MANAJEMEN PERUBAHAN
-
Upload
andrie-veloce -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of MANAJEMEN PERUBAHAN
MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN
PEMERINTAH DAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI ERA
GLOBALISASI
A. GLOBALISASI
Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa
Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata
global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa
dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan
sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran,
gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa
pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain.
Globalisasi berhubungan dengan integrasi ekonomi, kebijakan internasional dan
lintas wilayah, pertukaran atau aliran ilmu pengetahuan, kestabilan dan
keseimbangan kebudayaan, perkembangbiakan, hubungan dan penggunaan
kekuasaan. Oleh karena pengertian globalisasi yang berbeda untuk setiap situasi,
Martin Khor, mendefinisikan globalisasi sebagai colonization concurrently.
Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan
sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses
tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan
transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.
Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang
sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga
dampak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena seruban
budaya baru dari luar.
Dampak Globalisasi
Dampak Positif:
a. Memperoleh informasi dan penambahan ilmu pengetahuan alam maupun
sosial akan mudah dijangkau bagi setiap individu di berbagai belahan
dunia manapun.
b. Jalinan komunikasi akan semakin mudah dan semakin canggih.
c. Mobilitas yang tinggi akan memudahkan siapapun di era globalisasi akan
mudah dalam melakukan perjalanan baik perjalanan jauh maupun
perjalanan pendek dengan adanya alat transportasi yang semakin beragam.
d. Sikap kosmopolitan ataupun toleransi antara satu individu dengan yang
individu lain akan meningkat
e. Perkembangan ekonomi, sosial dan budaya dengan globalisasi ini akan
membawa individu semakin semangat dalam meningkatkan potensi
dirinya.
f. Pemenuhan kebutuhan yang semakin kompleks dan tidak terbatas sedikit
demi sedikit akan mulai terpenuhi secara berkala pada era globalisasi.
g. Meningkatnya kemampuan teknologi di suatu negara.
Dampak Negatif:
a. Masyarakat yang konsumtif.
b. Segala informasi tidak tersaring untuk informasi baik maupun informasi
buruk.
c. Pemborosan dan perilaku yang menyimpang dari adat ketimuran.
d. Lebih condong pada budaya barat sehingga budaya pribadi sering
ditinggalkan.
e. Sikap individualis dan menutup diri sering terjadi pada individu yang
mengikuti arus globalisasi secara terus-menerus.
f. Kesenjangan sosial semakin besar.
g. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
B. STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Program Perindustrian
1. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
2. Pengembangan Klaster Industri
3. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
4. Pengembangan dan Pembinaan OVOP
5. Pengembangan Industri Kreatif dan Sentra Industri Kecil
Program Perdagangan
1. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2. Peningkatan Iklim Usaha Perdagangan
3. Peningkatan Kompetensi SDM Bidang Perdagangan
4. Peningkatan Sarana/Prasarana Perdagangan
5. Penguatan Sistem Logistik Daerah
6. Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri
7. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
8. Sistem Informasi Pengembangan Kemitraan
STRATEGI :
1. Pengembangan industri inti/unggulan daerah yang mempunyai kearifan
lokal
2. Peningkatan integritas perdagangan antar pulau dan antar wilayah melalui
pengembangan jaringan retribusi perdagangan untuk mendorong
kelancaran arus barang sehingga ketersedian barang dan kestabilan harga
dapat terjangkau
3. Peningkatan pertumbuhan ekspor barang, jasa dan peningkatan daya saing
4. Peningkatan pembangunan sumber daya industri yang meliputi
pembangunan sumber daya manusia, Pengembangan dan pemanfaatan
teknologi industri, pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi
5. Memberikan kemudahan dan pelayanan administrasi dan dokumen ekspor
6. Punish & Reward
7. Memperkuat Sistem Informasi antar pelaku usaha, pemerintah dan
eksportir
8. Memperkuat jaringan pemasaran industri hilir
9. Mengembangkan produk hilir yang memiliki nilai tambah yang tinggi dan
ramah lingkungan
10. Pengembangan daerah hulu, yang berfungsi menyediakan bahan baku
untuk industri hilir
11. Menjaga kebersinambungan produksi industri hilir
12. Percepatan Pembangunan Industri Hulu dan Industri Hilir
13. Dukungan & Kerjasama pemantapan simpul
14. Dukungan & Kerjasama Pemantapan Jaringan
15. Dukungan & Kerjasama Pemantapan Fasilitas
16. Mengarahkan inovasi energi industri hilir
17. Mengarahkan inovasi air baku industri hilir
18. Memaksimalkan bahan baku menjadi bahan jadi
19. Kerjasama efisiensi produk dan menetapkan referensi efisiensi produk
yang sesuai dengan kebutuhan daerah
KEBIJAKAN :
1. Mendorong dan menfasilitasi pengembangan dan peningkatan industri
yang berorientasi pemberdayaan masyarakat.
2. Menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang dosmetik serta tercipta
iklim usaha yang sehat.
3. Meningkatkan daya saing produk ekspor non migas untuk mendorong
peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor serta peningkatan
keberagaman, kualitas produk ekspor.
4. Meningkatkan nilai tambah dan pertumbuhan industri pengolahan,
kapasitas teknologi industri dan kualitas sumberdaya manusia.
5. Penguatan ekspor.
6. Penguatan Nilai tambah.
7. eksploitasi Sumber /Bahan Baku Utama.
8. Penguatan Industri Hulu & Antara untuk mendukung eksistensi industri
hilir.
9. Dukungan Logistik.
10. Pemanfaatan Energi & Infrastruktur.
11. Penguatan Daya Saing dan daya jelajah .
12. Dukungan Modal & Sumber daya Manusia.
13. Lokalisasi industri hilir.
14. Pemulihan lingkungan.
SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH DAN TANTANGAN
C. MANAJEMEN STRATEGI YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai gabungan antara seni dan ilmu
dalam hal mengformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
keputusan–keputusan lintas fungsi, yang memungkinkan suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya di masa datang. Secara tidak langsung definisi manajemen
strategi adalah menyatukan atau menggabungkan manajemen pemasaran,
keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi
komputer untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi
Strategi perusahaan pada hakekatnya adalah upaya mempertahankan diri
dengan membentuk keunggulan bersaing melalui berbagai cara. Manajemen
strategi dapat dikatakan sebagai manajemen keseluruan organisasi yang
menyangkut arah perusahaan ke masa yang akan datang. Manajemen ini akan
memberikan kerangka untuk menejemen operasional. Manajemen strategi
berorientasi kepada lingkungan bisnis yang komplek, berpedoman pada tujuan
yang jelas, dengan memanfaatkan cara atau sarana yang dikembangkan secara
baik, sambil memanfaatkan kesempatan yang terbuka. Manajemen strategi
bertalian dengan pengambilan keputusaan tentang strategi yang di ambil dan
perencanaan bagaimana strategi tersebut akan dilaksanakan. Menurut Sapiie
dalam Manajemen Indonesia (1993) kegiatan manajemen strategi dapat dibagai
dalam tiga bidang :
1. Analisa strategi : untuk mengetahui posisi pada saat ini.
2. Pemilihan strategi berhubungan dengan formulasi dan evaluasi dari
berbagai alternatif strategi serta pengambilan keputusan tentang strategi
yang dipilih.
3. Strategi implementasi ditujukan untuk melaksanakan strategi yang dipilih.
Model Manajemen Strategi.
Kelompok strategi adalah sekelompok perusahaan yang menerapkan strategi yang
sama atas pasar sasaran tertentu. Karena dunia mengarah ke suatu ekonomi global,
maka perusahaan harus menjadi lebih terspesialisasi / terfokus.
Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk
menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka. Mereka
telah menciptakan internet untuk memudahkan karyawan untuk saling download
dan upload informasi ke dan dari komputer induk milik perusahaan. E-commerce
lebih spesifik daripada e-bisnis; artinya, selain memberikan informasi kepada
pengunjung tentang perusahaan, sejarahnya, kebijakan, produk, dan peluang
kerjannya, perusahaan dan situ situ menawarkan untuk melakukan transaksi atau
mempermudah penjualan produk dan jasa online. Pada gilirannya E-commerce
memberikan peluang munculnya e-marketing dan e-purchasing.
Manajemen strategi dalam menghadapi era globalisasi
Pengendali utama perekonomian baru diantaranya teknologi, globalisasi dan
deregulasi pasar. Ada empat pengendali utama yang melandasi perekonomian
baru: digitaslisasi dan koniktivitas, disintermediasi dan reintermediasi,
kustomisasi dan kustomerisasi, konvergendi industri.
1. Digitalisasi dan konektivitas.
Dewasa ini kebanyakan peralatan dan system beroperasi dengan informasi
digital yang mengubah teks, data, suara dan gambar kedalam arus nol dan satu
yang dapat dikombinasikan kedalam bit dan dikirimkan dari peralatan tertentu
keperalatan lain. Supaya bit bisa mengalir dari satu pealatan dan lokasi
keperalatan dan lokasi lainnya, diperlukan jaringan komunikasi berkabel atau
tanpa kabel. Internet “jalan raya informasi” dapat mengirim bit dengan kecepatan
luar biasa dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
2. Disintermediasi dan reintermediasi.
Kapabilitas atau kemampuan teknologi baru telah mengakibatkan ribuan
wirausahawan meluncurkan dot-com dengan harapan menemukan peluang emas.
3. Kustomisasi dan kustomerisasi.
Perekonomian baru didukung oleh bisnis informasi. Informasi memiliki
keunggulan karena di-diferensiasi, di-kustomisasi, di-personalisasi dan
disampaikan melalui jaringan kerja dengan kecepatan yang mengagumkan.
Kustomisasi berarti bahwa perusahaan mampu memproduksi barang yang
terdiferensiasi secara individual baik yang dipesan dengan kehadiran orang itu,
melalui telepon atau online.kustomisasi perusahaan disebut kustomerisasi.
4. Konvergensi industri.
Batasan-batasan industri semakin tidak jelas. Misalnya perusahaan-
perusahaan farmasi, pada suatu saat sesungguhnya adalah perusahaan kimia
sekarang sudah menambah kapasitas riset bioginetik untuk menemukan obat baru,
kosmetik baru dan makanan baru (bahan-bahan bergizi).
Menghadapi dunia yang tak teramalkan (unpredictable world) sangat
kompleks dan penuh ketidakpastian Strategi yang dirumuskan dapat saja tidak
terpakai akibat perubahan yang tak terduga. Strategi harus responsif secara cepat
terhadap perubahan yang mendadak. Beberapa manajemen strategik yang dapat
digunakan perusahaan-perusahaan dalam menghadapi era globalisasi diantaranya
adalah :
1. Aliansi strategik global dengan lini yang luas.
Yaitu perjanjian kerjasama antara perusahaan yang bukan pesaing atau
pesaing satu sama lain. Tujuannya antara lain adalah untuk: alat memasuki pasar
asing, membagi beban fixed costs dan resiko pembuatan produk baru, saling
melengkapi skill dan assets (distinctive competencies), mengatasi hambatan
hukum dan perdagangan, memperluas lingkup operasi yang ada, mengurangi
resiko dan biaya memasuki pasar baru. Dalam lingkungan global yang baru
dengan persaingan yang lebih besar atas produk dan pilihan, pilihan yang semakin
banyak, kemitraan bukan hanya merupakan suatu pilihan perencanaan melainkan
juga kebutuhan strategis.
2. Strategi Korporasi.
Perhatian utama setrategi korporasi ialah mengenali era bisnis di mana
perusahaan harus memusatkan perhatian untuk beroperasi dan bersaing untuk
maksimisasi profit dalam jangka panjang, antara lain perusahaan dapat
memusatkan perhatian hanya pada satu area bisnis, keuntungan utama bila
konsentrasi pada satu area bisnis ialah agar dapat memanfaatkan seluruh sumber
daya untuk sukses bersaing di bisnis yang di pilih. Strategi ini terutama sesuai
untuk industri yang tumbuh cepat yang membutuhkan sumber daya besar dan
prospek laba besar. perusahaan dapat juga melakukan diversifikasi kebeberapa
bisnis lainnya seperti halnya Rockwell Internasional (pada opening case) yang
mengembangkan bisnis komponen elektronika dan otomotif.
3. Analisis lingkungan eksternal.
Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit bisnis
pelu juga memiliki keahlian tertentu yang menarik dilingkungannya, unit bisnis
perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang
tersebut. Tiap-tiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya
secara priodik.
4. Analisis lingkungan internal.
Lingkungan internal (Lingkungan dalam perusahaan). Analisa lingkungan
internal dalam organisasi bertujuan untuk menilai atau mengidentifikasikan
kekuatan dan kelemahan dari masing-masing devisi seperti : Produksi, riset dan
pengembangan (R & D), pemasaran, distribusi, perencanaan, keuangan,
administrasi, sunber daya manusia (SDM).
5. Strategi Tingkat bisnis.
Business level strategy adalah langkah yang ditempuh oleh para manager
dalam memanfaatkan sumberdaya dan kompetensi perusahaan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif terhadap suatu persaingan didalam industri. Dasar
perumusan BLS adalah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan), kelompok
pelanggan (siapa yang membutuhkan) dan distinctive competencies (kompetensi
yang menonjol) untuk merespon kebutuhan pelanggan.
6. Strategi Fokus
Memfokuskan pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan
sepesialisasi. Misalnya pasar “orang kaya”, petualang, vegetarian, mobil balap,
mobil angkutan dan lain sebagainya.
7. Strategi Internasional
Menciptakan nilai dimata internasional dengan mentransfer skill dan
produk bernilai tinggi, produk yang khas dibuat di Negara asal dan di jual di
Negara lain. Strategi ini hanya sesuai bila pasar asing tidak memiliki distinct
competency, dan tekanan untuk reduksi harga dan respon lemah. Bila tekanan
meningkat strategi ini menjadi tidak sesuai.
8. Strategi multidomestik
Mengupayakan respon lokal maksimal, menyesuaikan produk pada
kondisi-kondisi lokal. Strategic multidomestik cenderung membentuk semua
fungsi dan cenderung memiliki biaya tinggi, cocok dipakai bila ada tekanan berat
untuk respon lokal tetapi tekanan reduksi biaya kecil.
9. Restructuring strategy.
Strategi menciutkan scope perusahaan dengan meningkatkan area bisnis
tertentu.
10. Strategi Akuisi
Bila perusahaan tidak memiliki kompetensi untuk bersaing; membeli perusahaan
yang sudah berada di dalam industri dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Akuisi dipandang kurang beresiko di banding internal new ventures, karena ada
data kinerja perusahaan yang diakuisi. Akuisi sesuai untuk industri dimana
barriers to entry sangat tinggi. Pada dasarnya semua strategi dalam dunia bisnis
bertujuan untuk memenangkan bisnis dari persaingan, merebut pasar dan
meningkatkan pertumbuhan.
Persaingan pasar
Dalam era globalisasi diabad 21 ini, persaingan tidak hanya tersebar luas
melainkan juga bertumbuh lebih habat setiap tahun. Karena pasar telah menjadi
begitu bersaing, memahami pelanggan saja sudah tidak cukup lagi. Perusahaan
harus mulai memberi perhatian besar pada para pesaing mereka.
Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan yang menentukan daya
tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu. Lima
kekuatan persaingan tersebut adalah: para pesaing industri, calon pendatang,
subtitusi, pembeli, pemasok. Lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut
adalah:
1. Ancaman persaingan segmen yang kuat.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memilih pesaing yang
banyak, kuat atau agresif, bahkan lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil
atau menurun sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk
bersaing.
2. Ancaman pendatang baru.
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk
masuk dan keluarnya. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki
hambatan untuk keluar yang rendah
3. Acaman produk subtitusi.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat subtitusi produk yang
aktual atau potensial. Subtitusi membatasi harga dan laba.
4. Ancaman kekuatan posisi tawar pembeli.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan
posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan
posisi tawar pembeli berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau
terorganisasi. Pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul
yang tidak dapat ditolak oleh para pembeli yang kuat.
5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan
mampu menaikan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para
pemasok cenderung lebih kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi,
terdapat sedikit subtitusi, produk yang di pasok merupakan input yang penting,
biaya perpindahan pemasok yang tinggi. Pertahanan terbaik adalah membangun
hubugan win-win dengan para pemasok atau memakai berbagai sumber pasokan.
Agar dapat memenangkan persaingan pasar diabad 21 ini perusahaan perlu
mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing
pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. little, perusahaan akan
menduduki satu dari enam posisi persaingan di pasar sasaran.
1. Dominan.
Perusahaan ini mengandalkan prilaku pesaing lain dan mempunyai pilihan
yang luasatas pilihan-pilihan strategis.
2. Kuat.
Perusahaan ini dapat mengambil tindakan independent tanpa
membahayakan posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi
jangka panjangnya tanpa memperhatikan seperti apa tindakan pesaing.
3. Unggul.
Perusahaan ini mempunyai kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan
peluang yang diatas rata-rata sehingga mampu memperbaiki posisinya.
4. Dapat dipertahankan.
Perusahaan ini bekerja pada level yang memadai yang dapat menjamin
kesinambungan bisnis, tetapi keberadaan perusahaan itu dibiarkan saja oleh
perusahaan yang dominan dan dia mempunyai peluang dibawah rata-rata untuk
memperbaiki posisinya.
5. lemah
perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang
perbaikan. Perusahaan ini harus berubah atau jika tidak berubah maka harus
keluar dari bisnis.
6. Tidak dapat dipertahankan.
Perusahaan ini tidak memiliki kinerja yang memuaskan dan tidak ada
peluang untuk perbaikan.
Penilaian itu membantu perusahaan memutuskan siapa yang akan diserang
di pasar yang pengendaliannya dapat diprogram (programmable control market).
Secara umum setiap perusahaan harus memantau tiga variable ketika menganalisis
para pesaingnya:
1. Pangsa pasar : Pangsa pesaing atas pasar sasaran
2. Pangsa ingatan (share of mind): persentase pelanggan yang menyebut
nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan, “Sebutkanlah perusahaan
pertama di industri ini yang ada dipikiran anda”
3. Pangsa hati (share of heart): presentase pelanggan yang menyebutkan
nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan, “sebutkanlah perusahaan
yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli.
Perusahaan-perusahaan bereaksi secara berbeda terhadap serangan
pesaing. Ada yang lamban menanggapi, ada yang hanya menanggapi jenis
serangan tertentu seperti potongan harga, ada lagi yang bereaksi gesit dan kuat
terhadap serangan apapun. Beberapa industri ditandai oleh relative rukun di antara
para pesaing, dan industri lain ditandai dengan pertempuran yang
berkesinambungan. Bruce Henderson berpendapat bahwa hal itu banyak
bergantung pada “ekuilibrium persaingan”industri.
Kemajuan teknologi baru dan kekuatan pasar baru menciptakan
perekonomian baru, perusahaan dan pemasar perlu menambah alat dan praktik
baru jika mereka mengharapkan keberhasilan. Perekonomian baru menggeser
berapa praktik bisnis perekonomian lama menuju ke pengorganisasian
berdasarkan segmen pelanggan (bukannya hanya berdasarkan produk), bernilai
pada nilai masa hidup pelanggan (bukan pada transaksi), berfokus pada para
pemercaya (dan bukan hanya pada pemegang saham), membuat semua orang
melakukan pemasaran, membangun merek melalui prilaku (bukan hanya iklan),
berfokus pada mempertahankan pelanggan, mengukur kepuasan pelanggan, dan
menyediakan janji tetapi memberikan lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.apapengertianahli.com
www.zonasiswa.com
http://www.g-excess.com/pengertian-dampak-dan-contoh-contoh-globalisasi.html
http://www.visec.info/2014/12/globalisasi-dan-masyarakat-indonesia.html
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-globalisasi-penyebab-dampak-
globalisasi.html
http://febriamartasiska.blogspot.co.id/2010/01/manajemen-strategi-dalam-
menghadapi-era.html
http://repository.ubaya.ac.id/43/1/Art0002_Rina.pdf
MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG
DITERAPKAN PEMERINTAH DAN PERUSAHAAN
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Dosen Pendamping : Agatha Septianna S.R., S.E, M.Si.
Disusun oleh :
1. Sudono Wijaya (13.2.050)
2. Herbianta May (13.2.055)
3. Arizal Joni (13.2.503)
Mata Kuliah : Manajemen Perubahan
Jurusan : Manejemen
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITASPalembang
2015