibu Entina Kris Widyaningsih, selaku Kepala Sekolah TK Kanisius
Wirobrajan, Yogyakarta.
7. Ibu Tatiana Sulami, selaku Kepala Sekolah TK Kanisius Klepu, Minggir,
Sleman, Yogyakarta.
8. Ibu guru TK Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta.
9. Ibu guru TK Kanisius Klepu, Minggir, Sleman, Yogyakarta.
10. Mas F.X. Sudadi, karyawan sekertariat PBSID yang dengan penuh kesabaran
memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis selama berproses di
PBSID dan penyelesaian skripsi ini.
11. Karyawan perpustakaan USD yang telah banyak membantu dan memberikan
pinjaman buku kepada penulis.
12. Teman-teman PBSID angkatan 2003, 2002, dan angkatan 2001.
13. Yeni Ambarwati, Dwi Riyanto, Ridemta Hesti, dan Hertanti Pratiwi teman
seperjuangan dalam menyusun skripsi yang telah menjadi teman diskusi dan
bertukar pikiran serta semangat yang baik selama ini.
14. Kedua orang tuaku, Ibu Theresia Muji Sunarti dan Bapak Narto Triwiyono
yang telah memberikan segalanya baik materi maupun dorongan semangat
sehingga aku bisa seperti sekarang ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Variabel Penelitian ......................................................................... 5
1. 6 Batasan Istilah ................................................................................ 6
1.7 Sistematika Penyajian ................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8
2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 10
2.2.1 Kosakata Bahasa Indonesia ....................................................... 10
2.2.2 Perkembangan Bahasa Anak dari Lahir Sampai Prasekolah ..... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 22
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 22
3.2 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ................................. 22
3.3 Instrumen Penelitian .................................................................... 23
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24
3.5 Teknik Analisis Data .................................................................. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 31
4.1 Deskripsi Data .............................................................................. 31
4.2 Analisis Data ................................................................................. 34
4.3 Pembahasan .................................................................................. 47
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 49
5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian ......................................................... 49
5.2 Implikasi Hasil Penelitian ............................................................. 50
5.3 Saran ............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 53
LAMPIRAN ................................................................................................... 55
BIODATA .................................................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Penentuan Patokan dengan penghitungan persentase skala
seratus ............................................................................................. 28
2. Tabel 2 Pedoman konversi nilai angka ke angka seratus ................ 29
3. Tabel 3 Skor hasil tes penguasaan kosakata
TK Kanisius Wirobrajan ................................................................. 32
4. Tabel 4 Skor hasil tes penguasaan kosakata TK Kanisius Klepu .... 33
5. Tabel 5 Skor hasil tes penguasaan kosakata
TK Kanisius Wirobrajan ................................................................. 35
6. Tabel 6 Skor hasil tes penguasaan kosakata TK Kanisius Kepu ..... 36
7. Tabel 7 Konversi Angka dalam Skala Seratus Anak TK kanisius
Wirobrajan ....................................................................................... 38
8. Tabel 8 Ubahan Nilai Hasil Penguasaan
anak-anak TK Kanisius Wirobrajan ............................................... 39
9. Tabel 9 Konversi Angka dalam Skala Seratus anak TK Kanisius klepu
............................................................................................................ 41
10. Tabel 10 Ubahan Nilai Hasil Penguasaan anak-anak
TK Kanisius Klepu .......................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel Nilai-nilai Kritis t ...................................................................... 55
2. Daftar nama anak-anak TK Kanisius Wirobrajan ............................... 56
3. Daftar nama anak-anak TK Kanisius Klepu ....................................... 58
4. Surat izin penelitian ............................................................................ 59
5. Surat keterangan telah melakukan penelitian ...................................... 61
6. Contoh Instrumen dan Kunci Jawaban ............................................... 63
7. Hasil pekerjaan anak-anak .................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peranan yang sangat besar dalam proses berpikir seseorang.
Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan ide yang ada dalam pikirannya
kepada orang lain. Secara garis besar bahasa dalam kehidupan manusia memiliki dua
peran utama yaitu sebagai pengantar makna dan sebagai alat komunikasi (Sarwadi,
1981: 1).
Proses penguasaan keterampilan berbahasa pada umumnya melalui urutan yang
teratur. Pada masa kecil, mula-mula kita belajar menyimak dan belajar berbicara,
dilanjutkan dengan belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa
tersebut dipelajari dalam waktu yang berurutan. Menyimak dan berbicara kita
pelejari sebelum memasuki sekolah. Keterampilan membaca dan menyimak
tergolong keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan keterampilan
berbicara dan menulis termasuk keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Dua,
keterampilan berbahasa yang bersifat produktif (berbicara dan menulis) berhubungan
erat satu sama lain. Keduanya merupakan keterampilan berbahasa untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan seseorang melalui lambang-lambang atau
simbol-simbol bahasa. Kedua keterampilan ini memerlukan pengusaan kaidah.
Kaidah bahasa mengatur hubungan antara pembicara dengan pendengar ataupun
penulis dengan pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Keterampilan berbicara dan menulis memiliki perbedaan karakteristik
pemakaian bahasa. Dalam berbicara, khususnya dalam situasi tidak resmi dapat
digunakan bentuk-bentuk bahasa internal yang tidak menggunakan kaidah-kaidah
bahasa, sebaliknya pemakaian bahasa dalam menulis lebih tertib. Penulisan kata dan
penyusunan kalimat harus sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku dan
konteks yang melingkupi komunikasi (Tarigan, 1984: 1).
Dalam kegiatan berbahasa seseorang harus mempunyai kosakata yang akan
melahirkan ide dan gagasannya, dalam hal ini kosakata bahasa Indonesia mengalami
perkembangan yang terus menerus, semakin banyak kata-kata baru bahasa Indonesia.
Gorys Keraf mengatakan bahwa mereka yang luas kosakatanya akan memiliki pula
keleluasaan yang tinggi untuk menggunakan setepat-tepatnya kata mana yang
harmonis untuk mewakili maksud atau gagasannya (Keraf, 1987: 24)
Usia seseorang juga dapat berpengaruh dalam pemilihan kata untuk
mengungkapkan ide. Anak usia 2,6 tahun menguasai kalimat tanya, kalimat negasi,
kalimat 4 kata, pelafalan vokal telah sempurna, usia 4,0 tahun dapat membuat kalimat
sederhana yang tepat tetapi masih terbatas, usia 5,0 tahun mengusai konstruksi
morfologis dan sintaktis telah sempurna, usia 10,0 tahun sudah matang berbicara
(Archison, 1976 dan Cruterder, 1979 via Pateda, 1990:59). Pendek kata, usia
seseorang dapat berpengaruh terhadap kemampuannya untuk berbahasa. Pendapat itu
dikuatkan oleh Pateda bahwa penguasaan bentuk-bentuk linguistik dapat diukur
lewat usia seseorang. Anak berumur 5 tahun sudah menguasai meminimalisasi
bentuk tanya dan bentuk negasi (bukan/tidak) (Pateda, 1990: 70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Di Indonesia usia 5 tahun merupakan usia prasekolah (taman kanak-kanak).
Dalam penelitian ini peneliti mencoba membuktikan sejauh mana anak-anak
Indonesia pada umur 5 tahun atau usia TK menguasai kosakata bahasa Indonesia.
Penelitian ini dibatasi pada TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu.
Peneliti mengambil populasi anak-anak TK karena pada usia 4-5 tahun anak
mengalami fase yang kritis dalam menanggapi pengaruh lingkungan hidupnya
(Kaseng,1989:2). Pertanyaan yang dilontarkan oleh anak seusia itu mulai
berkepanjangan tidak cukup hanya dijawab dengan kalimat-kalimat pendek saja.
Setiap jawaban akan menimbulkan pertanyaan baru. Contoh kejadian sehari-hari
apabila ayah atau ibunya harus konsentrasi pada pekerjaannya sering memandang
anaknya sebagai tukang cerewet (Sudjanto, 1984: 31). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa luas penguasaan kosakata anak TK, serta mencari setrategi
untuk guru dalam mengajarkan kosakata pada anak TK.
Berdasarkan penjelasan di atas, judul penelitian ini adalah “Perbedaan
Penguasaan Kosakata Antara Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan Anak-anak TK
Kanisius Klepu Minggir Sleman “.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut
1. Seberapa tinggikah tingkat penguasaan kosakata bahasa Indonesia anak-anak
TK Kanisius Wirobrajan Yogyakarta
2. Seberapa tinggikah tingkat penguasaan kosakata bahasa Indonesia anak-anak
TK Kanisius Klepu Minggir Sleman.
3. Sejauh mana perbedaan penguasaan kosakata bahasa Indonesia antara anak-
anak TK Kanisius Wirobrajan Yogyakarta dan TK Kanisius Klepu Minggir
Sleman.
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan
penguasaan kosakata yaitu:
1. Mendeskripsikan tingkat penguasaan kosakata yang telah dikuasai anak-anak
TK Kanisius Wirobrajan.
2. Mendeskripsikan tingkat penguasaan kosakata yang telah dikuasai anak-anak
TK Kanisius Klepu.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penguasaan kosakata antara
anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius Klepu.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi dua pihak yang
terkait dengan adanya penelitian ini yaitu: guru Taman Kanak-kanak dan peneliti lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberilan gambaran kondisi
penguasaan kosakata dan dapat memberikan masukan atau bahan
pertimbangan dalam mengajar.
2. Bagi Peneliti Lain
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sumber acuan untuk
penelitian selanjutnya dan mengembangkan topik penelitian ini. Selain itu
dapat memanfaatkan penelitian ini guna menambah referensi atau bacaan
tentang kosakata.
1.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai (values)
(Nasir, 1988: 149). Menurut Sutrisna Hadi (via Soewandi, (1996: 1) variabel
merupakan suatu objek penelitian dan objek iu bervariasi. Menurut Arikunto, (1990:
89) variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Jadi variable adalah objek
penelitian yang bervariasi dan memiliki bermacam-macam nilai.
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas
dan variable terikat. Variabel terikatnya adalah penguasaan kosakata bahasa
Indonesia anak-anak TK. Variabel bebasnya adalah anak-anak TK Kanisius
Wirobrajan Yogyakarta dan anak-anak TK Kanisius Klepu Minggir tahun pelajaran
2007/2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6 Batasan Istilah
1. Kosakata atau Leksikon Kosakata atau leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki seorang
pembicara, penulis, atau suatu bahasa; kosakata: perbendaharaan kata (Kridalaksana,
200: 127).
2. Kosakata yang dikuasai
Kosakata yang diketahui dan dipakai oleh anak-anak usia prasekolah (Taman
Kanak-kanak).
3. Kemampuan Bahasa
Kemampuan bahasa adalah kemampuan bahasawan untuk mempergunakan
bahasa secara sosial dapat diterima dan memadai (Kridalaksana, 1982).
4. Kosakata yang dipakai
Kosakata yang di ketahui dan di pakai oleh anak-anak usia prasekolah (taman
kanak-kanak) sewaktu berkomunikasi lisan.
5. Anak-anak TK
Anak-anak usia 4-6 tahun yang sekolah di taman kanak-kanak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.7 Sistematika Penyajian
Bab I menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, variable penelitian, batasan istilah, dan sistematika
penyajian.
Bab II menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar
penulisan dan pengolahan data yang meliputi tinjauan peneliti-peneliti terdahulu,
kosakata bahasa Indonesia, dan perkembangan bahasa anak dari lahir sampai pra-
sekolah.
Bab III menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV menguraikan analisis perbedaan penguasaan kosakata dan antara
anak-anak TK Kanisius Wirbrajan dan TK Kanisius Klepu tahun ajaran 2007/2008.
Bab V menguraikan kesimpulan, implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian skripsi ini yaitu penelitian
Sarwadi, E. Chrismy Pudjanti, dan Agatha Indarti.
Penelitian yang dilakukan oleh Sarwadi terwujud dalam buku yang berjudul
Penelitian Kosakata bahasa Indonesia Murid Kelas VI Sekolah Dasar di Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang berangka tahun 1981. Hasil penelitian
ini adalah: (a) letak sekolah pada umumnya berpengaruh terhadap penguasaan
kosakata murid, terutama perbedaan letak sekolah antara daerah kota dan daerah
luarnya. Sedangkan perbedaan letak sekolah antara daerah pinggiran kota (semi kota)
dan daerah pedesaan (rural) dalam hal penguasaan kosakata bahasa Indonesia murid
kelas kurang berpengaruh, (b) rata-rata penguasaan kosakata bahasa Indonesia murid
kelas VI SD di Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta ditemukan lebih dari
5000 kata, (c) pengaruh bahasa daerah (Jawa) tampak pada penguasaan kosakata
yang berupa kata dasar, kata jadian, dan kata ulang, (d) kosakata yang paling banyak
dikuasai murid adalah kata benda, kata kerja, dan jenis kata lain.
Hasil penelitian selanjutnya yaitu jenis-jenis kata, kata yang dikuasai murid-
murid diperinci dengan perurutan angka-angka sebagai berikut: kata benda (1941),
kata kerja (1130), kata sifat (503), kata keterangan (253), kata bilangan (140), kata
ganti (115), kata penghubung (70), kata seru (40), kata depan (6), dan kata sandang
(3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian E. Chrismy Pudjanti dalam rangka menyusun skripsinya yang
berjudul Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia pada Anak-Anak Taman Kanak-
Kanak di Kecamatan Godean, dilakukan pada tahun 1996. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pertama, letak sekolah pada umumnya tidak mempunyai
pengaruh yang besar terhadap perbedaan penguasaan kosakata bahasa Indonesia
anak-anak. Kedua, kata yang bermakna denotatif lebih banyak daripada konotatif
demikian juga kata-kata yang hampir bersinonim dan kata indra (yang dirasakan
sendiri). Ketiga, anak belum mampu memilih kata mana yang lebih tepat dipakai
berdasarkan nilai rasa suatu kata bagi pemakai bahasa. Keempat, pengaruh bahasa
daerah (bahasa Jawa) tampak pada penguasaan kata bahasa Indonesia anak-anak TK
yaitu adanya interferensi leksikal dalam peraturannya.
Penelitan Agatha Indarti dalam rangka menyusun skripsi berjudul
Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia pada Anak Tk di Kota dan di Desa wilayah
Yogyakarta dilakukan pada tahun 1992. Populasi penelitian ini adalah anak-anak TK
di daerah kota dan desa wilayah Yogyakarta. Keempat sekolah itu adalah TK Pangudi
Luhur, TK Tri Pusara Rini sebagai sampel perkotaan sedangkan TK Kanisius Klepu
dan TK Tunas Melati mewakili pedesaan. Hasil penelitian ini adalah (a) penguasaan
kosakata TK di daerah kota lebih tinggi dibandingkan dengan anak TK di daerah
pedesaan, (b) pengaruh pemakaian bahasa Indonesia di lingkungan sekolah dan
tempat tinggal anak sangat berperan dalam memperkaya kosakata bahasa
Indonesianya, (c) pengaruh pemakaian bahasa pertama anak di rumah dapat
memunculkan interferensi morfologis, fonologis, leksikal, dan campur kode, (d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kosakata yang dipilih anak-anak di kota pada waktu membuat kalimat bahasa
Indonesia secara lisan berkaitan dengan alat-alat komunikasi. Kosakata yang dipilih
oleh anak-anak di desa berkaitan dengan hubungan sebab akibat.
Ketiga penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penelitian tentang perbedaan
penguasaan kosakata belum pernah dilakukan sehingga topik ini masih relevan untuk
diteliti.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Kosakata Bahasa Indonesia
A. Kosakata
Kosakata menurut Nurgiyantoro (2001: 213) adalah kekayaan yang dimiliki
suatu bahasa. Menurut Soedjito dalam bukunya yang berjudul Kosa Kata Bahasa
Indonesia (1988:1) kosakata (perbendaharaan kata) adalah: (1) semua kata yang
terdapat dalam satu bahasa, (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh pembicara atau
penulis, (3) kata yang dipakai dalam bidang ilmu pengetahuan, dan (4) daftar kata
yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Soedjito
membagi kosakata menjadi dua yaitu kosakata aktif dan kosakata pasif. Kosakata
aktif adalah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau menulis; sedangkan
kosakata pasif adalah kosakata yang jarang di pakai .
Contoh kosakata aktif: bunga, kembang; matahari; angin; seperti, sebagai;
hati; jiwa; yang; (zaman) dahulu; makan; duduk; muku; wajah; tidur; mandi; sakit;
cerita; kabarnya, katanya. Kosakata pasif: puspa, kusuma; surya, mentari; bayu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pawana; bak, laksana/penaka; kalbu; sukma; nan; bahari; santap; bersemayam; durja;
paras; beradu; bersiram; gering; alkisah; konon.
B. Penguasaan Kosakata Reseptif dan Penguasaan Kosakata Produktif
Pemahaman kosakata harus diikuti oleh kemampuan untuk mengunakannya
dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kosakata meliputi penguasaan
koaskata reseptif dan penguasaan kosakata produktif. Penguasaan kosakata reseptif
berhubungan dengan ketermpilan memcaca dan menyimak, sedangkan penguasan
kosakata produktif berhubungan dengan ketermpilan berbicara dan menulis.
Dalam berkomunikasi, baik pembaca maupun penyimak harus memahami
teks yang diungkapkan secara implisit dan siswa haruslah memiliki penguasaan
kosakata baik reseptif maupun produktif. Kosakata bahasa Indonesia semakin
bertambah, pertambahan itu sejalan dengan perkembangan masyarakat dan
lingkungan hidup (Soedjito, 1988: 1-3).
Henry Guntur Tarigan menjelaskan bahwa kosakata dasar atau basic
vocabulary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali
kemungkinannya dipungut dari bahasa lain ke dalam kosakata dasar, yang termasuk
kosakata dasar:
a) Istilah kekerabatan; misalnya: ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, kakek,
paman, bibi, menantu, mertua.
b) Nama-nama bagian tubuh; misalnya: kepala, rambut, mata, dagu, tangan,
perut, pinggang, kaki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c) Kata ganti (diri, penunjuk); misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka,
ini, itu, sini, situ, sana.
d) Kata bilangan pokok; misalnya: satu, dua, tiga, empat, sepuluh, seratus,
seribu.
e) Kata kerja pokok; misalnya: makan, minum, tidur, bangun, berbicara,
melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, lari.
f) Kata keadaan pokok; misalnya: suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang,
haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat, dan sebagainya.
g) Benda-benda universal; misalnya: tanah, air, api, udara, binatang, tumbuh-
tumbuhan, binatang (Tarigan; 1983 : 9-10).
C. Peranan Kosakata
Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil
berbahasa, yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan
terampil menulis. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada
kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin luas kosakata yang
dimiliki semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa. Perlu disadari
dan dipahami benar-benar bahwa penguasaan kosakata sangat menentukan
keberhasilan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kesimpulan yang didapat dari
peranan kosakata yang sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman menurut dari
peranan kosakata yang sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman menurut Tarigan
(1986: 3) adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Kuantitas dan kualitas, tingkatan dan kedalaman kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya; b. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual sebagai suatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan; c. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosakata yang juga merupakan pengembangan konseptual; d. Suatu program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, kemampuan bawaan, dan situasi sosial; e. Faktor-faktor geografi juga turut mempengaruhi perkembangan kosakata; f. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari yang telah diketahui kearah yang belum atau tidak diketahui, maka telaah kosakata yang efektif pun haruslah beranjak dengan arah yang sama dari kata-kata yang telah diketahui menuju kata-akta yang belum atau tidak diketahui.
D. Hubungan Kosakata dengan Kehidupan
Keterampilan berbahasa anak akan meningkat apabila kuantitas serta kualitas
kosakatanya meningkat. Oleh sebab itu, setiap guru bahasa haruslah berusaha
memperkaya kosakata anak didiknya. Mempelajari sebuah kata baru dengan
sendirinya membawa efek eksplosif, mengakibatkan pengaruh luas dalam kehidupan.
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kata kebersihan. Mula-mula
mempelajari makna kata itu mencari serta memahami maknanya. Kemudian
mempraktekkan dalam kehidupan pribadi. Mempelajari kata baru dapat juga disebut
sebagai proses dinamis yang melibatkan pemerolehan perhatian dan kepentingan
ganda. Kata-kata baru dalam perbendaharaan responsi seseorang memang cenderung
bertambah dan meningkat, instrusif atau mengganggu, populsif atau mendorong; sang
pemilik untuk mencari serta mendapatkan penerapan-penerapan atau aplikasi-aplikasi
baru. Bila kata-kata berubah maknanya pun berubah. (Dale [et al]; 1971: 9 via
Tarigan 1985 : 15 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Hubungan Kosakata dengan Kemampuan Mental
Tingkatan kosakata seorang siswa merupakan indeks yang baik bagi
kemampuan mentalnya, merupakan fakta yang diterima secara umum; oleh karena
itu, ujian kosakata merupakan suatu cara untuk mengetahui I.Q. para siswa. Memang
dari beberapa penelitian ternyata bahwa ujian kosakata mempunyai korelasi yang
tinggi denga ujian kemampuan membaca.
Para siswa perlu menyadari benar-benar bahwa kosakata merupakan suatu
indeks bagi hakikat dan kualitas kehidupan mereka. Hal ini mencerminkan segala
sesuatu yang telah mereka pelajari, di mana tempat mereka berada, serta seluk beluk
dan kehalusan budi bahasa akal pikiran mereka. Akal pikiran yang baik
mencerminkan kosakata yang baik; dan kosakata yang baik mencerminkan akal
pikiran yang baik. Keduanya saling mempengaruhi, saling interaktif: masing-masing
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang dan kemampuan-
kemampuan sang pelajar (Dale [et al]; 1971: 10 via Tarigan 1985: 20-21)
F. Hubungan Perkembangan Kosakata dengan Perkembangan Konseptual
Perkembangan kosakata mengandung pengertian tambahan kata-kata yang
baru. Hal ini berarti menempatkan konsep-konsep baru dalam tatanan yang lebih baik
atau kedalam urutan-urutan tambahan (Tarigan, 1986: 22). Dalam perkembangan
kosakata, siswa dituntut untuk memahami dan dapat menerapkan kata-kata baru yang
dimiliki untuk berkomunikasi. Manfaat utama dari pengembangan kosakata
mempelajari kaidah-kaidah bagi perubahan-perubahan kata-kata dari suatu jenis ke
jenis kata yang lain (Tarigan, 1984: 22). Bila kita menyadari suatu bahasa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kehalusan, kepelikan, keunikan, wajarlah bahwa telaah kosakata tidak boleh hanya
memikirkan kata baru atau kata yang terkenal saja, tetapi yang terpenting justru kata-
kata yang tepat. Jadi, apabila siswa dapat mempergunakan kata-kata yang tepat,
berarti mereka telah mempunyai pilihan kata atau diksi yang serasi.
2.2.2 Perkembangan Bahasa Anak dari Lahir Sampai Prasekolah
Chomsky berpendapat mengenai pemerolehan bahasa anak yang menyatakan
bahwa semua orang memiliki kemampuan berbahasa sejak lahir yang disebut “piranti
penguasaan bahasa” (Language Acquisition Device (LAD)). Alat yang merupakan
pemberian biologis ini sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang mungkin
dari suatu tata bahasa. LAD dianggap sebagai suatu bagian fisiologis dari otak yang
dikhususkan untuk memproses bahasa, dan tidak berkaitan dengan kemampuan
kognitif yang lain. Sebagaimana sayap memungkinkan burung untuk terbang, LAD
membekali anak dengan kemampuan alamiah untuk berbahasa (Chomsky via
Kaswanti Purwo, 1990: 97).
Selain mengandung makna yang dapat dikomunikasikan tangis membantu si
bayi untuk membiasakan diri dengan aliran udara yang keluar masuk lewat rongga
suara, dan juga untuk mengenal pola pernafasan yang berubah (pada saat menangis)
akan berkembang menjadi hembusan nafas panjang waktu nantinya bunyi bahasa
dihasilkan (Kaswanti Purwo, 2003: 101).
Selanjutnya Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Psikolinguistik tahun 1985
membagi perkembangn bahasa anak menjadi lima tahap yaitu tahap meraban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pertama, tahap meraban kedua, tahap holofrastik, tahap ucapan dua kata, dan tahap
pengembangan tata bahasa. Setiap tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:
2.2.2.1 Tahap Meraban Pertama
Selama berbulan-bulan awal kehidupan, bayi menangis, menjerit, dan tertawa.
Mereka seolah-olah menghasilkan tiap-tiap jenis bunyi yang dibuat. Namun,
bagaimanapun juga yang penting adalah tangis bayi yang masih kecil itu secara
linguistik tidaklah merupakan ucapan yang berdasarkan fonetik. Suara atau bunyi
ujaran itu barulah merupakan tanda-tanda akustik yang diturunkan oleh bayi-bayi
kalau mereka menggerakkan alat bicaranya dalam setiap susunan atau bentuk yang
dibuatnya. Mereka bermain dengan tangan dan kaki mereka. Ciri kebahasaan anak
pada tahap ini adalah adanya interaksi terhadap suara, adanya senyum sosial, orientasi
terhadap suara a-guu, a-guu (mengoceh) dan mengerti perintah ditambah mimik
(Tarigan, 1985: 263-264).
2.2.2.2 Tahap Meraban Kedua
Tahap ini disebut juga tahap kata omong kosong atau tahap kata tanpa makna.
Awal tahap meraban kedua ini biasanya pada permulaan pertengahan kedua tahun
pertama kehidupan. Anak tidak menghasilkan sesuatu kata yang dapat dikenal, tetapi
mereka berbuat seolah-olah mengatur ucapan mereka sesuai dengan pola suku kata.
Pada akhir masa ini anak sudah memunculkan ‘kata pertama’ yang belum jelas
artinya namun sudah menyerupai kata-kata orang dewasa (Tarigan, 1985: 264-265).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.2.2.3 Tahap Holofrastik (tahap linguistik pertama)
Tahap ini disebut juga tahap satu kata dalam tahap ini disebut sebagai tahap
holofrastik karena anak menyatakan makna keseluruhan frase atau kalimat dalam satu
kata yang diucapkannya. Sebagai contoh anak menyatakan kata ‘susu’ dapat berati
bahwa ia ingin minum susu atau ia akan menyatakan bahwa susunya tumpah ke
lantai. Maka dari itu, untuk mengetahui secara pasti maksud tuturan anak pada masa
ini orang tua harus memperhatikan sungguh-sungguh kelakuan atau tindakan anak
tersebut. (Tarigan, 1985 265-267).
2.2.2.4 Tahap Ucapan Dua Kata
Tahap linguistik kedua ini anak tidak mempergunakan infleksi. Verba-verba
yang mereka pakai tidak mempunyai penanda. Penanda waktu dan jumlah. Nomina-
nomina mereka tidak memakai akhiran. Pada tahap ini kosakata anak jarang sekali
mempergunakan preposisi, partikel, dan konjungsi. (Tarigan, 1985: 266).
2.2.2.5 Tahap Pengembangan Tata Bahasa
Tahap pengembangan tata bahasa pada umumnya terjadi pada usia dua tahun.
Panjang kalimat mereka bertambah, tetapi hal ini tidaklah begitu panjang karena
ucapan mereka semakin bertambah rumit. Kata tugas mulai muncul, tetapi masih
banyak yang dihilangkan. Sehingga ujaran anak dilukiskan sebagai telegram karena
perhitungan kata-kata tugas menyebabkan ucapan-ucapan anak berbunyi seperti
telegram yang ditulis oleh orang dewasa. Mereka menghasilkan ucapan-ucapan
“mama masak dapur” yang artinya mama sedang memasak di dapur. Berdasarkan
pentahapan yang dilakukan oleh Henry Guntur Tarigan tersebut dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pada umumnya perkembangan bahasa anak dibagi berdasarkan umur anak. (Tarigan,
1985: 266-267).
Dengan meluasnya cakrawala sosial si anak, anak akan menyimpulkan bahwa
berbicara merupakan sarana penting untuk memperoleh tempat dalam kelompok. Hal
ini membuat dorongan yang kuat untuk berbicara lebih baik. Anak juga akan
menyadari bahwa bentuk komunikasi sederhana seperti menangis dan gerak isyarat
sudah tidak efektif lagi untuk berkomunikasi. (Hurlock, 1999: 152).
Bahasa anak-anak memiliki ciri khas yang ditemukan pada bahasa orang
dewasa. Kanak-kanak pada umumnya jika sedang berbicara dengan teman sebaya
akan cenderung menyombongkan diri. Hal ini sesuai dengan psikologi anak yang
baru belajar berbicara untuk menyampaikan ide atau gagasannya. Seorang anak akan
berbicara tentang apa saja pada teman sebaya dan isi pembicaraan akan berkisar pada
pengalamannya sendiri seperti keluarga, permainan, film, dan lain-lain (Hurlock,
1999 :152).
Keegosentrisan seorang anak dalam berbicara berangsur-angsur akan
menghilang. Seorang anak akan mulai menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
Tahap mengobrol merupakan ciri dari awal masa kanak-kanak akan diganti oleh
pembicaraan yang terkendali dan terseleksi. Anak tidak lagi berbicara untuk sekedar
bicara tetapi anak akan menggunakan pembicaraan sebagai bentuk komunikasi bukan
sebagai bentuk latihan verbal saja (Hurlock, 1999: 153).
Pada periode akhir masa kanak-kanak intensitas anak untuk berbicara semakin
lama semakin berkurang. Pada awalnya ketika anak mulai memasuki sekolah, anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
masih sering melakukan obrolan tanpa arti yang banyak dilakukan pada tahun-tahun
pra sekolah. Sesuai perkembangannya anak akan mengerti bawah ia hanya boleh
berbicara kalau diberi kesempatan atau disuruh oleh guru (Hurlock, 1999: 154).
2.2.2.6 Tahun-tahun Prasekolah
Anak-anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada
pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut
sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami
peningkatan dari 50% menjadi 80%. Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak.
Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi
anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fugsi fisik dan psikis
yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan
masa untuk meletakkan dasar pertama konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral
dan nilai-nilai agama (Kurikulum untuk TK 2004:1).
Peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan
dalam upaya pengembangan potensi anak 4-6 tahun. Upaya pengembangan tersebut
dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk berekspresi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu
bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan
(Kurikulum untuk TK 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pada mulanya anak berbahasa dengan menggunakan “kalimat yang terdiri atas
satu kata saja. Kata-kata itu diucapkannya sederhana, maknanya konkret, dan
mengacu pada benda, kejadian, dan orang yang ada di sekitar anak. Suatu waktu pada
masa tahun kedua, sesudah mengetahui 50 kata, kebanyakan anak-anak mampu
menyusun gabungan dua kata. “Kalimat” dua kata ini belum mengandung artikel,
preposisi, infleksi, ataupun unsur-unsur gramatik yang lain. Penelitian terhadap dua
kata yang terdapat pada pelbagai bahasa menunjukkan bahwa di bagian dunia mana
pun anak-anak pada usia ini mengucapkan pikiran dan maksud yang sama.
Perkembangan kosakata, menurut penelitian (Benedict 1979 via Kaswanti
Purwo, 1990), anak sudah menguasai secara reseptif 50 kata pada usia sekitar 13
bulan, tetapi baru pada usia sekitar 19 bulan anak dapat (secara produktif)
mengelurkan 50 kata. Usia antara 2,5 dan 4,5 tahun merupakan masa pesatnya
pengembangan kosakata; rata-rata dua sampai empat kata baru dikuasai pada masa itu
(Madora Smith 1962 via Kaswanti 1990). Pada usia 2 dan 6 tahun, menurut
pengamatan Clark (1981, !982 via Kaswanti Purwo, 1990), anak cenderung
menciptakan kata-kata baru untuk mengisi kekosongan apabila lupa atau belum
mengetahui kata yang semestinya dipakai.
Pada saat masuk taman kanak-kanak, anak sudah menguasai kosakata sekitar
8.000 kata, dan hampir seluruh kaidah dasar tata bahasa dikuasainya. Mereka dapat
membuat kalimat tanya, kalimat berita, kalimat negatif, kalimat majemuk, dan
sejumlah konstruksi lain. Namun, anak pada masa prasekolah mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengenai kalimat pasif dan juga masih mengalami kesulitan untuk memahami bentk-
bentuk imperatif tak langsung (Harwood, 1959 via Kaswanti Purwo, 1990 : 117).
Akan tetapi, selama masa prasekolah, anak sudah mempelajari hal-hal di luar
kosakata dan tata bahasa; mereka sudah dapat mengunakan bahasa dalam konteks
sosial yang beraneka ragam. Misalnya, mereka dapat berbicara “bahasa bayi “ (baby-
talk) pada bayi,dapat mengatakan lelucon, teka-teki,dapat berkata kasar pada teman-
temannya dan dapat berkata sopan pada orang tuanya. (Kaswanti Purwo, 1990: 117).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (1990:
309) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada. Gejala yang dimaksud
yaitu gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang kerangka teorinya sudah ada yang dipergunakan sebagai
dasar untuk menentukan atau menginterpretasikan data.
Penelitian ini bermaksud untuk mengukur perbedaan penguasaan kosakata. Data
yang diperoleh berupa nilai tes ingatan yang dilakukan anak TK besar Kanisius
Wirobrajan dan TK besar Kanisius Klepu Minggir Sleman.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hasan, 2002: 58). Populasi dalam penelitian
ini adalah anak-anak TK Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta dan anak-anak TK
Kanisius Minggir, Sleman.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu,
jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002: 28).
Penelitian ini mengambil seluruh anggota populasi.. Seluruh populasi diteliti dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
hasilnya dianalisis. Hasil analisis kemudian disimpulkan dan kesimpulan tersebut
berlaku untuk seluruh populasi.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan instumen tes ingatan (untuk
Kosakata). Tes ingatan hanya menghendaki siswa untuk menyebutkan, mengenal,
atau mengingat kembali informasi-informasi yang telah dipelajari, yang berupa fakta
atau definisi. Tes ingatan yang akan digunakan adalah berupa jawaban singkat. Tes
ingatan yang akan digunakan berjumlah 5. Kelima soal tersebut meliputi kata benda,
kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan kata ganti. Dari masing- masing kata, anak
diminta untuk menyebutkan dua atau lebih kata yang berhubungan dengan jenis kata
di atas.
Petunjuk pengerjaan tes penguasaan kosakata.
Peneliti membacakan soal satu persatu dan juga menunjukkan simbol simbol
yang ada di kelas mau pun yang ada diluar kelas untuk membantu anak memahami
soal yang di berikan oleh peneliti.
1. Anak diminta menyebutkan nama-nama binatang yang mereka
ketahui.
2. Anak diminta menyebutkan kegiatan mereka bersama guru, teman,
kakak,adik, atau orang tua selama disekolah dan setelah pulang
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Anak diajak untuk mengungkapkan perasaan mereka seperti perasaan
senang, sedih, marah atau takut.
4. Anak diminta untuk menunjukkan posisi atau keterangan tempat
benda-benda yang ada disekitar mereka.
5. Anak diajak untuk menyebutkan kata ganti yang sering mereka
gunakan pada waktu berkomunikasi.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik tes. Teknik
tes adalah suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh
siswa yang sedang dites. Jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan-
pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya yang mencerminkan
kemampuannya (Nurgiyantoro, 1996: 59).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2008. Penelitian dilaksanakan di TK
Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2007/2008. Peneliti
mengajukan proposal ke TK Kanisius Wirobrajan pada tanggal 28 April 2008 dan ke
TK Kanisius Klepu pada tanggal 13 Juni 2008. Peneliti mendapatkan izin untuk
melaksanakan penelitian di TK Kanisius Wirobrajan pada tanggal 28 April 2008 dan
di TK Kanisius Klepu pada tanggal 13 Juni 2008.
Peneliti memilih melaksanakan penelitian di TK Kanisius Wirobrajan terlebih
dahulu karena letak sekolah tersebut lebih dekat daripada TK Kanisius Klepu yang
letaknya lebih jauh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2008. Tepatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pada tanggal 5, 12, 22 Mei 2008 di TK Kanisius Wirobrajan dan pada tanggal 2 Juni
2008 di TK Kanisius Klepu.
Langkah-langkah pengumpulan data adalah:
1. Peneliti mengkonsultasikan instrumen yang berupa tes ingatan dan tes
evaluasi kepada dosen pembimbing serta guru kelas TK besar
Kanisius Wirobrajan dan guru kelas TK besar kanisius Klepu Tahun
ajaran 2007/2008.
2. Peneliti menyerahkan instrument kepada guru kemudian menetapkan
hari dan waktu pengambilan data.
3. Peneliti mengambil data pada waktu yang telah ditentukan.
4. Siswa mendapat soal dan mengerjakan dengan diawasi oleh guru kelas
dan peneliti.
5. Peneliti mengumpulkan hasil tes untuk dianalisis.
6. Setelah hasil tes dianalisis, peneliti mengolah data dengan mengubah
skor mentah menjadi nilai jadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah peneliti mendapatkan data berupa jawaban-jawaban anak-anak dari soal
yang disebarkan, peniliti menganalisis data. Langkah-langkah dalam menganalisis
data adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan dan mengelompokkan data.
2. Melakukan penilaian hasil tes penguasaan kosakata.
3. Membuat skor untuk jawaban tes penguasaan kosakata, masing- masing
nomor dengan skor yang berbeda sesuai dengan tingkat kesulitsnnya.
Apabila dijawab dengan lengkap dan betul untuk soal nomor 1 diberi skor
30, nomor 2 diberi skor 15, nomor 3 diberi skor 20, nomor 4 diberi skor 25,
dan untuk nomor 5 diberi skor 10.
4. Mengolah data
Dalam penelitian in data yang diperoleh berupa skor mentah dari tes
penguasaan kosakata yang nantinya akan diolah menjadi skor jadi dan
diubah menjadi nilai jadi. Langkah-langkah dalam mengolah data adalah
sebagai berikut.
a. Membuat tabulasi skor distribusi tunggal
b. Membuat tabulasi persiapan untuk menghitung nilai rata-rata (mean).
c. Menghitung nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku
1) Nilai rata-rata (mean) dilambangkan dengan X
Rumus N
fxX ∑=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Keterangan : X : nilai rata-rata (mean)
f : frekuensi
x : nilai penguasaan kosakata
N : jumlah siswa
2) Simpangan Baku
Simpangan baku adalah ukuran penyebaran skor yang diperoleh para siswa
yang didasarkan pada kuadrat penyimpangan tiap skor dan nilai rata-rata
(Nurgiyantoro, 2001 : 367). Untuk mencari besar kecilnya penyebaran skor para
siswa digunakan rumus :
22
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−= ∑∑
Nx
Nx
S
Keterangan : S : simpangan baku
∑ 2x : jumlah skor yang dikuadratkan
∑ x : jumlah skor
N : jumlah siswa
d. Mengkonversikan nilai
Perhitungan persentase nilai merupakan penghitungan terhadap rata-rata anak
dalam penguasaan kosakata. Penghitungan persentase nilai dalam penelitian ini akan
diubah kedalam skala seratus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 1
Penentuan patokan dengan penghitungan persentase skala seratus
Interval % tingkat penguasaan Nilai ubahan skala seratus keterangan
96% - 100% 100 Sempurna
86% - 95% 90 Baik sekali
76% - 85% 80 Baik
66% - 75% 70 Cukup
56% - 65% 60 Sedang
46% - 55% 50 Hampir sedang
36% - 45% 40 Kurang
26% - 35% 30 Kurang sekali
16% - 25% 20 Buruk
0% - 15% 10 Buruk sekali
Kemudian mengkonversi nilai kedalam patokan atau pedoman konversi nilai
untuk menentukan tingkat penguasaan kosakata. Untuk memberikan taksiran terhadap
tingkat penguasaan anak terhadap kosakata apakah dapat dikatakan baik, cukup,
sedang atau buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 2
Pedoman konversi nilai angka ke skala seratus
Skala sigma Skala angka Skala 1 - 100
+ 2,25
+ 1,75
+ 1,25
+ 0,75
+ 0,25
- 0,25
- 0,75
- 1,25
- 1,75
- 2,25
x + 2,25S
x + 1,75S
x + 1,25S
x + 0,75S
x + 0,25S
x - 0,25S
x - 0,75S
x - 1,25S
x - 1,75S
x - 2,25S
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
e. Tes t (t – tes)
Perbedaan penguasaan kosakata dapat diketahui dengan rumus tes-t. Nilai t-
observasi yang dicari dapat dilihat signifikan tidaknya dengan tabel nilai-nilai kritis t
dengan derajat kebebasan (DB) tertentu. Untuk menentukan signifikan tidaknya nilai
t selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai kristis t (terlampir).
Dalam penelitian ini taraf siknifikasinya 5%. Taraf siknifikan tersebut berarti
bahwa peneliti bersedia menerima kesimpulan penelitian walaaupan dari populasi ada
5% yang meleset tidak sesuai denga kesimpulan itu (Arikunto, 1990: 505). Apabila
harga t-observasi lebih kecil daripada t-tabel maka tidak ada perbedaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
signifikan antara kedua hal yang dibandingkan. Sedangkan jika harga t-observasi
lebih besar atau sama dengan t-tabel maka ada perbedaan yang signifikan antara dua
hal yang diperbandingkan. Rumus yang digunakan untuk mencari perbedaan nilai
rata-rata hal tes penguasaan kosakata (Nurgiyantoro, 2001 : 109) adalah sebagai
berikut.
21
22
21
nnss
xxt
++
−=
Keterangan : t : koefisien yang dicari
1x : nilai rata-rata kelompok I
2x : nilai rata-rata kelompok II
n : jumlah siswa
s2 : taksiran varian
Untuk mencari t perlu diketahui variannya terlebih dahulu dengan rumus
sebagai berikut.
( ) ( )
221
2
222
21
212
1
2
−+
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛−+⎟
⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛−
=
∑ ∑∑ ∑
nn
nx
xnx
x
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Deskripsi data yang ditulis dalam penelitian ini meliputi data skor penguasaan
kosakata dari anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu.
4.1.1 Deskripsi Data Penguasaan Kosakata Anak TK Kanisius Wirobrajan
Data skor tes penguasaan kosakata dalam penelitian ini kosakata meliputi kata
benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan kata ganti. Deskripsi data ini berupa
penjumlahan skor yang diperoleh siswa yang dijadikan sampel penelitian.
Penjumlahan skor dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan
penguasaan kosakata antara anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan ank-anak TK
Kanisius Klepu dengan pertanyaan isian, dengan jumlah soal 5 butir soal. Dengan
penilaian jawaban betul diberi skor untuk nomor 1 dengan skor 30, nomor 2 dengan
skor 15, nomor 3 dengan skor 20, nomor 4 dengan skor 25 dan nomor 5 dengan skor
10 jawaban salah diberi skor 0. Berikut ini disajikan tabel daftar nilai penguasaan
kosakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3
Data Skor hasil tes penguasaan kosakata
TK Kanisius Wirobrajan
No Skor (x) Frekuensi (f) No Skor (x) Frekuensi (f)
1 100 3 11 68 2
2 90 2 12 67 2
3 83 1 13 65 5
4 80 2 14 63 5
5 79 1 15 60 2
6 78 1 16 56 3
7 75 6 17 54 2
8 74 1 18 40 2
9 73 3 19 30 4
10 70 1 20 20 3
Keterangan
J umlah skor : 2056
Jumlah siswa : 51
4.1.2 Deskripsi Data Penguasaan Kosakata Tk Kanisius Klepu
Data skor tes penguasaan kosakata dalam penelitia ini kosakata meliputi kata
benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan kata ganti. Deskripsi data ini berupa
penjumlahan skor yang diperoleh siswa yang dijadikan sampel penelitian.
Penjumlahan skor dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan
penguasaan kosakata dengan pertanyaan isian, dengan jumlah soal 5 butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dengan penilaian jawaban betul diberi skor untuk nomor 1 dengan skor 30, nomor 2
dengan skor 15, nomor 3 dengan skor 20, nomor 4 dengan skor 25 dan nomor 5
dengan skor 10 jawaban salah diberi skor 0. Berikut ini disajikan tabel daftar nilai
penguasaan kosakata. Berikut ini disajikan tabel daftar nilai penguasaan kosakata.
Tabel 4
Data Skor hasil tes penguasaan kosakata
TK Kanisius Klepu
No Skor (x) Frekuensi (f)
1 80 3
2 75 3
3 74 2
4 70 2
5 65 3
6 63 1
7 55 1
8 50 2
9 45 2
10 40 3
11 35 1
12 20 2
13 10 1
Keterangan :
Jumlah skor : 682
Jimlah siswa : 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.2 Analisis Data
Berdasarkan penelitian terhadap 77 lembar kerja siswa hasil tes penguasaan
kosakata, maka dapat dideskripsikan penguasaan kosakata dan TK Kanisius Klepu
dan perbedaannya. Data-data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis. Hasil
penelitian itu berupa skor mentah, kemudian skor tersebut harus diubah untuk
menjadi nilai jadi dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dan simpangan bakunya.
Mean (nilai rata-rata) digunakan untuk menghitung rata-rata penguasaan
kosakata TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu. Sedangkan simpangan
baku dipergunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan skor dari
penghitungan persentase skala seratus. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan
penguasaan kosakata yang dimiliki oleh anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK
Kanisius Klepu digunakan rumus test-t (t-test). Berikut ini diuraikan mengenai hasil
penelitian penguasaan kosakata antara anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK
Kanisius Klepu serta perbedaan keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 5
Skor hasil tes penguasaan kosakata
TK Kanisius Wirobrajan
No Skor (x) Frekuensi (f) fx fx2
1 100 3 300 30000
2 90 2 180 16200
3 83 1 83 6889
4 80 2 160 12800
5 79 1 79 6241
6 78 1 78 6084
7 75 6 450 33750
8 74 1 74 5476
9 73 3 219 15987
10 70 1 70 4900
11 68 2 136 9248
12 67 2 174 8978
13 65 5 325 21125
14 63 2 315 19845
15 60 3 120 7200
16 56 2 160 9408
17 54 2 108 5832
18 40 2 80 3200
19 30 4 120 3600
20 20 3 60 1200
Jumlah N : 51 ∑ = 3191fx
∑ fx ²=227963
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 6
Skor hasil tes penguasaan kosakata TK Kanisius Klepu
No Skor (x) Frekuensi (f) fx fx2
1 80 3 240 19200
2 75 3 225 16875
3 74 2 148 10952
4 70 2 140 9800
5 65 3 195 12675
6 63 1 65 3969
7 55 1 55 3025
8 50 2 100 5000
9 45 2 90 4050
10 40 3 120 4800
11 35 1 35 1225
12 20 2 40 800
13 10 1 10 100
Jumlah N : 26 ∑ = 1463fx ∑ fx ²=92471
Keterangan :
x : skor siswa
f : frekuensi
fx : skor dikalikan frekuensi
fx2 : skor dikuadratkan dikalikan dengan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.2.1 Penghitungan nilai rata-rata penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius
Wirobrajan
Penguasaan rata-rata anak TK Kanisius Wirobrajan dapat diketahui dengan
proses penghitungan dibawah ini.
Diketahui : ∑ X =3191
N = 51
Dijawab : N
fxx ∑=
= 51
3191
= 62,57
Jadi rata-rata penguasaan kosakata anak TK Kanisius Wirobrajan adalah 62,57.
Untuk mengetahui konversi nilai siswa perlu diketahui simpangan bakunya. Berikut
ini proses mencari simpangan baku.
22
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−= ∑∑
Nx
Nx
S
2
513191
51227963
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡−=S
39159,4469 −=S
55459=S
S = 23,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Jadi simpangan baku untuk mengkonversikan nilai kedalam skala seratus
adalah 23,56. Dibawah ini adalah penghitungan konversi nilai penguasaan kosakata
anak TK Kanisius Wirobrajan.
Tabel 7
Konversi Angka dalam Skala Seratus Anak TK Kanisius Wirobrajan
Skala Sigma Skala Angka Skala Seratus
+ 2,25 62,57+ (2,25) (23,56) = 115,58 100
+ 1,75 62,57+ (1,75) (23,56) = 103,8 90
+ 1,25 62,57+ (0,75) (23,56) = 92,02 80
+ 0,75 62,57+ (0,25) (23,56) = 80,24 70
+ 0, 25 62,57- (0,25) (23,56) = 68,46 60
- 0,25 62,57- (0,75) (23,56) = 56,68 50
- 0,75 62,57- (0,75) (23,56) = 44,9 40
- 1,25 62,57- (1,25) (23,56) = 33,25 30
- 1,75 62,57- (1,75) (23,56) = 21,34 20
- 2,25 62,57- (2,25) (23,56) = 9,56 10
Untuk menafsirkan penguasaan kosakata anak apakah baik, sedang atau kurang
maka hasil penghitungan Tabel 7 diatas kemudian ditransformasikan ke dalam
persentase skala seratus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 8
Ubahan Nilai Hasil Penguasaan Kosakata
Anak-Anak TK Kanisius Wirobrajan
No Rentang Angka Interval % tingkat
penguasaan
Nilai ubahan
skala seratus Keterangan
1 80-100 96% - 100% 100 Sempurna
2 76-79 86% - 95% 90 Baik sekali
3 72-75 76% - 85% 80 Baik
4 68-71 66% - 75% 70 Cukup
5 63-67 56% - 65% 60 Sedang
6 59-62 46% - 55% 50 Hampir sedang
7 55-58 36% - 45% 40 Kurang
8 51-54 26% - 35% 30 Kurang sekali
9 47-50 16% - 25% 20 Buruk
10 0-46 0% - 15% 10 Buruk sekali
Berdasarkan tabel diatas, kita dapat mengetahui bahwa anak dikatakan
menguasai kosakata dalam taraf sempurna apabila mencapai nilai lebih dari atau sama
dengan 80; taraf baik sekali apabila mencapai nilai 76 – 79; taraf baik apabila
mencapai 72-75; taraf cukup apabila mencapai nilai 68-71; taraf sedang apabila
mencapai nilai 63-67; taraf hampir sedang apabila mencapai nilai 59-62; taraf kurang
apabila mencapai nilai 55-58; taraf kurang sekali apabila mencapai nilai 51-54; taraf
buruk apabila mencapai nilai 47-50; dan taraf buruk sekali apabila siswa mencapai
nilai 0-46.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Skor rata-rata penguasaan kosakata anak TK Kanisius Wirobrajan sebesar
62,57. Berdasarkan penghitungan pada Tabel 7 dan nilai ubahan skala seratus pada
Tabel 8 serta tabel persentase skala seratus (lihat tabel 1), maka penguasaan kosakata
anak berada pada tingkat penguasaan 56%-65%. Dengan demikian penguasaan
kosakata anak-anak TK Kanisisus Wirobrajan adalah sedang.
4.2.2. Penghitungan nilai rata-rata penguasaan kosakata anak-anak TK
Kanisius Klepu
Penguasaan rata-rata anak TK Kanisius Klepu dapat diketahui dengan proses
penghitungan dibawah ini.
Diketahui : ∑ = 1463x
N = 26
Dijawab : N
fxx ∑=
26
1463=x
= 56,27
Jadi rata-rata penguasaan kosakata anak TK Kanisius Klepu adalah 56,27.
untuk mengetahui konversi nilai siswa perlu diketahui simpangan bakunya. Berikut
ini proses mencari simpangan baku.
22
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−= ∑∑
Nx
Nx
S
2
261463
2692471
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡−=S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
31,316657,3556 −=S
26,390=S
S = 19,75
Jadi simpangan baku untuk mengkonversikan nilai kedalam skala seratus
adalah 19,75.
Dibawah ini adalah penghitungan konversi nilai penguasaan kosakata anak-
anak TK Kanisius Klepu.
Tabel 9
Konversi Angka dalam Skala Seratus Anak TK Kanisius Klepu
Skala Sigma Skala Angka Skala Seratus
+ 2,25 56,25 + (2,25) (19,75) = 109,69 100
+ 1,75 56,25+ (1,75) (19,75) = 90,81 90
+ 1,25 56,25+ (0,75) (19,75) = 80,94 80
+ 0,75 56,25+ (0,25) (19,75) = 71,06 70
+ 0, 25 56,25- (0,25) (19,75) = 61,19 60
- 0,25 56,25- (0,75) (19,75) = 51,31 50
- 0,75 56,25- (0,75) (19,75) = 41,44 40
- 1,25 56,25- (1,25) (19,75) = 31,56 30
- 1,75 56,25- (1,75) (19,75) = 21,69 20
- 2,25 56,25- (2,25) (19,75) = 11,81 10
Untuk menafsirkan penguasaan kosakata anak apakah baik, sedang atau kurang
maka hasil penghitungan Tabel 9 diatas kemudian ditransformasikan ke dalam
persentase skala seratus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 10
Ubahan Nilai Hasil Penguasaan Kosakata
Anak-Anak TK Kanisius Klepu
No Rentang Angka Interval % tingkat
penguasaan
Nilai ubahan
skala seratus Keterangan
1 80-100 96% - 100% 100 Sempurna
2 76-79 86% - 95% 90 Baik sekali
3 72-75 76% - 85% 80 Baik
4 68-71 66% - 75% 70 Cukup
5 63-67 56% - 65% 60 Sedang
6 59-62 46% - 55% 50 Hampir sedang
7 55-58 36% - 45% 40 Kurang
8 51-54 26% - 35% 30 Kurang sekali
9 47-50 16% - 25% 20 Buruk
10 0-46 0% - 15% 10 Buruk sekali
Berdasarkan tabel diatas, kita dapat mengetahui bahwa anak dikatakan
menguasai kosakata dalam taraf sempurna apabila mencapai nilai lebih dari atau sama
dengan 80; taraf baik sekali apabila mencapai nilai 76 – 79; taraf baik apabila
mencapai 72-75; taraf cukup apabila mencapai nilai 68-71; taraf sedang apabila
mencapai nilai 63-67; taraf hampir sedang apabila mencapai nilai 59-62; taraf kurang
apabila mencapai nilai 55-58; taraf kurang sekali apabila mencapai nilai 51-54; taraf
buruk apabila mencapai nilai 47-50; dan taraf buruk sekali apabila siswa mencapai
nilai 0-46.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Skor rata-rata penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius Klepu sebesar
56,27. Berdasarkan penghitungan pada Tabel 9 dan nilai ubahan skala seratus pada
Tabel 10 serta tabel persentase skala seratus (lihat tabel 1), maka penguasaan
kosakata anak berada pada tingkat penguasaan 36%-45%. Dengan demikian
penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisisus Klepu adalah kurang.
4.2.3. Penghitungan Perbedaan Penguasaan Kosakata antara Anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dan Anak-anak TK Kanisius Klepu.
Untuk mengetahui perbedaan penguasaan kosakata antara anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius Klepu maka digunakan rumus uji-t.
Untuk menghitungnya, rumus yang digunakan adalah :
2
2
1
2
21
ns
ns
xxt+
−=
Sebelum menghitung t, perlu diketahui terlebih dahulu taksiran variannya yang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Diket : n1 = 51
n2 = 26
31911 =∑ x
14632 =∑ x
22796321 =∑ x
9247122 =∑ x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Jawab :
221
2
212
21
212
1
2
−+⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
=∑ ∑∑ ∑
nn
nx
xn
xx
S
2265126
14639247151
319122796322
2
−+
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
=S
( ) ( )75
9,82321924711996562279632 −+−=S
751,10149283072 +
=S
751,384562 =S
75,5122 =S
Jadi taksiran varian untuk menghitung t adalah 512,75. Setelah taksiran
varianya diketahui maka nilai t dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini :
2
2
1
2
21
nS
nS
xxt+
−=
2675,512
5175,512
25,5657,62
+
−=t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
72,1905,1032,6+
=t
77,2932,6
=t
46,532,6
=t
16,1=t
Jadi t (observasi) t(o) perbedaan penguasaan kosakata antara anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius klepu adalah 1,16.
4.2.4 Pengujian Perbedaan Penguasaan Kosakata antara anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dan anak-anak Tk Kanisus Klepu
Pengujian terhadap perbedaan penguasaan kosakata pada anak TK Kanisius
Wirobrajan dan anak TK Kanisius Klepu menggunakan rumus tes-t dengan taraf
signifikansi 5 % dan derajat kebebasan (DB) 75. Dalam tabel nilai kritis t untuk taraf
signifikansi 5 % dengan DB 75 tidak tertera harga t tersebut, maka harus dilakukan
perluasan (intrapolasi). Arikunto (1990: 542) mengatakan apabila di dalam tabel kritis
t ternyata harga t yang dimaksud tidak tertera, harus dilakukan intapolasi (perluasan).
Langkah-langkah melakukan interpolasi (perluasan): jika pada tabel nilai
kritis t (lihat lampiran) tertera bilangan 60 lagsung ke 120 pada teraf signifikansi 5 %.
Maka, harga t pada DB 60 adalah 2,000 dan DB 120 adalah 1,980. Jarak rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
antara DB 60 dan DB 120 sebesar 60. Jarak rentang antara DB 75 ke DB 60 adalah
sebesar 15. Jarak keduanya meliputi selisih dari harga t antara 2,000 – 1,980.
Penghitungan harga t dalam taraf siknifikansi 5 %:
a. Selisih antara 2,000- 1,980 = 0,02
b. Nilai setiap satu teraf signifikansinya = 0,02 : 60 = 0,0003
c. DB 75 mempunyai nilai = 2,000 – (15 x 0,0003)
= 2,000 – 0,0045
= 1,99
Jadi harga t- tabel dengan DB 75 pada taraf signifikansi 5 % adalah 1,99.
Untuk mengetahaui apakah t- observasi yang diperoleh berarti atau tidak berarti,
maka harus dikonsultasikan dengan harga t- tabel pada tabel nilai kritis t.
Harga t- tabel yang diperoleh sebesar 1,99, sedangkan harga t- observasi pada
taraf signifikansi 5 % dengan DB 75 sebesar 1,16. Secara stastistik nilai tyang
diperoleh dirumuskan menjadi t – observasi< t –tabel. Perbedaan nilai rata-rata
penguasaan kosakata antara anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK
Kanisius Klepu tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kemampuan penguasaan kosakata yang dimiliki oleh anak-anak TK kanisius
Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. 3 Pembahasan
Penelitian yang berjudul Perbedaan Penguasaan Kosakata antara anak-anak
TK Kanisius Wirobrajan dan anak-anak TK Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2007/2008
bertujuan mendiskripsikan penguasaan kosakata yang dimiliki oleh anak TK Kanisius
Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu serta perbedaan keduanya.
4. 3. 1 Hasil Analisis Penguasaan Kosakata anak-anak TK Kanisius Wirobrajan
Dari hasil analisis data yang menunjukkan penguasaan rata-rata anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dalam kosakata adalah 62,57 dengan simpangan baku 23,56.
Nilai tersebut ditransformasikan kedalam persentase skala seratus terletak pada
interval 56 %- 65 % ( lihat tabel 6). Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan anak TK
Kanisius Wirobrajan pada tingkat sedang.
Hasil yang diperoleh kurang memuaskan ini disebabkan oleh sikap anak yang
kurang teliti, terlalu tergesa-gesa serta anak kurang disiplin, mereka tidak mau duduk
diam ditempat duduknya untuk mengerjakan, tetapi malah mengerjakan sambil
berjalan-jalan bahkan, ada yang menganggu temannya yang baru mengerjakan.
4. 3. 2 Hasil Analisis Penguasaan Kosakata anak-anak TK Kanisius Klepu
Hasil analisis data menunjukkan penguasaan rata-rata anak-anak TK Kanisius
Klepu dalam kosakata adalah 56,27 dengan simpangan baku 19,75. Nilai tersebut
ditransformasikan kedalam persentase skala seratus terletak pada interval 36% - 45%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(lihat tabel 8). Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan anak TK Kanisius Klepu pada
tingkat kurang.
Hal tersebut disebabkan kurangnya disiplin anak, anak bermalas-malasan
dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti kepadanya, mereka sibuk dengan
permainan yang ada dikelas, bahkan ada juga anak yang menggangu temannya yang
sedang mengerjakan.
Kurangnya penguasaan kosakata kedua sekolah tersebut diduga karena
kurangnya latihan menulis. Baik itu di sekolah maupun di rumah, ini disebabakan
anak-anak TK masih pada tahap bermain jadi kegiatan menulis hanya sedikit yang
dilakukan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap penguasaaan kosakata
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama skor rata-rata penguasaan
kosakata anak-anak TK Kanisius Wirobrajan adalah 62,57 dengan simpangan baku
sebesar 23,56. Setelah di-transformasikan ke dalam skala seratus diperoleh skor yang
berada dalam interval 56%-65%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius Wirobrajan termasuk dalam kategori
sedang.
Kedua, kemampuan rata-rata penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius
Klepu adalah 56,27 dengan simpangan baku 19,75. Nilai tersebut di transformasikan
ke dalam skala seratus berada pada interval 36%-45%. Dengan demikian, penguasaan
kosakata anak-anak TK Kanisius Klepu termasuk dalam kategori kurang.
Ketiga, ada perbedaan yang siknifikan antara penguasaan kosakata anak-anak
TK Kanisius Wirobrajan dan anak- anak TK Kanisius Klepu. Hal ini dibuktikan
dengan analisis tes-t dengan taraf signifikansi 5% dan DB 50. Berdasarkan analisis
tersebut diketahui penguasaan kosakata anak-anak kedua TK tersebut sebesar 1,16.
Kemudian untuk mengetahui perbedaan, harga t-observasi dikonsultasikan dengan t-
tabel, dan diperoleh harga t-tabel 1,99. Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan
bahwa t-o< t-tabel, maka ada perbedaan yang siknifikan antara penguasaan kosakata
anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kosakata anak TK Kanisius
Wirobrajan kurang sedangkan hasil penguasaan kosakata anak TK Kanisius Klepu
buruk. Dari hasil analisis juga juga ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara penguasaan kosakata anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK kanisius
Klepu. Hal tersebut membuktikan bahwa pengajaran kosakata di TK Kanisius
Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu belum mendapat perhatian, baik dari guru
maupun anak-anak.
Implikasi dari hasil penelitiaan tersebut dapat memberikan perbaikan dalam
pelajaran kosakata. Penguasaan kosakata, khususnya (kata kerja, kata sifat, kata
benda, kata ganti, kata keterangan) dan membuat kalimat-kalimat sederhana perlu
mendapat perhatian khusus dari guru. Latihan menyebutkan kosakata dan
menuliskannya lebih banyak diberikan guru. Dengan lebih banyak berlatih menulis,
anak akan lebih mudah memahami hal-hal yang berkaitan dengan kosakata.
5.3 Saran
Melalui penelitian yang berjudul ”Perbedaan Penguasaan Kosakata Antara
Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan Anak-anak TK Kanisius Kepu, Yogyakarta
Tahun Ajaran 2007/2008 ini penulis memberikan saran yang ditunjukkan kepada (1)
Kepala- kepala sekolah TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Kepu, (2) guru-
guru kelas TK Kanisius Wirobrajan dan TK Klepu, dan (3) penelitian lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Kepala sekolah SD Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu, Yogyakarta.
Dengan diadakan penelitian tentang ”Perbedaan Penguasaan Kosakata
Antara Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu, Yogyakarta
Tahun Ajaran 2007/2008” ini, dapat diketahui hasil yang kurang memuaskan dari
anak-anak, TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu dalam penguasaan
kosakata. Untuk itu Kepala Sekolah TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius
Klepu selalu memberikan dorongan kepada para guru dan anak-anak untuk
menggunakan kosakata dengan baik.
2. Guru TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu, Yogyakarta
Sesuai dengan hasil penelitan tentang ” Perbedaan Penguasaan Kosakata
Antara Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan Anak-anak TK Kanisius Klepu,
Yogyakarta Tahin Ajaran 2007/2008 ini, dapat diketahui keterampilan, pemahaman,
dan pengetahuan yang kurang memuaskan dalam penguasaan kosakata. Untuk itu
diharapkan guru-guru TK Kanisius Wirobrajan dan TK Kanisius Klepu memberikan
perhatian yang cukup pada penguasaan kosakata. Guru- guru hendaknya dapat
memvariasikan materi, dan penggunaan metode serta teknik pembelajaran
keterampilan menulis sesuai dengan kurikulum yang ada. Guru juga dapat
memberikan tugas menulis baik yang dikerjakan di sekolah maupun di luar sekolah
(rumah). Cara ini dapat memotivasi siswa untuk menuangkan idenya ke dalam bentuk
tulisan khususnya kosakata.
Guru juga dapat mengevaluasi kesalahan-kesalahan maupun kekurangan anak
dalam menuliskan kosakata. Dengan adanya evaluasi yang dilakukan guru dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
membantu anak untuk menyadarai kesalahan yang dilakukannya sehingga anak dapat
lebih teliti jika harus melakukan kegiatan menulis kembali, dalam hal pememilihan
kata- kata.
3. Peneliti Lain
Penelitian tentang ”Perbedaan Penguasaan Kosakata Antara Anak-anak TK
Kanisius Wirobrajan dan Anak-anak TK Kanisius Klepu, Yogyakarta Tahun Ajaran
2007/2008 ini, masih jauh dari sempurna. Penelitian in masih dapat dikembangkan
lebih baik lagi. Penelitian tersebut misalnya membandingkan penguasaan kosakata
anak sekolah swasta dan sekolah negeri, dengan memfokuskan pada kosakata yang
lain dan pemilihan kata-kata yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Menejemen Penelitian. Jakarta: Dekdibud. Hasan, Iqbal, 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Hurlock, B Elizabet. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Indarti, Agatha. 1992. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Pada Anak TK di Kota dan di Desa Wilayah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. PBSID, FKIP USD.
Kaseng, Syahruddin dkk.1984. Pemerolehan Struktur Bahasa Anak-Anak prasekolah
(ekabahasa Bugis). Sulawesi Selatan. Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kaswanti Purwo, Bambang. 1990. PELLBA 3. Jakarta: Lembaga Bahasa UNIKA
Atmajaya. Keraf, Gorys. 1987. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moeliono, Anton M. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Pateda, Mansoer.1990. Aspek-aspek Psikolinguistik. Ende: Nusa Indah. Pudjanti, E. Chrismy. 1996. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia pada Anak- anak TK di Kecamatan Godean. Skripsi. Yogyakarta. PBSID, FKIP USD. Sarwadi, dkk. 1981. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Murid Kelas VI SD di
Jawa Tengah dan DIY. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud.
Soewandi, AM. Slamet.. “Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia: Ciri-ciri
Penelitian. Hand out kuliah. Yogyakarta: USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Soedjito. 1988. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Sudjanto, Agus. 1984. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa).
Bandung: Angkasa. ––––––––––––––––––. 1985. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa. ––––––––––––––––––. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Daftar Nama Anak TK Kanisius Wirobrajan Kelas A, Tahun Ajaran 2007/2008 No Nama Anak No Nama Anak 1. Sisca 15. Christin 2. Aji 16. Cita 3. Dhista 17. Muda 4. Dika 18. Elang 5. Chiesa 19. Fera 6. Marcell 20. Hari 7. Tara 21. Agis 8. Ayub 22. Toni 9. Shalomitha 23. Oki 10. San‐san 24. Valent 11. Shinta 25 Yoga 12. Johan 26. Galang 13. Citra 27. Oksa 14. Satya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Daftar Nama Anak TK Kanisius Wirobrajan Kelas B, Tahun Ajaran 2007/2008
No Nama Anak No Nama Anak
1. Apung 14. Evanie 2. Ambro 15. Venza 3. Guntur 16. Bela 4. Lingga 17. Aga 5. Kalpiko 18. Vina 6. Vigo 19. Retha 7. Shella 20. Keyza 8. Natan 21. Rora 9. Isa 22. Daniel 10. Sukma 23. Asia 11. Richita 12. Diva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Daftar Nama Anak TK Kanisius Klepu, Tahun Ajaran 2007/2008
No Nama Anak No Nama Anak
1. Jalu 14. Tegar 2. Chatrin 15. Vina 3. Ester 16. Nadya 4. Nella 17. Tio 5. Lusi 18. Galih 6. Reny 19. Rika 7. Arini 20. Paulin 8. Wuri 21. Pokos 9. Agnes 22. Wikan 10. Dera 23. Vian 11. Yoga 24. Tito 12. Perm 25. Damar 13. Seto 26. Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Nama : Penguasaan
kosakata
Sekolah:
INSTRUMEN PENELITIAN
TK KANISIUS WIROBRAJAN DAN TK KANISIUS KLEPU
Guru membacakan soal satu persatu dan juga menunjukkan simbol-simbol
yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas untuk membantu anak
memahami soal yang diberikan oleh guru.
1. Anak diminta menyebutkan nama-nama binatang yang ada disekitar
mereka
Sebutkan nama-nama binatang yang ada di darat, laut, dan udara ?
Jawaban:
Darat laut udara
2. Anak diminta menyebutkan kegiatan mereka bersama teman, kakak,
adik, atau orang tua selama di sekolah dan setelah pulang sekolah.
Kegiatan apa saja yang kalian lakukan selama di sekolah dan setelah
pulang sekolah?
Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Anak diajak untuk mengungkapkan perasaan mereka seperti perasaan
senang, sedih, marah, takut.
Ungkapkan perasaanmi apabila
Diberi uang jajan oleh orang tua
Dimarahi guru atau orang tua
Dijaili atau dinakali teman
Binatang atau benda kesayangan hilang
Ditinggal sendirian di rumah
4. Anak diminta untuk menunjukkan posisi atau keterangan tempat
benda-benda di sekitar kelas mereka.
Tunjukkan posisi atau letak benda-benda di bawah ini.
Papan tulis ada di Tempat cuci tangan ada di
Pohon besar ada di Lampu penerangan ada di
Tempat sampah ada di Alat-alat bermain ada di
Buku-buku ada di Kegiatan belajar di
5. Anak diajak untuk menyebutkan kata ganti yang sering mereka
pergunakan pada waktu berkomunikasi.
Contoh: Guru menunjuk salah satu anak, kemudian anak anak yang
lain menyebutnya dengan kata ganti dia.
Satu anak kata gantinya
Lebih dari satu di sebut
Kata ganti untuk diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kunci Jawaban
1. Darat laut udara
Gajah ikan burung
Sapi ubur-ubur kupu-kupu
Kelinci buaya capung
Kuda kura-kura lebah
Kerbau cumi-cumi nyamuk
Harimau
Semut
Ayam
Anjing
Kucing
2. Kegiatan yang dilakukan di sekolah kegiatan yang dilakukan di rumah
Belajar makan
Mewarnai minum
Menggunting bermain
Melipat membantu orang tua
Bermain tidur
3. Perasan yang dirasakan
Senang
Sedih
Sedih/ marah
Sedih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Takut/ sedih
4. Posisi atau keterangan letak-letak benda
Depan kamar mandi
Luar atas
Luar belakang
Almari/ rak kelas
5. Menunjukkan kata ganti
Dia
Mereka
Aku, saya
Penilaian
Nomor 1 dengan skor 30
Nomor 2 dengan skor 15
Nomor 3 dengan skor 20
Nomor 4 dengan skor 25
Nomor 5 dengan skor 10
N= 30 + 15 + 20 + 25 + 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Keterangan Lampiran Hasil Pekerjaan Anak- anak TK Kanisius Wirobrajan
dan Anak-anak TK Kanisius Klepu.
1. Tara dengan skor 100, semua soal dikerjakan semua dengan baik.
2. Ayub dengan skor 100, semua soal dikerjakan semua dengan baik.
3. Dhista dengan skor 90, disebabkan nomor 1 dan nomor 2 kurang lengkap
hanya sebagian saja yang dikerjakan.
4. Jalu dengan skor 80, dikarenakan nomor 1dan 2 kurang lengkap hanya
sebaian saja yang dikerjakan.
5. Ruth dengan skor 75, disebabkan nomor 1 dan 2 kurang lengkap dalam
mengerjakan.
6. Keyza dengan skor 65, karena pada nomor 1 kurang lengkap dalam
memberi jawaban, dan nomor 2 hanya satu jawaban saja yang ditulis dan
itupun kurang lengkap.
7. Lusi dengan skor 65, dikarenakan nomor 1 kurang lengkap, nomor 2 juga
kurang lengkap, nomor 3 ada jawaban yang tidak sesuai, dan nomor 4
dalam menempatkan jawaban ada yang kurang sesuai.
8. Reny dengan skor 65, dikarenakan nomor 1dan 2 kurang lengkap, nomor
4dan 5 kurang sesuai dalam menempatkan jawaban.
9. Rora dengan skor 54, disebabkan nomor 1 dan 2 kurang lengkap dalam
menjawab dan nomor 4 hanya sebagian soal sja yang dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
10. Tegar dengan skor 20, dikarenakan soal nomor 1, 2, dan 3 dalam
mengerjakan kurang lengkap, nomor 4 dan 5 tidak dikerjakan sama sekali.
11. Dera dengan skor 20, disebabkan nomor 1 dan 2 kurang lengkap, nomor 4
dan 5 hanya sebagian soal saja yang dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BIODATA PENULIS
Nama Yusepin Nuri Sulistyani dilahirkan di Sleman, 28 Januari 1983.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN Balecatur I lulus tahun 1995. Pendidikan
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh di SMPN 4 Gamping hingga
tahun 1998. Kemudian ia melanjutkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
di SMAK Sang Timur Yogyakarta dan lulus tahun 2001. Pada tahun 2002 ia
melanjutkan pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi (PT) di Universitas Sanata
Dharma terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tugas
akhir ditempuh dengan penulisan skripsi dengan judul “ Perbedaan Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia antara Anak-anak TK Kanisius Wirobrajan dan TK
Kanisius Klepu Minggir, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI