Maklah Endometriosis

17
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Endometriosis merupakan salah satu penyakit ginekologik yang dewasa ini  paling banyak mendapat perhatian para ahli dinegara-negara maju maupun dinegara berkembang, telah banyak penelitian yang dilakukan terhadap endometriosis, namun hingga kini penyebab dan patogenesisnya belum diketahui  juga secara pasti. Namun dalam satu hal para ahli sepakat, bahwa pertumbuhan endometriosis sangat dipengaruhi oleh hormon steroid, terutama estrogen. Sebagian ahli sepakat bahwa nyeri pelvik, nyeri haid ataupun infertilitas erat kaitannya dengan endometriosis. Pada infertilitas primer kejadianya sebesar 25%, sedangkan pada infertilitas sekunder kejadianya sebanyak 15%. Pada wanita yang infertilitas yang disertai dengan nyeri pelvik, nyeri haid, dijumpai endometriosis sebanyak 80%. Endometriosis paling sering terjadi pada usia reproduksi. Insidensi yang  pasti belum diketahui, namun prevalensinya pada kelompok tertentu cukup tinggi. Misalnya, pada wanita yang dilakukan laparaskopi diagnostik, ditemukan endometriosis sebanyak 0-53%; pada kelompok wanita dengan infertilitas yang  belum diketahui penyebabnya ditemukan endometriosis sebanyak 70-80%; sedangkan pada wanita dengan infertilitas sekunder ditemukan endometriosis sebanyak 25%. Diperkirakan prevalensi endometriosis akan terus meningkat dari tahun ketahun. Meskipun endometriosis dikatakan penyakit wanita usia reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan  pasca menopause. Oleh karena itu, untuk setiap n yeri haid baik pada usia remaja, maupun pada usia menopause perlu dipikirkan adanya endometriosis. Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat ditemukan di semua operasi pelvik. Endometriosis jarang didapatkan pada orang-orang negro, dan lebih sering didapatkan pada wanita-wanita yang berasal dari golongan sosio- ekonomi yang kuat. Yang menarik perhatian adalah bahwa endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda, dan yang tidak

Transcript of Maklah Endometriosis

Page 1: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 1/17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. 

Latar Belakang

Endometriosis merupakan salah satu penyakit ginekologik yang dewasa ini

 paling banyak mendapat perhatian para ahli dinegara-negara maju maupun

dinegara berkembang, telah banyak penelitian yang dilakukan terhadap

endometriosis, namun hingga kini penyebab dan patogenesisnya belum diketahui

 juga secara pasti. Namun dalam satu hal para ahli sepakat, bahwa pertumbuhan

endometriosis sangat dipengaruhi oleh hormon steroid, terutama estrogen.

Sebagian ahli sepakat bahwa nyeri pelvik, nyeri haid ataupun infertilitas erat

kaitannya dengan endometriosis. Pada infertilitas primer kejadianya sebesar 25%,

sedangkan pada infertilitas sekunder kejadianya sebanyak 15%. Pada wanita yang

infertilitas yang disertai dengan nyeri pelvik, nyeri haid, dijumpai endometriosis

sebanyak 80%.

Endometriosis paling sering terjadi pada usia reproduksi. Insidensi yang

 pasti belum diketahui, namun prevalensinya pada kelompok tertentu cukup tinggi.

Misalnya, pada wanita yang dilakukan laparaskopi diagnostik, ditemukan

endometriosis sebanyak 0-53%; pada kelompok wanita dengan infertilitas yang

 belum diketahui penyebabnya ditemukan endometriosis sebanyak 70-80%;

sedangkan pada wanita dengan infertilitas sekunder ditemukan endometriosis

sebanyak 25%. Diperkirakan prevalensi endometriosis akan terus meningkat dari

tahun ketahun. Meskipun endometriosis dikatakan penyakit wanita usia

reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan

 pasca menopause. Oleh karena itu, untuk setiap nyeri haid baik pada usia remaja,maupun pada usia menopause perlu dipikirkan adanya endometriosis.

Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan

angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat ditemukan di

semua operasi pelvik. Endometriosis jarang didapatkan pada orang-orang negro,

dan lebih sering didapatkan pada wanita-wanita yang berasal dari golongan sosio-

ekonomi yang kuat. Yang menarik perhatian adalah bahwa endometriosis lebih

sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda, dan yang tidak

Page 2: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 2/17

2

mempunyai banyak anak. Ternyata fungsi ovarium secara siklus yang terus

menerus tanpa diselingi kehamilan, memegang peranan penting di dalam

terjadinya endometriosis.

Angka kejadian endometriosis yang terjadi pada infertilitas menurut Ali

Badziad, 1992, adalah sebesar antara 20-60 %. Pada infertilitas primer angka

kejadian endometriosis yang terjadi sebesar 25%, sedangkan pada infertilitas

sekunder angka kejadiannya sebesar 15%. Sedangkan angka kejadian

endometriosis yang dilaporkan oleh Speroff adalah 3-10% terjadi pada wanita usia

 produktif, dan antara 25-35 terjadi pada wanita infertil. Sedangkan di Indonesia

endometriosis ditemukan kurang lebih 30% pada wanita infertil. Menurut William

dan Pratt kejadian Endometriosis pada seluruh laparatomi dari berbagai indikasi

ditemukan sebesar 11,87%.

Berdasarkan fenomena yang telah diketahui bahwa semakin meningkatnya

kejadian endometriosis. Oleh karena itu penting bagi tenaga kesehatan

terkhususnya perawat untuk, lebih mengenal, memahami dan mempelajari tentang

 penyakit ini. Sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang

maksimal dan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan klien

B. Tujuan 

Tujuan Umum 

Setelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa mengetahui

gambaran umum tentang endometriosis dan proses asuhan keperawatannya.

Tujuan Khusus 

Setelah menyusun makalah ini diharapkan :

1. 

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Endometriosis2.

 

Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dari Endometriosis

3.  Mahasiswa mampu menjelaskan kalsifikasi Endometriosis

4.  Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis dari Endometriosis

5. 

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi dari Endometriosis

6.  Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang pada Endometriosis

7.  Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan pasien dengan

Endometriosis.

Page 3: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 3/17

3

8.  Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

Endometriosis.

Page 4: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 4/17

4

BAB II

ISI

I. 

Definisi

Endometriosis adalah  pertumbuhan  jaringan yang mirip endometrium,  di

luar kavum uteri (Manuaba, 2001: 526). Endometriosis adalah terdapatnya

 jaringan endometrium (kelenjar dan stroma). (Mansjoer, 2001: 381).

Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih

 berfungsi terdapat di luar kavum uteri.  Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-

kelenjar dan stroma, terdapat di miometrium ataupun di luar uterus. 

(Wiknjosastro, 1999: 314). Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan

yang hanya ada di dalam rahim,  dapat ditemukan dibagian lain dalam tubuh. 

(Irwan, 2008: 02).

Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan

keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. Jaringan

endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, tuba falopii, ligamen pembentuk uterus,

atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon, ureter dan pelvis. (Scott,R James, dkk.

2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta).

Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium 

tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya

ditemukan di dalam lapisan rahim. Endometriosis dicerminkan oleh keberadaan

dan pertummbuhan jaringan endometrium diluar uterus. (Irene M. Bobak,

dkk.2004, Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta)

Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan

organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium  (indung telur) dan ligament  penyokong rahim. Endometrium juga

 bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter   (saluran yang

menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan

 parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium

tumbuh di dalam paru-paru. Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering

ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan).

Page 5: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 5/17

Page 6: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 6/17

6

 pada saat menstruasi mengalir kembali melalui tuba falopii lalu masuk ke

dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada

lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap

kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon

yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya

dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan

tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi

 berikutnya.

Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan

 pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium,

serta di sekitar fimbrie  tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan

sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana.

Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel

telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.

Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis, antara lain:

1.  Wanita usia produktif (15  –  44 tahun)

2. 

Menstruasi yang lama (<7hari)

3. 

Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (<27 hari)

4. 

Peningkatan jumlah estrogen dalam darah

5.  Keturunan: memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama.

6.  Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis

7. 

Terpapar toksin dari lingkungan. Biasanya toksin yang berasal dari pestisida,

 pengolahan kayu, dan produk kertas, pembakaran sampah medis dan sampah-

sampah perkotaan. (Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri danGynekologi. Widya Medica:Jakarta).

III.  Klasifikasi

Menurut topografinya endometriosis dapat digolongkan, yaitu sebagai

 berikut:

1.  Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di dalam miometrium,  lazim

disebut Adenomiosis.

Page 7: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 7/17

7

2.  Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di  luar uterus,  lazim disebut

”true endometriosis” 

Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

1. 

Endometriosis genetalia interna,  yaitu endometriosis yang letaknya di

dalam uterus. 

2.  Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di dinding

 belakang uterus, di bagian luar  tuba dan di ovarium. 

3.  Endometriosis genetalia eksterna,  yaitu endometriosis yang letaknya di

 pelvio peritonium dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing.

IV. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala endometriosis antara lain:

1. Nyeri: 

  Dismenore sekunder

  Dismenore primer yang buruk

  Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual)

   Nyeri ovulasi

 

 Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri

 pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.

   Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual

   Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter

2.  Perdarahan abnormal

  Hipermenorea

  Menoragia

 

Spotting sebelum menstruasi

  Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi

atau di akhir menstruasi

3.  Keluhan buang air besar dan buang air kecil

   Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air besar

  Darah pada feses

  Diare, konstipasi dan kolik (Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku

Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica : Jakarta).

Page 8: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 8/17

8

V. Patofisiologi

Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang memiliki ibu

atau saudara perempuan yang menderita endometriosis memiliki resiko lebih

 besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormal yang

diturunkan dalam tubuh wanita tersebut. Gangguan menstruasi seperti

hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh

akan memberikan respon berupa gangguan sekresi estrogen dan progesteron yang

menyebabkan gangguan pertumbuhan sel endometrium. Sama halnya dengan

 pertumbuhan sel endometrium biasa, sel-sel endometriosis ini akan tumbuh

seiring dengan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaan

menyebabkan mikoroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mikroorganisme tersebut

akan menghasilkan makrofag yang menyebabkan respon imun menurun yang

menyebabkan faktor pertumbuhan sel-sel abnormal meningkat seiring dengan

 peningkatan perkembangbiakan sel abnormal. Jaringan endometirum yang

tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmen endometrial. Fragmen endometrial

tersebut dilemparkan dari infundibulum tuba falopii menuju ke ovarium yang

akan menjadi tempat tumbuhnya. Oleh karena itu, ovarium merupakan bagian

 pertama dalam rongga pelvis yang dikenai endometriosis. Sel endometrial ini

dapat memasuki peredaran darah dan limpa, sehingga sel endometrial ini memiliki

kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuh dan menuju ke bagian tubuh

lainnya. Dimanapun lokasi terdapatnya, endometrial ekstrauterine ini dapat

dipengaruhi siklus endokrin normal. Karena dipengaruhi oleh siklus endokrin,

maka pada saat estrogen dan progesteron meningkat, jaringan endometrial ini jugamengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi perubahan kadar estrogen dan

 progesteron lebih rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini akan menjadi

nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah pelvik.

Perdarahan di daerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium dan

menyebabkan nyeri saat menstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan,

 penggumpalan darah di pelvis akan menyebabkan adhesi/perlekatan di dinding

dan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan nyeri, tidak hanya di pelvis tapi juga

Page 9: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 9/17

Page 10: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 10/17

10

  Derivat testosteron, seperti danazol, dimetriose

  Progestrogen, seperti provera, primolut

  GnRH

 

Pil kontrasepsi kombinasi

 Namun pengobatan ini juga mempunyai beberapa efek samping.

2.  Pembedahan

Bisa dilakukan secara laparoskopi atau laparotomi, tergantung luasnya

invasi endometriosis.

VIII. Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita

dan beratnya penyakit.  Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan

memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi,

 progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada

mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa,

tetapi selelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan

gonadotropin.

Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan

 pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali

dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus

 berikut:

  Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-

5 cm

 

Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul

 

Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba

  Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat

hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.

Untuk membuang jaringan-jaringan endometrium kadang-kadang

digunakan elektrokauter  atau sinar laser . Tetapi pembedahan hanya merupakan

tindakan sementara, karena endometriosis sering

 berulang. Ovarektomi (pengangkata ovarium) dan histerektomi (pengangkatan

rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan

Page 11: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 11/17

11

dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi. Setelah

 pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah

 pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka

terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan. Pilihan pengobatan untuk

endometriosis:

1.  Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat

 pertumbuhan jaringan endometrium

2.  Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis

3.  Kombinasi obat-obatan dan pembedahan

4. 

Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan

ovarium.

Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosis 

Obat Efek samping

Pil KB

kombinasi

estrogen-

 progestin

Pembengkakan perut, nyeri payudara, peningkatan

nafsu makan, pembengkakan pergelangan kaki, mual,

 perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, trombosis vena

dalam

Progestin

Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan

suasana hati, depresi, vaginitis atrofika

Danazole

Penambahan berat badan, suara lebih berat,

 pertumbuhan rambut, hot flashes, vagina kering,

 pembengkakan pergelangan kaki, kram otot,

 perdarahan diantara 2 siklus, payudara mengecil,

 perubahan suasana hati, kelainan fungsi hati, sindroma

terowongan karpal

Agonis GnRH

Hot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang,

 perubahan suasana hati

Page 12: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 12/17

12

IX. ASKEP

PENGKAJIAN

1. Riwayat Kesehatan Dahulua. Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke daaerah

 pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah pembakaran sampah

medis dan sampah perkotaan.

2. Riwayat kesehatan sekarang

a. 

Dysmenore primer ataupun sekunder

 b.   Nyeri saat latihan fisik

c.  Dispareunia

d.   Nyeri ovulasi

e. 

 Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada

 bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.

f.   Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual

g. 

 Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter

h.  Hipermenorea

i.  Menoragia

 j. 

Feces berdarah

k.   Nyeri sebelum, sesudah dan saat defekasi.

l.  konstipasi, diare, kolik

3. Riwayat kesehatan keluarga

Memiliki ibu atau saudara perempuan (terutama saudara kembar) yang menderita

endometriosis.

4. Riwayat obstetri dan menstruasi

Mengalami hipermenorea, menoragia, siklus menstruasi pendek, darah menstruasi

yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.  Disfungsi Seksual b.d perubahan struktur tubuh

NOC

  Fungsi seksual

 

Indetitas Seksual

NIC

Page 13: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 13/17

13

Konseling Seksual

  Membangun hubungan terapautik

  Menjaga privasi dan kerahasiaan pasien

 

Memberikan informasi pada pasien dengan cepat bahwa hubungan merupakan

 bagian yang penting dari hidup bahwa kesakitan pengobatan dan stress 

  Memberitahupada pasien bahwa mereka harus menyiapkan jawaban dari

 beberapa pertanyaan mengenai fungsi seksual. 

  Memberikan informasi mengenai fungsi seksual. 

  Mendiskusikan efek dari penyakit atau situasi keadaan dari seksualitas.  

 

Mendiskusikan efek perubahan seksulitas. 

 

Memberikan informasi mengenai kepercayaan terhadap seksual dan informasi

yang tidak sesuai. 

 

Melibatkan partner seksual dalam konseling. 

  Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan kemampuan seksual. 

2.  Nyeri Akut berhubungan dengan Agens cedera Biologis 

Dalam waktu 3 x 24 jam nyeri yang di rasakan klien dapat berkurang dengan

indikator :

NOC

Kontrol nyeri

Level nyeri (pain level)

NIC

Manajemen nyeri

Definisi: mengurangi atau meringankan nyeri yang dirasakan pasien.

 

Kaji lokasi nyeri: lokasi, karakteristik, onset / durasi, frekuensi, kualitas,intensitas keparahan nye-ri, dan presipitasi nyeri.

  Observasi keluhan keti-daknyamanan verbal, terutama ketika tidak da-pat

 berkomunikasi secara efektif.

 

Gunakan starategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri

dan sampaikan respon pasien tentang nyeri

  Eksplor pengetahuan pasien tentang nyeri.

Page 14: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 14/17

14

  Cari tau tentang dampak nyeri terhadap kualitas hidup (mis. Tidur, napsu

makan, aktifitas, kognitif, suasana hati, pekerjaan, hubungan dengan orang

lain, )

 

Eksplor bersama pasien tentang faktor yang dapat memperingan /

memperburuk nyeri.

  Evaluasi riwayat penyakit terdahulu tentang nyeri baik dari pasien sendiri atau

keluarga yang mempunyai riwayat nyeri ronik.

  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri terdahulu dengan pasien dan tim kesehatan.

  Dampingi pasien dan keluarga ketika memerlukan dukungan.

 

Pilih implementasi untuk penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi,

interpersonal)

  Ajarkan untuk memakai tehnik non farmakologi (mis. Hipnosisi, relaksasi,

terapi musik, dan masase)

  Pantau pasien ketika mengunakan metode farmakologi

  Ajarkan pasien tentang metode farmakologi

  Periksa level ketidaknyamanan pada pasien, catat perubahannya dimedikal

record.

 

Dorong pasien untuk menceritakan perasaan nyerinya.

Adminitrasi analgesik

(Penggunaan agen farmakologi untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri) 

  Menentukan lokasi, sifat, kualitas, dan berat nyeri sebelum pengobatan 

  Periksa anjuran medis untuk obat, dosis dan frekuensi pemberian 

 

 Nilai kemampuan klien untuk ikut serta dan terlibat dalam pemilihan obat

analgesik, dosis, dan rute 

 

Pilih analgesik yang tepat, attau kombinasi analgesik saat lebih dari satuanalgesik yang dianjurkan 

  Tentukan pilihan analgesik berdasarkan type dan berat nyeri 

  Pilih rute IV dari IM untuk suntikan analgesik yang teratur  

 

Pantau tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgetik narkotik  

  Bentuk pengharapan positif berhubungan dengan keefektifan analgetik untuk

mengoptimmalkan respon klien 

 

Evaluasi keefektifan obat analgesik  

Page 15: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 15/17

15

  Catat respon terhadap analgetik danadanya efek yand tidak diinginkan

  Evaluasi dan catat tingkat sedasi pada klien yang mendapat golongan opioid 

Page 16: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 16/17

16

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan

keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. Jaringan

endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, tuba falopii, ligamen pembentuk uterus,

atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon, ureter dan pelvis. Penyebabnya tidak

diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:

1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)

2. Teori sistem kekebalan

3. Teori genetik

Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah

memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun

dan kulit putih. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur

yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia

remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena

menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim 

Page 17: Maklah Endometriosis

8/10/2019 Maklah Endometriosis

http://slidepdf.com/reader/full/maklah-endometriosis 17/17