MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA...

107
MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI (TAQUMA) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : MOCHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN NIM : 108053000018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1234 H / 2013 M

Transcript of MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA...

Page 1: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN

LEMBAGA TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI (TAQUMA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

MOCHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN NIM : 108053000018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1234 H / 2013 M

Page 2: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi
Page 3: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi
Page 4: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi
Page 5: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

i

ABSTRAK

MOCHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN

MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA

TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI

Setiap proses pelatihan, tentunya memiliki peran, cara atau sistem khusus

bagaimana sebuah pelatihan bisa tersampaikan dengan sebaik-baiknya. Ada objek

sasaran pelatihan, ada pula subyek pelatihan. Akan tetapi, sebuah proses pelatihan tentu

saja tidak akan bisa melepaskan dari konteks kultur ruang lingkup yang dimilikinya.

Lembaga apapun ketika memberikan sebuah pelatihan, diasumsikan tidak bisa

melepaskan diri dari konteks background dari mana dia berasal. Termasuk lembaga

Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) sebagai bagian dari wadah pengembangan

terjemah Al-Quran secara per kata (Lafzhiah), tentunya memiliki andil besar di dalam

melestarikan terjemah Al-Quran Islam di Indonesia. Setidaknya ada konsep, cara dan

persepsi bagaimana pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA

mengkomunikasikan dalam menyampainkan visi dan misinya, tentunya membutuhkan

pengelolaan manajemen yang jelas dan terarah dengan benar, sehingga penyampain

pada pelatihan terjemah Al-Quran dapat dikelola secara maksimal dan memperoleh

hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana penerapan manajemen

pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi dan unsur-

unsur manajemennya. Penelitian yang termasuk jenis lapangan (field research) ini,

dalam metode penelitiannya memakai model kualitatif dan mengumpulkan datanya,

menggunakan metode interview, observasi, dokumentasi. Melalui metode penelitian

deskriptif-analisis, Berlokasi di Jl. Swadaya II Bintaro 9, RT.004/003 Kel. Pondok

pucung Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Pelatihan yang dilakukan

TAQUMA ini seringkali merupakan bentuk pembelajaran yang mengedepankan nilai-

nilai Al-Quran dan sunnah dalam bingkai masyarakat yang plural. Semangat persatuan,

menebar kasih sayang dan kedamaian, menjadi bagian dari uraian pelatihan terjemah

Al-Quran TAQUMA yang dikemas dengan balutan metode pelatihan terjemahnya.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah penerapan manjemen pelatihan terjemah

Al-Quran yang dilakukan oleh lembaga TAQUMA telah menggunakan fungsi

manajemen, mulai dari penerapan berupa perencanaan yang cukup baik dari segi

penentuan pelatih, maupun dalam segi proses menentukan tahapan-tahapan

perencanaan dalam pelatihan terjemah Al-Quran, kemudian dari segi organisasi yang

dilakukan yaitu antara manajer TAQUMA dan para anggotanya, serta pengorganisasian

bagi para pelatih beserta peserta pelatihan yang cukup terkordinir dengan baik

meskipun belum maksimal. Jika dilihat dari segi penggerakan, maka manajer

TAQUMA telah menentukan tugas-tugas kepada para anggotanya untuk melakukan

tugas-tugasnya dengan baik secara maksimal. Dan terakhir adalah evaluasi baik yang

dilakukan oleh manajer TAQUMA kepada para anggotanya maupun bagi para pelatih

kepada para pesertanya dalam tahap ini lembaga TAQUMA sudah bisa melaksanakan

pengontrolan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitu pula

dengan unsur-unsur manajemen yang cukup memadai sehingga mendukung kinerja

TAQUMA dalam kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran. Sehingga seluruh penerapan

manejemen pelatihan terjemah Al-Quran yang dilakukan lembaga TAQUMA bisa

berjalan sesuai dengan tujuan serta visi misi yang diharapkan.

Page 6: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulisan ini dapat

terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan selalu kepada

Kanjeng Nabi Muhammad SAW keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, merupakansuatu tanda bahwa

usaha dan do’a adalah kunci penetuan sebuah keberhasilan Penulisan skripsi ini

tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak. Oleh karna itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan

dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

dan Para jajarannya, kepada Drs. Cecep Cactrawijaya, MM selaku ketua

jurusan Manajemen Dakwah dan kepada H. Mulkannasir, BA, S.Pd, MM,

selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah.

2. Dr. Wahib Mu”thi. MA selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas semua

ilmu yang telah bapak berikan kepada penulis.

3. Kedua orang tua penulis, Cucu Santana dan Rohimah Sintiawati, kasih

sayangmu tak dapat penulis ungkapkan melalui kata-kata dalam skripsi ini,

tak terhitung berapa banyak kalori yang kau bakar demi untuk memberikan

yang terbaik untuk penulis

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen pembimbing. Terimakasih atas semua ilmu

yang telah bapak berikan.

5. Staf Perpustakaan FIDKOM dan Perpustakaan Utama yang telah

memberikan kemudahan dalam bertransaksi buku yang selama ini penulis

butuhkan dan tentunya atas koneksi WiFi-nya yang selalu penulis gunakan.

Page 7: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

ii

6. Bapak H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI Selaku Direktur Utama beserta Staf

Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA). Terimakasih atas waktu

dan peluang serta bantuan yang bapak berikan sehingga penulis mendapatkan

data dan dokumen tentang Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA).

7. Kedua adik, paman serta bibi penulis tercinta, yang selalu memberikan warna

dan motivasi kepada penulis, semoga Allah selalu menjaga kalian semua

dalam ridho-Nya.

8. Semua pihak: para tokoh masyarakat, dan tokoh agama atas doa dan

dukungannya kepada penuliis. Barokallahulana.

9. Segenap kawan-kawan seperjuangan dari manajemen dakwah 2008 yang

telah memberikan doa dan motivasinya kepada penulis.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas segala amal baik anda yang

telah membantu demi kelancaran menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu

penulis mengahrapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis. Akhir

kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas segala

kekurangan dan kekhilafan dalam Skripsi ini, penyusun mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Jakarta, 22 Mei 2013

Penulis

Mochammad Zainal Muttaqin

Page 8: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... v

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………….. 7

D. Metodologi Penelitian ……………………………………… 8

E. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 11

F. Sistematika Penulisan ……………………………………… 12

BAB II. LANDASAN TEORITIS......…………………………………... 13

A. Manajemen...........………………………….......................... 13

1. Pengertian Manajemen.………...................………….…. 13

2. Fungsi Manajemen........................................................... 16

3. Tujuan dan Manfaat Manajemen...................................... 18

B. Pelatihan................................................................................. 20

1. Pengertian Pelatihan.......................................................... 20

2. Fungsi dan Tujuan Pelatihan............................................. 22

3. Rancangan Pelatihan......................................................... 23

C. Manajemen Pelatihan............................................................. 24

1. Pengertian Manajemen Pelatihan...................................... 24

2. Unsur-unsur Manajemen Pelatihan................................... 26

Page 9: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

3. Langkah – langkah Manajemen Pelatihan........................ 31

D. Terjemah Al-Quran................................................................ 34

1. Pengertian Terjemah......................................................... 34

2. Pengertian Al-Quran......................................................... 36

3. Pengertian Terjemah Al-Quran......................................... 39

BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG LEMBAGA

TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI (TAQUMA)................ 40

A. Sejarah Berdirinya …………………………………………. 40

B. Fungsi dan Tujuan ……….......………………..................... 43

C. Visi dan Misi.......................................................................... 44

D. Susunan Pengurus TAQUMA.....…….……………..........… 45

E. Sarana dan Prasarana ………………………......……….….. 46

BAB IV. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN …………………... 47

A. Penerapan fungsi manajemen pelatihan terjemah

Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA) .......................................................................... 47

1. Planning (Perencanaan) .................................................... 48

2. Organizing (Pengorganisasian)......................................... 52

3. Actuating (Penggerakan) ................................................. 55

4. Controling (Pengawasan) ................................................. 66

B. Penerapan unsur-unsur dalam pelaksanaan pelatihan

terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran

Mandiri (TAQUMA)............................................................. 68

1. Men (Pelatih)..................................................................... 68

Page 10: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

2. Material (Bahan Pelatihan)............................................... 69

3. Machines (Mesin) ............................................................. 69

4. Methods (Metode) ........................................................... 70

5. Money (Uang) .................................................................. 71

6. Market (Peserta) ............................................................... 71

BAB V. PENUTUP …………………………………………………….. 74

A. Kesimpulan ……………………………………………….... 74

B. Saran-Saran ………………………………………………... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan manajemen menjadi sebuah keharusan dalam memajukan

sebuah pelaksanaan organisasi, tatanan strategi yang tepat dan lengkap akan

mengarahkan kepada suatu pencapaian tujuan yang baik sesuai dengan apa

yang diinginkan.

Banyak ditemukan definisi tentang manajemen mulai dari manajemen

sebagai ilmu, proses, seni dan profesi. Adapun manajemen yang dimaksud

dalam manajemen disini adalah manajemen sebagai proses. Maka manajemen

berarti proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan

mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan sumber daya

organisasi untuk mencapaisasaran organisasi yang telah ditetapkan.1

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakkan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia

dan sumber daya lainnya.

Manajemen sudah semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok,

baik oleh sekumpulan individu, kelompok, maupun organisasi untuk

mencapai tujuan tertentu. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan

bersama maka dari pada itu untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan

manajemen yang baik dan benar.

1 James A.F, Stoner, Manajemen, terj. Alexander Sindoro, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Popular, 1996), hlm.7

Page 12: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

2

Pada hakikatnya manajemen adalah serangkaian pengelolaan

perencanaan (planing) atau suatu keputusan manajerial yang strategis untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga maupun

organisasi manajemen mempunyai peranan yang sangat penting bagi

pererakan kegiatan positif.

Sedangkan pelatihan adalah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja

disamping adanya upaya lain. Pelatihan merupakan proses belajar mengajar

dalam rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia melaksanakan

tugasnya. Pelatihan juga merupakan upayauntuk mentransper keterampilan

dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga

para peserta menerima dan melakukan pelatihan pada saat melaksanakan

pekerjaan.2

Pelatihan juga akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan

dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah untuk

memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap

dengan masing-masing kadar kemampuannya. Yang dimaksud dengan

pelatihan ialah “Upaya mengembangkan kemampuan intelektual dan

kepribadian manusia.3

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka efektifitas dan efisiensi

dalam menyelenggarakan manajemen pelatihan merupakan suatu hal yang

2 Abdurahman Fathoni, Organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, (Jakarta :

rineka Cipta), cet ke 1 H.147 3 Soekidjo Notatmojo, pengembangan sumberdaya manusia, (jakarta ; PT. Rineka Cipta,

2004), h.25

Page 13: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

3

harus mendapat perhatian dengan diproses melalui metode pelaksanaan

manajemen yang baik dan mapan.

Dalam manajemen pelatihan tidak hanya sebatas manajemennya saja

yang harus diperhatikan dalam pelatihan terjemah Al-Quran, ada beberapa

unsur-unsur manajemen yang perlu dikelola dengan sebaik=baikny agar suatu

organisasi maupun lembaga bisa dilaksanakan dengan benar sesuai dengana

tujuannya agar kualitas dan kuantitasnya berjalan secara maksimal.

Dalam manajemen pelatihan khususnya pelatihan terjemah Al-Quran

pada dasarnya harus berpegangan teguh terhadah sunnah dan Al-Quran agar

tidak keluar dari ketentuan hukum islam karenanya Al-Quran merupakan

pedoman umat manusia yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw

memiliki bahasa yang indah, makna serta arti yang jelas, mudah dipahami,

dan masih banyak lagi kesempurnaan yang tidak dapat ditandingi oleh

bahasa lain atau bahkan oleh orang terhebat di dunia ini.

Al-Quran adalah petunjuk bagi setiap manusia dalam segala kehidupan

di sepanjang zaman. Al-Quran merupakan kitab yang diturunkan dengan

memakai bahasa Arab. Oleh karena itu, pelatihan terjemah Al-Quran menjadi

sangat penting dilakukan bagi setiap orang Islam non Arab, sebagai langkah

awal untuk dapat mengetahui kandungan makna Al-Quran.

Al-Quran juga memiliki bahasa yang santun, sehingga apabila

didengarkan terasa sangat indah. Hal ini karena Al-Quran merupakan firman

Allah SWT yang ditujukan kepada manusia agar manusia tidak tersesat di

dunia. Al-quran yang berisi petunjuk-petunjuk supaya manusia sadar

Page 14: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

4

terhadap siapa hakikatnya mereka, untuk apa mereka hidup, kewajiban dan

hak yang harus dipenuhi sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

Al-Quran sebagai sumber pertama haruslah mendapat prioritas utama

dan peringkat teratas untuk dipelajari dengan sungguh-sungguh. Al-quran

yang diturunkan dengan bahasa Arab mengondisikan pemeluk Islam mau

tidak mau untuk berusaha menguasai bahasa Al-quran ini. Memang telah

diterbitkan terjemahan Alquran dalam berbagai ragam bahasa lain yang ada di

dunia namun terjemahan itu bagaimana pun tidak akan pernah

menggambarkan secara utuh makna aslinya.

Dengan menggabungkan antara arti bacaan dan himpunan atau

kumpulan, dalam menelusuri makna kalimat Al-Quran, bisa dapatakan titik

temu, bahwa ketika seorang membaca Al-Quran, ia telah mengumpulkan

huruf-huruf kalimat dalam suatu rangkaian yang utuh, lalu melafalkannya

dengan lisanya, dalam bentuk kalimat atau kata yang sempurna, sehingga

enak didengarnya, nampak menjadi sebuah bangunan yang kuat saling

mendukung, tak tergoyahkan. Dari membaca akan lahir pemahaman. Dari

pemahaman akan lahir amal. Dengan demikian peranan nampak bahwa

membaca merupakan urutan pertama dalam membangun ilmu pengetahuan,

dan selanjutnya untuk membangun sebuah peradaban.

Di lain sisi, seringkali tatkala membaca Al-Quran diperoleh sepintas

pemahaman akan suatu topik tertentu. Ini sama sekali tidak salah. Bahkan,

begitulah semestinya, apa yang dibaca itu hendaknya memberikan semacam

ide di dalam pikiran. Ini menandakan keberhasilan dalam membaca. Tidak

Page 15: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

5

seperti membaca sekadar saja yang hanya melewati huruf demi huruf, tetapi

kosong dari makna yang dapat dipetik.

Memahami bahasa Al-Quran tanpa perangkat ilmunya merupakan

tindakan berbahaya yang akan mengantarkan pelakunya kepada kekeliruan,

kesalahan, dan kesesatan. Si pelaku akan semena-mena berbicara,

memahami, memaknai, serta menafsirkan tentang Al-Quran tanpa bimbingan

dari ilmu tadi dan tentu saja mengabaikan tanggung jawab ilmiah. Parahnya,

Islamlah yang akan mendapat citra buruk atas kelakuannya ini, karena ia

secara serampangan menisbatkan tindakannya itu kepada Alquran, kitab suci

umat Islam.

Terjemahan-terjemahan Al-Quran sudah ada dalam berbagai macam

bahasa yang digunakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Usaha

menerjemahkan Al-Quran ini dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia

agar mudah memahami dan mempelajari isi dari Al-Quran. Hal ini terjadi

karena tidak semua umat Islam mampu memahami bahasa arab. Maka,

melalui kegiatan pelatihan menterjemahkan Al-Quran ini akan membantu

umat Islam dalam mempelajari, memahami, dan menyebarkan ajaran tentang

Islam kepada seluruh umat manusia melaui kegiatan pelatihan terjemah Al-

Quran maupun kegiatan lain.

Seiring perjalanan waktu, dunia syi’ar Islam di Indonesia semakin hari

semakin berkembang dalam pengelolaan manajemen baik dari sisi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan serta ruang

Page 16: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

6

lingkupnya. Hal ini tentu sangat menggembirakan dan patut di syukuri serta

di dukung dengan segenap kemampuan yang ada.

Dalam ruang lingkup wilayah, khususnya di lingkup Kecamatan

Pondok Aren hingga kota Tangerang Selatan, kini semakin di rasakan

perlunya semakin banyak wadah untuk melaksanakan kegiatan dakwah,

tarbiyah dan syi’ar Islam yang lebih serius dan tertata rapi dalam suatu

organisasi formal, dengan tetap mengedepankan pijakan kepada Al-Quran

dan As-Sunnah. Kebutuhan pegiat dakwah untuk bertaktifitas dan kebutuhan

obyek dakwah untuk menerima masukan ilmu dan informasi sudah waktunya

di layani dengan lebih baik lagi.

Di sisi lain, keprihatinan akan masih kurangnya pemahaman dan

penguasaan umat Islam terhadap Al-Quran harus segera direspon. Kondisi

bangsa yang belum juga berubah banyak ke arah kemajuan diyakini salah satu

penyebabnya rendahnya penguasaan umat Islam terhadap Al-Quran yang

berakibat kepada mentalitas, akhlak, tata nilai, hukum dan kepribadian umat

yang jauh dari nilai-nilai Al-Quran. Dari hal itu, sekitar 4 tahun yang lalu

muncullah pemikiran H.Syarifudin untuk merealisasikan terbentuknya sebuah

lembaga yang mempunyai fokus pada pembelajaran dan pemahaman Al-

Quran, yang diberi nama TAQUMA (Terjemah Al-quran Mandiri).

Alasan penulis memilih Lembaga TAQUMA (Terjemah Al-Quran

Mandiri) sebagai obyek penelitian adalah karena lembaga ini merupakan satu-

satunya lembaga dibidang pelatihan menerjemahkan Al-Quran secara lafziah

(per kata) di kawasan Pondok Aren. Selain itu, untuk mengetahui penerapan

Page 17: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

7

manajemen dalm pengelolaan yang di terapkan oleh lembaga tersebut dalam

menjalankan aktifitas pelatihan terjemah Al-Quran.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulis mengajukan

skripsi atau karya tulis ilmiah dengan judul “Manajemen Pelatihan

Terjemah Al-Quran Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas maka penulis membatasi

masalahnya pada fungsi dan unsur manajemen pelatihan terjemah Al-

Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA).

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan manajemen pelatihan terjemah Al-Quran pada

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) ?

b. Apa unsur-unsur manajemen yang mendukung pelaksanaan terjemah

Al-Quran?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengelolaan manajemen yang dilakukan oleh

Lembaga TAQUMA (Terjemah Al-Quran Mandiri).

2. Untuk mengetahui unsur-unsur manajemen yang dilakukan lembaga

Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA).

Page 18: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

8

B. Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan awal bagi peminat

mauapun peneliti lainnya untuk meneliti lebih lanjut tentang peranan

suatu lembaga sebagai media dakwah.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan panduan

terhadap Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri dan sebagai

kontribusi pemikiran bagi lembaga pembelajaran terjemah Al-Quran

lainnya.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

permasalahan yang diselidiki. Pada penyusunan skripsi ini digunakan metode

penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang atau perilaku yang

diminati.4

Dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif penulis

mengharapkan kegiatan penelitian dalam pencarian faktanya dengan

pengamatan secara langsung di lapangan. Dan kemudian mendeskripsikan

atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fenomena yang diteliti serta menganalisisnya.

4 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (bandung:Rosdakarya,2002)

Page 19: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

9

1. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah dengan menggunakan data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data lapangan yang didapat

dari sumber pertama, seperti hasil wawancara dan observasi. Dalam data

primer peneliti atau observer melakukan sendiri observasi di lapangan,

pelaksanaanya berupa survey. Data sekunder adalah data yang tersusun

dalam bentuk dokumen-dokumen yang menjadi data sekunder dalam

penelitian ini adalah buku, brosur, majalah dan bahan informasi lainnya

yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian sebagai penunjang

penelitian.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah pelatihan terjemah

Al-Quran, sedangkan objek penelitiannya adalah Lembaga Terjemah Al-

Quran Mandiri (TAQUMA).

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tersebut, penulis mengadakan penelitian

dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

A. Observasi.

Observasi merupakan pengamatan dan penelitian dengan

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.5 Sutrisno

mengungkapkan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dalam dari berbagai proses

5 Sutrisno Hadi, Metodelogi Riset II, (Yogyakarta: yayasan Penerbitan fakultas Psikologi

UGM, 1984), h. 141

Page 20: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

10

biologis dan psikologis. Dan diantara yang paling penting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.6 Dalam melakukan observasi

penulis mendatangi langsung ke Lembaga TAQUMA (Terjemah Al-

quran Mandiri) yang beralamat di Jl. Swadaya 2, Kampung Utan,

Rt.04 Rw.03 Desa Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren,

Tangerang Selatan, Banten. Tujuannya adalah untuk mendapat data

konkrit tentang hal-hal yang menjadi objek penelitina.

B. Wawancara (Interview).

Wawancara adalah percakapan langsung dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan yang di

wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.7 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam

wawancara, yaitu: wawancara (interviewer), reponden (interviewee),

pedoman wawancara, dan situasi wawancara.8 Pada interview ini

penulis mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada beberapa pihak yang bersangkutan.

C. Dokumentasi.

Dokumentasi dipakai guna untuk melengkapi data-data yang

telah terkumpul, juga untuk getahui segala sesuatu yang berkaitan

6 Sugiono, Metodelogi Penulisan Administrasi, (Bandung: penerbit al-fabeta 2005), cet

ke-12, h.166 6 Dr. Lexy J Moleong, Metodelogi penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), Cet. Ke-11, h. 135 8 Drs. Hermanwan Wasito, Pengantar metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1995), h.71

Page 21: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

11

dengan permasalahan yang diteliti antara lain mencari data berupa

buku, catatan-catatan, file, transkip, bulletin, majalah maupun foto-

foto.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah data-data

tersebut disusun secara sistematis itu diklasifikasi untuk kemudian

dianalisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian itu

disajikan dalam bentuk laporan ilmiyah.

Dalam analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif,

yakni penulis berusaha mengembangkan objek penelitian apa adanya

sesuai dengan kenyataan berdasarkan teori yang ada.

5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Lembaga TAQUMA (Terjemah

Al-quran Mandiri) yang beralamat di Jl. Swadaya 2, Kampung Utan, Rt.04

Rw.03 Desa Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang

Selatan, Banten. Adapun waktu yang ditentukan dari penelitian ini

dilakukan dari bulan Februari 2012 - Mei 2012.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusunnya menjadi satu karya ilmiah, maka langkah awal yang

penulis teliti adalah menelaah terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi terdahulu

yang mempunyai judul yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti.

Page 22: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

12

Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya

penulis menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama

dengan yang akan penulis teliti yaitu:

Nama : Siti Masyitoh (1070553001492) judul skripsi “ Program Pelatihan

Terapi Dalam Pengobatan Alternatif di Bengkel Rohani Ciputat. Skripsi ini

menerangkan tentang program pelatihan dan pelaksanaa terapis dalam

pengobatan alternatif di bengkel rohani Ciputat, sedangkan yang membedakan

dalam pembahasan skripsi penulis adalah penulis menuangkan tentang fungsi

dan unsur-unsur manajemen dalam penerapan pelatihan terjemah Al-Quran

pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA).

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan

sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini meliputi pengertian manajemen, fungsi manajemen,

tujuan dan manfaat manajemen, pengertian pelatihan, fungsi dan

tujuan pelatihan, rancangan pelatihan, manajemen pelatihan

pengertian manajemen pelatihan, unsur-unsur manajemen pelatihan,

Page 23: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

13

langkah – langkah manajemen pelatihan, pengertian terjemah,

pengertian Al-Quran, Pengertian terjemah Al-Quran.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA TERJEMAH AL-QURAN

MANDIRI (TAQUMA)

Dalam bab ini penulis menerangkan sejarah didirikannya Terjemah

Al-Quran Mandiri (TAQUMA), Visi dan Misi TAQUMA, Fungsi

dan Tujuan didirikannya TAQUMA, susunan pengurus TAQUMA,

Sarana dan Prasarana.

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menerangkan penerapan fungsi manajemen

pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran

Mandiri (TAQUMA) meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan, penerapan unsur-unsur dalam

pelaksanaan pelathan terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah

Al-Quran (TAQUMA) meliputi men (pelatih) material (bahan

pelatihan), methods (metode), money (uang), dan market (peserta).

BAB V PENUTUP

Penutup berisi Kesimpulan dan Saran-saran.

Page 24: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

14

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Banyak ditemukan definisi tentang manajemen mulai dari

manajemen sebagai ilmu, proses, seni dan profesi. Adapun manajemen

yang dimaksud dalam manajemen disini adalah manajemen sebagai

proses. Maka manajemen berarti proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota

organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai

sasaran organisasi yang telah ditetapkan.1

Dari segi etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa inggris

yang diambil dari kata to manage yang sinonimnya antara lain to hand

berarti mengurus, to control berarti memeriksa, to quide berarti memimpin

atau membimbing, jadi apabila dilihat dari asal katanya, manajemen

berarti mengurus, mengendalikan memimpin, dan membimbing.2

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakkan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga

manusia dan sumber daya lainnya.

1 James A.F, Stoner, Manajemen, terj. Alexander Sindoro, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Popular, 1996), hlm.7 2 E.K.Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta : Bharata Karya Aksara, 1996), cet ke-2, h. 6

Page 25: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

15

Manajemen sudah semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan

pokok, baik oleh sekumpulan individu, kelompok, maupun organisasi

untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai

tujuan bersama maka dari pada itu untuk mencapai tujuan secara efektif

diperlukan manajemen yang baik dan benar.

Selanjutnya untuk lebih mengetahui dan memahami mengenai

pengertian manajemen yang lebih luas, maka berikut ini akan diuraikan

beberapa definisi yang dikemukakan para ahli manajemen berdasarkan

sudut pandang mereka masing-masing yaitu :

Josephl Massie, manajemen adalah sebagai kelompok khusus

orang-orang yang tugasnya mengarahkan daya dan upaya serta

aktivitasnya orang lain pada sasaran yang sama. Juga diartikan sebagai

proses yang mengarahkan langkah-langkah kelompok manunggal menuju

tujuan yang sama.3 Dan Menurut J. Panglaykin dan Tanzil, manajemen

adalah seni kemahiran untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya

dengan usaha yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh kemakmuran dan

kebahagiaaan yang setinggi-tingginya serta memberi serius pelayanan

yang baik kepada khalayak ramai.4

Manajemen sangat dibutuhkan dimana saja oleh orang-orang yang

bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen diperlukan

33

Josephl Massie, dasar-dasar manajemen, (jakarta : Erlangga, 1985), Edisi ke-3. H. 4 4 J.Panglaykin dan Tahzil, Manajemen Suatu pengantar, (Jakarta : Ghalia

Indonesia,1999), cet ke-15. H.27

Page 26: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

16

untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan

yang bertentangan, serta mencapai Efisiensi dan efektifitas.5

2. Fungsi Manajemen

Proses-proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan fungsional

yaitu6:

a. Perencanaan (Planning)

Yaitu proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk

mencapai sasaran. Dengan perencanaan maka sebelum kegiatan-

kegiatan dilaksanakan dipikirkan terlebih dahulu. Jadi, perencanaan

adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa

yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan

harus mempertimbangkan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri

dengan situasi dankondisi baru secepat mungkin.7

Empat tahap dasar perencanaan8:

Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.

Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini.

Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.

Tahap 4: Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk

mencapai tujuan.

5 T.Hani Handoko,Manajemen,(Yogyakarta: BPFE. 2003), hlm. 6-7.

6 Ibid, hlm.79.

7 Ibid, hlm. 78.

8 Ibid, hlm.79

Page 27: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

17

b. Pengorganisasian (Organizing),

Yaitu proses memperkerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja

sama mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran. Kekuatan suatu

organisasi terletak pada kemampuannya untuk menyusun berbagai

sumber dayanya dalam mencapai tujuan. Semakin terkoordinasi dan

terintegrasi kerja organisasi semakin efektif dan efisien.

c. Pengarahan/Memimpin (Actuating/Leading)

Yaitu suatu proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang

berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh

organisasi.

Sesudah rencana tersebut dibuat, organisasi dibentuk dan disusun

personalianya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk

bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi ini melibatkan

kualitas gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan

kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Jadi kegiatan

pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.9

d. Pengawasan/Pengendalian(Controlling)

Yaitu proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai

dengan aktifitas yang direncanakan. Semua fungsi terdahulu tidak akan

efektif tanpa fungsi pengawasan (Controling). Pengawasan positif

mencoba untukmengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan

efisien danefektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin

9 T.Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE. 2003), hlm. 25

Page 28: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

18

bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan tidak

terjadiatau terjadi kembali.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :

1) Penetapan standar pelaksanaan.

2) Penentuan ukuran-Ukuran pelaksanaan

3) Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan

standar yang telah ditetapkan.

4) Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan

menyimpang dari standar.10

3. Tujuan dan manfaat manajemen

Tujuan Manajemen yaitu :

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif

dan efisien

b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta

melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat

penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.

c. Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai

dengan perkembangan lingkungan eksternal.

d. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman peluang yang ada

e. Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita

lebih teratur.

10

Ibid, hlm 25-26

Page 29: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

19

Adapun manfaat mempelajari dan memahami manajemen dapat

diketahui dari uraian di bawah ini:

a. Membantu dalam membuat strategi yang lebih baik dengan

menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada

pilihan strategis.

b. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan

utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari apa

yang kita rencanakan.

c. Proses yang kita laksanakan menyediakan pemberdayaan individual.

Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian diri sendiri

mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai usaha kita

untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan latihan inisiatif

serta imajinasi.

d. Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita

akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang tidak

diinginkan dari factor luar.

e. Dapat mengetahui dengan lebih baik mengenai strategi pesaing

sehingga kita akan lebih mudah menghadapinya.

f. Berkurangnya penolakan kita terhadap perubahan karena kita telah

mempersiapkan rencana atas perubahan tersebut.

g. Memungkinkan kita untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan

eksploitasi peluang yang terbaik atas permasalahan dan pilihan

keputusan.

Page 30: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

20

h. Kita dapat merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol

dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih baik yang dapat mengatur

rencana kegiatan kita.

i. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit bagi

kita untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.

j. Menciptakan kerangka kerja komunikasi internal dengan orang lain.

k. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam kelompok

atau golongan.

l. Mendorong pemikiran ke masa depan, sebab dengan mempelajari

manajemen kita telah belajar menganalisa rencana.

m. Menjadikan kita kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk

menghadapi masalahdan peluang.

n. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan dalam diri kita

o. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen

kegiatan kita.11

B. PELATIHAN

1. Pengertian Pelatihan

Pelatihan adalah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja disamping

adanya upaya lain. Pelatihan merupakan proses belajar mengajar dalam

rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia melaksanakan

tugasnya. Pelatihan juga merupakan upayauntuk mentransper keterampilan

dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga

11

http://bintangkecil44.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-tujuan-manajemen.html

Page 31: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

21

para peserta menerima dan melakukan pelatihan pada saat melaksanakan

pekerjaan.12

Pelatihan juga akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan

dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah

untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan

atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya. Yang dimaksud

dengan pelatihan ialah “Upaya mengembangkan kemampuan intelektual

dan kepribadian manusia.13

Penggunaan istilah pelatihan (traning) dikemukakan para ahli seperti

D Ale Yorder yang dikutip oleh mangkunegara, menggunakan istilah

pelatihan untuk pegawai pelaksanaan dan pengawas, sedangkan Wekley

dan Yukl lebih memperjelas mengenai penggunaan istilah pelatihan.

Mereka berpendapat bahwa : “pelatihan merupakan istilah-istilah yang

berhubungan dengan usaha-usaha bencana yang diselenggarakan untk

mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau

anggota organisasi.14

Menurut Oemar Hamalik, melihat dari segi operasional pelatihan

diartikan sebagai suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan (upaya)

yang dilaksanakan secara sengaja dalam bentuk kepribadian kepada tenaga

kerja oleh tenaga profesional kepelatihannya dalam satuan waktu yang

12

Abdurahman Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (jakarta :

Rineka Cipta), cet ke 1 h.147 13

Soekidjo Notatmojo, pengembangan sumberdaya manusia, (jakarta ; PT. Rineka Cipta,

2004), h.25 14

AA.Anwar Prabu Mangku Negara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

(Bandung: Rosda Karya, 2000), h.44

Page 32: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

22

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang

pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam

suatu organisasi.15

Dari beberapa definisi menurut para ahli diatas maka penulis

menyimpulkan bahwa pelatihan merupakan kegiatan proses belajar atau

proses latihan yang memiliki tujuan yang jelas dan menggunakan beragam

cara penyampaian serta melibatkan keaktifan peserta. Dan pencapaian

tujuan harus mengenai tiga aspek diantaranya adalah aspek perasaan,

aspek tingkah laku, dan aspek pikiran.

2. Fungsi dan Tujuan Pelatihan

Hamalik mengatakan bahwa fungsi pelatihan adalah memperbaiki

kinerja (performance) para peserta. Selain itu pelatihan juga bermanfaat

untuk mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih

rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih

tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial. Pelatihan dapat

membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan

kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat mengurangi stres dan

menambah rasa percaya diri. Adanya tambahan informasi tentang program

yang diperoleh dari pelatihan dapat dimanfaatkan sebagai proses

penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di

masa-masa mendatang dapat dikurangi.

15

Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005) h.10

Page 33: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

23

Tujuan dari pelatihan adalah suatu pernyataan tentang pengetahuan,

keterampilan dan attitude yang diharapkan dapat dicapai atau dikuasai oleh

peserta pelatihan telah selesai.

Pada saat ini umumnya tujuan pelatihan dibuat dalam standard

kompetensi, karena biasanya pelatihan bertujuan untuk pemenuhan suatu

kompetensi tertentu. Kadangkala suatu pelatihan disiapkan untuk

pemenuhan suatu jenis.

Tujuan pelatihan merupakan standard kualifikasi bagi pencapaian

kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan dan belajar-

mengajar. Umumnya tujuan pelatihan dirumuskan dalam dua jenis ; yaitu :

Tujuan Umum (Goals) dan Tujuan Khusus (Objectives).

Ketika proses pelatihan selesai atau berakhir maka sebaiknya

dilakukan post test dan evaluasi. Post tes dilakukan dengan cara menguji

kemampuan atau kompetensi yang diharapkan terhadap peserta pelatihan,

sehingga dapat diketahui pencapaian atau perkembangannya akibat proses

belajar-mengajar. Sedangkan evaluasi biasanya dilakukan untuk menilai

seberapa jauh kesesuaian antara pelaksanaan proses pelatihan dengan

rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan dari pelatihan itu sesuai

dengan yang diharapkan.

3. Rancangan Pelatihan

Rancangan pelatihan (Traning Design) adalah rancangan yang akan

dijadikan pegangan, pedoman atau acuan pada waktu melaksanakan

training, penyusunan rancangan pelatihan harus memperlihatkan pihak-

Page 34: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

24

pihak yang akan terlibat dalam pelatihan (peserta, penyelenggara, dan

trainer) tujuann yang akan dicapai, materi yang akan diolah metode dan

peralatan yang hendak dipakai, tempat pelaksanaan, jadwal kegiatan untuk

setiap sesi ataupun secara keseluruhan.16

Berdasarkan penjabaran yang penulis paparkan, maka penulis

menyimpulkan bahwa rancangan pelatihan merupakan rencana kegiatan

pelatihan yang dibuat oleh seseorang maupun kelompok, untuk

menghaslkan sebuah tujuan program pelatihan tersebut.

C. MANAJEMEN PELATIHAN

1. Pengertian Manajemen Pelatihan

Dari segi etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa inggris

yang diambil dari kata to manage yang sinonimnya antara lain to hand

berarti mengurus, to control berarti memeriksa, to quide berarti memimpin

atau membimbing, jadi apabila dilihat dari asal katanya, manajemen

berarti mengurus, mengendalikan memimpin, dan membimbing.17

Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam

atau at-tanzhim yang berarti suatu tempat untuk menyimpan segala

sesuatu dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.18

Sedangkan secara istilah banyak sekali pendapat para ahli yang

mengartikan istilah manajemen. Diantaranya sebagai berikut:

16

Agus M, Hardjana, Training SDM yang efektif, (yogyakarta : Kanisius, 2001) cet, ke 1,

H.35 17

E.K.Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta : Bharata Karya Aksara, 1996), cet ke-2, h. 6 18

M. Munir, dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta: kencana prenada Medi

Group, 2009), cet. 2, h. 9

Page 35: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

25

a. Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang

membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan

baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

b. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, manajemen adalah ilmu

dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Sedangkan pelatihan adalah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja

disamping adanya upaya lain. Pelatihan merupakan proses belajar

mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia

melaksanakan tugasnya. Pelatihan juga merupakan upayauntuk

mentransper keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan

sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan pelatihan

pada saat melaksanakan pekerjaan.19

pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan

untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan

dalam melaksanakan pakerjannya sekarang.20

Sedangkan dalam sumber

lain, mendefinisikan pelatihan sebagai proses sistematik perubahan

19

Abdurahman Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta :

Rineka Cipta), cet ke 1 h.147 20

Mutiara S. Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia Indonnesia,

2004), cet. 2, h. 41.

Page 36: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

26

perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan

organisasional.21

Pelatihan juga akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan

dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah

untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan

atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya. Yang dimaksud

dengan pelatihan ialah “Upaya mengembangkan kemampuan intelektual

dan kepribadian manusia.22

Dari pengertian manajemen dan pelatihan di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa : Manajemen pelatihan adalah suatu proses pengelolaan

kerja yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan

kualitas pegawai (peserta pelatihan) dengan merubah prilaku pegawai

(peserta pelatihan) dalam satu arah untuk dapat meningkatkan pekerjannya

yang melibatkan sumberdaya manusia maupun sumber-sumber lain

dengan proses kerja yang meliputi : perancanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan beserta unsur-unsur manajemen untuk

mencapai tujuan organisasional.

2. Unsur-Unsur Manajemen Pelatihan

Unsur- unsur dalam manjemen pelatihan sama halnya dengan unsur-

unsur manajemen tidak adanya perbedan diantara keduanya karena

pelatihan pasti membutuhkan unsur-unsur manajemen agar suatu

21

Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia (konsep,

teori dan pengembangan dalam konteks organisasi publik, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 219. 22

Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumberdaya Manusia, jakarta ; PT. Rineka Cipta,

2004, h.25

Page 37: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

27

pelaksanaan pelatihan bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan apa

yang di harapan.

Berdasarkan pendapat Drs. H. Ibrahim Lubis, unsur-unsur

manajemen ada enam yang dapat pula dikatakan bahwa ke enam unsur ini

merupakan gabungan dari unsur-unsur majemen yang di kemukakan oleh

M. Manulang dan George R. Terry. Keenam unsur tersebut meliputi : 1)

Men (orang), 2) Material (bahan), 3) Machines (mesin), 4) Methods

(metode), 5) Money (uang), dan 6) Markets (pasar)23

a. Men (Pelatih)

Men adalah tenaga (orang) yang terlibat dalam sebuah kegiatan.

Dalam manajemen pelatihan, Men dapat diaplikasikan pada pelatih,

karena pelatih merupakan orang yang terlibat dalam kegiatan pelatihan

ini. Dimana Pelatih memegang peran yang cukup penting terhadap

kelancaran dan keberhasilan program pelatihan. Itu sebabnya perlu

dipilih pelatih yang ahli, dan berkualifikasi profesional. Berikut ini

beberapa syarat seorang penatar atau pelatih yang baik, sebagai

berikut:24

1) Teaching Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan

untuk mendidik atau mengajarkan, membimbing, memberikan

petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta. Ia harus

dapat memberikan semangat, membina dan mengembangkan agar

23

Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. 3, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), h. 110-

111. 24

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, (Jakarta : Bumi Aksara,

2007), cet. 10, h. 74-75.

Page 38: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

28

peserta mampu untuk bekerja mandiri serta dapat menumbuhkan

kepercayaan pada dirinnya.

2) Communication Skills : Seorang pelatih harus mempunyai

kecakapan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan

Jadi suaranya jelas, tulisannya baik, dan kata-katannya mudah

dipahami peserta.

3) Personality Authority : Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan

terhadap peserta. Ia harus berprilaku baik, sifat dan kepribadiannya

disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui.

4) Social Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam

bidang sosial agar terjamin kepercayaan dari para peserta. Ia harus

suka menolong, objektif, dan senang jika anak didiknya maju serta

dapat menghargai pendapat orang lain.

5) Technical Competent : Seorang pelatih harus berkemampuan teknis,

kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil keputusan.

Stabilitas Emosi : Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek

terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat

kebapakkan/keibuan, keterbukaan, tidak pendendam, serta mampu

memberikan penilaian yang objektif.

b. Material (Bahan Pelatihan)

Bahan pelatihan sebaiknya disiapkan secara tertulis agar mudah

dipelajari oleh para peserta. Penulisan bahan dapat ditulis dalam bentuk

buku paket yang berisi materi pelatihan dengan memperhatikan faktor-

Page 39: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

29

faktor : tujuan pelatihan, tingkatan peserta pelatihan, harapan lembaga

penyelenggara pelatihan, dan lamanya latihan.25

c. Machines (Mesin)

Machines adalah alat yang yang di pergunakan dalam produksi ataupun

kegiata, karena dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan maka alat yang

di pergunakan dalam kegiatan ini adalah : meja, kursi, papan tulis, dll.

d. Methods (Metode)

Metode manajemen pelatihan terbagi dua, yaitu berdasarkan bentuk dan

berdasarkan jenis metode yang di lakukan. Berdasarkan bentuk, metode

manajemen pelatihan meliputi :26

1) Belajar sambil bekerja (learning on the job).

2) Belajar melalui observasi (asisten yang diperbantukan).

3) Kuliah (lectures).

4) Pemecahan masalah (problem solving).

5) Bacan-bacan khusus yang direncanakan.

6) Kursus studi (studi course).

7) Konferensi dan seminar.

8) Pengajaran dengan mesin (teaching machine). Kepanitiaan

(committee).

9) Pertemuan-pertemuan khusus.

10) Rotasi jabatan.

11) Keanggotaan dalam asosiasi profesional, dll.

25

Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu,(

jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet 4, h. 36. 26

Ibid, h. 36-37.

Page 40: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

30

e. Money (Uang)

Money adalah unsur yang penting dalam sebuah kegiatan, begitu pula

dengan manajemen pelatihan yang memerlukan anggaran yang pastinya

lumayan besar. Karena dengan adannya money aspek-aspek yang

dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan, seperti : tenaga pelatih, bahan,

dan alat-alat dapat terpenuhi sebagai syarat tercapainya tujuan yang

diinginkan.

f. Market (Peserta)

Dalam aplikasi manajemen pelatihan market dapat di aplikasikan

pada peserta, karena peserta merupakan sasaran yang telah dirancang

dalam sebuah pelatihan. Sehingga dalam merancang sebuah program

pelatihan harus sesuai dengan market (peserta), dengan

mempertimbangkan : 27

1) Akademik : ialah jenjeng pendidikan dan keahlian.

2) Jabatan : apakah yang bersangkutan telah menempati pekerjaan

tertentu, akau akan ditempatkan pada pekerjaan tertentu.

3) Pengalaman kerja : ialah pengalaman yang telah diperoleh dalam

pekerjaan.

4) Motivasi dan minat yang bersangkutan terhadap pekerjaannya.

5) Pribadi : menyangkut aspek moral, moril, dan sifat-sifat yang

diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

27

Oemar Hamalik, ,Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h.35

Page 41: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

31

6) Intelektual, tingkat berfikir, dan pengetahuan yang diketahui

melalui tes seleksi.

3. Langkah-Langkah Manajemen Pelatihan

Manajemen pelatihan memiliki beberapa langkah-langkah

Sebagaimana halnya dengan setiap pelaksanaan dalam sebuah kegiatan

yang dilakukan dengan tahap-tahap tertentu untuk mencapai tujuan yang

diharapkan, maka dalam manajemen pelatihan pula perlu tahapan

kegiatan yang memang sesuai dengan tujuan pelatihan itu sendiri, tahap-

tahap manajemen pelatihann terdiri atas:28

a. Analisis Kebutuhan

Menganalisis kebutuhan pelatihan maka perlu di perhatikan tujuan

dari analisis kebutuhan adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi keterampilan perstasi kerja khusus yang

dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas.

2) Menganalisis karakteristik peserta untuk menjamin bahwa program

persebut cocok untuk tingkat pendidikan, pengalaman, dan

keterampilan, begitu juga sikap dan motivasi seseorang.

3) Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan

objektif. Dalam tahap ini harus ada keyakinan bahwa penurunan

kinerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bukan disebabkan

ketidak puasan terhadap kompensasi.

28

Ibid., h. 42-51. 24

Page 42: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

32

b. Rancangan Instruksional

Dalam tahapan ini, isi dari yang sebenarnya dari pelatihan harus

disiapkan yang meliputi:

1) Kumpulkan sasaran instruksional, motode, media, latihan, dan

kegiatan. Organisasikanlah semua itu kedalam sebuah kurikulum

yang natinya akan dijadikan cetak biru untuk pengembangan

program.

2) Pastikanlah semua bahan, seperti naskah video dan buku kerja

peserta saling melengkapi dan ditulis secara jelas yang kemudian

dicocokkan langsung dengan sasaran belajar yang ditetapkan.

c. Validasi

Dalam tahap ini pelatihan diperkenalkan dan divalidasi sebelum

disajikan kepada peserta. Revisi akhir ini perlu dilakukan untuk

menjamin bahwa program ini dapat berhasil.

d. Implementasi

Pada tahapan implementasi pelatihan terbagi menjadi tiga tahap,

yaitu tahap awal yang mencakup : pengumpulan peserta, penyediaan

fasilitas dan logistik, orientasi, dan tes awal (persepsi peserta terhadap

pelatihan), tahap kedua, yang mencakup : penyampaian materi

pelatihan, dan tahap ketiga, yang merupakan pelaksanaan test terhadap

hasil pelatihan.

Page 43: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

33

e. Evaluasi

Evaluasi pelatihan membandingkan hasil-hasil sesudah pelatihan

dengan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh pihak penyelenggara.

Donald L. Kirkpatrick mengidentifikasi empat tingkatan di mana

pelatihan dapat dievaluasi, meliputi :29

1) Reaksi: Organisasi mengevaluasi tingkat reaksi peserta pelatihan

dengan melakukan wawancara atau dengan memberikan kuesioner

kepada mereka.

2) Pembelajaran: Tingkat-tingkat pembelajaran dapat dievaluasi

dengan mengukur seberapa baik peserta pelatihan telah

mempelajari ide, konsep, teori, dan sikap. Ujian-ujian pada materi

pelatihan secara umum digunakan untuk mengevaluasi

pembelajaran dan dapat diberikan pada saat sebelum atau sesudah

pelatihan untuk membandingkan hasilnya.

3) Prilaku: Mengevaluasi pelatihan pada tingkat prilaku berarti : 1.

mengukur pengaruh pelatihan terhadap kinerja pekerjaan melalui

wawancara kepada peserta pelatihan dan rekan kerja mereka, dan 2.

mengamati kinerja pada pekerjaan.

29

Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Managemen: Manajemen

Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Salemba Empat, 2006), h. 330-331.

Page 44: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

34

4) Hasil: Para pemberi kerja mengevaluasi hasil-hasil dengan

mengukur pengaruh dari pelatihan pada pencapaian tujuan

organisasional. Karena hasil-hasil seperti produktivitas, kualitas,

waktu, penjualan, dan biaya secara relatif konkret, jenis evaluasi ini

dapat dilakukan dengan membandingkan data-data sebelum dan

setalah pelatihan.

D. TERJEMAH AL-QURAN

1. Pengertian Terjemah

Secara etimologis istilah terjemah itu diambil dari bahasa arab,

tarjamah. Menurut didawi, bahasa arab sendiri memungut kata tersebut

dari bahasa Armenia, Tarjuman. Kata turuman sebentuk dengan tarjaman

dan tarjuman yang berarti orang yang mengalihkan tuturan dari satu

bahasa kebahasa yang lain30

. Memasuki dunia penerjemahan sama artinya

dengan mengenal sesuatu yang unik atau menarik. Unik karena sampai

saat ini peminat terjemah masih bisa dikatakan sedikit. Dalam

menerjemahkan dibutuhkan kerja keras, teliti dan kesabaran untuk

mendapatkan hasil yang maksimal karena yang dihadapi adalah naskah

berbahasa asing. Menariknya, akan banyak hal-hal baru yang ditemui

untuk menambah wawasan serta informasi. Lewat terjemahan, segala

sesuatu yang tadinya belum dikenal dan tersingkap bisa segera terungkap

jelas. Menerjemahkan sebagai suatu proses akan membedah misteri

30

Syhabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung : Humaniora, 2005), h. 7.

Page 45: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

35

tersebut guna diambil manfaatnya oleh setiap individu, masyarakat dan

bangsa.

Berbicara tentang penerjemahan ada baiknya dimulai dari

perumusan penerjemahan itu. Sekilas translation dengan interpratetion

terlihat sama, nyatanya keduanya sangat berbeda. Biasanya translation

mengacu pada peralihan pesan tertulis. Sedangkan interpretation mengacu

pada pesan lisan saja. Kata penerjemahan dengan terjemahan pun perlu

juga dibedakan. Kata penerjemahan mengandung pengertian proses alih

pesan, sedangkan kata terjemahan artinya hasil dari suatu penerjemahan.

Dalam pengertian yang luas penerjemahan adalah istilah umum

yang mengacu pada proses pengalihan buah pikiran dan gagasan dari satu

bahasa (sumber) kedalam bahasa lain (sasaran), baik dalam bentuk tulisan

maupun lisan; baik kedua bahasa tersebut telah mempunyai sistem

penulisan yang telah baku ataupun belum, baik salah atau keduanya

didasarkan pada isyarat sebagaimana bahasa isyarat orang tunarungu31

.

Seorang teknisi yang sedang memesan instrumen tertentu seperti apa yang

tertera didalam skema pemasangannya adalah salah satu contoh kegiatan

atau proses penerjemahan. Salah seorang yang sedang merumuskan

gagasan-gagasan yang ada dalam benaknya kedalam bahasa matematika

merupakan contoh terjemah. Jadi kegiatan terjemahan didalam pengertian

yang luas adalah semua kegiatan manusia dalam mengalihkan makna ata

31

Zuchrudin Suryanwinata dan Sugeng Hariyanto, Translation Bahasa Teori dan

Penuntun Praktis, (Jakarta : Kanisus, tth), h. 13

Page 46: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

36

pesan, baik verbal maupun nonverbal dari satu bentuk kedalam bentuk

lainnya.

Sedangkan dalam pengertian yang lebih sempit, terjemah

(translation) biasa diartikan sebagai suatu proses pengalihan pesan yang

terdapat didalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber (source

language) dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran

(target language).32

Penerjemahan merupakan suatu tindakan komunikasi. Sebagai

tindakan komunikasi kegiatan tersebut tidak terlepas dari bahasa. Dengan

demikian, penerjemahan merupakan kegiatan yang melibatkan bahasa, dan

dalam pembahasannya tidak dapat mengabaikan pemahaman tentang

konsep-konsep kebahasan itu sendiri.33

Mengalihkan bahasa atau menyampaikan berita yang terkandung

dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, dilakukan untuk

mengetahui makna yang digunakan oleh bahasa sumber secara tepat agar

isinya mendekati asli dan ketika membaca seperti bukan hasil

penerjemahan dan dapat dipahami oleh pembaca

2. Pengertian Al-Quran

Para ulama tafsir al-Qur’an dalam berbagai kitab “ulumul qur’an,

ditinjau dari segi bahasa (lughowi atau etimologis) bahwa kata Al-Qur’an

merupakan bentuk mashdar dari kata qoro’a – yaqro’uu – qiroo’an – wa

qur’aanan. Makna ini bisa dipadukan menjadi satu, menjadi “al-Qur’an

32

Suhendra Yususf, Teori Terjemahan, Pengantar ke arah pendekatan Linguistik dan

sosiolinguistik, (Bandung: Mandar Maju, 1994), cet. ke-1. h.8 33

Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerjemah, (Jakarta: Gramedia, 2002), h.17

Page 47: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

37

itu merupakan himpunan huruf-furuf dan kata-kata yang dapat dibaca”.

Sedangkan makna al-Qur’an secara istilaahi ialah “Firman Allah SWT

yang menjadi mukjizat abadi kepada Rasulullah SAW, yang tidak

mungkin ditandingi oleh manusia, diturunkan kedalam hati Rasulullah

SAW, diturunkan kegenerasi berikutnya secara mutawattir, ketika dibaca

bernilai ibadah dan berpahala besar “Dari definisi diatas terdapat lima

bagian penting :

a. Al-Quran adalah firman Allah SWT serta wahyu yang datang dari

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Maka firman-Nya (Al-

Qur’an) pun menjadi mulia dan agung juga, yang harus diperlakukan

dengan layak, pantas, dimuliakan dan dihormati.

b. Al-Quran adalah mu’jizat. Manusia tak akan sanggup membuat yang

senilai dengan Al-Quran baik satu mushaf maupun hanya satu ayat.

c. Al-Quran itu diturunkan kepada Nabi SAW melalui malaikat Jibril AS

(QS.26 : 192 ) hikmahnya kepada kita adalah khendakny Al-Quran

masuk kepada hati kita. Perubahan prilaku manusia sangat ditentukan

oleh hatinya. Jika hati terisi dengan Al-Quran, maka Al-Quran akan

mendorong kita untuk menerapkannya dan memasyarakatkanya. Hal

tersebut terjadi pada diri Rasulallah SAW, ketia Al-Qur’an diturunkan

kepada beliau. Ketika Aisyah ditanya tentang ahlak Nabi SAW, beliau

menjawab: Kaana Khuluquhul Quraan; akhlak Nabi adalah Al-

Quraan.

Page 48: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

38

d. Al-Quran disampaikan secara mutawattir. Al- Qur’an dihafalkan dan

dituliskan oleh para sahabat. Secara turun temurun Al-Quran itu

diajarkan kepada generasi berikutnya, dari orang banyak keorang

banyak. Dengan cara seperti itu, keaslian Al-Qur’an terpelihara

sebagai wujud jaminan Allah terhadap keabadian Al-Quran (QS.

15:9).

e. Membaca Al-Quran bernilai ibadah, berpahala besar disisi Allah

SWT. Nabi bersabda : “Aku tidak menga alif laam miim satu huruf,

tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, miim satu huruf dan skebakan

nilainy 10 kali lipat” (Al-Hadist).34

Dari pengertian diatas bahwa Al-Qur’an dalah kitab suci yang

dialamnya terdapat ilmu pengetahuan. Al-Quran diturunakan dengan

menggunakan bahasa arab dengan bahasa yang indah. namun, itu semua

hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Sebab adanya perbedaan

bahasapun sangat mempengaruhi. Telah kita keta ketahui Al-Quran

menggunakan bahasa arab sedangkan kita menggunakan bahasa indonesia.

Inilah salah satu faktor yang membuat kebanyakan orang menjadi sulit

mengerti apalaigi memahami isi kandungan dalam Al-Quran.

Padahal, pada saat yang bersamaan, Al-Quran sebagai kitab

petunjuk atau hidayah yang harus difahami dengan baik dan benar oleh

umat muslim. Dari permasalahan diatas terlihat jelas bahwa harus ada

yang dapat menghubungkannya. Disinilah betapa pentingnya

34

http:bloger.re.or.id/definisi-alquraan.htm

Page 49: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

39

penerjemahan Al-Quran. Para alim ulama dan cendikiawan selalu berusaha

menerjemahkan serta menafsirkan Al-Quran. karena menerjemahkan Al-

Quran tidak semudah menerjemahkan teks selainnya. Penerjemahpun

bukan sembarang orang dan harus memiliki kriteria khusus seperti yang

disebutkan pada syarat penerjemah.

3. Pengertian Terjemah Al-Quran

Secara harfiah, terjemah berarti meindahkan suatu pembicaraan

dari satu bahasa ke bahasa lain atau mengalih bahasakan. Sedangkan

terjemahan berarti salinan bahasa atau alih bahasa dari suatu bahasa ke

bahasa lain.35

Muhammad Ali Ash-Shobuni menyatakan bahwa menerjemahkan

Al-Quran berarti menukilkan Al-Quran ke dalam bahasa lain selain bahas

arab.36

Seorang pakar ulama Al-Quran dari universitas Al-Azhar Mesir,

Muhammad Husayn Al-Dzahabi memberikan definisi tersendiri mengenai

penerjemahan Al-Quran. Pertama, mengalihkan atau memindahkan suatu

pembicaraan dari suatu bahasa kebahasa lain tanpa menerangkan makna

dari bahasa asal yang diterjemahkan. Kedua, menafsirkan suatu

pembicaraan dengan menerangkan maksud yang terkandung didalamnya

dengan menggunakan bahasa lain.37

Dari definisi tersebut, dapat di

simpulkan bahwa terjemah Al-Quran adalah menyalin atau

35

Moch Syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Terjemah, (Jakarta:2007),

h.15 36

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997), h.1047. 37

Muhammad Husayn Al-Dzahabi, Al-Tafsir Wa al-Mufassirin,(tt;tpn,1976),h.23

Page 50: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

40

mengalihbahasakan serangkaian pembicaraan dari bahasa Arab kebahasa

lain, agar inti pembicaraan bahasa asal yang diterjemahkan dapat dipahami

oleh orang awam atau orang-orang yang tidak mampu memahami

langsung bahasa asal yang diterjemahkan.

Page 51: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

40

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI

(TAQUMA)

A. Sejarah didirikannya Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA),

Tentang Terjemah Al-Qur’an Mandiri (TAQUMA) adalah Lembaga

yang berdiri pada tahun 2009, yang lebih khusus membidangi masalah

pengkajian guna meningkatkan mutu pendidikan Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam tahapan awalnya lebih terfokus dalam memahami terjemah al-Qur’an

secara mandiri dengan tujuan “Santri baca dan santri paham”.1

H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI berperan sebagai ketua sekaligus

pendiri Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) beliau lulusan Lc.

M.E.I, setelah menyelesaikan studinya maka munculah di benak pemikiran

beliau dengan membuat inovasi tersendiri dan terbaru dalam penyampaian

materi terjemah Al-Quran hingga akhirnya beliaulah yang pertama kali

mencetuskan dan melahirkan inovasi terbaru dalam berdakwah dengan

menggunakan media terjemah Al-Quran perkata secara mandiri dengan

membuat metode, merangkai, serta mengelolanya dengan beberapa rumus

yang dibuatnya, beliau membuat media dakwah terjemah Al-Quran sebagai

sarana untuk menyampaikan pesan dakwahnya terhadap masyarakat luas

khususnya masyarakat di kecamatan Pondok Aren.

1Hasil wawancara penulis dengan H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 52: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

41

Metode terjemah Al-Quran sengaja dimasyarakatkan sebagai upaya

untuk memberikan solusi atas kondisi umat Islam yang sebagai besar belum

mengerti arti dari kata-kata maupun makna Al-Quran itu sendiri. Terbukti

dengan program ini sesuai dengan kurikulum yang ada mayoritas para peserta

kajian mampu memahami Al-Quran, bahkan menguasai tata bahasa Al-quran

dengan mudah.

Dalam rangka merintis gerakan pemahaman dan pengamalan Al-

Quran, maka H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI membuat suatu lembaga yang

bernama lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) sebagai media

pelatihan terjemah Al-Quran berdiri diatas tanah seluas 2000 m2 dan luas

bangunan 1000 m2. Berawal dari rencana dibangun dari dana kas TAQUMA

yang saat itu pendirian gedung TAQUMA tahun 2009 hanya memiliki dana

Rp 3.000.000,- padahal lembaga tersebut membutuhkan dana yang lebih

banyak sekitar Rp 800.000.000,- untuk pembangunan, namun tak disangka

ada pemberian bantuan dari seorang dermawan sebesar Rp 2.000.000.000,-

untuk pembangunan gedung TAQUMA, himgga akhirnya lembaga

TAQUMA pun berdiri sampai saat ini.

TAQUMA ini Didirikan sebagai lembaga khusus yang independen

non-profit bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran terjemah Al-

quran yang menangani masalah Al-Quran dan Sunnah, agar para santri

maupun masyarakat yang belajar di dalam lembaga TAQUMA dapat

memahaminya dengan mudah, baik, dan benar. Dikembangkan tidak hanya

pada lembaga formal pondok pesantren YatimKu tetapi membuka cabang

Page 53: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

42

dibeberapa daerah seperti jakarta Selatan, Cilegon dan negara tetangga

Malaysia, guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat mengenai Al-

Quran dan Sunnah.

Keberadaan TAQUMA diharapkan dapat memberikan sumbangsih

tersendri kepada santri guna meningkatkan kualitas pendidikannya dan

mampu memberikan jawaban kepada masyarakat umum yang merasa sulit

belajar Al-Quran dan terjemahnya sehingga mengantarkan mereka kepada

pemahaman al-quran secara sempurna. Dan berpartisipasi didalam usaha

peningkatan kepedulian terhadap pendidikan Al-Quran guna menggapai ridha

Allah SWT.

Lembaga TAQUMA membawahi dua struktur lembaga yang dikelola

oleh orang-orang yang ada di struktur kepengurusan yayasan. Pertama adalah

Pondok Pesantren Laa Tahzan yang dikepalain oleh Ustadz Syamsudin

Kisam, yang mengurus seluruh kegiatan dan aktifitas para santriawan dan

santriawati yatim piatu dan segala yang berhubungan dengan pesantren.

Kemudian yang Kedua adalah Lembaga Terjemah Quran Mandiri

(TAQUMA) yang fokus pada pembelajaran terjemah Al-Quran kepada para

calon guru dari masyarakat dan untuk para santri.

Program pendidikan di TAQUMA ini ada dua fokus yang dijalankan

oleh pengurusnya, yang pertama adalah fokus pada pendidikan pembentukan

guru (perkaderan guru) untuk di TPA/TPQ yang dilaksanakan oleh ketua

Yayasan TAQUMA YatimKU, H. Syarifudin Radin, Lc., M.E.I. Fokus kedua

yakni pada tujuan utama didirikannya Yayasan TAQUMA YatimKu, yakni

Page 54: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

43

untuk pendidikan santri dalam pembelajaran terjemah Al-Quran, yang

dilaksanakan oleh Syamsudin Kisam selaku Kepala Pesantren Laa Tahzan

TAQUMA.2

B. Fungsi dan Tujuan didirikannya Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA)

1. Fungsi TAQUMA

a) Untuk memberikan pencerahan dan pencerdasan kepada umat islam

terhadap kitab suci Al-Quran.

b) Untuk memperkuat keimanan dan kecintaan kaum muslimin terhadap

kitab suci Al-Quran.

c) Untuk mempersiapkan insan-insan Qurani yang mampu memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran agama islam dalam segala

aspek kehidupan.

d) Untuk meningkatkan etos kerja umat islam sebagai Khairah Ummah (

umat yang terbaik).

e) Untuk memberikan pembekalan terhadap umat islam dalam

menghadapi dampak negatif dari era globalisasi.

f) Untuk engaktualisasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan

masyarakat, bangsa dan negara.

g) Untuk menyemarakan syiar islam dalam masyarakat yang merupakan

kewajiban kaum muslimin.

2 Hasil wawancara penulis dengan H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 55: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

44

2. Tujuan TAQUMA

a. Tujuannya agar para peserta dapat Memahami bacaan-bacaan dalam

sholat.

b. Peserta pelatihan dapat Memahami Al-Quran dan mampu

menerjemahkannya secara bahasa.

c. Mampu menerjemahkan kata-kata didalam Al-Quran dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan kaidah yang sebenarnya.

d. Mampu menggunakan kamus Arab-Indonesia, karena bisa mengetahui

akar kata bahasa arab.

e. Dapat Memahami karakter bahasa Arab secara umum, yang

bermanfaat bagipeserta yang ingin mempelajari arab gundul ataupun

belajar dialog dengan bahasa arab.

f. Mampu mencetak kader muslimin yang bisa menerjemahkan Al-

Quran kedalam bahasa indonesia dengan sebenar-benarnya dan

mampu juga mengajarkan kepada muslimin yang lainnya.

C. Visi dan Misi

Visi Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) meningkatkan

kepedulian kepada Al-Qur’an, dari melafadkan menjadi membaca, dari

tidak mengerti menjadi faham. serta merubah image di masyarakat bahwa

belajar Al-Qur’an itu sulit adalah sebaliknya.

Page 56: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

45

Misi Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) menjadikan Al-

Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman dalam hidup dan peningkatan dalam

bidang pendidikan.3

D. Susunan Pengurus TAQUMA

SUSUNAN PENGURUS TERJEMAH AL-QURAN MANDIRI

(TAQUMA)

Direktur Pusat : H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.

Wakil Direktur : Ust. A. Yahya Sopandi

Sekretaris : Ust. Rahmat Setiawan

Bendahara : Hj. Naily Maimanah

Kantor cabang :

1. Jakarta Selatan

Direktur. Ust Drs. H. Mohammad Saman

Sekretariat: Komplek Jurangmangu Permai Jl. Permai Raya Blok G4 No.2

telp: 021734578822.

2. Cilegon.

Direktur. Ust. H. Inas Nasrullah, LC. Jl. Lada no:12 Kav Blok G RT.06/07

Ciwaduk, Cilegon kota. Cilegon-Banten post 42415. Hp:0815746936823.

3. Malaysia

Direktur: Ust. Zaky Zakaria, LC. MA

3 Hasil wawancara penulis dengan H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 57: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

46

Sekretariat: Jl. Impian Murni No.7 1/10 Saujana Impian, 43000 Kajang

Selangor Malaysia Hp: +60163440597

Tangerang Selatan, 01,10,2012

Direktur Pusat TAQUMAH. Syarifuddin Radin, Lc. MEI 4

E. Sarana dan Prasarana.

1. Gedung Pembelajaran

Gedung pembelajaran di Lembaga Tarjamah Quran Mandiri (TAQUMA)

memiliki luas 5x15 meter2 dengan fasilitas sound system, pendingin

ruangan, audiovisual dan fasilitas internet. Gedung pembelajaran di

TAQUMA dapat menampung santri sebanyak 50 orang dalam satu kali

pertemuan.

2. Asrama Santri

Asrama santri TAQUMA dibangun dengan desain minimalis 10x15 meter2

untuk menampung sekitar 80 orang dengan jumlah total 2 kamar untuk

anak yatim piatu, sehingga di setiap kamarnya dapat menampung 30-35

anak.

3. Ruang Praktikum

Ruang praktikum di TAQUMA dibangun seluas 10x10 meter2 dengan

fasilitas pendingin ruangan, meja belajar, rak buku dan white board.

4 Hasil wawancara penulis dengan H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 58: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

47

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Fungsi Manajemen Pelatihan Terjemah Al-Quran pada

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA)

Manajemen pelatihan terjemah Al-Quran yang dilakukan oleh

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA), baik dari pengelolaan

pernencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan agar suatu

tujuan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan maksimal sesuai dengan yang

di inginkan dan diharapkan.

Dalam mencapai tujuan yang diinginkan, perlu adanya upaya

pelatihan yang terarah dan terpadu. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah

manajemen yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan terjemah Al-

Quran pada pesertanya. Di mana manajemen inilah yang akan mengatur

seluruh proses kegiatan pelatihan, dari mulai perencanaan, pengorganisasian

sampai dengan pengontrollan dan evaluasi.

Pelatihan terjemah Al-Quran merupakan program yang dilakukan oleh

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA). Program ini bertujuan

untuk mendidik para peserta pelatihan agar bisa mengartikan dan memahami

arti dari bacaan Al-Quran kedalam bahasa indonesia secara Lafhzhiah

(perkata) sesuai dengan kaidah tatanan bahasa yang sebenar-benarnya.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dibuatlah

program pelatihan terjemah Al-Quran ini, yang diharapkan bisa menjadi

Page 59: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

48

bekal bagi para peserta pelatihan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak

lagi dalam pemahaman menerjemahkan Al-Quran dengan sebaik-baiknya.

Maka untuk merealisasikan program pelatihan TAQUMA, maka perlu

diterapkan manajemen yang baik. Di mana dalam manajemen terdapat fungsi

manajemen yang menurut pendapat George R. Terry terdapat empat fungsi

manajemen, yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan, karena perencanaan

adalah proses peramalan di masa yang akan datang. Baik penerapan

perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam merencanakan sebuah kegiatan ada beberapa hal yang harus

dilakukan, yaitu :

a. Establishis objectives (penetapan tujuan)

Dalam rangka meramalkan maka seorang pengelola atau

manajer harus menentukan dengan tegas hasil akhir yang

diinginkan. Disinilah pentingnya tujuan, di mana tujuan

merupakan gambaran mengenai hal-hal yang ingin dicapai.

Menetapkan tujuan ini merupakan tugas perencana. Penetapan

tujuan (Establishis objectives) yang diinginkan harus dirumuskan

dengan sejelas-jelasnya, agar dapat dipahami oleh orang lain.

Adapun tujuan dari pelatihan terjemah Al-Quran adalah untuk

memfasilitasi dan mengajarkan pelatihan menterjemahkan Al-

Quran secara Lafhzhiah (perkata) kepada para peserta khususnya

Page 60: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

49

peserta yang sudah bisa membaca Al-Quran dengan baik dan

benar dan bisa pula mengartikan Al-Quran dalam bahasa Arab

kedalam bahasa indonesia dengan sebaik-baiknya.

Kemudian lembaga TAQUMA ini juga memiliki tujuan

untuk mencetak kader-kader Islam yang bisa memaknai dan

mengartikan Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan

kaidah tatanan bahasa arab kedalam bahasa indonesia, sehingga

ketika para peserta sudah bisa mengartikan dan memaknai Al-

Quran dengan benar dan dinyatakan lulus oleh lembaga

TAQUMA, maka para peserta ini bisa mengajarkannya lagi

kepada peserta yang lain atau kepada peserta yang baru.

b. Programming (pemrograman)

Dalam sebuah program perencanaan harus menetapkan

kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan yang

diinginkan.

Adapun program pelatihan terjemah Al-Quran yaitu :

program pelatihan pembelajaran yang berupa materi-materi yang

sudah tertulis didalam buku latihan peserta, berupa buku latihan

Juz I, Juz II, dan Juz III yang kemudian diajarkan oleh pelatih

(ustadz) kepada para peserta sampai mereka memahami dan benar-

benar bisa mengartikan Al-Quran dengan sebaik-baiknya.

Pengajaran ini berurutan dalam arti bertahap jika sudah

memahami dan bisa mengartikan Juz I maka akan beranjak naik ke

Page 61: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

50

tahap pelatihan selanjutnya yaitu Juz II dan begitu seterusnya

sampai pelatihan Juz III dengan pemahaan lebih dalam mengenai

tatanan bahasa Arab atau nahwu dan shorofnya.

Sedangkan untuk menentukan pelatih (ustadz) dilakukan

berdasarkah pendidikan dan keahlian menerjemahkan Al-Quran

dengan baik dan benar yang di tentukan oleh lembaga TAQUMA.

c. Schedilung (penjadwalan)

Penjadwalan merupakan hal yang cukup penting dalam setiap

kegiatan, yang dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan.

Penjadwalan ini berguna baik dalam penentuan lokasi maupun

waktu yang dipergunanakan yang dirasa cocok.

Lokasi dan tempat yang dipergunakan dalam aktivitas

program pelatihan ini berada di beberapa tempat yang berbeda,

yaitu : pertama di Jalan Swadaya 2, Kampung Utan, Rt.04 Rw.03

Desa Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang

Selatan, Banten. Dan lokasi ini merupakan lokasi dimana lembaga

TAQUMA berada. Sedangkan tempat pelaksanaannya di ruang

aula yang berada didalam lembaga tersebut. Kemudian waktunya

di tentukan oleh pengajar atau pelatih (ustadz), dan biasanya di

lakukan setiap hari selasa ba’da ashar pada pukul 16 : 00 Wib –

pukul 17:00.

Sedangkan lokasi yang ke dua berada di luar daerah seperti

surabaya dan madura, untuk tempat pelatihan serta

Page 62: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

51

penjadwalannya ditentukan oleh kedua belah pihak antara calon

peserta yang ingin mendapatkan pelatihan di lembaga TAQUMA

dengan pelatih atau pengajar (pelatih) sebelum pelatihan dimulai,

dan biasanya penjadwalan ini hanya dikenakan bagi para peserta

dari guru TPA/TPQ yang ingin mempelajari pelatihan terjemah

Al-Quran.

d. Budgeting (penganggaran)

Dalam setiap kegiatan anggaran merupakan yang tidak boleh

dilupakan. Karenanya penyusunan anggaran harus di lakukan pada

saat perencanaan, agar dalam pelaksanaannya seorang manajer

sudah mengetahui pos-pos pemasukan dan pos-pos pengeluaran

yang nantinnya akan terjadi, sehingga apabila anggaran yang

nantinya diterima atau dikeluarkan tidak kurang atau tidak

melebihi anggaran yang talah ditetapkan sebelumnya.

Asal pendanaan program ini berasal dari para peserta yang

melaksanakan pelatihan di lembaga TAQUMA, namun pemberian

dana yang diberikan oleh peserta terhadap para pengajar atau

pelatih tidak dipatok harga harus sekian dan sekian namun lebih

bersifat sukarela, terkecuali pembelian buku latihan terjemah Al-

Quran yaitu sebesar Rp 25.000,- untuk harga satu paket juz I,

begitu juga dengan buku paket panduan latihan Juz II dan Juz III

sebesar Rp 25.000,- perpaket. Jadi totalnya jika ingin mempelajari

Page 63: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

52

dan membeli buku latihan juz I, II, dan III maka dikenakan tarif

harga buku latihan sebesar Rp 75.000,- .

Maka dari pendanaan inilah yang akhirnya lembaga ini bisa

melaksanakan kegiatannya dengan mengelola keuangan yang ada

dengan sebaik-baiknya.

2. Pengorganisasian (Organizing)

pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukkan

hubungan kewenangan setiap individu.

Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut :

a. Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai.

Sebelum seorang manajer melakukan pengorganisasian, maka dia

harus terlebih dahulu mengetahui tujuan orgasisasi yang dipimpinnya

yang dalam hal ini dengan tujuan memberikan sumbangsih nilai positif

bagi anggota (pelatih) terjemah Al-Quran TAQUMA maupun kepada

peserta didik pelatihan dan memberi kontribusi nilai-nilai Islami dalam

pelaksanaan kegiatan terjemah Al-Quran sehingga baik anggota

(pelatih) maupun pesertanya bisa mengerti dan bahkan mengartikan

akan tulisan bahasa Arab Al-Quran kedalam bahasa indonesia dengan

sebaik-baiknya. Maka ini lah penerapan yang dilakukan oleh lembaga

TAQUMA dalam tujuan organisasinya dan dilaksanakan sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Page 64: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

53

b. Penentuan kegiatan-kegiatan.

Pada langkah ini seorang manajer harus mengetahui, merumuskan,

dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan dalam pelatihan terjemah Al-

Quran yang akan dilakukan.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga TAQUMA hanya

sebatas mengajarkan pelatihan terjemah Al-Quran dengan kompetensi

yang ditentukan oleh lembaga dan kemudian diajarkan oleh pelatih

kepada para pesertanya sampai peserta tersebut benar-benar

memahami dan bisa mengartikan Al-Quran kedalam bahasa indonesia.

c. Pendelegasian wewenang.

Dalam wewenang terhadap pelatih dan peserta pelatihan pada

lembaga TAQUMA dalam pelaksanaaannya menetapkan tiga tahapan

yaitu pelatihan Juz I, II dan III pada setiap mata kurikulum yang

ditentukan sesuai standarisasi yang diharapkan oleh lembaga

TAQUMA yaitu peserta bisa mengartikan Al-Quran dengan benar.

Namun ketika ada pelatih yang tidak bisa hadir dalam pelatihan

terjemah Al-Quran yang disampaikan kepada para peserta didiknya

maka H. Syarifudin Radin,Lc.MEI. Sebagai ketua sekaligus manajer,

mendelegasikan kepada anggota pelatih yang lain untuk menggantikan

pelaih yang tidak bisa hadir tersebut , sehingga proses pelaksanaan

pelatihan terjemah Al-Quran teteap terlaksana sebagaimana mestinya.

Namun itu pun sanagat jarang sekali dilakukan karna para anggota

pelatih telah diberikan wewenang sesuai dengan

Page 65: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

54

Berikut ini akan penulis jelaskan tentang beberapa kewenangan

lembaga TAQUMA terhadap pesertanya begitu juga sebaliknya

kewenangan peserta terhadap lembaga TAQUMA karna pelatih dan

peserta sama-sama memiliki wewenang yang jelas, yaitu :

1. Kewenangan pelatih terhadap pesertanya

Peserta wajib mengikuti proses pelatihan yang dilakukan oleh

lembaga TAQUMA melalui pelatih atau ustadz dari awal sampai

akhir pelatihan, pelatih memiliki wewenang untuk menjelaskan

dengan baik, benar dan semaksimal mungkin kepada para peserta

tentang pelatihan yang diterangkan dan diajarkan sampai peserta

benar-benar mengerti dan paham betul tentang pembelajaran yang

dilatihnya, pelatih berhak mengevaluasi pelatihan terjemah Al-

Quran yang sudah diberikan kepada peserta sehingga pelatih

mengetahui sejauh mana kemampuan yang telah dimiliki dalam

menyerap pembelajaran pelatihan terjemah Al-Quran.

2. Kewenangan peserta terhadap pelatih

Peserta pelatihan berkewenangan menanyakan tentang proses

pelatihan jika peserta belum mengerti tentang pelatihan yang

disampaikan oleh pelatih. Peserta juga memiliki kewenangan untuk

mengajukan kritik dan saran kepada pelatih pembelajaran terjemah

Al-Quran, sehingga dengan adanya kritik dan saran ini lembaga

TAQUMA khususnya terhadap pelatih pembelajaran lebih

meningkatkan mutu pelayanan pelatihan terhadap pesertanya.

Page 66: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

55

3. Penggerakan (Actuating)

Pada fungsi ini, seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Karena

pada fungsi ini, semua yang telah dilakukan pada fungsi perencanaan dan

pengorganisasian dilakukan sehingga seorang manajer memerlukan cukup

banyak orang terutama bila ingin mencapai tujuan yang diingunkan.

Karena ini merupakan program pelatihan terjemah Al-Quran, maka pada

penggerakannya bukan hanya pihak penyelenggara saja yang terlibat, akan

tetapi juga para pelatih dan peserta pelatihan. Di mana tentunya pelatih

dilibatkan dalam proses pentransferan ilmu yang dalam hal ini adalah

ilmu-ilmu yang berkaitan dengan penerjemahan Al-Quran kedalam bahasa

indonesia, sedangkan untuk peserta pelatihan merupakan penerima

pentransferan tersebut.

Adapun penggerakan yang dilakukan oleh manajer adalah

memberikan penugasan kepada para pelatih untuk memberikan materi

dalam pelatihan kepada peserta didiknya sesuai dengan tugasnya masing-

masing, kemudian penerapan tugasnya berupa pada program pelatihan

terjemah Al-Quran di lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri TAQUMA

ini, yaitu dalam pemberian materi dengan menggunakan media inovasi

metode pembelajaran terjemah Al-Quran mandiri di lembaga TAQUMA

tersebut dengan melalui usaha yang perlu dilakukan pertama tama para

peserta yang hendak mengikuti terjemah ini diwajibkan sudah bisa dan

lancar membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah

bacaan Al-Quran yang sebenarnya, kemudian setelah itu barulah suatu

Page 67: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

56

inovasi metode terjemah Al-Quran diberikan dan diajarkan kepada

pesertanya, yang diawali dengan cara yang sederhana dan mudah,

kemudian semakin meningkat, yang diharapkan bisa diikuti oleh semua

lapisan masyarakat, dengan berbagai variasi usia dan latar belakang

pendidikannya.1

Metode tersebut mencakup cara belajar, jenjang, materi panduan

dan latihannya. Berikut penjelasan tentang pelaksanana pelatihan terjemah

Al-Quran pada lembaga TAQUMA dalam pelaksanaan metode

terjemahnya :

a. Metode belajar

Dalam sehari santri mempelajari minimal setengah lembar atau

satu lembar buku panduan (buku yang sudah dilengkapi dengan, kotak

merah, rumus merah dan terjemah per ayat dan per komponen) plus

buku latihan (buku yang masih kosong tanpa terjemah). Atau peserta

pembelajaran dapat belajar sesuai kondisi, tetapi jangan sampai tidak

dikondisikan. Prinsipnya peserta harus membuat janji dengan Al-

Quran untuk bertemu.

Dengan pendekatan, mula-mula membaca satu ayat, lalu

mengartikan kata demi kata dalam ayat tersebut. Secara mandiri

diawali dengan mempelajari buku panduan peserta, setelah dirasa

menguasai terjemahnya pindah kebuku latihan peserta.

1 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 68: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

57

Prakteknya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:2

1) Tahap Analitik, terdiri dari:

a) Tahap membaca

Memulai dengan membacakan satu ayat, para peserta

pembelajaran tersebut harus mmerhatikan setiap kotak merah

yang terdapat pada ayat tersebut, dan wajib berlatih

menterjemahkan setiap kata yang baru diketemukan dengan

mengulang-ulanginya, peserta melihat pada buku panduan

peserta untuk terjemahnya. Kemudian peserta menyelesaikan

terlebih dahulu membacanya sampai ayat yang ingin peserta

pahami terjemahnya. Hal ini harus selalu dilakukan memahami

setiap kata yang baru ketemu dengan selalu berlatih.

b) Tahap mengartikan kata demi kata

Mengartikan kata adalah hal yang penting dalam

pembelajaran ini, setelah peserta perhatikan dibuku panduan

setiap artinya, hal yang harus peserta lakukan adalah setiap yang

berkotak merah adalah kata yang baru dijumpai maka diulang-

ulang sebanyak 10x atau lebih. seperti “bi” dengan 10x, “ismi”

nama 10x, ar-Rahmani” Yang Maha Pengasih 10x, ar-rahimi”

Yang Maha Penyayang 10x, ini sebagai cara anda untuk

mengingat setiap kata yang baru, begitu seterusnya sampai

selesai ayat terakhir surat al-Fatihah, jikalau sudah selesai

2 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 69: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

58

peserta menunjuk secara acak setiap kosa kata yang ada dan

anda terjemahkan langsung. Contoh: “yaumi” hari, “ghairi”

bukan, “rabbi’ Tuhan, begitu seterusnya peserta acak kata-kata

tersebut dan peserta terjemahkan langsung.

Maka dengan seperti itu kemampuan santri akan teruji

ketika mendeteksi sejauh mana kemampuan menterjemahkan di

dalam buku latihan santri, yang kosong dari terjemah sebagai

media menguatkan hafalan yang telah dipelajari dibuku panduan

santri (peserta).

c) Tahap memahami rumus merah

Memahami rumus merah menghantarkan peserta lebih

mudah mengartikan setiap katanya, contoh ketika santri

menterjemahkan “na‟budu” (kami menyembah) dari mana

peserta mendapatkan kata “kami”? Dan peserta cukup bilang

“Nun” di depan. “qablika” (sebelum kamu) dari mana anda

dapat kamu? “ka” dibelakang. Maka santripun memperhatikan

didalam buku panduan setiap huruf awalan, juga awalan dan

akhiran yang berwarna merah.

Setelah memahami rumus merah, maka peserta

membuang setiap rumus merah yang ada untuk menentukan asal

kata yang hanya berjumlah tiga huruf. Nun didepan anda buang

sisa tinggal ain,ba dan dal. Lalu anda fathahkan semua menjadi

“„abada” yang merupakan asal kata.

Page 70: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

59

Memulai dengan membacakan satu ayat, para peserta

pembelajaran tersebut harus memperhatikan setiap kotak merah

yang terdapat pada ayat tersebut, dan wajib berlatih

menterjemahkan setiap kata yang baru diketemukan dengan

mengulang-ulanginya, peserta melihat pada buku panduan

peserta untuk terjemahnya. Kemudian peserta menyelesaikan

terlebih dahulu membacanya sampai ayat yang ingin santri

pahami terjemahnya. Hal ini harus selalu dilakukan memahami

setiap kata yang baru ditemukan dengan selalu berlatih.

2) Tahap Sintetik.

Sesudah memahami setiap kata, dilanjutkan dengan

merangkaikan antara kata tersebut dalam bentuk per komponen

ayat. Guna menghantarkan kepada pemahaman terjemah karena

kalau hanya mengandalkan perkata kita belum mendapat

pemahaman yang baik, dengan bantuan komponen ayat mulai

terbuka pintu pemahaman santri terhadap ayat yang sedang santri

terjemahkan. Dan memahami satu ayat penuh, juga dihubungkan

dengan ayat sebelum atau sesudahnya guna mendapatkan

pemahaman yang lengkap.

Page 71: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

60

b. Jenjang Pendidikan

Materi kajian terjemah Al-Quran mandiri Juz 1 (Dasar)

Pembelajaran diatur sebagaimana tingkatan pendidikan pada

umumnya, yang meliputi tingkat dasar, menengah dan atas sehingga

menghantarkan kepada kemampuan yang mupuni.3

Tingkatan Dasar

Pembelajaran materi dasar, dengan rincian:

1) Separuh Juz 1 bagian pertama (mulai surat al-Fatihan dan ayat 1

s/d ayat 74 surat al-Baqarah) mengartikan kata demi kata yakni

pemahaman kata baru yang terdapat dalam kotak merah, dengan

bantuan buku saku terjemah yang telah diartikan setiap kata

dalam kotak merahnya santri dapat belajar mandiri, atau dengan

buku panduan juz 1. Diiringi dengan pemahaman rumus merah

terjemah (memperhatikan setiap huruf awalan atau awalan dan

akhiran yang berwarna merah) dengan bantuan panduan rumus

merah terjemah.

Diharapkan pada bagian ini santri telah memahami kata-kata baru

(kotak merah), kata yang sudah tidak berkotak, kata yang sudah

menjadi bahasa Indonesia, rumus merah terjemah dan asal kata

dalam bahasa Arab.

2) Separuh juz 1 bagian kedua (ayat 75 sampai 141) tetap

memahami arti kata demi kata, dengan tambahan mengartikan per

3 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 72: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

61

komponen ayat, agar lebih mudah untuk dapat memahami

kandungan yang terdapat dalam ayat tersebut.

Pemahaman materi dasar ini meliputi kajian:

a) Kandungan juz 1

b) Kotak merah

c) Pemisahan kalimat

d) Terjemah perkata

e) Yang sudah menjadi bahasa Indonesia

f) Rumus merah terjemah

g) Asal kata

h) Piano terjemah

i) Terjemah per komponen ayat

j) Sinonim juz 1

Diharapkan pada kajian juz 1 ini santri sudah dapat

mengartikan kata demi kata, dengan komponen ayatnya, rumus

merah dengan asal katanya, sehingga santri dapat memahami

kandungan yang terdapat didalamnya.

Materi kajian terjemah Al-Quran mandiri Juz II (Menengah)

Untuk peserta yang telah menyelesaikan kajian tingkat dasar,

maka pada bagian ini santri memasuki kajian tingkat menengah,

tetapi harus tetap dijaga kajian dasar santri karena kaitannya begitu

erat dengan kajian menengah ini. peserta tetap mengartikan kata yang

terdapat dalam kotak merah (peserta memperhatikan baik-baik dalam

Page 73: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

62

setiap lembarnya kotak merah sudah berkurang, karena peserta tetap

mengartikan per komponen ayat karena santri sudah menguasai

terjemah perkata.

Tingkat Menengah

Santri pembelajaran terjemah Al-Quran tetap mempelajari teknik

mengartikan kata demi kata yang terdapat dalam kotak merah atau

yang sudah tidak berkotak (porsi ini yang lebih banyak dalam juz 2),

mengartikan per komponen ayat, kajian kajian ini meliputi : 4

a) Juz 2 (surat al-Baqarah ayat 141 sampai 202) mengartikan kata

demi kata masih tetap agar pemahaman terjemah perkatanya

terjaga, penguasaan terjemah per komponen tetap diperdalam

dalam kajian ini. Kemudian memahami jenis kalimahnya, yaitu

Isim, Fi’il dan Huruf. Dengan mengingat tiap warnanya, hitam

untuk isim, hijau untuk fi’il dan merah untuk huruf. Santri juga

mengenal setiap ciri masing-masing agar mudah menentukannya.

b) Pada bagian juz 2 (surat al-Baqarah ayat 203 sampai 252) Santri

belajar pengertian nama-nama dari isim, Begitu juga dengan fi’il

dan huruf.

Materi tambahan dalam juz 2 ini adalah:

Mengenal jenis-jenis isim

Mengenal jenis-jenis fi’il

Mengenal jenis-jenis huruf

4 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 74: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

63

Santri telah masuk pada tingkat menengah tidak dituntut

bisa semuanya tetapi yang diharapkan lembaga TAQUMA ini

adalah santri mau mempelajarinya. Dengan pemahaman kaidah-

kaidah menengah diatas akan menghantarkan santri lebih mudah

untuk menterjemah perkata dan memahami per komponen ayat,

sehingga menghantarkan kepada “santri Baca santri Faham”.

Materi kajian terjemah Al-Quran mandiri Juz III (Atas)

Kemauan belajar yang luar biasa, mencurahkan segenap

perhatian kepada Al-Quran menghantarka kepada hudan Allah,

pengamalan nilai-nilainya dan kebarokahan hidup. Kajian pada tingkat

atas ini berarti peserta sudah masuk 69% menguasai kosa kata dalam

Al-Qur’an karena di dalam juz 3 ini hanya dapat ditemukan 68 kosa

kata yang baru karena kosa kata yang lain sudah ditemukan di dalam

juz-juz sebelumnya.

Tingkat Atas

mulai mengenali susunan kalimat, perinciannya:5

a) Juz III bagian pertama mengartikan kata-kata dan komponen ayat,

ditambah pemahaman struktur kalimat utama dalam bahasa Arab

yakni mengenalkan ma’na kalimah yang Mabni dan Mu’rab, baik

Isim maupun Fi’ilnya, pemahaman jumlah ismiyah dan fi’liyahnya.

Diharapkan santri dapat memahami setiap kalimat yang dijumpai

5 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 75: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

64

sehingga menghantarkan kepada pemahaman yang syumul terhadap

kalimat-kaliamat dalam al-Quran.

b) Juz III bagian kedua mengartikan kata-kata, dan komponen ayat,

ditambah dengan metode listening “Santri Dengar Santri Paham”.

Diharapkan dalam kajian ini santri ketika mendengar bacaan ayat-

ayat suci akan langsung dapat memetik kandungan yang terdapat

didalamnya, seumpama dalam shalat mendengarkan bacaan iman

mengerti artinya semoga menghantarkan kepada kekhusuan dalam

shalat tersebut.

Pada langkah ini peserta didik sudah pandai mengartikan

kata demi kata beserta komponen ayatnya, kemudian dilanjutkan

dengan mulai belajar mengenali macam-macam susunan kalimat

(Jumlah). Dalam mengembangkan keterampilan, maka diajak

berlatih untuk mengkaji model susunan kalimat itu pada ayat-ayat

yang sudah mereka kaji sebelumnya. Dan untuk meningkatkan

kualitas diajak mendengarkan bacaan ayat dan memahami yang

didengar.

Diharapkan selesai mengikuti kajian materi juz 3 ini para

santri yang budiman sudah mampu mengkaji juz-juz berikutnya

walau tanpa panduan khusus karena secara umum kosa kata sudah

didapati sebanyak 69% sehingga dalam meniti jejak juz berikutnya

sudah sedikit mendapati kosa kata yang baru. Anda bisa mendalami

Page 76: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

65

materi dalam buku pelengkap TAQUMA YatimKU turunan kata,

hanya satu kali dan pemahaman makna.6

c. Buku Pendamping TAQUMA

Untuk menunjang proses belajar-mengajar, perlu dibuatkan

buku panduan yang bertingkat-tingkat sesuai dengan pokok bahasan

dan jenjangnnya, fungsinya sebagai buku panduan dan latihan waktu

belajar. Karena itu dibagi-bagi per-juz, yang setiap juznya merangkum

muatan yang berbeda, model kedalaman air laut, semakin ke tengah

semakin dalam dan luas.

Dengan rincian seperti ini, maka diharapkan peserta didik bisa

mempelajari ayat-ayat al-Qur’an langkah demi langkah secara

mandiri. sehingga masalahnya terpulang pada kemauan dan kesiapan

masing-masing.

Sebagai upaya peningkatan kwalitas dan “Peserta Baca Peserta

Paham, maka lembaga TAQUMA menyediakan sarana penunjang

berupa materi buku panduan belajar dan buku pelengkap lainnya.

1) Juz 1 – Panduan & Latihan santri

2) Juz 2 – Panduan & Latihan santri

3) Juz 3 – Panduan & Latihan santri

4) Materi pelajaran TAQUMA YatimKU

5) Lembar peraga juz 1

6) Buku turunan kata surat al-Fatihah

6 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 77: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

66

7) Buku turunan kata surat al-Baqarah

8) Hanya satu kali

9) Hanya dua kali

10) Hanya 3 dan 4 kali

11) Kata yang sudah menjadi bahasa. Indonesia

12) Buku saku bayan, sinonim dan asal kata

13) Pemahaman kata

14) Struktur kalimat dalam bahasa Arab

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan proses penentuan yang harus diselesaikan

yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan

tindakan korektif agar supaya pelaksanaannya tetap sesuai dengan rencana.

Sedangkan pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan

terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA) ini dilakukan langsung oleh lembaga TAQUMA itu sendiri,

sebagai pihak penyelenggara dan penanggung jawab program pelatihan

terjemah Al-Quran ini.

dalam tahapan evaluasi kinerja belajar mengajar yang sudah di

ajarkan maka lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) ini

mengevaluasi secara klasikal atau individual, secara sporadis dan

spontanitas, dari awal hingga akhir materi yang sudah dipelajari. Dengan

cara para pengajar menyuruh peserta untuk meminta bantuan temannya

untuk memegang buku panduan peserta dan peserta memegang buku

Page 78: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

67

latihan pserta lainnya, kemudian peserta membaca terjemahnya tanpa ada

teks terjemah dan diteliti oleh teman peserta yang melihat buku dengan

terjemahnya. Hal ini penting dilakukan untuk mendeteksi sejauh mana

keberhasilan pesetta dalam mengingat kata yang sudah peserta pelajari

tanpa melihat teks terjemahan.7

Maka ketika para peserta yang sudah mempelajari tehnik dan

metode pembelajaran terjemah ini baik dari tahapan awal sampai dengan

tahap akhir akan diuji kemampuannya dan kelayakannya lulus atau

tidaknya, bisa dan paham atau tidaknya belajar di Lembaga Terjemah Al-

Quran Mandiri dengan mengevaluasinya sebagai pengetahuan dan tolak

ukur bagi para pengajar bahwasanya para pengajar di TAQUMA ini sudah

benar-benar berhasil menjalankan kegiatannya dengan baik dan benar

sesuai prosedur yang telah ditentukan sebelumnya.

Maka dari seluruh uraian diatas penulis kemukakan terhadap

pelaksanaan fungsi manajemen yang dilakukan oleh lembaga Terjemah

Al-Quran Mandiri (TAQUMA), berdasarkan beberapa temuan yeng

selama ini penulis kumpulkan bahwa penerapan fungsi manajemen yang

dilaksanakan sudah cukup baik dan bagus. Terbukti dengan diadakannya

beberapa langkah atau kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan

program pelatihan terjemah Al-Quran ini

7 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 18 Juni 2012

Page 79: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

68

B. Penerapan Unsur Manajemen Pelatihan Terjemah Al-Quran pada

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

Unsur manajemen merupaka suatu hal yang mutlak ada, khususnya

dalam manajemen pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-

Quran (TAQUMA) di mana unsur manajemen pelatihan terjemah Al-Quran

meliputi:8

1. Men (Pelatih/Ustadz)

Unsur men (pelatih/ustadz) merupakan unscur yang sangat penting

dalam sebuah kegiatan, khususnya kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran

karna tidak mudah dan tidak semua orang mampu menjadi pelatih apalagi

dalam hal menerjemahkan Al-Quran dengan kaidah tatanan bahasa yang

sebenarnya. Di mana men (pelatih) adalah pentransfer ilmu/pengetahuan

kepada peserta latihan yang memang harus terjadi pada kegiatan ini.

Maka dari pada itu dalam melatih peserta agar bisa memahami dan

mengartikan Al-Quran kedalam bahasa Indonesia lembaga TAQUMA

tidak bisa sembarangan memilih pelatih, maka harus benar-benar tenaga

pelatih yang berkompeten, berintelektual dan berkualitas khususnya dalam

pemahaman bahasa arab baik nahwu dan shorofnya sehingga tujuan dari

visi misi pelatihan terjemah Al-Quran berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan.

Sedangkan tenaga pelatih yang berada di lembaga TAQUMA saat ini

sudah ada tiga orang termasuk ketua lembaga TAQUMA itu sendiri yaitu

8 Hasil wawancara penulis dengan ketua TAQUMA, H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI.pada

tanggal 07 Mei 2013

Page 80: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

69

H. Syarifuddin Radin, Lc. MEI beserta ke dua rekannya yaitu Ustadz

Syamsudin Kisam, dan Ustadz Rahmat Wahyudin.

2. Material (Bahan Pelatihan)

Bahan pelatihan pada pelatihan terjemah Al-Quran ini secara garis

besarnya telah ditentukan oleh lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri

(TAQUMA) yaitu berupa buku panduan pelatihan terjemah Al-Quran dari

juz I, II, dan III, yang pada tahap selanjutnya buku panduan peserta ini

akan diterangkan dan diajarkan oleh pelatih kepada peserta sehingga

akhirnya peserta memahami betul tentang buku panduannya baik dalam

tahap awal proses pelatihan hingga tahap akhir pelatihan terjemah Al-

Quran. Dan buku panduan ini juga diadakan dan diberikan kepada peserta

agar mempermudah para pelatih dan peserta dalam proses pelatihan

terjemah Al-Quran dilembaga TAQUMA.

3. Machines (Mesin)

Mesin adalah alat yang dipergunakan dalam proses manajemen

pelatihan yang dalam hal ini adalah manajemen pelatihan terjemah Al-

Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA), adapun

mesin yang di pergunakan dalam proses pelatihan ini adalah leptop,

microfone, speker (pengerras suara), infokus beserta layar infokus Di

mana alat-alat ini merupakan alat pembantu yang dipergunakan oleh

pelatih untuk menerangkan dan menjelaskan materi pembelajaran

terhadap kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran kepada para peserta yang

mengikuti pelatihan tersebut.

Page 81: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

70

Sehingga dengan adanya mesin ini pelatih dan peserta lebih cepat,

mudah dan lebih efektif dalam melaksanakan proses kegiatan pelatihan

terjemah Al-Quran di lembaga TAQUMA.

4. Methods (Metode)

Metode merupakan cara yang dipergunakan oleh pelatih dalam

melakukan proses belajar-mengajar. Dalam program pelatihan terjemah

Al-Quran di lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) ini metode

dalam pengajaran Instruktur berusaha menggabungkan metode pengajaran

dari ceramah lalu diskusi dan metode-metode yang lain yang disenangi santri,

Metode ini menggunakan bahasa Indonesia dan kedudukan tiap-tiap

kalimat tidak dibaca secara bersamaan tetapi dibahas sesudah atau sebelum

menerjemahkannya, selain itu metode ini juga telah dilengkapi dengan

buku pegangan atau panduan untuk peserta berupa buku paket yang dapat

dipelajari dan dibaca dan dipelajari sendiri oleh para santri.

Keunggulan lain dari metode ini yaitu waktu pelatihan dan evaluasi

lebih panjang dan evaluasi dilaksanakan terhadap semua peserta dimulai dari

yang lebih pandai sehingga lebih memungkinkan untuk dilaksanakan metode

pembelajaran secara tuntas dan pengajar tidak memberikan penjelasan yang

panjang lebar tentang maksud dan kandungan ayat, tetapi lebih ditekankan

kepada kemampuan peserta untuk menterjemahkan ayat-ayat tersebut.

Dengan metode pengajaran seperti ini maka akan diperoleh dua

keuntungan, yaitu pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Quran dan yang kedua

pengetahuan tentang tata bahasa Arab termasuk nahwu dan sharafnya yang

merupakan bahasa Al-Quran. Metode ini dengan sampul dan lebel yang

Page 82: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

71

baru ini telah banyak membawa perubahan yang besar terhadap minat

masyarakat (umat Islam) untuk mempelajari dan memahami Al-Qur’an

khususnya masyarakat pondok aren, bahkan program ini telah masuk ke

perkantoran dan telah banyak diminati oleh orang-orang berdasi (umat

Islam golongan ekonomi menengah keatas).

5. Money (Uang)

Uang adalah unsur yang sangat penting dalam setiap kegiatan, tanpa

unsur ini maka kemungkinan besar sebuah kegiatan tidak akan berjalan

dengan maksimal. Uang merupakan alat yang menentukan ada tidaknya

sebuah kegiatan maupun barang yang akan berlangsung dan akan

dipergunakan. Karena dengan uang maka program pelatihan terjemah Al-

Quran pada lembaga terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) yang

memang rutin dilakukan pada setiap pesertanya, seperti mengajarkan

pelatihan terjemah dengan media buku panduan, alat-alat peraga pelatihan.

Maka uang ini bisa didapat dari sumbangan sukarela masyarakat,

kemudian dari pembelian buku panduan oleh peserta, dan pemberian uang

sukarela terhadap pengajar karna tidak dikenakan biaya dalam arti di

kenakan tarif harga, dan ada juga uang yang berasal dari donatur untuk

menunjang biaya oprasional pelatihan.

6. Market (Peserta/mahasiswa)

Market/pasar merupakan sasaran bagi sebuah produk atau jasa.

Begitu juga pada program pelatihan terjemah Al-Quran di lembaga

Terjemah Al-Quran (TAQUMA) ini, merket yang penulis maksud adalah

Page 83: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

72

peserta pelatihan. Hal ini karena, peserta merupakan sasaran dari tujuan

diadakannya program pelatihan terjemah ini. Di mana bagi setiap peserta

diharuskan memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti bisa

membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwidnya, benar-

benar serius dalam mempelajari pelatihan terjemah Al-Quran, memiliki

mental dan keyakinan yang kuat dalam mengikuti pelatihan ini, kemudian

juga memiliki wawasan keagamaan (Islam) yang memadai.

Maka peserta pelatihan terjemah Al-Quran binaan lembaga

TAQUMA sebanyak 600 orang yang terdiri dari 500 orang dari peserta

kalangan guru TPA dan TPQ, 31 orang peserta dari kalangan santri

yatimQu binaan TAQUMA, dan 69 orang dari kalangan majlis taklim

Dari data yang telah penulis dapatkan dan paparkan diatas mengenai

unsur-unsur manajemen pelatihan terjemah Al-Quran, maka penulis dapat

menganalisis bahwa unsur-unsur manajemen pelatihan yang diterapkan oleh

lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) ini saling berkaitan erat

dalam menciptakan dan mencetak manusia muslimin dan muslimat yang

benar-benar bisa memahami dan mengartikan bahasa Al-Quran yang

termasuk bahasa Arab kedalam bahasa indonesia dengan sebenar-benarnya

sesuai dengan kaidah bahasa yang sesungguhnya, sehingga apa yang di

ajarkan dalam pelatihan terjemah Al-Quran dapat dirasakan sepenuhnya

sesuai dengan tujuan yang diharapkan baik bagi pelatih maupun peserta.

Pengelolaan manajemen pelatihan terjemah Al-Quran ini sudah terlihat

cukup baik, bisa dilihat dari segi men; (yang dalam hal ini adalah

Page 84: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

73

pelatih/pengajar) yang dapat dikatakan sebagai subjek dari program ini,

karena pelatih/pengajar yang melakukan dan membimbing dengan baik

selama pelatihan sehingga pelaksanaan kegiatan pelatihan berjalan secara

efektif, kemudian jika dilihat dari segi material (bahan pelatihan) dan

machines; yang merupakan alat bantu pendukung yang di pergunakan

sebagai media dalam proses belajar mengajar peltahihan terjemah Al-Quran,

kemudian dari sisi metode; yang merupakan hal yang dipergunakan

pelatih/pengajar dalam proses belajar/berlatih, sehingga metode ini dapat

terealisasikan dengan baik sesuai pengaplikasian dan pengimplementasian

terhadap peserta pelatihan terjemah Al-Quran, kemudian uang; yang

merupakan penentu mengenai aktifitas proses dalam kegiatan pelaihan, dan

terakhir adalah market/pasar (yang dalam hal ini adalah peserta) dapat

dikatakan sebagai objek pelatihan, karena peserta yang dijadikan sasaran

pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri.

Page 85: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan manajemen pelatian terjemah Al-Quran

Dari hasil pembahasan dan teori yang sudah penulis kemukakan di

pembahasan sebelumnya, tentang penerapan manajemen pelatihan

terjemah Al-Quran maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

hasil temuan penulis tentang penerapan pengelolaan manajemen dalam

pelatihan terjemah Al-Quran di lembaga terjemah Al-Quran mandiri

(TAQUMA) sudah cukup dirasakan terorganisir dengan baik. Bisa dilihat

dari proses perencanaan dengan penerapan yang cukup baik seperti dalam

proses rekrutmen staf pengajar yang di proses dengan serangkaian tes

kompetensi sebagai salah satu langkah untuk menghasilkan peserta yang

mahir dalam menerjemahkan Al-Quran dengan baik dan benar, kemudian

tahapan membuat metode praktis dalam inovasi pelatihan pengajaran

terhadap pesertanya, sehingga dalam perencanaannya ini bisa berjalan

dengan sebaik-baiknya.

Jika dilihat dari segi penerapan pengorganisasian, TAQUMA

sendiri melaksanakan kegiatan keorganisasiannya dengan dua hal yang

pertama organisasi lembaganya antara ketua, manajer, beserta anggota

sudah tersusun dan terjalin dengan cukup baik meski dirasakan belum

maksimal. Kemudian yang kedua yaitu penerapan organisasi bagi para

Page 86: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

75

pelatih terhadap peserta pelatihannya yang dapat dirasakan dengan baik

dan benar sesuai yang diharapkan.

Sedangkan dari segi pelaksanaan (penggerakan), lembaga

TAQUMA ini mnerapkan sistem yang cukup terkordinir, baik pemberian

tugas-tugas kepada anggotanya atau pelatih pengajaran terjemah Al-Quran

serta pemberian materi kepada para esertanya sehingga peserta dapat

merasakan manfaatnya dari pelaksanaan pelatihan terjemah Al-Quran itu

sendiri.

Dan terakhir dari segi pengawasan penulis berpendapat bahwa

pengelolaan manajemen dalam penerapan pengawasan pelatihan terjemah

Al-Quran yang ada sudah cukup bervariatif dan pengajarnya sesuai dengan

kemampuan yang mereka bisa dan bertindak profesional sehingga tidak

adanya kesalahan dalam menerjemahkan tulisan dan lafadz Arab dalam

Al-Quran kedalam bahasa Indonesia sesuai tatanan kaidah yang sebenar-

benarnya, sehingga proses pelaksanaan pembelajaranpun berlangsung

efektif dan efisien dan pesertapun bisa memahami pelajaran tentang

Terjemah Al-Quran yang telah di ajarkan oleh lembaga TAQUMA. Dari

hasil penerapan evaluasi pelatihan terhadap pesertanya, ketika belajar

maupun sesudah belajar di lembaga TAQUMA ini maka para peserta

sudah mulai bisa mengartikan baik kata per kata (Lafzhiyah) dalam bahasa

arab Al-Quran di terjemahkan secara mandiri kedalam bahasa indonesia

dengan baik dan benar sesuai kaidah dan tatanan bahasa, tanpa didampingi

pembimbing atau pengajar yang ada di lembaga TAQUMA tersebut.

Page 87: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

76

2. Unsur-unsur manajemen yang mendukung

Penerapan unsur-unsur manajemen yang dilakukan oleh lembaga

TAQUMA ini, maka penulis menyimpulkan bahwasanya pelaksanaan

dalam kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran dari segi men (pelatih) yang

cukup memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya, meskipun

lembaga ini hanya memiliki sedikit pelatih namun apa yang dihasilkannya

dapat dirasakan dengan baik oleh para peserta pelatihan terjemah Al-

Quran tersebut, kemudian dari segi material (bahan pelatihan) yang cukup

memadai dan cukup modern sehingga proses pembelajaran dalam

pelatihan terjemah Al-Quran dapat disampaikan dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan penggunaan methods (metode) inovasi yang dilakukan

oleh lembaga ini cukup bisa dirasakan manfaatnya bagi para pelatih

maupun peserta terjemah Al-Quran, karna dengan adanya metode ini para

peserta bisa lebih cepat mengartikan lafadz yang terdapat didalam Al-

Quran kedalam bahasa indonesia sesuai dengan kaidah yang sebenarnya.

Sedangkan mesin yang digudakan dalam proses penyampaian pelatihan

kepada para peserta menggunakan mesin-mesin yang modern simpel dan

mudah digunakan, sehingga mesin ini sanagat mendukung sekalai dari segi

penyampaian materi pelatihannya.

Sedangkan yang terakhir adalah penerapan money (uang) dan market

(peserta), uang sebagai modal awal yang dilakukan untuk menunjang

kegiatan tersebut, dana tersebut dihasilkan dari kas TAQUMA maupun

pemberian Infak yang bersifat sukarela yang diberikan peserta kepada

Page 88: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

77

pelatihnya. kemudian market disini adalah sasaran dari pada pelatihan

terjemah Al-Quran itu sendiri yang penulis simpulkan bahwasanya

pesertanya cukup banyak peminatnya meski penerapan pemasarannya

tidak terlalu banyak.

Dari penerapan manajemen pelatihan terjemah Al-Quran yang

telah dilakukan lembaga TAQUMA ini maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa Lembaga TAQUMA ini bisa menghasilkan atau mencetak peserta

dan pelatih (pengajar) yang benar-benar menguasai Al-Quran baik dari

segi bacaan (lafadznya), nahwu shorofnya. dan bukan hanya itu saja, para

pesertapun sudah bisa mengartikan ayat demi ayat dengan sendirinya, dan

bahkan ketika para peserta sudah selesai dinyatakan lulus oleh lembaga

TAQUMA maka para peserta ini pun bisa mengajarkan kepada para

peserta yang baru atau masyarakat yang ingin mempelajari terjemah Al-

Quran.

Maka dari pada itu penulis menyatakan bahwasanya lembaga

Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) dalam kegiatan pelatihan

terjemah Al-Quran telah menjalankan dan melaksanakan pengelolaan

manajemen pelatihan dengan cukup baik sesuai dengan visi dan misi yang

telah ditentukan sebelumnya, karna lembaga ini sangat menunjang demi

kepentingan umat islam.

Page 89: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

78

B. Saran

1. Kepada pihak Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri penulis menyarankan

untuk menambah pengajar (pelatih) untuk menghindari tumpang tindih

tugas atau wewenang, dan untuk peningkatan kualitas SDM agar

diadakannya pelatihan-pelatihan kepada para calon pengajar (pelatih)

terjemah Al-Quran mandiri sehingga kemampuan para pengajar (pelatih)

dalam menterterjemahkan Al-Quran semakin bertambah baik dari segi

penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, agar bisa lebih

paham betul dengan tatanan nahwu shorofnya, sekaligus makna dari ayat

dan isi kandungan surat yang tedapat di dalam Al-Quran sendiri.

2. Karena banyaknya kompetitor yang ada, maka Lembaga Terjemah Al-

Quran Mandiri harus lebih meningkatkan program-program yang sudah

ada dan mencari serta membuat program-program baru sebagai daya tarik

bagi para calon peserta yang ingin belajar di lembaga TAQUMA.

3. Harus lebih baik lagi dalam memberikan palayanan kepada para pesetta,

baik dari segi metode pengajaran, tahapan-tahapannya maupun sarana dan

prasarana dalam pencapain tujuan dakwahnya.

4. Hendaknya agar selalau menjaga konsistensinya dalam memberikan

pemahaman tentang Al-Quran dan pemberian motivasi baik kepada para

pengajar, anggota organisasinya, maupun pemberian motivasi kepada para

peserta agar mereka lebih bersemangat dalam menyampaikan pelatihan

terjemah Al-Quran.

Page 90: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

79

5. Penulis menyarankan dalam penyampaian materi kepada para santri

setidaknya lembaga TAQUMA harus benar-benar berperan umtuk meneliti

atau meninjau kembali evaluasi belajar kepada santrinya sehingga mereka

benar-benar bisa, paham , dan mengerti tentang apa yang telah di ajarkan

sehingga manfaat dan tujuan dakwahnya benar-benar telrealisasikan

dengan baik dan benar.

6. Dari segi pemasarannya penulis menyarankan untuk lebih giat lagi dalam

memasarkan produk metode terjemah Al-Quran yang berada di lembaga

terjemah Al-Quran Mandiri kepada seluruh lapisan masyarakat islam

khususnya, baik pemasaran melalui media elektronik maupun cetak,

seperti iklan di televisi, radio, koran, majalah, pamplet, spanduk-spanduk,

dan brosur sehingga masyarakat lebih mengetahui tujuan dan manfaat dari

pada lembaga TAQUMA ini, hingga akhirnya bisa mendorong dan

menggugah minat para calon santri yang ingin menimba ilmu di lembaga

TAQUMA.

7. Kepada pihak Lembaga Terjemah Al-Quran (TAQUMA) penulis

menyarankan untuk bekerjasama dengan pemerintah setempat agar

peranan dalam penyampaian media dakwahnya benar-benar

terealisasiakan dengan baik karna dengan adanya dukungan dari

pemerintah maka akan lebih menunjang tujuan dakwahnya baik dari segi

dukungan moral maupun materil, sehingga bukan hanya kalangan

masyarakat yang mampu maupun perkantoran kelas menengah keatas atas

saja yang dapat merasakan manfaat dan hasil dari proses pelaksanaan

Page 91: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

80

terjemah Al-Quran ini akan tetapi golongan kelas menengah kebawahpun

bisa merasakannya sehingga lembaga terjemah Al-Quran ini bisa

mensosialisasikan visi dan misi secara menyeluruh baik kepada lapisan

strata sosial atas maupun bawah.

Page 92: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah, Dakwah Islam Sebagai Ilmu: Sebuah Kajian Epistemologi dan

Struktur Keilmuan Dakwah, (Medan: Makalah, 1999).

Anoraga, Panji, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), Cet. ke-2.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet. ke-2.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka 1997).

Efffendi Mochtar, E.K., Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran

Agama Islam, (Jakarta: Bharata Karya Aksara, 1996).

Fathoni, Abdurahman, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta), cet ke-1

Hamalik, Omar, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).

Handoko, T.Hani, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2003).

Handropuspito, D., OC., Sosiologi Sitematik, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,

1989).

Hardjana, Agus M, Training SDM yang Efektif, (Yogyakarta: Kanisius, 2001),

Cet. ke-1.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Jakarta:

Bumi Aksara, 2007).

Hidayatulloh, Moch Syarif, Diktat Teori dan Permasalahan Terjemah, (Jakarta:

2007).

http://bintangkecil44.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-tujuan-manajemen.html

http; bloger.re.or.id/definisi-alquran.htm

Ilaihi wahyu, dan M. Munir, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencanna Prenada

Medi Grup, 2009), Cet. ke-2.

John H. Jackson, dan Robert L. Mathis, Human Resource Managemen: Majaemen

Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Salemba Empat, 2006).

Page 93: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

Kamus Besar Bahasa indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. ke-1.

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2002).

Machali, Rochayah, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: Gramedia, 2002).

Mangku Negara, AA.Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Perusahaan

(Bandung: Rosda Karya, 2000).

Massie, Josephl, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1985), Cet. ke-3.

N. Grooss, W.S Mason, and A.W. Mc Eachern. Ex ploritations In Role Analiysis,

dalam david Barry, Pokok-pokok dalam sosiologi, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada).

Notatmojo, Soekidjo Man, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004).

Pangabean, Mutiara S. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia

Indonesia,2004), cet. ke-2.

Rosidah, dan Ambar Teguh Sulistiyani, Manajemen SDM Konsep, Teori dan

Pengembangan dalam Konteks organisasi public, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2009).

Sarwono, Sarlito Wirawan, Teori Psikologi Sosial (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), Cet. ke-8.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002), Cet. ke-8.

Stoner James A.F, Sindoro Alexander, Manajemen, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Popular, 1996).

Sugeng Hariyanto, dan Zuchrudin Suryanwinata, Translation Bahasa Teori dan

Penuntun Praktis, (Jakarta:Kanisus).

Sugiono, Metodologi Penulisan Administrasi, (Bandung; Penerbit Al-fabeta,

2005).

Sutrisno, Hadi, Metodologi Riset II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, 1984).

Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Humaniora,2005).

Tahzil dan J.Panglaykin, Manajemen Suatu Pengantar, (Jakarta, Ghalia Indonesia,

1999), cet. ke-15.

Page 94: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

Wasito, Drs. Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta. Gramedia

Pustaka Utama,1995).

WJS, Poerwadarmita, Kamus Modrn, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),

Cet. ke-8.

Yusuf, Suhendra, Teori Terjemahan, Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

dan Sosiolinguistik, (Bandung: Mandar Maju, 1994), Cet. 1.

Page 95: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

BUKTI WAWANCARA

Nama : H. Syarifudin Radin, Lc., M.E.I.

Jabatan : Ketua Lembaga TAQUMA

Tanggal : 7 Mei 2013

Tempat : Lembaga TAQUMA, Kecamatan Pondok Aren

1. Bagaimana proses terbentuknya Lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA)

Laa Tahzan?

Jawab : Awal terbentuknya Lembaga TAQUMA Laa Tahzan adalah dilatarbelakangi

oleh kondisi masyarakat yang masih belum lancar membaca Al-Quran, khususnya

untuk metode penerjemahan agar masyarakat memahami esensi nilai-nilai yang ada di

dalam Al-Quran. Mulai didirikan sekitar 4 tahun lalu, yakni berkisar tahun 2009

sebagai salah satu wadah untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar dan juga

membantu para anak yatim piatu dengan menyediakan tempat tinggal atau pesantren.

2. Apa tujuan didirikannya Lembaga TAQUMA?

Jawab : Lembaga TAQUMA Laa Tahzan memiliki beberapa tujuan, yang pertama

untuk memberikan pencerahan dan pencerdasan kepada umat islam terhadap kitab

suci Al-Quran. Kedua untuk memperkuat keimanan dan kecintaan kaum muslimin

terhadap kitab suci Al-Quran. Ketiga untuk mempersiapkan insan-insan Qurani yang

mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama islam dalam segala

aspek untuk meningkatkan etos kerja umat islam sebagai Khairah Ummah (umat yang

terbaik). Untuk memberikan pembekalan terhadap umat islam dalam menghadapi

dampak negatif dari era globalisasi. Untuk engaktualisasikan nilai-nilai Al-quran

dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk menyemarakan syiar islam

dalam masyarakat yang merupakan kewajiban kaum muslimin.

3. Bagaimana proses penerapan fungsi manajemen dari segi perencanaan (planning),

organisasi (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling) yang

dilakukan oleh Lembaga TAQUMA dalam penerapan pelatihan terjemah Al-Quran?

Jawab : pengelolaan manajemen secara spesifik Lembaga TAQUMA dalam

penerapan fungsi manajemen terhadap proses terjemah Al-Quran di lembaga Taquma

dapat dilihat dari segi perancanaan yang cukup jelas dari mulai memilih para pelatih

atau pembimbing pembelajaran terjemah Al-Quran yang cukup memenuhi pesyaratan

seperti sudah menguasi ilmu terjemah bahasa arab kedalam bahasa Indonesia,

Page 96: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

kemudian segi pengajarannyapun cukup baik sehingga para peserta dapat merasakan

manfaatnya, kemudian segi perencanaan terhadap peserrta harus sudah bisa membaca

Al-Quran dengan cukup baik dan benar dari segi tajwid dan mmakhrojul khurufnya,

sehingga proses penerjemahan kepadanya berjalan secara efektik dan cukup

maksimal. Jika dilihat dari segi pengorganisasian yang kami lakukan adalah terhadap

anggota pelatih TAQUMA dengan para pengajar, karena kami mengelola organisasi

hanya sebatas adanya ketua dan staf-staf dengan kegiatan-kegiatan mengajarkan

terjemah Al-Quran kepada peserta yang ingin belajar di lembaga TAQUMA,

menyambung kebagian pelaksanaan yang kami lakukan menerapkan system “ Peserta

Baca dan peserta Paham” dalam arti pelaksanaannya dengan menggunakan metode-

metode terjemah Al-Quran yang kami rangkai sebaik-baiknya dan diajarkan kepada

peserta maka peserta harus bisa, paham dan mengerti apa yang diajarkan, sehingga

fungsi dan tujuan TAQUMA dapat terealisasikan dengan baik. Kemudian dari segi

akhir pengawasan tentunya kami para pelatih mengawasi peserta didik yang kami

latih dengan sejauh mana mereka menguasai pelatihan terjemah Al-Quran yang telah

kami ajarkan dengan cara mengetesnya satu persatu dan peserta membaca lafadz

arabnya serta langsung diartikan kedalam bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya,

dan jika masih ada yang belum mengerti dan belum bisa kami pun akan terus

mengontrolnya sampai mereka benar-bisa dan menguasai pelatihan yang telah kami

ajarkan sebelumnya.

4. Apa saja unsur-unsur manajemen yang diterapkan oleh lembaga TAQUMA?

Jawab : unsurnya yang pertama seperti pelatih (men) yang cukup memadai meskipun

hanya sedikit tapi cukup berkualitas baik dari segi penguasaan bahasa arab,

penguasaan Al-Quran, penguasaan bahasa Indonesia, dan segi pengajarannya terhadap

peserta pelatihan terjemah Al-Quran. Kedua adalah mesin (mesin peraga) yang cukup

modern dan canggih sehingga peserta pelatihan dapat disampaikan dengan sebenar-

benarnya, seperti microphone, speker, dan lain-lain yang bisa anda liat dalam proses

pelatihan, ketiga dari segi money (uang) disini kami memiliki cukup dana meskipun

tidak besar untuk menunjang kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran, baik dari dan

pribadi, pemberian sukarela (sumbangan dari seorang dermawan), maupun

pembayaran dari peserta yang memang bersifat sukarela dan tidak dipatoki harganya

sekian dan sekian. yang ke empat yaitu market (peserta), market disini yaitu peserta,

karna peserta merupakan sasaran dari pada pelatihan terjemah Al-Quran, maka sudah

pasti tanpa adanya peserta maka pelatihanpun tidak akan berjalan. Kemudian yang ke

Page 97: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

lima yaitu metode pelatihan terjemah yang sebelumnya sudah dijelaskan sebelumnya.

Lantas yang ke lima yaitu yang telah dijelaskan sebelumnya. Dan yang terakhir

adalah material (bahan peraga), kami membuat dan menggunakan buku panduan

peserta dan pelatih untuk menunjang kegiatan pelatihan terjemah Al-Quran baik

berupa buku panduan juz satu, dua, dan tiga. Dan nantinya akan dijelaskan kepada

peserta pelatihan.

5. Bagaimana bentuk sosialisasi Lembaga TAQUMA Laa Tahzan kepada masyarakat?

Jawab : Bentuk sosialisasi pengenalan Lembaga TAQUMA Laa Tahzan adalah

antara lain melalui internet dan mengandalkan kepercayaan masyarakat setempat

untuk mempromosikan Lembaga TAQUMA Laa Tahzan kepada kerabat dan

kenalannya.

6. Bagaimana metode pembelajaran di Lembaga TAQUMA Laa Tahzan?

Jawab : Ada beberapa tahapan pembelajaran untuk program terjemah Al-Quran,

antara lain dengan tahap membaca Al-Quran seperti biasa, kemudian baru

melanjutkan ke tahapan mengartikan kata demi kata (harfiah), selanjutnya melalui

tahapan rumus merah, yakni memahami kata yang mengandung unsur nahwu dan

shorofnya, kemudian yang terakhir adalah tahap sintetik, yakni menerjemahkan

rangkaian kata demi kata agar bisa lebih memahami terjemahan Al-Quran secara utuh.

7. Dilihat dari sisi apa metode pembelajaran terjemah di Lembaga TAQUMA bisa

disebut sebagai lembaga khusus dalam bidang pelatihan terjemah Al-Quran?

Jawab : Nilai pemahaman dalam program terjemah Al-Quran ini bisa dilihat dari

segi penerjemahan kata per kata yang sarat akan nilai-nilai keislaman, dengan santri

(peserta) memahami arti kata demi kata di dalam Al-Quran, maka santri akan bisa

memahami lebih dalam tentang nilai-nilai Al-Quran yang diajarkan dalam kitab

terakhir umat islam ini, meskipun membutuhkan waktu yang agak lama untuk

memahami makna Al-Quran secara keseluruhan, namun program ini cukup membantu

melestarikan pemahaman tentang Al-Quran seutuhnya..

H. Syarifudin Radin, Lc., M.E.I

Ketua TAQUMA

Page 98: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

PROSES PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN BAGI PESERTA (SANTRI)

YATIMKU BINAAN LEMBAGA TERJEMAH ALQURAN MANDIRI

(TAQUMA)

Page 99: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

Almost Paradise achimboda deo nunbusin

Nal hyanghan neoui sarangi onsesang da

gajindeutae

In my life nae jichin sarme kkumcheoreom

Dagawajun ni moseubeul eonje kkajina

saranghal su itdamyeon

Neoui soneul japgoseo sesangeul hyanghae

himkkeot sorichyeo

Haneureul georeo yaksokhae yeongwonhi ojik

neomaneul saranghae

Bamhaneul byeolbitgateun uri dulmanui

areumdaun kkum Paradise

Neowa hamkkehandamyeon eodideun gal su

isseo to the my Paradise

Neoreul irheotdeon sigangwa geuapeum modu

daijeobwa

Ijebuteo sijagiya neowa hamkke

Tteonaboneun geoya dallyeoganeun geoya

loving you forever

Almost Paradise taeyangboda deo ttaseuhan

Nal boneun neoui nunbicheun onsesang da

Page 100: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

gajindeutae

In my life nae jichin sarme biccheoreom

Dagawajun ni sarangeul eonje kkajina

ganjikhal su itdamyeon

You are All of my love!

You are All of my life!

lyricsalls.blogspot.com

Nae modeungeol georeoseo naneunneoreul

saranghae!

Jeo pureunbada gateun uri dulmanui

areumdaun got Paradise

Neowa hamkkehandamyeon eodideun gal su

isseo to the my Paradise

Neoreul irheotdeon sigangwa geuapeum modu

daijeobwa

Ijebuteo sijagiya neowa hamkke

Tteonaboneun geoya dallyeoganeun geoya

loving you forever

Almost Paradise achimboda deo nunbusin

Nal hyanghan neoui sarangi onsesang da

gajindeutae

Page 101: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

In my life nae jichin sarme kkumcheoreom

Dagawajun ni moseubeul eonje kkajina

saranghal su itdamyeon

Cheonsagateun ne misoga gadeukhan uri

nagwone

Neomaneul wihan kkotteullo yeongwonhi

chaewo dulkkeoya

Almost Paradise taeyangboda deo ttaseuhan

Nal boneun neoui nunbicheun onsesang da

gajindeutae

In my life nae jichin sarme biccheoreom

Dagawajun ni sarangeul eonje kkajina

ganjikhal su itdamyeon

Eonjekkajina saranghal su itdamyeon

Page 102: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

*.#

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat1,s41,zlndonesia

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021,) 7 a327'28 / 74703580

Website : ww.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : dakwah@fdk-uinjakarta ac.id

Nomor : Un.01/F5/KM.01 3la9 I 1 nonLamp :1(satubundel)Hal : Bimbingan Skripsi

NamaNomor PokokJurusan /SemesterJudul Skripsi

Jakarta, LLMei2\I2

Kepada Yth.Dr. Wahib Mu'thi, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alaikum Wn Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skipsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakaft sebagaiberikut,

Mochamm ad Zainal Muttaqin10805300001 8Manajemen Dakwah (MD) / VIIIPeranan Lembaga Terjemah Al-Qur'an Mandiri (TAQUMA)sebagai Media Dakwah di Kecamatan Pondok Aren,

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunall dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terirria kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

an.Dekan Bid\png Akademik

\.. 6

5

dti: ahidin Sapu MAS

'{mban

@t

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

lltcuttas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

97409031996031 001

Page 103: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

w wwwb4wwww

tsr/

NamaNomor PokokJurusan/Semester

Tembusan:. l. Pembantu Dekan Bidang Akademik

2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)Fakultas Ilmu Dakwatr dan Ilmu Kornunikasi

-^-- . ." ' -i io='

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAK TAH DAN ILI\{U KON'{UNIKASI

ll. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaTeleponT'Fax : (021) 7132728 / 7470-1580

l \ ' ebs i te : rwr rv . fdku in jakar ia .ac id , E-ma j l : dakr " 'ah0f . l k .u in iakar la .ac . id

Nomor : Un.01/F5/KM.01 .3dqq D012Lamp. : l (Satu)bundelHal : PenelitianAilaryancara

Jakarta.?V\ le i 1012

Kepada Yth.PimpinanLembaga Terjemah Alqur6n Mandir i(TAQUMA)

Ass al antu' al ai kunt IVr. lI/b.

Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahrva mahasisrva Fakultas llmuDakwah dan llmu Kornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di barvah ini,

: Moch. Zainal Muttaqin: 108053000018: Manajemen Dakrvah (MD) / VIII

bermaksud melaksanakan penelitiarVqawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul Peranan Lembaga Terjemah\,Al-Qurdn Mandiri (|AQUMA) sebagai MediaDakwah di Kecamatan Pondok Aren.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. kiranya berkenanmenerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitiany'wawancara dimaksud.

Atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.

l(as s al amu' alaikum W, .Wb.Dekan,

bhan, MA 'I,l0 199303 i off'

'*Gf

Page 104: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

YAYASANr! Yatlm K U

Nomor . 135/PAYKU/V/2013 Pondok Aren,26 Mei 2013

Lampiran : I lembarPrihal : SURAT PERNYATAAN

Kepada yang terhormatFAKTILTAS DAICWATI DAN KOMUNIKASIJUR[ISAN MANAJEIVTEN DAKWAHDi-

Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan berdasarkan surat keterangan Dekan F'akultas Dakwah dan Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Nomor: Un.0 I /F5lK M.0 | .3 /2499 l2A 12 " Kami selaku lembaga TAQUMAmenerima dan mengizinkan kepada mahasiswa:

NanuNIMJurusan / SemesterFakultasUniversities

: Mochammad Zairla,l Muttaqin: 108053000018: Manajemen Dakwah / X: Dakwah dan Komunikasi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk melakukan penelitian atau observasi di lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri(TAQUMA) sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul *Manajemen PelatihanTerjemeh Al-Quran l,embegr Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA)'yang dimulaipada tanggal 24 Mei 2A12,.

Demikian surat ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimanamestinya.

Mengetahui

Sekertaris lembaga TAQLJMA

3r*Ketua Lembaga TAQUMA

Syarifudin Kisanl Lc., M.E.I.Rahmat Wahytdin

Page 105: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

h,.1

YAYASAN

l1

!! Yatlm K U

NomorLampiranPrihal

: 136/PAYKU/V n0l3: I lembar: SURAT PERNYATAAN

Pondok Aren, 26 Mei2013

Kepada yang terhorrnatFAKULTAS DAICWAII DAN KOMUNIKASIJURUSAN MANAJf,MEN DAKWAHDi-

Tempat

Assalamualaikum Wr- Wb.

Dengan datangnya surat ini kami selaku lembaga Terjemah Al-Quran Mandiri(TAQ U MA ) menyatakan bahwasanya :

NamaNIMJurusan / SemesterFakultasUniversities

: Mochammad Zaiml Muttaqin: 108053000018: Manajemen Dakwah / X: Dakwah dan Komunikasi: UIN Syarif Hidayatullah lakarta

Mahasiswa tersebut benar adanya telah melaksanakan penelitiannya/observasi dilembaga Terjemah Al-Quran Mandiri (TAQUMA) yang beralamat di Jl. Swadaya [I Bintaro9, Rt.004/003, Kel. Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren. Kota Tangerang Selatan. Yangdigunakan sebagni bahan penllisan skripsi dengnn jrdul *Manajemen Pelatihan TerjemahAl-Quran Lembaga Terjemah AlQuran Mandiri (TAQUMA)' yang dimulai pada

tanggal 24lvlei 2012.Demikian surat pernyataffi ini kami buat dengan sebenar-henar-Nva, dan dapat

digunakan sebagaimana mestinya.Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sekertaris lembaga TAQ{JMA

Rahmat Wahyrdin

Mengetahui

Page 106: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

PEMBRINTAH KOTA TAI{GERANG SELATANDINAS SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

SURAT TANDA DAFTAR YAYASAN/ORSOSNomor :46o/ 9\9 - la/BANJAMSos/i l /2013

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5l Tahun 2008 terbentuknya Kota Tangerang Selatan.Provinsi Banten dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor I I Tahun 201 Itentang Tugas Pokok, Fungsi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.Sesuai dengan :

l . [Jndang-undang No.28 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-undang No. l6 Tahun 2001tentang Yayasan; dan

2. Undang-undang RI No. I I Tahun 2009 tentarrg Kesejahteraan Sosial , Bab Vl l l , Pcndafrarandan Perijinan Lembaga Kesejahteraan Sosial Pasal 46 avar il), sebagaimanadiatur Caiam siii-atKeputusan Meitteri Sosial RI Nomor : 40/H[JVKEPIX/1980 tanggal I Uktober 1980.

3. Perda Provinsi No. 8 Tahun 2010 tentang Penyelengaraan Kesejahteraan Sosial

Dengan ini Kepala Dinas Sosial. Keterragakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatanmenerangkan Yayasan/Organisasi Sosial Tersebut diba',vah ini :

faqwna latimJ{u ^C.aa lafizan tsinta:ro3{. Syarifudin ?.adh" -tc., JI4.T.L

I'funvahiden ZaLar;a Isnaini. SJ{.l l l

zo Desem.Oer 2oit

Jt Syadaya II tsintaro g, ti(.ooa/ooE K.e[. "on^dot.

"unnq }Qc. ?on^doft Aren K.oialangerang Sefatan

t ,C.emhaga Sosiafz. SCeagamc.e:n :

Telah terdaftar pada Dinas Sosial, Ketenagakedaan dan Transmigrasi Kota 1'angerang Setatandengan Nomcr Register: It /BANJA"VISOSIM0I3Berlaku terhitung mulai tanggal :

27 - 02 - 2O1A _ $ampai dengan

Nama Yayasan / ORSOS

Nama Pimpinan

Akte Notaris- Notaris- Nomor- T'anggal

Alamat

Jenis Kegiatan

27-02-20 t5

Dikeluarkan diPada tanggal

Tangerang Selatan27 -02, -20t3

la Dinas'qiaan dan Transmigrasi

ina,lYl an t a r ) t l n n l r \ ? I n n z

Page 107: MANAJEMEN PELATIHAN TERJEMAH AL-QURAN LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30764/1... · pelatihan terjemah Al-Quran pada lembaga TAQUMA mulai dari fungsi

DAF'TAR RIWAYAT HIDUP PENDIRI LEMBAGA TERJBMAHALQURAN MANDIRI (TAQUMA)

Nama : H. Syarifuddin Radin, Lc., M.E.I.TempaVtgl lahir : Tangerang,0g Juni 1978Alamat : Pondok Pesanfen YatimKU & Dhu'afa LaaTahr.anBintaro

Bintaro Jaya sektor IX, Kp. Utan 03/04 Pd. Pucung, Pd. Aren,Tangerang Selatan - Banten

Hp :08175130569Riwavat PendidikaaYa I n :No. PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN

LTJLUSI SDN. Sawah Baru - Tangeranq Banten 19902 MTs. Baitissalmah - Tangerang Banten 1994J . MAK. Al-Masturiyah - Sukabumi Jawa Barat 1997A+ . Universitas Al-Azhar - Kairo Mesir 20035 . PPS IAIN Sunan Ampel - Surabaya Jawa Timur 2005

Pengala man Organisasi dan Pelatiha

Demikian daftar riwayat hidupini dibuat dengan sebenarnya.Tangsel,09-01- 201I

H. Svarifudin Radin.. Lc.. M.E.I.

man an anhan:No. Organisasi dan Pelatihan Tempat Periodel . Redaktur Buletin Risalah Forum Studi

Sumatra-Mesir (FSSMKairo 1999 -2002

2 . Staf Adminishasi Kelompok BimbinganBelajar Al-Syatibi Center

Kairo 200t -2002

aJ . Redakhr Buletin Fajar, Keluarga Pelajar

Jakarta (KPJ)Kairo 2001 -2a02

4 , Pelatihan Jurnalistik Republika dan ICMI Kairo 20015 . Pelatiha:r Mana geme n Zakat Kairo 20016 . Ketua Bimbingan Bhs. Arab Al-Svatibi Center Kairo 2002 -20031 Pelatihan Kaiian Keislaman Jerrnan OnW\ Jawa Barat 2A05 -20078.,, Pelatihan Terjemah Lafdziyah Al-Qur'an LPIQ

dan MAS Al-AkbarJawa Timur 2007

9. Pelatihan Tahqiq al-Kutub DEPAG Jakarta 200710, Devisi Dakwah Al-Masri Jawa Timur Jawa Timur 2007 -20081 i Direktur Pusat TAQUN4A Terjamah al-Qur'an

MandiriTangsel 2008-

12. Pengasuh Pondok Pesantren al-BarkahKu tawarin gin-Mande-Cian i ur

Jawa Barat 2008-2009

l3 Pengasuh Pondok Pesanffen YatimKU &Dhu' afa Laa T ahzan Bintaro -Tangsel

Banten 2009-

t4 Team asatidz Maitis Dhuha nasional (MDN) Banten 2010-l5 Dosen STAISA (S€kolah Tinggi Agama Islan

Shalahuddin al-Awubi)Jakarta 2010-