MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE...

87
MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam Program strata (S1) Dalam Ilmu Syari’ah Disusun Oleh: Ela Purwaningsih 072411025 EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE...

Page 1: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH

BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT

NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT)

CABANG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam

Program strata (S1) Dalam Ilmu Syari’ah

Disusun Oleh:

Ela Purwaningsih 072411025

EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

ii

Dr. H. Musahadi M.Ag Jl. Permata II/62 Ngaliyan Semarang Ahmad Furqon, LC. M.Ag Jl. Karonsih timur raya V/128 Ngaliyan, Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks. Kpd Yth.

Hal : Naskah Skripsi Dekan Fakultas Syariah

A.n. Sdri. Ela Purwaningsih IAIN Walisongo Semarang

Di Semarang

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini

saya kirim naskah skripsi saudari :

Nama : Ela Purwaningsih

Nomor Induk : 072411025

Judul Skripsi : MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM

MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS

MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL

ZAKAT NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT

DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera

dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang,

Pembimbing I

Dr. H. Musahadi. MAg NIP. 19690709 199403 1 003

Pembimbing II

Ahmad Furqon. LC. M.Ag NIP. 19751218 200501 1 002

Page 3: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

iii

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Ela Purwaningsih NIM : 072411025 Judul : MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM

MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG

Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude/baik/cukup, pada tanggal : dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 tahun akademik 2012/2013.

Semarang,

Ketua Sidang Sekretaris Sidang Rustam DKAH,M.Ag H. Ahmad Furqon, Lc.MA NIP:19690723 199803 1 005 NIP: 10751218 200501 1 002 Penguji I Penguji II Drs. M. Solek,MA Drs.Sahidin,M.Si NIP:19660318 199303 1 004 NIP:19670321 1 199303 1 005 Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Musahadi, M.Ag H. Ahmad Furqon, Lc.MA NIP : 1960709 199403 1 003 NIP: 10751218 200501 1 002

Page 4: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan atau

dikutip secara langsung dari sumbernya.

Semarang,

Penulis,

Ela Purwaningsih NIM: 072411025

Page 5: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

v

MOTTO

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih

yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah

melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah

Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

(QS. Al-Baqarah (2) : 261)

Page 6: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

vi

ABSTRAK Zakat memiliki peran penting dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat, dan mengandung hikmah atau manfaat yang besar dan mulia, tidak hanya bagi orang yang berzakat (muzakki), dan penerimannya (mustahiq), namun juga bagi masyarakat sekitar secara keseluruhan. DPU-DT menghadirkan program zakat produktif dan solutif untuk masyarakat dhuafa, diantaranya dalam program Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (Misykat) program unggulan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara sistematis, intensif dan berkesinambungan. Dalam program ini, anggota Misykat akan mendapatkan pembiayaan dana bergulir, ketrampilan berusaha, pembinaan mental dan karakter, hingga mereka menjadi mandiri. Secara mekanisme kerja, program Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (Misykat) mulai efektif pada awal tahun 2003. Program ini berbentuk pendidikan/pelatihan usaha dan dana usaha bergulir kepada mustahiq zakat yang memiliki usaha atau motivasi usaha, usia 17-45 tahun, bertempat tinggal tetap dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengkaji pelaksanaan program “Misykat” pada DPU-DT cabang semarang dengan judul: ”MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG”

Penelitian ini memfokuskan pada dua permasalahan, yaitu: (1)Bagaimana Pelaksanaan Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang. (2)Bagaimana Manajemen Pembiayaan Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan lapangan. Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

Hasil penelitian ini adalah Pelaksanaan Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) DPU-DT Cabang Semarang menerapkan program pendistribusian dana zakat yang bersifat produktif sehingga menambah peningkatan ekonomi mustahiq juga melatih kemandirian, serta memacu para anggota untuk meningkatkan usaha agar lebih baik lagi. Zakat yang diberikan secara konsumtif sulit untuk dapat merubah keadaan kaum fakir miskin karena akan habis dikonsumsi dan hal ini akan menjadikan bergantung pada orang lain,sehingga perlu formula baru untuk mencapai tujuan zakat. Dan untuk mencapai tujuan zakat maka cara yang tepat adalah distribusi zakat sebagai pinjaman.Manajemen Pembiayaan menggunakan Pola 2-2-1 dalam perguliran dana akan meminimalisir dan menghindari anggota yang tidak mengembalikan pinjaman dan juga kewajiban untuk mengembalikan pinjaman akan menciptakan rasa tanggung jawab dari mustahiq.

Page 7: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

vii

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan Illahi tanpa batas, dengan kerendahan hati skripsi ini

kupersembahkan kepada orang-orang yang telah memberi arti dalam

perjalananku teruntuk:

Ibunda Tobaroh Tercinta terima kasih atas segala kasih sayang, cinta, doa,

motivasi, serta materi yang telah diberikan. Engkaulah yang mendidik

hingga aku dapat menyelesaikan tugas ini, Engkaulah guru yang paling

mulia, tiada kata lelah untuk menuntunku. Semoga Allah membalas semua

kebaikanmu dengan kasih sayang dan limpahan rahmatNya.

Adikku Tersayang Maslikhah yang selalu memberi keceriaan secerah

mentari canda tawamu yang selalu memberikan inspirasi hatiku. Dan sanak

saudaraku yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

Para Murobi yang mengajari, “Kenalilah Tuhanmu, perbaiki dirimu,

ajaklah orang lain, dan dirikanlah daulah hatimu, niscaya ia akan tegak

dibumimu”

Saudara-saudariku seiman dan seperjuangan yang terjalin dalam Ukhuwah

Islamiyah

Page 8: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur, Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “MANAJEMEN PEMBIAYAAN

PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT

(MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DOMPET

PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG”

dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat serta salam

semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad S A W, beserta keluarga,

sahabat-sahabat dan pengikutnya.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Satu (S.1) dalam jurusan Ekonomi Islam fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun

yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kami sampaikan kepada:

1. Prof. DR. H. Muhibbin, M. Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo semarang.

2. DR. Imam Yahya, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo semarang.

3. Bapak Dr. H. Musahadi. M.Ag, selaku Dosen pembimbing I, serta Bapak

Ahmad Furqon.Lc. M.A, selaku Dosen pembimbing II, yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam menyususn skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberi didikan kepada penulis selama ini.

5. Segenap staf karyawan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo yang telah

memberikan izin dan layanan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 9: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

ix

6. Keluarga Besar Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat

Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang yang telah memberi izin

penelitian khususnya Divisi Misykat yang telah meluangkan waktunya

untuk bekerjasama dalam penelitian yang penulis lakukan.

7. Ibunda Tobaroh sebagai motivator terhebat yang telah mendidik dan

mendewasakan penulis dengan penuh cinta kasih.

8. Adikku Maslikhah yang selalu memberi keceriaan secerah mentari.

9. Sanak saudara yang selalu memberi semangat dan selalu mendoakan

penulis seperti Teteh Anah, Aa Harun, Aa Oim, Om Shoheh, Teteh Oyah,

Iing, Ena, Wa Ipah,Yu Marni dan Mang’I.

10. Para Murobbi yang senatiasa ikhlas memberi doa dan pembinaan

tarbiyah, sehingga membentuk penulis sebagai pribadi yang istiqomah

dan tangguh.

11. Keluarga besar Al-Hamra tercinta (Baitii Jannatii) untuk jenk tri

jazakillah yang selalu setia menemaniku (suka duka bersama...ciee),

Lasmie yang selalu memberikan semangat (ayo nyusul kapan...?), si

kembar Arum dan Asih (kembar tapi beda....yang akur ya....hehe), Fidin

Royyan canda tawamu (yang besar... tak kan terlupa.....hehe), Bilqis (yang

selalu ingin tau ja..hehe), Hany yang manis (so sweet...), Millah yang rajin

belajar (super lucu.....), Azizah yang super sibuk (pulang donk zah...hehe)

serta yang telah pindah Nanik, Nisa, Amal, Eni, Luluk dan Nikmah

jazakumullah khoiron katsiron atas semua motivasi, doa dan bantuan dari

kalian Love U Coz ALLAH....

12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan doa seperti Mba

Ida, Dewi, Azizah, Murwati, Sri, Tarmi, Eni, dan Mba Ani jazakumullah

atas perhatian dari kalian.

13. Ikhwah Fillah Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim Walisongo Semarang

ayo semangat membentuk pribadi muslim dan muslimah yang berkarakter

islami, berakhlak mulia dan juga berprestasi...

14. Keluaraga Besar KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

dan PERSAMMI (Persaudaraan Alumni KAMMI IAIN Walisongo

Page 10: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

x

Semarang) tetap semangat karena perjalanan Dakwah ini jalan panjang

penuh onak dan duri....(Nyanyi)

15. FSMI (Forum Silaturahmi Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang) ayo

ciptakan kampus yang hijau dan islami spirit.....

16. Temen –temen seperjuangan Darul Muharibin 2007 seperti yang sudah

mendahului Ari, Ani Ayu, Murwati, Sair, Yuli, Munif, Romi dan juga

temen-temen yang sedang berjuang ayo semangat Nafi, Dewi, Novi,

Damay, Kandu, Pamuji, Ais, Multazam dll.........

17. Gank Pengusaha Muda EIA 2007 yang selalu membantu, mendoakan dan

memberikan motivasi seperti cinta Ikoh, Kayis, Yuli, Intan, Dwi, Lina,

Erma, Izzah, Ulfa, Aulia, Berlian, Maskun, Toriq, Naja, Adin, Masduki,

Pras,Oby, Aziz, Aan, Aufa dll...........

18. Keluaraga Besar KKN Posko 43 Jawisari seperti Santi, Zulfa, Ani, Dilla,

Dany, Fani, Munir, Agil, Zainal dan Saad.

19. Dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang

telah turut dalam membantu hingga selesainya skripsi ini.

Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi

kelancaran penulisan skripsi ini akan menjadi amal baik serta mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah yang Maha pengasih. Amiin.

Pada Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, karena itu saran dan pendapat yang konstruktif. Akan senang hati

dihargai, demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya penulis.

Semarang,

Penulis

Ela Purwaningsih

Page 11: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ..... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

ABSTRAK PENELITIAN ............................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. … 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 8

C. Tujuan .................................................................................. 8

D. Manfaat ................................................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 9

F. Metodelogi Penelitian ..................................................... …. 13

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 14

BAB II : LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN ZAKAT .............................. 17

1. Pengertian Zakat.............................................................. 17

2. Landasan Hukum Zakat ................................................... 19

3. Tujuan Zakat .................................................................. 24

4. Hikmah dan Manfaat pengelolaan zakat ........................ 24

B. AMIL ZAKAT ..................................................................... 26

C. MACAM ZAKAT ................................................................. 28

D. DISTRIBUSI ZAKAT .......................................................... 31

E. MANAJEMEN PEMBIAYAAN ZAKAT ............................. 32

1. Pengertian Manajemen ................................................... 32

2. Pengertian Pembiayaan ................................................... 33

Page 12: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

xii

3. Tujuan Pembiayaan ........................................................ 34

4. Fungsi Pembiayaan ......................................................... 34

5. Prinsip Pembiayaan ........................................................ 35

BAB III : PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH

BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN

MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI

UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG

SEMARANG.

A. PROGRAM MISYKAT ...................................................... 38

1. Definisi Misykat ............................................................. 38

2. Visi, Misi, Sasaran Dan Indikator Keberhasilan .............. 39

3. Pelaksanaan Program Misykat ........................................ 40

B. MANAJEMEN PEMBIAYAAN MISYKAT ...................... 45

1. Perekrutan Calon Anggota Misykat ................................ 45

2. Mekanisme Pembiayaan Dana Bergulir .......................... 45

3. Simpan Pinjam ............................................................... 47

4. Pendampingan Intensif ................................................... 47

5. Anggota Misykat ............................................................ 48

6. Struktur Misykat ............................................................. 53

BAB IV : ANALISIS TERHADAP PROGRAM MICROFINANCE

SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN

MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI

UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG

SEMARANG

A. Analisis Praktek Program Microfinance Syari’ah Berbasis

Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional

Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (Dpu-Dt) Cabang

Semarang ............................................................................ 54

B. Analisis Manajemen Pembiayaan Program Microfinance

Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil

Page 13: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

xiii

Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (Dpu-

Dt) Cabang Semarang ......................................................... 58

BAB V : PENUTUP

A. KESIMPULAN ...................................................................... 54

B. SARAN .............. ................................................................... 65

C. PENUTUP .......................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam menganjurkan agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang-

orang kaya saja. Hal ini dapat mengakibatkan adanya ketimpangan sosial dan

ketidakmerataan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu Islam, dalam

kepemilikan harta terdapat fungsi sosial yakni zakat, infak dan shodaqoh.

Zakat memiliki peran penting dalam kaitannya dengan pemberdayaan

masyarakat, dan mengandung hikmah atau manfaat yang besar dan mulia,

tidak hanya bagi orang yang berzakat (muzakki), dan penerimannya

(mustahiq), namun juga bagi masyarakat sekitar secara keseluruhan. Peran

zakat bagi terwujudya kesejahteraan sosial ini sangat ditekankan oleh agama

Islam terutama Al-Quran guna tercapai sirkulasi dan distribusi kekayaan dan

harta dalam masyarakat.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari zakat, yaitu dapat mengurangi

kemiskinan, mengatasi kepincangan sosial, meningkatkan harkat hidup,

menimbulkan rasa persaudaraan dan dapat menciptakan kerukunan antar

umat.1

Maka dengan adanya zakat merupakan solusi yang tepat untuk

mewujudkannya. Tujuannya adalah menjadikan perbedaan ekonomi diantara

masyarakat secara adil dan seksama, sehingga yang kaya tidak semakin kaya

1 Departemen Agama, Pedoman Zakat, Jakarta: Proyek Pembinaan Zakat Dan Wakaf,

1993, hlm.15

Page 15: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

2

(dengan tidak memperdulikan masyarakat yang miskin), dan yang miskin

tidak semakin miskin.

Zakat merupakan bukti pernyataan rasa kemanusiaan dan keadaan

persaudaraan Islam, pengikat persaudaraan umat dan bangsa, dan sebagai

penghubung antara golongan kaya dan golongan miskin. Dengan adanya zakat

akan menciptakan tatanan masyarakat yang sejahtera, dimana hubungan

seorang dengan orang lain akan rukun dan damai.2

Pelaksanaan zakat diberikan melalui Lembaga Amil Zakat didasarkan

pada beberapa pertimbangan: pertama, untuk menjamin kepastian dan disiplin

zakat. Sebaliknya jika pelaksanaan zakat itu diberikan oleh muzakki sendiri,

maka nasib dan hak-hak orang miskin dan para mustahiq lainnya terhadap

orang-orang kaya tidak memperoleh jaminan yang pasti. Kedua, menjaga

perasaan rendah diri pada mustahiq apabila berhadapan langsung untuk

menerima haknya dari para muzakki. Ketiga, untuk mencapai kecakapan,

keakuratan dan sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat menurut

skala prioritas. Keempat, untuk memperlihatkan syiar islam dan semangat

penyelenggaraan negara dan pemerintah yang islami.3

Hasil dari pengumpulan zakat tersebut akan didayagunakan kepada

mustahiq sesuai dengan ketentuan agama. Dan orang-orang yang boleh dan

berhak menerima zakat terbagi dalam 8 (delapan) golongan, sebagaimana

Firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah ayat 60:

2 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah

Al-quran, Jakarta: PT Bumi Restu, 1976, hlm.414. 3Abdul Malik Ar-Rahman, Pustaka Cerdas Zakat, Jakarta: Lintas Pustaka, 2003, hlm.122

Page 16: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

3

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”[ QS. At-Taubah: 60].

Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir yaitu orang yang

Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi

penghidupannya; 2. orang miskin yaitu orang yang tidak cukup

penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan; 3. Pengurus zakat yaitu

orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat; 4.

Muallaf yaitu orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru

masuk Islam yang imannya masih lemah; 5. Budak, mencakup juga untuk

melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir; 6. orang berhutang

yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan

tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk

memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampu membayarnya; 7. pada jalan Allah (sabilillah) Yaitu

untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada

yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-

kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain; 8.

orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami

kesengsaraan dalam perjalanannya.

Page 17: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

4

Distribusi zakat berarti distribusi rizki. Zakat merupakan salah satu

upaya meringankan beban hidup kaum lemah dan menciptakan pemerataan

kesejahteraan hidup di dunia. Sistem distribusi zakat secara tepat kepada

mustahiq dan penentuan mustahiq adalah modal utama untuk menekan

kesenjangan kelompok kaya miskin.

Mengacu pada konsep pendistribusian zakat yang berkesinambungan

akan menjadi proses pengalihan kapital, keterampilan dan teknologi secara

terarah dari kelompok kaya kepada kelompok miskin dan lemah. Distribusi

zakat dan konsep syara’ menuntun amil untuk mengarahkan kebijakan

distribusi bukan sebatas meringankan beban hidup kaum lemah, tetapi sampai

pada tingkat memenuhi kebutuhan pokok kaum lemah. Dalam hal situasi dan

kondisi memungkinkan amil memiliki tugas menjadikan kelompok lemah

yang berposisi menjadi mustahiq berubah menjadi muzakki.4 Dibutuhkan

seperangkap aturan hukum untuk memayungi kegiatan amil zakat dalam

menjalankan tugas pemerataan kekayaan tersebut.

Pada tahun 2011 di Indonesia telah disahkan Undang-Undang Zakat

Nomor 23 yang mengatur tentang Pengelolaan Zakat. Pada Undang-Undang

tersebut di jelaskan mengenai arti pengelolaan zakat. Pada ketentuan umum

pasal 1, sebagai berikut:

“Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta

pendayagunaan zakat.”

4 Saifuddin Zuhri, Zakat Kontekstual, CV. Bima Sejati, Semarang, 2000, hlm.24-36

Page 18: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

5

Pada Bab I Pasal 3 Pengelolaan Zakat bertujuan:

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan

zakat; dan

2. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan penanggulangan kemiskinan.

Dalam hal penataan organisasi pengelola zakat, Undang-Undang zakat

menetapkan ada dua bentuk organisasi yaitu: Badan Amil Zakat. Pasal 6

BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan

zakat secara nasional.

Pasal 17 menjelaskan Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat

membentuk LAZ.

LAZ dan BAZ memiliki tugas pokok mengumpulkan,

mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

Kegiatan amil yang memerlukan perhatian khusus adalah

pendayagunaan zakat. Undang-Undang mengatur pandayagunaan zakat adalah

pada pasal 27 sebagai berikut:

1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka

penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahiq telah terpenuhi.

Page 19: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

6

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha

produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.5

Dalam hal pengelolaan zakat di Indonesia telah muncul pengelola

zakat swasta dan semi pemerintah sebelum adanya Undang-Undang zakat.

Setelah ada Undang-Undang zakat mereka mengambil salah satu bentuk

organisasi BAZ atau LAZ. Salah satu bentuk LAZ adalah Dompet Peduli

Umat (DPU) Daarut Tauhid Bandung. Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut

Tauhid memiliki cabang di Bandung, Jakarta, Lampung dan Semarang.

Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid yang disingkat DPU-DT.

DPU-DT adalah Lembaga Amil Zakat Nasional dan merupakan

Lembaga Nirlaba yang bergerak di bidang perhimpunan (Fundraising) dan

pendayagunaan dana zakat, infaq, shadaqah dan wakaf (ziswa). Didirikan 16

juni 1999 oleh KH Abdullah Gymnastiar sebagai bagian dari yayasan Daarut

Tauhid dengan tekad menjadi LAZ yanng Amanah, Profesional dan Jujur

berlandaskan pada Ukhuwah Islamiyah. DPU-DT berhasil menjadi Lembaga

Amil Zakat Nasional (LAZ NAS) berdasarkan SK Menteri Agama No.410

tahun 2004.

Secara filosofis, zakat diartikan perkembangan, yakni memiliki potensi

besar untuk menstimulus mustahiq/dhuafa keluar dari kelemahan ekonomi

menuju kemandirian. Zakat pun sesungguhnya akan menjadi sesuatu yang

produktif dan solutif, jika dikelola dengan baik dan profesional oleh lembaga

5http://www.dsniamanah.or.id/index.php?option=comcontent&view=article&id=165:uu-

no-23-tahun-2011&catid=75:undang-undang-zakat&itemid=201. Diakses pada 5 Juni 2012.

Page 20: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

7

zakat yang amanah mengubah mustahiq menjadi muzaki. Oleh karenanya,

zakat dalam perekonomian relevan terutama jika dikaitkan dengan upaya

pengentasan kemiskinan. DPU-DT menghadirkan program zakat produktif

dan solutif untuk masyarakat dhuafa, diantaranya dalam program

Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (Misykat).

Program Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (Misykat) adalah

program unggulan DPU-DT dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif

yang dikelola secara sistematis, intensif dan berkesinambungan. Dalam

program ini, anggota Misykat akan mendapatkan pembiayaan dana bergulir,

ketrampilan berusaha, pembinaan mental dan karakter, hingga mereka menjadi

mandiri.

Secara mekanisme kerja, program Microfinance Syariah Berbasis

Masyarakat (Misykat) mulai efektif pada awal tahun 2003. Program ini

berbentuk pendidikan/pelatihan usaha dan dana usaha bergulir kepada

mustahiq zakat yang memiliki usaha atau motivasi usaha, usia 17-45 tahun,

bertempat tinggal tetap dan lain-lain.6 Yang semuanya itu perlu adanya

manajemen yang harus dikelola dengan baik.

6 Iwan Rudi Saktiawan, Panduan Operasional Strategi Pemberdayaan Program Misykat

DPU Daarut Tauhid, Bandung: DPU DT Press, 2006, hlm.7

Page 21: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

8

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengkaji pelaksanaan

program “Misykat” pada DPU-DT cabang semarang dengan judul:

”MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH

BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT

NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT)

CABANG SEMARANG”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Praktek Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat

(Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut

Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang?

2. Bagaimana Manajemen Pembiayaan Program Microfinance Syari’ah

Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet

Peduli Umat Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui Praktek Program Microfinance Syari’ah Berbasis

Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli

Umat Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang.

2. Untuk mengetahui Manajemen Pembiayaan Program Microfinance

Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional

Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (Dpu-DT) Cabang Semarang.

Page 22: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

9

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Sebagai pengembangan keilmuan ekonomi islam, khususnya dalam

pengelolaan Lembaga Amil Zakat dalam distribusi dana zakat secara

produktif.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu Lembaga Amil

Zakat

b. Sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas kerja Lembaga Amil

Zakat

c. Sebagai penambah metode pengelolaan dan pengembangan

masyarakat.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Berkaitan dengan topik permasalahan dalam penelitian ini, peneliti

menyadari betul bahwa penulisan yang dilakukan bukanlah suatu hal baru.

Dengan melihat beberapa literatur yang ada, diantaranya terdapat kaitan

dengan karya ilmiah yang penulis teliti diantaranya:

Skripsi yang ditulis oleh Lia Qatifah (2009) dengan judul “Peran

Dakwah Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid Melalui Program Microfinance

Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) dalam pemberdayaan ekonomi

anggota (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional DPU-DT Cabang

Page 23: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

10

Semarang), hasil penelitian ini adalah bahwa program microfinance syariah

berbasis masyarakat (Misykat) yang digulirkan oleh DPU-DT mempunyai

peranan dakwah.

Diantaranya pertama, pembentukan karakter pendamping sebagai dai

yang mempunyai kafaah keilmuan dan kepribadian Islami. Kedua, pembinaan

intensif terhadap anggota Misykat dalam setiap pekan dengan menggunakan

sarana halaqah (pertemuan). Ketiga, pengguliran dana kepada anggota

Misykat didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. Akad yang diterapkan

merupakan bentuk nyata penerapan dakwah Islamiyah. Adapun untuk biaya

program Misykat menggunakan dana zakat, infak dan shadaqah. Secara

keseluruhan program ini merupakan bentuk aplikasi dakwah dibidang

ekonomi, yang merupakan bagian dari metode al hikmah bi lisan al hal.

Sebagai bentuk dakwah bidang ekonomi, program Misykat merupakan

proses pembelajaran bagi mustahiq untuk memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya secara mandiri. Penanaman jiwa-jiwa bisnis dan nilai-nilai

keIslaman yang ditanamkan disetiap pekan merupakan upaya yang ditempuh

oleh para pendamping merupakan bagian dari proses dakwah.

Laporan penelitian individu Nur Fatoni, M. Ag (2008) dengan judul

Peran Misykat DPU Daarut Tauhid dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi

Kasus Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid cabang semarang). Hasil

Penelitian ini yaitu: konsep Misykat memadukan konsep lembaga keuangan

dan dakwah. Karakteristik ini yang membedakan dengan model pengentasan

Page 24: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

11

kemiskinan yang lain. Meskipun secara kelembagaan dan system yang dipakai

mirip Grameen Bank Muhammad Yunus.

Jarak antara harapan anggota terhadap program Misykat dengan

kenyataan yang dialami anggota relative pendek. Para anggota telah mendapat

pengertian dan informasi tentang Misykat diawal program. Akibat yang bisa

dilihat para anggota memiliki respon seragam tentang kemanfaatan Misykat

dan mereka memiliki rasa in group dalam ukhuwah iqtisadiyah (persaudaraan

perekonomian).

Peran Misykat dalam pengentasan kemiskinan ada dua hal. Pertama,

dalam hal pembiasaan anggota untuk efisien dalam hidup dengan cara

menggunakan modal kerja secara efisien, memanfaatkan hasil usaha untuk

hari ini dan masa depan. Kedua, membangun persaingan yang sehat sesama

pengusaha, dengan memberikan pencerahan mengenai rizki Allah dan cara

memperolehnya dengan fastabiq al-khairat (berlomba dalam kebaikan).

Skripsi Jazuli Ikhsan (2006) dengan judul “ Peranan Lembaga Amil

Zakat Terhadap Perkembangan Ekonomi Mustahiq (Studi Analisis Terhadap

Program Misykat di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid (DPU DT) Cabang

Semarang). Hasil penelitian ini yaitu, pelaksanaan program Misykat yang

dilakukan DPU DT cabang semarang secara teoritis sudah bagus, karena

metode yang digunakan mengacu pada pengembangan usaha kaum mustahiq.

Bentuk pendayagunaan zakat di Misykat dilaksanakan melalui aktifitas

simpan pinjam dan dengan pola pembinaan yang intensif, sehingga cara ini

dipandang secara efektif. Program ini memiliki banyak sekali keunggulan

Page 25: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

12

seperti: meningkatkan kualitas rukhiyah, semangat, ilmu dan ketrampilan

mustahiq, membuka akses permodalan, menambah ukhuwah islamiyah serta

yang utama adalah dibekalinya anggota dengan manajemen keluarga.

Disamping itu program Misykat juga memiliki kelemahan antara lain:

pencairan pinjaman terlalu lama dan sangat lamban, pendamping bukan orang

yang paham betul tentang dunia usaha, dan rencana penggunaan dana tidak

sesuai betul tentang dunia usaha, dan rencana penggunaan dana tidak sesuai

dengan rencana pembagian dana umat.

Peran DPU DT cabang semarang terhadap perkembangan ekonomi

mustahiq memang telah berhasil karena mampu untuk meningkatkan

pendapatan para mustahiq, tetapi disisi lain DPU DT cabang semarang belum

bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi mustahiq. Peran DPU DT cabang

semarang selain menambah peningkatan ekonomi mustahiq, juga melatih

kemandirian, serta dapat memacu para anggota untuk meningkatkan usaha

agar lebih baik lagi. Selain itu DPU DT cabang semarang juga berperan

terhadap peningkatan pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama, karena mustahiq

juga dibekali tentang pelajaran agama agar kualitas rukhiyah umat bisa

meningkat. Dengan adanya program DPU DT dibidang ekonomi ini

masyarakat merasa sangat terbantu.

Sedangkan bedanya dengan penulis yaitu titik fokus pada program ini

pada Manajemen Pembiayaan Program Microfinance Syari’ah Berbasis

Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat

Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Semarang. Penelitian ini adalah penelitian

Page 26: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

13

studi kasus dan lapangan. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan

komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok,

suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi social.7

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan

interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat.8

F. METODE PENELITIAN

Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data

a. Metode Interview

Metode interview yaitu metode pengolahan data yang

dilakukan dengan mewawancarai atau memberikan pertanyaan kepada

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini

interview dilakukan kepada divisi Misykat DPU-DT cabang semarang

yaitu dengan koordinator pendamping Misykat Syaifullah, bagian

keuangan Misykat Erna Nurgiyanti dan anggota Misykat yang masuk

dalam Majlis Al-Ikhlas Candisari.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara

mencari dan mempelajari data-data dari catatan-catatan, surat kabar,

7 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2003, hlm. 201 8 Narbuko dan Achmadi, Metotologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm. 46

Page 27: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

14

majalah, transkip, kertas, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan

penelitian ini. Studi dalam penelitian ini dilakukan dengan dokumen-

dokumen atau berkas-berkas yang berkaitan dengan program Misykat

DPU-DT cabang semarang dan aktifitasnya baik yang berbetuk buku

panduan operasional Misykat maupun foto kegiatan Misykat.

c. Metode Observasi

Observasi dihubungkan dengan upaya merumuskan masalah,

membandingkan masalah yang dirumuskandengan kenyataan lapangan,

pemahaman secara detail untuk menemukan strategi pengembalian data

dan bentuk perolehan pemahaman yang dianggap paling tepat. Dalam

penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap aktifitas kerja DPU-DT dalam pembinaan

masyarakat penerima Misykat yaitu di Majlis Al-Ikhlas Candisari.

2. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis

data. Dalam menganalisis data menggunakan analisis kualitatif, dengan

tehnik analisis deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan

status atau fenomena.

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu

analisis kualitatif deskriptif yaitu suatu prosedur yang menghasilkan daya

deskriptif berupa kata-kata tertulis orang-orang dan perilaku yang dapat

dipahami. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan normatif

Page 28: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

15

yaitu pendekatan dengan kerangka teori sesuatu dengan ajaran islam, dan

dengan pendekatan social.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam melakukan penulisan dan memahami

penelitian ini, maka skripsi ini ditulis dalam lima bab yang masing-masing

tersusun atas beberapa sub bab.

BAB I adalah pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II merupakan bagian yang mencakup kerangka dari teori

skripsi ini. Bagian ini akan mendeskripsikan pengertian dan tujuan zakat,

pengelolaan zakat dan manajemen pembiayaan.

BAB III akan menjelaskan program microfinance syari’ah berbasis

masyarakat (Misykat) di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid (DPU-DT)

cabang semarang. Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu praktek program

Misykat dan manajemen pembiayaan Misykat

BAB IV adalah bagian yang berisi analisis terhadap praktek dan

manajemen pembiayaan program microfinance syari’ah berbasis masyarakat

(Misykat) di lembaga amil zakat nasional dompet peduli umat daarut tauhid

(DPU-DT) cabang Semarang.

BAB V merupakan bagian yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 29: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN ZAKAT

1. Pengertian Zakat

Dilihat dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka (bentuk

masdar), yang mempunyai arti: berkah, tumbuh, bersih, suci dan baik.

Dikatakan berkah, karena zakat akan membuat keberkahan pada

harta seseorang yang telah berzakat. Dikatakan suci, karena zakat dapat

mensucikan pemilik harta dari sifat tama’, syirik, kikir, dan bakhil.

Dikatakan tumbuh, karena zakat akan melipat gandakan pahala bagi

muzakki dan membantu kesulitan para mustahiq.9

Menurut Umar bin al-Khathab, zakat disyari’atkan untuk merubah

mereka yang semula mustahiq (penerima) menjadi muzakki

(pemberi/pembayar zakat).10

Beberapa ahli fiqih mendefinisikan zakat sebagai berikut:

a. Menurut Abi Syuja

Zakat adalah suatu nama tertentu yang diambil dari harta tertentu

dan diberikan kepada golongan tertentu.11

9 Asnaini, Zakat Produktif Dalam Perpekstif Islam, yogyakarta: pustaka pelajar, 2008,

hlm. 23 10 Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual: Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2004, hlm.259 11 Abi Syuja’, Fath Al-Qorib, Bandung : Al-Maarif, hlm.22

Page 30: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

17

b. Menurut Sayyid Sabiq.

Zakat adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah yang dikeluarkan

seseorang kepada fakir miskin, dan dinamakan zakat karena ada

harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan tambahnya

beberapa kebaikan.12

c. Menurut Yusuf Qardhawi

Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah

diserahkan kepada orang-orang yang berhak.13

d. Menurut Didin Hafifuddin

Zakat adalah harta yang telah memenuhi syarat tertentu yang

dikeluarkan oleh pemiliknya kepada orang yang berhak menerimanya.14

e. Menurut Sulaiman.

Mengatakan bahwa secara bahasa, zakat berarti tumbuh,

berkembang, suci dan kesalehan. Harta tersebut demikian, karena

adanya unsur harapan terealisirnya berkah harta, penyucian diri, dan

pengembangan dengan berbagai nilai kebajikan. Dengan zakat

diharapkan akan mendatangkan kesuburan pahala, dan dengan zakat

diharapkan jiwa manusia suci dari kikir dan dosa. Secara istilah, zakat

berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kekayaan orang-orang kaya

12 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunah, Juz III, Kuwait: Dar Al-Bayan, 1968, hlm.5 13 Yusuf Qardhawi, Fiqh Zakat, Terj. Salman Harun, Jakarta: Litera antar nusa, cet.6,

2002, hlm.37 14 Didin Hafifudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

hlm.7

Page 31: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

18

untuk disampaikan kepada mereka yangberhak menerimanya, dengan

aturan yang telah ditentukan dalam syara’.15

Berdasarkan definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa zakat adalah sejumlah harta tertentu yang telah memenuhi syarat

tertentu yang diwajibkan Allah dikeluarkan oleh pemiliknya kepada

orang yang berhak menerimanya dengan aturan yang telah ditentukan

dalam syara.

2. Landasan Hukum Zakat

Adapun landasan Hukum zakat yaitu

a) Dalil Al-Qur’an

1) Qs Al-Baqarah Ayat 43

Artinya: “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku'”

2) Qs Al-Baqarah Ayat 277

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman,

mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

15 Sulaiman, Kompilasi Zakat, Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, 2010. hlm. 15

Page 32: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

19

3) Qs At Taubah Ayat 34

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya

sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,”

4) Qs At-Taubah Ayat 60

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

5) Qs at-taubah ayat 103

Page 33: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

20

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda] dan mensucikan[Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

6) Qs Adz Dzariyaat Ayat 19

Artinya: “dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang

miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman,

mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

b) Dalil hadist

Adapun hadist-hadist tentang anjuran untuk mengeluarkan

zakat:

1) Hadist pertama

ثال ثة ا قسم علیھن و ا حد ثكم حدیثا فا خفظوه ما تقص ما ل من صدقة و ال ظلم عبد مظلمة فصبر علیھا اال زاده اهللا بھا عزا وال فتح عبد با ب مسا

لة اال فتح ا هللا علیھ با ب فقر

Page 34: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

21

Artinya: Abu kabsyah al-Anmari r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda:”Aku bersumpah, mengenai tiga hal dan aku menceritakan ketiga hal tersebut kepada kalian, maka simpanlah ketiga hal tersebut. (1) tidak ada harta yang berkurang karena disedekahkan; (2) tidak ada (balasan) bagi seorang hamba yang terzalimi lalu ia bersabar atas hal tersebut, kecuali Allah akan menambah kemuliaan kepadanya, dan (3) tidak ada seorang hamba yang membuka pintu meminta-minta, kecuali Allah akan membuka pintu kefakiran terhadapnya.”

2) Hadist kedua

یقبل الصد قا ت و یآ خد ھا بیمینھ فیر بیھا ال حد كم كما ان اهللا عز و جل للقمة لتصیر مثل احدیر بي ا حد كم مھر ه او فلوه او فصیلھ حتى ان ا

Artinya: Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.

Bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima zakat dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya lalu menambahkannya untuk salah seorang diantara kalian, sabagaimana salah seorang diantara kalian menumbuhkembangkan anak kudanya atau anak untanya. Bahkan, satu suapan akan menjadi sebesar Gunung Uhud.”

Waki’ berkata,”Dalil yang menunjukan hal tersebut adalah

Firman Allah swt At-Taubah ayat 104 dan Al-Baqarah ayat 276.

3) Hadist ketiga

اقر با ء ك و تعرف تخر ج الز كا ة من ما لك فا نھا طھرة تطھرك وتصل حق المسكین والجار والسا ئل

Artinya: Anas r.a. berkata, “sesungguhnya dari bani Tamim

mendatangai Rasulullah saw lalu berkata, ‘Wahai Rasullah, sesungguhnya aku memiliki harta yang banyak, keluarga, dan tamu-tamu. Katakanlah kepadaku, apa yang harus aku lakukan dan bagaimana aku menginfakkan hartaku’.

Rasulullah saw bersabda, ‘Engkau mengeluarkan zakat

hartamu karena zakat itu menyucikanmu, engkau mempererat tali

Page 35: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

22

kekerabatanmu, dan engkau mengetahui hak orang miskin,

tetangga dan orang yang meminta-minta.”

4) Hadist keempat

ثالث احلف علیھن ال یجعل اهللا عر وجل من لھ سھم فى االسال م كمن ال الصالة والصوم والزكاة وال یتو لى اهللا عز : سھم لھ واسھم االسال م ثالثة

یحب رجل قوما اال جعلھ اهللا وجل عبدا فى الدنیا فیولیھ غیره یوم القیامة وال ثم ال یستر اهللا عز عز وجل معھم والربعة لو حلفت علیھا رجوت ان ال ا

وجل عبدا فى الدنیا اال ستره یوم القیا مة Artinya: Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda,

“Ada tiga hal yang aku bersumpah mengenai ketiga hal tersebut: (1) Allah tidak menyamakan orang yang memiliki saham dalam agama islam dengan orang yang tidak memilikinya. Saham Islam ada tiga yaitu shalat, puasa, dan zakat; (2) seorang hamba yang dijadikan kekasih oleh Allah didunia, akan tetap dijadikan kekasih-Nya pada hari kiamat; (3) seseorang tidak mencintai suatu kaum, kecuali Allah menjadikannya bersama dengan mereka; (4) aku berharap aku tidak berdosa (salah), yakni Allah tidak menutupi (aib) seorang hamba di dunia, kecuali akan menutupin ya pada hari kiamat.”

5) Hadist kelima

شره من ادى زكاة مالھ ذھب عنھArtinya: Jabir r.a meriwayatkan bahwa seseorang bertanya

kepada Nabi saw., “Apa pendapatmu jika seseorang telah menunaikan zakat hartanya?” beliau menjawab “Barang siapa yang menunaikan zakat hartanya, keburukannya telah hilang darinya.”

6) Hadist keenam

Jabir bin Abdullah r.a. berkata, “Aku berjanji setia kepada

Rasulullah untuk mendirikan shalat, membayar zakat, dan

menasihati setiap muslim.”

Page 36: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

23

3. Tujuan Zakat

Tujuan zakat antara lain:

a) Mengangkat derajat fakir-miskin dan membantunya keluar dari

kesulitan hidup serta penderitaan.

b) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin,

ibnus sabil, dan mustahiq lainnya.

c) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesame umat Islam

dan manusia pada umumnya.

d) Menghilanhkan sifat kikir pemilik harta.

e) Membersihkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati

orang-orang miskin.

f) Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin

dalam suatu masyarakat.

g) Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang,

terutama pada mereka yang mempunyai harta.

h) Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan

menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.16

4. Hikmah dan Manfaat pengelolaan zakat

Hikmah dan manfaat zakat, tersimpul sebagai berikut:

1) Sebagai perwujudan keimanan kepada allah swt, mensyukuri nikmat-

nya, menumbuh akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

menghilangkan sifat kikir, rakus dan matrealistis, menumbuhkan

16 Mila Sartika, Pengaruh Pendayagunaa Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan

Mustahiq Pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta,2008, hlm. 80

Page 37: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

24

ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta

yang dimiliki.

2) Zakat merupakan hak mustahiq, maka zakat berfungsi untuk menolong,

membantu dan membina mereka, sehingga mereka dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada allah swt,

terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri,

dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika

mereka melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak. Zakat

sesungguhnya bukanlah sekedar memenuhi kebutuhan para mustahiq,

terutama fakir miskin, yang bersifat konsumtif dalam waktu sesaat,

dengan cara menghilangkan atau memperkecil penyebab kehidupan

mereka menjadi miskin dan menderita.

3) Sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya

digunakan di jalan allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak

memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi

kepentingan nafkah diri dan keluarganya. Disamping sebagai pilar amal

bersama, zakat juga merupakan salah satu bentuk kongkrit dari jaminan

asocial yang disyariatkan oleh ajaran islam. Melalui zakat, akan

terperhatikan dengan baik.

4) Membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari

hak orang lain dari harta yang diusahakan dengan baik dan benar.

Page 38: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

25

5) Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu

instrument pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola dengan

baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus

pemerataan pendapatan.

Dorongan ajaran islam yang begitu kuat kepada orang-orang islam

yang beriman untuk berzakat, berinfaq, dan bersedekah menunjukkan bahwa

ajaran islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha

sehingga memiliki harta kekayaan yang disamping dapat memenuhi

kebutuhan hidup diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi

muzakki. Zakat yang dikelola dengan dengan baik, akan mampu membuka

lapangan kerja dan usaha yang luas, sekaligus penguasa asset-aset umat

islam. Dengan demikian zakat adalah ibadah maliyyah al ijtima’iyyah, yaitu

ibadah dibidang harta yang memiliki fungsi strategis, penting, dan

menentukan dalam membangun kesejahteraan masyarakat.17

B. AMIL ZAKAT

Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya, Fiqh Zakat, menyatakan bahwa

seseorang yang ditunjuk sebagai amil zakat atau pengelola zakat, harus

memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut:

Pertama: beragama islam. Zakat adalah salah satu urusan utama kaum

muslimin yang termasuk rukun islam (rukun islam ketiga), karena itu sudah

17 Didin Hafidhudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2004,

hlm. 9-15

Page 39: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

26

saatnya apabila urusan penting kaum muslimin ini diurus oleh sesama

muslim.

Kedua: mukallaf yaitu orang dewasa yang sehat akal pikirnya yang

siap menerima tanggung jawab mengurus urusan umat.

Ketiga: memiliki sifat amanah dan jujur. Sifat ini sangat penting

karena berkaitan dengan kepercayaan umat. Artinya para muzakki akan

dengan rela menyerahkan zakatnya melalui lembaga pengelola zakat, jika

lembaga ini memang patut dan layak dipercaya. Keamanahan ini diwujudkan

dalam bentuk transparansi (keterbukaan) dalam menyampaikan laporan

pertanggung jawaban secara berkala dan juga ketepatan penyalurannya

sejalan dengan ketentuan syariah islamiyyah.

Keempat: mengerti dan memahami hukum-hukum zakat yang

menyebabkan ia mampu melakukan sosialisasi segala sesuatu yang berkaitan

dengan zakat kepada masyarakat. Dengan pengetahuan tentang zakat yang

relative memadai, para aml zakat diharapkan terbebas dari kesalahan dan

kekeliruan yang diakibatkan dari kebodohannya pada masalah zakat tersebut

pengetahuan yang memadai tentang zakat inpun akan mengundang

kepercayaan dari masyarakat.

Kelima: memliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya. Amanah dan jujur merupakan syarat yang sangat penting,

akan tetapi juga harus ditunjang oleh kemampuan dalam melaksanakan tugas.

Perpaduan antara amanah dan kemampuan inilah yang akan menghasilkan

kinerja yang optimal.

Page 40: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

27

Keenam: syarat yang tidak kalah penting adalah kesungguhan amil

zakat dalam melaksanakan tugasnya. 18

Lembaga Amil Zakat institusi pengelola zakat sepenuhnya dibentuk

atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat bergerak dibidang dakwah,

pendidikan, social, dan kemaslahatan umat islam serta mendapat pengukuhan

dari pemerintah. Untuk mendapat pengukuhan, lembaga amil zakat

mengajukan permohonan kepada pemerintah sesuai tingkatannya dengan

melampirkan yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaan aktifitasnya lembaga amil zakat hendaknya

mendasarkan pelaksanaan zakat, infaq, dan shadaqah dengan:

1. Alqur’an dan Hadist yang berhubungan dengan zakat

2. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

3. Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji

Nomor: D/291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

Dalam lembaga amil zakat ada tiga kegiatan utama, yakni

perhimpunan, pengelolaan (keuangan), dan pendayagunaan.

C. MACAM ZAKAT

Secara garis besar, zakat itu ada dua macam, yaitu:

1. Zakat Mal (zakat harta), yaitu zakat tumbuh-tumbuhan, biji-bijan dan

buah-buahan, zakat binatang ternak, zakat emas dan perak (perhiasan), dan

zakat perniagaan.

18 Eri Sudewo, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar.

Ciputat: Institut Manajemen Zakat, 2004, hlm.189

Page 41: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

28

2. Zakat Fitrah (zakat jiwa), yaitu zakat yang dikeluarkan berdasarkan jumlah

jiwa atau anggota keluarga. Zakat fitrah ini dikeluarkan pada saat

selesainya melaksanakan ibadah puasa ramadhan.

Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah:

a. Emas, perak dan mata uang

b. Harta perniagaan

c. Binatang ternak

d. Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat diartikan makanan pokok

e. Barang tambang dan barang temuan

Ketentuan zakat

a) Zakat Hasil Bumi

Hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya, yaitu yang dapat

dijadikan makanan pokok seperti padi, jagung, gandum, dan sebagainya.

Syarat-syarat wajib zakat hasil bumi adalah:

1) Islam

2) Merdeka

3) Milik sempurna

4) Sampai senishab19

b) Emas dan perak

Menurut kesepakatan para ulama ahli fiqih, harta yang wajib dizakati

itu dari jenis tanbang ada dua; yakni emas dan perak yang keduanya tidak

merupakan perhiasan. 20

19 Moh. Saifullah Al Aziz S, Fiqih Islam Lengkap, 2005, Surabaya: Terbit Terang, hlm.

272-273

Page 42: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

29

c) Zakat binatang ternak

Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah:

1) Unta

2) Lembu atau kerbau

3) Kambing dan biri-biri21

d) Zakat fitrah

Menurut pengertian syariat, zakat fitrah adalah harta yang harus

diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat secara khusus.

Dalil zakat fitrah:

Artinya: ”Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri

(dengan beriman),” (QS. Al-A’la: 14)

Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu mengatakan, “ Nabi

SAW bersabda,

قد ا فلح من تزكي و ذ كر ا سم ر بھ فصلي ثم یقسم ا لفطر ة قبل یغد و ا الي المصلي یو م الفطر

Artinya: “sesungguhnya beruntunglah orang membersihkan diri, menyebut

nama Tuhannya, lalu menunaikan shalat, kemudian membagikan zakat fitrah sebelum ia berangkat ke mushalla pada hari raya fitri.” (HR. Ibnu Mardawaih)22

20 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Ibadah, 2002, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, hlm. 519 21 Moh. Saifullah Al Aziz S, Fiqih Islam Lengkap, 2005, Surabaya: Terbit Terang, hlm.

277-278 22 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Ibadah, 2002, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, hlm. 553-554

Page 43: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

30

D. DISTRIBUSI ZAKAT

Dana zakat pada awalnya lebih didominasi oleh pola pendistribusian

secara konsumtif, namun demikian pada pelaksanaan yang lebih mutakhir

saat ini, zakat mulai dikembangkan dengan pola distribusi dana zakat secara

produktif. Untuk pendayaan dana zakat, bentuk inovasi distribusi

dikategorikan dalam empat bentuk berikut:

1. Distribusi bersifat ‘konsumtif tradisional’, yaitu zakat dibagikan kepada

mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang

diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau

zakat mal yang dibagikan kepada para korban bencana alam.

2. Distribusi bersifat ‘konsumtif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam

bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat

sekolah atau beasiswa.

3. Distribusi bersifat ‘produktif tradisional’, dimana zakat diberikan dalam

bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan

lain sebagainya. Pemberian dalam bentuk ini akan dapat menciptakan

suatu usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.

4. Distribusi dalam bentuk ‘produktif kreatif” yaitu zakat diwujudkan dalam

bentuk permodalan baik untuk membangun proyek sosial atau menambah

modal pedagang pengusaha kecil.23

23 Arief Mufraini, Akuntansi & Manajemen Zakat, 2006, Jakarta: Prenada Media Group,

hlm. 153

Page 44: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

31

E. MANAJEMEN PEMBIAYAAN ZAKAT

1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage”

yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan,

memimpin.

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :

a. Manajemen menurut Drs. Oey Liang Lee adalah seni dan ilmu

perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

pengawasan dari pada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

b. Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan,

pengorganisasian dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

c. Manajemen menurut R. Terry merupakan suatu proses khas yang terdiri

dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya

manusia dan sumberdaya lainnya.

d. Manajemen menurut Lawrence A. Appley adalah seni pencapaian

tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

e. Manajemen menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel adalah usaha

untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

Page 45: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

32

Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun

demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita

jadikan pegangan adalah :

“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian

kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya

manusia dan sumberdaya lainnya”24

2. Pengertian Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan

pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah

kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dikerjakan oleh orang lain.

Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan

menyatakan: “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

24 http://revolsirait.com/pengertian-manajemen. Diakses pada 03 April 2012

Page 46: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

33

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.”

Jadi manajemen pembiayaan yaitu suatu proses yang terdiri dari

rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengendalian/pengawasan, dalam pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun dikerjakan oleh orang lain untuk menentukan dan mencapai

tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia

dan sumberdaya lainnya

3. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan

nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh

sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,

pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan

menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam

rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

4. Fungsi Pembiayaan

Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan

meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan

lingkungan bisnis yang aman, diantaranya:

Page 47: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

34

a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan

sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional

karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank

konvensional.

c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh

rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang

dilakukan.

5. Prinsip Pembiayaan

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan harus

memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi

secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip

penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S , yaitu :

1. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon

penerima pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan

kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi

kewajibannya.

2. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima

pembiayaan untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan

catatan prestasi penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung

Page 48: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

35

dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko,

karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan.

3. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh

calon penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan

secara keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan

pada komposisi modalnya.

4. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan.

Penilaian ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko

kegagalan pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai

sebagai pengganti dari kewajiban.

5. Condition

Harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat

secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang

dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi

eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon

penerima pembiayaan.

6. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayaai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN “Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.” 25

25 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008. Hlm.3

Page 49: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

36

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust, ‘saya

percaya’ atau ‘saya menaruh kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang

artinya kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul

mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah

yang diberikan. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan

harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas, dan saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak, sebagaimana firman Allah swt:

Qs An-Nisa ayat 29

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Qs Al-Maidah ayat 1

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu

Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”

Page 50: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

37

BAB III

PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS

MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID

(DPU-DT) CABANG SEMARANG

A. PROGRAM MISYKAT

1. Definisi Misykat

Misykat dalam kosakata arab berarti tempat menaruh lampu26.

Yang lampunya memberikan penerangan. Dengan arti tersebut, secara

filosofis, program ini diharapkan mampu menjadi penerang dari kegelapan

menuju cahaya keberhasilan dunia dan akhirat.

Akan tetapi yang dimaksud dengan Misykat adalah singkatan dari

“Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat”. Sesuai namanya yang

mengandung kata Microfinance, salah satu programnya adalah

pembiayaan usaha kecil yang berupa simpan pinjam. Sedangkan kata-kata

syariah menunjukkan bahwa Misykat beserta aktivitas didalamnya

berdasarkan pada syariat Islam, baik itu dalam hal transaksi, dan hal-hal

yang lainnya.

Adapun kata”berbasis mayarakat”, menunjukkan bahwa program

dan lembaga Misykat adalah dari-oleh-untuk masyarakat.27

26 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989, hlm.

202 27 Iwan Rudi Saktiawan, Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat Aplikasi Zakat

Produktif Untuk Pemberantasan Kemiskinan, Bandung: DPU DT Press, 2006, hlm.25

Page 51: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

38

2. Visi, Misi, Sasaran Dan Indikator Keberhasilan

Visi Misykat: menghantarkan mustahiq menjadi muzaki.

Misi program :

a. Meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga mustahiq

b. Mengoptimalkan potensi mustahiq menuju kemandirian

c. Meningkatkan produktivitas, perubahan pola pikir, dan kinerja

mustahiq

d. Membudayakan pola hidup hemat dan menabung

e. Meningkatkan akses jaringan, skill (keterampilan) dan usaha anggota

Sasaran Penerima Program:

a. Islam

b. Memiliki usaha atau motivasi untuk berusaha

c. Kategori fakir dan miskin. fakir (orang yang tidak memiliki

pekerjaan/penghasilan) dan miskin (orang yang memiliki

pekerjaan/penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhan hidupnya)

d. Usia 17-45 tahun

e. Bertempat tinggal tetap

f. Memiliki penghasilan yang belum mencapai nishab dan khoul zakat

secara syariah.

Indikator Keberhasilan Program Misykat

a. Adanya peningkatan penghasilan ekonomi rumah tangga

b. Lahirnya kelompok-kelompok milik mustahiq di masyarakat

Page 52: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

39

c. Adanya peningkatan aset kelompok (tabungan berencana anggota

Misykat)

d. Adanya kesinambungan aset program (distribusi dana bergulir untuk

anggota/mustahiq, bagi hasil)

e. Adanya produktivitas ekonomi anggota

f. Adanya peningkatan akumulasi tabungan anggota

g. Perubahan karakter dan paradigma berpikir anggota

h. Menjadi muzakki (pembayar zakat)28

3. Pelaksanaan Program Misykat

a. Eksistensi program Misykat di masyarakat adalah

1) Kegiatan non-politik

2) Untuk kepentingan masyarakat

3) Bukan untuk kepentingan kelompok

4) Bukan untuk mengeksploitasi masyarakat

b. Pemahaman kegiatan

1) Keberhasilan sangat tergantung kepada partisipasi masyarakat

sebagai peserta program

2) Bukan charity (bagi-bagi habis)

3) Bukan program pemerintah

c. Pemberian motivasi tentang persuasi tentang urgensi program

1) Memberikan pengarahan dan pemahaman nilai manfaat dari adanya

program Misykat

28 Ir Iwan Rudi Saktiawan, Panduan Operasional Strategi Pemberdayaan Program

Misykat DPU Daarut Tauhid, Bandung: DPU DT Press, 2006, hlm.5-7

Page 53: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

40

2) Memberikan pengarahan tentang nilai komitmen pada organisasi

d. Info persyaratan awal untuk ikut program

1) Prinsip keikutsertaan adalah sukarela

2) Harus adanya kesediaan untuk berperan aktif

3) Bersedia ikut kegiatan rutin pekanan (maksimal 1 jam)

4) Bersedia menabung dan membayar pembiayaan sesuai ketentuan

5) Tergabung dalam kelompok

6) Antar anggota saling percaya

7) Sesama anggota tidak boleh ada ikatan darah 1 tingkat

8) Satu kelompok dipimpin oleh seorang ketua

9) Rumahnya berdekatan

10) Homogen (status sosial, pendidikan dan lain-lain)

11) Mengisi formulir yang telah disediakan

e. Prosedur bagi calon anggota Misykat

1) Mengisi formulir

2) Non biaya administrasi

3) Memiliki komitmen untuk berusaha di wilayah mikro

4) Bersedia untuk berorganisasi29

f. Pembiayaan Program Misykat

Dana program Misykat berasal dari dana Zakat, Infaq, Shadaqah

DPU-DT. Dana tersebut diberikan kepada Mustad’afin dengan akad

Qardul Hasan (Dana Kebajikan) yang disalurkan kepada anggota

29 Ibid, hal. 19-23

Page 54: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

41

menggunakan pola 2-2-1, maksudnya pada sesi pertama pembiayaan

dari 10 orang anggota Misykat hanya 4 orang anggota Misykat yang

diberikan pembiayaan sedangkan anggota lainnya sementara menjadi

pengawas teman sejenisnya yang sudah diberikan dana.

g. Jenis-jenis Pelayanan Keuangan Program Misykat

1) Iuran Kelompok

a) Setiap anggota wajib membayar iuran kelompok setiap pekan.

Meskipun yang bersangkutan tidak bisa hadir pada pertemuan

pekanan, tapi ia tetap wajib membayar iuran tersebut.

b) Iuran kelompok adalah aset anggota. Bukan aset lembaga

Misykat.

c) Assset tersebut bisa dikembalikan apabila mereka secara

musyawarah membubarkan diri.

d) Aset anggota dikelola oleh lembaga Misykat

e) Iuran kelompok sekaligus sebagai aset tanggung renteng

kelompok.

2) Tabungan Berencana

a) Tabungan berencana dalam program Misykat merupakan esensi.

Karenanya, setiap anggota Misykat wajib memiliki rekening

tabungan berencana.

b) Materi pendidikan tabungan berencana harus disampaikan

pendamping sebelum pembukaan rekening di lembaga keuangan

syariah.

Page 55: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

42

c) Tabungan berencana dibebankan kepada anggota yang sudah

memiliki penghasilan. Bagi anggota yang belum memiliki

penghasilan tabungan berencana bukan kewajiban. Akan tetapi,

materi pendidikan tabungan berencana harus dipahami mereka.

d) Setelah anggota yang belum memiliki penghasilan punya

penghasilan maka yang bersangkutan wajib membuka rekening

tabungan berencana.

3) Tabungan Cadangan

a) Tabungan cadangan diwajibkan kepada anggota Misykat setiap

mengajukan pembiayaan dana bergulir.

b) Besarnya tabungan cadangan yang dibebankan adalah 25% dari

jumlah pinjaman.

c) Tabungan cadangan tidak dipotong langsung oleh lembaga

Misykat pada saat anggota menerima pembiayaan, tetapi dicicil

oleh anggota secara rutin pada pertemuan pekanan sesuai dengan

lama pinjaman.

d) Tabungan cadangan akan dikembalikan kepada anggota setelah

yang bersangkutan melunasi pembiayaannya kepada lembaga.

e) Jika yang bersangkutan mengalami kemacetan maka tabungan

cadangan bisa digunakan sebagai dana talangan.

Page 56: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

43

4) Cicilan Pokok Pinjaman

a) Setiap anggota yang melakukan pengajuan pinjaman dan

selanjutnya pengajuan tersebut dikabulkan oleh pengurus program

Misykat, maka pengajuan pembiayaan dilakukan secara tertulis.

b) Pengajuan pembiayaan untuk tahap I maksimal 48 minggu (1

tahun).

c) Pengajuan pembiayaan untuk tahap II dan seterusnya antara 3

sampai 5 bulan. Jika tidak sanggup maksimal 48 minggu.

d) Besarnya cicilan pokok disesuaikan dengan lamanya pinjaman

dan kesanggupan anggota yang bersangkutan.

5) Bagi Hasil Pembiayaan

a) Pembiayaan dana bergulir tahap I menggunakan akad Qardul

Hasan (QH).

b) Pembiayaan dana bergulir tahap II dan seterusnya menggunakan

akad Mudhorobah (bagi hasil). Jika yang bersangkutan belum

sanggup membayar bagi hasil maka dianjurkan untuk infak pada

lembaga Misykat.

c) Dana hasil Mudhorobah merupakan aset program Misykat

Misykat, bukan aset kelompok.

d) Dana tersebut bisa digunakan untuk kepentingan dan

keberlangsungan operasional program/kemandirian.30

30 Ibid, hal. 33-39

Page 57: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

44

B. MANAJEMEN PEMBIAYAAN MISYKAT

1. Perekrutan Calon Anggota Misykat

Berdasarkan pernyataan dari Syaifullah selaku penanggung jawab

program Misykat dalam manajemen pembiayaan Misykat ada tahapan-

tahapan sebelum menjadi anggota terlebih dahulu harus mengikuti

tahapan-tahapan calon anggota sebagai berikut:

Tahap I :

a. Survei lapangan

b. Mengumpulkan calon anggota dan izin ke pemerintah setempat atau

tokoh mayarakat.

Tahap II :

a. Sosialisasi program Misykat

b. Mengisi formulir

Tahap III :

a. Survei dan wawancara anggota

b. Rapat komite penentuan calon anggota

c. Pengumuman calon anggota

d. Pembentukan dan peresmian majlis

2. Mekanisme Pembiayaan Dana Bergulir

Pembiayaan dana bergulir diawali dengan survei lapangan bagi

calon anggota dengan melihat faktor ekonomi, kondisi rumah, dan lokasi

setelah itu kemudian mengisi formulir disertai dengan foto copy KTP,

SKTM dan akta keluarga.

Page 58: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

45

DPU-DT juga akan menerima anggota Misykat tersebut dengan

syarat harus ada usaha dan juga sosialisasi bahwa Misykat adalah

pemberdayaan bukan charity. Kemudian sebelum pencairan dana DPU-

DT juga mengadakan rapat komite anggota baru.

Setelah itu ada surat undangan dari DPU-DT yaitu latihan wajib

majlis dalam 1 minggu 3 X pertemuan. Kemudian ada pendampingan

rutin setiap pekan.

Perguliran dana akan diberikan setelah anggota aktif dalam

pendampingan intensif setiap pekan Sebesar Rp 300.000 sampai Rp

1.000.000. Setelah mendapat pendampingan dan masing-masing anggota

dengan urutan yang disepakati mendapatkan permohonan modal usaha

yang sesuai kemampuan yang dimiliki anggota.

Dana yang disalurkan kepada anggota menggunakan pola 2-2-1,

maksudnya pada sesi pertama pembiayaan dari 10 orang anggota

Misykat dalam majlis Al-Ikhlas hanya 4 orang anggota Misykat yang

diberikan pembiayaan sedangkan anggota lainnya sementara menjadi

pengawas teman sejenisnya yang sudah diberikan dana.

Pengawas tersebut akan menekankan 4 orang teman majlisnya

yang sudah mendapat dana untuk segera menyelesaikan cicilan

pinjamannya karena jika orang tersebut tidak lancar pembayaran maka 6

orang berikutnya tidak bisa mendapat dana. Mekanisme penyaluran dana

Page 59: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

46

untuk 6 orang berikutnya sama seperti dengan pola pembiayaan 4 orang

dahulu baru terakhir 2 orang. 31

Adapun dana yang digulirkan sebesar Rp.27.700 yang berasal dari

Telkom sebesar Rp.5.600.000, DPU-DT Rp.6.600.000, BPKP

Rp.8.600.000 FIF Rp.2.400.000, BPD Rp.2.000.000 dan Indosat

Rp.2.500.000.32

3. Simpan Pinjam

Simpan pinjam ini berbentuk tabungan cadangan, tabungan

berencana, tabungan anggota, iuran anggota, iuran kas majlis. Tabungan-

tabungan tersebut disetorkan pada saat pembinaan kepada pendamping

masing-masing. 33setelah mendapat materi pembinaan setiap anggota

menyetorkan buku tabungan anggota kepada pendamping.

4. Pendampingan Intensif

Pendampingan disini dipaparkan oleh Syaifullah selaku

penanggung jawab Misykat yaitu meliputi 3 fungsi :

a. Mentoring

Membantu dan memberikan nasihat atau pengetahuan kepada anggota.

Adapun materi yang disampaikan yaitu sesuai dengan silabus yang

sudah ada sesuai dengan jenjang anggota.

31 Hasil wawancara dengan Syaifullah selaku koordinator pendamping Misykat DPU-DT Cabang Semarang Pada 25 Mei 2012 32 Hasil wawancara dengan Erna Nurgiyanti Selaku Administrasi dan keuangan Misykat DPU-DT Cabang Semarang Pada 25 Mei 2012

33 Hasil Observasi Pada Hari Jumat, 25 Mei 2012 di Majlis Al-Ikhlas Candisari

Page 60: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

47

b. Motivator

Memberikan motivasi kepada anggota agar semangat lagi untuk

mengembangkan usahanya.

c. Fasilitator

Sebagai fasilitas anggota dengan DPU-DT34

Standarisasi Susunan Acara Pembinaan Secara Rutin Pendampingan

Acara Durasi PJ

Tilawah 10 Menit Anggota

Saritilawah 05 Menit Anggota

Materi 30 Menit Pendamping

Administrasi 15 Menit Anggota

5. Anggota Misykat

Anggota Misykat aktif yang diberdayakan di kota Semarang tahun 2012

telah berjumlah 115 orang dengan perincian sebagai berikut:

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '001 : ISTIQOMAH : Sadullah, S. Pd. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR

1 Susiyah Semarang, 29 Nov 1952 Jl. Srikandi No. 340, RT 05 Rw 02 2 Munatun Semarang, 31 Des 1945 Jl. Mustokoweni tengah 3 No.340, RT 05 Rw 02 3 Hartinah Grobongan, 27 Mei 1974 Jl. Mustokoweni tengah III/ 340, RT 02 Rw 05 4 Sri Markijah Semarang, 11 Maret 1968 Jl. Banowati Tengah III/ 14, RT 04 Rw 05 5 Nurwati Semarang, 22 April 1960 Jl. Banowati tengah III/27, RT 04 Rw 05 6 Samiah Semarang, 31 Mei 1957 Jl. Banowati Tengah I/49 , RT 08 RW 05 7 Sri Mulyani Semarang, 05 Juni 1980 Jl. Banowati Tengah II/ 15, RT 05 Rw 05 8 Maryani Semarang, 22 Agustus 1968 Jl. Banowati Tengah III/ 27, RT 04 Rw 05 9 Siti Rukayah Semarang, 18 Sept 1966 Jl. Banowati Tengah II/ 13, RT 04 Rw 07

10 Karsini Demak, 28 Agt. 1960 Jl. Taman Kinibalu IV RT 5 RW 2

34 Hasil wawancara dengan Syaifullah Selaku Koordinator Pendamping Misykat DPU-DT

Cabang Semarang Pada Hari Jumat, 25 Mei 2012.

Page 61: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

48

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: 002 : BAITUSSALAM : Sadullah, S. Pd. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL

ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Langgeng W Semarang, 25 April 1982 Jl. Kalibaru Timur RT 02/10 2 Paryono Solo, 22 Desember 1949 Jl. Kalibaru Timur RT 03/10 3 Munjaenah Tegal, 31 Desember 1954 Jl. Kalibaru Timur RT 02/10 4 Moch Sodli Semarang, 11 April 1970 Jl. Lumba-lumba Raya RT 02 / 10 5 Ngatini Boyolali, 31 Desember 1968 Kalibaru Timur Rt 02/10 6 Semi Sukoharjo 23/09/1966 Jl.Kalibaru Timur RT6/RW10 7 Syamsurinah Semarang 19/03/1965 Jl. Kalibaru timur RT2 RW10 8 Subari Semarang, 28 Oktober 1958 Jl. Kalibaru Timur RT 07/10 9 Tanem Boyolali, 31 Desember 1954 Jl Kalibaru timur RT 01/ RW 10

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '003 : AL MUHTADIIN : Sadullah, S. P.d. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR

1 Muriah Semarang, 13 Feb. 1965 K.P Bedas Selatan 126 I RT 10 RT 06 2 Rochni Semarang, 5 Okt. 1970 Jl. Bedas Selatan 110 RT 07 RW 06 3 Indah Kurniati Semarang,16 Des 1964 Jl.Petek Kp. Banjar No.651 Rt,001 Rw.008 4 Khoiriyati Demak, 06/04/1973 Jl. Bedas Selatan 125 5 Rini Kusrini Semarang, 29 Okt.1968 Bedas Selatan Rt.07 Rw.06 kel. Dadapsari 6 Siswanti Klaten, 27 Agt. 1962 Bedas Selatan Rt.10/06 No.1276 Kel. Dadapsari 7 Siti Nur Raisih Semarang, 22 Des.1957 Jl. Layur No.30 Rt.05 Rw.07 Kel. Dadapsari

8 Suminah Semarang, 12 Des. 1963 Jl. Dorang Bedas Selatan 126 i RT 10 RW 06

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '004 : MIFTAHUL JANNAH : Eni Probowati

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL

ANGGOTA LAHIR

1 Tatiwulansari Smg, 25 April 1979 Bukit Kelapa Kopyor IX B 2/09 RT 6 RW16, Meteseh, Tmblg

2 Marlina Cilacap, 10 Maret 1972 Bukit Cemara Indah V CD-23 RT4 RW13, Meteseh, Tmalang

3 Rismawati Batang, 06 Juni 1983 Bukit Kencana Jaya CC 12 RT 2/13, Meteseh, Tmblg 4 Sri Purwati Klaten, 28 Sept.1971 Jl. Bukit Cemara V CD - 32 Rt 04 RW 13 5 Sumawati Kediri, 9 Juli 1973 Dk Tunggu RT 1 RW 9 6 Dwi Rosemini Cilacap, 02 Feb. 1971 Jl. Bukit Kelapa Kopyor V/BK-9 Rt.2 Rw.14 No.9 7 Purwati (Yuli) Salatiga,09 Juli 1969 Jl. Bukit Cemara Indah IV/CV Rt. Rw.13 No.18 8 Rodhiati Kendal,02 Sept.1971 Jl.Bukit Cenara Indah Rt.4/Rw.13 no.37 Kel.Meteseh

9 Umi Solichah Smg,16 Maret 1967 Jl.Bukit Cenara Indah V CF 03 Rt.4/Rw.13 Kel.Meteseh

10 Tumini Boyolali,16 Okt.1974 Jl.Bukit Cemara Indah CC 28 Rt.3 Rw.13 Kel.Meteseh

11 Istianah Kendal,10 Nop.1967 Jl.Bukit Kelapa Hijau I/BA/63 Rt.01/Rw.12 Kel.Meteseh

12 Fatmawati Demak,02 Okt.1975 Jl.Kelapa Kopyor I Blok BH No.14 G 13 Fuatun Elyastuti Jepara, 21 April 1963 Bukit Cemara Indah CE-16 Tembalang

Page 62: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

49

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '005 : AISYAH : Zaenudin

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Yuli S. Smg, 1 juli 1971 Jl. Kinibalu 04/II Kel. Tandang, Kec Tembalang 2 Semi Smg, 4 Mei 1955 Jl. Taman Kinibalu RT 7 RW 2 3 Atik Sugiharto Smg, 29 Sept. 1976 Jl. Kinbalu RT 2 RW 2 4 Kusasih Smg, 19 Sept. 1970 Jl. Kinibalu Krabat 5 Karsini Demak, 28 Agt. 1960 Jl. Taman Kinibalu IV RT 5 RW 2 6 Sunarni Smg, 3 Agt. 1985 Jl, Sawi RT 1 RW 5 Kel Sendang 7 Ruhmini Demak, 29 Juli 1964 Jl. Kinibalu RT. 08 RW. 02

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '006 : AL HIDAYAH : Syaifullah, S. H. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Sri Rochani Semarang, 5 Mei 1966 Jl Lesanpura RT 1 RW 10 2 Sri Lestari Pekalongan, 8 Des. 1959 Jl. Lesanpuro 1/13 RT 1 RW 10 3 Retnaningsih Semarang, 4 April 1963 Jl. Jodipati Barat 22 RT 1 RW 12 4 Sri Wahyuni Semarang, 24 Des 1967 Jl Pringgodani Dalam I RT 3 RW 11 5 Khotijah Semarang, 23 Nop.1971 Lesan pura 3 6 Sutijah Semarang, 17 April 1989 Jl Pringgodani dalam RT 2 RW II 7 Jumiyem Klaten, 15 Maret 1950 Jl Sawo jajar 2 RT 1 RW 10 8 Novi Semarang, 13 Nov. 1985 JL. Jodipati barat no 22 RT 1 RW 12 9 Sudaryati Semarang, 31 Des.1963 Jl. Pringgodani Dalam II/9 RT 6 RW 11

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '007 : NUR KHASANAH : Syaifullah, S. H. I.

Jml NAMA

ANGGOTA TEMPAT TANGGAL

LAHIR ALAMAT TINGGAL 1 Sri Kartini Semarang, 31 Des 1958 Ijen Dalam RT 14 RW 11 2 Poniyem Ngawi, 31 Desember 1955 Tandang Ijen RT 4 RW 11 3 Musringah Palembang, 12 Des 1958 Tandang Ijen RT 4 RW 11 4 Margiyanti Boyolali, 8 September 1969 Ijen II RT 7 RW 11 5 Istiqomah Banyuwangi, 15 Feb 1972 Saputan Barat No 408 RT 2 RW 13 6 Istikomah Semarang, 15 Januari 1962 Saputan Barat II No 23- C RT 2 RW 13 7 Parwitri Semarang, 8 Agustus 1961 Tandang ijen RT 10 RW 11 8 Siti Yaroh Kebumen, 2 Februari 1962 Saputan Barat I Kp. Getasmulyo RT 2 RW 13 9 Endang Sri H Semarang, 24 Agustus 1958 Saputan Barat RT.01 RW.13

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '008 : Khoirun Nisa' (Corporate BPKP) : Sadullah

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Siswati Semarang, 31 Des.1957 Kalibaru Timur Rt.06/Rw.09 Kel. Bandarharjo 2 Kasminah Demak, 31 Des..1956 Kalibaru Timur Rt.06/Rw.09 Kel. Bandarharjo 3 Daryati Pemalang, 10 Mei 1967 Kalibaru Timur Rt.08/Rw.09 Kel. Bandarharjo 4 Sulastri Grobogan, 10 Mei 1982 Kp. Kalibaru Timur Rt 8 Rw 9 5 Ika Anggraeni Gunung Kidul, 2 Nop 1985 Kalibaru Timur RT08/09 Kel. Bandar Harjo 6 Diana W. Semarang, 29Oktober 1979 Kalibaru Timur RT08/09 Kel. Bandar Harjo 7 Maryati Semarang, 07 Juli 1968 Kalibaru Timur RT06/09 Kel. Bandar Harjo

Page 63: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

50

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '009 : Zahratunisa (Corporate PT. Indosat) : Sadullah, S. Pd. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Ari Ariyani Semarang, 22 Februari 1980 Depoksari Blok C-11 Rt.001/007 Kel. Tandang 2 Karsini Pati, 31 Des 1965 Depoksari Blok D-12 Rt.002/007 Kel.Tandang 3 Maryati Semarang, 20 Mei 1970 Depoksari Blok C-14 Rt.001/007 Kel. Tandang 4 Iriyanti Semarang, 21 Maret 1971 Depoksari RT.04/VII 5 Kaptini Semarang, 12 Mei 1968 Depoksari Rt.002/Rw.007 Kel. Tandang 6 Karyunah Tegal, 31 Des 1964 Depoksari Rt.001/007 Kel.Tandang 7 Suharni Smg,11 Des.1966 Depoksari Rt.004/007 Kel. Tandang

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '010 : NUR HIDAYAH : Eni Probowati

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Djuminah Smg, 11 Jan.1973 Wot Gandul Baben Kel.Gabahan 2 Hartini Smg, 31 April 1966 Jl.Wot Gandul Baben No.26 Rt.07/Rw.02 3 Leginah Semarang, 04/05/1958 Wot Gandul Dalam 28 Kel.Gabahan 4 Munirah Smg, 12 Feb.1969 Wot Gandul Baben Kel.Gabahan 5 Sadinem Surakarta,31 Des.1965 Wot Gandul Baben 14 Kel.Gabahan 6 Sri Mujiarti Smg, 19 Sept.1955 Wot Gandul Dalam 192 Y 7 Sri Suwarni Semarang, 24 Okt. 1981 Wot Gandul Dalam 192 Kel.Gabahan 8 Suyati Sukoharjo,15 Mei 1965 Wot Gandul Baben Kel.Gabahan

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '011 : AL - BAROKAH : Rita Trijayanti

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Tumini Semarang, 31 Des 1962 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 2 Yuliyanti Semarang, 31 Des 1976 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 3 Suparni Semarang, 21/11/1984 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 4 Puji Astuti Semarang, 02/05/1973 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 5 Sutarmi Boyolali, 02/06/1978 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 6 Painah Wonogiri, 01/12/1959 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 7 Suprapti Semarang, 13/09/2081 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 8 Wahyuni Wiji H Semarang, 25/07/1979 Jl. Tandang Ijen RT.11 RW.XI Kel. Jomblang 9 Atik Ki Semarang, 31/08/1970 Jl. Tandang Ijen RT.09 RW.XI Kel. Jomblang

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '012 : AL-HUDA : Syaifullah, S. H. I.

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL

ANGGOTA LAHIR 1 Sumanah Ambarawa, 07/02/1971 Jl. Gunungsari RT.11 RW.IX Kel. Jomblang 2 Kamirah Purwodadi, 04/10/1965 Jl. Gunungsari RT.11 RW.IX Kel. Jomblang 3 Juwarti Semarang,08 Agst. 1978 Gunungsari RT. 11/09 RW.IX Kel. Jomblang 4 Siti Marpuah Semarang, 25 Des. 1974 Gunungsari RT. 11/09 RW.IX Kel. Jomblang 5 Ida Rochani Surabaya, 15 Maret 1977 Gunungsari RT. 11/09 RW.IX Kel. Jomblang 6 Suyanti Semarang, 23 Des. 1966 Gunungsari RT. 11/09 RW.IX Kel. Jomblang 7 Ponirah Semarang, 02/08/1972 Jl. Gunungsari RT.06 RW.IX Kel. Jomblang 8 Rini K Semarang, 29/03/1981 Jl. Gunungsari RT.11 RW.IX Kel. Jomblang

Page 64: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

51

9 Siti Fatimah Semarang, 01/08/1973 Jl. Gunungsari RT.06 RW.IX Kel. Jomblang 10 Sumini Semarang, 23/02/1968 Jl. Gunungsari RT.03 RW.IX Kel. Jomblang 11 Supriyati Magelang, 02/03/1973 Jl. Gunungsari RT.04 RW.IX Kel. Jomblang 12 Nur Fachiroh Semarang, 27/11/1979 Jl. Gunungsari RT.07 RW.IX Kel. Jomblang

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '013 : Uswatun Hasanah : Siti Muawanah

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Yatemi Grobogan, 12/07/1967 Tlumpak RT.01/VIII 2 Erlina Semarang, 16/01/1983 Tlumpak RT.02/VIII 3 Satiyem Semarang, 31/12/1962 Tlumpak RT.02/VIII 4 Juminah Semarang, 12/07/1969 Tlumpak RT.02/VIII 5 Ropiati Semarang, 08/09/1971 Tlumpak RT.02/VIII 6 Ngatini Semarang, 12/03/1967 Tlumpak RT.02/VIII 7 Ngatminah Semarang, 05/03/1958 Tlumpak RT.04/VIII

NO. MAJELIS MAJELIS PENDAMPING

: '014 : Al-IKHLAS : SYAIFULLAH

Jml NAMA TEMPAT TANGGAL ALAMAT TINGGAL ANGGOTA LAHIR 1 Kuntari Pati, 19/05/1977 Jl. Gunungsari RT.11 RW.IX Kel. Jomblang 2 Susiwati Semarang, 13/10/1971 Jl. Gunungsari RT.07 RW.IX Kel. Jomblang 3 Painem Yogyakarta, 11/04/1976 Jl. Gunungsari RT.12 RW.IX Kel. Jomblang 4 Heriyanti Semarang, 25/11/1975 Jl. Gunungsari RT.12 RW.IX Kel. Jomblang 5 Riyani Semarang, 27/03/1965 Jl. Gunungsari RT.11 RW.IX Kel. Jomblang 6 Suyamti Semarang, 27/08/1968 Jl. Gunungsari RT.07 RW.IX Kel. Jomblang 7 Sri Lestari Semarang, 14/11/1980 Jl. Gunungsari RT.07 RW.IX Kel. Jomblang 8 Sri Handayani Semarang, 09/02/1986 Jl. Gunungsari RT.07 RW.IX Kel. Jomblang 9 Rubinah Klaten, 22/05/1967 Jl. Gunungsari RT.012 RW.IX Kel. Jomblang

10 Sumiyatun Semarang, 04/08/1966 Jl. Gunungsari RT.09 RW.IX Kel. Jomblang

Page 65: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

52

6. Struktur Misykat

Keterangan :

Ketua : Dendi Prasojo, SE

Administrasi dan keuangan : Erna Nurgiyanti, A. Md

Koordinator Pendamping : Syaifullah, S.Hi

Pendamping : Sadullah, S. Pd. I.

Siti muawanah

Eni probowati

Rita trijayanti

Zainudin

Ketua

Koordinator

Pendamping Administrasi & Keuangan

Pendamping Peserta Beasiswa

Mandiri

Anggota MISYKAT

Page 66: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

53

BAB IV

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE

SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID

(DPU-DT) CABANG SEMARANG

A. ANALISIS PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI’AH

BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL

ZAKAT NASIONAL DOMPET PEDULI UMAT DAARUT TAUHID

(DPU-DT) CABANG SEMARANG.

Salah satu kendala yang serius yang dihadapi oleh usaha mikro adalah

kurangnya ketersediaan dana. Usaha Kecil Menengah (UKM) yang banyak

digeluti di masyarakat seperti pedagang di pasar, pengrajin keterampilan,

pedagang keliling dan lain-lain, sering kali tidak disentuh oleh kebijakan

program pemerintah yang berbentuk program bantuan atau pinjaman dana.

Hal itu selain karena jumlahnya yang terlalu banyak sehingga tidak

terjangkau oleh pemerintah, usaha mikro tersebut kurang menarik sektor

perbankan atau lembaga keuangan yang lainnya. Alternatif yang berkembang

selama ini untuk membiayai UKM adalah lewat Lembaga koperasi, BPRS,

BMT atau lembaga non profit yang mengelola dana masyarakat seperti BAZ.

LAZ dan yayasan wakaf.

Bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam

sebenarnya mempunyai potensi pendanaan yang cukup besar yang belum

Page 67: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

54

dioptimalkan. Hal ini berkaitan dengan kewajiban seorang muslim yaitu

berzakat.

Potensi zakat yang besar dapat dimanfaatkan sebagi salah satu sumber

pendanaan untuk menanggulangi masalah kemiskinan, karena salah satu

dampak yang diharapkan dari kewajiban berzakat yaitu terwujudnya keadilan

dan kesejahteraan dalam suatu masyarakat.

Untuk mewujudkannya dibutuhkan pengelola dana zakat yang

profesional dan bertanggungjawab. Keberhasilan pengelola dana zakat yang

profesional dan bertanggungjawab selain bergantung pada jumlah zakat yang

terkumpul juga tergantung pada pengelolaan zakat di masyarakat. Dalam

rangka terwujudnya keadilan dan kesejahteraan dalam suatu masyarakat

beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ) menerapkan strategi pendayagunaan

zakat produktif, yaitu pemberian dana zakat kepada mustahiq dalam bentuk

Modal Usaha Kecil (Microfinance)

Dengan visi menghantarkan Mustahiq menjadi Muzaki. Visi tersebut

sesuai dengan pengertian zakat menurut Ahmad Rofiq, zakat disyari’atkan

untuk merubah mereka yang semula mustahiq (penerima) menjadi muzakki

(pemberi/pembayar zakat).35

Untuk mewujudkan hal tersebut DPU-DT cabang semarang masih dalam

proses Visi jangka panjang karena pada realitanya muzakki saat ini belum

bisa dikatakan muzzaki yang sepenuhnya dikatakan pemberi/pembayar zakat.

35 Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual: Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2004, hlm.259

Page 68: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

55

Akan tetapi, muzzaki yang dimaksud baru sebatas orang yang mampu

memberikan infak.

Pola pendayagunaan zakat di DPU-DT sudah tepat dengan distribusi

dalam bentuk “Produktif Kreatif” yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk

permodalan baik untuk membangun proyek sosial atau menambah modal

pedagang pengusaha kecil.36 Zakat yang diberikan secara konsumtif sulit

untuk dapat merubah keadaan kaum fakir miskin karena akan habis

dikonsumsi dan hal ini akan menjadikan bergantung pada orang lain,

sehingga perlu formula baru agar tujuan zakat sebagai alat untuk pengentasan

kemiskinan. Dan untuk mencapai tujuan zakat maka cara yang tepat adalah

distribusi zakat sebagai pinjaman.37

Dengan adanya distribusi dalam bentuk seperti ini DPU-DT telah

membantu kalangan Usah Kecil Menengah (UKM) dalam mengembangkan

usahanya. Serta membuat dana zakat produktif bukan charity (bagi-bagi

habis).

Pendistribusian Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh di DPU-DT cabang

Semarang, telah sesuai dengan pengamalan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zak Bagian Ketiga

Pendayagunaan Pasal 27

1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka

penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

36 M. Arief Mufraini, Akuntansi & Manajemen Zakat, 2006, Jakarta: Prenada Media

Group, hlm. 153 37 Dawam Raharjo, Islam Dan Tranformasi Sosial-Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi

Agama Dan Filsafat (LSAF), 1999, hlm.469

Page 69: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

56

2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahiq telah terpenuhi.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha

produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Pendayagunaan merupakan pendistribusian yang dipergunakan untuk

bantuan yang bersifat produktif dengan tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan, baik secara perorangan atau kelompok melalui program yang

berkesinambungan.38 Karena Misykat merupakan lembaga keuangan mikro

yang berbasis masyarakat dan bertujuan untuk memberdayakan umat, maka

Misykat memiliki kelebihan dan manfaat yang sangat besar bagi mustahiq,

diantaranya:

Pertama, motivasi atau meningkatkan semangat para mustahiq dalam

berusaha untuk meningkatkan produktifitasnya.

Kedua, adanya sistem tanggung renteng dengan pola 2-2-1 akan

meminimalisir dan menghindari anggota yang tidak mengembalikan pinjaman

dan juga kewajiban untuk mengembalikan pinjaman akan menciptakan rasa

tanggung jawab dari mustahiq.

Ketiga, kebiasaan menabung dapat dibina dengan baik serta

dikembangkan.

Keempat, program Misykat menerapkan keseimbangan antara dunia dan

akhirat yaitu selain para mustahiq diberi pinjaman untuk meningkatkan

38 Keputusan Dirjen Bimas Islam Dan Bimbingan Dan Urusan Haji, No/291 Tahun 2000.

Pasal 14 Ayat 4

Page 70: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

57

usahanya tetapi para mustahiq juga diberi pembinaan yaitu adanya

pendampingan intensif setiap pekan sekali dengan materi-materi yang

meningkatkan rukhiyah para mustahiq tersebut.

Dengan pendayagunaan zakat melalui program Misykat, maka hal itu akan

mencapai hasil yang maksimal, efektif, efisien serta tercapaianya sasaran dan

tujuan zakat.

B. ANALISIS MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM

MICROFINANCE SYARI’AH BERBASIS MASYARAKAT

(MISYKAT) DI LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL DOMPET

PEDULI UMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG

Pendistribusian zakat produktif sebagai pinjaman bagi fakir miskin

merupakan gagasan yang cemerlang, dengan metode pendistribusian zakat

melalui program Misykat maka akan mendatangkan kemaslahatan umum

karena semakin banyak fakir miskin yang tertolong dengan semakin

meningkatnya pendapatan mereka dan memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan usaha sendiri tanpa tergantung pada zakat.

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan ada beberapa

prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan yang dikenal

dengan 5 C + 1 S yang diterapkan di DPU-DT, yaitu :

Page 71: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

58

1. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima

pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa

penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.

Character disini dilaksanakan DPU-DT pada saat calon anggota

Misykat sebelum dibentuk majlis yaitu adanya survei dilapangan seperti

melihat tempat tinggal atau kondisi letak rumah misalnya padat penduduk,

kumuh dan miskin.

2. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima

pembiayaan untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan

catatan prestasi penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan

pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-

alat, pabrik serta metode kegiatan.

Capacity yang dimaksud yaitu jenis usaha dari calon anggota

Misykat karena syarat utama calon anggota yaitu harus memiliki usaha.

3. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon

penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara

keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada

komposisi modalnya.

Capital disini telah dijalankan oleh DPU-DT ketika akan terjadi

pengajuan pembiayaan dana bergulir seperti yang dinyatakan oleh Syaiful

Page 72: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

59

selaku penanggung jawab Misykat bahwa ada pertimbangan pinjaman

yaitu:

a. Kahadiran anggota Misykat dalam mengikuti pendampingan intensif

yang rutin yang dilaksanakan tiap minggu sekali.

b. Dilihat dari tingkat tabungan anggota apakah bertambah atau biasa saja

karena anggota biasa dilatih untuk rajin menabung.

c. Dari segi usahanya meningkat

d. Pemasukan rumah tangga

4. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian

ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan

pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai

pengganti dari kewajiban.

5. Condition

Harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara

spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan

oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi eksternal

berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima

pembiayaan.

Condition Yang diterapkan DPU-DT yaitu ketika pencairan

pembiayaan dana bergulir ada rapat komite dimana sebelumnya anggota

yang hendak mengajukan pinjaman membuat proposal pinjaman yang

besarnya pemberian pinjaman sesuai dengan pertimbangan yang sudah

Page 73: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

60

dirapatkan di rapat komite DPU-DT. Contohnya saja di Majlis Al-Ikhlas

ada beberapa peserta Misykat yang mengajukan pinjaman tapi pemberian

pinjaman tidak sesuai dengan permintaan dari anggota tersebut.

No. Nama Pengajuan pinjaman Pemberian pinjaman

1 Sri handayani Rp 500.000 Rp 300.000

2 Painem Rp 1.000.000 Rp 300.000

3 Suyamti Rp 1.000.000 Rp 300.000

4 Riani Rp 1.000.000 Rp 300.000

6. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan

dibiayaai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan

fatwa DSN “Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.”

Manajemen pembiayaan program Misykat di DPU-DT

menerapkan 5 C + 1 S dengan baik. Dilihat dari anggota Misykat bukan

anggota yang semua orang boleh masuk karena anggota Misykat memiliki

ketentuan-ketentuan tertentu. Selain itu juga mendapat pembinaan intensif

setiap pekan oleh pendamping

DPU-DT dalam akad pinjaman yaitu menggunakan akad

pembiayaan Qardul Hasan. Qardul Hasan adalah kegiatan penyaluran

dana dalam bentuk pinjaman kebajikan tanpa imbalan dengan kewajiban

Page 74: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

61

pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau

cicilan dalam jangka waktu tertentu.39

Jadi DPU-DT memberikan pinjaman kepada anggota Misykat

dengan pengembalian secara cicilan. Perhitungannya jumlah pinjaman

dibagi 40 pekan. Contohnya

No. Nama Pinjaman Cicilan pokok

1 Sri handayani Rp 300.000 Rp 300.000 / 40 = Rp 7.500

2 Sri wahyuni Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 / 40 = Rp 25.000

3 Sri rochani Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 / 40 = Rp 50.000

Cara pendistribusian zakat melalui Misykat dapat meningkatkan

semangat para mustahiq dalam berusaha serta kewajiban untuk

mengembalikan pijaman akan menciptakan tanggung jawab serta mendorong

seseorang untuk meningkatkan produktifitasnya.

Dana bergulir dalam Misykat menggunakan Pola 2-2-1, maksudnya

pada sesi pertama pembiayaan dari 10 orang anggota Misykat hanya 4 orang

anggota Misykat yang diberikan pembiayaan sedangkan anggota lainnya

sementara menjadi pengawas teman sejenisnya yang sudah diberikan dana.

Adanya sistem tanggung renteng dengan pola 2-2-1 akan meminimalisir dan

menghindari anggota yang tidak mengembalikan pinjaman dan juga

kewajiban untuk mengembalikan pinjaman akan menciptakan rasa tanggung

jawab dari mustahiq.

39 Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press

Yogyakarta, 2009, hlm.143

Page 75: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

62

Manajemen pembiayaan dengan pola 2-2-1 dalam Misykat yang

dilaksanakan oleh DPU-DT cabang semarang bisa dikatakan berhasil

memenuhi sasaran apabila usaha atau pendapatan mustahiq berkembang.

Namun pada realitanya ada beberapa mustahiq yang menggunakan pinjaman

dana Misykat tersebut untuk kebutuhan yang lain contohnya untuk membayar

hutang, untuk biaya sekolah anaknya dan lain-lain.

Page 76: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

63

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Praktek Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat (Misykat) di

Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid

(DPU-DT) Cabang Semarang menerapkan program pendistribusian dana

zakat yang bersifat produktif bukan charity (bagi-bagi habis) karena Zakat

yang diberikan secara konsumtif sulit untuk dapat merubah keadaan kaum

fakir miskin karena akan habis dikonsumsi dan hal ini akan menjadikan

bergantung pada orang lain,sehingga perlu formula baru agar tujuan zakat

sebagai alat untuk pengentasan kemiskinan. Dan untuk mencapai tujuan

zakat maka cara yang tepat adalah distribusi zakat sebagai pinjaman.

2. Manajemen Pembiayaan Program Microfinance Syari’ah Berbasis

Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli

Umat Daarut Tauhid (Dpu-Dt) Cabang Semarang menggunakan Pola 2-2-

1 dalam perguliran dana, maksudnya pada sesi pertama pembiayaan dari

10 orang anggota Misykat hanya 4 orang anggota Misykat yang diberikan

pembiayaan sedangkan anggota lainnya sementara menjadi pengawas

teman sejenisnya yang sudah diberikan dana. Adanya sistem tanggung

renteng dengan pola 2-2-1 akan meminimalisir dan menghindari anggota

yang tidak mengembalikan pinjaman dan juga kewajiban untuk

mengembalikan pinjaman akan menciptakan rasa tanggung jawab dari

Page 77: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

64

mustahiq. Selain itu, juga ada proses pendampingan setiap minggu

melaksanakan pendampingan intensif yang dilakukan secara rutin. Jadi

anggota Misykat bukan hanya sekedar mengutamakan pinjaman modal

saja tapi DPU-DT meningkatkan kualitas rukhiyah anggota, memberikan

motivasi, ilmu dan keterampilan mustahiq, menambah ukhuwah islamiyah

dan ukhuwah iqtisadiyah (persaudaraan perekonomian).

B. SARAN

Setelah selesainya penyusunan skripsi ini, maka ada baiknya penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka mengoptimalkan pendistribusian dana zakat yang produktif

maka hendaknya program Misykat ditingkatkan lagi jumlah anggotanya

agar lebih banyak lagi masyarakat semarang yang dapat bergabung dalam

Misykat.

2. DPU-DT cabang semarang perlu mengupayakan dan memperluas

kerjasama dengan badan, atau lembaga maupun media massa yang ada

untuk meningkatkan sosialisasi adanya program Misykat.

3. Pemberian modal pinjaman dana yang bergulir hendaknya ditingkatkan

lagi besar jumlahnya mengingat semakin menurunnya nilai rupiah akibat

tingginya inflasi.

4. DPU-DT cabang semarang perlu menambah SDM dalam rangka efektifitas

kerja dan profesionalisme.

Page 78: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

65

5. DPU-DT diharapkan pula untuk membuka cabang baru di kota-kota di

Jawa Tengah

C. PENUTUP

Demikian skripsi ini saya susun, penulis menyadari bahwa penulisan

ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan penulis. Untuk itu

penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir

kata semoga karya ini dapat membawa manfaat.Amiin...

Page 79: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

DAFTAR PUSTAKA

Asnaini, 2008, Zakat Produktif Dalam Perpekstif Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aziz ,Saifullah , 2005, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya: Terbit Terang,

Departemen Agama, 1993, Pedoman Zakat, Jakarta: Proyek Pembinaan Zakat Dan Wakaf

Hasan, Syaikh Ayyub, 2002, Fikih Ibadah, , Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

Hafifudin, Didin, 2002, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,

Malik, Abdul Ar-Rahman, 2003, Pustaka Cerdas Zakat, Jakarta: Lintas Pustaka,

Mufraini, Arief, 2006, Akuntansi & Manajemen Zakat, , Jakarta: Prenada Media Group,

Muhammad, 2008, Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press.

Muhammad, 2009, Model-Model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.

Mulyana,Dedi, 2003, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya,

Narbuko Dan Achmadi, 2005, Metotologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

Qardhawi, Yusuf, 2002,fiqh zakat, Terj. Salman Harun, Jakarta: Litera Antar Nusa.

Raharjo, Dawam, 1999, Islam Dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama Dan Filsafat (LSAF).

Rivai, Veithzal, 2008, Islamic Financial Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rofiq,Ahmad, 2004, Fiqh Kontekstual: Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sabiq, Sayyid, 1968, Fiqh As-Sunah, Juz III, Kuwait: Dar Al-Bayan

Page 80: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

Saktiawan, Iwan Rudi, 2006,Panduan Operasional Strategi Pemberdayaan Program Misykat DPU Daarut Tauhid, Bandung: DPU DT Press.

_________, 2006, microfinance syariah berbasis masyarakat aplikasi zakat produktif untuk pemberantasan kemiskinan, Bandung: DPU DT Press.

Sartika,Mila, 2008, Pengaruh Pendayagunaa Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta,

Sudewo,Eri, 2004, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar. Ciputat: Institut Manajemen Zakat,

Sulaiman, 2010, Kompilasi Zakat, Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang.

Syuja’,Abi, Fath Al-Qorib, Bandung : Al-Maarif,

Terry, George R & LW Rue, 2009, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Yunus , Mahmud, 1989, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung,

Zuhri, Saifuddin, 2000, Zakat Kontekstual, CV. Bima Sejati, Semarang,

Hasil observasi pada 25 Mei 2012 di Majlis Al-Ikhlas Candisari

Hasil Wawancara Syaifullah Selaku Penanggung Jawab Misykat di DPU-DT Cabang Semarang Pada 25 Mei 2012

Hasil wawancara dengan Erna Nurgiyanti Selaku Administrasi dan keuangan Misykat DPU-DT Cabang Semarang Pada 25 Mei 2012

http://revolsirait.com/pengertian-manajemen. Diakses pada 3 April 2012

http://www.dsniamanah.or.id/index.php?option=comcontent&view=article&id=165:uu-no-23-tahun-2011&catid=75:undang-undang-zakat&itemid=20. Diakses pada 5 Juni 2012

Page 81: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Ela Purwaningsih

2. Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 12 Agustus 1988

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. KH Ahmad Badawi Komplex Mushola

Sidodadi No.20 Rt.07/Rw I

Ketanggungan Brebes

6. Ayah : Abdul Wahid

7. Ibu : Tobaroh

8. No. HP : 085712049849

9. PENDIDIKAN FORMAL :

a. MI Raudlotul Islam Lulus tahun 2001

b. MTs N Ketanggungan Lulus tahun 2004

c. SMA N 01 Kersana Lulus tahun 2007

10. PENDIDIKAN NON FORMAL

a. Madrasah Diniyah Raudlotul Islam Lulus tahun 2003

Semarang,

Tertanda

Ela Perwaningsih

Page 82: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

PANDUAN WAWANCARA

a. Panduan wawancara untuk koordinator program misykat

1. Apa yang melatarbelakangi munculnya LAZ DPU-DT?

2. Apa visi dan misi LAZ DPU-DT?

3. Apa saja yang melatarbalakangi program misykat?

4. Apa visi dan misi misykat?

5. Apa tujuan misykat?

6. Siapa sasaran misykat?

7. Bagaimana tahapan atau cara menjadi anggota misykat?

8. Bagaimana proses pembinaan yang dilakukan selama ini?

9. Bagaimana proses pemantauan yang dilakukan DPU-DT terhadap

berlangsungnya program misykat?

10. Materi apa sajakah yang disampaikan kepada anggota misykat?

11. Apa yang menjadi faktor pendukung berlangsungnya program misykat?

12. Apa yang menjadi faktor penghambat selama berlangsungnya program

misykat?

13. Bagaimana stategi yang ditempuh untuk menanamkan nilai-nilai

keislaman pada anggota misykat?

14. Bagaimana standarisasi anggota misykat yang dianggap sudah mandiri?

15. Samapai saat ini berapa jumlah anggota misykat?

16. Langkah-langkah apa saja yang anda lakukan untuk manyamakan

persepsi disetiap pendamping?

Page 83: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

b. Panduan wawancara dengan anggota misykat

1. Sejak kapan anda bergabung dengan misykat?

2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang misykat?

3. Sebelum menjadi anggota misykat anda bekerja sebagai apa?

4. Berapa modal yang diberikan DPU-DT cabang semarang?

5. Perubahan apa yang anda rasakan setelah mengikuti program misykat?

Page 84: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

Usaha Anggota Misykat

Page 85: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran
Page 86: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

Ibu-Ibu Anggota Misykat Sedang Pendampingan Pekanan Majlis Al-Ikhlas Candisari Pada Hari Jumat, 25 Mei 2012 Usaha Mikro Yang Dilakukan Adalah

Pembutan Kerajinan Tas.

Page 87: MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROGRAM MICROFINANCE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · Semoga bantuan yang diberikan kepada Penulis dalam wujud apapun demi kelancaran

Rumah tempat berkumpulnya anggota untuk mengikuti pendampingan pekanan yaitu rumahnya bu susi ketua majlis al-ikhlas yang beralamat di Jl. Gunungsari

RT.07 RW.IX Kel. Jomblang