Management Control System Garuda Indonesia

45
Kelompok 1 Kelas 8A Reguler: Ahmad Munadi (01) Diana Setiawati (10) Grace Febriyanto Ginting Suka (19) Muhammad Arifin (28) SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARUDA INDONESIA TBK

Transcript of Management Control System Garuda Indonesia

Page 1: Management Control System Garuda Indonesia

Kelompok 1 Kelas 8A Reguler:

Ahmad Munadi (01)Diana Setiawati (10)

Grace Febriyanto Ginting Suka (19)Muhammad Arifin (28)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARUDA INDONESIA TBK

Page 2: Management Control System Garuda Indonesia

Pendahuluan

Garuda Indonesia secara resmi dinobatkan sebagai salah satu maskapai bintang lima di dunia, serta menerima penghargaan awak kabin terbaik.

Page 3: Management Control System Garuda Indonesia

Latar Belakang

• Selama kurun waktu sepuluh tahun, sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2005, hanya tiga tahun saja Garuda berhasil membukukan keuntungan, selebihnya merugi.

• Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan terlemah di Asia (the weakest airlines in Asia).

Page 4: Management Control System Garuda Indonesia

Tujuan

menganalisis sistem pengendalian manajemen yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sehingga mampu untuk bangkit dari keterpurukan dan berhasil mencapai tujuannya

Tipe pengendalian manajemen dalam hal ini meliputi result control, action control, personnel control dan cultural control.

Page 5: Management Control System Garuda Indonesia

Profil Perusahaan

Page 6: Management Control System Garuda Indonesia

Profil Perusahaan

Page 7: Management Control System Garuda Indonesia

Visi “menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan

layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”

Misi“Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera (flag carrier) bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang

pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional”.

Page 8: Management Control System Garuda Indonesia

Efficient and effective• Yaitu bekerja dengan akurat, hemat dan tepat waktu guna memberikan hasil yang

berkualitas

Loyalty• Yaitu menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab

Customer centricity• Yaitu melayani dengan tulus dan mengutamakan kepuasan pelanggan

Honesty and openness• Yaitu menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang

dapat merusak citra profesi dan perusahaan

Integrity• Yaitu menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, keterbukaan dengan tetap memperhatikan

prinsip kehati-hatian.

Page 9: Management Control System Garuda Indonesia
Page 10: Management Control System Garuda Indonesia

Penghargaan

• Skytrax Awards 2014 “5-Star Airline”, Pada 11 Desember 2014, Garuda Indonesia resmi dikukuhkan sebagai salah satu dari tujuh maskapai bintang lima di dunia oleh Skytrax.

• Skytrax Awards 2014 “World’s Best Cabin Crew 2014”, Pada 15 Juli 2014, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan awak kabin terbaik di dunia.

• The Pacific Asia Travel Association (PATA) Awards 2014, Gold Award For Garuda Indonesia Experience dan Gold Award For Immigration On Board (IOB) dari PATA pada 19 September 2014.

• Passenger Choice Awards, Terbaik Di Kawasan: Asia Dan Australasia dari Airline Passenger Experience Association” (APEX) pada 15 September 2014.

• Four Star Rated Airlines (Skytrax Rating Awards 2010)• World's Most Improved Airlines (Skytrax Awards 2010)• Asia's Leading Airlines Services Quality (CAPA Awards 2010)• Best International Airlines (Roy Morgan Survey in January, February & July 2012)• The World's Best Regional Airline (Skytrax Awards 2012)• ASEAN Premium Airlines (Frost& Sullivan Survey 2012)• Best Asia & Australasia Airlines (Passanger Choice Awards 2013)• World Best Airline Food on Long Haul Flight & Top 5 Airline Food on Short Haul Flight (Asia Pacific

Airline Food Awards 2013)• The World's Best Economy Class & Best Economy Class Airline Seat (Skytrax Awards 2013)

Page 11: Management Control System Garuda Indonesia

Result Control

Key Performance Indicator (KPI) dan Employee Performance Plan

(EPP)

Kewenangan Atasan Langsung Menentukan Reward and

Punishment terhadap Bawahan

Sistem Meritokrasi

Page 12: Management Control System Garuda Indonesia

Sistem Meritokrasi

Manajemen SDM berbasis pada Meritocracy, Market price, dan Company’s capability (MMC)

penghargaan kepada pegawai yang bekerja paling keras dan

memiliki talenta daripada yang memiliki masa jabatan paling

lama atau tingkat koneksi sosial

2010Transformasi

Sistem Golongan Manajemen Berbasis Kinerja

Page 13: Management Control System Garuda Indonesia

KPI dan EPP

Setiap karyawan harus memiliki Employee Performance Plan (EPP) atau rencana kerja individu serta

KPI

Manajemen SDM BSC KPITarget

Perusahaan …. Individu

• Keuangan operating margin• Pelanggan Customer Satisfaction Index• Proses Internal operational excellence, product quality

enhancement dan revenue enhancement• learning and growth Competence Coverage, Employee

Engagement Result dan Revenue per Employee

Page 14: Management Control System Garuda Indonesia

Kewenangan Atasan Langsung Menentukan Reward and Punishment terhadap Bawahan

kewenangan dalam menentukan gaji, bonus, promosi, atau bahkan

memecat bawahannya

Penguatan peran people manager

mengelola pekerjaannya sendiri, mengelola dan membina bawahannya,

serta menciptakan iklim kerja yang kondusif

Page 15: Management Control System Garuda Indonesia

Action ControlPenerapan standard dan

sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA)

Penerapan Integrated Operational Control System

(IOCS)

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam menunjang

Kinerja

Sertifikasi ISO

Pengelolaan Kinerja oleh People Manager

Page 16: Management Control System Garuda Indonesia

Penerapan standard dan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA)

Garuda Indonesia pernah meng-grounded empat pesawatnya hanya karena pintu yang menuju ke kokpit belum diganti dengan pintu tahan peluru,

sesuai standard IOSA control tightness

• Sertifikasi IOSA: 14 Mei 2008• Harus memastikan bahwa setiap item dalam daftar

check list yang ada (saat ini berjumlah 900 item) sudah sesuai dengan standard audit yang ditetapkan oleh IOSA

• Diperbarui setiap 2 tahun sekali dengan cara audit ulang

• Bentuk Behavioral Constraint, Action Accountability

Page 17: Management Control System Garuda Indonesia

Sertifikasi ISO

ISO standar mutu internasional pelaksanaan proses bisnis

• Tahun 2000 : sertifikasi ISO-9001 untuk Garuda Aviation Training dan Garuda Information Systems

• Tahub 2000 : Garuda Maintenance Facility by Federal Aviation Administration

• Garuda Cargo dan Garuda Sentra Medika : ISO 9001:2008

• Bentuk Behavioral Constraint, Action Accountability

Page 18: Management Control System Garuda Indonesia

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam menunjang Kinerja

Pemasangan LCD sebagai alat monitoring• Berisi informasi mengenai berbagai

penyebab terjadinya keterlambatan (delay)

• Pemasangan LCD ini ditempatkan pada semua divisi

Penghapusan sekat birokrasi dengan teknologi informasi• Transformasi sistem email• Penggunaan teknologi Blackberry

Page 19: Management Control System Garuda Indonesia

Penerapan Integrated Operational Control System (IOCS)

• menggabungkan sistem untuk memantau pergerakan pesawat, awak, dan lalu lintas penerbangan yang sebelumnya merupakan aplikasi terpisah

• untuk meningkatkan produktivitas pegawai, on time performance dan kepuasan pelanggan.

Page 20: Management Control System Garuda Indonesia

Pengelolaan Kinerja oleh People Manager

• Penguatan peran people manager• Seorang people manager harus

mengetahui sejauhmana pencapaian kinerja bawahannya dan membantunya untuk mencapai targetnya

• People manager harus bertanggung jawab terhadap masalah kaderisasi

• Untuk mengatasi krisis kepemimpinan• Bentuk preaction reviews dan

redundancy

Page 21: Management Control System Garuda Indonesia

Personnel Control• Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan• Kewajiban Mentoring dan Coaching oleh setiap

Manager• Penyampaian Rekap LHKPN

Page 22: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control1. WALK THE TALKPrinsip inilah yang ingin diterapkan oleh Emir terhadap seluruh manajemen perusahaan tersebut, agar setiap pemimpin dalam setiap bidang di Garuda dapat menjadi teladan bagi bawahannya dan pemimpin tersebut turun langsung agar dapat melihat dan merasakan kondisi yang dialami bawahannya.

Page 23: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control

• Perintah Emir Kepada Para Direksi Untuk Mencuci Pesawat

Page 24: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control2. NO MORE BUSINESS AS USUAL (BAU)

Garuda selalu melakukan burning platform, yaitu proses menambah ide baru secara terus menerus. No more business as usual

3. BREAK THE SILOBudaya saling bekerjasama antara bagian dalam perusahaan dipupuk sehingga setiap bagian dalam perusahaan ini merasa bertanggung jawab dan memiliki rasa kepemilikan bersama atas perusahaan tersebut

4. NO BLAMINGEmir sangat menekankan agar setiap karyawan memiliki sikap bertanggung jawab dan mencari solusi terbaik atas setiap masalah yang timbul, bukannya menyalahkan orang lain atas suatu kejadian

5. MEMBANGUN KEPERCAYAANMembangun kepercayaan adalah salah satu fondasi bisnis yang penting. Sikap saling curiga tidak akan menghasilkan perbaikan dalam proses bisnis dan tidak akan membuat perusahaan menjadi semakin maju dan berkembang

Page 25: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control6. Komunikasikan Dengan Jelas Apa Yang Ingin

DicapaiAgar tujuan tercapai, seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan bahasa sederhana dan jelas menyampaikan apa yang ingin dicapainya. Seorang pemimpin tidak boleh menyalahkan bawahan ketika ia tidak mencapai target atau jika pemimpin tidak memberikan arahan yang jelas

Page 26: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control• Gowes Rutin dengan Pegawai

Page 27: Management Control System Garuda Indonesia

Cultural Control7. Mengkampanyekan Pentingnya Budaya IT

budaya TI mestinya tercermin dari sikap kerja yang tidak menunda-nunda, disiplin, dan teliti dalam input data, bukan pada kepiawaian karyawan dalam mengoperasikan berbagai gadget

8. Mengganti Budaya Lama Dengan Budaya Baru “Garuda Is A Service Company, Not Transportation Company”

Sebagai perusahaan transportasi, Garuda hanya akan fokus pada bagaimana memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai perusahaan jasa, urusan keselamatan, ketepatan waktu dan urusan lain seperti kualitas layanan, makanan dan minuman, kenyamanan atau keramahtamahan kru, atau bagaimana menciptakan pengalaman terbang yang menyenangkan juga menjadi urusan yang diutamakan

9. Penerapan Good Corporate Governance6 prinsip GCG: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, kewajaran, dan kesetaraan. Penerapan kedalam perusahaan berupa:

10. Whistle Blowing System WBS dikelola oleh Pihak Independen di Luar Garuda secara profesional

11. Sistem Pengendalian Internal Unit Internal Audit (UIA) yang dipimpin oleh seorang Vice President (VP) Internal Audit

Page 28: Management Control System Garuda Indonesia

MCS PROBLEMS FACED BY GARUDA28

Control Issues

Transform EraBefore Transform

1999 2005 2014

Page 29: Management Control System Garuda Indonesia

BEFORE TRANSFORMTION 29

MCS

Pr

oble

m

Kemerosotan Budaya Kerja Luar Biasa

Penurunan Kinerja (On Time Performance, Seat Load Factor)

Banyaknya Non-Performing Asset

Hilangnya kepercayaan untuk bangkit

Kerugian Luar Biasa dan Utang ECA

Page 30: Management Control System Garuda Indonesia

TRANSFORMATION30

MCS

Pr

oble

m

Kecelakaan pesawat 7 Maret 2007

Kasus Delay Pesawat

Rute sepi yang tetap dibuka

Kontrofersi Pembelian 450 pesawat dan DER

Rugi 2014, padahal akan quantum leap

Page 31: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 1. BANYAKNYA NON PERFORMING ASSET

Laporan Tahunan 2005

31

Page 32: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 1. BANYAKNYA NON PERFORMING ASSET

32

Garuda memiliki banyak

NPA

NPA Banyak membuat

Garuda tidak focus ke Core

Business

Terjadi Inefisiensi,

timbul Biaya,

Utang tak perlu

Perlu langkah manajemen dan control

2005 seluruh

NPA dijual

Page 33: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 2. KECELAKAAN PESAWAT 7 MARET 2007

33

Page 34: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 2. KECELAKAAN PESAWAT 7 MARET 2007

34

Kecelakaan 7 Maret 2007

Hasil audit ICAO dan FAA

tidak memenuhi ketentuan ICAO dan

Bann Uni Erop

Beusaha Dapatkan sertifikasi

IOSA

Berhasil pertahankan SERTIFIKASI

IOSA 2008,2010,20

12, 2014

Garuda kembali terbang ke Eropa

Page 35: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 3. RUTE SEPI TETAP DIBUKA35

Page 36: Management Control System Garuda Indonesia

CASE 3. RUTE SEPI TETAP DIBUKA36

Banyak rute baru dibentuk

hanya karena

kehendak Penguasa

Darwin contohnya,

Akibatnya SLF Rendah, dan terus merugi, membebani perusahaan

Langkah :Ambil sikap tegas, tutup rute tidak

berprospek

Meninjau kembali blla kebutuhan

penerbangan mulai terlihat

Page 37: Management Control System Garuda Indonesia

Budaya kerja Mantap

Pencapaian meroket

Laba perusahaan???

Page 38: Management Control System Garuda Indonesia

GARUDA RUGI

BESAR

Page 39: Management Control System Garuda Indonesia

INCOME PROGRESS

Page 40: Management Control System Garuda Indonesia

Laporan Keuangan Audited 2014

Page 41: Management Control System Garuda Indonesia

• 2014 : US$ 1,56 billion

• 2013 : US$ 1,42 billion

Avtur

• 2014 : US$ 765,87 million

• 2013 :US$ 592,25 million

Sewa Pesawa

t

Beban Terbesar

Page 42: Management Control System Garuda Indonesia

Banyak perusahaan penerbangan rugi di tahun 2014

Page 43: Management Control System Garuda Indonesia

Program Quantum Leap menuju Quick Wins

DECEMBER 2014CEO EMIR SYATAR MENGUNDURKAN DIRI

DIGANTIKAN OLEH CEO CITILINK ARIF WIBOWO 

Page 44: Management Control System Garuda Indonesia

Grafik Perbandingan Jumlah Armada Garuda dan Sejumlah Perusahaan Penerbangan Regional Per Akhir Desember 2014

Page 45: Management Control System Garuda Indonesia

TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN??