Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

24
PENGANGGARAN PENGELOLAAN DAN PENGALOKASIAN DANA PENDIDIKAN Dosen Pengampu: Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed.MGMT. Disusun Oleh : Puji Rahayu 143111087/5C PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2016

Transcript of Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Page 1: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

PENGANGGARAN PENGELOLAAN DAN PENGALOKASIAN DANA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed.MGMT.

Disusun Oleh :

Puji Rahayu143111087/5C

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA2016

Page 2: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengertian Penganggaran

Menurut Koonts (1982) penganggaran (budgeting) merupakan satu langkah perencanaan dan juga sebagai instrumen perencanaan yang fundamental.

Sedangkan menurut Nanang Fattah (2000: 47), anggaran atau budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-keiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.

dapat disimpulkan Anggaran adalah suatu rencana operasi dari suatu kegiatan atau proyek yang mengandung perincian pengeluaran biaya untuk satu periode tertentu

Page 3: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Konsep Penganggaran (Budgeting)

Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Besaran dana untuk membiayai kegiatan Kegiatannya itu sendiri

Dalam setiap anggaran terdapat dua sisi penting, yaitu : Sisi penerimaaan atau rencana penerimaan

Sisi penerimaan menunjukkan sumber-sumber dari mana dana itu diperoleh.

sisi pengeluaransisi pengeluaran menggambarkan alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai (Nanang Fattah, 2000: 48).

Page 4: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Fungsi Anggaran

Menurut Nanang Fattah (2000: 49) anggaran berfungsi sebagai:1. Alat perencanaan 2. Aat pengendalian3. Alat bantu Penempatan4. Alat tolak Ukur5. Alat penaksir6. Alat otorisasi pengeluaran dana7. Alat efisiensi

Page 5: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Desain Anggaran

Dalam penyusunan anggaran, sistematika yang akan tertuang dalam anggaran tersebut akan menggambarkan model penyusunan anggaran. Nanang Fattah (2000: 53) menyebutkan ada empat macam desain anggaran, yaitu:1) Anggaran butir per butir (Line Item Budget)2) Sistem Anggaran program (Program Budget System) 3) Aggaran Berdasarkan hasil (Performance Budget)4) Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan

Penganggaran (PPBS atau SP4)

Page 6: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Desain Anggaran butir per butir (Line Item Budget)

Line Item Budget atau Anggaran Berbasis Item merupakan anggaran yang disusun berdasarkan garis item-item atau kategori. Dalam model ini setiap pengeluaran dikategorikan berdasarkan kelompok-kelompok seperti kategori yang terdiri dari gaji, upah, gaji lainnya, dan sebagainya.

Page 7: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Desain Sistem Anggaran program Desain Sistem Anggaran program (Program Budget System)

Sistem Anggaran program merupakan anggaran anggaran yang disusun per program dengan subset program yang terkait dengan program tersebut seperti anggaran untuk penataran guru yang didalamnya mencakup gaji/upah panitia/upah penatar, konsumsi selama pentaran, dan sebagainya.

Page 8: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Desain Aggaran Berdasarkan hasil (Performance Budget)

Aggaran berdasarkan hasil merupakan anggaran yang dirancang dengan menekankan pada kinerja (hasil), di mana hasil dari suatu kinerja dipecah berdasarkan beban kerja dan hasil yang dapat diukur.

Page 9: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Desain Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (PPBS atau SP4)

Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran merupakan anggaran yang disusun dengan siklus perencanaan, pemrograman dan pengangaran, di mana semua itu merupakan satu kesatuan sebagai sistem. Dengan demikian dalam sistem ini anggaran yang disusun akan terlihat sebagai hasil dari suatu proses perencanaan yang dituangkan dalam program dan anggaran (Djamaluddin, 1997: 29).

Page 10: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Prosedur PenganggaranTahap-tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:1. Mengidentifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

periode anggaran.2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang,

mesin, dan material.3. Sumber-sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab

anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial.4. Memformulasikan anggaran menurut format yang telah

disepakati.5. Usaha memperoleh persetujuan dari yang berwenang

(pengambilan keputusan) dalam tahap ini dilakukan kompromi melalui rapat-rapat untuk mempertimbangkan secara objektif dan subjektif.

Page 11: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan keuangan sekolah adalah suatu rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan sekolah.

Page 12: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah

Penggunaan keuangan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai

dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan. Terarah dan terkendali sesuai dengan

rencana, program atau kegiatan. Keharusan penggunaan kemampuan.

Page 13: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Strategi Pengelolaan Keuangan Sekolah

Pengelolaan dana pendidikan dari masyarakat, baik yang langsung maupun tidak langsung perlu dilakukan dengan baik melalui langkah-langkah sistimatis sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. Hal ini disebabkan jika pengelolaan berjalan baik serta aku akuntabel akan menimbulkan berbagai manfaat.

Berdasarkan hal di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi pelaksanaan dana, baik biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

Page 14: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Tujuan Pengelolaan keuangan di Sekolah

Dalam mengelola sekolah, tujuan utamanya adalah bagaimana sekolah dapat menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa.

Page 15: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Pendidikan

Dalam rangka menetukan alokasi anggaran pendidikan, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:1. Menginventarisasikan Sumber Dana

Pendidikan2. Mengalokasian Dana Pendidikan

Page 16: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Menginventarisasikan Sumber Dana Pendidikan

Sumber dana pendidikan ada beberapa macam, ada yang dari pemerintah, dari orang tua, dan dari masyarakat.

Agar sumber dana tersebut dapat dengan mudah digunakan ketika dibutuhkan dalam menentukan alokasi anggaran pendidikan, maka data dan informasi tentang sumber dana itu harus diinventarisasikan dengan baik.

Page 17: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Mengalokasian Dana Pendidikan

Di bawah ini akan dijelaskan satu per satu mengenai tata cara pengalokasian dana pendidikan:1. Pengalokasian Dana Atas Dasar Siswa2. Pengalokasian Dana Atas Dasar Guru3. Pengalokasian Dana Atas Dasar Ruang Belajar4. Pengalokasian Dana Atas Dasar Bobot Tujuan Pendidikan5. Pengalokasian Dana Atas Dasar Peningkatan Angka

Partisipasi6. Pengalokasian Dana Atas Dasar Pengamatan Terhadap

Rumus-Rumus Alokasi Keuangan

Page 18: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Atas Dasar Siswa

Cara yang digunakan untuk mengalokasikan dana pendidikan adalah mengalokasikan dana berdasarkan atas perhitungan jumlah rata-rata dan keadaan siswa sehari-hari.

Cara yang digunakan adalah dengan menghitung jumlah rata-rata dan keadaan siswa sehari-hari. Siswa yang mendaftar di hitung setiap hari selama waktu tersebut (biasanya pada tengah tahunan). Sedangkan waktu melaporkannya dapat dilakukan selama satu tahun penuh, bulanan, mingguan, atau harian dalam tengah tahun tersebut.

Page 19: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Atas Dasar Guru

Dalam pengalokasian dana atas dasar guru, perlu diperhatikan bahwa karakteristik guru bermacam-macam. Ada guru pendidikan dasar, guru pendidikan menengah, dan guru pendidikan tinggi (dosen).

Guru juga dapat diklasifikasikan menurut bidang studi/mata kuliah dan guru kelas, menurut tempat tugas kota dan desa, atau menurut gabungan dari berbagai penggolongan tersebut

Page 20: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian dana berdasarkan guru mempunyai dampak terhadap ratio siswa yang kadang-kadang hasilnya negatif. Oleh sebab itu, ketika melakukan pengalokasian dana, hal-hal yang menyangkut karakteristik guru yang bermacam-macam itu harus dipertimbangkan secara cermat.

Page 21: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Atas Dasar Ruang Belajar

Dana berupa modal dalam pendidikan sering dinyatakan sebagi rata-rata pembuatan ruang belajar.

Dengan demikian, pengeluaran modal sering dialokasikan atas dasar jumlah tertentu per ruang belajar.

Ruang belajar kadang-kadang dibedakan menurut letak sekolah, menurut jenjang sekolah, dan menurut jenis sekolah.

Selain itu, kita juga mengenal sekolah di desa maupun di kota.

Hal ini diperhitungkan dalam menentukan alokasi dana pendidikan.

Page 22: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Atas Dasar Peningkatan Angka Partisipasi

Angka partisipasi merupakan perbandingan antara jumlah siswa terhadap anak usia sekolah pada suatu wilayah tertentu. Pada umumnya angka partisipasi di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan.

Dalam kondisi seperti ini, rumus pembiayaan yang semata-mata didasarkan kepada keadaan siswa di sekolah tidak dapat mengatasi pembangunan pendidikan pada wilayah-wilayah yang angka partisipasinya rendah.

Oleh sebab itu, harus ada modifikasi rumus sehingga alokasi dana sesuai dengan kondisi setempat. Makin banyak dana yang disediakan untuk daerah-daerah pedesaan yang angka partisipasinya rendah, akan makin giat pula usaha-usaha untuk meningkatkan pelaksanaan program pembangunan pendidikan pada wilayah tersebut.

Page 23: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

Pengalokasian Dana Atas Dasar Pengamatan Terhadap Rumus-Rumus Alokasi Keuangan

• Rumus-rumus keuangan hanya dapat dipakai bersamaan dengan tindakan-tindakan lainnya. Misalnya rumus dimaksudkan sebagai penyediaan perangsang untuk perubahan kurikulum, maka harus ada penyediaan bahan yang bersamaan bagi pelajaran-pelajaran baru, program-program pelatihan para guru, dan perangsang bagi mereka untuk mendaftarkan diri pada keahlian-keahlian mengajar yang baru tersebut.

• Keuntungan memerhatikan rumus-rumus perangsang seperti disebutkan di atas adalah bahwa pejabat-pejabat bidang keuangan di suatu wilayah dapat menentukan bagaimana menggunakan uang untuk mencapai tujuan-tujuan dari rumus tersebut dengan tepat.

Page 24: Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)

SEKIAN&

TERIMAKASIH ...