Menuju Indonesia Sehat 2015 by : SHINTA NARESWARI

download Menuju Indonesia Sehat 2015 by : SHINTA NARESWARI

of 39

description

I Speak for MDGs !

Transcript of Menuju Indonesia Sehat 2015 by : SHINTA NARESWARI

Oleh : Shinta Nareswari Gigih Setiawan

PENDAHULUAN Kesehatan impian semua penduduk di muka bumi

ini, termasuk Indonesia. Indonesia telah dua kali mencanangkan program

Indonesia Sehat. Yang pertama pada 2010 indikator belum terpenuhi. Kemudian diperbaharui Indonesia Sehat 2015.

Pada tahun 2000 Deklarasi Millennium berisi

komitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs). Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: Mengetahui visi misi pembangunan kesehatan Mengetahui delapan rumusan MDGs yang merupakan tujuan pokok pembangunan

PEMBAHASAN Visi INDONESIA SEHAT 2015

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republik Indonesia.

Misi INDONESIA SEHAT 2015

(1). Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. (2). Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. (3).Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau. (4).Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Tujuan kebijakan pembangunan nasional MDGs

hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya : tercapai kesejahteraan rakyat dan

pembangunan masyarakat pada 2015.

1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem

Target 1A: Menurunkan proporsi penduduk yang

hidup di bawah garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015. Menggunakan garis kemiskinan nasional, angka kemiskinan Indonesia pada 1990 : 15,1%. Berbasiskan ukuran tsb, Indonesia telah mencapai target krn berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 21% (1990) menjadi 7,5% pada 2006.

Target 1B: Menyediakan seutuhnya pekerjaan

yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda. Digunakan 4 indikator : (i) pertumbuhan PDB per proporsi jumlah pekerja/ produktivitas pekerja, (ii) rasio pekerja terhadap populasi, (iii) proporsi pekerja yang hidup dengan kurang dari $1 per-hari/ pekerja miskin dan (iv) proporsi pekerja yang memiliki rekening pribadi dan anggota keluarga bekerja terhadap jumlah pekerja total/ pekerja rentan.

Menurunkan proporsi penduduk yang menderita

kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan 2015. Indikator pertama : prevalensi anak usia di bawah lima tahun (balita) dengan berat badan kurang. Indikator kedua : proporsi penduduk yang mengkonsumsi kebutuhan minimum per harinya.

2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua

Target 2A: Memastikan bahwa pada 2015 semua

anak di manapun, laki laki maupun perempuan akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara penuh. Indikator pertama : untuk tingkat partisipasi di sekolah dasar. Indikator kedua :berkaitan dengan kelulusan, yaitu proporsi anak yang memulai kelas 1 dan berhasil mencapai kelas 5 sekolah dasar. Indikator ketiga : untuk tujuan ini adalah angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun.

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di

tingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebih baik pada 2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015 . Indikator pertama : rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi. Indikator kedua : rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki untuk usia 15-24 tahun. Indikator ketiga : sumbangan perempuan dalam kerja berupah di sektor non-pertanian. Indikator keempat : proporsi perempuan di dalam parlemen

4. Menurunkan angka kematian anak

Target 4A: Menurunkan angka kematian balita

sebesar dua pertiganya antara 1990 dan 2015 Indikator pertama : angka kematian anak di bawah lima tahun (balita). Indikator kedua : proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak.

5. Meningkatkan kesehatan ibu

Target 5A: Menurunkan angka kematian ibu

sebesar tiga perempatnya antara 1990 dan2015. Indikator pertama : angka kematian ibu. Indikator kedua : proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

Target 5B: Mencapai dan menyediakan akses

kesehatan reproduksi untuk semua pada 2015 Indikator pertama : Penggunaan kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun Indikator kedua : Perawatan antenatal

6. Memerangi HIVdan AIDS, malaria serta penyakit lainnya

Target 6A: Menghentikan dan mulai

membalikkan tren penyebaran HIV dan AIDS pada 2015 Target 6B: Tersedianya akses universal untuk

perawatan terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan, pada 2010 Target 6C: Menghentikan dan mulai

membalikkan kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya pada 2015

7. Memastikan kelestarian lingkungan

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program negaraserta mengakhiri kerusakan sumber daya alam Indikator pertama : proporsi lahan berupa tutupan hutan. Indikator kedua : rasio kawasan lindung untuk mempertahankan keragaman hayati.

Target 7B: Mengurangi laju hilangnya keragaman

hayati, dan mencapai pengurangan yang signifikan pada 2010 Target 7C: Menurunkan separuh proporsi

penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada 2015 Indikator : akses penduduk terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar.

Target 7D: Pada 2020 telah mencapai perbaikan

signifikan dalam kehidupan (setidaknya) 100 juta penghuni kawasan kumuh Indikator : jumlah komunitas kumuh yang memiliki akses terbatas pada layanan dan keamanan.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem

keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negaranegara kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauankepulauan kecil. Kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

Dari delapan goals yang ditetapkan, lima goals yaitu

MDG 1, 4, 5, 6 dan 7 terkait erat dengan kesehatan. Target MDG-1 : menurunkan prevalensi gizi kurang

pada anak balita dalam posisi on track. Namun beberapa provinsi masih menunjukkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas angka nasional.

Target MDG-4 : menurunkan angka kematian balita

2/3 dari kondisi tahun 1990 dalam posisi on track. Target MDG-5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu

dalam posisi off track. Kementerian Kesehatan melakukan langkah-langkah seperti : Penerapan Buku KIA; Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K); dll. Sejak tahun 2011 diluncurkan Program Jaminan Persalinan (Jampersal), diperuntukkan bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan persalinan.

Target MDG-6 untuk HIV-AIDS, TB dan Malaria

masih dalam posisi off track. Pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS masih rendah. Sementara terkait Pengendalian Malaria, dalam posisi on track karena angka kejadian malaria per 1000 penduduk menunjukkan kecenderungan menurun. Sedangkan untuk Pengendalian TB, sasaran menurunkan kasus baru tuberkulosis sudah tercapai.

Target MDG-7 : Akses Air Bersih Pada Rumah Tangga,

masih dalam posisi off track. Pencapaian MDG-7 ini sangat penting bagi kesehatan

masyarakat, karena kualitas air dan sanitasi merupakan faktor risiko berbagai penyakit menular.

Untuk mewujudkan tercapainya target MDGs,

terutama di bidang kesehatan, dirumuskanlah INDONESIA SEHAT 2015. Sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah : Perilaku hidup sehat. Lingkungan sehat Upaya kesehatan Manajemen pembangunan kesehatan Derajat kesehatan

Untuk dapat mencapai tujuan, penyelenggaraan upaya

kesehatan perlu memperhatikan kebijakan umum sbb: Meningkatkan kerjasama lintas sektor Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan

kemitraan swasta Peningkatan kesehatan lingkungan Peningkatan upaya kesehatan Peningkatan sumber daya kesehatan Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan Peningkatan lingkungan sosial budaya

KESIMPULAN Pembangunan kesehatan nasional memiliki visi misi:

Indonesia Sehat 2015 Rumusan pembangunan kesehatan ini diwujudkan

dalam rumusan MDGs yang meliputi delapan unsur pokok pembangunan.