Malaria (Uli)

7
Penegakan Diagnosa Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Penegakan Diagnosa ditegakkan dengan anamnesa yang tepat dari penderita, biasanya keluhan utama adalah Demam menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal. Didapati riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemic malaria atau riwayat tinggal di daerah endemic malaria, riwayat sakit malaria, riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir atau riwayat mendapatkan transfuse darah. Selain hal tersebut diatas, gejala yang sering didapati pada penderita malaria berat, seperti gangguan kesadaran dalam berbagai derajat, keadaan umum yang lemah, kejang-kejang, panas sangat tinggi, mata atau tubuh kuning, perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan, nafas cepat dan atau sesak nafas, muntah terus menerus dan tidak dapat makan ataupun minum. seringkali didapati warna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman, jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria) dan telapak tangan yang sangat pucat. Pada pemeriksaan fisik Malaria tanpa komplikasi didapati konjungtiva atau telapak tangan pucat, pembesaran limpa (splenomegali) , dan pembesaran hati

description

bahan malaria

Transcript of Malaria (Uli)

Penegakan DiagnosaAnamnesa dan Pemeriksaan FisikPenegakan Diagnosa ditegakkan dengan anamnesa yang tepat dari penderita, biasanya keluhan utama adalah Demam menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal. Didapati riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemic malaria atau riwayat tinggal di daerah endemic malaria, riwayat sakit malaria, riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir atau riwayat mendapatkan transfuse darah.Selain hal tersebut diatas, gejala yang sering didapati pada penderita malaria berat, seperti gangguan kesadaran dalam berbagai derajat, keadaan umum yang lemah, kejang-kejang, panas sangat tinggi, mata atau tubuh kuning, perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan, nafas cepat dan atau sesak nafas, muntah terus menerus dan tidak dapat makan ataupun minum. seringkali didapati warna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman, jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria) dan telapak tangan yang sangat pucat.Pada pemeriksaan fisik Malaria tanpa komplikasi didapati konjungtiva atau telapak tangan pucat, pembesaran limpa (splenomegali) , dan pembesaran hati (hepatomegali). Penyakit Malaria sepatutnya dilakukan pemeriksaan darah dengan laboratorium yaitu pemeriksaan sediaan darah dengan mikroskop karena teknik pemeriksaan ini merupakan gold standar pemeriksaan malariaPemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Tetes DarahPemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adanya parasit malaria sangat penting untuk menegakkan diagnose. Pemeriksaan satu kali dengan hasil negative tidak menngesampingkan malaria. Pemeriksaan darah tepi 3 kali dan hasil negative maka diagnose malaria dapat dikesampingkan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan oleh tenaga laboratorik yang berpengalaman dalam pemeriksaan parasit malaria, pemeriksaan pada saat penderita demam atau panas dapat meningkatkan ditemukannya parasit. Adapun pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan melalui :1. Tetesan Preparat Darah TebalMerupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak dibandingkan preparat darah tipis. Sediann mudah dibuat terutama studi di lapangan.2. Tetesan Darah TipisDigunakan untuk identifikasi jenis plasmodium, bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan.Hitung parasit penting untuk menentukan prognosa penderita malaria, walaupun komplikasi juga dapat timbul dengan jumlah parasit yang minimal.3. Tes AntigenYaitu mendeteksi antigen dari P.falciparum (Histidine Rich Protein II). Deteksi sangat ceoat hanya 3 -5 menit, tidak memerlukan latihan khusus, sensitivitasnya baik dan tidak memerlukan alat khusus yang disebut tes OPTIMAL. Tes ini dapat mendeteksi dari 0-200 parasit/ul darah dan dapat membedakan apakah infeksi P.Falciparum atau P.vivax, sensitivitasnya sampai 95%. Tes ini sekarang dikenal dengan tes cepat (Rapid Test).4. Tes SerologiTes ini berguna untuk mendeteksi adanya antibody spesifik terhadap malaria pada keadaan dimana parasit sangat minimal, alat ini kurang bermanfaat sebagai alat diagnostic sebab antibody baru terjadi setelah beberapa hari setelah parasitemia.5. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)Pemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan teknologi amplifikasi DNA, waktu dipakai cukup cepat dengan sensitivitas maupun spesifitasnya tinggi, keunggulan tes ini walaupun jumlah parasit sangat sedikit sudah dapat memberikan hasil positif, tes ini baru dipakai sebagai sarana penelitian dan belum untuk pemeriksaan rutin.

Pengobatan Secara Global WHO telah menetapkan dipakainya pengobatan malaria dengan memakai obat ACT (Artimisin base Combination Therapy). Golongan artemisin (ART) telah dipilih sebagai obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan pengobatan. Selain itu, artemisin juga bekerja membunuh plasmodium dalam semua stadium termasuk gametosit, juga efektif terhadap semua spesies, P. Falciparum, P. vivax maupun lainnya. Laporan kegagalan ART belum dilaporkan sampai saat ini.1. Golongan ArtemisinBerasal dari tanaman Artemisia onnua yang disebut dalam bahasa cina sebagai Quanghaosu. Obat ini bekerja sangat cepat dengan waktu paruh kira-kira 2 jam, dan larut dalam air, penyediannya pun beragam, yaitu oral, parenteral/injeksi dan suppositoria.2. Pengobatan ACT (Artemisin Base Combination Therapy)Penggunaan golongan artemisin secara monoterapi akan mengakibatkan terjadinya rekrudensi, karena itu WHO memberikan petunjuk untuk penggunaan artemisin dengan mengkombinasikan dengan pengobatan anti malaria yang lain yang disebut dengan ACT.Kombinasi obat ini dapat berupa kombinasi dosis tetap (Fixed Doses) atau kombinasi tidak tetap (Non-fixed Dise).Kombinasi dosis tetap lenih memudahkan pemberian pengobatan. Contohnya Co-Artem yaitu kombinasi artemeter (20mg)+lumefrantine (120mg) dengan dosis 2 x 1 selama 3 hari.Kombinasi ACT yang tidak tetap misalnya artesunat + meflokuin, atau artesunat + klorokuin, artesunat + pironaridin dan lain lain, dari kombinasi di atas yang tersedia di Indonesia adalah kombinasi artesunate + amodiakuin dengan nama dagang ARTESDIAQUINE atau Artesumoon. dengan dosis 1 x 1 diminum selama 3 hari.Untuk pemakaian obat golongan artemisin harus disertai/dibuktikan dengan pemeriksaan parasit yang positif, setidaknya dengan tes cepat antigen yang positif. Bila malaria klinis/tidak ada hasil pemeriksaan parasitologik, pengobatan tetap menggunakan Non ACT.3. Pengobatan Non ACT 1. Klorokuin Difosfat/SulfatDosis 25 mg/kg BB untuk 3 hari terbagi 10 mg/kg BB hari I dan II, selanjutnya 5 mg/kg BB hari ke III, pada orang dewasa biasanya dipakai dosis 4 tablet hari I dan II dan 2 tablet hari III, dipakai untuk P. Falciparum maupun P. vivax.2. Sulfadoksin-Pirimetamin (SP)Dosis orang dewasa 3 tablet dosis tunggal, atau dosis anak 1,25 mg/ kg BB, obat ini hanya dipakai untuk plasmodium falciparum dan tidak efektif untuk P.vivax, bila terjadi kegagalan dengan obat klorokuin dapat menggunakan SP.3. Kina SulfatDosis yang dianjurkan ialah 3 x 10 mg/kg BB selama 7 hari dapat diapakai untuk P. Falciparum maupun P. vivax. Kina dipakai sebagai obat cadangan untuk mengatasi resistensi terhadap obat klorokuin dan SP.4. PrimakuinDapat diapakai sebagai obat pelengkap/pengobatan radical terhadap P. Falciparum maupun P. vivax. Pada P. Falciparum dosisnya 45 mg (3 tablet) dosis tunggal untuk membunuh gamet, sedangkan untuk P. vivax dosisnya 15mg/hari selama 14 hari yaitu untuk membunuh gamet dan hipnozoit (anti-relaps).4. Penggunaan Obat Kombinasi Non ACTApabila pola resistensi masih rendah dan belum terjadi multiresistensi, dan belum tersedianya obat golongan artemisin, dapat menggunakan obat standar yang dikombinasikan. Contohnya kombinasi klorokuin + Sulfadoksin-Pirimetamin, dll. Pengobatan kombinasi ini juga harus dilakukan monitoring respon pengobatan sebab perkembangan resistensi terhadap obat malaria berlangsung cepat dan meluas.