Manajemen Pelayanan Rumah Sakit

14
MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT “TATA KELOLA KLINIS DAN RS PERATURAN INTERNAL RS KOMITE MEDIK” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 1. NELLY FARIDA RODIANA NAINGGOLAN 2013-31-058 2. ADELINA ROMAITO 2013-31-173 3. DWI RETNO WIJAYANTI 2013-31-219 4. NURLITA SAFITRI 2013-31- 249 5. IRMA PUSPITA PUJI ASTUTI 2013-31-290 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

description

Manajemen Pelayanan RS

Transcript of Manajemen Pelayanan Rumah Sakit

MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKITTATA KELOLA KLINIS DAN RS PERATURAN INTERNAL RS KOMITE MEDIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. NELLY FARIDA RODIANA NAINGGOLAN2013-31-0582. ADELINA ROMAITO2013-31-1733. DWI RETNO WIJAYANTI2013-31-2194. NURLITA SAFITRI2013-31-2495. IRMA PUSPITA PUJI ASTUTI2013-31-290

UNIVERSITAS ESA UNGGULFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATANKESEHATAN MASYARAKATJAKARTA2014TATA KELOLA RUMAH SAKIT

Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan-) pengelola digambarkan di dalam peraturan internal (bylaws), kebijakan dan prosedur, atau dokumen serupa yang menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas dilaksanakan Elemen Penilaian TKP. 1 1. Struktur organisasi pengelola dan tata kelola (SOTK) diuraikan dalam dokumen tertulis, dan mereka yang bertanggung jawab untuk memimpin/mengendalikan dan mengelola diidentifikasi dengan jabatan atau nama SOTK & nama pejabat nya & SK Pengangkatan 2. Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan-) pengelola dimuat dalam dokumen tersebut uraian tugas 3. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana kinerja badan pengelola dan para manajer dievaluasi dengan kriteria yang terkait. Penilaian kinerja 4. Ada dokumentasi penilaian kinerja tahunan terhadap tata kelola/pengelolaan (badan pengelola) pimpinan.Sesuai dengan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang menjelaskan bahwa setiap organisasi rumah sakit harus mencakup pasal dibawah ini :Pasal 33(1) Setiap RS harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.(2) Organisasi RS paling sedikit terdiri atas Kepala RS atau Direktur RS, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.Pasal 34(1) Kepala RS harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.(2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia.(3) Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala RS.Pasal 35Pedoman organisasi RS ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

Standar TKP 1.1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas misi rumah sakit dan mengumumkannya kepada masyarakat Elemen Penilaian TKP 1.1. 1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas misi rumah sakit 2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, menjamin adanya review berkala terhadap misi rumah sakit3. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengumumkan misi rumah sakit ke publik.

Standar TKP 1.2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas kebijakan dan rencana untuk menjalankan rumah sakitElemen Penilaian TKP 1.2. 1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas rencana stratejik dan rencana manajemen rumah sakit, maupun kebijakan dan prosedur operasional 2. Bila kewenangan untuk memberikan persetujuan didelegasikan, maka hal ini dijabarkan dalam kebijakan dan prosedur tentang tata kelola 3. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas strategi rumah sakit dan program yang terkait dengan pendidikan para profesional kesehatan serta penelitian, kemudian memberikan pengawasan terhadap mutu program.

Standar TKP 1.3. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas anggaran belanja dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai misi rumah sakit

Elemen Penilaian TKP 1.3. 1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas modal (capital) dan anggaran operasional rumah sakit2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai misi rumah sakit

Standar TKP 1.4. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, menetapkan para manajer senior atau direktur rumah sakitElemen Penilaian TKP 1.4. 1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, menetapkan manajer senior rumah sakit 2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, melakukan evaluasi kinerja dari manajer senior rumah sakit 3. Evaluasi terhadap manajer senior dilaksanakan paling sedikit setahun sekali

Standar TKP 1.5. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas rencana rumah sakit dalam mutu dan keselamatan pasien serta secara teratur menerima dan menindaklanjuti laporan tentang program mutu dan keselamatan pasien. Elemen Penilaian TKP 1.5. 1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas rencana rumah sakit untuk mutu dan keselamatan pasien. (lihat juga PMKP.1, Maksud dan Tujuan)2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, secara teratur menerima dan menindaklanjuti laporan tentang program mutu dan keselamatan pasien. (lihat juga PMKP.1.4, EP 2)Tata kelola rumah sakit yang baik harus memiliki standar yang menjadi parameter apakah proses atau pola tata kelola yang dilaksanakan di rumah sakit tersebut sudah baik, maka hal yang perlu diperhatikan yaitu :1. Falsafah dan tujuan2. Administrasi dan Pengelolaan3. Staf dan Pimpinan4. Fasilitas dan Peralatan 5. Kebijakan dan Prosedur6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu

TATA KELOLA KLINIS

Tata Kelola Klinis (Clinical Governance) adalah sistem peningkatan mutu rumah sakit yang terdiri dari komponen quality assurance yakni setting standards, conform to standards dan contonous quality improvement (CQI). tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien di rumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite medik di setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis. semua pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di rumah sakit dilakukan atas penugasan klinis kepala/direktur rumah sakit. berupa pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) oleh kepala/direktur rumah sakit melalui penerbitan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf medis yang bersangkutan. Setelah mendapat rekomendasi dari komite medik (diberikan setelah dilakukan kredensial) Dalam keadaan darurat kepala/direktur rumah sakit dapat memberikan surat penugasan klinis (clinical appointment) tanpa rekomendasi komite medik. Tata kelola klinis yang baik harus sesuai dengan persyaratan yang ada, yaitu :UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedoketran Pasal 50Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dand. menerima imbalan jasa Yang dimaksud dengan standar profesi adalah :batasan kemampuan (knowledge, skill and proffesional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.Yang dimaksud dengan standar prosedur operasional adalah :Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.PRINSIP DASAR Standar Pelayanan Kedokteran meliputi Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan SPO PNPK merupakan Standar Pelayanan Kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh Menteri SPO disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh Komite Medis dan ditetapkan oleh Pimpinan sarana pelayanan kesehatan. SPO harus selalu ditinjau kembali dan diperbaharui sekurang-kurangnya 2(dua) tahun sekali sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi.Pasal 661) Setiap orang yang mengetahui kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter / dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran dapat mengadukan secara tertulis kepada ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.) 2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 29Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :s. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas Pasal 32 menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Permenkes 269/2008 Tentang Rekam Medis Permenkes 290/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran Permenkes 1438/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran Permenkes 755/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit Keputusan PB IDI 221/2002 Tentang Penerapan Kodeki Peraturan Konsil No. 17/2006 Tentang Pedoman Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran Manual Konsil

HOSPITAL BYLAWS (PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT)Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan dasar yang mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi dan peraturan internal staf medis.Fungsi HBL, yaitu : Pedoman bagi pemilik RS dalam melakukan pengawasan Pedoman bagi Direktur RS dalam mengelola RS dan menyusun kebijakan yang bersifat teknis operasional Sarana untuk menjamin efektivitas, efisiensi, dan mutu Mendukung akreditasi RS Sarana perlindungan hukum Acuan penyelesaian konflik di RSDasar Hukum Kepmenkes No. 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) Kepmenkes No. 631/MENKES/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit Kepmenkes No.1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit KepMenKes No. 228/SK/III/2002 SPM RS Daerah Materi Peraturan Internal Korporat, yaitu : Pendahuluan Nama,tujuan, filosofi Governing body: Komposisi, wewenang, tanggung jawab, peran terhadap staf medik, rapat Pengorganisasian: ketua, sekretaris, jumlah anggota, persyaratan, tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pembentukan Komite Direktur RS: Jumlah Direksi, persyaratan, tugas & wewenang, tata cara pengangkatan & pemberhentian, masa jabatan, hubungan dengan governing body dan dengan staf medik Amandemen: Siapa yang boleh melakukan amandemen Peraturan dan Perundangan

MEDICAL STAFF BYLAWS (PERATURAN INTERNAL RS YANG MENGATUR STAFF MEDIK)Permenkes RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011. BAB III. PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS, Pasal 151. Setiap rumah sakit wajib menyusun peraturan internal staf medis dengan mengacu pada peraturan internal korporasi (corporate bylaws) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.2. Peraturan internal staf medis disusun oleh komite medik dan disahkan oleh kepala/direktur rumah sakit.3. Peraturan internal staf medis berfungsi sebagai aturan yang digunakan oleh komite medik dan staf medis dalam melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) di rumah sakit.4. Tata cara penyusunan peraturan internal staf medis dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran Peraturan Menteri Kesehatan ini.

Tujuan penyusunan medical staff bylaws Membangun kerja sama antara staf medik, governing body dan pimpinan administratif RS Agar terjadi adaptasi kepentingan dokter dan kepentingan RS Agar staf medik bertanggung jawab atas mutu pelayanan medik RSFungsi Medical Staff Bylaws, yaitu : Menggambarkan pengorganisasian staf medis di rumah sakit. Memuat prosedur persyaratan dan penerimaan tenaga medis di rumah sakit Mengatur mekanisme peer review, reapoinment, kewenangan yang diberikan (clinical privileges) dan pendisiplinan. Memuat prosedur pengajuan permohonan sebagai staf medis Sebagai acuan pemberian pelayanan berdasarkan standar profesi dan kode etik profesi medis. Medical staff bylaws adalah suatu peraturan organisasi staf medis dan komite medis di rumah sakit yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit atau Governing Body; Medical staff bylaws mengatur pengorganisasian staf medis, komite medis, peran, tugas dan kewenangan staf medis.Materi Medical Staff Bylaws, yaitu : Pendahuluan Nama organisasi: medical staff bylaws RS . . . . . Tujuan organisasi staf medik:- agar semua pasien mendapat pelayan medik yang baik- self government- melaksanakan dan mempertahankan kompetensi Keanggotaan: Kualifikasi, etik, tanggung jawab, syarat dan prosedur pengangkatan, prosedur menangani keluhan Kategori staf medik: dokter tetap, dokter mitra, konsultan Pelayanan medik dan Direktur Medik: Jenis pelayanan medik, mekanisme pengangkatan Direktur Medik, tugas dan tanggung jawabnya, upaya peningkatan mutu. Komite medik: Keanggotaan, tugas & tanggung jawab, pengorganisasian, rapat, pembentukan komite Amandemen: Oleh siapa dan kapan dilaksanakan Peraturan dan perundangan: yang berkaitan dengan pelayanan medik (kewajiban mengisi RM, kewajiban melayani pasien gawat darurat, dll)

ORGANISASI RUMAH SAKITPasal 33Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjangmedis, komite medis,satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.PERMENKES RI NO.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah SakitSubkomite terdiri dari: subkomite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme staf medis; subkomite mutu profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf medis; dan subkomite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.