Manual IV PEP

2
Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected] 1 MANUAL IV PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN PERAN KELEMBAGAAN EKONOMI BKAD I. Pendahuluan Peran-peran strategis BKAD sebagai kelembagaan ekonomi perdesaan dapat didorong melalui uraian tugas-tugas kegiatan yang secara langsung berdampak secara ekonomi terhadap masyarakat dan desa. Peran strategis kelembagaan ekonomi BKAD menjabarkan manajemen kerjasama ekonomi antar desa dalam lingkup yang lebih konkrit dan luas serta mencerminkan kepentingan antar desa pada tingkat lokalitas kawasan. II. Peran Strategis BKAD terkait Pengembangan Kerjasama Ekonomi Kawasan Perdesaan: 1. Memfasilitasi pembahasan, perumusan, dan penyusunan kesepakatan- kesepakatan kerja sama antar desa. 2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antar desa. 3. Melakukan identifikasi potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi sentra pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya antar desa. 4. Melakukan kelola informasi potensi desa-desa dalam lingkup wilayahnya. 5. Memfasilitasi penanganan dan penyelesaian masalah perselisihan antar desa dan masalah lain yang timbul dari pelaksanaan kerja sama antar desa. 6. Memfasilitasi keberlanjutan fungsi-fungsi kelembagaan desa dan antar desa dalam pengelolaan kegiatan dan kerja sama antar desa. 7. Mengelola informasi masyarakat antar desa untuk menumbuhkan semangat transparansi, akuntabilitas, dan kerja sama. 8. Meningkatkan kapasitas pelaku-pelaku yang ada di desa dan antar desa dalam kaitan pengelolaan kegiatan antar desa. 9. Mendorong pelaksanaan pelestarian hasil-hasil kegiatan desa dan antar desa. III. Untuk mendukung peran strategis BKAD di atas membutuhkan kompetensi pengurus sebagai berikut: 1. Mempunyai kecakapan fasilitasi kesepakatan kerja sama antar desa. 2. Mempunyai kemampuan melaksanakan kerja sama antar desa. 3. Mampu melakukan identifikasi potensi desa. 4. Mempunyai kecakapan mengelola informasi potensi desa hasil identifikasi. 5. Mempunyai kecakapan menangani perselisihan dan masalah antar desa. 6. Mampu mendorong berfungsinya lembaga desa dan antar desa dalam kaitan kerja sama antar desa.

description

Pengembangan Ekonomi Perdesaan Peran Kelembagaan Ekonomi BKAD

Transcript of Manual IV PEP

Page 1: Manual IV PEP

Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected]

1

MANUAL IV PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN PERAN KELEMBAGAAN EKONOMI BKAD

I. Pendahuluan Peran-peran strategis BKAD sebagai kelembagaan ekonomi perdesaan dapat didorong melalui uraian tugas-tugas kegiatan yang secara langsung berdampak secara ekonomi terhadap masyarakat dan desa. Peran strategis kelembagaan ekonomi BKAD menjabarkan manajemen kerjasama ekonomi antar desa dalam lingkup yang lebih konkrit dan luas serta mencerminkan kepentingan antar desa pada tingkat lokalitas kawasan.

II. Peran Strategis BKAD terkait Pengembangan Kerjasama Ekonomi Kawasan Perdesaan: 1. Memfasilitasi pembahasan, perumusan, dan penyusunan kesepakatan-

kesepakatan kerja sama antar desa. 2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antar desa. 3. Melakukan identifikasi potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi sentra

pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya antar desa. 4. Melakukan kelola informasi potensi desa-desa dalam lingkup wilayahnya. 5. Memfasilitasi penanganan dan penyelesaian masalah perselisihan antar desa

dan masalah lain yang timbul dari pelaksanaan kerja sama antar desa. 6. Memfasilitasi keberlanjutan fungsi-fungsi kelembagaan desa dan antar desa

dalam pengelolaan kegiatan dan kerja sama antar desa. 7. Mengelola informasi masyarakat antar desa untuk menumbuhkan semangat

transparansi, akuntabilitas, dan kerja sama. 8. Meningkatkan kapasitas pelaku-pelaku yang ada di desa dan antar desa

dalam kaitan pengelolaan kegiatan antar desa. 9. Mendorong pelaksanaan pelestarian hasil-hasil kegiatan desa dan antar

desa.

III. Untuk mendukung peran strategis BKAD di atas membutuhkan kompetensi pengurus sebagai berikut: 1. Mempunyai kecakapan fasilitasi kesepakatan kerja sama antar desa. 2. Mempunyai kemampuan melaksanakan kerja sama antar desa. 3. Mampu melakukan identifikasi potensi desa. 4. Mempunyai kecakapan mengelola informasi potensi desa hasil identifikasi. 5. Mempunyai kecakapan menangani perselisihan dan masalah antar desa. 6. Mampu mendorong berfungsinya lembaga desa dan antar desa dalam kaitan

kerja sama antar desa.

Page 2: Manual IV PEP

Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected]

2

7. Mampu mengelola sistem informasi untuk masyarakat. 8. Mempunyai kemampuan mengorganisir kegiatan pelestarian kegiatan.

IV. Peran Strategis BKAD terkait Pengembangan Aset Masyarakat dan

Desa: 1. Memfasilitasi terbentuknya kerja sama dengan pihak ketiga dalam kaitan

pengelolaan aset produktif, sumber daya lokal, teknologi tepat guna. 2. Mendorong pengembangan UPK sebagai pengelola kegiatan yang andal,

dengan basis kegiatan sebagai lembaga keuangan mikro dan lembaga pengelola teknis program.

3. Membantu dan mendorong fasilitasi akses sumber bantuan bagi kelompok/lembaga usaha masyarakat baik produksi, distribusi maupun pemasaran.

4. Mendorong terbentuknya kelompok dan lembaga usaha desa yang berbasis pengembangan sumber daya ekonomi lokal.

5. Melakukan kajian dan evaluasi sederhana tentang pelaku-pelaku ekonomi di wilayahnya.

6. Mendorong pengembangan BP-UPK sebagai badan pengawas dan pemeriksa keuangan UPK yang andal dan dapat dipercaya.

7. Mendorong pengembangan lembaga penunjang UPK sesuai dengan kebutuhan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

8. Meningkatkan efektivitas pemberlakuan dan pelaksanaan sanksi lokal sebagai komitmen bersama.

V. Untuk mendukung peran strategis BKAD di atas membutuhkan

kompetensi pengurus sebagai berikut: 1. Mempunyai kemampuan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. 2. Mampu menyusun rencana strategis untuk pengembangan UPK dalam

kaitan sebagai lembaga keuangan mikro dan pengelola teknis program. 3. Mampu melakukan akses ke sumber bantuan sesuai dengan kebutuhan. 4. Mampu memfasilitasi pembentukan kelompok/lembaga ekonomi

masyarakat. 5. Mampu melakukan kajian dan evaluasi sederhana tentang pelaku-pelaku

ekonomi di wilayahnya. 6. Mampu meningkatkan mutu pemeriksaan dan pengawasan keuangan

oleh BP-UPK. 7. Mampu mendorong berfungsinya lembaga penunjang sesuai kebutuhan. 8. Mampu meningkatkan efektifitas pelaksanaan sanksi lokal.