Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Transcript of Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
MANAJEMEN
(Materi Ajar Lengkap Berdasarkan Kurikulum 2013)
PERTEMUAN 1
Indikator : Menjelaskan pengertian manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu to manage yang artinya mengendalikan,
mengatur, menjalankan,memimpin, dan membina.
Terdapat beberapa defenisi manajemen oleh para ahli sebagai berikut :
No Tokoh Pendapat Ditinjau dari segi :
1. Mary Parker Follet Manajemen adalah seni
menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
Seni
2. Luther Gulick. Manajemen adalah bidang
pengetahuan yang berusaha secara
sistematis memahami mengapa
dan bagaimana manusia
bekerjasama untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi
kemanusiaan.
Ilmu pengetahuan
3. James A.F Stoner Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan
kegiatan anggota serta tujuan
penggunaan organisasi yang telah
ditentukan.
Proses
4. Harold Koontz dan
Cyril O’ Donnel
manajemen adalah usaha
mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain.
Kegiatan manusia
5. George R Terry manajemen adalah proses yang
khas, yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan
dan pengendalian yang dilakukan
untuk mencapai sasaran tertentu,
melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber
lainnya.
proses
Secara umum manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasi-an, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian. Untuk menentukan serta
mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Jadi
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
dalam istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai
proses; kedua, manajemen sebagai kolektivitas dari orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen; ketiga, manajemen sebagai suatu seni dan ilmu.
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen sebagai ilmu dan seni sebab diantara keduanya tak dapat dipisahkan. Manajemen
sebagai suatu ilmu pengetahuan karena telah dipelajari sejak lama dan telah diorganisasikan
menjadi suatu teori. Sedangkan manajemen sebagai seni memandang bahwa didalam mencapai
suatu tujuan diperlukan kerjasama dengan orang lain. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada
umumnya adalah managing (mengatur), untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana
orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari berbagai batasan/definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan
seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Manajemen dibutuhkan dan diperlukan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir dan
dalam semua bentuk kegiatan organisasi, dimana ada orang bekerjasama didalam mencapai
suatu tujuan disitulah manajemen diperlukan dan dibutuhkan. Perusahaan dapat dipandang
sebagai suatu system kerjasama, kerjasama ini ada karena orang secara pribadi tidak dapat
mencapai tujuan yang ditentukan semula, tujuan ini dapat tercapai bila dengan bekerjasama,
karena hasil yang dicapai lebih besar dibanding bila dilakukan secara individu.
Ada dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja manajemen yaitu :
Efisien : kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Dicapai dengan
menghitung tingkat ratio dari keluaran (ouput) dan masukan (input). Berapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan hasil atau pendapatan yang diterima
dari tercapainya tujuan tersebut.
Efektifitas : kemampuan guna memilih berbagai alternative yang ada guna mencapai tujuan
yang diinginkan
Ilmu manajemen bersifat universal karena menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang
bersifat dinamis yang mencakup kaidah-kaidah, rumusan-rumusan, prinsip-prinsip dan konsep-
konsep. Jadi bila seorang manajer mempunyai dan menggunakan pengetahuan dasar mengena
manajemen serta dapat menerapkan ilmu tersebut pada bentuk, situasi dan kondisi yang ada,
maka manajer tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang ada secara efisien dan
efektif.
Ilmu manajemen harus mempunyai sifat fleksibel. Hal ini disebabkan karena seorang
manajer memerlukan kerjasama dengan bawahannya, maka dalam penerpannya diperlukan
sikap dan tindakan yang fleksibel dengan melihat pada bentuk, tujuan dan situasi serta kondisi
yang ada baik di lingkungan intern perusahaan maupun di lingkungan ekstern perusahaan.
Apalagi dalam kerjasama ini harus bekerjasama dengan orang lain yang juga mempunyai sifat,
watak, dan kondisi yang berbeda juga kemampuan yan dimiliki oleh bawahannya.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Indikator : Menjelaskan jenjang manajemen
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen umumnya dipegang
oleh Dewan Direktur, Direksi Utama, Presiden Perusahaan dan CEO (Chief Excecutive
Officer).
Manajemen puncak bertugas membuat kebijakan-kebijakan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup badan usaha dan perusahaan, membuat rencana jangka panjang,
menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang digunakan. Manajemen puncak
juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat dan mengadakan
hubungan dengan pihak luar.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen
menengah adalah mengalihkan rencana, misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen
puncak ke dalam program yang lebih spesifik. Biasanya yang termasuk manajemen
menengah adalah manajer, kepala divisi, kepala cabang, dan sebagainya.
3. Manajemen Pelaksana/Tingkat Pertama/Supervisor (Supervisory Management)
Manajemen tingkat pertama merupakan tingkatan yang paling rendah. Manajemen tingkat
pertama dapat juga disebut supervisor. Tugas dari manajemen ini adalah membawahi
langsung pekerja dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Mereka juga yang selalu
memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima
karyawan. Manajemen tingkat pertama terdiri atas kepala/pimpinan (leader), mandor
(foremen), dan penyelia (supervisor)
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Dalam melaksanakan tugas setiap tingkatan manajer mempunyai fungsi yang berbeda. Ada dua
fungsi utama atau keahlian (skill) yaitu Keahlian Teknik (Technical Skill) dan Keahlian
Manajerial (Managerial Skill).
Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengerjakan dan menghasilkan sesuatu
yang terdiri atas pengarahan dan motivasi, supervise dan komunikasi. Sedang keahlian
manajerial yaitu keahlian yang berkenaan tentang hal penetapan tujuan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan. Perhatikan gambar berikut ini :
Indikator : Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya yang menjadi
dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satu pendapat Henry Fayola adalah prinsip
manajemen sebagai berikut :
a. Pembagian kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seorang
terspesialisasi, semakin efisien dan effektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan
b. Otoritas/Wewenang (Authority)
Dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberi perintah kepada bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah, ia tidak
akan selalu mendapat respons yang positif dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak
memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai.
c. Disiplin (Dicipline)
Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu
organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik
disemua jenjang organisasi. Contohnya tiap tahun diberikan penghargaan kepada pegawai
yang selalu hadir tepat waktu dan memberi teguran kepada pegawai yang bermalas-malasan
d. Kesatuan perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk satu pekerjaan. Henry Fayol
mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggungjawab kepada beberapa atasan akan
dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan.
e. Kesatuan arah (Unity of Direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh
seorang manajer dengan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
sampai ada satu pekerjaan ditangani oleh dua orang karena bias mengakibatkan
kesimpangsiuran
f. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi (Subordination of
Individual Interest to the Common Good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting
dibanding kepentingan perorangan
g. Pemberian upah (Renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan
h. Pemusatan atau sentralisasi (Centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan disebut
sentralisasi. Sebaliknya pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan
disebut desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggungjawab
terakhir, tetapi ia harus memberi otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan
diri. Namun, yang terpenting adalah menentukan jenjang sentralisasi atau desentralisasi yang
terbaik.
i. Jenjang jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam sebuah organisasi sering digambarkan dengan garis-garis rapi dalam
bagan organisasi. Bagan ini menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke jenjang
bawah.
j. Tata tertib (Order)
Sarana dan manusia harus berada ditempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Khususnya
manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
k. Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
l. Kestabilan staff (Stability of Staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan
m. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun
bisa saja ada kesalahan
n. Semangat korps (Espirit de Corps)
Menggalakan kerjasama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol
factor sekecil apapun dapat membantu menumbuhkan semangat. Ia menyarankan untuk lebih
menggunakan komunikasi lisan daripada tertulis atau komunikasi formal sepanjang hal itu
memungkinkan.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
PERTEMUAN 2
Indikator : Mengidentifikasi unsur-unsur manajemen
Unsur manajemen dikenal istilah “The Six M” atau 6M sebagai berikut :
1. Man (manusia/orang)
Unsur yang utama dalam manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya adalah manusia atau men. Manusia diperlukan dalam manajeman untuk
melaksanakan beberapa aktivitas dalam mencapai tujuan, misalnya dalam kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan. Tanpa ada manusia, manajer tidak
mungkin mencapai tujuannya. Ingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil
melalui orang lain.
2. Money (uang)
Untuk melakukan berbagai kegiatan diperlukan adanya uang. Uang digunakan untuk
menggaji pegawai, membeli peralatan-peralatan, membeli bahan-bahan baku, dan
sebagainya. Dalam manajemen, uang harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang
akan dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sering ditentukan atau
dipengaruhi oleh perhitungan dalam penggunaan uang.
3. Materials (bahan-bahan material)
Dalam mencapai hasil yang diinginkan, seorang manajer tidak hanya membutuhkan manusia
sebagai pelaksana kegiatan. Akan tetapi, materi atau bahan baik bahan setengah jadi maupun
bahan setengah jadi pun diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4. Machine (mesin-mesin)
Mesin digunakan oleh manajemen dalam proses pelaksanaan kegiatan, apalagi di masa
sekarang di mana ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dan maju dengan pesat.
Mesin telah banyak membantu manusia dalam pekerjaannya dalam pencapaian tujuan.
5. Methods (metode)
Metode adalah cara untuk melakukan pekerjaan agar berdaya guna dan berhasil guna. Untuk
memperlancar jalannya usaha diperlukan metode-metode kerja yang tepat. Pemilihan metode
yang tepat akan menentukan tercapainya tujuan. Masing-masing metode memiliki daya guna
dan hasil guna yang berbeda.
6. Market (market)
Pasar merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan perusaha-an. Seorang manajer harus
mampu menguasai pasar untuk memasarkan produknya. Penguasaan pasar menjadikan
perusahaan tetap terjaga kelangsungan hidupnya sehingga produksi tetap beroperasi dan
tujuan utama perusahaan tercapai, yaitu pencapaian laba. Lalu, bagai mana cara
mempertahankan pasar yang telah ada? Tentu saja kualitas dan harga yang sesuai selera
konsumen tetap terjaga.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Indikator 3 : mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen
A. Fungsi-fungsi Manajemen
Para ahli berbeda pendapat tentan fungsi manajemen, secara lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut :
No Tokoh Fungsi Manajemen
1. George Terry Planning, Organizing, Actuating, Controlling
2. Henry Fayol Planning, Organizing, Motivating, Conditioning,
Controlling
3. Ernest Dale Lanning, Organizing, Staffing, Directing, Inovating,
Representing, Controlling
4. Koontz & O’Donnel Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling
5. William Newman Planning, Organizing, Assembling Of Resources,
Directing, Controlling
6. Sondang Siagian Planning, Organizing, Motivating, Controlling
Namun pada dasarnya mereka sepakat bahwa manajemen memerlukan fungsi perencanaan
(planning), pengaturan (organizing), pengendalian (controlling) sementara itu, fungsi-fungsi
yang lain merupakan variasi yang intinya pada fungsi pelaksanaan (Directing). Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada 4 fungsi manajemen yaitu, Perencanaan (Planning), Pengaturan
(Organizing), Pelaksanaan (Actuating) dan Pengendalian (Controlling), yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen dalam menentukan langkah-
langkah untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah-langkah tersebut seperti
menetapkan tujuan dan target, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target,
menentukan sumber sumber daya yang diperlukan, serta menetapkan strandar
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen paling utama. Pada urut-urutan
kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja
setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu perencanaan
merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah
yang harus dilakukan agar tujuan tercapai.
a. Pertanyaan mendasar pada perencanaan
Umumnya dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan
akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W + 1H sebagai berikut :
1) What
Seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai dan
dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
2) Why
Seorang manajer harus menjawab, mengapa hal itu menjadi tujuan, bukan
yang lain. Manajer harus bisa memberi alasan yang disertai hasil analisisnya.
3) Where
Seorang manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi
perusahaan. Contohnya mengapa memilih lokasi perusahaan dekat konsumen?
Tentunya keputusan pemilihan tempat itu harus dapat dipertanggungjawabkan
manajer dilihat dari aspek ekonomis, social dan teknis
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
4) When
Seorang manajer atau pengambil keputusan harus dapat dengan tepat
menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan
5) Who
Seorang manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu
yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang lain. Manajer
harus memberi alasan tersebut dengan memperhatikan asas the right man in
the right place.
6) How
Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu
pekerjaan. Seorang manajer tidak selalu harus melaksanakan suatu pekerjaan
seorang diri. Pekerjaan tersebut dapat pula dilimpahkan kepada stafnya.
b. Pembagian Perencanaan
Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi menjadi tiga jenjang
perencanaan sebagai berikut :
1) Perencanaan jenjang atas (top-level)
Di jenjang atas, perencanaan lebih bersifat strategis, yaitu memberi petunjuk
umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan dan memberi petunjuk pola
penyelesaian dan bersifat menyeluruh.
Perencanaan jenjang atas lebih menekankan kepada tujuan jangka panjang
dari perusahaan. Perencanaan ini menjadi tanggungjawab manajemen puncak.
2) Perencanaan jangka menengah (middle-level)
Pada jenjang ini perencanaan lebih bersifat administratif menyangkut cara-
cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat
dilaksanakan. Perencanaan jenjang menengah menjadi tanggungjawab
manajemen menengah
3) Perencanaan jenjang bawah (low-level)
Pada jenjang ini, perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan,
sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggungjawab manajemen pelaksana.
c. Syarat-syarat Perencanaan
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Memiliki tujuan yang jelas
2) Bersifat sederhana (simple), dalam arti tidak muluk-muluk sehingga tidak
terlalu sulit dalam pelaksanaannya.
3) Memuat analisis-analisi terhadap pekerjaan yang dikerjakan
4) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai perkembangan yang ada
5) Memiliki keseimbangan, yaitu keselarasan tanggungjawab dan tujuan tiap
bagian dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan yang telah
ditetapkan.
6) Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan
secara efektif dan berdaya guna
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
d. Manfaat Perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan,
perencanaan memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut :
1) Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan
tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
2) Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
3) Perencanaan memuat standar-standar atas batas-batas tindakan dan biaya
sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan
4) Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan
yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengalokasikan
keseluruhan sumber daya sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam
pengorganisasian suatu rencana akan dibentuk pembagian kerja tertentu dalam sebuah
struktur organisasi. Struktur organisasi ini berisi tentang kejelasan bagaimana rencana
organisasi akan dilaksanakan, dikoordinasikan, dan dikomunikasikan.
Pengorganisasian merupakan langkah kedua fungsi manajemen. Hasil
pengorganisasian adalah suatu situasi dimana organisasi dapat digerakkan menjadi
satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a) Unsur organisasi
Dalam sebuah organisasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1) Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerjasama
2) Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
3) Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
b) Manfaat Pengorganisasian
Pengorganisasian bermanfaat untuk hal-hal berikut :
1) Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan
2) Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
3) Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam
rangka mencapai tujuan
c) Fungsi Pengorganisasian
Hal-hal yang perlu diketahui dalam fungsi pengorganisasian adalah :
1) Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana
2) Adanya pembagian tugas yang jelas
3) Memiliki manajer puncak yang profesioanl untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan.
d) Bentuk Organisasi
Ada beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan oleh perusahaan-
perusahaan yaitu :
1) Organisasi garis
Bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada
bawahan. Bawahan bertanggungjawab langsung kepada atasan. Bentuk
organisasi garis sering disebut pula organisasi militer. Bentuk organisasi garis
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
sering disebut pula bentuk organisasi militer. Bentuk organisasi garis cocok
diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memiliki ciri antara lain
jumlah karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi
Kebaikan organisasi garis
a) Kesatuan komando terjamin, karena pimpinan berada di tangan satu orang
b) Pengambilan keputusan cepat, karena pimpinan berada di tangan satu
orang
c) Prinsip the right man on the right place mudah diterapkan
d) Kemampuan dan sifat-sifat setiap karyawan dapat diketahui
e) Terdapat rasa kekeluargaan sesame karyawan dan pimpinan karena jumlah
anggota organisasi masih terbatas
Kelemahan organisasi garis
a) Maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang
b) Kecendrungan pimpinan bertindak otoriter cukup besar, karena ia sendiri
yang merencanakan, memberi komando dan mengawasi.
c) Kesempatan karyawan berkarier terbatas karena organisasi masih kecil.
Struktur Organisasi Garis
2) Organisasi fungsional
Organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang sama untuk
dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
a) Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas
b) Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi, sebab tugas-tugas
sudah cukup jelas
c) Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan jenjang atas
d) Pembagian unit-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas
e) Para direktur mempunyai wewenang komando pada unit-unit yang berada
dibawahnya atas nama sendiri dan tidak perlu nama direktur utama.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Kebaikan organisasi fungsional
a) Tugas-tugas karyawan dapat dibagi secara tegas sehingga tidak ada
kesimpangsiuran
b) Produktifitas tinggi karena dapat diterapkan asas spesialisasi
c) Koordinasi bagi karyawan pada fungsi yang sama mudah karena terdapat
persamaan tugas
d) Koordinasi secara terus menerus hanya dijenjang atas
e) Untuk kelancaran tugas dan pembagian fungsi, pimpinan yang sejenjang
lebih atas dapat memberi perintah pada pimpinan bawahannya.
Kelemahan organisasi fungsional
a) Sulit mengadakan mutasi (perpindahan antar fungsi) dalam perusahaan
tanpa proses pembelajaran terlebih dahulu
b) Koordinasi secara menyeluruh sulit dilaksanakan
c) Karena perbedaan tugas, terjadi pengkotak-kotakan dalam tubuh
organisasi
d) Pada penerimaan tugas sering terdapat kesimpangsiuran karena perintah
diterima tidak hanya dari satu orang, melainkan juga dari beberapa orang.
3) Organisasi Garis dan Staf
Bentuk organisasi yang memberi wewenang kepada pimpinan untuk memberi
komando kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin dibantu oleh staf dalam
pelaksanaan tugasnya. Bentuk organisasi ini cocok digunakan pada organisasi
yang jumlah personilnya besar, daerah operasinya luas serta mempunyai
bidang-bidang tugas yang beraneka ragam dan kompleks.
Atas dasar pembagian tugas dan hierarki, personil organisasi dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu Pimpinan (bertugas mengendalikan organisasi,
menciptakan kelancaran tugas-tugas, menetapkan tujuan dan mengambil
keputusan), Pembantu Pimpinan/Staf (membantu pimpinan berdasarkan
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
bidangnya masing-masing) dan Pelaksana (menjalankan kegiatan operasional
sehari-hari)
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
a) Dapat digunakan oleh organisasi yang besar dan rumit
b) Pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana
c) Dapat mengarah pada spesialisasi
d) Prinsip the right man on the right place lebih mudah dilaksanakan
e) Pengambilan keputusan lebih rasional sebab pimpinan mendapat nasihat
dari para ahli dibidangnya
f) Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena telah mempunyai bidang
masing-masing
Kelemahan Organisasi Garis dan Staf
a) Rasa solidaritas kurang karena antar individu dalam organisasi tidak selalu
saling mengenal. Luasnya cakupan organisasi menyebabkan interaksi
antar individu menjadi sulit
b) Pelaksana sering bingung untuk membedakan mana nasihat dan mana
perintah, sebab dalam organisasi yang besar ada staf yang menerima
kewenangan memerintah.
3. Actuating (Penggerakan)
Penggerakan (actuating) adalah tindakan yang mengusaha-kan agar seseorang atau
semua kelompok mau dan memulai bekerja dengan senang hati untuk melakukan
tugas pekerjaannya sehingga dapat selesai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan.
Banyak orang yang menganggap bahwa tugas penggerak adalah fungsi yang paling
penting, karena untuk menggerakkan orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
pemimpin harus mampu memotivasi dan membimbing karyawan yang memiliki
karakter berbeda-beda.
4. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan sering disebut juga pengendalian adalah tugas manajemen yang
diarahkan untuk melakukan pengawasan atas apa yang telah direncanakan dan
bagaimana langkah langkah koreksinya. Jika suatu rencana tidak berjalan dengan
semestinya, maka fungsi pengawasan dalam hal ini manajer melakukan proses untuk
mengoreksi kegiatan yang sedang berjalan agar tetap mencapai apa yang telah
direncanakan. Fungsi pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan,
mengoreksi kegagalan, dan memberikan solusi untuk mengatasi kegagalan tersebut.
Pengawasan merupakan tugas untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi demi
tercapainya tujuan organisasi. Henry Fayol dalam bukunya General Industrical
Management mendefenisikan pengawasan sebagai tindakan meneliti apakah segala
sesuatunya telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Secara umum, tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai dengan
rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan
bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap
kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal sebagao berikut :
a. Jalur/urut-urutan (routing)
Agar pengawasan efektif dan efisien, seorang manajer harus dapat menetapkan
jalur atau cara untuk mengetahui dimana sering terjadi kesalahan.
b. Penetapan waktu (scheduling)
Pengawasan yang terjadwal kadang-kadang kurang efisien dalam menemukan
kesalahan yang dilakukan karena orang-orang telah terlebih dahulu bersiap-siap
menyembunyikan kesalahan yang dilakukan.
Kadang-kadang pengawasan yang dilakukan secara mendadak lebih berguna
dibandingkan dengan pengawasan yang terjadwal.
c. Perintah pelaksanaan (dispatching)
Dispatching merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan
terhadap suatu pekerjaan dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dapat selesai tepat
pada waktunya. Melalui perintah ini dapat dihindari suatu pelaksanaan pekerjaan
yang terkatung-katung sehinga dapat diidentifikasi siapa yang berbuat salah.
d. Tindak lanjut (follow up)
Jika seorang pemimpin telah dapat menemukan kesalahan, maka dia harus
mencari jalan keluar atas kesalahan itu. Pemimpin bisa memberi peringatan pada
bawahan yang tidak sengaja berbuat salah atau memberi hukuman pada bawahan
yang sengaja berbuat salah. Selain itu, pimpinan harus dapat memberi petunjuk
pada bawahan agar kesalahan yang sama tidak terulang.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
PERTEMUAN 3
Indikator : Menjelaskan teori-teori manajemen
Sejarah Singkat
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida
di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada
serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang
telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi
decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui
bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer
di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan
kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan
benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di
Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun
oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu
telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya
efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005). Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah
pionir dalam ilmu manajemen (sumber:http://www.sikkanet.com/counter/outdee/manajement/PERKEMBANGAN%20TEORI%20MANAJEMEN.doc)
1. Aliran Klasik
Aliran klasik mendefenisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen. Perhatian
dan kemampuan manajemen diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut
a. Robert Owen (1771-1858)
dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Menurutnya bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Demikian pula halnya dengan tenaga kerja.
Apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) akan menaikkan produksi dan
laba sehingga investasi yang paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital
machine”
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
b. Charles Babbage (1792-1871)
Menurutnya aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan
produktifitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan
tersebut dilakukan secara efektif dan efisien.
Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang mempunyai
beberapa keunggulan yaitu :
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman baru
Banyak waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan
barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-
menerus dalam tugasnya
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (Calculator)
mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan untuk computer,
mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan antar pekerja dengan pemilik
perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
2. Aliran perilaku
Aliran ini juga sering disebut aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan
kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia. Aliran ini
menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teori-teorinya.
Elton Mayo, F.J. Roethlisberger dan William J. Dickson
melakukan studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja di pabrik
Hawthorner milik perusahaan Western Electric dengan temuan mereka menunjukkan bahwa
rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas,
perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh. Fenomen ini dikenal dengan Howthorne
Effect.
Douglas McGregor
memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri karyawan
dengan menjunjukan dua kategori manusia yaitu manusia X dan manjusia Y atau lebih
dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu
diawasasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y
sebaliknya, ia bersemangat bekerja sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa
ada pengawasan sekalipun.
Hugo Mustenberg
Menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktifitas harus melakukan tiga cara yaitu
penemuan best possible person, penciptaan best possible work dan penggunaan best possible
effect.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Di samping penelitian yang focus terhadap perilaku manusia, dikembangkan juga aliran
perilaku organisasi yang memandang bahwa hubungan manusia dalam manajemen berada
dalam konteks organisasi. Diantara tokohnya adalah Abraham Maslow, Frederick Herzberg,
Edgar Schein.
Aliran perilaku organisasi menganut prinsip bahwa:
Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian perbagian.
Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian
tujuan organisasi.
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
3. Aliran manajemen ilmiah
Aliran ini menggunakan ilmu Matematika dan ilmu Statistika untuk mengembangkan teori-
teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat
berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian Gillberth adalah
tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka memikirkan suatu cara meningkatkan
produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para
pekerja.
Frederick W Taylor
Menurutnya perusahaan akan mendapat hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan
dilaksanakan harus direncanakan, juga memperhatikkan unsur teknologinya (mesin) maupun
pelaksananya dalam hal ini manusia.
Taylor mengungkapkan empat prinsip Scientific Management yaitu :
a. Menghilangkan system system coba-coba dan menerapkan metode ilmu pengetahuan
disetiap unsur kegiatan
b. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan
dan pendidikan kepada pekerja
c. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan
tugasnya
d. Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja
Hal yang menarik dari Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana
manajer adalah pelayan bagi bawahannya. Hal ini bertentangan dengan pendapat sebelumnya
yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer.
Karya lainnya adalah mengenai upah per potong minimum dan upah per potong
maksimum. Upah ini dimaksudkan untuk memotivasi karyawan sehingga mau bekerjasama
secara maksimal. System upah per potong ini lebih dikenal dengan dengan nama “The
Taylor Differential Rate System”. Upah perpotong minimum diberikan kepada pekerja
yang menghasilkan sama dengan standar atau dibawah standar yang telah ditentukan.
Sedangkan upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan di atas
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
standar. Hasil kerja standar yaitu jumlah hasil yang dapat dicapai oleh pekerja yang
berkemampuan biasa-biasa saja.
Frank dan Lilian Gilbreth (1868-1924 & 1878-1972)
Frank tertarik pada masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara terbaik
pengerjaan suatu tugas”
Lilian lebih tertarik pada aspek manusia dalam kerja, manajemen ilmiah memiliki satu
tujuan akhir, yaitu membantu karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk
hidup.
Henry L Gantt (1861-1919)
Gagasan yang dicetuskan Gantt yaitu :
Kerjasama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan bersama
Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja
Membayar upah pegawai dengan menggunakan system bonus
Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Kontribusi terbesarnya adalah penggunaan metoda grafik, yang dikenal sebagai “Gantt
Chart” untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan
ketidakefisienan yaitu :
a. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas (clearly defined ideals)
b. Kegiatan yang dilakukan masuk akal (Common Sense)
c. Adanya staf yang cakap (Competent Causal)
d. Disiplin (Dicipline)
e. Balas jasa yang adil (The fair deal)
f. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg –sistem informasi dan
akuntansi (Reliable)
g. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja (Give and Order, Planning and
Scedulling)
h. Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metode dan waktu setiap kegiatan (Scedul,
Standard working and time)
i. Kondisi yang distandardisasi (Standard Condition)
j. Operasi yang distandardisasi (Standard Operation)
k. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar (Written standard practice instruction)
l. Balas jasa efisiensi–rencana insentif (Efficiency Reward)
4. Aliran analisis system
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain
dalam mengembangkan teorinya. Contohnya, bagian kepegawaian mengatakan bahwa
keberhasilan dalam memotivasi pegawai akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan,
penggajian, jam kerja, jaminan hari tua dan faktor lainnnya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil (management by objective) diperkenalkan oleh Peter
Drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini memfokuskan pemikiran pada hasil-hasil yang
dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai
kepuasaan pelanggan (konsumen). Oleh karena itu fokus utama aliran manajemen mutu
adalah pelanggan, sebagai pihak yang berhak mengatakan apakah barang atau jasa yang
dihasilkan bermutu atau tidak.
Indikator : Mengidentifikasi bidang-bidang manajemen
Adapun bidang-bidang manajemen adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya (sumber daya alat, sumber daya manusia, sumber daya dana) secara
efisien dan efektif untuk menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam rangka
mengubah input menjadi output, dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan
balik. Dari pengertian ini terdapat dua hal penting yang mendapat perhatian dalam
manajemen produksi yakni perancangan sistem produksi dan pengendalian sistem produksi.
a. Perancangan sistem produksi
Ketika merancang system produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan
produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan letak serta rancangan kerja.
1) Rancangan produk (Jasa)
Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui berbagai aspek
yang berkaitan dengan proses produksi. Contohnya, apakah teknologi yang dimiliki
saat ini mampu memproduksi produksi yang diusulkan. Jika tidak memungkinkan,
apakah teknologi yang ada harus diganti sebagian atau seluruhnya.
2) Volume produksi
Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki. Contohnya,
apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah
yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar
tidak terjadi kelebihan produksi. Kelebihan produksi berarti menumpuknya
persediaan yang berdampak buruk bagi keuangan perusahaan.
3) Proses produksi
Ketika merancang system produksi, manajemen harus mempertimbangkan proses
produksi yang paling efisien.
Contohnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau
cukup hanya dengan memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi,
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
proses produksi harus memenuhi tuntutan dari rancangan produk, dengan demikian
produk yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
4) Lokasi dan letak
Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan tata
letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak didesain sedemikian rupa sehingga
efisien. Contohnya gudang penyimpanan bahan baku dan barang jadi sebaiknya
berdekatan dengan lokasi proses produksi.
Keputusan lokasi dan tata letak juga harus memperhatikkan peraturan-peraturan yang
berlaku. Pemerintah biasanya memiliki peraturan yang berkaitan dengan lokasi pabrik
atau industri.
5) Rancangan pekerjaan
Tahap akhir dari perancangan system produksi adalah menentukan pembagian kerja,
membuat standar kerja, dan sebagainya. Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara
yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap ini juga ditentukan pelaksana
dari system operasi.
b. Pengendalian sistem produksi
Pengendalian system produksi berkaitan dengan dua masalah utama manajemen operasi,
yaitu :
1) Pengendalian mutu
Perusahaan harus dapat menjaga supaya mutu barang tetap terjamin. Usaha tersebut
dapat dilakukan dengan memperhatikkan hal-hal sebagai berikut :
a) Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu. Jika input bermutu, maka
secara umum output juga bermutu
b) Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu
c) Penetapan tanggal berlakunya produk
Umumnya, penggunaan produk ada batas waktunya. Produk yang melampaui
batas waktu yang ditetapkan harus ditarik dari pasar.
d) Pengepakan (pengemasan) yang baik untuk mempertahankan mutu barang dan
menarik perhatian konsumen.
2) Manajemen persediaan
Berhasil tidaknya perusahaan menjual barang dalam banyak hal bergantung pada
persediaan.
Dalam pemikiran yang sederhana, siapkan saja persediaan dalam jumlah yang cukup.
Persediaan yang besar akan membutuhkan biaya yang besar pula. Oleh karena itu,
harus dipikirkan berapa jumlah persediaan yang ideal agar perusahaan beroperasi
secara efisien dan efektif.
Kejadian yang harus dihindari adalah bahwa pada saat ada pesanan, perusahaan tidak
mempunyai persediaan barang. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perlu ada
kerjasama antara bagian persediaan dan bagian pemasaran. Penanganan yang terbaik
adalah dengan menggunakan perhitungan jumlah persediaan yang efisien (Economic
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Order Quantity), peramalan kebutuhan persediaan yang tepat, dan mengontrol
persediaan secara ketat.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan memasarkan
produk kepada konsumen. Pada intinya kegiatan manajemen pemasaran berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Selanjutnya dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler adalah
Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan
untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan
pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian
barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar,
promosi, pengaturan organisasi pemasaran, system distribusi, dan bagaimana memuaskan
pelanggan.
a. Riset pasar
Pengambilan keputusan tentang produk diawali dengan menganalisa pasarnya. Riset
pasar ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru yang
menguntungkan
Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang memengaruhi bidang-bidang
lainnya. Jika salah dalam menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam
penentuan kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian
dan sedapat mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah. Riset pasar yang
dilakukan berbeda untuk setiap jenis pasar.
b. Strategi Pemasaran
Perbedaan pengertian antara istilah strategi pemasaran, tujuan pemasaran dan taktik
pemasaran adalah sebagai berikut :
Tujuan :Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan
masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau
perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
Strategi : Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi
yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan
suatu tujuan.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka
ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi, yaitu :
Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik
Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen
marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan program tertentu untuk jangka
pendek.
Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika diadakan
perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.
Contoh :
Produsen obat tradisional (jamu), menggunakan:
Strategi untuk memenuhi keinginan masyarakat akan obat yang berkhasiat tinggi. Taktik
berupa penawaran harga yang murah, dalah jumlah pembelian tertentu akan mendapatkan
kalender, dll
Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan antara masing-masing
elemen dapat dilihat pada gambar berikut :
Elemen-elemen Strategi Pemasaran
c. Segmentasi, Targeting dan Positioning
Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, prilaku dan respon terhadap program-program pemasaran spesifik.
Variabel yang digunakan diantaranya demografis, psikolografis, prilaku, pengambilan
keputusan dan pola media.
Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali oleh proses segmentasi.
Segementasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan
dilayani perusahaan.
Proses segmentasi merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap psar itu terdiri atas
beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli
yang mempunyai :
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
kebutuhan yang berbeda-beda
pola pembelian yang berbeda-beda
tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran
Contohnya; Astra Internasional (Astra), yang merupakan produsen mobil. Astra membuat
mobil yang ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan niaga.
Targeting
Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih
satu atau lebih segmen untuk dilayani, Analisis targeting adalah kegiatan mengevaluasi
daya tarik masing-masing segmen dan memilih segmen-segmen sasaran. Penentuan pasar
sasaran (targeting) Menurut Fandy Tjiptono (2008:232) merupakan proses mengevaluasi
dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani
dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria evaluasi yang digunakan
meliputi ukuran dan potensi perubahan segmen, karakteristik struktual segmen dan
kesesuaian antara produk dan pasar.
Contoh; katakanlah Astra menargetkan pasar kendaraan keluarga jenis minibus yang akan
dilayani.
Positioning
Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang
unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) produk yang lebih
unggul dibandingkan pesaing. (Ali Hasan:2008:204)
Strategi positioning adalah sebuah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang
unik dalam benak konsumen sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang
lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing. Positioning adalah upaya untuk
mempengaruhi pikiran konsumen dengan penawaran perusahaan atau upaya membangun
kepercayaan dimata konsumen.
Contoh; Astra memposisikan kendaraan minibus yang diproduksinya sebagai kendaraan
keluarga jenis minibus yang hemat bahan bakar.
Keterkaitan Strategi Pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
Segementasi Pasar Targeting Positioning
Mengidentifikasi
variabel segmentasi
dan segmentasi pasar
Mengembangkan
bentuk segmen yang
menguntungkan
Mengevaluasi daya
tarik masing-masing
segmen
Memilih segmen-
segmen sasaran
Mengidentifikasi
konsep positioning
yang mungkin bagi
masing-masing
segmen sasaran
Memilih,
mengembangkan dan
mengkomunikasikan
konsep positioning
yang dipilih
Sumber: Fandy Tjiptono (2008)
d. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menuru Kotler (2003:15) Bauran pemasaran adalah : “Marketing mix is the set of
marketing tools that the firm uses to pursue it’s marketing objectives in the target
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
market”. Bauran pemasaran merupakan sekumpulan alat pemasaran (marketing mix)
tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran.
Terdapat empat unsur penting pemasaran yang perlu diperhatikan perusahaan dalam
memasarkan produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk
(product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place) yang disebut
Marketing Mix.
1) Produk
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
konsumen (A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or
need). Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang
dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.
Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang diinginkan oleh
konsumen dari suatu produk. Selain aspek fungsional, konsumen akan
mempertimbangkan aspek lainnya, misalnya mutu dan kemudahan penggunaan dari
suatu produk. Singkatnya, perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar sasarannya.
2) Harga
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah Harga adalah sejumlah uang yang
mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa (Price is the amount of money charged for a
product or service). Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di
mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga
dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.
Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu produk yang baik
menjadi tidak ada artinya apabila konsumen enggan membeli produk tersebut karena
alasan harga. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan daya beli dari
konsumen yang menjadi sasarannya.
3) Promosi
Definisi promosi menurut Kotler adalah promosi adalah semua kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran (Promotion includes all the activities the company undertakes to
communicate and promote its product the target market).
Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di pasar ditentukan aktivitas
promosi perusahaan. Penggunaan media promosi seperti media elektronik dan cetak
adalah penting untuk menyampaikan pesan tentang produk.
Menurut Tjiptono tujuan promosi adalah :
a) Menginformasikan (informing)
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,
memperkenalkan cara pemakaian yang baru, menyampaikan perubahan harga,
menjelaskan cara kerja, menginformasikan jasa yang disediakan, dan meluruskan
kesan yang keliru.
b) Membujuk pelanggan/ konsumen sasaran (persuading)
Membujuk pelanggan mengenai pembentukan pilihan merek tertentu,
mengalihkan pilihan merek tertentu, mengugah persepsi pelanggan terhadap
atribut produk, dan mendorong pembeli untuk melakukan transaksi saat itu juga.
c) Mengingatkan (reminding)
Mengingatkan pembeli mengenai produk yang bersangkutan dibutuhkan waktu
dekat, mengingatkan akan tempat yang menjual produk perusahaan, dan membuat
pembeli tetap ingat akan produk perusahaan.
4) Distribusi
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah tempat merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran (The various the company undertakes
to make the product accessible and available to target customer).
Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna
memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang tepat sasaran, menjadi
tidak ada artinya apabila konsumen mengalami kesulitan untuk mendapatkan produk
tersebut. Oleh karena itu, perusahaan memilih saluran distribusi yang sesuai dengan
produk yang dipasarkan.
e. Kepuasaan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Kepuasan berasal dari bahasa latin “satis”, yang berarti cukup dan sesuatu yang
memuaskan akan secara pasti memenuhi harapan, kebutuhan, atau keinginan, dan tidak
menimbulkan keluhan (Crow et.all, 2003). Kepuasan menurut kamus bahasa Indonesia
berasal dari kata puas yang didefinisikan sebagai suatu perasaan yang menyenangkan,
karena terpenuhinya hasrat hati dan kepuasan itu sendiri didefinisikan sebagai perihal
yang bersifat puas atau kesenangan jiwa karena telah berkecukupan (Tim Penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990).
Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono (2004) mendefinisikan kepuasan
pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut
apakahkinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok
atau tidak cocok dengan tujuan/pemakaiannya.
Menurut Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e bahwa Kepuasan
Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah
perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan
yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap
perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Dalam kaitannya dengan kepuasan Konsumen/pelanggan, kualitas memiliki beberapa
dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. Dalam kasus pemasaran barang, ada
delapan dimensi utama yang biasanya digunakan (menurut Gregorius Chandra 2002),
yaitu:
a. Kinerja (performance): Karakteristik operaasi dasar dari suatu produk, misalnya
kecepatan pengiriman barang, serta jaminan keselamatan barang.
b. Fitur (features): arakteristik pelengkap khusus yang dapat mnambah pengalaman
pemakaian produk, contohya minuman gatis pada saat penerbangan.
c. Reliabilitas, yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam
periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin
andal produk bersangkutan.
d. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang
telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.
e. Daya Tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk
bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang
dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk.
f. Serviceablility, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi
dan keramahtamahan staf layanan.
g. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca
indrea (rasa, bau, suara dst).
h. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality), yaitu kulitas yang dinilai berdasarkan
reputasi penjual.misal BMW, SONY dll.
Pelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini
mengacu pada kepuasaan konsumen dalam jangka panjang.
Memberikan kepuasaan jangka panjang kepada konsumen bukan hal yang mudah.
Kepuasaan jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikkan hal-hal sebagai
berikut :
1) Mutu barang
Barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan keinginan
konsumen
2) Mudah mendapatkan produk tersebut
3) Pelayanan purnajual
Barang yang dijual haru selalu diikuti penggunaannya. Jika ada kesulitan dalam
penggunannya maka konsumen harus mendapatkan kepastian kepada siapa hal ini
dilaporkan.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Misalnya PT. Astra Internasional pemegang merek mobil Toyota di Indonesia,
memberi layanan purnajual demi kepuasaan pelanggan. Mereka mempersiapkan
teknisi yang dapat membantu pemakai mobil Toyota jika mereka menemui kesulitan.
3. Manajemen Keuangan
Pada mulanya manajemen keuangan diartikan sebagai usaha – usaha untuk menyediakan
dana. Pada perkembangan selanjutnya pengertian manajemen keuangan tidak hanya
mencakup usaha – usaha untuk mendapatkan dana, tetapi juga meliputi kegiatan – kegiatan
untuk menggunakan atau mengalokasikan dana – dana yang telah diperoleh. Dengan
demikian peranan manajemen keuangan semakin luas dan kompleks.
Menurut Sutrisno (2003:3), manajemen keuangan adalah sebagai semua aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang
murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Selanjutnya Menurut Agus Sartono (2001:6) Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
manajemen dana yang baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai
bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi
atau pembelanjaan secara efisien.
Manajemen keuangan adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh dan menggunakan
dana untuk berbagai penggunaan bisnis dan berhubungan dengan kombinasi jenis-jenis
pembiayaan yang terbaik, dengan tujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan laba
perusahaan.
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai
tujuan.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana,
manajemen penggunaan dana dan pengawasan penggunaan dana
a. Sumber dana
Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan digunakan dalam
perusahaan. Sumber dana tersebut dapat bersumber dari :
1) Dana dari dalam perusahaan
Perusahaan dapat memperoleh dana dari perusahaan dengan kebijakan menahan
pembagian dividen.
Para manajer keuangan harus
2) Dana dari luar perusahaan
Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar seperti pasar modal, pinjaman bank dan
sumber-sumber lainnya.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
b. Penggunaan dana
Dana yang ada dalam perusahaan, baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar
perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai perusahaan
semakin meningkat pada masa yang akan datang. Dana itu dapat digunakan untuk hal-hal
sebagai berikut :
1) Penanaman modal jangka pendek
Penanaman modal jangka pendek diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat
sementara seperti surat berharga, tabungan dan penanaman modal lainnya. Karena
sifatnya jangka pendek, pembelian surat berharga harus dalam bentuk yang cepat
dijual kembali. Jika dalam bentuk tabungan di bank, dana tersebut harus dapat
dicairkan kapan pun saat dibutuhkan
2) Penanaman modal jangka panjang
Penanaman modal jangka panjang diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat
permanen seperti pembangunan gedung bertingkat atau pemberian pinjaman dengan
jangka waktu pengembalian lebih dari satu tahun. Penanaman modal seperti ini harus
dilakukan dengan hati-hati, karena jika terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki.
c. Pengawasan penggunaan dana
Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
Untuk tujuan efisien dan efektifitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan
dana yang disertai pola pengawasannya.
Secara garis besar fungsi manajemen keuangan menyangkut 3 keputusan pokok yang diambil
oleh manajer keuangan suatu perusahaan, yaitu :
1) Keputusan investasi (Investment Decision)
yaitu keputusan yang menyangkut masalah bagaimana manajer harus mengalokasikan dana
ke dalam bentuk – bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan.
Jenis dan besarnya investasi tersebut akan mempengaruhi tingkat keuntungannya.
Keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti,
karenanya investasi akan menanggung resiko atau ketidak-pastian. Resiko dan ketidak-
pastian dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan memaksimumkan
nilai perusahaan.
2) Keputusan pembelanjaan (Financing Decision)
keputusan untuk memilih berbagai alternatif sumber dana sehingga dapat dihasilkan suatu
komposisi pembelanjaan yang paling efisien. Keputusan pembelanjaan pada dasarnya
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dana, baik pemilihan berbagai alternatif sumber
dana yang dapat ditarik oleh perusahaan maupun penentuan perimbangan atau komposisi
antara berbagai sumber dana.
Dana atau modal yang dapat dipergunakan oleh perusahaan, dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu modal sendiri dan modal asing. Termasuk dalam modal sndiri adalah modal yang
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
di dalam perusahaan seperti laba ditahan, maupun modal yang berasal dari luar perusahaan
yang berupa pengeluaran saham biasa dan saham preferen. Modal asing adalah modal berasal
dari kreditur, sehingga modal ini merupakan hutang bagi perusahaan, dan bentuk modal ini
adalah hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Keputusan pembelanjaan akan
menentukan perimbangan atau komposisi modal sendiri dan modal asing. Perimbangan
antara kedua sumber dana tersebut dalam perusahaan menentukan struktur finansial dari
perusahaan tersebut. Struktur finansial mencerminkan cara bagaimana aktiva – aktiva
perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur finansial tercermin pada keseluruhan pasiva
dalam neraca. Struktur finansial mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan modal
asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri dan
perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri, membentuk struktur modal.
3) Keputusan dividen
Dividen adalah bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang
saham. Oleh karena itu dividen merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh
pemegang saham. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan akan sangat mempengaruhi
pencapaian tujuan maksimalisasi kesejahteraan bagi pemegang saham.
Secara singkat fungsi utama manajemen keuangan adalah merencanakan, memperoleh dan
memanfaatkan dana guna memaksimumkan nilai perusahaan (the value of the firm), sehingga
manajer keuangan bertanggung jawab menyangkut keputusan tentang investasi yang harus
dilakukan, cara pengelolaan yang paling efektif atas sumber daya yang ada. Jika tanggung
jawab ini dijalankan secara optimal, manajer keuangan akan membantu pemaksimuman nilai
perusahaan, dan juga akan meningkatkan kesejahteraan jangka panjang dari para pelanggan
dan karyawannya.
4. Manajemen Personalia
Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat”.
Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan sebagai manajer
harus melaksanakan fungsi –fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat
fungsi operasional.
Manajemen personalia sering disamakan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) Persamaan MSDM dengan manajemen personalia jelas keduanya merupakan ilmu
yang mengatur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya atau
tercapainya tujuan.
Perbedaan MSDM dan manajemen personalia: MSDM dikaji secara makro, manajemen
personalia dikaji secara mikro. MSDM menganggap karyawan merupakan kekayaan (asset)
utama organisasi yang harus dipelihara dengan baik, manajemen personalia menganggap
karyawan merupakan faktor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif.
MSDM pendekatannya secara modern, Manajemen personalia pendekatannya secara klasik.
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
Pada perusahaan yang telah kompleks permasalahan dan luas struktur orga-nisasinya lebih
memerlukan manajer SDM untuk membantu merekrut, menyeleksi, dan menempatkan orang-
orang pada tempat yang tepat. Seperti apa pun canggihnya teknologi dan peralatan yang
dimiliki oleh perusahaan, namun faktor penentu keberhasilan tetaplah user (orang yang
menggunakannya).
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atas tenaga kerja, pengembangan kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan.
Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia antara lain sebagai berikut :
a. Penerimaan pegawai
Penerimaan pegawai harus dapat menjaring sumber daya manusia yang sesuai dengan
kebutuhan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam penerimaan pegawai adalah sebagai
berikut :
1) Analisis jabatan
Untuk penerimaan pegawai terlebih dahulu diadakan analisis jabatan yang akan diisi.
Berdasarkan analisis jabatan akan diketahui kriteria orang yang akan ditempatkan
atau diseleksi
2) Seleksi penerimaan pegawai
Seleksi penerimaan pegawai digunakan untuk memastikan siapa yang ditunjuk atau
tepat untuk mengisi suatu jabatan. Seleksi tersebut harus dapat menggambarkan
kualifikasi calon bersangkutan. Setelah berhasil menentukan orang untuk mengisi
suatu jabatan, langkah berikutnya adalah tahap pelatihan
3) Pelatihan dan pendidikan
Mempersiapkan pegawai untuk mengisi suatu pekerjaan memerlukan proses, yaitu
melalui pelatihan. Pelatihan memungkinkan seseorang memiliki pengetahuan atau
ketrampilan untuk menduduki suatu posisi. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan
yang bersangkutan mampu bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
b. Penilaian pegawai
Pegawai sebagai bagian dari perusahaan harus dinilai atas prestasi dan kemampuannya
dalam melakukan pekerjaan. Penilaian harus didasarkan atas sikap yang obyektif.
Penilaian baik tidaknya seseorang sebaiknya ditentukan oleh kemampuan orang tersebut
dalam menjabarkan pekerjaan demi mencapai tujuan dan dedikasinya dalam rangka
mengemban misi organisasi
c. Promosi dan mutasi
Setelah mengadakan penilaian atas pegawai yang bersangkutan, ada beberapa
kemungkinan sebagai akibat dari penilaian tersebut :
1) Pertimbangan untuk memberhentikan
Tindakan ini terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan tidak layak menjadi
pegawai perusahaan tersebut. Layak tidaknya menjadi pegawai disebabkan oleh
beberapa hal berikut :
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
a) Sering melakukan pelanggaran dengan sengaja
b) Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain
c) Tidak memiliki kemampuan
Memberhentikan seseorang harus dengan alasan yang jelas dan masuk akal. Sebelum
diberhentikan, sebaiknya terlebih dahulu diberi peringatan
2) Dipindahkan ke lingkup kerja yang lebih sempit
Tindakan ini dilakukan sebagai akibat kesimpulan penilaian terhadap seseorang yang
dianggap tidak mampu lagi mengisi jabatan lama yang lingkupnya lebih luas. Sebagai
jalan keluar, ia diberi jabatan lebih rendah atau lebih sempit lingkupnya.
3) Dipindahkan ke jabatan lain
Tindakan ini dilakukan karena seseorang tidak cocok pada pekerjaannya sekarang,
sehingga ia dipindahkan ke pekerjaan baru yang masih satu level.
4) Promosi
Pemberian kepercayaan kepada seseorang untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Hal ini merupakan suatu penilaian positif untuk orang yang bersangkutan. Promosi
akan memberi motivasi kepada seseorang untuk bekerja lebih giat.
d. Motivasi
Menurut George Terry salah satu fungsi manajemen adalah menggerakan (actuating).
Penggerakan merupakan suatu langkah dalam organisasi agar anggota dapat atau mau
bekerjasama secara maksimal. Untuk bekerja secara maksimal ia perlu diberi motivasi,
antara lain diberikan dalam bentuk penghargaan terhadap prestasinya, pujian, kepastian
pengembangan diri pada perusahaan, dan penghargaan bahwa ia adalah pribadi yang
diperhitungkan keberadaannya.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan dibidang administrasi,
penggunaan alat yang efektif dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
a. Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan dalam organisasi berukuran besar, sangat banyak dan beragam sehingga perlu
dilengkapi dengan pengadministrasian terpadu. Bentuknya adalah bahwa setiap bagian
masih mempunyai hubungan dengan bagian administrasi, baik menyangkut data
kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah, maupun hubungan
jaringan computer pusat dengan bagian-bagian lain
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
Pemakaian alat-alat kantor harus efektif dan efisien agar dapat menunjang kemajuan
organisasi. Setiap bagian harus diatur untuk menggunakan peralatan yang ada
c. Pemeliharaan organisasi
Manajemen administrasi harus memikirkan keserasian dan efektivitas organsiasi secara
keseluruhan, berkaitan dengan itu, manajemen administrasi harus dapat menyediakan
informasi yang dibutuhkan seperti data akuntansi dalam pengambilan keputusan
Materi Ajar Ekonomi Kelas X-Manajemen
ekonomi. Agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan, manajemen administrasi
juga harus melakukan pengarsipan yang baik. Arsip harus dikelola sedemikian rupa
setiap orang membutuhkan informasi dapat memperolehnya. Dengan informasi yang
lengkap, organisasi dapat beroperasi dengan baik.
Sumber Referensi :
a. BSE Ekonomi Kelas XII Chumidatus Sadyah
b. S. Alam. 2013.Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: ESIS
c. Iswanto. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
d. http://www.sikkanet.com/counter/outdee/manajement/PERKEMBANGAN%20TEORI%20
MANAJEMEN.doc