Manajemen Sumber Daya Manusiamohiqbal.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files...Contoh Hak Paten ....
-
Upload
phungkhuong -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Manajemen Sumber Daya Manusiamohiqbal.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files...Contoh Hak Paten ....
HAK PATEN Hak kekayaan industri
Mohammad Iqbal
1 Based-on slide Tony Soebijono & Agus
Riyanto, SH, LL.M
H A K P A T E N Kuliah Ini Banyak Mengambil Materi dari
UU NO. 14 Tahun 2001
tentang
P A T E N
Apa itu PATEN
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil Investasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Investasinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (Pasal 1 ayat 1 UU NO : 14 / 2001 tentang
PATEN
Paten
- First to file
system
Paten
(UU 14/2001)
Invensi yang baru
Unsur noveity
Mengandung langkah
inventif
Dapat diterapkan
Dalam industri
Paten 20 tahun
Paten sederhana:
10 tahun
(tidak dapat diperpanjang) Teknologi
HAK INVENTOR – PEMEGANG PATEN
Eksklusif melaksanakan sendiri atau memberikan izin pihak lain
HAK PATEN Hak yang diberikan kepada seorang penemu (inventor) atas temuannya (invensi) di bidang teknologi
Teknologi
Penerapan ilmu pengetahuan yang berupa teknik, solusi atau pemecahan masalah terhadap satu persoalan tertentu
Pengertian Hak Paten [UU No. 14 Thn 2001]
Contoh Hak Paten
Layar Sentuh iPhone
Peroleh Hak Paten
Sumber: TEMPO Interaktif
Apple memenangkan hak paten (US Patent) dari para pesaingnya, untuk kontrol layar sentuh yang digunakan di iPhone. Hak Paten bernomor 7.479.949 diberikan kepada bos Apple, Steve Jobs, karena metode yang digunakan di ponsel tersebut.
Metode ini adalah deteksi terhadap satu atau lebih sentuhan jari di layar iPhone untuk memberi perintah ke perangkat komputasi. Perintah yang diberikan dengan ibu jari itu bisa menyentuh, memutar atau menyebarkan. Layar iPhone juga bisa dirotasi, atau memperbesar gambar.
Apple Chief Operating Officer, Tim Cook mengaku percaya bahwa iPhones adalah “kompetisi di tahun-tahun ke depan.” Dengan hak paten itu, pihaknya akan waspada agar para pesaing tidak merebut hak kekayaan intelektual tersebut dari Apple. “Menurut kami, kompetisi adalah baik,” ujar Cook. “Kami siap menantang siapapun.”
Cook tak menyebut secara spesifik siapa pesaing yang dimaksud itu. Meski pernyataan Cook ini dibuat saat menjawab pertanyaan terkait ponsel layar sentuh PalmPre, yang diperkenalkan di ajang Consumer Electronics Show tiga pekan lalu. Hak paten ini sendiri sebenarnya telah dikeluarkan pekan lalu, sehari sebelum Apple mengumumkan keuntungan besarnya 21 Januari lalu.
Contoh Hak Paten
adalah seorang yang secara sendiri
atau beberapa orang yang secara
bersama-sama melaksanakan ide
yang dituangkan ke dalam kegiatan
yang menghasilkan invensi (temuan).
Apa Itu Inventor
Invensi adalah ide Investor yang
dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi dapat berupa produk
atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
Apa Itu Invensi ?
Lisensi
Lisensi adalah ijin yang diberikan oleh
pemegang hak paten kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian pemberian hak
untuk menikmati manfaat ekonomi dari
suatu paten
Disebut apa ya
ijin pemegang paten ?
SIM ? KTP ? IMB ?
Pemegang Paten adalah Investor sebagai
pemilik Paten atau pihak yang menerima
hak tersebut dari pemilik Paten atau
pihak lain yang menerima lebih lanjut hak
tersebut, yang terdaftar dalam Daftar
Umum Paten.
Siapa ya Pemegang Paten
Keuntungan Sistem Paten
• Membantu menggalakkan perkembangan teknologi pada
suatu negara dihargai dan tidak dijiplak.
• Membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi
tumbuhnya industri lokal
• Membantu perkembangan teknologi dan ekonomi dengan
fasilitas lisensi
• Adanya alih teknologi
Dr. Jean-Paul Clozel, founder of Switzerland’s Actelion Pharmaceuticals Ltd.,
a pioneering biotechnology company – the Ernst & Young World Entrepreneur Of The Year 2008
beginning of 2007 has sales of over 550 Million dollars
Keuntungan Sistem Paten
• Alat perlindungan menjamin hak komersialisasi
• Peringatan kepada pihak yang berniat melanggar
• Advertensi untuk meningkatkan value produk
• Alat monopoli perdagangan
• Informasi paten sebagai referensi pengembangan lebih lanjut
• Informasi paten merupakan informasi strategi riset suatu perusahaan
FUNGSI HAK PATEN
INVENSI YANG DAPAT DIBERIKAN PATEN
1. Invensi yang baru dan mengandung langkah
inventif serta dapat diterapkan dalam industri
2. Dianggap baru saat diajukan tidak sama dengan
teknologi sebelumnya
3. Teknologi sebelumnya telah diumumkan di
Indonesia/luar negeri dalam tulisan, uraian
lesan/peragaan/cara lain yang memungkinkan
seorang ahli melaksanakan invensi.
Invensi yang Tidak Dapat Dipatenkan?
Yang tidak dapat diberikan perlindungan paten
adalah (UU Paten, pasal 7) :
Proses atau produk yang pengumuman dan
penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau
kesusilaan. Contoh : kloning.
Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan
dan/atau pembedahan yang diterapkan terhadap
manusia dan/atau hewan.
Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika.
Semua mahluk hidup, kecuali jasad renik. Proses
biologis yang esensial untuk memproduksi
tanaman atau hewan, kecuali proses mikrobiologis
Invensi yang Tidak Dapat Dipatenkan?
Invensi yang baru
tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya
Belum diumumkan di Indonesia atau di luar Indonesia dalam satu tulisan, uraian lisan atau melalui peragaan atau dengan cara lain yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan invensi tersebut
Belum diungkapkan sebelum tanggal penerimaan atau tanggal prioritas
Contoh Dokumen Paten
1. Yang berhak memperoleh paten adalah inventor atau yang
menerima lebih lanjut hak inventor yang bersangkutan.
2. Invensi dibuat bersama-sama milik bersama.
3. Ciptaan yang dikerjakan dalam lingkungan dinas/kerja
milik dinas kecuali ada perjanjian
4. Jika ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri yang
diciptakan lebih dari 1 orang penciptanya orang yang
memimpin/ mengawasi, jika tidak ada pencipta adalah tim
itu
SUBJEK PATEN
5. Dirancang seseorang dikerjakan orang lain
yang merancang
6. Ciptaan yang dikerjakan dalam hubungan
kerja/lingkungan dinas milik dinas kecuali ada
perjanjian berhak mendapat imbalan
7. Dibuat dalam hubungan kerja atau pesanan hak
cipta milik pembuat kecuali ada perjanjian
berhak mendapat imbalan
SUBJEK PATEN
IMBALAN ITU DAPAT BERUPA
1. Dalam jumlah tertentu sekaligus
2. Prosentase
3. Gabungan keduanya (1 dan 2), dengan hadiah
atau bonus
4. Bentuk lain yang disepakati para pihak
5. Kalau tidak ada kata sepakat No. 1-4 maka
pengadilan niaga tidak menghapus hak
inventor
HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN
1. Memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang
dimilikinya.
a. Dalam hal paten produk: membuat, menggunakan,
menjual, mengimpor, menyewakan dll.
b. Dalam hal paten proses: menggunakan proses produksi
yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lain.
2. Tanpa mengurangi ketentuan No. 1 maka pemegang
paten WAJIB membuat produk/menggunakan proses di
Indonesia, kecuali untuk regional
HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN
5. Untuk pengelolaan kelangsungan berlakunya paten dan
pencatatan lisensi, pemegang paten atau penerima
lisensi wajib membayar biaya tahunan.
6. Pengecualian bagi pemegang paten WAJIB membuat
produk/menggunakan proses di Indonesia, jika
pembuatan produk atau proses hanya layak untuk
regional
Paten dibagi atas dua bentuk
1. Paten Biasa
2. Paten Sederhana
Merupakan invensi di bidang teknologi yang dapat berupa produk, atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses
Merupakan invensi di bidang teknologi yang mengutamakan kemanfaatan dari bentuk atau model sebagai fungsi pemecahan masalah
Perbedaan Paten Biasa & Paten Sederhana Menurut UU Paten
No Uraian Paten Paten Sederhana
1. Yang diperiksa
Kebaruan (novelty), langkah inventif, dapat diterapkan
dalam industri
Kebaruan (novelty)
2 Masa Berlaku
20 tahun, terhitung sejak penerimaan permintaan paten
10 tahun, terhitung sejak tanggal pemberian paten
3 Jumlah Klaim
1 (satu) atau lebih dari satu 1 (satu)
Sistem Pendaftaran Paten
Ada 2 macam sistem pendaftaran paten, yaitu :
1. Sistem First to File
suatu sistem yang memberikan hak paten bagi mereka yang
mendaftar pertama atas invensi baru sesuai dengan
persyaratan.
2. Sistem First to Invent
suatu sistem yang memberikan hak paten bagi mereka yang
menemukan inovasi pertama kali sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan
Sistem First-to-File Dalam Paten • Sistem first-to-file adalah suatu sistem pemberian paten yang
menganut mekanisme bahwa seseorang yang pertama kali mengajukan permohonan dianggap sebagai pemegang paten, bila semua persyaratannya dipenuhi.
• Sistem paten yang diterapkan di Indonesia menganut sistem first-of-file, dalam pasal 34 UU No.14 Tahun 2001 disebutkan bahwa “Apabila untuk satu invensi yang sama ternyata diajukan lebih dari satu permohonan paten oleh pemohon yang berbeda, hanya permohonan yang diajukan pertama atau terlebih dahulu yang dapat diterima".
• Suatu permohonan paten sebaiknya diajukan secepat mungkin mengingat sistem paten Indonesia menganut sistem-of-file. Akan tetapi pada saat pengajuan, maka uraian lengkap dari penemuan itu haruslah secara lengkap menguraikannya/ mengungkapkan penemuan tersebut
PROSEDUR PERMOHONAN PATEN
(MENURUT UNDANG-UNDANG PATEN NO. 14 TAHUN 2001)
Komisi Banding Paten
DIkoreksi
Permohonan
Pemeriksaan Persyaratan
Pengumuman
Ada Keberatan?
Permohonan Pemeriksaan
Ada Permohonan
Ditarik
Ada Kekurangan Ditarik
Disetujui
Pemberitahuan Ada Ketidakjelasan
Permohonan Banding
Ada Perbaikan
Ditarik
Sertifikat Paten
Diterima
Keputusan
Dicatat dalam Daftar Umum Paten
dan Diumumkan dalam Berta Resmi
Paten
Ditolak
Gugatan
Pengadilan Niaga
Kasasi
Pemeriksaan Subtantif
Ditolak
Keberatan Keputusan
Bahan Pertimbagan
untuk Pemeriksaan
Subtantif
Sanggahan
PERMOHONAN PATEN
1. Paten diberikan berdasar permohonan
2. Permohonan paten hanya untuk satu invensi atau beberapa
invensi yang merupakan satu kesatuan
3. Permohonan diajukan dengan membayar biaya kepada Direktorat
Jendral
4. Apabila pengajuan tidak dilakukan oleh inventor maka harus
disertai dengan pernyataan yang sah
5. Permohonan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
kepada Direktorat Jendral
PENGUMUMAN PATEN
• Diumumkan paling lama 18 bulan sejak tanggal
penerimaan
• Pengumuman dilakukan dengan menempatkan
dalam berita resmi paten yang diterbitkan secara
berkala oleh Dirjen
• Pengumuman dilaksanakan selama 6 bulan untuk
paten kompleks dan 3 bulan untuk paten sederhana
• Setiap pihak dapat melihat pengumuman dan dapat
mengajukan keberatan secara tertulis dengan
mencantumkan keberatan.
• Pemohon dapat mengajukan sanggahan dan penjelasan
terhadap pandangan dan atau keberatan tersebut kepada
Dirjen.
• Dirjen menggunakan keberatan dan sanggahan sebagai
bahan untuk melakukan pemeriksaan substantif.
PENGUMUMAN PATEN
UPAYA HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PATEN
1. Apabila ada produk yang diimpor ke Indonesia,
sementara proses sudah dipatenkan dengan UU di
Indonesia maka pemegang paten proses dapat
melakukan upaya hukum.
2. Dalam upaya hukum ini maka bergantung pada
pemegang paten dalam hal penuntutan
Pembatalan Paten
• Pembatalan paten diatur dalam Pasal 88 sampai dengan Pasal 98 UU No. 14 Tahun 2001 :
• Batal demi hukum, apabila pemegang paten tidak membayar biaya tahunan (Pasal 88);
• Batal atas permohonan pemegang paten (Pasal 90);
• Batal karena gugatan (Pasal 91);
• Akibat pembatalan paten menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan hal-hal lain yang berasal dari paten tersebut (Pasal 95).
Pengalihan Hak Paten
Paten atau pemilikan paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena :
1) Pewarisan. 2) Hibah. 3) Wasiat.
4) Perjanjian tertulis; atau
5) Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Paten dapat dialihkan dengan beberapa cara yakni : Pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan undang-undang
Lisensi Paten Pengalihan paten dengan
satu perjanjian lisensi
Eksklusif
Non Eksklusif
Lisensi wajib Pengalihan paten dengan satu lisensi yang
diwajibkan bagi pemilik atas ketetapan
Ditjend HKI
Pengalihan Hak Paten
Jangka Waktu Paten
• Menurut ketentuan UU No. 14 Tahun 2001, jangka
waktu berlakunya suatu paten adalah :
• Paten diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi (Pasal 8);
• Untuk paten sederhana jangka waktunya adalah 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi (Pasal 9).
Yang Harus
Dihindari
Yang dihindari sebelum mengajukan permintaan Paten
pengungkapan atau mempublikasikan secara umum
hasil penelitian atau penemuan dalam jangka waktu
lebih dari 6 (enam) bulan sebelum permintaan
paten diajukan.
Pengungkapan suatu hasil penelitian atau penemuan
3 cara :
1. Melalui penguraian teknik dengan tulisan yang dipublikasikan.
2. Melalui penguraian produk dan atau cara penggunaannya di
depan umum.
3. Melalui pameran produk, dapat berupa suatu pameran
internasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau
diakui sebagai resmi atau berupa suatu pameran nasional di
Indonesia yang resmi atau diakui sebagai resmi.
BAGAIMANA JIKA INVENSI TIDAK DIPATENKAN?
• Tetapi tetap dapat menjadi rahasia, maka
inventor dapat mencari bentuk
perlindungan lain, misalnya RAHASIA
DAGANG.
• Contoh kasus yang terjadi pada Coca Cola.
Apa itu
Klaim ??
Klaim
bagian terpenting dari suatu
invensi (penemuan) yang
dimintakan perlindungan, dan
di dalam klaim diungkapkan
semua kelebihan teknik dari
invensi tersebut.
inovasi yang akan didaftarkan
Suatu invensi yang akan dimintakan perlindungan hak
paten terlebih dahulu harus melalui proses penelitian
dan pengembangan
Apa yang harus dilakukan inventor (penemu) sebelum mengajukan permintaan paten ?
• Melakukan penelusuran (searching) informasi paten
• Melakukan analisa, apakah ada ciri khusus dari invensi
yang akan diajukan untuk mendapat perlindungan hak
paten dibandingkan dengan invensi terdahulu.
• Mengambil keputusan, jika invensi tersebut ternyata
memang ada nilai kebaruan dari pada invensi terdahulu,
maka sebaiknya diajukan untuk mendapat perlindungan
hak paten dan jika tidak seyogyanya tidak perlu diajukan
untuk menghindari kerugian biaya pendaftaran paten
Bahan Pustaka
Artikel tentang PATEN, karya Prof.Ir. Sukandar Rumidi, M.Sc.,Ph.D (Pusat Pelayanan HaKI)
• H.OK, Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual (Intelectual Property Rights), RajaGrafindo Perkasa, Jakarta, 2003
• Rachmadi Usman, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual, Alumni, Bandung, 2003
http://budi.insan.co.id/presentations http://www.dgip.go.id http://www.uspto.gov http://www.jpo.gov http://www.epo.gov