Manual Desian Perkerasan Jalan, Nomor 02/M/BM/2013

82
PERKUATAN PERKUATAN STRUKTUR JEMBATAN STRUKTUR JEMBATAN

description

Teknik Sipil

Transcript of Manual Desian Perkerasan Jalan, Nomor 02/M/BM/2013

PERKUATAN PERKUATAN STRUKTUR STRUKTUR JEMBATANJEMBATAN

Permasalahan-permasalahan Permasalahan-permasalahan yang umum timbul yaitu :yang umum timbul yaitu :• Kesalahan dalam perencanaan/ pelaksanaan :Kesalahan dalam perencanaan/ pelaksanaan :

– Misalkan terdapat kerusakan pada beton berupa Misalkan terdapat kerusakan pada beton berupa retak struktural yang diakibatkan kurangnya retak struktural yang diakibatkan kurangnya kapasitas struktur (kapasitas di bawah standar kapasitas struktur (kapasitas di bawah standar pembebanan) sehingga memerlukan perkuatan pembebanan) sehingga memerlukan perkuatan struktur.struktur.

– Mutu material yang diuji selama pelaksanaan Mutu material yang diuji selama pelaksanaan pembangunan jembatan menunjukan hasil yang tidak pembangunan jembatan menunjukan hasil yang tidak memenihi persyaratan baik dari segi kekuatan memenihi persyaratan baik dari segi kekuatan sehingga memerlukan perkuatan pada struktur.sehingga memerlukan perkuatan pada struktur.

– Hasil perhitungan (dengan menggunakan kekuatan Hasil perhitungan (dengan menggunakan kekuatan material aktual) yang menunjukan adanya penurunan material aktual) yang menunjukan adanya penurunan kapasitas kekuatan struktur.kapasitas kekuatan struktur.

Permasalahan-permasalahan Permasalahan-permasalahan yang umum timbul yaitu :yang umum timbul yaitu :• Penurunan kinerja material/ struktur Penurunan kinerja material/ struktur

eksisting yang diakibatkan oleh pengaruh eksisting yang diakibatkan oleh pengaruh dari dalam material maupun lingkungandari dalam material maupun lingkungan

– Adanya pelapukan material pada struktur Adanya pelapukan material pada struktur karena faktor usia, atau karena secangan zat-karena faktor usia, atau karena secangan zat-zat kimiawi tertentu yang merusak (seperti zat kimiawi tertentu yang merusak (seperti jenis-jenis senyawa asam)jenis-jenis senyawa asam)

– Adanya kerusakan pada struktur/ bagian-Adanya kerusakan pada struktur/ bagian-bagian struktur karena bencana kebakaran, bagian struktur karena bencana kebakaran, banjir, atau gempa atau beban berlebih yang banjir, atau gempa atau beban berlebih yang belum diantisipasi dalam perencanaan.belum diantisipasi dalam perencanaan.

Permasalahan-permasalahan Permasalahan-permasalahan yang umum timbul yaitu :yang umum timbul yaitu :• Perubahan kelas jalanPerubahan kelas jalan

Dengan adanya perubahan kelas jalan, Dengan adanya perubahan kelas jalan, maka akan berdampak pada perubahan maka akan berdampak pada perubahan pembebanan pada jembatan. Dengan pembebanan pada jembatan. Dengan adanya peningkatan perubahan kelas adanya peningkatan perubahan kelas jalan, maka memerlukan perkuatan pada jalan, maka memerlukan perkuatan pada jembatan untuk menyesuaikan jembatan untuk menyesuaikan pembebanan yang diberikan sesuai pembebanan yang diberikan sesuai dengan kelas jalannya.dengan kelas jalannya.

serangkaian kegiatanserangkaian kegiatan untuk untuk pelaksanaan perkuatan pelaksanaan perkuatan strukturstruktur yaitu : yaitu :

• Pemeriksaan khususPemeriksaan khusus• Perencanaan perkuatanPerencanaan perkuatan• Pelaksanaan Pelaksanaan

perbaikan/perkuatanperbaikan/perkuatan

Pemeriksaan khususPemeriksaan khusus

• Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan • Survei Lapangan Survei Lapangan • Pengujian LaboratoriumPengujian Laboratorium• Evaluasi dan Analisis dataEvaluasi dan Analisis data• Penentuan alternatif penanganan Penentuan alternatif penanganan

Survei PendahuluanSurvei Pendahuluan• Dari kegiatan ini diharapkan memperoleh data dan Dari kegiatan ini diharapkan memperoleh data dan

informasi penunjang yang diperlukan untuk informasi penunjang yang diperlukan untuk menunjang evaluasi dan analisis data utama, menunjang evaluasi dan analisis data utama, sehingga akan diperoleh analisis / kajian yang sehingga akan diperoleh analisis / kajian yang mendalam yang sesuai dengan kondisi di mendalam yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Data penunjang ini meliputi antara lain :lapangan. Data penunjang ini meliputi antara lain :

• Data dan informasi penanganan pemeriksaan / Data dan informasi penanganan pemeriksaan / perbaikan yang telah dilakukan sebelumnyaperbaikan yang telah dilakukan sebelumnya

• As built drawingAs built drawing• Data lalu lintasData lalu lintas• Data lainnya yang dianggap perluData lainnya yang dianggap perlu

Survei Lapangan Survei Lapangan • Pemeriksaan VisualPemeriksaan Visual• Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan Pengujian

– Pemeriksaan mutu beton Pemeriksaan mutu beton – Pemeriksaan karbonasiPemeriksaan karbonasi– Pemeriksaan tulangan dan selimut Pemeriksaan tulangan dan selimut

beton dengan alat covermeter beton dengan alat covermeter – Pemeriksaan retak dengan alat pundit/ Pemeriksaan retak dengan alat pundit/

UPV dan crack meterUPV dan crack meter– Pengujian getaran jembatanPengujian getaran jembatan– Uji beban (Loading Test)Uji beban (Loading Test)

Pengujian LaboratoriumPengujian Laboratorium

• Pemeriksaan dan pengujian di Pemeriksaan dan pengujian di laboratorium akan dilakukan laboratorium akan dilakukan terutama kuat tekan beton pada terutama kuat tekan beton pada hasil core drill di lapangan dan hal hasil core drill di lapangan dan hal lain yang secara khusus yang lain yang secara khusus yang mengharuskan pengujian di mengharuskan pengujian di laboratorium.laboratorium.

Evaluasi dan Analisis dataEvaluasi dan Analisis data• Setelah data dan informasi yang diperoleh Setelah data dan informasi yang diperoleh

dari dari – pemeriksaan secara visual dan pemeriksaan secara visual dan – pemeriksaan secara detail/khusus yaitu pemeriksaan secara detail/khusus yaitu

• melalui serangkaian kegiatan pengukuran dan melalui serangkaian kegiatan pengukuran dan • pengujian dilapangan dan di laboratorium, pengujian dilapangan dan di laboratorium,

• maka dilakukan analisis, evaluasi dan maka dilakukan analisis, evaluasi dan perhitungan untuk mengetahui kondisi perhitungan untuk mengetahui kondisi struktur jembatan tersebut termasuk kondisi struktur jembatan tersebut termasuk kondisi struktur bangunan pelengkap lainnya. struktur bangunan pelengkap lainnya.

• Sehingga apabila terjadi adanya kerusakan, Sehingga apabila terjadi adanya kerusakan, perlemahan dan kelainan pada struktur perlemahan dan kelainan pada struktur jembatan, maka hal tersebut dapat diketahui jembatan, maka hal tersebut dapat diketahui secara dini, sehingga dapat ditentukan secara dini, sehingga dapat ditentukan segera langkah-langkah penanganannya.segera langkah-langkah penanganannya.

Evaluasi dan Analisis dataEvaluasi dan Analisis data• Analisis terhadap kerusakan berupaAnalisis terhadap kerusakan berupa

– retakan pada pelat lantai jembatan, retakan pada pelat lantai jembatan, – siar muai (expansion joint) yang rusak dan siar muai (expansion joint) yang rusak dan

kurang berfungsi, kurang berfungsi, – retakan pada pilar, retakan pada pilar, – korosi dan kondisi tiang pancang, korosi dan kondisi tiang pancang, – studi beban lalu lintas yang ada, studi beban lalu lintas yang ada, – penurunan pada tanah oprit dan sekitarnya penurunan pada tanah oprit dan sekitarnya

dan dan – kerusakan struktur elemen jembatan kerusakan struktur elemen jembatan

lainnya. lainnya.

Penentuan alternatif Penentuan alternatif penanganan penanganan • Apabila hasil analisis data dan perhitungan Apabila hasil analisis data dan perhitungan

diperoleh hasil yang mengharuskan diperoleh hasil yang mengharuskan penanganan lebih lanjut pada jembatan penanganan lebih lanjut pada jembatan tersebut, tersebut, – baik penanganan/ perbaikan, baik penanganan/ perbaikan, – peningkatan maupun peningkatan maupun – pemeliharaan, pemeliharaan,

• maka pada bagian alternatif maka pada bagian alternatif penanganan/perbaikan, peningkatan penanganan/perbaikan, peningkatan maupun pemeliharaan akan diuraikan maupun pemeliharaan akan diuraikan mengenai cara dan metoda yang mengenai cara dan metoda yang digunakan pada jembatan tersebut.digunakan pada jembatan tersebut.

Perencanaan perkuatanPerencanaan perkuatan

• Konsep perbaikan/perkuatan Konsep perbaikan/perkuatan • Lingkup Kerja dan Prioritas Lingkup Kerja dan Prioritas • Gambar Detail Gambar Detail • Rencana Kerja dan Spesifikasi Rencana Kerja dan Spesifikasi • Estimasi Biaya Estimasi Biaya

Pelaksanaan Pelaksanaan perbaikan/perkuatanperbaikan/perkuatan

• Metode perbaikan/perkuatan beserta Metode perbaikan/perkuatan beserta urutan pelaksanaannya harus urutan pelaksanaannya harus diperhatikan dengan seksama diperhatikan dengan seksama

• agar menghasilkan struktur agar menghasilkan struktur jembatan yang baik dan terhindar jembatan yang baik dan terhindar dari bertambahnya kerusakan dari bertambahnya kerusakan struktur dan bahkan mendorong struktur dan bahkan mendorong timbulnya kerusakan baru.timbulnya kerusakan baru.

Metode Perkuatan Elemen Metode Perkuatan Elemen Struktur JembatanStruktur Jembatan

1.1.Bangunan AtasBangunan Atas2.2.Bangunan BawahBangunan Bawah

1.1.Kepala jembatanKepala jembatan2.2.PilarPilar3.3.pondasipondasi

Perkuatan Bangunan Perkuatan Bangunan AtasAtas

1.1. Perkuatan dengan memperbesar Perkuatan dengan memperbesar penampangpenampang

Gambar 8.1- Perkuatan dengan memperbesar penampang pada lantai dan gelagar

Gambar 8.3 - Perkuatan dg memperbesar penampang pada gelagar beton

Gambar 8.4- Perkuatan dengan memperbesar penampang gelagar beton

Gambar 8.4 - Perkuatan dengan memperbesar penampang bawah dengan pelat baja tambahan pada gelagar baja

Gambar 8.5 - Perkuatan dengan Gambar 8.5 - Perkuatan dengan memperbesar penampang dengan pelat memperbesar penampang dengan pelat baja tambahan pada rangka baja)baja tambahan pada rangka baja)

a). Penambahan penampang dengan pelat atau profil

b). Penambahan penampang dengan pelat pada batang tarik

c). Penambahan penampang dengan pelat pada batang tekan

d). Penambahan penampang dengan pelat pada batang vertikal

Gambar 8.6- Perkuatan dengan Gambar 8.6- Perkuatan dengan penambahan batang baja pada gelagar penambahan batang baja pada gelagar bajabaja

Gambar 8.7 - Perkuatan dengan penambahan batang baja pada rangka baja

penambahan penampang dengan menambahkan penambahan penampang dengan menambahkan profil L untuk semua rangka batang jembatan CH profil L untuk semua rangka batang jembatan CH tipe B10, B15, dan batang bawah & diagonal tipe B10, B15, dan batang bawah & diagonal jembatan CH tipe B deck dan D5jembatan CH tipe B deck dan D5

Gambar 8.9 - Penambahan penampang dengan pelat atau profil pada Bangunan Atas Jembatan Callender Hamilton

penambahan penampang dengan penambahan penampang dengan menambahkan profil kanal ganda untuk menambahkan profil kanal ganda untuk batang atas jembatan CH type B deck dan batang atas jembatan CH type B deck dan D5D5

Gambar 8.10-Metode Penggantian Batang Tarik Gambar 8.10-Metode Penggantian Batang Tarik & Batang Tekan jbt Callender Hamilton& Batang Tekan jbt Callender Hamilton

(a) penempatan kabel prategang eksternal untuk mengganti batang tarik

(b) penempatan dongkrak yang ditahan dalam suatu frame tambahan untuk mengganti batang tekan

Gambar 8.11- Detail Penempatan Perkuatan Gambar 8.11- Detail Penempatan Perkuatan Batang Tarik Diagonal Jembatan Callender Batang Tarik Diagonal Jembatan Callender HamiltonHamilton

Gambar 8.12-Detail Penempatan Perkuatan Gambar 8.12-Detail Penempatan Perkuatan Batang Tekan Diagonal Jembatan Callender Batang Tekan Diagonal Jembatan Callender HamiltonHamilton

Pendistribusian beban Pendistribusian beban dengan balok melintang/ dengan balok melintang/ diafragmadiafragma

Gambar 8.13 - Perkuatan dengan pemasangan balok melintang

Gambar 8.14- Perkuatan dengan pemasangan diafragma

Penambahan elemen Penambahan elemen strukturstruktur

Gambar 8.15 - Perkuatan dengan menambah elemen struktur gelagar

Prategang eksternal (PE)Prategang eksternal (PE)

• Prinsip dasar PE adalah sama seperti Prinsip dasar PE adalah sama seperti pada sistem prategang yang biasa pada sistem prategang yang biasa dilakukan khususnya pada jembatan dilakukan khususnya pada jembatan beton pratekan, yaitu menerapkan suatu beton pratekan, yaitu menerapkan suatu gaya tekan yang dikombinasikan dengan gaya tekan yang dikombinasikan dengan momen eksentrisitas guna menambah momen eksentrisitas guna menambah kapasitas lentur serta memperbaiki kapasitas lentur serta memperbaiki kondisi retakan dari suatu gelagar. kondisi retakan dari suatu gelagar.

Gambar 8. Gambar 8. 116 - Perkuatan Prategang 6 - Perkuatan Prategang eksternal (PE) pada gelagar betoneksternal (PE) pada gelagar beton

Gambar 8. Gambar 8. 116 6 - Perkuatan - Perkuatan Prategang Prategang eksternal (PE) eksternal (PE) pada gelagar pada gelagar betonbeton

Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang eksternal (PE) pada eksternal (PE) pada gelagar dan rangka bajagelagar dan rangka baja

Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang eksternal (PE) pada eksternal (PE) pada gelagar dan rangka bajagelagar dan rangka baja

Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang Gambar 8.17 - Perkuatan Prategang eksternal (PE) pada eksternal (PE) pada gelagar dan rangka bajagelagar dan rangka baja

Keuntungan penerapan Keuntungan penerapan metode prategang eksternal metode prategang eksternal adalah :adalah : • Tidak perlu menutup arus lalu-lintasTidak perlu menutup arus lalu-lintas• Pelaksanaannya yang mudah dalam hal Pelaksanaannya yang mudah dalam hal

pemasangan peralatan yang digunakan. pemasangan peralatan yang digunakan. • Kemudahan dalam pemeriksaan kabel Kemudahan dalam pemeriksaan kabel

dan angkernya yang terpasang karena dan angkernya yang terpasang karena letaknya di luar struktur.letaknya di luar struktur.

• Kabel prategang dapat ditegang ulang.Kabel prategang dapat ditegang ulang.• Kabel prategang direncanakan untuk Kabel prategang direncanakan untuk

dapat diganti kemudian hari.dapat diganti kemudian hari.

Selain keuntungan di atas Selain keuntungan di atas terdapat juga beberapa terdapat juga beberapa kekurangan yaitu:kekurangan yaitu:

a)a) Suatu penilaian kondisi khusus pada jembatan yang lebih teliti Suatu penilaian kondisi khusus pada jembatan yang lebih teliti dibandingkan dengan metode lain, harus dilakukan terlebih dibandingkan dengan metode lain, harus dilakukan terlebih dahulu guna menjamin bahwa lantai, gelagar dan rangka dahulu guna menjamin bahwa lantai, gelagar dan rangka jembatan dapat memikul adanya penambahan tegangan.jembatan dapat memikul adanya penambahan tegangan.

b)b) Kabel prategang yang ditempatkan di luar menjadi lebih mudah Kabel prategang yang ditempatkan di luar menjadi lebih mudah terkena korosi clan vandalisme.terkena korosi clan vandalisme.

c)c) Pada saat dilakukan penegangan kabel pada rangka jembatan, Pada saat dilakukan penegangan kabel pada rangka jembatan, akan terjadi sejumlah pergerakan pada komponen-komponen akan terjadi sejumlah pergerakan pada komponen-komponen lantai jembatan baik dalam arah vertikal maupun horisontal, lantai jembatan baik dalam arah vertikal maupun horisontal, sehingga perlu diperhitungkan akan terjadi tegangan-tegangan sehingga perlu diperhitungkan akan terjadi tegangan-tegangan sekunder yang dapat merusak pelat lantai, rangka jembatan.sekunder yang dapat merusak pelat lantai, rangka jembatan.

d)d) Pada jembatan rangka baja, pemberian gaya aksial dapat Pada jembatan rangka baja, pemberian gaya aksial dapat mengakibatkan masalah kestabilan lokal sehingga diperlukan mengakibatkan masalah kestabilan lokal sehingga diperlukan adanya perkuatan lokal pada struktur angker atau penambahan adanya perkuatan lokal pada struktur angker atau penambahan profil di dekat elemen rangka baja yang letaknya paling dekat profil di dekat elemen rangka baja yang letaknya paling dekat dengan angker.dengan angker.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan Hal-hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan perencanaan blok angker berkaitan dengan perencanaan blok angker yang ditempatkan pada pelat buhul adalah yang ditempatkan pada pelat buhul adalah sebagai berikut :sebagai berikut :

a)a) Angker harus direncana sesederhana mungkin dan dan Angker harus direncana sesederhana mungkin dan dan menghindari penegangan pada badan atau sayap menghindari penegangan pada badan atau sayap gelagar yang adagelagar yang ada

b)b)Angker hendaknya direncanakan sesimetris pada satu Angker hendaknya direncanakan sesimetris pada satu sisi rangka dan dipasang pada kedua sisi jembatan sisi rangka dan dipasang pada kedua sisi jembatan rangka dan penegangannya direncanakan untuk rangka dan penegangannya direncanakan untuk dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan dua dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan dua buah dongkrak prategang, buah dongkrak prategang,

c)c) Harus diperhitungkan perkuatan setempat dengan Harus diperhitungkan perkuatan setempat dengan menggunakan pelat-pelat pengaku pada pelat buhul menggunakan pelat-pelat pengaku pada pelat buhul dan batang rangka baja yang berdekatan dengan dan batang rangka baja yang berdekatan dengan angker.angker.

d)d)Sesedikit mungkin menghindari terjadinya Sesedikit mungkin menghindari terjadinya pembongkaran elemen-elemen jembatan yang ada.pembongkaran elemen-elemen jembatan yang ada.

Gambar 8.18 - Blok angker (a) tampak Gambar 8.18 - Blok angker (a) tampak depan, (b) tampak sampingdepan, (b) tampak samping

Blok angkerpelat t = 30 mm

prategang eksternal diameter 63 mm

baut

baut

prategang eksternal diameter 63 mm

baut

Blok angkerpelat t = 30 mm

penutup ujung t = 2 mm

pelat eksisting

Gambar 8.19 - (a) Tampak depan, (b) Gambar 8.19 - (a) Tampak depan, (b) tampak samping deviatortampak samping deviator

Pipa baja diameter 3"t = 30 mm

Pelat deviator ke buhul t = 30 mm

Baut Baut

Pelat 30

Baut

Pelat 30

Gambar 8.20 - Bentuk kelengkungan Gambar 8.20 - Bentuk kelengkungan kabel pada deviatorkabel pada deviator

sudut deviasi tendon

jari - jari kelengkungan kabel

gaya prategangeksternal

Gambar 8.21 - Contoh angker perkuatan Gambar 8.21 - Contoh angker perkuatan eksternal pada Jembataneksternal pada Jembatan Rangka Baja Rangka Baja Callender HamiltonCallender Hamilton

Steel Plate BondingSteel Plate Bonding• Kekuatan geser dari epoxy resin Kekuatan geser dari epoxy resin

adhesives sekurang-kurangnya harus adhesives sekurang-kurangnya harus sama dengan kuat geser beton mutu sama dengan kuat geser beton mutu tinggi yaitu sekurang-kurangnya 8 MPa tinggi yaitu sekurang-kurangnya 8 MPa dan kekuatan geser dari beton yang dan kekuatan geser dari beton yang sedang diperbaiki harus minimal 4 MPa.sedang diperbaiki harus minimal 4 MPa.

• Bahan epoxy resin adhesives harus Bahan epoxy resin adhesives harus memiliki kekakuan yang cukup dalam memiliki kekakuan yang cukup dalam menerima beban, kuat modulus lentur menerima beban, kuat modulus lentur harus berada pada 2-8 GPa.harus berada pada 2-8 GPa.

• Bahan epoxy resin adhesives harus Bahan epoxy resin adhesives harus memiliki keawetan yang lama, yaitu memiliki keawetan yang lama, yaitu dengan masa layan selama 30 tahun dengan masa layan selama 30 tahun pada temperatur -20oC sampai dengan pada temperatur -20oC sampai dengan +40oC+40oC

Gambar 8.22 - Perkuatan steel plate Gambar 8.22 - Perkuatan steel plate bonding pada gelagar betonbonding pada gelagar beton

Lembaran Carbon Fiber Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer Reinforced Polimer (CFRP)(CFRP)• Pada dasarnya perkuatan dengan Pada dasarnya perkuatan dengan

Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP) sama dengan metode steel plate (CFRP) sama dengan metode steel plate bonding yang merupakan perkuatan bonding yang merupakan perkuatan dengan melakukan penambahan tulangan dengan melakukan penambahan tulangan (Carbon fiber) yang dikompositkan dengan (Carbon fiber) yang dikompositkan dengan beton dengan menggunakan bahan epoxy beton dengan menggunakan bahan epoxy resin adhesives (bahan perekat) (lihat resin adhesives (bahan perekat) (lihat Gambar 8-22). Perkuatan dengan Gambar 8-22). Perkuatan dengan Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP) dapat digunakan untuk perkuatan (CFRP) dapat digunakan untuk perkuatan lentur maupun geserlentur maupun geser

Gambar 8.23 - Perkuatan dng Lembaran Gambar 8.23 - Perkuatan dng Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polimer Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP)(CFRP)

Tabel 6.1Tabel 6.1 - - Tabel Tabel perbaperbandingndingan steel an steel plate plate bonding bonding dan dan lembaran lembaran CFRPCFRP

Steel plate bonding Lembaran CFRPKelebihan

1. Biaya relatif murah 1

.Tidak bermasalah dengan korosi

2. Umum digunakan 2

. Berat yang sangat ringan

3.

Kekuatan cukup tinggi dan juga tahan terhadap lelah

3.

Kekuatan yang sangat tinggi dan juga tahan terhadap lelah

4. Beban dapat segala arah 4

.Mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaan

5.

Dapat menggunakan baut atau angker jika dibutuhkan

5. Tidak ada sambungan

Kekurangan1. Mudah terserang korosi 1

. Biaya relatif tinggi

2. Relatif berat 2

. Tidak umum digunakan

3. Pelaksanaan yang relatif sulit 3

.Hanya mampu menahan beban dalam 1 arah.

4. Ada sambungan

5.

Biaya perancah yang cukup tinggi

Fiber Reinforced Plastic Fiber Reinforced Plastic (FRP)(FRP)

Carbon fiber aramid fiber glass fiber

Gambar 8.24 - Contoh fiber untuk bahan perkuatan.

Perubahan sistem strukturPerubahan sistem strukturGambar 8.25 - Perubahan sistem struktur menjadi menerus

Gambar 8.26 - Merubah sistem struktur Gambar 8.26 - Merubah sistem struktur dengan menambah sistem struktur dengan menambah sistem struktur baru (jembatan kabel)baru (jembatan kabel)

Bangunan BawahBangunan Bawah

Beberapa metode perkuatan pada struktur Beberapa metode perkuatan pada struktur kapala jembatan adalah sebagai berikut :kapala jembatan adalah sebagai berikut :• Perlindungan kepala jembatan terhadap Perlindungan kepala jembatan terhadap

pergerakan horisontal pergerakan horisontal • Perlindungan kepala pilar dari pergerakan Perlindungan kepala pilar dari pergerakan

horosontal dengan reinforced concrete horosontal dengan reinforced concrete strut (Gambar 8.26)strut (Gambar 8.26)

Beberapa metode perkuatan pada struktur Beberapa metode perkuatan pada struktur kapala jembatan :kapala jembatan :

• Perlindungan kepala pilar terhadap Perlindungan kepala pilar terhadap pergerakan horosontal akibat tekanan pergerakan horosontal akibat tekanan tanah tanah

• Perkuatan kepala jembatan dengan Perkuatan kepala jembatan dengan penambahan pelat pada fundasi tiang penambahan pelat pada fundasi tiang

• Perlindungan kepala pilar dari Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horisontal dengan angker pergerakan horisontal dengan angker

• Penambahan katahanan terhadap Penambahan katahanan terhadap gelincir pada kepala pilar dengan gelincir pada kepala pilar dengan memberikan footing pada fundasimemberikan footing pada fundasi

Beberapa metode perkuatan pada struktur Beberapa metode perkuatan pada struktur kapala jembatankapala jembatan

• Mereduksi gaya horisontalMereduksi gaya horisontal• Mereduksi tekanan tanah Mereduksi tekanan tanah • Menghilangkan tekanan dari tanah Menghilangkan tekanan dari tanah

timbunan jalan pendekat sehingga timbunan jalan pendekat sehingga kepala jembatan berfunsi sebagai kepala jembatan berfunsi sebagai pilar dan pembuatan konstruksi pilar dan pembuatan konstruksi kepala jembatan baru dan kepala jembatan baru dan penambahan bentang barpenambahan bentang bar

Gambar 8.27 - Perlindungan kepala Gambar 8.27 - Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horosontal pilar dari pergerakan horosontal dengan reinforced concrete strutdengan reinforced concrete strut

1. Strut2. Hydraulic jack untuk pemberi gaya yang diinginkan pada strut, selanjutnya jack dilepas setelah gap antara 2 bagian strut telah dikencangkan

Gambar 8.28 - Perlindungan kepala pilar terhadap Gambar 8.28 - Perlindungan kepala pilar terhadap pergerakan horosontal akibat tekanan tanah, a). pergerakan horosontal akibat tekanan tanah, a). Counterfort dengan fundasi tiang, b). Counterfort Counterfort dengan fundasi tiang, b). Counterfort dengan fundasi dinding penuhdengan fundasi dinding penuh

Keterangan gambar :1.Fundasi tiang lama2.Fundasi tiang baru (drill pile)3.Counterfort4.Dinding penuh5.Angker

Gambar 8.29 - Perkuatan kepala jembatan Gambar 8.29 - Perkuatan kepala jembatan dengan penambahan pelat pada fundasi tiangdengan penambahan pelat pada fundasi tiang

KeterangaKeterangan n

gambar :gambar :

1.1. Fundasi Fundasi tiang tiang lamalama

2.2. Fundasi Fundasi tiang tiang baru baru (incline(inclined pile)d pile)

3.3. capcap4.4. angkerangker

Gambar 8.30 - Perlindungan kepala Gambar 8.30 - Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horosontal pilar dari pergerakan horosontal dengan angkerdengan angker

Keterangan Keterangan gambar gambar

1.1. 1a-1a-angker angker bebas,1bebas,1b-angker b-angker terikatterikat

2.2. Batang Batang tariktarik

3.3. Blok Blok angkerangker

4.4. raking raking piles piles untuk untuk menahamenahan baban n baban laterallateral

Gambar 8.31 - Penambahan katahanan Gambar 8.31 - Penambahan katahanan terhadap gelincir pada kepala pilar dengan terhadap gelincir pada kepala pilar dengan memberikan footing pada fundasi, a). memberikan footing pada fundasi, a). Pemberian kemiringan pada dasar fundasi, b). Pemberian kemiringan pada dasar fundasi, b). pemberian rib pada dasar fundasi langsungpemberian rib pada dasar fundasi langsung

Gambar 8.32 - Mereduksi tekanan tanah, a). Gambar 8.32 - Mereduksi tekanan tanah, a). Stabilisasi tanah timbunan pada jalan Stabilisasi tanah timbunan pada jalan pendekat, b). Dengan memasang konstruksi pendekat, b). Dengan memasang konstruksi dinding penuhdinding penuh

Keterangan gambar : 1. Lapisan drainase2. Penstabil tanah di belakang kepala pilar3. Tanah timbunan jalan pendekat4. Dinding penuh

Gambar 8.33 - Menghilangkan tekanan dari Gambar 8.33 - Menghilangkan tekanan dari tanah timbunan jalan pendekat sehingga tanah timbunan jalan pendekat sehingga kepala jembatan berfunsi sebagai pilar dan kepala jembatan berfunsi sebagai pilar dan pembuatan konstruksi kepala jembatan baru pembuatan konstruksi kepala jembatan baru dan penambahan bentang baru, a). kondisi dan penambahan bentang baru, a). kondisi awal, b). Kondisi setelah modifikasiawal, b). Kondisi setelah modifikasi Keterangan

gambar :1.Abutmen lama2.Tanah timbunan jalan pendekat3.Kepala jembatan setelah dimodifikasi4.Kepala jembatan baru dengan fundasi bore pile5.Bentang jembatan tambahan

PilarPilarMetode perkuatan yang dapat diaplikasikan adalah :Metode perkuatan yang dapat diaplikasikan adalah :• Reinforced Concrete Jacketing yaitu Penambahan Reinforced Concrete Jacketing yaitu Penambahan

penampang dengan Jaket beton bertulangpenampang dengan Jaket beton bertulang• Metode perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan Metode perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan

cara menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan cara menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan dengan bahan beton. Dengan adanya jaket beton dengan bahan beton. Dengan adanya jaket beton bertulang (tulangan lentur dan geser) tersebut, maka akan bertulang (tulangan lentur dan geser) tersebut, maka akan meningkatkan dimensi pilar dan kapasitas struktur pilar meningkatkan dimensi pilar dan kapasitas struktur pilar pun akan meningkat. pun akan meningkat.

• Fiber Reinforced Plastic (FRP) jacketing yaitu jaket dengan Fiber Reinforced Plastic (FRP) jacketing yaitu jaket dengan bahan komposit yang terbuat dari bahan fiber yang bahan komposit yang terbuat dari bahan fiber yang dikobimasikan dengan bahan epoxy resin. Metode dikobimasikan dengan bahan epoxy resin. Metode perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan cara perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan cara menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan dengan bahan fiber (carbon, aramid atau glass). dengan bahan fiber (carbon, aramid atau glass).

• Steel JacketingSteel Jacketing• Metode perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan Metode perkuatan ini merupakan suatu perkuatan dengan

cara menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan cara menyelimuti bagian struktur memerlukan perkuatan dengan bahan baja. dengan bahan baja.

Gambar 8.34 - Reinforced Gambar 8.34 - Reinforced Concrete JacketingConcrete Jacketing

a). Penambahan penampang a). Penambahan penampang setempatsetempat

Keterangan gambar : 1. Retak mhorosontal pada pilar2. angker3. jaket beton bertulang

b). Penambahan b). Penambahan penampang keseluruhanpenampang keseluruhan

Keterangan gambar : 1. Retak mhorosontal pada pilar2. angker3. jaket beton bertulang

Gambar 8.35 - Fiber Reinforced Plastic Gambar 8.35 - Fiber Reinforced Plastic (FRP) jacketing(FRP) jacketing

Gambar 8.36 Gambar 8.36 - Steel - Steel jacketingjacketing

FundasiFundasi• Kerusakan yang terjadi pada pada fundasi jembatan Kerusakan yang terjadi pada pada fundasi jembatan

adalah sangat bergantung pada penyebabnya, adalah sangat bergantung pada penyebabnya, kondisi tanah, dan type fundasi sendiri. Sebagai kondisi tanah, dan type fundasi sendiri. Sebagai contoh adalah adanya penggerusan pada tanah contoh adalah adanya penggerusan pada tanah dasar lokal oleh aliran air, abrasi pada material dasar lokal oleh aliran air, abrasi pada material fundasi dan pengaruh erosi pada material fundasi. fundasi dan pengaruh erosi pada material fundasi. Pada bagian ini akan dibahan mengenai metode Pada bagian ini akan dibahan mengenai metode perbaikan, rehabilitasi dan perkuatan pada material perbaikan, rehabilitasi dan perkuatan pada material fundasi yang hilang. Metode perbaikan kerusakan fundasi yang hilang. Metode perbaikan kerusakan pada fundasi tersebut adalah dengan :pada fundasi tersebut adalah dengan :

• Pemasangan sheet pile di sekeliling fundasi Pemasangan sheet pile di sekeliling fundasi kemudian air di pompa keluar, dan pekerjaan kemudian air di pompa keluar, dan pekerjaan perbaikan kemudian dilakukan.perbaikan kemudian dilakukan.

• Pemasangan sheet pile di sekeliling fundasi, Pemasangan sheet pile di sekeliling fundasi, kemudian pengecoran beton dengan menggunakan kemudian pengecoran beton dengan menggunakan peralatanperalatan

Gambar 8.37 - Perbaikan material yang hilang Gambar 8.37 - Perbaikan material yang hilang pada fundasi langsun, a). Penggunaan sheet pada fundasi langsun, a). Penggunaan sheet pile, b). Penggunaan form dengan riprappile, b). Penggunaan form dengan riprapKeterangan

gambar : 1.Sheet pile dari baja atau kayu2.Beton bertulang baru3.form dari besi atau kayu4.Beton bertulang baru5.riprap

Gambar 8.38 –Perbaikan tiang pancang Gambar 8.38 –Perbaikan tiang pancang dengan reinforced concrete jacketing, dengan reinforced concrete jacketing, a). penampang, b). elevasia). penampang, b). elevasi

Keterangan gambar :1. Pile yang ada2. Reinforced concrete jacketing3. Panjang bagian yang rusak4. form

Gambar 8.39 - Perbaikan tiang pancang dengan jackets fiber Gambar 8.39 - Perbaikan tiang pancang dengan jackets fiber

glass, a). penampang, b). Elevasi,glass, a). penampang, b). Elevasi,

Keterangan gambar : 1. Pile yang ada2. Fiber glass form3. Bagian kosong yang akan diisi epoxy grout4. Compressible seal5. Penahan dari bahan kayuA. Tidak perlu penulanganB. Memerlukan penulangan tambahan

Keterangan gambar1. Sheet pile2. Fundasi yang ada3. Beton tambahan

Gambar 8.41 - Perkuatan fundasi dengan Gambar 8.41 - Perkuatan fundasi dengan perbesaran penampang aktif, a). Kebutuhan perbesaran penampang aktif, a). Kebutuhan material akan banyak, b). Kebutuhan material material akan banyak, b). Kebutuhan material lebih sedikit tapi solusi yang komplekslebih sedikit tapi solusi yang kompleks

Keterangan gambar1.Sheet pile2.Strut3.Bagian fundasi yang baru4.Hydraulic Jackt5.prestressing tendon

Gambar 8.42 - Perkuatan dengan Gambar 8.42 - Perkuatan dengan menambah tiang fundasi, a). Perkuatanmenambah tiang fundasi, a). Perkuatan

Keterangan gambar : 1. Fundasi langsung lama2. Tiang baru dengan diameter kecil3. Fundasi tiang lama4. Fundasi tiang baru/ tambahan

Gambar 8.43 - Perbaikan Gambar 8.43 - Perbaikan daya dukung tanah dengan daya dukung tanah dengan sheet pilesheet pile

Gambar 8.44 – Perbaikan daya dukung tanah dengan Gambar 8.44 – Perbaikan daya dukung tanah dengan grouting bahan sementious, a). Perkuatan tanah dasar grouting bahan sementious, a). Perkuatan tanah dasar dengan injeksi dari fundasi langsung, b). Perkuatan dengan injeksi dari fundasi langsung, b). Perkuatan tanah dasar dengan injeksi dari luar fundasi langsung, tanah dasar dengan injeksi dari luar fundasi langsung, c). Perkuatan tanah dasar di sekitar fundasi tiang bagian c). Perkuatan tanah dasar di sekitar fundasi tiang bagian bawah dengan injeksibawah dengan injeksi

Gambar 8.45 –Perbaikan daya dukung tanah Gambar 8.45 –Perbaikan daya dukung tanah dengan grouting bahan sementious pada dengan grouting bahan sementious pada fundasi langsung yang tidak stabilfundasi langsung yang tidak stabil

Gambar 8.45 –Perbaikan daya dukung tanah dengan grouting bahan sementious pada fundasi langsung yang tidak stabil