Manado Post Kamis 05 Juli

37

description

Pemprov Pasrah Jika Tak WTP

Transcript of Manado Post Kamis 05 Juli

Page 1: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 2: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 3: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 4: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 5: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 6: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 7: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 8: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 9: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 10: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 11: Manado Post Kamis 05 Juli

Sumber terdekat dengan Katie kepada TMZ, Rabu (4/7) mengatakan, "Katie pada tahun 2005 menyaksikan anak-anak Tom berpartisipasi dalam ritual Scientology. Itu menganggu dan menakutkan.

Katie tak ingin Tom menyeret Suri dengan proses yang sama."

Mantan Scientologists menyebutnya proses detik pemeriksaan. Berikut ada-lah cara kerjanya. "Subjek memegang elektroda dengan tangan pada alat yang dise-but e-meter dan kemudian

diminta menjawab serangka-ian pertanyaan pribadi yang membantu Gereja menemu-kan 'wilayah distres spiritu-al," ujar sumber.

Ada tujuh pertanyaan dan, selama proses itu berlang-sung, seseorang yang disebut sebagai auditor mengumpul-kan tulisan e-meter. Beberapa

mantan Scientologists meng-anggap itu bentuk ringan dari rancangan psikologis terorisme. Biasanya, anak-anak dilatih memata-matai. "Katie tidak menginginkan. Itu adalah salah satu alasan dia keluar dari gereja tersebut dan akhirnya menggugat cerai Tom," imbuh sumber.(inc)

pengadaan kitab suci, Al-Quran. Ya bertambah-tambahlah dosanya,” kata Marzuki di Bandung, Rabu kemarin.

Marzuki mengatakan status ZD akan mengacu sesuai ketentuan yang berlaku di dewan. Menurut dia, Zulkarnaen terancam diberhentikan sementara saat status hukumnya sudah menjadi terdakwa. “Itu sudah disebutkan dalam Undang-Undang tentang DPR,” ujarnya.

Sementara itu, muncul aspirasi kepada penegak hukum termasuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tak mengampuni para koruptor, apalagi yang dikorupsi pengadaan musaf Alquran. ‘’ Para koruptor jika terbukti melakukannya pantas dihukum mati dan mereka tak layak diampuni,’’ tandas dr Fikri Suadu Direktur LKMI-PB HMI dari Jakarta tadi malam.

Dukungan untuk dilakukan hukuman mati kepada para koruptor pernah disuarakan Ketua PKS Wilayah Sulut Sarafidun Saafa dan pakar hukum Unsrat Toar Palilingan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, dari KPK ter-dengar ada nama pejabat negara tengah dibidik untuk ditetapkan sebagai tersangka baru. Sejauh ini, kata Wakil Pimpinan KPK, Adnan Pandu Praja, KPK sudah memastikan satu nama terlibat tapi namanya belum bisa di-umumkan ke publik. Tersangka baru ini, kata Adnan, merupakan pejabat negara. Sayangnya, Adnan enggan mengungkapkan

dari lingkungan mana pejabat ini berasal, Senayan atau Kemente-rian Agama.

“Sementara itu (Zulkarnaen Djabar) dulu, memang ada yang lain, tapi nanti dulu,” kata Adnan saat ditemui usai kuliah umum di Program Pascasarjana Universitas Paramadina, Rabu (4/7).

Proyek pengadaan Alquran diduga syarat dengan korupsi. KPK menetapkan Zulkarnaen Djabar, anggota Komisi Agama DPR dari Partai Golkar, dan Direktur PT Karya Sinergi Alam Indonesia, Dendy Prasetya, sebagai tersangka. Bapak dan anak ini dijerat tuduhan suap dalam proyek di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama pada 2011 dan 2012.

Fakta menarik, proyek yang menggegerkan Indonesia ini, diduga ikut dinikmati secara tidak langsung semua anggota Komisi Agama DPR RI. Ali Maschan Moesa, anggota Komisi Agama, mengatakan jatah itu diterimanya dari Kementerian Agama. ”Semua (anggota Komisi) terima, karena jatah,” kata Ali di DPR.

Ali mengaku kebagian 504 eksemplar yang ditempatkan dalam 18 kardus. Masing-masing kardus berisi 28 unit. Rencananya Al-Quran itu akan dibagikan ke sejumlah masjid. ”Jatah itu masih utuh,” kata dia sembari menambahkan bahwa jatah itu tak pernah dibahas dalam rapat komisi. “Ini merupakan program Kementerian Agama.”

Ketika mendapat jatah, Ali mengaku tidak ada penjelasan kegunaan atau pesan-pesan dari Kementerian Agama. Dia

menerima karena didasari pikiran positif untuk didistribusikan ke beberapa masjid. ”Kami anggap itu bagian dari distribusi kepada konstituen,” katanya.

Inggrid Kansil, anggota Komisi Agama dari Partai Demokrat, mengaku juga menerima. Menurut dia, jatah Alquran akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti majelis taklim dan organisasi massa keagamaan. Seperti diketahui, dalam dua periode anggaran, nilai proyek mencapai puluhan miliar rupiah dan ada indikasi kerugian negara. Zulkarnaen dan Dendy dijadwalkan untuk diperiksa KPK pada pekan depan. ”Pemeriksaan untuk melengkapi penyidikan kasus ini,” kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P. Kementerian Agama menyatakan tak tahu-menahu soal jatah Al-Quran untuk anggota Komisi Agama DPR. ”Itu harus ditanya ke bagian pengiriman,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Ahmad Jauhari.

Dia menjelaskan, setelah selesai proses cetak, Al-Quran langsung dibagikan ke daerah, yaitu kantor tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Seluruh kantor Kementerian Agama di daerah mendapat jatah secara cuma-cuma. Dia memastikan tidak ada alokasi jatah untuk anggota DPR. ”Itu harus di-cross check dulu.” Direktur Bimbingan Masyarakat Islam Abdul Djamil menambahkan, Al-Quran dicetak, kemudian dibagikan kepada warga yang tidak mampu membeli. ”Tidak ada yang dijual.”(tic)

11Alfian Tinangon

Sambungan Dari Hal: 1

Pemprov...Sambungan Dari Hal: 1

Sulut...

Sambungan Dari Hal: 1

Anas...

Sambungan Dari Hal: 1

Hukum...

Sambungan Dari Hal: 1

Bazaar...

Sambungan Dari Hal: 1

Kemarin...

Sambungan Dari Hal: 1

Selamatkan...

Sambungan Dari Hal: 1

Pulau...

k a m i s , 0 5 j u l i 2 0 1 2

dari Ratahan, Mitra. “So ndak kelas kalau cuma dalam negri dengan nae pesawat kecil” sambungnya. Rekan-rekan Pandelagi tertawa lebar.

Sebelum tiba di New York. Rombongan Paduan Suara (PS) Pria/Kaum Bapa (P/KB) GMIM memang sudah dibuat terkagum-kagum terlebih dahulu dengan keanggunan burung besi maskapai Emirates yang jadi tumpangan dari Dubai International Airport ke New York.

Tak hanya ukurannya yang raksasa dan memiliki dua tingkat, Emirates Airbush A380 800 memang dikenal sebagai salah satu pesawat komersil dengan fasilitas super lengkap. Selain relaxing zone, super-size TV screen lengkap dengan pilihan ratusan film dan lagu, penumpang dimanja

dengan aneka makanan dan minuman.

Minuman? Ini juga ada beberapa cerita jenaka. Karena durasi penerbangan yang lama, sebagian besar anggota NSGMC menggigil disapu AC. Meski AC personal dimatikan, sudah memakai jaket plus dibalut selimut yang diberikan pihak maskapai, hawa dingin terlalu hebat untuk dikalahkan.

Karena jaket dan selimut tak bisa menghadirkan kehangatan sempurna, sebagian besar tim kemudian rajin memesan wine dan beberapa alkohol ternama seperti whiskey dan sejenisnya.

B e b e r a p a p r a m u g a r i sampai ada yang geleng-geleng kepala karena nafsu minum sejumlah anggota tim yang sulit dibendung. Bagaimana tidak. Meski tidak ada batasan, normalnya penumpang hanya b i sa memin ta minuman sekali setiap jatah minuman dibagikan. Tapi yang terjadi,

ada beberapa yang meminta wine sampai beberapa kali.

“Mantap ini anggur. Mar tetap masih rasa dingin sadiki. Mungkin kalau Motoling punya (Captikus) yang jaga minum so sedap tu badan,” tutur Wenfry Tumbuan, salah satu anggota NSGMC asal Amurang, Minsel.

Cerita-cerita lucu terus bermunculan saat tim sudah keluar dari bandara Jhon F Kennedy New York untuk kemudian menuju Days Inn Hotel di Harrisburg, Pennsylvania. “Kotor katu ini New York kang?. Susah dapat Adipura kalau begitu,” kelakar Semmy Lontaan. “Brarti ndak sampe dua juta dorang pe Pala pe gaji per bulan,” sambung anggota lain sambil disambut gelak tawa puluhan anggota lainnya.

Cerita makin seru saat ma-kan siang. Menu hotdog yang dihidangkan membuat sebagian anggota tim kehilangan selera.

“Driver, antar akang ka Tinoor jo torang. Makang Tinoransak jo di Heng Mien lebe enak,” canda Maikel Besouw ke sopir yang hanya geleng-geleng kepala karena tidak mengerti kalimat yang disampaikan.

Kerinduan terhadap masakan Manado juga dirasakan Ketua Tim Pengarah yang juga Wagub Sulut, Dr Djouhari Kansil. Meski familiar dengan menu ala Amerika, ia tak sungkan memadukan makanan di rumah makan dengan Abon Roa yang disodorkan Sekretaris P/KB GMIM, Stefanus Liow.

Tim sendiri melanjutkan perjalanan ke Kota Cincinnati, Negara Bagian Ohio, setelah sebelumnya ber is t i rahat Days In Hotel, Harrisburg, Pennsylvania. Di Cincinnati, tim akan mela-kukan se-jumlah persiapan sebelum kemudian tampil pada 8-9 Juli di kejuaraan paduan suara terbesar dan terakbar, yakni World Choir Games.(*)

Menengah (UMKM) dan Perbankan 2012 menarik perhatian ribuan orang. Pameran yang mulai berlangsung dari Rabu (4/7)-Sabtu (7/7) di atrium Manado Town Square (Mantos) dua, menampilkan 25 perbankan umum dan 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Masing-masing bank menampilkan UMKM binaan yang mereka biayai.

Sejak siang hari, sebelum pembukaan yang dilakukan Sekprov Sulut Siswa Rachmat Mokodongan mewakili Guber-nur Sulut Dr SH Sarundajang, semua stand telah disesaki pengunjung. Sekprov Sulut mengaku bazaar yang bertema Pengembangan Kemitraan UMKM dan Perbankan Dalam Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Sulut sangat menopang dunia usaha.

‘’Saya salut dengan ke-giatan bazaar perbankan. Saya mewakili Gubernur Sulut yang menghadiri kegiatan di Korea Selatan, dan Wagub di negeri Paman Sam (US),” ujarnya sambil membuka secara resmi kegiatan bazaar UMKM tadi malam.

Usai pembukaan, sejumlah peserta bazaar menampilkan seni di panggung utama yang menghadap. Salah satu pengisi acara dari PT Bank Sulut. Karyawati cantik dan karyawan Bank Sulut menampilkan tarian tradisional Sulut. Penampilan mereka mendapat appalaus

dari para pejabat BI Manado dan pimpinan bank di Sulut. Gaya mereka memukau dan mengundang decak kagum pengunjung.

‘’Bagus dan menarik penam-pilan mereka,’’ tutur Bupati Mitra Telly Tjanggulung. Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulut Ir Suhaedi mengatakan, bazaar salah satu upaya menopang UMKM. Dia menguraikan saat ini usaha kategori UMKM di Sulut mencapai 95, sebagian besar terakumulasi di Manado. Perkembangan UMKM ikut didorong fasilitas kredit perbankan yang disalurkan bank umum, BPR. Sampai saat ini, kredit untuk UMKM sudah di posisi Rp5 triliun, dari total kredit sekira Rp17triliun. “Untuk itu diharapkan pada bazaar ini, UMKM di Sulut bisa merata dan berkesinambungan,” katanya.

Di saat bersamaan, BI Manado melakukan Memoran-dum of Understanding (MoU) dengan Kabupaten Mitra. MoU ditandatangani Bupati Mitra Telly Tjanggulung. MoU di-lakukan guna menjaga keta-hanan pangan, dan mendukung tercapainya swasembada beras di Sulut.

“MoU ini, selain me-ning-katkan kemajuan UMKM dan swasembada di Mitra. Dihara-pkan juga, sektor pertanian lainnya dapat terwujud dan merata di Sulut,” katanya didampingi Bupati Mitra Telly Tjangkulung sekaligus me-lakukan penandatangan MoU.

Berdasarkan pantauan Manado Post, pameran yang meng-hadirkan 70 stand dengan pe-serta Bank Indonesia (BI), 25 bank umum, 12 BPR, lembaga keuangan non perbankan, serta UMKM binaan BI dan Bank Sulut, disambut antusias para pengunjung. Tak hanya itu di sela-sela kegiatan para pengun-jung pun terhipnotis dengan penampilan Tari Tongkaina anak asuhan Mokodompit Mokoagow dari SMA Negeri 2 Kota Kotamobagu.

Sementara itu, beberapa stand perbankan pun banyak menyedot perhatian pengun-jung. Baik yang hanya seke-dar melihat jajakan kerajinan hingga pengembangan usaha mitra perbankan.Beberapa stand perbankan yang ramai dikunjungi seperti, Bank Su-lut, Bank Mandiri, Bank Ku-mapan, Bank Citra Dumoga, hingga perbankan lainnya. Sementara itu kegiatan ba-zaar kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana konsep pelaksnaannya merupakan kombinasi edu-kasi dan entertainment. Tak hanya itu, pada pameran ini pun akan dilaksnakan ber-bagai kegiatan lomba hingga sosialisai produk perbankan, Kredit Usaha Rakyat (KUR). Serta pada bazaar interme-diasi ini dirangkaikan dengan kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bi ke-59 dan HUT Kota Manado ke-389 yang puncaknya akan dilaksna-kan pada 7 Juli di Lapangan Sparta Tikala.(adi)

Pekerja sosial di bidang kesehatan itu memberi apresiasi positif kepada gubernur dan

wagub, atas usaha dan kerja keras mereka tersebut. “Salut torang dengan kerja keras pemerintah provinsi sekarang,” tambah Keke yang mengaku bekerja untuk lembaga sosial

yang dikelola sejumlah selebriti seperti Uma Thurman.

Didampingi Ferry Wati, Herby Moningka dan Frangky Londa, Rosalin mengaku akan sangat berharap usaha-usaha

seperti menggelar iven inter-nasional di Manado tetap dilak-sanakan. “Biar jauh dari kampung, torang bangga kalau Manado makin familiar bagi orang Ameri-ka,” tandasnya. (lee)

travel agent dan divers dari beberapa negara telah mengirimkan petisi berupa protes kepada pemerintah yang telah memberi izin kegiatan di pulau pariwisata itu.

Menurut Angelique Batuna, salah satu aktivis lingkungan dan pemilik usaha diving di Sulut, sejak Oktober 2011 ada puluhan email dari luar negeri yang mempertanyakan kabar rencana tambang bijih besi itu. “Saat terjadi Bom Bali dan Bom Jakarta saja tidak sebanyak ini tanggapan agen perjalanan terhadap keadaan di sini,” katanya. “Bukan perusahaan di Bangka saja yang mendapat pertanyaan tersebut, tapi juga seluruh dive operator di Sulut,” tambahnya.

Yang lebih mencengangkan lagi, ungkap Angelique, ada petisi di internet yang sudah ditandatangani lebih dari 30 ribu orang dari seluruh dunia yang menyatakan kekhawatirkan mereka akan kelangsungan hidup masyarakat Bangka dan terumbu karang apabila perusahaan asal Cina itu diizinkan beroperasi.

Berikut beberapa email yang dikirimkan perusahaan travel

agent dan perusahaan diving ke koleganya di Sulut. “Kami mendengar dan membaca semakin banyak tentang hal itu (Pulau Bangka) dari media, juga pelanggan kami ingin mengetahui apakah proyek ini berlanjut atau tidak. Kalau berlanjut, sangat disayangkan akan terjadi banyak pembatalan untuk Bangka, juga saya khawatir untuk Lembeh dan Bunaken juga. Kami berharap untuk jawaban yang positif supaya di waktu akan datang pelanggan kami, untuk waktu yang lama akan bisa menikmati keiandahan alam bawah laut juga daratan Sulawesi Utara,” tulis Eigen Wijze Duikrezen, travel agent di Belanda kepada Lumba-lumba Dive Centre.

Ada juga Schoner Tauchen, travel agent di Jerman kepada Gangga Island Resort: “Seperti Anda ketahui kami merupakan travel agent untuk diving pertama yang mengirimkan tamu ke Manado, kami sudah mulai dari 1991. Kita tahu seluruh wilayah ini dengan sangat baik dan kami telah mengirimkan banyak penyelam ke Sulawesi Utara. Kami melakukannya selama ini karena kami tahu bahwa tamu kami akan kembali dengan perasaan sangat

senang. Kami yakin bahwa semua ini akan berubah ketika perusahaan pertambangan akan mulai bekerja di Bangka. Untuk melindungi perusahaan kita, kami terpaksa harus menghentikan mengirim tamu ke Sulawesi Utara hanya untuk memastikan agar kita tidak dapat komplain dan tuntutan ganti rugi dari tamu kami.”

Sementara Sander Keule dari Dive & Travel Belanda menulis: “….seperti diketahui kami merupakan travel agent yang khusus mempromosikan diving. Berita tentang akan adanya tambang di Bangka ini telah sampai ke klien kami dan membuat mereka khawatir untuk datang ke Sulawesi Utara. Tambang sejenis ini akan menghancurkan industri selam di Sulut dan menghancurkan reputasi Manado yang memiliki terumbu karang indah.”

Hal senada diutarakan Steve Weaver dari Dream Weafer Travel Amerika kepada Lembeh Resort. “Berita ini membuat kami stress. Kami mengirimkan ratusan orang setiap tahunnya ke Sulawesi Utara. Berita ini akan membuat orang-orang pergi ke tempat lain, belum lagi dampaknya nanti terhadap terumbu karang di daerah ini. Saya sangat terkejut

bahwa pemerintah di sana membiarkan proyek semacam itu bisa beroperasi, sedangkan pariwisata selam telah membawa pemasukan begitu banyak. Saya pribadi tercengang bahwa kesempatan masih diberikan untuk perusahaan yang akan merusak kekayaan alam laut yang membuat Sulut terkenal di dunia…”

Kepala Bappeda Sulut Noldy Tuerah mengaku kaget dengan email-email dari luar negeri itu. Sebab, berdasarkan data, di Pulau Bangka ada 10 resort yang berusaha sejak 2000-an dengan mempekerjakan 300-an orang. “Akan dikemanakan orang-orang itu?” tukasnya.

Makanya, kata Tuerah, selama ini Pemprov belum memberikan rekomendasi atau izin apapun ke perusahaan bijih besi itu lantaran belum memenuhi ketentuan. “Dalam RTRW, baik milik Minut maupun Sulut, pulau Bangka bukan untuk pertambangan. Di sana pemanfaatannya untuk pemukiman, perikanan, perkebunan, dan pariwisata,” ujarnya, kemarin. “Dan juga, kami belum mendapat laporan jika perusahaan itu sudah memiliki kajian lengkap dari aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” tambah Tuerah.(***)

kemarin Anas kembali menjalani pemeriksaan. Sebelumnya, Rabu 27 Juni pekan lalu ia juga telah diperiksa KPK.

Pemeriksaan kemarin meru-pakan lanjutan dari pemeriksaan Rabu lalu. Pengalaman beberapa pejabat dan anggota DPR yang telah ditahan KPK, sebelumnya mereka telah diperiksa beberapa kali oleh KPK. KPK sendiri butuh waktu lama untuk me-manggil seseorang untuk diper-iksa. Karena KPK harus me-ngumpulkan bukti yang banyak, baru memeriksa seseorang yang diduga terkait praktek korupsi. Sehingga jika sudah dipanggil KPK, berarti buktinya sudah cukup dan cepat atau lambat pas-ti ditahan. Karena dalam aturan KPK, tidak ada yang namanya SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Kecuali KPK yang baru mempertaruhkan nama baik mereka, dengan membebaskan Anas dalam berbagai kasus korupsi.

Juru bicara KPK, Johan Budi Prasetyo, mengatakan pemerik-saan kemarin terkait dengan keterangan sejumlah pihak, se-perti M. Nazaruddin dan Ignatius Mulyono, anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat, dalam soal pengadaan proyek Hambalang. “Dia diperiksa sebagai Anas (pribadi),” ujar Johan.

Hanya saja Anas usai di-periksa kemarin, kepada warta-wan seakan-akan mengaku ia hanya memberikan kesaksian. Sehingga Anas mengklaim, ia memberikan keterangan yang sangat bermanfaat bagi penye-lidik KPK.

Yaitu mengenai kasus dugaan korupsi pembangunan sport center di Hambalang. “Saya berkesempatan untuk menambahkan keterangan dan klarifikasi. Dan itu saya yakini akan bermanfaat bagi KPK un-tuk segera menuntaskan apa yang disebut sebagai kasus Hambalang,” kata Anas usai diperiksa selama kurang lebih tujuh jam oleh penyelidik KPK.

Bahkan Anas meyakini bahwa keterangan tambahannya bisa memperjelas penyelidikan kasus Hambalang. Seperti dike-tahui, untuk kedua kalinya KPK memeriksa Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum pada, Rabu (4/7). Politikus Partai Demokrat tersebut dipanggil sebagai terperiksa dalam penye-lidikan kasus dugaan korupsi Hambalang.

Terkait kasus Hambalang, nama Anas sendiri kerap sekali disebut terlibat dalam kasus tersebut oleh terdakwa kasus suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin. Kasus Hambalang sendiri terungkap setelah, dalam eksepsi (nota keberatan) nya, ter-dakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Naza-ruddin menyinggung perihal aliran dana yang diterima Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam proyek tersebut.

Nazaruddin mengungkapkan semua berawal pada Desember 2009, dia dipanggil Anas dalam kapasitas sebagai Bendahara Fraksi Partai Demokrat di DPR. Selain Nazaruddin, tersangka lain kasus Wisma Atlet, Ange-lina Sondakh juga dipanggil dalam kapasitas sebagai koordi-nator B anggar DPR.

Saat itu, lanjut Nazaruddin, Anas memerintahkan bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng untuk membicarakan proyek Hambalang. Selanjutnya, per-temuan terealisasi di kantor Kempora yang dihadiri oleh Menpora Andi Mallarangeng, Ketua Komisi X DPR Mahyu-din, Angelina Sondakh, dan Nazaruddin.

Dalam pertemuan tersebut, ujar Nazaruddin, disepakati bahwa Menpora dan Angelina, selaku koordinator Banggar, akan membuat anggaran khusus untuk proyek Hambalang. Se-dangkan, persoalan teknis akan dibahas secara terinci antara Angie dan Sesmenpora Wafid Muharam.

“Pada Januari 2010, Anas memerintahkan saya untuk mempertemukan Angelina dan Rosa dalam rangka mengerjakan proyek Hambalang. Setelah itu, Angelina dan Rosa berkomuni-kasi langsung tanpa saya keta-hui. Sebab, Rosa wajib melapor ke Anas,” jelas Nazaruddin.

Dia juga mengaku, Anas me-merintahkan dirinya untuk me-manggil anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ignatius Mulyono pada Febru-ari 2010. Tujuan pemanggilan itu agar Mulyono mengundang Kepala Badan Pertanahan Na-sional (BPN) Joyo Winoto. Joyo diharapkan bisa membantu Anas terkait sertifikat tanah Ham-balang yang sudah dua tahun tidak selesai.

“Pada April 2010, Anas me-mutuskan bahwa yang menang proyek Hambalang adalah PT Adhi Karya dan bukan PT DGI. Sebab, menurut laporan Rosa,

PT DGI tidak dapat membiayai biaya kongres PD yang mem-butuhkan dana Rp 100 miliar,” katanya.

Kemudian, lanjut Nazarud-din Anas memerintahkan PT Adhi Karya untuk menyerahkan uang tersebut kepada Yulianis untuk di bawa ke Kongres Partai Demokrat di Bandung.

Kemudian, belakangan Naza-ruddin mengatakan bahwa uang Rp 100 miliar yang dibawa Mah-fud Suroso dari PT Adhi Karya, ternyata Rp 50 miliar diserahkan ke Yulianis untuk dibawa ke kong-res Partai Demokrat di Bandung awal tahun 2010. Sedangkan, Rp 50 miliar sisanya diserahkan Mahfud Suroso ke DPR RI dan beberapa orang lainnya, termasuk ke Andi Mallarangeng.

Bahkan, Nazaruddin meng-ungkapkan uang yang mengalir ke Andi Mallarangeng adalah Rp 10 miliar. Sebagaimana, pe-ngakuan Mahfud Suroso kepada dirinya.

“Proyek Hambalang karena saya ikut dari awal. Jadi, ada uang Rp 100 miliar yang di bawa ke apartemen di Senayan City sudah dalam boks, yang satu boksnya senilai Rp 25 miliar. Tetapi, ternyata sudah tidak jadi dan diperintahkan diberikan ke Yulianis hanya Rp 50 miliar, dan Rp 50 miliar lain di bagi ke anggota dewan,” ungkap Nazaruddin di hadapan Majelis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/3).

KPK sendiri tengah menye-lidiki kasus pengadaan sport center di Hambalang dalam tiga konsen kasus, yaitu dalam hal pengadaannya, aliran da-nanya dan masalah pengang-garannya. (*/spc)

itu (WTP, red). Tapi kita harus berjiwa besar apapun hasil akhirnya nanti,” ujar Mokodongan ketika dimintai tanggapan usai pembahasan di DPRD Sulut, kemarin.

Namun Mokodongan sendiri tak mau mendahului keputusan akhir yang akan diberikan BPK. “Kita tunggu saja akhirnya seperti apa,” kata Mokodongan. Dia menambahkan, sebenarnya Pemprov Sulut sudah berusaha sedapat mungkin mengikuti arahan BPK, terutama soal aset. Hanya saja, persoalannya asset yang ditata adalah aset mulai dari 1980-an. “Bahkan ada yang tinggal kerangka mesinnya saja. Kita tidak memandang itu masanya siapa. Dan, upaya (penataan aset) tersebut terus dilakukan supaya hasilnya lebih baik,” ujarnya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPKBMD) Sulut Praseno Hadi AK MM sendiri tak mau berkomentar banyak. “Kalau soal itu saya tidak tahu. Yang harus memberikan penjelasan adalah Pak Sekprov, bukan saya,” tuturnya sambil cepat-cepat berlalu.

Sementara, Kepala Inspektorat Sulut Jeffry Korengkeng SH MSi menambahkan, jajaran Pemprov di bawah arahan Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang (SHS) telah menempuh berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pengelolaan keuangan maupun aset. Bahkan, Wagub Dr Djouhari Kansil MPd dan Sekprov Mokodongan secara rutin menggelar rapat dengan kepala SKPD hingga para bendahara. “Setiap bulan dievaluasi pengelolaan keuangan dan kinerja. Bahkan Pak Wagub secara rutin memimpin rapat evaluasi pengelolaan keuangan

dan aset dengan para bendahara di seluruh SKPD. Bendahara yang tidak melengkapi dokumennya disuruh berdiri, diinterogasi, dan ditunggunya hingga mereka melengkapi berkasnya,” tutur Korengkeng.

Dan juga, katanya, Wagub setiap bulan memimpin rapat evaluasi bulanan yang dilaksanakan di kantor Inspektorat Sulut, antara lain mengecek progres pendataan aset di masing-masing SKPD. “Apa yang kurang kita perbaiki. Selama ini kita berkutat dengan pembenahan dalam pengelolaan keuangan dan aset,” lanjut mantan Kepala BKD Sulut ini.

Kendati sudah dua kali berturut-turut mendapat opini tertinggi dalam pengelolaan keuangan, Korengkeng mengakui Pemprov tidak berpuas diri. “Pasti ada kekurangan-kekurangan, tapi tetap kita berupaya memperbaikinya. Apapun yang bagus, kita berupaya supaya itu bisa lebih bagus lagi,” imbuhnya dengan mengungkapkan rasa terima kasih atas pembinaan yang dilakukan pihak BPK. “Pemprov sudah berupaya supaya bagus dalam pengelolaan keuangan termasuk aset,” ucapnya.

Rencananya penyerahan LHP akan diserahkan pada acara paripurna DPR Provinsi Selasa (10/7) pekan depan. Menurut Ketua BPK RI Perwakilan Sulut Rochmadi Saptogiri, penyerahan LHP akan dilakukan lewat agenda paripurna di DPR Provinsi. “Paling lambat minggu depan kemungkinan Selasa (10/7) mendatang. Sebab itu disesuaikan dengan ketersediaan waktu baik dari kepala daerah maupun Dewan,” jelasnya sambil menambahkan penyerahan LHP untuk Provinsi sesuai dengan penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU).

Sementara itu, setelah Talaud, Bolsel, dan Bolmut harus mendapat

opini disclaimer, menurut info setidaknya ada 7 kabupaten/kota yang akan mengikuti jejak tersebut. Opini terbawah bakal ‘disabet’ Mitra, Minsel, Sangihe, Sitaro, Bolmong, Boltim, dan Tomohon. “Catatan-catatan yang diberikan BPK pada hasil pemeriksaan LHP tahun 2010 lalu belum ditindaklanjuti sepenuhnya oleh pemerintah daerah itu,” ungkap sumber di BPK RI Sulut.

Rochmadi Saptogiri me-negaskan, hasil akhir dari daerah yang belum diserahkan LHP-nya belum bisa dibeberkan. “Kalau belum ada penyerahan, belum bisa dilakukan pengumuman opininya,” ujar Saptogiri ketika dimintai keterangan di ruang kerjanya.

Menurutnya, untuk Sangihe, Sitaro, Bolmong, Boltim, serta Tomohon diperkirakan akan diserahkan pada pertengahan Juli ini. Sementara untuk Minsel, Mitra, serta Manado, Saptogiri belum memastikan kapan pastinya. “Kalau untuk Manado mereka baru serahkan, sedangkan untuk Mitra dan Minsel baru dilakukan pemeriksaan pendahuluan. Jadi memang ini masih menunggu proses pemeriksaan lanjutan,” terangnya.

“Jika ada temuan dari tahun-tahun sebelumnya yang belum ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, maka secara otomatis akan mempengaruhi pendapat akhir dari hasil pemeriksaan BPK,” tukas Saptogiri Katanya, jika saja kaidah-kaidah akuntansi pemerintah diterapkan pasti dijamin administrasi keuangan akan baik. “Seharusnya kalau ditata di APBD anggaran digunakan untuk barang dan jasa maka itu dipakai untuk barang dan jasa jangan sekali-kali digunakan untuk belanja pegawai,” tuturnya memberikan contoh seraya menyatakan BPK membuka diri untuk pemerintah daerah melakukan konsultasi supaya tertib administrasi.(gyp)

Page 12: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 13: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 14: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 15: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 16: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 17: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 18: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 19: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 20: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 21: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 22: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 23: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 24: Manado Post Kamis 05 Juli

KESEHATAN

HUT PROKLAMASI

24 K A M I S , 0 5 J U L I 2 0 1 2

Didiet Tanggulouw

DBD Intai BolselDBD sepertinya akan jadi momok menakutkan

bagi warga Bolsel. Karena saat ini Bolsel sedang memasuki musim penghujan, ditambah lagi dengan angin keras yang sering melanda. Bukan cuma itu, hasil pantauan Koran ini, seperti di beberapa titik di Mo-libagu, ditemukan banyak genangan air. “Tentu ini bisa jadi sarang nyamuk,” ujar Andi, warga Desa Sondana. Senada disampaikan warga lainnya. Menurutnya, nyamuk mulai banyak terlihat di beberapa tempat. “Jadi kami berharap ada tindaklanjut dari dinas terkait untuk mengatasi hal itu,” sambung mereka.

Kadis Kesehatan Muhammad Anwar mengatakan, hingga kini belum menerima laporan soal penyakit itu. “Tapi kami tetap bersiap jika nanti ditemukan. Entah itu soal fasilitas maupun tim medis,” katanya. Begitu juga untuk persiapan kemungkinan terjadinya bencana alam.(ctr-03/art)

Posigadan, Tuan Rumah Upacara

HUT RI MESKI be rada

di daerah perbatasan provinsi, Pemkab Bol-sel berencana mengge-lar upacara hari ulang tahun kemerdekaan ke-67 RI di Keca-matan Posigadan. Hal ini terungkap saat rapat SKPD di aula kantor Bupati Bolsel, kemarin.

Menurut Bupati Bolsel Herson Mayulu, lokasi ini sengaja dipilih agar warga di kecamatan tersebut bisa hadir dalam upacara itu. “Di beberapa daerah, terkadang ditemukan ada warga yang sudah lupa dengan lagu kebangsaannya,” jelasnya.

Selain itu ditambahkan Mayulu, lokasi upa-cara pengibaran bendera merah putih tiap 17 Agustus nanti akan berpindah-pindah. “Tahun ini di Posigadan, berikutnya bisa jadi di Pinolosian Timur,” tukasnya. Mayulu berpesan, Dinas Pendidikan Bol-sel agar mempersiapkan sebaik-baiknya Paskibraka yang akan bertugas. “Mereka harus bisa beradaptasi dengan lokasi di situ (Posigadan, red),” sambungnya. Sementara itu Camat Posigadan Muhran Moolelepo mengapresiasi rencana tersebut. Menurutnya, apa yang diagendakan bupati adalah bernilai positif. “Setidaknya ini untuk kemajuan warga dan seluruh masyarakat Bolsel,” pungkasnya. (ctr-03/art)

SKPDTak BecusBikin laporan

Terkait Opini Disclaimer dari BPK

Editor: Martha PaslaPeliput: Sahril Kadir

MOLIBAGU—Nyaris seluruh SKPD keliru dalam laporan administrasi keuangan pada BPK. Seperti Dinas Pert-ambangan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPAD), Dinas Kesehatan, Badan Pemberday-aan Masyarakat Desa (BPMD), Dinas PU dan lainnya. Hal ini terungkap dalam rapat SKPD yang digelar di aula kantor bupa-

ti, Rabu (4/7) kemarin. Menurut Mayulu, pekerjaan tak maksimal karena tidak didukung personil yang memadai.“Seperti ban-tuan sosial yang sudah diberi-kan tapi tidak dilaporkan. Ada juga contoh lainnya,” jelasnya. Mayulu juga mengakui kelema-

han pemkab. “10 pekerjaan, 8 yang dicatat. Hari berikutnya 15 pekerjaan, 5 yang dicatat. Begitulah kelemahan Bolsel, kelalaian semua,” jelasnya. Karena itu Mayulu mengatakan pekerjaan DPPAD tidak maksi-mal. “Ada bidang aset tapi justru lalai dan itu kesalahan. Untuk itu jangan marah jika nantinya ada pergantian jabatan setelah lebaran nanti,” ujarnya.

Meski begitu, ada kebang-gaan tersendiri bagi Bolsel. Temuan BPK tak menemu-kan indikasi korupsi. “Hanya

satu yang terindikasi korupsi tapi tak terlanjur korupsi,” tukasnya. Namun begitu kata Bupati pertama pilihan rakyat ini, meminta inspektorat agar menyelesaikan masalah itu. “Kalau perlu menggunakan jalur hukum,” tegasnya. (***)

Jelang Rapat, SKPD Sibuk Gelar Pertemuan

MOLIBAGU—Jelang rapat di kantor bupati beberapa SKPD tiba-tiba menggelar pertemuan Rabu (4/7) kemarin. Hasil pan-tauan Koran ini sekira pukul 09.00 Wita, beberapa kantor SKPD ra-mai dengan rapat mendadak.

Seperti Dinas Kesehatan, In-spektorat, Dinas PU, bahkan di kantor dinas kesehatan, pintu kan-tor tak sempat ditutup, sehingga wartawan Koran ini sempat masuk ke dalam lokasi rapat. Menurut salah satu pegawai, rapat itu berke-

naan dengan hasil opini BPK yang didapat Pemkab Bolsel. “Nanti sebentar saja ya,” ujar pria yang tak mau namanya dikorankan. Hal yang sama tampak di kantor Inspektorat.

Bedanya, suasana di kantor itu terlihat tak setegang di kantor dinas kesehatan. Senyum tawa masih sempat terlihat dari wajah beberapa pegawai. Sementara itu, pegawai di lingkungan Pemkab Bolsel di beberapa titik terden-gar membahas hasil opini BPK.

Menurut mereka hasil itu akan membuat bupati marah. “Tunggu saja apa yang akan terjadi nanti,” ujar pegawai yang bekerja di ba-gian umum yang tak mau namanya dikorankan, sebelum rapat digelar. Sayangnya, prediksi tersebut meleset.

Sebab, bupati dalam rapat tersebut tidak menunjukkan ama-rahnya. “Buat apa saya marah. Toh yang seharusnya malu kan pegawai yang bekerja,” ketusnya di rapat SKPD itu.(ctr-03/art)

������������������������������������������������������� ����������������������������������������������������������������������������������������������������������� �������������������������������������������� ­ ���������� ­­������������������������������������������������������������������������ �������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� �������������� ��������������������������� ���������������������������������������������������� ������������������������������������������������������������������������������������������������������� ���������������� ���������������

������������������������������������ �����

�������������������������

����������������

Herson Mayulu

Bupati Herson Mayulu didampingi Kepala Perwakilan BPK Rochmadi Saptogiri saat menandatangani berita acara penyerahan hasil pemeriksaan BPK kemarin.

Page 25: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 26: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 27: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 28: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 29: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 30: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 31: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 32: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 33: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 34: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 35: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 36: Manado Post Kamis 05 Juli
Page 37: Manado Post Kamis 05 Juli