Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M/BM/2013
-
Upload
hapsari-safira -
Category
Engineering
-
view
1.123 -
download
38
Transcript of Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M/BM/2013
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Bondan Y. I0112019
Hapsari O. S. I0112065
Irda N. P. I0112080
M. Irwin K. I0112093
Pedoman Perencanaan
Perencanaan perkerasan jalan ini
berpedoman pada Manual Desain
Perkerasan Jalan Nomor
02/M/BM/2013
PERKERASAN LENTUR
Prosedur Desain
Direncanakan:
OLokasi jalan : Kabupaten Klaten
OKelas jalan : jalan kolektor
OJalan 2 lajur, 2 arah
OUmur rencana : 20 tahun (lihat
Tabel 2.1 halaman 9)
Prosedur Desain
OTM (Traffic Multiplier) : 1,8 – 2 (dipilih
2)
OFaktor pertumbuhan lalu lintas (i) :
3,5% (lihat Tabel 4.1 halaman 15)
OR = (1+0,01𝑖)𝑈𝑅−1
0,01𝑖
= (1+0,01𝑥3,5)20−1
0,01𝑥3,5
= 28,2796
Tabel perhitungan CESA4, CESA5, dan ESA 20 tahun
Faktor Distribusi Lajur
Jumlah lajur setiap arah yang direncanakan
berjumlah 1, sehingga faktor distribusi
lajurnya sebesar 100%.
ESA 20 tahun
sebesar
19.287.790,1
sehingga dapat
ditentukan tipe
perkerasan
yaitu AC WC
modifikasi atau
SMA modifikasi
dengan CTB
(pangkat 5).
Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade
Kondisi Tanah
Kondisi tanah dasar normal,
dengan ciri-ciri nilai CBR 4% dan
dapat dipadatkan secara
mekanis. Desain ini meliputi
perkerasan diatas timbunan,
galian atau tanah asli.
Metode A untuk tanah normal
Tanah pada kondisi A1, yaitu:
Tanah dasar bersifat plastis
atau berupa lanau.
O CBR tanah dasar : 4
O Kelas kekuatan tanah dasar : SG4
O Prosedur desain pondasi : A
O Deskripsi struktur pondasi jalan : Perbaikan tanah dasar meliputi bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan (pemadatan berlapis <= 200 mm tebal lepas)
O Tebal minimum peningkatan tanah dasar 100mm.
Kesimpulan
Ketebalan Lapis Perkerasan :
O AC WC : 40 mm
O 𝐴𝐶 𝐵𝐶5 : 135 mm
O 𝐶𝑇𝐵4 : 150 mm
O 𝐿𝑃𝐴 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐴2 : 150 mm
PERKERASAN KAKU
Prosedur Desain
Direncanakan:
OLokasi jalan : Kabupaten Klaten
OKelas jalan : jalan kolektor
OJalan 2 lajur, 2 arah
OUmur rencana : 40 tahun (lihat
Tabel 2.1 halaman 9)
Prosedur Desain
OTM (Traffic Multiplier) : 1,8 – 2 (dipilih
2)
OFaktor pertumbuhan lalu lintas (i) :
3,5% (lihat Tabel 4.1 halaman 15)
OR = (1+0,01𝑖)𝑈𝑅−1
0,01𝑖
= (1+0,01𝑥3,5)40−1
0,01𝑥3,5
= 84,5502
Tabel perhitungan CESA4 dan ESA 40 tahun
Faktor Distribusi Lajur
Jumlah lajur setiap arah yang direncanakan
berjumlah 1, sehingga faktor distribusi
lajurnya sebesar 100%.
ESA 20 tahun
sebesar
28.833.266,93
sehingga dapat
ditentukan tipe
perkerasan
yaitu
perkerasan
kaku dengan
lalu lintas
berat.
Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade
Kondisi Tanah
Kondisi tanah dasar normal, dengan
ciri-ciri nilai CBR 4% dan dapat
dipadatkan secara mekanis. Desain
ini meliputi perkerasan diatas
timbunan, galian atau tanah asli.
O CBR tanah dasar : 4
O Kelas kekuatan tanah dasar : SG4
O Prosedur desain pondasi : A
O Deskripsi struktur pondasi jalan : Perbaikan tanah dasar meliputi bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan (pemadatan berlapis <= 200 mm tebal lepas)
O Tebal minimum peningkatan tanah dasar 150mm.
Lapisan drainase dan lapisan subbase
Koefisien drainase ‘m’ untuk tebal lapis berbutir (lihat Tabel 8.1 halaman 31).
Dengan kondisi lapangan : Diatas permukaan tanah dengan drainase sub soil, medan datar. Terkadang drainase sub soil dibawah.
Didapat nilai ‘m’ untuk desain sebesar 1.
Jenis Sambungan dan Bahu Jalan
Kesimpulan
Sambungan : Dowel
Bahu Jalan : Beton
Ketebalan Lapis Perkerasan :
O Tebal Pelat Beton : 295
mm
O Lapis Pondasi LMC : 150
mm
O Lapis Pondasi Agregat kelas A : 150 mm
PERKERASAN LENTUR
KELEBIHAN KEKURANGAN
O Perancangan sederhana dan dapat digunakan untuk semua tingkat volume lalu lintas dan semua jenis jalan berdasarkan klasifikasi fungsi jalan raya
O Relatif lebih murah
O Kendali kualitas
untuk job mix agak
rumit
O Umur rencana relatif
pendek 5-10tahun
PERKERASAN KAKU
KELEBIHAN KEKURANGAN
O Desain sederhana
O Rancangan job mix
lebih mudah
O Umur rencana
dapat mencapai 15
– 40 tahun
O Hanya dapat digunakan pada jalan-jalan dengan volume lalu lintas tinggi
O Rongga udara di dalam beton tidak dapat mengurangi tegangan yang timbul akibat perubahan volume beton
TERIMA KASIH