manuf planning audit

7
23-1 Nature of the Production Process Production process merupakan kegiatan saat material dikombinasikan atau dimodifikasi melalu suatu cara yang signifikan dengan menggunakan fasilitas dan alat yang tersedia 23-2 Production Process Cycle Walaupun terdapat beberapa tipe dalam situasi produksi, namun terdapat pola yang selalu sama yang ada pada siklus Production process, yaitu : 1. Estimasi permintaan produk yang dibutuhkan 2. Siapkan planning dengan spesifik 3. Pengadaan input yang dibutuhkan dalam aktivitas produksi 4. Penerimaan, instalasi, dan percobaan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi 5. Proses aktual dari produk yang telah direncanakan 6. Final transfer barang yang sudah jadi kepada organisasi lain atau dijual langsung kepada pelanggan (a) Menentukan kebutuhan produk Tahap ini merupakan poin pertama dari aktivitas produksi. Pada tahap ini manajemen menentukan jumlah yang dibutuhkan untuk diproduksi dan kapan produk-produk tersebut dibutuhkan. Penentuan disini termasuk penentuan spesifikasi produk, kuantitas, dan waktu delivery yang diinginkan. Beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan adalah bagaimana produk tersebut akan dijual, berapa harga jualnya, berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk Production process tersebut, masalah

description

audit manufacturing

Transcript of manuf planning audit

Page 1: manuf planning audit

23-1 Nature of the Production Process

Production process merupakan kegiatan saat material dikombinasikan atau dimodifikasi

melalu suatu cara yang signifikan dengan menggunakan fasilitas dan alat yang tersedia

23-2 Production Process Cycle

Walaupun terdapat beberapa tipe dalam situasi produksi, namun terdapat pola yang selalu

sama yang ada pada siklus Production process, yaitu :

1. Estimasi permintaan produk yang dibutuhkan

2. Siapkan planning dengan spesifik

3. Pengadaan input yang dibutuhkan dalam aktivitas produksi

4. Penerimaan, instalasi, dan percobaan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi

5. Proses aktual dari produk yang telah direncanakan

6. Final transfer barang yang sudah jadi kepada organisasi lain atau dijual langsung

kepada pelanggan

(a) Menentukan kebutuhan produk

Tahap ini merupakan poin pertama dari aktivitas produksi. Pada tahap ini manajemen

menentukan jumlah yang dibutuhkan untuk diproduksi dan kapan produk-produk tersebut

dibutuhkan. Penentuan disini termasuk penentuan spesifikasi produk, kuantitas, dan waktu

delivery yang diinginkan. Beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan adalah bagaimana

produk tersebut akan dijual, berapa harga jualnya, berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk

Production process tersebut, masalah pengadaan apa yang terkait, dan aktivitas pendukung

apa yang dibutuhkan. Fungsi produksi masa kini dalam proses ini merupakan mengadakan

konsultasi dengan manajemen mengenai kemampuan memroduksi produk dari segi timing

dan biaya, mengumpulkan informasi mengenai teknik-teknik yang dapat meningkatkan

kapasitas produksi dan/atau menurunkan biayam dan melakukan riset pada area fasilitas,

pemrosesan, dan desain produk dalam rangka menaikkan kapabilitas produksi atau penurunan

biaya. Pada tahap ini, kontrol yang paling penting adalah memastikan bahwa fungsi produksi

dapat membuat kontribusi kemungkinan terbaik penentuan kebutuhan produk.

(b) Merencanakan Produksi Aktual

Yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan hal-hal apa saja yang harus dipenuhi oleh

aktivitas pendukung. Kontrol yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah memastikan bahwa

Page 2: manuf planning audit

rencana aktivitas pendukung harus sesuai untuk memenuhi aspek-aspek terkait produk yang

dibutuhkan, dan meamstikan bahwa prosedur yang ada dapat memonitor progres rencana

tersebut dengan baik.

(c) Pengadaan Input yang Dibutuhkan

Pada proses ini fungsi produksi harus berkoordinasi dengna divisi pengadaan, dan

memastikan bahwa divisi lain yang terkait dengan kegiatan pengadaan ini telah terkoordinasi

dengan baik

(d) Penerimaan, Instalasi, dan Pengecekkan

Pada tahap ini, penerimaan input yang didapat dari vendor, toko, atau sumber internal harus

diinspeksi dengan baik agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ada. Proses instalasi juga

harus dicek apakah sudah dilakukan dengan benar. Kontrol dalam tahap ini bertujuan agar

Production process dapat berjalan dengan lancar

(e) Produksi Aktual

Auditor internal harus memahami proses ini, karena proses ini merupakan realisasi dari

tahap-tahap perencanaan sebelumnya. Auditor harus pandai menganalogikan hal-hal yang

didapat ketika melakukan review terhadap banyak tipe peroses.

(f) Output Produksi

Setelah barang selesai diproduksi, produk siap ditransfer ke divisi lain yang membutuhkan

atau dihantar ke pelanggan. Pada tahap ini diperlukan prosedur kontrol yang dilakukan

dengan tujuan memastikan bahwa barang-barang tersebut baik dan sesuai secara fisik.

23-3 Major Production Problem Areas

(a) Product Development and Design

Fungsi produksi harus selalu mencari jalan baru untuk memperbaiki prosesnya dan

mendapatkan value yang lebih besar daripada cost yang dikeluarkan. Tantangannya adalah

untuk mendorong kreativitas di seluruh tingkat operasi produksi. Yang dibutuhkan adalah

motivasi yang baik dalam setiap individu dan interkomunikasi yang memungkinkan effort

lebih dari total grup

(b) Facilities, Equipment, and Tooling

- Berapa banyak space dan tipe apa yang dibutuhkan

- Alternatif apa yang dijadikan prioritas dan apakah alternatif ini biayanya sesiao

- Berapa cost yang dibutuhkan dalam mengadaptasikannya ke kebutuhan produksi

Page 3: manuf planning audit

- Seberapa penting lokasi geografis fasilitas

(c) Production Logistics

Layout pabrik, dan keefisienan layout tersebut menjadi problem utama dari proses ini

23-4 Production Costs and Cost Control

Tidak hanya proses produksi, biaya produksi merupakan hal yang penting untuk diketahui.

Biaya yang akna dibahas disini merupaka biaya dalamkonteks kontrol operasional. Akuntansi

biaya menfaktur bisa menjadi area yang penting untuk dapat mengevaluasi keselrhan efisensi

dan efektifitas produksi. Hal ini akan membantu auditor internal untuk memahami alasan

kontrol diperlukan di area ini.

Meskipun seluruh biaya harus dipertimbangkan dalam operasi manufaktur, akuntansi biaya

relatif simple ketika perakitan produksi terdiri dari bagian yang dibeli atau dibuat sendiri, dan

ketika tiap komponen bisa dilacak kembali harga beli atau biaya bahan bakunya ditambah

berapa jam yang dibutuhkan pekerja untuk membuat sebuah produk.

Ada 2 detail area yang penting untuk dipahami auditor internal : standard costing dan

activity-based costing. Keduanya akan dijelaskan sebagai berikut.

Standard Costing

Operasi manufaktur dihadapkan dengan banyak jenis cost yang diperlukan untuk

menyelesaikan proses produksi. Beberapa cost ini ada yang dihitung langsung terhadap

produk yang dihasilkan, sementara beberapa ada yang di bagi berdasarkan waktu yang ada.

Cost yang terikat langsung dikenal sebagai variable cost, sedangkan cost yang akan selalu

ada tidak tergantung banyak nya produksi adalah fixed cost, labor cost dapat dimasukkan ke

dalam kedua kategori ini, tergantung dengan kebutuhan dan cara perhitungan yang digunakan

perusahaan.

Dengan adanya fixed cost, variable cost, labor cost, dan manufacturing cost,

dikategorikan menjadi tiga kategori umum yaitu:

1. Direct Materials

2. Direct Labor

3. Manufacturing Overhead

Page 4: manuf planning audit

Sebuah produksi sebaiknya melihat apakah sebaiknya melihat cost apa saja yang yang

masuk kedalam kategori dan mengklasifikasikannya. Dengan asumsi barang baku atau

material yang dibutuhkan akan mengalami kenaikkan harga karena satu dan lain hal, maka

digunakanlah standard costing.

Standard costing digunakan agar manajemen dapat mengetahui perubahan harga atas

materi yang digunakan secara langsung, jika harga bahan baku X = $1 dan akan

kemungkinan menjadi $1.02 dalam satu tahun kedepan karena satu dan lain hal, maka dengan

menggunakan standard cost, perusahaan dapat memberikan standard cost kepada material X

sebesar ($1+$1.02)/2 atau $1.01. hal ini dilakukan agar perusahaan dapat melihat penggunaan

materi dan perubahan harganya dengan melihat analisis dari variasi, dengan membandingkan

hasil akhir dalam standard cost dengan hasil akhir dalam actual cost.

Hal ini diberitahukan bukan untuk lebih memahami akuntansi biaya, tetapi agar

auditor internal mengetahui apa yang terjadi dalam proses akuntansi biaya dan mengetahui

apa variansi yang menguntungkan atau tidak.

ABC Costing

ABC costing memiliki pemikiran dasar dengan adanya berbagai aktifitas dan segala

cost yang dikeluarkan dalam tiap aktifitas, akuntansi sebaiknya dapat menghitung dan

mengakui cost ini dengan lebih baik.

Kegunaan ABC costing merupakan untuk menghitung cost untuk tiap produksi

individual, seperti penjadwalan, setup, inspeksi, dan pemasukan order. Jika dalam suatu

produk memerlukan aktifitas tersebut, ABC cost menjelaskan bahwa cost yang terkait harus

dimasukkan kedalam produk. Ide nya adalah bahwa tiap cost akan dikenakan ke tiap produk

yang menggunakan cost tersebut untuk melakukan produksi.

Seorang auditor internal mungkin menanyakan, dengan rasional nya penggunaan

ABC Costing, kenapa tidak semua perusahaan menggunakan ABC Costing? Hal ini

dikarenakan dibutuhkannya sistem yang kompleks untuk dilakukan, dan untuk auditor

internal, akan memerlukan penghitungan yang kompleks dalam tingkatan yang banyak pula.