Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan...

154

Transcript of Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan...

Page 1: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal
Page 2: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Vol. 01 No. 01 Juli-Desember 2015 ISSN 2460-3678

T A D B I R

DAFTAR ISI

Analisis Strategi Manajemen Pengawas Pendidikan DalamMeningkatkan Kinerja Guru SMP Al-Washliyah 01 KecamatanMedan Area Kota Medan.Suhandi, Amiruddin Siahaan.......................................................................1-16

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat KerjaGuru di Madrasah Tsnawiyah Negeri II MedanKhairul Anam, Candra Wijaya...................................................................17-33

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMPNahdlatul Ulama MedanAsril Saad, Fachruddin ................................................................................34-50

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah MarihatBandarSiti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay.......................................51-68

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan MutuLulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan JohorMuhammad Iqbal, Syafaruddin ................................................................69-85

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era GlobalVilllageRahmat Hidayat...........................................................................................86-103

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan TenagaAdministratif di MTs Al-Washliyah KolamZainuddin, Fachruddin............................................................................104-119

Manajemen Kepala Madrasah dalam MeningkatkanEfektiftivitas Kinerja Guru di MDA Al-Washliyah 40 MedanIndah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan ...................120-134

Page 3: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan MadrasahInom.............................................................................................................135-152

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah DaulahBukhari Muslim Nasution ......................................................................153-167

Page 4: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 17-33ISSN 2460-3678

17

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN SEMANGATKERJA GURU DI MADRASAH TSNAWIYAH NEGERI II MEDAN

Khairul Anam1 Candra Wijaya2

ABSTRAKTujuan penulisan ini untuk mengungkap hubungan antara motivasi kerjadengan semangat kerja di madrasah tsanawiyuah negeri II medan. Jenispenelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif deskriftif.Maka penelitian ini menggunakan statistik sebagai pengelohan data yangdikumpulkan melalui instrument pengumpulan data penelitian. Dalampenelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi kerja danvariabel terikat adalah semangat kerja guru. Yang menjadi populasi dalampenelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh guru yang ada di MTsNII Medan, yang terdiri dari 83 orang guru. Teknik analisis data adalahkegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenisresponden, mendeskripsikan data, mencari tingkat kecenderunganvariabel penelitian, menguji persyaratan analisis. Setelah dilakukan hasilpengolahan dan analisis data penelitian, maka dapat dikemukakanbeberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Motivasi kerja di MTsN II Medanberdasarkan uji kecenderungan berada pada rata-rata 72%. Hal ini berartibahwa tergolong kategori sedang. 2) Semangat kerja guru di MTsN IIMedan berdasarkan uji kecenderungan berada pada rata-rata beradapada rata-rata 70%. Hal ini berarti tergolong kategori sedang. Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi kerja di MTsN IIMedan dengan semangat kerja guru sebesar 0,308 yang tergolong padakategori hubungan rendah. Melalui analisis regresi motivasi kerjamemberikan sumbangan yang signifikan terhadap semangat kerja guru diMTsN II Medan, dengan kontribusi kerja guru sebesar 9,49 % dan sebesar90,51% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitianini.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Semangat Kerja

PENDAHULUAN

Dewasa ini berbicara tentang pendidikan adalah salah satu yangterpenting di masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahteramemiliki jiwa yang bermoral tinggi mempunyai pengetahuan yang luas

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 5: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

18

untuk mengembangkan SDM yang ada, ketersediaan sumber dayamanusia yang berkualitas di masa depan dalam penguasaan ilmupengetahuan dan tehnologi membutuhkan penyelenggaraan pendidikanyang bermutu pada setiap jenjang pendidikan itu sendiri. Di dalampendidikan Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalahsumberdaya yang penting, karena kegiatan dalam hal mengajar,mengawasi, menjaga mutu dan meningkatkan kualitas belajar mengajar diembankankan kepada pendidik dan tenaga pendidik, guru juga sebagaitumpuan bagi murid dan khususnya sekolah, Jika kinerja gurunya baikmaka akan bertambah baiklah sekolah tersebut, baik dalam halpembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan nasional, dan akanmenimbulkan nilai-nilai yang positip dalam aspek kecerdasan, berakhlakmulia mempunyai karakter yang memuaskan. berupa kompetensi dansumberdaya manusia yang bisa menghadapi masa depan.

Pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasilpembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukanpenelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidikpada perguruan tinggi. Hal tersebut tidak dapat disangkal karenalembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. sebagai besarwaktu guru ada di sekolah,

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling pentingdalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru seringdijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolahguru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuanpendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilanpenyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalammempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar.Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasilpendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dansemangat kerjanya.

Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 BAB XI pasal 39,disebutkan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasilpembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Guru adalahpendidik yang bertugas disatuan pendidikan dasar dan menengah.

Page 6: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

19

Sebagai seorang pendidik, guru mempunyai tugas pokok sebagaimanadalam Undang-undang No 14 tahun 2005 pasal 35 : Merencanakanpembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, sertamenilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, Meningkatkan danmengembangkan kualifikasi akademik, bertindak obyektif dan tidakdeskriminatif menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukumdan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, memelihara danmemupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Keberhasilan pendidikan di Sekolah sangatlah ditentukan olehkinerja guru. Seorang guru yang mempunyai kinerja tinggi, seharusnyamempunyai sikap positif terhadap pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, sikap tersebut misalnya disiplin dan suka bekerja dengansungguh-sungguh. Akan tetapi pada kenyataannya.

hasil observasi awal ditemukan masih ada guru yang seringterlambat datang, jam pelajaran kosong dengan tanpa tugas, guru yangkurang persiapan dalam mengajar dan jarang mengikuti kegiatan yangdapat menunjang kualitas kinerjanya. Pada observasi ini juga, didapatibahwa kepemimpinan kepala madrasah adalah kepemimpinan yangharmonis, karena sering memotivasi para guru yang mengajar di sekolahtersebut. Seyogyanya jika motivasi sering diberikan kepada guru makaakan bertambah semangatlah guru tersebut dalam dalam melaksanakatufoksinya kemudian akan menghasilkan kinerja yang baik. Hal inididukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mudana (Mudana,2013) yang meneliti tentang Korelasi antara Disiplin, Motivasi, danSemangat Kerja Guru dengan Kemampuan Mengajarkan BahasaIndonesia di Kelas XI SMAN Se kota Denpasar dengan tujuan penelitianuntuk mengetahui hubungan disiplin, motivasi dan semangat kerja gurudengan kemampuan mengajarkan bahasa Indonesia pada SMA Negerisekota Denpasar. Dari hasil analisis data, diperoleh beberapa temuanyaitu; (1) terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin kerja gurudengan kemampuan guru mengajarkan bahasa Indonesia dengankontribusi 35,0%; (2) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasikerja guru dengan kemampuan guru mengajarkan bahasa Indonesiadengan kontribusi sebesar 36,5%; (3) terdapat hubungan yang signifikanantara semangat kerja guru dengan kemampuan guru mengajarkanbahasa Indonesia dengan kontribusi sebesar 41,8%. Kesimpulan dari

Page 7: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

20

penelitian ini disiplin, motivasi dan semangat kerja guru berhubunganpositif dengan kemampuan mengajarkan bahasa Indonesia pada SMANegeri sekota Denpasar dengan kontribusi 57,5%.

Dengan adanya masalah tersebut peneliti tertarik untukmengadakan penelitian dengan judul: Hubungan Antara Motivasi KerjaDengan Semangat Kerja Guru Di Madrasah Tsnawiyah Negeri Ii Medan.

KAJIAN TEORIA. Motivasai Kerja

1. Pengertian Motivasi

Pengertian motivasi banyak sekali, bahkan sudah umum menyebutdengan “,motif” untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu.Apa motifnya si badu itu membuat kekacauan, apa motifnya Pak jalumemberikan insentif kepada para pembantunya, dan begitu seterusnya,kalau demikian, apa yang dimaksud dengan motif. Kata motif, diartikandebagai daya upaya yang medorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan dalamsubjek untuk melakukan aktivita-kativitas tertentu demi mencapai suatutujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intren(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapatmenjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untukmencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. (Sardiaman, 2011)

Menurut Santrock dalam sardiaman (2011) menyebutkan motivasiadalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan prilaku.Artinya prilaku yang termotivasi adalah prilaku yang penuh denganenergi, terarah dan bertahan lama. Sedangkan menurut Purwanto dalamMardianto (2012) menyebutkan motivasi adalah segala sesuatu yangmendororng seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.

Menurut Donald dalam Mardianto (2012) menyebutkan bahwamotivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandaidengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadapadanya tujuan. Ada tiga elemen penting dari pendapat Donald Mardianto(2012) tersebut: 1) Motivasi mengali terjadinya perubahan energi padasetiap individu. 2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa ”feeling”afeksi seseorang. 3) Motivasi diransang karena adanya tujuan.

Dari ketiga elemen tersebut, maka motivasi dapat di katakan sesuatuyang komplek. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai usaha untuk

Page 8: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

21

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang ingin dan maumelaksanakan sesuatu. (Winansih, 2009)

Ada beberpa pertanyaan pokok dalam kaitan dengan motivasi,yaitu: (1) apa yang menjadi penggerak kekuatan perilaku manusia, (2) apayang mengarahkan atau jaringan prilaku manusia, dan (3) bagaimanaprilaku terpelihara atau berkelanjutan, di tegaskan lebih lanjut bahwakerangka konsep di atas mengantarkan kepada pemahaman perilakukinerja individu. Kekuatan yang menggerakkan individu manusiamelakukan sesuatu dengan cara tertentu kepada kekuatan lingkungansering cepat bertindak dengan daya penggarak. Kemudian ada maksuddari orientasi sasaran atas setiap individu; perilaku di arahkan menujusesuatu. Sedangkan jawaban ketiga cara memandang motivasi berisikansatu sistem orientasi, karaena itu bahwa ada kekuatan dalam individu danmereka mengarahkan linkungan yang umpan baliknya kepada individulain untuk memperkuat intensitas dorongan mereka dan arah kekuatansehingga ada tindakan dan mengarahkan ulang usaha mereka. (Susmainidan Rifa’i, 2013:107)

Dari beberapa pendapat tentang motivasi di atas dapat di pahamimotivasi adalah dorongan berupa energi untuk berbuat sesuatu didalammemenuhi kebutuhan yang ditandai denga munculnya feeling.

Syafaruddin dan Asrul (2013) menjelaskan seorang wirausaha harusmemahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenalmotivasi diri sendiri sehingga menghasilkan prilaku positif yangmembuahkan output/hasil kerja meningkat yang pada ahirnya tujuan yangditetapkan tercapai. Dikalangan para praktisi manajemen telah lama diketahui bahwa masalah motivasi bukanlah masalah yang mudah, baikmemahami apalagi menerapkannya. karena berbagai alasan danpertimbangan. Akan tetapi yang jelas bahwa dengan motivasi yang tepatpara individu bawahan atau pengikut akan terdorong untuk berbuatsemaksimal mungkin dalam melaksanakan pekerjaannya. Inilah intipekerjaan seorang guru sebenarnya, selain memahami kondisi yang adadilingkungannya, iapun harus memahami perlakuan motivasi apa yangtepat bagi para pengikut sehingga kinerja dapat meningkat.

Suatu hal penting dalam motivasi yang perlu di perhatikan baginseorang guru yaitu model motivasi yang mengkaitkan anatar imbalan danprestasi, model tersebut didasari atas berbagai model motivasi yang

Page 9: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

22

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-kelebihan dari modelyang ada oleh para ilmuan di gabungkan menjadi suatu model. MenurutSiagian dalam Syafaruddin dan Asrul (2013) tampaknya ada kesepakatandi antara para pakar, bahwa model tersebut ialah apa yang tercakupdidalam teori yang mengkaitkan imbalan dengan pretasi kerja seorangkariawan. Model ini menggambarkan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi berbagai faktor, baik bersifat internal maupun eksternalsebagai berikut:

a) Faktor Internal

Dalam paktor internal ada dua kebutuhan atau motif yang perludiketahui yaitu: (1) fisiologis, kebutuhan fissiologis merupakan kebutuhandasar manusia berupa; sandang, pangan dan papan, kebutuhan inimerupakan kebutuhan yang paling mendasar bahwa seorang yangmemilih guru pertama kali adalah dorongan oleh kebutuhan dasar yangmenjadi tuntutan hidupnya. Tinggal bagaimana tuntutan tuntutankualitas dari kebutuhan tersebut terpenuhi, karena masing-masingindividu berbeda dalam memenuhi dasar itu. (2) psikologis, selain tututanfisiologis, seorang guu juga perlu mengenal kebutuhan pisikologis yangmenjadi sebab meningkatnya prestasi individu setelah terpenuhi akankebutuhan fisiologis maka seseorang akan menuntut akan kebutuhanyang lain dalam hal ini kebutuhan psiologis seperti; kebutuhan akankasih sayang, kebutuhan mempertahankan diri, dan kebutuhanmemperkuat diri.

Dari kebutuhan-kebutuhan diatas dapat dipahami bahwa setiaporang pasti membutuhakan hal-hal itu, sehingga dapat memotivasidirinya sendiri dan orang lain untuk bertindak.

b) Faktor Eksternal

Adapun faktor-faktor yang dikendalikan melalui pengaruh yangdipunyai oleh sesorang guru yang berupa imbalan-imbalan sebagaiberikut : gaji, kondisi kerja, penghargaan jenjang karir, tanggung jawab.

Bahwa seorang pekerja termotivasi untuk bekerja lebih baiktergantung dari faktor yang di kendalikan oleh sesorang pemimpinperusaan atau interaksi positif antar dua faktor tersebut yang padaumumna menghasilkan tingkat motivasi yang tinggi.(Winasih, 2009)

Page 10: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

23

2. Teori Motivasi

Tingkah laku manusia selalu timbul oleh adanya kebutuhan yangmendorong ke arah suatu tujuan tertentu. Kebutuhan yang mendorongperbuatan kearah tujuan tertentu adalah motivasi. manusia merupakanmahluk sosial yang memiliki kebutuhan, perasaan, pikiran dan motivasi.setiap manusia dalam melaksanakan suatu kegiatan pada dasarnya didorong oleh motivasi. adanya berbagai kebutuhan akan menimbulkanmotivasi seseorang untuk berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.Orang mau bekerja keras dengan harapan dapat memenuhi kebutuhandan keinginan dari hasil pekerjaannya.(Handoko,2000)

Motivasi skunder memegang peranan penting bagi kehidupanmanusia. Para ahli membagi motivasi skunder menurut Maslow dalamHasibuan (2010) menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhanuntuk: a. Memperoleh rasa aman, b. Memperoleh kasih sayang dankebersamaan, c. Memperoleh penghargaan, d. Pemenuhan diri atauaktualisasi diri.

Maslow dalam Handoko (2000) menyatakan bahwa kebutuhan dankepuasan manusia bersifat jamak yaitu kebutuhan psikologis dan biologisberupa material. Maslow dalam Handoko, (2000:39) menggolongkanadanya lima tingkat kebutuhan manusia. Adapun lima tingkat kebutuhanmanusia yang mendorong manusia untuk bekerja menurut Maslowadalah:

a. Kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization)Kebutuhan aktualisasi diri dipenuhi dengan menggunakan

kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untukmencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulitdicapai orang lain.

b. Kebutuhan akan penghargaan diri/status (Esteem needs)Merupakan kebutuhan akan pengakuan serta penghargaan prestise

dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya prestise timbulkarena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian.

c. Kebutuhan akan cinta (love) atau Afiliasi (Social needs)Kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan sosial misalnya berteman,

mencintai serta diterima dalam pergaulan lingkungan kerjanya. Manusiapada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak seorangpunmanusia ingin hidup menyendiri. Kebutuhan ini terdiri dari : 1)

Page 11: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

24

Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di tempat ia bekerja. 2)Kebutuhan akan perasaan dihormati. Karena manusia merasa dirinyapenting. Serendah rendahnya pendidikan dan kedudukan seseorang tetapmerasa dirinya penting. 3) Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidaksanggup menyenangi kegagalan. Kemajuan di segala bidang merupakankeinginan dan kebutuhan yang menjadi idaman setiap orang. 4)Kebutuhan akan perasaan ikut serta. Setiap karyawan akan merasa senangjika diikutkan dalam berbagai kegiatan dan mengemukakan saran ataupendapat pada pimpinan.

d. Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan (Safety needs)Jika kebutuhan psikologis sudah sedikit terpenuhi maka kebutuhan

ini dapat menjadi motivasi. Kebutuhan ini merupakan rasa aman darikecelakaan dan keselamatan dalam melaksankan pekerjaan. Kebutuhanini mengarah pada bentuk kebutuhan akan keamanan dan keselamatanjiwa di tempat kerja pada saat mengerjakan pekerjaan pada waktu jamjam tertentu.

e. Kebutuhan fisik (Physiological needs)Kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang diperlukan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup seseorang seperti sandang,pangan, papan. Organisasi membantu individu dengan menyediakan gajiyang baik, keuntungan serta kondisi kerja untuk memuaskankebutuhannya.

Dalam hal ini mengemukakan bahwa motivasi dapat dibagi duabagian, yaitu: a) Motivasi intrinsik ialah dorongan yang berasal daridalam dirinya. Misalnya guru termotivasi mengajar karena inginmeningkatkan keprofesionalitasnya dalam mengajar. Guru mengajarbukan karena dorongan orang lain. b) Morivasi edstrinsik ialah doronganyang timbul karena pengaruh lingkungan. Misalnya guru mengajarkarena takut dengan kepala sekolah (Handoko, 2003)

Jadi dapat di pahami guru sebagai salah seorang pelaksana kegiatanpendidikan di sekolah sangat diperlukan. Sebab tidak jarang ditemukanguru yang kurang memiliki gairah dalam melakukan tugasnya, yangakhirnya mengakibatkan keberhasilan tujuan pendidikan yang ingindicapai kurang memuaskan. Motivasi kerja merupakan salah satu faktoryang turut menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruhmotivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak

Page 12: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

25

intensitas motivasi yang diberikan. Perbedaan motivasi kerja bagi seorangguru bisanya tercermin dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasiyang dicapainya. Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu proses yangdilakukan untuk menggerakkan guru agar prilaku mereka dapatdiarahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan.

B. Semangat Kerja Guru1. Semanagat Kerja Guru

Semangat kerja digunakan untuk menggambarkan suasanakeseluruhan yang dirasakan para guru dalam sekolah. Apabila gurumerasa bergairah, bahagia, optimis, nyaman, tidak ada penekanan,mempunya rasa cinta terhadap pendidikan. Memiliki loyalitas yangtinggi, dalam melaksanakan tugas-tugas yang di embannya untuktercapainya suatu pendidikan. menggambarkan bahwa guru tersebutmempunyai semangat kerja tinggi dan jika guru suka membantah,menyakiti hati, kelihatan tidak tenang maka guru tersebut mempunyaisemangat kerja rendah.

Dengan kata lain semangat kerja juga bahwa individu ataupunkelompok dapat bekerjasama secara menyeluruh, seperti halnya Westradalam Hasibuan, (2010) menyatakan bahwa semangat kerja adalah sikapdari individu ataupun sekelompok orang terhadap kesukarelaannyauntuk bekerjasama agar dapat mencurahkan kemampuannya secaramenyeluruh.

Didalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan bagi seorangguru perlu kekompakan antara satu sama lain dengan kesukarelaan yangdimiliki oleh perindividu agar terjalin bekerjasama yang baik sehinggamenumbuhkan semangat kerja guru.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dilihat bahwa di dalamdunia pendidik Semangat kerja menggambarkan perasaan berhubungandengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, yang dimaksud dengansemangat kerja adalah kemampuan atau kemauan setiap individu atausekelompok orang untuk saling bekerjasama dengan giat dan disiplinserta penuh rasa tanggung jawab disertai kesukarelaan dan kesediaannyauntuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi untuk mengetahui tinggi rendahnya semangat kerja guru suatuorganisasi adalah melalui presensi, kerjasama, tanggung jawab,

Page 13: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

26

kegairahan dan hubungan yang untuk memahami pengertian diataspenjelasannya sebagai berikut:

a. Presensi. Presensi merupakan kehadiran karyawan yangberkenaan dengan tugas dan kewajibannya.

b. Kerjasama. Kerjasama adalah sikap dari individu atausekelompok untuk saling membantu atau menginformasikanagar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh.Kerjasama dapat menimbulkan dampak positif apabila dilakukan

c. Tanggung Jawab. Tanggung jawab merupakan suatu kewajibanuntuk melaksanakan suatu tugas dan untuk apa seseorang dapatdipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan tugas yangdiserahkan.

d. Kegairahan Kerja Setiap karyawan yang memiliki kesenanganyang mendalam (minat) terhadap pekerjaan yang dipercayakankepadanya, pada umumnya memiliki semangat kerja yang positifatau tinggi.

e. Hubungan yang Harmonis Pergaulan antara pimpinan dankaryawan yang dipimpin sangat besar pengaruhnya terhadapsemangat kerja. Pimpinan yang memperlakukan karyawan secaramanusiawi, dengan sikap saling menghormati, salingmenghargai, saling mempercayai dan salings menerima satusama lain, baik selama melakukan pekerjaan maupun di luar jamkerja akan menimbulkan rasa senang yang dapat meningkatkansemangat kerja.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Didalam melaksanakan aktivitas kerjanya maka sangat perludiketahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerjatersebut. Sebagaimana Westra menyatakan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi semangat kerja adalah sebagai berikut :

a. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan, yaituadanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkanantara pimpinan dan bawahan sehingga dapat bekerjasamauntuk mencapai tujuan organisasi.

b. Kepuasan para karyawan pada tugas dan pekerjaannya, yaituadanya rasa percaya diri para karyawan untuk menyelesaikan

Page 14: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

27

tugas dan kewajibannya secara sungguh-sungguh dansemaksimal mungkin demi tercapainya tujuan organisasi.

c. Terdapatnya sesuatu suasana dan iklim kerja yang bersahabatdengan anggotaanggota lain dalam organisasi, yaitu tercapainyasuatu kondisi yang dapat memberikan semangat kerja danmendukung terselesainya tugas dan pekerjaannya dengan rasasenang kondisi semacam ini akan tercipta jika hubungan kerjaterjalin semestinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sertahal dan kewajibannya masing-masing.

d. Adanya tingkat kepuasan ekonomi sebagai imbalan untuk jerihpayahnya. Yaitu adanya upah yang sesuai dengan pekerjaanyang diberikan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dannyaman yang mampu memenuhi kebutuhannya secara layak.

e. Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungandari organisasi, Yaitu adanya perlindungan kerja dan jaminankeselamatan pada setiap kecelakaan yang terjadi pada karyawansaat dia menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehinggakaryawan merasa aman dan dalam menyelesaikan pekerjaannya

f. Adanya lingkungan fisik suatu kantor yaitu adanya suatu kondisifisik dimana karyawan melaksanakan tugas dan kewajiban sertamempengaruhi dirinya dalam memberikan tugas yang diberikankepadanya. (Hasibuan, 2010)

Demikian juga semangat kerja guru perlu adanya didalam individutertanam sebuah minat kecintaan terhadap pekerjaannya. Dalam hal iniNawawi, dalam Bapadal menyatakan bahwa, faktor yang mempengaruhisemangat kerja guru adalah minat atau perhatian terhadap pekerjaan,upah atau gaji, status sosial berdasarkan jabatan, tujuan yang mulia danpengabdian, Suasana lingkungan kerja, dan hubungan manusiawi,Beberapa faktor lain yang mempengaruhi semangat kerja . (Bafadal, 2004)

Dalam hal ini juga faktor-faktor yang mempengaruhi semangatkerja guru, kesempatan untuk mendapatkan kemajuan, lingkungan kerja,rekan bekerja yang baik, dan gaji atau pendapatan, yang memadai sesuaikebutuhan individunya masing-masing.

Lain halnya, menurut Zainun dalam Handayaningrat (2000:36)menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggirendahnya semangat kerja guru dalam suatu organisasi yaitu :

Page 15: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

28

komunikasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja, partisipasi, motivasi dankepemimpinan.

Suatu kerjasama yang efektif dalam suatu organisasi dilakukandengan cara yang lebih bersifat membina, mendorong dan membersemangat maka pimpinan harus mengarahkan usaha-usahanya kepadaterciptanya semangat yang menimbulkan kinerja yang optimal. Semangatadalah sesuatu kondisi kewajiwaan batin individu maupun kelompok,berpola dalam reaksi mental-emosional penuh kesungguhan, disiplin,daya juang, keberanian, keteguhan bukan saja dalam suasana normalmelainkan juga abnormal dalam menyelesaikan suatu tugas gunamencapai tujuan-tujuan. Beberapa elemen yang membuat kerjasama yangefektif. 1) Kesediaan para karyawan untuk bekerja secara bersama-samadengan teman sekerja maupun dengan atasan mereka untuk mencapaitujuan bersama, 2) Kesetiaan untuk saling membantu diantara teman-teman sekerja sehubungan dengan tugasnya 3) Disiplin. Dalammelaksanakan pekerjaan, sangat dituntut adanya kemauan dari para guruuntuk dapat bekerjasama, karena dengan adanya kemauan yang kerasdari masing-masing guru dan untuk bekerjasama maka pekerjaan yangakan dilakukan dapat terselesaikan dengan cepat dan lebih baik.(Handayaningrat,2000)

Bagian yang menumbuhkan semangat yang tinggi yakni : 1) Rasatanggung jawab dan disiplin kerja yang tinggi; 2) Rahasia jabatandipegang teguh; 3) Membela kepentingan organisasi; 4) Mengutamakankepentingan organisasi; 5) Rasa solidaritas dengan semangat kerjasamayang tinggi; serta 6) Penghormatan dan kepercayaan terhadap atasan.(Handayaningrat, 2000). Selain itu disebutkan pula beberapa ciri darisemangat kerja yang tinggi diantaranya kecuali dalam hal-hal tertentutidak pernah absen, hampir tidak perbnah terlambat, jarang meninggalkantugas, produktivitas kerja tinggi. Sebaliknya staf dengan semangat yangrendah memiliki frekuensi absen tinggi, angka keterlambatan tinggi,meninggalkan tugas secara terus-menerus, produktivitas rendah

Sutedja dalam Handayaningrat (2000) menyatakan, Seorang anggotastaf dikatakan memiliki semangat yang tinggi apabila merasa puasterhadap pekerjaannya, memiliki rasa tanggung jawab dan antusiasmedan sebaliknya tingginya absensi, datang sering terlambat, sukamenghindari tanggung jawab menunjukkan semangat yang rendah

Page 16: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

29

Semangat kerja menurut Sastrohardiy dalam Supriadi (2005:45)semangat kerja atau moral kerja adalah suatu kondisi rohaniah, atauperilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yangmenimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untukbekerja lebih giat dan konsekuensi dalam mencapai tujuan yang telahditetapkan perusahaan.

Maka dengan itu semangat kerja antusiasme merupakan semangat,minat yang dimiliki seorang guru serta memberikan perhatian yang tulusdan kegembiraan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga tujuan yangtelah ditetapkan dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan harapan.Oleh sebab itu antusiasme merupakan suatu hal yang harus dimiliki olehguru dalam melaksanakan kewajibannya. Dapat disimpulkan bahwaantusiasme merupakan semangat, minat yang dimiliki seorang guru sertamemberikan perhatian yang tulus dan kegembiraan dalam melaksanakanpekerjaan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai denganbaik dan sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu antusiasme merupakansuatu hal yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakankewajibannya.

METODOLOGI PENELITIANA. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTsN II Medan. Dengan guru sebagaisubjek penelitian

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuantitatif deskriptif. Metode ini berupaya untukmenggambarkan ada tidaknya hubungan dari variabel satu (variabelterikat) terhadap variabel yang lain (variabel bebas). Maka penelitian inimenggunakan statistik sebagai pengelohan data yang dikumpulkanmelalui instrument pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian iniyang menjadi variabel terikat adalah semangat kerja guru.

1. Independent Variabel (Variabel Bebas): Motivasi Kerja (Variabel X)2. Dependent Variabel (Variabel Terikat) : Semangat Kerja Guru

(Variabel Y)

Page 17: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

30

C. Populasi dan Sampling

Populasi adalah anggota kelompok manusia, binatang, peristiwaatau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencanamenjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. (Sukardi,2007:53)

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Yang menjadipopulasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh guruyang ada di MTsN II Medan, yang terdiri dari 83 orang guru.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikuntomengatakan bahwa: Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yangditeliti. Arikunto berpendapat bahwa : “Apabila subjeknya kurang dari100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakanpenelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya lebih besar, maka dapatdiambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. (Arikunto, 2006:131)

Sampel penelitian ini adalah sampel total karena jumlah populasinyakurang dari 100 yaitu sebanyak 83 orang sehingga semua populasidigunakan sampel. Dalam hal ini penulis mengambil jumlah sampeladalah 83 orang yaitu penelitian populasi, karena subjeknya kurang dari100 dan sekaligus menjadi responden dalam penelitian ini.

D. Uji Coba Instrumen1. Validitas

Uji coba kesahihan (validitas) butir instrumen dilaksanakan untukmengetahui tingkat ketepatan instrumen yang dilaksanakan. Untukmengetahui validitas suatu butir angket dalam penelitian ini digunakanrumus Korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi 5%.

2. Reliabilitas

Instrumen juga dilakukan untuk mengetahui tingkat reliabilitas(keterandalan) instrumen penelitian. Instrument yang sudah dapatdipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercayajuga. reliabilitas instrumen ini dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.

E. Teknik Analisa DataTeknik analisis data adalah kegiatan mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mendeskripsikan data, mencaritingkat kecenderungan variabel penelitian, menguji persyaratan analisis.

Page 18: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

31

1. Uji Deskripsi Data

Terlebih dahulu, data yang diperoleh harus dicari nila rata-ratahitung (Mean), nilai tengah (Median), nilai yang sering muncul (Modus),dan simpanga baku atau standar deviasi. (Jaya dan Ardat, 2013)= jumlah responden/sampel

2. Uji Persayaratan Analisisa. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel yang terpilihbenar-benar dari populasi yang berdistribusikan normal atau sebaliknya.Untuk mengetahui normalitas data, dapat dilakukan uji normalitasdengan rumus Lilliefors

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Xmemiliki hubungan linier dengan variabel Y. Persamaan regresinyaadalah Ŷ = + .

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data kelompokpopulasi yang diperoleh memiliki variansi yang homogen atau tidak.Pengujian Homogenitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumusbartlett.

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:Ha = Terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik

kepala madrasah dengan efektivitas kerja guru di MTs Negeri Kisaran.Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi

akademik kepala madrasah dengan efektivitas kerja guru di MTs NegeriKisaran.

PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarhubungan antara motivasi kerja dengan semangat kerja guru di MTsN IIMedan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yangpositif antara motivasi kerja dengan semangat kerja guru.

Page 19: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Semangat Kerja Guru di Madrasah TsnawiyahNegeri II Medan

32

Adapun besar koefisien korelasi antara motivasi kerja dengansemangat kerja guru sebesar 0,308 yang termasuk kategori tingkathubungan rendah. Hubungan tersebut diperoleh melalui uji persamaanregresi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dengan semangatkerja guru masih perlu peningkatan yang lebih efektif.

Bahwasanya motivasi itu memberi semangat, arah, dan kegigihanprilaku. Artinya prilaku yang termotivasi adalah prilaku yang penuhdengan energi, terarah dan bertahan lama. Sehingga membuat kinerjanyalebih terarah dan penuh dengan semangat yang kuat dalam halmenjalankan proses belajar mengajar disekolah.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat ataudorongan dan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi karyasebagai pendorong semangat kerja. Menurut As’ad dalam Sardiaman,(2011) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat ataudorongan kerja. Dengan demikian, motivasi yang ada pada seseorangmerupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilakuguna mencapai tujuan kepuasan dirinya.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan hasil pengolahan dan analisis data penelitian,maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi kerja di MTsN II Medan berdasarkan uji kecenderunganberada pada rata-rata 72%. Hal ini berarti bahwa tergolong kategorisedang.

2. Semangat kerja guru di MTsN II Medan berdasarkan ujikecenderungan berada pada rata-rata berada pada rata-rata 70%.Hal ini berarti tergolong kategori sedang.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasikerja di MTsN II Medan dengan semangat kerja guru sebesar 0,308yang tergolong pada kategori hubungan rendah. Melalui analisisregresi motivasi kerja memberikan sumbangan yang signifikanterhadap semangat kerja guru di MTsN II Medan, dengankontribusi kerja guru sebesar 9,49 % dan sebesar 90,51%dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 20: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Khairul Anam, Candra Wijaya

33

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rhineka Cipta.

Bafadal, I., 2004, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Handayaningrat, S., 2000, Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen,Jakarta: Gunung Agung.

Handoko, T. H., 2003, manajemen edisi II, Yogyakarta: BPFE.

Handoko, T. H., 2000, Manajemen Personalia, Yogyakarta: Cipta PustakaMedia.

Hasibuan, M. SP., 2010, Organisasi Motivasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Jaya, I. dan Ardat., 2013, Penerapan Statistik Pendidikan, Bandung:Citapustaka MediaPerintis.

Mardianto, 2012, Psikologi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Mudana, 2013, di unduh pada laman http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/ index.php/ jurnal_bahasa/ article/view/557 pada pukul 17:16Wib.

Sardiaman, 2011, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Walipers.

Sukardi, 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Supriadi, 2007, Pengembangan Kreativitas, Jakarta: PT Bumi Aksara

Susmaini dan Rifa’i M., 2007, Teori Manajemen; Menuju EfektifitasPengelolaan Organisasi, Bandung: Ciptapustaka Media.

Syafaruddin dan Asrul, 2013, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer,Bandung: Citapustaka Media.

Undang-undang No 20 tahun 2003 BAB XI pasal 39

Undang-undang No 14 tahun 2005 pasal 35

Winansih, V., 2009, Psikologi Pendidikan, Medan: La Tansa Press.

Page 21: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 34-50ISSN 2460-3678

34

MANAJEMEN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS SISWA DISMP NAHDLATUL ULAMA MEDAN

Asril Saad1 Fachruddin2

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Guru DalamPengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan. Penelitian inidilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dankajian dokumen, dengan proses pengumpulan data, reduksi datapenarikan kesimpulan. Penyajian data adalah sebagai sekumpulanimformasi tersusun kemudian penarikan kesimpulan Hasil temuanpenelitian ini adalah (1). Perencanaan pegelolaan kelas di SMP NahdlatulUlama Medan sudah berjalan dengan bentuk musyawarah dan rapat awaltahun yaitu sebelum tahun ajaran baru dan sesuai dengan prinsip-prinsipperencanaan yaitu apa yang akan dilakukan, bagaimana mencapai haltersebut, siapa yang melakukan, lokasi aktivitas, kapan akan dilakukandan berapa lama, serta sumber daya yang dibutuhkan. (2).Pengorganisasian pengelolaan kelas di SMP Nahdlatul Ulama Medandilakukan oleh para guru dan wali kelas yang mengoganisasikan secararegular seperti penjadwalan waktu, penggunaan alat-alat/mediapembelajaran, dan piket, dan bukan hanya pembentukan team atauorang-orang yang melaksanakan perencanaan, akan tetapi alat-alat/mediapembelajara, waktu pelaksanaan, aturan-aturan, dan tata tertib siswademi terwujudnya kelas yang nyaman untuk proses pembelajaran. (3).Proses pelaksanaan pengelolaan yang dilakukan oleh atasan atau kepalasekolah itu sendiri dan wali kelas seperti pembuatan peraturan kelas yangdibuat oleh wali kelas, wali kelas memperhatikan sauasan kelas dibantuoleh guru dan akan berdampak baik agar menjadikan muridnya yang taatpada peraturan kelas, untuk melihat keaktifan dan kehadiran siswa, danmemotivasi peserta didik agar tetap menjaga kebersihan, kerapian,dankeindahan kelasnya. (4). Pengawasan pengelolaan kelas di sekolah SMPNahdlatul Ulama Medan secara intensif dilakukan oleh kepala sekolahdan wali kelas seperti pengecekan laporan dan pengecekan kelas. Dan halini meningkatkan semangat guru dan siswa dalam proses pembelajarandikarenakan kelasnya nyaman dan kondusif.

Kata kunci : Manajemen Kelas, Pengelolaan siswa

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 22: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

35

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan suatu institusi sosial yang memiliki peranstrategis dalam membina kepribadian anak transpormasi kepribadiankebudayaan berlangsung melalui pembelajaran sesuai kurikulum yangberisikan berbagai bidang ilmu pengetahuandan nilai-nilai yang berlakudi masyarakat. Menurut Scotte dkk dalam Syafaruddin, (2005:67)menjelaskan fungsi pendidikan yaitu education is social institution chargedwith cultural and sosial reproduction, that is wit the education of chidren andyouth for individual and social survival, pendapat ini juga menegaskanbahwa fungsi pendidikan adalah sebagai institusi sosial yang menjaminkelangsungan hidup generasi muda suatu bangsa. Tujuan pendidikanyang dilakukan di sekolah, keluarga dan masyarakat pada intinya untukmenumbuhkan nilai-nilai agama dan mengembangkan kebudayaan agarkehidupan masyarakat sesuai dengan cita- cita bangsa.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan agar tercapai kehidupanmasyarakat sesuai dengan cita-cita bangsa, maka sekolah harusmengupayakan manajemen sekolah secara efektif dan efisien. Manajemensekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggunaan sumber dayayang ada dan dapat diadakan secara efektif dan efisien untuk mencapaivisi dan misi sekolah. kepala bertangung jawab atas jalannya lembagasekolah dan kegiatan lainya, karena kepala sekolah adalah seorangpemimpin atau seorang manajer yang menentukan kemajuan dankemunduran sekolah.

Manajemen pengelolaan kepala sekolah dalam menjalankanfungsinya sebagai pimpinan di sekolah harus mampu melakukanperbaikan-perbaikan dalam rangka mewujudkan sekolah yangberkualitas, terutama dalam bidang manajemen sekolah. Dimanamanajemen sekolah di dalamnya ada sejumlah unsur pokok yangmembentuk kegiatan manajemen yaitu : unsur manusia (man), barang-barang (materials), mesin (mechines), metode (methods) uang (money), danpasar (market). (Syafaruddin, 2005:42).

Dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisienitulah, manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap sekolah.Setidaknya fungsi-fungsi manajemen yang harus diterapkan di sekolahterdiri dari perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing),penggerak (aktuating), dan pengawasan (controling). (Syafaruddin dan

Page 23: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

36

Nasution, 2005:72) Fungsi – fungsi tersebut sangat membantu bagiaktivitas manajemen yang akan memadukan pemanfaatan sumber dayamanusia dan sumber daya material melalui kerjasama untuk mencapaitujuan sekolah yang akhirnya bermuara pada mutu pembelajaran danlulusann yang berkualitas.

Mutu (Quality) adalah sifat- sifat jasa dan hasil yang sesuai danbahkan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan para pelangan baikmasa kini maupun pada masa akan datang. Upaya peningkatan mutupendidikan Nasional telah diupayakan seiring dengan adanya peraturanterhadaap sistem pendidikan nasional dalam Undang- Undang Nomor 20Tahun 2003 tentang Sisdiknas, dimana dimulai dengan melakukanperbaikan kurikulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana danprasarana, perbaikan kesejahteraan guru, perbaikan organisasi sekolah,perbaikan manajemen dan pengawasan. Hal ini penting dilakukan,mengigat pendidikan terkait dengan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)bangsa Indonesia.

Pada hakikatnya pendidikan mengarahkan anak atau peserta didikkepada tahap kedewasaan, artinya seorang anak yang menjalanipendidikan akan mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebihbaik. Sikap dewasa akan kelihatan dari tingkah laku yang bersikap tegas,jujur, adil, disiplin dan tidak emosional serta memiliki rasa tanggungjawab.

Upaya guru dalam menciptakan dan mewujudkan tujuanpendidikan di atas, terlihat dari proses belajar mengajar yangdilakukannya di dalam kelas. Di kelas segala aspek pembelajaran bertemudan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segalalatar belakang dan potensinya, media dengan segala perangkatnya, materidengan segala belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebihlanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di dalamkelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas dikelola secara baik,profesional dan berkesinambungan.

Kajian yang dilakukan untuk mengungkapkan kondisipenyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas akhir-akhir initelah menjadi aspek kajian yang dipandang cukup penting. Namun tidakdapat dipungkiri keadaan di dalam kelas seringkali tidak sejalan denganyang diharapkan. Hal ini terlihat dari guru yang mengajar tanpa

Page 24: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

37

mempersiapkan satuan pengajaran, tanpa media, tanpa variasi metode,keadaan kelas yang tenang tanpa aktivitas para siswa mengajarkan tugasatau melakukan kegiatan belajar demi tercapainya tujuan belajar. Haldemikian perlu dihindari, adanya perubahan tertentu kondisi atauketertiban kelas agar proses belajar mengajar lebih berkualitas, maka guruperlu mengetahui bagaimana mengelola kelas dalam proses pembelajaran.Setiap proses pembelajaran menggunakan metode, media, pendekatantertentu menurut suasana kelas tertentu pula. Selain itu, guru jugamenciptakan dan mengelola kondisi kelas yang menguntungkan bagipeserta didik, shingga tumbuh iklim belajar yang berkualitas dalam upayamencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu seorang guru di dalam pengelolaan kelas, ia harusdapat menumbuhkan motivasi dalam memberikan dukungan terhadapsiswanya di dalam belajar, seperti memberikan materi pelajaran denganmenggunakan media pembelajaran di kelas. Karena media pembelajaranmerupakan salah satu dalam pengelolaan kelas dapat membangkitkanmotivasi dan perangsang kegiatan belajar mengajar, dan dapatmenumbuhkan tanggung jawab siswa untuk memiliki dan merawat sertamempergunakan kelas, membangun classmate (rasa persaudaraan siswa)dan rasa memiliki kelas, serta suasana belajar yang kondusif,memanfaatkan alat dan sarana belajar

Berdasarkan pandangan diatas, maka penulis tertarik untukmelakukan penelitian seputar tentang “Manajemen Guru DalamPengelolaan Kelas Siswa Di SMP Nahdlatul Ulama Medan”.

KAJIAN TEORIA. Pengertian manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu manegiare yangberarti “mengendalikan” kata ini kemudian terpengaruh dari bahasaPrancis manage yang berarti kepemilikan, di mana istilah Inggris ini jugaberasal dari bahasa Italia. Bahasa Perancis mengadopsi kata ini daribahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakandan mengatur. Selain di atas manajemen berasal dari kata to manage yangartinya mengatur, yaitu mengatur semua unsur-unsur manajemen.(Mesiono, 2012:1) Menurut Siagian dalam Marno dan Supriyanto, (2008:1)menyebutkan manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk

Page 25: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

38

memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan meleluikegiatan-kegiatan orang lain.

Terry dalam Saefullah (2012:2) mengemukakan tentang pengertianmanajemen yaitu manajemen adalah proses yang berbeda yang terdiridari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan yang dipertunjukkan untuk menentukan dan menyelesaikantujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakansumber-sumber daya manusia yang lainnya.

Ramayulis dalam Saefullah (2012:1) menyatakan bahwa pengertianyang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kataini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak dalamAl-qur’an.

Semua pengertian tentang manajemen tersebut mengandungpersamaan mendasar bahwa dalam manajemen terdapat aktivitas yangsaling berhubungan , baik secara fungsionalitasnya maupun dari tujuanyang ditargetkan. Semakin baik hubungan antara manajer denganbawahan atau antara pengatur dengan yang diatur maka kegiatan ituakan semakin mudah dilaksanakan atau diselesaikan dan tentunya akansemakin mudah melakukan kegiatan manajemen tersebut.

B. Fungsi manajemen

Saefullah (2012:21-22) mengatakan ada beberapa pakar yangmengemukakan tentang fungsi manajemen. Dari semua fungsi yangdiutarakan tersebut, secara garis besar dapat dipahami bahwa seluruhkegiatan manajemen tidak dapat terlepas dari proses perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi. Banyak parapakar yang mengemukakan pendapatnya tentang fungsi-fungsimanajemen, akan tetapi seluruh pakar mengemukakan fungsi manajementersebut sudah pasti ada kegiatan merencanakan, pengorganisasian,pelaksanaan, dan pengevaluasian. Penjelasan dari fungsi-fungsimanajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerialdalam setiap organisasi. Karena itu, perencanaan akan menentukanadanya perbedaan kinereja suatu organisasi dengan organisasi lainnyadalam pelaksaan rencana untuk mencapai tujuan organisasinya.

Page 26: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

39

Perencanaan adalah tindakan awal yang sangat penting dilakukan karenaperencaan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Perencanaanadalah proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimanamewujudkannya dalam kenyataan.

Sedangkan menurut Johnson, dkk dalam Syafaruddin (2005: 62-63)berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yangtelah ditentukan sebelumnya. Dengan perencanaan disusun berbagai visi,misi, strategi, tujuan dan sasaran organisasi yang pada tingkat awalmenggunakan pengambilan keputusan yang juga merupakan inti darimanajemen. Dari perencanaan tersebut maka akan jelaslah apa yang akandilkukan oleh suatu organisasi dan diketahui pula apa sasaran organisasitersebut.

Menurut Dekdikbud dalam Mesiono (2012:17) perencanaan diartikansebagai usaha sadar untuk memikirkan alternatif-alternatif yang mungkindapat dicapai pada masa depan, menguju alternatif tersebut dan memilihyang ada bagi pencapaian tujuan tertentu. Dengan redaksi yang berbeda,Albert Waresten yang dikutip oleh Widjojo Nitisastro dalam Mesionomengartikan perencanaan adalah melihat kedepan dengan mengambilpilihan sebagai alternatif dan kegiatan untuk mencapai tujuan masadepan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidakmenyimpang dari tujuan

Menurut Umar (2003:34-35) perencanaan merupakan kegiatan atauproses membuat rencana yang kelak dipakai oleh perusahaan dalamrangka melaksanakan pencapaian tujuannya. Perencanaan jugamerupakan suatu proses atau salah satu fungsi manajem yang merupakankeputusan dalam memperkirakan (mengasumsikan atau memprediksikantindakan-tindakan) kebutuhan organisasi di masa yang akan datang.Sedangkan rencana dapat diartikan sebagai susunan yang rinci mengenaikegiatan-kegiatan yang sistematis, tepat dan akurat dalam rangkapencapaian tujuan perusahaan.

Menurut pendapat lain Anderson dan Bowman dalam Marno danSupriyanto (2008:13) mengatakan bahwa perencanaan adalah prosesmempersiapkan seperangkat keputusan bagi perbuatan yang mendatang.Pada intinya, perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apasesungguhnya yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan

Page 27: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

40

serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut melalui serangkaianrumusan rencana kegiatan tertentu. (Sule Dan Saefullah, 2005:97)

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah rangkaian dari kegiatan manajerial untukmencapai tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian berfungsi sebagaiproses penetapan struktur, pembagian tugas dan wewenang dalammengefektifkan penetapan sumber daya personil yang ada dalampelaksanaan tugas. Sebagaimana dikatakan sutisna dalam mesionobahwasannya pengorganisasian adalah kegiatan menyusun struktur danmembentuk hubungan-hubungan agar diperoleh kesesuaian dalam usahamencapai tujuan bersama.

Dan menurut Winardi dalam Mesiono (2012:26-27) mengemukakanbahwasannya aspek-aspek yang harus ada dalam pengoganisasian yangdilakaukan dengan baik akan menetapkan hal-hal berikut: 1) Siapamelakukan apa, 2) Siapa memimpin siapa, 3) Saluran-saluran komunikasi,4) Memusatkan sumber-sumber daya terhadap sasaran-sasaran.

Pengoganisasian ini sangat penting bagi setiap organisasi sepertihalnya memiliki struktur organisasi yang tepat. Beberapa perusahaantidak memiliki struktur organisasi, hal ini yang akan menciptakanmasalah. Banyak manajer atau pimpinan suatu organisasi tidakmendelegasikan struktur organisasi dengan benar dan serius. Banyakperusahaan mengambil organisasi struktur terlalu serius. Namun, denganmemiliki struktur organisasi yang benar akan memecahkan masalahmereka, dan sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki strukturorganisasi yang sesuai, itu lebih penting bagi perusahaan untuk memilikikerja sama tim yang kuat.

3. Pelaksanaan

Fungsi pergerakan atau Actuating menurut Amtu (2011: 56)merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan perencanaan danpengoganisasian sebelumnya. Penekanan dari fungsi pergerakan proyekadalah penciptan kerjasama antara anggota-anggota kelompok serta padapeningkatan semangat kerja keseluruhan anggota untuk tercapainyatujuan organisasi. Kegiatan pengarahan dan bimbingan sebagai wujudfungsi pergerakan dalam manajemen memerlukan penciptaan danpengembangan kemunikasi secara efektif dan efesien. Fungsi pergerakan

Page 28: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

41

adalah bagian dari implementasi pengarahan, tatapi juga biasanyaberlangsung secara serempak.

4. Pengawasan

Pengawasan dapat didefenisikan sebagai proses untuk menjaminbahwa tujuan organisasi dapat tercapai. (Handoko, 2009:359) Gunamencapai semua itu maka dalam pelaksanaan tugas pendidik perluadanya pengawasan, maksud dari pengawasan di sini adalah pembinaanagar pendidik mengetahui dengan jelas tujuan dari pekerjaannya dalammendidik, mengenai apa yang hendak dicapai dari pelaksanaanpendidikan tersebut, serta mengetahui pula fungsi dari pekerjaan yangdilakukan. Kegiatan pengawas tidak lain yaitu membantu pendidik agarlebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan danmengarahkan kepada penghindaran dari pelaksanaan pendidikan yangtidak relevan dengan tujuan pendidikan.

Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaankegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuaidengan rencana yang telah ditetpkan sebelumnya. Apabila pemimpinmembandingkan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan, berartiiaakan berada pada jalur pengawasan yang benar. Deviasi yang terjadihendaknya menjadi bahan perbaikan bagi penyusunan perencanaanmendatang. Dengan demikian, dalam pengwasan terdapat beberapakegiatan sebagai berikut:1) pengamatan kinerja terhadap seluruh pegawai,2) pembinaan terhadap pegawai, 3) penelusuran relevansi kerja denganperencanaan, 4) perhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telahditetapkan, 5) control terhadap kuantitas dan kualitas, 6) efektifitaspelaksanaan kegiatan, 7) evesiensi penggunaan anggaran, 8)perbandingan hasil kerja masa lalu dengan pekerjaan yang sedangdilakukan, 9) bahan perbandingan untuk perencanaan pada masa datingdan sebagai bahan evaluasi. (Saefullah, 2012:40)

C. Guru Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas1. Pengertian Guru

Guru atau pendidik dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003adalahtenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakanprosespembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan serta

Page 29: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

42

melakukanpenelitian dan pengabdian masyarakat terutama bagi pendidikpadaperguruan tinggi.

Guru memiliki banyak peranan. Salah satu dari sekian banyak peranyang dimiliki guru adalah guru sebagai pengelola atau manager atauorganisator dalam pembelajaran. Dalam peranannya ini guru memilikitugas dan kewajiban untuk mengelola pembelajaran dengan baik.Pengelolaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan termasuk jugamelakukan evaluasi agar terorganisir dengan baik. Pengelolaanpembelajaran ini akan membawa proses pembelajaran terlaksana denganlancar yang dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Sebagai manager guru mempunyai beberapa fungsi umum yangharus dilakukan guru agar mampu melaksanakan peran sebagaipengelola pembelajaran dengan baik. menyebutkan fungsi-fungsi gurusecara umum, antara lain yaitu: 1) Merencanakan tujuan belajar, 2)Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuanbelajar, 3) Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong,dan memberikan stimulus pada siswa, 4) Mengawasi segala sesuatu,apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangkapencapaian tujuan (Wina. 2008: 24) Terlihat dari fungsi-fungsi yang dimilikidan harus dilakukan guru sebagai manager atau pengelola pembelajaran sudahcukup komplek.

2. Pengertian Pengelolaan Kelas

Bila di pilih kata perkata, pengelolaan kelas terdiri dari dua kata,yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan kelas berasal dari kata “kelola”yang berarti mengelola, mengurus (perusahaan, pemerintah dansebagainya), melakukan (pekerjaan), menyelanggarakan (evaluasi). Jadiyang dimaksud pengelolaan kelas berarti penyelenggaraan ataupengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar,efektif dan efisien. (Arikunto, 1986:8) Sementara itu yang dimaksuddengan kelas adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempatsejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.(Nawawi, 1981: 116)

Secara defenisi pengelolaan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:merupakan serangkaian aktivitas yang dikerjakan guru dalam rangkamemelihara tata tertib kelas (Efendy dan Sahlan, 1987:76). Sedangkanmenurut Wragg (1996:8) dalam bukunya mengatakan pengelolaan kelas

Page 30: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

43

adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasiaktif dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimanapun cara dan bentuknyaSementara itu pengertian pengelolaan kelas menurut pendapat Pidartadalam karangan Djamarah (1997:173), yaitu: suatu upayamemberdayagunakan potensi kelas yang seoptimal mungkin untukmendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Definisi-definisi tersebut memberikan penekanan bahwapengelolaan kelas,merupakan usaha yang dilakukan oleh penanggungjawab pengajaran, yakni guru untuk mengembangkan potensi yang ada didalam kelas, yaitu siswa dengan memberikan kesempatan untukberaktivitas dan berkreativitas seluas-luasnya dalam proses belajarmengajar sehingga siswa dapat memahami keterampilan guru melakukankegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajaryang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam prosesbelajar mengajar. Guru diharuskan mampu mengelola kelas secara baik,karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspekdari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah segala usahayang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektifdan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar denganbaik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemenkelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajarmengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapanbahan belajar, penyiapan saran dan alat peraga, pengaturan ruang belajar,mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar dan pengaturanwaktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikulerdapat tercapai.

Oleh karena itu, setiap guru kelas/wali kelas sebagai pemimpinmenengah (middle manager) administrator kelas menempati posisi danperanan yang penting karena memikul tanggung jawab mengembangkandan memajukan sekolah secara keseluruhan. Setiap murid dan guru yangmenjadi komponen penggerak aktivitas kelas harus didayagunakan secaramaksimal agar menjadi bagian yang dinamis di dalam organisasi sekolah.Beban kerja kelas perlu dibagi dan diaktivitas menunjukkan beban kerjaitu perlu diorganisir dan dikordinasikan agar tercipta kerja sama antaramurid dengan murid, guru dengan murid, guru dengan guru, murid

Page 31: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

44

dengan guru, guru dengan orang tua, kelas dengan kelas, dan kelasdengan lembaga sosial lainnya. Setiap personal kelas harus di buatberfungsi, baik untuk kepentingan dirinya sendiri, kepentingan kelas,kepentingan sekolah, maupun kepentingan masyarakat sekitarnya.

3. Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan kondisi dalamkelompok kelas berupa lingkungan kelas yang baik yang memungkinkansiswa pelajari sesuai dengan tujuan pendidikan. Kemudian denganpengelolaan kelas, produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yanghendak dicapai. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telahterkandung dalam tujuan pendidikan. “Secara umum tujuan pengelolaankelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatanbelajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalamkelas”. (Rusyan, 1992:95-96)

METODELOGI PENELITIANA. Pendekatan Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatankualitatif, hal itu didasarkan pada maksud untuk mendeskripsikanperilaku informan yaitu mengimplementasikan manajemen, upaya,persepsi guru dan faktor pendukung dan pelaksanaan manajemen yangdilakukan guru sekolah dalam meningkatkan pengelolaan kelas di SMPNahdlatul Ulama Medan sesuai situasi sosial yang ada.

B. Latar Penelitian (Lokasi dan Waktu)

Penelitian dilakukan di SMP Nahdlatul Ulama Medan. Penelitian iniakan dilaksanakan mulai dari bulan September hingga Desember 2015dan apabila masih membutuhkan keperlukan data, maka kemungkinanwaktu penelitian akan diperpanjang hingga data-data sudah mencukupi.

C. Sumber Data1. Data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diarahkan padapencarian data dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru maupunstaf di SMP Nahdlatul Ulama Medan. Pencarian data dimulai dari kepalasekolah sebagai imporman kunci (key informan) dengan menggunakansnow-ball sampling (bola salju), kemudian para guru-guru yang

Page 32: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

45

mengelola belajar siswa. Kecukupan data didasarkan pada kejenuhan datayaitu apabila dari data yang satu dan data yang lainnya sama.

2. Data primer

Sumber data primer yang dilakukan yaitu dengan mengolahinformasi yang diperoleh dari lapangan berupa: catatan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menggunkan tehnikobservasi,wawancara mendalam (in depth interview) dan pengkajiandokumen (catatan atau arsip). Pengumpulan data menurut Lincoln danGuba, menggunakan wawancara dan observasi dan dokumen salingmendukung dan melengkapi dalam memenuhi data yang diperlukansebagaimana fokus penelitian pada penelitian ini. (Moleong, 2006)

E. Teknik Analisa Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul dengan teknikpengumpulan data atau instrumen yang ditetapkan, maka kegiatanselanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menemukanmakna temuan. Menurut moleong, (2006) bahwa analisis data adalahperoses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola katagoridan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskanhipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Adapun data dan impormasi akan diperoleh dengan mengunakantektik impormasi berperan serta, wawancara dan kajian dokumen.Dengan teknik tersebut maka penelitian sebenarnya menjadi instrumenutama dalam penelitian ini.

F. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data juga sangatdiperhatikan karena suatu hasil penelitian tidak ada artinya jika tidakdapat pengakuan atau terpercaya. Untuk memperoleh pengakuanterhadap hasil penelitian ini terletak pada keabsahan data penelitian yangtelah dikumpulkan dengan berpedoman kepada pendapat Lincon danGuba, untuk mencapai kebenaran diperguanakan teknik kreadibilitas,transferabilitas, dependelitas, dan konfirmabilitas yang berkaitan denganproses pengumpulan dari analisis data. 1. Kredibilitas (Kepercayaan), 2.

Page 33: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

46

Transferabilitas (transferability), 3. Dependebilitas (dependability), 4.Konfirmabilitas (compirmability). (Moleong, 2006)

PEMBAHASANA. Perencanaan Manajemen Kelas SMP Nahdhatul Ulama Medan

Dari hasil keseluruhan wawancara di atas diketahui bahwaperencanaan pegelolaan kelas di SMP Nahdlatul Ulama Medan sudahterlaksana. Dalam proses penyusunan rencara pengelolaan kelasdilakukan sebelum tahun ajaran baru dimulai dan pelaporannyadilakukan secara kontiniu yakni setiap akhir bulan, hal ini sesuai denganteori yakni: Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitasmanajerial pada setiap organisasi. Karena itu, perencanaan akanmenentukan adanya perbedaan kinerja (performance) satu organisasidengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapaitujuan.

Perencanaan penelolaan kelas yang dilakukan dalam bentukmusyawarah dan rapat awal tahunnya sudah sesuai dengan prinsipperencanaan meliputi (1.) Apa yang akan dilakukan, (2). Bagaimanamencapai hal tersebut, (3). Siapa yang melakukan, (4). Lokasi aktivitas, (5).Kapan akan dilakukan, berapa lama, (6). Sumber daya yang dibutuhkan.Dalam hal ini SMP Nahdatu Ulama Medan sudah melakukan hal tersebutyakni dengan membuat program-program yang sesuai prinsippengelolaan kelas tersebut.

Dengan perencanaan pengelolaan kelas yang dilakukan di SMPNahdhatu Ulama Medan para guru lebih matang dalam proses belajarmengajar mengingat karena dalam manajemen pengelolaan kelas hal-halyang mendukung pembelajaran juga harus direncanakan seperti mediapembelajan, media pembelajaran memberikan semangat tersendiri bagipara siswa dalam mengikuti pelajaran tersebut, dan aturan-aturan kelasyang dibuat oleh wali kelas menambah ketertiban bagi kelas masing-masing yang menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar baikindividu maupun kelompok.

B. Pengorganisasian manajemen kelas di SMP nahdhatul UlamaMedan

Disekolah Nahdhatul Ulama memang tidak ada struktur yangditetapkan hanya saja kepala sekolah membuat atauran-aturan yang harus

Page 34: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

47

dilakukan oleh wali kelas masing-masing dan sekolah juga tidak secarakhusus melibatkan guru-guru atau wali kelas untuk melaksanakanmanajemen kelas, tetapi kepala sekolah hanya menunjuk secara tidakformal untuk melakukan manajemen kelas serta kepala sekolahmengarahkan guru-guru untuk mengelola kelas yaitu pada awal semestersetiap tahunnya.

Dengan hal di atas dapat disimpulkan bahwasannya dalam halpengoganisasian pengelolaan kelas, wali kelas dan para guru yangmelakukan pengelolaan kelas tersebut walaupun tidak ditunjuk secararesmi untuk menjadi pengelolaan kelas karena hal itu telah menjadi tugassetiap wali kelas dan guru yang mengajar disetiap kelas sesuai fungsinya.Dalam pengoganisasian pengelolaan kelas ini para guru dan wali kelasmengoganisasikan secara regular seperti penjadwalan waktu, penggunaanalat-alat/media pembelajaran, dan piket.

Pengoganisasian pengelolaan kelas merupakan tindak lanjut daridari perencanaan pada bagian sebelumnya dimana pengorganisasianpengelolaan kelas sangat perlu dilakukan untuk membentuk team yangmelakukan semua rencana-rencana demi mewujudkan pembelajaran yangkondusif, bukan hanya membetuk team atau orang-orang yangmelaksanakan perencanaan, akan tetapi alat-alat/media pembelajara,waktu pelaksanaan (seperti waktu pengecekan kehadiran siswa danpelaporan pada setiap akhir bulan), aturan-aturan (seperti 5K):, dan tatatertib siswa (seperti yang terlihat dalam foto tata tertib kelas VII B yangterlampir), piket kelas juga diorganisasikan, dengan dilakukannya prinsippengoganisasian diatas maka terwujud kelas yang nyaman untuk prosesbelajaran mengajar.

C. Pelaksanaan Manajemen Kelas Di SMP Nahdhatul Ulama Medan

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwasannyapelaksanaan adalah proses penggerakan yang dilakukan oleh atasan ataukepala sekolah itu sendiri kepada tenaga pendidikan yang ada dilembaga pendidikan tersebut dengan memotivasinya.

Kegiatan penglolaan kelas yang dilakukan oleh guru dan wali kelasdi SMP Nadhlatul Ulama seperti pembuatan peraturan kelas oleh walikelas, dan wali kelas selalu memperhatikan sauasan kelas sepertikebersihan kelas dan pelaporannya yang dilakukan pada akhir bulan.

Page 35: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

48

Pengelolaan kelas oleh setiap wali kelas dilakukan setiap hari dandibantu oleh guru bidang studi lainnya yang masuk kekelas terebut, dansekolah ini pengelolaannya rutin dilakukan secara terus menerus sepertipengecekan absen dan kelas, dan juga pengelolaannya hampir setiap haridiperiksa oleh wali kelas. Dan dibantu oleh guru lainnya yang masukkekelas.

Penglolaan kelas yang diperogramkan oleh kepala sekolah yangdilakukan oleh guru dan wali kelas di SMP Nadhlatul Ulama Medanmenjadikan muridnya taat pada peraturan kelas, untuk melihat keaktifandan kehadiran siswa, untuk memotivasi peserta didik agar tetap menjagakebersihan, kerapian,dan keindahan kelasnya

D. Pengawasan Manejemen Kelas Di SMP Nahdhatul Ulama Medan

Pelaksanaan pengawasan pengelolaan kelas di SMP NadhlatulUlama bahwasannya pengawasan di sekolah ini dilakukan pada setiapakhir semester dan bertujuan untuk memastikan kegiatan yang telahdirencanakan, dilaksanakan dengan baik. Dan kepala sekolah mengeceksemua peraturan-peraturan kelas seperti mengecek laporan wali kelastentang kehadiran siswa di kelas, serta guru meningkat semangatnyakarena manajemen kelasnya dilakukan dengan baik.

Dari seluruh informasi tentang pengawasan pengelolaan kelas makadiketahui bahwa sekolah SMP Nadhlatul Ulama Medan bahwasannyapengawasan secara insentif atau terus menerus dilakukan.

Pengawasan disini maksudnya membuat rencana yang sebaik-baiknya dalam rangka memberi jaminan bahwa hasil yang akan dicapaisesuai dengan yang diharapkan yaitu lancer dan nyamannya prosespembelajaran di SMP Nahdlatul Ulama Medan.

KESIMPULAN

1. Perencanaan pegelolaan kelas di SMP Nahdlatul Ulama Medansudah berjalan dengan bentuk musyawarah dan rapat awal tahunyaitu sebelum tahun ajaran baru dan sesuai dengan prinsip-prinsipperencanaan yaitu apa yang akan dilakukan, bagaimana mencapaihal tersebut, siapa yang melakukan, lokasi aktivitas, kapan akandilakukan dan berapa lama, serta sumber daya yang dibutuhkan.

2. Pengorganisasian pengelolaan kelas di SMP Nahdlatul UlamaMedan dilakukan oleh wali kelas dan para guru karena hal itu telah

Page 36: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Guru Dalam Pengelolaan Kelas Siswa di SMP Nahdlatul Ulama Medan

49

menjadi tugas setiap wali kelas dan guru, para guru dan wali kelasmengoganisasikan secara regular seperti penjadwalan waktu,penggunaan alat-alat/media pembelajaran, dan piket., dalampengoganisasian pengelolaan kelas bukan hanya pembentukanteam atau orang-orang yang melaksanakan perencanaan, akantetapi alat-alat/media pembelajara, waktu pelaksanaan, aturan-aturan, dan tata tertib siswa demi terwujudnya kelas yang nyamanuntuk proses pembelajaran.

3. Proses pelaksanaan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh kepalasekolah itu sendiri dan wali kelas seperti pembuatan peraturankelas oleh wali kelas, wali kelas memperhatikan suasana kelasdibantu oleh guru dan berdampak baik agar menjadikan muridnyayang taat pada peraturan kelas, untuk melihat keaktifan dankehadiran siswa, dan memotivasi peserta didik agar tetap menjagakebersihan, kerapian,dan keindahan kelasnya.

4. Pengawasan pengelolaan kelas di sekolah SMP Nadhlatul UlamaMedan secara intensif dilakukan oleh kepala sekolah sepertipengecekan laporan dan pengecekan kelas. Dan hal inimeningkatkan semangat guru dan siswa dalam prosespembelajaran dengan kelas yang nyaman dan kondusif.

DAFTAR PUSTAKAAmtu, O.. 2011, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah : Konsep,

Strategi, dan Implementasi

Arikunto, S., 1986, Pengelolaan Kelas dan Siswa Pendekatan Evaluatif, Jakarta:Rajawali Press.

Djamarah, S. B., 1997, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,Banjarmasin: Rineka Cipta.

Efendy, S. R. dan Sahlan, S., 1987, Dimensi-dimensi Mengajar, Bandung:Sinar Baru,

Handoko, T. H., 2009, Manajemen, Yogyakarta: BPFY Yogyakarta.

Marno dan Supriyanto, 2008, Manajemen dan Kepemimpinan PandidikanIslam, Bandung: PT Refika Aditama.

Mesiono, 2012, Manajemen dan Organisasi, Bandung: CitaPustaka MediaPerintis

Page 37: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Asril Saad, Fachruddin

50

Moleong, L. J., 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.RemajaRosdakarya.

Nawawi, H., 1981, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta:Gunung Agung.

Rusyan, T., 1992, Strategi Penerapan Kurikulum di Sekolah, Jakarta: BinaMulia.

Saefullah, 2012, Manajemen Mendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia

Sule, E. T. Dan Saefullah, K., 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta: PrenadaMedia Grup.

Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: CiputatPress.

Syafaruddin dan Nasution, I., 2005, Manajemen Pembelajaran, Jakarta:Quantum Teching.

Umar, H., 2003, Business An Introduction, Jakarta: Pt Gramedia PustakaUtama.

Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional

Wina, S., 2008, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana

Wragg, E.C., 1996, Pengelolaan Kelas, Jakarta: Grasindo.

Page 38: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 51-68ISSN 2460-3678

51

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI MAS AL-HIKMAHMARIHAT BANDAR

Siti Rahma Agustiana1 Nurika Khalila Daulay2

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini untuk mengungkapkan Manajemen Sarana danPrasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar. Jenis penelitian ini yaitupenelitian kualitatif, metode studi kasus. Sumber data terbagi menjadi duayaitu, sumber data primer dan sumber data sekunder. Data penelitiandiperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studidokumentasi. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan model analisisdata kualitatif oleh Miles dan Huberman dengan cara meruduksi data,menyajikan data, kemudian kesimpulan. Untuk teknik penjaminankeabsahan data menggunakan empat standar validasi yaitu kredibilitas(dengan menggunakan teknik triangulasi), keteralihan, ketergantungan,dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Keadaan sarana danprasarana berdasarkan pengamatan peneliti ialah masih banyakkekurangannya karena kurangnya dana BOS untuk sarana dan prasarana.Sehingga siswa tidak semangat untuk belajar karna meja dan kursi yangkurang layak pakai masih digunakan untuk belajar 2) Perencanaan saranadan prasarana di madrasah al-Hikmah dapat terkoordinir dengan baikdan kepala sekolah mengangkat 1 orang sebagai wakil kepala madrasahyang membidangi sarana dan prasarana. 3) Pengorganisasian sarana danprasarana yang terdapat beberapa macam pekerjaan, kegiatanpemeliharaan yaitu perawatan rutin dan berkala. 4) Pelaksanaan saranadan prasarana dilakukan dengan memperhatikan pembagian bidangkerja, penggunaan sarana dan prasarana. 5) Pengawasan sarana danprasarana kepala madrasah yaitu berdasarkan waktu setiap bulan dansetiap semester menjelang awal tahun ajaran baru dengan mendengarlaporan dari masing-masing bidang sarana dan kepala laboratorium.Manajemen sarana dan prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandarmasih tergolong kurang memadai sesuai dengan PERMENDIKNAS No.24 tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana pendidikan yang adadi sekolah tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehinggasering terjadi ketidaktepatan dalam pengelolaan.

Kata kunci: Manajemen Sarana Dan Prasarana

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 39: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

52

PENDAHULUAN

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu Standar NasionalPendidikan yang harus dipenuhi guna tercapainya mutu pendidikan yangsesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalamSisdiknas No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3, yaitu pendidikan nasionalberfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak sertaperadaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didikagar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Saat ini sekolah diberikan hak otonom sepenuhnya untukmengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan, perawatan danpengendalian sarana dan prasarana maka sekolah dituntut mandiri untukmengatur dan mengurus segala kebutuhan sekolah berdasarkan aspirasiwarga sekolah yang tentunya tidak lari dari peraturan dan perundang-undangan pendidikan nasional yang telah ditetapkan pemerintah.( Hani,2013).

Sejalan dengan itu pemerintah membuat peraturan Standar Saranadan Prasarana Pendidikan yang tertuang dalam Permendiknas No. 24tahun 2007 yang mencakup kriteria minimum sarana yang terdiri dariperabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumberbelajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi serta perlengkapanlain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah. Sedangkan kriteriaminimum prasarana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang daninstalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

Untuk itu berdasarkan indikator diatas maka peneliti merasa perludilakukannya penelitian mengenai “Manajemen Sarana Dan Prasarana DiMas Al-Hikmah Marihat Bandar”.

KAJIAN TEORIA. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari Italia managiarie yang berarti mengendalikanterutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin manusyang berarti tangan. Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manageyang berarti kepemilikan kuda (yang berasal dari Bahasa Inggris yang

Page 40: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

53

berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasaldari bahasa Italia. Bahasa Perancis mengadopsi kata ini dari bahasaInggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan danmengatur. (Mesiono, 2012:1).

Wankel dalam Naja, (2004:2) mengemukakan bahwa manajemenadalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaansumber daya organisasi untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi yangsudah ditetapkan. Alam (2007:127), membagi manajemen menjadibeberapa segi yaitu:

a. Manajemen Ditinjau dari Segi SeniPengertian manajemen ditinjau dari segi seni adalah seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.b. Manajemen Ditinjau dari Segi Ilmu Pengetahuan

Manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secarasistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

c. Manajemen Ditinjau dari Segi ProsesManajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuanpenggunaan organisasi yang sudah ditentukan.

Senada dengan Follet, Malayu dalam Mesiono (2012) mengatakanbahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatansumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif danefisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selanjutnya Fayol dalamManullang (2013), berpendapat bahwa unsur-unsur manajemen itu adalahperencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dariperencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yangdilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telahditentukan melalui pemanfaatan sumber daya lainnya.

Manajemen didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mencapaitujuan perusahaan (baik pemerintah atau swasta) bisnis manajemen dankepemimpinan dalam mengejar tujuan-tujuan ini dengan mengambilkeputusan mengenai penggunaan sumber daya yang tersedia dankhususnya, sumber daya manusia, semua manajer sebuah perusahaan,

Page 41: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

54

misalnya orang-orang yang memiliki tanggung jawab dari proses itu.Adapun yang menjadi acuan dalam manajemen adalah POAC (Planning,Organizing, Actuating dan Controlling). (Amtu, 2011:4)

Manajemen memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Tersusun secarasistematis/teratur, (2) Dapat dipelajari dan diajarkan, (3) Menggunakanmetode-metode ilmiah, (4) Dapat dijadikan suatu teori, dan (5) Obyektifrasional. (Idris, 2013:7)

Taylor dalam Susmaini dan Rifa’I (2007:45) merumuskan prinsip-prinsipmanajemen sebagai berikut: 1) Pengembangan ilmu yang benar bagi setiappekerjaan personal, 2) Seleksi keilmuan pelatihan, pengembangan para pekerja,3) Kerjasama dengan para pekerja untuk menjamin pekerja melaksanakanpekerjaan sesuai dengan pedoman yang ada, 4) Pembagian kerja dan dalamtanggungjawab antara manajemen dan para pekerja.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Adapun fungsi manajemen ialah untuk mencapai sebuah tujuanorganisasi dibutuhkan proses manajemen yang baik. Manajemenmempunyai fungsi yang terkait dengan pencapai tujuan organisasi.Fungsi manajemen menurut Mesiono ada 4 macam fungsi manajemenyaitu (1) perencanaan (Planning), (2) pengorganisasian (Organizing), (3)pelaksanaan (Actuating), (4) pengawasan (Controlling). (Mesiono, 2012)

1. Perencanaanan (Planning)

Keberadaan perencanaan sebagai suatu kegiatan manajemen adalahmerupakan tindakan awal. Bagaimanapun, semua fungsi manajemen ataumanajemen saling terkait yang dilaksanakan manajer setiap fungsikegiatan organisasi harus dimulai dari perencanaan.

Perencanaan itu adalah merupakan penentuan langkah-langkah apayang akan dilakukan, bagaimana melakukan, kapan dan siapa yang akanmelakukannya agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapattercapai secara efektif dan efisien.

2. Pengorganisasian (Organisation)

Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggungjawab, dan wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan. Sementara itu Mondy, Sharplin, dan Premeauxdalam Marno dan Supriyanto (2008) mengatakan bahwa pengorganisasian

Page 42: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

55

diartikan sebagai proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang dan sumber-sumber ke arah pencapaian tujuan.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Actuating atau pelaksanaan adalah hubungan erat antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan dari adanya pengaturan terhadapbawahan untuk dapat dimengerti dan pembagian kerja yang efektif danefisien untuk mencapai tujuan perusahaan yang nyata. Sedangkan Terrydalam Marno dan Supriyanto, (2008) mendefenisikan actuating sebagaiusaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa hingga merekaberkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yangbersangkutan dan sasaran anggota perusahaan, karena para anggota ituingin mencapai tujuan sasaran tersebut.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjaminbahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Iniberkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai yang direncanakan.Pengertian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat eratantara perencanaan dan pengawasan. Proses pengawasan merupakanaktivitas penting dalam manajemen . khususnya untuk mengetahui hasildari berbagai kegiatan dan tujuan organisasi. (Yahya, 2006:133)

3. Unsur-unsur Manajemen

Memahami unsur-unsur manajemen (tools of management) sangatdiharuskan bagi setiap manajer. Karena unsur yang ada diorganisasiitulah yang harus diatur sedemikian rupa. Sehingga dapat diketahuiunsur yang manakah yang belum atau kurang atau tidak ada. Adapununsur-unsur manajemen itu terdiri dari orang (men), uang (money),metode (methods) bahan-bahan (materials), mesin mesin (machines), andapemasaran (market) di singkat dengan 6M.

B. Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan penunjang bagi proses belajar mengajar. MenurutTim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan DepartemenPendidikan dan Kebudayaan dalam Daryanto dan Farid (2013:103), saranaadalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar

Page 43: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

56

baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapai tujuanpendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Sejalan dengan itu, Barnawi dan Arifin dalam Daryanto dan Farid(2013:106) mengemukakan bahwa sarana pendidikan adalah semuaperangkat, peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakandalam proses pendidikan di sekolah.

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan danperabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Adapun, prasarana pendidikan adalah semua perangkatkelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaanproses pendidikan di sekolah.

Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (1)habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3)hubungannya dengan proses belajar mengajar.

Adapun sarana dan prasarana pendidikan di sekolah bisadiklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu (1) Sarana dan prasaranapendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajarmengajar; (2) Sarana dan Prasarana sekolah yang keberadaannya tidakdigunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangatmenunjang terjadinya proses belajar mengajar.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sarana ialahsemua peralatan atau perabot yang berhubungan langsung dengan prosespendidikan. Sedangkan prasarana ialah semua perangkat kelengkapandasar-dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan prosespendidikan di sekolah.

C. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana sering disebut dengan manajemenmateriil, yaitu segenap proses penataan yang bersangkut paut denganpengadaan. Pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agartercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengaturdan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikankontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya prosespendidikan.(Mulyasa, 2007:49-50)

Ditinjau dari segi fungsi dan pemanfaatannya, terutama dalamkonteks proses pembelajaran, Suharsimi dalam Hasbullah (2007:119-120)

Page 44: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

57

membedakan menjadi tiga macam yaitu 1) alat pelajaran, 2) alat peraga,dan 3) media pelajaran. Lebih jauh Suharsimi dalam Hasbullahmenyebutkan bahwa pada garis besarnya manajemen sarana danprasarana meliputi lima hal, yaitu 1) penentuan kebutuhan, 2) prosespengadaan, 3) pemakaian, 4) pencatatan, dan 5) pertanggungjawaban.Dengan batasan tersebut maka manajemen sarana meliputi: Perencanaan,Pengadaan, Pengaturan, Penggunaan dan Penghapusan.

1. Perencanaan Sarana dan PrasaranaProses perencanaan pengadaan perlengkapan tidak mudah karena

harus dilakukan secara sistematis, rinci dan teliti berdasarkan informasiyang realistis tentang kondisi sekolah tersebut. Perencanaan yang baiktentunya berdasarkan analisis kebutuhan dan skala prioritas yangdisesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingannya.

Gunawan dalam Daryanto dan Farid (2013:103) mengemukakanbahwa penyesuaian perencanaan dengan analisis kebutuhan itu meliputiempat tahapan, antara lain: (1) identifikasi tujuan umum yang mungkindapat dicapai, (2) menyusun tujuan berdasarkan kepentingannya, (3)identifikasi perbedaan antara yang diinginkan dan apa yangsesungguhnya dan (4) menentukan skala prioritas.

Suharsimi Arikunto dalam Daryanto dan Farid (2013:102)memberikan empat kriteria dalam pemilihan sarana, yaitu: 1) alat ituharus berguna atau akan digunakan dalam waktu dekat (mendesak), 2)mudah digunakan, 3) bentuknya bagus atau menarik dan 4) aman atautidak menimbulkan bahaya jika digunakan.

Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah prosesmerencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sebuahsekolah untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yangtidak diinginkan, berdasarkan analisis kebutuhan dan skala prioritas yangdisesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingannya.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan adalah menghadirkan alat atau media dalam menunjangpelaksanaan proses pembelajaran. Pengadaan sarana pendidikan tersebutdapat dilakukan dengan beberapa cara. Suharsimi Arikunto dalamDaryanto dan Farid menyebutkan bahwa secara garis besar alat ataumedia itu diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan dibuat oleh pabrikdan alat atau media yang dibuat sendiri. Gunawan dalam Daryanto dan

Page 45: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

58

Farid (2013) menyebutkan tentang pengadaan sarana pendidikan denganempat cara, yaitu: 1) pembelian tanpa lelang, 2) membuat sendiri, 3)menerima bantuan atau hibah, dan 4) dengan cara menukar. Dalam kaitanpengadaan perlengkapan sekolah ada beberapa cara yang dapat ditempuholeh pengelola untuk mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkanantara lain dengan cara membeli, mendapatkan hadiah atau sumbangan,tukar-menukar dan meminjam.

3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Menurut Bafadal dalam Daryanto dan Farid (2013) ada beberapamacam pemeliharaan perlengkapan sekolah, yaitu: pemeliharaan yangbersifat pengecekan, pemeliharaan yang bersifat pencegahan,pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, pemeliharaan yang bersifatperbaikan berat. Ditinjau dari perbaikan ada dua macam pemeliharaanperlengkapan sekolah yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaanberkala.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan pada intinyamerupakan kegiatan memelihara semua barang agar tetap dalam kondisiyang baik. Pemeliharan ini dapat dilakukan dengan cara pengecekan,pencegahan, perbaikan ringan dan perbaikan berat serta pemeliharaandilakukan sehari-hari dan berkala.

4. Inventarisasi

Inventarisasi adalah penyatatan dan penyusunan daftar barang miliknegara secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku. Bafadal dalam Daryanto dan Farid(2013) menyebutkan barang milik negara adalah berupa semua barangyang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber, baik secarakeseluruhan atau sebagiannya, dari APBN atau dana lainnya atau yangbarang-barangnya dibawah penguasaan pemerintah, baik pusat, provinsi,maupun daerah otonom, baik yang berada didalam maupun yang beradadiluar negeri. Melalui inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkantercipta ketertiban, penghematan keuangan, mempermudah pemeliharaandan pengawasan.

Kegiatan inventarisasi perlengkapan pendidikan meliputi duakegiatan yaitu: 1) Kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan danpembuatan kode barang perlengkapan, 2) Kegiatan yang berhubungan

Page 46: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

59

dengan pembuatan laporan. Menurut Wirjosoermanto dkk dalamDaryanto dan Farid (2013), hal-hal umum yang diperlukan padainventarisasi mencakup: 1) Kode alat/bahan, 2) Nama alat/bahan, 3)Spesifikasi alat/bahan (merek, tipe dan pabrik pembuat alat), 4) Sumberpemberi alat dan tahun pengadaannya, 5) Tahun penggunaan, 6) Jumlahatau kuantitas, 7) Kondisi alat, baik atau rusak.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa inventarisasiadalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporanhasil sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sebuah sekolah.

5. Penghapusan

Menurut Wahyuningrum dalam Daryanto dan Farid (2013) yangdimaksud dengan penghapusan ialah proses kegiatan yang bertujuanuntuk menghapus barang-barang milik Negara atau kekayaan negara daridaftar barang inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-undanganyang berlaku. Sarana dan prasarana yang sudah tidak sesuai lagi bagipelaksanaan pembelajaran diganti atau disingkirkan.

METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriftif adalah berupapenelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Study Case).Penelitian ini seperti ditulis dalam islam memusatkan diri secara intensifpada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. datastudi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan,dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber.

Pendekatan studi kasus dapat diartikan sebagi metode atau strategipenelitian dan sekaligus hasil penelitian pada kasus tertentu. Studi kasusberlaku apabila suatu pertanyaan Why (mengapa) How (bagaimana) Where(Dimana) diajukan terhadap seperangkat suatu peristiswa masa kini, yangmustahil atau setidaknya sukar dikontrol peneliti.

B. Lokasi Penelitian

Madrasah Aliyah Al-hikmah yang terletak di jalan jonaha kilometer4,5 Marihat Bandar kecamatan pematang bandar kabupaten Simalungun,berdiri sejak tahun 1977 di bawah naungan Yayasan Pendidikan IslamBayt Al-hikmah Marihat Bandar

Page 47: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

60

C. Sumber Data

Sumber data disini dibagi menjadi dua yaitu: 1) Sumber data primer: pengurus yayasan, kepala madrasah, wakil kepala madrasah dan staf TUMAS Al-Hikmah Marihat Bandar. Sumber data sekunder. 2) Sumber datasekunder yang dilakukan yaitu dengan mengelola informasi yangdiperoleh dari lapangan berupa catatan, dokumen, arsip, dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,studi dokumentasi saling mendukung dan melengkapi dalam memenuhidata yang diperlukan sebagaimana fokus penelitian ini. 1). Observasi, 2)Wawancara, 3) Studi Dokumentasi

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara mengorganisasikan data, untuk itudata yang didapat kemudian dianalisis data kualitatif model interaktifdari Miles dan Huberman yang terdiri dari: (a) reduksi data (b) penyajiandata dan (c) kesimpulan Dimana prosesnya yang berlangsung secarasirkuler selama penelitian berlangsung. (Sugiyono, 2009:203)

F. Pemeriksaan atau pengecakan Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh dalam penelitianini digunakan teknik triangulasi. Adapun yang dimaksud dengan tekniktriangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkansesuatu yang diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagaipembanding terhadap data itu.

Dalam menetapkan keabsahan data pemeriksaan didasarkan padaderajat kepercayaan (Credibility), keteralihan (Transferability),ketergantungan (Dependability) dan kepastian (Confirmability). (Trianto,2011: 293)

PEMBAHASAN

A. Keadaan Sarana Dan Prasarana Penddidikan di MAS Al-HikmahMarihat Bandar

Dari hasil penelitian di madrasah Al-hikmah Marihat Bandarterdapat kondisi sarana dan prasarana yang belum memenuhi

Page 48: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

61

PERMENDIKNAS No.24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana danPrasarana. Peneliti mengamati lahan seluas 1.698 M, dan lahan yang adadilingkungan sekolah itu digunakan untuk upacara, olah raga juga untukkegiatan lainnya, tetapi ketika hujan turun maka lahan tersebut tidakdapat digunakan untuk kegiatan karena lahanya tergenang banjir, sebabsangat sempitnya lahan dan selokan yang ada di lingkungan sekolah itusehingga ketika banjir air susah untuk mengalir. Kemudian ruang kelaspeneliti melihat bahwa masih banyak ruang kelas yang meja dan kursipeserta didik masih banyak yang rusak, kursi yang kakinya sudah patah,dan meja yang lacinya sudah rapuh dan kurang layak di gunakan dalamproses belajar siswa, karena siswa sangat tidak nyaman apabila meja yangdigunakan untuk menulis ataupun membaca kurang layak, selain itupeneliti meninjau ruang komputer, yang di dalamnya terdapat komputerbanyak yang rusak dan belum di perbaiki bahkan keyboard danmonitornya sudah tidak bisa digunakan lagi, oleh sebab itu siswa-siswiMAS Al-Hikmah tidak lagi menggunakan ruang komputer tersebut untukpraktik dan bukan tidak sedikit siswa menjadi gagal teknologi, karenatidak ada multimedia yang dapat di gunakan untuk belajar, begitu jugadengan ruang perpustakaan peneliti menemukan bahwa tidak adaketerangan bahwa ruang itu ruang perpustakaan, dan buku-buku nyasudah banyak yang tidak sesuai dengan tahun ajaran baru, rak buku danlemari juga sudah tidak layak pakai, dan semua barang-barangnyaberdebu dan tidak ada yang membersihkannya, oleh sebab ituperpustakaan MAS al-hikmah tidak digunakan lagi oleh siswa-siswinya.Kemudian ruang kepala sekolah peneliti melihat ruang guru, serta tatausaha sudah cukup baik, dengan meja dan kursi yang tertata rapi,Kemudian peneliti melihat bahwa Madrasah Aliyah Al-Hikmah Marihatbandar sangat di sedihkan karna tidak memiliki tempat untuk beribadah.Selain itu program kerja yang di selenggarakan MAS Al-Hikmah yaituberupa koperasi sekolah, dimana koperasi itu dapat membantu siswadalam proses belajar, jadi siswa tidak perlu keluar lingkungan sekolahhanya untuk membeli peralatan sekolah seperti alat tulis pensil, pena,buku dan lain-lain, peneliti melihat bahwa koperasi sekolah tersebutsudah cukup dinilai baik, karena semua peralatan belajar sudah tersedia,kemudian ruang OSIS peneliti melihat bahwa Madrasah al-hikmah masihbelum menerapkan ruang OSIS karena kurangnya bangunan gedung,

Page 49: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

62

disebabkan terlambatnya dana BOS dari pemerintah pusat maupundaerah. Kemudian peneliti mendapati kamar mandi guru maupun kamarmandi siswa, kurang baik karena pintu yang sudah rusak dan bak airyang tidak dibersihkan lantai yang sudah berlubang, kemudian untukparkiran kendaraan sepeda motor yang ada di lingkungan madrasahpeneliti melihat sudah baik dan tidak ada terdapat kendala dengan ataplahan parkiran, selain itu peneliti melihat bahwa tidak adanya kantindidalam lingkungan madrasah Al-Hikmah, jadi siswa-siswa ketika jamistirahat keluar lingkungan madrasah, sedangkan jajanan diluar belumpasti terjamin baik itu kebersihannya dan makanan minuman yang steriil.

Sebagaimana yang diungkapkan Barnawi dan Arifin (2012:104)mengatakan standar Sarana dan Prasarana Sekolah dapat dikelompokkanmenjadi sejumlah prasarana dengan bermacam-macam sarana yangmelengkapinya untuk SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki 14 jenisprasarana sekolah, yaitu: 1)ruang kelas, 2) ruang perpustakaan, )ruangLaboratorium komputer, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6)ruang tatausaha, 7) ruang laboratorium bahasa, 8)tempat beribadah, 9) ruangkonseling, 10) ruang UKS, 11) ruang organisasi kesiswaan, 12) jamban, 1 )gudang. 14) tempat bermain dan berolahraga.

Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di MAS Al-Hikmah belum sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana Sekolah,masih banyak terdapat kekurangan untuk fasilitas ruang UKS, ruangOSIS, tempat beribadah, tempat bermain agar peserta didik dapat belajardengan nyaman dan senang berada didalam lingkungan madrasah.

B. Perencanaan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di MASAl-Hikmah Marihat Bandar

Pada dasarnya prinsip perencanaan adalah terpenuhinya 4W + 1Hyaitu: 1. Who (Siapa), 2. When (Kapan), 3. Why (Mengapa), 4. Where(Dimana) dan 5. How (Bagaimana). Keuntungan dibuatnya perencanaanadalah fokus mengetahui apa yang terbaik, mengetahui apa yangdibutuhkan, bagaimana melayani pelanggan dan fleksibilitas beroperasidan punya pandangan kedepan.

Hal ini perlu dilakukan untuk membuka masukan dari berbagaipihak dan meningkatkan tingkat kematangan dari sebuah rencana,perencanaan yang matang dapat meminimalisirkan kemungkinan terjadikesalahan dan meningkatkan efektifitas dan efisien pengadaan sarana dan

Page 50: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

63

prasarana. Hasil suatu perencanaan akan menjadi pedoman dalampelaksanaan dan pengendalian untuk perbaikan selanjutnya, oleh karenaitu, perencanaan sarana dan prasarana harus dilakukan dengan baik.

Melihat dari teori yang ada jelas halnya yang dilakukan MAS Al-Hikmah Marihat Bandar kurang tepat, mengingat perencanaanpengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di MAS Al-HikmahMarihat Bandar kenyataannya belum memadai. Karena terjadi sinkronasiantara PKM II bidang sarana dan prasarana dengan kepala laboratoriumdan kepala unit yang dikoordinasikan bersama kepala madrasah. Dalamkoordinasi ini tentu tidak menghilangkan 4W+1H yang menjadi landasandalam melakukan perencanaan dalam bidang sarana dan prasarana.

C. Pengorganisasian Sarana Dan Prasarana Pendidikan di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pengorganisasianpembagian bidang kerja tidak hanya dalam sektor sarana dan prasaranaakan tetapi dari setiap bidang yang ada dilakukan pembagian kerjadengan tujuan agar setiap individu dapat fokus dengan tugasnya masing-masing sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Upayapelaksanaan sarana dan prasarana di madrasah al-hikmah juga tidakterlepas dari adanya pembagian bidang kerja kepada setiap kepala unitdan laboratorium. Pada prinsipnya pengelolaan sumber daya sarana danprasarana di madrasah al-hikmah dilakukan oleh setiap orang yangterkait dengan madrasah baik itu pimpinan dan tenaga pendidik.Contohnya kepala laboratoium, diberi tugas dan wewenang terhadapsesuatu, seperti saya di laboratoium komputer, tugas orang yang dilaboratorium komputer ya di komputer saja, jadi pekerjaan yangdilakukan dapat mencapai hasil yang maksimal.

Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggungjawab, dan wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan. Pengorganisasian merupakan suatu proses untukmerancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur, sertamembagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agartujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

Page 51: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

64

D. Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di MAS Al-HikmahMarihat Bandar

Dalam pemeliharaan dilakukan pemeliharaan secara rutin dan terusmenerus karena sarana dan prasarana ini bersifat dinamis, sewaktu-waktudapat rusak atau habis. Bila hal ini terjadi maka PKM II atau kepala labdan unit dapat langsung mengambil antisipasi apabila sarana itu harussegera digunakan. Itulah sebabnya mengapa perlunya daftar inventarisasisaran dan prasarana pendidikan di madrasah. Dengan kegiatan laporanini, maka pemantauan terhadap pengorganisasian sarana dan prasaranaini dapat terjaga dengan baik.

Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama,dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyakberhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkanfungsi pelaksanaan justru lebih menekankan pada kegiatan yangberhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Daripengertian diatas pelaksanaan tidak lain merupakan upaya untukmenjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagaipengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakankegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dantanggungjawabnya.

E. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan di MAS Al-HikmahMarihat Bandar

Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan inginmengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan olehbawahannya sesuai dengan rencana perintah, tujuan atau kebijaksanaanyang telah ditentukan. Pengawasan bukan mencari kesalahan saja, tetapijuga mencari hal-hal yang sudah baik untuk dikembangkan lebih lanjut,Tujuan pengawasan agar hasil pekerjaan diperoleh secara berdaya gunayaitu hasil yang sesuai dan tepat dengan pengeluaran yang seminimalmungkin dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dalam bidangsarana dan prasarana pendidikan yang menjadi ruang lingkupnya adalahpengawasan itu sendiri dan penghapusan sarana dan prasaranapendidikan. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuanmanajemen sarana dan prasarana secara umum adalah segenap prosespengadaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana agar mendukungtercapainya tujuan pendidikan secara tepat guna dan tepat sasaran.

Page 52: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

65

Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yangsecara langsung menunjang proses pendidikan. Prasarana pendidikanmencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara tidak langsungmenunjang proses pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana meliputilangkah-langkah a) Perencanaan, b) Pengadaan, c) Pengaturan, d)Penggunaan, e) Penghapusan.

Penangggungjawab manajemen sarana dan prasarana ialah kepalasekolah. Selaku manajer, kepala sekolah harus menerapkan kaidah-kaidahmanajemen dalam mengelola sarana dan prasarana agar pemanfaatannyabenar-benar tepat guna dan tepat sasaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, makasecara umum dapat disimpulkan bahwa pengelolaan manajemen saranadan prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar sudah tergolongkurang memadai dengan PERMENDIKNAS No.24 Tahun 2007 tentangStandar Sarana dan Prasarana Pendidikan. Meskipun masih terdapatkelemahan dalam bidang kearsipan dan jumlah dari setiap jenis saranadan prasarana yang diharuskan. Secara terperinci, sebagai kesimpulanpengelolaan sarana dan prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandardapat dijelaskan sebagai berikut:

Keadaan sarana dan prasarana bagi pimpinan Madrasahberdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan belum bisa diberipenilaian baik, karena kembali kepada landasan dalam penelitian ini yaituPERMENDIKNAS No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana ruang kelas.kemudian keadaan sarana dan prasarana pimpinan MAS Al-HikmahMarihat Bandar kurang sejalan, bahkan belum terdapat penambahaninfokus sebagai penambahan sarana dan prasarana pembelajaran. Danapendidikan diperoleh dari tiga sumber yaitu dari pemerintahpusat,pemerintah daerah,dan masyarakat, dana yang bersumber darimasyarakat dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu dana yangberasal dari swasta yang dalam prakteknya membutuhkan bantuan-bantuan dari orang tua murid dan negeri yang biasanya di gunakan untukpembiayaan seragam sekolah dan lain-lain. Fakta dilapangan dana yangdiberikan lebih kecil dari dana yang dibutuhkan sehingga muncul skalaprioritas(penghematan, ada program yang di hilangkan dan danaterlambat. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di MAS Al-

Page 53: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

66

Hikmah Marihat Bandar dilaksanakan oleh pihak PKM II Sarana danPrasarana yang dibantu oleh kepala lab kepala unit dengan melakukanpenetapan skala prioritas. Artinya sarana dan prasarana yang harussegera dilakukan pengadaannya, seperti ATK( Alat Tulis Kantor).Perencanaan dilakukan berkala yaitu 2 bulan sekali dengan acuan laporankepala unit dan kepala lab kepada PKM II. Apabila dalam perencanaan ituada sarana baru yang ingin di adakan maka pengajuannya kepadakepala madrasah dengan proposal. Namun tidak semua sarana danprasarana yang telah disusun itu dapat di setujui oleh kepala madrasahdikarenakan keterbatasan anggaran, maka yang menjadi prioritas adalahyang berkaitan langsung kepada tujuan pendidikan madrasah. setelahproses pengadaan dilakukan maka proses manajemen sarana danprasarana selanjutnya ialah proses pengaturan sarana dan prasarana. Adatiga kegiatan yang dilakukan dalam proses pengaturan ini, yaitu:inventarisasi,penyimpanan,dan pemeliharaan.

Selain itu Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan sarana danprasarana pendidikan di suatu tempat agar kualitas dan kuantitasnyaterjamin, kegitan ini diperlukan gudang sebagai tempat untukmenyimpan barang-barang yang perlu disimpan dalam suatu tempat.Selain itu gudang harus memiliki sirkulasi yang cukup dan pencahayaanyang memadai. Selanjutnya kegiatan pemeliharaan , yang terdapatbeberapa macam pekerjaan, yaitu perawatan rutin/berkala, perawatandarurat dan perawatan preventif. Perawatan rutin ialah perawatan yangdilakukan setiap waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanandan triwulan bahkan tahunan. Contohnya pembersih kaca, lantai, meja,dan kursi serta toilet.

Perawatan darurat ialah perawatan yang tak terduga sebelumnyakarena ada kerusakan dan tanda bahaya. Perawatan preventif adalahpearwatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dengan beberapakriteria yang ditentukan sebelumnya. Yang dimaksud perawatanpreventif ini seperti melihat, menyetel dan sebagainya.

Pelaksanaan sarana dan prasarana pendidikan di MAS Al-HikmahMarihat Bandar dilakukan dengan melakukan pengorganisasian danpendayagunaan. Yaitu penunjukan penanggung jawab dari setiap unitdan laboratorium sehingga masing-masing mengetahui tugas danfungsinya sehingga dapat bekerja dengan maksimal. Pengawasan sarana

Page 54: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Siti Rahma Agustiana, Nurika Khalila Daulay

67

dan prasarana pendidikan di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar secaraumum dilakukan oleh semua pihak madrasah karena dalam pengawasanmencakup pemeliharaan dan penghapusan. Pemeliharaan yang dilakukanberupa menjaga setiap sarana dan prasarana yang digunakan sehinggaapabila ingin digunkan lagi tetap dalam kondisi yang baik. Penghapusandilakukan setiap 1 tahun terhadap sarana dan prasarana yang rusak dantidak dapat lagi diperbaiki. Sementara itu pengawasan secara khususdilakukan oleh kepala madrasah dengan mendengar laporan dari PKM IIdan melihat langsung keadaan sarana dan prasarana yang ada dimadrasah. PKM II melakukan pengawasan dengan mendengar laporandari kepala unit dan kepala laboratorium di madrasah. Kepala unit dankepala lab melakukan pengawasan dengan memeriksa keadaan setiapsarana dan prasarana di ruang unit dan laboratorium dan dilaporkankepada PKM II untuk ditindaklanjuti. Oleh kepala madrasah.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S., 2007. Ekonomi, Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Amtu, O., 2011. Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah. Konsep,Strategi, Dan Implementasi, Bandung: Alfabeta.

Barnawi dan Arifin, M., 2012, Manajemen Sarana dan Prasarana,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Daryanto dan Farid M., 2013, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Yogyakarta:Gava Media.

Hani, A., 2013. http://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/-pengelolaansarana-dan-prasarana-pendidikan/

Hasbullah, 2007, Otonomi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada

Idris, J., 2013, Manajerial dan Manajemen. Bandung: Citapustaka MediaPerintis.

Manullang. M., 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:Citapustaka Media Perintis.

Marno dan Supriyanto T., 2008, Manajemen dan Kepemimpinan PendidikanIslam, Bandung: PT Refrika Aditama,

Page 55: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Sarana Dan Prasarana di MAS Al-Hikmah Marihat Bandar

68

Mesiono, 2012, Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka MediaPerintis.

Mulyasa, E., 2007, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja

Naja, H. R. D., 2004, Manajemen Fit & Proper Test, Yogyakarta: PustakaWidyataman

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentangStandar sarana dan prasarana pendidikan

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan KuantitatifKualitatif, Bandung: Alfabeta.

Susmaini dan Rifa’i M., 2007, Teori Manajemen, Bandung: CitapustakaMedia Perintis.

Trianto, 2011, Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesipendidikan dan tenaga kependidikan. Jakarta: kencana.

Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab II pasal 3

Yahya, Y., 2006, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Page 56: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 69-85ISSN 2460-3678

69

PELAKSANAAN MANAJEMEN KURIKULUM DALAMPENINGKATAN MUTU LULUSAN DI MTS AL ITTIHADIYAH

MEDAN JOHOR

Muhammad Iqbal1 Syafaruddin2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan ManajemenKurikulum dalam Peningkatan Mutu Lulusan di Madrasah Tsanawiyah alIttihadiyah Medan Johor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakanmetode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakanpendekatan kualitatif naturalistik, yaitu pendekatan yang dilakukansecara alamiah untuk mencari, menganalisis, dan menginterpretasi datayang ditemukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Data yang telah dikumpulkan diperiksa keabsahannya melalui standarkeabsahaan data berupa: kreadibilitas dengan melakukan pengamatan diMadrasah Tsanawiyah al Ittihadiyah Medan Johor, keteralihan denganmelakukan uraian data yang telah diteliti di Madrasah Tsanawiyah alIttihadiyah Medan Johor, ketergantungan dengan tehnik memeriksa,menganalisi dan mengkonfirmasi pada data yang diteliti, dan ketegasanuntuk mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dari penelitian.Temuan penelitian ini sebagai berikut. (1) Perencanaan kurikulum diMadrasah Tsanawiyah Al Ittihadiyah, dilakukan dengan caramusyawarah dengan melibat seluruh guru di sekolah untuk merancangkegiatan program kurikulum, (2) Pengorganisasian kurikulum yangdilakukan Madrasah Tsanawiyah Al Ittihadiyah ini menggunakan duaaspek pengorganisasian yakni Departementalisasi atau pengelompokankegiatan-kegiatan kerja, dan pembagian kerja dalam melaksanakanprogram kegiatan kurikulum. (3) Pelaksanaan kurikuluim di MadrasahTsanawiyah Al Ittihadiyah dilakukan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyusun program-program terkait dengan kurikulum,seperti prota, prosem, RPP, Silabus, dan lainnya. (4) pengevaluasiankurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al Ittihadiyah dilakukan saatpelaksanaan kurikulum sedang berlangsung, hal ini dilakukan untukmengetahui kesesuaian antara program yang telah di buat denganpelaksanaannya

Kata kunci: Manajemen, Kurikulum, Mutu lulusan

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 57: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

70

PENDAHULUANMenilai kualitas SDM suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari

mutu pendidikan bangsa tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwakemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan olehpembangunan di bidang pendidikan. Seperti Jepang, ketika bangsanyahancur akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945menerapkan pendekatan pembangunan menuju kejayaan Jepang kembalimemprioritaskan pembangunan pendidikan. pada waktu itu KaisarJepang bertanya berapa jumlah guru yang masih hidup. Dari pertanyaantadi dapat kita ambil kesimpulan bahwasannya kekaisaran Jepang lebihmengedepankan pembangunan pendidikan, maka Jepang akan menjadisebagai bangsa yang maju dan jaya. Manusia adalah merupakan peloporpembangunan dan karenanya investasi dalam SDM merupakan suatukeharusan dalam pembangunan. Untuk itu setiap negara harus berupayauntuk meningkatkan pendidikan yang efektif. Pernyataan pendidikanadalah kunci modernisasi atau pendidikan adalah investasi manusia yangmemperoleh pengakuan dari para banyak ahli. Jika suatu bangsa tidakmampu untuk mengembangkan SDM maka suatu bangsa tidak akandapat untuk membangun negaranya.

Pendidikan memiliki peran utama dalam pengembangan personaldan sosial, memengaruhi perubahan individu dan sosial, perdamaian,kebebasan, dan keadilan. Untuk merubah pendidikan memerlukanparadigma baru pendidikan, tujuan baru, defenisi baru tentang kualitas,inovasi pendekatan, program dan praktik, jika pendidikan harus memilikiperan strategik dalam pengembangan manusia sebagai individu danmasyarakat. Kualitas pendidikan adalah merupakan suatu proses yangdinamis, karena tuntutan kualitas pendidikan selalu berubah sesuaidengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta seni. (Kunandar, 2011:10)

Pendidikan agama, moral dan budi pekerti sangat bernilai dalamdunia pendidikan. Sekolah adalah tempat dimana siswa menuntut ilmuserta mengembangkan bakatnya sehingga mereka memiliki kemampuantersebut. Selain itu sekolah bukan hanya tempat untuk siswa menuntutilmu serta mengembangkan bakatnya melainkan di didik oleh para guruyang mendidik mereka sehingga sekolah itu menciptakan tata tertib.Apabila mutu lulusannya baik, dapat diprediksi bahwa mutu kegiatan

Page 58: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

71

belajar mengajarnya juga baik, input siswa, kompetensi pendidik dantenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dana,manajemen, dan lingkungannya memadai.

Akan tetapi, dari berbagai faktor tersebut, kurikulum mempunyaikedudukan yang sangat strategis dalam seluruh proses pendidikan.Artinya, kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah.(Widyastono, 2014:9) Masyarakat umum dalam hal ini tentunya tidaklahhanya kepala sekolah, guru, dan penerbit buku sekolah, tetapi orang tuasiswa dan siswa itu sendiri.

Manajemen kurikulum adalah salah satu kegiatan yang harusdirancang dan dilaksanakan, karena jika pelaksana kurikulum tidak baikuntuk menerapkan kurikulum tersebut, maka lembaga pendidikankhususnya madrasah tidak mendapatkan perhatian dan kepercayaan darimasyarakat, mengingat manajemen kurikulum adalah salah satu alatuntuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pandangan di atas maka peneliti tertarik untukmengkaji permasalahan tersebut dengan judul: Pelaksanaan ManajemenKurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTS Al IttihadiyahMedan Johor

KAJIAN TEORIA. Konsep Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Penggunaan istilah manajemen memiliki banyak arti tergantungkepada orang yang mengartikannya. Kata manajemen berasal dari bahasaItalia yaitu manegire yang berarti “mengendalikan” terutamamengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin manus yang berartitangan. Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manage yangberarti “kepemilikan kuda” yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti“seni mengendalikan kuda”, dimana istilah Inggris ini juga berasal daribahasa Italia. Bahasa Perancis mengadopsi ini berasal dari bahasa Inggrismenjadi management yang memiliki arti “seni melaksanakan danmengatur”. (Mesiono, 2012:1)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalahsuatu tindakan yang digunakan untuk mengatur sesuatu dengan penuhrasa tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas yang telah diberikanoleh para pemimpin. Dan seorang pemimpin pun harus mengerjakan

Page 59: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

72

tugasnya secara benar dan teratur dan berlaku adil terhadap orang yangia pimpin. Begitu juga dengan seorang manajer ia harus mengerjakantugasnya sesuai dengan struktur organisasi.

2. Unsur-Unsur Manajemen

Memahai unsur-unsur manajemen (tools of management) sangatdiharuskan bagi setiap manajer. Karena unsur yang ada diorganisasiitulah yang harus diatur sedemikian rupa. Sehingga dapat diketahuiunsur yang manakah yang belum atau kurang atau tidak ada. Adapununsur-unsur manajemen itu terdiri dari orang (men), uang (money),metode (methods), bahan-bahan (materials), mesin-mesin (machines), danpemasaran (market) atau disingkat dengan 6M. (Mesiono, 2012:9)

3. Fungsi-Fungsi Manajemen

Proses manajemen adalah kegiatan di mana organisasi membuatsumberdaya manusiawi dan materi tersedia dan efektif untuk mencapaitujuan organisasi. Jadi, suatu organisasi tidak mungkin bekerja denganbaik tanpa adanya proses manajemen yang baik pula. Namun, prosesmanajemen hanya munkin berjalan dengan baik bila tersedia sumberdayamanusiawi yang baik dan profesional dalam bidang-bidang tugas yangada dalam organisasi. Manajemen yang telah diuraikan di atas, makafungsi manajemen terdiri dari: (Chaniago, 2011:53)

a. Perencanaan(Planning)

Mondy dan Premeaux dalam Syafaruddin, (2005) menjelaskanbahwa perencanaan merupakan proses menentukan apa yang seharusnyadicapai dan bagaiman mewujudkannya dalam kenyataan. Berarti didalam perencanaan akan ditentkan apa yang akan dicapai denganmembuat rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan para manajerdi setiap level manajemen.

Dalam perencanaan ada tujuan khusus. Tujuan tersebut secarakhusus sungguh-sungguh dituliskan dan dapat diperoleh semua anggotaorganisasi dan perencanaan mencakup periode tahun tertentu.

b. Pengorganisasian(Organizing)

Pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugasyang jelas antara personalia, sehingga engan demikian setiap orang dapat

Page 60: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

73

bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan orgaisasi. (Syafaruddin, 2005:69)

c. Pelaksanaan(Actuating)

Actuating atau pelaksanaan adalah hubungan erat antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan dari adanya pengaturan terhadapbawahan untuk dapat dimengerti dan pembagian kerja yang efektif danefisien untuk mencapai tujuan perusahaan yang nyata. Sedangkan Terrydalam Marno dan Supriyanto, (2008) mendefenisikan actuating sebagaiusaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa hingga merekaberkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yangbersangkutan dan sasaran anggota perusahaan, karena para anggota ituingin mencapai tujuan sasaran tersebut.

d. Pengawasan

Menurut Hamdy, (1997) dalam Susmaini dan Rifa’i, (2007:119)pengawasan diartikan sebagai kegiatan meneliti jalannya programkegiatan, mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat efesiensipenggunaan metode dan alat mengartikan pengawasan suatu proses yangterdiri dari 3 (tiga) langkah penting, yaitu: 1) Mengukur keluaran-keluaran. 2) Membandingkan keluaran-keluaran dengan rencana, danmenentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. 3) Membetulkanpenyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan denganmlakukan pembetulan-pembetulan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasanadalah usaha dalam memantau kinerja karyawan atau pekerja dalamorganisasi itu sendiri sehingga dengan adanya pengawasan tersebut dapatmengetahu kinerja-kinerja para karyawan dalam suatu organisasi tesebut.

B. Konsep Kurikulum1. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum telah dikenal dalam dunia pendidikan danmerupakan istilah yang tidak asing lagi. Secara Etimologis, kurikulumberasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yangberarti tempat berpacu. Jadi, istuilah kurikulum berasal dari duniaolahraga pada zaman Romawi Kuno yang mengandung pengertian suatujarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.(Salminawati, 2011:114) Dari kata ini, kurikulum dalam dunia pendidikan

Page 61: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

74

diartikan secara sederhana sebagai jumlah mata pelajaran yang harusdiselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.

Kurikulum adalah usaha yang dilakukan pihak sekolah untukmempengaruhi anak-anak untuk belajar didalam kelas, di luar kelas,ataupun dirumah yang masih di dalam lingkungan sekolah dan tanggungjawab sekolah, dan memborong tanggung jawab pendidikan anak yangmerupakan beban yang terlampau berat, sehingga tidak mungkindilakukan dengan baik. (Nasution, 2005:9)

2. Organisasi Kurikulum

Organisasi Kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahanpelajaran yang akan disampaikan kepada murid-murid. OrganisasiKurikulum sangat erat berhubungan dengan tujuan pendidikan yanghendak dicapai karena pola-pola yang berbeda-beda akan mengakibatkanini dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula. Dalam pola organisasiini ada banyak macam-macamnya akan tetapi yang kami pandang perluuntuk dikemukakan ada 3 macam yaitu: Separated Subject Curriculum,Correlated Curriculum, dan Integrated Curriculum (Suryosubroto, 2010:36)

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan Organisasi Kurikulum adalahpola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikankepada murid-murid agar tercapainya tujuan pendidikan.

3. Asas-Asas Kurikulum

Mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dansederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dan banyakpertanyaan yang dapat diajukan untuk diperhitungkan. Apakah yangingin dicapai, manusia yang bagaimana yang diharapkan akan dibentuk?Apakah akan diutamakan kebutuhan anak pada saat sekarang atau masamendatang? Apakah hakikat anak harus dipertimbangkan, ataukah iadiperlakukan sebagai orang dewasa?. Semua pertanyaan itu menyangkutasas-asas yang mendasari setiap kurikulum, yakni:

a. Asas filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yangsesuai dengan filsafat negara.

b. Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalamkurikulum yakni (a) psikologis anak, perkembangan anak, (b)psikologis belajar, bagaimana proses belajar anak.

Page 62: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

75

c. Asas sosiologis, yaitu keadaan masyarakat, perkembangan danperubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusiaberupa pengetahuan, dan lain-lain.

d. Asas organisatoris yang mempertimbangkan bentuk danorganisasi bahan pelajaran yang disajikan.

Dari defenisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan tujuanpendidikan dengan filsafat negara dengan memperhitungkan faktor-faktor anak dengan mempertimbangkan bentuk organisasi dan bahanmata pelajaran.

4. Komponen Kurikulum

Sebelum melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum, seorangpengembang terlebih dahulu mengenal komponen atau elemen unsurkurikulum. Seperti yang dikemukakan Tyler dalam Dimyati danMudjiono, (2009:264) bahwa It is important as a part of a comprehensive ororganization to indicate just what kinds of elements will serve statisfactorily asorganizing elements. And in a given curriculum it is important to identify thepartiular elements that shall be used.

Dari pernyataan Tyler tersebut, tampak pentingnya mengenalkomponen atau elemen atau unsur kurikulum. Herrik dalam Dimyati danMudjiono, (2009:264) mengemukakan 4 (empat) elemen, yakni: tujuan(objectives), mata pelajaran (subjet matter), metode dan organisasi (methodand organization), dan evaluasi (evaluation). Sedangkan ahli yang lainmengemukakan bahwa kurikulum terdiri dari 4 (empat) komponen dasar:(1) aims, goals, and objective, (2) content, (3) learning activites, dan (4)evaluations.

Dari defenisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkanKomponen Kurikulum terdiri dari tujuan (objectives), mata pelajaran(subjet matter), metode dan organisasi (method and organization), danevaluasi (evaluation) sehingga menjadikan sebagai tubuh kurikulum yangutama.

5. Kurikulum dan Anak

Sekolah didirikan mendidik anak-anak, yakni membantu danmembimbing anak-anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya,agarmenjadi manusia yang sanggup menghadapi masalah-masalah dalamhidupnya sebagai orang dewasa sesuai dengan tujuan dan cita-cita

Page 63: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

76

negara. Oleh sebab itu tidak dapat tiada anak itu sendiri merupakanfaktor yang penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukankurikulum. Kita hanya memperbaiki kurikulum apabila kita lebih dalammemahami anak pada umumnya dan khususnya anak sebagai individu.(Nasution, 2005:88)

Dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru tetap harusmembuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena perencanaanmerupakan pedoman pembelajaran. Guru boleh saja tidak membuatkurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga, bahkan dalam haltertentu tidak melakukan penilaian, tetapi tidak boleh tidak membuatperencanaan.(Mulyasa, 2010:154)

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa asas-asas kurikulumadalah usaha untuk membimbing anak-anak dalam tumbuh kembangnyaagar menjadi manusia yang sanggup menghadapi masalah-masalahdalam kehidupan dewasa nanti dan mereka mampu menghadapinyadengan melalui berbagai masalah yang mereka hadapi dan mereka tidaklari dari permasalahan-permasalahan namun mereka berusaha danberupaya bagaimana permasalahan itu dapat terselesaikan dengan baik.

C. Konsep Manajemen Kurikulum1. Pengertian Manajemen Kurikulum

Manajemen Kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulumyang kooperatif, komprehensif, sistematik, dan sistematik dalamketercapaian kurikulum. Keterlibatan masyarakat dalam manajemenkurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, danmengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikanselain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam mengidentifikasikebutuhan kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasilkurikulum, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. (Rusman,2009:29). Dalam pelaksanaanya, manajemen kurikulum harusdikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah(MBS). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembagapendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiridengan meprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi anmisi pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasionalyang telah diterapkan. (Rusman, 2009:4)

Page 64: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

77

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ManajemenKurikulum adalah proses usaha bersama untuk mewujudkan pencapaiantujuan pengajaran dan meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajardi sekolah.

2. Kegiatan-Kegiatan Manajemen Kurikulum

Kegiatan manajemen dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaansituasi belajar-mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkandua hal, yaitu: a) Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru.b) Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar-mengajar.

Kegiatan yang pertama adalah kegiatan yang dilakukan sebelumproses belajar mengajar. Menurut Ismed Syarif dkk kegiatan dalambidang kurikulum ini masih diperluas mengatur kegiatan bimbingan danpenyuluhan. Dan ada beberapa kegiatan-kegiatan manajemen kurikulum,yaitu:

a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru. Kegiatan inimeliputi pembagian tugas mengajar, pembagian tugas atautangung jawab alam membina ekstra kurikuler, dan koordinasipenyusunan persiapan mengajar. Pembagian tugas mengajarbiasanya dibicarakan dalam rapat guru menjelang permulaanpelaksanaan program baru atau pada awal tahun ajaran barus.Sedangkan pembagian tugas atau tanggung jawab ekstrakurikuler ialah kegiatan yang semuanya itu bersifat paedagogis(mendidik). Karena kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dikatakansebagai penunjang pendidikan.

b. Kegiatan yang berhubungan denan proses pelaksanaan belajarmengajar. Kegiatan ini meliputi: 1) Penyusunan jadwal pelajaran.2) Penyusunan Program 3) Pengisian Daftar Kemajuan Kelas 4)Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar (chievement test) 5)Laporan Hasil Evaluasi 6). Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan.(Suryosubroto, 2010: 42)

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum adalahpembinaan situasi kegiatan belajar mengajar di sekolah agar selaluterjamin kelancarannya.

Page 65: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

78

D. Mutu Lulusan1. Pengertian Mutu Lulusan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah mutu mempunyaipersamaan pengertian, yaitu baik buruk suatu kualitas yang berartiadanya ketidaksamaan dengan yang lainnya.

Lulusan sebagai output sekolah merupakan bagian dari sistem dalammanajemen mutu pendidikan. mutu lulusan tidak dapat dipisahkan daricontect, Input, Proses, Output dan Outcome. Untuk itu, mutu lulusan yangsesuai dengan keinginan pelanggan pendidikan adalah output yangmempunyai kriteria sebagai outcomes yaitu dapat melanjutkan ke sekolahyang lebih tinggi dan siap untuk bekerja.

Dari defenisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan MutuLulusan adalah merupakan tujuankepentinan pimpinan sekolah sertadidukung oleh para peugas sekolah, masyarakat sehingga menciptakanmutu lulusan sesuai keinginan pihak sekolah dan masyarakat.

2. Peningkatan Mutu Pendidikan

Sampai satu dasawarsa terakhir penghujung abad ke-20, duniapendidikan kita belum sepenuhnya dapat memenuhi harapanmasyarakat. Fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan,penyelesaian masalah pendidikan yang tidak tuntas, atau cenderungtambal sulam, bahkan lebih berorientasi proyek. Akibatnya, seringkalihasil pendidikan mengecewakan masyarakat. Mereka terusmempertanyakan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakatdalam dinamika kehidupan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Kualitaslulusan pendidikan kurang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerjadan pembangunan, baik industri, perbankan, telekomunikasi, maupunpasar tenaga kerja sektor lainnya yang cenderung menggugat eksistensisekolah. Bahkan SDM yang disiapkan melalui pendidikan sebagaigenerasi penerus belum sepenuhnya memuaskan bila dilihat dari segiakhlak, moral, dan jati diri bangsa dalam kemajemukan budayabangsa.(Syafaruddin, 2002:19)

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dunia pendidikanbelum sepenuhnya terpenuhi dengan mengingat masuknya budaya-budaya luar serta berkembangnya alat komunikasi canggih yang menyebabkan kualitas mutu lulusan sangat endah dari segi moral, akhlakserta jati diri budaya bangsa.

Page 66: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

79

3. Standar Kompetensi Lulusan

SKL yang dijabarkan ke dalam standar kompetensi (SK) dankompetensi dasar (KD) mata pelajaran digunakan sebagai pedomanpenilaian. SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakuppengetahuan, sikap, dan keterampilan. SKL mencakup standarkompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-KTSP), standar kompetensikelompok mata pelajaran (SK-MP), dan standar kompetensi matapelajaran (SK-MP). (Asmani, 2011: 88).

Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),bahwa : “Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuanlulusan yang mencakup, sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. Standarkompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untukmeletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebihlanjut.

Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan adalahkualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan,keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaiandalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKLmeliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok matapelajaran. (Mulyasa, 2010:91)

METODOLOGI PENELITIANA. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifnaturalistik. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitiankualitatif, yaitu jenis penelitian yang menyajikan data secara tertulis,mengamati serta menggambarkan situasi keadaan yang sebenarnya secarakongkrit. Peneliti memperoleh data langsung dari subjek penelitian yaitumanusia dengan cara berinteraksi secara langsung.

B. Latar Penelitian

Pada penelitian kualitatif yang dijadikan latar penelitian adalahsituasi penelitian itu sendiri. Dalam penelitian ini dilakukan di MadrasahTsanawiyah Al Ittihadiyah Medan Johor.

Page 67: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

80

C. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data (informan/responden) dalampenelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, dan dokumen-dokumen.Sumber-sumber data ini (informan atau responden), dikategorikan kedalam sumber data primer dan sumber data sekunder.

D. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data

Prosedur pengumpulan data dan perekaman dalam penelitian iniadalah: 1). Observasi, 2). Wawancara, 3). Dokumentasi

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematisdata yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan analisis datamodel Milles dan Huberman yang terdiri dari: (1) reduksi data, (2)penyajian data, (3) kesimpulan. (Salim Dan Syahrum, 2007:147)

F. Pemeriksaan atau pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data juga sangatdiperhatikan karena suatu hasil penelitian tidak ada artinya jika tidakmendapat pengakuan atau terpercaya. Untuk menetapkan keabsahan(trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknikpemeriksaan didasarkan atas sejumlah criteria tertentu ada empat criteriayang disarankan oleh Lincoln dan Guba yang meliputi: (a) kredibilitas(credibility), (b) keteralihan (transferability), (c) ketergantungan(dependability), dan (d) kepastian (confirmability). Untuk lebih jelasnyadapat diuraikan sebagai berikut.(Moleong, 2006:324)

PEMBAHASANA. Perencanaan Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah

Medan Johor.

Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerialpada setiap organisasi. Karena itu, perencanaan akan menentukan adanyaperbedaan kinerja (performance) satu organisasi dengan organisasi laindalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan.

Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah Medan Johor, mengadakanperencanaan dengan cara memberikan kewenangan dengan bagian

Page 68: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

81

kurikulum untuk membicarakan arah yang akan dituju seperti apanantinya, sehingga dapat mengetahui arah tujuan dan sasaran darikegiatan itu sendiri. Berarti dalam hal ini kepala sekolah mengambilkeputusan untuk memantau dan memberi arahan kepada PKM IKurikulum sehingga bagian kurikulum yang akan membagi tugas-tugasguru.

Selain itu, bagian kurikulum memberitahu bahwasannya setiap gurudiwajibkan untuk mempersiapkan RPP diawal semester dan sebelumproses pembelajaran dimulai guru juga wajib membawa RPP. Denganbegitu, proses belajar mengajar akan efektif sesuai dengan RencanaPelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh para guru-guru sehinggamereka menerapkannya. Karena guru juga harus memiliki rencana dalampembelajaran agar tujuan perencanaan mendapatkan hasil yang baik.

B. Pengorganisasian Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al-Itihadiyah

Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah mengadakan rapat dalampembagian pekerjaan serta tanggung jawab untuk pelaksanaan nantinya.Dengan adanya pembagian tugas ini akan berpijak dari kemampuanindividu dalam pelaksanaan yang di embanya. Pengorganisasian ini jugadilakukan dan cara musyawarah, agar ada kesepakatan bersama dalampengambilan keputusan. Sehingga dengan adanya musyawarah yangdilakukan oleh para guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah tidakakan timbul kesalah pahaman, kecemburuan karena jika hanyamengambil keputusan tanpa musyawarah maka akan mengakibatkankecemburuan diantara para guru, serta dalam proses pengorganisasiankepala sekolah mengelompokan pekerjaan dan merinci tugas-tugas yangakan diberikan sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikipara guru. Ini dilakukan agar adanya kefektifan dan keefesian dalammenjalankan tugas mereka masing-masing.

Pengorganisasian menjadi salah satu hal yang harus dilakukan, agardapat terbinanya hubungan kerja yang baik antara pemimpin denganpara anggota, anggota dengan anggota lainnya. Dengan adanyapengorganisasian ini dapat mempermudahkan suatu pekerjaan dengancara pembagian tugas yang telah diterima masing-masing individu dalamsuatu organisasi.

Page 69: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

82

C. Pelaksanaan Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al-IttihadiyahMedan Johor

Dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah MadrasahTsanawiyah Al-Ittihadiyah Medan Johor sudah cukup baik. Kepalasekolah Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah Medan Johor bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah yang ia pimpin.

Guru merupakan salah satu faktor terpenting dalam melaksanakankurikulum.Karena guru memegang peranan utama dan bertanggungjawab membimbing para siswa untuk mengembangkan potensi yangdimilikinya dan membantu memecahkan masalah dan kesulitan parasiswa yang dibimbingnya, dengan maksud agar maksud agar siswamampu secara mandiri membimbing dirinya sendiri. Oleh karena itu,pelaksanaan kurikulum tingkat kelas yang berperan besar adalah guruyang bertugas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Dalam setiap pelaksanaan, tidak terlepas dari adanya hambatanataupun kesulitan dalam melaksanakan kurikulum tersebut.diantaranyaYang menghambat guru dalam melaksanakan kurikulumadalah para guru bidang studi agama yang menggunakan K13. KarenaK13 ini kan baru jadi sebagian para guru ada yang belum mengertidengan pelaksanaan K13 ini sedangkan guru yang menggunakan KTSPmereka tidak ada hambatan karena mereka menggunakan KTSP. Olehkarena itu pihak sekolah memberikan pelatihan dalam pembuatan RPPK13 bagi guru bidang studi agama. selain RPP para guru juga membuatprogram semester serta program tahun agar para guru yang mengajarmengetahui program-program apa saja yang akan dilaksanakan.

D.Pengevaluasian Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al-IttihadiyahMedan Johor.

Sebelum di evaluasi kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah Medan Johor melakukan pemantauan dengan mengunakanCCTV yang terletak di ruangan kepala sekolah sehingga para guru dapatmenjalankan tugas yang diembannya dengan baik, dikarenakan merekadipantau oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas mereka. Dalamhal ini bukan hanya siswa saja yang di evaluasi diakhir semester pada saatpembagian raport akan tetapi guru juga di evaluasi jika ada nilai merahterdapat dalam raport siswa pada saat itulah guru di evaluasi serta

Page 70: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

83

diberikan reward oleh kepala sekolah, bukan hanya itu jika ada gurudatang tepat waktu maka akan diberi reward oleh sekolah.

Dengan adanya pengevaluasian ini guru dapat dapat termotivasibahwa jika mereka mentaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkanoleh sekolah maka mereka akan di beri reward atau penghargaan darisekolah sedangkan jika guru melanggar aturan yang telah ditetapkan olehsekolah maka guru yang melanggar aturan tersebut akan diberikanhukuman atau sanksi sehingga mereka dapat mentaati peraturan yangtelah ditetapkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan terhadap masalah yang terkait denganjudul yakni “Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam PeningkatanMutu Lulusan Di Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihadiyah Medan Johor”,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Al-IttihadiyahMedan Johor, pihak sekolah selalu menggunakan musyawarahdengan melibatkan guru-guru yang ada di dalam sekolah, yangberguna agar banyaknya pemikiran-pemikiran atau masukan-masukan terhadap kegiatan yang akan direncanakan kedepannantinya. Selain itu kepala sekolah memberikan kewenangankepada PKM I Kurikulum untuk menjalankan tugasnya denganmembagi tugas-tugas para guru sesuai dengan kemampuanmereka apakah mereka mampu atau tidak saat diberikan tugasyang harus diembannya. Dengan adanya musyawarah dalamperencanaan maka kepala sekolah dan PKM I Kurikulum dapatmengetahui guru mana yang cocok untuk menjalankan tugassesuai kemampuannya.

2. Pengorganisasian kurikulum yang dijalankan di sekolah ini jugadilakukan dengan baik, ini dapat peneliti katakan, karena dalamproses pengorganisasian kepala sekolah telah menjalankan keduaaspek pengorganisasian yang paling penting, yakniDepartementalisasi atau pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja,dan pembagian kerja pemerincian tugas agar setap guru dapatbertanggung jawab dengan tugas yang ia emban. Hal inidilakukan agar pekerjaan lebih efektif dan efesien. Kemudiandalam proses pengorganisasian kepala sekolah Madrasah Al-

Page 71: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Mutu Lulusan di MTs Al-Ittihadiyah Medan Johor

84

Ittihadiyah Medan Johor, dalam pengambilan keputusan terhadappemilihan tugas para guru terhadap kegiatan kurikulum selaluberdasarkan keahlian dan kemampuan guru tersebut, hal inidilakukan agar kegiatan dapat berjalan lancar dengan baik.

3. Pelaksanaan kegiatan kurikulum di Madrasah Al-IttihadiyahMedan Johor terdiri dari pembuatan program kegiatan tahunan,jadwal pelajaran, dan hal-hal yang terkait dengan administrasipembelajaran dalam pelaksanaan kurikulum ini juga dilaksanakansesuai yang apa yang telah direncanakan. Selain itu, pelaksanaankurikulum terdapat pembagian wewenang dari kepala sekolahkepada bawahannya untuk mengatur pelaksanaan kurikulumseperti mengatur jadwal pelajaran di kelas, penempatan kerja sertahal-hal lain yang dilaksanakan oleh PKM I Kurikulum.Pelaksanaan kurikulum di sekolah ini dilaksanakan dengan baikoleh guru yang telah diberikan wewenang untuk mengajar di kelasdengan kepercayaan yang telah diberikan oleh kepala sekolahsehingga mereka men jalankan tugas tersebut dengan kepercayaanyang telah diberikan oleh pimpinan.

4. Evaluasi kurikulum dilaksanakan untuk mengetahui apakahtujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai sesuai denganperencanaan yang telah dilaksanakan pada prosessebelumnyakepala sekolah melaksanakan evaluasi terhadapkurikulum dengan melakukan beragam cara seperti supervisi,mengingatkan menegur, memberikan contoh, serta memberikanreward dan diselesaikan dengan program-program yang telahdibuat. Hal ini dilakukan agar kurikulum dapat berjalan denganbaik. dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum ini, kepala sekolahmenyerahkan taggung jawab kepada PKM I Kurikulum untukmengevaluasi guru-guru diakhir semester pada saat penerimaanraport serta memantau para guru yang sedang mengajar melaluiCCTV sehingga guru melaksanakan tugas mereka dengan baik.Dan cara pengevaluasiannya terdapat dua yaitu harian melaluiCCTV kemudian akhir semester saat pembagian raport siswa.

DAFTAR PUSTAKAAsmani, J.M., 2011, Tips Efektif Menjadi Sekolah Berstandar Internasional Dan

Internasional, Yogyakarta: Harmoni.

Page 72: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Muhammad Iqbal, Syafaruddin

85

Chaniago, N. S., 2011, Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustaka MediaPerintis.

Dimyati dan Mudjiono, 2009, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: RinekaCipta.

Kunandar, 2011, Guru Profesional Implementasi Kuriklum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Marno dan Supriyanto T., 2008, Manajemen dan Kepemimpinan PendidikanIslam, Bandung: PT Refrika Aditama.

Mesiono, 2012, Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustka MediaPerintis.

Moleong, L. J., 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.RemajaRosdakarya.

Mulyasa, E., 2010, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Nasution, S., 2005, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan

Rusman, 2009, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Salim Dan Syahrum, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CiptaPustaka.

Salminawati, 2011, Filsafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep PendidikanYang Islami, Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Suryosubroto, 2010, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Susmaini dan Rifa’i, M., 2007, Teori Manajemen: Menuju EfektivitasPengelolaan Organisasi, Bandung: Citapustaka Media.

Syafaruddin, 2002, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan: Konsep,Strategi, dan Aplikasi, Jakarta: PT Grasindo.

Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: CiputatPress.

Widyastono, H., 2014, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah: dariKurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 73: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 86-103ISSN 2460-3678

86

TANTANGAN DAN PELUANG PENDIDIKAN ISLAM DI ERAGLOBAL VILLLAGE

Rahmat Hidayat1

Abstrak

Gelombang era Global Villlage yang ditunjang dengan perkembanganteknologi informasi dan komunikasi telah menghancurkan batas-bataswaktu, dan mengubah tata pergaulan umat manusia. Perubahanlingkungan sosial secara global yang mengubah tata nilai, norma, danbudaya suatu bangsa, menjadi sangat terbuka. Perubahan itu tidak dapatdikendalikan dan dibatasi karena berkembangnya teknologi informasi.Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yangmembuat arus informasi begitu deras. Nyaris tak ada lagi filter untukmemilih dan memilah. Norma-norma agama atau budaya nyaris takmampu membendung informasi yang mendorong terjadinya degradasimoral. Apalagi norma hukum dan peraturan perundang-undanganmudah dibongkar-pasang, didekonstruksi dan direkonstruksi sesuaidengan kepentingan tertentu. Dalam menanggapi berbagai fenomena initentunya pendidikan Islam memiliki tantangan dan peluang dalamperkembangannya. Adapun tantangan pendidikan Islam, diantaranya:Konformisme kurikulum dan sumber daya manusia; perubahan sosialpolitik; dan perubahan orientasi umat. Sedangkan peluang PendidikanIslam adalah pembawa misi religiusitas yang berperan dalam membekalipara peserta didiknya dengan kekuatan keimanan, ketakwaan, ilmupengetahuan, dan ketrampilan yang berimbang sehingga dapat membawapara peserta didik tersebut pada kondisi yang siap menghadapi segalatantangan pada era informasi ini.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Era Global Villlage

PENDAHULUAN

Masa dan era yang selalu berjalan ke depan dengan demikiancepatnya, telah membawa berbagai macam perubahan dari berbagaisudut pandang kehidupan umat manusia. Bukan hanya pada polakehidupannya akan tetapi lebih spesifik dapat dikatakan telahmempengaruhi cara berfikir dan etika berfikirnya. Hal ini telah

1 Penulis adalah Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Dharmawangsa Medan.Email: [email protected].

Page 74: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

87

menyajikan kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yangmenuntut umat manusia untuk mengikuti perkembangannya jikamenginginkan keberlangsungan kehidupannya di dunia modern ini.Sedangkan hal terpenting untuk pencapaian kemajuan dan peradabantersebut, tak dapat melepaskan diri dari suatu proses pendidikan yangdapat mengantarkannya mencapai proses pemikiran yang integral atasperubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiterapannya. Sebab yang sekarang ini terjadi adalah, siapa yang menguasaisains, teknologi, dan informasi maka merekalah yang akanmempengaruhi dan menentukan arah perjalanan masyarakat global.Maka, yang urgen untuk diupayakan untuk diraih dan diwujudkan olehumat (Islam) ialah adanya kemampuan yang berkualitas tinggi dari umatsehingga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasisecara sehat dalam pluralisme kultural masyarakat global.

Nata (2003: 78) menyatakan bahwa globalisasi yang sering disebutsebagai era pasar bebas dan sekaligus persaingan bebas, telah banyakmembuka jalur komunikasi antar manusia melalui media elektronika, dantelah menggeser agen-agen sosialisasi manusia yang berlangsung secaratradisional. Kemajuan bidang informasi tersebut pada akhirnya akanberpengaruh pada kejiwaan dan kepribadian masyarakat. Sehingga hanyamereka yang berorientasi ke depan lah sanggup bertahan, dan yangmampu mengubah pengetahuan menjadi kebijakan dan mereka yangmemiliki ciri sebagai masyarakat modern. Dalam keadaan ini, keberadaanmasyarakat satu bangsa dengan bangsa lain telah menjadi satu, baikdalam bidang sosial, budaya, ekonomi, bahkan pendidikan.

Hujair dan Sanaky (2003: 4) menyatakan bahwa pendidikanmerupakan sistem dan cara untuk meningkatkan kualitas hidup manusiadalam segala aspek kehidupan. Sehingga merupakan kebutuhan yangsangat penting dalam rangka mengembangkan potensi agar dapatmenyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Era globalisasimembuka mata kita untuk melihat ke masa depan yang penuh tantangandan persaingan. Disisi lain Darajat (1992: 29) menyatakan bahwa erakesejagatan yang tidak dibatasi waktu dan tempat membuat SDM yangada selalu ingin meningkatkan kualitas dirinya agar tidak tertinggal dariyang lain.

Page 75: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

88

Dari pandangan di atas, pendidikan sebagai pemegang peran dalamproses pengembangan baik secara kelembagaan, materi pendidikan, gurusebagai pelaksana pembelajaran, metode, sarana, dan sebagainya dariseluruh aspek dan faktor pendukung proses pendidikan, haruslah dapatmelihat secara cermat dan dapat membangun paradigma baru yangberupa pendidikan di era global yang sarat dengan tantangan, sehinggadapat memberikan ruang baru terhadap beberapa peluang yang dapatmemberikan pandangan baru dan memberikan sumbangsih terhadapberkembangnya dunia global.

KAJIAN TEORITIKDefenisi Global Village

Kata “global” bermakna universal. Dari kata global tersebutberkembang istilah globalisasi yang hingga saat ini pun belum memilikidefinisi yang mapan, dan hanya sekedar definisi kerja sehinggatergantung dari sisi mana orang melihatnya. Dengan berkembangnyateknologi informasi yang semakin dapat mendekatkan seluruh penjurudunia dalam sekali waktu, muncullah istilah global village atau desaglobal. Artinya, semakin tidak adanya batasan yang memberikan jarakkepada seluruh warga di seluruh pelosok dunia untuk mendapatkaninformasi yang sama.

Waters dalam Kalidjernih (2010: 56-57), menyebutkan bahwaglobalisasi dapat dilihat melalui tiga dimensi utama, yakni ekonomi,politik, dan kultural. Globalisasi ekonomi berhubungan dengantumbuhnya pasar-pasar keuangan dunia dan zona-zona perdaganganbebas, pertukaran global barang-barang dan jasa, dan pertumbuhan yangcepat korporat-korporat transnasional. Globalisasi politik adalah tentangcara bahwa negara bangsa sedang digantikan oleh organisasi-organisasiinternasional misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan munculnyapolitik global. Globalisasi kultural adalah tentang arus informasi,tandatanda dan simbol-simbol seputar dunia dan reaksi-reaksi terhadaparus tersebut.

Hubungan antar negara memberikan gambaran kejadian ataukegiatan di satu negara memiliki relasi dengan kegiatan di negara lainsehingga terjadi ketergantungan dan hal tersebut dapat terjadi dalamruang lingkup ekonomi, politik, dan budaya. Dalam konteks budaya,globalisasi memberikan pengaruh terhadap budaya di negara lain bahkan

Page 76: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

89

meningkatnya saling ketergantungan sosial dan budaya. Hal ini sesuaidengan teori dependensi dari Qordoso et al. dalam Syam (2009: 344)bahwa globalisasi dalam arti yang negatif adalah bila yang terjadi, bukanheterogenitas melainkan homogenisasi budaya dan gaya hidup denganmenempatkan nilai-nilai universal menjadi tereduksi oleh suatukepentingan kekuatan dunia yang memang ingin memaksakankehendaknya.

Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa desa global benar-benar terjadi trend komunikasiakan ke arah komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. Di manapembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi dan masukan bagimasyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasiaseperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semuaorang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berjakuntuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali. McLuhan menyatakan bahwadesa global terjadi sebagai akibat dari penyebaran informasi yang sangatcepat dan massive di masyarakat. Penyebaran yang cepat dan massive inimenggunakan teknologi informasi dan komunikasi (media massa).manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi audiovisualyang atraktif, informatif, dan menghibur.

Bertentangan dengan “kekuatan” teknologi media massa, manusiatidak akan mengagumi internet seperti pada awal kehadirannya di tengahmasyarakat, sekalipun Internet dapat menghubungkan satu orang denganorang lainnya dalam tempat yang berjauhan, menyampaikan banyakpesan ke tempat yang berlainan dalam satu waktu bersamaan.Perkembangan konsep desa global. Dalam perkembangannya desa globaltersebut telah membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan umatmanusia. Dampak yang ditimbulkannya seiring dengan prosestransformasi informasi yang semakin cepat dapat diakses di perbagaibelahan dunia sebagaimana globalisasi dunia telah memberikanperubahan pola kehidupan di berbagai aspek dan sisi.

Akan tetapi beberapa dampak positif tersebut akan dapat dirasakanoleh umat manusia secara umum, jika penyerapan informasi yang adadifilter secara baik dan dijadikan sebagai bahan pelajaran untukmendapatkan kajian berdasarkan atas etika dan moral yang berlaku,terutama ajaran religius dari setiap agama yang selalu mengajarkan

Page 77: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

90

kebaikan. Sebab jika tidak demikian, bukanlah maslahat yang akandidapatkan melainkan sebaliknya, yakni kehancuran umat manusia secaramoralitas dan tidak lagi memperhitungkan kaidah norma dan nilai dalamtatanan kehidupan sosial. Hal ini disebabkan oleh berbagai macampengaruh transformasi budaya yang tak dapat lagi dibendung, jadi sangatmemungkinkan adanya budaya taklid dengan perbuatan yang takdiketahui kejelasan landasan berfikirnya.

Terkikisnya budaya-budaya tradisional yang terdapat di berbagaidaerah diakibatkan oleh kurang perdulinya para generasi muda kepadabudaya tradisional sehingga semakin mempercepat punahnyakebudayaan tradisional tersebut. Saat ini banyak sekali generasi mudayang tidak mengetahui apa budaya khas yang terdapat di daerah dirinyatinggal. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, terlebih jika mengingatIndonesia yang terkenal akan berbagai macam kebudayaan yangdimilikinya. Ketidak tahuan para generasi muda tersebut mengundangpihak lain untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya miliknya,padahal jelas-jelas kebudayaan tersebut adalah budaya asli Indonesia.

Karakteristik Era Global Village

Adapun karakteristik dari globalisasi adalah sarat dengan monopoliNegara-negara maju atas negara-negara berkembang. Indonesia sebagaiNegara berkembang menjadi salah satu korban monopoli negara-negaramaju. Amin dalam Bahtiar (2011) mencatat lima bentuk monopolitersebut, yaitu: (1) monopoli di bidang teknologi; (2) kontrol finansialterhadap pasar-pasar keuangan seluruh dunia; (3) monopoli aksesterhadap sumber daya alam; (4) monopoli media dan komunikasi; dan (5)monopoli senjata pemusnah massal.

Disisi lain Daulaby (1998: 128-129) merumuskan ciri-ciri pergaulanglobal yang terjadi saat ini dan masa-masa yang akan datang sebagaiberikut:a. Terjadi pergeseran; dari konflik ideologi dan politik kearah

persaingan perdagangan, investasi, dan informasi; darikeseimbangan kekuatan (balance of power) ke arah keseimbangankepentingan (balance of interest).

b. Hubungan antar negara atau bangsa secara struktural berubah darisifat ketergantungan (dependency) kearah saling tergantung(interdependency); hubungan yang bersifat primodial berubah

Page 78: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

91

menjadi sifat tergantung kepada posisi tawar-menawar (begainingposition).

c. Batas-batas goegrafi hampir kehilangan arti operasionalnya.Kekuatan suatu negara dan komunitas dalam interaksinya dengannegara (komunitas lain) ditentukan oleh kemampuannyamamanfaatkan keunggulan komparatif (comparatif advantage) dankeunggulan kompetitif (competitive advantage).

d. Persaingan antar negara saling diwarnai oleh perang antarpenguasaan teknologi tinggi.

e. Terciptanya budaya dunia yang cenderung mekanistik, efisien,tidak menghargai nilai dan norma yang secara ekonomi dianggaptidak efisien.

Dalam hal gaya hidup, Naisbitt dan Aburdene dalam Rakhmat(1992: 71) menunjukkan kesamaam gaya hidup di seluruh dunia padaabad XXI. Dari gejala sekarang ini, Naisbitt dan Aburdene meramalkanglobalisasi dalam 3F: food, fashion dan fun (makanan, mode dan hiburan).Disamping itu, Rakhmat (1992: 71) sendiri juga menambahkan dengan 5F:faith, fear, facts, fiction, dan formulation. Ramalan-ramalan di atas saat initelah terjadi dan dirasakan oleh seluruh umat manusia tak terkecualiIndonesia. Di Indonesia sendiri, saat ini berbagai macam makanan, mode,dan hiburan telah berkiblat ke dunia Barat yang notabene bertentangandengan budaya ketimuran yang kita miliki. Kondisi ini terjadi karenademikian mudahnya mengakses informasi baik itu yang berupa faktamaupun informasi yang telah direkayasa sesuai dengan kepentinganpembuat informasi tersebut.

Dilain pihak Mastuhu (1999: 274) menyatakan bahwa tanda-tandaglobalisasi yang diamati terdiri dari tiga hal besar yaitu:

1. Globlisasi ditandai oleh menguatnya ruang pribadi. Ruangkebebasan pribadi untuk mengekspresikan pendapat, jati diri, dankepribadian semakin menyempit karena banyaknya pesanpesanatau tuntutan-tuntutan dari kehidupan modern yang harusdilaksanakan. Akibatnya beban moral semakin berat, seolah-olahtidak ada lagi kemerdekaan pribadi untuk mengembangkan ide-ideaslinya. Ditambah lagi nilai-nilai lama dijungkirbalikkan dandiganti dengan nilai-nilai baru yang meterialistis.

Page 79: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

92

2. Globalisasi adalah sebuah era kompetisi. Globalisasi membesarkantingkat kompetisi ekonomi politik antar bangsa baik dari kaca mataperebutan kekeuasaan maupun kaca mata keseimbangan.Globalisasi bagi Daniel Boorstin menjadikan dunia sebagai republikteknologi. Setiap negara lalu dituntut untuk melakukan akselerasiyang tidak tanggung-tangung dalam industrialisasi sertapenguasaan IPTEK.

3. Globalisasi berarti naiknya intensitas hubungan antar budaya,norma sosial, kepentingan, dan ideologi antar bangsa. Internet dansatelit-satelit komunikasi menghubungkan banyak Negara di duniaseolah seperti sebuah desa yang secara sosiologis sering disebutglobal village.

Dari berbagai paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwakarakteristik era global village adalah sebagai berikut:

1. KeterbukaanKeterbukaan merupakan salah satu ciri umum globalisasi. Di era

global, perubahan di segala bidang dapat terjadi begitu cepat danmelingkupi wilayah yang sangat luas, termasuk juga perubahan sosialbudaya. Keadaan demikian memungkinkan masuknya berbagai pengaruhdalam masyarakat atau bangsa seiring dengan kemajuan teknologiinformasi dan komunikasi. Oleh karena itu, negara maju memilikiperanan yang cukup besar dalam penyebaran informasi danmempengaruhi negara-negara berkembang maupun negara terbelakang.Oleh karena itu dibutuhkan penyeleksi (filter) yang dapat menyaringsetiap pengaruh yang masuk agar tidak mempengaruhi kepribadianbangsa atau negara.

2. Persaingan dan ketergantungan dalam perdagangan duniaDerasnya arus informasi dan komunikasi di era global seperti

sekarang ini memperketat daya saing. Masyarakat atau bangsa yang tidakmemiliki keunggulan aan tersisih dan rela menjadi penonton atau objekyang selalu menjadi sasaran para pelaku perubahan pada situasi global.Pasar produksi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantungsebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatanpengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacamWorld Trade Organization (WTO). Adanya persaingan dan ketergantunganpada perdagangan dunia ini merupakan salah satu dari ciri-ciri globalisasi.

Page 80: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

93

3. Perubahan ruang dan waktuPerkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi

satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadisedemikian cepatnya, sementara melalui pergerakan masa semacamturisme memungkinkan kita merasakan banyak hal, yaitu berbagai budayayang berbeda. Globalisasi memberikan kemudahan bagi kita manusiauntuk melakukan perjalanan ke seluruh dunia (travel and tourism). Akibatmajunya transportasi perdagangan dunia, kini manusia dapatmemperoleh berbagai jenis barang komoditas yang dierdagangkan antar-lintas negara dengan mudah. Selain itu, manusia juga bisa dengan cepatdapat memperoleh dan menyampaikan informasi melalui mediakomunikasi global.

4. Interaksi kultural melalui media massaBentuk peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media

masa antara lain terjadi melalui media televisi, film, musik, transmisiberita, dan olahraga internasional. Saat ini, kita dapat mengkonsumsi danmengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yangmelintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang mode ,literatur, dan makanan.

5. Permasalahan bersamaGlobalisasi mengakibatkan peningkatan masalah bersama misalnya

pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, danlain-lain.

Pendidikan Islam di Era Global Village

Pendidikan merupakan tonggak utama yang dapat dijadikansandaran utama dalam rangka membentuk generasi yang siap diterjunkanke dalam dunia global yang penuh dengan tantangan. Pendidikan Islamsebagai salah satu media strategis dalam menciptakan sumber dayamanusia berkualitas perlu kontektual terefleksi perlunya format barudalam rangka menyingkapi kondisi masyarakat yang harus diresponserius baik secara konseptual, strategis dan praktis. Sejalan dengan itu,masalah pendidikan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan, karenapada kenyataannya merupakan faktor penentu bagi perkembangan umatIslam.

Kenyataan lain yang tidak dapat disangkal adalah bahwa komunitasmuslim pada zaman modern ini masih mengalami ketertinggalan

Page 81: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

94

dibidang pendidikan, dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaanpendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam, sehingga tidak salah arah dalam pelaksanaansebagaimana pendidikan ala barat. al-Faruqi and Sulayman (1989: 17)menyatakan bahwa tidak ada jalan lain untuk memperbaiki keterpurukanumat Islam selain menyusun sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan tujuan-tujuan Islam. Meminjam istilah al-Faruqi: sangatlah penting meningkatkan kualitas pendidikan Islam anakdidik dan tenaga pengajarnya. Hal tersebut karena pendidikan Islambertujuan untuk menyiapkan peserta didik menempuh kesempurnaaninsani dalam menghadapi masyarakat yang bermuara pada pendekatandiri kepada Allah Swt. Adapun yang bertujuan jangka pendek diarahkanuntuk lebih menekankan pada aspek kebutuhan masyarakat ketikamelihat kondisi atau perubahan mayarakat kekinian. Seperti penyiapantenaga-tenaga profesional, penciptaan nalar kritis peserta didik dalammenganalisa fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat dan penyiapansumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menjawab tantangan zamandalam dunia pendidikan Islam yang membutuhkan sebuah jawabansolutif.

Muhaimin (2006: 4-5) menjelaskan bahwa pendidikan Islam yangbercita-cita membentuk insan kamil yang sesuai dengan ajaran Alqurandan sunnah. Secara lebih spesifik pendidikan Islam adalah pendidikanyang berdasarkan Islam atau sistem pendidikan yang Islami, yaknipendidikan yang dipahami dan dikembangkan serta disusun dari ajarandan nilai fundamental yang terkandung dalam sumbernya, yaitu Alqurandan Hadits. Sehingga pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran danteori pendidikan yang mendasarkan diri dan dibangun dari Alquran danHadits.

Dengan memperhatikan pendefinisian diatas, pendidikan Islamsebagai upaya pengejawantahan nilai-nilai Alquran dan Hadits, makadapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam berupayamenjadikan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt yang di berikankepadanya amanat sebagai ‘abd dan juga menjadi khalifah di muka bumi.Muchsin dan Wahid (2009: 11) menjelaskan bahwa secara lebih khusus,pendidikan Islam bermaksud untuk :

Page 82: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

95

1. Memberikan pengajaran Alquran sebagai langkah pertamapendidikan.

2. Menanamkan pengertian-pengertian berdasarkan pada ajaran-ajaran fundamental Islam yang terwujud dalam Alquran dan as-Sunnah dan bahwa ajaran-ajaran tersebut bersifat abadi.

3. Memberikan pengertian-pengertian dalam bentuk pengetahuandan skill dengan pemahaman yang jelas bahwa hal-hal tersebutdapat berubah sesuai dengan perubahan yang ada dalammasyarakat dan dunia.

4. Menanamkan pemahaman bahwa ilmu pengetahuan tanpa basisiman adalah pendidikan yang tidak utuh dan pincang.

5. Menciptakan generasi yang memiliki kekuatan baik dalamkeimanan maupun penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Mengembangkan manusia islami yang berkualitas tinggi yangdiakui secara universal.

PEMBAHASAN

Jika mengingat betapa luhur tujuan pendidikan Islam tersebut,sudah menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk kembalikepada khiththah pendidikan Islamnya. Apalagi keberadaan pendidikanIslam di era global village ini harus mampu menjadi mitra perkembangandan pertumbuhannya, bukan menjadi counter attack yang justru akanberseberangan dengan semakin pesatnya kemajuan. Sebab, era ini akanterus berjalan maju dan tidak akan mengenal siapapun yang akan menjadipenikmatnya, dan kemajuannya akan mampu menggilas dan menggerusapapun yang menghalanginya.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Mcluhan dalam Ismadi (2013)bahwa manusia mesti merasa berada dalam suatu pesawat antariksa yangsama, yaitu bernama planet bumi. Dimana tak ada yang sekedar berstatuspenumpang namun semua adalah awak kapal. Manusia harus menyadarikeberadaannya dalam teater bumi, dimana tak ada yang hanya jadipenonton tapi semuanya menjadi pelakon.

Hal yang diungkapkan diatas, merupakan sebuah fenomena yangnyata terjadi di era digital informasi yang menjadikan sebuah desa global.Maka pendidikan Islam seharusnya membuka wacana sebuah pendidikanglobal yang mampu mengantarkan generasi muslim pada sebuahperadaban modern. Adapun konsep pendidikan global tersebut atau yang

Page 83: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

96

disebut juga multi cultural education yang mana pendidikan berpandangantentang masalah yang mendunia. Dengan berpandangan bahwa upayamenanamkan pandangan dan pemahaman tentang dunia kepada pesertadidik dengan menekankan pada saling keterkaitan antar budaya, umatmanusia dan planet bumi.

Pendidikan global menekankan pada peserta didik berfikir kritisdengan fokus substansi pada hal-hal yang mendunia yang semakinbercirikan interpendensi, serta bertujuan untuk mengembangkan ilmupengetahuan, skill, dan sikap yang diperlukan untuk hidup di dunia yangsumber dayanya kian menipis, ditandai keragaman etnis, pluralismebudaya dan saling ketergantungan.

Nata (2003: 79) menjelaskan bahwa pendidikan Islam harus mampumenyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya sebagai penerimainformasi global, tetapi juga harus memberikan bekal kepada pesertadidik agar dapat mengolah, menyesuaikan, dan mengembangkan segalahal yang diterima melalui arus informasi itu, yakni manusia yang kreatifdan produktif.

Bersamaan dengan konsep pendidikan Islam di era global tersebut,perhatian prinsip pendidikan Islam juga haruslah mengarah padabagaimana konsep kemasyarakatan yang cakupannya sangatlah luas.Konteks makro pendidikan tersebut yaitu kepentingan masyarakat yangdalam hal ini termasuk masyarakat bangsa, negara dan bahkan jugakemanusiaan pada umumnya, sehingga pendidikan Islam integratifantara proses belajar di sekolah dengan belajar di masyarakat (learningsociety).

Yakni hubungan pendidikan dengan masyarakat mencakuphubungan pendidikan dengan perubahan sosial, tatanan ekonomi, politikdan negara, karena pendidikan itu terjadi di masyarakat, dengan sumberdaya masyarakat, dan untuk masyarakat, maka pendidikan dituntutuntuk mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi terhadapperkembangan sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan secara simultan.

Hal ini menjadi perhatian khusus karena demi pencapaianmasyarakat madani yang sanggup berada di tengah percaturan duniaglobal. Jalal (2001: 17) menyebutkan bahwa demi mewujudkanmasyarakat madani tersebut, terdapat 10 (sepuluh) prinsip pendidikanIslam di era global, yang antara lain adalah :

Page 84: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

97

1. Pendidikan harus membangun prinsip kesetaraan antara sektorpendidikan dengan sektor-sektor lain. Sistem pendidikan harussenantiasa bersama-sama dengan sistem lain untuk mewujudkancita-cita masyarakat madani Indonesia. Pendidikan bukanmerupakan sesuatu yang eksklusif dan terpisah dari masyarakatdan sistem sosialnya, tetapi pendidikan sebagai suatu sistemterbuka dan senantiasa berinteraksi dengan masyarakat danlingkungannya.

2. Pendidikan merupakan wahana pemberdayaan masyarakat denganmengutamakan penciptaan dan pemeliharaan sumber yangberpengaruh, seperti keluarga, sekolah, media massa, dan duniausaha.

3. Prinsip pemberdayaan masyarakat dengan segenap institusi sosialyang ada di dalamnya, terutama institusi yang dilekatkan denganfungsi mendidik generasi penerus bangsa. Seperti pesantren,keluarga, dan berbagai wadah organisasi pemuda, diberdayakanuntuk dapat mengembangkan fungsi pendidikan dengan baik sertamenjadi bagian yang terpadu dari pendidikan.

4. Prinsip kemandirian dalam pendidikan dan prinsip pemerataanmenurut warga negara secara individual maupun kolektif untukmemiliki kemampuan bersaing dan sekaligus kemampuan bekerjasama.

5. Dalam kondisi masyarakat pluralistik diperlukan prinsip toleransidan konsensus. Untuk itu, pendidikan sebagai wahanapemberdayaan masyarakat dengan mengutamakan penciptaan danpemeliharaan sumber-sumber tersebut secara dinamik.

6. Prinsip perencanaan pendidikan. Pendidikan selalu dituntut untukcepat tanggap atas perubahan yang terjadi dan melakukan upayayang tepat secara normatif sesuai dengan cita-cita masyarakatmadani Indonesia. Maka, pendidikan selalu bersifat progresif tidakresisten terhadap perubahan, sehingga mampu mengendalikan danmengantisipasi arah perubahan.

7. Prinsip rekonstruksionis, bahwa kondisi masyarakat selalumenghendaki perubahan mendasar. Maka pendidikan harusmampu menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan olehperubahan tersebut. Paham rekonstruksionis mengkritik

Page 85: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

98

pandangan pragmatis sebagai suatu pandangan yang cocok untukkondisi yang relatif stabil. Pendekatan pemecahan masalah bersifatlebih berorientasi masa kini, sedangkan pendekatanrekonstruksionis lebih berorientasi masa depan dengan tetapberpijak pada kondisi sekarang.

8. Prinsip pendidikan berorientasi pada peserta didik. Dalammemberikan pelayanan pendidikan, sifat-sifat peserta didik yangumum maupun yang spesifik harus menjadi pertimbangan.Layanan pendidikan untuk kelompok usia anak berbeda denganremaja dan dewasa, termasuk perbedaan pelayanan bagi kelompokanak-anak berkelainan fisik dan mental termasuk pendekatanpendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil tidak dapatdisamakan dengan anak-anak di perkotaan.

9. Prinsip pendidikan multikultural. Sistem pendidikan harusmemahami bahwa masyarakat yang dilayaninya bersifat plural,sehingga pluralisme harus menjadi acuan dalam mengembangkanpendidikan dan pendidikan dapat mendayagunakan perbedaantersebut sebagai sumber dinamika yang bersifat posetif dankonstruktif.

10. Pendidikan dengan prinsip global, artinya pendidikan harusberperan dan harus menyiapkan peserta didik dalam konstelasimasyarakat global.

Tantangan pendidikan Islam saat ini jauh berbeda dengan tantanganpendidikan Islam sebagaimana yang terdapat pada zaman klasik danpertengahan. Baik secara internal maupun eksternal tantanganpendidikan Islam di zaman klasik dan pertengahan cukup berat, namunsecara psikologis dan ideologis lebih mudah diatasi. Secara internalummat Islam pada masa masa klasik masih fresh (segar). Masa kehidupanmereka dengan sumber ajaran Islam, yakni Alquran dan al-Sunnah masihdekat, dan semangat militansi dalam berjuang memajukan Islam jugamasih amat kuat. Sedangan secara eksternal, ummat Islam belummenghadapi ancaman yang serius dari negara-negara lain, mengingatkeadaan negara-negara lain (Eropa dan Barat) masih belum bangkit danmaju seperti sekarang.

Tantangan pendidikan Islam di zaman sekarang selain menghadapipertarungan ideologi-ideologi besar dunia sebagaimana tersebut di atas,

Page 86: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

99

juga menghadapi berbagai kecenderungan yang tak ubahnya seperti badaibesar (turbulance) atau tsunami. Menurut Bell dalam Nata (2015), di eraglobalisasi saat ini keadaan dunia ditandai oleh lima kecenderungansebagai berikut: Pertama, kecenderungan integrasi ekonomi yangmenyebabkan terjadinya persaingan bebas dalam dunia pendidikan;Kedua, kecenderungan fragmentasi politik yang menyebabkan terjadinyapeningkatan tuntutan dan harapan dari masyarakat. Mereka semakinmembutuhkan perlakuan yang adil, demokratis, egaliter, transparan,akuntabel, cepat, tepat dan profesional. Mereka ingin dilayani denganbaik dan memuaskan. Kecenderungan ini terlihat dari adanyapengelolaan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah (shool basedmanajemen), pemberian peluang kepada komite atau majelissekolah/madrasah untuk ikut dalam perumusan kebijakan dan programpendidikan, pelayanan proses belajar mengajar yang lebih memberikanpeluang dan kebebasan kepada peserta didik, yaitu model belajarmengajar yang partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif danmenyenangkan (Paikem).

Ketiga, kecenderungan penggunaan teknologi tinggi (high technologie)khususnya teknologi komunikasi dan informasi (TKI) seperti komputer.Kehadiran TKI ini menyebabkan terjadinya tuntutan dari masyarakatuntuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, transparan, tidakdibatasi waktu dan tempat. Keempat, kecenderungan interdependensi(kesaling-tergantungan), yaitu suatu keadaan di mana seseorang barudapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu oleh orang lain. Berbagaisiasat dan strategi yang dilakukan negara-negara maju untuk membuatnegara-negara berkembang bergantung kepadanya demikian terjadisecara intensif. Dan Kelima, kecenderungan munculnya penjajahan barudalam bidang kebudayaan (new colonization in culture) yangmengakibatkan terjadinya pola pikir (mindset) masyarakat penggunapendidikan, yaitu dari yang semula mereka belajar dalam rangkameningkatkan kemampuan intelektual, moral, fisik dan psikisnya,berubah menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilanyang besar.

Fenomena yang terbangun dengan munculnya era global villagetelah memberikan berbagai macam problem baik tentang bagaimanainformasi yang terus berkembang tanpa pandang bulu dapat diserap atau

Page 87: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

100

juga bagaimana mensikapi hal baru yang selalu saja datang silih bergantitanpa adanya filter yang menyaringnya. Era global village denganteknologi informasinya semakin dapat dirasakan perkembangannya,dengan medianya yang berupa komputer, televisi, hand phone, danperalatan canggih lainnya, telah benar-benar menjadi hal yang komplekdalam transformasi informasi.

Nata (2003: 78) menyatakan bahwa pada masyarakat, peranan mediaelektronika sangat memegang peran penting, bahkan menentukan corakkehidupan. Sebab lewat komunikasi satelit, orang tidak hanya memasukilingkungan informasi dunia, tetapi juga sanggup mengolahnya danmengemukakannya secara lisan, tulisan, bahkan visual. Di sisi lain, Hasandalam Bashori Muchsin dan Wahid (2009: 60) mengemukakan tantanganpendidikan Islam yang harus dihadapi di era global ini adalahkebodohan, kebobrokan moral, dan hilangnya karakter muslim.

Maka sikap yang harus dibentuk adalah sikap kreatif-proporsional,dengan wacana filsafat pendidikan multikultural dan realitas masyarakatplural, posmodernisme, integrasi interkoneksi ilmu pengetahuan, dan lainsebagainya perlu dikaji. Maksudnya, agar peserta didik menjadi generasiyang mampu menyesuaikan diri dan tetap efektif berjuang di tengahperubahan sosial yang mendunia tanpa kehilangan komitmen serta sikapketakwaan. Dalam pada itu, generasi tersebut dapat mengambil posisisubyek yang ikut memainkan peranan dan tidak sekedar menjadipenonton atau tamu di sebuah desa global dengan realitas budaya yangada. (Asifudin, 2009: 83-84).

Dengan mempertimbangkan beberapa tantangan pendidikan Islamdi atas, telah memberikan sebuah inspirasi bahwa menyiapkan sumberdaya manusia yang siap menghadapi tantangan adalah tugas pendidikanIslam. Hal itupun tidak terlepas dari berbagai peluang yang dapatdijadikan sebagai jalan untuk membina generasi dan peserta didik untuklebih dapat bersaing dan berkiprah di desa global yang tanpa batas.

Pendidikan Islam dengan pengalamannya yang panjang seharusnyadapat memberikan jawaban yang tepat atas berbagai tantangan tersebut.Untuk menjawab pertanyaan ini, pendidikan Islam membutuhkan sumberdaya manusia yang handal, memiliki komitmen dan etos kerja yangtinggi, manajemen yang berbasis sistem dan infra-struktur yang kuat,sumber dana yang memadai, kemauan politik yang kuat, serta standar

Page 88: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

101

yang unggul. Untuk dapat melakukan tugas tersebut pendidikan Islammembutuhkan unit penelitian dan pengembangan (research anddevelopment) yang terus berusaha meningkatkan dan pengembangkanpendidikan Islam. Hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh danberkesinambungan itulah, pendidikan Islam akan dapat merubahtantangan menjadi peluang.

Muchsin dan Wahid (2009:68) menyatakan bahwa peluangpendidikan Islam di era global village ini dapat diperincikan sebagaiberikut :

1. Pendidikan semakin dituntut untuk tampil sebagai kunci dalampengembangan kualitas sumberdaya manusia, yaitu manusia yangmempunyai wawasan, kemampuan dan ketrampilan sertakepribadian yang sesuai dengan kebutuhan nyata yang dihadapiumat.

2. Orientasi pada kemampuan nyata yang dapat ditampilkan olehlulusan pendidikan akan semakin kuat, artinya menciptakan duniakerja yang cenderung realistis dan pragmatis, di mana dunia kerjalebih melihat kompetensi nyata yang dapat ditampilkan.

3. Mutu pendidikan suatu komunitas atau kelompok masyarakat,tidak hanya diukur berdasarkan kriteria internal saja, melainkandibandingkan dengan komunitas lain yang lebih riil.

4. Apresiasi dan harapan masyarakat dunia pendidikan semakinmeningkat, yaitu pendidikan yang lebih bermutu, relevan danhasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sebagaikonsekuensi logis dari semakin meningkatnya kemakmuranmasyarakat selalu ingin mendapatkan suatu yang lebih baik.

5. Sebagai komunitas atau masyarakat religius, yang mempunyaikeimanan dan tata nilai, maka pendidikan yang diinginkan adlahpendidikan yang mampu menanamkan karakter islami disampingkompetensi lain yang bersifat akademis dan skill.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, sepertinya pendidikan Islamberada pada suatu posisi sehingga dapat berperan aktif di era global.Namun hal tersebut harus dilandasi beberapa syarat yang dapatmenjadikan lebih eksisnya pendidikan Islam di era global village dangencarnya pertumbuhan teknologi informasi yang ada. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain; Pertama, pendidikan Islam harus ikut serta

Page 89: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Rahmat Hidayat

102

sebagai pendukung keberadaan era ini, dengan berusaha memanfaatkansegala informasi yang berkembang dan berperan aktif dalammenanggulangi segala dampak negatif yang di timbulkan. Kedua,pendidikan Islam seyogyanya selalu berusaha memanfaatkan sumberdaya elektronika yang telah menjadi media utama transformasi informasi.Dengan mengembangkannya dengan berbagai bentuk informasi positifyang dapat menjadi bahan pelajaran dan materi ajar yang diperlukan,seperti pengembangan e-learning, e-book, tafsir digital dan lain sebagainya.

KESIMPULAN

Era global village merupakan sebuah era di mana setiap informasidapat diterima dan diserap oleh seluruh penduduk bumi, tanpa bataspenghalang yang dapat menghalanginya. Luasnya dunia sudah tidak lagimenjadi penghalang untuk penyebaran berita dan isu apapun yang uptodate. Hal ini tentunya menjadi hal yang baru bagi beberapa orang yangbelum memiliki pemikiran yang maju, dan bahkan akan menjadikannyahanya akan terlindas oleh cepatnya pertumbuhan teknologi dan kemajuanzaman, karena tidak sanggup menghadapi perubahan yang demikiancepat.

Melihat fenomena tersebut, pendidikan adalah faktor yang dapatdijadikan sebagai jaminan bagi pengembangan sumber daya manusia,sehingga dapat menghadapi tantangan global village dengan era digitalinformasinya. Demikian pula pendidikan Islam, yang lebih cenderungmembawa misi religiusitas pun juga harus ikut berperan di dalamnya.Dengan membekali para peserta didiknya dengan kekuatan keimanan,ketakwaan, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan yang berimbang sehinggadapat membawa para peserta didik tersebut pada kondisi yang siapmenghadapi segala tantangan era informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruqi, I. R., and Sulayman, 1989, Islamization Of Knowledge: GeneralPrinciples And Workplan, second edition, Herndon: IIT

Asifudin, A. J., 2009, Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam (TinjauanFilosofis), Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press

Bahtiar, A.P., 2015, Kemitraan Dan Solidaritas Di Era Globalisasi , dalamhttp:// www.google.co.id/search?hl=id&q=tantangan+era+globalisasi-&met a= diakses 30 Desember 2015.

Page 90: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Villlage

103

Darajat, Z. et. al, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Daulaby, H., 1998, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi, Yogyakarta:Tiara Wacana.

Hujair dan Sanaky, 2003, Paradigma Pendidikan Islam, Yogyakarta: SafiraInsani Press.

Ismadi, B., 2013, “Prasyarat strategis pengembangan IPTEK dalam eraglobalisasi”, http://pdfmachine.com, tgl. 10 April 2013.

Jalal, F., 2001, Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah,Yogyakarta: Adicita.

Kalidjernih, F., 2010, Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sisiologikaldan Politikal, Bandung: Widya Aksara Press.

Mastuhu, 1999, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: LogosWacana Ilmu

Muchsin, B. dan Wahid, A., 2009, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung:PT. Refika Aditama.

Muhaimin, 2006, Nuansa Baru Pendidikan Islam, Mengurai Benang KusutDunia Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Nata, A., 2003, Manajemen Pendidikan:Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islamdi Indonesia, Bogor : Kencana

Nata, A., 2015, Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Era Globalisasi,fdi.uinjkt.ac.id/.../tantangan_dan_peluang_pendidikan_islam_di_era_globalisasi. Di unduh tanggal 30 Desember 2015, pukul 20.00 Wib.

Rakhmat, J., 1992, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,Bandung: Mizan.

Syam, F., 2009, Renungan BJ. Habibie Membangun Peradaban Indonesia,Jakarta: Gema Insani.

Page 91: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 104-119ISSN 2460-3678

104

ANALISIS REKRUTMEN DAN PENEMPATAN GURU DANTENAGA ADMINISTRATIF DI MTS AL-WASHLIYAH KOLAM

Zainunddin1 Fachruddin2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis rekrutmen danpenempatan guru dan tenaga administratif di MTs Al-Wasliyah Kolam.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptifdengan menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Data yang telahdikumpulkan diperiksa keabsahannya melalui standar keabsahaan databerupa: kreadibilitas, keteralihan, ketergantungan, dan ketegasan. Darihasil penelitian ini. 1.Rekrutmen dan seleksi di MTs AL-Washliyah Kolamhanya dilakukan oleh kepala madrasah. Jika di lihat secara keseluruhanrekrutmen dan seleksi di MTs AL-Washliyah kolam dapat di kategorikanbaik. 2. Penempatan di MTs AL-Washliyah Kolam dilakukan oleh kepalamadrasah sendiri , dan dalam hal ini penempatan di madrasah inidilakukan dengan benar yaitu melakukan penempatan sesuai dengankualifikasi jurusan masing-masing, hal ini akan berdampak baik bagimadrasah khususnya bagi siswa yang merupakan objek pendidikan itusendiri. Penempatan yang dilakukan oleh MTs AL-Washliyah Kolamsudah berjalan dengan baik. 3. Efektifitas rekrutmen dan penempatanterhadap peningkatan mutu di MTs AL-Washliyah Kolam pada tingkatyang baik dimana rekrutmen dan penempatan yang sudah secara baikdilakukan oleh pihak madrasah, walaupun tidak secara keseluruhanpenempatan guru sesuai dengan jurusannya akan tetapi jika dilihat dariguru-guru yang mengajar yang sesuai dengan jurusannya 19 guru yangmengajar sesuai dengan jurusannya dan 2 guru yang tidak sesuai denganjurusannya, itu artinya rekrutmen dan penempatan yang dilakukan dimadrasah sudah pada tingkat yang baik.

Kata kunci: Rekrutmen, Penempatan Guru, Tenaga Administratif.

PENDAHULUAN

Madrasah sebagai sub sistem pendidikan nasional telah turutmemberikan konstribusi penting dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Perkembangan kuantitatif pada madrasah ini

1Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 92: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

105

akan lebih baik bila dibarengi dengan perkembangan kuantitatif dalamproses pendidikannya baik menyangkut kepemimpinan, manajemen,kurikulum, sarana prasarana dan sebagainya.

Madrasah merupakan salah satu sarana dalam mewujudkan tujuanpendidikan yang tercantum dalam UUD 1945, dengan demikian dalampelaksanaannya perlu diorganisir dan dikoordinir dengan baik supayadapat mewujudkan cita-cita luhur dalam meningkatkan sumber dayamanusia Indonesia. Madrasah adalah lembaga pendidikan Islam diIndonesia yang lahir setelah munculnya ide-ide pembaharuan pemikiranislam di Indonesia. Karena itu, unsur-unsur pendidikan modernditemukan di madrasah, seperti sistem klassikal, manajemen pendidikan,mata pelajaran agama dan umum yang seimbang.

Namun seiring dengan perkembangan dan kompleksnya tuntutanera globalisasi, madrasah telah memperkaya pengetahuan danketerampilan peserta didiknya sesuai dengan tuntutan masyarakat dandunia lapangan kerja. Dengan kata lain, pengembangan programmadrasah saat ini tidak lagi terbatas hanya pada pengajaran ilmu- ilmukeagamaan (prennial knowledge) saja, namun telah mengalami transisi dariyang tradisional kepada modern, dari yang hanya mempelajarikeagamaan, keterampilan sampai kepada pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi.

Kompleksnya bidang-bidang tugas yang ada di madrasahmengisyaratkan perlunya penataan seluruh elemen yang ada termasukdalam hal sumber daya manusia. Penataan sumber daya manusia yangterlibat dalam penyelanggaraan madrasah menjadi bagian terpentingdalam upaya memenuhi tantangan peningkatan mutu dalam berbagaibidang program pendidikan di Madrasah.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan pentingnya rekrutmen danpenempatan bagi penyelenggaraan madrasah, sebagaimana menurutEdwin B. Flippo dalam Malayu (2002:40), penarikan (recruitmen) adalahperoses pencarian dan pemikatan para calon pegawai yang mampubekerja di dalam organisasi, setelah proses rekrutmen ada hal yangsangat penting yaitu penempatan.

Observasi awal di MTs Al-Washliyah Kolam diketahui bahwa, gurudan tenaga administratif sering bergonta-ganti, artinya guru mudahkeluar masuk, diketahui juga dalam setengah tahun ini ada beberapa

Page 93: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

106

guru yang keluar dan masuk menjadi guru dan tenaga administrasi yangbaru, dengan hal demikian, dapat disimpulkan bahwa rekrutmen danpenempatan tenaga administrasi di sekolah ini kurang dilaksanakandengan baik, hal ini berdampak pada proses pembelajaran yangterlaksana menjadi terhambat, tentunya juga akan mengakibatkan mutupendidikan akan melemah.

Oleh karenanya, dianggap perlu untuk mengkaji lebih mendalamtentang permasalahan tersebut di atas, sehingga ditarik sebuah judulpenelitian “Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan TenagaAdministratif di MTs Al-Washliyah Kolam”.

KAJIAN TEORITISA. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu management yangmemiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Selain di atas manajemenberasal dari kata to manage yang artinya mengatur, yaitu mengatur semuaunsur-unsur manajemen. (Mesiono, 2010:1). Manajemen menurut Parkersebagaimana dikutip oleh Husaini ialah seni melaksanakan pekerjaanmelalui orang-orang (the art of getting things done through people) (Usman,2009:5).

Stoner et.al., (1996), manajemen merupakan proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan antar anggotaorganisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen diartikan sebagai senidalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan/ sasarankinerja (Sumarsan, 2013:2). Menurut Harold dan Cyrli dalam Agus danSuharyanto, manajemen adalah penyelesaiaan pekerjaan melalui oranglain. (Suharyanto dan Agus, 2005:11).

Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut: a) Adanya kerjasama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal. b) Adanya tujuanbekerja sama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai. 3) Adanyapembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur. 4) Adanyahubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik. 5) Adanya sekelompokorang dan pekerjaan yang akan dikerjakan. 6) Adanya human organization.(Malayu, 2002:40).

Page 94: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

107

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatansumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif danefisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan manajemendengan sumber daya manusia, merupakan proses usaha pencapaiantujuan melalui kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan.Sumber daya manusia sering disebut sebagai Human Resource, tenaga ataukekuatan manusia (energi atau power), sumber daya yang juga disebuttenaga, kemampuan, kekuatan, keahlian yang dimiliki oleh manusia(Fathoni, 2006:11-12).

Menurut Armstrong dalam Sulistiyani dan Rosidah (2009:12)pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan padaempat prinsip dasar. a) Sumber daya manusia adalah harta yang palingpenting yang dimilki organisasi. b) Kebijaksanaan dan prosedur yangbertalian dengan manusia dari perusahaan tersebut memberikansumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta perencanaanstrategis. c) Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilakumanajerial. d) integrasi menjadikan semua anggota organisasi tersebutterlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

MSDM menurut Moses N. Kiggundu dalam Suharyanto dan Agus(2005:13) yang melihatnya dalam perspektif makro, mendefenisikanMSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangkaterjadinya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsadan internasional yang efektif. MSDM adalah kebijakan dan praktikmenentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisimanajemen, termasuk merekrut, menyaring, memberi penghargaan danpenilaian (Hasan, 2005:68).

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen dilakukan oleh manajer untuk merekrut,menyeleksi, melatih, dan mengembangkan anggota organisasi. MSDMdapat memastikan organisasi akan mendapatkan karyawan terampildalam jumlah yang memadai dan konstan. (Idris, 2013:127). KegiatanMSDM mencakup rekrutmen, staffing, latihan, pengembangan dankompensasi, yang semua ditujukan untuk mempengaruhi efektivitaspegawai dalam suatu organisasi. Aktivitas utama dari MSDMmempengaruhi individu pegawai baik kemampuan maupun motivasi

Page 95: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

108

kerjaannya serta penentuan persyaratan/tuntutan pekerjaan danpenghargaan yang akan diberikan. (Hambali, 2011:100).

1. Pengadaan (procurement)

Pengadaan adalah fungsi operasional pertama MSDM. Pengadaankaryawan merupakan masalah penting, sulit, dan kompleks karena untukmendapatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif tidaklahsemudah membeli dan menempatkan mesin. Karyawan adalah assetutama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiapaktivitas organisasi. Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengankebutuhan perusahaan supaya efektif dan efisien menunjang tercapainyatujuan. Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,orientasi, induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisienmembantu tercapainya tujuan perusahaan. Proses atau langkah-langkahpengadaan atau perekrutan karyawan, yaitu a) Peramalan kebutuhantenaga kerja, b) Penarikan (recruitment), c) Seleksi (selection), d)Penempatan karyawan (Malayu, 2002:38).

2. Seleksi penerimaan karyawan

Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaanuntuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akanmenjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Seleksipenerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan hal-halberikut, karyawan yang qualified dan potensial, jujur dan berdisiplin,cakap dengan penempatan yang tepat, terampil dan bersemangat dalambekerja, memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan, dapatbekerja sama baik secara vertikal maupun horizontal, dinamis dan kreatif,inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya, loyal dan berdedikasi tinggi,mudah dikembangkan di masa depan, dapat bekerja secara mandiri dan,mempunyai perilaku dan budaya malu.

3. Penempatan

Penempatan (placement) karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi,yaitu penempatan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) padajabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikanauthority kepada orang tersebut. Dengan demikian, calon karyawan ituakan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan.Penempatan ini harus didasarkan job description dan job specification yang

Page 96: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

109

telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip “Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yangtepat untuk jabatan yang yang tepat atau” The right man ini the right placeand the right man behind the right job”.

D. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia

MSDM dapat disoroti dari berbagai pendekatan, pendekatantersebut adalah politik, ekonomi, hukum, sosio-kultural, administrative,dan tekhnologi (Siagian, 2010:2-15).

1. Pendekatan Politik

Pendekatan politik melihat MSDM secara makro yang dapatdipastikan mempunyai dampak terhadap MSDM secara mikro. Sistempolitik yang dianut oleh sutau bangsa tertentu, salah satu tujuan Negarayang bersangkutan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruhwarganya. Negara-negara yang sekaligus memiliki sumber daya,kekayaan alam dan sumber daya manusia lebih mudah lagi mencapaikemajuan yang didambakan oleh masyarakatnya. Akan tetapi sebaliknya,sumber daya non manusia dan kekayaan alam yang melimpah ternyatatidak banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik. TanpaMSDM yang handal, pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya menjadi tidak berdaya guna dan berhasil guna. Dalamsituasi demikian tidak mustahil gambaran tentang usaha pencapaiantujuan nasional menjadi kabur yang pada gilirannya berakibat padakegelisahan atau keresahan dikalangan masyarakat.

2. Pendekatan Ekonomi

SDM sering dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalamusaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan-satuan ekonomi. Alasanlain ialah bahwa salah satu kriteria utama yang digunakan mengukurtingkat kesejahteraan ialah takaran ekonomi. Jika ada pemilik modal yangmemberikan “status” yang lebih tinggi kepada uang ketimbang kepadamanusia, sangat mungkin alasan utamanya ialah karena jauh lebih sulitmemperoleh pinjaman dan menjual saham untuk dijadikan modal daripada pengadaan tenaga kerja. Nilai sesuatu yang langkah jelas lebih tinggidari suatu yang melimpah. Padahal betapapun besarnya modal yangberhasil dipupuk. ia tetap merupakan “benda mati” dan hanyamempunyai makna apabila digunakan dan dikelola oleh manusia.

Page 97: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

110

3. Pendekatan Hukum

Salah satu indikator kehidupan masyarakat modren ialah semakintingginya kesadaran para warga masyarakat akan pentingnyakeseimbangan antara hak dan kewajiban masing-masing. Sebagaimakhluk sosial, setiap orang berkewajiban menumbuhkan danmemilihara solidaritas sosial, hal ini berarti antara lain, bahwa orang kayaharus menyadari bahwa kekayaan yang dimilikinya itu mempunyaifungsi sosial. Apabila dikaitkan dengan manajemen sumber dayamanusia, pada tingkat mikro, yaitu pada tingkat organisasi pun harusdihindari timbulnya kesenjangan sosial dan ekonomi yang terlalu lebarantara pemilik modal, para manajer, dan tenaga profesional di satu pihakdengan para pekerja dipihak lain. Dalam kehidupan organisasional,keseimbangan antara hak dan kewajiban pun harus diusahakan agar terusmenerus terpilihara dengan baik.

4. Pendekatan Sosio-Kultural

Pendekatan ini sangat penting karena berkaitan langsung denganharkat martabat manusia. Alasan utama lainnya ialah karena meskipunbenar bahwa teori manajemen, termaksud manajemen sumber dayamanusia, bersifat universal, penerapannya tidak pernah bebas nilai.Dewasa ini semakin disadari bahwa harkat dan martabat manusia harusdiakui, dihormati, dan bahkan dijungjung tinggi, terutama berkaitandengan kesempatan berkarya. Artinya, kini sudah umum diterimapendapat yang mengatakan bahwa bagi seseorang, mempunyai pekerjaantetap dengan penghasilan yang wajar tidak lagi dilihat semata-matasebagai usaha untuk memuaskan berbagai kebutuhan yang bersifatkebendaan, akan tetapi juga kebutuhan-kebutuhan sosio-psikologis.Perumusan kebutuhan yang bersifat sosio-psikologis tidak dapatdipisahkan dari fakor-faktor sosial budaya.

5. Pendekatan Administratif

Manusia modren sering disebut sebagai manusia organisasional.Terdapat hubungan ketergantungan antara manusia dengan organisasidalam arti bahwa manusia tidak lagi mungkin mencapai berbagaitujuannya tanpa menggunakan jalur organisasional dan sebaliknya setiaporganisasi akan mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatifsekelompok orang di dalamnya. Salah satu implikasi hubungan

Page 98: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

111

ketergantungan tersebut ialah bahwa baik untuk masa mendatangmaupun di masa depan, apakah umat manusia meraih kemajuan yanglebih besar atau tidak, akan sangat tergantung pada kemampuan manusiauntuk menciptakan organisasi dengan lebih baik dan mengelola sumberdaya manusia dan sumber daya lainya dengan lebih efisien, efektif danproduktif.

6. Pendekatan Teknologi

Argumentasi yang sering dikemukakan oleh penganut pandanganpemanfaatan teknologi semaksimal mungkin, banyak permasalahan yangtidak akan timbul dengan mengunakan mesin-mesin, tetapi sering timbuldalam mempekerjakan manusia seperti situasi konflik, kemangkiran,sakit, membantah perintah, mengajukan berbagai tuntutan yang adakalanya dirasakan tidak rasional, mogok, dan lain sebagainya yang tidakakan terjadi dengan kemampuan yang makin besar, semakin murahsedangkan tenaga kerja semakin mahal. Bahwa penentuan pilihanseyogyanya tidak dirasakan pada pendekatan yang dikotomik dan tidakpula didasarkan pada pandangan “hitam atau putih”, artinya pilihanbukan dalam arti pemanfaatan kemajuan teknologi semaksimal mungkindengan mengorbankan sumber daya manusia, tetapi juga tidakmengabaikan sama sekali perkembangan teknologi.

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatankualitatif. Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitiannaturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah(natural setting) (Sugiyono, 2012:14). Motode kualitatif ini dapat digunakanuntuk mengungkapkan dan memahami sesuatu dibalik fenomena yangsedikitpun belum diketahui (Strauss & Corbin, 2003:4-5). Penelitiankualitatif dimulai dengan adanya suatu masalah yang biasanya spesifikdan diteliti secara khusus sebagai suatu kasus yang akan diangkatkepermukaan tanpa adanya maksud untuk generalisasi. Proses penelitiankualitatif mempunyai suatu perode yang dilakukan berulang-ulang,sehingga keadaan yang sesungguhnya dapat diungkap secara cermat, danlengkap. Proses tersebut dimulai dengan survey pendahuluan untukmendeteksi situasi lapangan dan karakteristik subjek yang akan menjadiobjek penelitian.

Page 99: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

112

B. Latar Penelitian

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampaidengan pada bulan November 2015. Adapun yang menjadi Lokasipenelitian Madrasah Tsanawiyah Al-Wasliyah Kolam.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai narasumberuntuk memperoleh informasi untuk mengumpulkan data dari lapanganadalah : 1) Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Kolam. 2) WakilKepala Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Kolam. 3) Guru dan stafyang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Kolam.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Nasution (2002:106) Pengumpulan data dalam penelitian kualitatifdilakukan langsung oleh peneliti melalui : 1) Observasi, dalam observasiini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnyatanpa usaha yang disegaja untuk mempengaruhi, mengatur, ataumemanipulasikannya. 2) Wawancara, adalah percakapan dengan maksudtertentu, dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukanpertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban ataspertanyaan itu. 3) Dokumentasi, teknik pengumpulan data dengan caramengambil data yang diperlukan dari sumber data, yaitu catatan-catatanatau arsip-arsip yang ada dalam sekolah.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan denganproses pengumpulan data atau melalui tiga tahapan model alir dari Milesdan Huberman yang dikutio oleh Bungin (2008:296), yaitu 1) Reduksidata, dimulai dengan mengedintifikasi semua catatan dan data lapanganyang memiliki makna yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data yangtidak dimiliki keterkaitan dengan masalah penelitian harus disisihkan darikumpulan data. 2) Penyajian data, Merupakan sekumpulan informasitersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan danpengambilan tindakan. Data yang dianalisis disajikan dalam bentukgarafik, tabel, matris, dan bagan guna menggabungkan informasi yangtersusun dalam suatu bentuk pada sehingga dapat dengan mudah penelitimengetahui apa yang terjadi untuk menarik kesimpulan. 3) Penarikan

Page 100: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

113

kesimpulan, setelah data terkumpul, maka proses selanjutnya adalahpenarikan kesimpulan verifikasi, kesimpulan tahap pertama longgar,tetapi terbuka dan belum jelas, kemudian meningkatkan menjadi lebihrinci dan mengakar lebih kokoh. Kesimpulan final akan didapatkanseiring bertambahnya data sehingga kesimpulan menjadi suatukonfigurasi yang utuh.

F. Tekhnik Penjaminan Keabsahan Data

Untuk memperkuat keabsahan data dari hasil temuan dan untukmenjaga validitas penelitian. Maka peneliti penulisan mengacuh padapenggunaan standar, menurut Lincoln dan Guba dalam Bungin (2008:59),paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjaminkeabsahan hasil penelitian kualitatif, yaitu:

1) Standar kridibilitas ini identik dengan validitas internal dalampenelitian kualitatif. Upaya-upaya yang perlu dilakukan sebagai berikut:a) memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulandata di lapangan, b) melakukan observasi secara terus menerus dansungguh-sungguh untuk mendalami fenomenal sosial yang diteliti sepertiapa adanya, c) melakukan trigulasi baik trigulasi metode, trigulasi sumberdata, trigulasi pengumpul data d) melibatkan teman sejawat untukberdiskusi, e) melakukan analisis atau kajian kasus negatif, yang dapatdimanfaatkan sebagai kasus perbandingan, f) melacak kesesuaiaan dankelengkapan hasil analisis data, g) mengecek bersama-sama dengananggota penelitian yang terlibat dalam proses pengumpulan data.

2) Standar transferabilitas, hasil penelitian kualitatif memilki standartransferabilitas yang tinggi bila mana para pembaca laporan penelitian inimemperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks danfokus penelitian.

3) Standar dependabilitas, adanya pengecekan atau penilaian akanketepatan peneliti dalam mengkonseptualisasikan apa yang ditelitimerupkan cerminan dari kemantapan dan ketepatan menurut standarrealibilitas penelitian.

4) Standar konfirmabilitas, ini lebih fokus pada audit (pemeriksaan)kualitas dan kepastian hasil penelitian, apa benar berasal daripengumpulan data di lapangan. Audit konfirmabilitas ini biasanyadilakukan bersamaan dengan audit dependabilitas.

Page 101: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

114

PEMBAHASANA. Rekrutmen dan Seleksi Guru dan Tenaga Administratif di MTS Al-

Washliyah Kolam

Mengenai proses rekrutmen dan seleksi guru, bahwasannya prosesrekrutmen dan seleksi di sekolah tersebut hanya dilakukan oleh KepalaMadrasah MTs Al-Washliyah Kolam. Dalam proses rekrutmen dan seleksikepala madrasah memiliki beberapa cara dalam melakukan rekrutmendan seleksi, di antaranya, guru harus bisa membaca Al-Quran, memilikipendidikan minimal S1 dan jurusannya harus sesuai dengan mapel yangdiampu. Di dalam rekrutmen dan seleksi di MTs Al-Washliyah Kolamjuga memiliki teknik yang tepat. Teknik kepala madrasah dalammelakukan rekrutmen dan seleksi, yaitu dengan wawancara langsung dantertulis kepada yang bersangkutan. Rekrutmen dan seleksi yangdilakukan oleh kepala madrasah memiliki tujuan, yaitu mendapatkantenaga pendidik yang profesional unutk mengajar di MTs Al-WashliyahKolam tersebut.

Dalam peroses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di MTs Al-Washliyah Kolam ini yang dilakukan oleh kepala madrasah tidak adahambatan yang berarti, sehingga madrasah ini melakukan rekrutmen danseleksi dengan cukup baik. Dalam hal ini rekrutmen dan seleksi yangdilakukan di MTs Al-Washliyah Kolam memiliki dukungan-dukunganyang mana dapat memperlancar kegiatan rekrutmen dan seleksi sepertisarana infokus, tempat yang memadai dan sebagainnya.

Menurut Stoner et.al., (1996), manajemen merupakan prosesperencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasanantaranggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber dayaorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapatdisimpulkan bahwasanya manajemen adalah bekerja sama dengan oranglain.

Dari temuan yang di dapat dari MTS Al-Washliyah Kolam mengenairekrutmen dan seleksi yang hanya dilakukan oleh kepala madrasah saja,dengan kata lain tidak melibatkan sumber daya lainnya untuk membantukegiatan tersebut. Hal ini tidaklah sesuai dengan apa yang diungkapkanoleh Stoner di atas mengenai manajemen, dimana dalam ungkapan Stonertersebut mengatakan bahwasanya dalam mencapai tujuan sebuah

Page 102: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

115

organisasi yang telah ditetapkan harus melibatkan sumber daya yang adaagar tujuan tersebut tercapai secara efektif dan efisien.

Dalam hal metode/teknik yang digunakan oleh kepala madrasah,yaitu metode terbuka dan mengizinkan siapa saja melamar menjadi gurudan tenaga administratif akan tetapi harus melewati ujian tertulis danwawancara. Hal ini sesuai dengan teori yang talah disebutkan pada babsebelumnya mengenai metode rekrutmen, yaitu metode penarikan akanberpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalamperusahaan. Metode penarikan calon karyawan baru adalah metodetertutup dan metode terbuka.

Metode tertutup adalah ketika penarikan hanya diinformasikankepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaranyang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkankaryawan yang baik sulit. Metode terbuka adalah ketika penarikandiinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa,cetak, maupun elektronik, agar tersebar luas kemasyarakat. Denganmetode terbuka diharapkan lamaran banyak masuk sehingga kesempatanuntuk mendapatkan karyawan yang qualified.

Jadi, apa yang sudah dilakukan kepala madrasah mengenaimetode/teknik dalam merekrut guru dan tenaga administratif di MTs AL-Washliyah Kolam ini sesuai dengan teori yang ada yang telah disebutkandi atas.

B. Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTS Al-WasliyahKolam

MTs Al-Washliyah Kolam juga memiliki beberapa teknik dalamproses penempatan di antarannya, teknik tulis seperti guru menjawabpertanyaan dari kepala madrasah, melakukan micro teacing, membaca Al-Quran, dapat menggunkan media seperti komputer. Hal ini dilakukanagar guru-guru yang ada MTs Al-Washliyah Kolam berkualifikasi sebagaiguru professional.

MTs Al-Washliyah Kolam melakukan penempatan tentunyamemiliki alasan dan tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan guru-guru yang professional. Dalam peroses penempatan MTs Al-WashliyahKolam yang dilakukan oleh kepala madrasah dapat dilakukan denganmudah dan lancar. Selain itu, penempatan yang dilakukan di MTs Al-

Page 103: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

116

Washliyah Kolam memiliki dukungan-dukungan yang memperlancarkegiatan tersebut seperti sarana prasarana yang ada di madrasah tersebut.

Kepala madrasah juga mempunyai beberapa cara dalam melakukanperoses penempatan, seperti guru yang ditempatkan harus sesuai denganjurusan yang dipegangnya, dan dalam penempatan ini kepala madrasahdan seluruh stafnya melihat dengan tepat hasil interview para guru yangtelah di seleksi, hal ini sesuai dengan teori yang ada, yaitu penempatan(placement) karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi padajabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikanauthority kepada orang tersebut. Penempatan ini didasarkan job descriptiondan job specification yang telah ditentukan serta berpedoman kepadaprinsip “Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat danpenempatan orang yang tepat untuk jabatan yang yang tepat atau” Theright man ini the right place and the right man behind the right job”.

Jadi dapat disimpulkan kepala madrasah dalam melakukanpenempatan para guru merujuk kepada teori penempatan itu sendiri,tentunya hal ini akan berdampak baik bagi madrasah dalam pencapaiantujuan yang efektif dan efisien. dan selain teori sebagai rujukan madrasahjuga menggunakan teknik-teknik yang unik dalam penempatan para guruyang telah diterima seperti guru harus dapat menjawab pertanyaan darimadrasah, bisa melakukan micro teacing, guru harus bisa membaca al-Quran, dapat menggunkan media seprti leptop, MTs Al-Washliyah Kolammalakukan teknik ini agar guru-guru yang ada MTs Al-Washliyah Kolammenjadi guru-guru professional.

C. Keefektifitasan Rekrutmen dan Penempatan Bagi Peningkatan MutuMTs Al-Wasliyah Kolam

Keefektfan rekrutmen dan penempatan di madrasah ini dapat dilihatdari guru-guru di madrasah ini mempersiapkan dirinya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang diharapkan oleh madrasah dan dapatmeningkatkan mutu pendidikan di MTs Al-Washliyah Kolam danmemuaskan bagi masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa guru-guruyang berada MTs Al-Washliyah Kolam adalah guru yang profesional.

Dalam hal ini MTs Al-Washliyah Kolam juga melakukanperencanaan rekrutmen dan penempatan dengan dengan beberapa haldiantarannya seperti menghadirkan komite pada rapat dengan majelispendidikan yang ada, dan dalam hal ini perencanaan rekrutmen dan

Page 104: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

117

penempatan diadakan pada tahun ajaran baru. Rapat ini diadakanseminggu sebelum tahun ajaran baru.

Selanjutnya dalam bentuk evaluasi yang dilakukan di MTs Al-Washliyah Kolam memiliki suatu bentuk dalam rekrutmen danpenempatan yang bagus seperti dilakukannya tes lisan dan tertulis. Salahsatu bentuk lisan yang berlaku di dalam rekrutmen dan penempatan yaituseperti wawancara. Sedangkan bentuk tertulis yang berlaku dalamrekrutmen dan penempatan, yaitu adanya beberapa pertanyaan yangharus dijawab, dan yang terakhir bentuk dalam rekrutmen danpenempatan para guru harus bisa membaca al-Quran.

Di dalam rekrutmen dan penempatan di MTs Al-Washliyah Kolammemililiki kriteria yang dilakukan, di antaranya sebagai berikut:pendidikan para guru minimal S1, selain itu guru harus memiliki prestasikerja yang baik, guru memiliki pengalaman dalam mengajar, guru bisamembaca Al-Quran dengan baik, dan guru dapat menggunakan mediapembelajaran dengan baik dan benar, guru harus disiplin, melakukaninterview, dan yang terakhir adalah pemberkasan seleksi.

Guru yang mengajar di MTs Al-Washliyah Kolam ini memilikipendidikan jenjang S1, guru-guru di MTs Al-Washliyah Kolam diantaranya mengambil jurusan pendidikan bahasa Indonesia sebanyak 5orang, jurusan PAI sebanyak 7 orang, jurusan pendidikan bahasa inggrissebanyak 3 orang, jurusan pendidikan ekonomi sebanyak 1 orang,jurusan pendidikan fisika sebanyak 1 orang, jurusan pendidikanMatematika sebanyak 2 orang, jurusan pendidikan biologi sebanyak 1orang, jurusan pendidikan jasmani sebanyak 1 orang, jurusan IPSsebanyak 1 orang, jurusan pendidikan sejarah sebanyak 1 orang.

Jadi, dari seluruh penjelasan di atas dapat diketahui bahwa guru-guru yang mengajar di MTs Al-Washliyah Kolam sudah sesuai denganjurusan yang di pegang oleh guru-guru tersebut. Walaupun tidak secarakeseluruhan penempatan guru sesuai dengan jurusannya akan tetapi jikadilihat dari guru-guru yang mengajar yang sesuai dengan jurusannya, 19guru yang mengajar sesuai dengan jurusannya dan 2 guru yang mengajartidak sesuai dengan jurusannya di antara 21 guru, itu artinya rekrutmendan penempatan yang dilakukan di madrasah ini sudah pada tingkatyang baik sehingga berpengaruh baik bagi proses pembelajaran yang adadi madrasah tersebut.

Page 105: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Zainuddin, Fachruddin

118

KESIMPULAN

Rekrutmen dan seleksi di MTs AL-Washliyah Kolam hanyadilakukan oleh kepala madrasah dan tidak melibatkan sumber daya yanglain seperti WKM dan lainnya. Rekrutmen dan seleksi di madrasah inimenggunakan teknik ujian tertulis dan wawancara. Rekrutmen danseleksi yang dilakukan di madrasah ini dilakukan sudah sebagaimanamestinya, akan tetapi hal yang tidak sesuai, yaitu dimana kepalamadrasah tidak melibatkan sumber daya yang lain. Jika di lihat secarakeseluruhan rekrutmen dan seleksi di MTs AL-Washliyah Kolam dapat dikategorikan baik.

Penempatan di MTs AL-Washliyah Kolam dilakukan oleh kepalamadrasah sendiri, dan dalam hal ini penempatan dilakukan denganbenar, yaitu melakukan penempatan sesuai dengan kualifikasi jurusanmasing-masing. Hal ini akan berdampak baik bagi madrasah khususnyabagi siswa yang merupakan objek pendidikan itu sendiri. Penempatanyang dilakukan oleh MTs AL-Washliyah kolam sudah berjalan denganbaik.

Efektifitas rekrutmen dan penempatan terhadap peningkatan mutudi MTs AL-Washliyah Kolam pada tingkat yang baik dimana rekrutmendan penempatan yang sudah secara baik dilakukan oleh pihak madrasah.Walaupun tidak secara keseluruhan penempatan guru sesuai denganjurusannya akan tetapi jika dilihat dari guru-guru yang mengajar ada 19guru yang mengajar sesuai dengan jurusannya, dan 2 guru yang tidaksesuai dengan jurusannya. Artinya, rekrutmen dan penempatan yangdilakukan di madrasah sudah pada tingkat yang baik. Dalam hal ini,tentunya berdampak baik, yaitu mendapatkan SDM yang berkualitas ituterlihat ketika guru-guru yang ingin masuk ke madrasah inimempersiapkan dirinya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apayang diharapkan oleh madrasah. Dan dalam peroses rekrutmen danpenempatan pastinya diadakanpembagian tugas, seperti diadakannyarapat terdahulu agar pembagian tugas rekrutmen dan penempatanterstruktur dengan baik, hal ini juga akan meningkatkan mutu bagipendidikan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKABungin, B., 2008, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Page 106: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Analisis Rekrutmen dan Penempatan Guru dan Tenaga Administratif di MTs Al-Washliyah Kolam

119

Fathoni, A., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.

Hambali, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Tarbiyah Jurnal Pendidikandan Keislaman, Medan: Fakultas Tarbiyah IAIN SU Medan.

Hasan, M. T., 2005, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, JakartaSelatan: Lantabora Press.

Idris, J., 2013, Manajerial dan Manajemen, Bandung: Cita Pustaka MediaPrintis.

Malayu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mesiono, 2012, Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustaka MediaPerintis.

Nasution, S., 2002, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Siagian, S. P., 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: BumiAksara.

Stoner, J. A., Freeman, R., & Gilbert JR, D. R., 1996, Manajemen, Jakarta:Prenhallindo.

Strauss, A., & Corbin, J., 2003, Dasar Dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Suharyanto, H., & Agus, H.H., 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Media Wacana.

Sulistiyani, A.T., & Rosidah, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumarsan, T., 2013, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja, Jakarta: Indeks.

Usman, H., 2009, Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara.

Page 107: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 120-134ISSN 2460-3678

120

MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKANEFEKTIFTIVITAS KINERJA GURU DI MDA AL-WASHLIYAH 40

MEDAN

Indah Nurhayani Tanjung1 Candra Wijaya2 Amiruddin Siahaan3

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen kepala madrasahdalam meningkatkan efektiftivitas kinerja guru di MDA Al-Washliyah 40Medan. Jenis penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan teknikpengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa: 1)Perencanaan Kepala Madrasah dalam meningkatkan efektivitas kinerjaguru di MDA Al-Washliyah 40 Medan berjalan baik, kegiatanperencanaan yang dilakukan kepala madrasah seperti mendorong guruuntuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, melaksanakan tugasnyadengan penuh tanggung jawab dan berdisiplin tinggi. 2) PengorganisasianKepala Madrasah dalam meningkatkan efektivitas kinerja guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan dengan cara menciptakan hubungan tugas yangjelas antar guru, sehingga dengan demikian setiap guru dapat bekerjabersama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu, guna mendukung optimalnya pelaksanaan tugas dantanggung jawab guru, kepala madrasah menjelaskan kepada guru apa-apasaja yang mesti dilakukan guru, siapa yang harus bertanggung jawabuntuk masing-masing pekerjaan, serta menjelaskan saluran-salurankomunikasi apa saja yang dapat digunakan guru. 3) Pelaksanaan KepalaMadrasah dalam meningkatkan efektivitas kinerja guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan dengan cara membagi tugas kepada bidang danpersonil guru serta memberikan delegasi wewenang, melaksanakankegiatan sesuai program dan bidang kerja yang disepakati. 4) PengawasanKepala Madrasah dalam meningkatkan efektivitas kinerja guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan ditujukan sebagai proses pemantauan kesiapanguru mempersiapkan perangkat pembelajaran, tingkat kehadiran gurudan pegawai datang ke madrasah, membantu pelaksanaan prosespembelajaran di kelas, kebersihan lingkungan sekolah.

Kata Kunci : Manajemen Kepala Madrasah, Efektivitas Kinerja

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara3 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 108: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

121

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebuah cara dan metode yang dapatdigunakan untuk dapat mewujudkan sumber daya yang berkualitas.Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas memanglah suatuhal yang sangat penting. Tanpa adanya pendidikan, kehidupan manusiasebagai subjek belum dapat memberikan jaminan untuk mewujudkancita-cita pembangunan. Melalui lembaga pendidikanlah manusia di tempaagar menjadi agen of change ditengah-tengah kehidupanya dalamberbangsa dan bernegara. Disadari bahwa untuk mencapai tujuanorganisasi lembaga pendidikan yang menggunakan sumber daya manusiadan sumber daya material, hanya dapat memanfaatkan secara efektif danefesien dengan melaksanakan fungsi manajemen yang di dalamnyamencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan(Syafaruddin, 2005).

Implementasi fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasipendidikan sangatlah urgent. Tidak menutup kemungkinan di dalamdunia pendidikan. Tenaga kependidikan dalam proses pendidikanmemegang peranan yang strategis terutama dalam upaya pencapaian visidan misi madrasah. Dengan adanya pendidik, segala hal yang berkaitandengan kepentingan sekolah atau madrasah dalam mewujudkan cita-citanya akan terpenuhi. Tenaga pendidik yang handal hanya akandiperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki mekanisme manajemenyang ideal dalam proses penerimaan tenaga pendidik yang baru,misalnya: proses perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan,pemberhentian.

Untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru berawal darikepemimpinan yang sukses sebagaimana yang diterangkan olehMakawimbang (2012:2), bahwa ada pemimpin yang sukses karenamampu bertindak sebagai seorang pengarah tugas, pendorong yang kuat,dan bertoleransi pada hasil sehingga mendapatkan nilai kepemimpinanyang tinggi. Ada pemimpin yang sukses karena mampu memberiwewenang kepada para pegawainya untuk membuat keputusan danbebas memberikan saran, mampu menciptakan jenis budaya kerja yangmendorong serta menunjang pertumbuhan. Maka dari itu, kepemimpinanyang sukses sangat diharapkan dalam dunia pendidikan, karenakepemimpinan yang sukses dapat mengarahkan tugas, mendorong dan

Page 109: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

122

memotivasi, dan berorientasi pada hasil yang dapat meningkatkanefektivitas kinerja guru.

MDA Al-washliyah 40 Medan merupakan Madrasah yang cukupkental nuansa islaminya untuk mendidik para peserta didik gunamemahami keyakinan secara mendasar. Secara umum kondisi manajemenyang terdapat di madrasah tersebut adalah bahwa madrasah tersebutdipimpin oleh seorang kepala madrasah yang bergender wanita, namundapat menjalankan fungsi manajemen terhadap para pendidik dan tenagapendidik dengan baik. Beliau dapat mengimplementasikan fungsi jobdescreption dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari, bahwa sekalipunkepala madrasah sedang tidak berada di tempat, para pendidik dantenaga kependidikan tetap bekerja sesuai dengan pembagian tugassebagaimana yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pendidikan di madrasah diniyah ditentukan olehkeberhasilan Kepala MDA dalam mengelola dan memberdayakan seluruhwarga MDA, termasuk meningkatkan efektivitas kinerja guru-guru.Prestasi kerja yang dihasilkan para guru tersebut merupakan hasil darikepemimpinan kepala madrasah sebagai pemimpin suatu lembagapendidikan yang selalu menggerakkan, mengarahkan, dan memberikanmotivasi kepada para guru untuk bersungguh-sungguh dalammenjalankan tugasnya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkanbersama. Beberapa penjelasan di atas menjadi dasar dalam melakukanpenelitian ini, yakni dengan judul “Manajemen Kepala Madrasah dalamMeningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDA Al-Washliyah 40Medan”.

KAJIAN TEORIA. Konsep Manajemen Kepala Sekolah

1. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur sertamemanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secaraefektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2006:2).Menurut Terry dalam Handoko (1997:6), mendefenisikan manajemensebagai berikut: “Manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiridari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, danpengendalian yang dilakukan untuk menentuan serta mencapai sasaranyang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

Page 110: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

123

sumber-sumber yang lainnya. Dari defenisi di atas terkandung beberapaunsur utama antara lain, yaitu: kemampuan untuk mempengaruhi, orang,bawahan, melakukan pekerjaan, tujuan organisasi, kerjasama antarabawahan dengan pimpinan dan terbatasnya sumber daya.

2. Fungsi Manajemen

Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugaskhusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas khusus ini disebut sebagaifungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukan parapenulis tidak sama, tergantung pada sudut pendekatan dan sudutpandang mereka masing-masing. Siagian dalam Syafaruddin (2005:61)mengemukakan bahwa fungsi manajemen mencakup perencanaan,pengorganisasian, pemotivasi, pengawasan, dan penilaian. Padapokoknya manajemen memiliki fungsi, yaitu: perencanaan,pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran dan penentuanprioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melakukantindakan yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan.Sedangkan perencanaan dalam bidang pendidikan adalah aktivitasmemikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju padatercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan. Rencana meliputisumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yangdiambil dan jadwal yang diikuti. Para manajer mungkin membuatrencana untuk stabilitas (plan for stability), rencana untuk mampuberadaptasi (plan for adaptibility), atau para manajer mungkin jugamembuat rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency)(Chaniago, 2011:55).

Pengorganisasian merupakan suatu proses merancang strukturformal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas ataupekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan pekerjaan diantarapara anggota organisasi dapat dicapai dengan efisien. (Syafaruddin,2005:28).

Pelaksanaan atau actuating menurut Kontz dan O’Donnesebagaimana dikutip oleh Hasibuhan (2003) adalah hubungan erat antaraaspek-aspek individual yang ditimbulkan adanya pengaturan terhadapbawahan untuk dapat dimengerti dan pembagian kerja yang efektif danefisien untuk tujuan perusahaan yang nyata. Syafaruddin (2005:61)

Page 111: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

124

pelaksanaan terdapat 6M + T, yaitu: 1) Man (siapa, berapa jumlahnya,keahliannya apa); 2) Money (modal awal dalam bekerja untuk membelialat atu bahan); 3) Methode (tata cara bekerja, kiat, prosedur kerja ataukaidah bekerja); 4) Machine (alat yang digunakan dalam bekerja); 5)Material (benda mati atau orang); 6) Market (tempat memasarkan produk);7) Time (berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan poduktersebut atau butuh waktu berapa lama dalam memasarkan produk).

Pengawasan (controling) merupakan proses pengamatan ataumemonitor kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaanberjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan institusi (Sagala, 2005:25).Pada dasarnya ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalammelaksanakan pengawasan, yaitu (1) menetapkan alat ukur atau standar,(2) mengadakan penilaian atau evaluasi, dan (3) mengadakan tindakanperbaikan atau koreksi dan tindak lanjut. Pengawasan yang lebih baikadalah pengawasan dalam arti pembinaan dan pemberdayaan, sehingga denganmenjalankan fungsi pengawasan, seluruh personalia organisasi memiliki rasapengabdian, komitmen, dan loyalitas yang tinggi pada pekerjaan danorganisasi tempatnya bekerja.

3. Manajamen kepala Sekolaha. Pengertian Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah berasal daridua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketuaatau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangsekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima danmemberi pelajaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikanpemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima danmemberi pelajaran (Wahjosumidjo, 1999:83). Mulyasa menuliskan tujuhperan kepala sekolah yang harus diamalkan dalam bentuk tindakan nyatadi sekolah yang disingkat dengan EMASLIM, yaitu peran sebagai educator,manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator (Mulyasa,2004:97).

b. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah meliputi usaha dalammempengaruhi, mendorong, membimbing, serta menggerakkan guru,staf, siswa, dan orang tua siswa, demi tercapainya tujuan sekolah. Segala

Page 112: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

125

cara yang mengharuskan kepala sekolah menguasai: (a) tujuanpendidikan di sekolah yang dipimpinnya, (b) pengetahuan yang cukupmengenal bidang tugasnya dan medan tugas yang berada di bawahkepemimpinanannya, (c) keterampilan professional yang meliputiketerampilan teknis, relassi kemanusiaan, dan keterampilan konseptual.Untuk memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, kepalasekolah bukan hanya melakukan fungsi sebagai leader dan manager saja,tetapi ada peran-peran lainnya yang harus dilakoni dan melekat dengankepala sekolah dalam tugas operasionalnya sehari-hari.

B. Efektivitas Kinerja Guru1. Pengertian Efektivitas Kerja

Menurut Richard M. Steers bahwa efektivitas yang berasal dari kataefektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapatmenghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakanefektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuaidengan rencana yang telah ditetapkan. Atmosudirjo (1989:148)menerangkan bahwa pengertian kerja, yaitu pengerahan tenaga, (mental,status, kekuatan dan jasmaniah) untuk menciptakan atau mewujudkansesuatu yang sebelumnya sudah merupakan rencana atau objektif. Siagian(1999:151) menyatakan bahwa efektivitas kerja, yaitu: penyelesaianpekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakahpelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung padabilamana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaanbagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untukitu.

2. Pengertian Kinerja Guru

Setiap individu yang diberi tugas atau kepercayaan untuk bekerjapada suatu organisasi tertentu diharapkan mampu menunjukkan kinerjayang memuaskan dan memberikan konstribusi yang maksimal terhadappencapaian tujuan organisasi tersebut. Mulyasa mendefinisikan kinerjasebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atauunjuk kerja (Mulyasa, 2004:136). Dengan demikian bahwa Kinerja guruadalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakantugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabilatujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 113: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

126

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dandianggap sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaiantujuan pendidikan yang merupakan percerminan mutu pendidikan.Adapun kompotensi guru sekolah yang ada pada sekolah, yaitu: 1)kompotensi utama, yang terdiri dari kemampuan akademik yang terkaitdengan tingkat kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dankemampuan menciptakan suasana belajar yang kondusif; 2) kompotensipendukung, yang terdiri dari kemampuan membangun komunikasi,kemampuan kepemimpinan (leadership), kemampuan mengembangkandiri.

METODE PENELITIANA. Pendekatan Penelitan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengamatisuatu fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasilpenelitian yang menunjukan bahwa pelaksanaan penelitian ini memangterjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidakdimanipulasi keadaan dan kondisinya, tetapi menekankan kepada setiapdeskripsi secara alami dan peneliti terlibat langsung di lokasi penelitian(Moleong, 2000:5).

B. Latar Penelitian

Dalam penelitian ini situasi yang dipilih adalah manajemen kepalamadrasah dan efektivitas kinerja guru yang dilaksanakan di sekolah MDAAl-Washliyah 40 Medan. Lokasi penelitian ini berada di Jalan TanggukBongkar III No. 14 Medan Desa Tegal Sari Mandala III Kec. Medan Denai.

C. Sumber Data

Adapun sumber informasi pada penelitian ini, yaitu kepalamadrasah sebagai informan kunci (Key Informance), dan informanberikutnya adalah pendidik/guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan.Sumber data yang didapat dalam penelitian ini, peneliti membagi duabagian, yaitu: 1) sumber data primer, yaitu dengan melakukan wawancarakepada informan; 2) sumber Data Sekunder, yaitu sumber datapendukung. Misalnya, dokumen-dokumen, buku literatur, yangmembahas penelitian ini.

Page 114: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

127

D. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang digunakanyaitu: 1) Observasi, yaitu pengamatan berperan serta (partisipantobservastion). 2) Wawancara, merupakan percakapan anatara dua orangatau lebih dimana pertanyaan di ajukan oleh seseorang pewawancara. 3)Studi dokumen, studi dokumen dilakukan untuk mengumpulakan datayang bersumber dari arsip dan berbagai dokumen.

E. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa datamodel Miles and Huberman, yaitu: 1) Reduksi data, yaitu denganmengolonggkan, mengarahkan, dan mereduksi data yang dianggap tidakperlu, kemudian dilakukan pengkodean. 2) Penyajian data, merupakanpengumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanyapenarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3) Penarikankesimpulan, yaitu generalisasi dari seluruh data yang telah diperoleh(Salim & Syahrum, 2007:147).

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh dalam penelitianini digunakan teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaankeabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data untukkeperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Triangulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung danobservasi tidak langsung. Observasi tidak langsung ini dimaksudkandalam bentuk pengamatan atas beberapa kejadian yang kemudian darihasil pengamatan tersebut diambil benang merah yang menghubungkandiantara keduanya. (Moleong, 2000:248-250).

PEMBAHASANA. Perencanaan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektivitas

Kinerja Guru

Sebagai suatu kegiatan manajemen yang terpenting dalammengarahkan perubahan madrasah, maka proses perencanaan menjadilangkah awal yang sangat diperhatikan oleh kepala madrasah.Perencanaan di MDA Al- Washliyah 40 Medan sudah berjalan sebagaimana mestinya, dimana proses penyusunan rencana dilakukan melalui

Page 115: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

128

musyawarah yang melibatkan semua komponen warga madrasah (walisiswa, urusan tata usaha, dan para guru), yang kemudian memberikankepercayaan kepada tim untuk menyusun dan ditetapkan pada rapatdengan wali siswa. Makna yang muncul dari perilaku pengambilankeputusan sebagaimana dikemukakan di atas adalah pengambilankeputusan dilakukan secara konsultatif, partisipatif dan delegatif.

Bagaimana pun, mengambil keputusan dengan partisipatifmenunjukkan pengakuan tinggi terhadap adanya kelebihan dankekurangan setiap pribadi pimpinan, staf, guru dan pegawai. Hal initerkait dengan perbedaan kepribadian, kemampuan, keterampilan, sikapdan persepsi. Temuan di atas sejalan dengan Gibson, et. al. (1996:301)“Efektivitas keputusan bergantung kepada kualitas keputusan dankomitmen keputusan.” Kualitas keputusan mengacu kepada aspek teknisdalam keputusan. Keputusan berkenaan dengan kualitas tinggi untukpengembangan, yang dalam hal ini keputusan bersifat konsisten dengantujuan organisasi yang dicapai dan dengan informasi yang secarapotensial dapat diperoleh. Sementara itu, komitmen keputusan mengacukepada penerimaan keputusan oleh anggota. Partisipasi dalam keputusanoleh anggota cenderung menghasilkan perasaan komitmen dan rasamemiliki bersama.

Dalam konteks perilaku pengambilan keputusan untuk menetapkanperencaan strategik peningkatan mutu lulusan, maka kepala madrasahmenampilkan cara-cara khusus pengambilan keputusan dengan dialog diluar rapat, diskusi kecil, dan musyawarah untuk merancang visi dan misimelalui musyawarah yang melibatkan semua komponen madrasah,kemudian memberikan kepercayaan kepada tim untuk menyusun danditetapkan dalam rapat wali siswa.

Perumusan di madrasah ini diawali pembahasan dan membentuktim yang terlibat dalam menyusun visi dan misi. Kepala madrasahmembagi tugas terhadap anggota tim. Di sini setiap anggotamengumpulkan data internal dan eksternal sekolah. Kemudianmengorganisasikan data (masukan), curah pendapat, diproses danditinjau ulang, dijelaskan, diperbaiki dan ditingkatkan rumusan, lalumenyusun konsep visi dan misi. Proses ini bermuara kepada menciptakanvisi dan misi sekolah yang disepakati bersama anggota tim.

Page 116: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

129

Sedangkan proses perencanaan berbasis kepada visi dan misimelalui kegiatan musyawarah dan pembahasan serta penetapanpengintegrasian visi dan misi dalam rencana, dan program tahunan.Kegiatan ini menghasilkan perasaan memiliki komitmen melaksanakanvisi dan misi, yang bermanfaat menjadi arah penyusunan strategi dankebijakan menuju perubahan MDA Al- Washliyah 40 Medan.

Proses penyusunan rencana dengan pengambilan keputusankonsultatif dan partisipatif bahkan delegatif oleh kepala madrasah sesuaidengan teori yang diajukan oleh banyak pakar kepemimpinanpendidikan, di antaranya yang menjelaskan bahwa keuntunganpengambilan keputusan partisipatif, yaitu: kualitas keputusan,pelaksanaan keputusan, meninggikan moral staf, komitmen dan tim kerja,membangun kepercayaan, membantu staf administrasi memperolehketerampilan baru dan meningkatkan efektivitas madrasah. Seorangpemimpin harus mampu membujuk orang lain mengambil tindakan. Adabeberapa cara, yaitu menggunakan otoritas yang sah, menjadi teladan,penetapan sasaran, memberikan imbalan dan hukuman, restrukturisasiorganisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi.

Aktivitas mempengaruhi staf, guru, dan pegawai yang dilakukanKepala madrasah sebagai proses menentukan arah melalui penyusunanvisi dan misi yang melibatkan warga sekolah sejalan dengan teorikepemimpinan kependidikan. Di sini terlihat ada keterlibatan yang tinggipara staf, guru dan pegawai dalam tim kerja perumusan visi dan misiuntuk mengambil keputusan. Pendekatan ini menggunakan “botom up”dengan menggugah pandangan, menggali gagasan, harapan, nilai, danpendapat dari staf dan bawahan sehingga terbentuk pandangan pentingdiwujudkan arah perubahan. Selain itu, Kepala madrasah membentuk timperumus secara legitimate dengan mengeluarkan surat keputusan kepalamadrasah. Itu berarti, kepala madrasah memiliki kemampuan teknikal,konseptual dan human skill dalam mewujudkan rumusan visi dan misiMadrasah Diniyah Awaliyah Al- Washliyah 40 Medan.

Pembuatan keputusan partisipatori akan dapat diharapkanmenghasilkan lebih baik keputusan, sebab sejumlah pemikiran orangdimanfaatkan untuk memecahkan masalah. Bahkan bila orang dilibatkandalam membuat keputusan, mereka lebih suka untuk melaksanakankeputusan secara efektif dan peningkatan pengertian, karena keterlibatan

Page 117: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

130

langsung serta membantu kesatuan kelompok dalam organisasi.Menelusuri lebih mendalam proses pengambilan keputusan visi dan misiini ternyata kepala sekolah bertolak dari penyebaran visi dan misi yangdimilikinya melalui dialog dan diskusi kecil dengan personil sekolah.Bagaimanana pun, kepala madrasah sudah berusaha menyampaikanvisinya untuk menjadikan MDA Al-Washliyah 40 Medan memilikikeunggulan dan bermanfaat memberi inspirasi dan mengarahkan parastaf, guru, pegawai, dan wali siswa.

Sementara itu, berkaitan dengan kegiatan perencanaan peningkatankinerja guru sedari awal telah mendapatkan perhatian kepala madrasahseperti mendorong guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajarandiawal tahun ajaran baru, mendorong guru untuk senantiasamelaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan berdisiplintinggi. Jika guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka kepalamadrasah memberi teguran secara langsung. Fakta ini setidaknyamemberikan penegasan bahwa kepala madrasah memiliki perhatian yangkuat terhadap efektivitas kerja yang dilaksanakan guru di madrasah.

B. Pengorganisasian Kepala Madrasah dalam MeningkatkanEfektivitas Kinerja Guru

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang kedua danmerupakan langkah strategis untuk mewujudkan suatu rencanaorganisasi. Pengorganisasian sebagai suatu proses dimana pekerjaan yangada dibagi dalam komponen-komponen guna mencapai tujuan.Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh kepala MDA Al-Washliyah 40Medan guna meningkatkan efektivitas kerja guru adalah dengan caramenciptakan hubungan tugas yang jelas antar guru. Hal ini mengingattanggung jawab setiap guru dengan kelasnya masing-masingkan berbeda,sehingga dengan demikian setiap guru dapat bekerja bersama-samadalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Di samping itu, guna mendukung optimalnya pelaksanaan tugasdan tanggung jawab guru kepala madrasah juga turut menjelaskan sedariawal kepada guru apa-apa saja yang mesti dilakukan guru, menjelaskansiapa yang harus bertanggung jawab untuk masing-masing pekerjaanyang telah diberikan, serta menjelaskan saluran-saluran komunikasi apasaja yang dapat digunakan guru jika megalami kendala dalampelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

Page 118: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

131

C. Pelaksanaan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan EfektivitasKinerja Guru

Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang ketiga danmerupakan langkah strategis untuk mewujudkan suatu rencanaorganisasi. Pelaksanaan program di MDA Al-Washliyah 40 Medan,termasuk hal-hal yang berhubungan dengan efektivitas kerja guru,dilaksanakan berdasarkan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing secara delegatif, yang nantinya akan dievaluasi secara periodik.Pendelegasian yang dilakukan ini tentunya berdasarkan pertimbangan-petimbangan khusus dari kepala madrasah. Pendelegasian ataupembagian tugas dari kepala madrasah kepada guru terhadappelaksanaan pekerjaan juga lebih didasari pada kemampuan guru dalammelaksanakannya.

Pelaksanaan pengorganisasian yang ditetapkan MDA Al-Washliyah40 Medan adalah didukung manajemen madrasah yang berusahamembagi tugas kepada bidang dan personil guru serta memberikandelegasi wewenang, melaksanakan kegiatan sesuai program yangdisepakati. Pendelegasian wewenang juga dapat dimaknai sebagaipenyerahan sebagian hak pimpinan kepada bawahan untuk mengambiltindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggungjawab dapatdilaksanakan dengan baik dari pejabat satu dengan pejabat lainnya.Manfaat pendelegasian karena pimpinan tidak ada yang sempurna, yaitumemiliki semua bidang pengetahuan dan keterampilan, sehinggamemerlukan bantuan orang lain. Pimpinan mungkin menguasai the bigpicture tetapi masalah yang lebih terperinci terkadang tidak menguasai.Dengan demikian, pembagian tugas dan wewenang bagi seluruhanggotanya akan sangat bermanfaat bagi manajemen pendidikan apabilamanajer dapat memanfaatkan orientasinya dengan baik.

D. Pengawasan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan EfektivitasKinerja Guru

Sebagai salah satu fungsi manajemen yang lainnya, pengawasanmerupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajer pada suatuorganisasi. Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan kepala madrasahdalam meningkatkan keefektifan kerja guru dilakukan dengan caramemantau kesiapan guru mempersiapakan perangkat pembelajarannya diawal semester, tingkat kehadiran guru dan pegawai datang ke madrasah,

Page 119: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

132

memantau pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, kebersihanlingkungan madrasah, hal ini dilakukan dengan tujuan agar semuapekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yangtelah ditentukan sebelumnya.

Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan kepala madrasah dalammeningkatkan keefektifan kerja guru ditujukan sebagai prosespemantauan. Dalam konteks perilaku kepemimpinan, kegiatanpengawasan merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajerpada suatu organisasi. Dengan pengawasan diharapkan penyimpangandalam berbagai hal dapat dihindari sehingga tujuan dapat tercapai. Apayang direncakanakan dijalankan dengan benar sesuai hasil musyawarahdan pendayagunaan sumber daya material akan mendukungterwujudnya tujuan organisasi. Robbins (1984:86) menjelasan pemantauansegala aktivitas untuk menjamin pencapaian tujuan sebagaimanadirencakan dan pemeriksaan terhadap adanya penyimpangan menjadihakikat pengawasan. Sebagaimana dijelaskan oleh Terry (1998:23), yaitupengawasan merupakan usaha yang sistematis dalam menentukan apayang telah dicapai yang mengarah kepada penilaian kinerja danpentingnya mengkoreksi atau mengukur kinerja yang didasarkan padarencana-rencana yang ditetapkan sebelumnya.

Lebih lanjut dalam Depdiknas (2005:22) dijelaskan pula bahwakegiatan pengawasan di sekolah hendaknya di arahkan pada upaya-upaya sebagai berikut: (1) Pengawasan bersifat membimbing danmembantu mengatasi kesulitan dan bukan semata-mata mencarikesalahan, (2) Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung.Para staf diberikan dorongan untuk memperbaiki dirinya sendiri,sedangkan kepala sekolah hanya membantu, (3) Balikan atau saran perlusegera diberikan. Hal ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapatmemahami dengan jelas keterkaitan antara saran dan balikan tersebutdengan kondisi yang dihadapi, (4) Pengawasan dilakukan secara periodik.Kehadiran kepala sekolah dalam supervisi jika tidak ada hambatanbertindak sebagai pemberian dukungan moral bagi guru atau karyawanyang sedang mengerjakan tugas, (5) Pengawasan dilaksanakan dalamsesama kemitraan. Karena suasana kemitraan ini akan memudahkan gurudan karyawan menyampaikan hambatan yang dihadapi sehingga dapatsegera dicarikan jalan keluarnya.

Page 120: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Efektiftivitas Kinerja Guru di MDAAl-Washliyah 40 Medan

133

KESIMPULAN

Perencanaan kepala madrasah dalam meningkatkan efektivitaskinerja guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan berjalan baik, kegiatanperencanaan sedari awal telah mendapatkan perhatian kepala madrasahseperti mendorong guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajarandiawal tahun ajaran baru, mendorong guru untuk senantiasamelaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan berdisiplintinggi. Jika guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka kepalamadrasah memberi teguran secara langsung. Fakta ini setidaknyamemberikan penegasan bahwa kepala madrasah memiliki perhatian yangkuat terhadap efektivitas kerja yang dilaksanakan guru di madrasah.

Pengorganisasi rencanan kepala madrasah dalam meningkatkanefektivitas kinerja guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan dengan caramenciptakan hubungan tugas yang jelas antar guru hal ini mengingattanggung jawab setiap guru dengan kelasnya masing-masing berbeda,sehingga dengan demikian setiap guru dapat bekerja bersama-samadalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Kepala madrasah juga turut menjelaskan sedari awal kepada guru apa-apa saja yang mesti dilakukan guru, menjelaskan siapa yang harusbertanggung jawab untuk masing-masing pekerjaan yang telah diberikanserta menjelaskan saluran-saluran komunikasi apasaja yang dapatdigunakan guru jika megalami kendala dalam pelaksanaan tugas dantanggung jawabnya.

Pelaksanaan kepala madrasah dalam meningkatkan efektivitaskinerja guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan dengan cara membagi tugaskepada bidang dan personil guru serta memberikan delegasi wewenang,melaksanakan kegiatan sesuai program dan bidang kerja yang disepakati.Pelaksanaan tersebut dilakukan dengan memaksimalkan integrasi antarbagian madrasah tersebut.

Pengawasan kepala madrasah dalam meningkatkan efektivitaskinerja guru di MDA Al-Washliyah 40 Medan ditujukan sebagai prosespemantauan pada kesiapan guru mempersiapakan perangkatpembelajaran, tingkat kehadiran guru dan pegawai datang ke madrasah,memantau pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, kebersihanlingkungan sekolah dengan maksud agar semua pekerjaan yang sedangdilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Page 121: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Indah Nurhayani, Candra Wijaya, Amiruddin Siahaan

134

DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, P., 1989, Dasar-dasar Administrasi Manajemen dan ManajemenKantor, Jakarta: Gunung Agung.

Chaniago, N.S., 2011, Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustaka MediaPerintis.

Depdiknas, 2005, Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (PengembanganProfesionalisme Guru), Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasardan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan PertamaDepdiknas.

Gibson, 1996, Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses, Jakarta: Erlangga

Handoko, H.T., 1997, Manajemen, Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, H.S., 2003, Praktek-praktek dan Seni Manajamen pada Sekolah,Padang: Makalah UNP.

Hasibuan, H.S., 2006, Fungsi-fungsi Manajemen pada Madrasah, Padang:Makalah, Universitas Negeri Padang.

Makawimbang J.H., 2012, Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu,Bandung: Alfabeta.

Moleong, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Karya.

Mulyasa, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi danImplementasi, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala, S., 2005, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta.

Salim, Syahrum, 2007, Metodologi Peneitian Kuantitatif, Jakarta:Ciptapustaka Media.

Siagian, S.P., 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Aksara.

Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: CiputatPress.

Terry G.R., 1998, Azas-azas Manajemen, Bandung: Alumni.

Wahjosumidjo, 1999, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: GrafindoPersada.

Page 122: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 135-152ISSN 2460-3678

135

MANAJEMEN KUALITAS PELAYANAN MADRASAH

Inom1

ABSTRAK

Madrasah dalam mempersiapkan dan memberikan pelayanan yangoptimal di dalam menghadapi era global sudah di depan mata. Akantetapi, keberadaan madrasah saat ini masih tetap seperti sebelum-sebelumnya, yakni masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Hinggakini keberadaaan madrasah yang sangat dirindu masyarakat, karenamadrasah dapat mendidik anak-anak yang beraklak dan bermoral. Olehkarenanya penerapan manajemen mutu sangat penting diterapkan dalammengelola institusi atau lembaga pendidikan supaya kualitas pelayananterhadap pelanggan dapat optimal terlaksana. Kualitas layananmengandung makna pelayanan yang berkualitas. Pelayanan merupakanperilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginankonsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.Seorang professional (guru) mengutamakan pelayanan pelanggandibandingkan kepentingan pribadi.

Kata Kunci: Manajemen Kualitas, Pelayanan Madrasah.

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini madrasah sebagai lembaga pendidikan Islamsemakin banyak diminati masyarakat. Keberadaan madrasah mulaidipandang berarti di mata mereka. Antusias masyarakat untukmemasukkan anaknya ke madrasah mulai menjadi perhatian pemerintah.Namun, keberadaan lembaga ini belum memadai dalam menampungpenerimaan siswa baru. Karena jumlah madrasah negeri belum sebandingdengan sekolah umum. Sehingga pada penerimaan siswa baru banyaksiswa yang tidak dapat diterima madrasah khususnya madrasah negeri.

Dalam menghadapi minat masyarakat ini, sumber daya di madrasahharus dapat mengelola manajemen dan memberikan pelayanan yang lebihbaik. Pelayanan yang berkualitas membutuhkan sumber daya yangberkualitas pula. Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitasdiperlukan pengetahuan sumber daya yang luas. Semua pihak harusdapat memberikan pelayanan yang berkualitas pada konsumennya.

1Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 123: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

136

Madrasah juga harus dapat mempersiapkan dan memberikan pelayananyang baik dimana era global suadah di depan mata. Akan tetapi,keberadaan madrasah saat ini masih tetap seperti sebelum-sebelumnyayakni masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Hingga kinikeberadaaan madrasah yang sangat dirindu masyarakat, karena madrasahdapat mendidik anak-anak yang beraklak dan bermoral. Belum adaterdengar dan terlihat di media tulis dan elektoronik bahwa siswamadrasah tawuran, terlibat narkoba dan lainnya. Pendidikan madrasahsaat ini telah dapat membawa dampak keseimbangan antara pendidikanumum dan agama.

Namun demikian sebenarnya masih terdapat beberapapermasalahan pendidikan di madrasah. Sebagaimana dicatat Yoesuf(2001) bahwa permasalahan pendidikan meliputi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan strategi pembelajaran, peranguru, kurikulum. Selain itu ada hal lain yang menjadi permasalahanseperti kelembagaan yang berkenanan dengan sarana prasarana,manajemen, anggaran opersional dan peserta didik.

Permasalahan ini merupakan permasalahan secara umum yangterjadi dalam dunia pendidikan tak terkecuali madrasah. Dalammelaksanakan proses belajar mengajar masih banyak guru yang kurangmampu mengembangkan strategi belajar mengajar ataupun modelpembelajaran yang sesuai dengan tuntutan siswa. Masih banyak gurumengajar sekedar melepaskan tugas 24 jam pelajaran, sekedarmenyelesaikan tugas untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi guru.Selayaknya guru yang telah memperoleh sertifikat dan tunjangan profesidapat mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya untukpeningkatan mutu lulusan madrasah agar dapat bersaing dengan duniausaha dan industri saat ini.

Guru tidak berusaha maksimal mempersiapkan diri dalammenciptakan lulusan (siswa) yang berkualitas yang siap menghadapi eraglobal di depan mata. Padahal ini sangat menentukan nasib masa depanlulusan menghadapi persaingan yang cukup berat. Guru sendiri masihbanyak yang belum dapat meningkatkan kualitas diri dalam menghadapidunia global. Belum terdapat perubahan-perubahan yang signifikan yangdilakukan guru dalam menghadapi dan mempersiapkan dunia globalyang penuh dengan persaingan yang akan dihadapi siswa di masa depan.

Page 124: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

137

Jika ditinjau dari kurikulum, pendidikan madrasah mengikutikurikulum yang sama dengan sekolah umum dalam bidang studipelajaran umum. Untuk mata pelajaran agama, jam pelajarannya relatiflebih banyak dibanding sekolah umum. Namun pelaksanaan danpemahaman kurikulum sangat menentukan guru dalam membentukpikiran siswa menghadapi masa depan yang penuh dengan persaingan.Hal ini belum dapat terwujud dengan sepenuhnya dikarenakankurangnya pemahaman guru dalam melaksanakan kurikulum. Masihbanyak guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran hanyasekedar copy paste dari teman, kurangnya penyiapan bahan ajar (media),tidak bervariasinya model dan strategi pembelajaran.

Kurangnya kesadaran guru dalam mengembangkan kurikulummenggambarkan rendahnya kualitas guru. Rendahnya kualitas gurutergambar dari kurangnya perubahan pola kerja, motivasi kerja,pembelajaran, atau peningkatan diri. (Kompas, 7 Oktober 2009)pendidikan berkualitas membutuhkan guru yang berkualitas. Para gurumesti terus membangun citra guru, mulai dengan bekerja sungguh-sungguh, meningkatkan kualitas diri, dan menjadi teladan.

Sarana prasana secara keseluruhan juga kurang memadai. Secarakeseluruhan hal ini sangat dirasakan madrasah, khususnya madrasahswasta. Pemenuhan standar sarana dan prasarana belum dapat memadaisecara optimal. Kurangnya daya dukung semua pihak terhadap saranaprasarana menyebabkan proses belajar berjalan apa adanya.

Jika dilihat dari tinjauan manajemen, maka pengelolaannya masihsangat minim dan konvensional. Implikasinya adalah kualitas output(lulusan) yang ditelurkannya kurang atau bahkan jauh dari standar mutupendidikan secara global. Walaupun pada tataran riil ada produk lembagapendidikan Islam (madrasah) yang mungkin melebihi kualitas sekolahumum, tetapi data ini belum representatif untuk mewakili komunitaslembaga pendidikan Islam secara keseluruhan. Manajemen belummenunjukkan kualitas pelayanan yang memadai, pelayanan belummaksimal sesuai dengan kebutuhan konsumen (peserta didik).

Dari sisi anggaran operasional lembaga madrasah sangat minim.Kemampuan pengelolaan manajemen belum seperti yang diharapkan dantingkat pembiayaan pendidikan masih sangat memprihatinkan. Tetapisejak digulirkannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat

Page 125: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

138

membantu madrasah. Dimana anggaran biaya selama ini hanyamengharapkan sumbangan dari masyarakat, namun sejak adanyabantuan dana yang diberikan pemerintah ini sangat membantukeberlangsungan berjalannya pendidikan madrasah khususnya madrasahswasta.

Kualitas peserta didik sebenarnya tidak terlalu jauh ketinggalandengan sekolah umum. Walaupun secara riil belum menampakkan hasilsecara keseluruhan. Hal ini terlihat dari hasil UN setiap tahun, siswamadrasah belum dapat memperoleh nilai tertinggi dalam ketercapaiannilai, walaupun sudah cukup membanggakan.

Output (lulusan) pendidikan madrasah yang berkualitas dalammenghadapi era global perlu dipersiapkan agar peserta didik dapatbersaing dengan masyarakat dunia serta keterserapannya oleh pasartenaga kerja. Oleh sebab itu kesiapan dan kulitas diperlukan dalammenyambut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dari sisi perbankan,kesehatan, teknologi informasi, perkebunan, tambang, hutan, sertaconsumer good, dengan cara peningkatan bahasa asing, pemahamantentang teknologi, rasa percaya diri dan sikap profesionalitas. Agarkualitas pendidikan madrasah sesuai dengan apa yang seharusnya danapa yang diharapkan oleh masyarakat maka diperlukan peran madrasah,manajemen kualitas pelayanan serta profesionalitas guru.

KAJIAN TEORI1. Peran Madrasah

Agama Islam adalah agama yang dapat menuntun pemeluknyauntuk meraih keselamatan duni dan akhirat. Agama ini juga akanmembawa manusia untuk meraih kesejahteraan hidup, kedamaian, dankeamanan yang sejati. Agama ini dapat menjadikan pemeluknya dapatmenjaga kesucian diri. Rumusan konsepsi pendidkan Islam Sedunia yangke-2 (1980) di Islamabad yang dikutip oleh Abdussalam, pendidikanharus ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhankepribadian manusia secara menyeluruh, dengan cara melatih jiwa, akal,perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian, pendidikan diarahkanuntuk mengembangkan manusia pada seluruh aspeknya: spiritual,intelektual, daya imajinasi, fisik, keilmuan dan bahasa, baik secaraindividual maupun kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebutuntuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abdussalam, 2011:30-31).

Page 126: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

139

Dalam hal ini, madrasah merupakan lembaga pendidikan yangberlandaskan Islam yang setara tingkatnya dengan sekolah-sekolahumum. Madrasah merupakan organisasi pendidikan yang menjadi tiangpenopang dalam mengembangkan seluruh aspek manusia ke dalam arahtujuan pendidikan Islam.

Madrasah merupakan salah satu organisasi pendidikan Islam yangperkembangannya sangat diharapkan menjadi lebih baik dalam rangkamewujudkan manusia yang memiliki karakter Islam. OrganisasiPendidikan merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan yangsama, yaitu membentuk generasi Islami yang mampu memberi maknaperadaban manusia secara Islami. Madrasah sebagai organisasipendidikan Islam adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian atauvariabel yang saling bergantungan secara timbal balik menjadi suatu regusosial dalam sistem masyarakat yang lebih luas untuk mencapai tujuanpendidikan Islam dengan aturan yang disesuaikan dengan nilai-nilaiIslam (Baharuddin dan Umiarso, 2012:124).

2. Manajemen Mutu Layanan Madrasah

Secara mendasar, konsep mutu atau kualitas menunjukan kepadasifat yang menggambarkan derajat “baik” nya suatu benda atau jasa yangdiproduksi oleh suatu lembaga dengan kriteria tertentu.

Mutu dapat dipahami sebagai sebuah kondisi produk (baik berupabarang atau jasa) yang telah sesuai standar yang telah ditetapkan, sesuaikebutuhan dan kepuasan pelanggan, atau bahkan lebih dari standar, dankebutuhan serta kepuasan pelanggan. Mutu mengandung beberapaelemen, yaitu: a) mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapanpelanggan; 2) mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses, danlingkungan; 3) mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnyaapa yang dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurangbermutu pada masa mendatang). Dari defenisi tersebut, dapat dipahamibahwa mutu memiliki standar, yaitu standar produk dan jasa, dan standarpelanggan. Standar produk dan jasa terdiri dari atas: a) kesesuaian denganspesifikasi; b) kesesuaian dengan tujuan dan manfaat; c) tanpa cacat (zerodefects); d) selalu baik sejak awal. Standar pelanggan terdiri atas: a)kepuasan pelanggan; b) memenuhi kebutuhan pelanggan; c)menyenangkan pelanggan (Mundir, 2012:3).

Page 127: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

140

Dalam dunia pendidikan, mutu berkaitan dengan kualitas darioutput atau lulusan. Dalam hal ini, madrasah yang memiliki mutu yangtinggi tidak terlepas dari manajemen yang baik dalam rangkamempertahankan mutu. Manajemen mutu berkaitan dengan bagaimanamadrasah menyusun langkah serta strategi untuk mengatur prosespendidikan di madrasah agar tetap berada pada posisi kualitas yangterbaik. Dengan, menjaga mutu melalui manajemen mutu, maka kualitasproses pendidikan akan terjamin konsistensiya, dan hal tersebut akanberdampak pada meningkatnya kualitas lulusan.

Konsep manajemen kualitas layanan berarti mengoptimalkan sertamengutamakan layanan terhadap konsumen. Ditinjau dari jendelapendidikan, manajemen kualitas layanan di dalam pendidikan(madrasah) adalah memaksimalkan seluruh sumber daya madrasah untukmewujudkan mutu tinggi pelayanan terkhusus terhadap peserta didikdan juga seluruh stakeholder pendidikan. Konsep manajemen kualitaslayanan juga dapat didefenisikan sebagai upaya perbaikan lembagapendidikan (madrasah) secara komprehensif. Artinya, penerapanmanajemen kualitas layanan pada pendidikan madrasah menjamin akankualitas dari pelayanan terhadap peserta didik dan stakeholderpendidikan terus meningkat, bukan sebaliknya.

3. Profesionalitas Guru

Jabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatanprofesional, pemegangnya harus memenuh kualifikasi tertentu. Kualitasseorang guru menggambarkan tingkat profesionalitas guru tersebut,dimana terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang gurusehingga guru tersebut dapat dikategorikan sebagai guru yangprofesional. Guru yang berkualitas memiliki beberapa karakteristikdimana karakteristik tersebut menggambarkan kemampuan yangdimiliki. Tentu kemampuan tersebut adalah kemampuan-kemampuanminimal sehingga pada dirinya dapat disebut guru yang dapat atau layakberdiri di depan kelas (Amini, 2013:17).

Pemerintah memberikan perhatian terhadap profesi guru denganmemberikan regulasi tentang beberapa kompetensi yang harus dimilikiseorang guru. Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentangGuru dan Dosen, dinyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi,

Page 128: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

141

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensiprofesional, dan kompetensi sosial.

PEMBAHASAN1. Peran Madrasah

Saat ini madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yangsangat diminati masyarakat. Oleh karenanya madrasah harus dapatmenempatkan dirinya lebih baik dalam meningkatkan pelayanan danmutu. Lembaga ini harus lebih baik menempatkan posisinya dalammendidik dan menempa peserta didik dalam meningkatkan ilmupengetahauan dan teknologi, beriman, berakhlak mulia serta dapatmenyiapkan diri dalam menghadapi persaingan global.

Shaleh (2006:82), madrasah mempunyai karakteristik yang sangatspesifik bukan hanya melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaranagama, tetapi juga mempunyai tugas untuk memberikan bimbinganhidup di dalam masyarakat. Pendapat ini jelas menggambarkan bahwaperan madrasah strategis di masyarakat. Terutama dalam membentukakhlak, iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Selanjutnya, madrasah sangat berperan dalam meningkatkankualitas pendidikan, membentuk kepribadian siswa yang beriman danbertaqwa, berbudi pekerti luhur, menguasi ilmu pengetahuan dan agama.Madrasah harus dapat menempatkan dirinya dalam mempersiapkanmasa depan peserta didik sebagai produk pendidikan. Mempersiapkankeluaran sumber daya yang berkualitas dalam menghadapi persainganglobal. Peran ini sangat penting agar mutu lulusan yang beriman danbertaqwa dapat menghadapi kehidupan yang serba teknologi.Penguasaan ilmu agama sejalan dengan ilmu pengetahuan agar outputyang telah dipersiapkan dapat menghadapi segala tantangan danpersaingan yang ketat.

Setidaknya agar keluaran pendidikan menghasilkan SDM yangsesuai harapan, harus dibuat sebuah sistem pendidikan yang terpadu.Artinya, pendidikan tidak hanya terkonsentrasi pada satu aspek saja.Sistem pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsur pembentuksistem pendidikan yang unggul. Dalam hal ini, minimal ada 3 hal yangharus menjadi perhatian, yaitu: sinergi antara sekolah, masyarakat, dankeluarga. Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur di atas.Sebab, ketiga unsur di atas menggambarkan kondisi faktual obyektif

Page 129: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

142

pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum berjalan secara sinergis,di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi secarabenar.

2. Manajemen Mutu

Manajemen mutu terdiri dari dua kata “manajemen” dan mutu.Pengertian manajemen secara umum adalah seni dalam mengelola danmengatur. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,pengkoordinasian dan pengeontrolan sumber daya untuk mencapaisasaran (goals) secara efektif dan efisien.

Sedangkan mutu menunjukkan sifat yang menggambarkan baik dantidak baik suatu barang atau jasa yang diproduksi suatu lembaga atauindustri. Mutu suatu hal yang dapat dinilai pelanggan (konsumen)tentang hasil produk barang atau jasa yang beredar di masyarakat denganketentuan memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen. Dalammutu pelanggan menilai proses produksi (hasil) yang dikeluarkan.

Mutu pendidikan merupakan kesusuaian antara kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan layanan yang diberikanoleh pengelola pendidikan. Kerangka filosofi pendidikan dalampengembangan sekolah bermutu adalah kesesuaian antara input, proses,dan hasil sekolah dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Setiapsatuan pendidikan seharusnya menghasilkan lulusan/jasa pendidikanyang dapat memenuhi kebutuhan stakeholders atau peserta didik.

Pihak-pihak yang berkepentingan dari stakeholder pendidikanterdiri dari internal dan eksternal. Stakeholder internal meliputi pesertadidik, guru, kepala dan tenaga kependidikan lainnya. Sedangkanstakeholder eksternal seperti calon peserta didik, orangtua, pemerintah(pusat dan daerah) masyarakat umum dan masyarakat khusus (sepertidunia usaha dan dunia industri). Proses pendidikan bermutu adalahproses pendidikan yang berkesesuaian dengan kebutuhan stakeholderspendidikan. Spesifikasi dari pihak-pihak yang dilayani sesuai denganstandar nasional pendidikan yang ada. Oleh karenanya pendidikanmensyaratkan antara layanan pendidikan dan hasil pendidikan sesuaistandar dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Oleh karenanya penerapan manajemen mutu sangat pentingditerapkan dalam mengelola institusi atau lembaga pendidikan supayakualitas pelayanan terhadap pelanggan dapat optimal terlaksana.

Page 130: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

143

Menurut Shaleh (2006:84) penerapan manajemen mutu pendidikanmeliputi empat unsur, yaitu school review, quality assurance, quality controldan banch marking.

School review merupakan suatu proses yang di dalalmnya seluruhpihak sekolah bekerja sama dengan pihak-pihak yang relevan, untukmengevaluasi dan menilai efektivitas kebijaksanaan sekolah, programpelaksanaannya, serta mutu lulusan. Quality assurance, yaitu sebagaijaminan bahwa proses yang berlangsung telah dilaksanakan sesuaistandar dan prosedur yang ditetapkan. Dengan demikian diharapkandengan proses itu menghasilkan output yang memenuhi standar pula.Quality control, yaitu suatu sistem untuk mendeteksi penyimpangankualitas output yang tidak sesuai dengan standar. Standar kualitas inidapat dipergunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui majumundurnya sekolah. Bench marking, yaitu merupakan kegiatan untukmenetapkan suatu standar, baik proses maupun hasil yang akan dicapaipada periode tertentu.

Hoy, et.all. (2000:10) merumuskan kualitas pendidikan adalahevaluasi dari proses mendidik yang meningkatkan kebutuhan untukmencapai dan mengembangkan bakat siswa dalam suatu proses, danpada saat yang sama memenuhi standar akuntabilitas yang ditetapkanoleh klien yang membiayai proses atau output dari proses pendidikan.

Menurut Hoy, et.all., (2008:9) sekolah bermutu adalah sekolah yangefektif, yang terdiri dari tatanan input, proses, dan output. Dengandemikian, madrasah bermutu adalah madrasah yang menerapkanrumusan sekolah efektif. Secara output, hasil yang peroleh dari madrasahefektif adalah: dari aspek siswa, lulusan yang dihasilkan adalah siswayang memiliki prestasi akademik yang unggul, punya kreativitas, percayadiri, aspiratif, tidak ragu untuk mengemukakan pendapat, memilikiekspektasi yang tinggi, selalu hadir dalam kegiatan, dan memiliki tingkatkelulusan yang tinggi, dan sebaliknya, angka putus sekolah tidak adasama sekali atau nol persen pendidikan harus mempromosikanpertumbuhan ekonomi, pembentukan pemimpin, pemberian kesempatan,penyediaan keahlian yang relevan, dan demokratisasi.

3. Manajemen Kualitas Layanan

Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik -karakteristikdari suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi

Page 131: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

144

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten. Kualitaslayanan mengandung makna pelayanan yang berkualitas. Pelayananmerupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dankeinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itusendiri. Kotler (2002) juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapatterjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Kata kualitasmengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akanmengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapatkita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya carapenyampaiannya saja biasanya teradapat pada elemen sebagai berikut: a)Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan;b) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan; c)Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Sejalan pendapat tersebut, Gronroos dalam Rahman (2012:229)menunjukan tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas jasa, yaitu outcome-related, process-related, dan image related criteria.

Dari ketiga kriteria itu dideskripsikan enam unsur karakteristik jasayang bermutu, yaitu: Pertama, profesionalisme dan keahlian, merupakankriteria utama, yang membuat pelanggan percaya bahwa SDM penyediajasa memiliki syarat profesionalisme dan keahlian yang mumpunisekaligus dapat menghasilkan produk yang bermutu. Kedua, sikap danperilaku yang ditunjukan personil penyedia jasa dalam melayani ataumelaksanakan proses sangat empatik dan siap membantu pelanggan.Ketiga, accessibility and flexibility, yakni sebuah proses yang dirancangsecara fleksibel untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan dalammelakukan akses. Keempat, reliability and thruthworthness, yaitu reputasiyang baik dan selalu menjaga kepercayaan pelanggan menjadikanpelanggan yakin dengan apa yang diberikan oleh penyedia jasa adalahsebuah pelayanan yang bermutu. Kelima, recovery, bila terjadi kesalahanatau keluhan, pelanggan tidak akan cemas karena mereka percayapenyedia jasa dapat menemukan pemecahan masalahnya. Dan keenam,reputation and credibility, yaitu kesan yang dirancang oleh penyedia jasaadalah menjaga reputasi dan loyalitas pelanggan.

Pendapat lainnya Sallis (2010) mengemukakan bahwa untukmembangun mutu harus dilakukan perbaikan secara terus menerus(cotinuous quality improvement). Siklus dimulai sejak adanya gagasan

Page 132: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

145

tentang suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, distribusikepada pelanggan, sampai mendapatkan umpan balik dari pelangganyang menjadi inspirasi untuk menciptakan produk baru ataumeningkatkan mutu produk sebelumnya.

Konsep Deming yang dikutip oleh Theresia (2005:107-112) tentanglangkah-langkah strategis perbaikan mutu secara terus menerus disebutDeming sebagai The Deming Cycle, yang terdiri dari Plan, Do, Control, danAction (PDCA). Sistem menajemen itu direalisasikan dengan 14 poinprinsip manajemen Deming, yaitu: a) Ciptakan tujuan yang mantap demiperbaikan produk dan jasa, dengan tujuan menjadi lebih kompetetif dantetap dalam bisnis serta memberikan lapangan kerja; b) Adopsi filosofibaru. Bahwa lingkungan selalu berubah dan berimplikasi pada perubahanorganisasi dan menjadi tanggungjawab pemimpin untuk menjadi peloporpembaharuan; c) Hentikan ketergantungan pada inspeksi masal untukmemperoleh mutu; d) Akhiri kebiasaan bisnis hanya berdasarkan harga,sebaliknya minimumkan biaya total; e) Perbaiki sistem produksi dan jasasecara konstan dan terus menerus hingga dapat mengurangi biaya; f)Lembagakan metode pelatihan yang modern di tempat kerja; g)Lembagakan kepemimpinan yang mampu menampilkan perilaku yangmendorong staf bekerja lebih produktif; h) Hilangkan rasa takut dalambekerja sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif untukorganisasi; i) Pecahkan hambatan di antara departemen; j) Hilangkanslogan, ketergesa-gesaan, dan target untuk mencapai “nol kesalahan” dantingkatkan produktivitas baru yang lebih tinggi; k) Hilangkan kuotanumerik, atau target target berupa angka; l) Hilangkan hambatan padakebanggaan terhadap keterampilan kerja; m) Lembagakan programpendidikan dan pengembangan diri secara serius; n) Lakukan tindakanuntuk melakukan transformasi. Setiap orang dalam organisasi harusmentransformasikan butir-butir di atas.

Setidaknya Sallis (2010) mengemukakan bahwa standar mutu dapatdilihat dari dua sisi, yaitu: a) Standar produk atau jasa yang diidentifikasimelalui sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau conformance tospecification, sesuai dengan penggunaan atau tujuan, atau fitness for purposeor use, produk tanpa cacat atau zero defect, dan sekali benar dan seterusnyabenar atau right first time, every time. b) Standar untuk pelanggan yangdiidentifikasi dengan, kepuasan pelanggan atau customer satisfaction, bila

Page 133: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

146

produk dan jasa dapat melebihi harapan pelanggan atau exceedingcustomer expectation, dan setia kepada pelanggan atau delighting to thecustomer.

Dalam meningkat mutu perlu dikelola dengan dengan baik agarmutu tetap dalam stabil atau meningkat. Pengelolaan mutu memerlukansuatu sistem atau cara manajemen bermutu. Hidayat dan Machali,(2010:322) mengemukakan bahwa manajemen mutu dalam pelaksanaanprogram pendidikan bukanlah tujuan tetapi alat atau metode untukmencapai mutu dan meningkatkan performa yang diharapkan.

Kendala mutu pendidikan secara umum antara lain (a) desainkurikulum yang lemah, (b) bangunan yang tidak memenuhi syarat, (c)lingkungan kerja yang buruk, (c) sistem dan prosedur yang tidak sesuai,(d) jadwal kerja yang serampangan, (e) sumber daya yang kurang, dan (g)pengembangan staf yang tidak memadai.

Kendala mutu pendidikan secara khusus antara lain adalah (a)prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, (b) anggota individustaf yang tidak memiliki skill, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkanuntuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan. (c) kurangnyapengetahuan dan keterampilan anggota, (d) kurangnya motivasi, (e)kegagalan komunikasi, dan (f) kurangnya sarana dan prasarana yangmemenuhi.

Selain hal-hal di atas beberapa faktor lain yang menyebabkan mutupendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata. Pertama,kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasipada keluaran atau hasil pendidikan terlalu memusatkan padamasukan dan kurang memperhatikan proses pendidikan.

Kedua, penyelengaraan pendidikan dilakukan secarasentralistik. Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan kepadakeputusan birokrasi dan seringkali kebijakan pusat terlalu umum dankurang menyentuh atau kurang sesuai dengan situasi dan kondisisekolah setempat. Di samping itu segala sesuatu yang terlalu diaturmenyebabkan penyelenggara sekolah kehilangan kemandirian, insiatif,dan kreativitas. Hal tersebut menyebabkan usaha dan daya untukmengembangkan atau meningkatkan mutu layanan dan keluaranpendidikan menjadi kurang termotivasi.

Page 134: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

147

Ketiga, peran serta masyarakat terutama orang tua siswa dalampenyelenggaraan pendidikan selama ini hanya terbatas pada dukungandana. Padahal peranserta mereka sangat penting di dalam prosespendidikan antara lain pengambilan keputusan, pemantauan, evaluasi,dan akuntabilitas.

Di sisi lain hal yang sangat berperan dalam meningkatkan mutu tidakterlepas dari kepemimpinan pendidikan itu sendiri (kepalasekolah/madrasah). Gaspersz yang dikutip oleh Theresia (2005:110)mengemukakan bahwa pada dasarnya terdapat delapan kunci tugaspimpinan untuk melaksanakan komitmen perbaikan kualitas terus menerus,yaitu: (1) Menetapkan suatu dewan kualitas; (2) Menetapkan kebijaksanaankualitas; (3) Menetapkan dan menyebarluaskan sasaran kualitas; (4)Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber daya; (5) Memberikan danmenyiapkan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pemecahanmasalah kualitas; (6) Menetapkan tim perbaikan kualitas yangbertanggung jawab pada manajemen puncak untuk menyelesaikanmasalah-masalah kualitas kronis; (7) Merangsang perbaikan kualitas terusmenerus; dan (8) Memberikan pengakuan dan penghargaan atas prestasidalam perbaikan kualitas terus-menerus.

4. Profesionalitas Guru

Profesionalitas dan guru dua kata yang berbeda. Kata profesionalberasal dari kata sifat yang berarti pencaharian tau orang yangmempunyai keahlian. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifatprofesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh merekayang dipersiapkan untuk pekerjaan tersebut.

Pendapat Chandler dalam Sagala (2011:4) ciri profesi adalah (1) lebihmeningkatkan layanan kemanusiaan melebihi dari kepentingan pribadi,(2) mayarakat mengakui bahwa profesi itu punya status yang tinggi, (3)praktek profesi itu didasarkan penguasaan pengetahuan khusus, (4)profesi itu ditantang untuk memiliki keaktifan intelektual dan (5) hakuntuk memiliki standar kualifikasi profesionalnya ditetapkan dan dijaminoleh kelompok organisasi profesi.

Pandangan ini menggambarkan bahwa seorang professional (guru)mengutamakan pelayanan pelanggan dibandingkan kepentingan pribadi.Pendapat ini memang sejalan dengan kompetensi guru sesuai denganPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Page 135: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

148

Guru adalah orang yang dipercaya untuk mengabdikan dirinyadalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Dalam PeraturanPemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebutan guru mencakup(1) guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru BKatau guru bimbingan karir, (2) guru dengan tugas tambahan sebagaikepala sekolah (3) guru dalam jabatan pengawas. Guru yang hebat adalahguru yang kompeten secara metodologi pembelajaran dan keilmuan.

Ada dua faktor penyebab guru menjadi profesional antara lain faktorinternal dan eksternal. Pendapat Siahaan, et.al., (2014:98) faktor internalantara lain menyangkut niat sebagai guru, tingkat kecerdasan,pemahaman terhadap visi dan misi sekolah dan sebagainya dan faktoreksternal antara lain kesejahteraan yang diperoleh, perilakukepemimpinan, administrasi dan manajemen sekolah, pengembangankarir, pola peningkatan kompetensi, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat tersebut hal yang paling utama dalammengajar secara profesional adalah kemampuan atau kompetensi. DalamPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, kompetensiadalah merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilakuyang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh gurudalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru itu sendiriada beberapa yang harus dikuasai guru di antaranya kompetensikepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogi dan kompetensiprofesional.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalampengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnyameliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b)pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan kurikulum atausilabus; (d) perancangan pembelajaran; (d) pelaksanaan pembelajaranyang mendidik dan dialogis; (e) pemanfaatan teknologi pembelajaran; (f)evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakupkepribadian yang, (a) beriman dan bertakwa, (b) berakhlak mulia, (c) arifdan bijaksana, (d) demokratis, (e) mantap, (f) berwibawa, (g) stabil, (h)dewasa, (i) jujur, (j) sportif, (k) menjadi teladan bagi peserta didik dan

Page 136: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

149

masyarakat, (l) secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan (m)mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian darimasyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: (a)berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santu, (b)menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, (c)bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenagakependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali pesertadidik, (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar denganmengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (f) menerapkanprinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalammenguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atauseni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputipenguasaan: a) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai denganstandar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/ataukelompok mata pelajaran yang akan diampu, dan b) konsep dan metodedisiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secarakonseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Dengan melihat penguasaan kompetensi yang tersebut apabila gurubenar-benar menguasai semua kompetensi itu tentunya guru dapatdikatakan guru yang profesional sebagaimana yang dimaksud.Penguasaan terhadap berbagai hal pembelajaran, sikap, dan pelayananguru terhadap pelanggan (siswa) dapat berjalan secara optimal. Pelayanandalam pembelajaran tentu dapat diperoleh siswa sesuai dengankebutuhannya. Kualitas layanan yang diberikan akan dapat mementukankualitas hasil pembelajaran.

Berbagai pelayanan yang diberikan guru akan berdampak positifterdahap kualitas hasil sebagaimana yang diharapkan. Pelayanan primadalam proses pembelajaran yang diberikan guru menentukan kepuasanpelanggan (siswa) dalam menerima hasil yang telah diberikan gurumaupun sekolah/madrasah. Manajemen pendidikan mutu berlandaskankepada kepuasaan pelanggan sebagai sasaran utama. Pelangganpendidikan ada dua aspek, yaitu pelanggan internal dan pelangganeksternal. Pendidikan berkulitas apabila :

Page 137: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

150

1. Pelanggan internal (kepala sekolah, guru, dan karyawan)berkembang baik fisik maupun psikis. Secara fisik antara lainmendapatkan imbalan finasial. Sedangkan secara psikis adalah bilamereka diberi kesempatan untuk terus belajar mengembangkankemampuan, bakat, dan kreativitasnya.

2. Pelanggan eksternal: (a) Eksternal primer (para siswa) : menjadipembelajar sepanjang hayat, komunikator yang baik, punyaketerampilan dalam kehidupan sehari-hari, integritas tinggi,pemecah masalah, dan pencipta pengetahuan serta menjadi warganegara yang bertanggungjawab. (b) Eksternal sekunder (orang tua,pemerintah, dan perusahaan): para lulusan dapat memenuhiharapan orang tua, pemerintah, dan perusahaan dalam halmenjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. (c) Eksternaltersier (pasar kerja dan masyarakat luas): para lulusan memilikikompetensi dalam dunia kerja dan pengembangan masyarakat,sehingga mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi,kesejahteraan rakyat, dan keadilan sosial.

Oleh sebab itu guru sebagai tenaga profesional yang memberikanpelayanan kepada para pelanggannya di madrasah dengan memberikankualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan tersendiri padapara stakeholder di madrasah.

KESIMPULAN

Madrasah tempat berkumpulnya siswa dalam menuntut ilmupengetahuan dalam menghadapi tantangan masa depan. Berbagaimasalah yang dihadapi madrasah secara umum dan khusus. Kendalamutu pendidikan secara umum antara lain : (a) desain kurikulum yanglemah, (b) bangunan yang tidak memenuhi syarat, (c) lingkungan kerjayang buruk, (c) sistem dan prosedur yang tidak sesuai, (d) jadwal kerjayang serampangan, (e) sumber daya yang kurang, dan (g) pengembanganstaf yang tidak memadai.

Kendala mutu pendidikan secara khusus antara lain adalah (a)prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, (b) anggota individustaf yang tidak memiliki skil, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkanuntuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan, (c) kurangnyapengetahuan dan keterampilan anggota, (d) kurangnya motivasi, (e)

Page 138: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Inom

151

kegagalan komunikasi, dan (f) kurangnya sarana dan prasarana yangmemenuhi.

Oleh karenanya dalam memberikan pelayanan yang optimalmadrasah dapat berperan efisien dalam meningkatkan mutu lulusan.Guru meningkatkan profesionalitas, meningkatkan mutu pendidikandalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saatini yang sangat pesat. Pelayanan yang bermutu di madrasah yang sangatdirindu pelanggannya. Memberikan pelayanan yang sama pada semuapelanggan (peserta didik) tidak membeda-bedakan status sosialnya.Madrasah dan guru seoptimal mungkin memberikan pelayanan yang baikbagi siswa, orang tua dan masyarakat sebagai pelanggan madrasah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam, S., 2011, Sistem Pendidikan Islam, Bekasi: Sukses Publishing.

Amini, 2013, Profesi Keguruan, Medan: Perdana Publishing.

Baharuddin dan Umiarso, 2012, Kepemimpinan Pendidikan Islam, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Hidayat, A., dan Machali, I., 2010, Pengelolaan Pendidikan, Bandung:Pustaka Educ.

Hoy, C., et.al., 2000, Improving Quality in Education. London: Falmer Press.

Hoy, C., et.al, 2008, Educational Administration; Theory, Research, andPractice, McGraw: Hill.

Kompas, 2009, http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/07/02424962/kinerja.guru.rendah.

Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat.

Theresia K., 2005, Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara Deming,Jurnal Pendidikan Penabur No. 4, Th. IV.

Mundir, 2012, Konsep Manajemen Mutu Terpadu: (Pengertian, Rasionalitas,Landasan dan Perbedaannya dengan Manajemen), JP3 Volume 2, Nomor1.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

Page 139: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah

152

Rahman, A.K., 2012, Peningkatan Mutu Madrasah Melalui PenguatanPastisipasi Masyarakat, Jurnal Pendidikan Islam Volume I, Nomor 2.

Sagala, S., 2011, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,Bandung: Alfabeta.

Shaleh, A.R., 2006. Madarasah Dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi danAksi. Jakarta: Rajawali pers.

Sallis, E., 2010, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, Jogyakarta: IRCIsod.

Siahaan, A., et.al, 2014, Manajemen Pengembagan Profesi Guru, Bandung:Citapustaka.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Yoesuf, D., 2001, Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran dalam Sularto :Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi Antara Cita dan Fakta,Jakarta: Kompas.

Page 140: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

TADBIR - Jurnal Alumni Manajemen Pendidikan IslamVolume 01 Nomor 01 Juli-Desember 2015Halaman 153-167ISSN 2460-3678

153

MAZHAB SYI’AH DAN PEMBENTUKAN SEBUAH DAULAH

Bukhari Muslim Nasution1

ABSTRAK

Syi’ah, is the one of mazhab in Islam, this group has began grouth at thefive years before Usman bin Affan finishing his goverment. Syi’ah has bedevelopt by Abdullah bin Saba’ priest yahudi from Yaman. The first idea,Syi’ah is one the movement politic will be for the support Ali Rezimoppose Muawiyah bin Abi sofyan. Wich Muawiyah has opponent to Alibin Abi Thalib for the taken moslem government.

Kata Kunci: Syi’ah dan Perdamaian.

PENDAHULUAN

Dapat dipastikan bahwa pada era Khalifah Abu Bakar (Tahun 11-13H), begitu juga pada era Umar bin Khtatab (13-23 H) gerakan dan fahamSyi’ah tidak ada, karena zaman itu adalah zaman yang paling dekatdengan zaman Rasulullah Saw, orang-orangnya adalah para sahabat Nabiyang berilmu yang tidak mudah dikutak-katik oleh paham sesat. Merekasemua berpendapat bahwa pengangkatan khalifah Abu Bakar adalah sah,pengangkatan saidina Umar adalah sah, pengangkatan Usman bin Affanmenjadi khalifah juga adalah sah, dan Nabi Muhammad Saw tidak adaberwasiat tentang siapa yang akan mengganti yang mulia itu kalau beliauberpulang kerahmatullah. Kalaupun ada wasiat pasti sudah disebutkanoleh para sahabat yang lain yang mendengar dalam rentang waktu ketigakhalifah itu. Selain itu semua sahabat berpendapat bahwa pengangkatankhalifah dengan cara “syura” atau musyawarah pada pertemuan SaqifahBani Sa’idah Madinah adalah sesuai dengan tuntunan Islam yangdisebutkan di dalam Al Qur’an surat Syura ayat 38.

Faham Syi’ah mulai muncul pada akhir tahun kelima daripemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Faham ini pertama sekalidicetuskan oleh Abdullah bin Saba’, Abdullah bin Saba’ ketika itu menjadipihak yang kontra Utsman adalah karena tidak mendapat penghargaandari khalifah dan pembesar-pembesar pemerintahan. Karena itu, ia

1Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Page 141: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

154

memanfaatkan situasi pemerintahan Utsman bin Affan yang agak goyah,karena banyaknya pejabat pemerintahan dari golongan Umayyah yangtidak disukai rakyat karena para pejabat tersebut bertindak sewenang-wenang di dalam jabatannya. Pemerintahan Utsman tidak tegas menindakpara pejabat tersebut, karena maklumlah pada waktu itu Khalifah Utsmanumurnya sudah mencapai lebih 70 tahun, ada yang menyebutkan beliaupada waktu itu sudah merumur 82 tahun.

Di pihak lain, Abdullah bin Saba’ mempropagandakan sebuah aliranyang disebut dengan “Mazhab Wishayah” di mana dinyatakan bahwa adawasiat dari Nabi Muhammad Saw untuk menjadikan Ali sebagai Khalifahsesudah Beliau wafat, sebab, sudah menjadi kelaziman bagi setiap nabimengadakan wasiat serupa itu. Akhirnya, berdasarkan propaganda danberdasarkan faktor-faktor lainnya, mulailah pecah fitnah pada tahun 34 H,dan berikutnya terjadilah pemberontakan di Madinah yangmengakibatkan terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, pada bulanDzulhijjah tahun 35 H/656 M.

Beradasarkan uraian di atas, dapat kita mengambil suatupemahaman bahwa benih-benih Syi’ah telah ada sekitar 18 tahun sesudahwafatnya Rasulullah Saw. Syi’ah semakin mengkristal menjadi sebuahgerakan politik di dalam Islam sejak mulainya pertikaian sesama pengikutAli bin Abi Thalib, pada waktu khalifah keempat itu menghadapipembangkangan Muawiyah bin Abi Sufyan yang pada waktu menjabatsebagai gubernur Syam. Alasan pembangkangan itu adalah bahwaMuawiyah tidak menerima perlakuan pemberontak yang membunuhUsman sebagai khalifah yang ketiga dari umat Islam. Muawiyahberpendapat bahwa pemberontak itu dilindungi khalifah Ali, karenamemang khalifah keempat ini agak lambat mengambil tindakan terhadappemberontak yang membunuh Usman bin Affan. Sebagai khalifah yangketiga, akhirnya terjadi krisis politik yang amat dahsyat yangmengakibatkan adu kekuatan yang mengakibatkan peperangan antarakelompok Ali dengan kelompok Muawiyah, peperangan tersebut disebutdengan perang Shiffin yang terjadi tahun 37 H/657 M. Peperangan itudiakhiri dengan tahkim antara dua kelompok yang bertikai dan akhirnyadimenangkan oleh kelompok Muawiyah bin Abi Sofyan, secara diplomasi.Sementara Ali dan pendukungnya mengalami kekalahan. Kemenangan

Page 142: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

155

Muawiyah ini adalah menjadi cikal bakal pembentukan Daulah baniUmayah di Damascus.

Dengan kekalahan kelompok pendukung Ali bin Abi Tholib ini,kelompok Syi’ah makin solid dan berani menjadi satu kekuatan opposisibagi pemerintahan Muawiyah bin Abi Sofyan yang waktu itu masihgubernur Syam di bawah kendali pemerintahan khalifah dari Madinah.

Menurut para ahli sejarah Islam, pembicaraan mengenai Syi’ah inimeliputi dua bidang: pertama, tentang kepercayaan-kepercayaan danfaham serta buah pikiran mereka, kedua, tentang gerakan-gerakan yangdilakukan kaum Syi’ah untuk merebut kekuasaan. (Syalabi, 2003:143).Berkaitan dengan itu, pada kesempatan ini penulis, akan menfokuskanpembahasan pada dua poin itu, yaitu tentang kelompok dan fahamkeyakinan mazhab Syi’ah, serta gerakan-gerakan yang dilakukan kaumSyi’ah untuk merebut kekuasaan terutama pada era pemerintahan BaniUmayyah. Gerakan mereka adalah merupakan gerakan-gerakan yangpaling kuat, paling berani dan paling kompak sepanjang pemerintahanBani Umayaah.

Seperti dituturkan dalam sejarah Islam setelah wafatnya RasulullahSaw, para pendukung utama Ali Bin Abi Thalib adalah seperti, Jabir ibnuAbdillah, Huzaifah Ibnul Yamani, Salman Al Farisi, Abu Zar al Gifari danlain-lain, ikut berjuang membela dan memperjuangkan Ali bin Abi Thalibberada di tampuk keuasaan Islam.

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Berperkembangan Syi’ah1. Tahap Awal Syi’ah Adalah Gerakan Politik

Berkaitan dengan uraian penulis di atas, pertumbuhan Syi’ahsebagai sebuah kelompok dalam Islam, dimulai dari “seorang pendetayahudi dari Yaman masuk Islam, namanya Abdullah bin Saba’ sepertitelah kami sebutkan di atas. Sesudah ia masuk Islam lantas datang keMadinah pada akhir tahun kekuasaan Khalifah Utsman bin Affan, yaitusekitar tahun 30 H. Orang itu kebetulan tidak begitu mendapatpenghargaan dari Khalifah Utsman, dan orang-orang besar Madinahsebagai yang diharapkannya. Ia menyangka pada mulanya, bahwa kalauia datang ke Madinah ia akan disambut dengan kebesaran sebab diaadalah seorang pendeta besar Yahudi dari Yaman yang masuk Islam.

Page 143: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

156

Harapannya itu meleset, maka karena itu ia jengkel. Pada mulanya iabenci kepada Khalifah Usman karena khalifah tidak menyambutnya.Karena kejengkelannya itu ia membangun gerakan anti Usman danberusaha meruntuhkannya dan menggantinya dengan saidina Ali.

Usaha Abdullah bin Saba’ ini mendapat pasaran di kota-kota besarumat Islam ketika itu, seperti di Madinah, di Mesir, di Kufah, di Basrahdan lain-lain, karena kebetulan orang-orang sudah banyak pula yangtidak sesuai dengan Khalifah Utsman bin Affan, karena beliaumenghilangkan cincin stempel Nabi Muhammad Saw dan juga beliaubanyak mengangkat orang-orang dari suku beliau, yaitu orang-orang BaniUmayyah menjadi penguasa-penguasa daerah. Demi untuk menjatuhkandan mengalahkan Khalifah Utsman bin Affan, Abdullah bin Saba’ pergi keMesir, ke Kufah, ke Basrah, ke Damsyik dan kota yang lain untukmembuat propaganda tentang keagungan Ali Bin Abi Thalib. Abdullahbin Saba’ sangat berlebihan mengagung-agungkan Ali Bin Abi Thalib dansangat berani membuat hadist-hadist palsu yang bertujuanmengagungkan begitu rupa dan merendahkan Utsman bin Affan, Umarbin Khtattab, dan Abu Bakar, yaitu Khalifah-Khalifah yang terdahulu.(Abbas, 2008:104).

Kelompok Syi’ah makin solid, sesudah Ali bin Abi Thalib dibunuholeh Abdur Rahman bin Muljam, tahun 40 H/661 M. Episode berikutnyamereka kaum Syi’ah mengangkat Hasan bin Ali sebagai Khalifah. Sesudahdia diangkat sebagai khalifah dia melihat banyak permasalahan yangdihadapi oleh umat Islam, di antara sahabat-sahabatnya memberipendapat pentingnya persatuan umat Islam. Oleh karena itu diamengadakan kesepakatan damai dengan Muawiyah pada bulan Rabiulawal tahun 41 H/661 M. Tahun ini sering disebut dengan tahun ‘AmmulJamaah.

Setelah terjadinya tahun ‘Ammul Jamaah, dan Muawiyah legalmenjadi khalifah umat Islam tahun 41 H/661 M. Kondisi Negara Islammenjadi stabil, keamanan dalam negeri terkendali, dan penaklukan-penaklukan segera dilakukan kembali setelah sebelumnya sempat terhentikarena adanya konflik internal umat Islam. Seperti penaklukan ke AsiaKecil, pengepungan Konstantinopel, dan beberapa Kepulauan LautTengah. Demikian juga penaklukan ke wilayah Afrika Utara sampai keSamudra Atlantik dan menyeberang ke Gunung Tharik hingga ke

Page 144: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

157

Spanyol. Ke wilayah timur, penaklukan juga dilakukan hingga ke sebelahtimur Irak, meluas ke wilayah Turkistan di utara dan ke wilayah Sind dibagian selatan.

Dalam suasana saat seperti itu, Khalifah Muawiyah membai’atanaknya Yazid bin Muawiyyah menjadi khalifah pada saat ia masihhidup, dengan demikian, Muawwiyah adalah pemimpin kaum musliminpertama yang melakukan itu. Di antara orang yang paling tidak setujudengan apa yang dilakukan oleh Muawwiyah adalah Husein bin Ali,Abdur Rahman bin Abi Bakar, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbasdan Abdullah bin Zubair. Dia harus menghadapi persoalan yang sangatpelik dan penentangan yang sangat keras akibat keputusannya ini.

Sesudah Muawiyyah meninggal dunia, pembai’atan Yazid di ulangikembali, yang akhirnya Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubeir tidakmau mebai’at Yazid, karena itu Yazid berkirim surat kepada gubernurnyadi Madinah supaya mengambil tindakan keras terhadap mereka. Sejakitulah mulai pertarungan hebat kembali dimulai yang akhirnya Huseinbin Ali tewas dalam pertempuran di Karbela. Dan Abdullah bin Zubeirmendirikan khilafah yang dapat hidup beberapa tahun sampai iaditewaskan oleh Al Hajjaj bin Yusuf.

2. Perkembangan Syi’ah sebagai sebuah ajaran.a. I’tikad Kaum Syi’ah.

Kaum Syi’ah mengatakan bahwa ketika Nabi Muhammad Sawkembali dari haji wada’ menuju Madinah, beliau singgah dan berhenti disebuah tempat antara Makkah dan Madinah, namanya “Ghadir Khum”,disitu Beliau mengumumkan keinginan Beliau, bahwa yang akanmenggantikan Beliau sesudah wafat ialah Ali bin Abi Thalib, Nabibersabda ketika itu: “Nabi Muhammad Saw berjalan malam hari menujuMadinah tatkala sampai disuatu tempat dekat Juhfah, Ghadir Khum padamalam 18 Zulhijjah beliau berpidato dengan memegang dan mengangkattangan Ali sambil berkata “Apakah saya tidak berhak kepada orangmukmin dari diri mereka? jawab pendengar “ya, hai Rasul Allah“, laluNabi Muhammad Saw menyambung lagi “Barangsiapa menganggap sayapemimpinnya maka Ali juga pemimpinnya”. Hadist atau riwayat inidianggap oleh kaum Syi’ah sebagai wasiat dari Nabi Muhammad Sawkepada umat Islam agar mengangkat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifahkalau beliau sudah wafat.

Page 145: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

158

Yang kedua: Diriwayatkan pula tambahan daripada itu, bahwa nabibersabda selanjutnya di Ghadir Khum “Ali pada saya sama dengan Harunpada Musa, Ya Allah Angkatlah orang yang mengangkatnya danhinakanlah orang yang menghinanya. Selanjutnya disabdakan Nabi “Dansesungguhnya ajal saya sudah dekat, saya sudah dipanggil oleh tuhan dansaya akan memenuhi panggilan itu, saya akan meninggalkan kepadamudua hal yang penting, yaitu kitab Allah dan famili ahli rumahku.” (Abbas,2003:125-126).

Inilah hadist yang dinamai “Hadist Ghadir Khum” yang dipakaikaum Syi’ah untuk menetapkan bahwa pangkat khalifah itu sudahdiwasiatkan oleh nabi kepada saidina Ali. Barang siapa yang melanggarwasiat ini maka orang itu dikutuki Tuhan dan dikutuki Rasul.Berdasarkan hadist ini, maka para sahabat dari kaum Muhajirin danAnshor yang berkumpul di Saqifah bani Sa’idah pada hari wafatnya nabiyang mengangkat Abu Bakar menjadi khalifah, adalah orang terkutuk,karena beliau menerima pengangkatan itu tanpa hak, bukan saja AbuBakar yang terkutuk, tetapi juga Umar bin Khattab, Usman bin Affanadalah orang-orang yang terkutuk yang merampok hak Ali menjadikhalifah. Inilah I’tikad kaum Syi’ah, dan ini jelas bertentangan denganpendapat kaum Ahli Sunnah wal Jamaah. Karena hadist itu tidak ada dijumpai dalam Sohih Bukhari dan Muslim, serta Hikayat Ghadir Khum inihanya ada dikalangan kaum Syi’ah saja dan disyi’arkan oleh seorangSyi’ah yang bernama Ya’kub Al Kuluni (328 H).

b. Persoalan Imam

Kaum Syi’ah menamakan pengganti nabi dengan Imam, menuruti’tikad kaum Syi’ah bahwa imam itu adalah pengganti Nabi MuhammadSaw dalam segala hal, bukan saja untuk mengepalai negara tetapi jugamenjadi imam agama, sebagai imam rohaniyah. Imam itu ma’shum, tidakmembuat dosa kecil ataupun dosa besar serupa dengan nabi, derajatnyasama dengan Nabi, di dalam kitab Al Kufi yang di karang olehMuhammad bin Ya’kub Al Kuluni, diterangkan bahwa “Imam-imam itudapat wahyu dari Tuhan dengan tidak perantaraan malaikat Jibril,percaya kepada imam adalah salah satu rukun iman, tidak percayakepada imam menjadi kafir atau munafik.

Cukup sampai di situ saja pembahasan kami tentang ajaran kaumSyi’ah, sebenarnya masih ada lagi yang penting, yaitu tentang pengertian

Page 146: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

159

ahlil bait, tentang Imam-imam, dan persoalan imam yang lenyap, tetapikolom ini nanti terlalu panjang.

Selanjutnya, apabila kita membaca sebuah buku yang berjudul Asy-Shufiyah wa Asy-Syi’ah :Wajhan Li ‘umlah wahidah yang ditulis oleh SyaikhAhmad Rusydi, penerbit Maktabah Al ‘Ilm, Kairo Mesir, yang sudahditerjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul Syi’ah dan TarekatSufi, di sana dijelaskan bahwa Syi’ah terbagi kepada :

1) Al Ismailiyah. Dia adalah kelompok yang mengaggap bahwaImam setelah Ja’far bin Muhammad Ash Shadiq, adalah anaknya,yaitu Ismail bin Ja’far. Kelompok ini tidak mengakui kematianIsmail pada masa hidup ayahnya. Mereka meyakini bahwasanyaIsmail tidak mati sehingga dia menguasai bumi dan memegangurusan manusia. Mereka juga dikenal dengan nama AlBathiniyah, sebagai nisbat kepada perkataan mereka tentangimam Al Bathin, yakni yang tertutupi.

2) Al Qoramithah; Adalah pecahan kelompok Ismailiyah, namakelompok ini merupakan nisbat kepada seorang laki-lakibernama Hamdan Qirmith. Dia digelari demikian karena adasedikit bercak dalam tulisannya atau langkahnya. Dalam kitab-kitabnya, mereka meyakini bahwa tuhan menciptakan nafsu. JadiTuhan adalah yang pertama,sedangkan yang kedua adalah nafsu.Keduanya (Tuhan dan nafsu) adalah pengatur alam ini, merekamenamakannya; yang pertama dan kedua. Kadang mereka jugamenyebut keduanya sebagai akal dan nafsu, mirip agama majusi.

3) Ad Duruz. Ia muncul pada masa pemerintahan Al HakimBiamrillah Al Fathimi (411 H) yang menguasai kerajaan Mesirsetelah ayahnya wafat pada tahun 386 H. Para pengikut Aliranini menghiasi pemikiran ketuhanan dan rububiyah merekakepada Al Hakim. Dalam mushaf milik kelompok Ad Duruz,terdapat dokumen bagi para pengikutnya, bahwa merekahendaknya mengatakan: Beriman kepada Allah, Tuhanku AlHakim yang tinggi dan paling tinggi. Kita berlindung kepadaAllah dari kemusyrikan. Dan di antara aqidah sesat merekaadalah; tanasukh (penjelmaan) dan hulul ( manusia lepas daridirinya dan menyatu dengan Tuhan).

Page 147: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

160

4) An Nashiriyah. Ia adalah kelompok yang mengatakan kenabianseseorang yang bernama Muhammad bin Nashir An Numairi.Sebelumnya, An Numairi mengaku sebagai nabi yang diutus olehAbu Hasan Al Askari. Dia juga mempunyai keyakinan tanasukhdan bersikap berlebihan terhadap Abul Hasan.

5) As Saba’iyah. Mereka adalah pengikut Abdullah bin Saba’ yangberlebihan terhadap Ali bin Abi Thalib dan menganggap Alisebagai nabi. Mereka juga mengatakan, bahwa Ali mendapatkanwasiat untuk mendapatkan kenabian dan Ali akan kembali lagisetelah meninggal. Ali sendiri pernah memerintahkan agarorang-orang ini dibakar.

6) Az Zaidiyah. Mereka adalah pengikut Zaid bin Ali bin al Husainbin Ali bin Abi Thalib. Mereka membawa bendera imamah(penerus Nabi Saw sebagai pemimpin kaum muslimin) padaanak keturunan Fatimah, dan tidak mengakui adanya imamahpada selain mereka. Adapun buku-buku yang menjadi “acuanmazhab ini pada saatsekarang ialah Kitab Al Bahr al Zakh-khar aljami’ li Mazhab ulama Al Amshar yang ditulis Imam Yahya bin AlMurthado (840 H) sebanyak empat bagian. Fiqh ini tidak banyakberbeda dengan fiqh Ahlu Sunnah, perbedaannya hanyamenyangkut persoalan-persoalan yang sudah dikenal, yaitu tidakdisyari’atkannya mengusap khufain, mengharamkan sembelihannon muslim, mengharamkan nikah dengan perempuan ahli kitabberdasarkan firman Allah sural Al Mumtahinah ayat 10. Merekaberbeda pendapat dengan Syi’ah Imamiyah dalam haldibolehkannya nikah mut’ah. Menurut mazhab Zaidiyah, nikahmut’ah tidak di bolehkan.

7) Al Itsna Asyariyah. Ini adalah kelompok Syi’ah yang terbesar danterbanyak pengikutnya.”(Rusydi, 2013:15).

B. Daulah Islamiyah yang Bermazhab Syi’ah

Dalam perkembangan sejarah Islam, Syi’ah telah beberapa kaliberhasil membentuk daulah Islamiyah diluar kendali daulah Abbasiyah diBagdad, berikut Uraiannya:1. Daulah Adarisyah

Daulah Adarisyah juga biasa disebut daulah Idrisiyah, yang berdiridi Marakisy pada tahun 172-375 H/788-985 M. Daulah ini didirikan oleh

Page 148: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

161

Idris bin Abdullah ibnul Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dia melarikan dirike Mesir sampai ke Magrib jauh Marokko setelah pemerintahanAbbasiyah menghancurkan kaum Alawiyin pada perang Fakh tahun 169H/785 M. Idris mendapat dukungan dari kaum Barbar sehingga berdirilahdaulah Adarisyah, dan kaum barbar itu menjadi tulang punggungpemerintahannya. Daulah ini adalah daulah yang pertama memisahkandiri dari kerajaan Abbasiyah di Bagdad. Khalifah Harun Ar Rasyid pernahberfikir untuk menyerang daulah Adarisyah ini, tetapi karena terlalu jauhdari bagdad, dan khawatir tentara yang dikirim bisa dihancurkan olehIdris, maka niat menyerang daulah Adarisyah di urungkannya. KhalifahHarun Al Rasyid mengambil langkah lain dengan menyerahkan kawasanTunisia kepada Ibrahim bin al Aghlab untuk menghalangi daulahAdarisyah, andainya mereka mencoba menerobos ke Mesir dan negeriSyam. Namun demikian Ibrahim bin Ahglab tidak bisa menghalangikemajuan daulah Adarisyah. Kemudian daulah Adarisyah ini adalah“merupakan Negara Syi’ah pertama yang ada dalam sejarah,sebagaimana sering disebutkan bahwa orang-orang Adarisyah inilah yangmembawa peradaban Islam ke wilayah magrib untuk pertamakalinya.”(Usairy, 2003:242). Daulah Adarisyah ini dilanjutkan anaknyayang juga bernama Idris, sesudah Idris yang pertama wafatnya, kemudianditeruskan lagi oleh Yahya bin Idris bin Umar, sehingga pemerintahan inimeluas keseluruh magrib.

2. Pemerintahan Az Zaidiyah Ath Thabariyah

Pemerintahan ini mulai dibangun oleh al Hasan bin Zaid (kelompokalawi dari keturunan al Hasan bin Ali). Al Hasan berhasil mendirikanpemerintahan ini, pada tahun 255 H/868M, karena berhasil mengambilwilayah bani Abbasiyah dan keluarga Thahir dalam jumlah yang besaryang terlindungi oleh gunung-gunung di Thabristhan dan Dailam diselatan laut Qazwin. Pemerintahan ini berlanjut hingga tahun 471 H/1078M, hingga kedatangan kelompok Syi’ah Ismailiyah.

3. Pemerintahan Zaidiyah (Bani ar Rasi ) di Sha’dah

Pemerintahan ini di mulai dari Al Husein ibnul Qasim ar Rasi (salahseorang keturunan Hasan bin Ali) mereka adalah kaum Syi’ah Rafidhahdia datang ke Yaman dan menetap di sana pada tahun 280 H. Setelah ituia digantikan oleh anaknya Yahya Ibnul Husein dan menyerukan bahwa

Page 149: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

162

kekuasaan adalah haknya, dia menggelar dirinya dengan Al Hadi danmenjadikan sha’dah sebagai pusat pemerintahannya. Al Hadi dilantiksebagai imam pada tahun 284 H/893 M. Dalam tahap berikut Al Hadimemperluas pengaruhnya sehingga ia bisa menguasai Shan’a. Dia dikenalmasyarakat sososk yang adil, murah hati dan pemberani. Setelah Al Hadimeninggal tahun 298 H/911 M, ia digantikan oleh anaknya al MutawakkilAhmad bin Sulaiman, kemudian imamnya yang terakhir adalah Al Badarbin Ahmad tahun 1382 H/1962 M.

4. Pemerintahan Ubaidiyah/Fathimiyah di Mesir dan Maghrib

Pemerintahan ini berlangsung tahun 297-567 H/909-1171 M. ”Parasejarawan berbeda pendapat tentang nasab mereka, ada yang mengatakanbahwa mereka menisbatkan dirinya pada Ismail bin Ja’far ash Shodiq olehkarenanya mereka disebut juga dengan Syi’ah Ismailiyah, ada juga yangmenyebutkan bahwa mereka menisbatkan dirinya pada seorang laki-lakiasal Persia yang bernama Abdullah bin Maymun al Qoddah al Ahwazi(seorang penganut mazhab dualisme) yang mengatakan bahwa tuhan ituada dua, tuhan nur dan tuhan kegelapan. (Usairy, 2003:268). Pendiripemerintahan ini adalah Ubaidillah bin Muhammad Al Mahdi, dia dilantik pada tahun 296 H/875 M, dia menggelari dirinya sebagai khalifahkaum muslimin dan amirul mukminin, dia berhasil menghancurkanAghlabiyah, wilayah Afrika Utara tunduk di bawah kekuasaannya, dandia menjadikan Qayrawan sebagai pusat pemerintahan, dia meninggalpada tahun 322 H/933 M, dia digantikan anaknya Al Qaim dan kemudiansecara berturut-turut para cucunya. Pada tahun 358 H/968 M panglimaperang bani Ubaidillah (Fathimi) yang bernama Jauhar ash Shaqaliberhasil menguasai mesir melalui cara damai. Dia berhasil melakukanperbaikan-perbaikan internal yang sangat signifikan. Di antara kerjanyayang paling menonjol adalah pembangunan kota Kairo dan pembangunanUniversitas Al Azhar, setelah itu khalifah fathimi Al Mui’z lidinillah pindahke Kairo pada tahun 362 H/972 M (Usairy, 2003:270). PemerintahanFathimi ini ditaklukkan oleh Salahuddin Al Ayyubi Al ‘Adhid, danpemimpinnya meninggal pada tahun 567 H/1171 M. Maka berakhirlahpemerintahan Fathimiyah ini. Pada periode berikutnya Salahuddin AlAyyubi berhasil menyatukan kekutan Islam, setelah sebelumnya kaummuslimin dilanda perpecahan dan penderitaan serta kelemahan.Salahuddin mampu menyatukan kekuatan umat Islam mulai Mesir, Syam,

Page 150: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

163

Palestina sampai ke Yaman, dan seterusnya. Salahuddin “Menghadapikekuatan pasukan salib dan berhasil menang atas mereka dengankemenangan yang sangat telak dalam perang Hiththin yang sangatterkenal pada tahun 583 H/1187M.

5. Pemerintahan Zairiyah di Al Jazair

Pemerintahan Zairiyah ini berada di Al Jazair sekitar tahun 362-563H/972-1167 M. Pemerintahan ini sebenarnya adalah dibawah kekuasaanFathimiyah, tatkala orang-orang Fathimi memindahkan pusatkekuasaanya ke Mesir pada tahun 363 H/973 M, mereka mengangkatBalkan bin Zairy ash Shanhaji sebagai penguasa di Afrika Utara, namunkemudian, Balkan memisahkan diri dari pemerintahan fathimi danmendirikan pemerintahan sendiri, pemerintahan ini menjadikan Syi’ahsebagai mazhabnya. Pemerintahan ini tidak bertahan lama, karenaKhalifah bani Fathimi al Munthanshir mengirim bani salim dan bani Hilaluntuk melawan pemerintahan keluarga Zairi, akhirnya Zairi, tidak dapatbertahan, dan pemerintahannya menjadi lemah.

6. Pemerintahan Bani Hammad di Al Jazair

Tokoh pemerintahan bani Hammad ini adalah cabang dari keluargaZairi yang ditaklukkan oleh pemerintahan Fathimiyah Mesir.Pemerintahan ini didirikan oleh Hammad bin Balkin tahun 398 H diMaghrib Tengah Al Jazair, pemerintahan ini bermazhab Syi’ah.pemerintahan ini mencapai puncaknya pada masa An Nashir dananaknya Al Manshur, kondisi negara stabil dan pembangunan berjalandimana-mana dengan baik, pemerintahan ini berakhir di tangan orang-orang Muwahhidun pada tahun 547 H/1152 M.

7. Pemerintahan Ash Sholihiyah di Yaman (429-569 H/1037-1173 M)

Pemerintahan ini didirikan oleh Ali bin Muhammad ash Sholihiyang menyebarkan paham Syi’ah Ismailiyah di Yaman dengan bantuankhalifah fathimi dari Mesir, dia mampu menguasai yaman secarakeseluruhan dan menjadikan shan’a sebagai pusat pemerintahannya,danpemerintahannya bermazhab Syi’ah. Pemerintahan Ash Sholihiyah inimelemah sesudah pemerintahan Fathimiyah Mesir dikuasai olehSalahuddin Al Ayyubi, dan Salahuddin Al Ayyubi mengirimkansaudaranya Turansyah menaklukkan negeri Yaman.

Page 151: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

164

8. Pemerintahan Al Buwaihiyah

Buaihi pada mulanya berasal dari seseorang yang bernama Buahi binSyuja’ seorang lelaki miskin dan seorang nelayan yang setiap harinyamemancing ikan. Mereka adalah penduduk negeri Dailam yang terletakdi barat daya laut Kaspia, di negeri tersebutlah hidupnya Buahi merekaadalah kelompok Syi’ah yang sangat fanatik. Buahi mempunyai tigaorang anak, yaitu Ahmad, Hasan, dan Ali. Anak-anaknya tersebutmenjadi tentara Makan bin Kali (seorang pemimpin terkemuka diDailam). Anak-anaknya tersebut berhasil naik sedikit demi sedikit derjatdan posisinya hingga akhirnya menjadi panglima perang. (Usairy,2003:272). Kemudian Ali bin Buahi bergabung dengan Mardawaij(seorang yang berkuasa di Dailam) suatu ketika Mardawaij khawatirterhadap Ali bin Buahi dan mengusirnya, tetapi Ali bin Buahimempersiapkan pasukan dan segera memerangi Mardawaij hinggaberhasil menang dan menguasai Ahwazkarj dan beberapa kerajaan kecil,kemudian Ali mengeluarkan saudaranya Hasan dari penjara, setelah itudia menguasai Asfahan, Ray, dan Hamadan. Kemudian Ahmad bin Buahiberhasil menaklukkan Karman, pada tahun 334 H panglilma-panglimaBagdad telah menulis surat kepada Ahmad bin Buahi supaya datang keBagdad dan mengambil kekuasaan. Ahmad telah menanggapi permintaanitu dan khalifah Abbasiyah telah mengelu-elukannya serta menjadikannyaAmir Umara’ dengan gelar Mu’izzud Daulah. Saudaranya Ali diberi gelarImadud Daulah dan Al Hasan di beri gelar Ruknud Daulah. Dalambeberapa tempo, khalifah-khalifah Abbasiyah telah tunduk kepada BaniBuaihi itu, dan nasib dunia Islam adalah berkait rapat dengan golonganbaru yang berkuasa itu. (Syalabi, 2003:272). Setelah mereka meninggal,kekuasaan berada di tangan ‘Adhat Daulah bin Ruknud Daulah, padamasa pemerintahannya ini Banu Buahi mencapai puncak kekuasaan.Tetapi setelah Adath Daulah meninggal terjadi perang sengit antara anak-anak mereka bertiga, dan pertikaian berlanjut sampai kecucunya, danakhirnya kekuasaan Bani Buahi mengalami kemunduran, dan menemuiajalnya.

C. Negara Iran

Iran yang disebut juga dengan Negara Persia adalah sebagai sebuahwilayah dan Negara telah eksis berabad-abad lamanya dalampemerintahan yang silih berganti. Islam masuk ke Iran, setelah

Page 152: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

165

menyelesaikan peperangan yang terbesar dan terkuat yang dikenal dalamsejarah Islam pertempuran Nahawand, peperangan ini juga disebutdengan “Fathul Futuh” (kemenangan yang paling besar di antara seluruhkemenangan). Hal ini terjadi pada tahun 22 H. Raja Persia Yazdigirdsesudah peristiwa itu tidak mampu lagi menghadapi kaum muslimin, dankedudukannya terus menerus bertambah buruk, akhirnya dia dibunuhorang Khurasan tahun 31 H, yaitu di masa pemerintahan Usman. Denganmatinya Yazdigird ini tamatlah riwayat kerajaan keluarga sasan, sesudahberkuasa di Persia kira-kira empat abad lamanya. (Syalabi, 2003:211).Sejak penaklukan yang pertama sampai berdirinya pemerintahan BaniUmayyah dan Bani Abbasiyah penduduk Iran menganut mazhab Sunnilebih sembilan abad lamanya.

Kemudian sejak tahun 906 H, Ismail Shafawi dengan gelar syahartinya raja, mengumumkan berdirinya Negara Shafawi yang berpusat dikota Tibriz, dan langkah berikutnya mengumumkan mazhab Syi’ahimamiyah sebagai mazhab resmi negara Shafawiyah. Dalam rangkamemperkokoh mazhab Syi’ah pada pemerintahan Shafawiyah merekamelakukan pembunuhan dan pembantaian terhadap umat Islam yangtidak menganut mazhab Syi’ah di daerah-daerah kekuasaannya. Hal inimengakibatkan kemarahan Sulthan Salim I dari kerajaan usmaniyah danterjadilah perang antara kerajaan Usmaniyah dengan kerajaanShafawiyah. Perbedaan mazhab ini mengakibatkan panasnya apipeperangan antara pasukan Sunni dibawah komando Ustmaniyah danpihak Syi’ah dibawah komando orang-orang Shafawi. Kedua pihakbergantian antara menang dan kalah. Peperangan antara Sunni danSyi’ah, terus berlanjut lebih dari dua abad, yang menyebabkanberakhirnya kekuatan kedua belah pihak, lalu tentara kolonial baratkristen berhasil menduduki Negara-negara Islam, sehingga bisa dikatakanbahwa perbedaan-perbedaan mazhab antara Sunni dan Syi’ah memberiandil dalam menciptakan masalah-masalah yang sekarang dikenal denganmasalah Timur Tengah. (Abud, 2014:283).

Babak baru berikutnya setelah berlalu sekian abad, Syi’ah muncullagi di Negara Iran dimana Ayatullah Rulullah Khomeini menggapaikemenangan revolusi Islam Iran yang di komandoinya dari Paris padatahun 1979. Ayatullah Khomeini dapat berhasil menumbangkanpemerintahan Reza Phahlevi melalui perjuangan panjang dan berbagai

Page 153: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Mazhab Syi’ah an Pembentukan Sebuah Daulah

166

pengorbanan luar biasa yang dipersembahkan kekuatan nasional bangsaIran secara keseluruhan. Pemerintahan baru di bawah pimpinanAyatullah Ruhullah Khomeini adalah kepemimpinan Islam dengan sistemwilayatul faqih yang berwarna mazhab Syi’ah Isna Atsariyah/Imamiyah,dimana di dalam undang-undang baru Iran mensyaratkan presiden Iranadalah orang Syi’ah Isna Atsariyah.

Itulah beberapa daulah dan Negara yang pemerintahannya dikuasaikaum Syi’ah, mereka mempunyai kemauan yang sangat keras mendirikansebuah Negara dalam rangka mengimplementasikan ajaran Syi’ah. Untukke depan, kaum Syi’ah akan berkembang terus, apalagi Negara Iransekarang ini memberi angin segar kepada kaumnya untuk berdakwahmengembangkan ajaran Syi’ah. Kita melihat perkembangan mereka diNegara-negara timur tengah, India, Pakistan bahkan sudah sampai diIndonesia, Malaysia, Australia dan Negara-negara lainnya. Yang menjadiperhatian kita sekarang ini adalah perkembangan Syi’ah seperti juga padamasa yang lalu, mengakibatkan terjadinya kontradiksi dengan fahamSunni, kontradiksi ini menjadi lahan yang sangat empuk bagi imperialisbarat untuk mengadu domba umat Islam. Pertanyaan kita sekarangbisakah kaum Syi’ah dan Sunni hidup berdampingan secara damai,terutama para ulamanya melawan kaum kafir dan membesarkan Islam ?

KESIMPULAN

Syi’ah adalah sebuah mazhab dalam Islam yang telah eksis danberkembang sejak awal abad Islam. Mereka adalah kelompok yang sangatberani dan solid menentang para penguasa seperti dinasti Umayyah danAbbasiyah serta dinasti-dinasti lainnya, untuk menegakkan ajarannya.Keberanian mereka telah menunjukkan hasil dimana buktinya telahbanyak daulah yang telah mereka dirikan walaupun pada saatnyatenggelam, termasuk Negara Islam Iran yang sekarang ini sedang eksismengembangkan ajaran Syi’ah dengan sistem pemerintahannyaberdasarkan wilayatull fiqh menurut mazhab Syi’ah.

Tetapi berkaitan dengan itu, munculnya Syi’ah menjadi pesaing bagimazhab lainnya seperti mazhab Sunni dan Wahabi, dan ini telahberlangsung puluhan abad dimana kaum Syi’ah tidak pernah damaidengan kaum Sunni dan Wahabi, bukti sejarah ini berlangsung terussampai sekarang, juga pada masa yang akan datang. Di era modern ini

Page 154: Manajemen Kualitas Pelayanan Madrasah · 2018. 9. 8. · Syafaruddin dan Asrul (2013 ) menjelaskan seorang wirausaha harus memahami betul bagaimana cara memotivasi pekerja dan mengenal

Bukhari Muslim Nasution

167

permasalahan tersebut menjadi alat yang sangat empuk bagi kaumimperialis untuk memporak porandakan kaum muslim.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S., 2008, I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah, Jakarta: Pustaka TarbiyahBaru.

Abud, S.S., 2014, Minoritas Etnis dan Agama di Iran, Jakarta: Pustaka AlKautsar.

Rusydi, A.S., 2013, Syi’ah Dan Tarekat Sufi, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Syalabi, A., 2003, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al-HusnaBaru.

Usairy, A., 2003, Sejarah Islam, Jakarta: Akbar.