MAPRI
-
Upload
thina-garayan -
Category
Documents
-
view
69 -
download
7
description
Transcript of MAPRI
STRUKTUR ORGANISASI DAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
Oleh :
Thinagarayan Brabu
Preseptor :
Dr. Hardisman, MHID.DrPH
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan primer yang bertempat di tiap kecamatan. Sebagai unit pelayanan strata pertama, Puskesmas
harus siap dalam melayani kebutuhan dasar kesehatan warga. Berdasarkan Kepmenkes Republik Indonesia No 75 tahun 2014 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas, tiap Puskesmas minimal harus memiliki 6 (enam) program pokok. Program pokok tersebut antara lain promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular, KIA dan KB, serta pengobatan dasar. Selain itu, Puskesmas juga diharapkan
memiliki program pengembangan sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.
Setiap kegiatan dalam yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya seperti Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling, dan
Bidan di Desa yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan
berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan
nasional.
Selain itu Puskesmas dan jaringannya secara langsung juga bertanggung jawab dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat dalam lingkungan yang sehat melalui pendekatan azas pertanggungjawaban wilayah, azas peran serta masyarakat, azas keterpaduan lintas
program dan lintas sektor serta azas rujukan. Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan
sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan
lingkungan terkait.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang Struktur Organisasi dan Program Puskesmas.
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mengetahui tentang struktur organisasi dan program Puskesmas
b. Tujuan Khusus
Mengetahui dan memahami struktur organisasi Puskesmas Lubuk Kilangan
Mengetahui dan memahami program Puskesmas Lubuk Kilangan
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada beberapa literatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 pasal 33 ayat (1), puskesmas dipimpin oleh seorang kepala puskesmas. Sementara itu,
organisasi puskesmas dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 pasal 34 ayat (1) dan (2). Pada ayat (1) dijelaskan bahwa
Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi
Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas:
a. kepala Puskesmas;
b. kepala sub bagian tata usaha;
c. penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
d. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
2.2.1 Jaringan Pelayanan Puskesmas
Dalam Pasal 40 dijelaskan bahwa pada ayat (1) Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. (2) Jaringan pelayanan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa. (3) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Puskesmas pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah
kerja Puskesmas. Sedangkan Puskesmas keliling sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan
dalam gedung Puskesmas. Bidan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa
dalam wilayah kerja Puskesmas
2.3 Manajemen Pelayanan Puskesmas
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana
Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pilihan dan upaya inovatif
baik terkait dengan pencapaian target maupun mutu Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun istilah/terminologi yang
dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan pedoman penganggaran di daerah.
Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral
melalui Musrenbang di setiap tingkatan administrasi.
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan
disusun dengan mengacu pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan pencapaian indikator SPM.
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang
lalu dengan dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan
dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping).
Contoh Gantt Chart Usulan Kegiatan
Contoh Gantt Chart Pelaksanaan Kegiatan (POA)
Upaya pelaksanaan …
Contoh Pemetaan Wilayah Upaya Kesehatan (Mapping)
2. Pelaksanaan Pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan
Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pilihan, dalam mengatasi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus
dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan
wilayah kerja. Dengan perkataan lain, dilakukan pembagian tugas seluruh program kerja dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas
Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Penentuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui penggalangan tim
pada awal tahun kegiatan.
Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat
dilakukan :
1) Penggalangan kerjasama dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor Sosial/ Kesra pada waktu
penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut (Usila).
2) Penggalangan kerjasama banyak pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan, sektor agama,
pada penyelenggaraan upaya kesehatan sekolah (UKS).
Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan :
1) Secara langsung yakni antar sektor terkait
2) Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi kecamatan.
b. Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para
penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian. Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan
kegiatan sebagai berikut :
1) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja
dan rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksana.
2) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun. Beban kegiatan
Puskesmas harus terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.
3) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dalam penyelenggaraannya harus memperhatikan :
a) Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan keempat azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pertanggungjawaban
wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
b) Standar dan pedoman Puskesmas
Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas harus mengacu pada standar dan pedoman Puskesmas, baik yang bersifat teknis
program, manajemen maupun administratif.
c) Kendali mutu
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali mutu, yaitu kepatuhan terhadap standar dan pedoman
pelayanan serta etika profesi.
d) Kendali biaya
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali biaya yaitu kepatuhan terhadap standar dan pedoman
pelayanan serta etika profesi dan terjangkau oleh pemakai jasa pelayanan.
c. Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai
berikut :
1) Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai baik secara internal maupun eksternal.
a) Telaahan internal yaitu telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh Puskesmas,
dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari SIMPUS. Kesimpulan dirumuskan dalam
bentuk kinerja (cakupan, mutu dan biaya) Puskesmas dan masalah/ hambatan. Telaahan bulanan ini dilakukan dalam forum
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas.
b) Telaahan eksternal yaitu telaahan tribulanan terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan kesehatan primer serta sektor
lainnya yang terkait di wilayah kerja Puskesmas. Telaahan eksternal ini dilakukan dalam forum Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas.
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah dan hambatan yang
ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan triwulan.
d. Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran dengan cara Penilaian Kinerja Puskesmas yang diukur menggunakan indikator kinerja
Puskesmas. Kegiatan tersebut mencakup :
1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan
standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan dalam penilaian yaitu sumber data primer dari SIMPUS dan sumber data sekunder
yaitu hasil pemantauan bulanan dan tribulanan, serta data lain yang dikumpulkan secara khusus.
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan
untuk rencana tahun berikutnya.
3) Melaporkan hasil kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada akhir tahun berjalan.
3. Pengawasan pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan
Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan
pertanggungjawaban dilakukan kegiatan :
a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung, adapun
pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup
aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya penyimpangan baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan
kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP). Laporan tersebut
disampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui forum masyarakat. Apabila terjadi
penggantian Kepala Puskesmas ataupun penanggungjawab program, maka Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program yang lama diwajibkan
membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.
BAB III
ANALISIS SITUASI
2.1 ANALISA SITUASI PUSKESMAS
2.1.1 Gambaran Umum
Puskesmas Ambacang terletak di salah satu kelurahan pada Kecamatan Kuranji kota Padang yaitu kelurahan Pasar Ambacang. Karena
terletaknya puskesmas di kelurahan tersebut maka diberi nama Puskesmas Ambacang Kuranji sesuai dengan masukan dari berbagai pihak antara lain
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan sebutan ” Puskesmas Ambacang Kuranji ” Awalnya pelaksanaan program puskesmas ini masih bekerja
sama dengan Puskesmas Kuranji, karena 4 kelurahan sebagai wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Pada tahun 2006 telah berdiri sendiri dapat
dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan.
Gambar 2.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas Ambacang
2.1.2 Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan dengan kecamatan dan kelurahan yang menjadi tanggung jawab wilayah
Puskesmas Ambacang. Batas - batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu :
- Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kuranji
- Timur : Wilayah kerja Puskesmas Pauh
- Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Andalas
- Barat : Wilayah kerja Puskesmas Nanggalo
Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15", Lintang Selatan dan +100° 23' 50.14" Lintang Utara dengan luas wilayah kerja Puskesmas
Ambacang sekitar 12 Km2, mewilayahi 4 Kelurahan yaitu : Kelurahan Pasar Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Ampang dan Kelurahan
Lubuk Lintah dimana umumnya masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan mempunyai aksesibilitas yang mudah dari dan ke Puskesmas.
Bila dilihat dengan menggunakan Google Map maka Wilayah kerja Puskesmas Ambacang terlihat sebagaimana dalam gambar berikut:
Gambar 2.2 Wilayah kerja puskesmas Ambacang dilihat dari Google Map
2.1.3 Demografi
Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang selama tahun 2014 adalah : 48.552 jiwa dengan distribusi
kependudukan menurut kelurahan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas AmbacangTahun 2013
No KelurahanJenis Kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
1 Pasar Ambacang 8.670 8.741 17.411
2 Anduring 6.914 6.970 13.884
3 Lubuk Lintah 5.019 5.060 10.079
4 Ampang 3.576 3.602 7.178
5 Puskesmas 24.179 24.373 48.552
Tabel: 2.2 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas AmbacangTahun 2014
Kelurahan Penduduk Bayi Anak Balita
Bumil Bulin Bufas Wus Lansia
Psr Ambacang 17.411 349 1748 383 366 366 4.833 1.456
Anduring 13.884 277 1393 306 292 292 3.854 1.161
Lubuk Lintah 10.079 201 1011 222 221 221 2.798 843
Ampang 7.178 145 820 159 151 155 1.995 599
Jumlah 48.552 972 4972 1070 1.021 1.021 13.480 4.059
2.1.4. Kondisi sosial budaya dan ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ambacang sebagian besar mayoritas beragama Islam dan penduduk non muslim adalah merupakan
kaum pendatang dari luar propinsi. Ditengah perbedaan suku, agama dan budaya, dalam melakukan aktifitas sosial serta peribadatan penduduk
berjalan dengan baik. Sedangkan mata pencaharian penduduk beraneka ragam, mayoritas bertani 50 % Pegawai Negeri Sipil (PNS) 22 %, Buruh 6
% swasta 2 % dan lain-lain 20 %
2.1.5 Sarana Dan Prasarana Kesehatan
Puskesmas Ambacang pada saat ini telah memiliki sarana dan prasarana yang relatif lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Prasarana gedung puskesmas dengan dua lantai mampu dimanfaatkan sebagai pelayanan dan kegiatan administarsi/manajemen puskesmas. Begitu
pula prasarana kendaraan roda 4 dan roda 2 telah mampu menjangkau pelayanan kesehatan terutama diluar gedung seperti posyandu, UKS dan
UKGS serta pembinaan desa siaga (Poskeskel).
2.1.5.1 Data sarana kesehatan
- Bangunan Puskesmas Induk : 1 Unit
- Bangunan Puskesmas Pembantu : 1 Unit
- Rumah Para medis : 2 Unit
- Poskeskel : 4 Pos
- Kendaraan roda empat : 1 Unit ambulance
- Kendaraan roda dua : 4 Unit sepeda motor
Sketsa Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang dapat digambarkan Sebagai berikut:
KECAMATAN PADANG TIMUR
KECAMATAN NANGGALO
KECAMATAN PAUH
KECAMATAN LUBUK
BEGALUNG
KECAMATAN PADANG UTARA
PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI
GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
PUSTU
POSKESDES
KLINIK SWASTA
APOTIK
AMBULANPOSYANDU BALITA
5
7
7
9
POSYANDU LANSIA
1
2
1
2
Gambar 2.3. Geomapping Sarana Kesehatan Wilayah kerja Puskesmas Ambacang
2.1.5.2 Data UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
a. Posyandu Balita : 29 Pos
b. Posyandu Lansia : 9 Pos
c. Posbindu : 9 Pos
d. Batra : 58
e. Poskesren : 1 Pos
f.Toga : 586 KK
g. Usaha Kesehatan Kerja : 92 UKK
h. PosKesKel : 4 unit
Sketsa penyebaran posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.4 Geomapping Posyandu Wilayah kerja Puskesmas Ambacang
Sketsa penyebaran sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.5 Geomapping sekolah Wialyah Kerja Puskesmas Ambacang
2.1.6 Data Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber daya manusia dalam sistem kesehatan .Tenaga kesehatan merupakan orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, tenaga
kesehatan dan non kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang berobat di Puskesmas Ambacang berjumlah 47 orang dan terdiri
dari :
2.1.6 Data Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sumber daya manusia dalam sistem kesehatan .Tenaga kesehatan merupakan orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan. Tenaga di Puskesmas Ambacang berjumlah 48 orang,
Tabel 2.3 Tenaga Kesehatan dan Non kesehatandiPuskesmas Ambacang
Tahun 2014
NO Jenis Petugas
Status Pegawai Pendidikan Terakhir
Jumlah KeteranganPNS PTT
SukaRela/Honor
S 2 S1 D IV D III D ISederajat
SLTA
1 Dokter Umum 3 - - - 3 - - - - 3 1 Tubel S2
2 Dokter Gigi 2 - - - 2 - - - - 2
3 Sarjana Kesmas 2 - - 2 - - - - - 2
4 Bidan 11 6 3 - - 2 16 2 - 20 1 Tubel S2
5 Perawat 6 - - - 1 4 - 1 6
6 Perawat Gigi 1 - - - - - - - 1 1
7 Kesling 1 - - - - 1 - - - 1
8 Analis 2 - - - - - - - 2 2
9 Epidermiologi 1 1 1
10 Asisten Apoteker 2 - - - - - - - 2 2
11 Nutrition (AKZI/SKM)
2 - - - 2 - - - 2
12 RR 2 - 1 - - - 1 - 2 3
13 Sopir - - 1 - - - - - 1 1
Jumlah 35 6 5 2 9 3 21 2 9 46
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS AMBACANG
PROMKES : Siti Dewi Kasih, SKM KESLING : Asrina Haryani, S.SiT GIZI : Mardalena, SKM P2P : Surya, SKM - IMUNISASI :Fitri Yerni,Amd.Kep - FILARIASIS : Zamlismi, Amd Keb - CAMPAK : Surya, SKM - DBD : Surya, SKM - ISPA :Gadis Vektorriana, Amd Keb - PMS : Linda Astuti,Amd Kep - DIARE :Surya, SKM - RABIES : Fitriyerni
- TB : Kartini, Amd Keb - MALARIA : Surya, SKM PERKESMAS : Linda Astuti, Amd.Kep - OLGA &Kes : Nurhayati, Amd Keb U K S : Nurmayanti,Amd.Kep - LANSIA : Zamlismi,
TATA USAHAAfniwati, SKM, M. Kes
SP2TPASWITHA.D
PerencanaanKa Pusk/TU
UMUM/KEPEGAfniwati, M. Kes
BENDAHARA- JKN :
Yulia Effendi, Amd.Keb- B O K :
Ismawira, SSiT- RETRIBUSI :
Nurfama- BARANG : Yen
Elfi
KURANJI
CAMAT
BADAN PENYANTUNPUSKESMAS
B P Umum : Sasrawati, Amd.Kep JIWA : Sasrawati, Amd.Kep MATA/THT : Sasrawati, Amd. Kep B P GIGI : drg. Kurniati Saokestipa K I A -Ibu : Lismayeni, SSIT -Anak : Gadis Vektorriana, Amd Keb -ISPA : GadisVektorriana, AMd Keb -K B : Aswita Damayanti, Amd Keb LABOR : Maini Elfiza APOTIK : Nilawati
UPAYA KES PERORANGAN
dr.DIAN SURYANI
UPAYA KESEHATAN MASYARAKATdr. AZIZRI BUSTARI
KEPALA PUSKESMAS
TRICE ERWIZA, SKM
2.1.6.1 Sasaran pelayanan kesehatan
a. Rumah Sakit : 1 unit
b. Rumah Sakit Bersalin : 2 unit
c. Dokter Praktek swasta : 4 orang
d. Bidan praktek swasta : 9 orang
e. TK : 8 unit
f. SD : 21unit
g. SMP/MTSN : 5 unit
h. SMA/SMK : 4 unit
i. Rumah ibadah : 61 unit
j. Panti Asuhan : 2 unit
k. Restoran / rumah makan : 24 buah
l. Sarana air bersih : 6726 RT
2.1.6.2 Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan puskesmas bersumber dari APBD Kota Padang sebesar 1,1%,
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 5,6%, JKN 93,3%
2.2 VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
2.2.1 VISI DAN MISI
Dalam fungsinya sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan
kuranji, Puskesmas Ambacang mempunyai VISI: Kecamatan Kuranji Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan tercapainya visi ini dinilai dari 4 indikator utama yaitu: Lingkungan sehat,
perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta derajat
kesehatan penduduk kecamatan Kuranji yang setinggi-tingginya.
Untuk mewujudkan visi ini Puskesmas Ambacang mengusung misi pembangunan kesehatan
diwilayah kecamatan Kuranji yang akan memberi dukungan agar tercapainya visi pembangunan
nasional yaitu:
Puskesmas Ambacang menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ambacang
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya.
2.2.2 Strategi
Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik dengan Lintas sektor
Meningkatkan kwalitas SDM Puskesmas
Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
2.2.3 Tujuan
Sebagai tujuan akhir yang dicapai dari penjabaran visi, misi dan strategi Puskesmas
Ambacang adalah meningkatnya kesadaran , kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas Ambacang sehingga derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Struktur dan organisasi merupakan elemen penting dalam puskesmas yang
menentukan suksesnya pelayanan kesehatan. Tiap unit di puskesmas memiliki tugas
masing-masing sesuai dengan bidangnya. Program-program yang dijalankan oleh
puskesmas dapat dibagi dalam program pokok, program pengembangan dan program
penunjang.
Untuk terwujudnya berbagai upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas perlu ditunjang oleh
manajemen puskesmas yang baik. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal
yakni, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Semua fungsi tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
1.2 Saran
Perlunya dilakukan penambahan tenaga dokter umum agar upaya kesehatan
perseorangan di balai pengobatan dapat terakomodasi dan berjalan dengan
efektif dan efisien
Perubahan kebutuhan masyarakat dan tuntutan peningkatan SDM Kesehatan
yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan yang
bermutu disikapi dengan memberi kesempatan kepada staff Puskesmas Pauh
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
formal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. pp: 17-21
2. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat. pp : 20-31
3. Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang, Kuranji tahun 2014