Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

5
Manfaat Kartu Menuju Sehat dalam Perkembangan Gizi Balita Ricky Sunandar 10.2012.227 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Pendahuluan Kasus gizi buruk sudah banyak terjadi di negara kita. Indonesia menghadapi permasalahan gizi yang cukup serius. Prevalensi gizi buruk atau kurang, permasalahan gizi kronis dan permasalahan gizi akut relatif tinggi di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 18% anak usia balita berstatus gizi buruk, 37% mengalami permasalahan gizi kronis (pendek) dan 14% mengalami permasalahan gizi akut (kurus). Anak usia balita di Nusa Tenggara Timur memiliki risiko paling tinggi (34%) untuk mengalami gizi buruk atau kurang serta permasalahan gizi kronis (47%). Pada tahun 2012 diperkirakan sekitar 3,8 juta anak usia balita Indonesia mengalami status gizi buruk atau kurang, 7,6 juta anak usia balita mengalami permasalahan gizi kronis, dan 2,8 juta anak usia balita mengalami masalah gizi akut. Banyak anak usia balita yang mengalami permasalahan gizi kronis 1

description

ukrida, kedokteran, kms, semester 1, manfaat kms

Transcript of Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

Page 1: Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

Manfaat Kartu Menuju Sehat dalam Perkembangan Gizi Balita

Ricky Sunandar

10.2012.227

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

[email protected]

Pendahuluan

Kasus gizi buruk sudah banyak terjadi di negara kita. Indonesia menghadapi permasalahan gizi yang cukup serius. Prevalensi gizi buruk atau kurang, permasalahan gizi kronis dan permasalahan gizi akut relatif tinggi di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 18% anak usia balita berstatus gizi buruk, 37% mengalami permasalahan gizi kronis (pendek) dan 14% mengalami permasalahan gizi akut (kurus). Anak usia balita di Nusa Tenggara Timur memiliki risiko paling tinggi (34%) untuk mengalami gizi buruk atau kurang serta permasalahan gizi kronis (47%).

Pada tahun 2012 diperkirakan sekitar 3,8 juta anak usia balita Indonesia mengalami status gizi buruk atau kurang, 7,6 juta anak usia balita mengalami permasalahan gizi kronis, dan 2,8 juta anak usia balita mengalami masalah gizi akut. Banyak anak usia balita yang mengalami permasalahan gizi kronis hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan banyak anak usia balita yang mengalami status gizi buruk atau kurang.1

Oleh kerenanya antisipasi pun dilakukan oleh berbagai pihak. Tak urung dari Dinas Kesehatan mempunyai peranan khusus di dalam menanganinya. Dan orang tua balitalah kunci pokok dalam monitoring tumbuh kembang mereka. Salah satu antisipasi dari Dinas Kesehatan adalah dengan mengeluarkan KMS (Kartu Menuju sehat). KMS ini diberikan secara gratis pada balita di seluruh wilayah nusantara. Dan salah satu tugas orang tua adalah berusaha memonitoring tumbuh kembang balita mereka dengan panduan KMS ini.2

1

Page 2: Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

Isi

Pemantauan status gizi bayi dan balita telahdibuatkan standardisasinya oleh Harvard University. Dalam “Standard Harvard”. Status gizi bayi dan balita diletahui melalui pengukuran berdasarkan berat badan per umur dan pengukuran berat tinggi badan menurut umur. Tentu saja “Standard Harvard” itu berkiblat pada kondisi bayi dan balita di Amerika Serikat. Bagi negara-negara lain, terutama negara berkembang, termasuk Indonesia, telah dilakukan modifikasi dan penyesuaian tertentu terhadap “Standar Harvard” tersebut.3

Kartu menuju sehat balita atau yang biasa dikenal dengan singkatan KMS adalah sebuah kartu berisi tentang kurva pertumbuhan normal balita yang didasarkan kepada kesesuaian berat badan dengan usia balita. Kartu menuju sehat balita ini dibagikan secara gratis di rumah sakit bersalin, puskesmas, atau posyandu yang ada di sekitar tempat tinggal.

KMS balita berbeda untuk balita laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki, KMS berwarna dasar biru sedangkan untuk perempuan, KMS memiliki warna dasar merah muda. Hal ini dilakukan untuk membedakan kurva pertumbuhan normal balita karena balita laki-laki dan perempuan memiliki kesesuaian berat badan yang berbeda.

Bagian utama KMS terdiri dari empat bagian. Pertama, kurva penimbangan dan pengukuran berat badan bayi atau balita. Kedua, jadwal pemberia vitamin dan imunisasi wajib bagi balita. Ketiga berbagai informasi tentang pemberian ASI, perkembangan anak sehat, dan penaganan pertama terhadap diare yang biasa menyerang balita. Bagian keempat mengenai identitas balita. Keempat bagian tersebut disusun sesuai dengan aspek yang diperlukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan balita.4

Fungsi dari KMS ini ada 3, yaitu:

a. Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh baik, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.

b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian asi pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.

c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan bila menderita diare.

Adapun beberapa kegunaan KMS:

1. Untuk orang tua balitaOrang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke Posyandu untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan

2

Page 3: Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

pertumbuhan berat badan atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makanan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yan dianjurkan.

2. Untuk KaderKMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik satu kali kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.KMS juga digunakan oleh kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikutnya.

3. Untuk petugas kesehatanPetugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas kesehatan juga dapat menggerakkan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan.KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya.5

Kesimpulan

KMS sangatlah penting untuk menjaga perkembangan bayi dan balita. Dengan KMS, para orang tua dapat mengetahui apakah gizi dan berat badan bayi dan balita sudah baik atau belum. Para orang tua juga mendapatkan edukasi tentang makanan yang sehat untuk dikonsumsi bayi dan balita serta kapan bayi dan balita harus diberikan imunisasi. Jadi, dapat diketahui bahwa KMS dapat mencegah dan mengurangi angka gizi buruk bayi dan balita di Indonesia. Marilah memeriksa bayi dan balita anda secara rutin dengan menggunakan KMS.

3

Page 4: Manfaat Kartu Menuju Sehat Dalam Perkembangan Gizi Balita

Daftar Pustaka

1. Yendra M. Indonesia economic outlook, 2010. Jakarta: Grasindo; 2009.h.72-3.2. Pratamasari N. Kartu menuju sehat. Diunduh dari

http://www.bubidan.com/320/kartu_menuju_sehat, 26 November 2012.3. Eveline PN, Djamaludin N. Panduan pintar merawat bayi dan balita. Jakarta: Wahyu

Media; 2010.h.4.4. Ahira A. Balita sehat dengan pedoman kartu menuju sehat. Diunduh dari

http://www.anneahira.com/kartu-menuju-sehat-balita.htm, 26 November 20125. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia tentang

penggunaan kartu menuju sehat bagi balita. Bakti Husada; 2010.h.6-7

4