Panen Dan Pasca Panen

24
PERIODE PANEN KRITERIA PANEN CARA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN PENYIMPANAN HASIL

Transcript of Panen Dan Pasca Panen

Page 1: Panen Dan Pasca Panen

PERIODE PANENKRITERIA PANENCARA PANENPENANGANAN PASCA PANENPENYIMPANAN HASIL

Page 2: Panen Dan Pasca Panen

Merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman tapi awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.

Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur tataniaga, sampai berada di tangan konsumen.

Panjang-pendeknya jalur tataniaga tersebut menentukan tindakan panen dan pasca panen.

Page 3: Panen Dan Pasca Panen

Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik: hortikutura

Hortikutura: sayuran, buah, dan tanaman hias

Kualitas produk hortikultura: ketepatan waktu panen

Waktu panen yang tepat: saat masak fisiologis

Page 4: Panen Dan Pasca Panen

Kualitas produk hortikultura setelah dipanen: tidak bisa dinaikkan, hanya bisa dipertahankan

Pada saat dipanen: kualitasnya harus maksimal, dengan penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk waktu yang lama

Indikator/penanda yang dapat digunakan untuk penentuan waktu panen yang tepat: kenampakan visual, indikator fisik, analisis kimiawi, indikator fisiologis, komputasi

Page 5: Panen Dan Pasca Panen

KRITERIA HASIL PANEN YANG BAIK :

1. Menentukan waktu panen yang tepat : Yaitu menentukan “kematangan” yang tepat dan saat

panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara,yaitu :

- Cara visual / penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,ukuran, perubahan bagian

tanaman seperti daun mengering dan lain-lain - Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak,

umbi keras, buah mudah dipetik dan lain-lain.

Page 6: Panen Dan Pasca Panen

Paling banyak dipergunakan, baik pada komoditas buah maupun sayuran

Dasarnya: perubahan warna, ukuran, dan lain-lain

Sifatnya sangat subyektif, keterbatasan dari indra penglihatan manusia

Sering salah: pemanenan dilakukan terlalu muda/awal atau terlalu tua/sudah lewat panen

Page 7: Panen Dan Pasca Panen

Sering digunakan, khususnya pada beberapa komoditas buah

Indikatornya: mudah tidaknya buah dilepaskan dari tangkai buah, uji ketegaran buah (penetrometer)

Uji ketegaran buah lebih obyektif, karena dapat dikuantitatifkan

Prinsip: buah ditusuk dengan suatu alat, besarnya tekanan yang diperlukan untuk menusuk buah menunjukkan ketegaran buah

Semakin besar tekanan yang diperlukan: buah semakin tegar, proses pengisian buah sudah maksimal/masak fisiologis dan siap dipanen

Page 8: Panen Dan Pasca Panen

Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal), lebih banyak dipergunakan pada komoditas buah

Indikator pengamatan: kandungan zat padat terlarut, kandungan asam, kandungan pati, kandungan gula

Metode analisis kimia lebih obyektif dari pada visual, karena terukur

Dasarnya: terjadinya perubahan biokimia selama proses pemasakan buah

Perubahan yang sering terjadi: pati menjadi gula, menurunnya kadar asam, meningkatnya zat padat terlarut

Page 9: Panen Dan Pasca Panen

Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman (derajad hari) mulai dari penanaman sampai masak fisiologis

Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu lingkungan dengan pertumbuhan tanaman

Dapat diterapkan baik pada komoditas buah maupun sayuran

Page 10: Panen Dan Pasca Panen

Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualitas produk

Produk yang dipanen tidak tepat waktu: kuantitas dan kualitasnya menurun

Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kuantitas hasil, pada banyak komoditas buah menyebabkan proses pematangan tidak sempurna sehingga kadar asam justru meningkat (buah terasa masam)

Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas menurun dengan cepat saat disimpan, rentan terhadap pembusukkan, pada beberapa komoditas sayuran menyebabkan kandungan serat kasarnya meningkat, tidak renyah lagi

Page 11: Panen Dan Pasca Panen

Pemanenan: secara manual menggunakan tangan maupun mekanisasi

Cara panen yang dipilih ditentukan oleh: ketersediaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman

Yang perlu diperhatikan saat panen: sedapat mungkin menghindarkan komoditas dari kerusakan fisik (seperti memar, luka, lecet, dll)

Adanya kerusakan fisik pada komoditas: memacu pembusukkan, memacu transpirasi dan respirasi (cepat layu dan menurun kualitasnya), menginduksi serangan hama/penyakit pasca panen

Page 12: Panen Dan Pasca Panen

Dalam suatu usaha pertanian (bisnis) cara-cara panen yang dipilihperlu diperhitungankan, disesuaikan dengan kecepatan atau waktu yang diperlukan (sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang rendah.

Untuk menetukan waktu panen mana atau kombinasi cara mana yang sesuai untuk menentukan kematangan suatu komoditas, kita harus mengetahui proses pertumbuhan dan kematangan dari bagian tanaman yang akan dipanen.

Page 13: Panen Dan Pasca Panen

1. Lakukan persiapan panen dengan baik . Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, tempat penampungan hasil dan wadah- wadah panen, serta pemanen yang terampil dan tidak ceroboh.

2. Pada pemanenan, hindari kerusakan mekanis dengan melakukan panen secara hati-hati. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu yang sesuai. Misal tomat dan cabai dipetik dengan tangan,

3. Memperhatikan bagian tanaman yang dipanen.Gunakan tempat / wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil

panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panenterlalu tinggi.

4. Hindari tindakan kasar pada pewadahan dan usahakan tidak terlalu banyak melakukan pemindahan wadah. Pada tomat, hindari memar atau lecet dari buahkarena terjatuh, terjadi gesekan atau tekanan antar buah atau antar buah dengan

wadah. Meletakan buah dengan hati-hati, tidak dengan cara dilempar-lempar.

5. Sedapat mungkin pada waktu panen pisahkan buah atau umbi yang baik dari buah

atau umbi yang luka, memar atau yang kena penyakit atau hama, agar kerusakan tersebut tidak menulari buah atau umbi yang sehat

Page 14: Panen Dan Pasca Panen

Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat

Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dalam keadaan segar sehingga perlu penanganan pasca panen yang ekstra supaya tetap segar

Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kuantitas

Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas

Page 15: Panen Dan Pasca Panen

Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup

Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi

Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas

Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu pembusukkan

Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura setelah dipanen

Page 16: Panen Dan Pasca Panen

Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi lebih rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekati suhu ruang simpan

Pencucian: membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang masih melekat

Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan pada permukaan komoditas

Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk

Sortasi mutu/grading menurut ukuran Pengepakan/pengemasan

Page 17: Panen Dan Pasca Panen

Pengeringan (drying) bertujuan mengurangi kadar air dari komoditas. Pada biji-bijian pengeringan dilakukan sampai kadar air

tertentu agar dapat disimpan lama.

Pendinginan pendahuluan (precooling) untuk buah-buahan dan sayuran buah. Buah setelah dipanen segera disimpan di tempat yang

dingin/sejuk, tidak terkena sinar matahari, agar panas yang terbawa dari kebun dapat segera didinginkan dan mengurangi penguapan,

sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama.

Page 18: Panen Dan Pasca Panen

Pengikatan (bunching) dilakukan pada sayuran daun, umbi akar (wortel) dan pada buah yang bertangkai seperti rambutan, lengkeng dll. Pengikatan dilakukan untuk memudahkan penanganan dan mengurangi kerusakan.

Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat tanah untuk membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran. Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa.

Pembersihan ( cleaning, trimming) yaitu membersihkan dari kotoran atau benda asing lain, mengambil bagian-bagian yang tidak dikehendaki seperti daun, tangkai atau akar yang tidak dikehendaki.

Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena

hama atau penyakit agar tidak menular pada yang sehat.

Page 19: Panen Dan Pasca Panen

Merupakan unit penanganan yang efisien Merupakan unit penyimpanan yang mudah

disimpan dalam gudang Melindungi dari kerusakan mekanik

maupun kehilangan kadar air Menjaga kebersihan barang selama

pengiriman Mengefisienkan proses pengiriman Menarik perhatian konsumen

Page 20: Panen Dan Pasca Panen

Skala kecil: kemasan plastik ,kardus dll

Skala besar: peti, anyaman bambu (keranjang), kotak, krat, dll

Yang perlu diperhatikan dari alat pengemas: keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara

Page 21: Panen Dan Pasca Panen

Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyakit gudang

Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi dan respirasi)

Kelembaban udara ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi)

Komposisi udara ruang simpan (untuk menghambat laju respirasi)

Page 22: Panen Dan Pasca Panen

Domestik: pasar tradisional dan non tradisional

Ekspor

Page 23: Panen Dan Pasca Panen
Page 24: Panen Dan Pasca Panen