Mapping indo-sip-samsulmaar

139
i EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS NU 01 BUMIJAWA DENGAN PENGGUNAAN MIND MAPPING SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun oleh SAMSUL MA’ARIF 3105430 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of Mapping indo-sip-samsulmaar

Page 1: Mapping indo-sip-samsulmaar

i

EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH

DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII MTS NU 01 BUMIJAWA

DENGAN PENGGUNAAN MIND MAPPING

SKRIPSIDiajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun oleh

SAMSUL MA’ARIF3105430

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: Mapping indo-sip-samsulmaar

ii

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANGFAKULTAS TARBIYAH

Jl. Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024) 7601295, 7615387

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Samsul Ma’arifNomor Induk : 3105430Jurusan : Pendidikan Agama IslamJudul : Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-MalaikatAllah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat PadaPeserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa DenganPenggunaan Mind Mapping.

Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal: 24 Juni2010 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2009/2010.

Semarang, 24 Juni 2010Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dra. Miswari, M.Ag Rosidi, M.S.INIP. 15027433 700000 2 000 NIP. 19770131 2006041 1 011

Penguji I Penguji II

Drs. H. Soediyono, M.Pd. Nasirudin, M.Ag.NIP. 19680317 199403 1 003 NIP. 19691012 199603 1 002

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Ruswan, M.A. Drs. Wahyudi, M.Pd.NIP. 19680424 199303 1 004 NIP. 19680314 199603 1 001

Page 3: Mapping indo-sip-samsulmaar

iii

DR. H. Ruswan, MADrs. Wahyudi, M. PdDosen Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi An. Samsul Ma’arif

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, bersama inisaya kirim naskah skripsi saudara:

Nama : Samsul Ma’arif NIM : 3105430

Judul Skripsi : Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran AqidahAkhlak Materi Iman Kepada Malaikat-MalaikatAllah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat PadaPeserta Didik Kelas VII MTs NU 1 BumijawaDengan Penggunaan Mind Mapping.

Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi tersebut di atas dapat segeradimunaqasyahkan.Demikian harap maklum adanya.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, 01 Juni 2010Pembimbing I Pembimbing II

DR. H. Ruswan, MA Drs. Wahyudi, M. PdNIP. 19680424 199303 1 004 NIP. 19680314 199603 1 001

Page 4: Mapping indo-sip-samsulmaar

iv

MOTO

$pkš‰ r' ¯» tƒtûï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uä(#þq è%ö/ä3 |¡ àÿR r&ö/ ä3‹ Î=÷d r&ur#Y‘$tR$yd ߊq è%urâ¨$Z9$#äo u‘$yfÏtø:$#ur$pköŽ n=tæ

îp s3 Í´ ¯»n=tBÔâ Ÿx Ïî׊#y‰Ï©žwtbq ÝÁ ÷ètƒ©!$#!$tBöN èd t•tBr&tbqè=yèøÿtƒ ur$tBtbrâ•sD÷s ãƒÇÏÈ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari apineraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yangdiperintahkan. (Q.S. At- Tahrim: 6)1

1Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: CVAndi Gravika, 1994), hlm. 951

Page 5: Mapping indo-sip-samsulmaar

v

PERSEMBAHAN

Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkansenyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasihsayang dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini

untuk

q Ayahanda Zharqoni dan Ibunda Umi Latifah Tercinta yang telahmendidik dan membesarkanku serta mencurahkan kasihsayangnya.

q Saudara-saudaraku (M. Khaerul Umam dan Achmad Mazidul Fatin) yangsenantiasa memberi semangat hidupku.

q Keluarga besar K. Zaeruqi dan Keluarga Besar H. Chamim yang selalumemberikan motivasi dan doa yang tulus.

q Keluarga besar PAI C 2005 selamat berjuang semoga sukses.

q Keluarga besar kos Hallowen (Fathuri, Ulung, Soqi, Mizan, Amir, Munir,Topik) yang bisa membuat tersenyum dengan candaan-candaan yang lucu.

q Keluarga besar IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) IAIN WalisongoSemarang.

q Keluarga besar IKTASABA (Ikatan Alumni Babakan) IAIN WalisongoSemarang.

q Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasiuntuk menyelesaikan skripsi ini.

q Dan tak lupa pembaca budiman sekalian

q Semoga amal dan Baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dariAllah Yang Maha Kuasa.

Page 6: Mapping indo-sip-samsulmaar

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan

Semarang, 01 Juni 2010

Deklarator,

Samsul Ma’arifNIM. 3105430

Page 7: Mapping indo-sip-samsulmaar

vii

ABSTRAK

Samsul Ma’arif (Nim. 3105430) Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran AqidahAkhlak Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Dan Makhluk Gaib SelainMalaikat Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping.Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam IAINWalisongo Semarang, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran denganpenggunaan mind mapping lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MTs NU 1Bumijawa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII,sedangkan sampelnya adalah kelas VII A yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelaseksperimen dan kelas VII B yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini denganmetode dokumentasi dan metode tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diujikeseimbangannya dengan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakanhasil nilai tes awal. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelaseksperimen menggunakan mind mapping dan kelas kontrol menggunakanpembelajaran konvensional. Setelah data nilai akhir didapat terlebih dahuludilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas.

Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-tes. Berdasarkanperhitungan t-tes dengan taraf signifikasi = 5% diperoleh thitung = 2,693, sedangkanttabel = 1,672. Karena thitung > ttabel maka berarti rata-rata hasil belajar AqidahAkhlak siswa yang diajar dengan penggunaan mind mapping lebih baik daripadasiswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yangdiperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen = 80,733dan kelompok kontrol= 76,833, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakanmind mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan pembelajarankonvensional.

Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dammenjadi inovasi bagi civitas akademik, para mahasiswa dan para pendidik agardapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan bagi para peserta didik agardapat menggunakan mind mapping dalam proses pembelajaran.

Page 8: Mapping indo-sip-samsulmaar

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,

tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta

inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada

Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman

Jahiliyah ke Zaman Islamiyah.

Skripsi berjudul “Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah Dan Makhluk Gaib

Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan

Penggunaan Mind Mapping“. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril

maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan

kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Ibnu Hajar, M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan

ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Ruswan M.A selaku dosen pembimbing I dan bapak Drs.

Wahyudi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penulisan skripsi ini.

3. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

4. Bapak Busyro, S. Pd. I, selaku Kepala MTs NU 1 Bumijawa yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

Page 9: Mapping indo-sip-samsulmaar

ix

5. Bapak Imam Faqih, selaku guru Aqidah Akhlak MTs NU 1 Bumijawa, yang

telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa, restu serta

materi yang tiada henti dan tidak mengharap balasan.

7. Keluarga besar K. Zaeruqi (Almarhum) dan Keluarga Besar H. Chamim

(Almarhum) yang selalu memberi motivasi dan do’a.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran

dalam proses penulisan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis berdo’a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat

diterima di sisi Allah SWT. serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil

yang telah didapat. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo’a, semoga

bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal aalamin.

Semarang, 01 Juni 2010

Penulis

Samsul Ma’arif

NIM. 3105430

Page 10: Mapping indo-sip-samsulmaar

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

MOTTO........................................................................................................... v

PERNYATAAN .............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah................................................................. 4

D. Perumusan Masalah .................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori ......................................................................... 7

1. Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar.............................. 7

2. Mind Map (Peta Pikiran). .................................................... 13

3. Pembelajaran Konvensional. ............................................... 23

4. Materi Pokok Iman Kepada Malaikat dan Makhluk Gaib .... 25

B. Kajian Penelitian Yang Relevan................................................ 35

C. Hipotesis................................................................................... 36

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ...................................................................... 37

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 37

Page 11: Mapping indo-sip-samsulmaar

xi

C. Variabel Penelitian.................................................................... 38

D. Metode Penelitian ..................................................................... 38

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 40

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian......................................................................... 50

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 50

C. Pembahasan Penelitian.............................................................. 57

D. Keterbatasan Penelitian............................................................. 58

BAB V : KESIMPULAN

A. Kesimpulan............................................................................... 60

B. Saran-Saran .............................................................................. 60

C. Penutup..................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Page 12: Mapping indo-sip-samsulmaar

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping........................................ 17

2 Prosentase Validitas Butir Soal............................................................. 51

3 Prosentase Indeks Kesukaran Butir Soal............................................... 51

4 Prosentase Daya Beda Butir Soal ......................................................... 52

5 Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................... 52

6 Nilai Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................... 55

Page 13: Mapping indo-sip-samsulmaar

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Analisis item pilihan ganda

Lampiran 2: Contoh perhitungan Uji Validitas Butir Soal

Lampiran 3: Uji Reliabilitas Butir Soal

Lampiran 4: Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Lampiran 5: Uji Daya Beda Butir Soal

Lampiran 6: Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba

Lampiran 7: Soal Test Uji Coba

Lampiran 8: Kunci jawaban test uji coba

Lampiran 9: Daftar Siswa Kelas Uji Coba Soal Tes

Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-1

Lampiran 11: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-2

Lampiran 12: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-3

Lampiran 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-4 & 5

Lampiran 14: Soal Post Test

Lampiran 15: Kunci Jawaban Soal Post Test

Lampiran 16: Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen

Lampiran 17: Daftar Nilai Awal Kelas Kelas Kontrol

Lampiran 18: Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen

Lampiran 19: Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol

Lampiran 20: Uji Homogenitas Nilai Awal Kelas

Lampiran 21: Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Lampiran 22: Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen

Lampiran 23: Daftar Nilai Akhir Kelas Kontrol

Lampiran 24: Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas eksperimen

Lampiran 25: Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas Kontrol

Lampiran 26: Uji Homogenitas

Lampiran 27: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Lampiran 28: Lembar Mind Mapping

Lampiran 29: Foto Kegiatan Belajar Mengajar

Page 14: Mapping indo-sip-samsulmaar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk unggulan yang

dikaruniai akal kreatif, sehingga memungkinkannya untuk mengembangkan

peradaban dan kebudayaannya.2 Dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan

yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman semuanya dapat dilakukan,

karena pendidikan pada dasarnya memang usaha pengembangan sumber daya

manusia (SDM).

Di dalam Islam ada dua tujuan pendidikan, tujuan yang berorientasi

pada ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan kewajiban

kepada Allah dan orientasi duniawi yaitu membentuk manusia yang mampu

menghadapi segala bentuk kebutuhan dan tantangan kehidupan, agar hidupnya

lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain.3 Belajar sudah menjadi kebutuhan

pokok pada masa kini. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini

telah menyebabkan informasi dapat tersedia dalam jumlah yang tak terbatas

dan dengan akses yang mudah. Hal ini menjadikan banyak perubahan serta

perkembangan dari berbagai aspek kehidupan. Perubahan ini tentunya perlu

direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi.

Kualitas yang demikian sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya

manusia yang cerdas dan terampil agar bisa bersaing secara terbuka di era

global.

Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan

memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar

mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun

dibimbing.4 Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap

2Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumberdaya Manusia, (Jakarta:Lantabora Press,2005), hlm. 34.

3Abdul Mujib Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) Cet. 1,hlm. 81.

4Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: UPI, 2000), hlm. 8.

Page 15: Mapping indo-sip-samsulmaar

2

penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya

pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang

dialami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.5

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu

sama lain. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala

terjadi interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik,

pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar

sebagai suatu proses interaksi guru dengan peserta didik. Sebagai makna

utama, proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai

tujuan pengajaran yang efektif.6 Keberhasilan pendidikan formal akan banyak

ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar yang merupakan

perpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan peserta didik. Keberhasilan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari keseluruhan sistem

pendidikan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya tidak akan terlepas

dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Misalnya dengan

adanya penataran guru, penyediaan buku paket, dan alat-alat laboratorium

serta penyempurnaan kurikulum. Namun berdasarkan evaluasi, upaya-upaya

tersebut ternyata belum berhasil dalam meningkatkan prestasi peserta didik

secara optimal sebagaimana yang diinginkan.7

Di hampir setiap pelajaran, kegiatan yang sering sekali dilakukan

siswa ketika menerima pelajaran adalah mencatat. Umumnya siswa membuat

catatan dalam bentuk tulisan panjang yang mencakup seluruh isi materi

pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Dan

ketika dilakukan ulangan atau mengerjakan soal latihan, siswa akan

mengerahkan energi yang sangat besar untuk dapat mengingat dan menuliskan

5Ibid., hlm. 13.6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002), hlm. 40.7Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 2.

Page 16: Mapping indo-sip-samsulmaar

3

kembali catatan-catatan yang pernah dibuatnya. Tentu saja, hal tersebut

merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan siswa hanya mampu

mengingat sebagian kecil saja materi yang diajarkan.

Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan

bacaan, mengingatkan pemahaman terhadap materi, membantu

mengorganisasi materi dan memberikan wawasan baru.8 Perlu adanya metode

mencatat yang baik dan mudah untuk digunakan oleh peserta didik, karena

catatan merupakan alat bagi peserta didik untuk mengingat materi-materi yang

disampaikan oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Catatan di gunakan

oleh para peserta didik untuk membantunya dalam belajar, karena tidak semua

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diingat semua oleh para

peserta didik.

Dengan menggunakan metode mind mapping atau bisa disebut juga

dengan metode peta pikiran oleh para peserta didik memungkinkan semua hal

diatas dapat terjadi. Karena peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang

memudahkan peserta didik untuk mengingat banyak informasi yang diperoleh

pada saat proses pembelajaran.

Mata pelajaran Aqidah Akhlak mengajarkan materi-materi yang berisi

tentang konsep Aqidah Islam yang merupakan dasar-dasar ajaran Islam dan

juga ajaran tentang akhlak yang harus diketahui dan dipahami oleh umat Islam

sejak dini. pelajaran aqidah akhlak sangat penting sekali karena mengajarkan

dasar-dasar pokok ajaran Islam, seperti rukun islam, rukun iman, akhlak dan

lain sebagainya yang semuanya merupakan dasar pokok ajaran Islam. Untuk

itu peserta didik perlu mencatatnya karena catatan dapat membantu pada saat

belajar.

Dari uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah “Efektivitas Hasil

Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman kepada Malaikat-

Malaikat Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta Didik

Kelas VII MTs NU 01 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping”.

8Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success, (Bandung: PTMizan Pustaka, 2003), hlm. 175.

Page 17: Mapping indo-sip-samsulmaar

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat permasalahan

yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Metode pencatatan memiliki peranan penting dalam belajar, karena catatan

membantu para siswa dalam mengingat materi yang telah disampaikan

oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Sehingga perlu ada metode

mencatat yang tepat.

2. Adanya kesulitan bagi para peserta didik dalam memahami materi

pelajaran karena diperlukan daya ingat yang kuat untuk mempelajarinya.

Tidak semua materi yang disampaikan guru dapat diingat semua oleh

peserta didik, sehingga peserta didik harus mencatatnya karena catatan

dapat membantu peserta didik dalam belajar.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam memahami

judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan istilah dalam

judul yang berbunyi “Efektivitas belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi

iman kepada Malaikat-malaikat Allah dan Makhluk Gaib selain Malaikat kelas

VII MTS NU 01 Bumijawa dengan Penggunaan Mind Mapping” sebagai

berikut:

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya,

(akibatnya, pengaruhnya, kesannya).9 Sehingga Efektivitas diartikan

adanya kesesuaian antara yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang

kan dicapai.10 Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai

tujuannya. sedangkan efektifitas menunjukkan taraf tercapainya suatu

tujuan.

9Sugono Dedy, Tim Redaksi Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, (Jakarta:Pusat Bahasa, 2004), hlm. 173.

10E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet.11, hlm. 82.

Page 18: Mapping indo-sip-samsulmaar

5

2. Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.11 Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah

laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap,

bahkan meliputi segenap organisme atau pribadi.12 Hasil belajar yang

menyangkut pengetahuan dapat diukur dengan nilai-nilai setelah proses

pembelajaran.

3. Mind Mapping

Mind Mapping disebut juga peta pikiran. Yakni suatu cara

mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-

pikiran.13 peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan

pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah.

4. Materi Pokok Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

Materi pokok iman kepada malaikat-malaikat Allah merupakan

pokok bahasan dari mata pelajaran aqidah akhlak yang ada di Madrasah

Tsanawiyah (MTs).14

D. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas hasil

belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi iman kepada malaikat-malaikat

Allah dan makhluk gaib selain malaikat pda peserta didik kelas VII MTs NU

01 Bumijawa dengan penggunaan mind mapping?

11Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT RinekaCipta, 1995), Cet. 3, hlm. 2.

12Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2002), Cet. 2, hlm. 11.

13Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008),Cet. 6, hlm. 4.

14T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VIIMadrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009).

Page 19: Mapping indo-sip-samsulmaar

6

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Memberikan gambaran kepada guru tentang pembelajaran metode

Mind Mapping.

b. Digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya

perbaikan hasil belajar siswa

2. Bagi Siswa

a. Memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami pelajaran

aqidah akhlak.

b. Meningkatkan daya ingat dan ketrampilan berfikir para siswa.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi

sekolah dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan proses

pembelajaran aqidah akhlak yang lebih efektif.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti khususnya dalam bidang

pendidikan.

Page 20: Mapping indo-sip-samsulmaar

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar sebagai

karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain,

merupakan suatu aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat

manusia.15 Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang.16 Perubahan sebagai hasil dari proses

belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam

bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,

kecakapan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut.

Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk

mencapai tujuan.17 Jadi, belajar merupakan langkah-langkah atau

prosedur yang ditempuh dalam mencapai tujuan.

Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para pakar

pendidikan, diantaranya: Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.18

Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology belajar

adalah sebagai berikut "Learning may be defined as any relatively

15Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007) , hlm. 13.

16Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004), hlm. 28.

17Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 ), Cet.3,hlm. 29.

18Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 2.

Page 21: Mapping indo-sip-samsulmaar

8

permanent change in behavior which occurs as a result of experience

or practice".19

(Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang

relatif tetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau praktek).

Menurut Ernest R. Hilgard dalam bukunya Theories of

Learning yang dikutip oleh Abdur Rachman Abror, memberikan

definisi sebagai berikut: "Learning is the process by which an activity

originates or is changed through training procedures (whether in the

laboratory or in the natural environment) as distinguished from

change by factors not attributable to training".20

(Belajar adalah proses dengan suatu aktifitas memulai, atau

aktifitas yang diubah melalui beberapa prosedur latihan (baik itu

terjadi di laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) sebagai

pembeda dari perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor bukan

perubahan yang dihubungkan dengan latihan).

Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid

pengertian belajar yaitu:

(Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yangdidasari dengan pengalaman yang telah diterima sehingga terjadiperubahan baru bagi diri pelajar).

Kitab Mudkhola ilal manahij wa Thuruqut Tadris, menjelaskan

pengertian belajar yaitu:

(Belajar adalah merubah dengan mengadakan beberapa pelatihan).

19Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth Edition, (New York: Mc. GrawHill International Book Company, 1971), hlm. 63.

20Abdur Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), hlm.66.

21 Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris,Juz 1, (Mesir: Darul Ma'arif, 1968), hlm. 169.

22 M. Muzamil Basir dan M. Malik M. Said, Mudkhola ilal Manahij wa Thuruqut Tadris,(Mekkah: Darul liwa', t.th.), hlm. 64.

Page 22: Mapping indo-sip-samsulmaar

9

Menurut pendapat W.S Winkel: Belajar adalah suatu aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.23

Menurut pendapat Mulyono Abdurrahman: Belajar merupakan

suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan

belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu: suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap.24

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk memperoleh perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.

Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Perubahan itu hasil

yang telah dicapai dari proses belajar. Karena belajar adalah suatu

proses, maka dari proses tersebut akan menghasilkan suatu hasil dan

hasil dari proses belajar adalah berupa hasil belajar.

b. Pengertian Pembelajaran

Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa

belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan

tingkah laku, Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Maka

pengertian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik

berubah ke arah yang lebih baik.25 Pembelajaran merupakan aktualisasi

kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan

23W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), hlm. 53.24Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 28.25Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000),

hlm. 24.

Page 23: Mapping indo-sip-samsulmaar

10

menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah

diprogramkan.26

Pengertian di atas menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan

proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir

peserta didik, serta meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi pelajaran.

Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secarasistematis.

2) Pembelajaran dapat menambahkan perhatian dan motivasi pesertadidik dalam belajar.

3) Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerimapelajaran baik secara fisik maupun psikologis.

4) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik danmenantang bagi peserta didik.

5) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat danmenarik.

6) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman danmenyenangkan bagi peserta didik. 27

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses

komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan,

saluran atau melalui media tertentu ke penerima pesan. Di dalam dunia

pendidikan, pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau yang

ada di kurikulum. Sumber pesan bisa berupa guru, siswa, atau orang

lain. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesan adalah

siswa atau juga guru.

Tahap awal dari proses pembelajaran yaitu bagaimana dapat

menyiapkan suasana yang kondusif.28 Untuk dapat menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung proses

26E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117.

27Max Darsono, op.cit., hlm. 25.28Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategi Petunjuk Praktis untuk Menerapkan

Accelerated Learning, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2004), hlm. 310.

Page 24: Mapping indo-sip-samsulmaar

11

pembelajaran, sekolah harus memberikan kesan sebagai suatu tempat

yang menghargai peserta didik sebagai seorang manusia yang

pemikiran dan idenya dihargai sepenuhnya.

Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik agar

memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah

laku peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai

atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku

peserta didik menjadi bertambah, baik kualitas maupun kuantitasnya.

c. Pengertian Hasil Belajar

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka peserta dididik

memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan gabungan dua

kata yang masing-masing mempunyai arti yaitu hasil dan belajar. Hasil

adalah sesuatu yang telah dicapai.29 Belajar adalah berusaha supaya

mendapat kepandaian.30 Sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.31 Bagi guru, tindak

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta

didik, hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Jadi, hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah

dimiliki oleh seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut

perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.32

Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan,

tetapi juga kecakapan dan keterampilan melihat, menganalisis,

memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian

kerja. Dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari

aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya

29Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: P.N. Balai pustaka,1990),hlm. 362.

30Ibid., hlm. 108.31Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006)

hlm. 3.32Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179.

Page 25: Mapping indo-sip-samsulmaar

12

dilakukan secara tertulis, tetapi juga secara lisan serta penilaian

perbuatan.

Berikut ini beberapa pengertian tentang hasil belajar atau

prestasi belajar, antara lain: Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, hasil

belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.33

Menurut Nana Sudjana, Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.34

Menurut Sadiman AM, suatu hasil belajar itu meliputi:35

1) Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)

2) Personal, kepribadian atau sikap (afektif)

3) Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik)

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah

laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengertian, pemahaman,

keterampilan, kecakapan serta aspek-aspek lain yang ada pada individu

yang belajar.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam

mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar itu:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi:a) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan

cacat tubuh.

33Ibid., hlm. 102.34Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet. 6., hlm. 22.35Sadiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,

2001), hlm. 28-29.

Page 26: Mapping indo-sip-samsulmaar

13

b) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat,bakat, motif, kesiapan, kematangan.

c) Faktor kelelahan.36

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar) yang meliputi:a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, keadaan

ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertianorang tua, suasana rumah.

b) Faktor sekolah, yang meliputi: metode mengajar, kurikulum,relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplinsekolah, waktu sekolah, metode belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, yang terdiri dari: kegiatan siswa dalammasyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupanmasyarakat. 37

2. Mind Map (Peta Pikiran)

a. Pengertian Mind Map (Peta Pikiran)

Metode mind mapping adalah cara termudah untuk

menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar

dari otak mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan

secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.38 Metode

mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan

bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu

mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran

(Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua hal itu.39

Teknik mencatat ini dikembangkan oleh Toni Buzan 1970-an

dan didasarkan pada riset bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya.

Otak anda sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar,

simbol suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan

pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola ide-ide

yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan

36Slameto, op.cit., hlm. 54.37Ibid., hlm. 60.38Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009),

Cet. 7, hlm. 4.39Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PT

Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175.

Page 27: Mapping indo-sip-samsulmaar

14

ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah

dari metode pencatatan tradisional karena ini mengaktifkan kedua

belahan otak anda (karena itu disebut dengan istilah “pendekatan

keseluruhan otak”). Cara ini menenangkan, menyenangkan, dan

kreatif. Pikiran anda tidak akan mandeg karena mengulangi catatan

anda jika catatan-catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta pikiran.40

Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting

yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar hal ini seringkali berarti

perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian.

Alasan utama mencatat adalah bahwa mencatat meningkatkan daya

ingat kebanyakan diri kita mengingat dengan sangat baik ketika

menuliskannya. Tanpa mencatat dan mengulanginya, kebanyakan

orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka

baca atau dengar kemarin. 41 Pencatatan yang efektif dapat menghemat

waktu dengan membantu anda menyimpan informasi secara mudah

dan mengingatnya kembali jika diperlukan.

Selain metode yang efektif dalam pencatatan, peta pikiran

berfungsi untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya. Peta pikiran juga ideal

untuk menulis presentasi yang akan dilakukan karena dapat meringkas

keseluruhan isi presentasi dalam satu halaman. Hanya memandang

sekilas kertas catatan dapat mengingatkan topik diskusi selanjutnya,

dengan kata-kata kunci yang segera membangkitkan ingatan. Peta

pikiran juga akan berhasil untuk menulis laporan atau makalah,

walaupun mungkin memerlukan lebih dari satu peta untuk topik-topik

dengan banyak detail.42

Mind map juga merupakan peta hebat bagi ingatan,

memungkinkan kita menyusun dan pikiran sedemikian rupa sehingga

40Bobi De Poter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyamandan Menyenangkan, Penerjemah Alwiyah Abdurahman (Bandung: Mizan pustaka 1999), Cet. V.hlm. 152.

41Ibid., hlm. 146-148.42Ibid., hlm. 160.

Page 28: Mapping indo-sip-samsulmaar

15

cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat

informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada teknik

pencatatan tradisional.43

Tujuan mencatat adalah mendapatkan poin-poin kunci dari

buku-buku, laporan, kuliah dan sebagainya. Catatan yang baik dan

efektif membantu kita untuk mengingat detail-detail tentang poin-poin

kunci, memahami konsep utama dan melihat kaitannya.44 Peta pikiran

atau mind map merupakan cara kreatif bagi setiap siswa untuk

menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari atau

merencanakan tugas baru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak

menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi

melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang

yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan

informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi

tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita

akan semakin mudah.

Dalam peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide

dengan ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat

memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu informasi.

Mengapa? karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di

dalam otak. Di samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita untuk

mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama

dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk

memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci.

Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan

kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang

disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk

43Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.44Bobi De Porter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 150.

Page 29: Mapping indo-sip-samsulmaar

16

berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca,

bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk

mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak

tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh

dalam keseimbangan.

Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha

mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian

rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan

harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali

informasi dikemudian hari. Tetapi, sistem pendidikan modern

memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-keterampilan

“otak kiri” yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada

seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama

keterampilan berpikir secara kreatif.45

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran

adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral (tengah) dan

memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari

titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu

berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita

diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema

yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin

penting tersebut, dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan

cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang

telah kita ketahui dan mana saja yang masih belum dikuasai dengan

baik.

Mind map (peta pikiran) adalah suatu metode pencatatan yang

berbeda dari bentuk pencatatan secara konvensional.46 Lebih lanjut,

peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan

memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau

45http//ksupointer.com/2009/pembelajaran-dengan-peta-pikiran tgl 20 Februari 2009.46Yovan P. Putra, Memori dan Pembelajaran Efektif, (Bandung: CV: Yrama Widya,

2008), hlm. 257.

Page 30: Mapping indo-sip-samsulmaar

17

teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Berikut ini

disajikan perbedaan antara catatan tradisional (catatan biasa) dengan

catatan pemetaan pikiran (mind mapping).47

Tabel 2.1.

Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping.

Catatan Biasa Peta Pikiran (Mind Mapping)

1. Hanya berupa tulisan-tulisan

saja

2. Hanya dalam satu warna

3. Untuk mereview ulang

Memerlukan waktu yang lama

4. waktu yang diperlukan untuk

belajar lebih lama

5. Statis

1. Berupa tulisan, symbol

dan gambar

2. Berwarna-warni

3. Untuk mereview ulang

diperlukan waktu yang

pendek

4. Waktu yang diperlukan

untuk belajar lebih cepat

dan efektif

5. Membuat individu

menjadi lebih kreatif.

Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah suatu

teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta

pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang

terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua

belahan otak maka kan memudahkan seseorang untuk mengatur dan

mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara

verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya

memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

b. Cara Membuat Mind Map (Peta Pikiran)

Karena mind map begitu mudah dan alami, bahan-bahan untuk

membuat mind map sangatlah sedikit antara lain:

47Iwan Sugiarto, Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif,(Jakarta: PT. Gramedia, 2004), hlm. 76.

Page 31: Mapping indo-sip-samsulmaar

18

• Kertas kosong yang tak bergaris• Pena dan pensil warna• Otak• ImajinasiCara membuat mind mapping adalah sebagai berikut:

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjang nyadiletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengahkebebasan pada otak untuk menyebar ke segala arah dan untukmengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa?Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kitamenggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebihmenarik, membuat kita tetap lebih fokus, membantu kitaberkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.

3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna samamenariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebihhidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, danmenyenangkan.

4) Hubungkan gambar-gambar utama ke gambar pusat danhubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dandua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurutasosiasi. Otak senang mengingatkan dua atau tiga atau empat halsekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akanlebih mengerti dan mengingat.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang lurus dan organis, seperti cabang pohon jauh lebihmenarik bagi mata.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena katakunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepadamind map. Setiap kata tunggal atau seperti pengganda,menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. bila kitamenggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dankarena lebih bisa memicu ide dan pikiran baru.

7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiapgambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita mempunyai 10 gambardi dalam mind map kita, mind map kita sudah setara dengan10.000 kata catatan. 48

Kiat-kiat untuk membuat mind mapping (peta pikiran)

Ada beberapa kiat dalam pembuatan mind mapping (peta

pikiran) antara lain:

48Tony Buzan, op.cit., hlm. 14-16.

Page 32: Mapping indo-sip-samsulmaar

19

1) Di tengah kertas buatlah lingkaran dari gagasan utama2) Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci

gunakan pulpen warna-warni.3) Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang, kembangkan

untuk menambahkan detail-detail.4) Tambahkan simbol dan ilustrasi.5) Gunakan huruf kapital6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.7) Hidupkanlah peta pikiran anda.8) Garis bawahi kata-kata tersebut dan gunakan huruf-huruf tebal.9) Bersikap kreatif dan berani10) Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau

gagasan-gagasan.11) Buatlah peta pikiran secara horisontal. 49

c. Fungsi Mind Map (Peta Pikiran)

Menurut Tony Buzan, peta pikiran dapat membantu kita untukbanyak hal, yaitu :1) Merencanakan2) Berkomunikasi3) Menjadi lebih kreatif4) Menyelesaikan masalah5) Memusatkan perhatian6) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran7) Mengingat dengan lebih baik8) Belajar lebih cepat dan efisien

Menurut Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative

Mind Mapping, mengatakan bahwa kegunaan peta pikiran adalah :

1) Mengaktifkan seluruh otak2) Membereskan akal dari kekusutan mental3) Memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan.4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian informasi-

informasi yang saling terpisah.5) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan membantu kita

dalam membandingkan.50

d. Tujuan Pembuatan Mind map (Peta Pikiran)

Peta pikiran mengajarkan cara mencatat yang sistematis dan

mendorong aliran proses berfikir yang alami, yakni dengan

menciptakan putaran umpan balik yang positif antara otak dan catatan.

49Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 157.50Tony Buzan, op.cit., hlm. 6.

Page 33: Mapping indo-sip-samsulmaar

20

Potensi otak menghasilkan gagasan yang sangat tidak terbatas.

Kemampuan ini dicapai secara maksimal jika membiarkan ide

mengembara seperti air yang mengalir, bebas belum ada keinginan

untuk menatanya.51

Tujuan peta pikiran adalah menciptakan atau menangkap

pikiran serta data yang dianggap penting sesuai dengan cara sendiri,

sedang membuat catatan merupakan kegiatan mengorganisasikan

pikiran sendiri (kreativ, inovatif). Mencatat berarti meringkas pikiran

orang lain seperti diekspresikan dalam buku, artikel, ceramah dan

sebagainya.52

Tujuan membuat mind mapping adalah untuk mengingat segala

sesuatu yang dipikirkan dalam pikiran yang berangkat dari gagas

sentral. Karena pikiran akan mengeluarkan gagasan lebih cepat dari

yang akan ditulis. Maka tidak boleh ada waktu sela dalam menulis.

Jika berhenti akan melihat pena atau pensil bergetar diatas kertas. 53

e. Manfaat Mind Mapping

Ada beberapa manfaat dalam penggunaan Mind mapping atau

peta pikiran antara lain:

1) Fleksibel, jika seorang pembicara tiba-tiba teringat untukmenjelaskan suatu hal tentang pemikiran, anda dapat denganmudah menambahkannya ditempat yang sesuai dalam peta pikirananda tanpa harus kebingungan.

2) Dapat memusatkan perhatian, anda tidak perlu berfikir untukmenangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, anda dapatberkonsentrasi pada gagasan-gagasannya.

3) Meningkatkan pemahaman, ketika membaca tulisan atau laporanteknik, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman danmemberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.

4) Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas anda tidak terbatas. Danhal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebihmenyenangkan.54

51P. Pasaribu, T. Lukman, Melipatgandakan Potensi Otak Teknik Praktis Melejitkan DayaIngat, (Jakarta: Gramedia 2005), hlm. 69.

52Ibid., hlm. 70.53Tony Buzan. op.cit. hlm. 106.54Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 172.

Page 34: Mapping indo-sip-samsulmaar

21

Menurut Tony Buzan manfaat Mind Mapping adalah :

1) Memberi pandangan yang menyeluruh pokok masalah atau areayang luas.

2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kitaberada.

3) Menghimpun dan menyimpan sejumlah data.55

4) Mendorong pemecahan masalah dengan menemukan jalan baruyang kreatif.

5) membuat anda mampu bersikap efisien.6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat.7) Menarik dan menahan perhatian mata/otak.56

f. Sistem Pembelajaran Mind Mapping

Semua mind map mempunyai kesamaan semuanya

menggunakan warna. Semuanya mempunyai struktur alami yang

memancar dari pusat, semuanya menggunakan garis lengkung, symbol,

kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang

sederhana, mendasar, alami dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan

mind map, daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi

diagram wana-warni, sangat teratur dan yang bekerja selaras dengan

cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.57

Mind map menjadi cara mencatat/meringkas yang

mengakomodir cara kerja otak secara natural. Berbeda dengan catatan

konvensional yang ditulis dalam daftar panjang kebawah, maka pada

konsep mind map akan mengajak pikiran untuk membayangkan suatu

subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.58 Jika dengan

catatan konvensional anak harus menghafal daftar panjang yang sudah

anak buat dan seringkali ada yang terlewati. Sebaliknya dengan konsep

mind map, secara mental anak membangun sebuah gambar yang dapat

dibayangkan.

55Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.56Tony Buzan, Brain Child Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2005), hlm. 71.57Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.58Caroline Edward, Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas, (Yogyakarta: Sakti,

2009), hlm. 63.

Page 35: Mapping indo-sip-samsulmaar

22

Meringkas yang sering digunakan dalam dunia pendidikan

sesungguhnya hanya mengeksploitasi kerja otak kiri. Tak jarang anak

menjadi bosan, karena bentuk ringkasannya tak jauh beda dengan teks

inti. Mind map merupakan sistem terbaru yang didisain sesuai dengan

kerja alami otak manusia. Gambar-gambar yang bebas dilukiskan anak

dan bentuknya yang unik akan menyeimbangkan kerja kedua otak

anak. Keseimbangan kerja otak inilah yang menyebabkan rasa senang

pada anak saat belajar.

Sistem mind map juga bisa digunakan anak pada saat

menjelang ujian. Jadi anak tidak perlu membaca buku paket untuk

mempelajari materi yang diujikan. Anak cukup membuka kembali

hasil mind map yang sudah dibuatnya.59 Tentu ini membantu anak

dalam proses belajarnya.

g. Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran

Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus

dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:

1) Overview, tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saatproses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untukmemberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akandipelajari.

2) Preview, tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overviewsehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detaildaripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dariSilabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memilikipengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahansebelum pembahasan yang lebih detail dimulai.

3) Inview, tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu prosespembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail,terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkandapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting besertagrafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalammemahami dan menguasai bahan yang diajarkan.

4) Review, Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jampelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkanserta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yangharus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat

59Ibid., hlm. 67.

Page 36: Mapping indo-sip-samsulmaar

23

membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruhbahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapatjuga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuanberikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahanyang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. 60

3. Pembelajaran Konvensional

a. Definisi Pembelajaran Konvensional

Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas, pada

umumnya ditentukan oleh peranan guru dan peserta didik. Dewasa ini

pembelajaran masih menggunakan model konvensional, pembelajaran

yang menjadi guru sebagai subjek yang aktif sedangkan peserta didik

sebagai obyek yang pasif. Menurut Djamarah (1996) metode

pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional

atau disebut juga metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah

dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak

didik dalam proses belajar dan pembelajaran.61 Sedangkan peranan

murid dalam metode ceramah yang penting adalah mendengarkan

dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok yang dikemukakan oleh

guru.

Berkenaan dengan sifatnya metode yang demikian maka

biasanya secara wajar metode ceramah dilaksanakan dalam hal

apabila:

1) Guru akan menyampaikan fakta-fakta/kenyataan atau pendapat-

pendapat di mana tidak ada bahan bacaan yang menerangkan fakta-

fakta tersebut.

2) Guru harus menyampaikan fakta kepada murid-murid yang besar

jumlahnya, sehingga metode lain tak mungkin dapat.

3) Guru menghendaki berbicara yang semangat untuk merangsang

murid-murid mengerjakan sesuatu.

60http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/. 21 Februari 2010 14:30.

61Pembelajaran Konvensional, http://Xpresriau.Com/Toroka/Artikel-Tulisan-Pendidikan/Pembelajaran-Konvensional/. 21 Februari 2010 14:30.

Page 37: Mapping indo-sip-samsulmaar

24

4) Guru akan menyimpulkan pokok penting yang telah dipelajari

untuk memperjelas murid dalam melihat hubungan antara hal-hal

yang penting lainnya.

5) Guru akan memperkenalkan hal-hal baru dalam rangka pelajaran

yang lalu.

b. Keuntungan Pembelajaran Konvensional

Sebagai metode maka pemberian pembelajaran konvensional

atau dengan ceramah memberi keuntungan dalam hal sebagai berikut:

1) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas

Sebab guru semata-mata berbicara langsung sehingga ia dapat

menentukan arah itu dengan jalan menetapkan sendiri apa yang

akan dibicarakan.

2) Organisasi kelas sederhana

Dengan berceramah, persiapan satu-satunya yang diperlukan guru

ialah buku cetak/bahan pelajaran. Pembicaraan ada kemungkinan

sambil duduk atau berdiri. Murid-murid diharapkan mendengarkan

secara diam. Maka mudah dimengerti bahwa jalan ini adalah yang

paling sederhana untuk mengatur kelas dari pada penggunaan

metode lain misalnya demonstrasi yang perlu alat-alat banyak, atau

metode kelompok yang memerlukan pembagian kelas dalam

kesatuan-kesatuan kecil untuk sesuatu tugas dan lain sebagainya.

Meskipun demikian di atas dikatakan sederhana dan begitu pula

tugas guru adalah lebih mudah dalam suasana tersebut, tetapi metode

ceramah mempunyai batas-batas atau kelemahan-kelemahan

dipandang dari segi kepentingan belajar murid-murid. Keburukan

dalam hal ini yang pokok sebagai berikut:

1) Guru sukar mengetahui sampai di mana murid-murid telah

mengerti pembicaraannya.

Guru-guru sering menganggap bahwa karena murid-muridnya

duduk dengan diam serta mendengarkan pembicaraannya, mereka

itu sedang belajar.

Page 38: Mapping indo-sip-samsulmaar

25

2) Murid sering kali memberi pengertian lain dari hal yang

dimaksudkan guru.

Hal ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian kata-kata

yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan salah pengertian misalnya

karena sifatnya yang abstrak, kabur, dan sebagainya.62

4. Materi Pokok Iman kepada Malaikat dan Makhluk Gaib

a. Malaikat-Malaikat Allah SWT

1) Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah SWT

Kepercayaan kepada malaikat merupakan salah satu pokok

ajaran Islam. Kepercayaan ini dinilai oleh ulama-ulama sebagai

salah satu rukun Iman. Bukan saja tidak sempurna , tetapi tidak sah

iman seorang muslim, apabila tidak percaya adanya malaikat

dengan sifat-sifatnya yang dijelaskan agama.63 Malaikat adalah

salah satu jenis makhluk gaib (yang tak dapat diindrakan) yang

diciptakan Allah. Malaikat tidak memerlukan apapun yang bersifat

fisik atau jasmani. Mereka menghabiskan waktu siang dan malam

hanya untuk mengabdi kepada Allah.64 Dalam penciptaan malaikat

Allah berfirman sebagai berikut:

߉ôJ ptø:$#¬!Ì• ÏÛ$ sùÏNºuq» yJ ¡¡9 $#ÇÚö‘ F{ $#urÈ@ Ïã% yÏps3Í´ ¯» n=yJ ø9 $#¸xß™ â‘þ’ Í< 'ré&7pys ÏZô_ r&

4‘ oY÷VBy]» n=èOuryì» t/â‘ ur4߉ƒÌ“ tƒ’ ÎûÈ,ù=sƒø:$#$ tBâä!$ t±o„4¨b Î)©! $#4’n? tãÈe@ ä.&äóÓx«Ö•ƒÏ‰s%ÇÊÈ

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yangmenjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurusberbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada

62Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),Cet. I, hlm. 165-168.

63M. Quraish Shihab, Yang Tersembunyi Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Qur an-As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini, (Jakarta: Lentera Hati2000), Cet. III, hlm. 246.

64T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VIIMadrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 84.

Page 39: Mapping indo-sip-samsulmaar

26

ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya AllahMaha Kuasa atas segala sesuatu . (QS. Fatir 35: 1)65

Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke dua.

Yang dimaksud iman kepada Malaikat adalah mempercayai bahwa

Allah mempunyai makhluk yang bernama malaikat yang diberi

tugas untuk melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan dan

menjadi penghubung antara Allah SWT dan para Rasul Nya untuk

menyampaikan wahyu. Iman kepada Malaikat bersumber dari

keimanan kepada Allah sebab keberadaan dan perintah

mengimaninya berasal dari Allah.66

2) Sifat-sifat Malaikat Allah SWT

Al-Qur’an menjelaskan bahwa Malaikat adalah hamba

Allah yang mulia, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat dan

tidak pernah menentang Allah SWT.67 Seperti dalam firman Allah

surat Al-Anbiya ayat 26-27.

(#qä9$ s%urx‹sƒªB$#ß`» oH÷q§•9 $##V$s!ur3¼ çmoY» ys ö7 ß™4ö@ t/׊$t6ÏãšcqãBt• õ3•BÇËÏÈŸw¼çmtRqà)Î7 ó¡o„

ÉA öqs)ø9 $$ Î/Nèd ur¾ÍnÌ•øBr'Î/šcqè=yJ ÷è tƒÇËÐÈ

Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telahmengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan merekamengerjakan perintah-perintahNya. (QS. Al-Anbiya: 26-27) 68

Malaikat adalah makhluk Allah yang gaib yang

mempunyai sifat yang berbeda dengan manusia dan makhluk bumi

lainnya. Diantara sifat-sifat malaikat adalah:

a) Malaikat diciptakan dari Nur (Cahaya)b) Malaikat selalu taat tan berbakti serta bersujud pada Allah

SWT, tidak pernah ingkar kepada Allah.

65 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahanya, (Semarang:CV Andi Gravika, 1994), hlm. 695.

66Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, Aqidah Akhlak Kelas VII, hlm.16.

67T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 85.68 Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 498.

Page 40: Mapping indo-sip-samsulmaar

27

c) Malaikat tidak menyombongkan diri karena tidak punya nafsud) Malaikat dapat berubah bentuke) Malaikat selalu bertasbih dengan tidak mengenal lelah. Firman

Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 20

tbqßs Îm7|¡ç„Ÿ@ ø‹©9 $#u‘$ pk]9 $#urŸwtbrçŽäI øÿtƒÇËÉÈ

Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya . (QS. Al-Anbiya: 20) 69

f) Malaikat tidak berjenis kelaming) Malaikat tidak makan dan tidak minumh) Malaikat terjaga dari berbuat dosa (Maksum)i) Malaikat diciptakan Allah dengan tugas-tugas tertentu. 70

3) Nama Malaikat dan Tugasnya

Nama-nama malaikat yang wajib diimani ada sepuluh.

Kesepuluh nama malaikat itu antara lain sebagai berikut:

a) Jibril

Malaikat Jibril juga dinamai Ar-Ruh Al-Amin, dan Al-

Qudus.71 Jibril adalah malaikat yang ditugasi oleh Allah SWT

untuk menyampaikan wahyu kepada nabi atau rasul utusan

Allah SWT. Dalam menyampaikan wahyu kepada nabi

Muhammad SAW Jibril terkadang berwujud sebagai seorang

laki-laki yang berpakaian serba putih dan terkadang dengan

wujud aslinya.72 Firman Allah tentang tugas Jibril dalam surat

An-Najm ayat 4-5:

÷b Î)uqèdžwÎ)ÖÓórur4ÓyrqãƒÇÍȼ çmuH©>tã߉ƒÏ‰x©3“uqà)ø9 $#ÇÎÈ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan(kepadanya). yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yangsangat kuat. (QS. An-Najm: 4-5) 73

69Ibid., hlm. 497.70Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 20.71M. Quraish Shihab, op. cit., hlm.268.72T. Ibrahim dan H. Darsono, op. cit., hlm. 85-86.73 Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 871.

Page 41: Mapping indo-sip-samsulmaar

28

b) Mikail

Pada dasarnya semua rezeki datangnya dari Allah yang

diturunkan melalui malaikat Mikail. Tugas dari malaikat Israfil

antara lain:

(1) Memberikan rezeki yang kepada semua makhluk yang ada

di alam ini

(2) Mengatur angin, hujan dan tanaman.

c) Israfil

Malaikat Izrafil bertugas meniup sangka kala (terompet)

pada hari kiamat, peniupan sangka kala itu ada 3 (tiga) macam.

(1) Nafhul faza yaitu peniupan yang menakutkan

(mengejutkan) yang menyebabkan rusak binasanya alam

jagad raya pada hari kiamat.

(2) Nafhul Shaqi yaitu peniupan yang memusnahkan segala

sesuatu.

(3) Nafhul Ba ats yaitu peniupan yang membangkitkan

manusia seluruhnya untuk dikumpulkan dan dihisab

amalnya. Tiupan sangka kala malaikat Isrofil merupakan

awal kehidupan di Akhirat.74

Seperti dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 51

y‡ ÏÿçR ur’ ÎûÍ‘q•Á9 $##sŒ Î* sùNèdz ÏiBÏ^#y‰÷ F{ $#4’ n< Î)öNÎgÎn/u‘šcqè=Å¡YtƒÇÎÊÈ

Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluardengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.(QS. Yasin: 51) 75

d) Izrail

Bertugas mencabut nyawa makhluk hidup bila ajal telah

tiba. Pada garis besarnya ada dua macam cara malaikat dalam

mengambil nyawa manusia. Cara pertama adalah mencabut

nyawa dengan keras dan cara yang kedua mencabut nyawa

74Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 19.75Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 711.

Page 42: Mapping indo-sip-samsulmaar

29

dengan cara lemah lembut. Orang yang dicabut nyawanya

dengan keras adalah orang kafir dan durhaka, sedang yang

diambil nyawanya dengan lemah lembut adalah nyawa orang-

orang yang taat kepada Allah.76 Tercantum pada ayat Al-

Qur’an surat As-Sajdah ayat 11

*ö@ è%Nä39 ©ù uqtG tƒà7n=BÏNöqyJ ø9 $#“Ï%©!$#Ÿ@ Ïj.ãröNä3Î/¢OèO4’ n< Î)öNä3În/u‘šcqãè y_ ö• è?ÇÊÊÈ

Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabutnyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepadaTuhanmulah kamu akan dikembalikan . (QS. As-Sajdah: 11) 77

e) Raqib

Malaikat Raqib bertempat disebelah kanan manusia

bertugas mencatat seluruh perbuatan baik manusia. Seperti

firman Allah dalam surat Az-Zukhruf ayat 80

÷P r&tbqç7 |¡øts†$R r&ŸwßìyJ ó¡nSöNèd §ŽÅ Oßg1uqøgwU ur44’ n?t/$ uZè=ß™ â‘ uröNÍkö‰y‰s9tbqç7 çF õ3tƒÇÑÉÈ

Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengarrahasia dan bisikan-bisikan mereka? sebenarnya (kamimendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kamiselalu mencatat di sisi mereka. (QS. Az-Zukhruf: 80) 78

f) Atid

Malaikat Atid bertempat disebelah kiri manusia dan

bertugas mencatat segala amal buruk manusia. Malaikat Rokib

dan Atid disebut juga malaikat kiromal katibin dan kelak Allah

akan mengumpulkan manusia di alam mahsyar untuk meminta

pertanggung jawaban perbuatan mereka di dunia dan Allah

membagikan buku catatan perbuatan manusia.79 Firman Allah

dalam surat Qaaf ayat 18

$ ¨BàáÏÿù=tƒÏB@A öqs%žwÎ)Ïm÷ƒy‰s9ë=‹ Ï%u‘Ó‰ŠÏG tãÇÊÑÈ

76M. Quraish Shihab, op.cit., hlm. 296.77Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 661.78Ibid., hlm. 804.79Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. hlm 19.

Page 43: Mapping indo-sip-samsulmaar

30

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf:18)80

Kedua malaikat pengawas tersebut tidak /belum

mencatat niat buruk seseorang sebelum niat itu diwujudkan

dalam bentuk nyata. Berbeda dengan niat baik, mereka

mencatatnya walaupun belum diwujudkan.81

g) Munkar

Malaikat Munkar bertugas menanyai amal baik manusia

yang sudah mati di alam kubur.

h) Nakir

Malaikat Nakir bertugas menanyai amal jelek manusia

yang sudah mati di alam kubur.

i) Malik

Malaikat Malik diberi tugas untuk menjaga neraka.

Firman Allah dalam Surat At-Tahrim ayat 6

$ pkš‰r'» tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#þqè%ö/ä3|¡àÿR r&ö/ä3‹ Î=÷d r&ur#Y‘$ tR$ ydߊqè%urâ¨$ ¨Z9 $#äou‘$ yf Ïtø:$#ur

$ pköŽ n=tæîps3Í´ ¯» n=tBÔâŸxÏî׊#y‰Ï©žwtbqÝÁ÷è tƒ©! $#!$tBöNèd t• tBr&tbqè=yè øÿtƒur$ tBtbrâ•sD ÷sãƒ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apayang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6) 82

j) Ridwan

Malaikat Ridwan diberi tugas menjaga surga. 83 Firman

Allah dalam surat Az-Zumar ayat 73

80Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 853.81M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 296 .82Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 951.83T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 87.

Page 44: Mapping indo-sip-samsulmaar

31

t,‹ Å™ uršúïÏ%©!$#(#öqs)? $#öNåk®5u‘’ n< Î)ÏpZyf ø9 $##·• tBã—(#Ó¨Lym#sŒÎ)$ ydrâä!% yôMys ÏG èù ur

$ ygç/ºuqö/r&tA$ s%uróOçl m;$pkçJ tR t“ yzíN» n=y™öNà6 ø‹ n=tæóOçF ö7 ÏÛ$ ydqè=äz÷Š $$ sùtûïÏ$Î#» yzÇÐÌÈ

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa kedalam surga berombong-rombongan (pula). sehingga apabilamereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telahterbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu!Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".(QS. Az-Zumar: 73) 84

b. Makhluk Gaib Selain Malaikat

Makhluk gaib selain malaikat yang diciptakan Allah

bermacam-macam, antara lain jin, iblis, dan setan.

1) Jin

Jin berasal dari alam tersendiri. Ia tidak termasuk dalam

alam manusia, juga tidak termasuk dalam alam malaikat. Ada

persamaan manusia dengannya, yaitu sama-sama memiliki akal,

pengetahuan dan kemampuan memilih yang baik dan yang buruk.

Namun ada per bedaan yang menonjol antara jin dan manusia.

Yaitu perbedaan dalam hal kejadiannya, jin diciptakan dari api

sedang manusia diciptakan dari tanah liat.85

Banyak sekali ayat Al-Quran yang redaksinya dapat

dijadikan dalil ada mahluk yang berwujud yang bernama jin.

Makhluk itu tidak diciptakan Allah, kecuali seluruh aktivitas

mereka berakhir menjadi pengabdian pada-Nya:86

$ tBuràMø)n=yz£ Ågø:$#}§R M}$#uržwÎ)Èbr߉ç7 ÷è u‹ Ï9ÇÎÏÈ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka mengabdi kepada-Ku (QS. Adz-Dzariyaat: 56)87

84Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 75685Umar Sulaiman, Misteri Alam Jin dan Setan. (Semarang: Pustaka Rizki Putra 2006)

hlm. 186M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 3587Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 862.

Page 45: Mapping indo-sip-samsulmaar

32

Jin adalah makhluk gaib yang diciptakan dari nyala api,

Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 15 sebagai

berikut:

t,n=yzur¨b !$yf ø9 $#ÏB8lÍ‘$ ¨BÏiB9‘$ ¯RÇÊÎÈ

Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. Ar-Rahman: 15) 88

Jin ada yang beriman dan ada yang kafir. Seperti firman

Allah dalam surat Al-Ahqaf ayat 29

øŒ Î)ur!$ oYøù uŽ|Ày7ø‹ s9 Î)#\• xÿtRz ÏiBÇd Éfø9 $#šcqãè ÏJ tG ó¡o„tb#uäö• à)ø9 $#$ £J n=sùçnrçŽ|Ø ym(#þqä9$ s%

(#qçF ÅÁR r&($ £J n=sùzÓÅÓ è%(#öq©9 ur4’ n< Î)OÎgÏBöqs%z ƒÍ‘ É‹Y•BÇËÒÈ

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamuyang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiripembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untukmendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai merekakembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (QS. Al-Ahqaf: 29) 89

2) Iblis atau Setan

Iblis adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah SWT dari

api. Sifat dasar iblis adalah sombong dan durhaka kepada Allah

SWT. Dalam tafsir Ibnu Kasir dijelaskan bahwa dahulu iblis salah

satu golongan malaikat. Allah memberi tugas iblis untuk menjaga

langit dunia dan memberantas jin durhaka yang saat itu menguasai

bumi. Dengan adanya tugas itu iblis merasa paling mulia

kedudukannya daripada malaikat yang lain. Karena sifat

kesombongan itulah, Allah menguji iblis. Allah memerintahkan

semua malaikat sujud kepada nabi Adam AS, makhluk yang baru

saja diciptakan-Nya. Semua malaikat menaati perintah Allah SWT,

mereka sujud kepada Nabi Adam kecuali iblis. Terbuktilah ujian

Allah kepada iblis. Iblis dengan sombongnya memandang rendah

88 Ibid., hlm. 886.89 Ibid., hlm. 827.

Page 46: Mapping indo-sip-samsulmaar

33

nabi adam AS yang diciptakan dari tanah. Menurut iblis tanah

lebih rendah daripada api.90

Setan adalah makhluk yang sifatnya menggoda manusia

agar terjerumus ke lembah dosa. Menurut surah an Nas, setan dapat

berasal dari manusia ataupun jin. Dengan demikian setan adalah

makhluk gaib yang durhaka langsung kepada Allah SWT dan

berusaha menggoda manusia untuk berbuat dosa. Setan adalah sifat

yang jahat yang tersembunyi di dalam diri jin dan manusia, yang

dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Setan adalah

profesi atau sebutan dari kalangan jin dan manusia yang jahat yang

senantiasa mengganggu manusia supaya terjerumus dalam

kesesatan dan kekafiran.91

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Araf ayat 12 sebagai

berikut:

tA$ s%$ tBy7yè uZtBžwr&y‰àf ó¡n@øŒÎ)y7è? ó•sD r&(tA$ s%O$tR r&׎ö•yzçm÷ZÏiBÓÍ_ tF ø)n=yzÏB9‘$ ¯R

¼ çmtG ø)n=yzurÏB&ûüÏÛÇÊËÈ

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud(kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Sayalebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang DiaEngkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-Araf: 12) 92

Sedangkan makhluk yang membangkang, iblis atau setan

selalu menggoda manusia agar terjerumus kedalam kehidupan yang

nista, jauh dari petunjuk hidup yang benar.

Firman Allah dalam surat Al-Araf ayat 16-17

tA$ s%!$ yJ Î6sù‘ÏZoK÷ƒuqøî r&¨b y‰ãèø%V{öNçl m;y7sÛºuŽÅÀtLìÉ)tF ó¡ãKø9 $#ÇÊÏȧNèOOßgYu‹ Ï? Uy. ÏiBÈû÷üt/

öNÍk‰É‰÷ƒr&ô ÏBuröNÎgÏÿù=yzô tã uröNÍkÈ]» yJ ÷ƒr&tã uröNÎgÎ=ͬ !$ oÿ w¬(Ÿwur߉ÅgrBöNèd t• sVø.r&šúïÌ• Å3» x©

90T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 89.91Abu Aqila, Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syariat, (Jakarta: Senayan

Abadi Publishing 2005). Cet 2. hlm 52.92 Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 222.

Page 47: Mapping indo-sip-samsulmaar

34

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalanEngkau yang lurus,. kemudian saya akan mendatangi mereka darimuka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur(taat). QS. Al-Araf: 16-17) 93

Dengan memperhatikan beberapa ayat diatas, kita dapat

mengetahui bahwa iblis atau setan adalah makhluk yang senantiasa

menggoda manusia agar berbuat durhaka kepada Allah swt.

Berbagai cara diupayakan iblis atau setan sehingga banyak

manusia yang tergoda.

c. Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat-Malaikat

Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat

Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu kemantapan hati, ucapan dan

perbuatan. Iman kepada Malaikatpun perlu dibuktikan dengan

perbuatan nyata setiap hari, antara lain meneladani sifat taat Malaikat

kepada Allah SWT. Adapun sekap meneladani ketaatan Malaikat

kepada Allah SWT antara lain:

1) Senantiasa berusaha untuk menaati Allah SWT. (baik

melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan Nya)

sebagaimana ketaatan Malaikat kepada Allah SWT.

2) Bersikap tawaduk kepada Allah SWT dan mengagungkan Nya,

misalnya membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

3) Bersikap hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah

SWT sebagaimana Malaikat tidak maksiat kepada Nya.94

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Buku yang berjudul Buku Pintar Mind Map, Tony Buzan menyatakan

bahwa Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi

kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map adalah

93 Ibid., 223.94T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 91.

Page 48: Mapping indo-sip-samsulmaar

35

cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan

pikiran-pikiran kita. Mind Map juga merupakan peta perjalanan yang hebat

bagi ingatan. Karena memberikan kemudahan dalam mengatur segala fakta

dan hasil pemikiran yang melibatkan cara kerja alami otak sejak awal. Ini

berarti bahwa upaya untuk mengingat dan menarik kembali informasi di

kemudian hari akan lebih mudah, serta lebih dapat diandalkan daripada

menggunakan cara pencatatan tradisional. 95

Buku yang berjudul Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum

Learning di Ruang Kelas karya Bobbi Deporter dkk, yang diterjemahkan oleh

Ary Nilandari mengatakan bahwa peta pikiran membantu siswa menangkap

pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah. Metode

yang sesuai dengan otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan

diingat kembali dan memaksimalkan momen belajar. Metode mencatat yang

baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, mengingatkan

pemahaman terhadap materi, dan memberikan wawasan baru, peta pikiran

(Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua itu. 96

Skripsi Kristanti (4401405010) FMIPA Jurusan Biologi UNNES yang

berjudul Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan melalui Kombinasi

Model Jigsaw dan Peta Pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar

Tahun Pelajaran 2008/2009. Menyimpulkan bahwa kombinasi metode jigsaw

dan peta pikiran dapat dipertimbangkan guru sebagai metode alternatif metode

pembelajaran, karena secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar para

peserta didik. 97

Skripsi Arif Purnawan (4301401035) FMIPA Jurusan Kimia UNNES

yang berjudul Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas

X dengan Metode Pemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD

95 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008),Cet. 6, hlm. 4

96Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PTMizan Pustaka, 2003), hlm. 175.

97Kristiani, Efektivitas belajar system pencernaan melaui kombinasi model jigsaw danpeta pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009. (Semarang FMIPAUNNES Semarang 2009), hlm iv

Page 49: Mapping indo-sip-samsulmaar

36

Pembelajaran Interaktif pada Materi Pokok Hidrokarbon Tahun Pelajaran

2004/2005 menyimpulkan bahwa metode mind mapping menggunakan CD

pembelajaran sangat efektif dalam pembelajaran kimia. 98

Dari kajian penelitian yang telah diteliti tersebut, penelitian ini

mencoba bagaimana efektifitas mind mapping dalam pembelajaran Aqidah

Akhlak materi iman kepada malaikat dan makhluk gaib selain malaikat, tanpa

disertai dengan metode pembelajaran lainnya.

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang

diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji

kebenarannya.99 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang

mungkin benar juga mungkin salah, akan ditolak jika salah dan akan diterima

jika fakta-fakta membenarkan.100

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran dengan penggunaan mind mapping akan lebih efektif dari pada

pembelajaran konvensional pada materi pokok Iman Kepada Malaikat-

Malaikat Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat pada peserta didik kelas

VII MTs NU 1 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010.

98Arif Purnawan, Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas X dengan MetodePemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif pada Materi PokokHidrokarbon Tahun Pelajaran 2004/2005. (Semarang FMIPA UNNES Semarang 2005), hlm iv

99 Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:UMM Press, 2007), Cet. 4, hlm. 9.

100 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 63.

Page 50: Mapping indo-sip-samsulmaar

37

BAB III

METODE PENELITIAN

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam

penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: Untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar materi pokok iman kepada

malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat antara siswa yang

pembelajarannya dengan menggunakan mind mapping dibanding dengan

pembelajaran yang tidak menggunakan mind mapping.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret s.d. 15 April 2010 yang

meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data, dan

penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut:

Tabel 2

Perincian Waktu Penelitian

Bulan, Tahun 2010No Nama Kegiatan

Januari Februari Maret April

1 Perencanaan

2 Pelaksanaan

3 Analisis Data

4 Penyusunan Laporan

2. Tempat penelitian

Penelitian ini berlokasi di MTs NU 01 Bumijawa.

Page 51: Mapping indo-sip-samsulmaar

38

F. Variabel Penelitian

Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus

penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Studi

tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari variabel

lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih luas. Kata variabel berasal dari bahasa inggris variable

dengan arti ubahan, faktor tak tetap, gejala yang dapat diubah-ubah, atau

keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek.101

Sebagaimana judul yang tertera pada bagian awal skripsi dalam penelitian

komparasi ini terdapat 2 variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah yang penggunaan Mind

Mapping.

2. Variabel terikat

Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas.102 Variabel

terikat dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas VII semester II MTs

NU 01 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010 pada materi pokok iman kepada

malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat.

G. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara/teknik yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.103 Sedangkan penelitian adalah upaya dalam

bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta dan

prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk menjawab

101Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa, 1993), hlm.26.

102Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), Cet. 12, hlm. 4.103Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 53.

Page 52: Mapping indo-sip-samsulmaar

39

kebenaran.104 Jadi metode penelitian adalah cara seseorang untuk

mendapatkan fakta/ kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel

dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar.

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang terkendalikan.

Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dan

adanya kelompok kontrol.105 Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data

tentang efektifitas pembelajaran dengan penggunaan mind mapping dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik

Rancangan penelitian menggunakan desain control group pre-test and

post-test. Sebelum pelajaran Aqidah Akhlak diberikan, siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol diberi pre-test untuk mengetahui tingkat kemampuan

masing-masing siswa. Hasil pre-test tersebut digunakan untuk membentuk

kelompok-kelompok belajar, yang masing-masing memiliki kemampuan

berbeda-beda. Kelompok yang diteliti ada 2 yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kondisi perlakuan pada kelompok eksperimen adalah

pemberian pembelajaran dengan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol

tidak. Kelompok kontrol ini berfungsi sebagai pembanding.

H. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII MTs

NU 01 Bumijawa. Populasi ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII A

dan kelas VII B.

2. Sampel

104Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hlm. 24.105Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta, 2006), hlm. 80.

Page 53: Mapping indo-sip-samsulmaar

40

Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung

dalam penelitian. Disini tidak menggunakan sampel karena semua

populasi dijadikan sampel. Sampel yang digunakan adalah semua

populasi kelas VII-A yang berjumlah 30 peserta didik dan kelas VII-B

yang berjumlah 30 peserta didik.

3. Teknik pengambilan sampel.

Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah tehnik

cluster sampling yaitu pengambilan sampelnya berdasarkan daerah

populasi yang telah ditetapkan. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas

eksperimen yang diajar dengan penggunaan metode mind mapping yaitu

kelas VII A, sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol yang diajar

dengan metode ceramah yaitu kelas VII B.

I. Tehnik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian.106

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data

mengenai data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel

penelitian, data nilai ulangan harian peserta didik, dan data lain yang

berkaitan.

2. Tes hasil belajar

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.107 Tes adalah alat atau

prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian108.

106Ibid., hlm. 181.107S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), Cet.

2, hlm. 170.108Ibid., hlm. 66.

Page 54: Mapping indo-sip-samsulmaar

41

Tes dipergunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk

tes yang digunakan berupa tes objektif (multiple choice) yang berbentuk

pilihan ganda. Masing-masing item soal pilihan ganda terdiri dari 4

alternatif jawaban dengan 1 jawaban yang benar. Dalam penelitian ini , tes

digunakan untuk mengukur hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Tes hasil belajar yang digunakan adalah pre

tes dan post tes. Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk objektif.

Tes ini dilaksanakan setelah kelompok eksperimen (kelas VII-A)

dikenai perlakuan yaitu melalui pembelajaran dengan mind mapping.

Sebelum tes diberikan, soal tes terlebih dahulu diujicobakan kepada kelas

selain kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari tiap-tiap butir soal.

Jika ada butir-butir soal yang tidak valid maka dilakukan perbaikan pada

soal tes tersebut. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid akan

diberikan pada kelas sampel.

Langkah-langkah penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan tes.

b. Menetapkan ruang lingkup tes.

c. Membuat kisi-kisi.

d. Menentukan jumlah soal dengan mempertimbangkan waktu dan

kesulitan soal.

e. Uji coba instrumen.

f. Menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

g. Mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan

mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba109.

J. Tehnik Analisis Data

109Inc I. Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,1993), hlm. 61.

Page 55: Mapping indo-sip-samsulmaar

42

Dari semua data yang terkumpul selama penelitian, kemudian

dianalisis secara teoritik yaitu dengan:

1. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas

lain yaitu kelas uji coba. Dari hasil uji coba kemudian dianalisis untuk,

menentukan soal-soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah

memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.

Instrumen merupakan alat pengumpulan data penelitian. Adapun

langkah-langkah penelitian merancang instrument penelitian:

a. Mengidentifikasi variable-variabel dalam rumusan penelitian.

b. Mengembangkan variabel-variabel ke dalam konstruk dimensi-dimensi

yang mana dapat dikaji dalam teori yang telah dirumuskan oleh

peneliti.

c. Merumuskan kisi-kisi instrumen.110

Adapun analisis yang digunakan untuk menguji instrumen adalah :

a. Uji Instrumen

1) Validitas

Untuk menguji validitas soal pilihan ganda digunakan

korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun korelasi

point biserial sebagai berikut.

qp

SMM

rt

tppbis

−=

Keterangan:

rpbis = Koefisien korelasi point biseral

Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir

soal

Mt = Rata-rata skor total

St = Standar deviasi skor total

110Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),(Jakarta: GP Press, 2008), Cet. 1, hlm. 94.

Page 56: Mapping indo-sip-samsulmaar

43

p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

)siswaseluruhjumlah

benarmenjawabyangsiswabanyaknyap( =

q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah

(q = 1 - p)

Setelah dihitung r dibandingkan dengan rtabel (r-point biseral)

dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan

soal valid.111

2) Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk

perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus

sebagai berikut:

−= ∑

2

2

11 1 SpqS

kkr

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q =

1-p)

∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

k = jumlah butir soal

S2 = varian total

Rumus varian:

( )

NNx

xS

∑ ∑−=

22

2

111Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),Cet.9, hlm.79.

Page 57: Mapping indo-sip-samsulmaar

44

Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat

dibandingkan dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung

dengan taraf signifikansi 5% dan k sesuai dengan jumlah butir soal.

Jika r11 rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.

3) Tingkat Kesukaran Soal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesukaran soal112

adalah:

JSBP =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:

IK = 0.00 : Butir soal terlalu sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 : Butir soal sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 : Butir soal sedang

0,70 < IK ≤ 1 : Butir soal mudah

IK = 1 : Butir soal terlalu mudah

4) Daya Pembeda Soal

Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan

metode split half yaitu membagi kelompok yang dites menjadi dua

bagian, kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang

pandai atau kelompok bawah. Angka yang menunjukkan daya

pembeda disebut indeks diskriminasi113, menggunakan rumus:

B

B

A

A

JB

JBD −=

Keterangan:

D = Daya beda soal

112Ibid., hlm. 208.113Ibid., hlm.213-214.

Page 58: Mapping indo-sip-samsulmaar

45

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

JA = Jumlah kelompok atas

JB = Jumlah kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berikut:

D = 0.00 - 0,20 : Daya beda jelek

D = 0,02 - 0,40 : Daya beda cukup

D = 0,40 - 0,70 : Daya beda baik

D = 0,70 - 1,00 : Daya beda baik sekali

D = negatif, semuanya tidak baik.

b. Uji Prasyarat

1) Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang

akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah

untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau

tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Analisis

Chi-Kuadrat merupakan analisis statistik nonparametric, dengan

menggunakan skala nominal dan ordinal dalam bentuk angka dan

frekuensi yang berupa data skor.114

Prosedur penggunaan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut:

a) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data

terkecil.

b) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus:

k = 1 + (3,3) log n

c) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus:

sBanyakkelaRgnP )(tanRe

=

d) Membuat table distribusi frekuensi.

114Iskandar, op.cit., hlm. 111.

Page 59: Mapping indo-sip-samsulmaar

46

e) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval.

f) Menghitung rata-rata Xi( X ), dengan rumus:

∑∑=

i

ii

fxf

X

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

xi = Tanda kelas interval

g) Menghitung variansi, dengan rumus:

( )( )1

222

−= ∑ ∑

nnxfxfn

s iiii

h) Menghitung nilai Z, dengan rumus:

sXXZ −

=

i) Menentukan luas daerah tiap kelas interval (Ld).

Z1 – Z2

j) Menghitung frekuensi ekspositori (Ei), dengan rumus: Ei = n x

Ld dengan n jumlah sampel.

k) Membuat daftar frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi

ekspositori sebagai berikut:

Kelas Bk Z Ld Ei Oi( )

i

ii

EEO −

l) Menghitung nilai Chi-Kuadrat (X2), dengan rumus:

( )∑=

−=

K

1i i

2ii2

EEO

X

m) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k

buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria

pengujian digunakan rumus: dk = k – 1 adalah banyaknya kelas

interval, dan taraf nyata α = 0,05.

Page 60: Mapping indo-sip-samsulmaar

47

n) Menentukan harga X2tabel.

o) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian:

Tolak Ho X2hitung ≥ X2

tabel

Terima Ho jika X2hitung < X2

tabel.115

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data

dilakukan dengan uji Bartllet yang langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan

jumlah kelas

b) Membuat tabel uji Bartlett seperti di bawah ini:

Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett2k

22

21o .......:H σ=σ=σ

Sampel ke Dk 1/dk 2iS log 2

iS (dk) log 2iS

12....k

n1 – 1n2 – 1

.

.

.

.nk – 1

1/(n1 – 1)1/(n2 – 1)

.

.

.

.1/(nk – 1)

2iS22S...2kS

log 2iS

log 22S

.

.

.log 2

kS

(n1 – 1) log 2iS

(n2 – 1) log 22S

.

.

.(nk – 1) log 2

kSJumlah ( )∑ −1n i ( )∑ −1n/1 i ( )∑ −1n i log 2

iS

Dimana:

ni = frekuensi kelas ke-i

Si = variansi kelas ke-i

c) Menguji varians gabungan dari semua sampel

S2 = ( )∑ −1n i2iS / ( )∑ −1n i

d) Menghitung satuan B dengan rumus:

B = (log 2S ) ( )∑ −1n i

115Sudjana, Metode Statistik, (Bandung, Tarsito, 2002), hlm. 47-236 .

Page 61: Mapping indo-sip-samsulmaar

48

e) Menghitung X2 dengan rumus:

( ) ( ){ }∑ −−= 2ii

2 Slog1nB10lnX

f) Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel dengan peluang

(1–α ) dan dk = (k – 1). Apabila X2 hitung < X2 tabel maka

data berdistribusi homogen.116

c. Analisis data

Analisis data adalah proses pengolahan data guna

menyederhanakan fenomena yang ada, agar lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan guna digeneralisasi. Dalam proses ini seringkali

digunakan fungsi statistik.117

Untuk menganalisis data penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus t-test sebagai berikut:

Misal :

π adalah rata-rata

σ adalah simpangan baku

Jika:

1) 21 σ≠σ

+

−=

2

22

1

21

21

nS

nS

XXt

2) Jika 21 σ=σ

21

21

n1

n1S

XXt+

−= dengan

( ) ( )2nn

S1nS1nS

21

222

2112

−+−+−

=

Keterangan:

1X = rata-rata sampel kelas eksperimen

2X = rata-rata sampel kelas kontrol

116Ibid., hlm. 237-238.117Iskandar, loc.cit.

Page 62: Mapping indo-sip-samsulmaar

49

S1 = simpangan bake kelas eksperimen

S2 = simpangan buku gabungan

n1 = banyaknya kelas eksperimen

n2 = banyaknya kelas kontrol.118

Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika t hitung < t

tabel dengan menentukan dk = (n1 + n2 - 2), taraf signifikan α = 5 %

dan peluang (1 –α ).

118Sudjana, op.cit., hlm. 239.

Page 63: Mapping indo-sip-samsulmaar

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi

lapangan untuk memperoleh data dengan teknis test setelah dilakukan suatu

pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen

menggunakan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol dengan model

pembelajaran konvensional.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret sampai

dengan 15 April 2010, bertempat di MTs NU 1 Bumijawa, Kecamatan

Bumijawa Kabupaten Tegal di kelas VII semester genap tahun ajaran

2009/2010. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan

materi pelajaran yaitu materi iman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib

selain Malaikat serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk

kelas eksperimen.

B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu

dilakukan analisis soal uji coba yang digunakan untuk menganalisis test

sebagai instrument dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Validitas Test

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti

memiliki validitas rendah. Berdasarkan perhitungan validitas butir soal

diperoleh:

Page 64: Mapping indo-sip-samsulmaar

51

Tabel 4.1

Prosentase Validitas Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah)

Prosentase(%)

1

2

Valid

Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11, 12, 13, 14, 15, 16, 19,21, 23, 24, 27, 28, 31, 32,34, 36, 37, 38, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 5017, 18, 20, 22, 25, 26, 27,29, 30, 33, 35, 46

38

12

76 %

24 %

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

2. Analisis Reliabilitas

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas instrument digunakan untuk

mengetahui ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama.

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0.9487.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

3. Analisis Indeks Kesukaran

Uji Indeks Kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil

perhitungan indeks kesukaran butir soal diperoleh:

Tabel 4.2

Prosentase Indeks Kesukaran Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah)

Prosentase(%)

12

3

SukarCukup (sedang)

Mudah

-1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,25, 26, 28, 29, 30, 31, 32,33, 34, 36, 38, 39, 40, 41,42, 43, 44, 46, 47, 5016, 27, 35, 37, 45,48, 49

041

9

0 %82 %

18 %Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 65: Mapping indo-sip-samsulmaar

52

4. Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Prosentase Daya Beda Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah)

Prosentase(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Jelek

1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12, 13, 14, 15, 16, 19, 21,23, 24, 27, 28, 31, 32, 34,36, 37, 39, 40, 41, 42, 43,44, 45, 47, 48, 49, 50.4, 17, 18 20, 22, 25, 29, 30,33, 35, 38.26, 46.

37

11

2

74 %

22 %

4 %Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan

dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar.

1. Analisis Tahap Awal

Tabel 4.4

Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok KontrolNo

Kode Pre Test Kode Pre Test

1 E – 01 45 K-01 502 E – 02 78 K-02 533 E – 03 60 K-03 434 E – 04 54 K-04 565 E – 05 56 K-05 526 E – 06 43 K-06 637 E – 07 60 K-07 538 E – 08 32 K-08 739 E – 09 36 K-09 53

10 E – 10 53 K-10 70

Page 66: Mapping indo-sip-samsulmaar

53

11 E – 11 52 K-11 4112 E – 12 55 K-12 5013 E – 13 65 K-13 5614 E – 14 60 K-14 5315 E – 15 49 K-15 7116 E – 16 58 K-16 5617 E – 17 59 K-17 4618 E – 18 49 K-18 6119 E – 19 46 K-19 7620 E – 20 68 K-20 5621 E – 21 36 K-21 5322 E – 22 48 K-22 6323 E – 23 42 K-23 4324 E – 24 60 K-24 4525 E – 25 50 K-25 6026 E – 26 56 K-26 4027 E – 27 66 K-27 4228 E – 28 69 K-28 3029 E – 29 79 K-29 4030 E – 30 60 K-30 23

a. Uji Normalitas

Untuk menguji kenormalan distribusi populasi digunakan uji

Chi Kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas

distribusi f adalah nilai pre-test peserta didik MTs NU 1 Bumijawa

kelas VII semester genap materi pokok Iman kepada malaikat dan

makhluk gaib selai malaikat.

Perhitungan uji normalitas terhadap kelompok eksperimen

diperoleh (χ2) hitung = 9,673 untuk kelompok kontrol (χ2) hitung =

10,079 dengan α =5% dan dk = 6-1 = 5, sedangkan (χ2) tabel = 11,070

Page 67: Mapping indo-sip-samsulmaar

54

sehingga dapat dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian

ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal

karena (χ2) hitung < (χ2) tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat

pada lampiran 18 dan 19.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam

tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama

pada nilai awal (pre-test).

Dari perhitungan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

diperoleh Fhitung= 3,346 dengan α = 5% dan dk = k-1 = 2-1=1

diperoleh Ftabel = 3,841. Karena Fhitung < Ftabel maka F berada pada

daerah penerimaan Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok tersebut homogen karena mempunyai varians yang sama.

Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 20.

c. Uji kesamaan dua rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang

sama atau tidak berbeda pada tahap awal. Rata-rata kedua kelompok

dikatakan tidak berbeda apabila -t(1-1/2α) < thitung < t(1-1/2α)(n1+n2-2) dengan

taraf signifikansi α = 5%, dk = 30 + 30 - 2 = 58. Dari perhitungan

diperoleh thitung = 0,803 dan ttabel = 2,002. Karena thitung < ttabel maka Ho

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata kedua kelompok

tidak ada perbedaan, artinya kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol mempunyai kondisi yang sama. Perhitungan selengkapnya

terdapat pada lampiran 21.

Page 68: Mapping indo-sip-samsulmaar

55

2. Analisis Tahap Akhir (Uji Hipotesis)

Tabel 4.5

Nilai Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

No Kode Nilai Kode Nilai

1 E – 01 76 K-01 80

2 E – 02 84 K-02 64

3 E – 03 80 K-03 80

4 E – 04 76 K-04 80

5 E – 05 84 K-05 80

6 E – 06 84 K-06 76

7 E – 07 68 K-07 72

8 E – 08 84 K-08 80

9 E – 09 84 K-09 72

10 E – 10 84 K-10 80

11 E – 11 92 K-11 72

12 E – 12 84 K-12 72

13 E – 13 78 K-13 72

14 E – 14 80 K-14 72

15 E – 15 84 K-15 72

16 E – 16 80 K-16 72

17 E – 17 80 K-17 80

18 E – 18 80 K-18 76

19 E – 19 84 K-19 89

20 E – 20 80 K-20 76

21 E – 21 76 K-21 80

22 E – 22 68 K-22 88

23 E – 23 76 K-23 72

24 E – 24 84 K-24 72

25 E – 25 74 K-25 76

Page 69: Mapping indo-sip-samsulmaar

56

26 E – 26 84 K-26 80

27 E – 27 84 K-27 80

28 E – 28 94 K-28 84

29 E – 29 84 K-29 76

30 E – 30 72 K-30 80

a. Uji normalitas hasil belajar (post-test)

Untuk uji normalitas hasil belajar nilai yang digunakan adalah

nilai post test peserta didik peserta didik MTs NU 1 Bumijawa Tegal

Kelas VII semester genap materi iman kepada malaikat dan makhluk

gaib selain malaikat. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh

untuk kelas eksperimen (χ2) hitung = 9,039, untuk kelas kontrol (χ2)

hitung = 7,613 dengan α = 5% dan dk = 6-1 = 5, sedangkan (χ2) tabel

= 11,070 maka kedua kelompok berdistribusi normal karena (χ2)

hitung < (χ2) tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran

24 dan 25.

b. Uji homogenitas nilai post-test

Nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas hasil belajar

adalah nilai post-test peserta didik MTs NU 1 Bumijawa Kelas VII

Semester genap materi pokok Iman kepada malaikat dan makhluk gaib

selain malaikat.

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas hasil belajar

diperoleh Varians kelompok eksperimen = 34,064 dan Varians

kelompok kontrol = 28,833 sehingga diperoleh Fhitung = 0,201 dengan

α = 5% dan dk = k-1= 2-1=1 diperoleh Ftabel = 3,841. Karena Fhitung <

Ftabel maka F berada pada daerah penerimaan Ho, sehingga dapat

dikatakan kedua kelompok homogen, karena mempunyai varians yang

sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 26.

Page 70: Mapping indo-sip-samsulmaar

57

c. Uji Perbedaan rata-rata hasil belajar

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji

perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan.

Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai post-test.

Dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = 30 + 30 -2 = 58,

peluang = 1-α = 1-0,05 = 0,95 dari daftar distribusi t didapat ttabel

=1,672.Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung =

2,693 dan ttabel = 1,672. Kriteria pengujian Ho diterima jika thitung <

ttabel. Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dari

pada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat pada

lampiran 27.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar dengan

menggunakan mind mapping, pada peserta didik MTs NU 1 Bumijawa Tegal

Kelas VII Semester genap pada materi pokok Iman kepada malaikat dan

makhluk gaib selain malaikat lebih baik dari pada menggunakan model

pembelajaran konvensional.

Dari hasil test awal yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil

belajar kelompok eksperimen adalah 54,800 sedangkan rata-rata hasil belajar

kelompok kontrol adalah 52,377. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata

diperoleh thitung = 0,803 dan ttabel = 2,002. Pada analisis data awal yang

dilakukan dalam penelitian ini diperoleh (χ2) hitung < (χ2) tabel yang

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil

berdistribusi normal dan mempunyai homogenitas yang sama. Hal ini berarti

sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu pengetahuan awal

yang sama. Pengetahuan awal yang sama dalam penelitian ini diketahui dari

nilai pre-test peserta didik kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan VII B

Page 71: Mapping indo-sip-samsulmaar

58

sebagai kelas kontrol materi pokok Iman kepada malaikat dan makhluk gaib

selain malaikat.

Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa

pembelajaran Aqidah akhlak dengan menggunakan mind mapping, sedangkan

pada kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah

pembelajaran selesai, kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi

test akhir yang sama.

Dari hasil test yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar

kelompok eksperimen adalah 80,733 sedangkan rata-rata hasil belajar

kelompok kontrol adalah 76,833. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu

pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 2,693 dan ttabel = 1,672. Karena

thitung > ttabel berarti Ho ditolak, artinya bahwa hasil belajar Aqidah Akhlak

kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata atau signifikan. Maka dapat

dikatakan bahwa hasil belajar dengan menggunakan mind mapping lebih baik

daripada hasil belajar dengan pembelajaran konvensional.

02468

1012

Interval Nilai

Frek

uens

i

Kelas KontrolKelas Eksperimen

Kelas Kontrol 1 7 11 8 2 1Kelas Eksperimen 3 1 6 8 7 5

64 - 68 69 - 73 74 - 78 79 - 83 84 - 88 89 - 93

Page 72: Mapping indo-sip-samsulmaar

59

D. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan

tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan

dan kekurangan, hal itu karena keterbatasan-keterbatasan di bawah ini:

1. Keterbatasan Waktu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu,

karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya

memiliki sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja.

Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa

memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.

2. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti

menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah.

Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan

penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen

pembimbing.

3. Keterbatasan Materi dan Tempat Penelitian

Penelitian ini terbatas pada materi perbandingan kelas VII semester

genap di MTs NU 1 Bumijawa. Apabila dilakukan pada materi dan tempat

berbeda kemungkinan hasilnya tidak sama.

4. Keterbatasan Biaya

Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang suatu kegiatan

adalah biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa

dengan biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun

penelitian ini sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan,

hal itu semata-mata adalah keterbatasan biaya penelitian.

Page 73: Mapping indo-sip-samsulmaar

60

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai rata-rata

kelompok eksperimen adalah 80,733 dan kelompok kontrol 76,833, sehingga

dapat disimpulkan nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai

kelompok kontrol. Pada uji perbedaan dua rata-rata antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji pihak kanan dan diperoleh

thitung = 2.693 dengan ttabel = 1.672, karena thitung > ttabel dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran lebih efektif daripada pembelajaran

konvensional peserta didik pada materi pokok iman kepada malaikat dan

makhluk gaib selain malaikat kelas VII semester genap di MTs NU 1

Bumijawa, Tegal tahun ajaran 2009/2010 dengan penggunaan mind mapping.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan:

1. Bagi para pendidik

a. Pendidik dapat mengarahkan peserta didik agar berpikir kreatif.

b. Pendidik berupaya menumbuhkan dan menciptakan interaksi

pembelajaran yang kondusif sehingga peserta didik dapat memperoleh

prestasi belajar yang baik.

2. Bagi para peserta didik

a. Dalam pembelajaran diharapkan peserta didik menggunakan mind

mapping dalam meringkas materi pelajaran, agar pembelajaran lebih

menyenankan dan tidak membosankan.

b. Dalam pembelajaran diharapkan peserta didik bersikap aktif.

c. Dalam pembelajaran peserta didik mampu meningkatkan prestasi

belajarnya dengan maksimal.

Page 74: Mapping indo-sip-samsulmaar

61

3. Bagi sekolah

a Dapat memberikan sumbangan yang baik dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan dan memahami kebutuhan peserta didik.

b Pihak sekolah hendaknya memberi dukungan yang penuh dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberikan sarana dan prasarana yang

memadai sesuai dengan kebutuhan.

4. Bagi para orang tua

Diharapkan orang tua dapat meningkatkan motivasi belajar anak

dengan membantu belajar di rumah sehingga anak akan terbiasa

berinteraksi dengan lingkungannya baik di sekolah maupun di rumah.

C. Penutup

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa terlepas

dari kekurangan. Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan

kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan yang akan

datang agar mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

yang budiman pada umumnya. Amin…

Page 75: Mapping indo-sip-samsulmaar

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1999.

Abror, Abdur Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.

Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Angkasa, 1993.

AM, Sadiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2001.

Aqila, Abu, Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syariat, Jakarta:Senayan Abadi Publishing 2005, Cet 2.

Arifin, Mulyati, dkk., Strategi Belajar Mengajar, Bandung: UPI, 2000.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2006, Cet.9.

Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu atTadris, Juz 1, Mesir: Darul Ma'arif, 1968.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz, 2007.

Basir, M. Muzamil, dan M. Malik M. Said, Mudkhola ilal Manahij wa ThuruqutTadris, Mekkah: Darul liwa', t.th.

Buzan, Tony, Brain Child Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Buzan, Tony, Buku Pintar Mind Map, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2009, Cet. 7.

Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Semarang Press,2000.

Dedy, Sugono, Tim Redaksi Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas,Jakarta: Pusat Bahasa, 2004.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahanya,Semarang: CV Andi Gravika, 1994.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta,2006.

Page 76: Mapping indo-sip-samsulmaar

63

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PTRineka Cipta, 2002, Cet. 2.

Edward, Caroline, Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas, Yogyakarta:Sakti, 2009.

Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, Aqidah Akhlak Kelas VII.

Gunawan, Adi W., Genius Learning Strategi Petunjuk Praktis untuk MenerapkanAccelerated Learning, Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2004.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003,Cet.3.

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dan Masalah Sumberdaya Manusia, Jakarta:Lantabora Press, 2005.

http//ksupointer.com/2009/pembelajaran-dengan-peta-pikiran tgl 20 Februari2009.

http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/. 21 Februari 2010 14:30.

Ibrahim, T., dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk KelasVII Madrasah Tsanawiyah, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2009.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif danKualitatif), Jakarta: GP Press, 2008, Cet. 1.

Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000,Cet. 2.

Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth Edition, New York: Mc.Graw Hill International Book Company, 1971.

Mujib, Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006Cet. 1.

Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

__________., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007,Cet. 11.

Page 77: Mapping indo-sip-samsulmaar

64

Pasaribu, P., dan T. Lukman, Melipatgandakan Potensi Otak Teknik PraktisMelejitkan Daya Ingat, Jakarta: Gramedia 2005.

Pembelajaran Konvensional, http://Xpresriau.Com/Toroka/Artikel-Tulisan-Pendidikan/Pembelajaran-Konvensional/. 21 Februari 2010 14:30.

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: P.N. Balaipustaka,1990.

Porter, Bobi de, dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success,Bandung: PT Mizan Pustaka, 2003.

Poter, Bobi De, dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan BelajarNyaman dan Menyenangkan, Penerjemah Alwiyah Abdurahman Bandung:Mizan pustaka 1999, Cet. V.

Putra, Yovan P., Memori dan Pembelajaran Efektif, Bandung: CV: Yrama Widya,2008.

Shihab, M. Quraish, Yang Tersembunyi Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Qur an-As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan MasaKini, Jakarta: Lentera Hati 2000, Cet. III.

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1995.

Sudjana, Metode Statistik, Bandung, Tarsito, 2002.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2002.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004.

Sugiarto, Iwan, Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik danKreatif, Jakarta: PT. Gramedia, 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfa Beta, 2006.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta, 2007, Cet. 12.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Sulaiman, Umar, Misteri Alam Jin dan Setan. Semarang: Pustaka Rizki Putra2006.

Page 78: Mapping indo-sip-samsulmaar

65

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta,2002, Cet. I.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Winarsunu, Tulus, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang:UMM Press, 2007, Cet. 4.

Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1999.

Yousda, Inc I. Amirman, Penelitian dan Statistik Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 1993.

Page 79: Mapping indo-sip-samsulmaar

66

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Samsul Ma’arif

Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 28 November 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

Nim : 3105430/053111430

Alamat Asal : Ds. Cempaka Rt 02 Rw 03 Kec. Bumijawa, Kab.

Tegal 52466

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N Cempaka 02 Lulus Tahun 1999

2. MTs NS Jejeg Lulus Tahun 2002

3. MAN Babakan Lulus Tahun 2005

4. IAIN Walisongo semarang Angkatan 2005

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 01 Juni 2010

Penulis,

Samsul Ma’arif

NIM. 3105430

Page 80: Mapping indo-sip-samsulmaar

67

Page 81: Mapping indo-sip-samsulmaar

68

Page 82: Mapping indo-sip-samsulmaar

69

Page 83: Mapping indo-sip-samsulmaar

70

Page 84: Mapping indo-sip-samsulmaar

71

Page 85: Mapping indo-sip-samsulmaar

72

Page 86: Mapping indo-sip-samsulmaar

73

Page 87: Mapping indo-sip-samsulmaar

74

KISI – KISI SOAL UJI COBA PENELITIAN

Satuan Pendidikan : MTs NU 1 BumijawaMata Pelajaran : Aqidah AkhlakKelas / Semester : VIII / IIMateri Pokok : Iman kepada Malaikat –malaikat Allah dan makhluk gaib selain MalaikatAlokasi Waktu : 80 menitJumlah Soal : 50Bentuk Soal : Pilihan Ganda.Standar Kompetensi : Meningkatkan keimanan kepada Malaikat Allah dan makhluk gaib selain Malaikat

Bentuk TesKompetensi Dasar Materi Indikator Pilihan Ganda2.1 Menjelaskan pengertian iman

kepada malaikat Allah swt. Danmakhluk gaib selain Malaikatseperti Jin, Setan dan Iblis

2.2 Menunjukkan bukti/dalilkebenaran adanya MalaikatAllah swt. Dan makhluk gaibselain Malaikat seperti Jin, Setandan Iblis.

2.3 Menjelaskan tugas dan SifatMalaikat Allah swt. Danmakhluk gaib selain Malaikatseperti Jin, Setan dan Iblis

2.4 Menerapkan perilaku berimankepada Malaikat Allah swt. Danmakhluk Gaib selain Malaikatseperti Jin, Setan dan Iblis

Aqidah 1. Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat Allahswt. Dan makhluk gaib selain Malaikat seperti Jin,Setan dan Iblis

2. Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya MalaikatAllah swt. Dan makhluk gaib selain Malaikat sepertiJin, Setan dan Iblis.

3. Menjelaskan tugas dan Sifat Malaikat Allah swt. Danmakhluk gaib selain Malaikat seperti Jin, Setan danIblis.

4. Menerapkan perilaku beriman kepada Malaikat Allahswt. Dan makhluk Gaib selain Malaikat seperti Jin,Setan dan Iblis.

1,3, 10,17, 32, 46

5, 13, 14, 34, 35, 38,42

2, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12,18, 19, 20, 21, 22, 23,24, 25, 26, 27, 28, 29,30, 31, 33, 36, 37, 39,41, 43, 44, 45, 47, 48,49,15, 16, 40, 50

Page 88: Mapping indo-sip-samsulmaar

75

SOAL UJI COBA PENELITIANMata pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/semester : VII / II

Alokasi : 80 Menit

Hari / Tanggal :

PETUNJUK UMUM

1. tulislah nama, kelas dan nomor absen disudut kiri atas pada lembar jawaban yang

tersedia.

2. periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab

3. periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas

PETUNTUK KHUSUS

Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang tepat !

1. Mempercayai bahwa Allah SWT yang telah menciptakan makluk gaib tanpa wajib

mengetahui khakekat wujudnya...

a. pengertian iman kepada Allah

b. penertian iman kepada kitab-kitab Allah

c. pengertian Iman kepada Rasul

d. pengertian kepada Malaikat

2. Rasulullah sering menerima pembelajaran dan juga wahyu yang disampaikan oleh

Malaikat ...

a. Ridwan

b. Rokib

c. Isrofil

d. Jibril

Page 89: Mapping indo-sip-samsulmaar

76

3. Beriman kepada malaikat berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa

malaikat termasuk makluk...

a. Allah yang taat

b. Mulia

c. Beriman

d. Gaib

4. Malaikat yang bertugas mengatur Rizki kepada semua makhluk Allah adalah

Malaikat...

a. Jibril

b. Izroil

c. Malik

d. Mikail

5. Menurut surahat at-Tahrim ayat 6, malaikat yang dinyatakan keras dan kasar

adalah Malaikat...

a. Ridwan

b. Malik

c. Israfil

d. Izrail

6. Peniupan sangkakala oleh malaikat Isrofil yang membangkitkan manusia

seluruhnya untuk dikmpulkan dan dihisab amalnya dinamakan...

a. Nafkhul faza

b. Nafkhul ba’ats

c. Nafkhul shaqi

d. Tiupan terompet

7. Nama lain malaikat penjaga neraka adalah...

a. Ruhul Kudus

b. Ruhul Amin

c. Malaikat Zabaniyah

d. Kiraman Katibin

8. Malaikat terjaga dari perbuatan dosa, disebut...

a. Ma’lum

Page 90: Mapping indo-sip-samsulmaar

77

b. Makdum

c. Marfu’

d. Ma’sum

9. Malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa adalah...

a. Malaikat Izroil

b. Malaikat Isrofil

c. Malaikat Malik

d. Malaikat Rokib

10. Orang yang tidak mempercayai adanya malaikat tidak akan sempurna imanya

sebab...

a. Malaikat adalah makhluk Gaib

b. Malaikat salah satu jenis makhluk ciptaan Allah

c. Malaikat diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang setia kepadanya.

d. Beriman kepada malaikat salah satu dari pokok-pokok kepercayaan dalam

Islam

11. Malaikat yang mendapatkan julukan ” Ruhul Amin”...

a. Ridwan

b. Jibril

c. Malik

d. Israfil

12. Kiraman Katibin Adalah nama lain dari...

a. Jin yang beriman

b. Ifrit

c. Malaikat Rokib dan Atid

d. Malaikat penjaga Neraka

13. Allah berfirman ”...mereka tidak berbicara mendahului-Nya...” (Surat al-

Anbiya ayat 27) dengan firman ini menunjukan bahwa malaikat...

a. Amat banyak jumlahnya

b. Tidak memerlukan makan

c. Sangat hormat kepada-Nya

d. Tidak dapat diindrakan

Page 91: Mapping indo-sip-samsulmaar

78

14. Allah Berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 20

tbqßs Îm7|¡ç„Ÿ@ ø‹©9 $#u‘$ pk]9 $#urŸwtbrçŽäI øÿtƒÇËÉÈ

menjelaskan sifat malaikat yang...

a. Senantiasa Bersujud

b. Mendoakan orang mu’min

c. Selalu bertasbih siang malam

d. Senantiasa taat pada Allah

15. Sifat-sifat malaikat yang patut diteladani adalah...

a. Selalu taat pada perintah Allah

b. Selalu makan dan minum

c. Tidak bersujud pada Allah

d. Bersifat sombong

16. Khikmah beriman kepada Malaikat antara lain...

a. Lebih senang bermaksiyat

b. Enggan malakukan maksiyat

c. Allah perlu bantuan

d. Kita hidup lebih pasif

17. Iman seseorang tidak akan diakui apabila tidak mempercayai adanya alam

gaib karena...

a. Makhluk gaib memang ada

b. Makhluk gaib memang dicipta Allah juga

c. Beriman kepada makhluk gaib termasuk rukun islam

d. Beriman kepada makluk gaib termasuk pokok-pokok kepercayaan dalam

Islam

18. Makhluk gaib ciptaan Allah yang dibagi menjadi dua golongan (beriman dan

Kafir) adalah...

a. Jin

Page 92: Mapping indo-sip-samsulmaar

79

b. Setan

c. Iblis

d. Malaikat

19. Allah menghukum Iblis karena kesombonganya, dengan adanya hukuman

tersebut Iblis...

a. Menyatakan bersedia menerima hukuman Allah

b. Keberatan untuk menerima hukuman Allah

c. Berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatanya

d. Berjanji akan maenghalang-halangi manusia dari jalan yang benar (Islam)

20. Malaikat yang mencatat perbuatan buruk manusia...

a. Rokib

b. Atid

c. Malik

d. Mungkar

21. Makhluk yang tidakmau tunduk kepada Adam adalah...

a. Iblis

b. Jin

c. Malaikat

d. Hewan

22. Yang menyebabkan Iblis tidak mau sujud (hormat) kepada nabi Adam

adalah...

a. Karena derajat Nabi Adam dibawahnya

b. Karena derajat Iblis di atas Nabi Adam

c. Karena tingkat kemulianya lebih baik dari Nabi Adam

d. Karena merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam

23. Allah menciptakan Setan dari...

a. Cahaya

b. Api

c. Lumpur

d. Tanah

Page 93: Mapping indo-sip-samsulmaar

80

24. Setan selalu mengajak Manusia untuk mengerjakan perbuatan...

a. Keji dan Mungkar

b. Baik dan Buruk

c. Susah dan Senang

d. gembira

25. Godaan setan terhadap manusia bertujuan supaya manusia bertempat di...

a. Surga

b. Bumi

c. Langit

d. Neraka

26. Kegiatan Setan dan Iblis dalam sehari-hari adalah...

a. yang Mengajak kebaikan

b. Makan

c. Minum

d. Berbuat hal-hal dilarang Allah

27. Setan selalu mengajak kepada keburukan, dan setan yang tampak biasanya

berwujud...

a. Malaikat

b. Para normal

c. Dukun

d. Manusia

28. Salah satu perbedaan Malaikat denga Iblis adalah...

a. Iblis tidak patuh kepada Allah, Malaikat patuh kepada Allah

b. Iblis makhluk gaib, Malaikat makhluk nyata

c. Iblis bisa manjelma sesuatu, malaikat tidak bisa menjelma sesuatu...

d. Iblis tidak berkembang biak, maikat tidak berkembang biak

29. Tugas-tugas yang dijalankan para Malaikat berkaitan kehidupan...

a. Malaikat itu sendiri

b. Allah

c. Para Nabi dan Rasul

d. Manusia

Page 94: Mapping indo-sip-samsulmaar

81

30. Yang bertugas menanyai manusia setelah berada di alam kubur adalah

malaikat...

a. Mungkar dan Nakir

b. Rokoib dan Atid

c. Izroil

d. Malik

31. Malaikat yang sangat bengis adalah malaikat...

a. Izroil

b. Asrofil

c. Malik

d. Atid

32. Iman kepada malaikat harus berdasarkan...

a. Akal pikiran manusia

b. Hadis Nabi

c. Al-Qur’an

d. Pendapat ulama

33. Ciri-ciri malaikat diantaranya adalah...

a. Bekelamin

b. Tidak berkelamin

c. Berkembang biak

d. Memiliki sifat-sifat tuhan

34. firma Allah surat az-Zukhruf ayat 77 menjelaskan tugas malaikat...

(#÷ryŠ$tRurà7Î=» yJ» tƒÇÙ ø)u‹ Ï9$uZøŠn=tãy7•/ u‘(tA$s%/ ä3 ¯RÎ)šcq èW Å3» ¨BÇÐÐÈ

a. Malik

b. Ridwan

c. Rokib

d. Atid

Page 95: Mapping indo-sip-samsulmaar

82

35. Firma Allah surat az-Zukhruf ayat 80 menjelaskan tugas malaikat...

÷P r&tbqç7 |¡øts†$R r&ŸwßìyJ ó¡nSöNèd §ŽÅ Oßg1uqøgwU ur44’ n?t/$ uZè=ß™ â‘ uröNÍkö‰y‰s9tbqç7 çF õ3tƒÇÑÉÈ

a. Mungkar dan Nakir

b. Rokib dan Atid

c. Mikail

d. rokib

36. Tugas dari malaikat Jibril adalah...

a. kabar gembira

b. berita duka

c. wahyu

d. peristiwa

37. Manusia dan jin memiliki kesamaan, kecuali...

a. memiliki akal

b. memiliki nafsu

c. bahan penciptanya

d. menjalankan syareat agama

38. Ayat dibawah ini berisi tentang...

$ tBuràMø)n=yz£ Ågø:$#}§R M}$#uržwÎ)Èbr߉ç7 ÷è u‹ Ï9ÇÎÏÈ

a. jin adalah makhluk allah yang paling taat beribadah

b. dahulu iblis adalah ketua malaikat

c. manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain

d. Ibadah kepada Allah adalah tujuan diciptakanya manusia dan jin

39. Allah Swt menciptakan makhluk gaib yang terbuat dari api dan mempunyai

tugas menyembah kepada Allah. Jenis ini dinamakan...

a. Jin

b. Setan

c. Iblis

d. Malaikat

Page 96: Mapping indo-sip-samsulmaar

83

40. Manfaat mempercayai makhluk gaib adalah...

a. Berteman dengan makhluk gaib

b. Berhati-hati dalam kehidupan

c. Mengetahui jumlah makhluk gaib

d. Mengetahui alam gaib

41. Peniupan yang memusnanahkan segala sesuatu disebut...

a. Nafhul faza

b. Nafhul shaqi

c. Nafsul ba’ats

d. Nafsul mtmainnah

42. Surat al-Kahfi ayat 99 dibawah ini menerangkan tugas malaikat...

*$ uZø.t• s? uröNåk|Õ÷è t/7‹Í´ tBöqtƒßlqßJ tƒ’Îû<Ù÷è t/(y‡ ÏÿçR ur’ ÎûÍ‘q•Á9 $#öNßg» uZ÷è yJ pgmú$Yè ÷HsdÇÒÒÈ

a. Isrofil

b. Izroil

c. Rokib

d. Atid

43. Penyebab Adam terusir dari surga adalah...

a. Melangggar larangan Allah

b. Kurang tekun dalam beribadah

c. Bosan disurga

d. Memakan buah-buahan sorga

44. Berbeda dengan Makluk gaib lainya tugas Iblis hanya…

a. Menaati perintah dan menjauhi larangan Allah

b. Menjaga keharmonisan antara manusia dan alam gaib

c. Menyesatkan manusia

d. Mengajak manusia kejalan yang benar

Page 97: Mapping indo-sip-samsulmaar

84

45. Ruhul Qudus adalah nama malaikat...

a. Isrofil

b. Ridwan

c. Mikail

d. Jibril

46. Beriman kepada malaikat termasuk bagian dari rukun iman yang ke-...

a. Pertama

b. Kedua

c. Ketiga

d. Keempat

47. Allah hanya membekali Malaikat dengan...

a. Nafsu

b. Perasaan

c. Akal

d. Akal dan Nafsu

48. Setiap orang muslim yang beriman harus yakin bahwa segala tingkah lakunya

selalu diawasi olehdan mencatatnya oleh Malaikat...

a. Jibril

b. Rokib

c. Atid

d. Rokib dan Atid

49. Semua manusia bertemu dengan malaikat Izrofil ketika...

a. Berada dialam arwah

b. Ketika hendak lahir ke dunia

c. Berada dialam barzah

d. Hendak mati (sakaratul maut)

50. Amal baik manusia akan dicatat oleh malaikat...

a. Raokib

b. Atid

c. Ridwan

d. Jibril

Page 98: Mapping indo-sip-samsulmaar

85

KUNCI JAWABAN SOAL UJICOBA PENELITIAN

1. a

2. d

3. d

4. d

5. b

6. a

7. c

8. d

9. a

10. d

11. b

12. c

13. c

14. c

15. a

16. b

17. d

18. a

19. d

20. b

21. a

22. d

23. b

24. a

25. d

26. d

27. d

28. a

29. d

30. a

31. c

32. c

33. b

34. a

35. b

36. c

37. c

38. d

39. a

40. b

41. b

42. a

43. a

44. c

45. d

46. b

47. c

48. d

49. d

50. a

Page 99: Mapping indo-sip-samsulmaar

86

DAFTAR SISWA UJI COBA

NO NAMA KODE1 ADE AGUNG SAPURA C-12 AHMAD AFRIZAL MALNA C-23 AHMAD FAUZI C-34 AHMAD MUHSININ C-45 AKHMAD RIZAL C-56 ANA MIFTAKHUL JANAH C-67 ASTRI AMALIA C-78 ELOK FAIKOH C-89 FAIZ HIDAYATI C-9

10 HIMATUL AZIZAH C-1011 INAYAH C-1112 INAYATUL AWALIYAH C-1213 KHOERUL IBNU ZAMANI C-1314 LINDA MUSTIKA NINGSIH C-1415 M. AJI ARDIANSAH C-1516 M. AUFI C-1617 M. HABIBI C-1718 M. MUSTOPA AQIL C-1819 MAHMUDIN C-1920 MAMLUATUN NIKMAH C-2021 MAYATUL AMALIYA C-2122 MAZIDATUL ILMIYAH C-2223 MUBAROK ALI MAKZUMI C-2324 MUHAMAD IZZI C-2425 MUKHAROM C-2526 NUR HALIMATU SADIYAH C-2627 NURUL FITRIYANI C-2728 RINA RIWAYATI C-2829 RISNA YANTI FITRIYANA C-2930 UZER ALI C-3031 ZAKIYATUL LAELI C-31

Page 100: Mapping indo-sip-samsulmaar

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs NU 01 Bumijawa

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/Semester : VII

Pertemuan Ke- : l

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Standar Kompetensi : 2 Meningkatkan keimanan kepada malaikat-malaikat

Allah

SWT dan mahluk gaib selain malaikat

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat-

malaikat

Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat, seperti

Jin, Iblis dan Setan.

Indikator : 2.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada

malaikat-malaikat Allah SWT.

2.1.2 Siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada

makhluk gaib selain malaikat seperti Jin, Iblis dan

Setan.

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat meningkatkankeimanan kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selainmalaikat.

II. Uraian Materi Pembelajaran

• Iman kepada Malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat

III. Metode Pembelajaran

Ceramah .

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengorganisasian

Page 101: Mapping indo-sip-samsulmaar

88

No Kegiatan Pembelajaran PesertaDidik

Waktu

1.

2.3.

PendahuluanGuru memberikan salam pembuka danmengontrol kehadiran peserta didik.Guru memberikan motivasi kepada siswa.Guru menjelaskan prosedur pretest.

K

KK

10 menit

4.

5.6.

Kegiatan IntiGuru membagikan soal pretest materi imankepada malaikat-malaikat Allah dan makhlukgaib selain malaikat. Pretest digunakan untukmengetahui pengetahuan awal siswa sebelummendapatkan pembelajaran.Siswa mengerjakan lembar pretest.Siswa mengumpulkan lembar jawabanpretest.Guru mengenalkan materi Iman kepadamalaikat-malaikat Allah dan makhluk gaibselain malaikat secara global.

I

K

68 menit

7. PenutupGuru menutup pelajaran dan mengucapkansalam.

K2 menit

Ket: G = Group I = Individu K = Klasikal

IV. Alat dan Sumber Belajar

Buku paket kelas VII dan LKS

VI. Penilaian

1. Prosedur tes

a tes awal : ada

b Tes proses : ada

c Tes akhir : tidak ada

2. Jenis tes

a Tes awal : Tulis

b Tes proses : lisan

c Tes akhir : Ada

3. alat tes : Ada

Page 102: Mapping indo-sip-samsulmaar

89

Tegal, 15 Maret 2010Guru Mata PelajaranAqidah Akhlak Peneliti,

Imam Faqih Samsul Ma’arifNIY. 0036 NIM. 3105430

MengetahuiKepala MTs NU 01 Bumijawa

H. Busyro, S.Pd I.NIY. 0001

Page 103: Mapping indo-sip-samsulmaar

90

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs NU 01 Bumijawa

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/Semester : VII

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Standar Kompetensi : 2 Meningkatkan keimanan kepada malaikat-malaikat

Allah

SWT dan mahluk gaib selain malaikat

Kompetensi Dasar : 2.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya malaikat

Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat,

seperti Jin, Iblis dan Setan.

Indikator : 2.2.1 Siswa mampu menyebutkan bukti/dalil nakli

kebenaran adanya malaikat Allah SWT.

2.2.2 Siswa mampu menyebutkan bukti/dalil nakli

kebenaran adanya Jin.

2.2.3 Siswa mampu menyebutkan bukti/dalil nakli

kebenaran adanya Iblis.

2.2.4 Siswa mampu menyebutkan bukti/dalil nakli

kebenaran adanya Setan.

V. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan

keimanan kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selain

malaikat.

VI. Uraian Materi Pembelajaran

• Bukti/dalil-dalil tentang adanya Malaikat dan makhluk gaib

Page 104: Mapping indo-sip-samsulmaar

91

VII.Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, presentasi dan pemberian tugas.

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

PengorganisasianNo Kegiatan Pembelajaran Peserta

DidikWaktu

1.

2.

3.

PendahuluanGuru memberikan salam pembuka danmengontrol kehadiran peserta didik.Guru memeriksa kelengkapan pembelajarandan meminta siswa untuk menyiapkan bukupelajaran Aqidah Akhlak.Guru memberikan motivasi denganmenjelaskan pentingnya materi ini untukpelajari.

K

K

K

10 menit

4.

5.

6

7

8

9.

10.

11.

Kegiatan IntiGuru membentuk kelompok-kelompok belajarsiswa yang heterogen. Setiap kelompok terdiridari 5-6 orang.Guru memberikan gambaran umum mengenaiiman kepada malaikat dan makhluk gaib.Guru menjelaskan prosedur diskusi siswadengan tema nama dan tugas Malaikat.Siswa melakukan diskusi dalam kelompokmasing-masingGuru menyuruh siswa membuat kesimpulandiskusi masing-masing kelompok denganmenggunakan mind map.Guru menyuruh perwakilan masing-masingkelompok untuk mempresentasikan hasildiskusi di depan kelasSiswa mengumpulkan hasil diskusi yangberupa catatan dalam bentuk mind map.Guru dan siswa memberi kesimpulan tentangmateri yang dibahas.

K

K

K

G

G

G

G

K

68 menit

12.

13.

PenutupGuru memberikan tugas rumah untukpertemuan selanjutnya.Guru menutup pelajaran dan mengucapkansalam.

K

K

2 menit

Page 105: Mapping indo-sip-samsulmaar

92

Ket: G = Group I = Individu K = Klasikal

VIII. Alat dan Sumber Belajar

Buku Aqidah Akhlak Kelas VII, kertas A4, Kapur tulis dan papan tulis.

VI. Penilaian

4. Prosedur tes

a tes awal : ada

b Tes proses : ada

c Tes akhir : tidak ada

5. Jenis tes

a Tes awal : lisan

b Tes proses : lisan

c Tes akhir : tidak ada

6. alat tes : tidak ada

Tegal, 22 Maret 2010Guru Mata PelajaranAqidah Akhlak Peneliti,

Imam Faqih Samsul Ma’arifNIY. 0036 NIM. 3105430

MengetahuiKepala MTs NU 01 Bumijawa

H. Busyro, S.Pd I.NIY. 0001

Page 106: Mapping indo-sip-samsulmaar

93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs NU 01 Bumijawa

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/Semester : VII

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Standar Kompetensi : 2 Meningkatkan keimanan kepada malaikat-malaikat

Allah

SWT dan mahluk gaib selain malaikat

Kompetensi Dasar : 2.3 Menjelaskan tugas dan sifat-sifat malaikat-malaikat

Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat,

seperti

Jin, Iblis dan Setan.

Indikator : 2.3.1 Siswa mampu menjelaskan tugas Malaikat.

2.3.2 Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat Malaikat

2.3.3 Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat Jin

2.3.4 Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat Iblis

2.3.5 Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat Setan

IX. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan

keimanan kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selain

malaikat.

X. Uraian Materi Pembelajaran

• Nama dan tugas malaikat

• Sifat-Sifat Malaikat dan makhluk gaib selain malaikat seperti, Jin, Setan,

dan Iblis

Page 107: Mapping indo-sip-samsulmaar

94

XI. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi presentasi pemberian tugas.

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

PengorganisasianNo Kegiatan Pembelajaran Peserta

DidikWaktu

1.

2.

3.

PendahuluanGuru memberikan salam pembuka danmengontrol kehadiran peserta didik.Guru memeriksa kelengkapanpembelajaran dan meminta siswa untukmenyiapkan buku pelajaran AqidahAkhlak.Guru memberikan motivasi denganmenjelaskan pentingnya materi ini untukdipelajari.

K

K

K

10 menit

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kegiatan IntiGuru membentuk kelompok-kelompokbelajar siswa yang heterogen. Setiapkelompok terdiri dari 5-6 orang.Guru memberikan gambaran umummengenai nama dan sifat malaikat danmakluk gaib.Guru menjelaskan prosedur diskusi siswadengan tema tugas dan sifat-sifat malaikat.Siswa melakukan diskusi dalam kelompokmasing-masingGuru menyuruh siswa membuatkesimpulan diskusi masing-masingkelompok dengan menggunakan mindmapGuru menyuruh perwakilan masing-masing kelompok untukmempresentasikan hasil diskusi di depankelasSiswa mengumpulkan hasil diskusi yangberupa catatan dalam bentuk mind map.Guru dan siswa memberi kesimpulantentang materi yang dibahas.

K

K

K

G

G

G

G

K

68 menit

12.PenutupGuru memberikan tugas rumah untuk K 2 menit

Page 108: Mapping indo-sip-samsulmaar

95

13.pertemuan selanjutnya.Guru menutup pelajaran danmengucapkan salam.

Ket: G = Group I = Individu K = Klasikal

XII.Alat dan Sumber Belajar

Buku Aqidah Akhlak Kelas VII, kertas A4, Kapur tulis dan papan tulis.

VI. Penilaian

7. Prosedur tes

a tes awal : ada

b Tes proses : ada

c Tes akhir : tidak ada

8. Jenis tes

a Tes awal : lisan

b Tes proses : lisan

c Tes akhir : tidak ada

9. alat tes : tidak ada

Tegal, 23 Maret 2010Guru Mata PelajaranAqidah Akhlak Peneliti,

Imam Faqih Samsul Ma’arifNIY. 0036 NIM. 3105430

MengetahuiKepala MTs NU 01 Bumijawa

H. Busyro, S.Pd I.NIY. 0001

Page 109: Mapping indo-sip-samsulmaar

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : MTs NU 01 Bumijawa

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/Semester : VII

Pertemuan Ke- : 4 dan 5

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

Standar Kompetensi : 2 Meningkatkan keimanan kepada malaikat-malaikat

Allah

SWT dan mahluk gaib selain malaikat

Kompetensi Dasar : 2.4 Menerapkan perilaku beriman kepada malaikat-

malaikat

Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat,

seperti

Jin, Iblis dan Setan dan fenomena kehidupan.

Indikator : 2.4.1 Siswa dapat memberikan contoh perilaku beriman

kepada malaikat.

2.4.2 Siswa dapat memberikan contoh perilaku beriman

kepada Jin

2.4.3 Siswa dapat memberikan contoh perilaku beriman

kepada Iblis

2.4.4 Siswa dapat memberikan contoh perilaku beriman

kepada Setan

XIII. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan

keimanan kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selain

malaikat.

XIV. Uraian Materi Pembelajaran

Page 110: Mapping indo-sip-samsulmaar

97

• Perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat dan makhluk gaib

selain malaikat.

XV.Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi dan presentasi,.

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

PengorganisasianNo Kegiatan Pembelajaran Peserta

DidikWaktu

1.

2.

3.

PendahuluanGuru memberikan salam pembuka danmengontrol kehadiran peserta didik.Guru memeriksa kelengkapan pembelajarandan meminta siswa untuk menyiapkan bukupelajaran Aqidah Akhlak.Guru memberikan motivasi denganmenjelaskan pentingnya materi ini untukdipelajari.

K

K

K

10 menit

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kegiatan IntiGuru membentuk kelompok-kelompok belajarsiswa yang heterogen. Setiap kelompok terdiridari 5-6 orang.Guru memberikan gambaran umum untukmengungkap pengetahuan siswa mengenaimakhluk Gaib selain malaikat dan perilakuberiman kepada malaikat makhluk gaib.Guru menjelaskan prosedur diskusi siswadengan tema makhluk gaib selain malaikat.Siswa melakukan diskusi dalam kelompokmasing-masing tentang peilaku berimanterhadap Malaikat dan makhluk gaibGuru menyuruh membuat kesimpulan diskusimasing-masing kelompok denganmenggunakan mind mappingGuru menyuruh perwakilan masing-masingkelompok untuk mempresentasikan hasildiskusi di depan kelasSiswa mengumpulkan hasil diskusi yangberupa catatan dalam bentuk mind map.Guru memberi kesimpulan dan menerangkantentang materi yang dibahas

K

K

K

G

G

G

G

K

68 menit

Page 111: Mapping indo-sip-samsulmaar

98

12.PenutupGuru menutup pelajaran dan mengucapkansalam.

K2 menit

1

23

Pertemuan ke- 5PendahuluanGuru memberikan salam pembuka danmengontrol kehadiran peserta didik.Guru memberikan motivasi kepada siswa.Guru menjelaskan prosedur post-test.

K

KK

10 menit

4

56

Kegiatan IntiGuru membagikan soal post-test materi Imankepada Malaikat-malaikat Allah dan makhlukgaib selain malaikat. Post-test digunakanuntuk mengetahui pengetahuan siswa setelahmendapatkan pembelajaran.Siswa mengerjakan lembar post-test.Siswa mengumpulkan lembar jawaban post-test.

K

IK

68 menit

7PenutupGuru menutup pelajaran dan mengucapkansalam.

2 Menit

Ket: G = Group I = Individu K = Klasikal

XVI. Alat dan Sumber Belajar

Buku Aqidah Akhlak Kelas VII, kertas A4, Kapur tulis dan papan tulis.

VI. Penilaian

10. Prosedur tes

a tes awal : ada

b Tes proses : ada

c Tes akhir : ada

11. Jenis tes

a Tes awal : lisan

b Tes proses : lisan

c Tes akhir : ada

12. Alat tes : ada

Page 112: Mapping indo-sip-samsulmaar

99

Tegal, 6 April 2010Guru Mata PelajaranAqidah Akhlak Peneliti,

Imam Faqih Samsul Ma’arifNIY. 0036 NIM. 3105430

MengetahuiKepala MTs NU 01 Bumijawa

H. Busyro, S.Pd I.NIY. 0001

Page 113: Mapping indo-sip-samsulmaar

100

SOAL POST TESTMata pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/semester : VII / II

Alokasi : 60 Menit

Hari / Tanggal : Selasa 6 April 2010

PETUNJUK UMUM

1. tulislah nama, kelas dan nomor absen disudut kiri atas pada lembar jawaban

yang tersedia.

2. periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab

3. periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas

PETUNTUK KHUSUS

Berilah tanda silang pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang tepat !

1. Beriman kepada malaikat termasuk bagian dari rukun iman yang ke-...

a. Pertama

b. Kedua

c. Ketiga

d. Keempat

2. Rasulullah sering menerima pembelajaran dan juga wahyu yang disampaikan

oleh Malaikat ...

a. Ridwan

b. Rokib

c. Isrofil

d. Jibril

3. Malaikat yang bertugas mengatur Rizki kepada semua makhluk Allah adalah

Malaikat...

a. Jibril

b. Izroil

c. Malik

d. Mikail

4. Menurut surahat at-Tahrim ayat 6, malaikat yang dinyatakan keras dan kasar

adalah Malaikat...

a. Ridwan

b. Malik

c. Israfil

d. Izrail

Page 114: Mapping indo-sip-samsulmaar

101

5. Peniupan sangkakala oleh malaikat Isrofil yang membangkitkan manusia

seluruhnya untuk dikmpulkan dan dihisab amalnya dinamakan...

a. Nafkhul faza

b. Nafkhul ba’ats

c. Nafkhul shaqi

d. Tiupan terompet

6. Nama lain malaikat penjaga neraka adalah...

a. Ruhul Kudus

b. Ruhul Amin

c. Malaikat Zabaniyah

d. Kiraman Katibin

7. Malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa adalah...

a. Malaikat Izroil

b. Malaikat Isrofil

c. Malaikat Malik

d. Malaikat Rokib

8. Malaikat yang mendapatkan julukan ” Ruhul Amin”...

a. Ridwan

b. Jibril

c. Malik

d. Israfil

9. Kiraman Katibin Adalah nama lain dari...

a. Jin yang beriman

b. Ifrit

c. Malaikat Rokib dan Atid

d. Malaikat penjaga Neraka

10. Allah Berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 20

tbqßs Îm7|¡ç„Ÿ@ ø‹©9 $#u‘$ pk]9 $#urŸwtbrçŽäI øÿtƒÇËÉÈ

menjelaskan sifat malaikat yang...

a. Senantiasa Bersujud

b. Mendoakan orang mu’min

c. Selalu bertasbih siang malam

d. Senantiasa taat pada Allah

11. Khikmah beriman kepada Malaikat antara lain...

a. Lebih senang bermaksiyat

b. Enggan malakukan maksiyat

c. Allah perlu bantuan

d. Kita hidup lebih pasif

12. Iman seseorang tidak akan diakui apabila tidak mempercayai adanya makhluk

gaib karena...

a. Makhluk gaib memang ada

b. Makhluk gaib memang dicipta Allah juga

c. Beriman kepada makhluk gaib termasuk rukun islam

d. Beriman kepada makluk gaib termasuk pokok-pokok kepercayaan dalam

Islam atau rukun iman

Page 115: Mapping indo-sip-samsulmaar

102

13. Makhluk gaib ciptaan Allah yang dibagi menjadi dua golongan (beriman dan

Kafir) adalah...

a. Jin

b. Setan

c. Iblis

d. Malaikat

14. Malaikat yang mencatat perbuatan buruk manusia...

a. Rokib

b. Atid

c. Malik

d. Mungkar

15. Yang menyebabkan Iblis tidak mau sujud (hormat) kepada nabi Adam

adalah...

a. Karena derajat Nabi Adam dibawahnya

b. Karena derajat Iblis di atas Nabi Adam

c. Karena tingkat kemulianya lebih baik dari Nabi Adam

d. Karena merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam

16. Godaan setan terhadap manusia bertujuan supaya manusia bertempat di...

a. Surga

b. Bumi

c. Langit

d. Neraka

17. Setan selalu mengajak kepada keburukan, dan setan yang tampak biasanya

berwujud...

a. Malaikat

b. Para normal

c. Dukun

d. Manusia

18. Tugas-tugas yang dijalankan para Malaikat berkaitan kehidupan...

a. Malaikat itu sendiri

b. Allah

c. Para Nabi dan Rasul

d. Manusia

19. Yang bertugas menanyai manusia setelah berada di alam kubur adalah

malaikat...

a. Mungkar dan Nakir

b. Rokoib dan Atid

c. Izroil

d. Malik

Page 116: Mapping indo-sip-samsulmaar

103

20. firma Allah surat az-Zukhruf ayat 77 menjelaskan tugas malaikat...

(#÷ryŠ$tRurà7Î=» yJ» tƒÇÙ ø)u‹ Ï9$uZøŠn=tãy7•/ u‘(tA$s%/ ä3 ¯RÎ)šcq èW Å3» ¨BÇÐÐÈ

a. Malik

b. Ridwan

c. Rokib

d. Atid

21. Firma Allah surat az-Zukhruf ayat 80 menjelaskan tugas malaikat...

÷P r&tbqç7 |¡øts†$R r&ŸwßìyJ ó¡nSöNèd §ŽÅ Oßg1uqøgwU ur44’ n?t/$ uZè=ß™ â‘ uröNÍkö‰y‰s9tbqç7 çF õ3tƒÇÑÉÈ

a. Mungkar dan Nakir

b. Rokib dan Atid

c. Mikail

d. rokib

22. Manusia dan jin memiliki kesamaan, kecuali...

a. Memiliki akal

b. Memiliki nafsu

c. Bahan penciptanya

d. Menjalankan syareat agama

23. Ayat dibawah ini berisi tentang...

$ tBuràMø)n=yz£ Ågø:$#}§R M}$#uržwÎ)Èbr߉ç7 ÷è u‹ Ï9ÇÎÏÈ

a. Jin adalah makhluk allah yang paling taat beribadah

b. Dahulu iblis adalah ketua malaikat

c. Manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain

d. Ibadah kepada Allah adalah tujuan diciptakanya manusia dan jin

24. Allah Swt menciptakan makhluk gaib yang terbuat dari api dan mempunyai

tugas menyembah kepada Allah. Jenis ini dinamakan...

a. Jin

b. Setan

c. Iblis

d. Malaikat

25. Peniupan yang memusnanahkan segala sesuatu disebut...

a. Nafhul faza

b. Nafhul shaqi

c. Nafsul ba’ats

d. Nafsul mutmainnah

Page 117: Mapping indo-sip-samsulmaar

104

LEMBAR JAWABAN

SOAL POST TEST

1. B

2. D

3. D

4. B

5. B

6. C

7. A

8. B

9. C

10. C

11. B

12. D

13. A

14. B

15. D

16. D

17. D

18. D

19. A

20. A

21. B

22. C

23. D

24. A

25. B

Lampiran 15

Page 118: Mapping indo-sip-samsulmaar

105

DAFTAR NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA KODE NILAI1 A. FALAKHUDIN E – 01 452 ANITA RAHAYU E – 02 783 ARIFATUL IHMIYA E – 03 604 EDI PURYANTO E – 04 545 FADIL MUZADI E – 05 566 HURIATUL HUSNA E – 06 437 IKRIMA E – 07 608 ISPA UROHIM E – 08 329 IZUN DIYANTO E – 09 3610 JAYANAH E – 10 5311 KHUNAINAH E – 11 5212 KHURIROH E – 12 5513 LUKMAN MUDHOFIR E – 13 6514 M. UNIT FAHMI MA'ANI E – 14 6015 M. HARYANTO E – 15 4916 MEGA PUJI LESTARI E – 16 5817 MISBAKHUL KHOLBIAH E – 17 5918 MUH. DIYAUL HAK E – 18 4919 MUSLIMAH E – 19 4620 NASRUL AZIZ E – 20 6821 NURUL ASTIANI E – 21 3622 PANGESTU RAHAYU E – 22 4823 RISANTO E – 23 4224 RIZKI AYU RAHMAWATI E – 24 6025 SITI AISYAH E – 25 5026 SITI ZULFAH E – 26 5627 YAYU YULIA AMANAH E – 27 6628 WAWAN KURNIAWAN E – 28 6929 ZAENAL ARIFIN E – 29 7930 ZULFATUN NI'MAH E – 30 60

Page 119: Mapping indo-sip-samsulmaar

106

DAFTAR NILAI AWAL KELAS KONTROL

NO. NAMA KODE NILAI1 A. FALAKHUDIN E – 01 502 ANITA RAHAYU E – 02 533 ARIFATUL IHMIYA E – 03 434 EDI PURYANTO E – 04 565 FADIL MUZADI E – 05 526 HURIATUL HUSNA E – 06 637 IKRIMA E – 07 538 ISPA UROHIM E – 08 739 IZUN DIYANTO E – 09 5310 JAYANAH E – 10 7011 KHUNAINAH E – 11 4112 KHURIROH E – 12 5013 LUKMAN MUDHOFIR E – 13 5614 M. UNIT FAHMI MA'ANI E – 14 5315 M. HARYANTO E – 15 7116 MEGA PUJI LESTARI E – 16 5617 MISBAKHUL KHOLBIAH E – 17 4618 MUH. DIYAUL HAK E – 18 6119 MUSLIMAH E – 19 7620 NASRUL AZIZ E – 20 5621 NURUL ASTIANI E – 21 5322 PANGESTU RAHAYU E – 22 6323 RISANTO E – 23 4324 RIZKI AYU RAHMAWATI E – 24 4525 SITI AISYAH E – 25 6026 SITI ZULFAH E – 26 4027 YAYU YULIA AMANAH E – 27 4228 WAWAN KURNIAWAN E – 28 3029 ZAENAL ARIFIN E – 29 4030 ZULFATUN NI'MAH E – 30 23

Page 120: Mapping indo-sip-samsulmaar

107

Page 121: Mapping indo-sip-samsulmaar

108

Page 122: Mapping indo-sip-samsulmaar

109

Page 123: Mapping indo-sip-samsulmaar

110

Page 124: Mapping indo-sip-samsulmaar

111

Page 125: Mapping indo-sip-samsulmaar

112

Page 126: Mapping indo-sip-samsulmaar

113

Page 127: Mapping indo-sip-samsulmaar

114

Page 128: Mapping indo-sip-samsulmaar

115

Page 129: Mapping indo-sip-samsulmaar

116

DAFTAR NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA KODE NILAI KETUNTASAN1 A. FALAKHUDIN E – 01 76 TUNTAS2 ANITA RAHAYU E – 02 84 TUNTAS3 ARIFATUL IHMIYA E – 03 80 TUNTAS4 EDI PURYANTO E – 04 76 TUNTAS5 FADIL MUZADI E – 05 84 TUNTAS6 HURIATUL HUSNA E – 06 84 TUNTAS7 IKRIMA E – 07 68 TUNTAS8 ISPA UROHIM E – 08 84 TUNTAS9 IZUN DIYANTO E – 09 84 TUNTAS10 JAYANAH E – 10 84 TUNTAS11 KHUNAINAH E – 11 92 TUNTAS12 KHURIROH E – 12 84 TUNTAS13 LUKMAN MUDHOFIR E – 13 78 TUNTAS14 M. UNIT FAHMI MA'ANI E – 14 80 TUNTAS15 M. HARYANTO E – 15 84 TUNTAS16 MEGA PUJI LESTARI E – 16 80 TUNTAS17 MISBAKHUL KHOLBIAH E – 17 80 TUNTAS18 MUH. DIYAUL HAK E – 18 80 TUNTAS19 MUSLIMAH E – 19 84 TUNTAS20 NASRUL AZIZ E – 20 80 TUNTAS21 NURUL ASTIANI E – 21 76 TUNTAS22 PANGESTU RAHAYU E – 22 68 TUNTAS23 RISANTO E – 23 76 TUNTAS24 RIZKI AYU RAHMAWATI E – 24 84 TUNTAS25 SITI AISYAH E – 25 72 TUNTAS26 SITI ZULFAH E – 26 84 TUNTAS27 YAYU YULIA AMANAH E – 27 84 TUNTAS28 WAWAN KURNIAWAN E – 28 96 TUNTAS29 ZAENAL ARIFIN E – 29 84 TUNTAS30 ZULFATUN NI'MAH E – 30 72 TUNTAS

Page 130: Mapping indo-sip-samsulmaar

117

DAFTAR NILAI AWAL KELAS KONTROL

NO. NAMA KODE NILAI KETUNTASAN1 A. FALAKHUDIN E – 01 80 TUNTAS2 ANITA RAHAYU E – 02 64 TUNTAS3 ARIFATUL IHMIYA E – 03 80 TUNTAS4 EDI PURYANTO E – 04 80 TUNTAS5 FADIL MUZADI E – 05 80 TUNTAS6 HURIATUL HUSNA E – 06 76 TUNTAS7 IKRIMA E – 07 72 TUNTAS8 ISPA UROHIM E – 08 80 TUNTAS9 IZUN DIYANTO E – 09 72 TUNTAS10 JAYANAH E – 10 80 TUNTAS11 KHUNAINAH E – 11 72 TUNTAS12 KHURIROH E – 12 72 TUNTAS13 LUKMAN MUDHOFIR E – 13 72 TUNTAS14 M. UNIT FAHMI MA'ANI E – 14 72 TUNTAS15 M. HARYANTO E – 15 72 TUNTAS16 MEGA PUJI LESTARI E – 16 72 TUNTAS17 MISBAKHUL KHOLBIAH E – 17 80 TUNTAS18 MUH. DIYAUL HAK E – 18 76 TUNTAS19 MUSLIMAH E – 19 89 TUNTAS20 NASRUL AZIZ E – 20 76 TUNTAS21 NURUL ASTIANI E – 21 80 TUNTAS22 PANGESTU RAHAYU E – 22 88 TUNTAS23 RISANTO E – 23 72 TUNTAS24 RIZKI AYU RAHMAWATI E – 24 72 TUNTAS25 SITI AISYAH E – 25 76 TUNTAS26 SITI ZULFAH E – 26 80 TUNTAS27 YAYU YULIA AMANAH E – 27 80 TUNTAS28 WAWAN KURNIAWAN E – 28 84 TUNTAS29 ZAENAL ARIFIN E – 29 76 TUNTAS30 ZULFATUN NI'MAH E – 30 80 TUNTAS

Page 131: Mapping indo-sip-samsulmaar

118

Page 132: Mapping indo-sip-samsulmaar

119

Page 133: Mapping indo-sip-samsulmaar

120

Page 134: Mapping indo-sip-samsulmaar

121

Page 135: Mapping indo-sip-samsulmaar

MTs NU 1 Bumijawa Gedung MTs NU 1 Bumijawa

Para peserta didik mendengarkanpenjelasan peneliti tentang materi

pelajaran

Peserta didik bekerja kelompokmembuat ringkasan berupa Mind

Mapping

Lampiran 29

Page 136: Mapping indo-sip-samsulmaar

ii

Peneliti sedang memberi bimbingantentang pembuatan Mind Mapping

Peserta didik mempresentasikan hasilkerja kelompok di depan kelas

Peserta didik bekerja kelompokmembuat ringkasan berupa Mind

Mapping

Peserta didik mempresentasikan hasilkerja kelompok di depan kelas

Page 137: Mapping indo-sip-samsulmaar

LABORATORIUM KOMPUTERTADRIS MATEMATIKA FAKUTAS TARBIYAHIAIN WALISONGO SEMARANG

PENELITI : SAMSUL MA’ARIFNIM : 3105430JURUSAN : Pendidikan Agama IslamJUDUL : EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADAMALAIKAT DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKATPADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs NU 1BUMIJAWA DENGAN PENGGUNAAN MIND MAPPING

HIPOTESIS :a. Hipotesis Varians :

H0 : Varians populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontroladalah identik

H1 : Varians populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontroladalah tidak identik

b. Hipotesis Rata-rata :H0 : Rata-rata populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

adalah identik.H1 : Rata-rata populasi nilai pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

adalah tidak identik.

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

H0 DITERIMA, jika nilai t_hitung < t_tabel H0 DITOLAK, jika nilai t_hitung > t_tabel

H0 DITERIMA, jika sig. > 0.05H0 DITOLAK, jika sig. < 0.05

HASIL DAN ANALISIS DATA :

a. Dari table Group Statistics

Group Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

eksperimen 30 80.7333 6.19195 1.13049nilai aqidah akhlak

kontrol 30 76.8333 5.03151 .91862

Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Page 138: Mapping indo-sip-samsulmaar

ii

1. Jumlah data (N) nilai Kelas Eksperimen = 302. Jumlah data (N) nilai Kelas Kontrol = 303. Nilai rata-rata (mean) nilai Kelas Eksperimen = 80.73334. Nilai rata-rata (mean) nilai Kontrol = 76.83335. Standard deviasi nilai Kelas Eksperimen = 6.191956. Standard deviasi nilai Kelas kontrol = 5.03151b. Dari table Independent Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95%

Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal

variances

assumed

1.431 .236 2.677 58 .010 3.90000 1.45667 .98417 6.81583

nilai

akidah

akhlak

Equal

variances

not assumed

2.677 55.670 .010 3.90000 1.45667 .98156 6.81844

1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. =

0.236. Karena sig. = 0.236 > 0.05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua

varians nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama.

2. Karena identiknya varians nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka

untuk membandingkan rata-rata (mean) antara nilai pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilai

t_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung =

2.677

3. Nilai t_tabel (58;0.05) = 1.67. Berarti nilai nilai t_hitung = 2.677 > t_tabel =

1.67, hal ini berarti Ho DITOLAK, artinya : Rata-rata (mean) nilai kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.

Page 139: Mapping indo-sip-samsulmaar

iii

Semarang, 24 April 2010a/n Kepala Lab. PendidikanPengelola Lab. Komputer

Saminanto, S. Pd., M. ScNIP. 19720604 200312 1 002