MANAJEMEN OPERASIONAL
-
Upload
zufri-hasrudy-siregar -
Category
Documents
-
view
901 -
download
9
Transcript of MANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL
Teknologi Industri Kecil dan MenengahAnalisa jaringan kerja
PERT : Project Evaluation & Review TechniqueCPM : Critical Path Method
Oleh
Zufri Hasrudy Siregar, M.Eng
PROGRAM PASCA SARJANAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADAMAGISTER SISTEM TEKNIK (MST)Sekretariat : Jl. Teknika Utara Barek Kampus UGM Yogyakarta 55281Tahun 2008
ANALISA JARINGAN (NETWORK ANALYSIS)
PERT : Project Evaluation & Review Technique
CPM : Critical Path Method
Merupakan dua metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan dalam Management Science.
Mempunyai tujuan yang sama.
Meskipun kedua teknik tersebut banyak kesamaan, tetapi mereka dikembangkan secara independent, pada
saat dan oleh orang/tim yang berbeda.
Kedua teknik tersebut digunakan secara khusus untuk situasi-situasi dimana manajer : bertanggung jawab dalam
perencanaan; penjadwalan dan pengontrolan proyek-proyek besar, yang melibatkan banyak aktivitas yang
dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai macam keahlian.
PERT : Pertama kali dikembangkan pada 1958, pada perencanaan, pengontrolan dan
pengembangan rudal Polaris (ballistic missile submarine)
CPM : Dikembangan pada 1957, saat perusahaan konsultan Remington Rond
UNIVAC diminta oleh perusahaan kimia Du Pont Corp., Wilmington,
Delaware, untuk membuat metoda penjadwalan dalam pekerjaan konstruksi,
pemeliharaan dan ‘shut down’ suatu unit proses (chemical process plants).
Kegiatan yang perlu Network analysis :
1. Proyek yang kompleks, banyak aktivitas yang saling bergantung/berkaitan
2. Proyek yang besar, menggunakan banyak personalia, tenaga kerja, juga perlu banyak material, equipment,
waktu dan uang
3. Proyek yang rumit, membutuhkan koordinasi antara beberapa pejabat dan departemen
4. Proyek yang ketat: harus diselesaikan dalam waktu yang tepat, dengan biaya terbatas.
Keuntungan : 1. Koordinasi dan control sesuai rencana
2. Penjadwalan aktivitas sesuai dengan urutan pekerjaan
3. Identifikasi aktivitas yang mungkin menyebabkan kelambatan
KERANGKA KERJA ANALISA JARINGAN
Sebuah proyek dipandang sebagai sebuah grup kerja/operasi yang dikerjakan dengan urut-urutan tertentu
agar tujuan dari proyek tersebut dapat tercapai.
Tiap-tiap pekerjaan / operasi ( dactivity / aktivitas) → makan waktu dan biaya.
Event/ kejadian /peristiwa , symbol :
Suatu jaringan dimulai dari event (kejadian) awal dan diakhiri dengan event akhir (selesainya proyek).
Waktu
Kegiatan semu : dummy activity, symbol :
Tidak perlu waktu, biaya maupun fasilitas. Berguna untuk membatasi mulainya kegiatan, lebih tepat
sebagai pemberitahuan berpindahnya satu event ke event lain.
Dalam membuat jaringan perlu informasi :
1. Kegiatan yang mendahului kegiatan lain
2. Kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama
3. Kegiatan yang mengikuti suatu kegiatan lain
Aturan : Tidak ada aktivitas yang bisa mulai dari suatu event sebelum semua aktivitas yang menuju event tsb
selesai
Hanya ada satu event awal dan satu event akhir
Jalur/ lintasan (path) dari project → urut-urutan aktivitas yang saling berhubungan.
Contoh : membangun rumah
rumahdesain
AAktivitas
bahan-bahanmembeli
BAktivitasrumahmembangun
CAktivitas
Jalur/lintasan Proyek : A → B → C
Contoh :
I II III
A dan B mulai bersama-sama I I
C mulai setelah A selesai Mulai setelah A dan B selesai I
D mulai setelah B selesai Mulai setelah A dan B selesai II
E mulai setelah C dan D selesai I I
LANGKAH-LANGKAH PENJADWALAN (SCHEDULING) :
1. Spesifikasikan semua jenis pekerjaan/ aktivitas yang ada dalam proyek.
Daftar aktivitas yang lengkap dan akurat merupakan sebuah langkah kunci yang sangat penting dalam proses
penjadwalan.
Contoh : Penjadwalan dan daftar aktivitas untuk perawatan alat dalam pabrik
Aktivitas Uraian Aktivitas yang mendahuluiPendingin no.1
A Pengeluaran bundle pipa shell UB Pemeriksaan shell AC Pembersihan bundle pipa AD Pemasangan kembali bundle B,CP Test pendinginan D,E
Pendinginan no. 2E Test tekanan UQ Pemasangan kembali pipa setelah testing E
Inlet bawahF Pembersihan dan perbaikan UR Pemasangan kembali F
Penukar panasH Pengeluaran bundle pipa dari shell GK Pemeriksaan shell HL Pembersihan bundle-bundle pipa HM Pemasangan kembali bundle pipa K,LS Test dan pemasangan pipa M,N
Aneka
1 42 3
Event -1 Event -2 Event -3 Event -4
U Persiapan sebelum pekerjaan dimulai -G Regenerasi katalis UN Test pipa tambahan GT Pembersihan setelah semua pekerjaan selesai P,Q,R,S
2. Konstruksikan sebuah jaringan yang menghubungkan semua aktivitas tersebut.
3. Estimasikan waktu untuk setiap aktivitas dalam jaringan
4. Konstruksikan sebuah jaringan yang menghubungkan semua aktivitas tersebut.
ESTIMASI WAKTU AKTIVITAS DALAM PERT / CPM
Setelah jaringan proyek terkontruksi, langkah berikutnya adalah mendapatkan informasi mengenai waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap aktivitas.
→ info ini perlu untuk mengestimasi waktu total penyelesaian proyek.
Untuk CPM (umumnya digunakan pada proyek konstruksi):
Waktu estimasi tunggal (satu nilai) yang deterministik ditentukan untuk tiap-tiap aktivitas.
Untuk PERT (untuk proyek yang mempunyai ketidak pastian waktu penyelesaian masing-masing aktivitas):
Ada 3 estimasi waktu diterapkan:
1. OPTIMISTIC: waktu minimum untuk menyelesaikan suatu aktivitas, seperti terjadi jika semua pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana.
2. MOST LIKELY: waktu NORMAL untuk menyelesaikan suatu aktivitas, waktu yang paling sering
dijumpai untuk aktivitas-aktivitas yang sama.
3. PESIMISTIC: waktu maksimum untuk menyelesaikan suatu aktivitas; sebagai hasil jika semua aktivitas
tidak berjalan sesuai rencana.
Waktu penyelesaian yang diharapkan (expected time, te) untuk suatu aktivitas ?
→ Dihitung berdasarkan waktu optimistic, most likely dan pessimistic
Asumsi : 1. Waktu aktivitas terdistribusi mengikuti distribusi beta .
5
9
8
7
6A
21
E
F
G
T
R
B
3 C
4
*
Q
P
#
U
D
L
N
S
11
14
12
H
K
10
13
M
15
2. Waktu aktivitas (expeted time) ≈ 1/6 (range waktu yang mungkin).
Time
a = optimistic time
b = pessimistic time
m = most likely time ≈ ‘modal time’
Contoh: waktu untuk tiap-tiap aktivitas dalam maintenance peralatan di pabrik
Aktivitas
Estimasi waktuStarting &
Ending nodes(i,j)
ExpectedActivity time
(te)
Variance ( te2)
Optimis(a)
Mostlikely (m)
Pesimis(b)
A 14 16 18 (2,3) 16 0.4444B 13.8 16.1 17.9 (3,4) 16 0.467C 7 8 9 (3,5) 8 0.1111
D 4.8 5.8 8 (5,7) 8 0.284
E 15 16 17 (2,6) 16 0.1111
F 35 40 45 (2,8) 40 2.777
G 21 24.5 25 (2,9) 24 0.4444
H 13 16 19 (9,10) 16 1
K 15 16 17 (10,11) 16 0.1111
L 23 24 25 (10,12) 24 0.1111
M 6 8 10 (12,13) 80 0.444
N 3 4 5 (9,13) 4 0.1111
P 4.7 5.8 8 (7,14) 6 0.3025
Q 1.15 2.1 2.5 (6,14) 2 0.05062
R 5.8 7.8 11 (8,14) 8 0.7511
S 15.5 16 16.5 (13.14) 16 0.02778
T 7 8 9 (14,15) 8 0.1111
U 22 24 26 (1-2) 24 0.4444
Pertanyaan: Dari lintasan-lintasan yang mungkin pada jaringan diatas, manakah lintasan (jalur/ path) yang paling
menentukan terselenggaranya proyek tersebut ?
Probability
Uni modal beta distribution
a te mb
Expected activity timete = 1/6 [a+4m+b}
Variance of the activity
time: te2 = 2
6
ab
Jalur yang paling menentukan djalur kritis (critical path)
Jalur kritis → jalur yang membutuhkan waktu paling lama (jadi jalur yang mengontrol) dalam penyelesaian
proyek.
JALUR / LINTASAN KRITIS (CRITICAL PATH)
Lintasan kritis adalah sebuah lintasan yang menunjukkan waktu tercepat (minimum time requirement)
untuk menyelesaikan seluruh proyek.
Waktu tercepat ≈ lintasan waktu terpanjang yang ada dalam jaringan (untuk menyelesaikan proyek)
Untuk proyek maintenance peralalatan dalam pabrik, maka dapat dihitung waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masing-masing jalur:
Jalur Waktu, jam
UABODPT 106
UACDPT 98
UEAPT 84
UEQT 60
UFRT 80
UGNST 76
UGHLMST 120
UGHKOMST 112
Waktu yang terpanjang adalah jalur UGHLMST , yang memerlukan waktu 120 hari, dan merupakan jalur kritis
(critical path).
Contoh:
→ Critical path untuk proyek diatas: A → C → E
Lihat untuk jalur A → C → E: 19 minggu
B → D → E = 17 minggu)
The CRITICAL PATH : the longest time path route through the network
Istilah yang diperlukan untuk menentukan lintasan kritis:
1. EARLIEST START TIME (ES) : waktu paling awal sebuah aktivitas dapat dimulai, tanpa melanggar
hubungan-hubungan dalam jaringan sebelumnya.
2. EARLIEST FINISH TIME (EF) : waktu paling awal sebuah aktivitas dapat diselesaikan.
A2
1
4 minggu
expected activity time
5 minggu
6 minggu
C
D9 minggu
5
E
4
3B
3 minggu
Jalur kritis
3. LATEST START TIME (LS) : waktu paling lambat sebuah aktivitas dapat dimulai, tanpa menunda
keseluruhan proyek
4. LATEST FINISH TIME (LF) : waktu paling lambat sebuah aktivitas dapat diselesaikan, tanpa menunda
seluruh proyek.
Contoh untuk jaringan diatas :
Event TE (earliest) TL (latest) S = TL -TE
1 0 0 0
2 4 4 0
3 3 5 2
4 10 10 0
5 19 19 0
S = slack time = lamanya penundaan yang dapat ditoleransi tanpa menunda seluruh proyek.
EF = ES + te ; te = expected activity time
Sedangkan untuk perawatan alat di pabrik :
untuk menghitung ES dan EF, semua aktivitas yang ada dalam jaringan dibuat FORWARD PASS
(dilompatkan ke depan) melalui jaringan, dimulai dari node awal (node asal) sampai node tujuan
EARLIST START TIME (ES) RULE:
“ES untuk suatu aktivitas meninggalkan suatu node = EF yang terbesar dari semua aktivitas yang masuk ke
node tersebut”
Hubungan antara LATEST START (LS) dan LATEST FINISH (LF)
LS = LF –te ; te = expected activity time
LATEST FINISH TIME (LF) RULE:
“LF untuk suatu aktivitas yang masuk suatu node = LS yang terkecil dari semua aktivitas yang meninggalkan node
tersebut”
A 21
te = 3.17
ES
0
aktivitas
EF3.17
U 21
te = 24
ES
0
aktivitas
EF24
Contoh:
Contoh jaringan aktivitas perawatan alat di pabrik :
1. Expected activity time untuk setiap aktivitas
Expected activity time
B
3
E
8.3413.67C
6.67
8.34
8.84
8.34
LSE
22.01
LSC
LFB
15.51
LFB = LSC (karena LSC < LSE)
5
9
8
7
6A16
21
E16
F40
G24
T8
R8
B16
3 C8
4
*
Q2
P36
#
U24
D6
L24
N4
S16
11
14
12
H16
K16
10
13
M8
15
A
3
C
1616B
8
54
62
54
LSC
70
LSB
LFA
70
LFA = LSB (karena LSB < LSC)
2. Jaringan dengan EARLIEST START (ES) dan EARLIEST FINISH (EF)
Perhatikan jaringan yang dilingkari:
3. Jaringan dengan LATEST START (LS) dan LATEST FINISH (LF)
Untuk menghitung LS dan LF, dibuat BACKWARD PASS (dilompatkan ke belakang) melalui jaringan,
dimulai dari node paling akhir (last node) sampai ke node awal.
LF untuk node akhir di- assign = EF-node akhir yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya (perhitungan ES
dan EF)
Perhatikan jaringan yang dilingkari:
LFB = LFC (karena LFC < LFE )
4
C
C
D
LFC
22.01
LSD
LSG
25.68G
LFC = LSD (karena LSD < LSG)
3
B
LFB8.34
8.84
LSC
E
8.34
LSE
8
H
IJ
EFF
35.18ESJ
EFI
34.68F
7G
EF
8.34
33.18
ESI
I33.18EFG 35.18
ESJ = EFI (karena EFI > EFF)ESI = EFH (karena EFH > EFG)
A 2
5
B
987
6
1 3
EF
0
E
ES 4
5.173.17
22.0136.18
8.343.17 8.34 13.67
F
G
8.34
D33.18
H
JI22.01
22.01
30.0130.01
7.50
6.67
19.67
8.0035.18
1.0029.5134.68
3.17 33.18
5
987
6
EFES 4
F
G
33.18
30.01
33.18 35.18 36.18
LS = LF - te
35.18
2.00
33.18
8.00
7.50
15.51
15.01 19.67
15.51
3.17
1.00
D33.18
H
JI
A
2B
1 30
E0 5.173.17
LF
3.17 6.67
LS
8.343.17
8.343.17
8.348.343.17
perhatikan jaringan yang dilingkari:
Setelah ES, EF,LS dan LF dari semua aktivitas dalam jaringan ditentukan, selanjutnya di-evaluasi “ slack time”
dari tiap-tiap aktivitas:
Slack = LS – ES
= LF – EF
(slack = jumlah waktu “bebas” suatu aktivitas)
a) Berdasarkan analisa jaringan yang telah dibuat untuk perawatan alat di pabrik , maka dapat dihitung TE, TL
dan slack time untuk tiap event.
Event TE TLSlack
time
Aktivitas pada jalur
kritis
1 0 0 0 Ya
2 24 24 0 Ya
3 40 54 14 Tidak
4 56 70 14 Tidak
5 56 70 14 Tidak
6 40 76 36 Tidak
7 62 76 14 Tidak
8 64 104 40 Tidak
9 48 48 0 Ya
10 64 64 0 Ya
11 80 88 8 Tidak
12 88 88 0 Ya
13 96 96 0 Ya
14 112 112 0 Ya
15 120 120 0 Ya
Aktivitas B : (3,4) memiliki ‘slack time’ 14 hari, apa artinya ?
→ Aktivitas B dapat ditunda max. 14 hari, tanpa menunda seluruh proyek
(120 hari).
Aktivitas U,G,H,L,M,S,T memiliki ‘slack time’ = 0 hari
→ Aktivitas-aktivitas tersebut tidak boleh tertunda pelaksanaannya.
→ Penundaaan pada aktivitas-aktivitas ini akan menunda waktu penyelesaian
seluruh proyek.
Aktivitas-aktivitas dengan ‘slack time’ = 0 d activity)(critical
”KRITISAKTIVITAS“
Jadi jalur kritis jaringan diatas adalah:
U → G → H → L → M → S → T
Jalur kritis pada perawatan alat di pabrik.
Karena aktivitas pada jalur kritis menentukan waktu penyelesaian proyek yang diharapkan (expected project
completion time), variasi waktu untuk setiap aktivitas dalam jalur kritis menyebabkan variasi dalam waktu
penyelesaian proyek.
Jika waktu yang tersedia untuk maintenance adalah 123 hari, apakah pabrik cukup confident dapat
menyelesaikan maintenance tersebut dalam waktu ≤ 123 hari ?
PERT assumptions:
Waktu untuk tiap-tiap aktivitas independent satu dengan yang lain; terdistribusi beta.
Waktu total penyelesaian proyek terdistribusi normal (central limit theorem)
Te = tU + tG + tH+ tL + tM+ tS + tT = 120 hari ← expected completion time
Variance,2 = U2 + G2 + H2 + L2 + M2 + S2 + T2
= 1,618
2 = 1,27 hari
Probabilitas (waktu penyelesaian T = 123 hari) = P (T ≤ 123 )
= probabilitas (Z ≤
diharapkananpenyelesaian waktupenyelesai.tutarget wak
)
= probabilitas ( Z ≤
TeT
= probabilitas (Z ≤ 27,1
120123
)
= probabilitas (Z ≤ 2,36) = 0.99
rujuk ke kurva distribusi normal pada buku-buku statistic
Kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu ≤ 123 hari, adalah 99 %
CRITICAL PATH METHOD (CPM)
PERT CPM
Waktu: 3 estimasi waktu
Asumsi : biaya berubah sesuai dengan waktu
Ketidak pastian tinggi
Biaya dan waktu
2 estimasi waktu dan biaya :
- normal
- cepat
H16
9
21
G24
T8
U24
L24
S16
14
1210
13
M8
15
Tujuan : Mendapatkan waktu penyelesaian proyek sesingkat-singkatnya dengan kenaikan biaya yang kecil
terhadap biaya normal.
Dalam CPM untuk setiap aktivitas diperkirakan:
perkiraan waktu : - normal
- cepat
- Perkiraaan biaya untuk waktu normal
- Biaya percepatan masing-masing aktivitas.
Alternatives percepatan :
a. menambah jam kerja
b. menambah hari kerja
c. kerja lembur hanya untuk pekerjaan tertentu
d. Menambah pekerja
CPM : 1. Biaya langsung : - upah pekerja
- sewa alat
- biaya untuk membayar bunga dan angsuran
2. Overhead cost: hampir tidak tergantung waktu
Selain waktu, maka biaya juga diperhitungkan dalam metode ini, ada dua komponen yang harus diketahui dalam
metode ini :
1.Waktu normal dan biayanya
2.Waktu dipercepat dan biaya jika dipercepat.
twaktu.cepaalwaktu.norm
albiaya.normtBiaya.cepaslopeCost
Contoh perhitungan dengan CPM :
AktivitasWaktu Biaya.10-6 Cost
SlopeNormal Cepat Normal Cepat
A 0-1 4 3 100 200 100
B 0-2 7 5 280 520 120
C 0-3 3 2 50 100 50
D 1-2 5 3 200 360 80
E 3-2 2 2 160 160 0
F 1-4 10 8 230 350 60
G 2-4 7 5 200 480 140
H 3-4 2 1 100 200 100
Ditanyakan : a.Waktu tercepat proyek selesai, jika biayanya $ 1700. 106
b. Biaya minimum supaya proyek selesai dalam TE cepat
Jawab: a) Jaringan proyek :
JalurWaktu
Normal CepatAF 14 11
ADG 16 11BG 14 10CH 5 3
CEG 12 9
Biaya tersedia $ 1700 106
Percepatan pada jalur kritis : A : 4 → 3
G : 7 → 5
Aktivitas Waktu Biaya 106A 3 200B 7 280C 3 50D 5 200E 2 160F 10 230G 5 480H 2 100
Σ = 1700Hasil:
AF (0-1-4) 13 minggu
BG (0-2-4) 12 minggu
CH (0-3-4) 5 minggu
ADG (0-1-2-4) 13 minggu
CEG (0-3-2-4) 10 mingu
Waktu tercepat bila biaya yang tersedia $ 1700 .106 adalah 13 minggu.
b. Proyek diselesaikan dalam TEc (11 minggu)
AF A: 4 → 3 ADG D : 5 → 3 BG B : 7 → 6
F :10 → 8 G : 7 → 5
Aktivitas Waktu Biaya 106
A 3 200B 6 400C 3 50D 3 360
Jalur kritis
3
42
A4 (3)
F
E2(2)
D5 (3)
G7(5)0
1
C3(2)H2(1)
F10(8)
E 2 160F 8 350G 5 480H 2 100
Σ= 2100 Biaya minimum
Biaya minimum $ 2100. 106, agar proyek selesai dalam 11 minggu.