Manajemen Nutrisi Dan Cairan-elektrolit Pada Klien Gangguan Neurologi
Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
-
Upload
bagas-novandy -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 1/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan
tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang
semuanya disebut ion. Beberpa jenis garam akan dipecah menjadi elektrolit. Contohnya NaCl
akan dipecah menjadi Na dan Cl-. !ecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
mengahantarkan arus litrik. Elektrolit adalah substansi ion-ion yang bermuatan listrik yang
terdapat pada cairan. "atuan pengukuran elektrolit menggunakan istilah millie#ui$alent
(mE#). "atu millie#ui$alent adalah akti$itass secara kimia dari % mg dari hidrogen. &
'on-ion positi disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium,
dan magnesium
ion-ion negati disebut anion. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan
osat.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. eseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari isiologi homeostatis. Cairan dan elektrolit merupakan bagian dalam tubuh yang
berperan dalam memelihara ungsi dari organ tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit
sangat penting dalam proses hemostasis baik untuk meningkatkan kesehatan maupun dalam
proses penyembuhan penyakit. eseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intra$ena ('*) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
eseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total
dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya.
+angguan cairan dan elektrolit dapat membaa pasien dalam kegaatan yang kalau
tidak dikelola dengan cepat dan tepat dapat menimbulkan kematian. saha pemulihan
kembali $olume serta komposisi cairan dan elektrolit tubuh dalam kondisi yang normal
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 2/28
2
disebut resusitasi cairan dan elektrolit. !enyebab utama gangguan cairan dan elektrolit adalah
diare, muntah-muntah, peritonitis, ileus obstrukti, puasa, terbakar, atau karena perdarahan
yang banyak. iap penyakit memiliki gangguan tersendiri sehingga sasaran terapinya juga
berbeda. /gar terapi cairan tepat pada sasaran, diperlukan selain pengetahuan tentang
patoisiologi penyakit, juga isiologi dari cairan tubuh kita.
+angguan elektrolit sering dikaitkan dengan abnormalitas dan kegaatan
kardio$askular dan neurologis. /bnormalitas ini jika tidak dikelola akan dapat menimbulkan
henti jantung yang menyulitkan proses resusitasi. !ada beberapa kasus, gangguan elektrolit
harus segera di koreksi dan di terapi sesegera mungkin tanpa harus menunggu hasil
laboratorium keluar.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 3/28
3
BAB II
KELAINAN ELEKTROLIT
1. Potasium / Kalium (K)
alium adalah kation yang paling banyak pada intraseluler. 'on kalium 012 berada
pada cairan intasel, hanya 32 berada pada cairan ekstrasel. alium dapat diperoleh melalaui
makanan seperti daging, buah-buahan dan sayuran (lihat table). 4umlah normal &,5-5,5
mE#67t.
onsentrasi kalium yang membentuk gradient lintas membrane menentukan
eksitabilitas dari sel syara dan sel otot, termasuk myocardium. !erubahan yang mendadak
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 4/28
4
dan6atau signiikan dari konsentrasi kalium dapat menyebabkan kondisi 6konsekuensi yang
mengancam nyaa.
E$aluasi dari kalium serum harus mempertimbangkan eek perubahan pada p8
darah. 4ika p8 darah turun, kalium serum meningkat, karena adanya pergeseran kalium dari
intraselular ke intra$ascular. etika p8 darah naik, kalium serum turun, karena terjadi
pergeseran kalium dari intra$ascular menuju intraselular. Eek perubahan p8 darah dari seruk
kalium harus diantisipasi selama teraoi untuk hiperkalemia atau hipokalemia atau terapi lain
yang menyebabkan perubahan pada p8 darah (missal 9 terapi pada ketoasidosis diabetikum).
Hyperkalemia
8iperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi.
:alaupun hiperkalemia dideinisikan sebagai konsentrasi kalium dalam darah ; 5 mE#67,
masih dibagi lagi menjadi ringan 5 < = mE#67, sedang = < > mE#67 dan berat ; > mE#67
yang dengan semua klasiikasi tersebut hiperkalemia merupakan kondisi yang berbahaya dan
harus segera dilakukan terapi. 8iperkalemia paling sering terjadi pada pasien dengan
penyakit ginjal stadium akhir (E"?@). !enyebab lain ditunjukjan pada table dibaah.
'dentiikasi dari penyebab utama hiperkalemia akan sangat membantu dalam identiikasi dan
penatalaksanaan secara cepat.
+ejala dan tanda yang muncul pada hiperkalemia antara lain, kelemahan /weakness,
paralisis ascending, dan gagal naas. erjadi berbagai perubahan pada E+ pada pasien
dengan hiperkalemia. !ada tahap aal ditemukan peaked T waves (tenting). arena serum
kalium yang terus meningkat lebih tinggi lagi akan terjadi gelombang ! yang mendatar,
inter$al !? yang memanjang (tanda < tanda Blokade jantung derajat % ), kompleks A?" yang
melebar, gelombang " yang lebih dalam, dan bersatunya gelombang " dan dapat dilihat pada E+. 4ika hiperkalemia diacuhkan tidak mendapatkan terapi dapat berkembang menjadi
sine wave pattern, irama idio$entricular, dan henti jantung asistol.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 5/28
5
abel obat obatan yang menyebabkan hiperkalemia dan mekanismenya.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 6/28
6
Hiperalemia Ai!at Perpi"#a$a" Kalium I"teromparteme"
!erpindahan kalium keluar dari sel dapat terlihat pada asidosis, lisis sel setelah
kemoterapi, hemolisis, rhabdomiolisis, trauma masi jaringan, o$erdosis digitalis, pemberian
arginin hidroklorida, dan blokade 3-adrenergik.
Blokade 3-adrenergik mencetuskan peningkatan kadar kalium plasma yang terjadi
setelah olahraga. igitalis menghambat Na < /!ase pada membran selD o$erdosis
digitalis telah dilaporkan menyebabkan hiperkalemia pada beberapa pasien. /rginin
hidroklorida, yang digunakan untuk mengobati alkalosis metabolik, dapat menyebabkan
hiperkalemia saat kation arginin memasuki sel dan ion kalium keluar dari sel untuk menjaga
netralitas muatan.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 7/28
7
Hiperalemia Ai!at Pe"uru"a" Esresi Kalium pa#a %i"&al
!enurunan ekskresi kalium pada ginjal merupakan hasil dari (%) reduksi iltrasi
glomerulus, (3) penurunan akti$itas aldosteron, atau (&) deek sekresi kalium di neron distal.
@iltrasi glomerulus rata-rata kurang dari 5 m76menit hampir selalu berhubungan
dengan hiperkalemia. !asien dengan penurunan tingkat kerusakan ginjal dapat juga
berkembang menjadi hiperkalemia jika terjadi peningkatan beban kalium (makanan,
katabolik, atau iatrogenik). remia juga dapat mengganggu akti$itas Na < /!ase.
8iperkalemia karena menurunnya akti$itas aldosteron dapat merupakan hasil dari
deek primer pada sintesis hormon adrenal atau deek pada sistem renin-angiotensian-
aldosteron. !asien dengan insuisiensi primer adrenal (penyakit /ddison) dan yang
berhubungan dengan deisiensi enzim 3%-hidroksilase telah diketahui berhubungan dengan
gangguan sintesis aldosteron.
bat yang mengintererensi sistem renin-angiotensin-aldosteron berpotensi untuk
menimbulkan hiperkalemi, terutama yang memiliki kerusakan ginjal. N"/' menghambat
pelepasan prostaglandin-mediated renin. bat /CE' (/ngiotensin Con$erting Enzym
'nhibitor) mengintererensi angiotensin II mediated release of aldosterone. osis besar
heparin dapat menginteerensi sekresi aldosteron. iuretik hemat kalium "pironolakton
secara langsung mengantagonis akti$itas aldosteron di ginjal.
!enurunan ekskresi kalium dapat juga terjadi akibat deek intrinsik atau didapat pada
kemampuan ginjal untuk mengsekresi kalium pada neron distal. eek seperti ini dapat
terjadi pada ungsi ginjal yang normal dan tidak responsi terhadap terapi mineralokortikoid.
+injal pasien dengan pseudohipoaldosteronisme menunjukkan resistensi intrinsik terhadap
aldosteron.
Hiperalemia Ai!at Pe"i"'ata" I"tae Kalium
!eningkatan beban kalium jarang terjadi pada indi$idu normal kecuali kalium dalam
jumlah yang besar diberikan secara cepat dan intr$ena. 8iperkalemia, bagaimanapun, dapat
terlihat meningkat pada pasien yang menerima -bloker atau dengan gangguan ungsi ginjal
atau deisiensi insulin. "umber kalium yang tidak disadari termasuk penisilin kalium,
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 8/28
8
pengganti natrium (terutama garam kalium), dan transusi whole blood yang disimpan. adar
kalium plasma pada satu unit whole blood dapat meningkat menjadi &F mE#67 setelah
penyimpanan 3% hari. ?esiko hiperkalemia dari transusi berulang dapat direduksi (tetapi
tidak dieliminasi) dengan meminimalkan $olume plasma yang diberikan melalui transusi
Paked !ed "ell (!?C).
Hypokalemia
8ipoklemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.
8ipokalemia dideinisikan sebagai kondisi dimana le$el serum kalium dalam darah G
&,5mE#67. !enyebab paling sering adalah kehilangan potassium6kalium melalui saluran cerna
( diare, penggunaan laHati$es), kehilangan melalui ginjal (hiperaldosteronisme, hiperglikemia
parah, obat < obatan diuretic yang tidak hemat kalium, karbenisilin, sodium penicillin,
amotericin B), pergeseran intraselular ( alkalosis atau peningkatan p8 darah) dan malnutrisi.
Bentuk konsekuensi utama dari kondisi hipokalemia yang parah terjadi pada sel syara dan
otot (termasuk otot jantung). Iyokardium sangat sensiti$e terhadap eek hipokalemia,
terutama pada pasien yang memiliki penyakit arterial jantung (C/) atau yang menggunakan
obat < obatan deri$ate digitalis. !enyebab hipokalemia dan obat < obatan yang menyebabkan
hipokalemia dapat dilihat pada table dibaah
abel 3. !enyebab potensial 8ipokalemia
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 9/28
9
abel &. bat < obatan penyebab hipokalemia
+ejala dari hipokalemia ringan antara lain kelemahan6weakness, kelelahan6 fatig#e,
paralisis, kesulitan bernaas, konstipasi, ileus paralitik dan leg ramps. !ada kondisi
hipokalemia yang lebih parah, akan terjadi gangguan pada eksitabilitas dan konduksi dari
jaringan otot jantung.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 10/28
10
8ipokalemia dapat menimbulkan gelombang E+ seperti gelombang , gelombang
yang mendatar, aritmia (terutama pasien yang memakai obat < obatan digitalis), yang lebih
jarang terjadi aritmia $entricular. "elanjutnya dapat berkembang menjadi P#lseless $lektrial
%tivity (P$%) atau asistol.
Hipoalemia Ai!at Perpi"#a$a" Kalium I"teromparteme"
8al ini terjadi saat alkalosis, terapi insulin, pemberian 3-adrenergik agonis, dan
hipotermia. 8ipokalemia juga dapat terjadi pada transusi sel darah merah bekuD di mana sel-
sel tersebut kehilangan kalium saat proses pengaetan.
Hipoalemia Ai!at Pe"i"'ata" Ke$ila"'a" Kalium
8al ini hampir selalu disebabkan oleh kelainan ginjal dan gastrointestinal.
!engeluaran kalium melalui ginjal kebanyakan merupakan hasil dari diuresis atau
peningkatan akti$itas mineralokortikoid. !eningkatan kehilangan kalium dari gastrointestinal
kebanyakan disebabkan oleh muntah atau diare. !eningkatan pembentukan keringat kronik
biasanya menyebabkan hipokalemia, terutama saat intake kalium dibatasi. ialisis dengan
larutan rendah kalium dapat pula menyebabkan hipokalemia.
Hipoalemia Ai!at Pe"uru"a" I"tae Kalium
leh karena kemampuan ginjal untuk menurunkan eskresi kalium rendah, yaitu 5-3F
mE#67, adanya penurunan intake kalium sangat berpengaruh terhadap terjadinya
hipokalemia. 'ntake kalium yang rendah, bagaimanapun, sering meningkatkan eek dari
peningkatan kehilangan kalium.
. o#ium / Natrium (Na)
Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan
dalam keseimbangan air, hantaran impuls sara dan kontraksi otot. 'on natrium didapat dari
saluran pencernaan, makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam cairan ekstrasel
melalui proses diusi. !engeluaran ion natrium melalui ginjal, pernapasan, saluran
pencernaan dan kulit. !engaturan konsentrasi ion natrium dilakukan oleh ginjal, jika
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 11/28
11
konsentrasi natrium serum menurun maka ginjal akan mengeluarkan cairan sehingga
konsentrasi natrium akan meningkat. "ebaliknya jika terjadi peningkatan konsentrasi natrium
serum maka akan merangsang pelepasan /8 sehingga ginjal akan menahan air. 4umlah
normal %&5-%J1 mE#67t
Natrium merupakan komponen utama ekstraselular. !eningakatan akut dari serum natrium
menyebabkan kenaikan yang akut pada osmolalitas serum. !enurunan secara akut dari
natrium serum akan menyebabkan penurunan yang cepat terhadap osmolalitas serum.
onsentrasi natrium dan osmolalitas intra$ascular dan interstitial saling menyeimbangkan
melalui membrane $ascular.
!enurunan secara akut serum Na akan menyebabkan pergeseran air dari intra$ascular menuju
ke interstitial yang bisa mengakibatkan serebral edema. !eningkatan akut serum Na akan
menyebabkan pergeseran air dari interstitial ke intra$ascular.
oreksi pada pasien hiponatemi yang terlalu cepat akan mengakibatkan pontine myelinolysis
dan erebral bleeding. ntuk alas an tersebut monitor secara ketat terhadap pasien
hiponatremia dan hipernatremia harus dilakukan. "aat mungkin dilakukan, maka koreksi
serum Na harus dilakukan secara perlahan, control secara teratur dan jeli pada serum Na
dilakukan selama J1 jam untuk menghindari koreksi yang berlebihan6overorretion.
smolalitas serum dapat dihitung dengan ormula berikut 9
Hypernatremia
8ipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi.
8ipernatremia dideinisikan sebagai kadar natrium dalam plasma ; %JF < %J5 mE#67.
8ipernatremia disebabkan oleh peningkatan primer natrium atau kehilangan cairan.
!eningkatan natrim primer ( primary gain of sodi#m) dapat disebabkan oleh
hiperaldosteronisme (mineralokortikoid yang berlebihan), cushing syndrome (glukokortikoid
yang berlebihan), atau pemberian cairan hipertonik yang mengandung Na atau bikarbonat
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 12/28
12
yang berlebihan. ehikangan cairan dapat terjadi melalui saluran gastrointestinal atau renal
( osmotic dieresis atau diabetes insipidus).
8ipernatremia dapat menyebabkan gejala neurologis seperti perubahan status mental,
kelemahan, iritabilitas, deicit neurologis ocal, bahkan koma atau kejang. eparahan dari
gejala ditentukan oleh kecepatan dan besarnya perubahan serum Na. 8ipernatremia dapat
terjadi pada kondisi iso$olemik, hipo$olemik dan hiper$olemik. abel dibaah ini
menunjukan beberapa klasiikasi penyebab hipernatremia berdasarkan $olume darah.
Hiper"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Re"#a$
!asien ini kehilangan baik natrium maupun air, tetapi kehilangan air melebihi
kehilangan natrium. ehilangan hipotonik dapat disebabkan oleh renal (diuresis osmotik)
atau ektrarenal (diare atau berkeringat). !ada kasus lainnya, pasien biasanya memiliki
maniestasi berupa tanda-tanda hipo$olemia. onsentrasi natrium dalam urine biasanya lebih
dari 3F mE#67 pada sebab renal dan kurang dari %F mE#67 pada sebab ekstrarenal.
Hiper"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Normal
!asien ini umumnya bermaniestasi dengan kehilangan air tanpa hipo$olemia berlebih
kecuali jika terjadi kehilangan air yang masi. 4umlah total natrium biasanya normal.
ehilangan air yang murni dapat terjadi melalui kulit, traktus respiratorius, atau ginjal.
!enyebab utama hipernatremia dengan jumlah total natrium tubuh yang normal adalah
diabetes insipidus (pada pasien sadar). iabetes insipidus ditandai dengan rusaknya
kemampuan ginjal untuk memekatkan urine baik karena menurunnya sekresi /8 (diabetes
insipidus sentral) ataupun karena kegagalan ginjal untuk berespon normal terhadap /8
sirkulasi (diabetes insipidus nerogenik). "elain itu, Khipernatremia esensialL dialami oleh
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 13/28
13
pasien dengan gangguan sistem sara. !asien ini memiliki osmoreseptor dengan ambang batas
osmolalitas yang tinggi.
Hiper"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Ti"''i
ondisi ini kebanyakan merupakan hasil dari pemberian larutan saline hipertonik
(NaCl &2 atau Na8C& >.52). !asien dengan hiperaldosteronisme primer dan sindroma
Cushing dapat mengalami sedikit peningkatan konsentrasi natrium serum sejalan dengan
peningkatan retensi natrium.
Hyponatremia
8iponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma
darah. 8iponatremia dideinisikan sebagai kondisi dimana Na serum G %&F < %&5 mE#67.
8iponatremia terjadi karena meningkatnya kadar air dibandingkan dengan Na serum.
ebanyakan hiponatremia terjadi akibat penurunan eksresi renal terhadap air yang diikuti
dengan intake cairan yang terus menerus atau karena kehilangabn Na leat urin. !enurunan
eksresi renal terhadap air bisa disebabkan oleh 9
ebanyakan kasus hiponatremia berkaitan dengan rendahnya osmolalitas serum
sehingan disebut hipoosmolar hiponatremia. "alah satu pengecualian yang sering adalah
diabetes yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan kondisi hiperglikemik hiperosmolar
alaupun konsentrasi serum Na dibaah normal (hipoosmolar hiponatremia).
8iponatremia biassanya asimptomatik kecuali terjadi secara akut dan penurunan
kadar Na G %3F mE#67. erusakan penurunan serum Na menyebabkan pergeseran Na dan air
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 14/28
14
dari intra$ascular menuju interstitial dan menyebabkan edema serebral. !ada kasus ini pasien
akan menunjukan gejala mual, muntah, nyeri kepala, iritabilitas, lethargy, kejang koma atau
bahkan kematian.
"eperti pada hipernatremia, hiponaremia bisa hadir dalam kondsi hipo$olemik,
iso$olemik atau hiper$olemik. 8iponatremia bisa hadir dalam kondisi osmolalitas serum
rendah, normal atau tinggi. iagram dibaah ini menunjukan penyebab hiponatremia
berdasarkan kondisi osmolalitas dan $olume darah.
Hipo"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Re"#a$
ehilangan cairan yang mengakibatkan hiponatremia dapat berasal dari renal atau
ekstrarenal. ehilangan akibat sebab renal, kebanyakan berhubungan dengan diuretik
thiazide dan menghasilkan kadar natrium urine lebih dari 3F mE#67. ehilangan akibat sebab
ekstrarenal biasanya berhubungan dengan gastrointestinal dan menghasilkan urine dengan
kadar natrium kurang dari %F mE#67. !engecualian utama ialah hiponatremia akibat muntah,
yang dapat menghasilkan kadar natrium urine lebih dari 3F mE#67. 8ai ini disebabkan oleh
bikarbonaturia pada alkalosis metabolik yang disertai dengan ekskresi natrium untuk menjaga
netralitas muatan pada urine.
Hipo"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Ti"''i
elainan edematosa ditandai dengan peningkatan baik jumlah total natrium tubuh
maupun B:. etika peningkatan air melebihi natrium, hiponatremia terjadi. elainan
edematosa meliputi gagal jantung kongesti, sirosis, gagal ginjal, dan sindrom nerotik.
8iponatremia pada keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan progesi dari ginjal untuk
mengekskresi air dan biasanya paralel dengan keparahan penyakit yang mendasarinya.Iekanisme patoisiologinya meliputi penglepasan /8 nonosmotik dan penurunan aliran
cairan ke segmen pengenceran tubulus distal di neron. *olume KeektiL sirkulasi darah
berkurang.
Hiper"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Normal
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 15/28
15
8iponatremia dengan tidak adanya edema atau hipo$olemia dapat dilihat pada
insuisiensi glukokortikoid, hipotiroidisme, terapi obat (klorpropamid dan sikloosamid), dan
"'/8 ("yndrome o 'nappropriate /ntiiuretic 8ormone). 8iponatremia yang
berhubungan dengan hipoungsi adrenal merupakan akibat dari ko-sekresi /8 dengan C?@
(Corticotrophin-?eleasing @actor).
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 16/28
16
"kema lasiikasi !enyebab 8iponatremia
,. -$lori#e (-l)
lorida merupakan anion utama dari cairan ekstraseluler, ditemukan lebih banyak
pada kompartemen interstitial dan cairan limoid daripada dalam darah. lorida juga
merupakan bagian dari cairan sekresi lambung dan pankreas, keringat, kantung empedu, dan
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 17/28
17
air liur. Natrium dan klorida merupakan komposisi elektrolit terbesar dalam cairan
ekstraseluler dan berperan dalam menentukan tekanan osmotik. lorida diproduksi dalam
lambung, yang dikombinaksikan dengan hidrogen untuk membentuk adam hidroklorida.
ontrol klorida tergantung dari intake klorida, ekskresi, dan absorpsi ion tersebut dari ginjal.
lorida dalam jumlah kecil dibuang dalam eses.=
adar klorida dalam serum mencerminkan pengenceran atau pemekatan yang terjadi
di cairan ekstrseluler serta menunjukkan secara langsung proporsi konsentrasi natrium.
smolalitas serum paralel dengan kadar klorida. "ekresi aldosteron meningkatkan reabsorpsi
natrium, yang juga meningkatkan reabsorpsi klorida. !leksus koroid, yang mensekresi
erebrospinal fl#id di otak, bergantung pada natrium dan klorida untuk menarik air dan
membentuk proporsi dari erebrospinal fl#id .=
Bikarbonat memiliki hubungan dengan klorida. "aat klorida berpindah dari plasma
menuju sel darah merah (disebut dengan hloride shift ), bikarbonat berpindah kembali ke
plasma. 'on hidrogen terbentuk, yang kemudian membantu pelepasan oksigen dari
hemoglobin. =
etika kadar salah satu dari elektrolit ini terganggu (natrium, bikarbonat, dan klorida),
kedua elektrolit lainnya pun akan terpengaruh. lorida berperan dalam menjaga
keseimbangan asam basa dan bekerja sebagai buer dalam pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam sel darah merah. lorida diperoleh dari makanan seperti garam dapur.
adar normal klorida dalam serum ialah 0><%F> mE#67.= "edangkan kebutuhan
asupan klorida ialah %<3 mE#6kgBB6hari.5
HIPERKLOREMIA6
adar klorida serum yang tinggi dapat mengakibatkan hiperkloremia asidosismetabolik oleh karena iatrogenik pemberian klorida seperti larutan NaCl F.02, larutan NaC7
F.J52, atau larutan ?inger 7aktat. ondisi ini dapat pula disebabkan oleh kehilangan ion
bikarbonat dari ginjal dan saluran pencernaan yang diikuti dengan peningkatan ion klorida.
'on klorida dalam bentuk garam asam terakumulasi, dan asidosis terjadi dengan menurunnya
ion bikarbonat. rauma kepala, peningkatan produksi keringat, kelebihan hormon
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 18/28
18
mineralokortikoid, dan penurunan iltrasi ginjal dapat menuju peningkatan kadar klorida
serum.
a"iestasi Kli"i Hiperloremia
anda dan gejala dari hiperkloremia hampir menyerupai asidosis metabolikD
hiper$olemia dan hipernatremia. akipneuD kelemahanD letargiD napas yang dalam dan cepatD
kemampuan kogniti yang menurunD dan hipertensi dapat terjadi. 4ika tidak diterapi,
hiperkloremia dapat menuju pada penurunan cardiac output, disaritmia, dan koma. adar
klorida yang tinggi diikuti dengan kadar natrium yang tinggi serta retensi cairan.
HIPOKLOREMIA
8ipokloremia dapat terjadi akibat drainase tube gastrointestinal, s#tion lambung,
pembedahan lambung, muntah berat, dan diare. !emberian larutan intra$ena dengan kadar
klorida rendah, intake natrium yang rendah, penurunan kadar natrium, alkalosis metabolik,
transusi masi darah, terapi diuretik, luka bakar, dan demam dapat menyebabkan
hipokloremia. !emberian aldosteron, /C8, kortikosteroid, bikarbonat, dan laksati dapat
menyebabkan penurunan kadar klorida serum. "aat klorida menurun (biasanya karena
penurunan $olume), ion natrium dan bikarbonat ditahan oleh ginjal untuk menyeimbangkan
kehilangan klorida. Bikarbonat terakumulasi di cairan ekstraseluler, yang meningkatkan p8
dan berujung pada hiperkloremia asidosis metabolik.
a"iestasi Kli"i Hipoloremia
anda dan gejala dari hipokloremia berhubungan dengan ketidakseimbangan asam-
basa dan elektrolit. anda dan gejala dari hiponatremia, hipokalemia, dan alkalosis metabolik
dapat terjadi. /lkalosis metabolik merupakan gangguan akibat kelebihan intake alkali ataukehilangan ion hidrogen. 8ipereksibilitas otot, tetani, kelemasan, dan kram otot juga dapat
terjadi. 8ipokalemia dapat menyebabkan hipokloremia sehingga terjadi disritmia jantung.
"elain itu, oleh karena rendahnya kadar klorida paralel dengan rendahnya kadar natrium,
kadar air dapat menjadi berlebihan. 8iponatremia dapat menyebabkan kejang dan koma.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 19/28
19
BAB III
PERTIBAN%AN ANATEI
1. Hiperalemia
perasi elekti sebaiknya tidak dilaksanakan pada pasien dengan
hiperkalemia. Ianajemen anestesi dari pasien dengan hiperkalemia ditujukan pada
penurunan kadar kalium plasma serta pencegahan peningkatan yang lebih lanjut. E+
harus dimonitor secara hati-hati. "uksinil kolin dikontraindikasikan, sebagaimana juga
larutan intra$ena yang mengandung kalium seperti injeksi ?inger 7aktat.
!enghindaran asidosis metabolik atau respiratorik penting untuk mencegah
peningkatan kadar kalium plasma lebih lanjut.
. Hipoalemia
8ipokalemia umum ditemukan saat preoperati. eputusan untuk melakukan
operasi elekti sering didasarkan pada batas antara & dan &.5 mE#67. eputusan ini,
bagaimanapun, sebaiknya juga didasarkan pada tingkat mana hipokalemia
berkembang serta ada tidaknya disungsi organ sekunder. mumnya, hipokalemia
kronik ringan (&<&.5 mE#67) tanpa perubahan E+ tidak terlihat meningkatkan
resiko anestesi. 8al tersebut tidak berlaku jika pasien memperoleh digoHin, yang
dapat meningkatkan resiko berkembangnya toksisitas digoHin akibat hipokalemia.
alium intra$ena sebaiknya diberikan bila terjadi aritmia atrium atau
$entrikel. 7arutan bebas glukosa sebaiknya digunakan dan hiper$entilasi dihindari
untuk mencegah penurunan kadar kalium plasma lebih lanjut. !eningkatan sensiti$itas
terhadap NIB/s (NeuroIuscular Blocking /gents) dapat terlihat pada beberapa
pasien. osis NIB/s sebaiknya dikurangi 35-5F2 dan stimulator sara sebaiknya
digunakan untuk mengikuti tingkat paralisis dan reverse yang adekuat.
,. Hiper"atremia
8ipo$olemia dapat mencetuskan $asodilatasi atau depresi kardio$askular dari
agen anestesi serta merupakan predisposisi untuk hipotensi dan hipoperusi jaringan.
/danya penurunan $olume distribusi dari obat mengakibatkan perlunya penurunan
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 20/28
20
jumlah obat untuk kebanyakan agen intra$ena, di mana penurunan ardia o#tp#t
dapat mempertinggi #ptake dari anestesi inhalasi.
perasi elekti sebaiknya ditunda pada pasien dengan hipernatremia signiikan
(;%5F mE#67) sampai sebabnya dapat diperbaiki dan kekurangan cairan dikoreksi.
ekurangan air maupun cairan isotonik sebaiknya dikoreksi lebih dahulu daripada
pelaksanaan operasi.
0. Hipo"atremia
8iponatremia sering merupakan maniestasi yang serius dari penyakit yang
mendasarinya dan memerlukan perhatian terhadap e$aluasi preoperati. onsentrasi
natrium plasma di atas %&F mE#67 umumnya dianggap aman untuk pasien yang akan
dibius umum. onsentrasi natrium plasma sebaiknya dikoreksi hingga di atas %&F
mE#67 untuk semua operasi elekti, bahkan bila gejala tidak ada. onsentrasi yang
lebih rendah akan menyebabkan edema otak yang dapat bermaniestasi intraoperati
yaitu penurunan I/C (Iinimum /l$eolar Concentration) atau agitasi, konusi,
somnolen postoperati.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 21/28
Stop source of external PotassiumAdministration
• e!" consider supplements and maintenance#$ %uids&
and e'aluate dru!s t(at can increaseserum potassium
• e!" potassium)sparin! diuretics" an!iotensin)con'ertin! en*+me ,A-./ in(iitors"nonsteroidal antiin%ammator+ a!ents&
21
BAB I
PENATALAKANAAN DAN KOREKI ELEKTROLI PADA KELAINAN
ELEKTROLIT
1. Pe"atalasa"aa" Hiperalemia
erapi pada pasien dengan hiperkalemia ditentukan oleh keparahan dan kondisi klinis pasien.
8entikan segala sumber kalium dari luar dn bila perlu pertimbangkan pemberian
suplemen dan maintenance cairan intra$ena. emudian e$aluasi obat < obatan yang
menyebabkan hiperkalemia. Beberapa obat < obatan seperti D diuretic hemat kalium, /CE-',
N"/'s. erapi lanjutan adalah sesuai dengan tingkat keparahan hiperkalemia dan
konsekuensi klinis yang terjadi .
ntuk peningkatan alium ringan (5-= mE#67) keluarkan alium dari tubuh
%. iuretik urosemid JF < 1F mg '*
3. ?esin 9 eyeHalate %5 < &F g pada 5F - %FF ml larutan sorbitol 3F2 baik melalui oral
ataupun enema retensi.
ntuk peningkatan alium sedang (=-> mE#67) geser alium menuju intraselular
%. +lukosa insulin 9 campur 35 g ( 5F ml larutan 5F) glukosa dan %F insulin
regular dan berikan secara '* selama %5 < &F menit.
3. "odium Bikarbonat 95F mE#67 '* selama 5 menit ( "odium Bikarbonat tunggal tidak
lebih eekti dari pada glukosa insulin atau nebulisasi albuterol, terutama pada
pasien dengan gagl ginjal, lebih baik terapi konjungsi seperti terapi ini).
&. Nebulisasi /lbuterol 9 %F -3F mg nebulisasi selama %5 menit.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 22/28
22
ntuk peningkatan yang parah (;> mE#67 dengan perubhan E+ yang toksik) anda
harus mengeliminasi kalium dari tubuh dan menggeser alium menuju intraselular. erapi
dengan cara menggeser alium ke intraselular akan bereek cepat terhadap perubahan serum
alium namun hal ini berlangsung sementara. 4ika serum kalium rebo#nd 6 kembali pada
kadar yang tinggi6 lebih tinggi maka anda harus mengulangi terapi tersebut. Iaka dari itu
urut < urutan terapi nya adalah sebagai berikut 9
+eser alium ke 'ntraselular
%. Calcium Chloride (%F2) 9 5FF < %FFF mg (5 < %Fml) '* selama 3 < 5 menit, untuk
mengurangi eek alium terhadap membrane sel miokardium dan mengurangi resiko
untuk terjadinya resiko ibrilasi $entrikel (&' ).
3. "odium Bikarbonat 9 5F mE#67 selama 5 menit ( mungkin kurang eekti untuk pasien
dengan penyakit ginjal tahap akhir 6 $!)
&. +lukosa 'nsulin 9 campur 35 g ( 5F ml larutan 5F) glukosa dan %F insulin
regular dan berikan secara '* selama %5 < &F menit.
J. Nebulisasi /lbuterol 9 %F -3F mg nebulisasi selama %5 menit.
Eksresikan alium
5. iuresis dengan urosemid JF < 1F mg '*
=. ayeHalate enema 9 %5 < 5F g sorbitol ! atau !er-rectal>. ialisis
3. Pe"atalasa"aa" Hipoalemia
ujuan terapi pada hipokalemia adalah meminimalisasi kehilangan alium lebih
lanjut dan menyediakan terapi pengganti alium. !emberian alium '* diindikasikan saat
terjadi aritmia jantung atau penurunan kadar kalium yang parah (G3,5mE#67). !enurunan
secara bertahap kadar alium lebih diunggulkan dari pada koreksi alium secara cepat ('*)
kecuali pasien tidak stabil.
!emberian alium empiris pada kondisi emergensi (diperbolehkan). etika
diindikasikan pemberian maksimum kadar alium pengganti seharusnya %F < 3F mE#6jam
dengan pemasangan monitor E+ selama diinus.
4ika terjadi henti jantung yang mengancam dari hipokalemia ( malignant ventri#lar
arrhythmia), penggantian alium secara cepat dibutuhkan. Berikan %F mE# '* selama 5
menit, ulangi sekali jika diperlukan. uliskan pada status pasien baha pemberian alium
diberikan merespon terhadap kondisi yang mengancam akibat hipokalemia.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 23/28
2 defcit (mmol) 3 2 nll 2 m x 2! x 0"4
decit mmol& 3"5 m. 3"0m. x 70 !x 0"4 14 mmol
:otal 2 decit mmol& 9eutua(n se(ari; 14 84 mmol
Koreksi yang dibutuhkan = 84/13,4 = 6,3 gKCl
23
@ormula perhitungan jumlah alium yang diberikan pada pasien
• ebutuhan harian alium sekitar % mmol 6 g BB
• % gram Cl mengandung %&,J mmol
Contoh pada pasien laki < laki deasa dengan BB M >F kg, dengan kadar kalium serum M &,F
mE#67 maka perhitungannya sbb 9
4adi
Berikan % gram Cl pada NaCl F,02 (N")6Normal "aline dalam J jam cek ulang kadar
alium.
Catatan 9
• 4angan berikan alium secara 'I atau '* secara suntikan cepat (kerusakan pembuluh
darah $ena pada kadar ; &F mmol)
• 4angan beriakn ;3g Cl selama lebih dari % jam tanpa memasang monitor E+
• tablet slo release 1 mmol alium6tablet
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 24/28
ater defcit 3 160 140<140 x 0"5 x70& 3 5 =
24
,. Pe"atalasa"aa" Hiper"atremia
erapi pada hipernatremia adalah mengurangi jumlah kehilangan cairan (dengan
menterapi penyebab yang mendasari) dan koreksi deicit cairan. ntuk pasien yang stabil dan
asimptomatik, penggantian cairan melalui oral atau selang N+ eekti dan aman.
!ada pasien yang hipo$olemik, biasanya cairan ekstraselular terrestorasi dengan
pemberian cairan NaCl F,026N" atau 52 pada NaCl F,J52 untuk menghindari
penurunankadar Natrium yang terlalu cepat. 8indari penggunaan 5: karena akan
menurunkan kadar Natrium terlalu cepat. "elam koreksi Natrium, yang harus diperhatikan
adalah memonitor kadar Natrium secara cepat untuk memastikan penurunan secara bertahap
(menghindari penurunan secara cepat) pada serum Natrium.
uantitas air yang diberikan pada pasien hipernatremia bisa dikalkulasi menggunakan
persamaan berikut.
otal body ater
• /dult Ien F,= H B:
• /dult :omen F,5 H B:
• Children F,= H B:
• Elder Ien F,J5 H B:
• Elder :omen F,5 H B:
4adi contoh jika 7aki 7aki deasa BB >F kg, dengan serum Na M %=F mE#67
Begitu
deicit cairan sudah dikalkulasi, berikan cairan '* dengan untuk menurunkan kadar Na F,5 <
% mE#67 dengan penurunan tidak lebih dari %3 mE#67 pada 3J jam pertama, kemudian
lanjutkan sisanya hingga kadar normal tercapai dalam J1 < >3 jam berikutnya.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 25/28
>a requirement (mmol) : x 140 Meassured S>a&
>a requirement 0"5x 60&x 140 120& 60 mmol
25
0. Pe"atalasa"aa" Hipo"atremia
erapi pada pasien hiponatremia terdiri dari pemberian Na dan mengeliminasi cairan
bebas di intra$ascular. 4ika terdapat "'/8, terapi terdiri dari restriksi intake cairan 5F <
==2 untuk memperkirakan kebutuhan cairan. oreksi pasien hiponatremia yang
asimptomatik harus dilakukan secara perlahanD biasanya peningkatan Na dilakukan
F,5mE#676jam hingga perubahahan maksimum sekitar %3 mE#67 pada 3J jam pertama.
oreksi yang terlalu cepat pada hiponatremia dapat menyebabkan koma, yang berkaitan
dengan sinrom demielinisasi osmotik atau myelinolysis pontine sentral, suatu kejadian letal
yang disebabkan oleh pergeseran cairan secara cepat kedalam dan keluar jaringan otak.
4ika pasien mengalami penurunan status neurologis (ne#rologily ompromised ) berikan
larutan saline &2 secara '* segera untuk mengkoreksi (menaikan) serum Na % mE#676jam
hingga gejala neurologis membaik dan terkontrol. Beberapa ahli merekomendasikan
peningkatan serum Na yang lebih besar (3 < J mE#676jam) ketika muncul kejang. etika
gejala neurologis membaik dan pasien stabil, berikan '* saline &2 dengan kecepatan
peningkatan F,5 mE#6764am.
• otal body ater
o /dult Ien F,= H B:
o /dult :omen F,5 H B:
o Children F,= H B:
o Elder Ien F,J5 H B:
o Elder :omen F,5 H B:
4adi contohnya jika seorang anita tua = tahun, BB M =F kg dengan kadar Na serum M %3F
E#uation 9
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 26/28
26
F,0 2 NaCl6N" ? %5J mE#67
?7 ? %&F mE#67
& 2 Nacl ? 5%& mE#67
etika deisik telah dikalkulasi segera tentukan berapa $olume saline &2 yang diperlukan
untuk mengkoreksi dengan membagi deicit dengan 5%& mE#67 Na. Naikan Na % mE#676jam
selama J jam sampai gejala neurologis membaik, kemudian naikan Na dengan kecepatan F,5
mE#676jam.
2. Pe"atalasa"aa" Hiperloremia
oreksi penyakit yang menyebabkan hiperkloremia serta mengembalikan
keseimbangan elektrolit, cairan, dan asam-basa sangatlah penting. 7arutan hipotonik
intra$ena dapat diberikan untuk mengembalikan keseimbangan. 7arutan ?inger 7aktat dapat
diberikan supaya laktat diubah menjadi bikarbonat di hati, sehingga dapat meningkatkan
kadar bikarbonat dan mengoreksi asidosis. Natrium bikarbonat intra$ena dapat diberikan
untuk meningkatkan kadar bikarbonat yang menuju pada ekskresi ginjal terhadap ion klorida
akibat kompetisi bikarbonat dan klorida untuk berikatan dengan natrium. iuretik dapat
diberikan untuk mengeliminasi klorida. Natrium, klorida, dan cairan dibatasi.
3. Pe"'o!ata" Hipoloremia
erapi meliputi koreksi penyebab hipokloremia serta ketidakseimbangan asam-basa
dan elektrolit. 7arutan normal saline (NaCl F.02) atau normal saline (NaCl F.J52)
diberikan intra$ena untuk menggantikan klorida. 4ika pasien menerima diuretik (loop,
osmotik, atau thiazid), dapat dihentikan atau diberikan diuretik tipe lain.
/monium klorida, sebuah agen yang bersiat asam, dapat diberikan untuk mengatasi
alkalosis metabolikD dosisnya tergantung dari berat pasien dan kadar klorida serum. /gen ini
dimetabolisasi oleh hati dan bereek sekitar & hari. /monium klorida ini sebaiknya dihindari
pada pasien dengan gangguan ungsi hati dan ginjal.
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 27/28
27
BAB I
KEIPULAN
Elektrolit merupakan substansi berupa ion dalam larutan yang dapat mengkonduksi
muatan listrik di dalam tubuh. eseimbangan elektrolit dalam tubuh sangat esensial untuk
menjalankan ungsi normal dari sel dan organ tubuh. Elektrolit yang umumnya diperiksa oleh
dokter dengan tes darah meliputi natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan klorida.
Elektrolit serum meliputi9 natrium, elektrolit bermuatan positi yang membantu
keseimbangan cairan dalam tubuh dan berhubungan dengan ungsi neuromuskularD kalium,
komponen utama cairan intraseluler yang membantu regulasi ungsi neuromuskular dan
tekanan osmotikD kalsium, kation yang mempengaruhi kerja neuromuskular dan membantu
pertumbuhan tulang serta koagulasi darahD magnesium, mempengaruhi kontraksi otot serta
akti$itas intraselulerD klorida, elektrolit bermuatan negati yang membantu regulasi tekanan
darah.
+angguan elektrolit sering dikaitkan dengan abnormalitas dan kegaatan
kardio$askular dan neurologis. /bnormalitas ini jika tidak dikelola akan dapat menimbulkan
henti jantung yang menyulitkan proses resusitasi. !ada beberapa kasus, gangguan elektrolit
harus segera di koreksi dan di terapi sesegera mungkin tanpa harus menunggu hasil
laboratorium keluar.
+angguan elektrolit merupakan salah satu dari beberapa penyebab tersering aritmia
jantung dan dapat menyulitkan dalam proses resusitasi dan peraatan post resusitasi.
ejelian klinis dan terapi yang agresi diperlukan untuk mengatasi dan mengkoreksi kelainan
elektrolit yang berkaitan sehingga memperbaiki gejala neurologis dan mengegah terjadinya
henti jantung.erapi dari gangguan elektrolit tergantung dari penyakit yang mendasarinya serta
jenis elektrolit yang terlibat. 4ika gangguan ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi atau
intake cairan yang tidak tepat, perubahan nutrisional dapat dianjurkan. 4ika pengobatan
seperti diuretik mencetuskan gangguan elektrolit ini, maka penghentian atau pengaturan
terapi obat dapat memperbaiki kondisi tersebut secara eekti. erapi penggantian cairan atau
7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 28/28
28
Reere"4e