MARS

39
1. Manajemen marketing a. Pengertian managemen Managemen merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainya. Alur dari manajemen adalah : Perencanaan (planning) : proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorgnisasian (organizing) : proses penerapan rencana dan strategi ke dalam desain organisasi yang sesuai, sehingga di harapkan tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Pengarahan (directing) : merupakan proses penerapan program kedalam masing masing bidang dalam organisasi serta memberikan pengarahan dan motivasi kepada setiap orang yang ikut serta dalam organisasi tersebut. Sehingga diharapkan setiap sumber daya manusia dalam organisasi dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya dan juga memiliki produktifitas tinggi. Pengendalian (controlling) : proses yang dilakukan untuk memastikan jalanya organisasi agar selalu sesuai dengan tujuan organisasi di dalam kondisi apapun. b. Definisi Pemasaran (marketing)

description

tugas MARS

Transcript of MARS

Page 1: MARS

1. Manajemen marketinga. Pengertian managemen

Managemen merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainya. Alur dari manajemen adalah :

Perencanaan (planning) : proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengorgnisasian (organizing) : proses penerapan rencana dan strategi ke dalam desain organisasi yang sesuai, sehingga di harapkan tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Pengarahan (directing) : merupakan proses penerapan program kedalam masing masing bidang dalam organisasi serta memberikan pengarahan dan motivasi kepada setiap orang yang ikut serta dalam organisasi tersebut. Sehingga diharapkan setiap sumber daya manusia dalam organisasi dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya dan juga memiliki produktifitas tinggi.

Pengendalian (controlling) : proses yang dilakukan untuk memastikan jalanya organisasi agar selalu sesuai dengan tujuan organisasi di dalam kondisi apapun.

b. Definisi Pemasaran (marketing)

Page 2: MARS

Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi lain yang dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

c. Manajemen PemasaranManajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan

pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu :

Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan Melaksanakan rencana tersebut

Page 3: MARS

Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk mengendalikan aktivitas).

Bagan alur manajemen pemasaran

2. Jargon Marketing

1. Bar Code : Universal code2. Buffer Stock : Usulaly3. Call : Kunjungan4. Check Out Counter : Display yang berada di depan kasir.5. Counter : Areal penjualan di dalam supermarket6. Cross Merchandising : Diplay 2 kategori yang berkaitan di dalam satu gondola. Contoh : gondola mens grooming terdiri dari pencukur jenggot, minyak rambutm dan semir sepatu.7. Delivery : Pengirimanproduk dari supplier ke toko8. Demo : Peragaan pemakaian produk ke konsumen di dalam supermarket/toko/tempat umum9. Display : Pemajangan produk-produk di dalam supermarket10. Eye Level : Display didalam gondola yang letak produknya ditingkat yang konsumen dapat melihat dengan jelas11. Facing / Tir : Jumlah muka yang ditampilkan suatu produk di dalam gondola 12. Floor Vision : Iklan yang berada di lantai 13. Gondola :Rak tempat produk-produk didalam supermarket14. Hanger : Alat promosi produk yang digantung di sela-sela rak produk15. Segmentasi : Pengelompokkan produk-produk ke dalam suatu jenis produk.16. Listing Fee : Biaya untuk mendaftarkan produk ke dalam supermarket

Page 4: MARS

17. OOS (Out Of Stock) : Kekosongan produk di dalam rak toko.18. Outlet : retailer (supermarket)19. Planogram : Rencana penyusunan produk yang tergabung di dalam suatu kategori di dalam supermarket20. POP (Point Of Payment) : Daftar harga untuk program promosi di dalam toko.21. POS (Point Of Sales) : Material yang digunakan untuk membantu penjualan yang terdiri dari leaflet, brosur, dll.22. Rebate : Discount yang diberikan kepada retailers oleh suppliers23. Retailers : Pihak yang menjual produk-produk ke konsumen, contoh : supermarket, minimarket, dan lain-lain24. Selling In :Penjualan dari suppliers ke retailers 25. Selling Out / Off Take : Penjualan produk dari retailers ke konsumen26. Shelfing : Rak yang terdapat di gondola27. SKU (Stock Keeping Unit) / Item: Satuan dari jumlah produk28. Suppliers :Pihak yang membuat produk-produk untuk di jual ke retailers, contoh : Sara Lee Indonesia, Unilever, dan lain-lain.30. TOS (Temporary Out Of Stock) : Persediaan produk untuk sementara kosong31. Term Of Payment : Batas pembayaran32. Top to Bottom : Susunan produk dari atas ke bawah di dalam gondola33. Traffic Area : Areal yang biasa di lalu lalangi oleh konsumen34. Variant : Macam35. Warehouse :Gudang36. Wholesaler :Grosir37. Buying Criteria : Kriteria yang menjadi pertimbangan pembeli dalam memutuskan pembelian, misalnya : spesifikasi produk, anggaran, pemasok.38. Calon Pelanggan : Individu atau perusahaan yang telah pilih untuk diberikan penawaran produk/jasa.39. Corporate Planning : Perencanaan perusahaan yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi.40. Customer Relationship Management (CRM) : Sebuah konsep mengenai pembinaan hubungan dengan pelanggan.41. Data Primer : Data yang belum tersedia sehingga penjual harus mengumpulkan data sendiri.42. Data Sekunder : Data yang sudah tersedia, yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, sehingga penjual dapat langsung memanfaatkannya.43. Demografis : variabel-variabel pengelompokkan konsumen berdasarkan usia, pekerjaan, jenis kelamin, penghasilan, dan sebagainya.44. Gaya Hidup : mencakup aktivitas, keinginan dan pandangan konsumen.45. Goals : sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan, merupakan perincian dari tujuan (objectives).46. Marketing Intelligence : suatu kegiatan dalam pemasaran yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pesaing.

Page 5: MARS

47. Objectives : Tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam satu peride waktu tertentu.48. Pareto Law : sebuah hukum atau kesepakatan yang menyatakan bahwa tidak semua pelanggan menguntungkan buat perusahaan, biasanya (tidak semua) sebagian besar penjualan dihasilkan dari sebagian kecil pelanggan.49. Pasar : Kumpulan individu atau perusahaan yang memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk membeli produk/jasa.50. Pelanggan : Individu atau perusahaan yang telah mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.51. Pelanggan Individu : Konsumen yang membeli produk untuk dikonsumsi sendiri secara langsung.52. Pelanggan Organisasi : konsumen yang membeli produk dengan tujuan untuk diolah atau diproduksi kembali, atau dijual kembali.53. Positioning : Proses penanamann produk atau merek ke dalam benak konsumen.54. Presentator : Orang yang melakukan presentasi.55. Psikografis : variabel-variabel pengelompokkan konsumen berdasarkan gaya hidup dan nilai (value) seseorang.56. Segmen Pasar : Salah satu bagian dari hasil segmentasi pasar, misal : segmen pasar perempuan, segmen pasar ibu rumah tangga.57. Segmentasi Pasar : Pembagian pasar yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu, misal : jenis kelamin, pekerjaan, gaya hidup, dan lain-lain.58. Target Pasar : kelompok konsumen yang menjadi target dari perusahaan.59. Target Pelanggan : Individu atau perusahaan yang diperkirakan akan menjadi target penawaran produk/jasa.60. Target Penjualan : Batasan minimal atau maksimal hasil penjualan dalam satu periode tertentu.61. Term of Trade : Syarat-syarat atau klasusul-klausul perjanjian.62. Wanprestasi : kondisi atau keadaan dari salah satu pihak yang melakukan perjanjian tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai isi perjanjian.63. AC : (Avarage Cost) Pencatatan Yang Dicatat Berdasarkan Rata-rata64. Appeals : Daya Tarik65. FIFO : (First In First Out) Barang Yang Pertama Masuk, Barang yang Pertama Keluar66. Generaral Ledger : Buku perkiraan67.Interim Stetament : Penyusunan Laporan Sementara68. Kartu Gudang : Kartu Persediaan69. LIFO : (Last In First Out) Barang Yang Masuk Terakhir, Barang Yang Lebih Dahulu Keluar70. Letter Of Agreement : Surat Perjanjian71. MOU : (Memorendum Of Understanding) Memo Kesepahaman72. Negoisiator : Orang Yang Melakukan Perundingan73. Packaging : Pembungkusan74. Perfectual System : Sistem Pencatatan Terus Menerus75. Periodic System : Sistem Pencatatan Secara Periodik

Page 6: MARS

76. Subsidiary Ledger : Buku Pembantu77. Trading Stamp/Brand : Merek Dagang78. Glosarium : Daftar isilah79. Customer : Pembeli80. Profitabilitas : Keuntungan jangka panjang81. SOP : Standar Operating Procedure82. Wanprestasi : Tidak menepati klausul perjanjian83. Retur : Pengembalian84. Personal guarantee : Jaminan pribadi85. Syarat force majeure : Ketentuan khusus86. Notaris : Pejabat pembuat akta87. Hibah : Perjanjian pinjaman tanpa pengembalian88. Username : Nama pengguna89. e-mail : Surat eletronik90. Pasword : Kata sandi pembuka91. CBN : Nama perusahan penyedia layanan internet92. Login : Daftar masuk93. LAN : Jaringan Internet lokal94. Paskabayar : Tagihan pembayaran setelah pemakaian95. Prabayar : Pembayaran pemakaian di muka96. Call Issuer : Panggil pengola jasa97. Declined : Ditolak98. Do Not Honour : Tidak berlaku99. Insufficient Fund : Dana tidak mencukupi100.Invalid Card : Kartu palsu101. Lost Card : Kartu hilang102. Pick- up Card : Kartu dalam proses103. Stolen Card : Kartu dicuri104. Sign up to day : Tentang kami105. Member’s Room : Ruang anggota106. Online Support : Pendukung saja107. Product & service : Pelayanan dan hasil108. About Us : Tentang kami109. Hot Links : Koneksi ke penyedia lain110. Clients : Pelanggan111. Movie : Film112. E-card : Kartu elektonik113. Site Map : Peta situs ( halaman di internet )114. Affective : Merubah sikap konsumen115. Artifact : Bentuk komunikasi melalui cara manipulasi objek kontak dengan seseorang, misalnya penggunaan parfum, pakaian, lipstik dan lain-lain.116. Behavioral : Mendorong konsumen untuk bertindak117. Body language : Bahasa tubuh118. Cognitive : Menempatkan sesuatu dalam benak konsumen119. Consolidator : Bagian pengumpulan dan pengolongan pesanan120. Distinctiveness : Pembeli ingin nampak berbeda dari pembeli lainnya

Page 7: MARS

121. Environment factor : Penyampaian komunikasi dengan cara dekorasi ruang, lampu dan lain-lain.122. Etimologis : Bahasa123. Feedback : Umpan balik124. Gesture : Gerak125. Interpretation : Bentuk respon berupa pemberian penjelasan atau pemahaman terhadap berbagai informasi yang disampaikan komunikan126. Interdependency : Kesalingtergantungan127. Immediacy : Kesiapan128. Kontradiktif : Hal –hal yang berlawanan129. Kinesic behavior : Jenis komunikasi yang diungkapkan melalui gerakan tubuh130. Nervous : Grogi131. Non verbal : Bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa132. Parafrase : Bentuk respon berupa pengembalian isi pesan133. Probe : Pemeriksaan atau penyidikan134. Para languages : Seseorang mengucapkan sesuatu bukan yang sebenarnya.135. Proxemics : Komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan ruang personaldan sosial.136. Pride of personal appearance : Pembeli ingin merasa bangga, karena penampilan pribadinya137. Reliabilitas : Kesinambungan138. Respon : Tanggapan139. Self disclosure : Penyingkapan diri140. Receiving Room : Bagian pengecekan barang dan dokumen141. Returns and allowances : Pengambilan dan pengurangan harga142. Social achivment : Pembeli ingin merasa pencapaian status sosial yang lebih baik143. Touching behavior : Komunikasi yang berupa gerakan seperti pukulan, tindakan memegang dan lain-lain.144. Treatment : Perlakuan145. Vocabulary : Perbendaharaan kata-kata146. VALS : Value and Lifestyle, sebuah metode untuk menganalisa segmen pasar berdasarkan nilai-nilai dan gaya hidup. Pendekatan ini merupakan ide dari Stanford Research Institute International.

3. Segmentasi pasarSegmentasi pasar merupakan salah satu cara membagi-bagi pasar yang heterogen

kedalam kelompok-kelompok homogen yang responsive terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Segmentasi merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap psar itu terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli yang mempunyai :

- kebutuhan yang berbeda-beda- pola pembelian yang berbeda-beda- tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran

Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggrogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan, kmomunikasi, melayani

Page 8: MARS

lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendisain produk dan lain-lain. Selain pasar kegiatan bisnis, segmentasi pasar dapat digunakan untuk memasyarakatkan suatu undang-undang baru, melakukan kampanye sosial, mengkampanyekan pembayaran pajak, menyampaikan pesan-pesan politik, menggairahkan kehidupan beragama, mendidik para siswa dan lain-lain.

Keuntungan segmentasi pasar adalah : Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar Menganalisis pasar Menemukan peluang Menguasai posisi yang superior dan kompetitif Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien

Keterbatasan segmentasi pasar, antara lain: Beban biaya lebih besar Memerlukan komitmen Menyediakan informasi yang umum, bukan individual

Dalam era globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi, tidak ada produsen yang bebas dari persaingan, sehingga segmentasi pasar mutlak dilakukan oleh setiap produsen agar dapat tetap hidup.

Ciri-ciri strategi marketing dengan segmentasi pasar :

Berasal dari persaingan yang makin gencar. Obyektifnya adalah memenangkan persaingan dengan memperoleh keuntungan

yang normal melalui kegiatan-kegiatan yang memuaskan kelompok- kelompok konsumen yang berbeda-beda.

Konsumen yang memiliki karakter yang berbeda diberlakukan berbeda-beda dengan produk dan car komunikasi yang berbeda.

Segmentasi bersifat dinamis, segmen-segmen bar uterus bermunculan dan produk- produk baru dibutuhkan untuk menjangkau segmen-segmen baru tersebut.

Strategi perusahaan: adaptif, responsive terhadap perubahan-perubahan selera pasar. Dasarnya adalah riset konsumen dan mengimbangi kegiatan pesaing.

Pola Segmentasi Pasar

Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:

Homogeneus preference (preferensi homogen)Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Diffused preference (preferensi yang menyebar)Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen

Page 9: MARS

memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

Clustered preference (preferensi yang mengelompok)Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

Syarat Segmentasi Yang Efektif

Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

Measurable (terukur)Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

Substansial (banyak)Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

Accessible (dapat diakses)Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

Differentiable (dapat dibedakan)Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

Actionable (dapat dilayani)Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Variabel pendekatan segmentasi pasar

1. Demografis : Konsumen dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografi seperti usia, gender, ukuran keluarga, pekerjaan, family life cyle, pendidikan, pendapatan, agama, suku dan kebangsaan , kelas sosial.

2. Geografis : Konsumen dibeda-bedakan berdasarka wilayah tempat tinggalnya, misalnya dalam suatu Negara (Indonesia Barat-Indonesia Timur), pulau, propinsi, kota, kota besar/ kota kecil/ desa.

3. Geodemografis : Konsumen yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis ( namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman, area kode pos, atau kelurahan.

selain segmentasi pendekatan geografis dan demografis perlu juga pendekatan psikografis yaitu:

Konsumen dibeda-bedakan berdasarkan sifat-sifat kepribadian tingkat sosial ekonomi, sikap dan motivasi.

Page 10: MARS

Konsumsi mencerminkan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri (citra diri).

Mempertajam segmentasi demografi. Biasanya tercermin dalam gaya hidup dan kepribadian dan riset- riset konsumen

menekankan pada tiga aspek : aktivitas, minat dan opini.

Pendekatan Psikografi berdasarkan gaya hidup, ada beberapa kelompok orang bergaya hidup:

Hura-hura adalah yang menyukai kegiatan suka-suka. Hedogenis adalah kelompok segmen yang mengarahkan aktivitasnya

untuk mencari kenikmatan hidup. Membeli barang mahal untuk memenuhi kesenangannya.

Rumahan adalah kelompok yang menghabiskan waktunya banyak di rumah dan tidak banyak bergaul.

Sportif adalah kelompok remaja yang senang berolahraga. Orang hidup untuk orang lain adalah kelompok yang peka terhadap

kebutuhan orang lain, dapt diandalkan dan bersikap sosial, produktif dan mengutamakan kebersamaan dalam keluarga.

Selain variabel di atas segmentasi bisa juga dapat dibedakan berdasarkan:

a. Manfaat yang diperoleh konsumen. Segmentasi ini dikembangkan dengan mempelajari atribut-atribut produk yang dianggap konsumen memberikan manfaat yang penting.

b. Segmentasi berdasarkan pemakaian produk konsumen, dapat dikelompokkan dalam: - Pecandu (heavy user) - Pemakai rata-rata (medium user) - Pemakai ringan (light user) - Bukan pemakai (non user)

c. Segmentasi berdasarkan generasi (cohort) Segmentasi ini dilakukan dengan membagi-bagi pasar ke dalam berbagai generasi, karena masing-masing generasi memiliki sikap dan pandangan yang berbeda-beda tentang suatu produk. Sikap ini dibentuk oleh kejadian-kejadian penting yang sangat membekas antara lain: - Kohor kemerdekaan (lahir antara 1921-1935) - Kohor Tritura ( lahir antara 1936-1950) - Kohor Perang dingn (lahir antara 1951-1960) - Kohor komputer (lahir antara 1961-1970) - Kohor internet (lahir setelah tahun 1970)

d. Segmentasi berdasarkan teknografi Segmentasi ini dikembangkan untuk mempelajari konsumsi berang- barang teknologi seperti: komputer, telepon seluler, dan lain-lain. Pasar ini dibedakan menurut 2 segmen yaitu:

early adopter (pioner) yaitu pengadopsi awal yang mempunyai surplus ekonomi lebih besar.

Laggards yaitu kelompok orang yang selalu terlambat mengadopsi teknologi baru, biasanya konsumen dengan uang yang pas-pasan.

Page 11: MARS

e. Segmentasi berdasarkan tingkat kesetiaan ( loyalitas) Konsumen dikelompokkan menjadi konsumen yang sangat setia, setia dan sangat tidak setia karena persaingan dari pendatang baru seperti menawarkan hadiah-hadiah, seperti piring, gelas, cincin (pada konsumen harmoni), setelah bulan promosi berlangsung.

f. Segmentasi berdasarkan evolusi keluarga, Segmen ini terutama dapat digunakan untuk memasarkan asuransi, mobil dan produk-produk yang kepuasan konsumennya ditentukan oleh ada tidaknya waktu yang dimiliki oleh konsumen.

g. Segmen berdasarkan jumlah keanggotaan dalam keluarga dibagi dalam 3 kelompok yaitu:

Extended family (kelompok besar) Dengan jumlah anggota kelompok yang besar menyebabkan pembelian produk dalam ukuran yang besar, seperti: mobil besar, lemari es, makanan berkemasan besar dan lain-lain.

Nuclear family (kelompok inti) Mereka hidup dalam kelompok inti relative lebih independent terhadap kelompok besarnya. Kelompok hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Campur tangan kelompok besar relatif minimal. Contoh: jaminan sosial seperti asuransi jiwa, pendidikan dan lain- lain.

Single parent family Kelompok yang orang tuanya bercerai dan anak-anak dirawat oleh ibu yang terkadang juga sebagai wanita karir, sehingga konsumsinya adalah hal-hal yang serba siap saji/instant. Pelayanan cepat dan dapat mengurangi ketegangan-ketegangan dalam rumah.

4. TargetingTargeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis

segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran.

Ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal:

Responsif Potensi penjualan Pertumbuhan memadai Jangkauan media

Jenis-jenis Pasar Sasaran

Pasar sasaran jangka pendek Pasar yang ada tekuni hari ini yang direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat~tujuan menghasilkan penjualan dalam waktu dekat.

Pasar sasaran masa depanPasar tiga atau lima tahun dari sekarang. Mungkin harus mengubah produk, pasar sasaran, menambah atau menguranginya. Tujuannya : mendeteksi dan memenuhi

Page 12: MARS

perubahan prioritas konsumen, mengatasi persaingan dan mencegah berimigrasinya konsumen kepada para pesaing.

Pasar sasaran primer Pasar primer adalah sasaran utama produk tersebut. Heavy user (pemakai fanatik) ~ jumlah tidak banyak tapi banyak mengkonsumsi produk tersebut dalam jumlah yang besar. Para distributor utama yang menguasai 80% firm penjualan firm.

Pasar sasaran sekunder Pasar yang terdiri dari konsumen- konsumen yang sering tidak dianggap penting tetapi jumlahnya cukup besar.

5. PositioningPositioning bukan merupakan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi

sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Positioning bukanlah strategi produk tetapi strategi komunikasi, bagimana menempatkan produk dalam otak konsumen, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang ditargetkan tadi.

6. Bauran PasarBauran pemasaran atau biasa juga disebut dengan marketing mix, merupakan

strategi dasar manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Bauran pemasaran ini terdiri dari 4 macam yang biasa disingkat dengan 4P, yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.

Page 13: MARS

Bagan bauran pemasaran

7. Produk

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan pada pasar baik produk nyata ataupun produk tidak nyata (jasa) sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pasar.

Berdasarkan tujuan konsumsi ada 2 macam kelompok product/goods yaitu:a. Consumer’s Goods/Organisasi Konsumsi

Barang yang digunakan secara langsung oleh konsumen dan tidak dijual kembali. Convenience Goods (kemudahan dalam memperoleh)

Barang-barang yang dapat dibeli/dikonsumsi oleh konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen tidak perlu mengeluarkan daya upaya yang sulit, karena barang-barang tersebut biasanya berada disekeliling konsumen. Contoh: beras, gula, odol, sikat gigi, rental komputer, cuci sepeda motor

Shopping Goods Barang-barang yang dibutuhkan konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen perlu mengadakan penelitian terlebih dahulu atau perbandingan dari satu toko/display ke toko yang lain. Yang dibandingkan: kualitas, jenis, design, harga. Bisa dibandingkan menjadi 3 macam:

o Fashion Goods

Pakaian, sepatu, assesorieso Service Goods

Alat-alat rumah tangga, tempat tiduro Bulk Goods

Barang yang dibeli dalam jumlah yang besar. Contoh: pasir, batu bata tetapi untuk kebutuhan sendiri, jasa (dokter, laboratorium, asuransi, travel, rumah sakit )

Speciality Goods Barang-barang yang dibeli konsumen dimana saat pembelian para konsumen memerlukan daya upaya khusus (menabung dulu, jarak/lokasi jauh).Contoh: TV, mobil, buah apel Malang, mangga Probolinggo. Jasa: taman rekreasi ke pasir putih, berobat ke orang pinter di desa, menginap di hotel menabung di Bank

Page 14: MARS

b. Industrial Goods/Barang Produsen Barang-barang yang dibeli untuk diperdagangkan lebih lanjut atau barang yang akan dipakai dalam proses pengohalan lebih lanjut.

Raw materials (bahan-bahan mentah): Besi, baja, kapas, kayu Fabricating materials (bahan kebutuhan pabrik) : Tekstil Operating supplies (bahan-bahan kebutuhan operasi) Bensin, solar, oli Instalasi (peralatan yang vital)

Mesin penggiling tebu pada pabrik gula, mesin tenun dari pabrik tekstil accessory equipment (peralatan tambahan)

Trailer, alat-alat pengangkut barang dari darat ke kapal jasa: akuntan publik, tenaga kerja kontrak, lawyer/pengacara firm

Ada beberapa macam perlakuan terhadap produk agar permintaan terhadap produk meningkat, antara lain:

a. Packing yaitu pengemasan/pembungkusan barang-barang dengan tujuan melindungi barang tidak rusak dan tetap utuh. Contoh: TV dibungkus dengan kayu, karton, busa agar tahan goncangan.

b. Branding yaitu nama/simbol yang digunakan pada suatu produk agar produsen dapat memperkenalkan produknya guna membedakan dengan produk lain. Contoh : L-Men, Oreo

c. Labelling merupakan selembar kertas, metal atau benda lain yang dibubuhkan pada produk yang menunjukkan tanda (informasi) tentang isi, milik dan sumber. Label adalah bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya. Label merupakan bagian sebuah kemasan, atau merupakan etika lepas yang ditempelkan pada produk.

d. Warranty/garansi merupakan suatu jaminan dari produsen bila barang-barang yang terbeli tidak sesuai dengan pesanan dan dengan adanya Warranty yang terbeli tidak sesuai dengan pesanan dan dengan Warranty memberikan suatu kepastian yang lebih menyakinkan konsumen.

e. Service Suatu aktivitas yang ditawarkan pada orang lain/konsumen dan tidak menghasilkan suatu kepemilikan Contoh: pengiriman barang, service AC

Lima Tingkatan ProdukMenurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic

product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.

Page 15: MARS

Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.

Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.

Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

Dimensi kualitas produkMenurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin

mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:

Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk

Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat

Page 16: MARS

dari harga, merek, periklanan, reputasi, danNegara asal.

8. Place Place (Distribusi/Tempat) suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen

ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Place sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam membiayai terhadap pilihan tempat atau saluran distribusi yang sesuai dengan rantai supply (delivery). Jauh dekatnya tempat pemasaran mempengaruhi biaya produksi.

Fungsi saluran distribusi: Sabagai alat memperlancar keuangan perusahaan Uang tunai cepat masuk bila

menggunakan saluran distribusi dibanding dengan perusahaan menjual sendiri produknya.

o Agen/whole seller bisa langsung mengambil barang dalam jumlah

yang besar.o Kalau perusahaan yang menjual, harus menunggu konsumen datang

dan jumlah yang dibeli relatif sedikit. Sebagai alat komunikasi Perusahaan banyak memperoleh masukan/informasi

dari agen mengenai reaksi/respon produk yang dikeluhkan konsumen. Sebagai alat bantu penjualan/promosi

Tipe Distribusi Distribusi berganda adalah penggunaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk

melayani beberapa segmen pelanggan dengan tujuan untuk memperoleh akses yang optimal pada setiap segmen.

2 jenis penggunaan distribusi berganda, yaitu:a. Saluran komplementer, yaitu jika masing-masing saluran menjual produk

yang tidak saling berhubungan. Tujuannya adalah untuk mencapai segmen pasar yang tidak dapat dicapai oleh saluran distribusi perusahaan yang ada sekarang.

b. Saluran kompetitif, yaitu apabila produk yang sama dijual melalui dua saluran yang berbeda tetapi antara yang satu dengan yang lain terjadi persaingan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dilakukan terutama untuk merespon perubahan lingkungan.

Contoh sederhana tipe-tipe distribusi: 1. Produsen – konsumen; contoh: warung makan 2. Produsen – retailer – konsumen Contoh: percetakan buku ke toko-toko petani tanaman hias – kios bunga – konsumen 3. Produsen – whole seller – retailer – konsumen

Page 17: MARS

4. Produsen – Agen – Retailer – konsumen Contoh: Perusahaan majalah/Koran – agen koran – loper koran – konsumen 5. Produsen – Agen – Whole Seller – Retailer – konsumen Contoh: Petani mangga – pedagang pengepul – pedagang besar – pengecer – konsumen.

Untuk memilih apakah perusahaan itu memakai distribusi panjang atau pendek, tergantung dari:

o Lokasi, contoh: perusahaan Aqua

o Daya beli masyarakat (sepeda motor – agen – konsumen)

o Kebutuhan konsumen (odol, sabun)

o Kebujakan manajemen

o Mudah/tidak mudahnya barang tersebut rusak

o Pelayanan terhadap konsumen

o Macam/jenis barang; apakah barang konsumsi atau barang produksi

Aspinwall, menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik produk yang menentukan metode distribusi, yaitu:

a. Replacement rate, yaitu tingkat pembelian dan penggunaan produk oleh pelanggan untuk mendapatkan kepuasan yang diharapkan dari produk tersebut.

b. Gross Margin, yaitu perbedaan harga jual dan biaya–biaya langsung yang terjadi di tingkat–tingkat distribusi untuk mendekatkan barang pada pelanggan.

c. Adjustment, yaitu jasa–jasa yang harus diberikan untuk meningkatkan kepuasan palanggan

d. Time of Consumption, yaitu jangka waktu pemakaian produk yang memberikan nilai yang diharapkan.

e. Searching Time, yaitu waktu tempuh kendaraan ke retail store atau jarak yang harus ditempuh pelanggan untuk membeli produk.

9. PriceHarga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah guna pertukaran/transaksi

atau sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

Tujuan penetapan Harga

Page 18: MARS

a. Tujuan yang berorientasi pada labaTujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba (asumsi teori ekonomi klasik) dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa menghasilkan laba/keuntungan yang paling tinggi. Pendekatan target laba adalah tingkat laba yang sesuai atau diharapkan sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa dipakai yaitu target margin dan target ROI (return On Invesment). Tujuan berorientasi pada laba ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga pesaing. Pilihan ini cocok pada kondisi sebagai berikut:

Tidak ada pesaing Perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum Harga bukan merupakan atribut yang penting bagi pembeli.

b. Tujuan yang berorientasi pada volume (volume pricing objectives) Dalam tujuan ini harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar 1(absolute maupun relative). Tujuan ini biasanya dilandaskan strategi mengalahkan atau mengatasi persaingan. Contoh: Pada perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour and travel, pengusaha bioskop, pemilik bisnis pertunjukan dan penyelenggaraan seminar.

c. Tujuan yang berorientasi pada citraCitra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Penetapan harga, baik itu penetapan harga tinggi maupun penetapan harga rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam tujuan ini perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar khusus.

d. Tujuan stabilisasi hargaTujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dengan harga pemimpin industri (industry leader). Dalam tujuan ini harga didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan persaingan. Contoh: Pada industri–industri yang produknya sangat terstandarisasi, misalnya minyak bumi.

e. Tujuan-tujuan lainya Harga juga dapat ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau mencegah campur tangan pemerintah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga

Faktor Internala. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Page 19: MARS

Faktor ini merupakan faktor utama dalam penetapan harga. Tujuan ini meliputi maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam kealitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain - lain.

b. Strategi Bauran PemasaranHarga harus dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran yang lain yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. BiayaBiaya merupakan faktor utama yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Setiap perusahaan selalu menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel) dan jenis-jenis biaya yang lain (opportunity cost)

d. OrganisasiManajemen perlu memutuskan siapa dalam organisasi yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pihak-pihak yang biasanya berpengaruh dalam penetapan harga diantaranya adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan.

Faktor eksternala. Pengaruh dari struktur pasar yang dihadapi

Persaingan murni (pasar tradisional) dan sempurna (informasi lebih luas, supermarket)

Persaingan monopolistic Persaingan oligopolistic Monopoli murni

b. PersainganTjiptono (2001) menyatakan, ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh

dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru.

c. Unsur - unsur lingkungan eksternal yang lainSelain faktor-faktor tersebut di atas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor lain seperti kondisi ekonomi (resesi, inflasi, tingkat suku bunga), aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan) dan kebijakan/peraturan pemerintah.

10. PromotionPada hakikatnya promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyaebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

Page 20: MARS

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tiga unsur pokok dalam struktur komunikasi pemasaran, yaitu:a. Pelaku Komunikasi

Pelaku komunikasi terdiri dari pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi pesan. Dalam konteks pemasaran, komunikatornya adalah produsen atau perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser dan user).

b. Material Komunikasi Gagasan merupakan materi pokok yang hendak disampaikan pengirim Pesan (message) merupakan himpunan berbagai symbol (oral, verbal

atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan akan dapat dikomunikasikan apabila melalui suatu media.

Media adalah pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non personal. Media personal dapat di pilih dari tenaga konsultan, tenaga ahli profesional atau masyarakat umum. Media non personal meliputi media massa (seperti radio, televisi, koran, majalah, tabloid maupun internet), kondisi lingkungan (gedung dan ruangan) ataupun peristiwa tertentu (hari–hari khusus dan hari–hari besar).

Respons merupakan pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.

Feed–back adalah pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima pesan.

Gangguan merupakan segala sesuatu yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi. Gangguan ini bisa berupa gangguan fisik, masalah semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status dan ketiadaan umpan balik.

c. Proses KomunikasiProses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (dari pengirim

kepada penerima) maupun pengirim kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).

Tujuan promosiTujuan utama promosi adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Ditinjau secara ilmiah ekonomi, maka tujuan dari promosi adalah untuk menggeser kurva permintaan akan produk ke kana dan membuat permintaan menjadi

Page 21: MARS

inelasitas (dalam kasus harga naik) dan elastis (dalam kasus harga turun). Namun secara ringkas promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Bentuk PromosiSecara umum bentuk–bentuk promosi mempunyai bentuk yang sama, namun

setiap bentuk tersebut masih dapat dibedakan berdasarkan spesifikasi tugasnya. Spesifikasi tugas tersebut biasa disebut sebagai bauran promosi yang meliputi tugas–tugas sebagai berikut:

Personal selling Periklanan Publisitas Promosi penjualan Direct marketing

11. Pendapat ahli mengenai manajemen pemasaran

Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130), Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa : “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi”

Pengertian manajemen pemasaran menurut Buchari Alma(2004:130), yaitu: “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dipemasaran.”

Berdasarkan tiga pendapat ahli tersebut anajemen pemasaran adalah suatu usaha merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif, serta mampu mengenal pasar dan lingkunganya, sehingga mampu untuk terus berkembang meskipun melewati berbagai rintangan.

12. Hak konsumena. Keselamatan

Page 22: MARS

Hak untuk mendapat/memperoleh keamanan (the right to safety). Konsumen memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keamanan produk dan jasa. Misalnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi harus aman bagi kesehatan konsumen dan masyarakat umumnya. Produk makanan yang aman berarti produk tersebut memiliki standar kesehatan, gizi dan sanitasi serta tidak mengandung unsur yang dapat membayakan manusia baik dalam jangka pendek maupun panjang. 

b. DiberitahuHak untuk memperoleh informasi (the right to be informed). Konsumen dan

masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang sejelas jelasnya tentang suatu produk/jasa yang dibeli atau dikonsumsi. Informasi ini diperlukan konsumen atau masyarakat, agar saat memutuskan membeli tidak terjebak dalam kondisi resiko yang buruk yang mungkin timbul. Artinya, konsumen memiliki hak untuk mengetahui ciri/atribut negatif dari suatu produk, misalnya efek samping dari mengkonsumsi suatu produk, dan adanya peringatan dalam label/kemasan produk.

c. Memilih Hak untuk memilih (the right to choose). Konsumen memiliki hak untuk

mengakses dan memilih produk/jasa pada tingkat harga yang wajar. Konsumen tidak boleh ditekan atau dipaksa untuk melakukan pilihan tertentu yang akan merugikan dirinya. Jenis pasar yang dihadapi konsumen akan menentukan apakah konsumen bebas memilih atau tidak suka membeli produk atau jasa tertentu. Namun, dalam struktur pasar monopoli, konsumen dan masyarakat umum digiring berada dalam posisi yang lemah dengan resiko mengalami kerugian bila tidak memilih atau membeli produk dan jasa dari kaum monopolis.

d. DidengarHak untuk didengarkan (right to be heard). Konsumen memiliki hak untuk didegarkan

kebutuhan dan klaim, karena hak ini terkait dengan hak untuk memperoleh informasi.Walaupun perlindungan konsumen sudah diatur oleh UUPK. Namun, masih ada saja pelaku pe-bisnis manufaktur, distribusi, dunia perbankan dan jasa lainnya acap kali tidak berorientasi pada konsumen dan atau membiarkan bawahan atau cabang atau penyalur mencari lubang ketidaktahuan konsumen tentang hak hak konsumen yang sengaja ditutupi tutupi demi memperoleh laba .

13. Bedakan apa itu need, want, demand (konsep inti pemasaran)

Kebutuhan (need)

Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada kondisi alami manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan,

Page 23: MARS

dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll.), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Keinginan (want)Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan

manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Selain itu keinginan juga dipengaruhi oleh budaya di lingkungan seseorang. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan suatu usaha yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menembus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh: manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut tergantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya.

Permintaan (Demand)Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan

serta kesediaan membelinya. Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan.

Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.

14. Hak-hak Pasien

Menurut ‘Declaration of Lisbon (1981) : The Rights of the Patient” disebutkan beberapa hak pasien, diantaranya hak memilih dokter, hak dirawat dokter yang “bebas”, hak menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi, hak atas kerahasiaan, hak mati secara bermartabat, hak atas dukungan moral atau spiritual.

Dalam UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53 menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak atas Informasi, hak atas second opinion, hak atas kerahasiaan, hak atas persetujuan tindakan medis, hak atas masalah spiritual, dan hak atas ganti rugi.

Page 24: MARS

Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; akses atas sumber daya; pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau; menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan; lingkungan yang sehat; info dan edukasi kesehatan yg seimbang dan bertanggungjawab; dan informasi tentang data kesehatan dirinya.

Hak-hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi: 

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak sadar, penyakit menular berat, gangguan jiwa berat). 

2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin yang bersangkutan, kepentingan yang bersangkutan, kepentingan masyarakat).

3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan nyawa atau cegah cacat).

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi: 

1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3). 

2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain. 3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis. 4. Menolak tindakan medis. 5. Mendapatkan isi rekam medis.  

Terkait rekam medis, Peraturan Menteri kesehatan No.269 pasal 12 menyebutkan: 

1. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. 2. Isi rekam medis merupakan milik pasien. 3. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam

medis. 4. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat,

atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.  

Hak Pasien dalam UU No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 32 UU 44/2009) menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut: 

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; 3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; 4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan

standar prosedur operasional; 

Page 25: MARS

5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;

6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan; 7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang

berlaku di Rumah Sakit; 8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second

opinion) yang mempunyai Surat ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit; 

9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya; 

10. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya; 

11. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; 

12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; 13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu

tidak mengganggu pasien lainnya;14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah

Sakit; 15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya; 16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan

kepercayaan yang dianutnya; 17. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan

pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana;18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan

melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  

Sementara itu kewajiban pasien diatur diataranya dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU, yang meliputi: 

1. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya. 2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi. 3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes. 4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Page 26: MARS

DAFTAR PUSTAKA

A. A. Prabu Mangkunegara. 2002. Perilaku Konsumen. Refika Adhitama

Amirullah. 2001. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Bilson Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT.Grmaedia Pustaka

Damodar Gujarati. 2000. Basic Econometric. McGraw Hill. Illinois

Engel, J. F: Blackwel, R.D dan Miniard, P.W. 1992. Consumer Behaviour. The Dryden

Hermawan Kertajaya. 1999. Marketing Plus 2000. PT. Gramedia Utama: Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen pemasaran (Edisi 12 jilid 2). Benyamin Molan (penerjemah). Marketing Management. PT. Indeks: Jakarta

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Rosdakarya:Bandung

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=3&pg=Unduh_Hukor

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2242341-daftar-istilah-dalam-marketing-penjualan/#ixzz353Joez5w

http://bobbyandriano.blogspot.com/2013/09/hak-dan-kewajiban-pasien-menurut-undang.html