MARI MENULIS ARTIKEL ILMIAH AKREDITASI DIKTI dan …simpen.lppm.ut.ac.id/berita/Artikel jurnal/1...
Transcript of MARI MENULIS ARTIKEL ILMIAH AKREDITASI DIKTI dan …simpen.lppm.ut.ac.id/berita/Artikel jurnal/1...
MARI MENULIS ARTIKEL ILMIAHAKREDITASI DIKTI dan INTERNASIONAL
Pengajar dan Peneliti FISIP UI
MENGAPA HARUS
Bag
iMA
HA
SISW
A
Bag
iDO
SEN
Bag
iDO
SEN
Bag
iPEN
ELIT
I di U
I 1. Jurnal tidak termasuk dalam kategori Predatory Journal,
Blacklist Journal, dan Jurnal yang tidak dinilai untuk
kenaikan pangkat/jabatan dosen yang ditentukan oleh
Dikti (http://dikti.go.id/portal/2013/01/31/jurnal-yang-
tidak-dinilai-untuk-kenaikan-pangkatjabatan-dosen/).
2. Artikel harus yang dipublikasikan oleh jurnal ilmiah yang
bereputasi internasional dengan ketentuan sbb:
a. Artikel telah diterbitkan dalam bentuk original article atau
review article di jurnal ilmiah bereputasi internasional pada
tahun 2013. Beberapa bentuk publikasi yang tidak
termasuk kategori ini adalah proceeding dan/atau
conference paper dari suatu conference, letter to the
editors, note, editorial short survey, erratum, report,
working papers, atau supplement article).
b. Artikel harus terindeks di SCOPUS/PUBMED untuk bidang
kesehatan, sains, dan teknologi. Artikel dapat terepository
di database penerbit besar yang bereputasi tinggi selain
SCOPUS untuk bidang sosial humaniora, seperti Proquest,
JSTOR, atau ScienceDirect.
RETORIKA DALAM PENULISAN
Retorika Berbunga-bunga
KIAT-KIAT MEMPUBLIKASIKAN HASIL RISET
MATERI BERKALA/JENIS KONTRIBUSI
• artikel asli atau hasil penelitian (yang paling dicari)
• catatan pendek tentang penelitian atau metode
• ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)
• studi kasus, technical notes, teacher’s corner
• tanggapan/sanggahan
‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk selalu dipegang dalam menyiapkan karya ilmiah dapat diungkapkan dengan ABC
• A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
• B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
• C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak rancu, tanpa penafsiran lain
Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk laporanpenelitian (termasuk dalam bentuk tesis dan disertasi) akan tetapi tidak ditulis dalam bentuk artikel untukdimuat dalam jurnal ilmiah tidak ada manfaatnya bagiorang lain.
Jika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, bermanfaatbagi(a) diri sendiri, (b) lembaga tempat bekerja (KPI)(c) negara (jika dimuat di Jurnal Internasional), dan(d) masyarakat luas
JENIS ARTIKEL ILMIAH
UNTUK JURNAL ILMIAH
(1) Artikel Hasil Penelitian
- induktif,
- deduktif-induktif,
- deduktif
(2) Artikel Ulasan
20
Paparan selanjutnya diarahkan padapenulisan artikel hasil penelitian.
SEBELUM MEMULAI MENULIS
• Tulisan yang akan dibuat merupakan hasil penelitian
yang sudah dirancang dan dilakukan dengan baik
• Sudah dianalisis dengan baik dan benar
• Data telah disederhanakan dalam bentuk tabel,
grafik dan ilustrasi lainnya
• Sudah dikuasai dan dibahas
• Sudah menghasilkan kesimpulan
4/21/2015
URUTAN ARTIKEL ILMIAH• Judul dan Abstrak
• Pendahuluan (Introduction)
• (Materials & Methods)
• Hasil (Results) and Pembahasan (Discussion)
• Kesimpulan (Conclusion)
• Daftar Acuan (References)
URUTAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH
• (Materials & Methods)
• Hasil (Results)
• Pembahasan (Discussion)
• Kesimpulan (Conclusion)
• Pendahuluan (Introduction)
• Daftar Acuan (References)
• Judul dan Abstrak
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006 dalam Lusitra Munisa)
MA
TER
IAL
da
nM
ETO
DE
Setiap hasil pengukuran yang dilaporkan pada bab Hasil harus diketahui metode yang digunakan untukmemperoleh hasil tersebut. Diskripsi metode tersebut dituliskan pada bab Material dan Metode.
Setiap pengamatan yang Anda laporkan dalam bab Hasil harus merupakan hasil dari prosedur/langkah-langkah yang dapat direproduksi, yang telah dituliskan secara jelas pada bab Material dan Metode
Perlu dipastikan bahwa hasil pengukuran yang dilaporkan pada bab Hasil merupakan hasil yang dapat dipercaya.
Untuk mendiskripsikan bagaimana Anda bisa memperoleh hasil penelitian
• Walaupun keseluruhan metode eksperimen harusdikemukakan dalam bab Material dan Metode, namunsecara umum pengutipan/ sitasi dapat dilakukan jikametode tersebut telah dipublikasi sebelumnya. Anda perlumenuliskannya jika Anda ingin melaporkan hasil yangdiperoleh dari modifikasi metode tersebut.
• diskripsi pada jurnal ilmiah tidak perlu sedetail seperti yangada di skripsi/tesis/disertasi.
• hal yang perlu dipertimbangkan bahwa jurnal ilmiahterbatasi oleh biaya cetak sehingga panjang artikel,penggunaan warna dan jumlah ilustrasi dan tabel akanmenambah biaya cetak.M
ATE
RIA
L d
an
MET
OD
E
HASIL, PEMBAHASAN, DAN SIMPULAN
• Hasil dan pembahasan digabung
• Hasil dan pembahasan dipisah
HASIL DAN PEMBAHASAN DIGABUNG
Keuntungan
- Sederhana
- Hanya jikapermasalahannyasederhana
- Cocok untuk jeniscatatan penelitian(Short communication)
Kelemahan
- Kurang kelas mana hasilpeneliti sendiri danmana hasil peneliti lain
- Argumentasi penuliskurang dapatdikembangkan denganbaik
dalam Suminar Setiati Achmadi
• Format lebih rapi
• Pembaca bisa mengambil simpulan terlebih dulu
Jika tidak ada bagian Simpulan (dan Saran) secaraterpisah
- Simpulan dapat digabung dengan pembahasan
- Letakkan sebagai kalimat terakhir pada paragrafpembahasan
dalam Suminar Setiati Achmadi
HASIL DAN PEMBAHASAN DIGABUNG
HASIL• sajikan hasil secara bersistem⇒ lihat lagi Tujuan⇒ lihat lagi langkah-langkah dalam Metode
• narasi berisi informasi yang disarikan dari data, bukan menarasikan data seperti apa adanya
• perjelas narasi dengan ilustrasi (gambar, tabel)⇒ uraian dalam narasi dan ilustrasi harus selaras (lonjakan? stabil? fluktuatif?)⇒ nomori ilustrasi secara berurutan⇒ ilustrasi harus diacu dalam teks
• sajikan data olahan, bukan data mentah⇒ kalau perlu: reduksi data
dalam Suminar Setiati Achmadi
Contoh narasi hasil-kurang baik
Judul: Refleksi Sewindu Reformasi: RegulasiInvestasi Masa Mendatang
Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan 1997,minat investor baik Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)cenderung menurun jika dilihat dari nilai investasi. Namunbila dilihat dari jumlah proyek untuk PMA terlihat bahwaminat investor asing masih cukup tinggi terutama padatahun 2000. Walaupun terjadi penurunan lagi pada 2001dan 2002. Perkembangan persetujuan PMDN dan PMA diIndonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Contoh narasi hasil perbaikan
Jumlah Proyek
Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan 1997, minatinvestor baik melalui Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)cenderung menurun dari segi jumlah proyek (Gambar 1).Namun bila dilihat dari jumlah proyek PMA terlihat bahwaminat investor asing bahkan meningkat sampai tahun2000, empat kali dibandingkan keadaan jumlah proyekPMDN saat itu. Penurunan jumlah proyek PMA baruterjadi 4 tahun setelah penurunan jumlah proyek PMDN.
Contoh ilustrasi - kurang baik
PERKEMBANGAN PMDN/PMA TAHUN 1997-2002
Contoh ilustrasi perbaikan
PEMBAHASAN• bukan sekadar menarasikan data
• urutan pembahasan ~ urutan sajian data
• baca lagi tujuan dan hipotesis
⇒ cocokkan hipotesis/harapan dengan data
• berikan analisis atau tafsiran
• kembangkan gagasan atau argumentasi denganmengaitkan hasil/teori/pendapat/temuan sebelumnya⇒ a.l. dengan membandingkan dengan temuan terdahulu
⇒ adakah pertimbangan teoretis
⇒ adakah kemungkinan manfaat
⇒ adakah kemungkinan keterbatasan hasil
• kembangkan argumen dalam paragraf
Contoh penyajian pembahasan kurang baik
Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, khusus pada2002 persetujuan PMDN sebanyak 185 proyek dengan nilaiinvestasi Rp.25,3 trilyun. Dibandingkan dengan 2001 pada periodeyang sama yaitu tercatat 264 proyek dengan nilai investasi Rp.58,8 triliun, terjadi penurunan jumlah proyek 29,9% dan nilaiinvestasi 57 %. Sedangkan untuk PMA pada 2002 tercatat 1.148proyek dengan nilai investasi US $ 9,8 miliar, dan jikadibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2001 dimanatercatat 1.333 proyek dengan nilai investasi sebesar US $ 15,0miliar, terjadi penurunan jumlah proyek sebesar 14 %. Rencanainvestasi PMDN/PMA persetujuan 2002 tersebut akan menyeraptenaga kerja asing sebanyak lebih kurang 214.000 orang dantenaga kerja asing sebanyak kurang kebih 5.459 orang.Perkembangan persetujuan PMA dari 1997-2002 masih banyakinvestasi berasal dari Negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan,Singapore, kemudian dari benua Amerika seperti Amerika, Kanada,dan dari Eropa seperti Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris sertadari Australia.
PEMBAHASANAktivitas SGOT dan SGPT yag tinggi pada kontrol negatif
menunjukkan reaktivitas karbon tetraklorida (CCl4) dalam proses degenerasisel hati yang ditandai dengan peningkatan aktivitas enzim SGPT dan SGOT.Dalam penelitian ini, peningkatan terlihat jelas apabila dibandingkan dengannilai aktivitas normal untuk mencit, yaitu 76-208 U/L untuk SGPT dan 30-314 U/L untuk SGOT. Dalam model hepatitis oleh CCl4 (Saratkov 2001),molekul CCl4 mampu membentuk triklorometil peroksida radikal yang dapatmerusak membran sel dan membran organel. Degenerasi organel dalam selmemicu lisosom melepaskan enzimenzim ke dalam darah sehingga aktivitasenzim SGPT dan SGOT meningkat. Menurut Lu (1995), meningkatnyaaktivitas serum tersebut sebanding dengan jumlah sel yang mengalamikerusakan. Dalam penelitian ini, terjadi penurunan aktivitas SGPT dan SGOTpada kelompok yang diberi buah merah dan obat standar (Hepasil)dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi kontrol negatif. Fakta inimenunjukkan bahwa keduanya memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektoryang didukung oleh aktivitas senyawa antioksidan yang dikandungnya. Buahmerah antara lain mengandung beta-karoten dan tokoferol, sedangkan obatstandar mengandung senyawa kurkumin, silimarin, sinarin, dan echinakosidyang menunjukkan sebagai antioksidan (Motterlini et al. 2002; Pellati et al.2005; Toklu et al. 2008).
Gabungan hasil dan pembahasan
Reversibilitas. Hewan coba kontrol melahirkan dalamwaktu 22-31 hari, sedangkan hewan yang diberiperlakuan melahirkan 85-96 hari setelah dikumpulkandengan pejantan (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkanbahwa hewan coba kelompok perlakuan mengalamipenundaan kelahiran 3.5 kali lebih panjang (P<0.05)dibandingkan hewan dari kelompok kontrol. Jumlah anakyang dilahirkan oleh kelompok perlakuan tidak berbedanyata (P<0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol,yaitu 7-9 ekor. Penelitian sebelumnya menunjukkanbahwa imunisasi mencit dengan gZP3 hanya bersifatkontraseptif, tidak menimbulkan abortus, kematian, atauresorpsi fetus (Mustofa et al. 2004b).
Contoh penggabungan pembahasan dan simpulan
[Judul: Potensi Reproduksi Keong Lola di Pulau Saparua, Maluku Tengah](sebagai paragraf terakhir di Pembahasan)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa populasi keong lola diPulau Saparua tersusun atas tiga kelompok umur. Kelompok umur inimengindikasikan bahwa populasi tersebut berasal dari tiga kali periodepemijahan dalam setahun. Berdasarkan nilai laju reproduksi bersih (R0),individu betina keong lola dapat menghasilkan 225 individu betina setiapkali bereproduksi. Selain itu, kondisi gonad keong lola betina yang diamatimemberi indikasi bahwa perkembangan gonad keong lola di PulauSaparua berlangsung secara terus menerus sepanjang tahun yangditunjukkan oleh adanya tiga tahapanperkembangan oosit.
PUSTAKA
Mien A. RifaiAkademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006 dalam Lusitra Munisa)dalam Suminar Setiati Achmadi