PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan...

223

Click here to load reader

Transcript of PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan...

Page 1: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI

STRATEGI PEMBAHARUAN SOSIAL DI SURAKARTA

1930-1970

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

RETNA ARIYANTI

C0504039

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI

PEMBAHARUAN SOSIAL DI SURAKARTA 1930-1970

Disusun oleh :

RETNA ARIYANTI

C0504039

Telah Disetujui oleh pembimbing :

Pembimbing

Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd

NIP. 195905091985032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Sejarah

Dra. Sri Wahyuningsih M,Hum

NIP. 195402231986012001

Page 3: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI

PEMBAHARUAN SOSIAL DI SURAKARTA 1930-1970

Disusun oleh :

RETNA ARIYANTI

C0504039

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Tanggal.......................

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum (.....................)

NIP. 19540223198601200

Sekretaris Insiwi Febriary Setiasih, SS, MA (.....................)

NIP. 19800227200501200

Penguji I Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd (.....................)

NIP. 195905091985032001

Penguji II Drs. Tunjung Wahadi Sutirto, M.Si (....................)

NIP. 19611225198703100

Dekan,

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, M.A.

NIP. 195303141985061001

Page 4: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : RETNA ARIYANTI

NIM : C0504039

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Pendidikan

Muhammadiyah Sebagai Strategi Pembaharuan Sosial Di Surakarta 1930-1970

adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain.

Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari

skripsi tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

Retna Ariyanti

C0504039

Page 5: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO :

”Penuhilah hidup ini selalu dengan ilmu”

(Retna Ariyanti)

”Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk

orang-orang yang ragu.”

(Surat Al-Baqarah ayat 147)

Allah menentukan rahmatnya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah

mempunyai karunia yang besar.

(Surat Ali- Imran ayat 74)

Page 6: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ibu

Ayahku

Kakak, Adik-adikku, keponakanku

Page 7: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana

Sastra.

Menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dan fasilitas, bimbingan maupun kerjasama dari berbagai pihak, maka

hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sudarno, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan dalam

perizinan kepada penulis untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Sejarah yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd selaku pembimbing utama yang telah

banyak mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

5. Drs. Supariadi, M.Hum, selaku pembimbing akademis penulis selama studi di

jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, yang telah dengan sabar dan

disiplin memberikan arahan dan motivasi akademis.

6. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Ilmu Sejarah, yang telah memberikan bimbingan

dan berbagai bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis.

7. Pimpinan Muhammadiyah Daerah Surakarta yang telah banyak membantu penulis

dalam memberikan informasi-informasi untuk keperluan dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Segenap narasumber dengan kesediaannya telah memberikan informasi yang

dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

Page 8: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

9. Segenap staf dan karyawan di UPT Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret,

Perpustakaan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa, Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya

PDM Surakarta, Arsip dan Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran, Arsip

dan Perpustakaan Sasana Wilapa Kraton Kasunanan Surakarta, Perpustakaan SD

Muhammadiyah I Surakarta, Perpustakaan SMA Muhammadiyah I Surakarta yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyediaan dan peminjaman

buku-buku yang diperlukan.

10. Teman-temanku Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret Surakarta Angkatan 2003, 2004, 2005, 2006, 2007.

11. Bapak dan Ibu, kakak, adikku serta keponakanku yang selalu memberikan kasih

sayang dan semangat dengan tulus ikhlas serta doa yang tak pernah putus kepada

penulis.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan-bantuan baik berupa bantuan materiil, bantuan moril, maupun berupa

bantuan spirituil selama dalam penyusunan skripsi ini sehingga penyusunan skripsi

ini dapat selesai dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak luput dari berbagai

kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya

membangun akan penulis perhatikan dengan baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pembaca.

Surakarta,

Penulis

Page 9: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

KATA PENGANTAR......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ......................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................................ xix

ABSTRAK........................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

F. Metode Penelitian ........................................................................... 13

A. G. Sistematika Penelitian .......................................................... I7

BAB II MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA............................................. 19

A. Gambaran Umum Berdirinya Muhammadiyah..............................

1. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah ................................

2. Arti dari lambang Muhammadiyah ............................................

3. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta.....................................................................................

19

19

21

24

B. Proses Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta..............

1. Sejarah Berdirinya SATV ..........................................................

2. Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta ...................

37

27

44

C. Aktivitas Muhammadiyah Cabang Surakarta.................................

1. Bagian Cabang Pendidikan atau Afdeling Onderwijs ..............

2. Dibidang Tabligh .......................................................................

3. Dibidang Kesehatan ..................................................................

4. Kegiatan-kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta di

Sontohartono ..............................................................................

47

48

48

49

50

BAB III PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA .................... 53

A. Periode Awal Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Di

Surakarta Tahun 1930-1945 ...........................................................

1. Periode Awal Mula Munculnya Sekolah Muhammadiyah di

Surakarta Tahun 1930 ................................................................

2. Sistem Pendidikan Pesantren ...................................................

3. Perkembangan dan Sistem Pendidikan Yang Ada Pada Masa

Pemerintahan Kolonial Tahun 1930-1942 .............................

53

53

55

61

Page 10: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

4. Pendidikan yang di Selenggarakan oleh Keraton Kasunanan

dan Pura Mangkunegaran ..........................................................

5. Masa-masa Perkembangan Awal Persyarikatan

Muhammadiyah di bidang Pendidikan di Surakarta Periode

Tahun 1930-1942 ......................................................................

73

76

B. Pendidikan Muhammadiyah Masa Kependudukan Jepang di

Surakarta Tahun 1942 sampai 1945 ..............................................

1. Kebijakan dan Tujuan Pendidikan di Masa Pemerintahan

Jepang .....................................................................................

2. Berakhirnya Sekolah Jepang ..................................................

3. Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta tahun 1942-

1945 .........................................................................................

90

90

94

95

C. Isi dan Tujuan dari Pendidikan Muhammadiyah ...........................

1. Kurikulum dan Ciri Khusus Sekolah Muhammadiyah yang

Membedakan dengan sekolah lain ...........................................

2. Tujuan berdirinya Sekolah Muhammadiyah ...........................

3. Janji Pelajar dan Pokok Dasar Pendidikan Muhammadiyah ...

4. Metode dan Sistem Belajar yang Digunakan di Sekolah

Muhammadiyah.......................................................................

5. Tantangan-tantangan dan Hambatan yang dihadapi oleh

Sekolah-sekolah Muhammadiyah .......................................

99

99

104

106

113

107

109

D. Pengaruh Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta Tahun 1930-

1945 ...............................................................................................

1. Pengaruh Pendidikan Sekolah-sekolah Muhammadiyah di

Surakarta tahun 1930 Sampai 1945 ........................................

2. Peranan Persyarikatan Muhammadiyah dalam Membangun

Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah bagi Masyarakat

Surakarta tahun 1930 Sampai 1945 ........................................

112

114

120

BAB IV PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI

SURAKARTA TAHUN 1945-1970............................................

125

A. Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Tahun 1945 Sampai

1950.........................................................................................

1. Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Pendidikan tahun

1945 sampai 1950 .................................................................

2. Pendidikan Muhammadiyah tahun 1945-1950 ......................

125

125

131

B. Arah Gerak Muhammadiyah dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Tahun 1945-1970 .................................................................

1. Kebijakan Pendidikan 1945-1970 ........................................

2. Kurikulum Pendidikan Sekolah-sekolah

MuhammadiyahTahun 1945-1970.........................................

3. Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Sekolah-sekolah

Muhammadiyah Tahun 1945-1970 .......................................

4. Usaha-usaha Pengembangan Pendidikan Muhammadiyah....

134

134

135

148

153

Page 11: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

C. Perkembangan Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta

tahun 1945-1970 ......................................................................

1. Pelaksanaan pendidikan Secara Informal ................................

2. Pelaksanaan Pendidikan Secara Non Formal ..........................

3. Pelaksanaan Pendidikan Formal .............................................

4. Teknik Penyelenggaraan Pendidikan di sekolah-sekolah

Muhammadiyah ..................................................................

161

161

162

163

177

D. Perkembangan Masyarakat Surakarta dengan Adanya Pendidikan

Muhammadiyah 1945-1970....................................................

1. Perkembangan Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah

Terhadap Perubahan sosial Msyarakat Surakarta Tahun 1945-

1970............................................................................

2. Peranan Persyarikatan Muhammadiyah dalam Membangun

Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta Tahun

1945-1970 ...........................................................................

179

181

191

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 199

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 203

DAFTAR INFORMAN......................................................................................... 211

LAMPIRAN........................................................................................................... 213

Page 12: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

TABEL

Tabel 1 : Sekolah-sekolah Kolonial Yang didirikan di Surakarta Tahun

1932................................................................................................

72

Tabel 2 : Sekolah-sekolah Muhammadiyah Cabang Surakarta Tahun

1930-1942.......................................................................................

85

Tabel 3 : Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang

Sekolah Menengah Kejuruan Hingga Tahun 1970........................

160

Tabel 4 : Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang

Sekolah Dasar Hingga Tahun 1970................................................

167

Tabel 5 : Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang

Sekolah Menengah Pertama Hingga Tahun 1970..........................

169

Tabel 6 : Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang

Sekolah Menengah Atas hingga Tahun 1970.................................

170

Page 13: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

1. Istilah

Abdi Dalem : Pegawai Kerajaan.

Akhlak : Moral, baik, budi perkerti, Suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia

seperti moral, budi pekerti.

Al-Qur’an : Kitab Agama Islam.

Amar Ma’ruf Nahi

Munkar

: Mengajak kepada perintah Allah dan mencegah

larangan-larangan-NYA, mengajurkan kebaikan

dan mencegah kemunkaran.

Bangsawan bumiputera : Keturunan darah bumi, keturunan orang-orang

lahir ningrat (keluarga bangsawan raja asli

pribumi).

Bid’ah : Penambahan hal baru, penyelewengan dari

tradisi, hal-hal baru dalam ibadah yang diadakan,

yang tidak dilaksanakan oleh Rasul selama

hidupnya, tidak termasuk dalam ketentuan-

ketentuan agama yang muni dan asli.

Dai Nippon : Sebutan bagi bangsa Jepang.

Diniyah : Sekolah dengan pelajaran agama Islam saja.

Dualisme : Ajaran yang berdasarkan dua azas yang

berlainan.

Gradualisme : Ajaran yang mempengaruhi sedikit demi sedikit.

Gunsaikanbu : Pemerintah Militer Pusat.

Gunseibu : Pemerintah Militer Daerah.

Gunseikan : Kepala Pemerintahan Militer.

Gunsereikan : Panglima Tentara.

Hakko-Ichiu : Ajaran kesatuan umat manusia dibawah Jepang.

Page 14: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Ibtidaiyah : Sekolah Dasar dengan Agama Islam.

Ijtihad : Dalam bidang fiqih (hukum Islam) mengerahkan

seluruh tenaga dan fikiran untuk menyelidiki dan

mngeluarkan hukum-hukum yang terkandung

dalam Al-Qur’an dengan syarat-syarat tertentu.

Khurafat : Dogeng cerita, fiktif, cerita dusta, cerita bikin-

bikinan, kepercayaan yang menyimpang dari

kemurnian agama.

Kweekschool : Sekolah Guru dengan bahasa pengantar Belanda,

lama belajar empat tahun, untuk menjadi guru

HCS dan HIS.

Madrasah : Sebutan bagi sekolah Agama Islam, tempat

proses belajar mengajar ajaran Islam secara

formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

dalam bentuk klasikal.

Madrasah Mu’alimin : Sekolah guru agama tingkat tinggi.

Mubaligh : Orang yang menyampaikan ajaran agama kepada

masyarakat.

Muktamar : Forum permusyawaratan tertinggi dalam

Muhammadiyah yang berfungsi untuk

merumuskan garis besar kebijakan organisasi,

memilih dan menetapkan anggota Pimpinan

Pusat, serta merupakan forum

pertanggungjawaban kepengurusan selama lima

tahun sebelumnya.

Nederlands Indie : Hindia Belanda

Normaalschool : Sekolah Guru.

Page 15: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Osamu Serei : Undang-Undang Pada Masa Jepang

Pangreh Praja : Abdi Kerajaan

Resident : Propinsi

Shidiq : Sifat benar dan jujur.

Syirik : Suatu kebiasaan, tradisi, yaitu kepercayaan

terhadap keampuhan peninggalan-peninggalan

nenek moyang yang diyakini menentukan dan

mempengaruhi jalan kehidupan.

Tanah Wakaf : Bentuk pemberian dengan cara mengalihkan hak

atas kekayaan dan sebagainya kepada orang lain.

Tsanawiyah : Sekolah lanjutan dengan dasar Islam.

Zending : Badan-badan penyelenggara penyebaran agama

kristen.

2. Singkatan

BPUPKI : Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi

Cosakai).

CVO : Cursus Volks Onderwijer (Kursus yang menerima

murid dari Vervolgschool atau Tweede Klasse

dengan lama belajar 1 tahun dan berbahasa

Belanda.

HCS : Hollandsch Chineesche School ( Sekolah Rendah

untuk anak-anak keturunan Cina dengan bahasa

pengantar Belanda lama belajar 7 tahun.

MULO : Meer Uitgebreit Lager Onderwijs. (Sekolah

rendah dengan program yang diperluas dengan

lama belajar 3 tahun.

Page 16: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

PPKI : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

( Dokuritsu Junbi Inkai).

SKKA : Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas.

SKKP : Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama.

SMA : Sekolah Menengah Atas.

SMEA : Sekolah Menengah Ekonomi Atas.

SMEP : Sekolah Menengah Ekonomi Pertama.

SMP : Sekolah Menengah Pertama.

SMOA : Sekolah Menengah Olahraga Atas.

SPG : Sekolah Pendidikan Guru.

SR : Sekolah Rakyat.

UUPP : Undang-undang Pokok Pendidikan.

Page 17: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Algemeene Secretarie No.81, den 22 sten Augustus 1914 ...... 213

2 UITTREKSEL uit het Register der Besluiten van den

Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie, Batavia, den

16 den Augustus 1920 (No.40). ..........................................

214

3 UITTREKSEL uit het Register der Besluiten van den

Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie, Batavia, den 2

den September 1921 (No.36). ................................................

215

4 Rechtpersoon Muhammadijah 1941 ................................... 216

5 Surat Keputusan Perubahan Nama Muhammadiyah Cabang

Surakarta menjadi Muhammadiyah Daerah Surakarta ..........

217

6 Pendirian dan Pengelolaan Sekolah Muhammadiyah tidak

Memerlukan Akte Notaris atau bentuk Yayasan Tersendiri ....

218

7 Arsip Mangkunegaran, No. L. 709, “Aturan-aturan Sakeng

Pemerintah Dai Nippon”, Tentang Penggunaan Bahasa

Indonesia di Sekolah.........................................................

222

8 Arsip Mangkunegaran No. 4300, “Pendidikan dan Pengajaran

Indonesia 21 Mei 2605”.....................................................

223

9 Arsip Mangkunegaran No. 1411, “Permohonan Tanah Untuk

keperluan HIS”.........................................................................

225

10 Setifikat SD Muhammadiyah I Surakarta ................................... 228

11 Keadaan Sekolah-sekolah Muhammadiyah Daerah Kotamadya

Surakarta Tahun 1968............................................................

230

12 Keadaan Murid dan Sekolah Muhammadiyah Tahun

1969................................................................................

232

13 Bunyi Pidato K.G.P.A.A Mangkunegaran VII ......................... 238

14 Opgave´ van Openbare Onderwijainrichtingen in het gewest

Soerakarta..........................................................................

241

15 Arsip Mangkunegaran No.871, “Bab Kadarman Dalem”........ 246

Page 18: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

16 Arsip Mangkunegaran No.1411, “Surat Permintaan Izin Untuk

Memperingati Maulud Nabi”.......................................................

247

17 Pengajaran dan Pendidikan (Berita Officieel), Ketentuan Mata

Pelajaran di HIS.................................................................

248

18 Kepribadian Muhammadiyah (Hasil Muktamar

Muhammadiyah ke-35 di Jakarta........................................

245

19 Gambar Gedung bersama antara SD Muhammadiyah I dan

SMA Muhammadiyah I Surakarta Tahun 1970....................

250

20 Gambar Gedung SMP Muhammadiyah I Surakarta Tahun

1970 ........................................................................................

251

21 Potret An-anak SMP Muhammadiyah I Dalam Mengikuti

Parade Maulud Nabi Tahun 1970........................................

252

22 Potret Anak-anak Yang Mengikuti Pesta Fakir Miskin

Perayaan Idul Adha Tahun 1970..........................................

253

23 Potret Pengurus Muhammadiyah Cabang Surakarta Tahun

1930. .............................................................................

254

24 Potret Pengurus Muhammadiyah Bagian Sekolahan Tahun

1930 ..............................................................................

255

25 Potret K.H. Ahmad Dahlan beserta Nyi. Ahmad Dahlan

(Pendiri Muhammadiyah)....................................................

256

26 Potret Muhammad Amir (Sesepuh Muhammadiyah) dan

Pigura Surat Keputusan diijinkannya Pendirian

Moehammadijah Hindia Timoer ..............................................

257

27 Potret Piala-Piala ................................................................. 258

28 Potret Rekreasi bersama dalam Rangka Kelulusan Kelas 3

SMA dan Kegiatan Keterampilan dalam Rangka Meningkatkan

Mutu Pendidikan Tahun 1970 di SMA Muhammadiyah I

Surakarta .......................................................................

259

29 Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah ..................... 260

30 Gambar Gedung Sontohartono, tempat Kegiatan

Muhammadiyah...............................................................

261

31 Kegiatan Pemuda Muhammadiyah....................................... 264

Page 19: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM

Gambar I : Lambang Persyarikatan Muhammadiyah.................... 26

Diagram I : Susunan Persekolahan Menurut Panitia Penyelidik Kemerdekaan Tahun 1947

: Susunan Jenjang Sekolah Menurut Panitia Penyelidik

Kemerdekaan Tahun 1947..........................................

135

Page 20: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

ABSTRAK

Retna Ariyanti, C0504039, 2011, Pendidikan Muhammadiyah Sebagai Strategi

Pembaharuan Sosial Di Surakarta 1930-1970, Skripsi, Jurusan Ilmu Sejarah,

Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini membahas tentang Pendidikan Muhammadiyah Sebagai

Strategi Pembaharuan Sosial Di Surakarta 1930-1970. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah (1) Apa yang menjadi latar belakang pembaharuan pendidikan

Muhammadiyah di Surakarta tahun 1930 sampai 1970? (2) Bagaimana bentuk-bentuk

pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di Surakarta? (3) Bagaimana peran

pembaharuan dan pengaruh pendidikan Muhammadiyah terhadap perkembangan

masyarakat di Surakarta? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar

belakang pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di Surakarta tahun 1930 sampai

1970, untuk mengetahui bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta, untuk mengetahui peran pembaharuan dan pengaruh pendidikan terhadap

perkembangan masyarakat di Surakarta.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan

teknik melakukan pengumpulan data. Data selanjutnya dikritik secara intern dan

ekstern. Hasilnya berupa fakta- fakta historis. Fakta ini lalu disusun dalam sebuah

historiografi. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik

studi dokumen, studi pustaka, wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah

didirikan karena kecenderungan masyarakat yang terbelenggu oleh tahayul, bid'ah,

khurafat, kemiskinan dan penderitaan akibat penjajahan. Akibatnya masyarakat hidup

dalam kebodohan, kesengsaraan dan tidak melaksanakan ajaran agama dengan baik

dan benar. Untuk memperbaiki keadaan masyarakat tersebut, Muhammadiyah banyak

melakukan perubahan misalnya mendirikan sekolah-sekolah dengan tujuan

membentuk pribadi muslim, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan

berguna bagi masyarakat. Muhammadiyah mendirikan sekolah dari sekolah dasar

hingga menengah tinggi. Sekolah-sekolah yang berdiri berjalan lancar dan mampu

bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Sekolah-sekolah Muhammadiyah diharapkan

mampu menciptakan siswa-siswi yang berkualitas serta berguna bagi bangsa dan

negara. Adanya sekolah Muhammadiyah yang berdiri di Surakarta, masyarakat

mengalami perubahan dalam beribadah dan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah Persyarikatan Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan

swasta mengalami perkembangan yang cukup baik. Muhammadiyah mampu

menyiapkan perlengkapan pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan.

Muhammadiyah masih bisa mengembangkan amal usahanya walaupun dalam masa

penjajahan Belanda, Jepang dan masa kemerdekaan.

Page 21: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

ABSTRACT

Retna Ariyanti, C0504039, 2011, Muhammadiyah Education as A Social Reform

Strategy in Surakarta 1930 to1970. Departement of Historical Science, Faculty of

Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University of Surakarta.

This research discusses about Muhammadiyah Education as A Social Reform

Strategy in Surakarta 1930-1970. The research problems are (1) What is the

background of Muhammadiyah education reform in Surakarta from 1930-1970? (2)

What are the kinds of Muhammadiyah education reform in Surakarta? (3) What are

the reform roles and the impacts of Muhammadiyah education toward the society

development in Surakarta? The aim of this research are to know the background of

Muhammadiyah education reform in Surakarta from 1930-1970, to find out the

kinds of Muhammadiyah education in Surakarta, and to find out the reform roles

and the impacts of Muhammadiyah education toward the society development in

Surakarta.

The method used in this research is a historical method with data collection

technique. The data are subsequently criticized internally and externally. The result

are the historical facts. This facts are then compiled in a historiografy. This research

uses data collection technique with document study, literature study and interview

techniques.

The result of this research show that Muhammadiyah alliance was

established because of the tendency of society fettered by supersition, heresy, myth,

poverty and suffering caused by the colonialism. As a result, the society lived in

ignorance and misery, and did not implement the religion properly and correctly. To

improve that society condition Muhammadiyah has done many changes like building

schools for forming moslem individulity who is noble, competent, self confidence

and useful to the society. Muhammadiyah built school, from elementary school to

high school. The schools runs well and can compete with other schools.

Muhammadiyah schools are expected to be able to create qualified students and

useful for the nation. By the existence of Muhammadiyah schools in Surakarta, the

society experiences changing in religious devotion and in daily life. The conclusion

of this research is that Muhammadiyah alliance as a private education institution has

developed well. Muhammadiyah is able to provide educational equipment from the

basie to advanced level. Muhammadiyah is still able to develop its charitable efforts

although it is either in the Dutch and Japan colonial period or in the period of

independence.

Page 22: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang berdiri sekitar abad 20 dan

terbentuk karena berkeinginan untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Muhammadiyah didirikan pada hari Tarwiyah 8 Dzulhijah 1330 H atau 18

November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta.1 Alasan terbentuknya

Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Dahlan berkeinginan untuk membuka

sekolah sendiri yang dikelola dengan baik dan juga didukung oleh organisasi

yang bersifat permanen untuk menghindarkan nasib sebagaimana kebanyakan

pesantren tradisional yang terpaksa ditutup. Terbentuknya Muhammadiyah adalah

untuk menghadapi pengaruh dari barat dan kaum tradisional dengan melakukan

strategi tajdid atau pembaharuan strategi. Maksud dari pembaharuan strategi

adalah berupa pemahaman nilai-nilai Islami yang tidak boleh ditinggalkan dan

tidak boleh dicampuradukan dengan nilai-nilai non Islam, tetapi tidak boleh

bersikap menolak terhadap pengaruh dari luar Islam yang bersifat positif yang

dapat memajukan umat Islam.2

Dapat di gambarkan secara garis besar 2 hal yang ingin dilakukan oleh

K.H. Ahmad Dahlan adalah (1) Melepaskan umat Islam dari pengaruh tahayul,

bid’ah dan churafat (TBC) yang membelenggu umat dari pemahaman tauhid yang

1 Muhammad Amir, 1990, Muhammadiyah Yang Saya Ketahui Sebelum Kelahiran

Muhammadiyah Cabang Surakarta, Surakarta: PDM, halaman 1.

2 Amien Rais, 1998, Visi dan Misi Muhammadiyah, Yogyakarta: Pustaka Suara

Muhammadiyah, halaman 7.

Page 23: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

benar. (2) Untuk memajukan pendidikan umat Islam dengan memberikan

pengetahuan-pengetahuan Islam dan pengetahuan barat yang kepada golongan

muda. Tujuannya supaya umat Islam dapat hidup sejahtera di dunia. Oleh karena

itu, maka maksud didirikan Muhammadiyah adalah untuk: “Menyebarkan

pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W. kepada penduduk bumiputera” dan

“memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya”.3 Maksud ini sesuai

dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Ciri amal usaha Muhammadiyah sejak didirikan tahun 1912 adalah

dibidang pendidikan. Perubahan pendidikan merupakan keadaan amal usaha

Muhammadiyah yang dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran pembaharuan.

Pembaharuan menjadi pilihan dari organisasi Muhammadiyah. Pemikiran

pembaharuan Islam dilaksanakan dengan dimulainya usaha mempertemukan

pemikiran ilmu dengan pemikiran keagamaan yang dilandasi ditegakkannya Al-

Qur’an dan Sunnah yang berisi keteladanan Nabi Muhammad S.A.W. Diharapkan

dengan pemikiran pembaharuan ini akan menimbulkan suatu perubahan-

perubahan yang memiliki kekuatan-kekuatan yang bersumber Al-Qur’an dan

Sunnah.4

Muhammadiyah dalam kegiatannya berusaha menjawab tantangan

pendidikan Belanda dan kegiatan missionaris Kristen dalam rangka wawasan

reformis Muhammad Abduh dan Rasyid Rido dari Mesir. Muhammadiyah juga

merupakan badan yang pertama dan yang paling berhasil diantara banyak badan

3 Soekirjono, “Perkembangan Organisasi Muhammadiyah Dulu Kini Dan Yang akan

Datang”, Langkah Baru Edisi Desember 2007, halaman 7.

4 M.T. Arifin, 1987, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah, Jakarta: Dunia Pustaka

Jaya, halaman 16-17.

Page 24: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Indonesia yang melalui sistem sekolahnya5 yaitu dengan mendirikan banyak

sekolah-sekolah dari mulai Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Menengah Atas, Madrasah dengan menggunakan sistem modern tidak

menggunakan sistem pesantren yang menerapkan metode sorongan yaitu sistem

pendidikan dimana seorang santri menghadapi Sang Kyai dengan membawa

kitabnya, kemudian Sang Kyai membacakan teks dan arti dalam kitab itu,

kemudian Si Santri menirukan apa yang dibaca oleh Sang Kyai. Metode lainnya

adalah Bandongan atau Weton yaitu Sang Kyai membaca, mengartikan dan

menerangkan maksud teks dari kitab tertentu dihadapan sejumlah santri dan santri

tidak menirukan apa yang diucapkan oleh Sang Kyai.6

Masa awal berdirinya Muhammadiyah, Pemerintah Belanda mengambil

sikap diskriminatif dengan memberi kelonggaran kepada kalangan missionaris

Kristen lebih banyak termasuk bantuan uang, pemerintah juga melarang banyak

kegiatan missionaris Islam di daerah animisme, sedangkan missionaris Kristen

leluasa masuk dan mengembangkan pengaruhnya.7 Pimpinan Muhammadiyah

K.H. Ahmad Dahlan kemudian mengajukan permohonan kepada Pemerintah

Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum dan di kabulkan dengan surat

ketetapan Pemerintah N0. 81 tanggal 22 Agustus 1914.8 Namun izin ini hanya

berlaku di daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah

5 A. J. S. Reid, 1996, Revolusi Nasional Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,

halaman 6.

6 Din Syamsuddin, 1990, Muhammadiyah Kini dan Esok, Jakarta: Pustaka Panjimas,

halaman 221.

7 Abduddin Nata, 2001, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

halaman 338.

8 Algemeene Secretarie No.81 den 22 sten Augustus 1914.

Page 25: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Yogyakarta saja. Dengan Anggaran Dasarnya dinyatakan maksud dan tujuannya:

a) Menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W. kepada penduduk

bumiputera didalam Residensi Yogyakarta. b) Memajukan hal Agama Islam

kepada anggota-anggotanya.9

Keputusan dari Pemerintah Hindia Belanda, Muhammadiyah hanya boleh

berkembang di Yogyakarta, akhirnya K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 7 Mei

1921, mengajukan permohonan kembali kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk

mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Dan

permohonan ini dikabulkan dengan Surat Ketetapan Pemerintah N0. 36 tanggal 2

September 1921.10

Hasil keputusan ini, menunjukkan bahwa Muhammadiyah

adalah salah satu gerakan pemurnian Islam di Indonesia yang pertama kali

mendapat pengakuan yang sah sebagai persyarikatan dari Pemerintahan Kolonial

Belanda.11

Selanjutnya Muhammadiyah diizinkan bebas bergerak

mengembangkan gagasan pembaharuannya di seluruh Indonesia. Gagasan

pembaharuan ini disebarluaskan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan murid-muridnya

kebanyak daerah di Indonesia.

Pembaharuan disebut juga dengan Gerakan Modern atau Reformasi

sedangkan pengertiannya adalah sebuah gerakan yang dilakukan untuk

menyesuaikan faham-faham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang

diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Bertujuan

9 Tim, 2005, Profil Muhammadiyah 2005, Yogyakarta: PP Muhammadiyah, halaman 14.

10 Ibid, halaman 15.

11 Lothrop Stoddarb, 1966, Dunia Baru Islam (terj Muljadi Djojomartono, Jakarta: Panitia

Penerbit Menko Kesejahteraan RI dalam Tim, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Timur,

Jakarta: Depdiknas, 1978, halaman 66.

Page 26: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

supaya umat Islam dapat terbebas dari ketertinggalan, bahkan dapat mencapai

kemajuan setaraf dengan bangsa-bangsa lain.12

Muhammadiyah berusaha

melakukan pembaharuan untuk memurnikan keyakinan agama dari campuran

sistem-sistem tradisional dengan melaksanakan gerakan pembaharuan untuk

membawa agama berjalan harmonis dengan pemikiran rasional modern dengan

kembali pada Al-Qur’an dan keyakinan Islam sesungguhnya. Muhammadiyah

memilihnya lewat jalan pendidikan.13

Melalui bidang pendidikan Muhammadiyah menerapkan cara belajar

agama yang mudah sehingga kalangan awam yang tidak pernah belajar di pondok

pesantren menjadi tertarik untuk belajar agama Islam. Pendidikan Muhammadiyah

juga memberikan pelajaran ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga terbuka

jalan bagi terciptanya manusia muslim yang cerdas dengan berilmu pengetahuan

dan keterampilan yang berguna bagi masyarakat.14

K.H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah menggabungkan antara

metode pendidikan model pesantren dengan pendidikan model barat. Pelajaran

yang diambil dari pendidikan pesantren adalah mata pelajaran agama Islamnya,

sedangkan yang diambil dari sistem pendidikan barat adalah mata pelajaran

umumnya serta sistem kelasnya. Sekolah-sekolah yang ingin didirikan oleh

Muhammadiyah tidak dilaksanakan di Surau tetapi didalam gedung dengan

menggunakan kursi, meja, papan tulis. Disamping pelajaran agama yang diberikan

12 Weinata Sarin, 1995, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, halaman 18.

13 Wertheim, W.F, 1999, Masyarakat Indonesia Dalam Transisi (Studi Perubahan

Sosial), Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, halaman 163.

14 MT Arifin, op. cit, halaman 147.

Page 27: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dengan cara baru, juga diajarkan huruf latin dan ilmu-ilmu umum seperti

berhitung, ilmu bumi, ilmu tubuh manusia.15

Metode inilah yang diharapkan K.H Ahmad Dahlan untuk kemajuan

masyarakat yang modern, namun masih bersumber dalam Al-Qur’an dan Hadist.

Selain juga untuk menghadapi adanya tantangan pengaruh sistem Pemerintahan

Kolonial Barat. Karena model pendidikan yang ada ketika itu hanya model

pendidikan pesantren dengan belajar di masjid tanpa meja dan kursi dan hanya

mempelajari agama saja. Hal ini membuat K.H Ahmad Dahlan merasa khawatir

akan perkembangan masyarakat selanjutnya. Disekolah-sekolah yang didirikan

Muhammadiyah mata pelajaran yang diajarkan sama dengan sekolah-sekolah

pemerintah meniru metode rasional barat dan pengajaran agama dimasukkan

dalam mata pelajaran terpisah.16

Melihat perkembangan pembaharuan Muhammadiyah di bidang

pendidikan ini, penulis ingin mengungkap tentang pembaharuan pendidikan

Muhammadiyah di salah satu cabangnya yaitu di Surakarta. Organisasi ini di

Surakarta diresmikan oleh K.H. Ahmad Dahlan beserta Muhammad Husni dan

R.M Prawirowiworo pada tanggal 25 Januari 1922 dan secara resmi diganti

namanya menjadi Muhammadiyah Cabang Surakarta.17

Pada awal berdirinya

15 Djarnawi Hadikusuma, 2002, Aliran Pembaharuan Islam, Yogyakarta: Persatuan,

halaman 64.

16 Wertheim, W.F, op.cit., halaman 164.

17 Syamsi Sumardjo, 1967, Penyuluhan Muhammadiyah dengan Tokoh-Tokohnya Dalam

Kebangunan Islam, Yogyakarta: Mu’alimat Muhammadiyah, halaman 3.

Page 28: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

bernama SATV (akronim sifat nabi: Sidiq, Amanah, Tablig, Vathonah) setelah

diresmikan baru berubah menjadi Muhammadiyah cabang Surakarta.18

Surakarta dipilih sebagai bahan yang dikaji karena Persyarikatan

Muhammadiyah tetap menempati posisi sebagai lembaga pendidikan Islam yang

cukup mempengaruhi kehidupan masyarakat Surakarta. Hal ini dapat dilihat

banyaknya sekolah-sekolah yang ada di Surakarta baik sekolah negeri maupun

sekolah swasta. Muhammadiyah cabang Surakarta tetap mempertahankan mutu

dan kualitas hasil lulusannnya. Penelitian ini mengkaji tentang perubahan-

perubahan yang dilakukan Muhammadiyah di Surakarta, khususnya di bidang

pendidikan umumnya dari SD, SMP, SMA. Pendidikan yang dilakukan

Muhammadiyah berbasis ajaran agama Islam. Surakarta sendiri adalah sebuah

wilayah Jawa Tengah yang masih memiliki unsur kejawen yang kuat. Unsur-unsur

ini dapat dilihat dari adanya Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Latar

belakang dari institusi dari Keraton dengan pendidikan Muhammadiyah sehingga

penelitian ini menarik untuk dikaji.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi latar belakang pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta tahun 1930 sampai 1970?

2. Bagaimana bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta?

18 Muhammad Amir, op., cit., halaman 2.

Page 29: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Bagaiamana peran pembaharuan dan pengaruh pendidikan Muhammadiyah

terhadap perkembangan masyarakat di Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta tahun 1930 sampai 1970.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan Muhammadiyah di

Surakarta.

3. Untuk mengetahui peran pembaharuan dan pengaruh pendidikan

Muhammadiyah terhadap perkembangan masyarakat di Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

Dengan penelitian yang berjudul Pendidikan Muhammadiyah Sebagai

Strategi Pembaharuan Sosial Di Surakarta 1930-1970 diharapkan bisa

memberikan gambaran tentang latar belakang pembaharuan yang dilakukan oleh

Muhammadiyah khususnya tentang pembaharuan di bidang pendidikan khususnya

di Surakarta dan memberikan gambaran dari proses pelaksanaan pembaharuan dan

dampak yang dihasilkan dari pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

Untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu sejarah khususnya

sejarah perkembangan Islam dalam pendidikan.

2. Manfaat Akademik

Dengan penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan

tentang penulisan sejarah Indonesia. Khusunya tentang pembaharuan yang

dilakukan oleh Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Tulisan ini diharapkan

Page 30: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dapat memberikan pengetahuan tentang pembaharuan, khususnya pembaharuan

dan perkembangan pendidikan di Surakarta tahun 1930 sampai 1970. Dari hasil

tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kepentingan pendidikan juga bagi para

peneliti lain yang ingin mengembangkan lebih lanjut.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini lebih dulu ditinjau beberapa pustaka yang telah

mengkaji atau meneliti tema-tema sebagai acuan dalam penelitian ini. Diharapkan

dengan tinjauan pustaka akan memberikan rujukan, perbandingan dan bantuan

analisis untuk menelaah permasalahan yang diteliti antara lain adalah buku

karangan M. T. Arifin, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah yang diterbitakan

oleh Dunia Pustaka Jaya, Jakarta tahun 1987. Buku ini membahas tentang

perkembangan pemikiran pembaharuan dalam Muhammadiyah serta pengaruhnya

terhadap perubahan pendidikan oleh beberapa faktor seperti 1. Muhammadiyah

memiliki pemikiran pembaharauan, 2. Memperbaiki adanya kesenjangan sehingga

antara cita-cita dengan kenyataan dapat dipertemukan, 3. Pengaruh perubahan

tuntutan zaman atas amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, 4. Alat

kelembagaan untuk mengarahkan perubahan di bidang pendidikan menjadi ciri

dari amal usaha Muhammadiyah.

Pengaruh pemikiran pembaharuan ini seperti usaha untuk mengatasi

dikotomi sistem pendidikan model barat dan model pesantren. Menurut

Muhammadiyah kedua model itu tidak akan memberikan kemajuan dan

Muhammadiyah berusaha melakukan perubahan dengan model itu. Pendidikan

Muhammadiyah menyesuaikan diri dengan kerangka sistem Pendidikan Nasional

dengan tetap mempertahankan dari identitas sebagai organisasi Islam.

Page 31: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Buku ini bisa digunakan sebagai sumber acuan dalam penulisan ini, karena

dalam buku ini terdapat teori-teori tentang pembaharuan yang dilakukan

Muhammadiyah khususnya bidang pendidikan sehingga buku ini tepat digunakan

sebagai sumber yang relevan dalam tulisan ini. Namun buku ini memiliki

kelemahan yaitu tidak memberikan contoh sebuah wilayah tentang perkembangan

pembaharuan Muhammadiyah di suatu wilayah.

Buku lain yang digunakan sebagai sumber acuan supaya data menjadi

relevan adalah buku karangan Weinata Sairin, MTH dengan judul Gerakan

Pembaharuan Muhammadiyah yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan Jakarta

tahun 1995. Buku ini menggambarkan awal munculnya pembaharuan Islam ada 3

yaitu kondisi Islam di Jawa, pengaruh gerakan modernis Islam di Timur Tengah,

dan politik Islam pemerintah Belanda. Muhammadiyah melaksanakan

pembaharuan karena keterbelakangan serta kebodohan umat Islam Indonesia

hampir di semua aspek, kemiskinan yang sangat parah yang diderita umat Islam.

Keadaan Indonesia yang parah, karena keadaan pendidikan Islam yang

sudah sangat kuno yaitu sistem pesantren. Muhammadiyah menginginkan

masyarakat dapat memperbaiki kehidupannya dengan bersekolah di

Muhammadiyah. Lulusan dari sekolah Muhammadiyah diharapkan memiliki

sikap hidup yang kukuh secara agama, namun ahli dan padai dibidang keahlian

tertentu. Buku ini menjadi acuan dalam penulisan ini karena menjadi landasan

teori tentang pembaharuan pendidikan dan sebagai bahan perbandingan dengan

data-data yang sudah ada.

Buku karangan Mitsuo Nakamura yang berjudul Bulan Sabit Muncul Dari

Balik Pohon Beringin, tahun 1983 yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University

Page 32: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Press ini berisi tentang awal mula terbentuknya Muhammadiyah diYogyakarta.

Muhammadiyah adalah organisasi yang meneruskan penyebaran Islam yang dulu

dinamakan Islamisasi Jawa, namun Muhammadiyah sejak awal sudah mempunyai

tekad untuk memurnikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits

dan lepas dari tahayul, bid’ah, khurafat.

Muhammadiyah terbentuk di wilayah disekitar Keraton sehingga

kebanyakan para anggotanya dari Abdi Dalem Keraton, Muhammadiyah berdiri

dengan tidak membeda-bedakan antara manusia-manusia yang satu dengan

manusia yang lainnya. Muhammadiyah semakin berkembang dengan

terbentuknya amalan-amalan Muhammadiyah. Buku ini menceritakan tentang

awal mula terbentuknya amalan-amalan Muhammadiyah dan perkembangannya di

Kotagede Yogyakarta.

Buku ini digunakan sebagai bahan kajian tentang awal mula terbentuknya

Muhammadiyah dan perkembangannya di Kotagede Yogyakarta. Buku ini bisa

dijadikan sebagai bahan kajian tambahan penulis tentang awal mula berdirinya

Muhammadiyah. Kelemahan dari buku ini adalah pembahasannya hanya disekitar

wilayah Kotagede Yogyakarta sehingga hanya sempit pembahasannya. Buku ini

lebih menitiberatkan tentang Muhammadiyah dan perkembangannya di Kotagede

terhadap kehidupan masyarakat disana yang akhirnya terbentuk Muhammadiyah

karena semakin terdesaknya masyarakat disana akan kependudukan Pemerintahan

Belanda yang hanya menyebarkan agama Kristen dan hanya memberikan sistem

pendidikan umum tanpa adanya pelajaran agama.

Buku lain yang juga dijadikan pedoman dalam penulisan penelitian ini

adalah buku karangan Amien Rais yang berjudul Moralitas Politik

Page 33: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Muhammadiyah yang diterbitkan oleh Dinamika Yogyakarta tahun 1995. Dalam

buku ini dijelaskan bahwa Muhammadiyah adalah sebuah gerakan tajdid

(pembaharuan). Masalah pembaharuan itu ada 5 hal yaitu pembaharuan Islam,

teologi, dunia dan akhirat, pembaharuan organisasi dan pembaharuan di bidang

etos kerja. Lima pakert tajdid ini dijadikan sebagai acuan kegiatan

Muhammadiayah dan dijadikan pedoman untuk selalu membuat langkah dengan

tetap segar kreatif, inovatif, responsif pada perkembangan zaman. Harus selalu

sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Dari buku ini terdapat bahan yang bisa digunakan sebagai bahan acuan

dalam penelitian ini. Disana dijelaskan tentang bentuk-bentuk pembaharuan yang

dilakukan oleh Muhammadiyah dan bisa mengetahui tentang gambaran penerapan

pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah. Namun dalam setiap penulisan

pastilah mengalami kekurangan seperti kurang spesifik dalam memberikan

contoh.

Tinjauan lain yang digunakan adalah skripsi karya Muhammad Wasil

Azis dengan Nim K.4490024 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta 1997. Judulnya adalah “Perjuangan

Muhammadiyah Dalam Pembaharuan Pendidikan Di Surakarta 1922-1942”.

Skripsi ini berisi tentang keadaan pendidikan masyarakat di Jawa yang mengalami

dikotomi antara pendidikan pesantren dan pendidikan barat. Kedua model

pendidikan ini menggunjan sistem yang berbeda. Pesantren menggunakan sistem

guru-kula sedangkan pendidikan barat menggunakan metode sekolahnya dengan

jenjang klasikal. Adanya dikotomi pendidikan ini melatarbelakangi berdirinya

Muhammadiyah. Untuk menghilangkan dikotomi pendidikan itu Muhammadiyah

Page 34: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

banyak mendirikan banyak sekolahan. Metode digunakan berbeda dengan

lembaga-lembaga pada umumnya.

Dari skripsi ini dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam penulisan.

Karya skripsi ini memberikan gambaran tentang keadaan pendidikan di Indonesia

pada masa pesantran dan masa penjajahan Belanda. Usaha-usaha Muhammadiyah

dalam mendirikan sekolah-sekolahnya.

Dari buku-buku yang digunakan dalam tinjauan pustaka ini kesemuanya

bisa digunakan dalam tema penelitian ini, karena buku-buku ini menunjukkan

tentang sebab-sebab kemunculan pembaharuan dan kemudian dipilih

Muhammadiyah sebagai landasan gerakan organisasinya dan pembaharuan yang

dipilih Muhammadiyah khususnya bidang pendidikan.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode historis, karena dalam

penelitian ini akan mendiskripsikan dan menganalisis peristiwa masa lampau.19

Nugroho Notosusanto sendiri mengartikan Metode Historis adalah kumpulan

prinsi-prinsip atau aturan yang sistematis, yang dimaksudkan untuk memberikan

bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan untuk penulisan

sejarah, menilai secara kritis dan menyajikan suatu sintesa dalam bentuk tulisan.20

Langkah-langkah yang dikerjakan dalam Metode Historis yang pertama

melakukan pengumpulan sumber-sumber sejarah atau Heuristik maka unsur

19 Dudung Abdurahman, 1999, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: PT. Logos Wacana

Ilmu, halaman 54.

20 Nugroho Notosusanto, 1978, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, Jakarta,

Yayasan Idayu, Halaman 1.

Page 35: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dokumen menjadi penting. Dokumen berfungsi untuk menyajikan data-data yang

diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fakta-fakta yang ada. Sumber

tertulis yang diperoleh, berupa dokumen yang sejaman sedangkan buku, majalah,

surat kabar membantu menambah informasi dalam penulisan penelitian ini.

Dokumen yang dikumpulkan ada yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Sumber dokumen yang berupa arsip diperoleh dari Arsip Rekso Pustaka

Puro Mangkunegaran misalnya Arsip Mangkunegaran NO. L 685 tanggal 17 Mei

1927 yaitu Surat Pengurus Muhammadiyah tahun 1927 kepada Kanjeng Gusti

Pengeran Arya Adipati Mangkunegara VII, Arsip Mangkunegaran No. L 709

yaitu tentang “Aturan-aturan Sakeng Pamerentah Dai Nippon”, Arsip

Mangkunegaran No. 1411 mengenai berkas perkumpulan Muhammadiyah tahun

1940 sampai 1950 & arsip Mangkunegaran lainnya. Dari Kantor Balai

Muhammadiyah Surakarta seperti tentang Anggaran Dasar Muhammadiyah,

Anggaran Rumah Tangga, Laporan-laporan Tahunan Muhammadiyah Cabang

Surakarta, Berita Tahoenan Moehammadijah Hindia Timoer, Riwayat Berdirinya

Muhammadiyah Surakarta dll.

Dalam penelitian ini juga menggunakan sumber-sumber sekunder. Sumber

Sekunder yaitu berupa sumber pelengkap yang berupa buku-buku yang relevan

dengan tema pembaharuan dan pendidikan. Sumber Sekunder diperoleh dari

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Perpustakaan Lembaga Seni

dan Budaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, Perpustakaan

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS, Perpustakaan Pusat UNS, Arsip dan

Perpustakaan Sasana Wilapa Kraton Kasunanan Surakarta. Sumber lain yang

digunakan adalah buku-buku yang sesuai dengan tema penelitian ini juga

Page 36: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

ditambah dengan sumber-sumber yang berasal dari majalah dan melalui media

elektronik seperti internet.

Penelitian ini selain menggunkan sumber dokumen, juga menggunakan

teknik wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperkuat data melalui

keterangan secara lisan dari yang diwawancarai.21

Hasil dari wawancara juga

digunakan untuk membandingkan dengan buku-buku yang sudah ada supaya data

yang diperoleh seobjektif mungkin. Wawancara dilakukan kepada tokoh atau

informan yang dirasa tahu dengan peristiwa atau tema yang dikaji. Di dalam

penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran tema maka penulisan ini

berusaha menempatkan peran penting Muhammadiyah di dalam melakukan

pembaharuan sedangkan unit analisisnya adalah pendidikan.

Semua data yang telah dikumpulkan kemudian di kritik dengan sumber-

sumber yang ada. Hal ini untuk menentukan otensitas sumber data atau

memberikan kritik ekstern dan mencari keaslian dari sumber-sumber yang ada

dengan menentukan kredibilitas isi informasi yang dikemukan oleh sumber yang

menjadi informasi atau kritik intern. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara

sumber primer berupa arsip, wawancara, dan buku-buku yang relevan dengan

tulisan ini. Penelitian ini bersifat diskriptif yaitu menggambarkan peristiwa-

peristiwa. Dari semua data yang diperoleh dan sudah terkumpul kemudian

dianalisis. Langkah ini sangat penting dalam suatu penelitian supaya penelitian

yang dihasilkan menarik, mudah dipahami oleh semua pihak.

Pengolahan data yang ditempuh dalam penulisan ini adalah dengan

menggunakan metode komparatif yaitu membandingkan antara hasil informasi

21

Koentjaraningrat, 1986, Metode–Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT.

Gramedia, halaman 129.

Page 37: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dari wawancara dengan data hasil observasi dan selanjutnya hasilnya

dibandingkan dengan teori-teori yang ada dalam buku-buku literatur yang di

gunakan supaya memperoleh kesimpulan yang diharapkan dari tema penulisan.

Langkah analisis yang diambil adalah menggunakan analisa deskriptif kualitatif

yaitu menggambarkan suatu fenomena beserta ciri-ciri khusus dan ciri-ciri umum

yang ada di dalamnya, apabila data-data berupa kasus-kasus dan menekankan

aspek kualitas.22

Penulis berusaha melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta

yang dimunculkan dari data-data yang sudah terseleksi dengan disesuaikan pada

tema yang dibahas yaitu sumber yang diperoleh dengan fakta yang ada. Langkah

yang terakhir adalah membuat tulisan historiografi

2. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini, mengambil lokasi penelitian di

Surakarta. Alasan pengambilan lokasi ini adalah karena masih minimnya

pengetahuan masyarakat tentang perkembangan pendidikan di Surakarta,

khususnya mengenai perkembangan Organisasi Muhammadiyah yang sangat

mengembangkan pendidikan di Surakarta yang berdiri di tahun 1923 hingga saat

ini.

Alasan kedua adalah karena daerah Surakarta merupakan suatu wilayah

Jawa Tengah yang memiliki 2 keraton yaitu Keraton Kasunanan Surakarta dan

Pura Mangkunegaran yang memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap

perkembangan kehidupan sosial kemasyarakatan di Surakarta. Kedua keraton ini

masih memiliki unsur-unsur kejawen yang kuat sehingga untuk menyebarkan

pengaruh pembaharuan Muhammadiyah di Surakarta cukup sulit.

22 Ibid, halaman 269-267.

Page 38: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Cara-cara untuk menyebarkan pengaruh pembaharuan di Surakarta cukup

menarik untuk diteliti. Alasan lainnya adalah karena Muhammadiyah dengan

sistem pendidikannya masih bisa tetap bersaing dengan adanya lembaga-lembaga

pendidikan di Surakarta seperti adanya banyak sekolah-sekolah negeri yang

mendapat subsidi dari pemerintah, dan sekolah-sekolah swasta lainnya yang

banyak memperoleh donatur dari banyak pihak seperti Yayasan Kanisius, Regina

Pacis, Santa Yosef, Mikael, Yayasan Kristen Widya Wacana, Bintang Laut,

Kalam Kudus, Marsudirini, Yayasan Warga, Al-Irsyad, Al-Islam, Batik, Yayasan

Islam Diponegoro dll. Banyaknya lembaga pendidikan di Surakarta tidak

membuat Muhammadiyah menjadi mundur melainkan terus tetap maju.

Muhammadiyah tetap berusaha untuk mengembangkan amal usahanya. Usaha

yang dilakukan Muhammadiyah ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan digunakan untuk memberikan sedikit gambaran

mengenai penelitian yang berjudul Pendidikan Muhammadiyah Sebagai Strategi

Pembaharuan Sosial Di Surakarta 1930-1970. Adapun sistematika penelitian ini

dibagi menjadi 5 bab yaitu:

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian, sistematika penelitian.

Bab II merupakan gambaran umum berdirinya Muhammadiyah, gambaran

tentang latar belakang alasan pembaharuan pendidikan Muhammadiyah, proses

terbentuknya Muhammadiyah Surakarta.

Page 39: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Bab III berisi mengenai gambaran pendidikan yang ada di Surakarta,

perkembangan pendidikan Muhammadiyah Surakarta, bentuk-bentuk

pembaharuan pendidikan di Surakarta.

Bab IV Berupa Undang-Undang Pendidikan, pengaruh adanya

pembaharuan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah di Surakarta terhadap

masyarakat Surakarta.

Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan.

Page 40: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB II

MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA

A. Gambaran Umum Berdirinya Muhammadiyah

1. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Muhammadiyah lahir sebagai gerakan pembaharuan Islam di Indonesia

atas dorongan kondisi yang hadir di Indonesia pada awal permulaan abad 20,

antara lain kondisi sosial masyarakat, kebudayaan, keagamaan.1 Muhammadiyah,

berusaha merubah keadaan Indonesia lewat organisasinya yang bergerak pada

bidang pendidikan. Sejak dirintis, Muhammadiyah sudah memilih jalan

organisasinya untuk melakukan perubahan di bidang pendidikan.

Pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa

pendidikan Islam sudah sangat kuno. Pendidikan Islam tidak mampu menghadapi

tantangan baru yang dibawa oleh misi Kristen yang mendapat dukungan dari

kekuasaan Kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang ingin didirikan oleh K. H

Ahmad Dahlan adalah berusaha menggabungkan sistem pengajaran pesantren

dengan barat yaitu dengan memberikan pengajaran keagamaan juga ilmu umum

dengan menggunakan metode Barat.2 K.H Ahmad Dahlan terjun langsung dan

memandu teman-temannya untuk menembus benteng kebodohan, kemiskinan

umat melalui jalan pendidikan dan sosial.3 K.H. Ahmad Dahlan memilih jalan

1 Weinata Sairin MTH, 1995, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, halaman 23.

2 Almanak Muhammadiyah, 1927, Yogyakarta: Bagian Taman Pustaka, halaman 131-

132.

3 Mohammad Ali, “Memugar Sekolah Muhammadiyah”, Langkah Baru Edisi 1

September 2006, halaman 13.

Page 41: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dengan memberikan prioritas yang tinggi di bidang pendidikan karena 2 alasan

yaitu:

(1) Menyangkut konsepsinya tentang realitas umat yang mencerminkan dalam

kondisi perpecahan, kebodohan, kemiskinan.

(2) Usaha pembebasan yang ditempuh K.H. Ahmad Dahlan adalah melalui

pengembangan akal dan ilmu. Setinggi-tingginya pendidikan akal ialah

dengan pendidikan ilmu.4 Keinginan K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan

organisasi yang bisa membantu semua umat ini juga didorong dan diilhami

oleh firman Tuhan dalam Surat Ali Imran ayat 104,

“Wal-takun minkun ummatun yad‟u na ilal khairi wa yakmuru na bil ma‟rufi wa

yanhauna „anil munkari wa ula ika humul munflihu”

Terjemahannya surat itu adalah “Dan hendaklah ada di antara kamu

segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf

dan mencegah yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung”.5

"Ma'ruf": segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan

Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Perluasaan

Muhammadiyah berjalan lancar dan cepat, karena berbagai faktor seperti dari

4 Abdul Munir Mulkhan, 1986, Pesan-pesan 2 Pemimpin Besar Islam di Indonesia (Kyai

Haji Ahmad Dahlan dan Kyai Haji Hasyim Asy’ari), Yogyakarta: Pimpinan Pusat

Muhammadiyah, halaman 11.

5 Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Bandung: CV. J-ART, halaman 64.

Page 42: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pribadi K.H. Ahmad Dahlan dalam berpropaganda, selalu memperlihatkan sikap

toleransi dan mengayomi sehingga beliau di kagumi oleh banyak orang.6

2. Arti dari Lambang Muhammadiyah

Gambar I

Lambang Organisasi Muhammadiyah

Sumber: www.muhammadiyah.com

Lambang organisasi Muhammadiyah berupa: “Matahari yang bersinar

putih bersih dan cemerlang, dengan sinarnya sebanyak 12 yang memancar

kesegenap penjuru. Matahari yang menyinari alam semesta, matahari termasuk

salah satu ciptaan Allah SWT yang sinarnya sangat berguna bagi kehidupan

semua makhluk hidup termasuk manusia. Tanpa sinar matahari dunia akan

menjadi gelap gulita. Muhammadiyah akan memberikan cahayanya yang berupa

keyakinan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya

Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah.

Muhammadiyah menyeru kepada umat manusia agar dengan sadar

bersedia memeluk Agama Islam, pada hakekatnya hati mereka, telah terang

6 Deliar Noer, 1982, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakata:LP3ES,

halaman 87.

Page 43: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

benderang, jauh dari pada kegelapan.7 Dua belas berkas sinar juga berarti bahwa

angka 12 adalah tahun berdirinya Muhammadiyah ditahun 1912. Sinar matahari

berjumlah 12 adalah pencerminan warga Muhammadiyah sebagai orang yang

bertugas mengantarkan sinar iman, terus menerus selama 12 bulan setiap tahun.

Ditengah-tengah matahari tertulis kata Muhammadiyah dalam huruf Arab yang

artinya “pengikut Nabi Muhammad SAW”. Matahari selalu bersinar setiap hari,

bintang bulan terang mengikutinya.

Muhammadiyah ingin umat Islam menjalankan perintah Tuhan dan

menjauhi larangannya. Muhammadiyah yang selalu memancarkan sinarnya

membuat umat Islam untuk meninggalkan hal-hal yang jahat, tahayul, bid‟ah,

khurafat.8 Asas gerak Muhamadiyah adalah bersinar sebagai raja siang yang

menerangi alam dengan diberkati oleh Allah SWT. Pada lingkaran atas yang

mengelilingi tulisan Muhammadiyah terdapat: tulisan berhuruf Arab, berujud

kalimat syahadat tauhid: “Asyhadu ala ila-ha illa Allah” (saya bersaksi

bahwasanya tidak ada Tuhan kecuali Allah), dan pada lingkaran bagian bawah

tertulis kalimat syahadat Rasul “Waasyhadu anna Muhammadan Rasulullahi”

(dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Syahadat yang terlukis

itu memiliki arti, sinar itu kalau datang akan menghidupkan banyak orang dengan

sempurna dan menghilangkan bahaya.9 Kalimat syahadat dengan huruf Arab

berarti perjuangan Muhammadiyah berdasar Tauhid atau Keesaan Tuhan. Warna

7 Mustafa Kamal Pasha, 1984, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, Yogyakarta:

Persatuan, halaman 17.

8 Almanak Muhammadiyah, op.cit., halaman 209.

9 Ibid.

Page 44: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dasar yaitu warna hijau yang segar yang melambangkan kesuburan dan

kesejahteraan, keislaman, perdamaian. Warna Lambang adalah putih yang artinya

suci dan keikhlasan.

Muhammadiyah menurut ketetapan pemerintah Hindia Belanda No. 81

tanggal 22 Agustus 1914 hanya boleh menjalankan organisasinya di Kota

Yogyakarta. Selanjutnya pengurus Muhammadiyah mengajukan surat supaya

Muhammadiyah dapat berkembang di luar Yogyakarta. Pengajuan permohonan di

kabulkan pemerintah Hindia Belanda dengan Surat Ketetapan Pemerintah No.40

tanggal 16 Agustus 1920 yang mengijinkan Muhammadiyah untuk memperluas

gerakannya sekarisidenan Yogyakarta. Setahun kemudian berkat kegigihan dan

upaya para pengurus Muhammadiyah pada waktu itu, maka keluarlah Surat

Ketetapan No.36 tanggal 2 September 1921. Isi dari ketetapan itu adalah

Muhammadiyah diijinkan untuk bergerak dan mengembangkan aktivitasnya diluar

Yogyakarta.10

Surat keputusan dari Pemerintah Hindia Belanda di tahun 1921 tersebut

termuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Mensyahkan berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah di Hindia Belanda

untuk jangka waktu 29 tahun sejak tanggal berdirinya. Persyarikatan ini diberi

hak menjalankan misinya dengan mengadakan berbagai kegiatan dan

menyelenggarakan amal usaha sesuai dengan misi tersebut.

2. Oleh karena Persyarikatan Muhammadiyah Berbadan Hukum Barat, maka di

persamakan kedudukannya dengan bangsa atau orang Belanda didalam dan

diluar pengadilan.

10 Uittreksel: Uit het Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van

Nederlandsch-Indie No. 36 Batavia den 2 den September 1921.

Page 45: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Setiap kali ijin berdirinya habis, masa berlakunya persyarikatan dapat

meminta perpanjangan.11

Permohonan itu isinya mengijinkan Muhammadiyah meluaskan

organisasinya ke seluruh nusantara, maka maksud dan tujuan Muhammadiyah

berubah menjadi:

1. Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Agama Islam di

Hindia Belanda.

2. Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan

Agama Islam kepada lid-lidnya.12

Keluarnya Surat Ketetapan Pemerintah No.36 tanggal 2 September 1921.

Yang isinya Muhammadiyah diijinkan untuk bergerak dan mengembangkan

aktivitasnya diluar Yogyakarta, maka banyak kelompok pengajian yang berada di

luar Yogyakarta menggabungkan diri kedalam organisasi Muhammadiyah.

3. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya gerakan pembaharuan

Muhammadiyah di Surakarta yaitu:

a. Keterbelakangan serta kebodohan umat Islam hampir di semua aspek

kehidupan. Keadaan miskin dan bodoh akibat dijajah oleh Belanda serta

pikiran dan jiwa yang terbelenggu dalam adat istiadat yang telah lama ada. Hal

ini karena kehidupan masyarakat tanpa adanya pendidikan yang bisa

memajukan kesejahteraan masyarakat. Lahirnya sekolah-sekolah masa

11 Soekirjono, “Perkembangan Organisasi Muhammadiyah Dulu Kini Dan Yang akan

Datang”, Langkah Baru Edisi Desember 2007, halaman 6.

12 Ari Anshori dkk, 1998, Reaktualisasi Tadjid Muhammadiyah, Surakarta:

Muhammadiyah University Press, halaman 64.

Page 46: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penjajahan Belanda, hanya bisa menguntungkan penjajah tanpa mengubah

nasib bangsa Indonesia. Awal ditetapkannya Politik Etis pada tahun 1818 yang

menetapkan bahwa pribumi diperbolehkan masuk ke sekolah Belanda.

Pemerintah juga menetapkan peraturan tata tertib yang di perlukan mengenai

sekolah-sekolah bagi penduduk pribumi. Dalam prakteknya, pendirian sekolah-

sekolah ini hanya diadakan untuk memenuhi kepentingan kaum kolonial

Belanda dalam mempersiapkan tenaga kerja pribumi dengan harga murah.13

Kebodohan umat Islam lainnya adalah banyaknya praktek-praktek

bid‟ah, khurafat dan tahayul yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan ini

mereka lakukan untuk menghormati kepercayaan turun temurun yang mereka

peroleh dari nenek moyang mereka. Bid‟ah adalah suatu pekerjaan atau

perkataan yang diada-adakan sesudah masa Rasulullah SAW, tetapi kegiatan-

kegiatan atau perkataan yang mereka lakukan itu tidak pernah dilaksanakan

oleh para sahabat Nabi dan tidak ada dasarnya dalam Al-Qur‟an maupun

Hadits, sedangkan Agama Islam itu sendiri hanya memiliki 2 dasar yaitu Al-

Qur‟an dan Hadits.

Penyakit lainnya adalah khurafat dan tahayul yang berisi hal-hal yang

tidak masuk akal atau perkara-perkara yang sulit untuk dipercaya

kebenarannya, yang saling bertentangan satu sama lain dan tidak terdapat

dalam ajaran Islam. Khurafat dapat diartikan sebagai kepercayaan yang timbul

dari cerita pendek yang tidak ada dasar kebenarannya dari kaidah Agama Islam

dan tidak masuk akal. Pengertian tahayul adalah sebuah kepercayaan yang

timbul karena khayalan seperti menganggap sesuatu seolah-olah memiliki

13 Rahadi, “Pendidikan Untuk Apa?”, Langkah Baru Edisi II November 2001, halaman

21.

Page 47: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kekuatan gaib. Khurafat dan tahayul merusak dan mengotori agama yang

mengakibatkan tindak kemusyirikan dalam agama, maka wajib dijauhi.

Musyirik di dalam Islam merupakan dosa besar yang jika di bawa mati tidak

akan diampuni.14

K. H Ahmad Dahlan melihatnya sebagai suatu gejala yang

menonjol yang harus segera diberantas yaitu kerusakan dibidang kepercayaan

agama yaitu adanya bentuk tahayul, bid‟ah, khurafat, kebekuan dalam bidang

hukum fiqih, kemunduran dalam pendidikan Islam dan kemajuan zending

Kristen dan missie Khatolik.

Bentuk-bentuk Bid‟ah dan Khurafat yang biasa dilakukan oleh masyarakat:

1. Selamatan yang dilakukan untuk memperingati meninggalnya seseorang

atau istilah Jawanya adalah mbedah bumi atau Ngesur Tanah yaitu doa-doa

yang dilakukan di malam hari setelah seseorang meninggal dunia atau

dinamakan Tahlil. Tahlil adalah (membaca la ila ha illa Allah) dan

dimaksudkan agar pahala yang didapatkan dari berTahlil bisa dikirimkan

kepada jenazah yang ada dalam kubur. Selamatan hari kematian yang

berupa tahlilah ini dilaksanakan mulai pada hari pertama, ke-3, ke-7, ke-40,

ke-100, kesetahun, dan dihari ke-1000 meninggalnya seseorang.15

Biasanya

Pelaksanaan upacara juga dilakukan pemotongan hewan kambing.

Pelaksanaan selamatan ini tidak tepat dengan tanggal peringatan kematian

seseorang, karena pelaksanaan hari selamatan dihitung dengan

14 Ibnu Salimi, 1981, Pengantar Kemuhammadiyahan, Surakarta : UMS, halaman 101.

15 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmd Adaby, 2005, Muhammadiyah Sebagai Gerakan

Islam, Yogyakarta: PT. Citra Karsa mandiri, halaman 116.

Page 48: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menggunakan penanggalan Jawa, bukan penanggalan nasional. Pelaksanaan

upacara selamatan lebih cepat dari pada penanggalan Nasional.

Biasanya kegiatan selamatan ini dengan mengundang beberapa

orang untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh seseorang yang

dipercaya bisa memimpin jalannya selamatan atau istilah Jawanya adalah

Kondangan. Tujuan pelaksanaan upacara yang dilaksanakan selama

berbulan-bulan sesudah seseorang meninggal adalah bermaksud untuk

menolong yang meninggal itu, yang mula-mula bertempat tinggal di dalam

kubur hingga kedunia akhirat dengan jalan memberikan doa-doa supaya

perjalanannya keakhirat lancar.16

Hal ini merupakan bentuk bid‟ah yang

harus ditinggalkan dari peribadatan Islam.

2. Selamatan pada waktu seorang ibu mengandung 7 bulan atau istilah

Jawanya adalah Miton atau Tingkep yaitu selamatan bagi seorang wanita

yang hamil pertama kali memasuki bulan ke tujuh. Peristiwa ini merupakan

peninggalan adat istiadat jawa kuno biasanya diadakan dengan membuat

rujak dari kelapa muda yang belum berdaging yang dikenal dengan nama

cengkir dicampur dengan berbagai bahan-bahan lain seperti buah delima,

buah jeruk dan lain-lain. Masing-masing daerah berbeda-beda cara dan

macam upacara nuju bulan ini, tapi pada dasarnya bertujuan sama yaitu

mendoakan bagi keselamatan calon bayi yang masih berada dalam

kandungan.17

Waktu selamtan 7 bulan ini biasanya dilaksanakan sebelum

16 Fischer, H, TH, 1980, Pengantar Anthoropologi Kebudayaan Indonesia, Jakarta:

Pustaka Sarjana, halaman 121.

17 Ibid, halaman 114.

Page 49: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

usia kandungan seorang wanita menginjak 7 bulan. Mitoni hanya

dilaksanakan untuk kelahiran anak pertama dari pasangan suami dan istri.

Persiapan acara selamatan ini sangat lengkap seperti 7 kain atau

Jarik yang berbeda motif dan corak, 7 warna bunga atau bunga tujuh warna,

mata air dari 7 sumur yang berbeda yang digunakan untuk mandi setiap satu

kali gayung disiramkan oleh satu orang, sehingga seorang ibu yang hamil

menerima 7 kali siraman dari 7 orang. Makanan yang diolah harus berjenis

7 macam nama seperti 7 macam sayuran, buah yang digunakan harus 7

macam buah, 7 macam jenis lauk pauk dll.

3. Selamatan pada waktu kelahiran seorang anak. Acara selamatan kelahiran ini

biasanya dilaksanakan setelah 5 hari bayi lahir atau istilahnya sepasar, atau

setelah usia bayi 40 hari atau selapan. Upacara selamatan lainnya adalah

yang dinamakan Tedak Siten merupakan salah satu tradisi Jawa, yaitu

peringatan di mana seorang anak mulai dilatih berjalan dengan menapakkan

kedua kakinya di bumi. Seorang anak yang berusia tujuh lapan (7 x 35 hari)

dimandikan dengan air kembang setaman. Setelah memakai pakaian baru,

sang anak dibimbing ibunya menginjak jadah (semacam nasi ketan tumbuk)

7 warna. Wujud pengharapan orang tua terhadap buah hatinya agar si anak

kelak siap dan sukses menampaki kehidupan yang penuh dengan rintangan

dan hambatan dengan bimbingan orang tuanya, Tedak Siten dapat juga

diartikan wujud penghormatan terhadap tanah air ini yang telah memberikan

banyak hal dalam hidup manusia di bumi ini.18

Upacara ini juga dinamakan

18

Triwidodo, “Tradisi Tedak Siten dan Kaitannya dengan Penghormatan Terhadap

Matahari, Bulan dan Bumi”, www.triwidodo.wordpress.com, 6 Oktober 2010, pulul 09.25.

Page 50: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

upacara Turun Tanah. Sebelum usia bayi satu tahun biasanya dilakukan

pemotongan rambut kira-kira bayi berumur tiga bulan.

4. Pengkeramatan terhadap kuburan orang yang dianggap suci yaitu dengan

melakukan ziarah kubur. Maksud dari ziarah itu adalah meminta doa restu

kepada roh yang telah meninggal, misal meminta pengelarisan dalam

berdagang, meminta panjang umur, meminta jodoh, meminta pekerjaannya

lancar dll. Pengkeramatan terhadap pohon-pohon yang dijadikan tempat

meminta sesuatu, ada juga gua yang disembah dll. Tempat-tempat itu di

percaya oleh masyarakat sebagai tempat yang bisa mengabulkan

keinginannya dan keberuntungan dengan jalan pintas.

5. Selamatan pembuatan rumah dengan pembacaan doa-doa atau istilahnya

Jawanya adalah kenduri. Selamatn ini dihadiri oleh beberapa orang yang

berkumpul dalam rumah yang baru selesai dibangun. Membentuk sebuah

lingkaran ditengah-tengah mereka ada nasi dan lauk pauk yang akan

dibagikan, dengan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya. Diadakan

pembacaan doa ini diharapakan penghuni rumah selamat dan tidak ada

makhluk-makhluk lain yang mengganggu rumah yang akan mereka tinggali

atau tolak bala dan memperkuat bangunan.19

6. Kepercayaan terhadap jimat. Jimat adalah benda yang dianggap mengandung

kesaktian (dapat menolak penyakit, menyebabkan kebal, dsb). Kepercayaan

terhadap jimat merupakan suatu peninggalan kebudayaan dinamisme.

Sedangkan kepercayaan dinamisme itu sendiri adalah kepercayaan bahwa

19 Anton T Soemantri, “Tradisi Pada Saat Bangun Rumah” www.eramuslim.com, 6

Oktober 2010, Pukul 12.35.

Page 51: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi

keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan

hidupnya. Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan tertentu seperti

tulisan mantra, keris, cincin, cincin batu akik, kalung, ikat pinggang, bunga

kering, batu, rambut dll.20

Dipakainya salah satu dari benda-benda ini maka

pemiliknya akan terlindungi dan terpenuhi apa yang diinginkannya. Alasan

mencari jimat ini adalah mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa bekerja

dengan keras. Hal ini merupakan perbuatan yang menyekutukan Tuhan

YME. Orang-orang yang memiliki jimat ini biasanya orang yang tidak

memiliki iman yang kuat dan kurangnya pengetahuan tentang agama.

7. Percaya dengan kekuatan supranatural atau dukun atau ahli-ahli nujun.

Dukun adalah orang yang dianggap tahu segalanya dan bisa memenuhi apa

yang diinginkan oleh orang yang meminta bantuan. Dukun biasanya

memberikan mantra-mantra tertentu dan tindakan-tindakan tertentu. Ada

juga yang harus memberikan imbalan tertentu. Sampai sekarang banyak

orang yang masih datang kedukun untuk meminta sesuatu seperti minta

jodoh, minta dapat pekerjaan, meminta dukun untuk menyantet orang yang

dibenci dll. Praktek magis atau supranatural ini dipelajari dari nenek

moyang bangsa Indonesia. Tindakan perdukunan ini dilakukan seseorang,

apabila mereka merasa menghadapi kesulitan-kesulitan, ketika akan

memulai usaha biasanya meminta tolong kepada dukun atau ahli nujun. Ahli

20 Semokeragon, “Pengalaman Membuang Jimat”, www.kenz.or.id, 06 Oktober 2010,

pukul 12.00.

Page 52: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

nujun atau dukun dianggap bisa menjadi perantara orang biasa untuk

meminta pertolongan dari dunia gaib.21

Muhammadiyah berusaha untuk memurnikan ajaran Islam dari pengaruh

praktek tahayul, bid‟ah dan khurafat yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat

sejak lama. Agama Islam yang mempunyai Al-Qur‟an dan Hadits sebagai

dasarnya berusaha untuk melakukan pemurnian agama dari praktek-praktek

tahayul, bid‟ah dan khurafat. Agama Islam itu sendiri berarti Agama Allah yang

di bawa oleh sekalian Nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan

diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia

dunia dan akhirat.22

Langkah Muhammadiyah untuk memberantas praktek

tahayul, bid‟ah, khurafat yaitu membersihkan Islam dari pengaruh kebiasaan-

kebiasaan bukan Islam seperti praktek tahayul, bid‟ah, khurafat,

memformulasikan kembali alam fikiran modern, reformasi pendidikan Islam,

mempertahankan Islam dari pengaruh luar, berusaha melepaskan diri dari

belenggu penjajahan.23

b. Kemiskinan yang sangat parah yang diderita umat Islam. Masyarakat masih hidup

dalam kekuasaan Pemerintahan Kolonial Belanda dengan kehidupan yang

sengsara. Masyarakat hanya bermata pencaharian sebagai petani atau hanya

sebagai buruh tani. Pendapatan mereka hanya bisa digunakan untuk makan

seadanya. Kebanyakan penduduk tidak mengeyam pendidikan, mereka hanya

21 Fischer, H, TH, op. cit, halaman 161.

22 Syamsi Sumardjo, 1967, Penyuluhan Muhammadiyah dengan Tokoh-tokohnya Dalam

Kebangunna Islam, Yogyakarta: Mualimat, halaman 4.

23 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 86.

Page 53: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

busa bertani atau buruh tani. Pemerintah Kolonial Belanda menindas dan

menjadikan masyarakat miskin. Mereka mengambil kekayaan alam Indonesia

untuk kemakmuran di Negeri Belanda. Mereka melaksanakan praktek memecah

belah bangsa Indonesia, supaya bangsa Indonesia yang masyarakatnya

kebanyakan bodoh tidak melakukan pemberontakan. Akibatnya kehidupan bangsa

Indonesia sebagai bangsa terjajah menjadi tunduk dan mengabdi kepada bangsa

lain. Hal ini menjadikan masyarakat miskin mematuhi perintah yang diberikan

oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Masyarakat kecil hanya bekerja sebagai buruh

tani, kuli perkebunan, bahkan banyak juga rakyat yang hidup sebagai budak,

untuk melayani kepentingan orang asing.24

Bangsa Belanda mengambil kekayaan

bumi Jawa dengan segala cara seperti dengan melakukan penyerahan-penyerahan

wajib dalam bentuk memberlakukan sistem tanam paksa, memberlakukan

Undang-Undang Agraria dll. Diberlakukannya penyerahan-penyerahan wajib oleh

Pemerintah Kolonial Belanda menyebabkan rakyat menjadi semakin menderita,

miskin bahkan timbul bencana kelaparan. Akibatnya banyak rakyat yang

meninggal. Dalam keadaan yang lemah rakyat dipaksa untuk melakukan

pekerjaan yang diperintahkan oleh pemerintah Kolonial.

c. Keadaan Pendidikan Islam yang sudah sangat kuno, yaitu Sistem Pendidikan

Pesantren. Sistem Pendidikan Pesantren hanya memberikan pelajaran Agama

Islam saja. Akibatnya, hasil lulusan dari pesantren hanya memiliki ilmu agama

saja, tanpa memiliki ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk menghadapi

perkembangan zaman. Keadaan ini, membuat para pembaharu Islam seperti K.H.

Ahmad Dahlan untuk melaksanakan pembaharuan dalam pendidikan.

24 Tim, 1978, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah, Semarang:

Departemen P dan K, halaman 155.

Page 54: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pembaharuan Muhammadiyah ini dilakukan karena Jawa sudah banyak pengaruh-

pengaruh dari kegiatan Missionaris Kristen. Pengaruh Missionaris Kristen ini

menjadikan tantangan bagi pemimpin-pemimpin muslim untuk melakukan

perubahan. Penyebab pembaharuan lainnya adalah karena di Indonesia terjadi

sistem pendidikan yang dualisme yaitu Sistem Pendidikan Barat dan Sistem

Pendidikan Pesantren. Kedua model pendidikan ini memiliki akar dan kepribadian

yang bertolak belakang. Pesantren merupakan pusat tempat Pendidikan Islam

tetapi mengalami kemunduran karena terisolasi dari perkembangan masyarakat

modern. Pelajaran yang diberikan di pesantren hanya agama Islam saja dan hanya

menggunakan buku-buku dari Mesir untuk agama dan Bahasa Arab.

Kebalikannya di pihak lain adalah Sekolah Model Barat bersifat sekuler

yang mengancam batin para pemuda pribumi, karena dijauhkan dari agama dan

budaya Indonesia. Penyebabnya adalah Sekolah Model Barat hanya memberikan

pelajaran pengetahuan yang bersifat barat yang didasarkan pada situasi dan

kondisi di Eropa. Pendidikan Barat menghasilkan lulusan-lulusan yang berintelek

tinggi namun lemah imannya, karena tidak paham agama. Pendidikan Belanda

hanya memberikan pelajaran umum saja dengan buku-buku yang berasal dari

Belanda. Sekolah hanya untuk mendidik rakyat, bukan untuk mempertinggi taraf

penghidupan rakyat, melainkan untuk kepentingan kaum penjajah juga yaitu

menutupi kebutuhan akan pegawai-pegawai murahan. 25

Tujuan pemakaian buku-buku dari Belanda adalah (1) agar para pemuda

yang belajar jauh dari sejarah bangsanya, (2) supaya tumbuh sebagai generasi

muda yang tidak memiliki nasionalisme atau anti nasionalisme, (3) agar para

25 Djumhur dan Danasuparta, 1976, Sejarah Pendidikan, Bandung: CV. Ilmu, halaman

123.

Page 55: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pemuda tidak merasa memiliki bangsanya sehingga terlepas dari masyarakat dan

kebudayaannya dan tumbuh sebagai manusia yang egois, materialistis yang

bertentangan dengan jiwa bangsa Indonesia. Terjadinya sistem dualisme

pendidikan ini, membuat Muhammadiyah menginginkan untuk menghilangkan

sistem dualisme ini. Muhammadiyah memilihnya dengan cara memadukan 2

sistem pendidikan ini menjadi satu yaitu model pesantren dengan mengambil mata

pelajaran Islam dan model sistem pendidikan barat dengan mengambil sistem

pendidikan umumnya.

Muhammadiyah tidak menyutujui sistem pendidikan dualisme ini,

sekolah-sekolah pemerintah hanya menghasilkan para lulusan yang hanya dapat

memenuhi keperluan administrasi pemerintah atau perusahaan-perusahaan

Belanda, tanpa mempunyai keterampilan ataupun kemampuan dan keberanian

untuk berusaha sendiri ditengah-tengah masyarakat. Untuk sekolah-sekolah di

pesantren hanya bisa menjadi kiai saja. Sedangkan kehidupan terus berlangsung

dengan kenyataan bahwa hidup sehari-hari menuntut keterampilan disamping

pengetahuan agama.

Muhammadiyah berusaha untuk menghadapi diskriminasi pendidikan

orang Belanda dengan membuka lembaga-lembaga pendidikan yang mampu

bersaing dengan lulusan sekolah asing. Dimasukkannya mata pelajaran umum ke

dalam kurikulum pesantren dan mata pelajaran agama ke dalam kurikulum

sekolah umum. Diharapkan dengan cara ini seorang tamatan pesantren atau

sekolah umum muncul sebagai pribadi muslim yang utuh yaitu memiliki ilmu dan

Page 56: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

akhlak mulia yang baik atau antara otak dan hati mereka sama-sama terisi dengan

hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi hidup mereka nantinya.26

Pendidikan Muhammadiyah sangat mementingkan Tauhid, karena bagi umat

Islam Tauhid merupakan sifat utama yang membedakannya dari agama-agama

lain. Tauhid sebagai sentral dan dasar keyakinan dalam Islam ini menjadi sumber

totalitas sikap dan pandangan hidup umat dalam keseluruhan dimensi

kehidupan.27

Tauhid merupakan pengakuan tentang kepercayaan bahwa tiada Tuhan

selain Allah. Namun kebanyakan masyarakat Jawa salah dalam memberi makna

terhadap Tauhid yaitu sebagian masyarakat Islam masih mempercayai berbagai

peninggalan kepercayaan animisme, Hindu dan Budha yang menyebabkan pada

perbuatan yang syirik. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka

mempersekutukan Tuhan. Menurut kepercayaan masyarakat, bahwa perbuatan

yang mereka lakukan adalah mempertahankan Tauhid. Kecenderungan ini

dilakukan karena kurangnya pengetahuan Agama Islam. Menurut K.H. Ahmad

Dahlan perbuatan ini salah, karenanya beliau ingin memberantas praktek TBC

(Tahayul, Bid‟ah, Khurafat) seperti kebiasaan sihir, pemakaian jimat,

penghormatan kepada keris, pemakaian batu-batu akik yang dianggap membawa

nasib baik bagi pemakainya, penghormatan ditempat-tempat yang keramat dll.

Adanya Tauhid diharapkan masyarakat bisa berubah dari kebiasaan-

kebiasaan itu. Menurut K.H. Ahmad Dahlan untuk mengatasi keadaan

26 Akmal Nasery, 1991, Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia, Bandung: Mizan,

halaman 47.

27 Haedar Nashir , “Prespektif Tauhid Sosial untuk Pemberdayaan Masyarakat”, www.

Muhammadiyah.or.id, 6 Oktober 2010, Pukul 13.00.

Page 57: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

masyarakat selain dengan Tauhid juga dengan memberikan pengarahan

pendididkan Agama Islam. Dengan pendidikan agama yang diberikan

diharapkan masyarakat bisa mengubah kebiasaan yang buruk dan menjalankan

perintah Tuhan dan menjauhi larangannya sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits.

Pemikiran pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah selain

dibidang pendidikan yang sampai saat ini masih dipercayai dan dilakukan oleh

umat Islam ialah:

1. Letak Kiblat Masjid

Kebanyakan arah kiblat masjid-masjid Jawa, menurut K.H. Ahmad Dahlan

tidak menghadap kearah Kabah di Mekah. Beliau masih banyak melihat masjid-

masjid yang berkiblat kearah barat, termasuk Masjid Agung di Kauman

Yogyakarta pada waktu itu. Menurut K.H. Ahmad Dahlan dengan menggunakan

perhitungan Ilmu Falag (ilmu geografi) masjid-masjid itu seharusnya menghadap

kearah barat laut.28

Kiai menyadari untuk mengubah pandangan umat

masyarakat sangatlah sulit, maka perlu dengan hati-hati.

2. Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri

Menurut pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dengan menggunakan perhitungan

ilmu Hisab hari raya Idul Fitri akan jatuh tepat pada tanggal 1 bulan syawal,

dengan munculnya bulan diarah barat.

Keluarnya Surat Ketetapan Pemerintah No.36 tanggal 2 September 1921.

Yang isinya Muhammadiyah diijinkan untuk bergerak dan mengembangkan

aktivitasnya diluar Yogyakarta waktu itu, maka banyak kelompok pengajian yang

berada di luar Yogyakarta menggabungkan diri ke dalam organisasi

28 Abdul Mu‟ti, 2009, Islam Berkemajuan (Kisah Perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dan

Muhammadiyah Masa Awal, Banten: Al-Wasath, halaman 32-33.

Page 58: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Muhammadiyah. Kelompok pengajian yang ada di Surakarta yang bernama

SATV juga bergabung dengan Muhammadiyah tahun 1922. SATV inilah yang

akhirnya menjadi organisasi Muhammadiyah di Surakarta sampai sekarang.

B. Proses Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta

1. Sejarah Berdirinya SATV

Di dalam sejarah gerakan Islam di Indonesia, Surakarta merupakan salah

satu kota terpenting. Surakartalah lahirnya Sarikat Dagang Islam pada tahun 1905.

gerakan ini merupakan gerakan Islam terorganisir pertama dalam sejarah

Indonesia.29

Organisasi Sarikat Dagang Islam atau SDI didirikan oleh pengusaha

batik Solo yang bernama H. Samanhudi. Alasan didirikan SDI adalah karena H.

Samanhudi terpengaruh oleh Gerakan Jamiyat Khair yang didirikan di Batavia

pada kira-kira tahun 1905. Tujuan organisasi Jamiyat Khair adalah untuk tolong

menolong dan bantu membantu. Organisasi ini didirikan oleh orang-orang Arab

dan orang Sumatera. Organisasi ini dibentuk untuk menghadapi aktivitas

pengusaha-pengusaha dari Cina.30

Sarekat Dagang Islam sendiri awalnya hanya sebuah perkumpulan dagang

yang berdasarkan koperasi dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di

bawah panji-panji Islam, agama yang terbesar dalam masyarakat Indonesia.31

Karena semakin berkembang, SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 10

29Robby Sugara, “Islam Radikal di Solo dari Kelompok Muslim Modernis”,

www.muhammadiyah.co.id, 5 April 2008, pukul 17.51.

30 Robert Van Niel, 1984, Munculnya Elit Modern Indonesia, Jakarta: PT Dunia Pustaka

Jaya, halaman 122-123.

31 A.K. Pringgodigdo, 1994, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat,

halaman 4.

Page 59: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

September 1912. Selama masa-masa awal kemunculan SI selalu mengedepankan

semangat nasionalisme Islam Jawa untuk menggalang dukungan dari kalangan

rakyat. Akibatnya SI sering terlibat dalam gerakan protes baik dengan Pemerintah

Kolonial maupun pihak Keraton Surakarta Hadiningrat.32

Terjadinya gerakan protes SI kepada Keraton Surakarta Hadiningrat,

karena sifat Solo yang mempunyai ikatan kuat dengan tradisi kehidupan Jawa.

Juga karena bertambahnya aktivitas misi Kristen. Penyebab lainnya terjadi

gerakan protes adalah karena terdesaknya orang-orang dagang Islam dengan

pengusaha-pengusaha Cina. Para pengusaha Cina banyak mengambil untung

dengan menerobos kehidupan ekonomi pribumi, akibatnya mereka terpaksa keluar

dari tujuan organisasi yang awalnya hanya bersifat dagang.

Akhirnya SI memasuki kegiatan politik. Bentuk-bentuk protes SI

Surakarta seperti ikut terlibatnya dalam huru hara yang terjadi di Surakarta. Para

anggota SI melakukan pembakaran dan mengganggu ketertiban umum.

Banyaknya protes yang dilakukan SI Surakarta, Residen Surakarta terpaksa

mengambil keputusan untuk mengeluarkan suatu dekrit yang isinya mengurangi

akivitas organisasi SI. Setelah dekrit ini dikeluarkan maka kantor Pusat SI yang

ada di Solo pindah ke Surabaya. Di Surabaya SI memiliki sebuah akte pendirian.33

Di Surakarta kelompok SI ini tetap menempati posisinya dan lebih

cenderung pada gerakan Islam Marxis yang dipimpin oleh Misbach. Gerakan ini

tetap menyuarakan pembelaan pada kaum tertindas yaitu rakyat. Misbach

merupakan salah satu pelopor bangkitanya umat Islam di Solo. Awal kariernya

32 Robby Sugara, op.,cit., halaman 3.

33 Robert Van Niel, op. cit., 126-128.

Page 60: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dimulai dari mengikuti pengajian di Kampung Sewu yang didirikan oleh Kring

Sarekat Islam tahun 1913. Kring sendiri adalah sebuah lingkaran atau kelompok

yang lebih kecil dari cabang atau dibawah cabang.34

Pengajian yang diikuti Misbach ini, didirikan oleh Kring Sarekat Islam.

Pengurus harian Kring ini adalah: Ketuanya ialah M.Ng. Darsosasmito,

Penulisnya ialah M. Kromosigro (R.L. Totosuhardjo), Bendahara oleh M.Ng.

Parikrangkungan (R.T. Prawirodiningrat). Pengurus harian Kring ini

mempertimbangkan bahwa untuk Kampung Sewu perlu diadakan ceramah-

ceramah atau kursus Agama Islam, agar para anggota terutama Pengurus Sarekat

Islam Kring mendapat pengetahuan mengenai persoalan agama dan pokok dasar

ajaran Islam. Pengajian ini juga bertujuan untuk mendalami ajaran Islam dan

membina keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT. Pengajian ini

dilaksanakan dirumah Raden Ngabei Martosuwignyo (Bupati Anom Raden

Temenggung Sindoeredjo) di Kampung Sewu.

Pengajian Kring Sarekat Islam yang sudah berjalan selama satu tahun,

kemudian pada tahun 1914 pelaksanaan pengajian dipindah ke rumah M.Ng.

Darsosasmito. Di rumah ini diadakan kursus Agama Islam sebagai gurunya adalah

H Misbach dan kursus diadakan setiap setengah bulan sekali. Setelah ceramah H.

Misbach, kemudian membuka kesempatan untuk tanya jawab terutama mengenai

agama selain agama Islam misalnya Kristen, Budha, Theosofi dan Ilmu Klenik

34

Takashi Shiraishi, 2005, Zaman Bergerak (Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926),

Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, halaman 172.

Page 61: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(Kebatinan), ternyata dalam hal ini H. Misbach kurang menguasai persoalan yang

ditanyakan oleh peserta pengajian, sehingga jawabannya tidak memuaskan.35

H. Misbach memberikan saran untuk mendatangkan para pimpinan

Muhammadiyah dari Yogyakarta. Diantara para pimpinan Muhammadiyah yang

diminta datang adalah K.H. Ahmad Dahlan. Tujuan didatangkan K.H. Ahmad

Dahlan adalah untuk memberikan pengajian atau keterangan-keterangan tentang

agama Islam yang belum dipahami oleh para pengikut pengajian.36

Di tahun 1915 tepatnya pada tanggal 15 Januari, Misbach menerbitkan

surat kabar bulanan dengan nama Medan Moeslimin. Surat kabar ini sebagai

langkah permulaan Misbach kedalam pergerakan dan memegang bendera Islam.

Medan Moeslimin isinya selalu membicarakan masalah atau persoalan Agama

Islam secara luas. Di surat kabar ini juga menulis tentang cara memodernisasi

pendidikan agama, agar terus ditekankan. Dari segi kegiatannya, Misbach banyak

memiliki persamaan dengan K.H. Ahmad Dahlan yamg memang dikenal oleh

Misbach.37

Misbach dan beberapa pemimpin pengajian telah merundingkan untuk

mendatangkan pemimpin Muhammadiyah. Peristiwa kedatangan para pemimpin

Muhammadiyah Yogyakarta ini terjadi pada tahun 1916. Untuk menyambut

kedatangan K.H.Ahmad Dahlan, kemudian dibentuk panitia.yang terdiri dari:

35 Muhammad Amir, 1990, Muhammadiyah Yang Saya Ketahui Sebelum Kelahiran

Muhammadiyah Cabang Surakarta, Surakarta: PDM, halaman 1.

36 Tim Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Tengah, op.cit., halaman 69.

37 Takashi Shiraishi, op.cit., halaman 174-177.

Page 62: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Ketua : H. Misbach

b. Wakil Ketua : M.Ng. Darsosasmito

c. Penulis 1 dan 2 : M. Harsolumakso dan M.Ng. Parikrangkungan

d. Bendahara : R. Sontohartono

e. Pembantu Umum : M. Sukarno dan M. Sudiono

Pembicaraan panitia mengambil keputusan bahwa ceramah atau kursus

yang diadakan untuk umum dan bertempat dirumah M. Harsolumakso di

Keprabon Tengah Surakarta. Adapun Kiai yang datang dari Yogyakarta adalah

K.H.Ahmad Dahlan, H. Fachruddin, H. Hadjid, Ki Bagus Hadikusumo.38

Kegiatan kursus ceramah ini dilaksanakan dirumah M. Harsolumakso di

Keprabon Tengah Surakarta berjalan lancar dan selalu dikunjungi oleh orang

banyak. Atas keputusan panitia penyambutan kedatangan K.H. Ahmad Dahlan

maka perhimpunan ini diputuskan untuk diganti namanya menjadi

Muhammadiyah Cabang Surakarta. Namun nama Cabang Muhammadiyah belum

boleh dipakai, karena Perhimpunan Muhammadiyah Yogyakarta hanya memiliki

Surat Ketetapan Pemerintah Nomor 81 Tanggal 22 Agustus 1914 dan hanya boleh

berlaku untuk pembentukan di Kota Yogyakarta. Ketetapan ini diperbaharui lagi

dengan Ketetapan No.40, 16 Agustus 1920. Yang isinya Muhammadiyah sebagai

persyarikatan memiliki Badan Hukum yang ditanda tangani oleh C.H. Welter

(Gouvernement Secretaris)39

38 Muhammad Amir, op.cit., halaman 2.

39 UITTREKSEL uit het Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van

Nederlandsch-Indie, Batavia, den 16 den Augustus 1920 (No.40).

Page 63: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Awal berdirinya Cabang Muhammadiyah dilarang oleh Pemerintah

Kolonial Belanda. Terpaksa panitia perhimpunan itu kelihatan berdiri sendiri

tanpa menjadi bagian dari Muhammadyah Yogyakarta. Kring Sarekat Islam ini

memiliki keinginan untuk lebih maju maka timbullah perpecahan di dalam

anggota-anggotanya. Di kalangan anggota yang muda timbul keinginan untuk

memperkuat Kring ini. Atas usul dari K.H. Ahmad Dahlan menganjurkan agar

Cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain.40

Akhirnya

organisasi Islam ini oleh K.H. Ahmad Dahlan diberi nama “Sidiq Amanah

Tabligh Vatonah”. Pembentukan SATV ini terjadi pada tahun 1917. Tersirat dari

namanya tujuan dari SATV ini terutama adalah “memperkuat kebenaran Islam

dan memajukan Islam meniru Muhammadiyah Yogyakarta. Dasar keyakinan

SATV adalah membuat agama “Islam Bergerak” yang juga merupakan slogan

dari SATV. Misbach tampil sebagai mubaligh SATV terkemuka, bukan karena

kata-katanya tetapi karena perbuatannya untuk menggerakkan Islam, mengadakan

pertemuan tabligh, menerbitkan jurnal, mendirikan sekolah, menentang tindakan

melawan wabah penyakit yang merugikan serta semua bentuk-bentuk penindasan.

Aktivitas SATV ini tidak banyak berbeda dengan yang dilakukan oleh

Muhammadiyah Yogyakarta. Sama dengan halnya Muhammadiyah, SATV

mengadakan pertemuan tabligh, mendirikan sekolah Bumiputera modern dengan

memadukan pelajaran keagamaan dan ilmu pengetahuan, mulai menerjemahkan

AL-Qur‟an dan teks-teks keagamaan klasik berbahasa Arab kedalam Bahasa

Jawa. Medan Moesliman dan Islam Bergerak (yang berdiri tahun 1917) menjadi

media propaganda SATV.

40 Tim, 2005, Profil Muhammadiyah Surakarta 2005, Surakarta: PDM, halaman 14-15.

Page 64: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Awal berdirinya SATV ini memiliki perbedaan dengan organisasi

Muhammadiyah Pusat dalam 2 hal yaitu (1) Muhammadiyah menempati posisi

strategis ditengah masyarakat keagamaan Yogyakarta sedangkan SATV dipimpin

oleh seorang pedagang batik muslim saleh yang merasa dikhianati oleh pejabat–

pejabat keagamaan dan manipulasi melalui kebohongan, penipuan yang dilakukan

Pemerintah Kapitalis dan missonaris Kristen. (2) Militasi propaganda

Muhammadiyah bergerak atas dasar keyakinan bahwa bekerja untuk

Muhammadiyah berarti hidup sebagai muslim sejati. SATV militasinya berasal

dari ketakutan akan manipulasi dan dari keinginan membuktikan keislaman

mereka melalui perbuatan.41

Dasar dan tujuan dari SATV sama dengan

Muhammadiyah. SATV sendiri merupakan akronim dari sifat nabi yang memiliki

arti sebagai berikut:

1. Sidiq atau jujur yang maksudnya untuk menjadi seorang pemimpin yang baik

pertama-tama diperlukan adanya kejujuran. Tanpa adanya kejujuran, tidak

mungkin seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.

2. Amanah atau dapat dipercaya yaitu apabila seseorang ingin menjadi seorang

pemimipin yang baik diperlukan adanya sifat amanah, maka tidak mungkin

masyarakat yang dipimpinnya akan menjadi lemah. Karena tanpa adanya sifat

amanah dari seorang pemimpin maka akan menimbulkan bencana di dalam

kehidupan bermasyarakat.

3. Tabligh atau menyampaikan yaitu sifat selalu menyampaikan atau

mengkomunikasikan pesan-pesan kebenaran dan kebaikan guna membina

41 Takhasi Shiraisi, op.cit., halaman 185.

Page 65: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

umat, tanpa adanya tabligh umat atau rakyat tidak akan mengetahui pesan-

pesan kebenaran dan kebaikan.

4. Vatonah atau cerdas yaitu harus selalu memiliki kecerdasan, kreatifitas,

semangat inovatif dan diharapkan dapat memajukan masyarakat dengan lebih

baik

2. Terbentuknya Muhammadiyah Cabang Surakarta

Adanya nama SATV, organisasi ini diharapkan bisa sesuai dengan

namanya yaitu selalu bisa memberikan suri tauladan dengan mengembangkan

jalan kebenaran dan kebaikan di dalam Agama Islam.42

Di tahun 1918 SATV

mengalami perkembangan dengan sudah mendirikan bagian Tabligh, Sekolahan

dan Taman Pustaka. Pada tahun 1919 SATV mengalami perubahan setelah

masuknya beberapa partai politik di Kota Surakarta seperti Indische Partai,

Insulinde, Sarekat Rakyat dan Budi Utomo. Banyaknya partai politik di Surakarta,

H. Misbach juga menginginkan agar SATV berubah menjadi organisasai politik,

tetapi gagal. Setelah kegagalannya mengubah SATV menjadi berhaluan politik,

akhirnya H. Misbach mengundurkan diri dari SATV. H. Misbach kemudian

memilih masuk Sarekat Islam yang berhaluan marxis atau SI Merah.

Penyebab keluarnya H. Misbach dari SATV, karena beliau berpendapat

bahwa antara komunisme dan Islam keduanya dipandang sebagai kewajiban.

Keduanya bisa digunakan untuk menghormati hak-hak manusia dan bahwa

keduanya berjuang untuk melawan penindasan. Menurut H. Misbach, seseorang

yang tidak menyetujui dasar-dasar komunis, mustahil orang itu sebagai Islam

42 Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkhan (peny), 1990, Pergumulan Pemikiran

Muhammadiyah, Yogyakarta: SIPRESS, halaman 154.

Page 66: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sejati, hal ini menurutnya merupakan sebuah dosa besar apalagi kalau orang

memakai Agama Islam sebagai selimut untuk mengayomkan diri sendiri. H.

Misbach memakai semboyan “sama rasa sama rata, komunisme tidak membiarkan

adanya perbedaan nasib dalam hal pangkat dan bangsa dan komunisme

menghendaki juga lenyapnya kelas-kelas manusia.43

Ikutnya Misbach ke dunia politik, maka beliau dianggap banyak

melakukan tindakan yang mempengaruhi masa untuk bertindak anarkhis. Akibat

tindakan yang ditimbulkan Misbach dan anggota-anggotanya membuat Misbach

ditangkap dan dipenjara tahun 1920. Misbach ditangkap sebagian besar

propagandis SATV sudah mulai dipengaruhi oleh Muhammadiyah. Beberapa

anggota Muhammadiyah Yogyakarta menjadi bagian dari Islam Bergerak dan

Medan Moeslimin seperti H. Fachrodin sebagai Hoofdredacteur Medan

Moeslimin, K.H. Ahmad Dahlan sebagai redaktur.

Kedua jurnal ini semakin berkembang dengan perhatian pada persoalan

religius dan semakin moderat dimata penguasa. Pertemuan-pertemuan tabligh

SATV juga semakin berkembang. Pelaksanaan pertemuan tabligh SATV

dimanapun diizinkan penguasa dengan syarat tidak ada lagi propaganda dari

Sarekat Hindia. Setelah keluarnya H. Misbach dari SATV maka di tahun 1920

terjadi perubahan pengurus. Kepengurusan disusun baru dengan mengganti

pengurus-pengurus beserta bagian-bagiannya. Penempatan kepengurusan

berdasarkan keahlian-keahlian masing-masing.

43 A.K. Pringgodigdo, op. cit., halaman 31.

Page 67: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Susunan Pengurus Baru SATV tahun 1920 sebagai berikut:

a. Ketua : K. Moechtar Boechari

b. Wakil Ketua : R. Ng Parikrangkungan

c. Penulis : M. Harsolumakso

d. Bendahara : R. Sontohartono

e. Pembantu-pembantu :

1) R. Ng. Sastrosugondo

2) R.Ng. Wignyodisastro

3) R. Sastrosumarto

4) R. Ng. Samsu Hadiwijoto

5) M. Abuthoyib.

Pada tahun 1921, Muhammadiyah Yogyakarta sudah diijinkan mendirikan

cabang-cabangnya di luar Yogyakarta, namun SATV masih tetap menggunakan

nama SATV.44

Perkumpulan ini walaupun belum berubah nama menjadi Cabang

Muhammadiyah di Surakarta tetapi tetap menerima petunjuk-petunjuk serta

instruksi atau perintah dari Yogyakarta. Setahun kemudian pada tanggal 25

Januari 1922 K.H. Ahmad Dahlan dengan di dampingi oleh Muhammad Husni

dan R.M. Prawirowiworo datang ke Surakarta untuk meresmikan berdirinya

Muhammadiyah Cabang Surakarta. Diresmikannya SATV menjadi cabang dari

Muhammadiyah maka SATV berubah nama menjadi Muhammadiyah Afdeling

Surakarta (Muhammadiyah Cabang Surakarta). Perubahan nama baru ini maka

Muhammadiyah Afdeling Surakarta atau Muhammadiyah Cabang Surakarta bebas

44 Tim, 2005, Sejarah dan Langkah Aisyiyah Kota Surakarta, Surakarta: P.D Aisyiyah,

halaman 22-23.

Page 68: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menjalankan pergerakannya. Dasar dan tujuannya yang sama dengan

Muhammadiyah Yogyakarta yaitu sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits.

Susunan pengurus Muhammadiyah Afdeling Surakarta adalah: Ketua M.

Ng. Sastrosugondo, Wakil Ketua M. Moechtar Boechari, Sekretaris M.

Harsolumakso, Bendahara M. Sontohartono.45

Sebelum K.H. Ahmad Dahlan

wafat, masih datang ke Surakarta untuk melakukan beberapa hal. Beberapa

kegiatan penting yang dilakukan K.H. Ahmad Dahlan ditahun 1922 di Surakarta

yaitu:

1) Tanggal 14 November 1922 K.H. Ahmad Dahlan dan Nyai Dahlan memimpin

rapat di SATV.

2) Tanggal 18 November 1922, K.H. Ahmad Dahlan dan M. Ng. Joyosugito

menghadiri rapat ulang tahun ke-10 perayaan berdirinya Muhammadiyah di

kota Surakarta..

3) Pada tanggal 23 November 1922 K.H. Ahmad Dahlan mengadakan rapat

Agama Islam dalam perkumpulan Daerah Dalem di Surakarta.46

Tahun 1923

Muhammadiyah Cabang Surakarta belum mempunyai Surat Ketetapan Resmi

dan baru resmi dibuatkan surat ketetapan pada 1 Juli 1928 dengan Ketetapan

(Besluit) No. 8 yang ditanda tangani oleh Ketua Pimpinana Besar

Muhammadiyah K.H. Ibrahim.

C. Aktivitas Muhammadiyah Cabang Surakarta

Mayoritas pemimpin Muhammadiyah Cabang Surakarta adalah para

pengusaha batik kaya generasi Misbach. Para pengusaha batik ini tidak hanya siap

45 Syamsi Sumardjo, op. cit., halaman 3-4.

46 Tim Proyek Jateng, op. cit., Halaman 73.

Page 69: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

mengumpulkan dana tetapi juga siap menyumbangkan uang mereka sendiri ke

berbagai kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta seperti penerbitan jurnal

baru, pendirian sekolah Muhammadiyah baru, perpustakaan serta

menyelenggarakan pertemuan tabligh. Selain dari pemimpin-pemimpin

Muhammadiyah, dana yang digunakan berasal dari percetakan. Percetakan ini

didirikan atas inisiatif R. Sontohartono seorang bendahara Muhammadiyah.

Percetakan ini bernama CV. Percetakan Persatuan. Dari hasil percetakan ini

dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Muhammadiyah Cabang

Surakarta.47

1. Bagian Cabang Pendidikan atau Afdeling Onderwijs

Bagian Cabang Pendidikan ini mendirikan sekolah Muhammadiyah di

Keprabon yang dipimpin oleh Siswosoedirdjo (Guru HIS Kepatihan),

Sastrosugondo dan guru-guru Mamba‟oel „Oeloem. Mamba‟oel „Oeloem adalah

sekolah yang bercirikan Agama Islam dan berada di Masjid Agung Surakarta.

Sekolah ini didirikan atas inisiatif Paku Buwono X dari Kerajaan Kasunanan

Surakarta. Sekolah ini didirikan oleh Patih R. Adipati Sosrodiningrat pada tahun

1906.48

2. Dibidang Tabligh

Kegiatan Tabligh Muhammadiyah Cabang Surakarta ketika awal

berdirinya adalah bertujuan untuk menumbuhkan rasa sebagai bagian dari

Muhammadiyah Pusat. Penggerak utama aktivitas Muhammadiyah Surakarta

47 Tim, 1990, Sejarah Hibab Atau Wasiat Gedung Sontohartono Pusat Kegiatan dan

Lahirnya Muhammadiyah Surakarta, Surakarta: PDM Majlis Wakaf dan Kehartabendaan,

halaman 1.

48 Tim, 2004, Di Balik Suksesi Keraton Surakarta Hadiningrat, Surakarta: PT. Aksara

Solopos, halaman 101.

Page 70: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

adalah Moechtar Boechari yang masih muda dan pintar, Moechtar Boechari tidak

hanya bisa membaca tulisan Arab dan menguasai dengan baik teks-teks agama

tetapi juga bisa membaca tulisan Belanda. Aktivitas tabligh yang dilakukan

Moechtar Boechari seperti yang beliau lakukan di kalangan anggota muda abdi

Dalem Kasunanan Surakarta dan di kalangan siswa sekolah HIS (Sekolah Pribumi

Belanda) dan Normal School (Sekolah Latihan Guru Bumiputera) yang sebagian

murid-muridnya merupakan anak-anak priyayi Solo. Aktivitas tabligh ini disebut

Kursus Islam.

Cara-cara tabligh Moechtar Boechari dengan cara persuasif yaitu diskusi-

diskusi yang diadakan cenderung bersifat mengajak atau mengundang para

pendengarnya atau peserta, termasuk orang-orang bukan Islam untuk

berpartisipasi dalam mencari kebenaran bukan sekedar mendengar perintah untuk

di jalankan. Moechtar Boechari menghadapi para peserta dengan penuh

kesabaran, kelembutan dengan tujuan membangun aqidah dan akhlak

pendengarnya. Moechtar Boechari dalam menjalankan aktivitas tabligh

mencontoh cara yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan yaitu dengan cara

menumbuhkan minat masyarakat terhadap Islam, bagaimana menumbuhkan

perasaan gembira, puas dan bangga sebagai orang Islam. Menurutnya seorang

propagandis ialah bagaimana memperoleh kepercayaan dari orang lain.

3. Dibidang Kesehatan

Perkumpulan Muhammadiyah Cabang Surakarta, pada hari Selasa

tanggal 17 Mei 1927 membuka poliklinik mata. Poliklinik ini dibuka untuk

umum. Tempat yang digunakan sebagai poliklinik adalah di rumah Kiai Moechtar

Boechori di Kampung Kauman Tengah. Poliklinik ini dibuka jam 10.00 pagi. Saat

Page 71: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pembukaan poliklinik ini, pengurus Muhammadiyah Cabang Surakarta

mengundang Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegaran VII.49

4. Kegiatan-kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta di Sontohartono

Setelah resmi menjadi bagian cabang dari Muhammadiyah Yogyakarta di

tahun 1922, maka pengajian yang dulunya dilaksanakan di rumah Raden Ngabei

Martosuwignyo kemudian dipindah ke rumah (Ndalem) Sontohartono di

Keprabon Tengah. Di Ndalem Sontohartono inilah yang menjadi pusat kegiatan-

kegiatan Muhammadiyah Cabang Surakarta seperti:

1. Khitanan Umum

Khitanan Umum ini diselenggarakan setiap setahun sekali dan biasanya saat

menjelang Hari Raya Idul Adha.

2. Tadarus Al-Qur‟an

Kegiatan Tadarus ini dilaksanakan setiap malam bulan Ramadhan yang diikuti

oleh semua lapisan masyarakat dari manapun yang ingin mengikuti tadarusan.

3. Pesta Fakir Miskin

Pesta ini dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri berupa jamuan makan dengan

gratis.

4. Kantor Pandu Hizbul Wathon

Letak kantor ini dibagian timur Ndalem Sontohartono.

5. Buffet (Toko atau Kedai)

Di paviliun Ndalem Sontohartono bagian timur dibuka Buffet untuk penjualan

atribut-atribut Muhammadiyah misalnya Lencana, duk, kacu Hizbul Wathon,

49 Arsip Mangkunegaran, No. L. 685, “Surat Pengurus Muhammadiyah tahun 1927

Kepada KGPAA MN 7”.

Page 72: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

peci, pakaian Hizbul Wathon dll. Buffet ini di kelola oleh H. Abdullah

Hayan.

6. Kantor Pusat Pesatuan Sepak Bola Hizbul Wathon yang memiliki pendukung

banyak.

7. Kantor Pemuda Muhammadiyah di Sontohartono, contoh kegiatannya

misalnya Pemuda Muhammadiyah mengadakan Rapat Umum untuk

membicarakan Halal Bihalal di Sontohartono Keprabon mulai pukul 20.00

wib.50

8. Kantor Siswo Proyo Wanita (Nasyiatul Aisyiyah)

9. Pusat Kegiatan Wanita Sedya Rahayu (Aisyiyah)

10. Bustanul Athfal (Taman Kanak-Kanak)

Di Ndalem Sontohartono inilah pertama munculnya Bustanul Athfal pertama

di Solo. Bagian Ndalem Sontohartono yang digunakan sebagai tempat

pendidikan Taman-Kanak-Kanak ini adalah dibagian Pendopo Sontohartono.

11. Kantor Pusat Wedono Tabligh

Tempat ini digunakan sebagai pusat tempat pertemuan para mubaligh.

12. Konferensi Daerah

Ndalem Sontohartono dulunya digunakan sebagai tempat penyelenggaraan

Konferensi Muhammadiyah Daerah Se Karesidenan Surakarta.

13. Digunakan sebagai Tempat Rapat-Rapat

Pavilium Sontohartono disebelah selatan merupakan tempat untuk rapat-rapat

tokoh-tokoh Muhammadiyah.

50 Darmo Kondo, “Pomoeda Moehammadijah”, Sabtu 19 Januari 1935.

Page 73: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

14. Tempat Pemondokan

Ndalem Sontohartono digunakan sebagai tempat peristirahatan para peserta

konggres.

15. Kursus Tabligh

Diadakan di Ndalem Sontohartono setiap bulan Ramadhan.

16. Didirikan masjid disamping kanan Ndalem Sontohartono.

17. Di sediakan tempat-tempat bagi para pemimpin Muhammadiyah.

18. Tempat diselenggarakannya pengajian Muhammadiyah yang dilaksanakan

setiap hari Jum‟at.

Di masa kepimpinan M. Ng. Sastrosugondo, dan wakilnya M. Moechtar

Boechari cepat mengubah sifat politik dan sosial dari Muhammadiyah Cabang

Surakarta. Ketika diera kepemimipinan H. Misbach, SATV bersifat anti

kemapanan religius dan keanggotaannya sebagain besar adalah pedagang batik.

Sebaliknya sekarang Muhammadiyah diera kepemimpinan Sastrosoegondo dan

Moechtar Boechari menjalin hubungan dengan elemen-elemen progresif badan

religius dan memperluas pengaruhnya dikalangan anggota muda priyayi

Kasunanan.

Muhammadiyah menjadi sebuah organisasi yang dihormati dimasyarakat.

Muhammadiyah Cabang Surakarta aktif dalam lapangan agama, pendidikan,

sosial, namun menghindari politik. Prinsip menghindari politik, maka

perkembangan organisasi ini turut didorong oleh Residen. Residen Belanda

mengizinkan Muhammadiyah Surakarta untuk mengadakan pertemuam-

pertemuan tabligh tanpa penjagaan dari polisi.51

51 Takashi Shiraishi, op. cit., halaman 347-348.

Page 74: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA

A. Periode Awal Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Di Surakarta

Tahun 1930-1945

1. Periode Awal Mula Munculnya Sekolah Muhammadiyah di Surakarta

Tahun 1930

Program yang dipilih Muhammadiyah sejak didirikan adalah

membersihkan Islam dari pengaruh ajaran yang salah, memperbaharui sistem

pendidikan Islam dan memperbaiki kondisi sosial kaum muslimin. Diantara

program-program yang menjadi tujuan dari Muhammadiyah adalah pendidikan.

Bidang pendidikan merupakan aspek yang sangat menonjol dari pembaharuan

yang dilakukan Muhammadiyah. Ide pembaharuan Muhammadiyah juga

ditekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan

kepercayaan lokal. Pengaruh ini bertentangan dengan ajaran Islam sebagai gerakan

pembaharuan Islam. Usaha yang dilakukan Muhammadiyah adalah tetap

konsisten dengan semboyan “kembali pada ajaran yang murni, yakni Al-Qur’an

dan Hadits” sebagai sumber utama ajaran Islam untuk memecahkan persoalan-

persoalan besar yang dihadapi umat Islam dengan mendorong kreatifitas

intelekual.1

1 Muhaimin, 2000, Pembaharuan Islam, Yogyakarta: Pustaka Panjimas, halaman 104.

53

Page 75: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dibidang pendidikan Muhammadiyah sangat berkeinginan untuk

mencetak “elite” muslim terdidik yang memiliki identitas Islam yang kuat, mampu

memberikan bimbingan dan keteladanan terhadap masyarakat. Pendidikan

Muhammadiyah harus berani menghadapi tantangan kaum elite sekuler

berpendidikan barat yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah berpendidikan barat.2

Sistem pendidikan lainnya adalah pola-pola pendidikan di pesantren yang hanya

mengajarkan agama saja. Kedua sistem pendidikan ini sangat bertolak belakang.

Pendidikan barat sama sekali tidak memperhatikan pendidikan Islam.3

Muhammadiyah Sebagai gerakan nasional yang lahir pada masa

penjajahan Belanda selalu mempunyai komitmen yang tinggi untuk membantu

kaum lemah seperti orang-orang miskin, anak yatim piatu dll dan membantu

orang-orang yang tertindas seperti buruh tani, petani yang selalu di tekan dan

dibebani pajak oleh pemerintah kolonial. Muhammadiyah membantu masyarakat

bukan melalui jalur politik praktis tetapi melewati jalur pendidikan, dakwah dan

sosial kemasyarakatan yang didasarkan nilai-nilai dan ajaran Agama Islam.4

2 M. Din Syamsuddin (edt), 1990, Muhammadiyah Kini Dan Esok, Jakarta: Pustaka Panji

Mas, halaman 43.

3 Ari Anshori dkk, 1998, Reaktualisasi Tajdid Muhammadiyah, Surakarta: UMS Press,

halaman 25.

4 Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkhan (peny), 1990, Pergumulan Pemikiran

Muhammadiyah, Yogyakarta: SIPRESS, halaman 143)

Page 76: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Sistem Pendidikan Pesantren

a. Gambaran Umum Pondok Pesantren

Di masa sebelum terbentuknya organisasi Muhammadiyah di Indonesia

sudah dikenal pendidikan Islam yang dinamakan pesantren. Pondok pesantren

yang diusahakan oleh umat Islam sebagian besar hanya mengajarkan ilmu

agama saja, sedang pengetahuan umum sama sekali tidak pernah diajarkan

kepada santrinya. Komplek penting dalan sebuah pesantren seperti: pondok,

santri, kiai, masjid.

1. Pondok

Pondok adalah asrama bagi para santri yang berada didalam komplek

pesantren. Keadaan pondok terdiri dari kamar-kamar yang digunakan oleh

para santri, biasanya dalam sebuah pondok bentuk dan isi ruangannya sangat

sederhana. Santri tidur diatas lantai tanpa kasur hanya sebuah tikar

sementara papan-papan di pasang didinding untuk menaruh barang-barang

para santri seperti pakaian, alat-alat sholat, Al-Qur’an, buku-buku dll.5

2. Santri

Di pondok pesantren murid disebut santri. Di pesantren para murid datang

sendiri atau diantarkan oleh orang tuanya kepada seorang Kiai. Murid-murid

itu tinggal bertahun-tahun lamanya ditempat Kiai itu.

5 Haidar Putra Daulay, 2001, Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan

Madrasah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, halaman 16.

Page 77: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Kyai

Pada umumnya kyai sebagai pendiri pondok pesantren tetap sebagai

pelaksana kegiatan pesantren, sebagai guru bagi santrinya, juga bertanggung

jawab terhadap pondok pesantrennya.6 Kiai merupakan elemen penting

dalam sebuah pondok pesantren.

4. Masjid

Masjid merupakan sarana fisik sebuah pesantren. Biasanya masjid di

kelilingi bangunan tempat tinggal Kyai, asrama atau pondok santri. Di

pesantren tempat belajar yang digunakan adalah di sebuah masjid. Masjid

merupakan tempat yang digunakan untuk mendidik para santri seperti sholat

lima waktu, sembayang Jum’at, pengajaran kitab-kitab.

Dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di pondok

pesantren, selain di peroleh dari zakat fitrah dari masyarakat, kebanyakan

dari pesantren menguasai lahan pertanian sendiri yang di dapat dari tanah

yang di hibahkan oleh penduduk desa, juga dari raja atau para pengusaha

daerah yang memberi hadiah berupa tanah.7 Tanah-tanah itu digunakan

untuk areal persawahaan, perladangan, tambak ikan. Areal lahan-lahan ini

6 Manfred Ziemek, 1986, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, halaman

100.

7 Ibid, halaman 101.

Page 78: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dikerjakan oleh guru beserta para santri dan hasil panennya dijadikan untuk

pemenuhan kehidupan sehari-hari di pesantren.8

b. Pelajaran-pelajaran dan Kurikulum Pendidikan Pesantren

Pendidikan di dalam pondok pesantren yang diselenggarkan oleh umat Islam ini

tidak mengenal bentuk kelas, tidak ada ujian atau pengontrolan kemajuan santri,

tidak ada hasil nilai studi, tidak ada batas lamanya santri belajar dan tinggal di

pondok pesantren sehingga lama atau tidaknya masa belajar seseorang

ditentukan oleh kemampuannya sendiri, sistem yang dipergunakan menekankan

pada hafalan tidak merangsang santri untuk berdiskusi. Jam pelajaran di

pesantren pagi dimulai pada pukul 08.00 sampai 10.30, sesudah Dzuhur dan

sesudah Magrib. Perlakuan Kiai sama terhadap para santrinya, tanpa membeda-

bedakan latar belakang sosial ekonomi.9

Cabang-cabang ilmu yang dipelajari terbatas pada ilmu-ilmu agama dan

tata bahasa yang meliputi:

1.) Ilmu fiqih (Hukum Positif) yaitu pelajaran-pelajaran yang mengupas tentang

aturan-aturan dalam menjalankan ibadah puasa, aturan-aturan dalam

menjalankan ibadah zakat, aturan-aturan dalam menjalankan ibadah haji

dsb yang berhubungan dengan Allah SWT.

2.) Ushul Fiqih (teori-teori hukum agama) pelajaran-pelajaran yang mengupas

aturan-aturan tentang pernikahan, aturan-aturan tentang perceraian, aturan-

8 Muhammad Said, 1981, Pendidikan Abad 20 Dengan Latar Belakang Kebudayaanya,

Jakarta: Mutiara, halaman 70.

9Tim, 2007, Praksisi Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta: ITD, halaman 56.

Page 79: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

aturan tentang waris-mewarisi dsb yang berhubungan dengan sesama

makhluk.

3.) Hadits yaitu ucapan, sikap, dan tindakan Nabi Muhamad SAW.

4.) Mushalah Hadits adalah teori Hadits yang membahas pengertian dan

istilah-istilah, sejarah, kategori, tingkatan status, kualitas teks, kualitas

periwayatan, kualitas jalur periwayatan, kajian isi teks sejarah, latar

belakang dan implikasinya dalam penetapan hukum Islam.

5.) Ilmu Tauhid yaitu Ke-Esaan Tuhan.

6.) Ilmu mantiq adalah ilmu yang mengajarkan tentang logika yaitu

pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya akan di capai jika

manusia mengikuti petunjuk Allah SWT.10

7.) Tasawuf Ilmu tasawuf mistik dan etika yang mendominasi dan merupakan

warna dasar dalam pondok pesantren.

8.) Ilmu Tafsir yaitu teori tafsir atau penjelasan tentang Al-Qur’an.

9.) Pengetahuan-pengetahuan tata bahasa yang diajarkan yaitu: Ilmu bahasa

arab termasuk Nahwu (Sintaksis Arab), Sarf (Morfologi), Retorik

balaghah, Sejarah Islam (Tarikh), Pelajaran membaca huruf-huruf Arab

yang ada dalam Al-qur’an tanpa belajar menulis arab. Pelajaran menulis

huruf-huruf Arab yang terkandung di dalam Al-qur’an sama sekali tidak

diajarkan.11

10 Badri Yatim, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

halaman 335.

11 Ibnu Salami, 1981, Pengantar kemuhammadiyahan, Surakarta: UMS, halaman 60

Page 80: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

10.) Penanaman akhlak sangat dipentingkan di dunia pesantren. Akhlak kepada

sesama teman, kepada masyarakat sekitar, terlebih-lebih kepada Kiai.

Terhadap sesama teman dijaga betul sehingga tidak timbul sengketa dan

Ukhuwah Islamiah selalu dijaga. Terhadap masyarakat sekitar perlu dijaga,

agar citra pesantren tidak luntur di mata masyarakat, bahkan diusahakan

agar santri menjadi panutan masyarakat. Akhlak terhadap Kiai sangat

diutamakan, sebab dari Kiailah santri memperoleh ilmu pengetahuan.12

11.) Pelajaran membaca Al-Qur’an dengan tajwidnya. Santri mempelajari

huruf-huruf Arab dan menghafal teksnya saja.

12.) Pelajaran-pelajaraan tentang urut-urutan cara mengambil air wudhu yang

benar.

13.) Pelajaran-pelajaran tentang cara melakukan sembayang wajib yang baik

secara berjamaah.

c. Sistem Pengajaran dan Metode Pengajaran di Pesantren

Metode pengajaran di pesantren meliputi Sorongan, badongan, acara-

acara yang membahas masalah di pesantren.

1. Sorongan atau pelajaran individual atau kelompok kecil dalam studi dasar.

Sistem pengajaran ini dinamakan Sorongan yang artinya adalah sistem

dimana seorang santri menghadap Sang Kiai dengan membawa kitab-kitab

12 Haidar Putra Daulay, op.cit., halaman 11.

Page 81: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

keagamaan yang ingin dipelajarinya, maka santri akan memberikan kitab itu

kepada Kiai dengan cara menyorongkan kitabnya dihadapan Kiai.13

2. Badongan atau weton yaitu Kiai membaca, mengartikan dan menerangkan

maksud teks dari kitab-kitab tertentu dihadapan sejumlah santri dan santri

tidak menirukan apa yang diucapkan oleh Kiai.

3. Acara-acara bersama untuk membahas setiap masalah tingkat tinggi.

Tingkatan pelajaran selanjutnya adalah pelajaran yang tingkatannya lebih

tinggi yang diajarkan langsung oleh Kiai kepada guru-guru muda dan santri

yang terpandai. Santri-santri semua duduk melingkari Kiai dengan kitab yang

sedang dipelajari yang diberikan dalam bahasa Arab, lalu diterjemahkan dan

diterangkan maksudnya. Santri-santri hanya mendengar saja sambil

mengikuti bacaan dan keterangan Kiai dalam bukunya sendiri-sendiri. Pada

sistem ini dinamakan “sistem Halaqah” yaitu pelajaran hanya mendengarkan

saja tanpa menulis catatan apapun.14

Kelebihan dari pondok pesantren adalah tentang pelaksanaan ajaran

Agama Islam selain memberikan ilmu Agama Islam. Santri-santri dididik

mengerjakan sembayang berjama’ah tiap-tiap waktu sembayang wajib dan

dilakukan bersama kiai. Santri juga dididik beramah tamah dan tolong

menolong serta memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan tidak memandang asal

13 Tim, op. cit, halaman 69.

14 Mahmud Yunus, 1992, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

halaman 233.

Page 82: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

usulnya.15

Akibat pendidikan pesantren para santri hanya memiliki semangat

mempelajari agama, sikap fanatik, memegang teguh keyakinan Agama Islam

dan ikhlas dalam setiap amal perbuatannya.

Para santri tidak menguasai ilmu pengetahuan umum menyebabkan: a)

Mudah tertipu oleh berbagai tipu muslihat, terutama dari Pemerintah Kolonial

Belanda serta orang atau golongan yang tidak menyukai Islam. b) Sulit

menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat yang selalu maju dan

berkembang, bersikap kaku dalam memimpin masyarakat.16

K.H. Ahmad

Dahlan berpendapat bahwa anak-anak Islam juga harus tahu dengan masalah-

masalah keduniawian sehingga tetap sejajar dengan orang lain bahkan melebihi

dan tidak menjadi masyarakat yang bodoh.17

Untuk itu maka Beliau

menginginkan perubahan dengan melaksanakan perubahan dalam hal

pendidikan.

3. Perkembangan dan Sistem Pendidikan Yang Ada Pada Masa Pemerintah

Kolonial Tahun 1930-1942

Pendidikan yang diadakan Belanda hanya memberikan pelajaran umum

saja, tanpa pendidikan agama. Para pelajar hanya pandai dalam ilmu-ilmu

keduniawian tanpa mempunyai pedoman hidup yang kokoh, berupa ilmu-ilmu

15 Mahmud Yunus , op.cit, Halaman 233.

16 Mustafa Kamal Pasha dan Chusman Yusuf, 1989, Muhammadiyah Sebagai Gerakan

Islam, Yogyakarta: Persatuan, halaman 51.

17 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, 2005, Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Islam, Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, halaman 19.

Page 83: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

keagamaan. Orang-orang Kristen mendirikan sekolah serta gereja ditengah-tengah

perkampungan kaum muslimin dengan maksud supaya penduduk disekitar gereja-

gereja itu tertarik dengan agama Kristen. Para pastur memasuki perkampungan

muslim, kemudian melancarkan pengaruh-pengaruhnya. Puncak dari pengaruh

Belanda adalah politik Kristenisasi yang dilancarkan Gubernur Jenderal Idenburg.

Tujuannnya mengkristenkan penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah

beragama Islam. Masuknya Agama Kristen tidak lepas dari kegiatan penjajahan

Belanda yang disebut dengan ”3G” yaitu Glory, Gold dan Gospel.18

Ketiga G ini sebenarnya menggambarkan motif kedatangan kaum penjajah

ke negeri-negeri jajahannya. Maksud dari motif politik Glory (menang) adalah

sesuatu motif untuk menjajah dan menguasai negeri jajahannya sebagai daerah

kekuasaannya. Motif yang kedua yaitu motif ekonomi atau Gold (Emas,

Kekayaan) yang maksudnya suatu motif untuk mengeksploitasi, memeras dan

mengeruk harta kekayaan negeri jajahan. Motif yang ketiga adalah Gospel yaitu

motif untuk menyebarluaskan ajaran Kristiani kepada anak-anak negeri jajahan

atau motif untuk mengubah agama penduduk.19

Belanda melakukan politik penjajahan bertujuan juga untuk menanamkan

agama Kristen kepada penduduk pribumi. Jalan inilah satu-satunya cara untuk

mengekalkan penjajahannya, Adanya kesamaan keyakinan beragama antara si

penjajah dengan yang terjajah maka semangat untuk memberontak akan padam

18 Musthafa Kamal Pasha dan Chusnan Jusuf, op.cit., Halaman 20.

19 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, op.cit, halaman 103.

Page 84: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dengan sendirinya. Belanda melakukan diskriminasi dalam melaksanakan dan

menyelenggarakan pendidikannya antara golongan bangsawan Bumiputera dengan

yang lain. Belanda membeda-bedakan antara anak petani, pegawai rendah,

menengah tinggi, anak kaum ningrat antara orang pribumi dengan anak Cina, anak

Belanda. Tindakan ini dengan tujuan supaya didapatkan hasil lulusan yang

berbeda-beda dan terpecah belah sesuai dengan politik devide et impera (memecah

belah kekuatan kemudian menjajahnya) politik ini bertujuan untuk tidak adanya

semangat persatuan.

Pemerintah Belanda memberikan kenikmatan kepada kaum bangsawan

Bumiputera dan menjadikan para bangsawan Bumiputera sebagai ”tameng” bila

terjadi ketidakpuasan rakyat terhadap penjajah. Tujuan Pemerintah Kolonial

memberikan kemudahan dan prioritas yang tinggi kepada para bangsawan adalah

bertujuan untuk membentuk jurang pemisah antara rakyat dan bangsawan. Dengan

semakin berkuasanya penjajah dan penderitaan yang dirasakan oleh rakyat, maka

timbulnya keinginan dari rakyat untuk memperbaiki nasibnya melalui jalur

pendidikan sehingga bisa memperbaiki status sosialnya.20

Pemerintah Kolonial mendasarkan kebijakannya pada pokok-pokok berikut:

1. Pendidikan dan pengetahuan Barat diterapkan sebanyak mungkin bagi golongan

penduduk Bumiputera, dengan maksud supaya Bahasa Belanda menjadi

bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Adanya jalur ini diharapkan dapat

20 Ary H Gunawan, 1986, Kebijakan-Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina

Aksara, halaman 22.

Page 85: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

terpenuhi kebutuhan akan unsur dari lapisan atas serta tenaga terdidik bermutu

tinggi bagi keperluan penjajah belanda

2. Pemberian pendidikan rendah bagi golongan bumiputera disesuaikan dengan

kebutuhan mereka.

Corak dan sistem pendidikan dan persekolahan di Hindia Belanda dilaksanakan

berdasarkan dengan 2 pokok dasar itu. Tujuan pendidikan pada zaman Kolonial

antara lain untuk memenuhi keperluan tenaga buruh kasar untuk kepentingan

kaum modal Belanda disamping ada bagian yang dilatih dan dididik untuk menjadi

tenaga administrasi, tenaga teknik, tenaga pertanian dll yang diangkat sebagai

pekerja-pekerja kelas dua atau kelas tiga dibawah kekuasaan pemerintah

Kolonial.21

Ciri pendidikan Masa Kolonial adalah

1. Sistem dualisme dipisah antara golongan Eropa dan golongan Bumiputera,

bahasa pengantar adalah bahasa melayu untuk menghubungkan sekolah

golongan Eropa dan golongan bumiputera dengan sekolah Belanda diadakan

sekolah peralihan disebut SchakelSchool.

2. Sistem konkordinasi yaitu pendidik didaerah jajahan diarahkan atau disesuaikan

menurut pendidikan yang terdapat di Belanda, mutu perdidikan terjamin

setingkat dengan pendidikan di negeri Belanda.

3. Sentralisasi kebijakan pendidikan zaman kolonial ialah memusatkan segala

urusan pendidikan kepada pemerintah di Jakarta (Batavia) pemerintah kolonial

21 Ibid, halaman 20.

Page 86: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

mendasarkan atau mempunyai suatu lembaga yang mengurus pendidikan ialah

Departement Van Onderwijs Eeredienst (Departement Pengajaran dan Ibadat)22

Tujuan Pemerintah Belanda mengadakan pendidikan di Indonesia adalah

untuk pembentukan akal dan kecerdasan otak (pikiran saja) sedang perasaan

dan akal budi atau hati nurani yang menjadi pangkal timbulnya akhlak yang

baik sama sekali tidak pernah dihiraukan. Akibat dari Pendidikan barat: (1)

Terbentuknya manusia yang cerdas otaknya tetapi kosong batinnya. (2)

Terbentuknya manusia yang berkepribadian licik, pandai menipu orang lain

tanpa pertimbangan moral. (3) Terbentuknya manusia yang mulai mengingkari

nilai-nilai kesucian agama yang tidak dapat diterapkan dalan kehidupan diabad

modern.23

Pada awalnya Pemerintah Kolonial Belanda yang ada di Indonesia yaitu

ketika zaman VOC, mendirikan sekolah yang bertujuan untuk menyebarkan

agama mereka. Sekolah-sekolah ini didirikan hanya di wilayah yang telah

menerima agama Katolik (dari usaha orang-orang Portugis). Awalnya orang-

orang Belanda merasa “enggan” menyebarkan agamanya di kalangan orang

beragama Islam, takut kalau-kalau akan merugikan perdagangannya.

Pemerintahan Belanda sulit mempertimbangkan antara politik dan ekonomi.

Belanda menganggap yang lebih penting adalah motif religius dalam usaha

menyebarkan agama Kristen. Pendidikan untuk tujuan sekuler, baru timbul

22 H.R Tilaar, 1995, Lima Puluh Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional 1945-1999

Suatu Analisis Kebijakan, Jakarta: PT. Gramedia Widiasara Indonesia, halaman 31-32.

23 Musthafa Kamal Pasha dan Chusnan Jusuf, op.cit., halaman 52.

Page 87: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sekitar tahun 1800 dan muncul karena mendukung kepentingan komersial

pemerintah Belanda.

Pendidikan dimasa Kolonial hanya dijadikan alat untuk memelihara “Pax

Neerlandica” suasana aman dan damai, serasi bagi pertumbuhan perusahaan-

perusahaan Belanda. Pendidikan Belanda hanya bersifat intelektualistis,

asional, lebih berorientasi kepada birokrasi. Hasil pendidikan Belanda ini

menghasilkan orang-orang Indonesia yang berpendidikan Barat, akhirnya

menginginkan untuk menentang Pemerintahan Belanda dan menginginkan

kemerdekaan. Mereka mendirikan organisasi-organisasi yang segera terlibat

dalam masalah politik dengan tuntutan yang lebih luas. Pendidikan yang

diberikan orang-orang Belanda dijadikan senjata atau kekuatan melawan

kekuasaan Belanda. Dalam perkembangan timbulnya kesadaran bersekolah

bagi bangsa Indonesia yang menjelma menjadi sekolah-sekolah partekelir, yaitu

sekolah sekolah swasta yang dicab oleh orang Belanda sebagai Wilde Scholen

(Sekolah Liar) seperti Taman Siswa yang berprinsip Nasional yang didirikan

oleh Ki Hajar Dewantara tahun 1912 dan sekolah-sekolah Muhammadiyah

yang juga berdasarkan Islam.24

Pemerintah Belanda tidak berhasil untuk menghalangi pertumbuhan

“Sekolah Liar” yang berkembang melebihi sekolah pemerintah. Sekolah milik

pemerintah Kolonial memperketat penjagaan untuk sekolah-sekolah liar dengan

tujuan supaya sekolah-sekolah liar tidak menyebarkan “buah pikiran” yang

24 S. Nasution, 2001, Sejarah Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, halaman 151-

153.

Page 88: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

merugikan pemerintahan Belanda. Pendidikan Belanda selalu berhubungan

dengan kepentingan Belanda, walaupun sebenarnya pemerintah Kolonial

menerima tanggung jawab moral atas kesejahteraan bangsa Indonesia. Pada

dasarnya tanah jajahan dipandang sebagai daerah yang direbut dan diduduki

untuk dieksploitasi demi keuntungan penjajah. Pendidikan selama penjajahan

Belanda juga mempunyai keuntungan bagi Bangsa Indonesia.

Keuntungan adanya pendidikan Belanda adalah telah didirikan sejumlah

sekolah yang bermutu tinggi sama dengan di negerinya yaitu sekolah berbahasa

Belanda, maka terbuka jalan bagi mobilitas sosial. Bahasa Belanda membuka

pintu kebudayaan barat dan menghasilkan perbedaan diantara berbagai

golongan sosial. Pengaruh barat mendorong juga bagi pendidikan kaum wanita.

Kebanyakan sekolah yang didirikan pemerintah dan perusahaan Belanda

merupakan alat untuk mobilitas sosial mereka sendiri. Belanda senantisa

berusaha untuk menekan perkembangan bangsa Indonesia dengan menyajikan

pendidikan yang paling sederhana dengan biaya yang rendah serendahnya

untuk kepentingan bangsa Belanda, Bahasa Belanda memperoleh kedudukan

yang penting sejak dijadikan sebagai syarat untuk pengangkatan pegawai

pemerintah dan kelanjutan pendidikan. Ciri politik dan praktik pendidikan

Kolonial Belanda adalah dualisme, kontrol sentral yang kuat, dilaksanakan

prinsip koordinasi, tidak adanya perencanaan pendidikan, pendidikan hanya

sebagai penyedia pegawai.25

25 Ibid, halaman 32-35.

Page 89: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pemerintah Kolonial Belanda, menyatakan netral terhadap semua agama

di Indonesia, kenyataannya tidak, karena kebijaksanaan politik Islam Belanda

yang bertujuan melemahkan kekuatan Islam menurut Belanda dengan

berdirinya Muhammadiyah dianggap sebagai suatu ancaman. Keputusan

mengizinkan berdirinya Muhammadiyah sebenarnya tidak tulus, dengan

diizinkannya Muhammadiyah berdiri adalah ingin mendapatkan simpati dan

mengurangi sikap reaksi kaum muslimin terhadap pemerintah Kolonial, juga

karena Muhammadiyah bukan organisasi politik. Pemerintah pernah melarang

Muhammadiyah, guru-guru dilarang mengajar. Batasan ini menunjukkan bahwa

pemerintah selalu ingin mengontrol Muhammadiyah juga organisasi Islam

lainnya.26

Prinsip pendidikan dari penjajah Belanda terhadap pendidikan didaerah

jajahannya:

1. Pemerintah Kolonial berusaha tidak memihak salah satu agama tertentu.

2. Pendidikan diarahkan agar para tamatan menjadi pencari kerja, terutama demi

kepentingan kaum penjajah.

3. Sistem persekolahan disusun berdasakan stratifikasi sosial yang ada dalam

masyarakat.

4. Pendidikan diarahkan untuk membentuk golongan elite sosial Belanda

26 Din Syamsudin (edt ), op.cit., halaman 52.

Page 90: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

5. Dasar pendidikannya adalah dasar pendidikan barat dan berorientasi pada

pengetahuan dan kebudayaan Barat.

Bermula dari prinsip inilah dilakukan politik “pecah belah dan adu domba” dan

diskriminasi sosial berdasarkan strata atau kedudukan. Sikap dan sifat

ketergantungan menjadi pencari kerja bukan pencipta lapangan pekerjaan,

meskipun dengan gaji sedikit. Kesempatan mendapatkan pendidikan diutamakan

kepada anak-anak bangsawan bumiputera serta tokoh-tokoh terkemuka dan

pegawai Kolonial. Diharapkan nantinya mereka akan menjadi kader-kader

pemimpin yang berjiwa kebarat-baratan atau kebelanda-belandaan dan merupakan

kelompok elite yang terpisah dengan masyarakatnya sendiri.27

Mereka menjadi

penyambung tangan-tangan penjajah sebagai upaya Belanda untuk memerintah

secara tidak langsung kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Kaum bangsawan

serta tokoh-tokoh yang telah memperoleh prioritas pendidikan serta kenikmatan

hidup akan selalu mematuhi dan menghormati pemerintah Kolonial Belanda.

Di zaman penjajahan Belanda pengangkatan Bupati didasarkan atas

keturunan disamping dari pendidikan. Di zaman Hindia Belanda hanya anak Lurah

keatas yang boleh memasuki Sekolah Dasar yang mempergunakan Bahasa

Belanda. Ada juga sekolah-sekolah Bumiputera untuk lapisan masyarakat yang

lebih rendah. Di zaman Hindia Belanda sekolah-sekolah swasta termasuk sekolah-

sekolah Muhammadiyah mendidik murid-muridnya untuk berwiraswasta, karena

27 Agus Salim (edt), 2007, Indonesia Belajarlah! (Membangun Pendidikan Indonesia),

Yogyakarta: Tiara Wacana, halaman 201.

Page 91: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

lulusan sekolah-sekolah Muhammadiyah sulit diterima untuk menjadi pegawai

Kolonial.28

Banyak badan pertekelir yang berusaha mendirikan sekolah swasta

kemudian bergabung dalam Mardi Tomo, pendirian organisasi ini bertujuan untuk

memudahkan pendanaan dan mengurus perijinan sebab waktu itu izin pendirian

sekolah-sekolah swasta tsb harus dikeluarkan oleh pemerintah kerajaan dengan

persetujuan pemerintahan Kolonial. Sistem perizinan ini diterapkan, Karena

pemerintah Kolonial khawatir, badan-badan partekelir ini akan bertentangan

dengan tujuan pendidikan yang diterapkan pemerintahan Kolonial.

Muhammadiyah tidak memerlukan izin khusus dari kerajaan tetapi

langsung diberikan izin untuk mendirikan sekolah-sekolah. Hal ini karena

pemerintah Kolonial mempercayai tujuan-tujuan sekolah Muhammadiyah tidak

bertentangan dengan pemerintah. Kebijaksanaan pemerintah sangat mempengaruhi

pendidikan yang dijalankan di Surakarta, sehingga pendidikan yang dijalankan

terkontrol seperti sekolah-sekolah dikelola oleh pemerintah, zending, missi, dan

Muhammadiyah. Sekolah-sekolah negeri berbahasa Belanda antara lain 13 sekolah

Ongko Loro, 2 sekolah Meisjesschool (Sekolah Putri), 7 sekolah persiapan

pendidikan guru bagi sekolah desa (Onderbouw Holland Inlander Kweekschool).

28 Tim UMS, 1989, Muhammadiyah di penghujung Abad 20, halaman 245.

Page 92: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sekolah-sekolah tersebut berada di daerah Pasar Kliwon, Laweyan, Jebres,

Mangkunegaran, Colomadu, dan Sragen.29

Sekolah-sekolah Neutral berbahasa Belanda Sekolah ini mutunya paling

baik khususnya yang diperuntukkan oleh golongan Bumi putera di Surakarta.

Sekolah-sekolah ini terdiri dari HIS Jongenschool di Mangkubumen, HIS

Meisjesschool di Slompretan, dan Schakelschool (Sekolah Peralihan) di

Penumping. Sekolah-Sekolah yang di kelola oleh Missionaries yaitu sekolah-

sekolah katolik yang berada di Surakarta antara lain adalah satu sekolah MULO,

satu sekolah ELS, dua buah HIS, dua buah Meisjesvervolgschool. Sekolah-sekolah

tersebut tersebar antara lain di Purbayan, Pasar Kliwon, Kemlayan, Jebres.

29 Arsip mangkunegaran, Opgave van Openbare Onderwijainrichtingen in het Gewest

Soerakarta

Page 93: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 1

Sekolah-sekolah Kolonial yang didirikan di Surakarta tahun 1932

No. Sekolah

1. Holland Inl Kweekschool Margoyudan

4. Holland Inlander School Sidokare

5. Holland Inlander School Jebres

6. Holl Inl Meisjesschool Margoyudan

7. Holl Chin School (HCS) Margoyudan

8. Hoogere Kweekschool Margoyudan

9. Standaardschool Manahan

10. Standaardschool Kalangan

11. Standaardschool Kawatan

12. Standaardschool Gandekantengen

13. Standaardschool Danukusuman

14. Standaardschool Margoyudan

15. Standaardschool Gilingan

16. Schakelschool Margoyudan

17. Muloschool Villa Park

18. Eur Lagere School (ELS) Villa Park

Sumber: Arsip Mangkunegaran, Opgave van Openbare Onderwijainrichtingen in

het Gewest Soerakarta.

Tabel 1 menjelaskan tentang sekolah-sekolah yang didirikan oleh zending di

Surakarta dari tahun 1932. Sekolah-sekolah ini awal berdirinya karena kedatangan

bangsa Belanda dengan motif penyebaran injil atau Theokratis. Sekolah-sekolah

ini didirikan menyebar di wilayah Surakarta. Kegiatan Zending dibuka oleh

perkumpulan Zending yang terdiri dari C. Van Proosdij, Van Ansel, C.J. de

Zomer, G.C.E. de Man, serta Pendeta Bakker.30

30 Ruth Catur S.P, Sejarah Perkembangan Yayasan Sekolah Kristen Widya Wacana

Surakarta Tahun 1970-1996, Surakarta: Skripsi, halaman 19.

Page 94: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

4. Pendidikan yang di Selenggarakan oleh Keraton Kasunanan dan Pura

Mangkunegaran

Pada awal berdirinya sekolah-sekolah Muhammadiyah, di Surakarta sendiri

memiliki beberapa sekolah-sekolah yang didirikan selain dari Muhammadiyah.

Sekolah-sekolah itu menjadikan tantangan dalam mengembangkan pendidikan

Muhammadiyah, namun sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat hidup

berdampingan tanpa ada rasa iri dalam menjalankan pendidikannya. Sekolah-

sekolah itu ada yang didirikan oleh para missionaris, zending, dari Keraton

Kasunanan dan Pura Mangkunegaran.

1. Dari Keraton Kasunanan ada sekolah Mambaoel Oelom yang didirikan

dihalaman masjid Agung Surakarta oleh Yayasan Dalem Kasunanan. Sekolah

ini bercirikan agama Islam dibawah pengelolaan penghulu Tafsir Anom.

Metode yang digunakan dalam sekolah ini masih seperti metode pesantren yaitu

belajar di masjid lama belajar disekolah ini 11 tahun. Pendidikan di Mambaoel

Oelom dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu

a. Bagian I kelas 1 sampai kelas 4 termasuk bagian Ibtidiyah

b. Bagian II kelas 5 sampai kelas 8 termasuk bagian Wusta

c. Bagian III kelas 9 sampai kelas 11 termasuk bagian Ngulya

Para guru sekolah Mambaoel Oeloem dari para Abdi Dalem Ulama

(Mualim). Pelajaran-pelajaran yang diberikan di Mambaoel Oelom adalah

Agama Islam, Bahasa Jawa, Bahasa Melayu, Berhitung, Ilmu Hadits. Lulusan

dari Mambaoel Oeloem menjadi punggawa penghulu di kawedanan atau

Page 95: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

menjadi guru agama.31

Ada juga Froberschool Pamardi Puteri berubah menjadi

Pamardi Siwi, juga didirikan Sekolah yang bernama Kasatriyan untuk para

sentana dan abdi dalem.32

Pada awal berdiri Muhammadiyah Surakarta

meminta bantuan guru-guru Mambaoel Oelom untuk mengajar di sekolah-

sekolah Muhammadiyah. Hubungan yang dilakukan antara Kraton Kasunanan

dengan Muhammadiyah lainnya adalah Pakoe Buwono X memberikan

tanahnya untuk Selolah Pertanian (Land Bow School) Muhammadiyah pada

tahun 1935. Alasan raja memberikan tanah adalah karena Muhammadiyah

adalah organisasi yang anti politik tetapi sebuah organisasi yang amal usahanya

untuk kemajuan bangsa. Alasan lainnya adalah raja simpati dengan perjuangan

Muhammadiyah. Pada masa Jepang Land Bow School ditutup oleh Jepang.

Tanah ini menjadi lahan yang kosong sampai tahun 1959. Lahan kosong ini

kemudian dipakai untuk asrama yatim. Bangunan asrama yatim ini kemudian

ambruk terkena badai, maka anak-anak dipindahkan di rumah Ibu Sangidu di

Timuran. Lahan asrama menjadi kosong sampai tahun 1967, kemudian dipakai

untuk SD Muhammadiyah 4, SMP Muhammadiyah 7 Jebres Surakarta.33

2 Pura Mangkunegaran sendiri, ketika Muhammadiyah berdiri di Surakarta

Mangkunegaran sudah memiliki beberapa sekolah. Hal ini karena janji Kanjeng

31 Dwi Ratna, dkk, 1999, Sejarah Kebangkitan Tradisional Surakarta, Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

32 Tim, 2004, Dibalik Suksesi Keraton Surakarta Hadiningrat, Surakarta: PT. Aksara

Solopos, halaman 101.

33 Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011, pukul 16.30.

Page 96: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran 7 ketika dilantik. Langkah-

langkah yang diambil beliau adalah dengan menambah jumlah Sekolah Desa

(Sekolah Dasar Kelas Rendah) dan Sekolah Rakyat, membuka Kursus Guru

Desa, Sekolah Putri Kopschool, Siswarini, Sekolah dasar dengan Bahasa

Belanda, Sekolah Menengah Umum Pertama. Langkah ini dilakukan Kanjeng

Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran 7, karena sebagai pertanggung

jawaban atas pidatonya pada tanggal 21 Februari 1917, sesaat setelah

penobatannya sebagai Mangkunegaran 7. Isi dari pidatonya adalah:

Saiki wis ora cundhuk karo jamane yen kang juneneng Adipati iku mung

merlokake nggone nengenake kawibawan bae sarta panggaweyan tumrap

pangolahing Praja mung kapasrahake marang para nara Praja. Ing mangka

yen benera ing jaman saiki kang jumeneng Adipai kudu dadi tuladha

tumrap para putra Santana, legium, nara Praja, lan para kawula ing atase

kawekelaning pakaryan lan kautamaning budi. Aku kudu tansah manggalih

lakuning Praja lan melu ngasta (tumindak) dhewe. Kang perlu dak galih

dhisik iku panguripane para kawula cilik kang wiwit biyen tumeka saiki

gawe sugihe Praja Mangkunegaran mangka salawase panguripane tansah

rekasa, bumine kurang pametune amarga saka kekurangan banyu. Para

nara karya uripe tanpa nganggo kabungahan, omahe mung emplek-emplek

kang saru dinulu, ora oleh piwulang lan pamardi kang prayoga sarta ora

ana kang nuntuni. Mula aku kudu ngudi marang kamulyane kawulaku

wong cilik. Kowe kabeh kudu sayuk ambiyantu kalayan temen, padha

anggedhekna kaantepanmu, supaya Praja Mangkunegaran bisa mundhak

raharja sarta kawulaku wong cilik bisa kepenak uripe lan tentrem ayem

atine, ora ngemungake kaya kang wus kelakon, nangin malah luwiha saka

samono, sarta kowe kabeh kudu ambudidaya kalayan anderpati murih

undhaking rasamu: bisa mentas dhewe, bias nganakake ada-ada tumrap

paedahing akeh lan weruh ing wajib, sarta murih undhaking rasamu adil

lan tentrem marang wong cilik.34

34 Suwaji Bastono, 1996, Karya Budaya Mangkunegaran I sampai VIII, Semarang IKIP

Press, halaman 92-93

Page 97: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Organisasi Muhammadiyah yang juga bergerak dibidang pendidikan maka

K.G.P.A.A Mangkunegaran 7 juga memberikan tanah kepada Perkumpulan

Muhammadiyah untuk mendirikan sekolah juga diberikan dana subsidi.35

Tanah

yang diberikan K.G.P.A.A Mangkunegaran untuk H.I.S Muhammadiyah samping

Masjid Al-Wustho Mangkunegaran sudah tidak mencukupi lagi untuk menerima

murid. Gedung sekolah itu memerlukan perluasan dan pembaharuan, akhirnya

pihak Persyarikatan Muhammadiyah mengajukan permohonan untuk meminta

tanah tersebut kepada Pura Mangkunegaran. Surat pengajuan permohonan tanah

dikabulkan oleh Mangkunegaran.36

Masa kependudukan Jepang di Indonesia

sekolah-sekolah yang didirikan di Mangkunegaran membuat peratuan sendiri

mengenai pendidikan dan pengajarannya. Sendi pendidikan dan pengajaran yang

terbaik adalah kodrat, pembawaaan dan kepunyaan anak sendiri dan pendidikan

yang sebaik-baiknya ialah pendidikan yang berdasarkan kebangsaan.37

5. Masa-masa Perkembangan Awal Persyarikatan Muhammadiyah di bidang

Pendidikan di Surakarta Periode Tahun 1930 sampai 1942

Muhammadiyah mengembangkan pendidikannya dengan menggunakan

metode pembaharuan pendidikan. Alasannya Karena pendidikan pada masa itu

sudah memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam penderitaan dan belum benar-

35

Ibid, halaman 97.

36 Arsip Mangkunegaran, No. 1411, “Berkas Mengenai Perkumpulan Muhammadiyah

1940-1950.”

37 Arsip Mangkunegaran, No. 4300, “Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia”.

Page 98: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

benar mengenal pendidikan agama dengan benar. Sendi pendidikan dan

pengajaran yang terbaik untuk menghadapi kecenderungan tersebut adalah dengan

kodrat, pembawaan dan pendidikan yang sebaik-baiknya yang sesuai dengan

kebangsaan Indonesia. Muhammadiyah berusaha membantu keadaan masyarakat

dengan mengembangkan pembaharuan sehingga masyarakat dapat hidup lebih

baik lagi. Program-program yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah antara lain

adalah:

a. Program Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah

K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa pendidikan yang ada di Indonesia saat

itu memiliki kelemahan. Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi memandang

tentang Agama Islam yaitu bahwa Pendidikan agama merupakan kewajiban dan

keharusan bagi umat Islam. Untuk terus mempelajari ajaran Tuhan sejak masa

kanak-kanak sampai meninggal untuk itu umat Islam juga memerlukan

peningkatan pengetahuan diri selain dari pendidikan agama yang dapat

digunakan untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya selain dari agama dan

pengetahuan umum.38

Pendidikan yang ada saat itu adalah pendidikan pesantren yang hanya

memberikan pelajaran agama saja. Akibatnya pendidikan itu memiliki

kelemahan, karena tidak adanya pendidikan umum. Pendidikan yang ada

38

Mitsuo Nakamura, 1983, Bulan Sabit Muncul Dari Balik Pohon Beringin, Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press halaman 102.

Page 99: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

lainnya adalah model pendidikan yang di bawah oleh penjajah Belanda yaitu

pendidikan model barat yang hanya memberikan pelajaran umum saja.

Tindakan Persyarikatan Muhammadiyah untuk menghadapi dua model

pendidikan yang ada di Indonesia yaitu dengan memadukan 2 bentuk

pendidikan itu, yaitu:

1) Pendidikan pesantren hanya diberikan pelajaran ilmu agama kemudian

dimasukkan pendidikan umum.

2) Pendidikan model barat yang awalnya hanya diberikan ilmu pengetahuan

umum saja kemudian dimasukkan pendidikan agama. Muhammadiyah

menjadi organisasi Islam yang pertama kali mempelopori pembaharuan

dunia pendidikan Islam di Indonesia.39

Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mengikuti perkembangan dan

perubahan, selalu berkeinginan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar,

serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang bermanfaat bagi

masyarakat. Muhammadiyah mewujudkan amal usahanya selalu berusaha

bergerak untuk memajukan dan memperbaharui pendidikan, pengajaran dan

kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam.

Muhammadiyah telah mengadakan pembaharuan pendidikan agama dengan jalan

memodernisasi sistem pendidikan, dengan menukar sistem pondok pesantren

dengan sistem pendidikan modern yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang khas agama dan bersifat

39Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, op.cit , halaman 52.

Page 100: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

umum40

Muhammadiyah dalam menjalankan pembaharuan pendidikannya dengan

melakukan 2 segi tindakan: Segi Cita-Cita dan Teknik Penyelenggaraan.

a. Dari Segi Cita-Cita

Muhammadiyah menginginkan antara keilmuan dan pemanfaatannya

secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah tidak

menginginkan pendidikan yang dikembangkan hanya dari segi moral dan

keagamaan tetapi juga mengembangkan kecerdasan atau intelektual.

Konsekuensi untuk mencapai tujuan pendidikan itu Muhammadiyah

menyempurnakan kurikulum pendidikan Islam dengan memasukkan pendidikan

Agama Islam ke dalam sekolah umum dan pengetahuan sekuler ke dalam

sekolah agama41

Tujuan yang dimaksudkan oleh Muhammadiyah dari perpaduan sistem

pendidikan itu adalah ingin membentuk manusia muslim yang baik budi,

berakhlak mulia, alim dalam agama dan luas pandangan dan faham masalah

keduniawian dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.42

Pendidikan

yang diinginkan Muhammadiyah adalah dengan menghasilkan ide manusia

muslim yang berintelek ulama dan ulama yang intelek berakhlak mulia, percaya

40

Imron Nasri dan A. Hasan Kunia (penyu), 1994, Diseputar Percakapan Pendidikan

Dalam Muhammadiyah, Yogyakarta: Pustaka SM, halaman 46.

41 Din Syamsuddin (edt), op, cit, halaman 43.

42 Tim Pembina Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, 1990, Sejarah Pemikiran dan Amal

Usaha, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, halaman 120.

Page 101: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

diri, seorang yang cakap dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.

Dengan pencapaian seseorang muslim yang sudah lulus akidah yang benar,

akhlak yang mulia, cerdas, terampil dan mengabdikan dirinya pada masyarakat.

Mendasari cita-cita pendidikan Muhammadiyah untuk mencerdaskan umat

Islam, memberikan pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam serta

memiliki keterampilan yang memadai untuk memenuhi tuntutan hidup.43

Awalnya umat Islam hanya mementingkan masalah akhrawi (Akherat)

saja, sehingga seakan-akan lupa bahwa perlu juga memperdalam ilmu-ilmu non

agama. Islam sebenarnya memperbolehkan umatnya untuk belajar selain ilmu

agama. Secara garis besar, ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 yaitu: 1) al-’ulum

al-shar’iyyah (ilmu-ilmu agama) berupa cabang-cabang ilmu pengetahuan yang

dapat diperoleh dari para nabi. 2) ’ulum ghair al-shari’yyah berupa cabang-

cabang ilmu non agama yang mendukung kehidupan sehari-hari seperi ilmu

kimia, matematika, kedokteran dll.

b. Dari Segi teknik Penyelenggaraan

Pembaharuan yang dilakukan meliputi yang dilakukan meliputi

metode, alat dan sarana pengajaran, organisasi di sekolah serta evaluasi.44

Nilai-

nilai yang diambil adalah unsur-unsur yang baik dari sistem pendidikan Barat

dan sistem pendidikan tradisional, Muhammadiyah berhasil membangun sistem

pendidikan sendiri seperti sekolah agama dengan menyertakan pelajaran

43 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 87.

44 Din Syamsuddin (edt), op, cit, halaman 33.

Page 102: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

sekuler, bermacam-macam sekolah kejuruan dan lain-lain. Cara

penyelenggaraannya proses belajar mengajar tidak lagi dilaksanakan di masjid

atau langgar, tetapi di gedung yang khusus yang dilengkapi dengan meja, kursi

dan papan tulis.45

Cara-cara yang dilakukan dalam segi teknik oleh sekolah Muhammadiyah:

1. Cara mengajar

Muhammadiyah sejak didirikan menggunakan cara mengajar dan cara belajar

dengan menggunakan metode barat yaitu sistem klasikal dimana cara

belajarnya di dalam kelas atau sebuah ruangan khusus yang dilengkapi meja

kursi, papan tulis dan perlengkapan lainnya. Didalamnya terdapat murid laki-

laki dan perempuan yang rata-rata seusia dan dalam jenjang kelas yang sama.

Murid-murid diberi pelajaran oleh guru yang sama, baik pengetahuan umum

dan pengetahuan agama serta menggunakan peraturan yang tegas.

2. Bahan Pelajaran

Format pembaharuan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan tercermin dari

ide dasar yang merupakan cita-cita penyelenggaraan pendidikan seperti yang

diinginkan oleh K.H Ahmad Dahlan yaitu untuk membentuk cendikiawan alim

intelek (Kyai Intelek) dan intelek alim (Intelek Kyai).46

Lembaga pendidikan

Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk membentuk

cendikiawan alim intelek atau intelek alim.

45

Tim Pembina AL-Islam, op. cit, halaman 120.

46 Muhaimin, op.cit, halaman 107.

Page 103: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3. Rencana belajar.

Rencana belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah lama belajarnya harus

diselesaikan oleh masing-masing muridnya dari ketentuan selama jenjang yang

pendidikan yang sedang ditempuh. Setiap tingkatan untuk naik ketingkat

berikutnya, guru-guru melakukan ujian untuk kenaikan kelas. Pada ujian untuk

tingkatan kenaikan kelas bagi murid yng dinyatakan nilai sesuai dengan syarat

ketentuan kenaikan, maka murid akan dinyatakan lulus.47

4. Pendidikan diluar waktu belajar

Dibuatkan asrama khusus untuk membentuk watak murid-murid di sekolah

Muhammadiyah. Asrama I yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan disebut dengan

internaat. Penggabungan antara pondok-pondok Muhammadiyah dan sekolah-

sekolah Muhammadiyah yang direalisasikan dengan di bentuk Madrasah

Mu’alimin.

5. Guru.

Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi gerakan pembaharuan Islam

yang modern maka di dalam Muhammadiyah selalu berusaha melakukan

pembaharuan kearah yang lebih baik tetapi tidak melupakan atau menyimpang

dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Di dalam sekolah-sekolah Muhammadiyah

diperlukan guru-guru yang memiliki pemikiran pembaharuan sehingga bisa

sejalan dengan asas dan tujuan dari Muhammadiyah dan pendidikan

Muhammadiyah. Guru-guru Muhammadiyah terdiri dari kyai-kyai yang alim

intelek dan priyayi yang intelek alim yang mengikuti paham pembaharuan.

47 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.

Page 104: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

6. Hubungan guru dan murid.

Muhammadiyah dengan berdasarkan atas perintah dari Al- Qur’an dan Al-

Hadits mewajibkan penghormatan kepada orang yang lebih tua yaitu lebih

menitikberatkan kepada tata kesopanan dan kesusilaan. Model ini sesuai dengan

kepribadian nenek moyang bangsa Indonesia. Murid-murid harus mau

mendengarkan dan mematuhi aturan-aturan yang ada sehingga tercipta suasana

yang tentram.

K.H. Ahmad Dahlan sudah merintis sekolah sebelum berdirinya

Muhammadiyah. Sekolah itu didirikan tahun 1911 di Kauman Yogyakarta. Di

sekolah itu diajarkan ilmu pengetahuan agama dan diajarkan pula ilmu

pengetahuan umum. Setelah organisasi Muhammadiyah berdiri sekolah itu

berganti nama menjadi HIS Met de Qur’an48

untuk Muhammadiyah cabang

Surakarta sejak dirintis sudah memberikan ilmu-ilmu tentang keagamaan kepada

anggotanya yaitu lewat pengajian-pengajian. Di tahun 1930 terdapat sekolah-

sekolah Muhammadiyah seperti di Mangkunegaran, Kleco, Kampung Sewu,

Kauman, Pasar Legi.49

Sekolah-sekolah yang diadakan masih sangat sederhana

sekali sehingga tidak tertata dengan rapi. Sekolah yang diselenggarakan pada

tahun 1930 sampai 1940 masih sederhana dan tidak mengekang murid-muridnya

dengan peraturan yang ketat. Tujuannya adalah mengajarkan Agama Islam sesuai

48 Ibnu Salimi, op. cit, halaman 70

49 Arsip Mangkunegaran, No. 1931, ” Sekolah Muhammadiyah”.

Page 105: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

dengan Al-Qur’an dan Hadits. Prinsip yang diambil adalah pelan-pelan tetapi

masuk ke hati masyarakat.50

Pada tahun 1931 Pemerintahan Kolonial mengurangi sekolah-sekolah

HIS tetapi pemimpin-pemimpin Muhammadiyah tetap giat dalam mengusahakan

agar sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap maju. Akibatnya pemerintahan

Kolonial menyatakan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah sekolah liar

(Wild School). Hal ini karena kemajuan sekolah-sekolah partikelir dianggap

sebagai ancaman bagi kekuasaan kolonial. Pada tanggal 24 September 1932,

Gubernur Jenderal de Jonge telah mengeluarkan suatu peraturan yang disebut

Ordonansi Sekolah Liar (Wilde Schoolen Ordonantie). Ordonansi Sekolah Liar itu

mengikat atau membatasi kebebasan sekolah nasional. Peraturan itu menggariskan

bahwa untuk mendirikan sekolah swasta. Sekolah partikelir haruslah dengan izin

Gubernemen atau Pemerintah Hindia Belanda. Ordonansi Sekolah Liar 1932 telah

sangat membatasi ruang gerak perguruan nasional.51

Dengan di katakan sebagai

sekolah liar, Muhammadiyah tetap menjalankan misi di bidang pendidikan.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak menyetujui adanya Taizich Ordonantic

Particular Onderwiys dan sekolah-sekolah Muhammadiyah akan berkembang

terus. Hal ini ditetapkan dalam konferensi Muhammadiyah tanggal 18-20

November 1932.52

50 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.

51 H.R. Tilaar, op.cit., halaman 152.

52 Soekadi H.S, 1970, Pelajaran Kemuhammadiyahan , Surakarta: PP Muhammadiyah,

hal 7-8.

Page 106: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 2

Sekolah-sekolah Muhammadiyah Cabang Surakarta Tahun 1930-1942.

No. Nama Sekolah

1. HIS met de Qur’an Mangkunegaran

2. HIS met de Qur’an Darpoyudan

3. Standaardschool Punggawan

4. Standaardschool Kampung Sewu

5. Standaardschool Teloekan

6. Standaardschool Sampangan

7. Volkschool Kauman

8. Volkschool Kampung Sewu

9. Volkschool Sampangan

10. Volkschool Pasar Kliwon

11. Schakel School Ketelan

12. Schakel School Ngadisuryan

13. Schakel School Sebelah Barat Loji Gandrung

14. CVO Kauman

15. HIK Kleco

16. Sekolah Desa Pajang

17. Sekolah Desa Kedoenggoedel

18. Cursus Goeroe Desa Sampangan

19. Normaalschool Krapyak

20. Sekolah Yatim Kampung Sewu

21. NAS Utara Masjid Agung Surakarta

22. Kop School Depan Prodia Surakarta

Sumber: Berita Tahoenan Hindia Timoer Moehammadijah Tjabang Surakarta

Tahun 1930, halaman 35.

Page 107: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel di atas menjelaskan sekolah-sekolah yang didirkan Muhammadiyah

cabang Surakarta sebelum di tutup oleh Jepang dan hanya diijinkan beberapa saja

yang berdiri seperti:

1. HIS met de Qur’an terdapat di Mangkunegaran. Tahun 1929 siswanya 220

orang. Kemudian oleh Muhammadiyah diganti menjadi Holland Inlanschool

Muhammadiyah (HIS Sekolah Rakyat berbahasa Belanda yang ditempuh

selama 7 tahun) Mangkunegaran tahun 1935 di Ketelan Surakarta. Kepala

Sekolah yang pertama dari sekolah ini adalah Dwijosukarto. Tujuan dari

didirikan sekolah ini adalah Muhammadiyah ingin memberikan pendidikan

Islam mulai dari dasar. Lama belajar di HIS selama 7 tahun. Mata pelajaran

yang diajarkan di HIS antara lain adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Belanda,

Berhitung, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, menggambar, Ibadah (membaca Al-

qur’an, bacaan sholat, tata cara sholat, arti-arti dari bacaan sholat), tarikh,

aqidah, bahasa Arab dan tulisan Arab, pekerjaan tangan, gerakan badan. Yang

diterima di sekolah Muhammadiyah sudah berusia 6 tahun, pembayaran empat

rupiah. Guru-guru sekolah ini R. Hadisoetirto, R. Soekardjo, R. Soetantio, M.

Soedjadi, M. Agoeslan, M. Soebandar, M. Mahdoen, M. Soepaja dan Soetiti.

2. HIS met de Qur’an di Darpoyudan sekarang menjadi SD Muhammadiyah 2

Kauman. Awalnya hanya ada 4 kelas saja, murid awalnya 64 anak. Guru-guru

antara lain adalah M. Koesban, Mr. Soemastoeti, M. Walidjah.

3. Sekolah yang didirikan lagi adalah Standaardschool (setingkat SD)

Muhammadiyah Mangkunegaran yaitu sekolah rakyat lima tahun yang didirikan

Page 108: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

di Punggawan. Kepala sekolah yang I adalah Darmocahyono. StandaardSchool

Mangkunegaran ini awalnya muridnya 188 anak. Guru-gurunya antara lain

adalah M. Soemowijoto, M. Brotosoediro, M. Djojosoekarto, M.

Wiknjosoesiswo, M. Sahil, M. Siswosoedarmo.

4. Standaardschool Kampung Sewu yaitu sekolah 5 tahun yang pada awalnya

muridnya sebanyak 174 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Seodarmo,

M. Tjokroatmodjo, M. Martono, M. Asnawi.53

5. Standaardschool Teloekan. Tahun 1930 muridnya sebanyak 97 anak, sekolah

ini mempunyai 4 kelas. Guru-gurunya antara lain adalah M. Soekidjo, M.

Soemarso dan M. Soepadi.

6. Standaardschool Sampangan. Sekolah ini mempunyai 3 kelas dengan jumlah

murid 87 anak. Guru-gurunya antara laian adalah M. Siswasoedarmo, M.

Soedarman, M. Daspandi, M. Djojosoerono.

7. Volkschool Muhammadiyah (Sekolah Rakyat Lima Tahun atau SR) yang

didirikan dibeberapa tempat seperti di Kauman, Kampung Sewu, Sampangan,

Pasar Kliwon.

8. Schakel School Muhammadiyah di Ketelan (setingkat SD), kepala sekolah

Jumairi yang didirikan di sebelah Masjid Al-Wustho Mangkunegaran.

9. Schakel School Muhammadiyah di Ngadisuryan, dengan Kepala Sekolah

Sukiman.

53 Tim, 1930, Berita Tahoenan Moehammadijah Hindia Timoer Tjabang Surakarta Tahun

1930, Surakarta: Pengurus Muhammadiyah Cabang Surakarta, halaman 35.

Page 109: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

10. Schakel School Muhammadiyah khusus untuk masuk MULO (SMP) yaitu

Setelah Sekolah Rakyat selama 5 tahun ditambah lagi 2 tahun. Sekolah ini

didirikan di sebelah Barat Loji Gandrung.

11. Muhammadiyah Surakarta juga mendirikan CVO (Cursus Volks Onderweys)

sekolah guru yaitu sekolah rakyat 5 tahun di tambah 1 tahun kursus menjadi

guru. Sekolah ini didirikan di Kauman Winongan.

12. HIK (Holland Inland Kweekschool) berdiri pada tanggal 1 Juli 1931 sekolah

untuk guru 6 tahun bagi guru-guru HIS yang didirikan di Kleco.

13. Sekolah Desa yaitu masa belajarnya selama 3 tahun (sekarang setaraf kelas 3

SD) terdapat di Pajang. Awalnya mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 60

anak. Gurunya R. Atmowergono.54

14. Cursus Goeroe Desa mempunyai 2 kelas dengan jumlah muridnya 19 anak.

Guru-gurunya antara lain adalah M. Achmad, M. Djojosoekarto, M.

Siswosoedarmo, M. Asnawi.

15. Sekolah Desa Kedoenggoedel mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 96 anak

dan gurunya bernama M. Siswosoemarto.

16. Normaalschool, sekolah guru 4 tahunan terdapat di Krapyak (Kampungbaru),

sekarang SMP Simpon I. Mempunyai 2 kelas dengan jumlah murid 52 anak.

Guru-gurunya antara lain adalah M. Soedjadi, M. Ng. Sastrosoebroto, R.

Siswasoedirdjo, M. Isa.

54 Ibid, halaman 36.

Page 110: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

17. Muhammadiyah juga mendirikan Sekolah Yatim yang kemudian dinamakan

Madrasah Diniyah. Lama belajar selama 3 jam saja, sekolah ini diperuntukkan

bagi orang-orang yang tidak mampu atau miskin. Guru-gurunya antara lain

adalah M. Darmotjhjono. Muh. Sarido, Soehardi, R. Soekarno, M. Soekidjo, M.

Basoeki, R. Moeljanto. Mereka semua tidak digaji atau diberi honor, mereka

semua bekerja dengan ikhlas.55

Madrasah Diniyah ada di:

a). Diniyah Kampung Sewu. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.

b). Diniyah Telukan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.

c). Diniyah Sampangan. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.

d). Diniyah Pasar Kliwon. Sekolah ini dilaksanakan pada sore hari.

e). Wustho Mualimin di Sampangan. Nama kepala sekolah yang pertama adalah

Suyuti. Sekolah ini masuk di sore hari. Karena setiap paginya digunakan

untuk Sekolah Rakyat Muhammadiyah.

f). Mualimin Muhammadiyah yang terletak di Sangkrah.

g). Mualimat di Pengulon Kauman. Kepala sekolah yang pertama adalah Ali

Abdul Wahab sekolah ini masuk pagi.

16. NAS (Nasyiatul Aisyiyah School) sekolah ini didirikan diutara masjid Agung

Surakarta. Kepala sekolah yang pertama adalah Umijaroh.

17. Kop School atau Sekolah Kepandaian Putri dimuka laboratorium Prodia

bengkel militer.56

55 Tim, 2005, Sejarah dan Langkah Aisyiyah Kota Surakarta, Surakarta: PD Aisyiyah,

halaman 24.

56 Ibid, halaman 25.

Page 111: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Konggres Ke XXIII 1934 memutuskan penggantian nama-nama Belanda menjadi

nama Indonesia misal Normaschool (Sekolah Guru).

B. Pendidikan Muhammadiyah Masa Kependudukan Jepang di Surakarta

Tahun 1942 sampai 1945

Pada masa ini sistem pendidikan diambil alih oleh Pemerintah

Balatentara Jepang dari mulai kebijakan mengenai sistem pendidikan yang

diterapkan, penentuan jenis pelajaran dan jenis sekolah yang diijinkan

menjalankan misi pendidikannya, jenjang kelas, buku-buku yang digunakan.

Semua yang ada hubungannya dengan Belanda di hapus.

1. Kebijakan dan Tujuan Pendidikan di Masa Pemerintahan Jepang

a. Kebijakan Pemerintahan Jepang

Sekolah-sekolah yang ada di Surakarta masih dominan dengan unsur-

unsur sekolah Belanda, namun setelah Belanda dan seluruh Angkatan

Perangnya menyerah tanpa syarat kepada angkatan Perang Jepang di Kalijati

Subang Jawa Barat tanggal 8 Maret tahun 1942. Berakhirlah kekuasaan

Belanda di Indonesia dan Jepang mulai berkuasa di Indonesia pada tahun 1942

sampai 1945. Jepang mengganti semua sistem pemerintahan yang ada di

Indonesia diganti dengan sistem Jepang. Dari mulai bidang pendidikan,

ekonomi, perdagangan dll. Semua yang berhubungan dengan Belanda

dihapuskan dan dilarang.

Semua organisasi di Zaman Jepang mendapat tekanan yang kuat dari

Jepang. Di zaman Jepang ada UU Balatentara Dai Nippon Osaemu Seirei No.

22 yaitu tahun 1944 yang isinya melarang berdirinya sekolah-sekolah

Page 112: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

partekelir. Semua organisasi harus mematuhi Dai Nippon. Sekolah-sekolah

yang didirikan oleh Jepang Sekolah Rakyat (Kokumin Gakho) terbuka untuk

semua penduduk dengan lama pendidikan enam tahun. Sekolah Rakyat

merupakan gabungan dari Neutraal HIS dan Neutraal Schakelschool. Sebagai

lanjutan sekolah rakyat adalah sekolah menengah pertama tiga tahun dan

sekolah menengah atas tiga tahun. Sekolah Guru Dua Tahun (Sato Sikan

Gakho), Sekolah Guru Empat Tahun (Guto Sikan Gakho), Sekolah Guru Enam

Tahun (Koto Sikan Gakho).57

Situasi di Zaman Jepang menyebabkan

terpaksanya hubungan antara pimpinan pusat Muhammadiyah dengan daerah

dan cabang-cabangnya menjadi sulit, begitu juga sekolah-sekolah

Muhammadiyah. Sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap melakukan kegiatan

bertabligh dan pembinaan tauhid serta sekolah-sekolah yang dijelmakan dengan

berbagai nama lain, tetap masih berjalan dalam keadaan darurat sekali. K.H.

Mansyur sebagai tokoh terkemuka Muhammadiyah pada waktu itu, kemudian

menerjunkan diri dalam pergerakan nasional dan kemerdekaan sehingga

terkenal menjadi bagian dari Empat Serangkai yaitu Ir. Seokarno, Drs.

Muhammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H Mas Mansyur. Tokoh

Muhammadiyah ikut dalam BPUPKI antara lain K.H. Mas Mansyur, Ki Bagus

Hadikusumo, Dr. Sukiman Wiryasanjaya, Prof. Kahar Muzakir.58

57 M. Jumali, dkk, 2004, Landasan Pendidikan, Surakarta: UMS, halaman 139.

58 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, op. cit, halaman 59.

Page 113: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Di zaman Jepang banyak para ulama dan pemuka agama yang menjadi

opsir PETA (Pembela Tanah Air) bentukan Jepang. Di zaman Jepang ini, para

ulama-ulama banyak yang diangkat menjadi Bupati. Perubahan diperkuat lagi

dengan tidak adanya pemerataan pendidikan. Di zaman pendudukan Jepang,

tidak ada lagi perbedaan antara sekolah dengan bahasa pengantar Jepang dan

dengan pengantar bahasa Daerah. Sekolah swasta harus tunduk kepada

peraturan-peraturan yang mengatur sekolah-sekolah negeri. Banyak sekolah

swasta termasuk sekolah Muhammadiyah yang dijadikan sekolah negeri.

Kenaikan harga beras sejak zaman pendudukan Jepang, membuat banyak petani

dapat menyekolahkan anak-anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi. Sejak

zaman pendudukan Jepang terjadi semacam demokrasi didalam pendidikan

yang kemudian diteruskan oleh pemerintah republik Indonesia.59

Rayuan Jepang kepada Indonesia adalah mengatakan bahwa Jepanglah

saudara tuanya Indonesia yang datang untuk mencapai kemakmuran bersama di

Asia Timur Raya dikenal dengan “Hakko Icchiu” dalam dunia pendidikan

ketika itu Jepang melaksanakan beberapa pemaksaan kepada pelajar-pelajar

Indonesia yaitu Setiap pagi harus mengucapkan sumpah setia kepada Kaisar

Jepang dan membentuk Indonesia Baru. Kenyataannya bangsa Indonesia

menjadi miskin dan menderita demi kepentingan Jepang.

59 Tim UMS, op.cit, halaman 245-246.

Page 114: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Tujuan Pendidikan di Masa Jepang

Tujuan pendidikan Jepang tidak banyak diungkapkan, karena

memenangkan perang adalah tujuan utama dari angkatan bersenjata atau

balatentara Jepang, sehingga perhatian terhadap pendidikan sangat sedikit.

Pendidikan Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Bahasa Indonesia

menjadi bahasa pengantar resmi, baik di kantor-kantor maupun di sekolah-

sekolah. Bahasa Jepang menjadi bahasa kedua. Selama masa pendudukan

Jepang bahasa Indonesia menjadi berkembang dan lebih modern sehingga

menjadi bahasa pergaulan dan bahasa ilmiah meskipun perhatian terhadap

pendidikan sangat sedikit, tetapi ada dampak positif yang kita peroleh secara

tidak langsung yaitu dipergunakan dan berkembangnya bahasa Indonesia

sebagai bahasa pengantar, bahasa pergaulan dan bahasa ilmiah. Lagu Indonesia

Raya boleh dinyanyikan dan tidak boleh menyanyikan lagu Wilhelmina

(Belanda), dan di bolehkan mempelajari dan melagukan lagu kebangsaan Dai

Nippon.60

Secara tujuan pendidikan Jepang di Indonesia adalah sebagai wadah

tersedianya tenaga kerja cuma-cuma yang disebut “romusha”. Jenjang

pendidikan diubah oleh Jepang, semua peraturan diubah. Jepang memaksakan

kepada murid-murid untuk mengikuti latihan fisik, latihan kemiliteran dan

indoktrinasi ketat. Hal ini terbukti dengan pelaksanaan senam upacara disebut

“taiso” dilaksanakan sebelum belajar di mulai yaitu melakukan penghormatan

kepada Kaisar Jepang, menghormati, bendera Jepang dan menyanyikan lagu

60 Arsip Mangkunegaran, No. L. 709, “Aturan-aturan Saking Pemerintah Dai Nippon”.

Page 115: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

kebangsaan Jepang yang berjudul Kimigayo.61

Syair lagu Kimigayo sebagai

berikut ”Madziro kifu zino, Kedaka sao, Kokoro notsyu yoi,

Tateto site, Mikuni nitsyu kusyu, O’mina rawa, Kagaya kumiyono,

Yamasakura, Cinni sakini tsutsu, Onina hana, Onina hana.”

Kebijakan yang diterapkan Jepang dibidang pendidikan adalah

menghilangkan diskriminasi dalam menempuh pendidikan. Rakyat dari lapisan

manapun berhak untuk menempuh pendidikan formal dari mulai SD selama 6

tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun.62

Pada masa Jepang sekolah kelas II

serta sekolah sambungan diubah menjadi SD 6 tahun.

2. Berakhirnya sekolah Jepang

Sekolah-sekolah yang di didirikan Belanda pada masa penjajahan Jepang di

Indonesia dihilangkan dan diganti menjadi sekolah yang dikuasai oleh penjajahan

Jepang. Kekuasaan Jepang di Indonesia tidak lama hanya selama 3,5 tahun.

Sekolah dengan menggunakan metode pengajaran Jepang lebih banyak

memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Karena dalam pengajaran Jepang,

semua sekolah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, semua

buku pelajaran yang menggunakan Bahasa Belanda diterjemahkan dalam Bahasa

Indonesia.63

Bahasa Indonesia boleh digunakan dan Bahasa Indonesia berkembang

61 Hendri F Isnaeni dan Apid, 2008, Romusha Sejarah Yang Terlupakan, Yogyakarta:

Ombak, halaman 40.

62 Ibid, halaman 42.

63 Tim, 1977, Sejarah Kebangkitan Nasional Jawa Tengah, Jakarta: Dep Dikbud,

halaman 159.

Page 116: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

pusat. Setelah kemerdekaan diproklamasikan sudah tidak berlaku lagi sistem

pengajaran Jepang. Pendidikan yang ada di Surakarta berubah menjadi pendidikan

yang berasal dari lembaga-lembaga pendidikan agama seperti dari organisasi

agama Islam, Katholik, Kristen, Cina. Gedung-gedung sekolah milik penjajah

Belanda dan Jepang berubah menjadi milik pemerintah Indonesia.

Perubahan-perubahan penting pendidikan Jepang bagi bangsa Indonesia.

a. Hapusnya dualisme pengajaran

Berbagai jenis sekolah rendah, yang diselenggarakan pada zaman pemerintahan

Belanda dihapuskan sama sekali yaitu pengajaran barat dan pengajaran

Bumiputera. Dan hanya satu jenis sekolah rendah, untuk semua lapisan

masyarakat yaitu sekolah rakyat 6 tahun atau ”Kokumin Gakkoo”

b. Pemakaian Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa resmi maupun sebagai bahasa

pengantar pada tiap-tiap sekolah. Sekolah itu juga dipakai untuk

memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada rakyat Indonesia. Bahasa Jepang

dijadikan mata pelajaran.64

3. Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta tahun 1942-1945

Pada masa kekuasaan Jepang, Sekolah Muhammadiyah mengalami banyak

penderitaan. Sekolah-sekolah swasta dilarang beroperasi yaitu setelah

dikeluarkannya Osamu Seirei No. 22 tahun 1944 yaitu mengenai penertiban

beroperasinya sekolah-sekolah swasta di seluruh Indonesia termasuk Surakarta.

Kebijakan ini menyebabkan banyaknya sekolah-sekolah swasta yang dilarang

64

Djumhur dan Danasuparta H, 1976, Sejarah Pendidikan, Bandung: Ilmu, halaman 196.

Page 117: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menyelenggarakan segala aktivitas pendidikannya dan sebagai jaminannya

maka semua gedung-gedung sekolah harus diserahkan kepada pemerintah

setempat. Seperti sekolah Muhammadiyah, Taman Siswa dll.65

Kebijakan

pemerintah Jepang di cabut pada 29 April 1944 dengan mengizinkan sekolah-

sekolah swasta diperbolehkan kembali menjalankan rutinitasnya. Sekolah

Muhammadiyah yang diijinkan beroperasi hanya beberapa saja dan yang

lainnya di tutup pemerintah Jepang. Gedung-gedung bekas sekolah

Muhammadiyah bahkan dipakai untuk sekolah Jepang seperti bekas gedung

Volkschool Muhammmadiyah Kauman, gedung NAS dll. Sekolah yang masih

beroperasi seperti Holland Inlanschool Muhammadiyah (HIS Sekolah Rakyat

berbahasa Belanda yang ditempuh selama 7 tahun) Mangkunegaran Ketelan

Surakarta, Wustho Mualimin di Sampangan, Mualimin Muhammadiyah yang

terletak di Sangkrah, Mualimat di Pengulon Kauman.

Pengurus Muhammadiyah tetap berusaha mempertahankan sekolah-

sekolah Muhammadiyah. Pengurus Muhammadiyah di Zaman Jepang K.H.

Muhammad Idris, Hadi Sunarto, H. Abu Thoyib, Mulyadi Joyomartono,

Hadisiswoyo Siswowijoyo, Marsan, termasuk Pimpinan Bagian Pendidikan dan

Pengajaran Muhammadiyah cabang Surakarta yang diketuai Siswowijoyo

berusaha untuk tetap mempertahankan sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang dapat dipertahankan hanya Sekolah

Dasar Muhammadiyah I dengan kepala sekolah Ngadenan Dasuki dan Sekolah

65 Sasongko Mulyo, 2005, ”Pendidikan Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang ( Kajian

Historis Tentang Pendidikan di Surakarta Pada Tahun 1942 -1945)”, Surakarta: Skripsi, halaman

123.

Page 118: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Dasar Muhammadiyah II di Kauman dipimpin oleh Siti Aminah Zaini. Sebuah

sekolah Guru Muhammadiyah (dulu Mualimin) yang terletak di Simpon dengan

kepala sekolah RS. Harun. Sebuah SMT (Sekolah Menengah Tinggi) malam

hari, karena siang hari untuk Sekolah Dasar Muhammadiyah I Ketelan. SMT ini

dipimpin oleh Sudarno.

Banyak aturan yang diberikan oleh pemerintah Jepang membuat

Pimpinan Muhammadiyah menjadi prihatin atau sedih. Bangsa Jepang

menginginkan seluruh bangsa Indonesia patuh kepada Kaisar Jepang yang

bergelar Tenno Haika. Sekolah-sekolah yang ada di wajibkan untuk memenuhi

semua aturan pemerintah Jepang seperti: Tiap jam 7 pagi semua sekolah dan

guru-gurunya, semua pegawai diwajibkan melakukan Taiso (gerak badan atau

senam untuk memelihara semangat Jepang yang diakhiri menyanyikan lagu

Kimigayo). Lagu ini berisi tentang semangat mengagungkan kerajaan dan

Kaisar Jepang. Setelah itu melakukan penghormatan kepada Tenno Haika

dengan jalan menghadap ke timur arah matahari terbit dan membungkukkan

setengah badan (Sei Kirei).

Sei Kirei inilah yang menjadikan pemimpin Muhammadiyah sangat

mengharamkan kegiatan itu. Membungkukkan badan atau rukuk adalah salah

satu rangkaian upacara menyembah Allah dalam shalat. Menurut

Muhammadiyah ruku tidak boleh dilakukan untuk penghormatan kepada

manusia untuk itu para pemimpin Muhammadiyah yang diketuai oleh Ki Bagus

Hadikusuma mengumumkan pelarangan Sei Kirei dilakukan oleh orang Islam

atau warga Muhammadiyah. Karena menyimpang dari tauhid. Sekolah-sekolah

Page 119: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Muhammadiyah juga dilarang melakukan Sei Kirei.66

Pengumuman

Muhammadiyah mengenai pelarangan Sei Kirei tersebar luas dan ditaati umat

Islam terutama sekolah-sekolah Muhammadiyah, warga Muhammadiyah

karena peristiwa ini pemerintah Jepang menjadi bingung dan merasa cemas.

Akhirnya langkah yang diambil pemerintah Jepang adalah dengan

memanggil Ki Bagus Hadikusuma selaku pemimpin Muhammadiyah. Ki Bagus

Hadikusuma dipanggil oleh Pemerintah Jepang untuk menghadap Gun Saikan

(Gubernur Militer Jepang) yang berkedudukan di Yogyakarta. Semua pemuka,

warga Muhammadiyah khawatir melepas kepergian Ki Bagus Hadikusuma

untuk menemui tentara Jepang. Hal ini karena Jepang terkenal kejam dan sadis.

Ki Bagus Hadikusuma tidak gentar sedikit pun. Ki Bagus Hadikusuma tidak

pernah merasa takut menghadapi Jepang dan akan tetap datang menemui Gun

Saikan walaupun sendirian. Pertemuan antara Ki Bagus dan Gun Saikan

berlangsung. Ki Bagus Hadiksumo menjelaskan dengan tegas, bahwa

melakukan Sei Kirei dilarang dalam Agama Islam. Orang Islam tidak boleh

memberi hormat kepada manusia dengan cara seperti menyembah pada Tuhan.

Mendengar penjelasan Ki Bagus Hadikusuma, Gun Saikan mengangguk-

anggukan kepalanya dan berkata dapat memahami. Hasil pertemuan ini

diputuskan bahwa murid-murid Muhammadiyah kalau memang keberatan,

tidak dipaksa melakukan Sai Kirei.67

66 Djarnawi Hadikusumo, 2002, Aliran Pembaharuan Islam, Yogyakarta : Persatuan,

halaman 96-97.

67 Ibid.

Page 120: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

C. Isi dan Tujuan dari Pendidikan Muhammadiyah

1. Kurikulum dan Ciri khusus Sekolah Muhammadiyah yang

Membedakan dengan Sekolah Lain

Pendidikan yang dijalankan oleh Muhammadiyah mempunyai misi

yang luar biasa. Muhammadiyah berusaha menanamkan bahwa belajar di

sekolah Muhammadiyah itu mudah dan tidak sulit. Mata pelajarannya di

kemas menarik dan tidak dicampur-campur. Kurikulum menggunakan dua

sistem yaitu sistem pendidikan barat yaitu pelajaran umumnya dengan

memakai bahasa pengantar Belanda dan di tambah pelajaran ciri khusus

Muhammadiyah. Keduanya di ajarkan dalam satu ruangan.

a. Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah di Tahun 1930-1945

pendidikan Muhammadiyah memberikan bahan pelajaran berupa ilmu

pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan tentang agama Islam sebagai

bahan pelajaran pokok yang diajarkan bersama-sama. Jenis pelajaran umum

yang diajarkan pada masa penjajahan Belanda dan menggunakan bahasa

pengantar bahasa Belanda adalah: Ned spreken, Ned lezen, Taal, Stellen,

Opstel, Dictee, Vertallen, Rekenen, Hoofdrekenen, Cijferen, Opp. en inb,

Aardrijkskunde, Zingen, Teekenen, Schrijven, Godsdients, Maleisch.68

Mata pelajaran yng diajarkan kepada murid-murid pada masa penjajahan

Jepang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia terdiri antara lain:

68 Tim, “Berita Officieel”, Soera Moehammadijah 4 September 1930 Tahoen XII,

Halaman 352.

Page 121: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

berbicara bahasa Jepang, membaca tulisan Jepang, bahasa, mencatat, cerita

pendek yang ditulis, dikte, menerjemahkan, berhitung, latihan berhitung

diluar kepala, menghitung dengan angka, ilmu bumi, menyanyi, mengarang,

menulis, dan semua buku Belanda diganti dan diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia. Pelajaran agama meliputi meliputi Aqidah, Ibadah,

Akhlak, Al-Qur’an, Bahasa Arab. Pembagian jam pelajaran jam 07.30

sampai 08.10, jam 08.10 sampai 08.50, istirahat 20 menit, 09.50 sampai

10.30, 10.30 sampai 11.10, istirahat 20 menit, jam 11.30 sampai 12.15, jam

12.15 sampai 13.00. Pada setiap hari Jum’at diadakan sholat Jum’at dan

semua murid wajib mengikuti dan anak-anak putri memakai kerudung.

b. Ciri Khusus Sekolah Muhammadiyah

Perbedaan dari sekolah Muhammadiyah dengan sekolah lainnya

adalah ciri khusus mata pelajaran agamanya yaitu pelajaran Bahasa Arab

atau Hijaiyah, Ibadah, Aqoid atau Aqidah, Tarikh, Al-Qur’an, Ke-

Muhammadiyahan.69

Jenis pelajaran umum yang diajarkan adalah:

pelajaran ilmu hitung, pelajaran ilmu ukur, pelajaran ilmu alam, pelajaran

ilmu bumi, pelajaran sejarah, pelajaran Bahasa Melayu, Pelajaran Bahasa

Belanda, Pelajaran Bahasa Inggris, pelajaran menggambar, aljabar dll.

Pelajaran agama disamping Al-Qur’an dan Al-Hadits, Bahasa Arab

(Hijaiyah), Ibadah, Aqoid (Aqidah), Tarikh, Al-Qur’an, Ke-

Muhammadiyahan. Pelajaran-pelajaran agama di Muhammadiyah

69 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.

Page 122: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

merupakan ciri khusus yang membedakan dengan sekolah-sekolah

lainnya. Segi menarik yang lain dari sekolah Muhammadiyah yaitu

pelajaran Bahasa Arab atau Hijaiyah. Di sekolah Muhammadiyah ada

pemisahan Bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri

merupakan langkah yang menentukan dalam pandangan kaum

pembaharu. Di pondok pesantren, Bahasa Arab diajarkan sebagai bagian

dari membaca Al-Qur’an: setelah mempelajari alphabet Bahasa Arab dan

cara pengucapan, ayat-ayat Al-Qur’an dipelajari secara urut dan tafsir

ayat-ayat tertentu diberikan dalam Bahasa Jawa. Pengajaran bahasa Arab

tidak diajarkan sebagai bahasa. Sekolah Muhammadiyah mengajarkan

Bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Metode baru

yang diterapkan oleh sekolah Muhammadiyah adalah mendorong

pemahaman Al-Qur’an dan Hadits secara bebas oleh para pelajar itu

sendiri. Tanya jawab dan pembahasan makna dan ayat tertentu juga

dianjurkan di kelas.70

Mata pelajaran Al-Qur’an mengajarkan cara

membacanya sesuai dengan tajwid, hafalan surat-surat Al-Qur’an,

penafsiran dan terjemahannya.

Ciri khusus pelajaran agama lainnya adalah pelajaran akhlak yang

mengajarkan tentang budi pekerti, mensyukuri nikmat Allah SWT, perbuatan-

perbuatan yang dilarang oleh agama, sifat-sifat terpuji, adab sopan santun. Sekolah-

sekolah Muhammadiyah juga menekankan pengetahuan sejarah Islam (Tarikh) yang

70 Mitsuo Nakamura, op.cit, halaman 108.

Page 123: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

disejajarkan dengan sejarah Indonesia. Dalam mengajar sejarah Islam, kejayaan dan

kesempurnaan periode awal ditekankan dan di bandingkan dengan kemunduran di

dalam periode-periode sesudahnya dari sejarah dunia Islam, termasuk Indonesia.

Penyebaran agama Islam oleh para nabi rosul dan kisah-kisah kepahlawanannya dan

perjuangan dalam menyebarkan agama Islam. Tujuan dari memberikan sejarah

Islam dalam perspektif seperti itu untuk memberikan anggapan orang-orang Islam

sendirilah yang bertanggung jawab atas kemunduran dan kemerosotan itu, sambil

mengajak orang-orang Islam untuk menyadari tanggung jawab mereka dan berjuang

untuk mengembalikan Islam didalam dunia modern.71

Mata pelajaran dikemas dengan menarik yaitu melalui pengajaran

pengetahuan ilmiah praktis. Matematik juga biologi dasar, kimia, dan fisika

diajarkan sebagai bagian ilmu kegunaan (praktis). Biologi dihubungkan dengan

kebersihan dasar, dan ilmu-ilmu pengetahuan alam yang lain serta matematik

diajarkan dalam hubungan dengan pendidikan kejuruan. Dasar atas semua ini ialah

pemikiran agama bahwa manusia, makhluk Tuhan yang dilengkapi dengan akal

pemberian Tuhan yang mampu memahami aturan alam dan sesungguhnya wajib

menggunakannya dengan baik. Peningkatan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah

dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari nampaknya menghasilkan pada

pengenalan bermacam-macam pembaharuan teknologi oleh beberapa anggota

Muhammadiyah dalam lapangan kegiatan ekonomi.72

71 Mitsuo Nakamura, op. cit, halaman 109.

72 Ibid.

Page 124: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Ciri khusus pelajaran agama lainnya adalah pelajaran akhlak yang

mengajarkan tentang Aqidah atau Aqoid adalah pelajaran yang berisi tentang

keimanan seperti Rukun Iman, Rukun Islam, Asmaul Husna, hari kiamat, Tauhid.

Pelajaran ibadah tentang tata cara shalat yang benar, praktek wudhu, doa-doa shalat,

zakat, infaq dll.

Ciri khusus yang membedakan dengan agama lainnya adalah pelajaran ke-

Muhammadiyahan. Yang berisi tentang awal mula berdirinya organisasi

Muhammadiyah dan perkembangan dari tahun ke tahun. Menjelaskan juga tentang

proses masuknya Islam di Indonesia, perkembangannya, para pemimpin

Muhammadiyah, perjuangan Muhammadiyah menghadapi segala tantangan. Tujuan

adanya mata pelajaran ke-Muhammadiyahan adalah menumbuhkan rasa cinta

kepada Muhammadiyah, menumbuhkan rasa kegairahan untuk beramal dan

berjuang dalam Muhammadiyah, menumbuhkan tunas kepemimpinan yang

diharapkan dapat menjadi angkatan penerus dalam Muhammadiyah.

Penentuan kelanjutan jenjang pendidikan berikutnya yang lebih tinggi sesuai

dengan keinginan dari murid juga kemampuan yang dimiliki dari segi nilai dan

materi. Sistem pelajaran yang diterapkan di Muhammadiyah sudah diatur

sedemikian mungkin sehingga waktu belajar bagi murid-murid lebih terjamin. Guru

juga mau mendengarkan dan menampung aspirasi murid-murid sehingga hubungan

guru dan murid terjalin dengan harmonis dan bila ada masalah yang perlu

diselesaikan bersama-sama maka diadakan diskusi. Murid-murid berhak bertanya,

memberikan tanggapan dan solusi dan guru memberikan solusi dengan baik dan

Page 125: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

tidak merugikan pihak manapun. Hubungan guru dan murid secara akrab bebas

namun bertanggung jawab dan sesuai dengan batas-batas yang wajar.

2. Tujuan berdirinya Sekolah Muhammadiyah

Tujuan K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah

adalah: memberi pendidikan yang memberi bekal untuk melengkapi diri anak didik

dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang memungkinkan untuk dapat berkompetisi

dalam pergaulan hidup yang dapat lebih terbuka dan terus berkembang maju. Dan

Melindungi dari usaha sekularisme dan kristenisasi, dengan perkenalan ilmu agama

Islam yang praktis dan murni.73

Tujuan amalan yang ingin dicapai oleh Muhammadiyah adalah

menyampaikan ajaran-ajaran kebaikan atau mengajak orang lain untuk bersama-

sama memeluk Agama Islam. Melalui pendidikan Muhammadiyah melaksanakan

dakwah Islamiyah. Lebih tegasnya Muhammadiyah menggariskan tujuan

pendidikan Muhammadiyah sebagai berikut: Mewujudkan manusia muslim

berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri berguna bagi masyarakat dan

negara. Muhammadiyah melalui bidang pendidikan menerapkan belajar agama yang

mudah sehingga kalangan awam yang tidak pernah belajar di pondok pesantren

menjadi tertarik untuk belajar Agama Islam. Pendidikan Muhammadiyah juga

memberikan pelajaran ilmu pengetahuan dan keterampilan sehinggga terbuka jalan

73

Ibnu Salimi, op. cit, halaman 81.

Page 126: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

bagi terciptanya manusia muslim yang cerdas dengan berilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berguna bagi masyarakat74

Pentingnya Pendidikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah pertama,

membangkitkan kesadaran nasional Indonesia melalui corak Islam. Kedua, melalui

sekolah-sekolah Muhammadiyah, ideologi pembaharuan Islam tersebar luas, Ketiga,

meningkatkan penyebaran pengetahuan praktis pengetahuan yang modern75

Ukuran

nasionalisme agama Muhammadiyah terlihat dalam pemakaian bahasa Melayu atau

yang kemudian dikenal sebagai Bahasa Indonesia, sebagai bahasa organisasi.

Bahasa Indonesia telah lama menjadi bahasa perantara dunia orang Islam melayu

sebelum berkembangnya nasionalisme modern. Karena sebagai organisasi nasional,

Muhammadiyah memakai Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kegiatan

organisasi.76

Secara umum fungsi dari pendidikan Muhammadiyah adalah:

a. Meneruskan dan mewariskan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang sesuai

dengan ajaran Agama Islam.

b. Mendorong pembaharuan sosial.

c. Mendorong inovasi bidang materi dan teknologi.

d. Mewujudkan kebersamaan untuk mewujudkan integrasi nasional dan

pembangunan karakter kebangsaan.77

74

MT Arifin, op.cit.,halaman 147.

75Mitsuo Nakamura,op.cit., halaman 105.

76 Ibid, halaman 106.

77 Tim Pembina Al-Islam, op.cit, halaman 195.

Page 127: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

3. Janji Pelajar dan Pokok Dasar Pendidikan Muhammadiyah

Adanya janji pelajar Muhammadiyah, maka semua pelajar Muhammadiyah

harus benar-benar berusaha agar dapat mengantarkan dirinya kecita-cita yang

tinggi dan luhur.

Isi janji pelajar Muhammadiyah Bismillahirrahmanirrahim: Asyhadu alla-ila-ha

illa-lla-h ashadu anna Muhammadan a’buduhuwa Rasululah.

Kami pelajar Muhamamdiyah :

Menjunjung tinggi perintah Allah SWT.

Hormat dan patuh pada orang tua dan guru.

Bersih lahir batin dan teguh hati.

Rajin belajar taat kepada peraturan sekolah, giat bekerja serta beramal.

Berguna bagi masyarakat dan Negara.

Sanggup melangsungkan amal usaha Muhammadiyah.78

Pokok Dasar Pendidikan Muhammadiyah.

1. Tadjid ialah kesedian jiwa berdasarkan pemikiran baru, untuk merubah, cara

berpikir, dan cara berbuat, yang sudah ada demi mencapai tujuan

pendidikan.

2. Kemasyarakatan yaitu antara individu dan masyarakat supaya diciptakan

suasana saling butuh-membutuhkan dan prinsip kemasyarakatan

Muhammadiyah juga bermaksud bergerak untuk kesejahteraan masyarakat.

78 Musthafa Kamal Pasha dan Chusnan Jusuf, op. cit, halaman 54.

Page 128: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

3. Kreativitas yaitu murid-murid Muhammadiyah harus mempunyai kecakapan

atau keterampilan dalam menentukan sikap yang sesuai dan menetapkan

alat-alat yang tepat dalam menghadapi situasi-situasi yang baru. Prinsip

kemajuan dengan maksud Muhammadiyah selalu bergerak ke depan,

melangkah maju ke depan.

4. Aktivitas yaitu murid-murid Muhammadiyah harus mengamalkan semua

yang diketahuinya dan menjadikan pula aktivitas sendiri sebagai salah satu

cara untuk memperoleh pengetahuan baru. Prinsip kegiatan dengan maksud

segala kegiatan yang di lakukan oleh Muhammadiyah selalu berdasar pada

Al- Qur’an dan Hadits.

5. Prinsip optimisme adalah Muhammadiyah selalu bersikap positif dan

semangat untuk melaksanakan cita-citanya. murid-murid Muhammadiyah

harus yakin bahwa segala sesuatu datangnya dari Tuhan, maka pendidikan

akan membawanya mencapai cita-citanya asalkan sesuai dengan ajaran

agama.79

4. Metode dan Sistem Belajar yang Digunakan di Sekolah Muhammadiyah

Muhammadiyah selalu berupaya untuk memberikan pendidikan yang

murni dari ajaran agama Islam. Dalam memberikan ilmu kepada murid-

murid guru selalu berpedoman dalam Al-Qur’an dan Hadits. Dikembangkan

amal perjuangan pendidikan dengan sumber Qur’an dan Hadits, bersih dari

tahayul, bid’ah dan khurafat, menafsirkan ajaran-ajaran secara modern.

79 Said Muh, 1981, Pendidikan Abad Keduapuluh dengan Latar Belakang Kebudayaan,

Jakarta: Mutiara, halaman 52.

Page 129: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Memperbaharui sistem pendidikan Islam secara modern sesuai dengan

kehendak dan kemajuan zaman, membebaskan umat dari ikatan-ikatan

tradisional, konservatif yang membelenggu kehidupan umat.80

Batasan batasan pembaharuan dari Islam prinsip-prinsip ajaran Islam

yang bersifat mutlak yang tidak mungkin berubah sepanjang zaman, seperti

hukum perzinaan, minuman keras, pergaulan bebas tidak mungkin

diperlunak untuk mengikuti zaman sebab tugas agama Islam untuk

memperbaiki kemerosotan akhlak dan tidak melegalisasikannya.81

Sistem belajar yang dipakai oleh Muhammadiyah adalah pelan-pelan

tetapi mempengaruhi, bersifat mengayomi namun tidak memaksa.

Muhammadiyah menyadari bahwa masyarakat Surakarta kebanyakan masih

mengagungkan budaya kejawen, maka dalam menerapkan pendidikannya

kepada murid-murid selalu halus. Pada awalnya para murid perempuan di

bebaskan mau memakai jilbab atau tidak kesekolah. Muhammadiyah

berusaha memberi pengertian sedikit-demi sedikit kepada para guru

perempuan dan siswi perempuan akan pentingnya memakai jilbab. Dalam

perkembangannya dari tahun ketahun siswi-siswi Muhammadiyah

kebanyakan murid perempuannya memakai jilbab.

80 Amien Rais, 1985, Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial, Yogyakarta:

P2P2M, halaman 13.

81 Ibid, halaman 16.

Page 130: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikannya menggunakan

sistem pendidikan yang bersifat kreatif dalam mengintegrasikan tuntutan

idealisme, korektif, modernisasi. Aspek idealisme merupakan substansi dari

pendidikan Muhammadiyah sedangkan aspek korektif dan modernisasi

merupakan instrumennya. Secara idealistik Muhammadiyah konsisten

terhadap upaya menegakkan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an

dan Hadits menghilangkan praktek tahayul, bid’ah dan khurafat serta

komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, aspek korektif adanya

usaha-usaha yang selalu mengembangkan sekolah Muhammadiyah dalam

memenuhi tuntutan modernisasi.82

5. Tantangan-tantangan dan Hambatan yang Dihadapi oleh Sekolah-sekolah

Muhammadiyah

a. Tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah

Dalam menjalankan pembaharuannya dibidang pendidikan, K.H.

Ahmad Dahlan mendapat tantangan yang keras dari kaun tradisional. Metode

yang diterapkan oleh Kiai dianggap haram. Beliau mendapat ejekan dari

teman-temannya ada yang menyebutnya kyai kafir, kyai Kristen dll. Usaha

yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan dalam memberikan pengertian

kepada kiai-kiai yang menganggap ajaran K.H. Ahmad Dahlan haram adalah

dengan cara ketika para kiai berkumpul dirumah K.H. Ahmad Dahlan ada

82 Muhaimin, op. cit, halaman 108.

Page 131: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

guru mengaji yang mengejeknya atau Kiai yang mengatakan bahwa

pembaharuan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah adalah haram.

Kepada guru mengaji yang mengejeknya beliau berkata : ”Maaf

Saudara saya ingin bertanya lebih dahulu, Saudara datang dari Magelang

kesini (Rumah K.H. Ahmad Dahlan) tadi berjalankah atau memakai kereta

api?”. Guru Mengaji menjawab: ”Pakai kereta api Kyai!” ”Kalau begitu nanti

bila saudara pulang, sebaiknya dengan berjalan kaki saja”, kata Kyai.

”Mengapa”, tanya Guru Mengaji itu (keheranan). Kyai Haji Ahmad Dahlan

menjawab: ”Kalau saudara naik kereta api bukankah itu perkakasnya orang

kafir? tetapi mengapa anda-anda ini tetap menaikinya?” Dari jawaban

K.H.Ahmad Dahlan itu, semua yang datang di rumah K.H. Ahmad Dahlan

menjadi diam dan tidak bisa berkata apa-apa.83 Peristiwa di rumah Kiai itulah

akhirnya para kiai-kiai yang menganggap pendidikan Muhammadiyah haram

tidak mencampuri lagi segala perubahan yang dilakukan oleh

Muhammadiyah. Kaum tradisionalis atau Kiai-kiai menolak setiap perubahan,

karena dianggapnya sebagai rongrongan terhadap ajaran agama.

Muhammadiyah selalu memandang perlu adanya perubahan selama

kebiasaan-kebiasaan tersebut dinilai tidak menyimpang dari ajaran yang

benar, tetapi lama kelaman kaum tradisionalis mau menerima ide

pembaharuan Muhammadiyah.

83 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 2.

Page 132: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

b. Hambatan-hambatan yang dialami oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah.

1. Sebagian besar guru-guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah

adalah guru-guru yang tidak tetap. Hal ini karena awalnya sekolah

Muhammadiyah belum dapat menyediakan tenaga pengajar dari kalangan

Muhammadiyah terutama untuk mengajarkan mata pelajaran bukan

agama. Muhammadiyah mengambil lulusan alumni sekolah yang

didirikan Belanda seperti HIK, Sekolah Normalschool, AMS walaupun

diantaranya kurang mengenal ajaran Agama Islam.84

2. Kesejahteraan kepala sekolah dan guru agama dan guru Kemuham

madiyahan tidak terjamin.

3. Sebagain besar gedung-gedung sekolah Muhammadiyah terlalu sempit,

kurangnya sarana dan prasarana.

4. Kekurangan dana untuk membangun, kekurangan dana untuk

membangun gedung dan sebagainya.

5. Kebanyakan yang masuk sekolah Muhammadiyah sebagai pilihan kedua

yaitu setelah tidak diterima di sekolah negeri.sehingga latar belakang

sosial dan penghayatan agama Islam sangat berbeda antara satu dengan

yang lain. Misalnya penerimaan anak di SMP Muhammadiyah menerima

murid-murid bermacam-macam, adalah yang sudah pandai Qur’an ada

yang belum begitu juga di SMA sehingga terpaksa mengulang-ulang

84 Djarnawi Hadikusumo, op.cit., halaman 96-97.

Page 133: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

menyesuaikan dengan anak-anak yang masih rendah pengetahuan tentang

Islam dan Kemuhammadiyahan.85

Maju mundur suatu amal usaha serta kegiatan Islam pada dasarnya

tergantung pada kesadaran warga anggota Muhammadiyah dan simpatisan

pendukungnya, sedang anggota persyarikatan baik yang berlaku anggota atau

secara apriori menyetujui gerak amal usaha dan ide pengalaman Islam,

pembaharuan gerak dinamika masyarakat Islam dan pembangunan adalah

merupakan komponen aktif dan moment yang ideal dalam berpola pikir Islam

modern, dimana kesadaran berorganisasi dan kesadaran beramal dan berjuang

perlu wadah, dan Muhammadiyah inilah salah satu diantaranya.86

D. Pengaruh Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta

Tahun 1930 Sampai 1945.

Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan masa datang.

Dengan adanya perkembangan pendidikan menambah kemakmuran rakyat, bangsa

dan negara. Sejak dulu pendidikan menjadi pembahasan yang penting. Tujuan

negara Indonesia melalui pembukaan UUD 1945 berusaha untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan Umum. Secara umum,

pendidikan dijadikan landasan kemajuan sebuah negara. Adanya pendidikan yang

maju, modern maka akan menghasilkan generasi penerus yang mampu bersaing

dengan negara lain dan tidak menjadi bangsa yang bodoh lagi. Kebodohan

85 Imron Nasri dan A. Hasan Kunio ( penyu), op. cit, halaman 49-50.

86 Margono Puspo Suwarno, 2003, Aktualisasi Pendidikan Kemuhammadiyahan dalam

Islam, Yogyakarta: ISMH, halaman 64.

Page 134: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

membuat rakyat Indonesia menderita selama bertahun-tahun sejak dijajah Belanda

selama 3,5 Abad dan penjajah Jepang selama 3,5 tahun.

Pendidikan menjadi instrumen penting dalam perkembangan bangsa.

Untuk itu Muhammadiyah berusaha memajukan generasi selanjutnya dengan

mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang tujuannya untuk mencerdaskan

umat tidak hanya ilmu agama saja tetapi juga ilmu pengetahuan umum. Sekolah-

sekolah Muhammadiyah dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan semua

kegiatannya telah menciptakan hubungan yang baik dan serasi dengan masyarakat

di sekitarnya, sehingga masyarakat bersedia mendukung segala kegiatan yang

dilakukan oleh Muhammadiyah.

Kepentingan yang berhubungan erat dengan keberhasilan proses belajar

mengajar yaitu terciptanya hubungan yang baik diantara sekolah-sekolah

Muhammadiyah dengan masyarakat Surakarta, telah menunjukkan bukti nyata

yang nampak dalam kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Muhammadiyah beserta para pelajar Muhammadiyah melakukan kegiatan yang

bersifat sosial kemasyarakatan dengan mengadakan pesta fakir miskin yang

dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha bagi masyarakat Surakarta. Majunya

amal usaha Muhammadiyah karena di dukung dari kesadaran warga

Muhammadiyah dan simpatisan pendukungnya untuk memajukan

Muhammadiyah.87

87 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 16 Juni 2010.

Page 135: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

1. Pengaruh Pendidikan Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta

tahun 1930 sampai 1945.

Pengaruh Pendidikan karena didukung dari kesadaran warga

Muhammadiyah dan simpatisannya. Masyarakat Surakarta tahun 1930 sampai

1945 mulai mempunyai keyakinan dan sedikit demi sedikit meninggalkan

praktek Tahayul, bid’ah, khurafat. Banyak orang tua yang menyekolahkan anak-

anaknya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah dan secara langsung memberi

pengaruh positif terhadap pendidikan Muhammadiyah di Surakarta.

Minat masyarakat Surakarta terhadap pendidikan Muhammadiyah yaitu

adanya pengakuan kualitas sekolah Muhammadiyah. Keterkaitan masyarakat

Surakarta untuk menuntut ilmu di Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang

berkualitas telah mendukung perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Perkembangan ini menjadikan Persyarikatan Muhammadiyah lebih serius

dalam mengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah supaya berkembang lebih

maju. Pada masa itu para orang tua banyak yang tertarik untuk mengarahkan

anak-anaknya ke sekolah Muhammadiyah, karena terdapat beberapa hal yang

menonjol diantaranya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang ditanamkan

dalam diri setiap murid sehingga para murid diarahkan untuk meraih prestasi

yang bagus.

Sekolah Muhammadiyah dalam menjalankan peraturannya bersifat tidak

memaksa contohnya siswi perempuan tidak dipaksakan untuk memakai

kerudung, hal ini karena mereka belum terbiasa. Sekolah-sekolah

Page 136: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Muhammadiyah tidak memaksakan tetapi memberi pengertian sedikit demi

sedikit manfaat dari pemakaian kerudung bagi wanita. Muhammadiyah juga

mengadakan kegiatan untuk memperdalam agama yaitu kegiatan murid-murid

Muhammadiyah di bulan Ramadhan tahun 1930 sampai 1945 dan

Muhammadiyah meliburkan sekolah-sekolahnya.

Alasan Muhammadiyah meliburkan sekolah-sekolahnya adalah karena

libur Ramadhan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah dilakukan sejak

semula Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolahnya, Sejak zaman penjajah

Belanda, juga zaman penjajah Jepang. Sejak zaman Pemerintah RI, mulai dari

Orde lama apalagi sesudah zaman Orde Baru, libur sekolah-sekolah

Muhammadiyah di bulan Ramadhan tetap berjalan. Psikologis dengan

meliburkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di bulan Ramadhan, anak-anak

sekolah dapat menghargai atau menghormati kesucian bulan Ramadhan. Dan

hal itu dari segi kejiwaan besar sekali keuntungannya. Libur itu pun sangat

menguntungkan dan justru menambah simpati ummat Islam.88

Pelajaran

sekolah diganti dengan diadakan pengajian sebanyak 24 kali dalam sebulan,

dengan kegiatan pertemuan dan diakhiri dengan ujian. Jika siswa tidak

mengikuti kegiatan ini lebih dari 5 kali pertemuan maka siswa dinyatakan tidak

lulus. Kegiatan ini dimulai pada Pukul 06.00 sampai 08.00, selama bulan puasa

sekolah libur.

88 HAR Fakhruddin, “Kita Meliburkan Sekolah”, Suara Muhammadiyah, tahun ke 59,

Nomor 15, 1979, halaman 3 .

Page 137: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Pelajaran yang diberikan selama pengajian bulan ramadhan, yaitu:

1. Pelajaran Tauhid dilaksanakaan 4 kali pertemuan.

2. Pelajaran Fiqih dilaksanakan 4 kali pertemuan.

3. Pelajaran Akhlak dilaksanakan 4 kali pertemuan.

4. Pelajaran Sosiologi dilaksanakan 2 kali pertemuan.

5. Pelajaran nikah, talaq, dan rujuk dilaksanakan 4 kali pertemuan.

6. Pelajaran Tata Negara dilaksanakan 2 kali pertemuan.

7. Menyanyi dilaksanakan 2 kali pertemuan.

8. Retorika dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Pergerakan Muhammadiyah ditahun 1930-1945 mengalami kesulitan dalam

mengembangkan amal usahanya dibidang pendidikan. Kesulitan ini disebabkan

karena situasi yang terjadi di Surakarta yaitu adanya Clash I dan Clash II di

Surakarta. Adanya Clash I dan II membuat masyarakat Surakarta menyadari akan

pentingnya pendidikan. Masyarakat akhirnya terdorong untuk mendapatkan

pendidikan yang berkualitas, khususnya menuntut ilmu-ilmu di sekolah-sekolah

swasta keagamaan seperti sekolah Muhammadiyah. Mereka mulai menyadari

belajar supaya bisa lebih berguna lagi bagi bangsa dan negara. Peristiwa sosial

tersebut secara langsung memberi pengaruh positif terhadap pendidikan

Muhammadiyah di Surakarta.

Page 138: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Ketertarikan masyarakat Surakarta terhadap pendidikan Muhammadiyah

tahun 1930-1945 yaitu adanya pengakuan kualitas sekolah Muhammadiyah oleh

masyarakat sebagai sekolah unggulan dimasa itu. Minat masyarakat Surakarta

untuk menuntut ilmu di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berkualitas telah

mendukung perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah dalam mengelola

sekolah-sekolah Muhammadiyah supaya lebih maju.89

Program kerja dari

pimpinan Muhammadiyah Yogyakarta pada masa kepemimpinan K.H. Hisyam

(Pimpinan Muhammadiyah Pusat), program kerjanya adalah usaha-usaha dalam

bidang penididkan, mendapatkan perhatian yang utama. menurut K.H. Hisyam

dengan pendidikan bisa lebih banyak diharapkan membangun kader-kader umat

dan bangsa yang akan meneruskan amal Muhammadiyah.90

Pada masa itu para orang tua banyak yang tertarik untuk mengarahkan

anak-anaknya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah, karena beberapa hal yang

menonjol diantaranya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang ditanamkan

dalam diri setiap murid sehingga para murid tetap diarahkan untuk meraih prestasi

yang bagus. Biaya sekolah di Muhammadiyah cukup terjangkau, awal berdirinya

sekolah Muhammadiyah tidak memungut biaya secara langsung tetapi hanya

menerima sumbangan uang sukarela dari orang tua calon siswa yang ingin masuk

sekolah Muhammadiyah. Mereka bisa membayar sesuai dengan kemampuan uang

yang dimiliki, bahkan Muhammadiyah juga membuka sekolah untuk orang yang

89 Wawancara dengan Muchsinin, tanggal 1 September 2010 .

90 Abdul Mu’ti, op.cit., halaman 103-104.

Page 139: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

miskin yang tidak dipungut biaya sama sekali. Sekitar tahun 1940-an para orang

tua membayar sukarela dengan uang 5 sen saja, kemudian tahun 1945 sekitar Rp 2,

00 saja per bulan. Para siswa yang bersekolah saat itu ada juga yang tidak

beragama Islam. Hal tersebut tidak menjadi masalah sebab yang terpenting adalah

memberikan ilmu yang bermanfaat yang bisa digunakan bagi masa depan dan

supaya menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Para lulusan sekolah Muhammadiyah merasa bangga dan puas bila sudah

menamatkan pendidikan disekolah-sekolah Muhammadiyah. Hasil pendidikan

yang diperoleh dapat digunakan sebagai bekal melanjutkan hidup ke depan dan

melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Adanya sekolah Muhammadiyah di

Surakarta sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat, sikap orang tua

untuk memikirkan masa depan anaknya dan memasukkan anak-anaknya di sekolah

Muhammadiyah. Selain biaya sekolah terjangkau pada saat itu juga keberadaan

sekolah Muhammadiyah tidak hanya di satu wilayah, namun dibeberapa wilayah

di kota Surakarta.

Pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah berusaha untuk

menghasilkan generasi penerus yang tangguh. Perkembangan pendidikan

Muhammadiyah antara tahun 1930 sampai 1945 melalui sekolah-sekolah yang

didirikannya dan dikelola oleh bagian Sekolahan adalah menghadapi kemajuan

kehidupan masyarakat. Sekolah-sekolah Muhammadiyah berusaha untuk

mencurahkan perhatian tenaga, waktu dan pikiran untuk memajukan dunia

pendidikan di Indonesia. Sekolah Muhammadiyah dalam menyelenggarakan

pendidikan mempunyai suatu usaha membentuk manusia dengan dasar nilai agama

Page 140: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

yang kuat dan pengetahuan umum saling seimbang sehingga kedua menjadi

penting. Karena sekolah-sekolah Muhammadiyah berusaha mewujudkan dengan

nilai kebenaran, kebebasan, kemandirian.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah bukanlah pendidikan khusus yang

hendak membentuk manusia menjadi lebih hebat dari pada yang lain, tetapi suatu

pendidikan yang mengarahkan manusia untuk berakhlak yang baik dan

berpartisipasi aktif dalam kehiduapan bermasyarakat.91

Sekolah-sekolah

Muhammadiyah mengajarkan pendidikan umum juga pendidikan agama sekaligus.

Tujuannya supaya murid-murid selain pandai dalam nilai-nilai agama juga

pengetahuan umum sehingga akan terbentuk generasi yang berakhlak, disiplin,

pekerja keras dan memiliki tanggung jawab. Bersekolah di Muhammadiyah tidak

hanya belajar di dalam kelas tetapi diluar kelas yaitu mengadakan liburan

contonya adalah muri-murid HIK mengadakan liburan kenaikan kelas. Tujuan

liburan ini adalah melihat keindahan alam dan menikmati kebesaran Tuhan

YME.92

Perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah tahun 1930-1945 tidak

hanya berpengaruh dari segi pendidikan, tetapi juga berpengaruh dari segi

ekonomi terutama adanya keberadaan sekolah-sekolah yang dikelola Persyarikatan

Muhammadiyah. Masyarakat Surakarta merasa diuntungkan, karena mereka dapat

menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah dengan biaya yang

91 Hadisiswaja, “Dasar dan Asas Pendidikan Islam”, Soera Moehammadijah 23 Oktober

1931 tahun XIII, halaman 1111.

92 Darmo Kondo, “Excursie Pelajar”, 14 Januari 1937.

Page 141: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

cukup ringan. Sesuai dengan kemampuan yang di miliki serta memperoleh

kualitas pendidikan yang cukup baik, letak sekolah-sekolah Muhammadiyah yang

strategis juga memunculkan banyaknya minat anak-anak untuk bersekolah selain

itu masyarakat yang mencari rejeki dengan berdagang dapat berjualan di warung-

warung sekitar sekolah. Adanya sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat

menambah penghasilan para pedagang yang ada di sekitar sekolah.

Muhammadiyah dalam menjalankan organisasinya dan dalam mengembangkan

pendidikan Muhammadiyah tetap menghormati dan melaksanakan peraturan

pemerintah. Setelah di proklamirkan Proklamasi 17 Agustus 1945, pemerintah

Indonesia mulai memberi isi kepada pendidikan Indonesia.93

2. Peranan Persyarikatan Muhammadiyah dalam Membangun Kemajun

Pendidikan Muhammadiyah bagi masyarakat Surakarta tahun 1930

sampai 1945.

Muhammadiyah melalui lembaga sekolahannya berusaha untuk

membangun dan mengembangkan pendidikan di Surakarta. Muhammadiyah

berusaha untuk menanamkan nilai-nilai luhur keagamaan dan kemanusian dalam

tata kehidupan masyarakat. Nilai-nilai luhur kemanusiaan tercermin dalam sikap

hidup jujur, adil, bertanggung jawab, peduli terhadap kepentingan masyarakat

yang miskin adalah sikap yang senantiasa ditanamkan oleh para pengurus bagian

Sekolahan. Peranan para pengurus Muhammadiyah, para guru dan anggota

Muhammadiyah telah membangkitkan semangat bagi kaum muda. Adanya

93 Djumhur dan Danasuparta, op.cit., halaman 201.

Page 142: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

sekolah Muhammadiyah yang dikelola oleh bagian sekolahan mendorong kaum

muda untuk belajar ke tingkat yang lebih tinggi.

Peranan pendidikan Muhammadiyah bagi masyarakat Surakarta pada tahun

1930-1945 sangat penting, karena para pengurus beserta guru, karyawan sekolah

Muhammadiyah ikut mengambil bagian dalam menjalankan pendidikan di

Surakarta. Bagian Sekolahan mengambil bagian memajukan pendidikan di

Surakarta. Keberadaan sekolah-sekolah Muhammadiyah membentuk masyarakat

dalam memperoleh pendidikan dengan memberi kesempatan kepada siapa saja

untuk masuk ke sekolah Muhammadiyah baik dari keluarga yang mampu dan

keluarga yang kurang mampu.94

Persyarikatan Muhammadiyah harus mampu tampil dalam peran sertanya

untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Supaya mendidik kearah masyarakat

yang berkualitas yang mampu menghadapi perubahan zaman, mampu berdiri

sendiri untuk mencapai kehidupan yang mandiri di masyarakat. Dalam

perkembangan tahun 1930-1945, Persyarikatan Muhammadiyah turut serta

membangun kehidupan masyarakat Surakarta melalui sekolahannya. Ini terlihat

semakin bertambah banyaknya murid-murid yang bersekolah di sekolah

Muhammadiyah. Sekolah-sekolah yang dikelola di bawah naungan Persyarikatan

Muhammadiyah menjadi program utama yaitu dalam bidang pendidikan yang di

berikan Muhammadiyah tidak hanya mencerdaskan otak bangsa ini tetapi juga

mendidik akhlak (moralitas) yang berkembang dari dalam hati.

94 Wawancara dengan Rizky Pradana, tanggal 29 September 2010.

Page 143: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Proses perkembangan pendidikan awalnya hanya meliputi 3 hal yaitu

menulis, membaca, berhitung yang tujuannya mencerdaskan intelek (daya pikir)

manusia dengan perkembangan zaman, yaitu dalam akhlak dan juga mendidik,

kecakapan, keterampilan tangan untuk bekerja terampil yang pada prinsipnya

terletak pada kemampuan tangan manusia.95

Terbukti dengan adanya pendidikan

Muhammadiyah telah mendapat kepercayaan dan mendapat tempat dalam

masyarakat Surakarta. Muhammadiyah sejak awal sengaja mengabdikan dalam

bidang pendidikan sebagai salah satu upaya mengembangkan pendidikan kepada

masyarakat Surakarta. Muhammadiyah dapat dikatakan berhasil dalam

mengemban misi pendidikan bagi masyarakat Surakarta pada tahun 1930-1945.

Misi organisasi Muhammadiyah selain dalam bidang pendidikan juga misi

sosial yang ditujukan kepada masyarakat Surakarta. Kegiatan-kegiatan

Muhammadiyah selain kegiatan dalam pendidikan juga kegiatan sosial seperti

pada waktu terjadi bencana banjir di Surakarta Jum’at tanggal 1 Januari 1937

anak-anak Pandu Hizbul Wathon membantu masyarakat baik berupa tenaga

ataupun benda. Tempat-tempat yang terkena bencana banjir seperti Tanjung

Anom, Ngemplak, Sampangan. Pandu Hizbul Wathon lanjung datang ke tempat

bencana banjir untuk memberikan makanan bungkus, uang, menyumbangkan

tenaga mereka dan mencari donasi. Murid-murid HIK Muhammadiyah

95 Arifin, 1993, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, halaman 57.

Page 144: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

menyumbangkan kebaya, kaos, peci, sarung, selendang, kemeja, baju tidur, dan

jas.96

Misi-misi Muhammadiyah lainnya adalah mengadakan pembagain zakat,

pesta fakir miskin yang ditujukan kepada masyarakat. Pengumpulan zakat selain

dilakukan pemungutan oleh murid-murid Muhammadiyah juga meminta

sumbangan kepada pihak lain seperti kepada Kanjeng Gusti Adipati Arya

Mangkunegara ke VII raja dari Pura Mangkunegaran. Tujuan pembagian zakat

adalah untuk kesejahteraan warga Muhammadiyah dan masyarakat.97

Dalam menjalin hubungan yang akrab dengan semua pihak, semua kegiatan

yang akan dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah meminta izin kepada

semua pihak, misalnya kepada K.G.P.A.A Mangkunegaran ketika akan

mengadakan kegiatan memperingati Maulud Nabi dengan melaksanakan pawai

keliling sebanyak 500 orang. Pawai ini akan diikuti oleh murid-murid

Muhammadiyah, guru, Pandu Hizbul Wathon, Pemuda Muhammadiyah, dll.98

Muhammadiyah berusaha dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat Surakarta. Muhammadiyah tampil tanpa memberikan

paksaan, tuntutan tetapi Muhammadiyah berusaha untuk membimbing,

mengarahkan, pertumbuham dan perkembangan manusia dari tahap ke tahap

96 Darmo Kondo, “Banjir Di Kota Bengawan”, Senin 4 Januari 1937.

97 Arsip Mangkunegaran, N0. 871, “Bab Kadarman Dalem”.

98 Arsip Mangkunegaran No.1411, “Berkas Mengenai Perkumpulan Muhammadiyah

tahun 1940-1950”.

Page 145: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

kehidupan anak didik sampai mencapai titik kemampuan yang optimal.99

Menurut

Muhammadiyah, fungsi pendidikannya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat

memungkinkan tugas pendidikan tersebut dapat berjalan lancar. Surakarta masih

dalam jajahan bangsa Jepang sehingga Muhammadiyah dalam mengembangkan

pendidikannya juga mengalami hambatan selain keadaan yang dijajah juga masih

kurangnya sarana dan prasarana dalam mengembangkan pendidikan. Pada intinya

akibat penjajahan membuat rakyat menderita, dan kebebasan berkarya juga

terhambat. Perubahan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah

belum tentu akan didukung oleh pemerintah Jepang.

99Arifin, op.cit., halaman 33.

Page 146: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

125

BAB IV

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI

SURAKARTA TAHUN 1945-1970

A. Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah Tahun 1945 Sampai 1950

1. Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Pendidikan Tahun 1945 Sampai

1950.

Sistem pendidikan nasional telah dimulai pada masa pendudukan Jepang di

Indonesia, namun semenjak Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus tahun 1945, sekolah-sekolah yang dibangun pada masa Jepang dilanjutkan

dengan sarana dan prasarana yang seadanya. Pada masa penjajahan Jepang, untuk

menyakinkan bangsa Indonesia. Pemerintahan Jepang membentuk BPUPKI pada

tanggal 29 April 1945.1 Karena dalam perkembangannya BPUPKI (Badan Penyelidik

Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Junbi Cosakai

dianggap lamban dalam menyusun dasar Negara maka BPUPKI dibubarkan pada

tanggal 7 Agustus 1945 dan diganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia atau Dokuritsu Junbi Inkai).2

Jepang berjanji memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia, namun

pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Di

1Cahyo Budi Utomo, 1995, Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari Kebangkitan

hingga Kemerdekaan, Semarang: IKIP Press, halaman 206.

2 Ibid, halaman 208.

Page 147: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

125

Indonesia terjadi kekosongan pemerintahan, maka golongan muda mendesak segera

memproklamirkan kemerdekaan Indonesia setelah diadakan perumusan teks

Proklamasi dan persiapan untuk menyatakan Indonesia merdeka tepatnya pada

tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan Kemerdekaannya. Akhirnya

Indonesia merdeka sendiri tanpa diberi kemerdekaan oleh Jepang. Untuk

menyempurnakan berdirinya Negara Indonesia yang merdeka dan bebas dari

penjajah, maka salah satu usahanya dari PPKI adalah perbaikan dalam lapangan

pendidikan di Indonesia.

Langkah pertama adalah dimulai dengan membentuk ”Sub Panitia Pendidikan

dan Pengajaran” sebagai ketuanya adalah Ki Hajar Dewantara. Sub Panitia ini

mendapat tugas untuk merumuskan suatu rencana cita-cita dan usaha-usaha

pendidikan atau pengajaran. Hasil dari rumusan ini berisi dasar dan tujuan pendidikan

sebagai berikut: Dalam garis-garis adab perikemanusiaan, seperti terkandung dalam

segala pengajaran agama, maka pendidikan dan pengajaran nasional bersendi agama

dan kebudayaan bangsa serta menuju kearah keselamatan dan kebahagiaan

masyarakat.

Ki Hajar Dewantara selaku menteri PP dan K mengeluarkan ”Instruksi

Umum” yang memerintahkan kepada semua kepala-kepala sekolah dan guru-guru

untuk : Mengibarkan Sang Merah Putih setiap hari di halaman sekolah, menyanyikan

lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”, menghentikan pengibaran bendera Jepang dan

menghapuskan lagu Kimigayo, menghapuskan pelajaran bahasa Jepang serta segala

Page 148: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

125

upacara yang berasal dari Pemerintahan Jepang, memberi semangat kebangsaan

kepada semua murid-murid.

Pemerintahan Indonesia yang sudah berdiri pada tahun 1945 berusaha dengan

giat untuk memberi ”isi” baru pada sistem pendidikan Indonesia. Pada tahun 1946

menteri PP dan K (Mr Soewardi) membentuk ”Panitia Penyelidik Pendidikan dan

Pengajaran” yang diketahui Ki Hajar Dewantara.3 Menteri Pendidikan dan

Pengajaran membentuk panitia penyelidik yang tugasnya antara lain adalah

merencanakan struktur pengajaran model baru, menetapkan bahan pelajaran dengan

menimbang keperluan praktis dan menyiapkan rencana belajar untuk setiap sekolah

dan setiap kelas.

Hasil kurikulum ini dinamakan kurikulum SR 1947 yang membedakan 3

macam struktur program yaitu:

1. Sekolah Rakyat dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada kelas

rendah.

2. Sekolah Rakyat dengan bahasa Indonesia sebagai pengantar sejak kelas satu.

3. Sekolah Rakyat yang diselenggarakan sore hari terbatas sampai kelas IV, kelas V

dan VI harus masuk pagi.

3 M. Jumali, dkk, 2004, Landasan Pendidikan, Surakarta: UMS Press, halaman 141.

Page 149: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

125

Diagram I

Susunan Jenjang Sekolah Menurut Panitia Penyelidik Kemerdekaan Tahun 1947.

Sumber H.A.R Tilaar, 1995:73

SEKOLAH TINGGI

(4 Sampai 6 Tahun)

SEKOLAH MENENGAH

TINGGI

(3 TAHUN)

SEKOLAH KEJURUAN

MENENGAH

SEKOLAH KEJURUAN

(3 – 6 TAHUN)

SEKOLAH RAKYAT

( 6 TAHUN)

SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA

(3 TAHUN)

Page 150: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

125

Diagram di atas menjelaskan mengenai pembagian jenjang tingkatan sekolah

yang dirumuskan oleh Panitia Penyelidik Kemerdekaan. Jenjang sekolah terdiri dari

tingkat sekolah rakyat atau jenjang sekolah dasar selama 6 tahun. Jenjang berikutnya

adalah sekolah menengah pertama selama 3 tahun, sekolah kejuruan selama 3 sampai

6 tahun. Tingkatan selanjutnya adalah sekolah menengah tinggi atau sekolah

menengah kejuruan selama 3 tahun.

Kurikulum ini masih harus dibenahi, maka tugas baru bagi panitia yang

dibentuk menteri adalah meninjau kembali dasar-dasar isi, susunan dan seluruh usaha

pendidikan atau pengajaran. Panitia pendidikan atau pengajaran melakukan 2

konggres pendidikan maka lahirlah Undang-Undang tentang dasar-dasar Pendidikan

dan Pengajaran untuk seluruh Indonesia yaitu Undang-Undang No 4 tahun 1950

dengan nama Undang-Undang tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di

Sekolah (UUPP) dan disempurnakan menjadi Undang-Undang No 12 tahun 1954

tentang pernyataan berlakunya Undang-Undang No. 4 tahun 1950 dari Republik

Indonesia berisi tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah untuk

seluruh Indonesia.4

Sistem pendidikan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 serta lebih

terperinci dibahas dalam UUD No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan

pengajaran di sekolah yang sifatnya sangat jelas yaitu nasional. Penyelenggaraan

norma-norma pendidikan tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

4 Wardiman Djojonegoro, 1996, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia,

Jakarta: Depdikbud, halaman 76.

Page 151: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

125

sebagai berikut: mencerdaskan setiap pendidikan dan pengembangan kebudayaan

pada pandangan hidup sesuai dengan Pancasila. Semua jenjang pendidikan harus

diwujudkan untuk mencapai tujuan negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945

yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Sekolah-sekolah yang ada tetap dilanjutkan setelah Proklamasi Kemerdekaan 17

Agustus 1945. Dasar-dasar pendidikan mulai disempurnakan. Menteri Pendidikan

yang I yaitu Ki Hajar Dewantara sesudah Proklamasi Kemerdekaan mengeluarkan

“Instruksi Umum” yang menyerukan kepada para guru supaya membuang sistem

pendidikan kolonial dan mengutamakan patriotisme.5 Mengubah semua sistem

pengajaran menjadi lebih demokratis. Rumusan pokok-pokok UU No.4 Tahun 1950

yaitu Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Agama sekolah negeri, Sekolah-Sekolah

Swasta (Partikelir) dalam RUU sekolah Partikelir mendapat kedudukan yang khusus

yaitu dengan adanya pasal 13, yang isinya sebagai berikut: Atas dasar kebebasan tiap-

tiap warga negara menganut sesuatu agama atau keyakinan hidup, maka kesempatan

leluasa diberikan untuk mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah

partikelir.

5 Ibid, halaman 75.

Page 152: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

125

1. Pendidikan Muhammmadiyah tahun 1945-1950

Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Surakarta ikut menyesuaikan

diri dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah. Di masa pemerintah

Jepang juga membuat peraturan yaitu sekolah partekelir dilarang mengajarkan

sesuatu agama atau memberi pendidikan maupun pengajaran yang menyinggung

perasaan orang lain dalam hal agama atau kepercayaannya.6 Pemerintah juga telah

merumuskan UU RI No. 4 Tahun 1950 yang salah satu pasalnya membahas tentang

penyelenggaraan sekolah partekelir (swasta) dalam BAB IX tentang Sekolah

Partekelir Pasal 13 yang isinya: Atas dasar kebebasaan tiap-tiap warga negara

menganut sesuatu agama atau keyakinan hidup, maka kesempatan leluasa diberikan

untuk mendirikan dan menyelenggarakan sekolah-sekolah partekelir.7 Sekolah-

sekolah swasta yang berdiri diijinkan untuk mengembangkan pendidikannya dengan

syarat sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional.

Tujuan pendidikan Nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia sesuai

dengan falsafah Pancasila, menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,

memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat

dan bermartabat, memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung

6 Arsip mangkunegaran No. 4300, tentang “Pendidikan di Indonesia 21 Mei 2605”.

7 Ketetapan UU RI No. 4 tahun 1950.

Page 153: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

125

jawab kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan

bangsa yang cerdas.8

Kemerdekaan yang dinikmati belum lama, terjadi lagi peristiwa yang

membuat bangsa Indonesia menderita yaitu datangnya sekutu lagi ke Indonesia

dengan diboncengi NICA. Indonesia harus mengalami penjajahan lagi dari tahun

1945 sampai 1947. Terjadi Revolusi Kemerdekaan yaitu Class I, gerakan

Muhammadiyah juga mengalami dampak dari Class I ini. Penjajah Belanda bergerak

dari Semarang menyerang sampai Sruwel, Ampel, akibatnya gerak langkah

Muhammadiyah untuk berkembang terasa berhenti tidak dapat berkembang karena

para tokoh Muhammadiyah ikut Revolusi.

Tahun 1945 hampir semua tokoh Muhammadiyah terjun membela negara.

Tahun 1946 ibukota RI pindah ke Yogyakarta. Keadaan di Surakarta juga terkena

imbasnya, banyak pemimpin Muhammadiyah yang ikut berjuang dengan membentuk

kelompok-kelompok perjuangan untuk membela negara. Para tokoh Muhammadiyah

yang berjuang dengan mendirikan kelompok-kelompok untuk mempertahankan

kemerdekaan Indonesia seperti;

1. Kiai Muhammad Idris membentuk barisan sabilillah dengan H.A Bakri bermarkas

di YPAC. (sekarang menjadi Solo Grand Mall).

8 M. Jumali, dkk, op.cit., Halaman 59.

Page 154: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

125

2. Mulyadi Joyomartono, dr. Muwardi, Surono Wiroharjono, Hadi Sunarto

membentuk barisan banteng yang bermarkas di utara Stadion Maladi (Sekarang

menjadi Man II).

3. Pemuda-pemuda Muhammadiyah tergabung dalam barisan Hizbullah yang

bermarkas di Sie dhio Hoo (Gedung Lowo, Brengosan, Purwosari).9

Di bentuk juga laskar-laskar yang lain seperti Pasindo (Pemuda Sosialis

Indonesia yang dulunya bernama Angkatan Sosialis Muda Indonesia), Laskar Kere,

BPRI (Barisan Pemberontak Indonesia), TP (Tentara Pelajar Indonesia), Laskar

minyak, Lasywil (Laskar Wanita). Peristiwa tahun 1946 adalah pusat pemerintahan

Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta. Akibat dari peristiwa ini sekolah-sekolah

mengalami kesulitan dalam mengembangkan pendidikannya, bahkan murid-murid

Muhammadiyah ikut berperang membela bangsa dan negara. Sekolah-sekolah

Muhammadiyah tahun 1945-1950 antara lain adalah SR (SD) Muhammadiyah 1

Ketelan, SR (SD) Muhammadiyah 2 Kauman, SR (SD) Muhammadiyah 6

Kampungsewu, SMA Muhammadiyah 1, SPG Muhammadiyah (SMP

Muhammadiyah 1).

9 Muhammad Amir, op.cit., halaman 2-3.

Page 155: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

125

B. Arah Gerak Muhammadiyah dalam Penyelenggaraan Pendidikannya

tahun 1945 sampai 1970

1. Kebijakan Pendidikan tahun 1945-1970

Dalam menyempurnakan sistem pendidikannya pemerintah mengeluarkan UU

No. 12 Tahun 1954 yaitu menyempurnakan UU No 4 Tahun 1950 yaitu Undang-

Undang Organik yang berlaku sebagai hukum positif di Indonesia adalah Undang-

Undang No. 12 Tahun 1954 berasal dari Undang-Undang No.4 Tahun 1950 tentang

Dasar-Dasar dan Tujuan Pengajaran di Sekolah10

. Didalam UU No.12 tahun 1954

tercantum kalimat bahwa Undang-Undang tersebut dinyatakan bagi seluruh wilayah

negara Republik Indonesia.11

Norma-Norma yang tersirat didalam Undang-Undang12

itu antara lain sebagai berikut: Pembentukan kepribadian sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa sekaligus pengakuan kebebasan dalam memeluk agama. Norma-

normanya antara lain sekolah-sekolah negeri diwajibkan memberikan pelajaran

agama, kebebasan mendirikan sekolah partikelir (swasta) didasarkan pada kebebasan

tiap-tiap warga negara menganut suatu agama atau keyakinan hidup.

Perkembangan selanjutnya adalah penggantian dari kebijakan pokok

tentang Agama di sekolah-sekolah dalam BAB I tentang Agama Pasal I yang

10 Ibid, halaman 142.

11 Wardiman Djojonegoro, op. cit, halaman 102.

12 Hadari Nawawi, 1983, Perundang-Undangan Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia,

halaman 70-74.

Page 156: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

125

isinya mengubah Ketetapan MPRS No.II/ MPRS/1960. Bab II Pasal 2 ayat 3,

dengan menghapus kata “...dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak

ikut serta, apabila wali murid atau murid dewasa menyatakan keberatannya dan

diganti kalimatnya berbunyi sebagai berikut: “menetapkan pendidikan agama

menjadi mata pelajaran disekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai

universitas-universitas negeri”.13

Maksud dari ketetapan ini adalah semua agama

diakui pemerintah dan diberikan kesempatan yang sama dalam semua

penyelenggaraan ibadahnya dan setiap siswa bebas memilih pelajaran agama

menurut keyakinan sesuai dengan toleransi beragama dan Hak Asasi Manusia.

2. Kurikulum Pendidikan Sekolah-Sekolah Muhammadiyah Tahun 1945

Sampai 1970

Program pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah

bertujuan untuk menanamkan akhlak, budi pekerti, memiliki keahlian yang seimbang

antara ilmu agama dan ilmu umum.

a. Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah Tahun 1945 sampai 1970

Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah di

sesuaikan dengan pendidikan kurikuler sekolah negeri dan di tambahi pelajaran

khusus dari Muhammadiyah yaitu pendidikan agama.14

Penerapan pendidikan

kurikuler di sekolah-sekolah Muhammadiyah menggunakan sistem klasifikasi yaitu

13 Surat Ketetapan Tap MPRS-RI No. XXVII/MPRS/1966.

14 Wawancara dengan Muchsinun, tanggal 1 September 2010.

Page 157: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

125

dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan kelas berjenjang. Ciri utama

pendidikan Muhammadiyah adalah terletak pada penyelenggaraan pendidikan

dalam Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Surakarta dan di bagi dalam

pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas.

Pelajaran yang ada di sekolah Muhammadiyah mengikuti kurikulum

pemerintah dan di tambah ciri khusus pelajaran Muhammadiyah. Proses belajar

mengajar yang diterapkan dalam pendidikan Muhammadiyah Surakarta mengikuti

ketentuan kurikulum yang di kehendaki Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

juga di tambah mata pelajaran keagamaan dari Muhammadiyah seperti

Kemuhammadiyahan, Ibadah, Akhlak, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Al-Qur‟an.15

Ciri utama pendidikan Muhammadiyah adalah terletak pada kurikulumnya

yang menjiplak kurikulum pendidikan yang dibuat pemerintah. Di dalam aqidah

perguruan dasar dan menengah Muhammadiyah dinyatakan bahwa yang termasuk

pelajaran wajib yang mencakup 3 hal yaitu:

1. Pendidikan Agama Islam : Ilmu dan penghayatan Agama Islam.

2. Pendidikan kemuhammadiyahan : Pengertian, penghayatan, dan pengalaman

ajaran Islam yang dilaksanakan oleh

Muhammadiyah di samping keorganisasian

Muhammadiyah.

15

Ibid.

Page 158: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

125

3. Pancasila dan UUD 1945.16

Para guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam memberikan

pengajaran selalu mengikuti perubahan dalam kurikulum pendidikan dari

pemerintah dan Majlis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah. Proses belajar

mengajar yang diterapkan dalam pendidikan Muhammadiyah mengikuti ketentuan

kurikulum yang diatur oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurikulum sekolah-sekolah yang ditetapkan oleh Pemerintah antara lain:

1. Kurikulum SR 1947 meliputi 15 mata pelajaran, yaitu:

Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu hayat, Ilmu

Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Gerak

Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Budi Pekerti, Pendidikan Agama.17

2. Pada tahun 1952 sekolah Muhammadiyah menggunakan kurikulum tahun 1952

yang ditetapkan oleh pemerintah. Kurikulum ini mengarah pada sistem

pendidikan nasional yang mempunyai ciri bahwa setiap rencana pelajaran harus

memperhatikan isi pelajaran serta dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran yang berdasarkan ketentuan kurikulum 1952 dari pemerintah

adalah (1) Kurikulum SD Muhammadiyah terdiri dari bidang studi Bahasa

Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu hayat, Ilmu Bumi san

Sejarah beserta ditambah pelajaran agama meliputi Kemuhammadiyahan, Ibadah,

Tarikh, Aqidah atau Aqoid, Akhlak, Al-Qur‟an. (2) Kurikulum SMP

16 Tim, 1985, Cita dan Citra Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka Panjimas, halaman 94.

17 Ibid, halaman 141.

Page 159: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

125

Muhammadiyah terdiri dari bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Bahasa Daerah, Berhitung, Aljabar, Ilmu Ukur, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Hitung

Dagang, Pengetahuan Dagang, Sejarah dan di tambah pelajaran dari

Muhammadiyah antara lain: Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid,

Tarikh, Akhlak, Al-Qur‟an. (3) Kurikulum SMA Muhammadiyah untuk semua

jurusan terdiri atas bidang studi Tata Negara dan Kewarganegaraan, Pendidikan

jasmani, Sejarah, Ekonomi, Ilmu Hayat, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,

Menggambar, Aljabar, untuk jurusan sastra ditambah Bahasa Perancis,

Kesusastraan Indonesia, Sejarah Kebudayaan dan Kesenian, Ilmu Bumi,

Antropologi Budaya, Tata Hukum, Bahasa Kawi, Bahasa Daerah, sedangkan

jurusan Ilmu pasti dan Alam ditambah Ilmu Ukur Sudut, Ilmu Ukur Ruang, Ilmu

Ukur Melukis, Ilmu Alam, Ilmu Mekanika, Ilmu Kimia, Bahasa Jerman, Ilmu

Bumi dan Falak, kemudian untuk jurusan Sosial Ekonomi ditambah Tata Hukum,

Ilmu Bumi Ekonomi, Ilmu Bumi Sosial, Ilmu bangsa-Bangsa, Ilmu Hitung

Dagang, Tata Buku, Bahasa Jerman, Sejarah, Ekonomi. Untuk tambahan

pelajaran ciri khusus Muhammadiyah pelajarannya terdiri antara lain

Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid, Tarikh, Akhlak, Al-Qur‟an.

Kurikulum tahun 1952 disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini

sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol

dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran

memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.18

18 Rosdiana, “Perjalanan Kurikulum Nasional (Pada Pendidikan Dasar dan Menengah),

www. rosdianablog.blogspot.com, 6 Oktober 2010, Pukul 14.00.

Page 160: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

125

3. Tahun 1959 oleh Menteri P dan K Prof. Dr. Prijono disusun rencana pengajaran

disebut Sapta Usaha Tama (7 Ketentuan) meliputi: Penertipan aparatur dan usaha-

usaha Departemen P dan K, Meningkatkan seni dan olahraga, Mengharuskan

usaha halaman, Mengharuskan murid untuk menabung, Mewajibkan adanya usaha

koperasi, Mengadakan kelas masyarakat, Membentuk regu kerja di kalangan SMP

dan SMA. Semua mata pelajaran tetap sama dengan Kurikulum tahun 1952, yang

diperbaiki hanya sistemnya saja. Sistem pendidikan SMP mengalami sedikit

perubahan dalam mata pelajarannya. Pada tanggal 1 Agustus 1962 yaitu mata

pelajaran SMP ditambah 2 mata pelajaran baru yaitu mata pelajaran Ilmu

Administrasi dan Kesejahteraan Keluarga.

Pada tahun 1962 diputuskan bahwa SMA mempunyai satu jenis kelas yang

maksudnya adalah agar setiap pelajar mendapat kesempatan untuk memilih minat

jurusan-jurusan mana yang sesuai bakatnya, karena mulai kelas II mereka telah

dibagi sesuai dengan penggolongan seperti: Jurusan Budaya, Jurusan Sosial, Ilmu

Pasti dan Alam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga memutuskan untuk

meningkatkan Kegiatan seni dan olahraga yaitu Kewajiban mempelajari dan

menyanyikan 6 lagu nasional selain lagu kebangsaan Indonesia Raya. Olahraga

sepakbola dan bola volly merupakan olahraga yang dikembangkan, juga diadakan

pertandingan dan diberi hadiah piala bergilir.19

19 Wawancara dengan Waluyo, tanggal 10 Oktober 2009.

Page 161: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

125

Bidang Usaha halaman (UH) usaha yang dapat dilakukan dihalaman sekolah

atau rumah yang hasilnya dapat dibuat sebagai penambah pangan. Usaha halaman

ini berlaku untuk semua tingkatan sekolah dan kejuruan atau kursus baik negeri

maupun swasta. Bila tidak dilakukan UH akan dikenakan sanksi pencabutan

subsidi pemerintah dan tidak boleh ikut ujian negara. Gerakan menabung pada

bank tabungan pos kantor pos. Kantor pos membantu cara menabung diatur oleh

Departemen P dan K. Dengan tujuan mendidik anak berhemat. Dan koperasi

sekolah supaya dikelola murid dan sebagai tempat menyediakan keperluan murid-

murid.

4. Kurikulum pendidikan berikutnya terjadi perubahan pada tahun 1964. Pemerintah

kembali menyempurnakan sisten kurikulum di Indonesia. Ciri-ciri pokok pikiran

kurikulum 1964 yaitu pemerintah berkeinginan agar rakyar mendapat pengetahuan

akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan

pada program Pancawardhana20

yaitu (1) Perkembangan cinta bangsa dan tanah

air, moral nasional, Internasional, Keagamaan meliputi Pendidikan

Kemasyarakatan dan Pendidikan agama. (2) Perkembangan Inteligensi atau

Kecerdasan meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung dan

Pengetahuan Alam. (3) Perkembangan Nasional Artistik atau Rasa Keharusan atau

Keindahan Lahir Batin atau Pengembangan Emosional meliputi Seni Musik, Seni

Lukis, Seni Tari dan Seni Sastra. (4) Perkembangan Keprigelan atau Kerajinan

20 Gangsar Utami, “Ngetjakake‟Pantja Wardhana”, Penjebar Semangat, 11 Februari 1961,

halaman 44.

Page 162: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

125

Tangan atau Pengembangan Keahlian meliputi Peternakan atau Pertanian, Industri

Kecil, Koperasi. (5) Perkembangan Jasmani meliputi Pendidikan Jasmaniah dan

Pendidikan Kesehatan.

5. Tahun 1968 Kurikulum Pendidikan tahun 1964 diubah lagi menjadi Kurikulum

1968 dari Program Pancawardhana berubah menjadi Pembinaan Jiwa Pancasila,

Pengetahuan Dasar dan Kecakapam Khusus.21

Kurikulum 1968 merupakan

perwujudan dari perubahan orientasi pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan

konsekuen. Kurikulum ini bertujuan menekankan pendidikan pada upaya untuk

membentuk manusia Pancasila Sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi

kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, serta keyakinan

beragama. Mata pelajaran dalam Kurikulum tahun 1968 terbagi atas 3 kelompok

untuk SD yaitu Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Kelompok Pembinaan

Pengetahuan Dasar, Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus. Untuk kurikulum

SMP penjabarannya yaitu (1) Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi

Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Olah

Raga. (2) Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar meliputi Bahasa Indonesia,

Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, Ilmu Aljabar, Ilmu Ukur, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi,

Sejarah, Menggambar. (3) Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus meliputi

Administrasi, Kesenian, Prakarya, Pendidikan. Untuk Kurikulum SMA 1968

meliputi (1) Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila terdiri dari Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia. Olahraga. (2) Kelompok Pembinaan

21

Wardiman Djojonegoro, op. cit, halaman 123.

Page 163: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

125

Pengetahuan Dasar meliputi Kelas I terdiri dari Sejarah, Geografi, Ilmu Pasti,

Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan Koperasi, Menggambar, Bahasa Inggris.

Kelas II dan III Jurusan Sastra Sosial Budaya meliputi Bahasa dan Kesusasteraan

Indonesia, Mengarang, Sejarah, Geografi, Antropologi Budaya, Ekonomi

Koperasi, Menggambar, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Budaya, Untuk Sastra

Budaya ditambah Bahasa Kawi Daerah, Sejarah Kebudayaan dan Kesenian, Ilmu

Pasti, Untuk Sastra Sosial ditambah Ilmu pasti, Pengetahuan Dagang dan Tata

Buku. Kelas II dan III Jurusan IPA meliputi Aljabar, Analit, Ilmu Ukur Sudut,

Ilmu Ukur Ruang, Fisika, Matematika, Kimia, Biologi, Geografi, Menggambar,

Bahasa Inggris. (3) Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus meliputi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Kejuruan Agraria (Pertanian, Peternakan,

Perikanan), Kejuruan Teknik (Pekerjaan Tangan dan Perbengkelan). Sekolah-

sekolah Muhammadiyah memakai kurikulum pemerintah di bidang ilmu umum

dan di bidang keagamaan memakai kurikulum yang ditetapkan oleh Majlis

Pendidikan dan Pengajaran Daerah Muhammadiyah. Setiap jenjang kelas

diajarkan tentang pelajaran Kemuhammadiyahan, Ibadah, Aqidah atau Aqoid,

Tarikh, Akhlak, Al-Qur‟an. Semua materi pelajaran agama ditentukan oleh Majlis

Pendidikan dan Pengajaran bersama guru bidang studi masing-masing.22

Lama pendidikan setiap jenjang kelas selama satu tahun. Murid dinyatakan

lulus setelah nilainya sesuai dengan ketentuan nilai. Naik ketingkat pendidikan

22

Wawancara dengan Istiqomah, tanggal 31 Agustus 2010.

Page 164: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

125

selanjutnya seperti: setelah taman kanak-kanak bisa ke SD, dari SD langsung ke

SLTP, dari SLTP ke SMA. Setelah lulus dari SMA, bisa melanjutkan ke kursus

atau keperguruan tinggi sedangkan yang tidak melanjutkan bisa langsung bekerja.

Unsur pendukung lainnya dalam pendidikan adalah kepala sekolah, guru,

karyawan dan seluruh warga sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya

harus sesuai dengan tuntutan agama Islam yaitu Al-Qur‟an dan Hadits, menjadi

pribadi yang Pancasila-is muslim bagi yang dipimpin, bertanggung jawab, disiplin,

bijaksana. Tugas guru adalah menjadi pembimbing, pembentuk dan pendewasaan

mental dan kepribadian siswa, mematuhi semua peraturan, menjaga nama baik

sekolah dan menjunjung tinggi sebagai guru di sekolah Muhammadiyah yang

bernafaskan Islam. Tugas karyawan mengurusi administrasi dari mulai kesiswaan,

kepegawaian, perlengkapan, surat menyurat dan keuangan, menjaga nama baik

sekolah Muhammadiyah dan menjunjung tinggi Agama Islam. Ketiga unsur

tersebut harus mentaati dan menjalankan seluruh peraturan persyarikatan

Muhammadiyah serta Peraturan Pendidikan Nasional.

b. Pendidikan Ekstra Kurikuler 1945-1970

Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis Pendidikan dan Pengajaran

Daerah selain menerapkan sistem pendidikan kurikulum juga pendidikan ekstra

kurikuler. Pendidikan ekstra kurikuler mengacu pada kurikulum yang ditetapkan

pemerintah. Mengenai kurikulum ekstra kurikuler diperkuat lagi dengan

dikeluarkannya kurikulun tahun 1964 yang disebutkan dalam program

Page 165: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

125

Pancawardhana pada butir ke lima yang berbunyi perkembangan jasmani meliputi

Pendidikan jasmaniah dan pendidikan Kesehatan.23

Pendidikan ekstra kurikuler ada

yang wajib diikuti ada yang tidak. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah

Muhammadiyah antara lain pendalaman Agama Islam, Organisasi, Olahraga.

1. Pendalaman Agama Islam

Kegiatan ekstra ini sangat penting bagi penyelenggaraan sekolah. Sekolah

Muhammadiyah yang khususnya pengajaran Agama Islamnya. Kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan seperti Sholat berjamaah, Membaca Al-Qur‟an, Mendengarkan

ceramah mengenai kisah-kisah nabi dan rosul juga makna dari ayat-ayat Al-Qur‟an,

pesantren di bulan Ramadhan, dll. Sholat berjamaah diadakan setiap hari Jum‟at,

Perayaan Hari Raya Idul Adha, dan setiap sholat dhuzur. Tujuan diadakan sholat

berjamaah agar setiap siswa beriman dan rajin beribadah dan setelah sholat biasanya

para siswa mendengarkan ceramah yang berisi tentang ajaran agama, keutamaan

Sholat, kebersamaan dll.

Diadakan ekstra membaca Al-Qur‟an yang bertujuan supaya semua murid

Muhammadiyah bisa membaca Al-Qur‟an dan memahami isinya, Bagi yang belum

bisa membaca akan diberi pelajaran dari mulai awal yaitu mulai Iqro kemudian baru

Al-Qur‟an. Dengan membaca Al-Qur‟an diharapkan siswa-siswi mencintai kitabnya

dan mau mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.24

Kegiatan pendalaman

23 M. Jumali, dkk, op.cit,. halaman 146.

24 Ibid.

Page 166: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

125

Agama Islam bentuk usaha dari sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk menanamkan

jiwa keagamaan yang kuat dan jiwa Islam yang kuat. Tujuan sekolah Muhammadiyah

mengadakan kegiatan pendalaman agama adalah:

a. Para siswa-siswi dapat memiliki pribadi Islami yaitu rajin beribadah, cinta pada

Kitab Suci Al-Qur‟an, mau mengamalkan ajaran di dalam agamanya, jiwa yang

rendah hati, suka menolong, rela berkorban, disiplin, tekun, dan berani.

b. Para siswa-siswi diharapkan dapat mendalami ajaran Agama Islam sebagaimana

yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang dituangkan dalam Kitab Suci,

Hadits, Riwayat Nabi.

c. Para siswa-siswi dapat menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari baik

di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Adanya tujuan tersebut Pendidikan Muhammadiyah mengharapkan para

siswanya dapat menjadi Insan Islami yang berkualitas dan beriman baik dalam hal

agama dan pengetahuan umum, sehingga para murid dapat berguna bagi nusa dan

bangsa dan tidak mudah dijajah atau mudah dipengaruhi oleh pengaruh asing yang

tidak sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia. Mencetak generasi yang

mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan mengamalkan ajaran

agama dengan benar.25

25

Wawancara dengan Muchsinun, tanggal 30 Agustus 2010.

Page 167: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

125

2. Organisasi

Sekolah-sekolah Muhammadiyah menerapkan pendidikan berorganisasi

gunanya melatih siswa-siswi mandiri, bertanggung jawab dalam mengelola dan

memimpin suatu organisasi. Organisasi yang ada di sekolah Muhammadiyah antara

lain Ikatan Remaja Muhammadiyah yang menjadi anggota adalah anak usia 12 tahun

sampai 24 tahun. Organisasi ini seperti OSIS bila di sekolah negeri, Hizbul Wathon

(berarti Pembela Tanah Air) manfaat dan keuntungan menjadi pandu HW adalah

menjadi orang-orang yang percaya diri, memiliki kepribadian yang baik, akhlaq

utama, luhur budi pekertinya, beriman serta bertaqwa kepada Allah, serta menjadi

warga masyarakat yang berguna. Latihan Hizbul Wathon adalah meliputi baris-

berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan

kerohanian, Tapak Suci adalah perguruan yang sejalur yaitu gabungan dari perguruan

Cikauman, Seranoman dan Kasegu. Perguruan Tapak Suci yang terorganisir ini

digunakan sebagai wadah pengkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak di

lingkungan Muhammadiyah. Secara resmi bernama Tapak Suci pada tanggal 31 Juli

1963. Pada waktu lahirnya Tapak Suci, telah digariskan bahwa: (1) Tapak Suci

berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan, (2) Keilmuan Tapak Suci bersifat Methodis dan

Dinamis, (3) Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik dan menyesatkan. Kemudian

pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di tahun 1967, Tapak Suci Putera

Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom ke-11 di lingkungan

Page 168: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

125

Muhammadiyah. Tapak Suci ditampilkan melalui 4 aspek: mental dan spiritual,

olahraga, seni, dan beladiri.26

Tujuan kegiatan berorganisasi bagi para siswa adalah:

a.) Siswa-siswi dilatih bekerjasama antara semua anggota organisasi baik di

lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.

b.) Siswa-siswi diberi kemampuan supaya tanggap dan mandiri dalam menghadapi

berbagai masalah dalam organisasi juga dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus

diperintah sudah tahu posisinya.

c.) Siswa-siswi dilatih mempunyai jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab

terhadap organisasi.

3. Olah Raga

Para siswa sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam ekstra olahraga, diberi

kesempatan untuk mengikuti berbagai bidang olah raga yang digemari tanpa ada

paksaan seperti sepak bola, bola volly. Tujuan kegiatan mengembangkan

kejasmanian sehingga antara kegiatan belajar dan olahraga saling berdampingan.

Selain siswa pandai dalam pelajaran tetapi sehat jasmani juga.27

26

Parimin, “Sejarah Tapak Suci”, www. muhammadiyah.com, 5 Agustus 2010, Pukul 09.00.

27 Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, BAB II, Pasal 4.

Page 169: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

125

3. Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Sekolah-sekolah Muhammadiyah

Tahun 1945 -1970

Perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah tahun 1940 sampai 1970

mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi masyarakat. Majlis Pendidikan dan

Pengajaran Muhammadiyah mengembangkan peranannya guna mengikuti

perkembangan zaman serta memenuhi tuntutan masyarakat pendukungnya tetapi

terdapat hambatan dalam mencapai tujuan tersebut. Hambatan yang dialami dijadikan

sebagai tantangan untuk memajukan sekolah Muhammadiyah.28

a. Faktor-faktor dan tantangan penghambat perkembangan sekolah Muhammadiyah

antara lain adalah:

Faktor pertama adalah banyaknya sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan

bagi orang tua yang merupakan anggota dari organisasi Muhammadiyah. Alasan

lainnya, jika anaknya bersekolah di sekolah Muhammadiyah maka anaknya akan

memperoleh ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang sebanding. Anak-anak itu

diharapkan menjadi manusia yang beriman, berakhlak, berilmu pengetahuan umum

tetapi bisa juga berguna bagi orangtua dan bangsa dan negara. Alasan lain masuk ke

sekolah Muhammadiyah adalah karena nilai kelulusan tidak termasuk kriteria masuk

sekolah negeri yaitu mereka masuk sekolah Muhammadiyah setelah tidak diterima di

sekolah negeri, hal ini karena sekolah negeri tidak dapat menampung calon murid

melebihi ruang kelas. Ada anggapan yang diterima di sekolah-sekolah

Muhammadiyah adalah anak-anak yang nilainya rendah, sehingga masyarakat

28 Wawancara dengan Hartoyo, tanggal 10 Juni 2010.

Page 170: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

125

beranggapan sekolah Muhammadiyah mutu pendidikannya jelek. Sekolah yang

awalnya dianggap sebagai sekolah rendahan, namun justru banyak murid-murid yang

berasal tidak hanya dari daerah Surakarta saja tetapi ada juga yang berasal dari luar

Jawa seperti Gorontalo, Makasar dll. Murid-murid hasil pendidikan Muhammadiyah

juga banyak yang menjadi tokoh besar dalam sistem pemerintahan Indonesia seperti

Amien Rais, Din Syamsudin, Syamsul Ma‟arif dll.

Faktor kedua adalah banyaknya pembahasan orang-orang yang negatif tentang

sekolah Muhammadiyah seperti biaya di sekolah Muhammadiyah mahal walaupun

sebenarnya biaya pendidikan sudah disesuaikan dengan tingkat ekonomi orang tua

calon murid. Tersebarnya berita-berita buruk tentang Muhammadiyah, karena

terdapat orang-orang yang tidak menghormati dan menghargai kesepakatan yang

telah ditentukan oleh sekolah Muhammadiyah sehingga permasalahan yang

seharusnya menjadi rahasia menjadi tersebar dilingkungan luas.29

Munculnya isu-isu

ini, karena persaingan sekolah-sekolah yang ada di Surakarta. Hal ini karena di

Surakarta banyak berdiri sekolah-sekolah lain. Kebanyakan murid-murid yang

masuk, karena nilainya tidak masuk ke sekolah negeri. Hal ini diungkap oleh Waluyo

mantan murid Muhammadiyah. Masuk ke SMA Muhammadiyah karena tidak masuk

SMA N I. Pengaruh lainnya adalah karena disuruh orangtua. Para orangtua yakin

sekolah Muhammadiyah adalah sekolah yang baik pada zaman itu.

29

Wawancara dengan Rizky Pradana, tanggal 29 September 2010.

Page 171: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

125

Faktor yang ketiga yaitu tingkat kedisiplinan dalam proses tata krama, disiplin

waktu dan tata cara berpakaian seragam yang telah ditetapkan kurang mendapat

partisipasi atau kerjasama dari para murid. Para murid yang mentaati peraturan

karena keterpaksaan dan bukan karena kesadaran sebagai murid. Bentuk-bentuk

ketidakdisiplinan murid sekolah seperti melarikan diri lompat pagar karena tidak

menyukai salah satu jenis pelajaran, datang kesekolah tidak tepat waktu, kurangnya

kesadaran murid-murid perempuan untuk memakai jilbab (kerudung kepala). Dari

semua ketidakdisiplinaan sedikit-demi sedikit pelanggran tersebut diperbaiki.

Ketidakdisiplinan ini terjadi karena peraturan yang telah disepakati hanya sebagai

simbol tanpa ada tanggapan dan dukungan nyata. Hal ini menimbulkan kesan

sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak bisa mendidik dengan baik siswa dan

siswinya.

Faktor yang keempat yaitu hubungan yang kurang terjalin dengan akrab

antara guru, murid, dan orang tua, karena kurangnya komunikasi hubungan guru dan

murid tidak ada keterbukaan dalam menyukseskan pendidikan yang diajarkan oleh

guru dan keinginan murid, aspirasi murid belum didengarkan. Hubungan tidak baik,

guru menginginkan untuk dihormati sedangkan murid ingin didengar aspirasinya,

kebanyakan dari murid takut mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Untuk

hubungan antara guru dan orangtua murid hanya bersifat resmi. Hubungan itu terjalin

hanya pada peristiwa tertentu seperti pengambilan rapot. Orangtua murid merasa

Page 172: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

125

tidak dilibatkan dalam menentukan tujuan pendidikan sehingga orangtua kurang

memahami perkembangan anaknya.30

Faktor kelima yaitu adanya ketidakselarasan serta perbedaan pendapat

tentang tata cara proses belajar mengajar. Ada beberapa pengajar yang otoriter dan

ada juga yang sabar dalam penyampaian materi pendidikan sehingga menimbulkan

pertentangan antar sesama tenaga pengajar. Diantara guru tidak ada ketentraman

artinya satu sama lain tidak berjalan dengan kekompakan. Masing-masing merasa

paling benar dalam memberikan bimbingan dan menimbulkan masalah dalam

memberikan bimbingan.

Faktor keenam yaitu adanya ketidaksamaan dalam agama yang dianut oleh

para murid seperti masih sangat nampak unsur kejawen (budaya lokal dalam

masyarakat). Hal ini karena Surakarta memiliki ciri kejawen yang sangat tampak,

kebanyakan Agama Islam yang dianut adalah Islam kejawen, bahkan ada murid yang

bukan beragama Islam. Hal ini menyebabkan sulitnya menanamkan Islam yang sesuai

dengan Al-Qur‟an dan Hadits, sehingga pelajaran mengenai Agama Islam dipelajari

dari awal baik penanaman akhlak, cara sholat yang benar, Al-Qur‟an, Hadits.31

b. Tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan semakin

meluasnya perkembangan zaman adalah:

30 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.

31 Wawanacara dengan Waluyo, tanggal 10 Oktober 2009.

Page 173: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

125

1. Bersifat ekstrem, Sekolah Muhammadiyah menghadapi semakin kompleknya

perkembangan dunia. Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini

disebabkan semakin banyaknya budaya asing dan pengaruh-pengaruh asing

yang datang. Kemajuan-kemajuan ini ada yang bersifat menguntungkan dan

merugikan bagi warga Muhammadiyah. Dari segi menguntungkan adalah

semakin meluasnya sarana informasi yang canggih lewat media intensif koran,

majalah dll, umat Islam dapat mengetahui banyak hal, seperti tentang

pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dll. Dari segi negatif media

pengetahuan dan teknologi canggih adalah tersebarlah isu-isu yang jelek

tentang agama, banyaknya aksi asusila, budaya malas, perubahan cara

berpakaian, jenis-jenis makanan dll. Terjadinya perubahan-perubahan ini,

otomatis membuat sekolah-sekolah Muhammadiyah harus menyesuaikan

supaya murid-murid Muhammadiyah tidak kehilangan iman dan bisa

membedakan hal yang positif dan negatif.

2. Dari segi interen, Muhammadiyah akan semakin merasakan kekurangan kader-

kader ulama penerus organisasi. Hal ini disebabkan karena banyak lulusan-

lulusan dari Muhammadiyah yang memilih untuk bekerja di berbagai bidang

dari pada menjadi kader-kader Muhammadiyah.32

32 Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkan, op.cit, halaman 59.

Page 174: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

125

4. Usaha-usaha Pengembangan Pendidikan Muhammadiyah

Usaha-usaha yang dilakukan Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis

Pendidikan dan Pengajaran Daerah antara tahun 1950 sampai 1970 cukup banyak, hal

ini bertujuan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Surakarta. Karena

Muhammadiyah bertujuan melalui sistem pendidikannya terus berusaha melahirkan

corak dan masyarakat baru dan menggerakkan umat secara langsung atau tidak

langsung bersama-sama menuju kearah terciptanya kehidupan baru sesuai dengan

tujuan Muhammadiyah. Muhammadiyah yakin bahwa Islam mengajarkan untuk

mendidik kader, memikirkan masa depan umat dan memikirkan penerus-penerus

perjuangan Islam, karena Agama Islam bukan hanya syahadat, shalat, puasa, zakat,

haji, tetapi Islam adalah suatu ideologi yang harus diperjuangkan agar diamalkan oleh

masyarakat.33

Perjuangan ideologi yang diperjuangkan Muhammadiyah adalah

sebagaimana yang telah dirumuskan secara singkat di dalam Anggaran Dasar

Muhammadiyah pasal 2 dan 3 sebagai berikut:

Pasal 2 berbunyi persyarikatan ini berazaskan Islam.

Pasal 3 maksud dan tujuan Persyarikatan ialah menegakkan dan menjunjung tinggi

Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhoi

Allah Subhanahu Wata‟ala.34

33 Soehadi, HS, 1970, Pelajaran Kemuhammadiyahaan, Surakarta: PP Muhammadiyah,

halaman 142.

34 Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 2 dan 3.

Page 175: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

125

Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta memiliki pengaruh yang besar

terhadap masyarakat sekitarnya. Guna memperoleh hasil yang menggembirakan,

pendidikan Muhammadiyah menerapkan berbagai usaha dalam mengembangkan

pendidikannya. Usaha-usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Usaha yang pertama adalah keseluruhan unit kerja atau melakukan perubahan

dalam kepengurusan organisasi yang diharuskan membuat agenda sebagai tujuan

yang telah disepakati bersama. Dengan agenda yang jelas maka tujuan dari

pendidikan Muhammadiyah akan tercapai. Karena sejak didirikan sekolah

Muhammadiyah menyelenggarakan sistem pendidikannya sesuai dengan Al-

Qur‟an dan Hadits. Lewat setiap ranting atau semua anggota dihimbau agar anak-

anaknya di masukan ke sekolah Muhammadiyah.

2. Usaha yang kedua adalah semua pengurus Muhammadiyah baik pengurus

Persyarikatan, Pengurus Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah, pengurus

sekolah, guru selalu berusaha bekerjasama memajukan sekolah Muhammadiyah.

Semua dengan giat memberikan bimbingan dan memberi dukungan berupa dana,

tanah, gedung, lapangan sebagai sarana pendidikan.

3. Usaha yang ketiga adalah menjalankan kegiatan keagamaan dengan baik yaitu

dengan melakukan usaha-usaha yang diusahakan Muhammadiyah kepada murid-

muridnya yang bersifat pembaharuan dalam kehidupan bermasyarakat seperti:

berusaha untuk memberantas taklik dan Adzan Qubur, meniadakan kenduri dalam

Page 176: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

125

kematian, menertibkan zakat dan qurban, melaksanakan shalat „Ied di lapangan,

mempopulerkan tahun hijriah, mengucapkan salam dengan benar.

Usaha ini menjadi perhatian yang utama dalam sekolah Muhammadiyah

karena Muhammadiyah ingin memurnikan Islam dan kembali pada ajaran Al-

Qur‟an dan Hadits, Muhammadiyah tetap menjalankan pendidikannya sesuai

dengan aturan yang ditetapkan pemerintah yaitu sesuai dengan sekolah negeri dan

diberi tambahan ciri khusus pendidikan Muhammadiyah yaitu pelajaran

keagamaan. Kedua kegiatan pendidikan di Muhammadiyah dijalankan sesuai

dengan peraturan, program pendidikan, terencana supaya keduanya berjalan lancar

dan tercapai hasil yang baik.

4. Usaha yang keempat yaitu seluruh aktivitas yang dilakukan para siswa dan

penyelenggara pendidikan dijalankan secara disiplin berdasarkan peraturan yang

telah disepakati dalam sekolah Muhammadiyah. Peraturan tersebut meliputi

keseragaman dalam pemakaian buku pelajaran, ketepatan waktu kegiatan belajar

mengajar dan kewajiban untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh sekolah.

Dengan menanamkan kedisiplinan yang baik maka sekolah Muhammadiyah akan

mendapat dukungan yang baik dari masyarakat dan keberlangsungan sekolah

Muhammadiyah akan terus dan terus maju dan berkembang.

5. Usaha yang kelima yaitu langkah-langkah Muhammadiyah dalam mencapai

kualitas anak didiknya supaya menjadi masyarakat Islam yang sebenarnya adalah

sebagai berikut:

Page 177: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

125

a. Menempatkan aqidah (kepercayaan keyakinan sesuatu yang di yakini dalam

hati, kepercayaan yang dianut orang beragama dalam kehidupan serta

menyiarkan pengetahuan Agama Islam).

b. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari segala usaha yang

dilakukan tidak boleh mundur melainkan harus maju dan dikerjakan dengan

penuh semangat untuk mencari ridhoi Allah SWT.35

Langkah ini sudah ada

sejak Muhammadiyah berdiri dan tugas lembaga sekolah untuk menanamkan

kepada murid-muridnya.

6. Usaha yang keenam adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang dapat

menjalin interaksi atau hubungan akrab yang intensif antara guru, murid, serta

orangtua murid, masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Langkahnya adalah

menciptakan hubungan yang bersifat kekeluargaan yaitu guru memberikan

kebebasan bagi murid (kebebasan yang bertanggung jawab) untuk mengemukakan

aspirasinya dan guru menanggapi dengan penuh kasih sayang. Guru menjadi

contoh teladan yang baik, guru sebagai orang tua yang kedua, guru juga sebagai

teman yang mau mendengar keluh kesah para murid dan memberikan solusi

berupa nasehat. Sedangkan usaha untuk menjalin hubungan baik antara guru dan

orang tua murid yaitu melibatkan orangtua murid dalam kegiatan-kegiatan sekolah

seperti pengambilan rapot dan rapat-rapat, pesta seni yang bertujuan bagi

kemajuan anak-anaknya di sekolah. Menjalin kerjasama yang baik antara guru,

35 Hamdan Hambali, 2006, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah, halaman 142.

Page 178: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

125

murid dan orangtua terlibat dalam kegiatan mempersiapkan pesta miskin setiap

tahun dalam rangka Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idhul Fitri. Ketiga saling

berpartisipasi dari awal hingga selesai penyelenggaraan pesta miskin. Tujuan dari

kegiatan ini adalah saling berbagi dan menanamkan hubungan yang baik antara

guru, murid dan orangtua. Pesta miskin ditujukan untuk masyarakat umum yang

ada di Surakarta.

7. Usaha yang ketujuh yaitu meningkatkan mutu kualitas baik kualitas sekolah dan

kualitas semua tenaga pengajar serta evaluasi terpadu terhadap hasil yang sudah

dicapai. Untuk meningkatkan kualitas pengajar maka dipilih guru yang memiliki

akhlak yang baik, ilmu yang sesuai dengan yang dibutuhkan para murid. Sikap-

sikap yang harus dimiliki oleh guru-guru di sekolah Muhammadiyah adalah: siap

menjalankan perintah Tuhan YME, jiwa pengabdian, ikhlas beramal, memusatkan

segala sesuatu hanya kepada Allah SWT, bersembayang secara aktif, keyakinan

akan kebenaran Agama Islam.36

Adanya kualitas guru yang sesuai dengan jiwa Muhammadiyah maka

pendidikan Muhammadiyah semakin maju. Guru memberikan tugas dan ujian yang

dikerjakan para siswa yang dikerjakan setiap hari, mingguan, bulanan dan tahunan

dengan maksud guru mengetahui perkembangan siswa dalam menerima pelajaran

yang telah diberikan.

36 Tim Cita dan Citra, op. cit, , halaman 96.

Page 179: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

125

Usaha-usaha yang dilakukan Muhammadiyah untuk sekolah-sekolah adalah:

a. Mendirikan gedung-gedung baru meskipun bangunan sekolah sudah banyak

bertambah, tetapi masih belum cukup untuk menampung semua calon murid,

memperluas gedung-gedung yang sudah ada seperti memperluas gedung SD

Muhammmadiyah I.

b. Mengadakan sistem 2 kali yaitu sekolah yang masuk pagi dan sekolah yang masuk

siang, contohnya gedung dari SD Muhammadiyah I di waktu sore hari yaitu mulai

Pukul 15.00 sampai 21.00 di pakai untuk belajar SMA Muhammadiyah I.

8. Usaha kedelapan yang dilakukan Muhammadiyah adalah mengembangkan fungsi

lembaga pendidikan sebagai pusat sumber belajar, latihan di bidang keilmuwan,

keterampilan, apresiasi seni, pengabdian masyarakat. Muhammadiyah

mengadakan lomba tujuh bahasa yang diikuti oleh murid-murid Muhammadiyah.

Tempat penyelenggaraan di gedung SMA Muhammadiyah I ( SD Muhammadiyah

I). Bahasa yang dilombakan antara laian adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Bahasa Belanda, Bahasa Jawa, Bahasa Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Arab dan

lomba disaksikan oleh guru, orang tua, murid-murid Muhammadiyah.

9. Usaha yang dilakukan Muhammadiyah ke sembilan adalah banyak mendirikan

Taman Kanak-Kanak, SD, karena pendidikan di usia dini penting untuk

menanamkan tauhid, menanamkan agama, cinta pada orang tua, cinta pada sanak

saudara, kampung halaman tanah air.

Page 180: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

125

10. Usaha yang dilakukan Muhammadiyah ke sepuluh adalah memperbanyak

pendidikan kejuruan (SMK) supaya lulusan yang dihasilkan siap bekerja

langsung atau bisa mendirikan usaha sendiri tidak mengandalkan hanya menjadi

pegawai. Daftar sekolah-sekolah Kejuaruan yang didirkan Muhammadiyah

hingga tahun 1970.

Page 181: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

125

Tabel 3

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta

Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan hingga tahun 1970

No Nama Sekolah Berdiri Alamat Sekolah

1 1.

STM Muhammadiyah

(SMK Muhammadiyah I)

(Bidang Teknik)

1963 Jl. Gading Kidul No.105 Surakarta. (Jl.Kahayan Joyotakan Serengan)

2. SMEA Muhammadiyah

(SMK Muhammadiyah II)

(Bidang Ekonomi)

1965 Jl. Pasar Legi 7 Surakarta.

(Letjen Parman 9 Kestalan Banjarsari)

3. SPG Muhammadiyah I

(Sekolah Guru)

1952 Jl. Simpon 2 Surakarta

4. SPG Muhammadiyah II 1965 Jl. Hayam Wuruk No. 41 Surakarta

5. SPG Muhammadiyah III 1960 Jl. Pasar Legi 7 Surakarta

6. SMOA Muhammadiyah

(Bidang Olahraga)

1960 Jl. Dr. Moewardi N0.57 Surakarta

7. SKKA Muhammadiyah

(Sekolah Bidang Kesejahteraan Keluarga)

1967 Jl. Kartini No.1 Ketelan Surakarta

8. PGA Muhammadiyah

(Pendidikan Guru Agama)

1967 Slompretan Surakarta

Sumber : Badan Pusat Statistik, 1969, Keadaan Pendidikan Di Surakarta, Surakarta:

BPS, Halaman 79-80 .

Tabel di atas menggambarkan tentang berdirinya sekolah kejuruan di

Surakarta. Tujuan pendirian banyak sekolah kejuruan adalah komitmen dari

Muhammadiyah untuk menyejahterakan masyarakat. Muhammadiyah ingin

Page 182: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

125

menghasilkan lulusan yang siap kerja. Awalnya Muhammadiyah mendirikan Sekolah

Pendidikan Guru Muhammadiyah, karena masih kurangnya jumlah guru untuk

mengajar. Selanjutnya Muhammadiyah juga mendirikan SPG lagi dan sekolah-

sekolah kejuruan lainnya. Perkembangan sekolah kejuruan Muhammadiyah dari

tahun 1945 hingga 1970 berjumlah 8 sekolah dan menyebar di wilayah Surakarta.

11. Usaha yang ke sebelas adalah menciptakan hubungan baik sehingga timbul rasa

kekeluargaan, rasa kasih sayang terhadap anak didik terhadap sesama manusia dan

kesabaran merupakan faktor utama dalam pendidikan Muhammadiyah.37

C. Perkembangan Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta

Tahun 1945 Sampai 1970.

Perkembangan sekolah Muhammadiyah dijalankan oleh para pengurus

Muhammadiyah melalui Bagian Sekolahan dan berubah nama menjadi Majlis

Pendidikan dan Pengajaran Daerah. Langkah-langkah Pelaksanaan pendidikan

Muhammadiyah ada 3 langkah yaitu:

1. Pelaksanaan Pendidikan Secara In Formal

Pendidikan In formal adalah pendidikan yang berlangsung seumur hidup.

Bagi setiap orang dalam mencari dan menghimpun pengetahuan, keterampilan sikap

yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari dan dari pengaruh lingkungan. Dari

pengertian inilah Muhammadiyah bergerak dengan cara memberikan ceramah-

37 Imron Nasri dan A. Hasan Kunia, op. cit, halaman 51.

Page 183: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

125

ceramah keagamaan atau menyelenggarakan kursus-kursus yang mengkaji agama

Islam mengadakan pengajian-pengajian, bakti sosial (membagi makanan dan

pakaian), membantu mendirikan tempat peribadatan, mengadakan tabligh keliling

dari masjid-ke masjid seperti di Keprabon, Panularan, Nataningratan, Jagaprajan dll.38

2. Pelaksanaan Pendidikan Non Formal

Pendidikan yang diselenggarakan secara berkelompok yang dibuat terorganisir

dan sistematis Muhammadiyah memilih jalan dengan menyuruh semua umat Islam,

ketika berkhotbah menggunakan bahasa Arab, mengirimkan ulama-ulama ke berbagai

tempat untuk menyebarkan agama Islam. Muhammadiyah selalu berusaha untuk

memajukan pendidikan yang di selenggarakan secara berkelompok yang dibuat

terorganisir dan sistematis bertujuan supaya Pendidikan Muhammadiyah dapat

memajukan pendidikan di Surakarta, menyebarkan brosur mengenai Agama Islam

dalam setiap kesempatan, mendirikan kelompok-kelompok pengajian yang memiliki

bermacam-macam kegiatan seperti mengaji bersama, bakti sosial dll.39

Dari

pelaksanaan pendidikan non formal ini menghasilkan pembaharuan dalam hal antara

lain:

a. Membiasakan untuk dapat meningkatkan khotbah jum‟at atau khotbah-khotbah

lainnya. Dengan menggunakan Bahasa Arab di samping Bahasa Indonesia dan

Bahasa Daerah.

38 Tim Berita Tahoenan Hindia Timoer, op.cit., halaman 38.

39 Muhammad Wasil Azis, 1997, “Perjuangan Muhammadiyah Dalam Pembaharuan

Pendidikan di Surakarta 1922 sampai 1942”, Surakarta: Skripsi, halaman 259.

Page 184: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

125

b. Mengirimkan ulama-ulama ke daerah-daerah tertentu untuk mengajarkan

pendidikan Agama Islam antara lain Hamka, R. Z. Fanani, Badilah Zuber, A.R.

Fakhrudin, Djarnawi Hadikusuma.

c. Pada zaman penjajahan Belanda, Muhammadiyah mengajukan tuntutan kepada

pemerintah Penjajahan Belanda, supaya mencabut kembali penghapusan hari Raya

Idul Fitri bagi murid-murid sekolah rendah.

d. Membuka adanya kursus atau ceramah-ceramah untuk mengkaji ilmu tentang

agama Islam yang di peruntukkan untuk umum.

e. Meliburkan sekolah-sekolah di lingkungan Muhammadiyah pada hari Jum‟at guna

memberikan kesemptan bagi murid putera untuk melaksanakan sholat Jum‟at.

f. Memeratakan pemakaian jilbab bagi murid-murid perempuan.

3. Pelaksanaan Pendidikan Formal

Sistem pendidikan yang di lembagakan di Muhammadiyah yang berlangsung

secara bertahap kronologis dan bertingkat-tingkat mulai dari sekolah tingkat dasar

sampai tingkat pendidikan tinggi. Dalam sistem pendidikan formal ini,

Muhammadiyah berusaha menerapkan cara belajar yang mudah sehingga kalangan

awam yang sebelumnya tidak pernah belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah

menjadi tertarik. Sekolah-sekolah Muhammadiyah dipadukan antara pelajaran umum

dan pelajaran agama sehingga tercipta manusia muslim yang cerdas dengan berilmu

pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Muhammadiyah banyak

jasanya dalam memperbaharui pendidikan agama, seperti dengan memberikan

tambahan pengetahuan kepada guru-guru Muhammadiyah. Banyak mendirikan

Page 185: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

125

sekolah-sekolah baik dari usaha Muhammadiyah maupun dari bantuan dari pihak

lain.40

Sifat-sifat toleransi Muhammadiyah memungkinkan untuk melaksanakan

tugasnya dengan baik, tanpa mengalami pertentangan yang hebat dari golongan-

golongan Islam yang berpendirian lain maupun golongan penganut agama lain.

Muhammadiyah banyak mendirikan sekolah-sekolah baik dari tingkat Taman Kanak-

kanak sampai SMA. Sekolah-sekolah yang didirikan dengan usaha Muhammadiyah

adalah dibuat dengan biaya yang di miliki Muhammadiyah baik lahan, bahan

bangunan, perlengkapan dan sekolah dengan usaha swasta pada zaman penjajahan,

sekolah yang berdiri dengan bantuan Pemerintahan Hindia Belanda setelah

kemerdekaan Indonesia banyak anggota-anggota Muhammadiyah atau orang-orang

yang mewakafkan tanah-tanahnya untuk dijadikan areal persekolahan

Muhammadiyah. Untuk membiayai gerak langkah usahanya Muhammadiyah

mendirikan Percetakaan yang bernama Persatuan selain membuka lowongan

pekerjaan juga mencari keuntungan untuk gerak Muhammadiyah41

Dalam mengelola sekolah-sekolahnya Muhammadiyah juga mengalami

kesulitan juga. Namun sekolah-sekolah Muhammadiyah pada tahun 1950-1970 juga

mengalami perkembangan baik. Hal ini terlihat dari perkembangan sekolah-sekolah

Muhammadiyah pada masa itu, terdapatnya peningkatan jumlah murid di sekolah-

40 G. F. Pjper, 1984, Beberapa Studi tentang Sejarah islam di Indonesia tahun 1900-1950,

Jakarta: UI, hal 108-109.)

41 Ibid, halaman 109.

Page 186: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

125

sekolah Muhammadiyah mengakibatkan Muhammadiyah harus menambah dan

mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang baru dan tidak didirikan di satu

wilayah tetapi menyebar di wilayah Surakarta.

a. Pendidikan Muhammadiyah berkembang dan menjadi kekuatan dibidang

pendidikan, disebabkan antara lain adalah:

1. Karena tatanan struktur kelembagaan pendidikan dan wewenang yang jelas,

sehingga memudahkan pembinaan dan kontrol terhadap sekolah-sekolah

Muhammadiyah.

2. Adanya keseragaman pemakaian nama sekolah bagi setiap lembaga pendidikan

Muhammadiyah. Semua sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah diubah

namanya menjadi Muhammadiyah, hal ini menunjukkan ciri khas sekolah

Muhammadiyah, bahkan sudah diseragamkan di seluruh Indonesia semua sekolah

dengan nama Muhammadiyah.

3. Sifat fleksibel dari kebijaksanaan organisasai pendidikan Muhammadiyah, yaitu

sejumlah sekolah maju menjadi satu unit pengelolaan seperti SD, SMP, SMA

dalam areal gedung yang sama42

seperti SD Muhammadiyah I seareal dengan

SMA Muhammadiyah I.

Seiring dengan perkembangan zaman sekolah-sekolah Muhammadiyah

mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga jumlah ruang kelas yang

42

Din Syamsudin, op. cit, halaman 45.

Page 187: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

125

dipakai tidak memadai, maka diputuskan untuk Penambahan jumlah sekolah.

Persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah

mendirikan sekolah-sekolah baru baik dari tanah pribadi Muhammadiyah, tanah

wakaf bahkan menyewa. Itu semua dilakukan Muhammadiyah demi masa depan

bangsa Indonesia. Karena banyaknya sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah di

tahun 1950-1970 maka yang dibahas dari Sekolah-sekolah Muhammadiyah hanya 3

sekolah yaitu: yang akan digunakan adalah SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

Pakaian seragam yang dipakai di sekolah Muhammadiyah awalnya belum

diseragamkan. Tentang pemakaian seragam sekolah pada waktu itu tidak menjadi

prioritas yang utama. Masalah pemakain seragam atau baju ke sekolah tidak

dipermasalahkan di sekolah Muhammadiyah. Karena prioritas yang utama bagi

sekolah Muhammadiyah adalah menanamkan budi pekerti, nilai Islami sesuai dengan

Al-Qur‟an dan Hadits. Para murid laki-laki dan perempuan memakai pakaian

seadanya sesuai yang dimiliki. Biasanya anak laki-laki memakai kemeja, jas, dan

bawahan celana pendek atau kain sarung. Sedangkan untuk anak perempuan memakai

kebaya, bawahan kain, sebagain besar belum memakai penutup kepala atau kerudung

dan jarang yang memakai alas kaki. Pemakaian seragam secara serempak terjadi pada

tahun 1965.

c. Perkembangan 3 jenjang Sekolah Formal Muhammadiyah di Surakarta tahun 1950

sampai 1970 antara lain terdiri dari :

Page 188: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

125

Tabel 4

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta Jenjang Sekolah Dasar

hingga tahun 1970

No Nama Sekolah Berdiri Alamat

1. SD Muhammadiyah I Ketelan 1935 Jl. Kartini No 1 Ketelan

Banjarsari.

2. SD Muhammadiyah 2 Kauman 1937 Jl. Tri Sula III/I Kauman Pasar

Kliwon.

3. SD Muhammadiyah 3 Nusukan 1958 Jl. Singasari Utara I/13 Nusukan

Banjarsari.

4. SD Muhammadiyah 4 Kadangsapi 1957 Jl. Tentara Pelajar No. 1 Jebres.

5. SD Muhammadiyah 5 Kadipiro 1961 Jl Manunggal II Kragilan

Kadipiro Banjarsari.

6. SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu 1930 Jl R E Martadinata No. 298 Sewu

Jebres.

7. SD Muhammadiyah 7 Joyosuran 1967 Jl Citandui No 2 Joyosuran 06/5

Pasar Kliwon.

8 SD Muhammadiyah 8 Jagalan 1962 Jl Surya No 145 Jagalan

Jebres.

9. SD Muhammadiyah 9 1963 Jl. Dr. Meowardi Surakarta.

10. SD Muhammadiyah 10 Tipes 1966 Jl Pangeran Wijil II No I Tipes

Serengan.

11. SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan 1961 Jl. Songgorunggi No. 23 Bumi Laweyan.

12. SD Muhammadiyah 12 1960 Palugunan Surakarta.

13. SD Muhammadiyah 13 Makam Bergolo 1962 Jl Wisanggeni No 29 Serengan.

14. SD Muhammadiyah 14 Danukusuman 1968 Jl Sri Kuncoro No. 12

Danukusuman 04/06 Serengan.

15. SD Muhammadiyah 15 Sumber 1968 Jl Peajaran No. 4 Sumber

Banjarsari.

16. SD Muhammadiyah 16 Karangasem 1968 Jl. Srikaya No. 5 Karangasem Rt

02 Rw 03 Lawiyan.

17. SD Muhammadiyah 17 1970 Kebonan Surakarta.

18. SD Muhammadiyah 19 Kemlayan 1970 Bedoyo 12 Kemlayan 01 / 05

Serengan.

19. SD Muhammadiyah 20 Sidorejo 1970 Jl. MT Haryono No 20 Sidorejo

Banjarsari.

18 20 SD Muhammadiyah 21 Baluwarti 1970 Jl. Carangan Baluwarti 02/08

Pasar Kliwon.

21. SD Muhammadiyah 22 Sruni

1966 Jl. Samudra Pasai No. 2 Kadipiro

01/XX Banjarsari.

Sumber : Tim, 1972, Pimpinan Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran

Daerah Kodya Surakarta, Surakarta: MPP, halaman 43.

Page 189: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

125

Tabel di atas memperlihatkan banyaknya sekolah dasar yang didirikan oleh

Persyarikatan Muhammadiyah. Jumlah sekolah dasar sampai tahun 1970 sebanyak 21

sekolah. Sekolah-sekolah itu tersebar di wilayah Surakarta. Hal ini membuktikan

bahwa Muhammadiyah ingin mengembalikan umat ke jalan Al-Qur‟an dan Hadits

yang dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan yang dimulai dari dasar diharapkan

dapat tertanam nilai-nilai agama sejak kecil. Awalnya sekolah-sekolah yang didirikan

itu tidak memakai urutan nomer dari satu hingga seterusnya, tetapi hanya

menyebutkan tempatnya saja, misalnya SD Muhammadiyah Kauman tanpa ada angka

duanya. Dalam perkembangannya dan semakin banyaknya sekolah yang didirikan

maka sekolah-sekolah itu diberi nomor, namun pemberian nomor tidak bisa diurutkan

berdasarkan tahun berdirinya sekolah itu.

Hal ini karena banyak lahan dari sekolah-sekolah itu yang menyewa dan

sering pindah-pindah. Banyaknya gedung sekolah yang tidak menetap membuat

kesulitan dalam pemberian nomer. Pemberian nomer setelah lahan yang digunakan

untuk sekolah adalah benar-benar milik Persyarikatan Muhammadiyah. Tujuan dari

pemberian nomer adalah untuk memudahkan penyebutan sekolah-sekolah itu,

memudahkan dalam administrasi, memudahkan dalanm segala kegiatan baik

disekolah maupun diluar sekolah.

Page 190: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

125

Tabel 5

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah di Surakarta

Jenjang Sekolah Menengah Pertama hingga tahun 1970

No

Nama Sekolah Tahun

Berdiri

Alamat

1. SKKP Muhammadiyah 1960 Jl. Brigdjen Sudiarto

Surakarta

2. SKKP Muhammadiyah

II

1967 Keprabon Surakarta

3. SMP Muhammadiyah I 1952 Jl. Simpon 2 Surakarta

(Jl. Flores No. I Kampung

Baru Pasar Kliwon)

4. SMP Muhammadiyah III 1960 Jl. Simpon 2 Surakarta

5. SMP Muhammadiyah 6 1957 Jl. Pangeran Mijil II No. 6

Tipes Serengan.

6. SMEP Muhammadiyah 1960 Jl. Pasar Legi 7 Surakarta

7. SMP Muhammadiyah II 1962 Pasar Kliwon

Sumber : Tim, 1988, Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta 1987-

1988 , Surakarta: PDM, halaman 139.

Tabel di atas menggambarkan tentang jenjang sekolah menengah pertama di

Surakarta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di wilayah Surakarta. Sekolah yang

didirikan hingga tahun 1970 berjumlah 7 sekolah. Awalnya didirikan SMP

Muhammadiyah I kemudian SMP Muhammadiyah 6 dan seterusnya. Penomoran jenis

Page 191: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

125

sekolah dari tabel di atas tidak berdasarkan gedung atau lahan yang sudah menjadi

milik Muhammadiyah.

Tabel 6

Perkembangan Sekolah Muhammadiyah Di Surakarta

Jenjang Sekolah Menengah Atas hingga tahun 1970

No. Nama Sekolah Berdiri Alamat Sekolah

1. SMA Muhammadiyah

(SMA Muhammadiyah I)

1946 Jl. Kartini No.1 Surakarta

(Jl. RM Said No. 35

Ketelan 01/09 Banjarsari)

2. SMA Muhammadiyah II 1954 Jl. Yosodipuro No. 95

Mangkubumen Banjarsari.

Sumber : Tim, 1988, Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta

1987-1988 , Surakarta: PDM, halaman 139.

Tabel jenjang sekolah menengah atas memperlihatkan bahwa hingga tahun

1970. Muhammadiyah hanya mendirikan 2 sekolah. Hal ini karena kcenderungan

masyarakat yang kebanyakan memilih tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang

lebih tinggi. Alasan lainnya adalah banyak anak sekolah yang lebih memilih

meneruskan sekolahnya dengan masuk ke sekolah kejuruan. Dari sekolah-sekolah

Muhammadiyah di atas akan dijelaskan 3 sekolah dengan jenjang tingkatan yang

berbeda dan sudah lama berdirinya. Tujuannya adalah untuk menggambarkan

keadaan sekolah-sekolah itu dari mulai berdiri hingga tahun 1970.

Page 192: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

125

1. Perkembangan SD Muhammadiyah I Surakarta.

SD Muhammadiyah berdiri pada tahun 1935, pada awalnya bernama

Mualimin Muhammadiyah, berganti menjadi HIS Muhammadiyah dan kemudian

berubah menjadi SR Muhammadiyah. Tanah yang dipakai untuk bangunan SD ini

berasal dari tanah wakaf Mangkunegara VII.43

Jam pelajaran dimulai pukul 07.30

sampai 13.00 hari libur setiap hari Jum‟at dan mulai pada tahun 1960 Oleh

Presiden Soekarno jam mulai pelajaran diubah menjadi jam 07.00.

Lokasi sekolah Muhammadiyah I terletak di kelurahan Ketelan Kecamatan

Banjarsari. Dengan alamat jalan Kartini No. 1 Surakarta. SD Muhammadiyah I

berstatus swasta bersubsidi Daerah Tingkat I Jawa Tengah sejak tahun 1951. Luas

seluruh lahan sekolah ini 2000 M2 dan luas seluruh bangunan 780 M

2. Selama

sekolah ini berdiri mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan kepala

sekolah:

1.) Periode 1946 sampai 1949 dipimpin oleh Adnan Dasuki

2.) Periode 1949 sampai 1954 dipimpin oleh Samso Hadiwiryatmo

3.) Periode 1954 sampai 1955 dipimpin oleh Hermini

4.) Periode 1955 sampai 1960 dipimpin oleh M. A. Roby

5.) Periode 1960 sampai 1964 dipimpin oleh Muh. Subandi

6.) Periode 1962 sampai 1987 dipimpin oleh Rahmad Syukur.44

43 Suwaji Bastoni, op. cit, halaman 97.

44 Tim, 1989, Program Kerja Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta, Surakarta: SD.

Muh I, halaman 3.

Page 193: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

125

SD Muhammadiyah I mempunyai cita-cita yang luhur dihadapan Allah SWT,

karena ingin berperan serta membentuk generasi muslim yang berakhlak mulia,

berbudi pekerti yang luhur, beriman dan bertaqwa sehingga terwujud masyarakat,

adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT. Visi yang menjadi pedoman sekolah ini

adalah membentuk pribadi yang berakhlak mulia, berkualitas serta berguna bagi

agama, bangsa dan negara. Misi dari sekolah ini adalah Amar ma‟ruf nahi munkar,

ajaran Islam merupakan ciri khusus dan nafas pengembangan sekolah, menunjukkan

identitas jati diri manusia yang berkualitas tetapi tidak meninggalkan kepribadian

bangsa Indonesia.45

2. Perkembangan SMP Muhammadiyah I Surakarta

SMP Muhammadiyah I beralamat di Jalan Flores No. 1 Kampung Baru,

Pasar Kliwon Surakarta berdiri di pada tanggal 1 Agustus 1952 dengan syarat

keputusan Muhammadiyah Pendidikan dan Pengajaran Cabang Surakarta, dengan

menempati luas areal tanah 1979 M2 dengan luas bangunan 1138,5 M

2 dan luas

halaman 750 M2. Sekolah ini berlokasi sebagian di komplek perguruan Simpon dan

sebagaian di Kemlayan, dengan kepala sekolah Hadi Sumarno.46

Di komplek

perguruan Simpon pada waktu itu ditempati tiga sekolah yakni SMP

Muhammadiyah I dan SMP Muhammadiyah III masuk pagi serta SPG

Muhammadiyah I masuk sore. Selanjutnya pada bulan Agustus 1965 sekolah ini

45 Ibid, halaman 1.

46 SMP I Muhammadiyah, www.smpmuhammadiyahI.com, 25 Januari 2010, Pukul: 09.00.

Page 194: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

125

berstatus swasta bersubsidi penuh No. SK 5440/B.S/B.1 dengan Kepala Sekolah

Soetoyo yang berstatus guru negeri diperbantukan.47

Sejarah SMP Muhammadiyah I (SMP Simpon I) adalah pertama berdiri

dengan nama Handel School (Sekolah Dagang). Sekolah ini didirikan oleh Mr.

Simphon dari Belanda. Pada tahun 1942 sekolah ini di tutup oleh Jepang. Setelah

merdeka gedung sekolah ini di pakai oleh SMP Muhammadiyah I Surakarta.

Awalnya sekolah ini bernama Normaalschool (Sekolah Guru 4 tahun) di Sangkrah

tahun 1930. Pada tahun 1940 berubah menjadi Madrasah Mualimin Muhammadiyah

Sangkrah terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yaitu kelas I, II, III, IV, V, VI dan kelas

VI merupakan kelas Mubalighin.

Tahun 1942 Madrasah Mualimin pindah tempat di Kleco bekas HIK. Tahun

1943 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Mesen (yang pernah menjadi bekas SMP

N 8, dan sekarang berubah lagi menjadi ruko). Kedatangan bangsa Jepang di

Surakarta banyak sekali dampaknya seperti gedung tempat Madrasah Mualimin di

Mesen diminta Jepang. Tahun 1944 Madrasah Mualimin pindah lagi ke Jalan

Tembaga Loji Wetan (sekarang menjadi SMK N I Surakarta). Tahun 1946 semua

siswa Mualimin mengikuti perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia atau

Class I di Surakarta. Tahun 1947, para guru Madrasah Mualimin meminta pada

pemerintah supaya diijinkan mendirikan Madrasah Mualimin lagi. Permintaan itu

dikabulkan pemerintah, tetapi tidak lagi di Sangkrah.

47 Surat Keputusan Pemerintah No. SK 5440/B.S/B.I, tanggal 1 Agustus 1965, tentang

Keterangan Status SMP Muhammadiyah I.

Page 195: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

125

Pemerintah Republik Indonesia memberikan gedung bekas Handel School

untuk Madrasah Mualimin. Hal ini karena gedung madrasah yang di Sangkrah akan

digunakan sebagai SMEA I Surakarta. Mualimin berubah menjadi Sekolah Guru

Muhammadiyah. Sekolah ini dicampur antara laki-laki dan perempuan. Pada tahun

1952 SGM di ubah menjadi SMP Muhammadiyah I Surakarta atau sering juga di

sebut SMP Simpon. Hal ini karena nama Simpon sudah melekat dengan nama

gedung itu, nama itu menjadi ciri khas, dan menghormati Mr. Simphon yang telah

mendirikan gedung itu. Simpon adalah sebuah kata yang mudah diingat maka pada

zaman Jepang nama Simpon dipakai sebagai nama jalan di depan gedung sekolah

itu. Nama Simpon menjadi melekat dengan SMP Muhammadiyah I, bahkan dengan

nama itu SMP menjadi semakin terkenal dan sering mendapat juara dalam

perlombaan.48

Visi sekolah Muhammadiyah ingin masyarakat Indonesia beragama Islam

yang sebenar-benarnya. Misi adalah melihat kedepan mencari keridhoan Allah

SWT.49

Jam pelajaran dimulai pukul 07.30 sampai 13.00 hari libur setiap hari

Jum‟at dan mulai pada tahun 1960 oleh Presiden Soekarno, jam mulai pelajaran

diubah menjadi jam 07.00.

48Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011.

49 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 10 Juni 2010.

Page 196: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

125

3. Perkembangan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

SMA Muhammadiyah I Surakarta berdiri pada tanggal 1 September 1946,

bertempat di SR Muhammadiyah (sekarang menjadi SD Muhammadiyah 1). Di

Jalan Kartini No.1 Surakarta. Sekolah ini berdiri atas inisiatif Ali Marsaban,

Soetjokro, Noer Bambang dan Soedarno. Kemudian disyahkan oleh Pengurus

Muhammadiyah Surakarta yaitu Kyai Idris, Siswo Sudarmo, Siswowidjojo,

Hadisoenarto dan Soehoed Rais.50

Pada waktu Clas ke II, Sekolah terpaksa ditutup

dan siswanya ikut berjuang di daerah gerilya. Sesudah Clas ke II, sekolah dibuka

lagi, namun namanya berganti menjadi SMA Muhammadiyah Surakarta.

Lokasinya tetap menumpang pada SR Muhammmadiyah Ketelan. Setelah

Clas II sekolah ini menampung siswa dari SMA “Mahasiswa” dan menerima

penggabungan Demobilisant Tentara Pelajar. Kedua penggabungan ini di terima

dengan iklas atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Kemudian bernama SMA A

atau B Muhammmadiyah Ketelan, Setelah berdirinya SMA C Muhammadiyah

Pasar Beling (Sekarang SMA Muhammadiyah 2), tahun 1963 setelah SMA Pasar

Beling berkembang tidak hanya bagian C, SMA Muhammadiyah Ketelan diubah

menjadi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.51

50 SMA Muhammadiyah I, www.smamuhammadiyahI.com, 25 Januari 2010, Pukul 10.00.

51 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 19 Mei 2010.

Page 197: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

125

Nama Kepala Sekolah sejak berdiri hingga tahun 1970

1. Ali Marsaban Tahun 1944 s/d 1947

2. Mr.Soedarno Tahun 1947 s/d 1948

3. Soemarmo Tahun 1949 s/d 1950

4. Soekamto Prodjotanojo Tahun 1950 s/d 1963

5. R. Kirmadi Hendrosisworo Tahun 1963 s/d 1970

Daftar nama kepala sekolah di atas adalah nama-nama yang berarti maju

perkembangan dan kemajuan SMA Muhammadiyah I. Merekalah yang selalu

mempunyai misi untuk memajukan SMA Muhammadiyah I. Sejak berdiri sekolah ini

memakai gedung yang sama dengan SD Muhammadiyah I, yaitu pagi hari untuk SD,

dan sore hari dari mulai pukul 15.00 sampai 21.00 untuk SMA. Hari libur ditetapkan

setiap hari Sabtu. Sekolah kadang-kadang juga mengajak siswa-siswinya untuk

berlibur diakhir tahun yang tujuannya menambah kreatifitas dan kebersamaan antara

seluruh murid dan guru. Anak-anak yang sekolah kebanyakan berasal dari

orangtuanya merupakan anggota persyarikatan Muhammadiyah, juga ada juga karena

letak sekolah dekat dengan rumah, alasannya lainnya adalah mereka tidak diterima di

sekolah negeri dan sekolah swasta yang bagus saat itu adalah sekolah

Muhammadiyah.52

Anak-anak yang bersekolah di Muhammadiyah tidak hanya

masyarakat di sekitar Surakarta saja tetapi dari luar pulau Jawa juga ada seperti

Gorontalo, Sulawesi. Hal ini karena siapapun boleh masuk sekolah Muhammadiyah

dengan catatan harus mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Cara masuk sekolah

52 Wawancara dengan Waluyo, tanggal 10 Mei 2010.

Page 198: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

125

Muhammadiyah adalah membayar uang pembayaran yang ditetapkan, berdasarkan

nilai atau catatan lulus dari sekolah yang terdahulu.53

4. Teknik Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah-Sekolah Muhammadiyah

Dalam menjalankan kemajuan di bidang pendidikan, Muhammadiyah

memiliki visi dan misi yang terus dijalankan hingga sekarang.54

Visinya berbunyi

unggul dalam prestasi luhur dalam budi pekerti, sedangkan misinya adalah

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif,

menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah,

mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga

dapat dikembangkan secara optimal dan berprestasi, mendorong semangat

pendalaman agama Islam dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga

terwujud kehidupan yang Islami, menciptakan kedisiplinan dan persatuan seluruh

warga sekolah

Buku yang di pakai di sekolah-sekolah sebagian besar hanya dimiliki oleh

guru. Siswa-siswi bertugas mencatat dari keterangan guru. Guru juga memberikan

ulangan kepada siswa-siswi setelah beberapa kali pertemuan. Macam evaluasi kepada

murid ada 4 yaitu: ulangan dikerjakan secara kerjasama, ulangan diberitahu, ulangan

tidak diberitahu, Ulangan Umum. Guru-guru yang mengajar di sekolah

53 Ibid.

54 Wawancara dengan Hartoyo, tanggal 10 Juni 2010.

Page 199: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

125

Muhammadiyah selain berasal dari Surakarta ada juga yang berasal dari Kartosuro,

Banyudono tetapi semua guru adalah hasil lulusan dari sekolah Muhammadiyah.55

Sekolah-sekolah Muhammadiyah tidak hanya menggunakan metode belajar di kelas,

tetapi juga diadakan liburan bersama, setiap 1 tahun sekali adakan kumpul bersama

dan orangtua juga diikutsertakan yaitu acara panggung gembira para murid beraksi di

panggung dan guru juga orangtua murid menyaksikan dengan senang. Para siswa

mempertunjukkan keahlian mereka masing-masing diatas panggung. Peristiwa ini

menambah daya tarik bagi sekolah Muhammadiyah ketika itu. Semua murid harus

menjaga hubungan baik dengan semua murid, guru dan warga sekolah. Saling

toleransi, saling membantu, bekerjasama dengan semua murid, guru, warga sekolah.

Dana untuk mengembangkan sekolah-sekolah Muhammadiyah berasal dari organisasi

Muhammadiyah, para donatur anggota organisasi Muhammadiyah, para pedagang

batik yang menjadi anggota Muhammadiyah, juga dari pemerintah.

Lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam gerak usahanya diharapkan dapat

memenuhi fungsi-fungsi antara laian:

1. Alat dakwah ke dalam dan ke luar anggota-anggota Muhammadiyah dan untuk

seluruh anggota masyarakat.

2. Tempat pembibitan kader, yang dilaksanakan secara sistematis dan selektif, sesuai

dengan kebutuhan Muhammadiyah khususnya dan masyarakat pada umumnya.

55

Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 19 Mei 2010.

Page 200: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

125

3. Gerak amal anggota, penyelenggaraan pendidikan diatur secara berkewajiban

terhadap penyelenggaraan dan peningkatan pendidikan. Dan para anggota untuk

menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah.

4. Pensyukuran nikmat Tuhan, para pendidik merawat, menerima kebaikan dan

keburukan, memberikan kesempatan, perkembangan dengan sebaik-baiknya

kemampuan anak didik yang masih terpendam, karena hal ini termasuk salah satu

pensyukuran atas nikmat Tuhan.

5. Sumbangan terhadap masyarakat dan negara.

D. Perkembangan Masyarakat Surakarta dengan Adanya Pendidikan

Muhammadiyah 1945-1970.

Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai misi dengan mengadakan kegiatan

dan menyelenggarakan amal usaha dengan baik maka akan tercipta masyarakat yang

baik juga.56

Pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah merupakan salah

satu langkah masyarakat Surakarta. Semua yang dilakukan Muhammadiyah jika tidak

didukung oleh peran serta masyarakat maka Muhammadiyah juga tidak akan

berkembang. Konsep yang dipilih oleh Muhammadiyah tentang pendidikan

disesuaikan dengan Pancasila dan UUD 1945 dimana tujuan pendidikan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Di awal berdirinya Muhammadiyah memadukan antara pendidikan Islam dan

pendidikan barat dengan bertujuan untuk menambah kesadaran nasional masyarakat.

56 Uittreksel: Uit het Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-

Indie No. 36 Batavia den 2 den September 1921.

Page 201: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

125

melalui ajaran Islam. Lewat sekolah Muhammadiyah ide pembaharuan bisa

disebarluaskan, dan mempromosikan penggunaan ilmu praktis dan pengetahuan

modern.57

Muhammadiyah mengalami banyak kesulitan dalam mengembangkan misi

pendidikannya di tahun 1945-1970 misalnya di tahun 1959 sampai 1968. Periode ini

terjadi kegoncangan sosial dan politik, sehingga langsung atau tidak langsung

mempengaruhi gerak perjuangan Muhammadiyah. Kesulitan yang dihadapi

Muhammadiyah, juga karena ada kegiatan PKI yang semakin keras dan berani

dimana seluruh kekuatan rakyat Indonesia sibuk mengikuti gerak revolusi 1965,

termasuk di dalamnya Muhammadiyah, ikut tampil memberantas komunis.

Adanya pendidikan Muhammadiyah di Surakarta juga mempengaruhi

kehidupan masyarakat Surakarta. Pendidikan Muhammadiyah Surakarta merupakan

suatu komunitas yang terdapat ditengah lingkungan masyarakat luas sebagai lembaga

pendidikan yang berdasarkan keagamaan. Hal ini terlihat dari keberadaan sekolah

Muhammadiyah yang menyebar di banyak wilayah di Surakarta, tidak hanya

memusat di suatu wilayah. Akibatnya keberadaan sekolah-sekolah Muhammadiyah

tidak dapat lepas dari pengaruh sosial dalam hal ini masyarakat Surakarta.58

Muhammadiyah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Masyarakat

Surakarta menjadi semakin beriman kepada Agama Islam. Masyarakat semakin

meninggalkan praktek-praktek yang dilarang agama Islam.

57 Mitsuo Nakamura, op. cit, halaman 44.

58 Wawancara dengan Mulyatno, tanggal 30 Agustus 2010.

Page 202: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

125

1. Perkembangan Pembaharuan Pendidikan Muhammadiyah Terhadap

Perubahan Sosial Masyarakat Surakarta tahun 1945-1970.

Pada masa ini Surakarta mengalami rezim orde lama dan sedikit orde baru.

Peristiwa-peristiwa yang dialami seperti setelah Clas II, maka Indonesia menata

sistem pemerintahan, kemudian terjadi peristiwa G30S-PKI. Akibat peristiwa ini

mengakibatkan masyarakat khususnya Surakarta menjadi terancam jiwanya. Hal ini

karena ada peraturan yang tidak memeluk lima agama resmi (Islam, Katolik, Kristen,

Hindu, Budha) pada masa orde baru dianggap sebagai pengikut PKI. Keadaan

masyarakat dalam suasana yang memprihatinkan dan masih tertinggal dalam

kemajuan pendidikan.

Muhammadiyah tampil dengan menanamkan rasa cinta dalam masyarakat

yaitu rasa cinta yang tidak berlebihan. Muhammadiyah menginginkan dasar kecintaan

adalah mementingkan pendidikan dengan Islam sebagai dasar pengetahuannanya.59

Semua kegiatan Muhammadiyah pada intinya adalah lembaga pendidikan yang dapat

menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak baik pemerintah atau instansi

swasta lainnya. Sekolah-sekolah Muhammadiyah beserta siswa-siswinya melakukan

kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan seperti dengan mengadakan bakti sosial

dengan membagikan pakaian dan makanan secara gratis, khitanan masal menjelang

perayaan Hari Raya Idul Adha dan pesertanya ditujukan kepada orang-orang yang

59 Hidisiswaya, “Dasar dan Asas Pendidikan Islam”, Soera Moehammadijah, 2 November

1931 tahun XIII, halaman 1112-1113.

Page 203: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

125

tidak mampu, menanamkan budaya hidup saling tolong-menolong. Mengadakan

pasar murah dengan menjual baju-baju yang masih pantas dipakai, beras, minyak dan

keperluan rumah tangga lainnya.

Menanamkan budaya Islam yaitu supaya semua rukun dengan siapa saja

misalnya sekolah Muhammadiyah menerima murid yang tidak hanya beragama Islam

tetapi selain agama Islam diijinkan masuk, mengadakan pentas seni, pesta fakir

miskin setiap tahun. Awal mulanya diadakan pesta fakir miskin adalah petugas

jawatan Agama yang bernama Hadisiswoyo (anggota Muhammadiyah) mengusulkan

kepada Syamsul Rizal (Walikota Surakarta) untuk mengadakan pesta fakir miskin.

Pesta itu dilaksanakan pada malam Hari Raya Idul Fitri. Penyelenggaraan Pesta Fakir

Miskin yang I pada tahun 1947. Pelaksana kegiatan itu adalah Pemuda

Muhammadiyah. Ketua Pelaksana I Pesta Fakir Miskin adalah Usman Amiruddin.

Tempat penyelenggaraan pesta itu di Balaikota. Para Pemuda Muhammadiyah yang

mencari donasi kepada masyarakat yang hidupnya berkecukupan dan yang

menyebarluaskan berita pelaksanaan pesta itu. Pesta ini ditujukan kepada orang-

orang miskin, anak yatim piatu, anak yatim dan gelandangan. Pesta diawali dengan

doa bersama, kemudian ceramah agama, makan bersama, penutup, ketika pulang

peserta pesta diberikan makanan, uang dan pakaian gratis.60

Masyarakat yang terlibat juga banyak seperti masyarakat yang mampu atau

berkecukupan hidupnya akan memberikan sumbangan berupa uang maupun barang-

60 Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011.

Page 204: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

125

barang untuk mendukung pesta, bakti sosial dengan membagikan pakaian dan

makanan secara gratis. Kepentingan yang berhubungan erat dengan keberhasilan

proses belajar mengajar yaitu terciptanya hubungan yang baik diantara sekolah-

sekolah Muhammadiyah dengan masyarakat Surakarta. Muhammadiyah juga banyak

melakukan kegiatan keagamaan yaitu banyaknya pengajian-pengajian

Muhammadiyah yang dihadiri banyak orang. Muhammadiyah mengajarkan agama

jangan “taklik” (orang-orang kolot yang mengikut-ikut dengan tidak mengetahui

dasar hukum dalam Islam atau “TBC”. Banyaknya peserta pengajian yang datang

karena tertarik dengan tema-tema yang disampaikan oleh para mubaligh

Muhammadiyah.61

Pengajian Muhammadiyah dibagi menjadi 2, yaitu: (1) Umat Ijabah ialah

orang-orang yang sudah beragama Islam dan anggota Muhammadiyah. Banyaknya

pengajian hanya 10-15 orang peseta. Tujuan dari pengajian ini adalah mendalami

cara-cara beragama yang benar sesuai dengan Allah SWT dan Rasul. (2) Umat

Dakwah ialah umat yang belum beragama Islam dan yang sudah beragama Islam.

Tema-tema pengajian berupa tema yangsederhana tetapi isinya membuat tertarik

masyarakat dan menarik simpati masyarakat. Muhammadiyah mengajarkan Al-

Qur‟an dan Hadits dengan akal pikiran.

Tempat-tempat pengajian antara lain: Di bagian Solo Timur pengajian di

pusatkan di rumah Raden Ngabei Parikrangkungan di Kampung Sewu. Di bagian

61 Wawancara dengan Muhammad Amir, 13 Januari 2011.

Page 205: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

125

Solo Tengah pengajian di pusatkan di gedung Sontohartono Keprabon Solo dan di

bagian Solo barat pengajian dipusatkan di langgar milik Haji Isa yang sekarang

menjadi Masjid Kota Barat. Peserta pengajian umat Dakwah rata-rata 200 orang dan

peserta pengajian akan lebih banyak lagi ketika perayaan Isra Mi‟rad, Maulud Nabi

Muhammad SAW dll. Peserta pengajian dari semua lapisan masyarakat. Pengajian

yang dilakukan Muhammadiyah untuk masyarakat umum supaya masyarakat mau

datang dan simpati dengan Muhammadiyah.

Kegiatan lainnya adalah pendidikan yang dijalankan Muhammadiyah tetap

mengabdi kepada pemerintah sebagai mitra kerja yang saling membutuhkan juga

semua instruksi dari pemerintahan dilaksanakan sebaik-baiknya. Sekolah

Muhammadiyah juga memiliki sistem pengambilan keputusan yaitu keputusan yang

berhubungan dengan masalah persyarikatan ditentukan oleh Majlis dan segala sesuatu

yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan diputuskan oleh Kepala

Sekolah dan diketahui oleh Majlis pendidikan dan Pengajaran seperti dalam jalur

keuangan. Dalam lembaga Pendidikan Muhammadiyah masalah keuangannya

dijalankan secara sentralistik atau memusat yaitu sistem dimana siswa membayar

kepada petugas tata usaha, kemudian oleh tata usaha disetorkan kepada pegawai

Majlis Pendidikan dan Pengajaran.62

62

Wawancara dengan H.M. Joko, tanggal 10 Juni 2010.

Page 206: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

125

Tujuan dari kegiatan ini semua adalah kepedulian untuk menyenangkan orang

lain dan menjalin kerjasama dengan semua orang.63

Kegiatan yang bersifat

keagamaan mengharapkan semua guru murid mengikuti pengajian umum yang

diselenggarakan oleh Muhammadiyah dan boleh di ikuti oleh semua orang. Tujuan

dari kegiatan ini adalah memperdalam iman Agama Islam dan menambah keakraban

dan kebersamaan. Nilai-nilai pengajian adalah supaya masyarakat mengerti agama

dengan benar dan bisa membedakan perbuatan yang sesuai dengan agama atau di

larang agama. Pengajian Muhammadiyah mengambil tema yang mudah di mengerti

oleh masyarakat seperti tata cara sholat yang benar, tata cara bersilahturahmi, tata

cara penyelenggaraan upacara keagamaan yang sesuai dengan Al-Qur‟an,

memberikan petunjuk dan arahan cara menjalankan agama yang lurus sesuai dengan

tuntunan Al-Qur‟an dan Hadits supaya terhindar dari praktek tahayul, bid‟an dan

khurafat dalam bentuk upacara kematian, upacara pernikahan dll.

Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah yang dapat

digunakan untuk mendukung sekolah-sekolah Muhammadiyah antara lain:64

1. Shalat Ied di lapangan atau di tempat terbuka dengan tujuan lebih dekat dengan

Tuhan Yang Maha Esa.

63 Wawancara dengan Muhammad Amir, tanggal 11 Juni 2010.

64 Syukriyanto AR dan Abdul Munir Mulkan, op. cit, halaman 118.

Page 207: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

125

2. Pemberian zakat kepada orang-orang yang membutuhkan berupa zakat fitrah,

daging kurban, makanan gratis di pesta miskin ketika Hari Raya Idul Fitri,

memberikan pakaian gratis.

3. Menghilangkan praktek TBC (Tahayul, Bid‟ah, Khurafat) dari ibadah seperti

upacara kematian 7 hari, 40 hari, upacara mitoni dll.

4. Mendirikan kepanduan seperi Hizbul Wathon merupakan tempat yang baik untuk

mendidik anak-anak Muhammadiyah agar kelak menjadi seorang pejuang yang

cinta tanah air dan sekaligus taat pada agama.

5. Mendirikan organisasi kepemudaan seperti IPM atau IRM dengan tujuan untuk

melatih murid Muhammadiyah berorganisasi, mandiri, bekerja sama dan menjalin

silaturahmi yang akrab.

6. Mendirikan organisasi keputrian yaitu Nasyiatul Aisyiyah. Anggota dari NA

adalah remaja putri yang sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas dan yang

sedang duduk di bangku perguruan tinggi.

7. Mendirikan organisasi kewanitaan yaitu Aisyiyah. Anggotanya para ibu-ibu.

Kegiatannya antara lain mendirikan banyak Taman Kanak-Kanak dan kegiatan

untuk kesejahteraan Keluarga dan anak-anak, dan sosial lainnya.

8. Menyelenggarakan sekolah Umum dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama, Sekolah Menengah Atas.

9. Mengembangkan bermacam pengajian seperti pengajian peringatan Isra‟ Mi‟rad,

Tahun Baru Islam, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha.

10. Kegiatan Dakwah yaitu ikut mengisi kegiatan-kegiatan dakwah dan tabligh setiap

ada pengajiam agama. Kegiatan dakwah dan tabligh di usahakan tidak

Page 208: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

125

menyinggung perasaan dan agama lainnya, disertai dengan kegiatan sosial yaitu

membagi pakaian, membagi makanan secara gratis, menyebar selebaran berisi

kisah-kisah nabi, siaran-siaran agama lewat radio, mengisi rubrik di surat kabar

dll. Tujuan kegiatan tabligh adalah membangkitkan keimanan Islam yang sesuai

dengan ajaran Rasulullah SAW menggiatkan kewajiban beragama dan beramal

shaleh.

11. Memberi isi khotbah atau ceramah dalam sholat Jum‟at yang sesuai dengan

semangat Islam dan pengetahuan tentang Islam. Tema-tema khotbah antara lain

adalah: Ketabahan Rasulullah SAW dari tahun ke tahun, keikhlasan Rasulullah

SAW dalam beramal dan berjuang mengajarkan agama Islam, Uraian dan hikmah

yang di dapat dari sholat, mendoakan semua orang, anjuran atau ajakan-ajakan

untuk beragama yang benar, berbuat baik kepada siapa saja, supaya menuntut ilmu

yang setinggi-tingginya, memperbanyak amal (baik amal jariyah, ilmu yang

bermanfaat, anak sholeh yang mendoakan orang tuanya), ajakan untuk

menjalankan agama sesuai dengan Tauhid, menjalin ukhuwah Islamiyah,

berakhlak mulia dan bertanggung jawab sebagai umat beragama yang telah

memperoleh kemerdekaan untuk memajukan bangsa dan negara, dan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.65

12. Mendorong Olahraga yaitu lomba olahraga antar sekolah, juga mengikuti lomba-

lomba yang di selenggarakan oleh pemerintah maupun swasta dan kunjungan ke

panti.

65 Dahlan Mgn, “Pusat Pimpinan Muhammadiyah Majis Tabligh”, Soera Moehammadijah,

27 Desember 1958, halaman 9.

Page 209: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

125

13. Pelayanan Kesehatan mendirikan poliklinik dan pengobatan gratis.

Alumni Muhammadiyah yang sudah menjadi sarjana dan bekerja dalam

berbagai profesi sudah banyak, di perguruan tinggi dan swasta, dihampir setiap

departemen dan instansi di berbagai perusahaan dan dianeka lapangan wiraswasta.

Dari alumni Muhammadiyah ini merupakan potensi kemajuan bagi

Muhammadiyah.66

Dampak positif adanya pendidikan Muhammadiyah dalam ilmu dan teknologi

bagi masyarakat Surakarta:

1. Setiap lulusan Muhammadiyah memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai sarana kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akherat.

2. Setiap lulusan sekolah Muhammadiyah memiliki sifat-sifat ilmuwan yang kritis

terbuka dapat menggunakan daya nalar dengan baik.

3. Setiap lulusan sekolah Muhammadiyah yang memiliki ilmu pengetahuan, dapat

mengajarkan ilmu-ilmu yang dimiliki ke masyarakat.

4. Setiap lulusan sekolah Muhammadiyah semakin menggerakkan pendidikan

Muhammadiyah ke arah yang lebih baik, melalui pendidikan maupun kegiatan-

kegiatan yang mendukung kemajuan masyarakat seperti menggerakkan tradisi

keagamaan yang bersifat Islam di seluruh lingkungan masyarakat Muhammadiyah.

66 Ibid, halaman 121.

Page 210: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

125

Dari hasil perpaduan antara pendidikan Islam dan pendidikan barat adalah:

1. Menambah kesadaran nasional bangsa Indonesia melalui ajaran Islam.

2. Melalui sekolah Muhammadiyah ide pembaharuan bisa disebarluaskan.

3. Mempromosikan penggunaan ilmu praktis dan pengetahuan modern.67

Sekolah-sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah mendapat sambutan

yang baik dari masyarakat dan pemerintah. Pendidikan Muhammadiyah berkembang

dan menjadi kekuatan dibidang pendidikan:

1. Karena tatanan struktur kelembagaan pendidikan dan wewenang yang jelas,

sehingga memudahkan pembinaan dan kontrol terhadap sekolah-sekolah

Muhammadiyah.

2. Adanya keseragaman pemakaian nama sekolah bagi setiap lembaga pendidikan

Muhammadiyah

3. Sifat fleksibel dari kebijaksanaan organisasai pendidikan Muhammadiyah, yaitu

sejumlah sekolah maju menjadi satu unit pengelolaan seperti SD, SMP, SMA

dalam areal gedung yang sma.68

Sekolah-sekolah Muhammadiyah telah menghasilkan tamatan yang memiliki

pengetahuan dasar Agama Islam yang cukup tentang ibadah praktis dan yang terkait

67 Mitsuo Nakamura, op. cit, halaman 44.

68 Din Syamsuddin (edt), op. cit, halaman 45.

Page 211: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

125

dengan amalan, namun semakin bertambahnya perkembangan zaman

Muhammadiyah masih harus menghadapi tantangan bagi setiap sekolah

Muhammadiyah yaitu mampukah sekolah Muhammadiyah menggabungkan antara

iman, ilmu dan amal dalam kehidupan sehari-hari, karena ketiganya merupakan sifat

yang menyatu :

1. Mengimankan ilmu dan amal yaitu menjadikan iman sebagai dasar dan sumber

motivasi pengembangan ilmu dan amal.

2. Mengilmukan iman dan amal yaitu menjadikan ilmu sebagai dasar keimanan dan

amal maupun karya seseorang.

3. Mengamalkan iman dan ilmu dalam hubungan sosial sehari-hari.

Dengan ketiga sikap ini dapat melahirkan era masyarakat baru yaitu

kebangkitan umat Islam dan pembaharuan masyarakat Islam.

Hasil pembaharuan pendidikan yang di inginkan Muhammadiyah yaitu

masyarakat yang memiliki:

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang sesuai dengan budaya dan

kepribadian bangsa Indonesia.

b. Pengembangan kematangan dalam kehidupan keagamaan yang modern yaitu

mulai hilangnya sifat-sifat tradisional sehingga dapat menyerap budi daya

manusia Indonesia.

c. Pembudiyaan kepribadian masyarakat Surakarta yang dapat menyerap ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan beragama.

Page 212: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

125

Target alummni sekolah Muhammadiyah yaitu :

1. Agidah yang lurus.

2. Akhlak karimah (budi pekerti yang terpuji)

3. Akal yang sehat cerdas.

4. Keterampilan

5. Pengabdian masyarakat.

2. Peranan Persyarikatan Muhammadiyah dalam Membangun Kemajuan

Pendidikan Muhammadiyah di Surakarta tahun 1945-1970.

Peranan Pendidikan Muhammadiyah bagi masyarakat Surakarta pada tahun

1950-1970 sangat penting, karena para pengurus Muhammadiyah berusaha tetap

mengembangkan pendidikannya, apalagi sejak berdirinya keberadaan

Muhammadiyah bersifat ”swasta” yaitu semua pembiayaan yang dikeluarkan

Muhammadiyah diusahakan sendiri oleh Muhammadiyah. Muhammadiyah dituntut

untuk dapat menghadapi dirinya secara otonom, mandiri dan tidak menggantungkan

nasibnya kepada orang lain. Nilai yang melekat dalam diri Muhammadiyah adalah

mendorong inisiatif, kreatif, dan mengedepankan langkah-langkah inovatif. Etos kerja

yang di tanamkan Muhammadiyah kepada anak didiknya yaitu : keswastaan,

kewirausahaan, kewiraswastaan, entrepreneurship, kemandirian, kerja keras.69

69 M. Amin Abdullah, 2000, Dinamika Islam Kultural, Bandung : Mizan, halaman 37.

Page 213: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

125

Usaha Muhammadiyah Surakarta untuk melaksanakan dakwah dan

pembaharuannya sebagai berikut:

1. Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk

mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.

2. Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi

akhlak.

3. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan serta memperluas

ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian menurut tuntunan Islam.

4. Mempergiat dan menggembirakan tabligh.

5. Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk membangun dan

memelihara tempat ibadah dan wakaf.

6. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita menurut tuntunan Islam.

7. Membina dan menggerakkan angkatan muda sehingga menjadi manusia muslim

yang berjasa bagi agama, nusa dan bangsa.

8. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan ekonomi

dengan ajaran Islam dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.

9. Menggerakkan dan menghidupkan amal tolong menolong dalam kebajikan dan

taqwa dalam bidang kesehatan, sosial, pengembangan masyarakat dan keluarga

sejahtera.

10. Menanam kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan dalam

masyarakat.

Page 214: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

125

11. Menumbuhkan dan meningkatkan kekeluargaan Muhammadiyah dan Ukhuwah

Islamiyah.

12. Pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan peran-serta dalam pembangunan

nasional.

13. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan persyarikatan.70

Muhammadiyah bergerak kepada masyarakat Surakarta dengan cara

melindungi membimbing dan mendorong umat Islam di Surakarta untuk memerangi

dan membebaskan dari pengaruh tahayul, bid‟ah, khurafat dan pihak-pihak asing,

kemiskinan sehingga mampu mandiri. Dengan kemandirian yang di miliki oleh umat

Islam maka akan mampu berpartisipasi dalam pembangunan Nasional. Pencapaian

yang diharapkan Muhammadiyah dalam rangka meningkatkan kemandirian dan peran

Muhammadiyah dalam bidang pendidikan di Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Muhammadiyah mengembangkan dunia pendidikan yang harus mampu

melahirkan manusia-manusia yang pekerja yang profesional tidak hanya menjadi

pekerja tetapi mendirikan usaha-usaha baru.

2. Muhammadiyah mampu melahirkan manusia-manusia pejuang yang patriotis yang

berjiwa patriot.

3. Patriotisme haruslah di kontrol dengan baik yaitu antara agama, ilmu, teknologi

supaya tercipta keserasian dengan budaya bangsa.

70 Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 4.

Page 215: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

125

Segala rintangan yang dihadapi dijadikan sebagai tantangan ke depan yang

lebih baik. Hal ini terlihat dari sekolah-sekolah Muhammadiyah yang didirikan

semakin berkembang menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari tingkat SD, SMP dan

SMA yang didirikan di Surakarta. Keberadaan sekolah-sekolah Muhammadiyah

membantu pemerintah dan meratakan pendidikan di masyarakat. Muhammadiyah

memberi kesempatan kepada siapa saja untuk bersekolah. Melihat hal tersebut maka

Persyarikatan Muhammadiyah harus mampu tampil dalam peran sertanya untuk

mencerdaskam kehidupan bangsa supaya menjadi pendidik kearah masyarakat yang

berkualitas. Muhammadiyah berusaha berlomba-lomba di dalam kebaikan dan

disesuaikan dengan perkembangan zaman.71

Semua sekolah-sekolah Muhammadiyah yang didirikan oleh Muhammadiyah

tidak memerlukan akte notaris atau bentuk Yayasan tersendiri karena setiap sekolah

Muhammadiyah merupakan usaha dibidang keagamaan dan sosial oleh Badan

Hukum Muhammadiyah.72

Sejak awal berdirinya Muhammadiyah sudah mempunyai

Badan Hukum yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Badan

Hukum yang dilaksanakan Muhammadiyah itu disyahkan dengan dikeluarkannya

Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 81 tanggal 22 Agustus 1914

Muhammadiyah mempunyai Badan Hukum. Muhammadiyah sebagai suatu

Persyarikatan mempunyai susunan organisasi yang bertingkat atau vertikal yang

71Tim Berita Tahoenan Hindia Timoer, op.cit., halaman 21.

72 Sajuti Thalib, “Pendirian dan Pengelolaan Sekolah Muhammadiyah Tidak Memerlukan

Akte Notaris atau Bentuk Yayasan Tersendiri”, Surat Permohonan E-6/098/1974, tanggal 12 Juli

1974.

Page 216: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

125

berpusat pada pimpinan pusat. Semua kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh

Muhammadiyah adalah kegiatan dari satu Badan Hukum Muhammadiyah.

Untuk mengoptimalkan kemampuan dalam usaha meningkatkan kualitas

masyarakat. Para Pengurus Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

di Surakarta melakukan usaha untuk memperluas kegiatannya dengan memindahkan

kantornya ketempat yang lebih luas. Awalnya pusat semua kegiatan Muhammadiyah

Surakarta terpusat di gedung Sontohartono, pada tahun 1955 pindah ke gedung baru

dijalan Teuku Umar No.5 Surakarta (awalnya bekas tempat latihan kuda Ganjaran).

Keberhasilan organisasi Muhammadiyah, dapat berkembang luas hingga sampai

sekarang, karena memiliki kekuatan yang sangat jarang dimiliki untuk organisasi lain

seperti:

1. Motivasinya berdiri Muhammadiyah karena Tuhan Yang Maha Esa dan tidak

terbatas pada ruang dan waktu.

2. Reformasi yang dilakukan Muhammadiyah sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Ketepatan arah gerakan Muhammadiyah yang utama adalah pendidikan.

Program Kerja Pimpinan Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran

Daerah Kotamadya Surakarta yang tujuannya untuk kemajuan sekolah-sekolah

Muhammadiyah antara lain:73

73 Tim, 1972, Program Kerja Majlis Pendidikan dan Pengajaran Daerah Kotamadya

Surakarta, Surakarta: MPP, halaman 108.

Page 217: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

125

a. Bidang Sekolah

Penertiban dan peningkatan Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah sebagai

berikut:

1. Penyempurnaan organisasai dan administrasi pada sekolah-sekolah

Muhammadiyah Surakarta.

2. Penertiban dan peningkatan bidang personil, baik mengenai hak dan

kewajibannya.

3. Mengintensifkan pendidikan “Prakarya dan Kejuruan” di sekolah Muhammadiyah.

4. Peningkatan sekolah kejuruan, khususnya kejuruan teknik.

5. Meningkatkan mutu pendidikan Agama dan kemuhammadiyahan termasuk bahasa

Arab.

6. Mengintensifkan pembinaan sekolah.

7. Mengintensifkan pendidikan kepramukaan.

b. Bidang Keuangan

1. Penetapan budget sesuai dengan Peraturan Muhammadiyah.

2. Mengintensifkan pengumpulan Dana Proyek Lokal Pendidikan

Muhammadiyah.

3. Mengusahakan subsidi dari Pemerintah.

4. Berusaha mendapatkan donasi, sumber donasi yang tetap.

5. Memberikan biaya sekolah gratis kepada anak yatim yang di tampung di

yayasan anak yatim piatu milik Muhammadiyah.

c. Bidang pergedungan

Page 218: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

125

1. Mengusahakan berdirinya gedung-gedung sekolah baru tahap demi tahap

2. Memperbaiki gedung-gedung sekolah yang telah ada.

3. Menyelesaikan tanah-tanah untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah.74

Setelah memahami banyak program Majlis Pendidikan dan Pengajaran

Muhammadiyah, maka dapat di katakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah sangat

peduli dengan perkembangan pendidikan di Surakarta. Muhammadiyah mempunyai

kedudukan yang cukup kuat di masyarakat Surakarta. Pendidikan Muhammadiyah

mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat Surakarta.

Pengabdian di bidang Pendidikan sangat tepat dipilih oleh Muhammadiyah dan lebih

dalam mengembangkan pendidikan keagamaan.

Dalam mengembangkan pendidikannya Majlis Pendidikan dan Pengajaran

sangat mendapat dukungan dari Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan menjalankan

program pendidikannya Muhammadiyah berharap bisa mewujudkan masyarakat yang

memiliki dasar Tauhid, tekun ibadah dan taat Kepada Allah SWT, hidup

bermasyarakat dengan baik, taat pada hukum Islam, berdakwah menegakkan dan

menjunjung Islam, meneladani sifat dan sikap Nabi Muhammad SAW, giat

memajukan persyarikatan sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya75

74 Ibid.

75 Kepribadian Muhammadiyah, Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta tahun

1962.

Page 219: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

125

Untuk mengembangkan seluruh amal usahanya Muhammadiyah Cabang

Surakarta oleh Muhammadiyah Pusat diubah namanya. Supaya lebih bisa maju lagi.

Keputusan ini diambil karena Indonesia sudah merdeka sehingga kebebasan untuk

mengembangkan organisasi tidak perlu mendapat persetujuan pemerintah Kolonial,

juga karena semakin banyaknya anggota yang menjadi bagian dari Muhammadiyah,

supaya amal usaha Muhammadiyah dapat berjalan dengan baik dan supaya namanya

seragam dengan seluruh daerah yang ada organisasi Muhammadiyah. Untuk itu

Muhammadiyah Cabang Surakarta memerlukan sebuah pengelolaan yang lebih baik.

Atas keputusan Persyarikatan Muhammadiyah Yogyakarta dengan berdasarkan Surat

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. K-030/D-5/66. Dengan

memperhatikan bahwa untuk kepentingan perjuangan persyarikatan dan ketertiban

organisasi, perlu segera mengesahkan berdirinya Muhammadiyah ditempat dibawah

ini: dengan mengingat Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Anggaran Rumah

Tangga Muhammadiyah pasal 5, memutuskan mulai tanggal 15 November 1966

menetapkan dan mengesahkan berdirinya Muhammadiyah Daerah Surakarta yang

meliputi Kotamadyta Surakarta.76

Dengan keputusan ini nama Muhammadiyah

Cabang Surakarta menjadi Muhammadiyah Daerah Surakarta, namun masih tetap

berjalan sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits.

76 Tim, 1988, Laporan Tahunan Muhammadiyah Daerah Kota Madia Surakarta 1987-1988,

Surakarta: PDM Kota Madia Surakarta, halaman166.

Page 220: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

199

BAB V

KESIMPULAN

Ide terbentuknya Muhammadiyah di Surakarta adalah keadaan masyarakat

yang masih banyak melakukan praktek-praktek tahayul, bid’ah, khurafat (TBC).

Kecenderungan yang terjadi pada masyarakat Surakarta ini telah menyimpang dari

ajaran Al-Qur’an dan Hadits. Masyarakat hidup menderita karena penjajah, mereka

miskin harta, miskin pengetahuan agama. Akibatnya masyarakat mencampur-adukan

agama dengan hal-hal yang dilarang oleh agama Islam. Lembaga pendidikan yang

ada yaitu pondok pesantren sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

Keadaan pendidikan di Surakarta yang miskin dan masih banyak melakukan

kegiatan tahayul, bid’ah, dam khurafat sehingga Muhammadiyah melakukan

pembaharuan pendidikan di Surakarta. Langkah untuk merealisasikan perubahan

yang menjadi tujuan berdirinya Muhammadiyah adalah Muhammadiyah

mengembangkan gerakannya dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah mendirikan

banyak sekolah. Lewat sekolah-sekolah yang didirikannya, Muhammadiyah berharap

praktek-praktek yang tidak sesuai dengan agama bisa berkurang.

Awalnya organisasi Muhammadiyah tidak diijinkan menyebarkan ajarannya

ke seluruh Indonesia, tetapi karena para pengurusnya giat berusaha memajukan

Muhammadiyah, akhirnya organisasi ini diizinkan berdiri dan menyebarkan cabang-

cabangnya ke seluruh Indonesia. Ketetapan ini sesuai dengan yang dikeluarkan

pemerintah Hindia Belanda pada 2 September tahun 1921. Di keluarkan ketetapan ini

maka Muhammadiyah semakin memperluas gerakan di bidang pendidikan.

Page 221: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

200

Muhammadiyah semakin mengusahakan banyaknya cabang untuk menjadi anggota

Muhammadiyah seperti di Surakarta

Kemunculan Muhammadiyah di Surakarta awalnya bernama Kring Sarekat

Islam, kemudian menjadi SATV dan berubah menjadi Muhammadiyah Cabang

Surakarta sejak tahun 1923. Keadaan pendidikan di Surakarta dipengaruhi oleh

banyak hal selain dari keadaan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan

kebodohan, penjajahan, peninggalan adat istiadat yang sudah turun-temurun,

kebudayaan yang bersifat kejawen yaitu percaya pada hal-hal gaib, perbedaan agama

yang berkembang, juga adanya dua keraton di Surakarta yaitu Keraton Kasunanan

Surakarta dan Pura Mangkunegaran.

Muhammadiyah kemudian mengadakan pembaharuan pendidikan dengan

jalan memodernisasi dalam sistem pendidikan. Muhammadiyah menukar sistem

pendidikan pesantren yang kuno dengan sistem pendidikan yang modern yang sesuai

dengan tuntutan dan kehendak zaman. Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah

yang khas agama dan bersifat umum. Mengajarkan agama dengan mudah dipahami,

didaktis, paedagogis selalu prioritas dalam Muhammadiyah. Muhammadiyah

memberikan ilmu-ilmu agama yang sesuai dengan Agama Islam. Lewat sekolah-

sekolahnya Muhammadiyah berharap bisa memajukan pendidikan dan akan

melahirkan penerus-penerus generasi bangsa yang berakhlak mulia.

Perkembangan pendidikan Muhammadiyah merupakan suatu usaha dari

Persyarikatan Muhammadiyah untuk mengembalikan umat ke jalan yang benar.

Langkah-langkah yang diambil oleh Muhammadiyah untuk melakukan pembaharuan

Page 222: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

201

antara lain adalah dengan mengganti cara belajar pesantren yang biasanya belajar

dilakukan di masjid sekarang diubah sistem klasikal yaitu belajar di kelas, ada meja,

ada kursi, ada jenjang kelasnya. Murid-murid Muhammadiyah juga mulai dari awal

sudah dididik untuk meninggalkan praktek-praktek yang dilarang oleh agama.

Diajarkan langsung mata pelajaran umum dan mata pelajaran ciri khusus

Muhammadiyah. Mata pelajaran agama merupakan ciri khusus dari Muhammadiyah

yang terdiri dari pelajaran Tarikh, Kemuhammadiyahan, Aqidah, Akhlak, Al-Qur’an,

dan ibadah.

Perubahan yang dilakukan lainnya adalah mengadakan tabligh akbar,

ceramah-ceramah agama, mengadakan pesta fakir miskin, mendirikan masjid,

memperbaiki gedung-gedung sekolah dll. Muhammadiyah berusaha mengubah

praktek-praktek tahayul, bid’ah dan khurafat dengan mengganti sesuai dengan ajaran

agama Islam. Lewat sekolah-sekolah dijadikan media awal perubahan. Perubahan-

perubahan yang dilakukan oleh Muhammadiyah seperti melakukan shalat Ied di

lapangan atau di tempat terbuka, menggiatkan membaca Al-Qur’an kepada murid-

muridnya. Menggiatkan zakat fitrah dan kurban. Menghilangkan praktek-praktek

tahayul, bid’ah dan khurafat yang dilarang oleh agama, menggiatkan membaca salam,

ceramah-ceramah keagamaan, khitanan umum setiap setahun sekali menjelang Hari

Raya Idul Adha bagi masyarakat Surakarta, tadarus Al-Qur’an setiap malam di bulan

Ramadhan dan semua orang boleh ikut dll.

Dalam menjalankan kurikulum pendidikannya Muhammadiyah tetap

menyesuaikan dengan kurikulum dari pemerintah di tambah pelajaran ciri khusus

Muhammadiyah. Murid-murid Muhammadiyah diajarkan untuk berbakti kepada

Page 223: PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI STRATEGI … · adalah betul-betul karya sendiri, ... Perpustakaan Lembaga Pustaka Seni Dan Budaya ... formal yang mempunyai kelas dan kurikulum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

202

masyarakat dengan mengadakan Pesta fakir miskin (Pesta Fakir Miskin setiap Hari

Raya Idul Fitri berupa jamuan makan malam dengan gratis bagi keluarga

Muhammadiyah dan masyarakat di sekitar Surakarta), bakti sosial dll. Mengadakan

lomba-lomba yang dihadiri oleh para wali murid supaya terjalin keakraban antara

guru, murid dan wali murid. Sekolah-sekolah Muhammadiyah bahkan mengadakan

pidato tujuh bahasa. Tujuannya adalah latihan bidang keilmuan bahasa, keberanian,

mengadakan ajang bakat apresiasi seni setiap tahun, setiap siswa-siswi sekolah

menampilkan bakatnya. Adanya pendidikan Muhammadiyah, masyarakat Surakarta

mengalami banyak perubahan dalam kehidupan keagamaannya seperti masyarakat

Surakarta sudah banyak yang menyelenggarakan sholat Ied di lapangan atau tempat

terbuka, murid-murid Muhammadiyah sudah banyak yang memakai jilbab, praktek-

praktek tahayul, bid’ah, khurafat, sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat

Muhammadiyah. Muhammadiyah bergerak tidak hanya membantu pemerintah dalam

bidang pendidikan saja, tetapi juga dibidang kesejahteraan umum masyarakat

Surakarta seperti mendirikan balai-balai pengobatan gratis bagi masyarakat Surakarta.