MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil...

119
MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PT PEMATANG AGRI LESTARI UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI TAPIOKA PT SINAR PEMATANG MULIA I ELIZABET SAGALA A24070076 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil...

Page 1: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN

UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PT PEMATANG AGRI

LESTARI UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI TAPIOKA

PT SINAR PEMATANG MULIA I

ELIZABET SAGALA

A24070076

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

RINGKASAN

ELIZABET SAGALA. Manajemen Panen dan Pasca Panen Ubi Kayu

(Manihot esculenta Crantz) PT Pematang Agri Lestari untuk Bahan Baku

Industri Tapioka PT Sinar Pematang Mulia I. (Dibimbing oleh SUWARTO).

Produksi ubi kayu sebagai bahan baku tapioka masih menghadapi

berbagai kendala. Produksi ubi kayu yang masih rendah dan sifat ubi kayu yang

mudah busuk merupakan dua masalah yang perlu diatasi. Salah satu upaya dalam

mengatasi masalah tersebut adalah dengan melaksanakan manajemen panen dan

pasca panen yang baik.

Kegiatan magang ini telah dilaksanakan di PT PAL dan PT SPM I.

Kegiatan magang dimulai pada 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011.

Tujuan khusus dari kegiatan magang adalah untuk mengetahui manajemen

panen dan pasca panen ubi kayu PT PAL dalam memasok bahan baku PT SPM I.

Magang ini juga bertujuan untuk mempelajari secara langsung teknik-teknik,

pemasalahan, dan solusi pasca panen ubi kayu.

Magang dilaksanakan dengan mengikuti pekerjaan teknis budidaya di

lapangan, manajerial kebun dan pengambilan data. Data yang dikumpulkan

meliputi data primer dan data sekunder. Kegiatan magang ini juga dilakukan

penulis secara langsung dengan mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan di

lapangan. Kegiatan sebagai asisten mandor dilaksanakan selama empat minggu,

sebagai asisten kepala divisi selama lima minggu, sebagai quality control di

pabrik PT SPM I selama dua minggu, sebagai asisten pengawas lapang kurang

lebih empat minggu, dan mengikuti kegiatan tambahan dari perusahaan di

perkebunan kelapa sawit kurang lebih tiga minggu. Pengumpulan data selama

magang berupa pengumpulan data yang berhubungan dengan panen dan pasca

panen. Data panen yang dikumpulkan berupa kriteria panen ubi kayu, persiapan

panen, tenaga kerja panen, peralatan panen, organisasi dan administrasi panen,

pelaksaan panen, pemeriksaan kualitas panen, sistem panen, upah panen,

pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil (losses), pencapaian produksi, dan

kegiatan pasca panen di kebun. Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan

Page 3: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

terhadap lama penyimpanan ubi kayu di lapangan, analisis bahan baku berupa

penentuan kadar aci dan rafaksi.

Berdasarkan hasil pengamatan selama magang dapat disimpulkan bahwa:

1) manajemen panen dan pasca panen ubi kayu yang baik diperlukan dalam

mengatasi masalah kualitas dan kuantitas pasokan bahan baku, 2) masalah panen

dan pasca penen di kebun PT PAL adalah penundaan umur panen, terbatasnya

ketersediaan angkutan panen, selang waktu antara panen dan pelelesan yang

terlalu lama, pengawasan panen tidak maksimal dan kurangnya tenaga kerja.

Sedangkan masalah panen dan pasca panen di petani mitra adalah ubi kayu

dipanen terlalu muda, kondisi jalan yang buruk, dan pengawasan yang kurang

maksimal, 3) penundaan umur panen sampai 18 bulan tidak meningkatkan bobot

panen ubi kayu, 4) semakin lama ubi kayu dibiarkan di area maka semakin besar

kehilangan hasil, mencapai 5.90 %, 5) kehilangan hasil juga timbul akibat tidak

dilakukannya pelelesan di kebun petani mitra mencapai 5 % dari total hasil panen,

6) ubi kayu hasil panen dari kebun PT PAL dan petani mitra hanya mampu

memenuhi 22.49 % dari kebutuhan bahan baku minimum, 7) kekurangan bahan

baku dipenuhi dari pembelian umum (petani bukan mitra).

Page 4: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN

UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PT PEMATANG AGRI

LESTARI UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI TAPIOKA

PT SINAR PEMATANG MULIA I

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

ELIZABET SAGALA

A24070076

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

JUDUL : MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI

KAYU (Manihot esculenta Crantz) PT PEMATANG

AGRI LESTARI UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI

TAPIOKA PT SINAR PEMATANG MULIA I

NAMA : ELIZABET SAGALA

NIM : A24070076

Menyetujui:

Pembimbing

(Dr. Ir. Suwarto, MSi)

NIP 19630212 198903 1 004

Mengetahui:

Ketua Departemen

(Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr)

NIP 19611101 198703 1 003)

Tanggal Lulus:……………….

Page 6: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal

18 September 1988. Penulis adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Penulis

merupakan anak dari Dirman Sagala dan Hiana Sinaga.

Tahun 2001 penulis lulus dari SDN 035950 Silencer dan pada tahun yang

sama penulis diterima di SLTPN 1 Sidikalang. Penulis menjadi murid teladan

untuk tahun ajaran 2001/2002. Selain menjadi murid teladan, penulis juga pernah

meraih beberapa kejuaraan sains antar sekolah. Tahun 2004 penulis diterima di

SMAN 1 Sidikalang. Selama di SMA penulis aktif dalam kegiatan ekstra

kurikuler, bahkan beberapa kali meraih juara dalam bidang olahraga volley puteri,

tolak peluru dan vocal group. Pada tahun 2007 penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan jurusan

Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti berbagai aktivitas baik di

dalam kampus maupun di luar kampus. Tahun 2007 penulis menjadi anggota Unit

kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang volley. Pada tahun yang sama penulis juga

menjadi anggota paduan suara mahasiswa Kristen IPB. Pada tahun 2008 penulis

menjadi bendahara Perkumpulan Mahasiswa Dairi PERSADA selama dua periode

yaitu tahun 2008 dan tahun 2009.

Page 7: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Manajemen Panen dan Pasca Panen Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) di

PT Pematang Agri Lestari untuk Bahan Baku Industri Tapioka PT Sinar Pematang

Mulia I.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Suwarto, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mem-

berikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

2. Dr. Ir. Maya Melati, MSi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis selama menjadi mahasiswa di Departemen

Agronomi dan Hortikultura.

3. Dr. Ir. Iskandar Lubis, MSi dan Ir. A. Pieter Lontoh, MSi selaku dosen

penguji.

4. Orang tua, keluarga, dan teman-teman khususnya AGH 44 atas dukungan

dan bantuan selama penulisan skripsi.

5. Seluruh direksi, manajemen, dan karyawan Lambang Jaya Group,

PT PAL, dan PT SPM I atas kesempatan magang yang telah diberikan

serta bantuan dan dukungan selama penulis melaksanakan magang.

6. Pak Mustofa, Pak Erwin, Pak Dimin, Pak Posdin, Pak Wiro, Bu Eliz,

Hazzilil, Kusuma Ayu, yang telah membantu penulis selama penulis

berada di Lampung.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi yang memerlukan.

Bogor, Juli 2011

Penulis

Page 8: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

PENDAHULUAN ...................................................................................... xi

Latar Belakang ................................................................................ 1

Tujuan .............................................................................................. 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

Manajemen Panen dan Pasca Panen ................................................ 3

Sejarah dan Botani Ubi Kayu .......................................................... 5

Kesesuaian Lahan untuk Ubi Kayu ................................................. 5

Budidaya Ubi Kayu ......................................................................... 6

Panen Ubi Kayu .............................................................................. 9

Pasca Panen Ubi Kayu .................................................................... 10

Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu ............................................. 11

Pemanfaatan Ubi Kayu .................................................................... 11 METODOLOGI MAGANG ...................................................................... 16

Tempat dan Waktu .......................................................................... 16

Metode Pelaksanaan ........................................................................ 16

Analisis Data dan Informasi ............................................................ 18 KEADAAN UMUM ................................................................................... 19

Letak Geografis dan Administratif .................................................. 19

Luas Areal dan Tata Guna Lahan .................................................... 19

Keadaan Iklim dan Tanah ............................................................... 20

Keadaan Tanaman dan Produksi ..................................................... 21

Ubi Kayu ............................................................................. 21

Kelapa Sawit ........................................................................ 22

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT PAL ......................... 23

Struktur Organisasi .............................................................. 23

Ketenagakerjaan .................................................................. 26

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT SPM I ...................... 26

Struktur Organisasi .............................................................. 26

Ketenagakerjaan .................................................................. 27 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG .............................................. 31

Aspek Teknis ................................................................................... 31

Ubi Kayu ............................................................................. 31

Kelapa Sawit ........................................................................ 41

Pengolahan Ubi Kayu di PT SPM I .................................... 46

Aspek Manajerial ............................................................................ 50

Page 9: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

Asisten Mandor ................................................................... 50

Asisten Kepala Divisi I ........................................................ 50

Asisten Pengawas Lapangan ............................................... 50

Quality Control (QC) SPM I ............................................... 51 PEMBAHASAN ......................................................................................... 54

Panen ............................................................................................... 54

Kriteria Panen ...................................................................... 54

Persiapan Panen ................................................................... 58

Peralatan Panen ................................................................... 58

Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen ..................................... 60

Organisasi dan Administrasi Penen ..................................... 62

Pelaksanaan Panen............................................................... 63

Pemeriksaan Kualitas Panen ................................................ 67

Sistem Panen ....................................................................... 68

Upah Panen .......................................................................... 69

Pengangkutan Hasil Panen .................................................. 69

Kehilangan Hasil (Losses) ................................................... 70

Pencapaian produksi ............................................................ 73

Pasca Panen di Kebun ..................................................................... 76

Pasca Panen di Pabrik ..................................................................... 76 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 80

Kesimpulan ...................................................................................... 80

Saran ................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 81

LAMPIRAN ................................................................................................ 84

Page 10: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas, dan

Produksi Ubi Kayu Per Provinsi Tahun 2011 .................................. 12

2. Produktivitas Ubi Kayu di PT PAL ................................................. 22

3. Keadaan Tanaman Kelapa Sawit PT PAL ....................................... 22

4. Umur Panen dan Produktivitas Ubi Kayu PT PAL.......................... 54

5. Rata-rata Bobot Ubi Kayu pada Umur Panen 16 dan 18 Bulan ....... 55

6. Hasil Ubi Segar dan Pati Ubi Kayu pada Umur Panen Berbeda ..... 56

7. Umur Panen dan Produktivitas Ubi Kayu Petani Mitra ................... 57

8. Ketersediaan Angkutan dan Alat Panen PT PAL ............................ 59

9. Ketersediaan Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen Ubi Kayu

PT PAL ............................................................................................ 61

10. Ketersediaan Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen Ubi Kayu

Petani Mitra ...................................................................................... 62

11. Pelaksanaan Panen Ubi Kayu PT PAL ............................................ 65

12. Penurunan Bobot Ubi Kayu ............................................................. 71

13. Pelaksanaan Leles Petani Mitra ....................................................... 73

14. Bobot Umbi Ubi Kayu ..................................................................... 74

15. Lama Bahan Baku di Lapangan ....................................................... 78

Page 11: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pohon Industri Ubi Kayu ................................................................. 13

2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kebun PT PAL

Tahun 2006 - 2010 ........................................................................... 20

3. Kondisi Guludan (a. Dibentuk Menggunakan Ridger;

b. Dibentuk Menggunakan Furrow) ................................................ 32

4. Pemupukan Ubi Kayu di Kebun PT PAL (a. Pembuatan Lubang;

b. Pemberian Pupuk). ....................................................................... 35

5. Pemupukan pada Petani Mitra ......................................................... 36

6. Cara Penyemprotan Herbisida ......................................................... 38

7. Penyemprotan Herbisida pada Tanaman Muda ............................... 38

8. Tanaman Mati dan Stres Akibat Terkena Herbisida (3 HSA) ......... 39

9. Gancu sebagai Alat Bantu Panen Ubi Kayu pada Musim

Kemarau ........................................................................................... 41

10. Diagram Alir Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Tapioka

PT SPM I .......................................................................................... 49

11. Pelaksanaan Panen di PT PAL (a. Bajak Panen;

b. Penyecekan) ................................................................................. 64

12. Perubahan Warna Ubi Kayu UJ-5 (a. 1 HSP; b. 2 HSP; c. 3 HSP;

d. 4 HSP; e. 5 HSP) .......................................................................... 66

13. Ubi Kayu Hasil Pencurian yang Berhasil Ditemukan ...................... 72

14. Busuk Umbi pada Blok B9 .............................................................. 75

15. Blok B9 yang Tergenang Air ........................................................... 75

Page 12: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Varietas Ubi Kayu yang Telah Dilepas ............................................. 85

2. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Mandor di PT PAL ............. 86

3. Jurnal Harian Magang sebagai Quality control (QC) PT SPM I ...... 88

4. Jurnal Harian Kegiatan Magang Asisten Kepala Divisi I Kebun

PT PAL ............................................................................................ 89

5. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Pengawas Kemitraan di

PT PAL ............................................................................................ 91

6. Jurnal Harian Kegiatan Tambahan di Kebun Kelapa Sawit PT PAL 92

7. Sisa Luas Areal Petani Mitra PT PAL ............................................. 93

8. Curah Hujan di Kebun PT PAL ....................................................... 97

9. Struktur Organisasi PT PAL ........................................................... 98

10. Struktur Organisasi PT SPM I ........................................................ 99

11. Skema Pengolahan Ubi Kayu PT SPM I ........................................ 100

12. Debet Order Ubi Kayu PT PAL ...................................................... 104

13. Upah panen pada Petani Mitra ........................................................ 105

14. Pemasukan Ubi Kayu Petani Mitra ................................................. 106

15. Kadar Aci pada Ubi Kayu yang Dibeli PT SPM I .......................... 107

Page 13: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ubi kayu merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki

peranan cukup penting. Ubi kayu tidak hanya sebagai sumber bahan pangan tetapi

juga sebagai bahan baku industri, etanol, dan pakan temak (Kasim, 2009;

Puspitasari, 2009; Costa, 2010).

Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan akan

membusuk dalam 2 - 5 hari (Barrett dan Damardjati, 1984). Selain daya simpan

yang singkat, susut saat panen dan pasca panen yang tinggi menjadi masalah.

Diperkirakan susut pada saat panen ubi kayu sebesar 7 % dan susut pasca panen

lebih dari 24 % . Susut yang terjadi pada ubi kayu dapat disebabkan oleh faktor

fisik, fisiologis, hama dan penyakit. Susut fisik dapat terjadi akibat kerusakan

mekanis selama pemanenan dan penanganan, dan akibat perubahan suhu. Susut

fisiologis terutama disebabkan oleh air, enzim dan respirasi. Sedangkan faktor

hama dan penyakit mencakup mikro-organisme (jamur, bakteri, dan virus), insek,

tikus, dan hama (Barret dan Damardjati, 1984). Sistem panen juga menjadi

masalah, dimana kadang terdapat ubi kayu yang sangat melimpah di pasaran dan

kadang kebutuhan tidak tercukupi.

Kebutuhan ubi kayu setiap tahun selalu meningkat, baik untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Pada tahun 2004 sampai 2006 ekspor ubi

kayu Indonesian semakin meningkat dari 53 304 ton menjadi 139 096 ton

(Deptan, 2007). Tidak hanya ubi kayu, ekspor produk olahan ubi kayu seperti

tapioka dan gaplek juga tinggi yaitu 31 juta pada tahun 2007 (Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, 2011).

Ketersediaan bahan baku sangat diperlukan dalam industri tapioka (Bank

Indonesia, 2004). Apabila terjadi kelangkaan bahan baku maka produksi akan

terhambat. Kualitas bahan baku juga sangat penting dalam industri tapioka karena

kualitas bahan baku akan menentukan kualitas dari tepung tapioka yang

dihasilkan. Untuk menghasilkan bahan baku tapioka yang berkualitas dengan

kontinuitas yang terjamin dan dengan jumlah yang memadai diperlukan

manajemen panen dan pasca panen yang baik.

Page 14: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

2

Manajemen atau pengelolaan panen dan pasca panen merupakan semua

kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan panen dan pasca panen. Pengelolaan

panen dapat dilaksanakan dengan pembentukan organisasi panen, penentuan

kebutuhan tenaga kerja, penetapan kriteria panen, dan pengelolaan pengangkutan

(Sulaiman, 2007).

PT Pematang Agri Lestari (PAL) dan PT Sinar Pematang Mulia I (SPM I)

merupakan dua perusahaan yang berada di bawah grup Lambang Jaya. PT PAL

memiliki perkebunan ubi kayu yang bekerja sama dengan petani dalam bentuk

kemitraan. Ubi kayu yang dihasilkan PT PAL diolah PT SPM I menjadi tapioka.

Untuk memenuhi bahan baku PT SPM, maka PT PAL memerlukan manajemen

panen dan pasca panen yang baik.

Tujuan

Tujuan umum magang di PT PAL dan PT SPM I adalah:

1. Membandingkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan

keadaan nyata di lapangan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan serta melatih penulis untuk

mengikuti pekerjaan dalam proses kerja secara nyata, meningkatkan

kemampuan teknis, manajerial, serta analisis kegiatan di lapangan.

Tujuan khusus magang adalah :

1. Untuk mempelajari manajemen panen dan pasca panen ubi kayu PT PAL

untuk bahan baku tapioka PT SPM I.

2. Mempelajari secara langsung teknik-teknik, pemasalahan panen dan pasca

panen ubi kayu, serta solusinya.

Page 15: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Panen dan Pasca Panen

Manajemen adalah rangkaian dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan atau

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Manajemen dapat juga diartikan

sebagai perpaduan antara ilmu dan seni. Sebagai ilmu dapat dipelajari, dipahami,

diteliti, ditingkatkan, dan dibuktikan kebenarannya. Sebagai seni berupa kekuatan

pribadi yang kreatif ditambah dengan keterampilan (skill) yang timbul dari

pengalaman sebagai hasil pengamatan dalam pelaksaan pekerjaan (Wachjar,

2010).

Manajemen atau pengelolaan panen dan pasca panen merupakan semua

kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan panen dan pasca panen. Pengelolaan

panen dapat dilaksanakan dengan melakukan pembentukan organisasi panen,

penentuan jumlah kebutuhan tenaga kerja panen dan pasca panen, penetapan

kriteria panen, dan pengelolaan pengangkutan (Sulaiman, 2007).

Kegiatan yang berhubungan dengan manajemen pasca panen, yaitu:

Perencanaan

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu

hasil yang diinginkan. Fungsi perencanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan

budget. Budget produksi adalah target produksi yang ingin dicapai pada tahun

tertentu. Sebelum menetapkan budget, kebun akan memperkirakan terlebih dahulu

potensi produktivitas/ha tanaman ubi kayu terhadap kondisi yang ada. Oleh karena

itu lebih tepat bila perencanaan dirumuskan sebagai penetapan tujuan, kebijakan,

prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi.

Perencanaan panen dan pasca panen dilakukan sebelum pelaksanaan panen

dan pasca panen. Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai keberhasilan panen dan

pasca panen. Persiapan panen dan pasca panen yang harus dilakukan mencakup

persiapan sarana dan prasarana panen dan pasca panen, perencanaan pengadaan

panen dan pasca panen, pengangkutan, serta kesediaan pabrik dalam menerima

Page 16: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

4

hasil panen. Perencanaan panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik

untuk mencapai target produk ubi kayu yang berkualitas.

Pengorganisasian dan Administrasi

Pengorganisasian atau organizing dimaksud mengelompokkan kegiatan

yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi

dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat

hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian

dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam

mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta

tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang

berdayaguna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Kegiatan panen dan pasca panen harus terorganisasi dengan baik supaya

berjalan lancar dan mencapai target produksi yang diinginkan perusahaaan.

Mandor panen bertanggung jawab kepada mandor besar agar ubi kayu yang

dipanen sesuai dengan kriteria panen; mandor besar bertanggung jawab kepada

asisten divisi. Produksi umbi yang dihasilkan menjadi tanggung jawab asisten

divisi. Alat panen disiapkan oleh setiap pemanen.

Administrasi panen dilakukan oleh mandor panen. Administrasi panen yang

dilakukan berupa pelaporan nota pengiriman ubi kayu dan buku-buku yang

bersangkutan dengan panen dan pasca panen.

Penggerakan

Penggerakan adalah tindakan menggerakan karyawan atau bawahan agar

dapat bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien dalam

kondisi tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Misalnya, mandor

yang dipilih untuk mengawasi para karyawan harus memiliki sifat-sifat

kepemimpinan yang dapat menggerakkan, mempengaruhi dan memotivasi

karyawan.

Tenaga Panen

Tenaga kerja panen dan pasca panen sebaiknya tenaga kerja tetap agar

memiliki spesialisasi sebagai pemanen. Hal ini bertujuan agar dapat memanen

sesuai kriteria panen (tidak rusak). Kebutuhan tenaga kerja pemanen dihitung

Page 17: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

5

berdasarkan luas area yang akan dipanen, dengan memperhitungkan kapsitas rata-

rata pemanen.

Pengawasan

Pengawasan (controlling) sering juga disebut pengendalian adalah salah satu

fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan

koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang

benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah digariskan semula.

Pengangkutan

Pengangkutan tergantung pada faktor kondisi jalan, kapasitas pabrik,

ketersediaan truck pengangkut, jarak dengan pabrik.

Sejarah dan Botani Ubi Kayu

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) berasal dari Brazil, Amerika Selatan,

menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol dari

Meksiko

ke Philipina. Kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ubi

kayu merupakan makanan pokok di beberapa negara Afrika (Isnanimurti, 2008).

Dalam sistematika tanaman, ubi kayu dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Arhichlamydeae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Sub Famili : Manihotae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot esculenta Crantz

(Direktorat budidaya kacang-kacangan dan umbi-umbian, 2007).

Kesesuaian Lahan untuk Ubi Kayu

Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur

remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik.

Page 18: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

6

Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih

mudah tersedia, dan mudah diolah.

Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ubi kayu

berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. Umumnya tanah di Indonesia ber-

pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0 – 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup

netral bagi suburnya tanaman ubi kayu (BPP IPTEK, 2000).

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu 10 - 700 m

dpl, sedangkan toleransinya 10 – 1 500 m dpl (BPP IPTEK, 2000). Pada ketinggian

sampai 300 m dpl tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi dengan baik, tetapi

tidak dapat berbunga. Namun, di ketinggian tempat 800 m dpl tanaman ubi kayu

dapat menghasilkan bunga dan biji (Prihandana et al., 2008). Curah hujan yang

sesuai untuk tanaman ubi kayu 1 500 – 2 500 mm/tahun (Bank Indonesia, 2004).

Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60 – 65 %, dengan

suhu udara minimal bagi tumbuhnya sekitar 10 oC (Prihandana et al., 2008). Jika

suhunya di bawah 10 0C, pertumbuhan tanaman akan sedikit terhambat. Selain itu,

tanaman menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Sinar

matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari, terutama

untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya (BPP IPTEK, 2000).

Budidaya Ubi Kayu

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah. Tanah

yang baik untuk budi daya ubi kayu seharusnya memiliki struktur remah atau

gembur (BIP Irian Jaya, 1995), sejak fase awal pertumbuhan tanaman hingga

panen (Bank Indonesia, 2004; Roja, 2009). Pengolahan tanah juga bertujuan

untuk menekan pertumbuhan gulma. Hal ini dilakukan agar ubi kayu tidak

bersaing dengan berbagai gulma dalam mengambil hara tanah, pupuk dan air.

Selain itu pengolahan tanah pada ubi kayu juga bertujuan untuk menerapkan

sistem konservasi tanah yaitu memperkecil peluang terjadinya erosi. Hal ini

penting dilakukan agar kesuburan tanah tetap lestari, karena sentra ubi kayu

didominasi lahan-lahan yang relatif peka erosi.

Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Stek berasal dari

batang bagian tengah yang sudah berkayu, panjang 15 - 20 cm, diameter 2 - 3 cm.

Page 19: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

7

Pangkal stek dipotong rata atau runcing (BIP Irian Jaya, 1995; Roja. 2009).

Pangkal stek yang dipotong miring akan berdampak pada pertumbuhan akar yang

tidak merata. Stek ditanam dalam posisi vertikal. Stek yang ditanam dalam posisi

lain (miring 450 dan horizontal), akarnya tidak terdistribusi secara merata. Volume

akar di tanah dan penyebarannya berpengaruh pada jumlah hara yang dapat

diserap tanaman, selanjutnya berdampak pada produksi. Kedalaman tanam 15 cm,

pada musim hujan maupun musim kemarau (Onwueme, 1978; Prihandana et al.,

2008; Roja. 2009). Hal ini terkait dengan kelembaban tanah untuk menjaga

kesegaran stek. Disarankan menanam dalam keadaan tanah gembur dan lembab.

Waktu tanam yang tepat bagi tanaman ubi kayu, secara umum adalah

musim penghujan atau pada saat tanah tidak berair agar struktur tanah tetap

terpelihara. Tanaman ubi kayu dapat ditanam di lahan kering, beriklim basah,

waktu terbaik untuk bertanam yaitu awal musim hujan atau akhir musim hujan

(November – Desember dan Juni – Juli). Tanaman ubi kayu dapat juga tumbuh di

lahan sawah apabila penanaman dilakukan setelah panen padi. Di daerah-daerah

yang curah hujannya cukup tinggi dan merata sepanjang tahun, ubi kayu dapat

ditanam setiap waktu.

Permasalahan budi daya ubi kayu di Indonesia adalah saat tanam serentak,

yakni sebagian besar pada awal musim hujan. Hal ini mengakibatkan waktu panen

yang serentak pula. Masalah ini dapat diatasi dengan cara mengatur setiap wilayah

dengan menanam ubi kayu berdasarkan umur panen, yaitu genjah (7 - 9 bulan),

sedang (8 - 11 bulan), dan dalam (10 - 12 bulan). Petani tidak akan menderita

karena harga yang merosot karena panen raya ubi kayu. Cara lain adalah dengan

mengatur suatu wilayah dengan pembagian kelompok tanam, yakni kelompok

Oktober, kelompok November, kelompok Desember, kelompok Januari,

Kelompok Februari, dan seterusnya.

Waktu penyulaman dilakukan saat ubi kayu mulai berumur 1 - 3 minggu

(Bank Indonesia, 2004). Bila penyulaman dilaksanakan sesudah umur 5 minggu,

tanaman sulaman akan tumbuh tidak sempurna karena ternaungi tanaman

sekitarnya.

Gulma harus dikendalikan karena gulma merupakan pesaing bagi tanaman

ubi kayu khusunya untuk mengambil hara, pupuk dan air. Penelitian menunjukkan

Page 20: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

8

kompetisi dengan gulma menurunkan produktivitas ubi kayu hingga 7,5 % (Roja,

2009).

Tanaman ubi kayu memerlukan pupuk dalam penanaman, karena unsur

hara yang diserap oleh ubi kayu per satuan waktu dan luas lebih tinggi

dibandingkan dengan tanaman pangan yang berproduktivitas tinggi. Berikut

adalah dosis pupuk yang berimbang untuk budi daya ubi kayu :

- Pupuk Organik : 5 – 10 ton/ha setiap musim tanam

- Urea : 150 – 200 kg/ha

- SP36 : 100 kg/ha

- KCl : 100 – 150 kg/ha

Tehnik pemberian dosis pupuk untuk tanaman ubi kayu adalah, pupuk

organik + 1/3 Urea + 1/3 KCl diberikan sebagai pupuk dasar pada saat pembuatan

guludan. Lalu sisa dosis diberikan pada bulan ketiga atau keempat (BIP Irian Jaya,

1995; Roja, 2009).

Penyakit utama tanaman ubi kayu adalah bakteri layu (Xanthomonas

campestris pv. manihotis) dan hawar daun (Cassava Bacterial Blight/CBB) (BIP

Irian Jaya, 1995). Kerugian hasil akibat CBB diperkirakan sebesar 8 % untuk

varietas yang agak tahan, dan mencapai 50 – 90 % untuk varietas yang agak

rentan dan rentan. Varetas Adira-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-5 tahan terhadap

kedua penyakit ini.

Hama utama ubi kayu adalah tungau merah (Tetranychus urticae) (BIP

Irian Jaya, 1995; Roja. 2009). Hama ini menyerang hanya pada musim kemarau

dan menyebabkan rontoknya daun, tetapi petani hanya menganggap keadaan

tersebut sebagai akibat kekeringan. Penelitian menunjukkan penurunan hasil

akibat serangan hami ini dapat mencapai 20 – 53 %, tergantung umur tanaman

dan lama serangan. Bahkan berdasarkan penelitian di rumah kaca, serangan

tungau merah yang parah dapat mengakibatkan kehilangan hasil ubi kayu hingga

95 %. Tungau dapat menyebabkan kerusakan tanaman ubi kayu dengan cara

mengurangi luas areal fotosintesis dan akhirnya mengakibatkan penurunan hasil

panen ubi kayu. Kerusakan tanaman dapat diperparah oleh kondisi musim kering,

kondisi tanaman stress air, dan kesuburan tanah yang rendah.

Page 21: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

9

Pengendalian tungau merah sebaiknya dilakukan dengan menanam ubi

kayu pada awal musim hujan untuk mencegah terjadinya serangan tungau, dengan

tenggang waktu maksimum 2 bulan. Jika terlambat ditanam, peluang terjadinya

serangan lebih lama sehingga kehilangan hasil yang ditimbulkan semakin tinggi.

Namun cara yang paling praktis, stabil dan ekonomis adalah dengan menanam

varietas yang tahan tungau. Varietas Adira-4 dan Malang-6 cukup tahan tungau,

sedangkan UJ-5 dan UJ-3 peka tungau. Sebaiknya UJ-3 dan UJ-5 ditanam di

daerah-daerah yang mempunyai bulan basah cukup panjang (seperti Lampung)

sehingga serangan tungau yang dialami tidak berat. UJ-3 dan UJ-5 kurang bagus

ditanam di daerah yang mempunyai musim kering relatif panjang (Wargiono at

al., 2006).

Panen Ubi Kayu

Hasil panen bervariasi tergantung dari beberapa faktor seperti kultivar

yang digunakan, cara budidaya, tingkat kesuburan, jenis tanah, jarak tanam, dan

iklim (Onwueme, 1978). Kriteria utama umur panen ubi kayu fleksibel. Ubi kayu

dapat dipanen pada saat tanaman berumur 7 - 9 bulan dimana kadar pati dalam

keadaan optimal (Prihandana et al., 2008). Ciri tanaman yang sudah bisa dipanen

yaitu saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai

menguning dan banyak yang rontok (BPP IPTEK, 2000).

Penundaan umur panen hanya dapat dilakukan di daerah beriklim basah

dan tidak sesuai di daerah beriklim kering. Di daerah beriklim basah, pemanenan

ubi kayu dapat ditunda sampai dengan 12 bulan, karena kadar pati cenderung

stabil pada umur 7 - 9 bulan (Prihandana et al., 2008). Hal ini disebabkan bobot

hasil panen ubi kayu tidak tergantung pada berapa umur tanaman, tapi lebih

tergantung pada berapa bulan pertumbuhan yang vigor berlangsung (Onwueme,

1978).

Panen ubi kayu dilakukan secara manual dengan cara mencabut. Jika

dalam mencabut tersebut dirasakan susah, maka sebelumnya tanah disekitar

batang ubi kayu sebagian terlebih dahulu digali dengan cangkul, baru setelah itu

batang dicabut sampai umbinya terangkat semuanya. Ubi kayu yang tertinggal,

karena patah/putus pada waktu pencabutan, maka sisa umbi tadi diambil dengan

Page 22: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

10

digali dengan cangkul. Cara lain yaitu dengan menggunakan tali/tambang yang

dililitkan pada batang, lalu diungkit (Bank Indonesia, 2004 ; Sutrisno, 2007 ).

Pasca Panen Ubi Kayu

Penanganan pasca panen pada ubi kayu merupakan kegiatan yang sangat

penting dalam usaha ubi kayu. Hal ini disebabkan ubi kayu memiliki daya simpan

yang pendek, sementara kebutuhan sangat mendesak.

Pada kegiatan pasca panen, hasil panen sebaiknya dikumpulkan di lokasi

yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan. Setelah itu perlu

dilakukan pemilahan dan penyortiran. Pemilihan atau penyortiran umbi ubi kayu

sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi

penyortiran ubi kayu dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung

dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna

bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari

ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.

Penyimpanan dapat dilakukan dengan cara menyimpan di dalam tanah yang diberi

alas dan penutup dari jerami atau daun-daun (BPP IPTEK, 2000).

Pengemasan umbi ubi kayu bertujuan untuk melindungi umbi dari

kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/dalam negeri

dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari

bambu agar tetap segar (BPP IPTEK, 2000).

Penyimpanan ubi kayu jarang dilakukan dalam bentuk segar. Susut selama

penyimpanan cukup tinggi terutama disebabkan oleh jamur dan serangga (Tengah,

1996). Masalah utama yang dihadapi petani ubi kayu adalah kepoyongan, yang

akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna ubi kayu setelah panen. Pada

awal busuk ubi kayu akan berwarna biru dan lama kelamaan akan berubah

menjadi warna kecoklatan atau coklat kehitaman (Both and Wholley, 1978). Salah

satu penyebab reaksi pencoklatan ini di duga karena aktivitas enzim fenolase

(Winarno, 1980). Selama penyimpanan metabolisme dalam umbi ubi kayu masih

berlangsung terus sehingga perombakan karbohiadrat/pati menjadi senyawa gula

yang lebih sederhana tetap berlangsung. Hal ini mengakibatkan selama

penyimpanan, rendemen pati ubi kayu menurun. (Tengah at al., 1996).

Page 23: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

11

Batang ubi kayu setelah panen sebagian disiapkan sebagai bibit untuk

penanaman selanjutnya, sedangkan batang ubi kayu yang tidak dijadikan bibit,

hendaknya dipotong- potong/dicincang untuk dikembalikan lagi ke dalam tanah/

dibenamkan agar lapuk dan terurai menjadi hara tanah dan memperbaiki struktur

tanah, sehingga kesuburan tanah relatif dapat dipertahankan. Karena ubi kayu

diambil hasilnya yang berupa umbi, maka dengan dicabutnya umbi tidak ada

bagian tanaman yang berupa bahan organik tertinggal di dalam tanah. Oleh karena

itu sangat dianjurkan diadakannya upaya mengembalikan sisa-sisa tanaman yang

ada ke dalam tanah dengan terlebih dahulu dicacah. Upaya lain dengan

menghentikan kegiatan tanam setelah lahan dipergunakan untuk tanaman ubi kayu

lebih dari dua kali, lahan bisa ditanami dengan tanaman kacang-kacangan atau

diberakan untuk memulihkan kesuburannya (Bank Indonesia, 2009).

Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu

Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13

300 000 ton) setelah Brazil (25 554 000 ton), dan Thailand (13 500 000 ton),

disusul negara-negara seperti Nigeria (11 000 000 ton), dan India (6 500 000 ton)

dari total produksi dunia sebesar 122 134 000 ton/tahun (Bigcassava, 2007).

Peningkatan produksi ubi kayu tahun 2005 – 2011 mencapai 4.42 %,

sedangkan sasaran indikatif produksi dan produktivitas ubi kayu pada tahun 2011

pada setiap wilayah tertera pada Tabel 1. Dimana sasaran rata-rata produktivitas

Indonesia adalah 185 ku/ha dengan luasan 1 264 900 ha.

Pemanfaatan Ubi Kayu

Ubi kayu merupakan bahan makanan penting di Indonesia setelah padi dan

jagung. Lebih kurang 60 % dari produksi ubi kayu di Indonesia digunakan sebagai

bahan makanan, sedangkan 32 % digunakan sebagai bahan industri dalam negeri,

dan 8 % diekspor dalam bentuk gaplek. Dibidang industri, ubi kayu menghasilkan

bioethanol, yang dapat dijadikan bahan bakar nabati karena ramah lingkungan.

Ubi kayu merupakan tanaman pangan dan perdagangan (cash crop). Sebagai

tanaman perdagangan, ubi kayu menghasilkan starch, gaplek, tepung ubi kayu,

etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamate, tepung aromatic, dan pellets

Page 24: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

12

(Depperin, 2007). Ubi kayu dapat menghidupi berbagai industri hulu dan hilir.

Skema pohon industri ubi kayu dapat dilihat pada Gambar 1.

Tabel 1. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas, dan

Produksi Ubi Kayu Per Provinsi Tahun 2011

No Provinsi Luas

tanam (ha)

Luas

panen (ha)

Produktivitas

(ku/ha)

Produksi

(ton)

1 N. Aceh 3 954 3 765 128 48 256

2 Sumatera Utara 44 029 41 934 202 845 105

3 Sumatera Barat 5 877 5 597 202 112 803

4 Riau 6 411 6 106 114 69 417

5 Jambi 2 992 2 850 141 40 052

6 Sumatera Selatan 14 158 13 484 156 210 440

7 Bengkulu 7 480 7 124 121 86 141

8 Lampung 338 729 322 610 248 7 987 217

9 Bangka Belitung 1 923 1 832 146 26 694

10 Kepulauan Riau 1 282 1 221 110 13 379

Sumatera 426 836 406 524 232 9 439 504

11 D.K.I. Jakarta 53 51 120 610

12 Jawa Barat 119 677 113 982 192 2 185 809

13 Jawa Tengah 205 161 195 398 181 3 527 670

14 D.I. Yogyakarta 68 387 65 133 155 1 009 709

15 Jawa Timur 243 628 232 035 165 3 830 583

16 Banten 12 823 12 212 145 176 699

Jawa 649 729 618 810 173 10 731 079

17 Bali 12 609 12 009 151 181 201

18 Nusa Tenggara Barat 9 083 8 650 124 107 282

19 Nusa Tenggara Timur 90 826 86 504 110 947 654

Bali dan NT 112 518 107 163 115 1 236 136

20 Kalimatan Barat 17 417 16 588 149 246 874

21 Kalimatan Tengah 9 296 8 854 121 107 061

22 Kalimantan Selatan 9 189 8 752 151 132 061

23 Kalimantan Timur 8 548 8 142 159 129 579

Kalimantan 44 451 42 336 145 615 575

24 Sulawesi Utara 6 625 6 310 134 84 773

25 Sulawesi Tengah 4 808 4 580 166 76 201

26 Sulawesi Selatan 32 270 30 734 175 536 807

27 Sulawesi Tenggara 14 319 13 637 171 232 549

28 Sulawesi Barat 4 488 4 274 145 61 845

29 Gorontalo 1 603 1 527 124 18 932

Sulawesi 64 113 61 062 166 1 011 108

30 Maluku 11 754 11 195 132 148 091

31 Maluku Utara 11 754 11 195 125 139 992

32 Papua Barat 2 671 2544 117 29 713

33 Papua 4 274 4 071 120 48 803

Maluku dan Papua 30 454 29 004 126 366 598

Indonesia 1 328 100 1 264 900 185 23 400 000

Page 25: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

13

Gambar 1. Pohon Industri Ubi Kayu

Sumber: Depperin.go.id

Tapioka

Ubi Kayu yang digunakana sebagai bahan baku tapioka adalalah ubi kayu

yang dipanen setelah berumur 7 sampai 10 bulan. Ubi kayu yang dipanen pada

umur 7 - 10 bulan akan menghasilkan tapioka berkualitas baik (Bank Indonesia,

2004). Selain itu, varietas ubi kayu yang dikembangkan untuk industri tapioka

biasanya memiliki kadar HCN (asam sianida) yang tinggi (Hafsah, 2003). Pada

Lampiran 1 ditunjukkan kadar HCN beberapa jenis ubi kayu yang telah dilepas di

Indonesia.

UBI

KAYU

BATANG

DAUN

BIJI

UMBI

KULIT

DAGING

BIBIT

PAPAN

PARTIKEL KERAJINAN

BRIKET

ARANG

MAKANAN

FARMASI

PAKAN

TERNAK MINYAK

PAKAN

TERNAK

TAPIOKA

GAPLEK

TEPUNG UBI

KAYU

ONGGOK

MAKANAN

RINGAN

TAPIOKA

PEARL DEKSTRIN

MALTOSA

BAHAN

MAKANAN

PELLET

BAHAN

MAKANAN

PAKAN

TERNAK ASAM/Ca

SITRAT

GLUKOSA

FRUKTOSA

ALKOHOL

ASAM

ORGANIK SORBITOL

SENYAWA

KIMIA LAIN

PAKAN

TERNAK

PEREKAT

Page 26: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

14

Kualitas tapioka sangat ditentukan oleh beberapa faktor (Menteri Negara

Riset dan Teknologi, 2009) yaitu :

1. Tepung; tepung tapioka yang baik berwarna putih.

2. Kandungan air; tepung harus dijemur sampai kering benar sehingga

kandungan air nya rendah. Tepung tapioka yang dihasilkan sebaiknya

mengandung kadar air 15 – 19 %.

3. Banyaknya serat dan kotoran; ubi kayu yang digunakan harus yang berumur

kurang dari 1 tahun karena serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat

patinya masih tinggi.

4. Tingkat kekentalan; daya rekat tapioka diusahakan tetap tinggi dengan

menghindari penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi.

Adapun cara pembuatan tepung tapioka adalah sebagai berikut:

1. Pengupasan; pengupasan dilakukan dengan cara manual, bertujuan untuk

memisahkan daging ubi kayu dari kulitnya. Selama pengupasan, sortasi juga

dilakukan untuk memilih ubi kayu berkualitas tinggi dari ubi kayu lainnya.

Ubi kayu yang kualitasnya rendah tidak diproses menjadi tapioka dan

dijadikan pakan ternak.

2. Pencucian; pencucian dilakukan dengan cara manual yaitu dengan meremas-

remas ubi kayu di dalam bak yang berisi air, yang bertujuan memisahkan

kotoran pada ubi kayu.

3. Pemarutan; parut yang digunakan ada dua jenis yaitu :

a. Parut manual, dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan

tenaga manusia sepenuhnya.

b. Parut semi mekanis, digerakkan dengan generator.

4. Pemerasan/ekstraksi; pemerasan dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Pemerasan bubur ubi kayu yang dilakukan dengan cara manual

menggunakan kain saring, kemudian diremas dengan menambahkan

air di mana cairan yang diperoleh adalah pati yang ditampung di

dalam ember.

b. Pemerasan bubur ubi kayu dengan saringan goyang (sintrik). Bubur

ubi kayu diletakkan di atas saringan yang digerakkan dengan mesin.

Pada saat saringan tersebut bergoyang, kemudian ditambahkan air

Page 27: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

15

melalui pipa berlubang. Pati yang dihasilkan ditampung dalam bak

pengendapan.

5. Pengendapan; pati hasil ekstraksi diendapkan dalam bak pengendapan

selama 4 jam. Air di bagian atas endapan dialirkan dan dibuang, sedangkan

endapan diambil dan dikeringkan.

6. Pengeringan; sistem pengeringan menggunakan sinar matahari dilakukan

dengan cara menjemur tapioka dalam nampan atau widig atau tambir yang

diletakkan di atas rak-rak bambu selama 1 - 2 hari (tergantung dari cuaca).

Dengan kualitas bahan baku yang baik, 1 ton ubi kayu dapat menghasilkan

200 - 250 kg tapioka. (Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian,

2007).

Page 28: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

METODOLOGI MAGANG

Tempat dan Waktu

Magang dilaksanakan di PT Pematang Agri Lestari dan PT Sinar

Pematang Mulia I, Lampung pada 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011.

Metode Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan selama mengikuti magang meliputi pekerjaan

teknis budidaya, manajerial kebun dan pengambilan data. Kegiatan dalam

pengumpulan data meliputi pengambilan data primer dan data sekunder. Kegiatan

magang ini juga dilakukan penulis secara langsung dengan mengikuti dan

mempelajari seluruh kegiatan di lapang. Kegiatan sebagai asisten mandor selama

empat minggu, asisten kepala divisi selama lima minggu, quality control selama

dua minggu, asisten pengawas lapang kurang lebih empat minggu,dan mengikuti

kegiatan tambahan dari perusahaan kurang lebih tiga minggu. Jurnal kegiatan

magang disampaikan pada Lampiran 2, 3, 4, 5, dan 6.

Kegiatan sebagai pendamping mandor adalah memotivasi, mengawasi dan

mengorganisir karyawan, melakukan kegiatan administratif dan berdiskusi dengan

mandor. Pada saat sebagai pendamping asisten kepala divisi I, pekerjaan yang

dilakukan adalah mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan di lapangan

(kontrol lapangan), membantu asisten dalam membantu mandor tetap, dan

mempelajari laporan harian. Selama menjadi karyawan pabrik, penulis bertugas di

bagian quality control. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengecekan kekentalan

aci, mengukur pH tepung tapioka, mengukur kadar air tepung, residu, memeriksa

kondisi tepung (keras ataupun basah) melakukan pengacaan tepung, membuat

analisis bahan baku, dan membuat laporan harian. Pada saat menjadi pendamping

pengawas kemitraan, penulis mendampingi pengawas lapangan ketika

mengunjungi petani-petani mitra, melakukan wawancara, dan diskusi dengan

petani mitra.

Page 29: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

17

Penulis juga secara khusus melakukan kegiatan pengamatan yang

berhubungan dengan panen dan pasca panen, yang meliputi:

1. Pengumpulan data panen berupa: kriteria panen ubi kayu, persiapan panen,

tenaga kerja panen, peralatan panen, organisasi dan administrasi panen,

pelaksaan panen, pemeriksaan kualitas panen, sistem panen, upah panen,

pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil (losses), dan pencapaian

produksi. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan mengamati

secara langsung di kebun PT PAL dan di kebun petani mitra. Pengamatan

terhadap kriteria panen ubi kayu, berupa umur panen ubi kayu dan pengaruh

penundaan umur panen terhadap bobot ubi kayu yang dipanen. Data diambil

dari empat blok dengan dua umur panen yang berbeda. Dua blok untuk satu

umur panen yang sama. Setiap blok diambil 1 ha, dalam satu hektar diambil

lima baris dan dalam baris diambil 3 batang ubi kayu secara acak.

2. Pasca panen di kebun

Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan mengamati

secara langsung kegiatan pasca panen di kebun PT PAL dan di kebun mitra.

3. Pasca panen di Pabrik

a. Sumber dan Kebutuhan bahan baku. Sumber bahan baku PT SPM I

saat ini tidak hanya berasal dari PT PAL. Kebutuhan bahan baku akan

dianalisis berdasarkan kebutuhan minimum pabrik.

a. Lama penyimpanan ubi kayu di lapangan; pabrik akan mengolah ubi

kayu apabila tercapai bobot 700 ton. Lama penyimpanan ubi kayu

dicatat selama periode pengolahan 15 hari.

b. Analisis bahan baku (pengukuran kadar aci dan rafaksi); pengukuran

kadar aci dilakukan untuk membantu menetukan besarnya potongan

bahan baku yang dibeli. Pengamatan terhadap pengukuran kadar aci

dilakukan selama 1 hari dengan mengambil sampel dari bahan baku

yang dibeli; rafaksi merupakan potongan bobot di pabrik karena

adanya kotoran dan materi lain yang terbawa saat panen. Untuk

analisis bahan baku yang diamati adalah persentasi rafaksi.

Data sekunder diperoleh dari literatur dan laporan manajemen mengenai

keadaan umum perusahaan, letak geografis, keadaan iklim dan tanah, luas areal

Page 30: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

18

penanaman, produksi, struktur organisasi (kelompok-kelompok tenaga kerja,

deskripsi tugas, dan fungsi-fungsi manajemen), dan ketenagakerjaan.

Analisis Data dan Informasi

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dinalisis dengan

menggunakan uji t dan secara kuantitatif dengan mencari rata-rata dan persentasi

hasil pengamatan. Data diuraikan secara deskriptif dan dibandingkan terhadap

norma baku yang berlaku pada perkebunan ubi kayu dan standar yang ditetapkan

oleh perusahaan. Selain itu, penulis juga menjelaskan seluruh kegiatan kerja, baik

yang telah ditetapkan oleh kebun, aspek teknis di lapangan produksi maupun

aspek manajerial pada berbagai tingkatan pekerjaan mulai dari pendamping

mandor, asisten kepala kebun, karyawan pabrik, dan pendamping pengawas mitra.

Page 31: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

KEADAAN UMUM

Letak Geografis dan Administratif

PT PAL dan PT SPM I terletak di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten

Mesuji, Lampung Timur. Lokasi kebun PT PAL dan PT SPM I berjarak 220 km

dari kota Bandar Lampung. Transportasi masuk ke wilayah PT PAL dan PT SPM

I dapat ditempuh dengan dengan kendaraan dalam waktu lima jam. Sedangkan

jarak dari ibu kota kabupaten yaitu 16 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan

dalam waktu satu jam.

Kantor Kebun PT PAL berada di wilayah Desa Suka Agung (SP3D).

Lokasi kebun PT PAL tersebar di beberapa desa yaitu Desa Rejo Mulyo, Desa

Suka Agung, Desa Hadi Mulyo (SP4D), dan Desa Agung Batin (SP5D). PT SPM I

berada di wilayah Desa Rejomulyo (SP2D). Kantor PT PAL dan PT SPM I

dibangun secara berdekatan.

PT SPM I didirikan pada tahun 1994. PT SPM I merupakan perusahan

yang bergerak dalam pengolahan ubi kayu menjadi tapioka dan juga bergerak

dalam pemasaran.

Kegiatan produksi di PT SPM I dilakukan selam 24 jam, yang dibagi

dalam tiga shift. Setiap shift terdiri dari 8 jam kerja, yaitu shift I pada pukul 08.00

– 16.00 WIB, shift II pada pukul 16.00 – 24.00 WIB, dan shift III pada 00.00 –

08.00 WIB. Pertukaran shift akan dilakukan setiap minggu. Hari kerja efektif PT

SPM I sendiri dibagi menjadi dua, yaitu 6 hari kerja efektif/minggu untuk

karyawan tetap, dan 7 hari kerja efektif/minggu untuk karyawan harian tetap dan

karyawan harian lepas.

Proses produksi dilakuakn setiap hari, kecuali pada saat bahan baku

sedikit. Kapasitas mesin sendiri sebesar 1 400 ton/hari. Namun, tidak menutup

kemungkinan pabrik membeli bahan baku lebih dari kapasitas sebagai stock.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Ubi kayu adalah komoditi utama yang dibudidayakan oleh PT PAL pada

awal berdirinya. Seiring berjalannya waktu, tanaman ubi kayu diganti menjadi

Page 32: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

20

kelapa sawit. Perubahan jenis tanaman yang dibudidayakan dari ubi kayu menjadi

kelapa sawit disebabkan kondisi lahan sudah kurang optimal lagi untuk ditanami

ubi kayu. Luas area penanaman ubi kayu yang tersisa ± 100 ha dan ± 1 810 ha

lahan dikonversi menjadi tanaman kelapa sawit.

Berkurangnya luas areal yang ditanami ubi kayu mengakibatkan pasokan

bahan baku ke PT SPM I tidak terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

PT SPM I maka PT PAL membentuk pola kemitraan dengan petani. Luas area

petani mitra I yang aktif sampai dengan Mei 2011 adalah 3 292 ha (Lampiran 7).

Kebun petani mitra yang tersisa tersebar di sembilan wilayah sentra, yaitu Buko

Poso, Brabasan, Gedung Aji, Lingkungan Pabrik, Menggala C, Oki, Simpang

Pematang, dan Talang Gunung.

Keadaan Iklim dan Tanah

Berdasarkan klasifikasi Schmidth-Ferguson maka tipe iklim di sekitar PT

PAL termasuk ke dalam klasifikasi iklim B dengan bulan basah 7 - 9 bulan.

(curah hujan > 200 mm/bulan) dan 1 bulan kering (<100 mm/bulan) berturut-

turut. Curah hujan rata-rata selama lima tahun (2005 - 2010) berkisar 61.10 -

332.06 mm/bulan dengan hari hujan rata-rata 2 - 14 hari/bulan (Gambar 2). Curah

hujan dan hari hujan selama 6 tahun terahir dapat tertera pada Lampiran 8.

Gambar 2. Rata-rata Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) di Kebun

PT PAL Tahun 2006 - 2010

Page 33: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

21

Tingkat kesuburan tanah di PT PAL, terutama untuk tanah lapisan atas

tergolong sangat rendah-rendah dengan jenis tanah Ultisol dan Incepticol.

Kedalaman efektif tanah secara umum > 100 cm. Pada lapisan atas mengandung

bahan organik lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan yang terdapat

dibawahnya, dan kandungan bahan organik tanah menurun dengan bertambahnya

kedalaman tanah. Namun pada profil ke-1 dan ke-3 kandungan bahan organik

tanah pada lapisan bawah lebih tinggi dibandingkan lapisan atasnya.

Struktur tanahnya terdiri dari liat (clay/C), liat berpasir (sandy clay/SC),

dan lempung liat berpasir (sandy clay loam/SCL). Struktur dan konsistensi tanah

pada umumnya remah dan sangat gembur atau gembur. Sehingga, kondisi tanah

tersebut sesuai untuk tanaman ubi kayu. Permeabilitas tanah bervariasi, mulai dari

permeabilitas lambat, sedang, hingga cepat.

Warna tanah di PT PAL adalah kuning dan merah. Sebagian besar

drainase tanah di areal PT PAL adalah baik, namun pada beberapa areal dijumpai

tanah-tanah yang berdrainase buruk dengan warna tanah abu-abu atau grey.

Derajat kemasaman (pH) berkisar 4.35 - 4.65. Topografi lahan bervariasi, mulai

datar (flat) sampai berombak (undulating) dengan tingkat kemiringan 2 – 5 %.

Kondisi di atas sesuai untuk syarat tumbuh ubi kayu. Namun, untuk

mendapatkan hasil yang optimal diperlukan penambahan pupuk, bahan organik,

dan teknik budidaya yang tepat.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Ubi Kayu

Varietas ubi kayu yang ditanam di PT PAL adalah varietas Kasetsart (UJ-

5). Selain varietas Kasetsart, terdapat beberapa petak ubi kayu sambung

(mukibat). Jarak tanam yang digunakan yaitu 90 cm x 60 cm, sehingga populasi

18 000 tanaman/ha dengan produktivitas rata-rata Januari 2007 sampai dengan

Juni 2011 yaitu 21.91 ton/ha (Tabel 2).

Page 34: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

22

Tabel 2. Produktivitas Ubi Kayu di PT PAL

No Tahun Luas area panen (ha) Produktivitas (kg/ha)

1 2001 958.25 17 045

2 2002 955.50 17 235

3 2003 698.00 17 547

4 2004 739.90 21 200

5 2005 680.98 20 527

6 2006 418.85 24 136

7 2007 253.75 26 560

8 2008 365.03 24 506

9 2009 195.05 23 106

10 2010 198.05 26 839

11 2011 23.25 22 270

Rata-rata

21 906

Sumber: Data PT PAL (Diolah)

Kelapa Sawit

Varietas kelapa sawit yang ditanam PT PAL terdiri dari beberapa jenis

yang ditanam pada tahun yang berbeda-beda (Tabel 3). Varietas kelapa sawit yang

ditanam terdiri dari varietas Dura, Tenera, D x P Marihat dan Socfin. Jarak tanam

yang digunakan yaitu jarak tanam segitiga sama sisi dengan jarak 9 m x 9 m x 9

m, sehingga populasi 143 tanaman/ha.

Tabel 3. Keadaan Tanaman Kelapa Sawit PT PAL

No Tahun tanama Luas Total tanaman TM/TBM

1 1999 140.95 20 157 TM 9

2 2000 111.37 15 937 TM 8

3 2001 36.83 5 266 TM 7

4 2002 119.51 17 090 TM 6

5 2003 65.02 9 300 TM 5

6 2004 296.77 42 438 TM 4

7 2005 232.10 33 191 TM 3

8 2006 341.16 48 786 TM 2

9 2007 442.64 63 298 TM 1

10 2008 0 0 0

11 2009 350.91 50 180 TBM 2

12 2010 419.73 4 670 TBM 1

13 2011 8.39 1 200 TB

Total 2 565.38 307 310

Sumber: Data Sekunder (Diolah)

Page 35: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

23

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT PAL

Struktur Organisasi

Pematang Agri Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

perkebunan kelapa sawit dan ubi kayu. PT PAL dipimpin oleh seorang General

Manager (GM) yang membawahi tiga divisi yaitu Divisi Kebun, Divisi

Kemitraan, dan Divisi Pupuk Organik. Masing-masing divisi dipimpin oleh

seorang manajer. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan keuangan, GM dibantu

oleh dua orang staf administrasi dan keuangan. Struktur Organisasi PT PAL

tertera pada Lampiran 9;

Divisi Kebun

Manajer Kebun. Kebun PT PAL dipimpin oleh seorang manajer kebun.

Fungsi pokok manajer kebun yaitu: 1) menyusun, mengawasi, dan mengevaluasi

kegiatan operasional kebun secara periodik (tahunan, bulanan, mingguan, dan

harian) setiap divisi, 2) mengkoordinasikan dan mengawasi departemen di

bawahnya, 3) menetapkan standar kerja dan standar biaya operasional setiap

departemen, 4) mendelegasikan dan mengkoordinasikan kepala divisi untuk

melaksanakan poin 1, 5) mencari dan membeli bibit apabila kekurangan bibit,

sesuai dengan kriteria yang ditentukan, 6) menandatangani permintaan pembelian

untuk pupuk, suku cadang, dan peralatan kebun, dan 7) menilai prestasi bawahan.

Dalam pelaksanaan di lapangan, manajer kebun dibantu oleh asisten manajer

kebun.

Kepala Wilayah/Divisi. Areal kebun di PT PAL dibagi menjadi tiga

wilayah. Masing-masing wilayah dipimpin oleh seorang kepala divisi atau kepala

wilayah. Untuk wilayah I, ada dua komoditas yang ditanam yaitu ubi kayu dan

kelapa sawit. Di wilayah II dan III komoditas yang ditanam hanya satu, yaitu

kelapa sawit. Tugas dan tanggung jawab dari kepala wilayah yaitu: 1)

mengkoordinasikan dan mengawasi bawahannya, 2) melaksanakan jadwal tugas

dari atasan, mendelegasikan, dan mengawasi mandor-mandor secara teratur, 3)

menandatangani permintaan pembelian untuk pupuk, suku cadang, peralatan

kebun, serta penggantian upah harian sesuai dengan wilayah masing-masing, dan

Page 36: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

24

4) mencari dan meberhentikan tenaga harian atau borongan dengan persetujuan

manajer kebun.

Mandor. Tugas dan tanggung jawab mandor yaitu : 1) mengawasi dan

memberi pengarahan kepada karyawan harian atau borongan untuk pekerjaan di

lapangan, 2) ikut aktif dalam upaya mencari tenaga kerja harian dan borongan, 3)

membuat laporan permintaan uang untuk upah harian dan borongan, dan 4)

membuat laporan areal tanam, pupuk, dan laporan lain yang ditentukan oleh

kepala wilayah/divisi masing-masing.

Divisi Kemitraan.

Divisi kemitraan dibentuk dengan tujuan untuk penyelenggara peningkatan

hasil usaha pertanian masyarakat khususnya tanaman ubikayu, kelangsungan

industri tapioka khususnya industri tapioka milik Grup Lambang Jaya dan

menjadi sasaran kelangsungan usaha PT PAL melalui program kemitraan. Jabatan

di divisi kemitraan terdiri atas manajer divisi kemitraan, advisor site kemitraan,

legal, kepala wilayah, administrasi dan keuangan, pengawas lapangan kebun,

pengawas lapangan pengolahan lahan, dan surveyor kredit.

Manajer Kemitraan. Manajer kemitraan mempunyai fungsi pokok untuk

menjalankan kebijakan perusahaan untuk mengembangkan tanaman ubi kayu

dengan pola kemitraan. Tugas dan tanggung jawab manajer kemitraan, yaitu: 1)

menyusun dan mengevaluasi program kerja dan anggaran biaya tahunan, bulanan,

mingguan maupun harian dan melaporkannya kepada manajer kebun, 2)

melakukan koordinasi dengan pihak pabrik dalam hal kebijakan penjualan

maupun pembayaran hutang, refraksi, harga, dan lain-lain bagi anggota kemitraan,

3) monitoring pelaksanaan tugas bawahan dan mengevaluasi perkembangan

anggota kemitraan, dan 4) bertanggung jawab terhadap pengembalian dana yang

telah disalurkan kepada anggota mitra. Manajer divisi kemitraan mempunyai

wewenang untuk menandatangani setiap surat-surat perjanjian, mengatur

pendistribusian saprodi maupun kegiatan lainnya yang diperlukan setiap anggota

kemitraan, serta memberikan dan menetapkan sanksi kepada anggota kemitraan

yang melanggar perjanjian.

Advisor Site. Advisor site mempunyai fungsi pokok melakukan

pembinaan terhadap kegiatan divisi kemitraan apakah dilaksanakan sesuai dengan

Page 37: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

25

sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Advisor site juga mempunyai tugas

dan tanggung jawab untuk mengusulkan tindakan perbaikan kepada manajer

kebun atau kepala divisi kemitraan apabila dalam pelaksanaan kegiatannya belum

memenuhi sistem dan prosedur yang berlaku.

Legal. Bagian legal mempunyai fungsi pokok untuk memberikan

informasi mengenai legalitas data permohonan agar tidak timbul perselisihan atau

kerugian perusahaan di kemudian hari. Wewenang dari bagian legal yaitu

menandatangani surat perjanjian sebagai saksi.

Kepala Wilayah. Kepala wilayah mempunyai fungsi pokok untuk

mengembangkan dan mengelola kemitraan sesuai dengan wilayah masing-masing.

Kepala wilayah berwenang untuk menandatangani persetujuan berita acara hasil

survei apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan perusahaan,

mengatur pendistribusian saprodi maupun kegiatan yang diperlukan setiap

anggota kemitraan, dan menentukan besarnya angsuran pinjaman anggota mitra.

Administrasi dan Keuangan. Fungsi pokok bagian administrasi dan

keuangan yaitu membantu kepala wilayah untuk mengumpulkan data dan

informasi seluruh kegiatan kemitraan. Administrasi dan keuangan mempunyai

wewenang untuk menerima uang penjualan ubi kayu anggota mitra dari bagian

kasir pabrik untuk selanjutnya dilakukan pemotongan sebagai angsuran pinjaman

berdasarkan persetujuan kepala wilayah.

Pengawas Lapangan. Pengawas lapangan kebun mempunyai fungsi

pokok melakukan pengawasan secara melekat kepada seluruh anggota kemitraan

yang menerima kredit melalui penyaluran sarana produksi ataupun kegiatan-

kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kemitraan sesuai dengan wilayah

kerjanyasehingga dana yang telah dikeluarkan dapat diterima kembali. Pengawas

lapangankebun mempunyai wewenang untuk mengatur anggota mitra dalam

penjadwalan pemanenan.

Pengawas Lapangan Pengolahan Lahan. Pengawas lapangan bagian

pengolahan lahan memiliki fungsi pokok untuk melakukan pengawasan kegiatan

pengolahan areal tanaman ubi kayu anggota mitra agar produksi. Wewenangnya

yaitu mengatur operator dan mekanik untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Page 38: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

26

Surveyor Kredit. Surveyor kredit mempunyai tugas pokok melaksanakan

survey terhadap personal, areal tanaman, dan agunan calon anggota mitra untuk

proses persetujuan permohonan kredit. Surveyor kredit mempunyai wewenang

untuk menandatangani surat berita acara hasil survei.

Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaa PT PAL terdiri dari karyawan tetap (KT) dan karyawan

harian lepas (KHL). Karyawan tetap di PT PAL berjumlah 80 orang yang terdiri

dari satu orang pimpinan perusahaan (general manager), karyawan Divisi Kebun

54 orang, karyawan Divisi Kemitraan 20 orang, dan karyawan Divisi Pupuk

Organik 6 orang. Gaji karyawan tetap diberikan setiap bulan. Untuk karyawan

harian lepas (KHL) jumlahnya tidak tetap, karena sewaktu-waktu karyawan bisa

masuk maupun keluar. Upah KHL dihitung per hari dan diberikan setiap akhir

minggu.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT SPM I

Struktur Organisasi

Sinar Pematang Mulia I merupakan perusahan yang bergerak dalam

pengolahan ubi kayu menjadi tapioka dan juga bergerak dalam pemasaran. PT

SPM I dipimpin oleh seorang manajer pabrik (factory manager) yang membawahi

lima departemen. Kelima departemen tersebut yaitu Departemen Produksi,

Personalia dan Umum, Administrasi dan Keuangan Site, Logistik, dan

Purchasing. Secara struktur, tugas manajer pabrik dalam menangani empat

departemen (selain Departemen Produksi) dibantu oleh seorang office manager.

Karena belum ada staf yang menempati posisi tersebut, manajer pabrik

bertanggung jawab langsung terhadap kelima departemen dibawahnya.

Departemen produksi berfungsi sebagai penyelenggara pengelolaan proses

produksi untuk mencapai visi, misi, nilai dasar dan tujuan perusahaan.

Departemen Produksi dipimpin oleh kepala departemen produksi atau manajer

produksi yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh seorang asisten.Struktur

Organisasi PT SPM I tertera pada Lampiran 10;

Manajer Produksi. Manajer produksi mempunyai fungsi pokok untuk

melakukan pengawasan dan mengendalikan kegiatan operasional pabrik agar

Page 39: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

27

produktivitas dan efisiensi proses produksi dapat berjalan sesuai dengan target

yang diharapkan.

Kepala Departemen Personalia dan Umum. Kepala Departemen

Personalia dan Umum mempunyai fungsi pokok untuk melakukan pengawasan

dan pengendalian ketenagakerjaan atau hal-hal yang berhubungan dengan

perusahaan baik secara internal maupun eksternal demi terciptanya kenyamanan

dan kelangsungan usaha. Untuk urusan administrasi, kepala Departemen

Personalia dan Umum dibantu oleh staf Administrasi Personalia.

Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Site. Fungsi pokok kepala

Bagian Keuangan dan Administrasi Site yaitu mengelola keuangan dan

administrasi site agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar. Untuk

pembayaran biaya-biaya pembelian bahan dan biaya operasional pabrik, kepala

Bagian Keuangan dan Administrasi Site dibantu oleh kasir pabrik dan kasir lapak.

Urusan administrasi dibantu oleh staf administrasi site.

Kepala Bagian Logistik. Kepala bagian logistik memiliki fungsi pokok

kepala bagian logistik yaitu mengatur ketersediaan barang kebutuhan operasional

pabrik dan hasil produksi agar kegiatan dan distribusi barang berjalan dengan

lancar.

Kepala Pembelian Bahan Baku (Purchasing). Kepala pembelian bahan

baku memiliki fungsi pokok memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkuallitas

agar produktivitas pabrik berjalan dengan stabil. Kepala pembelian bahan baku

berwenang untuk menetapkan potongan refraksi dan menandatangani laporan

harian pembelian.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja di PT SPM I terdiri dari tiga golongan karyawan, yaitu

karyawan harian lepas (KHL), karyawan harian tetap (KHT), dan karyawan tetap

(KT). Perbedaan gaji ketiga golongan tersebut yaitu terdapat pada sistem

penghitungan, waktu pemberian, dan upah lembur. Sistem penghitungan gaji KHL

yaitu gaji dihitung berdasarkan jumlah hari karyawan tersebut bekerja dan

diberikan setiap minggu. Gaji KHT diberikan setiap bulan dan dilakukan

pemotongan sebanyak jumlah hari karyawan tersebut tidak bekerja. Karyawan

Page 40: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

28

tetap diberikan gaji tetap, tidak dilakukan pemotongan, dan diberikan setiap bulan.

Pada perhitungan upah lembur antara karyawan tetap (karyawan harian tetap dan

karyawan tetap) dan karyawan lepas berbeda. Pada karyawan lepas, upah lembur

dihitung sama dengan upah harian, sedangkan karyawan tetap, upah lembur

dihitung menggunakan upah lembur (misalnya, karyawan yang bekerja hari

minggu maka akan mendapat upah lembur sebesar 2 HK).

PT SPM I memiliki karyawan sebanyak 164 orang. Jumlah tersebut terdiri

dari 60 orang KHT yang ditempatkan di bagian bagging dan sortir bonggol, 27

orang KHT bekerja di bagian operator, dan 77 orang yang termasuk KT.

Pola Hubungan Kemitraan, PT PAL, dan PT SPM I

Pada awalnya, kebun ubikayu PT PAL merupakan kebun inti untuk

mensuplai bahan baku bagi pabrik tapioka PT SPM I. Namun karena adanya

penggantian tanaman dari ubi kayu menjadi kelapa sawit. PT PAL tidak

mampumemenuhi kebutuhana bahan baku PT SPM I. Masalah ini diatasi PT PAL

dengan membentuk divisi mitra. Divisi ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan

PT SPM I melalui kerja sama dengan petani. Dalam kerjasama , PT SPM I, PT

PAL, dan petani mitra memiliki kewajiban dan hak yang berbeda-beda.

PT SPM I

Kewajiban PT SPM I yaitu:

1. Menerima seluruh ubi kayu divisi kemitraan.

2. Menentukan harga beli ubi kayu divisi kemitraan minimal senilai harga ubi

kayu diluar ubi kayu divisi kemitraan (umum) yang dibeli PT SPM I atau

bahkan lebih tinggi dari harga umum.

3. Memberikan fee kepada PT PAL (divisi kemitraan) atas ubi kayu yang

dikirim ke PT SPM I yang besarnya telah disepakati bersama.

Hak PT SPM I yaitu:

1. Seluruh ubi kayu divisi kemitraan harus dijual kepada PT SPM tanpa

kecuali

Page 41: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

29

2. Menentukan standarisasi ubi kayu divisi kemitraan yang dipanen, berkaitan

dengan umur, tingkat kebersihan dari kotoran dan lain-lain

PT PAL (Divisi Kemitraan)

Kewajiban PT PAL yaitu :

1. Menjual seluruh hasil ubi kayu kepada PT SPM I.

2. Mengirimkan/menjual ubi kayu dengan kualitas baik.

3. Memberikan kontribusi bahan baku kepada PT SPM I dengan hasil rata-rata

adalah 20 – 25 ton/ha.

4. Memberikan laporan jadwal panen per bulan kepada PT SPM I.

5. Memberikan pinjaman yang berbentuk dana untuk digunakan dalam

pengadaan barang dan jasa yang akan digunakan oleh petani mitra untuk

pembelian pupuk, herbisida dan pengolahan lahan.

6. Menerima dan membeli seluruh ubi kayu petani mitra yang berasal dari

lahan yang diperjanjikan dalam perjanjian ini, yang diterima di pabrik yang

ditunjuk oleh divisi mitra dalam hal ini adalah pabrik PT SPM I dengan

harga pasaran yang berlaku.

Hak-hak PT PAL yaitu :

1. Mendapat prioritas dalam penerimaan ubi kayu oleh PT SPM I.

2. Memperoleh fee dari PT SPM I atas penjualan ubi kayu.

3. Memperoleh harga beli ubi kayu dari PT SPM I yang kompetitif.

4. Bersama-sama petani mitra menentukan jadwal waktu panen yang berkaitan

dengan umur tanaman dan luas tanaman yang dipanen yang berkaitan

dengan jumlah kebutuhan pabrik.

5. Menerima pengembalian pinjaman dari petani mitra melalui pemotongan

atas nota penjualan ubi kayu petani mitra dipabrik yang ditunjuk oleh divisi

mitra.

6. Menerima barang atau surat–surat berharga dari petani mitra sebagai

jaminan atas pinjaman petani mitra kepada divisi mitra.

Page 42: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

30

Petani Mitra

Kewajiban-kewajiban petani mitra adalah:

1. Menyediakan lahan untuk dikelola dalam budidaya ubi kayu.

2. Membiayai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses budidaya

tanaman ubi kayu, mulai dari penyiapan lahan sampai dengan pengangkutan

hasil panen ke pabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra sesuai dengan jadwal

yang telah disepakati bersama.

3. Memelihara dan mengawasi usaha budidaya tanaman ubi kayu secara

intensif agar mencapai hasil produksi yang berkualitas baik dengan produksi

minimal 25 ton/ha.

4. Bersedia untuk tidak mengalihkan dalam bentuk apapun pinjaman dari

divisi mitra kepada orang lain tanpa persetujuan dari divisi mitra.

5. Melakukan panen pada umur tanaman 9 – 14 bulan (untuk ubi kayu

Kasetsart), dan menjual seluruh hasil produksi tanaman ubi kayu diatas

lahan yang diperjanjikan ke pabrik yang ditunjuk oleh divisi mitra dan tidak

diperbolehkan menjual kepada pihak lain dalam kondisi apapun.

6. Membayar kembali seluruh pinjaman yang diterima dari divisi mitra, yang

dipotong dari akumulasi nota penjualan ubi kayu petani mitra di pabrik

divisi mitra.

7. Menyerahkan barang atau surat–surat berharga sebagai jaminan atas

pinjaman petani mitra kepada divisi mitra.

Hak–hak petani mitra yaitu:

1. Menerima pinjaman dari divisi mitra.

2. Menerima pembayaran dari divisi mitra atas penjualan ubi kayu petani mitra

kepada divisi mitra, setelah dipotong seluruh pinjaman petani mitra kepada

divisi mitra.

Page 43: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Kegiatan teknis yang dilakukan selama magang di PT PAL yaitu sebagai

pendamping mandor, asisten kepala divisi, dan pendamping pengawas lapangan.

Pada saat menjadi pendamping mandor dan asisten kepala divisi, kegiatan dimulai

pada pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB. Waktu istirahat pada pukul 12.00 - 13.00

WIB, kecuali pada hari jumat jam istirahat pada pukul 11.30 - 13.00 WIB.

Sebagian besar pekerjaan di lapangan dilakukan dengan sistem borongan sehingga

tidak menutup kemungkinan pekerjaan selesai lebih awal ataupun lebih lama dari

waktu yang telah ditentukan.

Kegiatan yang dilakukan selama magang di PT SPM yaitu sebagai QC

(quality control). Kegiatan di pabrik dimulai pada pukul 08.00 - 16.00 WIB.

Ubi Kayu

Persiapan lahan. Kegiatan pengolahan lahan di kebun PT PAL untuk area

penanaman ubi kayu menggunakan bajak. Pembajakan dilakukan tiga kali

sebelum tanam. Jika penanaman terlambat, maka akan dilakukan pembajakan ke

empat. Pembajakan dilakukan pada saat cuaca sedang cerah. Pembajakan pertama,

kedua dan ketiga berselang kurang lebih dua minggu. Setelah dibajak langsung

dibentuk guludan dengan menggunakan furrow. Jarak antar guludan yang

terbentuk dengan furrow yaitu 90 cm.

Pengolahan lahan di petani mitra dilakukan dengan menggunakan tractor.

Pengolahan lahan oleh petani berbeda-beda, yaitu bajak satu kali, bajak dua kali,

bajak satu kali dan gulud, serta bajak dua kali dan gulud. Perbedaan cara

pengolahan disebabkan berbagai faktor. Pengolahan lahan di petani yang lahannya

tidak digulud biasanya dikarenakan kondisi modal yang terbatas, dan tidak

tersedianya alat untuk membuat gulud. Adanya pola pikir bahwa dengan

melakukan pembajakan lahan satu kali pada lahan sudah pernah diolah atau

ditanami ubi kayu dan gulmanya sedikit cukup dilakukan satu kali. Namun secara

umum, pembajakan dilakukan dua kali dan gulud. Selang waktu antara bajak satu

dan bajak dua ± 2 minggu. Setelah dibajak akan dibentuk guludan dengan

Page 44: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

32

menggunakan ridger. Jarak antar guludan dapat disesuaikan dengan keinginan

petani.

Guludan yang dibentuk dengan furrow berbeda dengan guludan yang

dibentuk dengan menggunakan ridger. Guludan yang dibentuk dengan

menggunakan furrow lebih tinggi dibanding dengan guludan yang dibentuk

dengan menggunakan ridger. Guludan yang dibentuk dengan menggunakan

ridger pada umunya setelah satu bulan setelah pembentukan tidak terlihat lagi

(Gambar 3a), sedangkan guludan yang dibentuk dengan menggunakan furrow

masih jelas bentuknya pada saat satu bulan setelah pembentukan (Gambar 3b).

Gambar 3. Kondisi Guludan (a. Dibentuk Menggunakan Ridger; b. Dibentuk

Menggunakan Furrow)

Persiapan bahan tanam. Bahan tanam yang digunakan di kebun PT PAL

sebagai bibit adalah stek batang. Stek diambil dari batang ubi kayu yang telah

dipanen dari penanam sebelumnya. Batang ubi kayu yang dijadikan bibit saat ini

adalah bagian batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dengan panjang

a

b

Page 45: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

33

kurang lebih 1 m. Satu batang ubi kayu dipotong menjadi lima bagian, sehingga

panjang setiap stek ± 20 cm. Pada saat awal penanaman bibit dibeli dari

perusahaan lain. Varietas yang banyak ditanam di kebun PT PAL yaitu varietas

Kasetsart.

Varietas Kasetsart merupakan salah satu varietas ubi kayu yang dipakai

untuk bahan baku tapioka. Varietas ini relatif tahan hama dan penyakit, kadar air

yang cukup rendah, berwarna putih, kandungan HCN tinggi, kadar pati yang

cukup tinggi, dan memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

varietas lainnya yang pernah ditanam. Selain varietas UJ-5, PT PAL pernah

menanam varietas Thailand, Umas (ubi kayu kuning), M31, M30, Mangu, dan

Mukibat (ubi kayu sambung).

Pada persiapan bahan tanam terdapat kegiatan tebang bibit. Tebang bibit

biasanya dilakukan oleh BHL laki-laki. Upah akan diberikan berdasarkan jumlah

batang ubi kayu yang berhasil ditebang. Setiap batang ubi kayu berukuran 1 m

diberi upah Rp. 20. Maka untuk mencapai 1 HK, BHL harus menebang sebanyak

1 710 batang. Jika area tanam bersih dari gulma, seorang BHL dapat menebang

sebanyak 2 500 batang atau setara dengan Rp. 50 000. Pada areal tebang bibit

umumnya banyak ditumbuhi gulma dan batang ubi kayu banyak yang telah rebah

sehingga memperlambat penebangan. BHL hanya dapat menebang

1 500 - 2 000 batang/hari atau setara dengan Rp. 30 000 - Rp. 40 000.

Kegiatan persiapan bahan tanam pada petani mitra berupa tebang bibit.

Apabila bibit yang dibutuhkan tidak mencukupi, petani mitra akan membeli bibit.

Varietas Kasetsart adalah varietas yang disarankan untuk ditanam oleh petani

mitra, namun sebagian petani masih menggunakan varietas Thailand.

Panjang stek yang digunakan petani mitra sebagai bahan tanam bervariasi.

Perbedaan panjang stek yang digunakan dipengaruhi ketersediaan bibit dan

kebiasaan petani. Jika kondisi tanaman sebelumnya kurang baik, maka bibit yang

digunakan kurang baik. Apabila diameter batang tanaman sebelumnya kecil maka

bibit yang ditanaman akan kecil. Apabila ketersediaan bibit sangat melimpah,

maka panjang bibit yang ditanam cenderung panjang. Petani berharap dengan

semakin panjangnya bibit yang ditanam akan menghasilkan umbi yang banyak

dan besar.

Page 46: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

34

Beberapa petani juga melakukan penyimpanan bibit. Penyimpanan dilakukan

untuk mempersiapakan bibit untuk penanam berikutnya pada area yang sama. Bibit

yang disimpan adalah batang umbi yang belum dipotong. Batang-batang ubi kayu

tersebut diikat dan disimpan ditempat teduh dengan cara ditidurkan ataupun

diberdirikan. Penyimpanan ini akan menyebabkan penurunan daya tumbuh bibit.

Bibit pada umunya disimpan sampai satu bulan

Penanaman. Penanaman ubi kayu di PT PAL dilakukan pada sepanjang

tahun, tergantung kesiapan lahan dan kondisi cuaca. Penanaman pada saat curah

hujan cukup tinggi dapat menyebabkan biaya perawatan untuk pengendalian

gulma menjadi tinggi, karena pada saat tersebut gulma akan cepat tumbuh dan

dapat menyaingi tanaman ubi kayu. Selain menyebabkan peningkatan biaya

perwatan juga meningkatkan waktu penanaman menjadi lama. Kondisi tanah yang

mudah terkena banjir menyebabkan kondisi berlumpur. Kondisi ini akan

menyebabkan petani susah berjalan di area. Jarak tanam yang digunakan adalah

90 cm x 60 cm, sehingga populasi ± 18 000 tanaman/ha dengan pola monokultur.

Pola tanam yang digunakan petani mitra yaitu monokultur dan tumpang

sari. Tumpang sari biasanya dengan karet. Jarak tanam yang digunakan petani

mitra berbeda-beda, biasanya disesuaikan dengan kondisi tanah, vairtas yang

ditanam, sistem tanam (monolultur/tumpangsari), ketersediaan bibit, dan

kebiasaan. Jarak tanam di kebun petani mitra pada umumnya lebih rapat

dibanding di kebun PT PAL.

Penyulaman. Setelah penanaman ubi kayu biasanya akan dilakukan

penyulaman. penyulaman di PT PAL dilakukan 2 - 4 MST hari setelah tanam.

Jumlah tanaman yang disulam tidak tentu, biasanya sekitar 20 %. Tanaman akan

disulam jika persentase bibit tidak tumbuh lebih dari 10 %. Bibit sulaman yang

digunakan adalah bibit sisa penanaman yang biasanya disimpan di pinggiran

petakan. Karena bibit sulaman yang digunakan tidak disimpan ditempat teduh

sehingga daya tumbuh bibit sulaman juga tidk 100 %. Jika bibit sulaman tidak

mencukupi, akan diambil dari tanaman yang sudah siap panen.

Penyulaman juga dilakukan pada petani mitra. Namun, penyulaman tidak

dilakukan oleh semua petani. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam

melakukan penyulaman yaitu kondisi modal dan persentase bibit yang mati. Jika

Page 47: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

35

persentase bibit yang mati rendah, biasanya bibit tidak perlu disulam. Penyulaman

biasanya dilakukan sebelum pemupukan pertama, yaitu sebelum 2 - 6 MST.

Pemupukan. Pemupukan ubi kayu di kebun PT PAL biasanya dilakukan

dua kali. Pada kondisi tertentu dilakukan pemupukan sebanyak tiga kali.

Pemupukan ketiga sangat jarang dilakukan. Pemupukan pertama dilakukan

2 – 6 MST (sebelum dua bulan), pemupukan kedua dilakukan 3 - 6 BST, dan

pemupukan ketiga pada 7 BST. Pemupukan dilakukan setelah pengendalian

gulma. Karena pengendalian gulma secara kimia, diharapkan setelah penyem-

protan tanaman langsung dapat dipulihkan kembali. Cara Pemupukan di Kebun

PT PAL dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pemupukan Ubi Kayu di Kebun PT PAL (a. Pembuatan

Lubang; b. Pemberian Pupuk).

Pupuk yang digunakan di kebun PT PAL yaitu pupuk Urea, TSP, dan KCl.

Perbandingan dosis pada setiap hektaran untuk pupuk I yaitu 100 kg : 100 kg : 50

kg, pupuk II 50 kg : 0 kg : 150 kg, dan pupuk III 0 kg : 0 kg : 100 kg atau 0 kg : 0

kg : 150 kg. sistem pemupukan di kebun PT PAL adalah sistem target, ditaman

pupuk yang harus disebar adalah 75 kg/HK.

Pemupukan ubi kayu di petani mitra juga dilakukan sebanyak dua sampai

tiga kali. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur kurang dari

satu bulan, pemupukan kedua pada saat tanaman berumur 3 - 6 bulan, dan

pemupukan ketiga pada saat tanaman berumur 7 bulan. Waktu pemupukan

disesuaikan dengan waktu panen. Jika ubi kayu akan dipanen pada umur muda (7

a b

Page 48: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

36

atau 8 bulan), maka pemupukan kedua akan dilakukan pada bulan ke 3 atau ke 4.

Jika pemanenan akan dilakukan pada umur 9 atau 10 bulan, pemupukan akan

dilakukan pada bulan ke 5 atau 6. Pemupukan ketiga jarang dilakukan, hanya

dilakukan jika diperlukan saja. Pemupukan ketiga dilakukan jika ubi kayu akan

dipanen dengan umur lebih dari 9 bulan.

Pupuk yang diberikan yaitu pupuk Urea, KCL, dan NPK, SP-36. Dosis

yang digunakan berbeda-beda. Dosis yang diberikan biasanya disesuaikan dengan

kondisi ekonomi. Anggapan semakin banyak pupuk semakin tinggi hasil masih

berlaku untuk sebagian petani mitra. Hal ini mengakibatkan, saat kondisi

keuangan petani mitra membaik, petani akan cenderung memupuk ubi kayu

dengan dosis pupuk yang lebih tinggi dan begitu juga sebaliknya. Selain pupuk

kimia, petani mitra juga menggunakan pupuk organik. Jenis pupuk organik yang

pernah digunakan PT PAL berupa onggok dan kompos. Pupuk organik biasanya

diberikan oleh petani pada saat pembajakan atau setelah penanaman.

Cara pemupukan di petani mitra berbeda dengan di kebun PT PAL. Pada

petani mitra, pupuk biasanya disebar di sekitar tanaman tanpa ditutup (Gambar 5).

Pemupukan ubi kayu di kebun PT PAL dilakukan dengan pembuatan lubang di

sekitar (5 - 10 cm) dari tanaman. Pupuk yang telah dicampur dimasukkan ke

dalam lubang dengan dosis 1 sendok the/tanaman lalu ditutup dengan tanah.

Gambar 5. Pemupukan pada Petani Mitra

Pewiwilan. Pewiwilan/perempelan yang dilakukan perusahaan yaitu

dengan menyisakan dua tunas. Perempelan dilakukan pada saat tanaman berumur

Page 49: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

37

kurang dari dua bulan. Perempelan bertujuan untuk memperoleh indeks luas daun

yang maksimal. Dengan indeks luas daun yang maksimal, diharapkan akan

diperoleh hasil umbi yang maksimal.

Perempelan di kebun petani mitra dilakukan berkisar 4 - 16 MST. Namun,

tidak semua petani melakukan pewiwilan. Sebagian petani melakukan pewiwilan

sebanyak dua kali. Petani mitra yang melakukan perempelan dua kali biasanya

akan menyisakan dua batang dan sebagian menyisakan satu batang. Perempelan

kedua pada umunya dilakukan jika tanaman terlalu rimbun. Pada sebagian petani,

alasan untuk tidak melakukan perempelan adalah untuk menghemat biaya dan

dikarenakan jumlah tunas varietas Kasetsart biasanya tidak banyak.

Pengendalian Gulma. Pengendalian gulma di area penanam ubi kayu

PT PAL saat ini dilakukan secara kimia. Pada tahun sebelumnya, pengendalian

gulma dilakukan secara manual dan secara kimia. Beberapa faktor yang

menyebabkan pengendalian gulma dilakukan secara kimia adalah terbatasnya

tenaga kerja, mengurangi biaya perawatan, dan pengendalian gulma secara kimia

cenderung lebih cepat dan awet.

Pengendalian gulma dilakukan sebelum pemupukan. Selain sebelum

pemupukan, penyemprotan herbisida juga dilakukan sebelum panen. Pengendalian

gulma sebelum panen bertujuan untuk memepermudah proses panen. Namun,

terkadang pengendalian gulma sebelum panen tidak dilakukan karena tanaman

yang dipanen sudah terlalu tua. Cara penyemprotan untuk tanaman muda

dibedakan dengan penyemprotan tanaman tua. Pada tanaman muda, ujung alat

semprot dilengkapi dengan mangkok. Penyemprotan dilakukan dengan posisi

mangkok lebih rendah dari tanaman dan hanya menjangkau satu baris alur

guludan dan menggunakan nozel kuning. Hal ini disebabkan tanaman muda tidak

tahan terhadap herbisida. Apabila tanaman muda terkena herbisida, maka dapat

mengakibatkan tanaman stress bahkan mati.

Pada tanaman dewasa, ujung alat semprot tidak dilengkapi mangkok.

Ketinggian alat semprot diatur agar semprotan dapat menjangkau tiga baris alur

guludan. Pada tanaman tua, batang tanaman sudah tahan terhadap herbisida. Cara

penyemprotan herbisida dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7.

Page 50: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

38

Gambar 6. Cara Penyemprotan Herbisida

Gambar 7. Penyemprotan Herbisida pada Tanaman Muda

Pada kenyataan di lapangan, BHL sering tidak memperhatikan nozel yang

digunakan saat penyemprotan. Akibatnya terdapat batang dan daun tanaman

terkena herbisida sehingga mengalami stres sesaat bahkan ada yang mati (Gambar

8). Tanaman yang mudah mengalami stres dan bahkan mati adalah tanaman muda.

Herbisida yang digunakan yaitu herbisida dari golongan Glifosat dengan

bahan aktif isopropil Glifosat 480 g/l atau setara dengan Glifosat 356 g/l. Dosis

herbisida yang digunakan yaitu sebanyak 3 - 4 l/ha, konsentrasi 2.5 – 3.3 %, dan

volume semprot 120 l/ha.

Page 51: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

39

Gambar 8. Tanaman Mati dan Stres Akibat Terkena Herbisida (3 HSA)

Gulma dominan yang tumbuh di areal ubi kayu PT PAL yaitu Boreria sp.,

Chromolaena odorata, Phylantus niruri, Echinocloa colonum, Eleusine indica,

dan Brachiaria mutica,.

Pengendalian gulma di lahan petani dilakukan dengan dua cara yaitu

secara kimia dan secara manual dan secara kimia.pengendalian secara manual

pada umunya dilakukan satu kali. Pengendalian gulma dilakukan pada 1 - 6 BST

dan sebelum panen. Herbisida yang umum digunakan petani mitra adalah Glifosat

dengan dosis 1 - 5 l/ha. Selain Glifosat, herbisida lain yang digunakan petani

yaitu herbisida 2.4 D dan Diuron masing-masing dengan dosis 0.25 - 3 l/ha dan

1 kg/ha.

Pengendalian Hama dan Penyakit. Terdapat beberapa hama yang

menyerang ubi kayu di kebun PT PAL dan lahan petani mitra, yaitu ulat dan

white scale (Aonidomytillus albus). Karena hama hanya beberapa tanaman, maka

tidak dilakukan pengendalian hama secara khusus.

Masalah yang utama saat ini dan telah terjadi selama beberapa tahun

terahir baik di kebun PT PAL dan petani mitra adalah adanya busuk umbi. Busuk

umbi dapat mencapai 50 % dari total hasil. Busuk umbi akan terlihat pada saat

4 BST, dan kadang pada saat 5 BST. Gejala tanaman yang mengalami kebusukan

tidak akan terlihat jika umbi tidak dicabut karena tajuk umbi tetap utuh. Busuk

umbi tidak secara terus menerus terjadi walaupun umbi ditanam pada area yang

Page 52: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

40

sama. petani menduga bahwa busuknya umbi disebabkan curah hujan yang terlalu

tinggi, busuk akar, dan kiondisi tanah yang sudah terlalu banyak herbisida.

Beberapa cara yang dilakukan petani untuk memecahkan masalah ini

adalah dengan melakukan pemberian pupuk dolomit ke dalam tanah, pemberian

pupuk kompos, penguranan intensitas penggunaan herbisida, pewiwilan,

diberakan, dan penanaman berselang. Dari hasil perlakuan belum ditemukan

solusi yang tepat.

Panen. Ubi kayu di kebun PT PAL akan dipanen jika tanaman telah

berumur 9 bulan atau lebih. Jika kondisi cuaca baik, tenaga kerja tersedia, dan

cuaca baik, maka pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 9 bulan.

Namun, karena suatu hal, pemanenan sering terlambat dan akan dipanen pada

batas waktu yang tidak ditentukan.

Sistem panen yang digunakan adalah sistem rombongan berdasarkan

bobot hasil panen (tonase). Pemanenan dilakukan dengan cara dicabut secara

mekanis dengan menggunakan bajak panen. Ubi yang telah dipanen akan

langsung diangkut. Pada kodisis tertentu, seperti angkutan panen tidak tersedia,

hujan lebat, maka pengangkutan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.

Lokasi kebun yang dekat (± 1 km) dengan pabrik menjadi keuntungan.

Ubi kayu yang telah dipanen dan dimasukkan ke dalam truk pada waktu kapanpun

dapat langsung dikirim ke pabrik tanpa terlebih dahulu disimpan. Kondisi pabrik

yang dekat dengan kebun juga dapat digunakan sebagai acuan dalam memanen.

Kondisi bahan baku pabrik dapat dilihat setiap saat, sehingga ketika diketahui

bahan baku masih banyak di lapangan, maka pemanenan dapat ditunda.

Pemanenan pada petani dilakukan secara manual menggunakan tangan dan

kadang menggunakan cangkul. Pencabutan ubi kayu dengan cangkul hanya akan

dilakukan jika ukuran umbi besar. Pada kondisi kemarau, petani mitra

menggunakan alat bantu panen yaitu gancu (Gambar 9).

Pemanenan ubi kayu akan dilakukan jika umur panen sudah cukup

(9 bulan). Namun, pada kondisi tertentu, petani sering memanen pada umur 6

bulan. Tanaman yang telah cukup umur dan kondisi jalan tidak mendukung

(rusak, berlumpur, lengket), pemanenan biasanya ditunda, bahkan sampai dengan

Page 53: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

41

umur tanaman 12 bulan. Sistem panen yang digunakan petani adalah sistem

tonase.

Gambar 9. Gancu sebagai Alat Bantu Panen Ubi Kayu pada Musim Kemarau

Hasil panen biasanya dijajarkan untuk memudahkan pengangkutan. Hasil

panen yang tidak bisa diangkut pada hari yang sama biasanya akan tetap dibiarkan

di lahan untuk kemudian diangkut pada hari berikutnya.

Kelapa Sawit

Seluruh area kebun di PT PAL pada awal berdirinya ditanami ubi kayu.

Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi tanah menjadi semakin tidak sesuai

untuk penanaman ubi kayu. Area penanaman yang tidak sesuai untuk ubi kayu

kemudian dikonversi menjadi area penanaman kelapa sawit. Proses konversi

dilakukan sejak tahun 1999 dan masih dilakukan sampai dengan saat ini.

Persiapan bahan tanam. Persiapan bahan tanaman dilakukan 8 - 12

bulan sebelum penanaman. Persiapan bahan tanaman berupa pembibitan kelapa

sawit. Pembibitan kelapa sawit di kebun PT PAL dilakukan dengan sistem

pembibitan dua tahap (double stage). Sistem pembibitan ini terdiri dari

pembibitan awal (pre nursery) dan pembibitan utama (main nursery). Sebelum

ditanam di dalam polibag biji yang telah berkecambah diseleksi terlebih dahulu.

Kecambah yang telah dipilih lalu direndam dengan fungisida. Fungisida yang

Page 54: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

42

digunakan yaitu Dithane (Mankozeb 80 %) dengan konsentrasi 0.15 %. Kecam-

bah ditanam dengan posisi plumula di bagian atas.

Pembibitan awal dilakukan selama 2.5 - 3 bulan. Pada pembibitan awal di

kebun PT PAL, biasanya tidak diberi naungan. Setelah di pembibitan awal,

tanaman dipindahkan ke pembibitan utama. Tanaman dipelihara di pembibitan

utama sampai dengan umur 12 bulan.Bibit yang telah ditanam perlu pemupukan.

Pupuk majemuk (Scrbok) dan pupuk esensial (Alpadin dan Saputra) adalah pupuk

yang digunakan selama di pembibitan. Pemupukan pupuk majemuk dilakukan

satu minggu sekali, sedangkan pupuk organik esensial setiap satu bulan sekali.

Penyiraman dilakukan jika kondisi curah hujan kurang. Penyiraman dilakukan

pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprinkler.

Hama dan penyakit yang menyerang di pembibitan biasanya yaitu

kumbang Apogonia (penggerek daun), ulat, dan jangkrik. Pengendalian Apogonia

biasanya menggunakan Bestox, sedangkan jangkrik dapat dikendalikan dengan

menggunakan Furadan 3G. Selama di pembibitan sampai dengan penanaman

dilakukan seleksi bibit. Bibit yang terserang penyakit dan abnormal tidak akan

ditanam. Ciri-ciri bibit abnormal yaitu bibit yang tumbuh tegak dan kaku, sudut

pelepah dengan batang kecil, pelepah muda lebih pendek dari pelepah tua, bibit

tumbuh lemah, bentuk anak daun tidak sempurna, dan daun berwarna kuning

muda.

Persiapan lahan. Persiapan tanam dimulai pengajiran untuk menandai

titik-titik mana yang akan ditanami kelapa sawit. Setelah dilakukan pengajiran

lalu dilakukan pembuatan lubang tanam. Jika lubang tanaman telah selesai

dilakukan, maka setiap lubang tanam diberi pupuk kompos dan pupuk kiserit.

Dosis pupuk kiserit yang digunakan adalah 0.3 kg/lubang tanam. Pembuatan

lubang dilakukan dengan menggunakan holdiger.

Penanaman. Penanaman dilakukan pada saat musim hujan. Bibit yang

ditanam adalah bibit yang telah berumur 8 - 12 bulan. penanaman dilakukan

dengan cara polibag dari bibit disobek, lalu bibit dimasukkan ke dalam lubang

tanaman. Tanah di sekitar lubang tanam dimasukkan ke dalam lubang tanam, lalu

pada perpaduan antara tanah di polibag dengan tanah dari luabang tanam ditekan

sampai keras.

Page 55: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

43

Pada saat penanaman akan terlihat lubang tanam yang tidak sesuai dengan

alur atau baris. Jika tidak sesuai dengan alur maka dilakukan pembuatan lubang

secara manual, dan bibit yang telah ditanam dibongkar kembali untuk dipindahkan

ke lubang tanam yang baru.

Pengawetan tanah. Pengawetan tanah di PT PAL dilakukan untuk

menghindari terjadinya kerusakan tanah yang lebih buruk. Pengawetan tanah

dilakukan secara fisik dan secara biologis. Pengawetan tanah secara fisik

dilakukan dengan membuat parit jalan. Pengawetan secara biologis dilakukan

dengan cara menanam tanaman penutup tanah atau legume cover crop (LCC).

LCC yang digunakan yaitu Peuraria javanica (PJ) dengan dosis 4 kg/ha. Pada

saat penanaman, benih PJ dicampur dengan pupuk Rock phosphat dengan

perbandingan 1:1. LCC ditanam 1 m dari tanaman sawit. Setiap gawangan terdiri

dari 3 baris kacangan, dimana jarak antar lubang dalam baris 30 cm. Selain PJ, di

kebun PT PAL juga ditanam Mucuna chonchinchinensis (MC)

Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM). Pemeliharaan

pada TBM terdiri dari penyisipan tanaman, pemeliharaan piringan, pemeliharaan

tanaman penutup tanah, pemupukan, kastrasi, dan pengendalian hama dan

penyakit.

Penyisipan tanaman dilakukan jika terdapat tanaman mati. Selain

penyisipan untuk tanaman mati, penyisipan juga dilakuakan untuk mengganti

tanaman yang tumbuh tidak normal.

Pemeliharaan piringan pada TBM dilakukan dengan dua cara yaitu cara

manual dan cara kimia. Pemeliharaan secara manual dilakukan dengan menggaruk

kacangan dan gulma yang ada di piringan dibabat menggunakan sabit (arit).

Sepanjang jari-jari proyeksi daun harus bebas dari gulma dan LCC. Jari-jari

piringan yang harus bebas dari gulma dan LCC yaitu 2 m.

Perawatan piringan dilakukan dengan sistem target dan harian. Sistem

target diberlakukan jika BHL sudah dianggap mampu. Target yang harus dicapai

oleh BHL adalah 50 tanaman/HK. Sistem ini sering merugikan jika pengawasan

kurang baik. BHL menjadi lebih fokus untuk menyelesaikan target tanpa

memperhatikan kebersihan dari piringan. Keuntungan dari sistem ini adalah,

apabila dilakukan pengawasan yang baik, maka pekerjaan dapat diselesaikan lebih

Page 56: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

44

cepat. BHL yang baru mengikuti kegiatan perawatan piringan biasanya akan

dimasukkan dalam kelompok sistem harian. Keuntungan dari sistem harian adalah

piringan hasil babatan cenderung lebih bersih. Namun, jika tidak diawasi dengan

baik, hasil yang diperoleh sedikit. Pada sistem harian BHL cenderung lebih fokus

pada kebersihan bukan pada kecepatan.

Pengendalian gulma pada piringan dengan cara kimia merupakan alternatif

yang dipilih jika terjadi kesulitan tenaga kerja. Namun pada tanaman muda tidak

dianjurkan. Herbisida yang dipakai biasanya herbisida dengan bahan aktif

Glifosat. Konsentrasi yang digunakan 100 ml/15 l.

Selaian pemeliharaan tanaman, PT PAL juga melakukan pemeliharaan

LCC. Pemeliharaan LCC berupa dongkel anak kayu (DAK) dan aplikasi

herbisida. Aplikasi herbisida biasanya dilakukan dengan cara wiping dan spot.

Konsentrasi herbisida untuk spot yaitu 0.3%, sedangkan untuk wiping

menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 0.5%.

Pada TBM pemupukan dilihat dari jenis tanahnya. Keadaan tanah di kebun

PAL merupakan tanah mineral, sehingga dosis pemupukan yang diberikan

disesuaikan dosis anjuran untuk TBM di tanah mineral. Sistem pemupukan

dilakuan dengan sistem target, dimana target yang harus dicapai adalah

7 - 8 zak/HK.

Kastrasi dilakukan untuk membuang tandan buah yang belum sesuai

kriteria panen. Kastrasi dilakukan agar pada saat tanaman memasuki TM buah

yang dihasilkna sudah memenuhi kriteria dan mencegah serangan penyakit busuk

tandan Marasmius (Marasmius bunch rot). Rotasi kastrasi yang dilakukan yaitu

satu sampai dua bulan sekali dan tergantung dari ketersediaan tenaga kerja.

Kastrasi dilakukan pada semester pertama (Januari - Juni). Setelah bulan Juni,

bunga dipersiapkan untuk memasuki masa TM.

Hama yang menyerang TBM diantaranya yaitu ulat api, ulat kantung,

tikus, dan belalang. Pengendalian ulat dan belalang dilakukan sesuai dengan

tingkat serangan. Pengendalian ulat dan belalang dilakukan dengan menggunakan

insektisida. Dosis dan jenis insektisida disesuaikan dengan jenis hamanya. Pada

ulat api pengendalian dilakukan dengan cara diambil menggunakan tangan. Hama

tikus dikendalikan dengan menggunakan racun tikus Klerat.

Page 57: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

45

Penyakit yang menyerang TBM yaitu Crown Disease. Penyakit ini

merupakan penyakit genetis. Tanaman yang terserang penyakit akan dibiarkan

sampai tumbuh besar. Pada saat tanaman sudah besar biasanya tanaman akan

normal kembali. Jika tanaman sudah besar dan masih terserang penyakit, maka

tanaman tersebut dicabut.

Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM). Pemeliharaan pada TM

berupa pengendalian gulma, penunasan pelepah, pengendalian hama dan penyakit,

pengawetan tanah, pemupukan, dan pemeliharaan jalan.

Gulma dominan di area sawit PT PAL adalah alang-alang (Imperata

cylindrica) dan gulma-gulma berkayu (Melastosoma malabatricum dan Lantana

camara), micania michranta, dan ageratum conizoides. Pengendalian gulma pada

TM berupa pengendalian gulma di piringan dan di gawangan. Diameter piringan

yang harus bersih yaitu 1.5 m. Rotasi perawatan piringan TM yaitu 2 - 3 kali

setahun. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan mencampur herbisida

Glifosat dan Mesulfuron methyl dengan dosis masing-masing 1 - 2 l/ha dan

20 g/ha. Pengendalian gulma di gawangan dengan cara manual dilakukan dengan

cara mendongkel anakan kayu. Rotasi perawatan gawangan yaitu dua kali

setahun.

Penunasan atau pruning pada TM dilakukan setiap 8 bulan. Jumlah daun

yang disisakan yaitu songgo dua dan sebagian songgo tiga. Pada TM yang sudah

besar biasanya digunakan songgo dua. Sulitnya mendapat tenaga kerja

menyebabkan pemangkasan sering terlambat. Hal ini dapat mengakibatkan

banyak buah masak yang tertinggal di pohon dan mengganggu proses pemanenan.

Hama yang menyerang TM yaitu tikus. Jika gawangan bersih,

pengendalian hama tikus dilakukan dengan memberikan rodentisida Klerat.

Tanaman menghasilkan dipupuk berdasarkan hasil analisis daun. Hasil

analisis daun digunakan sebagai dasar pemberian dosis pemupukan untuk satu

tahun. Penempatan pupuk pada TM disesuaikan dengan jenis pupuknya. Pupuk

Urea diaplikasikan dengan cara disebar di piringan. Pupuk yang tidak mudah larut

seperti KCl disebar di sekitar gawangan mati.

Perbaikan jalan sangat perlu dilakukan. Jalan yang masih semi permanen

sangat mudah rusak pada saat musim hujan. Perbaikan dilakukan dengan cara

Page 58: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

46

meratakan jalan dengan alat berat Grader. Rotasi perbaikan jalan disesuaikan

dengan kebutuhan.

Panen. Sistem panen kelapa sawit di Kebun PT PAL dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu ancak panen tetap dan giring. Sistem yang digunakan disesuaikan

dengan kebijakan masing-masing mandor panen. Penentuan sistem panen

didasarkan pada keadaan topografi lahan dan ketersediaan tenaga kerja.

Berdasarkan standar perusahaan, rotasi panen setiap 10 - 15 hari. Namun hampir

di semua blok mengalami keterlambatan panen. Meskipun rotasi panen

mengalamai keterlambatan, tidak menutup kemungkinan adanya buah mentah

yang dipanen. Hal ini pada umumnya terjadi jika basis borong masih kurang.

Curah hujan yang tinggi akan sangat mempengaruhi rotasi panen. Pada

kondisi curah hujan tinggi, maka proses pemasakan buah akan semakin cepat.

Namun, jarang terjadi percepatan rotasi panen. Hal ini disebabkan ketersediaan

tenaga kerja panen yang tidak mencukupi. Ketersediaan tenaga kerja menjadi

sangat berpengaruh dalam rotasi panen. Pada saat musim buah, panen dilakukan

dengan sistem borongan. Harga setiap tandan berbeda tergantung dari umur

tanaman. Pada saat musim buah sedang sedikit, sistem panen yang digunakan

adalah sistem harian target.

Pengolahan Ubi Kayu di PT SPM I

Ubi kayu yang telah tiba di pabrik terlebih dahulu dilakukan penimbangan.

Karena timbangan yang tersedia di pabrik hanya satu, maka pada saat panen raya,

sering terjadi antrian panjang. Jika antrian sudah terlalu banyak, biasanya bahan

baku di kirim ke PT SPM II. Ubi yang telah ditimbang di lapak tidak akan

ditimbang lagi di pabrik.

Penimbangan ubi kayu dilakukan dengan cara setiap supir ataupun pemilik

ubi kayu mendaftar ke bagian penimbangan. Setelah mendapat giliran untuk

melakukan penimbangan, angkutan ubi kayu baik puso, truck, trailer, maupun

angkutan panen lainnya masuk ke mesin timbangan, termasuk supir angkutan.

Setelah ditimbang maka setiap angkutan akan diambil 5 kg ubi kayu untuk diuji

kadar acinya. Selanjutnya ubi kayu dikeluarkan ke lapangan penampungan.

Page 59: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

47

Angkutan yang telah kosong kemudian ditimbang kembali bersama denga sopir.

Kapasitas timbangan yang digunakan PT SPM I adalah 60 ton.

Ubi kayu yang telah ditimbang kemudian diukur kadar acinya. Setelah

dilakukan pengukuran kadar aci, lalu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pemeriksaan lanjutan dilakukan saat penurunan ubi kayu dari dalam angkutan.

Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan besarnya rafaksi. Ubi kayu yang telah

diturunkan dari angkutan siap untuk diolah.

Pengolahan ubi kayu akan segera dilakukan jika bahan baku SPM yang

tersedia tercukupi. Tercukupi dalam arti bahan baku telah mencapai 700 ton.

Pengolahan ubi kayu dimulai dengan pemasukan ubi kayu ke dalam hopper

dengan menggunakan loder. Ubi kayu dalam hopper kemudian diproses di

screwpeller atau molen. Di dalam molen akan terjadi proses pembersihan bahan

baku. Ubi kayu akan tepisah dari pasir, tanah, bonggol, dan benda asing yang

tercampur. Ubi kayu dari molen akan dimasukkan ke dalam bak pencucian.

Kotoran-kotoran dan kulit ari yang masih melekat akan dibersihkan pada proses

pencucian (washer). Proses pencucian berlangsung dalam dua tahap. Limbah

pencucian diproses lagi di dalam molen limbah. Pada molen limbah akan

dipisahkan antara limbah padat dan limbah cairnya. Limbah padat berupa kulit ari

akan dijual yang nantinya digunakan untuk pakan ternak. Sedangkan limbah cair

akan digunakan untuk biogas.

Ubi kayu yang telah dicuci disortir. Pada penyortiran dilakuakan

pembuangan batang kayu maupun benda lain yang terbawa selama pembersihan.

Bonggol ubi kayu yang masih menempel dipisahkan yang nantinya akan dipotong

secara manual. Ubi yang telah bersih dimasukkan ke dalam chopper. Chopper

berfungsi untuk mencacah ubi kayu. Setelah dicacah, bahan baku masuk ke dalam

rasper melalui screwfeeder. Rasper berfungsi untuk menghaluskan ubi kayu

dengan sistem seperti parut. Hasil parutan diekstrak di dalam extractor. Di dalam

extractor parutan ubi kayu dipisahkan antara starch mill dan ampasnya (onggok).

Strarch mill dari extractor kemudian dimasukkan ke dalam separator

untuk membersihkan sisa fiber dan kotoran. Proses ini disebut pemurnian. Starch

mill kemudian dikeringkan. Pengeringan tepung dilakukan dengan dua tahap,

yaitu pengeringan dengan menggunakan centrifuge kemudian dikeringkan lagi

Page 60: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

48

dengan menggunakan oven. Centrifuge menghasilkan tapioka basah dengan kadar

air 30 - 35%. Tapioka basah kemudian dikeringkan di oven dengan suhu

180 - 200 oC. Kadar air tapioka yang telah dikeringkan berkisar 12.5 – 13 %.

Kadar air ini akan berpengaruh terhadap warna tepung yang dihasilkan. Semakin

tinggi kadar air tepung maka semakin putih tepung yang dihasilkan. Namun, jika

kadar air terlalu tinggi maka tepung tidak dapat disimpan dalam jangka waktu

yang lama.

Tapioka yang telah kering dimasukkan ke dalam shifter bagging. Shifter

bagging berfungsi untuk menyaring tepung yang telah kering. Saringan yang

terdapat dalam shifter bagging adalah 80 mes. Tepung yang telah disaring

kemudian dikemas. Tapioka yang telah di bagging kemudian disimpan di gudang

untuk selanjutnya dipasarkan.

Diagram alir pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka tertera pada

Gambar 10, sedangkan foto setiap kegiatan dari tiap tahapan pengolahan ubi kayu

menjadi tapioka dapat dilihat pada Lampiran 10.

Page 61: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

49

Limbah cair

Rotary

screen

Limbah Padat

Air bersih

Sulfur

Loader

Root Peller

Hoper

Washer

Choper

Rasper

Pulp

Extractor i

Extractor ii

Extractor iv

Extractor v

Extractor

iii

Gambar 10. Diagram Alir Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Tapioka PT SPM I

Sparator &

hydrocyloon

Centrifuge

Drayer (oven)

Shiffter bagging

Storage tapioca

starch

Packing

Xilo bagging

Page 62: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

50

Aspek Manajerial

Asisten Mandor

Mandor bertugas untuk mengawasi dan memberi pengarahan kepada,

membuat laporan kegiatan di lapangan, membantu mencari tenaga kerja harian,

dan membuat pengajuan upah karyawan harian. Mandor membawahi ketua-ketua

rombongan (mandor-mandor harian).

Penulis menjadi pendamping mandor selama satu bulan. selama satu bulan

penulis membantu mandor mengawasi tenaga kerja harian dan membuat laporan.

Selama menjadi pendamping mandor, penulis mengawasi persiapan penanaman

ubi kayu, tebang bibit, penanaman, penyemprotan herbisida, pemupukan, dan

panen.

Asisten Kepala Divisi I

Kepala divisi memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan jadwal

tugas dari atasan. Kepala divisi juga bertugas mengawasi dan mengevaluasi kerja

mandor-mandor. Untuk bagian perawatan, kepala divisi bertanggung jawab atas

mandor-mandor harian karena tidak ada mandor perawatan secara khusus.

Penulis mengikuti kegiatan sebagai asisten kepala divisi I selama lima

minggu. Pada divisi I terdapat kebun ubi kayu dan kelapa sawit. Selama menjadi

asisten kepala divisi I, penulis bertugas untuk membantu mandor dan ikut

mengontrol kebun. Mandor yang diawasi selama menjadi kepala wilayah yaitu

mandor perawatan piringan, mandor perawatan gawangan, mandor pupuk, mandor

pembuatan jalan pikul, mandor kastrasi, mandor panen, dan mandor kutip

brondol.

Dari hasil pengamatan, terdapat kegiatan yang memerlukan pengawasan

yang lebih baik. Kegiatan yang perlu pengawasan yang lebih baik seperti kegiatan

perawatan piringan, pemupukan, aplikasi herbisida, dan pemupukan.

Asisten Pengawas Lapangan

Pengawas lapangan kebun mempunyai tugas pokok melakukan

pengawasan secara melekat kepada seluruh anggota kemitraan yang menerima

kredit melalui penyaluran sarana produksi ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang

Page 63: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

51

berhubungan dengan kemitraan sesuai dengan wilayah kerjanya sehingga dana

yang telah dikeluarkan dapat diterima kembali. Pengawas lapangan kebun

mempunyai wewenang untuk mengatur anggota mitra dalam penjadwalan

pemanenan.

Penulis menjadi asisten pengawas lapangan selama kurang lebih selama

empat minggu (24 hari). Selama menjadi asisten pengawas punulis terlebih dahulu

mengikuti penjelasan kegiatan kemitraan, wawancara dengan petani, memeriksa

kondisis kebun mitra, kunjungan ke rumah petani mitra, memeriksa kondisi lapak

bersama pengawas lapang, mengikuti pendaftaran anggota mitra baru,

mengembalikan sertifikat, dan memberikan penjelasan-penjelasan budidaya ubi

kayu bagi petani mitra.

Quality Control (QC) SPM I

Quality control memiliki fungsi pokok menjalankan pengawasan terhadap

mutu produk agar dapat memenuhi syarat-syarat mutu yang diinginkan oleh

pelanggan. Selain itu, QC juga bertanggung jawab atas kebersihan laboratorium.

Penulis mengikuti menjadi QC selama dua minggu. Pada awal menjadi

QC , penulis mengikuti orientasi pabrik selama satu hari. Selama menjadi QC,

penulis bertugas untuk mengukur pH sagu, mengukur residu tepung, membuat

gumpalan dan perebusan sagu, mengukur losses sagu, pengacaan tepung,

mengukur bume, memeriksa tingkat kekasaran dan kehalusan tepung, mengukur

kadar air tepung membuat analisis untuk pengiriman sagu, belajar menentukan

great sagu, dan membuat laporan harian. Laporan harian berupa hasil analisis

selama satu hari. Apabila terjadi pengembalian sagu dari konsumen, maka QC

yang memeriksa dan membuat analisi harus bertanggung jawab.

Pengukuran pH dilakukan dengan cara, tepung diambil dari setiap

kemasan yang belum diberi label. Setiap sampel diambil sebanyak 20 gr tepung.

Tepung tersebut kemudian dicampur dengan air sebanyak 80 ml. air dan tepung

dicampur sampai rata. Setelah itu, campuran air dan tepung diukur pH dengan

menggunakan pH meter. Standar pH yang digunakan adalah pH 20%.

Pengukuran residu dilakukan dengan cara, tepung diambil dari setiap

kemasan, lalu ditimbang sebanyak 100 gr. Tepung kemudian dicampur dengan air

Page 64: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

52

sebanyak 1000 ml, tepung yang telah dicampur dengan air disaring dengan

menggunakan saringan 60 mess. Benda asing ataupun tepung kasar yang

tertinggal dalam saringan disebut residu. Residu tersebut kemudian dipindahkan

ke dalam kertas HVS yang telah ditimbang terlebih dahulu (bobot awal) . Kertas

yang berisi residu kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven selam 20

menit dengan suhu 1150C. Setelah 20 menit residu ditimbang (bobot akhir)

dimana bobot residu = bobot akhir- bobot awal.

Penggumpalan tepung dilakukan untuk mengetahui warna tepung jika

digunakan sebagai bahan makanan. Penggumpalan tepung dilakukan dengan cara

tepung dimasukkan ke dalam panci masak kemudian dipanaskan sambil

menambahan air secara berlahan. Tepung dan air dicampur sampai membentuk

gumpalan. Banyaknya tepung ± 20 gr, dan tidak semua tepung akan membentuk

gumpalan, karena lingkaran yang dibentuk tidak lebih dari ukuran koin Rp 100.

Pemasakan tepung juga dilakukan untuk mengetahui warna tepung. Warna

hasil pemasakan biasanya akan digunakan sebagai acuan penggunaan tepung

sebagai bahan perekat. Pemasakan tepung dilakukan dengan mengambil tepung

dari setiap kemasan yang belum dilberi label. Sebanyak 50 gr tepung dicampur

dengan 100 ml air kemudian dicampur. Air yang sudah dicampur dengan tepung

kemudian dimasukkan ke dalam 160 ml air mendidih sambil diaduk sampai

menggumpal. Air yang digunakan adalah air biasa. Setelah menggumpal lalu

dimasukkan ke dalam plastik.

Pengacaan tepung dilakukan pada saat bagging. Pada setiap kemasan

diambil sampel kemudian dilakukan pengacaan. Tepung diletakkan di atas kaca

transparan dimana di dalam kotak tersebut terdapat lampu 200 Watt. Tepung

kemudian diratakan setipis mungkin kemudian lampu dinyalakan. Setiap

pengacaan cukup menggunakan satu sedok teh tepung. Pada pengacaan, maka

pemula tidak dapat menentukan great tepung, karena pada saat awal pengacaan,

pada umumnya akan melihat tepung berwarna putih bersih. Untuk itu perlu

dilakukan latihan pengacaan agar hasil pengacaan lebih akurat.

Pengukuran kekentalan aci (Bume) bertujuan untuk mengetahui tingkat

kekentalan aci. Pengukuran kekentalan dilakukan pada tanky final, separator dan

extractor. Tingkat kekentalan untuk tanky final sebaiknya 22 Bume, untuk

Page 65: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

53

separator 5 Bume, dan untuk separator 22 Bume. Jika tingkat kekentalan pada

setiap unit terlalu besar, maka nozel extractor akan buntu dan jika terlalu kecil

maka aci yang terkandung akan sedikit. Alat yang digunakan untuk mengukur

kekentalan adalah viscometer.

Pemeriksaan tingkat kekasaran dan kehalusan tepung juga perlu dilakukan.

Pada setiap kemasan tepung harus diraba. Pemeriksaan ini dilakukan dengan

tujuan agar tepung yang dihasilkan benar-benar halus dan seragam. Pengecekan

harus secara terus menerus karena saringan pada bagging sering rusak.

Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan infraret moisture.

Pada setiap kemasan diambil 5 gr tepung lalu dimasukkan ke dalam infraret

moisture. Tepung dibiarkan di dalam infraret moisture selama 10 menit. Kadar

air tepung tapioka yang baik adalah 12 % sampai 13 %. Jika kadar air tepung

lebih dari 13 %, maka tepung akan diolah kembali karena dengan kadar air yang

lebih dari 13 % memiliki daya simpan kurang dari 1 tahun. Jika kadar air tepung

kurang dari 12 % maka akan mempengaruhi warna tepung, dimana warna tepung

akan menjadi lebih hitam dan lebih merah sehingga tidak baik untuk bahan

makanan maupun bahan perekat. Selain denngan menggunakan infraret moisture,

pemeriksaan kadar air juga dilakukan dengan cara diraba. Bila terasa lembab,

maka tepung tidak perlu diukur kadar airnya tetapi langsung diolah kembali.

Perabaan kadar tepung harus dilakukan sesering mungkin agar keakuratan tangan

lebih terjamin.

Setiap pengiriman bahan baku akan dilampirkan hasil analisis bahan baku.

Hasil analisis digunakan sebagai bukti bahwa tepung tapioka yang diproduksi

sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Page 66: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

PEMBAHASAN

Panen

Kriteria Panen

Berdasarkan umur panen tanaman, varietas ubi kayu dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu umur genjah, sedang, dan dalam yang masing-masing dipanen

pada fase kadar pati optimal, mulai umur 7 - 9 bulan (Tonglum at al., 2001).

Varietas berumur genjah, dipanen pada umur 7 - 9 bulan, varietas berumur sedang

pada umur 8 - 11 bulan, dan varietas berumur dalam pada umur 10 - 12 bulan

(Wargiono et al., 2006).

Ubi kayu yang di tanam di PT PAL dan petani mitra adalah UJ-5

(Kasetsart). Ubi kayu UJ-5 sebaiknya dipanen setelah berumur 9 - 10 bulan

(Hafsah, 2003). Pada umur 9 - 10 bulan, kandungan pati yang terkandung dalam

umbi ubi kayu sudah maksimal, yaitu antara 19 - 30% (Balitkabi, 2003). Umur

panen dan produktivitas ubi kayu PT PAL pada tahun 2011 dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Umur Panen dan Produktivitas Ubi Kayu PT PAL

Blok Waktu tanam Waktu panen Umur panen (bulan) Produktivitas

A20 November 2009 Februari 2011 15 30.01

A4 November 2009 Februari 2011 15 20.59

Rata-rata

25.30

B13 Desember 2009 April 2011 16 20.24

B14 Desember 2009 April 2011 16 22.90

B15 Desember 2009 April 2011 16 18.79

B16 Desember 2009 April 2011 16 18.30

B17 Desember 2009 April 2011 16 23.22

Rata-rata

20.69

B9 November 2009 April 2011 17 14.75

Rata-rata

14.75

B1 November 2009 Mei 2011 18 19.54

B2 November 2009 Mei 2011 18 23.85

B3 November 2009 Mei 2011 18 29.29

Rata-rata

24.23

Rata-rata total

22.27 Sumber: Data Primer

Page 67: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

55

Ubi kayu PT PAL dipanen lebih dari 12 bulan. Perbedaan umur panen

sendiri disebabkan oleh sulitnya mendapatkan tenaga kerja panen, curah hujan

yang tinggi, terbatasnya angkutan panen, dan kendala dalam pembagian tugas

antara kebun ubi kayu dengan kelapa sawit.

Penundaan umur panen sampai pada 18 bulan dapat meningkatkan hasil

ubi segar (Tonglum at al., 2011). Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa produktivias

ubi kayu ubi kayu dipanen pada umur 15 bulan lebih tinggi dibanding dengan ubi

kayu yang dipanen dengan umur 16, 17, dan 18 bulan, sedangkan berdasarkan

pengamatan berdasarkan bobot pertanaman diperoleh bahwa penundaan panen ubi

kayu di PT PAL tidak berbeda nyata terhadap bobot ubi kayu yang dipanen pada

umur panen 16 dan 18 bulan (Tabel 5). Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti,

ubi kayu setelah umur 9 bulan tidak dipelihara lagi, sehingga ubi kayu bersaing

dengan gulma, umbi busuk, dan adanya area yang tergenang air.

Tabel 5. Rata-rata Bobot Ubi Kayu pada Umur Panen 16 dan 18 Bulan

Umur panen Blok Jumlah tanaman sampel Rata-rata bobot/tanaman

16 B2, B3 30 3.425a

18 B14, B15 30 3.055a

Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunujukkan tidak

berbeda nyata berdasarkan uji t pada taraf 5 %.

Kadar pati ubi kayu tidak menurun meski panen ditunda beberapa bulan

setelah fase kadar pati optimal, bahkan hasil pati meningkat karena bobot ubi

cenderung meningkat dengan bertambahnya umur tanaman (Wargiono et al.,

2006). Namun, penundaan umur panen hanya dapat dilakukan di daerah beriklim

basah dan tidak sesuai di daerah beriklim kering karena pertumbuhan tanaman

pada pertanaman April - Mei akan terhambat dan hasilnya rendah jika terjadi

cekaman kekeringan atau curah hujan <25 mm/10 hari selama tiga bulan pertama

(Wargiono, 2001). Hasil ubi kayu pada umur panen berbeda dari tanaman yang

ditanam pada awal musim hujan tidak mengalami kekeringan sampai 6 bulan dan

hasilnya tinggi (Tabel 6).

Page 68: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

56

Tabel 6. Hasil Ubi Segar dan Pati Ubi Kayu pada Umur Panen Berbeda

Umur panen

(bulan)

Hasil ubi segar

(ton/ha)

Hasil pati (ton/ha) Rendemen aci

(%)

8 16.19 2.31 14.27

10 23.06 4.81 20.86

12 31.31 5.94 18.97

14 37.56 7.38 19.64

16 41.50 8.69 20.94

18 42.25 9.19 21.75 Sumber: Tonglum et al. 2001.

Kadar aci ubi kayu PT PAL yang di panen pada umur 15 - 18 bulan adalah

24 %. Ubi kayu varietas Kasetsart sendiri jika dipanen pada umur panen yang

tepat (9 - 11 bulan) menghasilkan kadar aci 19 – 30 % (Hafsah, 2003). Karena

kadar aci ubi kayu PT PAL hanya diukur saat ubi kayu yang ditanam diganti,

sehingga perbedaan kadar aci pada umur panen yang berbeda tidak dapat

dianalisis.

Pemanenan ubi kayu yang tepat akan menghasilkan tapioka dengan

kualitas yang baik dan dengan rendemen yang tinggi. Waktu panen yang terlalu

cepat akan merugikan karena kandungan kadar pati ubi kayu masih rendah

menyebabkan kulalitas ubi kayu menjadi kurang baik (Asnawi, 2003). Hal

tersebut biasanya terjadi pada saat kebutuhan mendesak (hari raya, anak-anak

masuk sekolah) sehingga petani terpaksa menjual ubi kayu sebelum masa panen.

Keadaan seperti ini sering terjadi terutama di desa yang belum mengembangkan

industri tapioka rakyat (ITTARA). Ketidakjelasan mengenai saat panen yang tepat

menyebabkan petani memanen ubi kayu atas dasar kebutuhan (Nurdjanah, 2003).

Ubi kayu yang dipanen pada kebun petani mitra biasanya berumur

9 - 12 bulan (Tabel 7). Pada kondisi tertentu, pemanenan sering ditunda.

Penundaan umur panen menjadi lebih lama biasanya disebabkan karena faktor

cuaca dan harga. Pada saat curah hujan tinggi akan menyebabkan jalan menjadi

rusak sehingga waktu panen harus ditunda. Sebaliknya jika curah hujan terlalu

rendah dapat menyebabkan tanah menjadi sangat keras, sehingga menyulitkan

pemanenan. Jika harga jual rendah, beberapa petani biasanya akan menunda

pemanenan sampai dengan harga jual kembali tinggi.

Page 69: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

57

Pemanenan ubi kayu sering juga dilakukan petani mitra sebelum pada

umur panen yang seharusnya walaupun petani memahami umur panen ubi kayu

yang tepat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang mendesak. Panen pada umur

muda biasanya terjadi sebelum lebaran dan awal semester. Pemanenan pada umur

muda akan berpengaruh pada besarnya potongan di pabrik. Namun, hal ini tidak

menjadi pertimbangan bagi petani jika kebutuhan sudah sangat mendesak. Faktor

harga dan menghindari gagal panen juga menjadi faktor panen sebelum waktunya.

Hasil pengamatan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa, 20 % petani yang

melakukan panen lebih awal yaitu 7 bulan, sedangkan petani yang lain melakukan

panen sesuai dengan kriteria panen UJ-5. Dari hasil panen yang diperoleh, ubi

kayu yang dipanen pada umur 12 bulan memiliki produktivitas yang lebih tinggi

jika dibandingkan dengan ubi kayu yang dipanen pada umur 7, 8, 9, 10, dan

11 bulan.

Tabel 7. Umur Panen dan Produktivitas Ubi Kayu Petani Mitra

Sumber: Data Primer

Perbedaan hasil panen pada petani mitra disebakan oleh berbagai faktor,

seperti teknik budidaya, jarak tanam dan kesuburan tanah. Perbedaan teknik

No Lokasi Umur panen (bulan) Produktivitas (ton/ha)

1 Bandar Jaya 7 25

2 Mataram Jaya 7 20

3 Bandar Sakti 7 30

Rata-rata 25

4 Bandar Mataram 8 18

5 SP3D 8 22

Rata-rata 20

6 Metro Kibang 9 25

7 Bandar Rejo 9 25

8 Bandar Mataram 9 25

9 Rojo Mulio 9 25

10 Menggala 9 23

Rata-rata 24.6

11 OKI 10 20

12 Gedung Boga 10 15

Rata-rata

17.5

13 SPUA 11 20

14 SP5A 11 18

Rata-rata

19

15 Palembang 12 35

Rata- rata

35

Rata- rata total

23.73

Page 70: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

58

budidaya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Jarak tanam akan

memepengaruhi populasi tanaman dalam luasan tertentu. Pada umunya petani

mitra menanam ubi kayu lebih rapat dibanding dengan PT PAL sedangkan jarak

tanam yang digunakan PT PAL sendiri sudah terlalu rapat. Seperti ubi kayu petani

mitra yang berada di Palembang, lokasi penanaman ubi kayu merupakan bukaan

hutan sehingga tanahnya masih subur.

Persiapan Panen

Persiapan panen ubi kayu di PT PAL berupa persiapan penyediaan tenaga

kerja dan angkuatan. Sebelum panen, mandor harus memastikan ada atau tidaknya

tenaga kerja panen begitu pula dengan angkutan panen.

Persiapan panen untuk petani mitra berupa persiapan area panen.

Persiapan area panen yang dimaksud adalah berupa penyemprotan gulma di

gawangan (sekitar tanaman) dengan mengunakan herbisida agar ubi yang telah

dicabut terlihat dan mempermudah pencabutan ubi kayu. Petani mitra pada

umumnya menggunakan herbisida Round up dan Clean up dengan dosis 4 l/ha.

Selain persiapan area panen, persiapan penyediaan tenaga kerja pemanen

merupakan hal penting. Banyaknya Perusahaan di lingkungan sekitar petani mitra

menyebabkan petani mitra kesulitan dalam mempersiapkan tenaga kerja panen

meskipun upah yang diberikan oleh petani mitra lebih besar dibanding di

perusahaan-perusahaan. Upah panen bajak yang diberikan oleh PT PAL adalah

Rp. 40 000/ton sedangkan upah yang diberikan petani kepada buruh adalah

Rp. 45 000 – Rp. 85 000/ton. Persiapan angkutan juga sangat sulit, karena petani

ubi kayu banyak dan sering panen pada waktu yang bersamaan.

Peralatan Panen

Alat-alat panen yang biasa digunakan di kebun inti PT PAL adalah bajak

panen, parang, karung, angkutan (truck, trailler, dum truck), dan batu asah. Pisau

digunakan untuk memisahkan umbi dari batang, karung digunakan untuk

memasukkan ubi kayu ke dalam truck untuk mempermudah pengangkutan.

Parang dan karung biasanya disediakan sendiri pemanen, tetapi karung berasal

dari PT PAL dengan syarat tidak untuk dibawa pulang. Alat angkut panen seperti

truck, trailler, dan dum truck yang digunakan adalah milik PT PAL.

Page 71: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

59

Bajak panen telah digunakan PT PAL sejak panen ubi kayu pada tahun

pertama didirikannya perusahaan. Penggunaan bajak panen bertujuan untuk

mempercepat pemanenan. Selain mempercepat proses panen, bajak panen juga

berfungsi mempermudah panen. Ubi kayu yang dipanen tua biasanya sulit untuk

dicabut, maka dengan adanya bajak pemanenan dapat dilakukan dengan mudah.

Kelemahan dari bajak panen adalah ubi kayu banyak yang terpotang. Ubi kayu

yang terpotong akan cepat membusuk jika tidak segera diolah. Jika panen

menggunakan bajak hendaknya diikuti dengan ketersediaan tenaga kerja yang

memadai.

Penggunaan bajak panen saat ini kurang optimal, karena ketersediaan

tenaga kerja yang terbatas. Bajak panen tidak digunakan setiap hari pada setiap

pemanenan (Tabel 8). Bajak panen dalam 1 HKM dapat membajak area seluas

3 ha.

Tabel 8. Ketersediaan Angkutan dan Alat Panen PT PAL

No Tanggal Angkutan (unit) Alat panen (unit)

1 6 April 2011 - 1 bajak

2 7 April 2011 - 1 bajak

3 9 April 2011 1 trailler 1 bajak

4 11 April 2011 1 trailler 1 bajak

5 12 April 2011 1 trailler 1 bajak

6 13 April 2011 - 1 bajak

7 14 April 2011 2 trailler 1 bajak

8 15 April 2011 1 trailler 1 bajak

9 16 April 2011 1 trailler 1 bajak

10 11 Mei 2011 - 1 bajak

11 12 mei 2011 1 trailler 1 bajak

12 13 Mei 2011 2 trailler 1 bajak

13 14 Mei 2011 2 trailler 1 bajak

14 15 Mei 2011 1 trailler 1 bajak

15 16 Mei 2011 1 trailler 1 bajak

16 17 Mei 2011 1 trailler 1 bajak

17 18 Mei 2011 2 trailler 1 bajak

18 19 Mei 2011 1 trailler 1 bajak Sumber: Data Primer

Alat Panen yang biasa digunakan di kebun mitra adalah parang, karung,

batu asah, gancu, angkutan (truck), dan cangkul. Cangkul digunakan untuk

mengambil ubi kayu yang tidak dapat dicabut dengan tangan karena umbi besar.

Sebagian petani menggunakan gancu untuk mengeluarkan umbi dari yang

Page 72: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

60

tertinggal. Gancu pada umunya digunakan pada saat musim kemarau karena

kondisi tanah yang sangat keras sehingga tidak memungkinkan menggunakan

cangkul. Cangkul, gancu dan parang berasal dari pekerja, sedangkan karung

berasal dari petani mitra. Transportasi yang digunakan untuk mengangkut hasil

panen petani mitra adalah sewaan dan milik sendiri.

Panen di petani mitra tidak menggunakan bajak. Hal ini disebabkan

beberapa faktor, diantaranya petani mitra tidak memiliki bajak panen, tidak

tersedianya jasa sewa bajak panen, ketersediaan tenaga kerja tidak terjamin.

Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen

Tenaga kerja panen ubi kayu PT PAL pada umumnya bekerja juga di area

sawit. Tenaga kerja yang terbatas menyebabkan pemanenan ubi kayu sering

terlambat. Pada saat ini, tenaga kerja yang digunakan untuk melaksanakan panen

ubi kayu adalah tenaga kerja yang sudah biasa bekerja di area ubi kayu. Tenaga

kerja panen tidak hanya pria tetapi juga wanita. Beberapa tenaga kerja dibentuk

dalam satu rombongan yang dipimpin oleh seorang mandor harian. Jumlah tenaga

kerja dan jumlah rombongan pemanen setiap hari tidak tetap (Tabel 9). Tenaga

kerja panen Wanita di PT PAL lebih banyak dibanding dengan laki-laki. Tenaga

kerja laki-laki dan perempuan bercampur dalam satu rombongan sehingga tidak

dapat dibandingkan hasil panen antara pemanen lai-laki dengan hasil panen

perempuan. Demikian juga dengan perbedaan usia pemanen, karena hasil panen

berdasarkan rombongan sehingga tidak dapat dibandingkan antara tenaga kerja

pemanen usia muda dengan tenaga kerja panen usia tua.

Jumlah rombongan pemanen berkisar 1 - 3 rombongan. Rata-rata tenaga

kerja panen yang digunakan PT PAL adalah 17 orang pemanen. Jika dilihat

berdasarkan kemampuan bajak panen dan tenaga kerja panen di lapangan, maka

17 orang tenaga kerja panen terlalu sedikit. Satu unit bajak hendaknya diikuti

dengan 73 pemanen. Kebutuhan tenaga kerja untuk satu unit mesin bajak dapat

dihitung sebagai berikut:

= 72,5 =73 orang

Jika dilihat berdasarkan standar perusahaan, 1 HK = 2 ton

Page 73: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

61

Maka: kebutuhan tenaga kerja = = 35 orang

Tabel 9. Ketersediaan Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen Ubi Kayu PT PAL

No

Tanggal

Laki-laki

(orang)

Wanita

(orang)

∑ Tenaga

kerja

(orang)

Rombo

ngan

Hasil

panen

(kg)

Rata-rata

(kg/orang/

hari)

1 9 April 9 13 22 3 14 500 659.09

2 11 April 3 1 4 1 7 180 1795.00

3 12 April 4 9 13 2 11 420 878.46

4 13 April 3 1 4 1 6 300 1575.00

5 14 April 4 10 14 2 13 580 970.00

6 15 April 3 4 7 1 5 900 842.86

7 16 April 1 9 10 1 6 970 697.00

8 12 Mei 6 9 15 2 2 560 170.67

9 13 Mei 11 13 24 2 19 790 824.58

10 14 Mei 11 12 23 2 16 620 722.61

11 15 Mei 8 4 11 1 16 330 1484.55

12 16 Mei 13 9 22 2 23 410 1064.09

13 17 Mei 10 11 21 2 17 730 844.29

14 18 Mei 8 8 16 2 20 970 1310.63

15 19 Mei 10 10 20 2 18 050 902.50

Rata-rata 6.93 8.20 15.07 1.73 921.33 Sumber: Data Primer

Kemampuan tenaga kerja dalam pemanenan ubi kayu rata-rata untuk

panen bajak di kebun PT PAL adalah 921.33 kg/orang/hari. Hasil ini jauh dari

standar perusahaan. Rata-rata kapasitas panen dapat mencapai 2 – 2,5 ton/HK

untuk wanita dan 2,5 – 3 ton/HK untuk tenaga kerja pria. Jika hasil yang diperoleh

hanya 921.33 kg/orang/hari, maka upah yang diperoleh untuk pemanen adalah Rp.

32 246. Sedangkan untuk mencapai 1 HK, maka hasil minimal yang harus

dipanen BHL adalah 978 kg/orang. Tidak tercapainya target panen disebabkan

berbagai faktor, dan faktor transportasi (angkutan panen) menjadi salah satu

faktor yang sangat mempengaruhi pemanenan.

Transportasi panen yang terbatas, mengakibatkan setiap rombongan harus

saling menunggu. Karena jumlah pemanen tidak sama setiap hari untuk setiap

rombongan, pemanen enggan untuk memanen untuk diangkut keesokan harinya.

Hal ini disebabkan untuk mempermudah pembagian upah. Jika anggota dalam

satu group banyak, angkutan yang tersedia sedikit dan rombongan pemanen

banyak, maka rombongan yang memiliki anggota sedikit akan memperoleh hasil

Page 74: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

62

yang lebih banyak jika dibandingkan dengan rombongan yang memiliki anggota

banyak. Hal ini berhubungan dengan kapasitas angkutan. Curah hujan yang terlalu

tinggi sangat menggagu proses pemanen. Tidak hanya mengakibatkan umbi

tertimbun, tetapi juga memperlambat pemanenan. Tanah menjadi berlumpur

sehingga pemanen susah untuk berjalan di area.

Pengaruh usia, jenis kelamin dan pengalaman kerja pada pemanenan tidak

dapat dianalisis karena hasil panen dimasukkan pada satu rombongan. Pembagian

hasil dilakukan secara merata. Hal ini dapat mengakibatkan sebagian BHL tidak

bekerja maksimal. Maka dalam hal ini, ketegasan dari ketua rombongan dan

pengawasan yang baik dari mandor sangat diperlukan.

Tenaga kerja di petani mitra adalah pria. Jumlah tenaga kerja di petani

mitra cenderung lebih sedikit dibanding dengan PT PAL. Satu rombongan

berkisar antara enam sampai sepuluh orang (Tabel 10). Rata-rata jumlah tenaga

kerja pemanen pada petani mitra adalah 7 orang. Pemanen juga hanya satu

rombongan pada satu lokasi pemanen.

Tabel 10. Ketersediaan Tenaga Kerja dan Kapasitas Panen Ubi Kayu

Petani Mitra

Sumber: Data Primer

No

Lokasi

∑ Tenaga

kerja (orang)

Rombong

an

Kapasitas

panen (kg)

Rata-rata

(kg/orang/hari)

1 Gedung Boga 6 1 5 000 659.09

2 SP3D 6 1 10 000 1795.00

3 SPUA 6 1 7 000 878.46

4 Rojo Mulio 7 1 10 000 1575.00

5 SP5A 6 1 5 500 970.00

6 Bandar jaya 8 1 16 000 842.86

7 Mataram Jaya 8 1 8 000 697.00

8 Metro Kibang 10 1 15 000 170.67

9 Bandar Rejo 8 1 15 000 824.58

10 Bandar Sakti 8 1 20 000 722.61

11 Bandar Mataram 8 1 7 000 1484.55

12 Bandar Mataram 6 1 7 000 1064.09

13 OKI 6 1 10 000 844.29

14 Palembang 6 1 7 000 1310.63

15 Menggala 6 1 8 000 902.50

Rata-rata 7 1 10 500 1 406 35

Page 75: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

63

Organisasi dan Administrasi Penen

Seorang mandor panen ubi kayu membawahi mandor harian. Jumlah

mandor harian disesuaikan dengan jumlah rombongan. Mandor harian bertugas

dalam mengawasi anggotanya (BHL). Jumlah anggota pada satu rombongan

tergantunng pada ketua rombongan. Ketua rombongan bersifat tetap. Ketua

rombongan dipilih sendiri oleh anggotanya. Ketua rombongan juga bertugas

dalam membantu mandor dalam membuat laporan harian. Laporan harian berisi

jumlah tenaga kerja yang hadir setiap hari.

Mandor panen bertugas dalam mengawasi BHL dan juga ketua

rombongan. Upah BHL panen juga ditentukan oleh mandor. Upah BHL dan

banyaknya ubi kayu yang dipanen akan ditulis di debet order (DO). Debet order

akan diserahkan kepada supir angkutan panen untuk digunakan di pabrik. Pihak

pabrik akan mengisi bobot umbi yang dipanen berdasarkan hasil timbangan. DO

tersebut akan diambil oleh admin PT PAL. DO akan digunakan pada saat

pembayaran upah BHL. Contoh DO tertera pada Lampiran 11.

Laporan harian yang telah dibuat oleh mandor harian diserahkan kepada

mandor panen. Mandor panen harus memeriksa laporan tersebut saat di lapangan

agar tidak terjadi kecurangan. Laporan harian tersebut kemudian diserahkan

kepada kepala divisi yang nantinya akan diserahkan kepada bagian administrasi

dan keuangan.

Pelaksanaan Panen

Pemanen di PT PAL dimulai dengan kegiatan pembajakan (Gambar 11a).

Operator yang bertugas untuk bajak panen biasanya membajak area sehari

sebelum dilakukan pengumpulan dan pengangkutan. Operator panen merupakan

karyawan tetap dari PT PAL. Jika tidak ada gangguan, tenaga kerja tersedia,

maka pembajakan area panen dilakukan setiap hari.

Tenaga kerja pemanen tiba di lapangan pada pukul 07.00 WIB dan

kegiatan panen langsung dimulai. Kegiatan panen dipimpin oleh ketua rombongan

dan diawasi oleh mandor. Beberapa tenaga kerja pemanen mengumpulkan

beberapa baris ubi kayu hasil bajakan pada satu jalur yang berupa tumpukan-

tumpukan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pada saat pengangkutan.

Page 76: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

64

Beberapa tenaga kerja yang lainnya bertugas melakukan penyecekan (kegiatan

memisahkan umbi dari bonggol seperti terlihat pada Gambar 11b).

Penyecekan hendaknya dilakukan dengan benar, dimana bagian pangkal

umbi sebaiknya jangan tertinggal di bonggol. Hal ini disebabkan bagian pangkal

ubi kayu memiliki kadar pati yang lebih tinggi dibanding bagian tengah maupun

dibanding dengan bagian ujung umbi (Nurdjanah, 2007). Setelah ubi kayu yang

dikumpulkan banyak, ubi kayu dimasukkan ke dalam truck/trailer/dum truck.

Pada pengangkutan, semua pekerja turut serta, agar mempercepat pengangkutan

agar angkutan dapat segera digilir ke rombongan lainnya.

Gambar 11. Pelaksanaan Panen di PT PAL (a. Bajak Panen; b. Penyecekan)

Panen ubi kayu di kebun PT PAL pada saat ini kurang terlaksana dengan

baik. Pada saat pelaksanaan panen, ubi kayu yang telah dibajak tidak langsung

dikumpulkan, demikian juga ubi yang telah dikumpulkan tidak langsung diangkut

ke pabrik (Tabel 11). Hal ini akan sangat merugikan perusahaan. Penundaan

pengangkutan juga mengakibatkan tingginya tingkat kehilangan hasil (losses).

Pemanenan tanpa langsung diangkut akan mengakibatkan ubi kayu kepoyongan.

Kepoyongan dapat mengakibatkan penurunan kadar aci. Setelah dipanen, proses

metabolisme masih terjadi dalam umbi ubi kayu sehingga perombakan

karbohidrat/pati menjadi senyawa gula tetap berlangsung. Kepoyongan dapat

menyebabkan rendemen pati ubi kayu mengalami penurunan 11 - 38 %

(Soeharmadani, 1990). Dengan menurunnya kadar aci maka potongan di pabrik

akan semakin besar.

a b

Page 77: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

65

Tabel 11. Pelaksanaan Panen Ubi Kayu PT PAL

No Waktu pelaksanaan

Pembajakan Pengumpulan dan perajangan Pengangkutan

1 6 April 2011 7 April 2011 9 April 2011

2 7 April 2011 9 April 2011 9 April 2011

3 9 April 2011 9 April 2011 9 April 2011

- 11 April 2011 11 April 2011

- 12 April 2011 12 April 2011

4 11 April 2011 11 April 2011 11 April 2011

- 12 April 2011 12, 16 April 2011

- 13 April 2011 14 April 2011

- 14 April 2011 16 April 2011

5 12 April 2011 12 April 2011 12 April 2011

- 13 April 2011 14 April 2011

- 14 April 2011 14 April 2011

- 15 April 2011 15 April 2011

6 13 April 2011 14 April 2011 14 April 2011

7 14 April 2011 15 April 2011 15 April 2011

8 15 April 2011 15 April 2011 15 April 2011

- 16 April 2011 16 April 2011

9 11 Mei 2011 12 Mei 2011 12 Mei 2011

- 13 Mei 2011 13 Mei 2011

10 12 Mei 2011 13 Mei 2011 13 Mei 2011

- 14 Mei 2011 14 Mei 2011

11 13 Mei 2011 14 Mei 2011 14 Mei 2011

12 14 Mei 2011 14 Mei 2011 14 Mei 2011

- 15 Mei 2011 15 Mei 2011

- 16 Mei 2011 16 Mei 2011

13 16 Mei 2011 16 Mei 2011 16 Mei 2011

- 17 Mei 2011 17 Mei 2011

14 17 Mei 2011 17 Mei 2011 17 Mei 2011

- 18 Mei 2011 18 Mei 2011

15 18 Mei 2011 19 Mei 2011 19, 20 Mei 2011

16 19 Mei 2011 19 Mei 2011 19, 20 Mei 2011 Sumber: Data Primer

Data di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan panen pada bulan Mei lebih

baik dibanding dengan pelaksanaan panen pada bulan April. Ubi kayu yang

dipanen pada bulan April sering tidak langsung dikumpulkan maupun diangkut.

Ubi kayu yang dipanen pada bulan April ada yang diangkut 5 hari setelah bajak

panen. Ubi kayu yang terlalu lama di lapangan akan mengalami pembusukan

(Gambar 12). Ubi kayu sendiri mudah rusak dan akan membusuk dalam 2 - 5 hari

(Barrett dan Damardjati, 1984).

Page 78: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

66

Gambar 12. Perubahan Warna Ubi Kayu UJ-5 (a. 1 HSP; b. 2 HSP; c. 3 HSP;

d. 4 HSP; e. 5 HSP)

a b

c d

e

Page 79: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

67

Ubi kayu yang telah dibajak namun tidak langsung diangkut seperti pada

bulan April disebabkan oleh berbagai faktor seperti:

1. Terbatasnya angkutan panen; dimana angkutan panen sedang digunakan

untuk mengangkut sawit.

2. Hujan; karena pengangkutan ubi kayu dilakukan dengan memasukkan

angkutan panen sampai ke dalam area, maka pada saat hujan angkutan

sangat sulit berjalan di area.

3. Lama pemasukan ke dalam angkutan panen; karena waktu yang

dibutuhkan untuk memasukkan ubi kayu lebih lama bila dibandingkan

dengan memasukkan sawit ke dalam angkutan mengakibatkan supir

angkutan kurang berkenan mengangkut ubi kayu.

Pemanen di petani mitra dilakukan dengan cara dicabut. Tenaga kerja

mencabut ubi kayu dan langsung meletakkannya pada satu tumpukan yang berada

pada satu baris. Beberapa baris hasil cabutan dikumpulkan pada satu baris. Ubi

kayu yang tidah dapat dicabut karena terlalu besar langsung dicangkul. Setelah

dicabut dan dikumpulkan, seluruh pekerja melakukan pemisahan ubi kayu dari

batangnya dengan cara dipotong, kemudian ubi kayu langsung dimasukkan

kedalam truck.

Pemeriksaan Kualitas Panen

Pemeriksaan kualitas panen bertujuan untuk menjaga agar kegiatan panen

berlangsung dengan baik. Pengawasan panen juga bertujuan agar tidak terjadi

kecurangan saat panen (mencegah BHL membawa ubi kayu untuk kebutuhan

rumah ataupun untuk dijual). Pengawasan dilakukan selama panen yang dilakukan

oleh mandor. Luasan ubi kayu PT PAL yang tinggal 100 ha mengakibatkan

mandor ubi kayu juga harus bertugas untuk mandor sawit, sehingga terkadang

area pemanenan tidak diawasi satu hari penuh.

Adapun hal yang menjadi perhatian dalam pengawasan dan pemeriksaan

kualitas panen ubi kayu di PT PAL adalah:

1. Ubi kayu yang tertinggal di area. Biaya leles yang lebih tinggi

dibandingkan biaya panen menyebabkan pekerja sering dengan sengaja

meninggalkan ubi

Page 80: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

68

kayu di area agar hasil lelesan nantinya menjadi banyak.

2. Bonggol ubi kayu dan tanah. BHL sering memasukkan bonggol dan tanah

ke dalam truck dengan tujuan agar hasil panen banyak, dengan adanya

bonggol dan tanah maka potongan dari pabrik akan besar.

3. Proses kerja. Sarana transportasi yang terbatas dan pemanenan dengan

sistem rombongan menyebabkan perlu pengawasan kerja agar rombongan

lain tidak terlalu lama mengantri angkutan.

Pengawasan di kebun petani mitra tidak sama dengan pengawasan di PT

PAL Sistem kerja di kebun petani lebih bersifat kekeluargaan. Hal ini

mengakibatkan ubi kayu hasil panen beberapa petani mitra memiliki kualitas yang

lebih rendah (banyak bonggol dan tanah).

Permasalahan- permasalahan baik di petani mitra dan di kebun PT PAL

perlu diatasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperketat

pengawasan dan memberi peringatan kepada pemanen yang melakukan

kecurangan.

Sistem Panen

Sistem panen yang digunakan PT PAL dan petani mitra adalah sistem

tonase. Kelebihan dari sistem ini adalah pemanen akan berusaha memanen

sebanyak mungkin dan dapat mengurangi biaya panen. Jika dilakukan sistem

harian, pemanen cenderung untuk bermalas-malasan sehingga hasil panen lebih

sedikit. Kelemahan dari sistem ini adalah banyak ubi kayu yang tertinggal di area,

pada kodisi kemarau atau saat terlalu banyak hujan tonase sering tidak tercapai

sehingga upah tidak mencapai 1 HK (Rp. 34 200). Hal ini akan merugikan

pekerja. Hasil panen dari setiap rombongan pada sistem tonase akan dipisah

antara satu rombongan dengan rombongan lainnya sehingga ketika pemanenan

dalam satu area dilakukan oleh beberapa rombongan maka dibutuhkan

transportasi panen sesuai dengan jumlah rombongan. Hal ini sangat menyulitkan

PT PAL, mengingat transportasi tidak hanya digunakan untuk kebun ubi kayu

saja tetapi juga untuk kebun kelapa sawit. Dengan menggunakan sistem ini,

hendaknya diikuti dengan ketersediaan angkutan dan pengawasan yang lebih

ketat.

Page 81: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

69

Upah Panen

Upah panen di kebun PT PAL disesuaikan dengan hasil yang diperoleh

pekerja (BHL). Upah untuk panen cabut sebesar Rp. 45 000/ton sedangkan untuk

panen bajak Rp. 35 000/ton. Namun untuk situasi tertentu (hujan) yang

mengakibatkan BHL memasukkan ubi kayu ke dalam truck dengan cara langsir,

BHL diberi tambahan upah Rp. 5 000/ton, sehingga upah panen cabut menjadi

Rp 50 000/ton dan untuk panen bajak Rp. 40 000/ton .

Pembayaran upah dilakukan satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari

sabtu. Selain upah panen, terdapat pula upah leles. Upah leles berkisar

Rp. 75 000/ton – Rp. 130 000/ton. Perbedaan upah leles tergantung dengan

kondisi area. Semakin banyak ubi yang masih teringgal di area maka upah leles

semakin murah dan begitu juga sebaliknya. Leles di kebun PT PAL biasanya

dilakukan satu kali, namun untuk kondisi tertentu seperti pada saat musim hujan,

pelelesan dilakukan dua kali. Upah untuk leles I lebih murah dibanding upah

untuk leles II.

Upah panen di kebun PT PAL berbeda dengan upah panen di kebun mitra.

Upah untuk panen cabut di kebun mitra adalah Rp 45 000/ton - Rp. 85 000/ton

(Lampiran 12). Perbedaan upah tergantung kesepakatan dengan pemanen,

tergantung wilayah dan kondisi area panen. Kondisi arean panen yang banyak

gulma akan mengakibatkan biaya cabut lebih mahal. Upah panen untuk satu

wilayah berbeda dengan wilayah lainnya tergantung standar upah BHL masing-

masing wilayah. Sedangkan upah untuk leles Rp. 100 000/ton.

Pengangkutan Hasil Panen

Pengangkutan hasil panen sangat penting saat panen ubi kayu. Sifat ubi

kayu yang mudah busuk dan sistem panen yang bersifat tonase menyebabkan

angkutan panen harus ada saat panen. Transportasi panen yang biasa digunakan

untuk mengangkut hasil panen dari kebun ke pabrik yang digunakan PT PAL

adalah milik dari PT PAL. Sarana jalan untuk pengangkutan hasil panen dari

kebun PT PAL tidak terdapat masalah karena kebun dan pabrik berada pada lokasi

yang berdekatan (± 1 km), yang menjadi masalah adalah ketersediaan kendaraan,

karena angkutan panen digunakan tidak hanya untuk mengangkut hasil panen ubi

Page 82: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

70

kayu tetapi juga untuk mengangkut sawit. Di pabrik PT SPM I, ubi kayu yang

berasal dari kebun PT PAL tidak perlu mengikuti antrian.

Alat angkutan yang sering digunakan untuk petani mitra adalah truck.

Truck yang digunakan petani mitra ada yang sewaan dan ada yang milik sendiri.

Pengangkutan hasil dari kebun petani mitra sering terhambat. Hal ini disebabkan

oleh kondisi jalan yang sangat buruk dan lokasi yang sangat jauh. Saat kondisi

hujan, petani mitra akan lebih memilih untuk tidak melakukan panen.

Petani pada umumnya melaksanakan panen jika curah hujan tidak terlalu

tinggi. Saat curah hujan tidak terlalu tinggi banyak petani yang melaksanakan

panen, sehinmga ubi kayu yang berasal dari mitra perlu mengikuti antrian dalam

penimbangan. Pada saat panen raya antrian penimbangan bisa mencapain satu

hari. Hal ini mengakibatkan pengangkutan dari lahan petani menjadi terganggu,

karena angkutan yang dimiliki petani maupun angkutan sewaan terbatas.

Pengangkutan ubi kayu dari petani mitra sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sebagai

berikut;

Pabrik

Besar

Lapak Pabrik

Petani mitra Pabrik

Kecil

Lapak Pabrik

Kehilangan Hasil (Losses)

Kehilangan hasil (losses) merupakan salah satu hal yang sangat dihindari

dalam kegiatan panen karena dapat menurunkan produksi. Memperkecil losses

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Terdapat beberapa

sumber losses di kebun PT PAL. Area penanaman ubi kayu yang semakin sempit

sehingga perhatian untuk ubi kayu semakin minim, ubi kayu dipanen melebihi

batas umur panen yang dianjurkan membuat ubi kayu banyak yang busuk, dan

kondisi iklim yang tidak beraturan sehingga terkadang panen dilakukan saat

musim hujan. Panen pada musim hujan mengakibatkan tanah hasil bajakan

menggumpal sehingga ubi kayu tertimbun di tanah.

Page 83: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

71

Selang waktu antara bajak panen dengan pengumpulan dan pengangkutan

yang terlalu lama mengakibatkan penyusutan bobot umbi terutama pada saat

kemarau sedangkan pada musim hujan mengakibatkan umbi cepat busuk. Panen

menggunakan bajak mengakibatkan banyak umbi yang terpotong. Umbi yang

terpotong menjadi kecil biasanya tidak dipungut. Semakin banyak ubi terpotong

akibat bajak maka losses akan semakin besar. Kualitas kerja juga sangat

mempengaruhi jumlah losses. Apabila BHL tidak diawasi, biasanya BHL akan

sengaja meninggalkan sebagian umbi di area agar ubi kayu yang akan dileles lebih

banyak.

Kehilanganm hasil biasanya terjadi di kebun PT PAL adalah akibat ubi

kayu terlalu lama di lapangan. Ubi kayu yang telah dipanen akan tetap melakukan

respirasi sehingga akan terjadi penurunan bobot jika dibiarkan di lapangan.

Semakin lama ubi kayu dibiarkan di lapang, maka semakin besar losses yang

ditimbulkan (Tabel 12).

Tabel 12. Penurunan Bobot Ubi Kayu

No 1 HSP

(kg)

2HSP

(kg)

3 HSP

(kg)

4 HSP

(kg)

5 HSP

(kg)

6 HSP

(kg)

7 HSP

(kg)

1 0.01 0.04 0.16 0.19 0.22 0.24 0.25

2 0.18 0.32 0.42 0.43 0.44 0.52 0.56

3 0.23 0.28 0.36 0.38 0.40 0.46 0.50

4 0.70 0.72 0.83 0.87 0.91 0.94 0.97

5 0.01 0.03 0.12 0.17 0.18 0.19 0.22

6 1.05 1.11 1.30 1.35 1.52 1.66 1.75

7 0.01 0.07 0.09 0.09 0.12 0.22 0.26

8 0.54 0.58 0.61 0.63 0.65 0.68 0.73

9 0.14 0.17 0.19 0.22 0.28 0.29 0.34

10 0.03 0.13 0.18 0.23 0.31 0.34 0.36

11 0.16 0.18 0.34 0.39 0.46 0.54 0.66

12 0.20 0.30 0.40 0.44 0.55 0.65 0.70

13 0.05 0.09 0.10 0.17 0.20 0.26 0.27

14 0.20 0.30 0.39 0.42 0.48 0.53 0.56

15 0.37 0.45 0.46 0.50 0.60 0.68 0.72

Rata-rata 0.26 0.32 0.40 0.43 0.49 0.55 0.59

Dalam 1 ha 579.02 712.64 890.80 957.61 1 091.23 1 224.85 1 313.93 Sumber : Data Primer

Berdasarkan pengamatan diperoleh bahwa ubi kayu dibiarkan selama tujuh

hari setelah panen (HSP), maka rata-rata penurunan bobot mencapai 0.59

kg/tanaman atau setara dengan 1 313.93 kg/ha (produktivitas PT PAL tahun 2011

Page 84: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

72

yaitu 22.27 ton/ha). Dengan demikian kehilangan hasil selama tujuh hari

mencapai 5.9 % (suhu rata-rata saat selama tujuh hari pengamatan adalah 28 oC

dan tidak terjadi hujan).

Kehilangan hasil juga dapat ditimbulkan karena adanya pencurian dari

area. Ubi yang sering hilang adalah ubi hasil bajak yang belum selesai

dikumpulkan maupun yang sudah dikumpulkan tetapi belum diangkut ke pabrik

(Gambar 13). Selama panen hendaknya dilakukan pengawasan di area pema-

nenan.

Gambar 13. Ubi Kayu Hasil Pencurian yang Berhasil Ditemukan

Kehilangan produksi untuk sebagian petani mitra juga tinggi . Kehilangan

hasil pada petani mitra akan tinggi jika tidak dilakukan pelelesan (Tabel 13). Data

yang diperoleh menunjukkan bahwa hanya 40 % petani mitra yang melakukan

pelelesan. Adanya petani mitra yang tidak melakukan pelesan adalah karena

kurangnya tenaga kerja dan dikarenakan biaya leles yang lebih tinggi dibanding

panen. Kehilangan hasil pada petani mitra akibat tidak melaksanakan leles

mencapai 5 % dari hasil panen.

Page 85: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

73

Tabel 13. Pelaksanaan Leles Petani Mitra

No Lokasi Tidak dileles/dileles Produktivitas Losses (%)

1 Gedung Boga Leles : 400 kg/ha 15 2.67

2 SP3D Tidak dileles 22 -

3 SPUA Leles : 500 kg/ha 20 2.5

4 Rojo Mulio Leles : 400 kg/ha 25 1.6

5 SP5A Tidak dileles 18 -

6 Bandar Jaya Tidak di leles 25 -

7 Mataram Jaya Leles : 1 000 kg/ha

Leles : 1 000 kg/ha

20 5

8 Metro Kibang 25 4

9 Bandar Rejo Tidak dileles 25 -

10 Bandar Sakti Tidak dileles 30 -

11 Bandar Mataram Tidak dileles 18 -

12 Bandar Mataram Tidak dileles 25 -

13 OKI Leles : 1 000 kg/ha 20 5

14 Palembang Tidak dileles 35 -

15 Menggala Tidak dileles 23 - Sumber : Data Primer

Pencapaian produksi

Pencapaian produksi merupakan jumlah nyata produksi yang ingin dicapai

oleh suatu perusahaan. Produksi ubi kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti jumlah tanaman/hektar, kondisi tanah, bahan tanam, dan faktor luar

seperti pencurian. Setiap musim tanam, produksi ubi kayu berubah-ubah. Curah

hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan produksi ubi kayu menurun. Penanaman

terus menerus pada lokasi yang sama akan menyebabkan tanah semakin tidak

subur sehingga produksi semakin menurun.

Jika:

Jarak tanam ubi kayu 90 cm x 60 cm

populasi tanaman/ha = 18 518/ha

Luas area produktif adalah 95 %

Populasi tanaman 17 592 tanaman/ha

Tanaman yang berhasil tumbuh diperkirakan 90 %

Populasi tanaman adalah 15 833 tanaman/ha

Perkiraan bobot umbi yang dapat dipanen (berdasarkan bobot rata-rata

pada Tabel 14) adalah:

Blok B2 : 15 833 tanaman x 3.08 kg/tanaman = 48 765.64 kg/ha

48 765.64 kg/ha = 48.76 ton/ha

Page 86: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

74

Blok B3 = 59.69 ton/ha

Blok B14 = 49.56 ton/ha

Blok B15 = 47.18 ton/ha

Tabel 14. Bobot Umbi Ubi Kayu

No Blok B2 (kg) Blok B3 (kg) Blok B14 (kg) Blok B15(kg)

1 1.60 7.10 2.50 5.86

2 2.65 4.60 5.60 4.40

3 3.60 2.55 4.20 5.90

4 4.30 1.56 3.00 2.44

5 5.50 2.60 3.85 2.25

6 1.10 5.62 2.90 2.53

7 4.55 4.05 2.84 2.60

8 2.53 5.15 3.18 0.93

9 2.85 1.30 3.50 3.86

10 2.14 3.25 1.00 2.49

11 4.07 3.82 4.20 1.63

12 1.03 2.20 3.20 2.78

13 5.16 1.86 2.43 3.24

14 3.35 5.75 2.60 2.77

15 1.70 5.10 1.95 1.04

Rata-rata 3.08 3.77 3.13 2.98 Sumber: Data Primer

Potensi hasil varietas Kasetsart adalah 25 - 38 ton/ha (Hafsah, 2003).

Perkiraan pada analisis berdasarkan bobot/ tanaman, maka ubi kayu di kebun PT

PAL memiliki potensi hasil yang lebih tinggi. Pada kenyataan di lapangan, hasil

yang diperoleh jauh lebih rendah dari hasil analisis. Dari hasil panen diperoleh

produktivitas blok B2, B3, B14 dan B15 secara berturut-turut adalah 23.85 ton/ha,

29.29 ton/ha, 22.90 ton/ha, dan 18.79 ton/ha.

Blok A20 memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding blok yang

lainnya, yaitu 30.01 ton/ha. Pada kondisi di lapangan, pada blok A20 tidak

terdapat area yang tergenang air, tanah lebih subur, dan dipanen lebih awal

dibanding blok yang lainnya. Sedangkan blok B9 memiliki produktivitas yang

paling rendah, yaitu 14.75 ton/ha. Pada blok B9 terdapat masalah busuk umbi

(Gambar 14) dan banyak area yang tergenang air sehingga banyak ubi kayu yang

matin (Gambar 15).

Page 87: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

75

Gambar 14. Busuk Umbi pada Blok B9

Gambar 15. Blok B9 yang Tergenang Air

Produktivitas yang tidak mencapai potensi hasil varietas Kasetsart juga

disebabkan kesuburan tanah. Tingkat kesuburan tanah di PT PAL termasuk sangat

rendah sampai dengan rendah. Pada kondisi tanah yang kurang subur sebaiknya

jarak tanam yang digunakan yaitu 100 cm x 66 cm atau 125 cm x 64 cm dengan

populasi per hektarnya antara 12 500 sampai dengan 15 000 tanaman sedangkan

populasi tanaman ubi kayu di PT PAL adalah ± 18 000 tanaman/ha. Dengan jarak

tanam yang terlalu rapat mengakibatkan hasil ubi kayu menjadi menurun karena

populasi dan jarak tanam yang optimal berpengaruh terhadap pemaksimalan

pemanfaatan hara dan cahaya surya (matahari) oleh tanaman (Wargiono et al., 2006).

Rata-rata produktivitas ubi kayu untuk petani mitra lebih tinggi bila

dibandingkan dengan PT PAL. Produktivitas rata-rata ubi kayu petani mitra

mencapai 23.73 ton/ha. Namun, produktivitas rata-rata dari petani mitra belum

Page 88: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

76

mencapai potensi hasil dari varietas Kasetsart. Rendahnya produktivitas pada

petani disebabkan berbagai faktor seperti lahan yang kurang subur karena

ditanami secara terus-menerus, jarak tanam, (ubi kayu tidak dibudidayakan

dengan baik (gulma dibiarkan samapai tinggi, penggunaan pupuk yang

disesuaikan dengan kondisi ekonomi), adanya petani mitra yang tidak melakukan

leles, dan terjadinya masalah busuk umbi.

Pasca Panen di Kebun

Setelah ubi kayu dipanen, maka ubi kayu langsung dikirim ke pabrik. Baik

PT PAL maupun petani mitra melakukan hal tersebut. Sebagian brangkasan dari

ubi kayu di kebun PT PAL dikembalikan ke tanah dan sebagian batang digunakan

untuk bibit.

Petani mitra pada umumnya menggunakan daun ubi kayu untuk makanan

ternak. Pucuk ubi kayu biasanya sudah dipotong beberapa minggu sebelum panen,

sedangkan batang ubi kayu digunakan untuk bibit pada penanaman berikutnya.

Sebagian petani juga menjual batang ubi kayu untuk bibit. Dengan demikian

hanya sedikit sisa tanaman yang kembali ke tanah. Hal ini akan memepercepat

penurunan kesuburan tanah.

Pasca Panen di Pabrik

Sumber dan Kebutuhan Bahan Baku SPM I

Kebutuhan bahan baku PT SPM I saat ini tidak dapat dipenuhi oleh

PT PAL. Untuk memenuhi kebutuhan PT SPM I maka dibangun lapak di sentra

produksi ubi kayu. Lapak ini berfungsi untuk menampung ubi kayu yang berasal

dari petani mitra dan bukan mitra disekitar lapak, sehingga petani tidak perlu

mengeluarkan biaya trasnportasi yang besar untuk menjual hasil panennya ke

pabrik.

Hasil panen ubi kayu petani mitra sendiri hanya dapat memenuhi 22.49 %

dari total kebutuhan minimal (Lampiran 14). Berdasarkan permintaan PT SPM I,

diharapkan ubi kayu yang berasal dari petani mitra dapat memenuhi 60 % dari

total kebutuhan bahan baku minimum. Namun, sampai pada saat ini kebutuhan

bahan baku didominasi dari petani bukan mitra. Ubi kayu dari PT PAL, petani

Page 89: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

77

mitra, dan dari petani umum pada saat ini mampu memenuhi kebutuhan PT SPM

I. Namun ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang tidak dapat dipastikan

karena saat ini sudah banyak petani mengganti tanamannya dengan komoditi yang

lain seperti karet dan sawit. Untuk itu diperlukan penambahan petani mitra untuk

menjamin ketersediaan bahan baku.

Kebutuhan minimum bahan baku PT SPM I setiap hari adalah 700 ton ubi

kayu. Jika jumlah hari kerja dalam satu bulan adalah 25 hari, maka dalam satu

tahun dibutuhkan sebanyak 210 000 ton ubi kayu. Jika rata-rata produktivitas

ubi kayu adalah 22 ton/ha (produktivitas PT PAL), maka diperlukan penambahan

area penanaman seluas 5 008 ha untuk menjamin ketersediaan bahan baku dimasa

yang akan datang. Penambahan area penanaman ini bisa dicapai dengan

penambahan petani mitra.

Kurangnya bahan baku mengakibatkan PT SPM I mendirikan lapak-lapak

dibeberapa wilayah. Dengan adanya lapak diharapkan, ubi kayu dari petani yang

bukan mitra dapat diserap. Petani yang bukan anggota mitra menjadi lebih mudah

menjual ubi kayunya karena lokasi pasar menjadi lebih dekat. Bagi petani mitra,

adanya lapak juga memberikan pengaruh. Petani mitra tidak harus menjual hasil

panen ke pabrik, tetapi dapat dijual di lapak terdekat.

Lama Bahan Baku di Lapangan

Penundaan pengolahan ubi kayu dapat menurunkan kandungan pati

(Tengah at al., 1996). Menurunnya kadar pati disebabkan proses metabolisme

dalam umbi ubi kayu yang berlangsung terus sehingga perombakan

karbohidart/pati menjadi senyawa gula yang lebih sederhana tetap berlangsung,

akibatnya akan terjadi penurunan kadar pati umbi (Soeharmadi, 1990). Untuk itu

ubi kayu yang telah dipanen hendaknya langsung diolah.

Pabrik PT SPM I akan mengolah ubi kayu apabila tersedia bahan baku

sebanyak 700 ton. Pada kenyataan di lapangan, bahan baku yang dipereleh lebih

dari 700 ton. Pada musim panen, bahan baku sering ditimbun di lapangan.

Penimbunan bahan baku di lapangan diupayakan hanya sampai 3 hari untuk

menghindari busuknya ubi kayu (Tabel 15). Selain pada musim panen, penim-

Page 90: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

78

bunan ubi kayu juga dapat terjadi karena adanya ganguan mesin. Namun,

penimbunan akibat kerusakan mesin jarang terjadi.

Tabel 15. Lama Bahan Baku di Lapangan

Sumber: Data Primer

Analisis Bahan Baku

Pengukuran Kadar Aci. Pada saat dilakukan penimbangan, ubi kayu

dari dalam angkutan diambil sebagian sampel (± 5 kg). Sampel ini digunakan

untuk mengkur kadar Aci. Pengukuran kadar aci dilakukan untuk menetukan

besarnya potongan yang akan diberikan. Untuk ubi kayu yang berasal dari PT

PAL pengukuran kadar aci hanya dilakukan jika varietas yang ditanam diganti.

Kadar aci untuk PT PAL untuk varietas Kasetsart adalah 24 % sedangkan

kadar aci untuk petani bervariasi berkisar 10 - 30 %. Kadar aci ubi kayu yang

rendah disebabkan adanya pencampuran ubi kayu secara sengaja dan pemanenan

ubi kayu dengan umur panen 7 bulan. Ubi kayu dengan umur 7 bulan belum

memenuhi standar mutu karena ubi kayu yang dipanen pada umur 7 bulan

memiliki kadar pati kurang dari 19 % sedangkan kadar pati untuk Kastsart adalah

19 - 30 %. Untuk kebutuhan bahan baku industri dibutuhkan ubi kayu dengan

kadar pati tinggi (Nurdjanah, 2007). Pada umunya, ubi kayu yang dicampur

adalah ubi kayu varietas Kasetsart dengan ubi kayu varietas Thailand. Pada saat

pengamatan tidak terdapat ubi kayu yang dicampur sehingga kadar aci ubi kayu

petani cukup bagus yaitu 24 – 28 % (Lampiran 15).

No Waktu penerimaan Lama di lapangan (hari)

1 18 April 2011 2

2 19 April 2011 2

3 20 April 2011 2

4 21 April 2011 2

5 22 April 2011 3

6 23 April 2011 2

7 24 April 2011 2

8 25 April 2011 2

9 26 April 2011 2

10 27 April 2011 2

12 29 April 2011 2

13 30 April 2011 2

14 1 Mei 2011 2

15 2 Mei 2011 2

Page 91: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

79

Penentuan Rafaksi. Rafaksi adalah besarnya potongan yang diberikan

pihak pabrik terhadap bahan ubi kayu yang dibeli berdasarkan kondisi ubi kayu.

Besarnya rafaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Semakin muda umur panen,

maka rafaksi yang diberikan akan semakin besar. Dalam hal ini, yang dimaksud

panen muda adalah ubi kayu yang dipanen kurang dari 9 bulan. Semakin banyak

benda asing yang tercampur pada ubi kayu, maka semakin besar rafaksi yang

diberikan. Benda asing yang sering tercampur maupun yang sengaja dicampur

adalah bonggol ubi kayu, tanah, dan batu.

Penentuan rafaksi dilakukan pada saat ubi kayu dikeluarkan dari angkutan

panen. Rafaksi untuk ubi kayu yang berasal dari PT PAL saat ini sebesar 5 %.

Besarnya rafaksi untuk PT PAL berdasarkan kesepakatan kerja. Sedangkan

rafaksi untuk petani mitra maupun petani bukan mitra berbeda-beda. Rafaksi

untuk petani mitra dan bukan petani mitra berkisar 5 – 30 %. Rafaksi sebesar 5 %

sangat jarang terjadi karena kualitas ubi dari petani mitra dan petani sangat jarang

sama dengan kualitas ubi kayu dari PT PAL. Pada umunya kulaitas ubi kayu dari

petani mitra dan dari petani bukan mitra lebih rendah. Rafaksi 30 % juga sangat

jarang terjadi. Rafaksi 30 % hanya terjadi jika ubi kayu dipanen kurang dari

7 bulan, karena umbi kecil, banyak benda asing yang tercampur, dan jenis ubi

kayu bukan Kasetsart. Besarnya rafaksi yang umum diberikan adalah 6 - 8 %.

Page 92: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Manajemen panen dan pasca panen ubi kayu yang baik diperlukan dalam

mengatasi masalah kualitas dan kuantitas pasokan bahan baku. Masalah panen

dan pasca penen di kebun PT PAL adalah penundaan umur panen, terbatasnya

ketersediaan angkutan panen, selang waktu antara panen dan pelelesan yang

terlalu lama, pengawasan panen tidak maksimal dan kurangnya tenaga kerja.

Sedangkan masalah panen dan pasca panen di petani mitra adalah ubi kayu

dipanen terlalu muda, kondisi jalan yang buruk, dan pengawasan yang kurang

maksimal.

Penundaan umur panen sampai 18 bulan tidak meningkatkan bobot panen ubi

kayu. Semakin lama ubi kayu dibiarkan di area maka semakin besar kehilangan

hasil, mencapai 5.9 %. Kehilangan hasil di kebun petani mitra mencapai 5 % dari

total hasil panen.

Ubi kayu hasil panen dari kebun PT PAL dan petani mitra hanya mampu

memenuhi 22.49 % dari kebutuhan bahan baku minimum. Kekurangan bahan

baku dipenuhi dari pembelian umum (petani bukan mitra).

Saran

Penulis menyarankan agar: 1) pada saat pelaksanan panen sebaiknya

dilakukan pengawasan yang lebih baik agar hasil kerja yang diperoleh maksimal,

2) pemanenan ubi kayu sebaiknya dilakukan sesuai dengan umur panen, 3) ubi

yang telah dibajak sebaiknya langsung diangkut dan setelah panen langsung

dileles, 4) perlu dilakukan pelelesan untuk memperkecil kehilangan hasil, 5) perlu

dilakukan penambahan luas area ubi kayu petani mitra 5 008 ha agar kebutuhan

bahan baku PT SPM I tetap teramin dimasa yang akan datang.

Page 93: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

DAFTAR PUSTAKA

Agrica. 2007. Bensin singkong. Lembaga Pers Mahasiswa AGRICA Fakultas

Pertanian Unsoed Purwokerto, Edisi XIX/Tahun XXI September 2007.

Aswani, R. 2003. Analisis fungsi produksi usaha tani ubi kayu dan industri tepung

tapioka rakyat di Provinsi Lampung. J. Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian. Vol. 6, No. 2: 131-140.

Bank Indonesia. 2004. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (Ppuk) Budidaya Ubi Kayu.

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM. Jakarta. 32 halaman.

Barrett, D. M. dan Damardjati, D. S. 1984. Peningkatan mutu hasil ubi kayu di

Indonesia. http://www.linkpdf.com. [05 Agustus 2010].

Bigcassava. 2007. Proyek Pengembangan Budi Daya Singkong Varietas Darul

Hidayah sebagai Upaya Meningkatkan Taraf Kehidupan Ekonomi Petani,

Sekaligus Mengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel.

http://www.bigcassava.com. [01 Agustus 2010].

BIP Irian Jaya. 1995. Budidaya ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz). Balai

Informasi Pertanian Irian Jaya. Sentani – Jayapura. Agdex: 170/20.

BPP IPTEK. 2000. Ketela pohon/singkong (Manihot utilissima Pohl).

www.ristek.go.id. [01 Agustus 2010].

BPS. 2005. Luas Panen- Produktivitas- produksi tanaman ubi kayu seluruh

provinsi. www.bps.go.id. [01 Agustus 2010].

Both, R.H, dan D.W. Wholey. 1978. Cassava processing in South Asia, p 711. In

A. Ghoninard, J.H. Cook and E. J. Weber (Eds.). Cassava Harvesting and

Processing. CIAT/IDR.

Costa, Y. W. 2010. Memanfaatkan limbah ubi kayu menjadi kecap.

http://www.deptan.go.id . [15 September 2010].

Departemen Perindustrian Republik Indonesia. 2007. Pohon industri ubi kayu.

http://www.depperin.go.id. [15 September 2011].

Deptan. 2007.peluang pengembangan industri berbasis casava. Deptan.go.id

pengolahan ubi kayu.pdf. [15 September 2011].

Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan umbi‐umbian. 2007. Vademikum

Ubikayu. http://pse.litbang.deptan.go.id.pdf . [20 September 2011].

Dirjen P2HP. 2005. Kebijakan dan program pengembangan agroindustri ubi kayu.

www.agribisnis.deptan.go.id. [15 September 2010].

Page 94: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

82

Fitriyani, D. 2009. Aplikasi unit proses flotasi udara terlarut (dissolved air

flotation) pada produksi tapioka. http://www.Corporation Hydraq.html.

[05 Agustus 2010].

Hafsah, M.J. 2003. Bisnis Ubi Kayu Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

263 hal.

Isnanimurti, 2008. Ubi kayu (Manihot esculenta) sebagai bahan alternatif

pengganti bensin (bioetanol) yang ramah lingkungan.

Isnanimurti.wordpress.com. [05 Agustus 2010].

Kasim, Y. 2009. Pemanfaatan pati ubi kayu dalam berbagai industri.

http://www.iptek.net.id. [01 Agustus 2010].

Martono, B. dan Sasongko. 2007. Prospek pengembangan ubi kayu sebagai bahan

baku bioethanol. http://www.diy.go.id. [01 Agustus 2010].

Mentri Negara Riset dan Teknologi. 2009. Pengolahan pangan: tepung tapioka.

http://www.iptek.net.id. [01 Agustus 2010].

Nurdjanah, S., Susilawat, Sabatini, M. R. 2007. Prediksi kadar pati ubi kayu

(Manihot esculenta Crantz) pada berbagai umur panen dengan

menggunakan penetrometer. J. Teknologi dan Industri Hasil Pertanian.

Vol. 12, No. 2:65-73.

Onwueme, I. C. 1978. The Tropical Tuber Crops. John Wileys & Sons Ltd.

Chichester. Majalah Ilmiah Teknologi. 234 p.

Prihandana, R., K. Noerwijan, P.G. A. Nurani, D. Setyaningsih, S.Setiadi, dan

R.Hendroko. 2008. Bioetanol Ubi Kayu: Bahan Bakar Masa Depan.

Agromedia. Jakarta. 194 hal.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. 2011.

Indikator Makro Sektor Pertanian. BltnMakro. Vol. V, No. 8: 1-29.

Puspitasari, A. D. 2009. Wilayah kesesuaian untuk tanaman ubi kayu di

kabupaten lampung tengah. Http://Www.Scribd.Com. [01 Agustus 2010].

Roja, A. 2009. Ubikayu: Varietas Dan Teknologi Budidaya. Makalah. Peneliti

Madya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat. 15

halaman.

Sulaiman, Y. 2007. Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaesis guinansis

jaqc.) dan Aspek Taksasi Produksi di PT. Sentosa Mulia Bahagia, Musi

Bayuasin, Sumatera Selatan. Skripsi. Departemen Agronomi dan

Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

86 halaman.

Soeharmadi. 1990. Usaha meningkatkan daya simpan ubi segar. Litbang.go.id.

[15 September 2010].

Page 95: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

83

Sutrisno, I. 2007. Model kelayakan proyek kemitraan terpadu komoditas ubi kayu.

http://www.scribd.com. [15 September 2010].

Tengah, I G.P., Mulyani, S., Ina, P.T., Ekawati, I G.A., Utama, I. B. D. 1996.

Pengaruh penundaan pengolahan ubi kayu menjadi gaplek terhadap mutu

pelet yang dihasilkan. Majalah Ilmiah Teknologi Pertanian.

Vol. 2, No.1:21-25.

Tongglum, A., P. Suriyanapan, and R.H. Howeler. 2001. Cassava Agronomy

Research and Adoption of Improved Practices in Thailand, Major

Achievement During the Past 35 years. Proc. of the Sixth Regional

Workshop, Cassava's Potential in Asia in the 21st Century: Present

Situation and Future Research and Development Needs. Centre of Tropical

Agriculture (CIAT). Ho Chi Minch City. 228-258.

Wargiono, J., A. Hasanuddin, dan Suyamto. 2006. Teknologi Produksi Ubi kayu

Mendukung Industri Bioethanol. Puslitbangtan Bogor; 42 halaman.

Winarno, F.G. 1980. Enzim Pangan. Pusbangtepa/Food Technology Department

Centre.IPB. Bogor

Wachyar, A. 2010. Manajemen produksi tanaman. Manajemen produksi.

Wordpress.com. [15 Agustus 2010].

Page 96: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

84

LAMPIRAN

Page 97: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

85

Lampiran 1. Varietas Ubi Kayu yang Telah Dilepas

Sumber : Balitkabi Malang dalam Hafsah, 2003

No Varieta Tahun

pelepasan

Umur

(bulan)

Warna Potensi

hasil

(ton/ha)

Rasa Kadar

tepung (%)

Kadar HCN

(mg/kg)

1 Gading 7-8 Putih 15-20 Manis <45

2 Valenca 8 Putih 15-20 Manis <45

3 SPP 10-11 Putih 20-30 Pahit >100

4 Bogor 8-10 Putih 20-30 Pahit >100

5 Muara 7-10 Putih 20-30 Pahit >100

6 Adira1 1978 7-10 Kuning 22 Sedang 45 27,5

7 Adira2 1978 8-12 Kuning 21 sedang 41 124

8 Adira 4 1986 10,15-11,5 Putih 35 Agak pahit 18-22 68

9 Malang 1 1992 9-10 Putih

kekuningan

36,5 Manis 32-36 <40

10 Malang 2 1992 8-10 Kuning

muda

31,5 Manis 32-36 <40

11 Darul

hidayah

1998 8-12 Putih 102 Kenyal

seperti

ketan

25-31.5 <40

12 UJ -3 2000 8-10 Putih

kekuningan

20-35 Pahit 20-27

13 UJ- 5 2000 9-10 Putih 25-38 Pahit 19-30

14 Malng 4 2001 9 Putih 39,7

15 Malang 6 2001 9 Putih 36,4

85

Page 98: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

86

Lampiran 2. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Mandor di PT PAL

Tanggal Uraian kegiatan

Prestasi kerja

Lokasi

Jumlah

KH

yang

diawasi

(orang)

Luas

area

yang

diawasi

(ha)

Lama

kegi-

atan

(jam)

14/02/2011 Tiba di Lambang Jaya Group - - - Bandar

Lam-

pung

15/02/2011 Tiba di kantor PT PAL

Hari libur

- - - Kebun

PT PAL

16/02/2011 Melapor ke kantor PT PAL

dan orientasi kebun

(mempelajari laporan biaya

dan operasional kebun bulan

Januari)

- - - Kebun

PT PAL

17/02/2011 - Pengangkutan hasil panen 5 - 7 A20

18/02/2011 - Persiapan area penanaman

ubi kayu (bajak II).

1 3,00 4 B7

19/02/2011 - Bajak II 1 1.75 4 B7, B8

20/02/2011 Hari minggu

21/02/2011 - Tebang bibit

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

10 7 B10,

A20

22/02/2011 - Panen dan pengangkutan

ubi kayu

11 7 A20

23/02/2011 - Panen dan pengangkutan

ubi kayu hasil panen

- Semprot II herbisida

10

9

2

4

3

A20

B9

24/02/2011 - Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

- Seleksi bibit

- Semprot herbisida II

6

8

7 A26

B7

25/02/2011 - Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

- Seleksi bibit ubi kayu

6 7 B7

26/02/2011 - Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

6 1 7 B7

27/02/2011 Hari minggu

28/02/2011 - Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

- Seleksi bibit ubi kayu

6 1 7 B7 dan

B8

Page 99: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

87

Lampiran 2. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Mandor di PT PAL

(Lanjutan)

Tanggal Uraian kegiatan

Prestasi kerja

Lokasi Jumlah

KH yang

diawasi

(orang)

Luas area

yang

diawasi

(ha)

Lama

kegi-

atan

(jam)

01/03/2011 - Pengangkutan bibit

dan penanaman ubi

kayu;

- Melakukan seleksi

bibit

5 1 7 B8

02/03/2011 - Pengangkutan bibit

dan penanaman ubi

kayu

- Seleksi bibit ubi kayu

5 1 7 B8

03/03/2011 - Penanaman ubi kayu

dan penyulaman

5 2 2 B8

04/03/2011 - Panen dan Pengang-

kutan bibit dan

penanaman ubi kayu;

9 A20

05/03/2011 Hari libur

06/03/2011 Hari minggu

23/03/2011 - Semprot herbisida I 10 1.8 7 B6

24/03/2011 - Semprot herbisida I 9 2 7 B6

26/03/2011 - Semprot herbisida I B5 6 7 B5

27/03/2011 Hari minggu

Page 100: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

88

Lampiran 3. Jurnal Harian Magang sebagai Quality control (QC) PT SPM I

Tanggal Uraian kegiatan Lama

kegiatan

(jam)

Lokasi

18/04/2011 - Orientasi pabrik

- Orientasi Quality Control

8 Pabrik SPM I

19/04/2011 - mengukur pH dan losses sagu,

pengacaan tepung, mengukur

bume, mengukur kadar air

sagu, memeriksa kehalusan

dan kekerasan tepung, mem-

buat laporan harian, dan

membuat analisis bahan baku

yang akan dikirim ke

konsumen (Quality Control)

8 Pabrik SPM I

20/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

21/04/2011 - Bagian penimbangan 8 Pabrik SPM I

22/04/2011 Hari libur 8

23/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

24/04/2011 Hari minggu

25/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

26/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

27/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

28/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

29/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

30/04/2011 - Quality Control 8 Pabrik SPM I

01/05/2011 Hari minggu

Page 101: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

89

Lampiran 4. Jurnal Harian Kegiatan Magang Asisten Kepala Divisi I Kebun

PT PAL

Tanggal Uraian kegiatan

Prestasi kerja

Lokasi

Jumlah

mandor

yang

diawasi

(orang)

Luas

area

yang

diawasi

(ha)

Lama

kegi-

atan

(jam)

30/03/2011 - Kontrol perawatan pi-

ringan, perawatan ga-

wangan, panen, pemu-

pukan, kutip brondolan,

dan pembuatan jalan

pikul

9 7 Kebun

PT

PAL

31/03/2011 - Pemupukan I ubi kayu 1 2 7 B5

01/04/2011 - Pemupukan I ubi kayu 1 2 7 B5

02/04/201 - Pemupukan I ubi kayu 1 2 7 B4, B5

03/04/2011 Hari minggu

04/04/2011 - Panen sawit 5 8 C1

05/04/2011 - Panen sawit 6 8 C1

06/04/2011 - Panen sawit 6 8 C1, C2

07/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pemupukan I ubi kayu

2 1

2

7 B9,

B11

08/04/2011 Hujan (tidak ke area) 7 Kantor

09/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

3 0.5 7 B9

10/04/2011 Hari minggu

11/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

1 0.3 7 B9

12/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi

2 7 B9,

B14

13/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

1 7 B13

14/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

2 7 B14

15/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit dan

penanaman ubi kayu

- SUPERVISI

1 7 B13

Page 102: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

90

Lampiran 4. Jurnal Harian Kegiatan Magang Asisten Kepala Divisi I Kebun

PT PAL (Lanjutan)

Tanggal Uraian kegiatan

Prestasi kerja

Lokasi

Jumlah

mandor

yang

diawasi

(orang)

Luas area

yang

diawasi

(ha)

Lama

kegi-

atan

(jam)

16/04/2011 - Panen ubi kayu

- Pengangkutan bibit

dan penanaman ubi

kayu

2 7 B14

17/04/2011 Hari minggu

02/05/2011 - Pemupukan sawit 1 18.2 7 C2

03/05/2011 - Tanam LCC di

gawangan kelapa sawit

1 4 7 A1, A2,

A3, B1

04/05/2011 - Leles I 1 1.75 7 B17

05/05/2011 - Leles I dan bajak leles 1 2 7 B15, B17

06/05/2011 - Leles II dan bajak leles

07/05/2011 - Leles II dan bajak

leles.

1 2 7 B16, B17

08/05/2011 Hari minggu

09/05/2011 - Leles II dan bajak leles 1 2.5 7 B13, B15

10/05/2011 - Leles II dan bajak leles 1 2.5 7 B14, B15

11/05/2011 - Pengangkutan hasil

leles II

- Bajak panen

1 6 7 B13, B14,

B15, B16,

B2

12/05/2011 - Pupuk borak

- Panen ubi kayu.

1 7 I8, I9, I11,

I11, B2

13/05/2011 - Panen dan

pengangkutan ubi kayu

2 7 B2

14/05/2011 - Panen dan

pengangkutan ubi kayu

2 7 B2

15/05/2011 Hari minggu

17/04/2011 Hari minggu

18/05/2011 - Panen dan

pengangkutan ubi kayu

hasil panen

2 7 B2, B3

19/05/2011 - Panen dan

pengangkutan ubi kayu

2 7 B3

20/05/2011 - Panen dan

pengangkutan ubi kayu

1 7 B3

21/05/2011 - Leles I dan

pengangkutanubi kayu

hasil panen

2 7 B2, B3

22/05/2011 Hari minggu

Page 103: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

91

Lampiran 5. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Pengawas Kemitraan di

PT PAL

Tanggal Urain kegiatan

Lama

kegiatan

(jam)

Lokasi

23/05/2011 - Penjelasa kegiatan kemitraan

- Memeriksa kondisi kebun petani

mitra

9 Kantor dan

Gedung Boga

24/05/2011 - Mengikuti seminar ketenagakerjaan

PT PAL dan PT SPM I

8 Q. house

25/05/2011 - Memeriksa kebun petani mitra 9 SP3D

26/05/2011 - Bersama Surveyor memeriksa area

panen

9 SPUA dan

kantor

27/05/2011 - Kunjungan ke rumah petani mitra

dan memeriksa kondisi lapak

9 Rojo Mulyo,

lapak Bukoposo

28/05/2011 - Kunjungan ke petani mitra

(Supartan)

8 SP5D

29/05/2011 Hari minggu

30/05/2011 - Pendamping pengawas mitra 9 Kantor mitra

31/05/2011 - Mendaftarkan Priwoto sebagai

anggota mitra ke kantor notaris dan

memeriksa kebun petani mitra

9 Bandar Jaya

01/06/2011 - Memeriksa kondisi kebun Marsudi 9.5 Mataram Jaya

02/06/2011 Hari libur

03/06/2011 - Pendamping pengawas mitra 8 Kantor mitra

04/06/2011 - Kunjungan ke petani mitra (Rani)

dan memeriksa kodisi lapak

8.5 Metro Kibang,

lapak Sukadana

05/06/2011 Hari minggu

06/06/2011 - Memeriksa kondisi kebun petani

mitra dan kondisi lapak

8 Metro, lapak

Sukadana

07/06/2011 - Memriksa kondisi area panen ubi

kayu petani mitra

- Kunjungan ke rumah petani mitra

12.5 Bandar Rejo

08/06/2011 - Pendamping pengawas mitra 8 Kantor mitra

09/06/2011 - Mengembalikan sertifikat petani

yang sudah selesai bermitra

8.5 HTI (Bandar

Mataram)

10/06/2011 - Pendamping pengawas mitra 8 Kantor mitra

11/06/2011 - Pendamping pengawas mitra 8 Kantor mitra

12/06/2011 Hari minggu

13/06/2011 - Pendamping pengawas mitra 8 Kantor mitra

14/06/2011 - Perpisahan dengan kariawan mitra

dan kariawan PT PAL

8 Kantor mitra

dan kantor PT

PAL

Page 104: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

92

Lampiran 6. Jurnal Harian Kegiatan Tambahan di Kebun Kelapa Sawit

PT PAL

Tanggal Uraian Kegiatan

Prestasi kerja

Lokasi

Jumlah

KH

yang

diawasi

(orang)

Luas area

yang

diawasi

(ha)

Lama

kegi-

atan

18/02/2011 - Perawatan piringan 23 3 J12, J16

19/02/2011 - Perawatan piringan dan

dongkel anak kayu

27 5 I12 dan

I13

03/03/2011 - Pupuk dolomit 20 5 I2 dan I3

07/03/2011 - Kutip berondolan 14 7 B1

08/03/2011 - Pupuk dolomite 20 7 J1,J2,J3,

J7

09/03/2011 - Semprot gawangan sawit

dan wiping

- Pembuatan jalan pikul

Persiapan gorong-gorong

26 7 J9

Kantor

10/03/2011 - Perawatan piringan

- Sebar kompos

- Pengangkutan dan penana-

man bibit sawit

13

6

7 J3

J1 dan J2

11/03/2011 - Pengangkutan dan sebar

bibit sawit

7 J6

12/03/2011 - Sebar kompos

- Sebar bibit sawit dan pena-

naman

9 4 7 J2

13/03/2011 Hari minggu

14/03/2011 - Hujan Kantor

15/03/2011 - Belajar memancang

- Penggantian lubang

tanam dan penanaman

sawit

4 1.5 5 A1, A2

J1, J2

16/03/2011 - Belajar memancang

- Penggantian lubang tanam

dan penanaman sawit

4 1 5

2

A1, B2

J1, J2

17/03/2011 - Belajar memancang 5 2.5 7 A2, B1

18/03/2011 - Belajar memancang - 2 7 J7

19/03/2011 - Pupuk urea 14 7 25.33 F1, F2

20/03/2011 Hari minggu

21/03/2011 - Panen dan Kutip

brondolan.

11

10

7 C1, C2

22/03/2011 - Perawatan piringan 15 6 7 J6

Page 105: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

93

Lampiran 7. Sisa Luas Areal Petani Mitra PT PAL

No Nama Mitra Alamat Areal Total sisa areal (ha)

1 Liyon Buko Poso 14

2 Made Yandye Buko Poso 8

3 Nyoman Nade Buko Poso 10

4 Sujo Buko Poso 5

5 I.Wayan Suwardana Buko Poso 10

6 Abu Rosid S Brabasan 12

7 Dr. Harisno Brabasan 30

8 H. Juanda Brabasan 13

9 Jaya Bs Brabasan 15

10 Lasino Brabasan 24

11 Maraundak H Brabasan 17

12 Miswan Brabasan 0

13 Muawan Brabasan 4

14 Mujiono Brabasan 10

15 Muktar Daulay Brabasan 5

16 Pujiaman Brabasan 80

17 Sugeng Brabasan 35

18 Sugito Brabasan 13

19 Sutan Baun S Brabasan 17

20 Sutrisno Brabasan 10

21 Suyatno Brabasan 3

22 Tugiyono Brabasan 30

23 Bani Handoko Gedung Aji 27

24 Budi Yanto Gedung Aji 25

25 Hermanto Gedung Aji 5

26 I Wayan Merdana Gedung Aji -

27 Idris Gedung Aji -

28 Imam Mustopa Gedung Aji 7

29 Istanto Gedung Aji -

30 Jamaludin Gedung Aji 30

31 Ketutjarse Gedung Aji 24

32 Munawir Sugito Gedung Aji 5

33 Musafa Rahman Gedung Aji 12

34 Putu Santika Gedung Aji 25

35 Rabidi Gedung Aji 50

36 Rizal Ghifari Gedung Aji 70

37 Rohmat Soleh Gedung Aji -

38 Samsul Gedung Aji 70

Page 106: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

94

Lampiran 7. Sisa Luas Areal Petani Mitra PT PAL 31 Mei 2011 (Lanjutan)

No Nama Mitra Alamat Areal Total sisa areal (ha)

39 Sarimin Gedung Aji 37

40 Sarwadi Gedung Aji 10

41 Siti Aminah Gedung Aji 5

42 Sujarno Gedung Aji 3

43 Supendi Gedung Aji 30

44 Supriyatno Gedung Aji 55

45 Sutoyo Gedung Aji 20

46 Suyoto Gedung Aji 67

47 Wayan Sudiarte Gedung Aji 50

48 Wayan Suwarta Gedung Aji 20

49 Adi Mujito Lingk. Pabrik 3

50 Awan Lingk. Pabrik 4

51 Darlis Lingk. Pabrik -

52 Edison Lingk. Pabrik 8

53 Jimin Lingk. Pabrik 17

54 Karyono ( Sp 3d) Lingk. Pabrik 3

55 Komang Swastra Lingk. Pabrik 45

56 Kuseni Lingk. Pabrik 9

57 Maryani Lingk. Pabrik 9

58 Miskun Hadi Lingk. Pabrik 5

59 Sarwono Lingk. Pabrik 2

60 Sugeng Lingk. Pabrik -

61 Untung Sopoyono Lingk. Pabrik 25

62 Yunizar Lingk. Pabrik 3

63 Ade Nuryanto Menggala C 25

64 Andi Bizar Menggala C 13

65 Boymin Menggala C 42

66 Ciptadi Jw Menggala C 34

67 Dwi Sutanto Menggala C 9

68 Gimun Saputra Menggala C 60

69 Gusti Ketut S Menggala C -

70 Heriyanto Menggala C 1

71 I. Wayan Suastika Menggala C 1

72 Jalalludin Menggala C 25

73 Jasman Menggala C 70

75 Matjono Menggala C 14

76 Misran Menggala C 33

77 Muke Menggala C 15

Page 107: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

95

Lampiran 7. Sisa Luas Areal Petani Mitra PT PAL (Lanjutan)

No Nama Mitra Alamat Areal Total sisa areal (ha)

78 Ny Daryati Menggala C 3

79 Rudi Hartono Menggala C 53

80 Sadiyo Menggala C 70

81 Sadut Menggala C 20

82 Sarni Menggala C 20

83 Sumiati Menggala C 65

84 Sunardi Menggala C 60

85 Supangat Menggala C 90

86 Tolu Menggala C -

87 Trumit Menggala C 90

88 Yahya Sarbini Menggala C 8

89 Jumino Menggala C 10

90 Agustri Saputro Oki -

91 I Made Tarip Oki 18

92 Iskandar Oki 40

93 Jauhari Oki 29

94 M.Dhopir Oki 11

95 Purno Susanto Oki 15

96 Rumanto Oki 50

97 Siswo Supeno Oki -

98 Sonny Imawan Oki 12

99 Sugiyono(Sp) Oki 20

100 Sulisdianto Oki 29

101 Suroto Oki 35

102 Suyamtoyoga Ardi Oki 26

103 Thomson Oki 128

104 Tri Suwarso Oki 300

105 Tugimin Oki 26

106 Wahyu Purnomo Oki -

107 Yusri Perwadi Oki 17

108 M.Habib Anshori Oki 25

109 Heriyanto(Spua) Simpang Pematang 6

110 Karyono (B. Aji) Simpang Pematang 3

111 Muktawadik Simpang Pematang 10

112 Sariaman Simpang Pematang -

113 Sarno Simpang Pematang 7

114 Sopian Simpang Pematang -

115 Sujarwo Simpang Pematang -

116 Susanto Simpang Pematang 20

Page 108: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

96

Lampiran 7. Sisa Luas Areal Petani Mitra PT PAL (Lanjutan)

No Nama Mitra Alamat Areal Total sisa areal (ha)

117 Suyadi Simpang Pematang 10

118 Yan Ishar Simpang Pematang -

119 Yusuf Simpang Pematang 3

120 Agung Maksum Talang Gunung -

121 Ali Mulyana Talang Gunung 35

122 Bayu Sukamto Talang Gunung 28

123 Budi S Talang Gunung 17

124 Darlis Dkk Talang Gunung 4

125 Eka Putra Talang Gunung 9

126 Gilik Rohim Talang Gunung 17

127 H. Tumid Talang Gunung 9

128 M. Ady Saeputera Talang Gunung 30

129 Sarmin Talang Gunung -

130 Sugiono Talang Gunung 20

131 Sujudi Talang Gunung 18

132 Sukarmin Ready Talang Gunung 97

133 Sukrin Talang Gunung 10

134 Suparto Talang Gunung -

135 Suyatno Talang Gunung 8

136 Wiwit /Wiji Lestari Talang Gunung 104

137 Jumino Talang Gunung 10

138 Karnadi Talang Gunung 10

139 Yuliantoro Talang Gunung 30

Total 3 292

Sumber : PT PAL (Diolah). .

\

Page 109: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

97

Lampiran 8. Curah Hujan dan Hari Hujan di Kebun PT PAL Tahun 2006 - 2010

Bulan 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata/bulan

HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH

Januari 12 292.00 18 400.00 15 450.30 11 264.50 14 253.50 14 332.06

Februari 10 244.00 9 258.00 7 191.50 13 399.50 18 406.00 11 299.80

Maret 13 24.00 15 315.00 13 267.50 15 403.00 21 408.00 15 283.50

April 11 29.00 13 244.50 11 289.10 8 282.00 11 230.00 11 214.92

Mei 11 20.00 7 93.50 7 68.00 2 158.00 10 218.50 7 111.60

Juni 7 121.00 7 47.00 5 128.50 3 175.00 15 805.00 7 255.30

Juli 5 173.00 9 166.50 2 52.00 3 36.00 22 663.00 8 218.10

Agustus 0 0.00 3 16.00 8 211.50 2 67.00 16 460.00 6 150.90

September 0 0.00 3 61.50 2 134.00 2 52.00 5 58.00 2 61.10

Oktober 1 60.00 6 281.00 11 174.00 13 162.00 12 209.00 9 177.20

November 3 50.00 7 354.00 11 207.00 14 253.00 8 201.00 9 213.00

Desember 15 296.00 10 196.50 16 339.50 12 359.00 11 228.00 13 283.80 Sumber : Data PT PAL (Diolah)

Keterangan : berdasarkan klasifikasi Schmidth-Ferguson maka tipe iklim di sekitar PT PAL termasuk ke dalam klasifikasi iklim B dengan bulan

basah 7 - 9 bulan.

HH (Hari Hujan)

CH (Curah Hujan)

97

Page 110: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

98

Lampiran 9. Struktur Organisasi PT PAL

98

Page 111: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

99

Lampiran 10. Struktur Organisasi PT SPM I

99

Page 112: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

100

Lampiran 11. Skema Pengolahan Ubi Kayu PT SPM I

1) Penimbangan 2). Pengukuran Kadar Aci

3) Pembongkaran 4) Penampungan Bahan Baku

5) Pengangkutan ke Dalam hopper 6) Ubi Kayu Dalam Hopper

Page 113: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

101

7) Washing 8) Penyortiran dan Pemotongan Bonggol

9) Chopper dan Rassper 10) Tanky Final

11) Extractor 12) Centrifuge

Page 114: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

102

13) Pengangkutan ke oven 14) Pengeringan (oven)

15.a) Bagging Ukuran 25 dan 50 Kg 15.b) Bagging Ukuran Jumbo (800 kg)

16) Pengacaan 17) Pelabelan

Page 115: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

103

18) Gudang Penyimpanan

Page 116: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

104

Lampiran 12. Debet Order Ubi Kayu PT PAL

Cabut Rp…………………

Angkutan Rp…………...

Tanda Terima

BE :………………….Kg

B. Bruto :………………….Kg

B. Kendaraan :…………………..Kg

Netto :………………….Kg

Peman :………………….

No. Petak :………………….

Luas :…………………..Ha

Pematang

Sopir Mandor Penimbang

…………. ………….. …………….

Page 117: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

105

Lampiran 13. Upah panen pada Petani Mitra

No Lokasi Upah panen ton/ha(Rp)

1 Gedung Boga 60 000

2 SP3D 60 000

3 SPUA 80 000

4 Rojo Mulio 75 000

5 SP5A 60 000

6 Bandar Jaya 40 000

7 Mataram Jaya 40 000

8 Metro Kibang 45 000

9 Bandar Rejo 40 000

10 Bandar Sakti 40 000

11 Bandar Mataram 60 000

12 Bandar Mataram 50 000

13 OKI 60 000

14 Palembang 60 000

15 Menggala 65 000 Sumber: Data Primer

Page 118: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

106

Lampiran 14. Pemasukan Ubi Kayu Petani Mitr

Sumber : Data Mitra (Diolah)

No Tanggal Lingkungan

pabrik (kg)

OKI

(kg)

SP Pema-

tang (kg)

Brabasan

A (kg)

TL Gunung

(kg)

Lapak

unit 4 (kg)

Lapak Buko-

poso (kg)

Menggala

C (kg)

Total

(kg)

1 23 Mei 2011 12.140 9.660 - 14.010 35.430 59.120 62.120 - 192.480

2 24 Mei 2011 2.840 4.300 - 21.320 38.620 44.830 51.970 - 163.880

3 25 Mei 2011 - 24.640 2.330 22.430 - 31.620 33.270 - 114.290

4 26 Mei 2011 4.460 - - - - 44.800 48.530 - 97.790

5 27 Mei 2011 4.600 14.710 - 12.670 10.970 57.160 55.740 - 155.850

6 28 Mei 2011 20.620 5.170 - 21.720 28.040 35.850 54.590 - 165.990

7 29 Mei 2011 9.820 16.820 - 13.800 34.400 42.190 34.790 - 151.820

8 30 Mei 2011 16.550 18.370 - 20.660 41.310 62.820 34.120 11.020 204.850

9 31 Mei 2011 16.140 23.140 5.120 21.610 23.640 24.620 40.920 8.520 163.710

10 1 Juni 2011 28.780 22.370 6.260 12.920 6.100 38.160 61.380 9.090 185.060

11 2 juni 2011 12.460 16.350 - 11.690 13.090 24.920 38.410 5.330 122.250

12 3 Juni 2011 16.660 14.000 - - - 29.900 20.760 5.340 86.660

13 4 Juni 2011 6.020 - 7.210 - 25.360 79.980 9.330 127.900

14 5 Juni 2011 27.310 18.790 - 13.980 - 44.880 79.600 4.260 188.820

15 6 Juni 2011 9.390 16.810 - 18.130 11.400 31.880 65.910 - 153.520

16 7 Juni 2011 - 9.660 - 11.690 20.220 44.960 61.540 11.250 159.320

17 8 Juni 2011 - - - 32.510 7.070 26.790 48.980 13.780 129.130

18 9 Juni 2011 8.610 4.180 - 23.640 11.720 54.320 30.590 19.030 152.090

19 10 Juni 2011 9.750 10.400 - 10.040 11.930 37.600 55.150 26.580 161.450

20 11 Juni 2011 10.450 - 31.610 7.560 65.140 85.730 9.850 210.340

21 12 Juni 2011 16.530 10.140 - 31.460 11.830 60.380 64.530 13.740 208.610

22 13 Juni 2011 21.780 11.470 4.240 12.540 8.050 57.370 40.509 11.320 167.279

Rata-rata 157.143

106

Page 119: MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN UBI KAYU Manihot … · pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil ... Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan . terhadap. lama penyimpanan ubi

107

Lampiran 15. Kadar Aci pada Ubi Kayu yang Dibeli PT SPM I

No Kendaraan Kadar aci (%) 1 BE 9384 EO 24 2 BE 9275 BJ 25 3 BE 4685 JR 27 4 BE 9553 T 24 5 BE 9454 FD 25 6 BE 8522 RG 26 7 BE 4457 CG 25 8 BE 9551 BK 25 9 BE 9247 N 27 10 BE 9892 GF 21 11 BE 9645 BW 25 12 BE 9156 TD 26 13 BE 9317 BU 28 14 BE 9044 TE 26 15 BE 8662 AJ 25 16 BE 9420 TC 26 17 BE 9832 TB 27 18 BE 9583 JA 25 19 BE 9526 FA 24 20 BE 4094 AL 25

Rata-rata 25.3 Sumber: Data Primer