Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan...

43
MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in Development United Nations Development Programme and Government of Indonesia 2012 (DRR-A)

Transcript of Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan...

Page 1: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

M O D U L :

Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

Making Aceh Safer through

Disaster Risk Reduction in Development

United Nations Development Programme and

Government of Indonesia

2 0 1 2

(DRR-A)

Page 2: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Keterangan Foto:Kelompok Perempuan di Gampong Simpang Kiri, Kab. Aceh Tamiang berdiskusi tentang apa yang sudah mereka lakukan untuk mengurangi risiko bencana di gampong Simpang Kiri

MODULPENGURANGAN RISIKO BENCANABERBASIS KOMUNITAS

Page 3: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 1

SESI 1:MEMULAI PELATIHAN

A. PEMBUKAAN

1. TUJUAN:Membuka / memulai pelatihan secara resmi.

2. WAKTU:30 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:Pembukaan ini adalah kesempatan yang penting bagi para pihak yang

terlibat & berkepentingan terhadap kegiatan pelatihan ini (kepala

instansi, pemerintah daerah & lain-lain) untuk mengemukakan harapan

instansi terhadap pelatihan & peserta melalui sambutan. Selain itu,

kesempatan ini dapat digunakan untuk memberi motivasi kepada

peserta. Acara umum untuk membuka suatu pelatihan lazimnya terdiri

dari:

ucapkan selamat datang,

laporan panitia,

kata sambutan,

pembukaan resmi,

doa.

4. METODE:Ceramah.

Page 4: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender2

5. ALAT & BAHAN:

6. PENGATURAN:

7. URAIAN SECARA RINCI: Panitia mengucapkan selamat datang kepada semua peserta,

fasilitator & tamu lain (pejabat-pejabat).

Panitia menyampaikan ‘laporan panitia’ (bila diperlukan)

Pejabat menyampaikan sambutan sekaligus membuka

pelatihan dengan resmi (bila diperlukan). Harus diperhatikan

bahwa sambutan harus kontekstual. Point-point yang

harus dikemukakan adalah nilai penting dari pelatihan ini

bagi keamanan, kesejahteraan & martabat kita bersama.

Diharapkan sambutan tidak lebih dari 10 menit.

Panitia membawa doa (bila diperlukan).

B. PERKENALAN

1. TUJUAN:Untuk saling mengenalkan peserta & menciptakan suasana yang akrab

& santai.

2. WAKTU:30 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:Semua orang biasanya merasa sedikit malu pada awal pelatihan.

Menciptakan suasana yang tepat adalah prioritas utama pada pelatihan

ini. Keadaan yang tidak formal, santai tetapi seius merupakan suasana

Page 5: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 3

yang paling mendukung proses belajar. Menggunakan permainan untuk

memperkenalkan semua orang yang terlibat dalam pelatihan adalah

jalan terbaik untuk menciptakan suasana tersebut. Seringkali peserta

pelatihan sudah saling kenal karena mereka misalnya teman kerja.

Dengan permainan ini fokus bisa pindah dari aspek perkenalan ke

aspek ‘kreativitas’ atau ‘keaslian’ & persatuan tim untuk menjalankan

pelatihan dengan lancar.

4. METODE :Permainan.

5. ALAT & BAHAN :

6. PENGATURAN :Ruangan kelas atau di luar ruangan, semua orang berdiri dalam sebuah

lingkaran.

7. URAIAN SECARA RINCI :Fasilitator meminta kepada peserta untuk berdiri dalam satu

lingkaran, agar antara peserta satu dengan yang lain, termasuk

fasilitator, dapat saling melihat. Perkenalan ini bernama ”Perkenalan

Penghuni Rimba”. Fasilitator menjelaskan aturan perkenalan sebagai

berikut :

Setiap peserta secara bergantian dipersilahkan untuk

memperagakan dengan suara & isyarat perilaku hewan di

rimba yang dipilih (karena perilaku hewan itu sesuai dengan

kepribadiannya, atau peserta sangat menyukai hewan

tersebut, atau lainnya). Dilanjutkan dengan menyebutkan

nama panggilannya: nama saya …………….…..

Page 6: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender4

Peserta yang lain secara serentak menirukan menyebutkan

nama peserta yang telah memperkenalkan tadi & menirukan

gerakannya dengan mengucapkan “selamat datang ………’

(jenis hewan yang diperkenalkan tersebut).

Peserta yang memperkenalkan diri melanjutkan perkenalannya

dengan (1) tempat dia bekerja serta bidang yang ditekuni, (2)

alamat rumah, dan diakhiri dengan memilih dengan mendekati

peserta lain agar memperkenalkan diri.

Untuk mengawali permainan perkenalan fasilitator memulai

memperkenalkan diri sesuai aturan permainan tersebut di atas

untuk menghidupkan kreatifi tas peserta tanpa menimbulkan

rasa malu.

C. HARAPAN & TUJUAN PELATIHAN

1. TUJUAN: Agar peserta mengemukakan apa yang diharapkan dari

pelatihan.

Untuk mengetahui apakah semua harapan peserta termasuk

dalam tujuan, keluaran & materi pelatihan.

Untuk memodifi kasi materi pelatihan jika perlu &

memungkinkan.

Agar peserta mempunyai komitmen untuk mencapai yang

diharapkan.

2. WAKTU:30 menit.

Page 7: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 5

3. DASAR PEMIKIRAN:Kajian harapan peserta terhadap pelatihan ini sangat membantu

fasilitator untuk mengetahui hal-hal penting yang diharapkan oleh

peserta supaya dia dapat mengarahkan atau menyesuaikan materi

pelatihan dengan harapan peserta. Disamping itu fasilitator dapat

melihat kejelasan tujuan & keluaran pelatihan kepada peserta. Hal ini

sangat penting untuk menciptakan komiten dan rasa memiliki peserta

terhadap pelatihan.

4. METODE:Curah pendapat, diskusi.

5. ALAT & BAHAN:Kartu metaplan (tiga warna), spidol, isolasi, fl ipchart / transparansi

dengan tujuan, keluaran & materi pelatihan (lihat lampiran).

6. PENGATURAN:Tempat duduk diatur berbentuk setengah lingkaran. Flipchart dengan

tujuan, keluaran & proses pelatihan telah disiapkan oleh fasilitator.

Disediakan tempat kosong di dinding atau di papan di mana kartu

metaplan dapat ditempel.

7. URAIAN SECARA RINCI : Fasilitator menjelaskan tujuan & prosedur sesi ini.

Fasilitator memberi peserta dua kartu metaplan (dua warna:

A, & B).

Fasilitator meminta peserta untuk menulis harapannya di kartu

metaplan dengan jelas dan cukup besar (maksimal 8 kata):

harapan terhadap proses pada kartu berwarna A

harapan terhadap materi pada kartu berwarna B

Page 8: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender6

Fasilitator meminta peserta menempelkan kartu-kartu

metaplan ditempel di dinding atau di papan yang kosong

dengan memisahkan masing-masing warna (harapan terhadap

proses & harapan terhadap materi).

Fasilitator meminta salah satu peserta untuk membaca kartu-

kartu & mengelompokkannya sesuai isu-isu yang muncul.

Fasilitator memperlihatkan fl ipchart atau transparansi yang

berhubungan dengan agenda pelatihan meliputi: keluaran &

materi pelatihan.

Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah harapan yang

ditulis peserta dalam metaplan sudah sesuai dengan tujuan,

keluaran & materi pelatihan; apakah ada yang tidak terkait

dengan keluaran / materi pelatihan.

Fasilitator mengajak mendiskusikan harapan yang tidak

terkait, perlu ada keluaran / sesi tambahan atau tidak ?

Salah satu peserta atau fasilitator menyimpulkan hasil sesi ini.

D. KONTRAK BELAJAR

1. TUJUAN:Untuk menyetujui jadwal & peraturan yang harus diikuti selama

pelatihan. Agar peserta merasa terlibat dalam pengaturan proses

pelatihan yang nyaman buat semua untuk hasil yang maksimal dan

merasa memiliki pelatihan.

2. WAKTU:30 menit.

Page 9: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 7

3. DASAR PEMIKIRAN:Rasa kepemilikan dan korsa peserta terhadap pelatihan sangat penting

agar peserta aktif & bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan

peserta diberi kesempatan untuk menentukan jadwal serta peraturan

pelatihan sendiri, maka peserta akan merasa memiliki pelatihan

sejak awal. Hal ini juga merupakan cara yang mudah untuk menyusun

jadwal waktu & peraturan yang sesuai dengan kebiasaan & kebutuhan

peserta.

4. METODE:Pertanyaan pemicu.

5. BAHAN: Metaplan

Spidol

Perekat

Komputer/ laptop

Viewer

Pointer

6. PENGATURAN:Fasilitator meminta peserta duduk berbentuk setengah lingkaran

terhadap dinding atau papan dimana fl ipchart di tempel.

7. URAIAN SECARA RINCI : Fasilitator menjelaskan tujuan & prosedur sesi ini.

Fasilitator menanyakan jadwal tentatif yang telah disusun.

Apakah ada keberatan-keberatan yang perlu penyesuaian?

Jam berapa kita akan memulai pelatihan ?,

Page 10: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender8

Jam berapa kita akan beristirahat minum kopi, makan

siang & beristirahat sore ?,

Kita lanjut sampai jam berapa ?

Fasilitator menuliskan jawaban jawaban peserta dengan jelas

di fl ipchart. Hasil musyawarah ini juga menjadi bahan bagi

panitia atau pelayan konsumsi.

Fasilitator mendiskusikan, ‘peraturan dasar’ dalam pelatihan

yang perlu disepakati agar pelatihan berjalan lancar. Bisa

muncul aturan tentang:

Tidak boleh merokok di dalam ruangan.

Tidak boleh menelpon dan menerima telpon di dalam

ruangan.Handphone dalam posisi silent.

Tidak boleh terlambat.

dan lainnya.

Fasilitator mendiskusikan jenis ‘hukuman” bagi pelanggar

perlu disepakati. untuk memberikan agar pelatihan berjalan

lancar. Semua peserta berhak mengusulkan hukuman bagi

para pelanggar pada kertas meta plan. Jenis hukuman dibaca

bergantian dan dibatalkan apabila ada salah satu peserta

menolak atas jenis hukuman yang disampaikan tersebut.

Fasilitator mendiskusikan ‘tim kerja” bagi pelanggar perlu

disepakati untuk memberikan agar pelatihan berjalan lancar.

Tim kerja terdiri dari:

Penyegar situasi (ice breaker) selama proses

Penjaga waktu (time keeper) selama proses

Pencatan pelanggaran (polisi) selama proses

Pemberi hukuman (hakim) selama proses

Tuliskan pembagian tim & tugasnya.

Page 11: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 9

Fasilitator menempelkan fl ipchart agar dapat dilihat

selama pelatihan. Peserta & fasilitator dapat merujuk pada

persetujuan bersama ini untuk memecahkan persoalan.

Peraturan-peraturan lain dapat ditambahkan selama

pelatihan.

Page 12: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender10

SESI 2:SENSITIFITAS GENDER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat menerapkan memahami sensitivitas gender,

mampu membedakan kebuuhan laki-laki dan perempuan, mampu

memahami dampak bencana bagi kelompok rentan bagi perangkat

perencanaan pengurangan risiko bencana.

2. WAKTU:120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:Masyarakat cenderung memahami urusan bencana sebagai urusan

lelaki. Padahal dalam banyak hal, lelaki dan perempuan memiliki

lingkup pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Bencana tidak

hanya menimpa laki-laki saja, akan tetapi juga warga perempuan, dari

anak, hingga orang tua. Hal ini berarti perempuan dan lelaki memiliki

akses dan cara penggunaan yang berbeda thdp sumber daya lokal. Oleh

karenanya lelaki dan perempuan mempunyai pandangan yang berbeda

akan hal yang dianggap penting, termasuk dalam hal pengurangan

risiko bencana. Kita mencari, apakah perempuan telah mendapatkan

akses yang sama dengan laki-laki?

4. METODE: Roleplay

Page 13: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 11

Diskusi curah pendapat

Ceramah

5. ALAT & BAHAN: Metaplan

Spidol

Perekat

Komputer/ laptop

Viewer

Pointer

Bahan bacaan

Bahan tayang

6. PENGATURAN: Peserta duduk melingkar.

7. URAIAN SECARA RINCI: Pengantar (10’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan.

Curah pendapat 1: Beda lelaki dan perempuan (10’)

Fasilitator meminta peserta mengemukakan pendapat

mengenai perepsi peserta atas “perbedaan lelaki dan

perempuan”.

Fasilitator menuliskan kata kunci pendapat peserta dalam

fl ipchart dan ditempelkan di papan sehingga semua

peserta melihat seluruh hasil curah pendapat.

Fasilitator membuat kesimpulan kecil atas “perbedaan

lelaki dan perempuan”.

Page 14: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender12

Curah pendapat 2: Perbedaan jenis kelamin dan gender (10’)

Fasilitator meminta peserta memilahkan hasil diskusi 1,

dengan peranyaan kunci (1) perbedaan-perbedaan lelaki

dan perempuan fi sik (jenis kelamin) yang bersifat takdir,

serta (2)perbedaan-perbedaan lelaki dan perempuan

sebagai perbedaan peran gender yang bersifat kontruksi

sosial.

Fasilitator mengelompokkan hasil diskusi di atas dan

menempelkan dalam papan sehingga semua peserta dapat

melihat dengan jelas.

Fasilitator membuat kesimpulan kecil mengenai perbedaan

akibat kontruksi sosial dan kodrat, beda jenis kelamin dan

gender.

Curah pendapat 3: ketidak-adilan gender (10’)

Fasilitator memfasilitasi diskusi lebih mendalam mengenai

Pengelolaan dan penyikapan atas perbedaan peran gender

tersebut akan menimbulkan permasalahan.

Fasilitator menyampaikan pertanyaan, permasalah-

permasalahan yang timbul akibat ketidakadilan peran

tersebut.

Fasilitator mengelompokkan hasil diskusi di atas dan

menempelkan dalam papan sehingga semua peserta dapat

melihat dengan jelas.

Fasilitator membuat kesimpulan kecil mengenai perbedaan

akibat kontruksi sosial dan kodrat, beda jenis kelamin dan

gender.

Diskusi kelompok 1: Kebutuhan lelaki dan perempuan dalam

PB (30’).

Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok

Page 15: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 13

untuk membahas bagaimana kebutuhan lelaki dan

perempuan dalam penanggulangan bencana.

Permasalahan apa yang sering timbul dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Diskusi kelompok 2: Peran lelaki dan perempuan dalam PB

(30’).

Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok

untuk membahas bagaimana peran lelaki dan perempuan

dalam penanggulangan bencana.

Permasalahan apa yang sering timbul dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Page 16: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender14

Roleplay kelompok (20)

Dengan menggunakan data hasil diskusi kelompok,

masing-masing kelompok membuat skenario roleplay yang

dapat menjelaskan “kebutuhan dan peran laki-laki dan

perempuan dalam penanggulangan bencana”.

Diskusi kecil mengenai klarifi kasi oleh fasilitator

Tutorial dan tanya jawab (20’).

Narasumber memberikan presentasi kecil tentang ”Sensivitas

gender dalam penanggulangan bencana” sebagai bahan

pembanding.

Penyimpulan (10’).

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan menekankan

pentingnya mendorong keseimbangan peren gender dengan

memperhatikan perbedaan kebutuhan masing-masing.

Page 17: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 15

SESI 3:MEMETAKAN SUMBERDAYA

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat:

menjelaskan beraneka sumberdaya penghidupan yang berada

di komunitasnya

menggambarkan posisi sumberdaya penghidupan yang berada

di komunitasnya

2. WAKTU:90 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:Sumberdaya penghidupan adalah subyek penting dalam

penanggulangan bencana. Pada dasarnya penanggulangan bencana

adalah serangkaian usaha untuk melindungi sumberdaya komunitas

potensi ancaman yang berada di sekitarnya. Memetakan sumberdaya

penghidupan komunitas menjadi hal mendasar yang perlu dilakukan

sebelum melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana.

3. METODE: Curah pendapat

Diskusi kelompok

Diskusi pleno

Presentasi

Page 18: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender16

4. ALAT & BAHAN : Kertas plano

Metaplan

Spidol ragam warna

Perekat

Gunting

Lem kertas

Komputer

Projector

5. PENGATURAN:Peserta duduk setengah lingkaran

6. URAIAN SECARA RINCI: Pengantar (5 menit)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan.

Pembagian Kelompok (5 menit)

Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-

masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan

terjadi kesesuaian dan perimbangan tempat tinggal,

pekerjaan, usia, jenis kelamin, pendidikan.

Membuat Peta Komunitas (20 menit).

Fasilitator membagikan peralatan kerja kelompok

Fasilitator meminta setiap kelompok untuk membuat peta

komunitas (gampong, mukim) di atas kertas plano. Peserta

diminta menggambarkan selengkap-lengkapnya dengan

berbagai simbol dan warna komponen-komponen penting

di komunitas terebut dengan disertai keterangan, antara

lain:

Page 19: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 17

Jalan raya / kampung / setapak

Jembatan / bendung / dam

Sungai / selokan / parit / mata air

Bukit / tebing

Hutan / kebun / sawah

Kantor desa / dusun

Sekolah / madrasah

Masjid / gereja

Rumah / kandang

Lain-lainnya

Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menempelkan

peta komunitas hasil kerjanya di dinding dalam ruangan

pelatihan sehingga semua peserta dapat melihat dengan

jelas.

Menghitung sumberdaya (20 menit).

Fasilitator meminta peserta menghitung jumlah sumberdaya-

sumberdaya penghidupan yang dimiliki / dapat diakses /

dikelolanya:

Warga: laki-laki, perempuan, anak-anak, balita, manula,

hamil, lainnya.

Pendidikan: sekolah dasar, sekolah menengah pertama,

sekolah menengah atas, perguruan tinggi, lainnya.

Rumah: tembok, kayu, lainnya.

Hewan peliharaan: Sapi, kerbau, kambing, itik, ayam,

lainnya.

Sawah / kebun: jenis tanaman, luas, hasil dan waktu

panen.

Kendaraan: mobil, motor, sepeda, truk, lainnya.

Sarana-prasarana: masjid, meunasah, balai mukim,

puskesmas, jembatan, jalan, lainnya.

Page 20: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender18

Lainnya?

Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menempelkan

jumlah sumberdaya hasil hitungannya di sebelah peta

komunitas, sehingga semua peserta dapat melihat dengan

jelas.

Presentasi kelompok (20 menit)

Fasilitator meminta setiap kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya berupa peta komunitas jumlah sumberdaya

penghidupan komunitas yang dimiliki / diakses /

dikelolanya.

Tutorial dan Tanya Jawab (15 menit).

Fasilitator memaparkan presentasi kecil tentang “Sumberdaya

Penghidupan”

Penyimpulan (5 menit)

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain

mengenai:

Pengelompokan sumberdaya berdasarkan jenisnya:

manusia, alam-lingkungan, sosial, infrastruktur, ekonomi,

politik.

Pengelompokan sumberdaya berdasarkan pemilik

/ pengakses dan pengelolanya: individu, keluarga,

komunitas, pemerintah.

Page 21: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 19

SESI 4:MENGENAL PENANGGULANGAN BENCANA

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat:

menjelaskan komponen risiko bencana yang terdiri dari

ancaman, kapasitas dan kerentanan beserta hubungan antar

komponen tersebut

menjelaskan pemahaman penanggulangan bencana sebagai

usaha-usaha pengelolaan komponen risiko bencana tersebut.

2. WAKTU:90 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:Masyarakat cenderung memahami bencana secara fatalistic, sebagai

sesuatu takdir yang harus terjadi. Oleh karena itu sehingga risiko

bencana sering dipahami sebagai sesuatu hal yang harus terjadi pula.

Menguraikan hubungan antara masing-masing komponen risiko bencana

akan mengajak peserta pada pemahaman bahwa risiko tidak datang

dengan sendirinya.

4. METODE: Permainan ”bola keranjang”

Diskusi curah pendapat

Ceramah

Page 22: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender20

5. ALAT & BAHAN: Metaplan

Spidol

Perekat

Bola plastik

Sarung ”pelindung keranjang”

Tali plastik pengikat kaki

Tempat lapang

Komputer/ laptop

Viewer

Pointer

Bahan bacaan

Bahan tayang

6. PENGATURAN: Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, seolah-olah mewakili

komunitas yang akan melakukan pertandingan sepakbola.

7. URAIAN SECARA RINCI: Pengantar (5’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan.

Pembagian kelompok (5’)

Fasilitator melakukan pembagian peserta menjadi 2

”komunitas pecandu bola keranjang” yang akan bertanding,

yang mempunyai perbedaan menyolok: kelompok laki-laki vs

perempuan, kelompok bertubuh besar vs kecil.

Diskusi kelompok: Menyusun strategi (5’).

Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok untuk

menyusun anggota tim, menyusun strategi pemenangan dan

Page 23: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 21

memprediksi nilai kemenangan / kekalahan. Masing-masing

komunitas menyusun ”Tim Bola Keranjang” yang terdiri dari:

1 orang ”pelatih” pengatur strategi dan mencatat proses

1 orang ”wasit” pengatur pertandingan agar lancar

1 orang ”penilai” penghitung nilai kemenangan /

kekalahan

1 orang ”keranjang” berusaha agar tidak kena bola

3-5 orang ”penyerang” berusaha ”memasukkan”

(menyentuhkan bola) bola ke keranjang

Pelaksanaan pertandingan (15’).

Pertandingan dilakukan selama 2 babak. Masing-masing babak

selama 5’, dengan jeda 5’ untuk mengatur istirahat dan

mengatur strategi.

Diskusi refl eksi (30’).

Fasilitator memfasilitasi diskusi refl eksi berupa curah

pendapat tentang pengalaman seputar pelaksanaan

pertandingan:

Mengapa ada tim yang kalah? (Komponen apa saja yang

menyebabkan kekalahan?)

Mengapa ada tim yang menang? (Komponen apa saja yang

menyebabkan kemenangan?)

Apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi kekalahan?

Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan

kemenangan?

Mengapa terjadi kesalahan dalam memprediksi?

Kapan kita melakukan usaha-usaha untuk mengurangi

kekalahan?

Kapan kita melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan

kemenangan?

Page 24: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender22

Fasilitator memfasilitasi diskusi refl eksi curah pendapat

tentang hubungan permainan dengan pengalaman

kebencanaan:

Ancaman apa yang pernah terjadi di lingkunga kita?

Bagaimana karakter ancaman tersebut?

Apa kerugian yang kita derita akibat hadirnya ancaman

tersebut?

Apa yang menyebabkan terjadinya kerugian tersebut?

Apa strategi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi

kerugian tersebut?

Apakah kita pernah melakukan strategi tersebut

sebelumnya?

Tutorial dan tanya jawab (20’).

Narasumber memberikan presentasi kecil tentang ”Mengenal

Bencana” sebagai bahan pembanding (?)

Penyimpulan (10’).

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan dengan

mengkaitkan hasil refl eksi pertandingan dengan peredaman

risiko bencana:

Tim lawan adalah ancaman, kekalahan kita adalah

bencana.

Tingkat kekalahan (risiko bencana) kita tergantung dari

kekuatan tim lawan (ancaman) dan tergantung dari

ketidakmampuan (kerentanan) kita.

Bagi tim menang, kemenangan kita adalah wujud

kemampuan kita menanggulangi / menangani ancaman,

sehingga tim lawan (ancaman) tidak menjadi kekalahan

(bencana).

Mengetahui karakter tim lawan (ancaman) menjadi

faktor penting untuk menilai kemampuan dan kerentanan

Page 25: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 23

kita, serta untuk selalu mendorong upaya membangun

kesiapsiagaan.

Untuk mencapai kemenangan atau mengurangi kekalahan

kita selalu menyusun strategi peredaman risiko bencana.

Strategi tersebut diwujudkan dalam usaha-usaha

mengelola ancaman, melakukan pencegahan, melakukan

penjinakan (mitigasi), serta meningkatkan kemampuan

kesiapsiagaan dan penanganan darurat.

Strategi pemenangan / pengurangan risiko bencana

tersebut dilaksanakan secara sinergis dengan sebesar-

besarnya menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya

yang kita miliki sebelum menggunakan sumberdaya orang

lain

Page 26: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender24

SESI 5:MENGKAJI ANCAMAN

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat menjelaskan jenis & karakter ancaman,

serta dapat menggambarkan peta ancaman bencana pada komunitas.

2. WAKTU:90 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:Memahami jenis dan karakter ancaman merupakan modal awal bagi

komunitas untuk memupai usaha-usaha pengurangan risiko bencana.

Rencana kegiatan pengurangan risiko bencana yang tidak berlandasan

pemahaman atas jenis dan karakter ancaman menjadikan cenderung

tidak berdaya dan berhasil guna.

3. METODE:• Curah pendapat

• Diskusi kelompok

• Diskusi pleno

• Galeri

4. ALAT & BAHAN:• Kertas plano

• Metaplan

• Spidol ragam warna

• Perekat

Page 27: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 25

• Gunting

• Lem kertas

• Komputer

PENGATURAN:Peserta duduk setengah lingkaran.

URAIAN SECARA RINCI: Pengantar (10’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan.

Pembagian Kelompok (10’)

Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-

masingkelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan

tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,

dan pendidikan. Kelompok perempuan dan laki-laki dibedakan

untuk mempertegas bentuk ancaman antara perempuan dan

laki-laki.

Diskusi kelompok: Identifi kasi ancaman (30”).

Fasilitator mengajak peserta melakukan identifi kasi ancaman

sekaligus melengkapi peta komunitas dengan menyampaikan

pertanyaan-pertanyaan:

Jenis ancaman apa saja yang terdapat di komunitas kita?

Bagaimana karakter masing-masing jenis ancaman

tersebut?

Dimana letak sumber dan sebaran ancaman tersebut dalam

peta komunitas kita?

Page 28: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender26

Apa saja sumberdaya yang berisiko dari ancaman-ancaman

tersebut?

Hasil identifi kasi dicantumkan dalam lembar (kertas plano)

tersendiri. Untuk memperlancar diskusi sekaligus sebagai

bekal kelompok, fasilitator dapat melakukan diskusi kecil dua

arah tentang jenis dan karakter-karakter ancaman yang dapat

diidentifi kasi. Hasil diskusi dituliskan dalam bentuk tabel hasil

pengkajian ancaman komunitas (Lihat bahan tayang maupun

bahan bacaan).

Presentasi kelompok (30’)

Dengan menggunakan peta komunitas yang telah

dirajahkan karakter ancaman di dalamnya, masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Masing-masing komunitas memberikan penjelasan kepada

khalayak tentang karakter ancaman di komunitasnya.

Diskusi kecil mengenai klarifi kasi oleh

Page 29: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 27

Penyimpulan(10’)

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain

mengenai:

Hubungan antara ragam ancaman (tunggal dan jamak)

dalam konteks ruang dan waktu dengan potensi risiko

bencana.

Page 30: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender28

SESI 6:MENGKAJI KEMAMPUAN

1. TUJUAN:

Di akhir sesi peserta dapat: menjelaskan jenis & karakter kemampuan komunitas yang

dapat dimobilisasi dalam mengelola ancaman dan kerentanan.

2. WAKTU:

120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:Mengkaji kemampuan dimaknai sebagai cara untuk memahami

kemampuan di komunitas dalam mengelola dan memobilasi

sumberdaya yang dimiliki guna mengelola ancaman ada di sekitarnya

maupun kerentanan yang ada padanya.

Ragam dan sifat / karakter kemampuan yang terdapat di masyarakat

sangat berbeda-beda, sesuai dengan aset penghidupan yang dimiliki.

Selain memetakan kemampuan (biasanya dalam bentuk jumlah)

aset penghidupan, maka yang lebih penting lagi adalah memetakan

kemampuan aset mada yang dapat dan doleh dimobilisasi untuk

kepentingan bersama, baik sebelum, saat maupun setelah bencana.

Memahami karakter kemampuan masayarakat dalam mengelola

aset ini merupakan modal awal untuk melakukan peredaman risiko

bencana dengan baik, dan akan mendorong terwujudnya usaha-usaha

peredaman risiko bencana yang efektif.

Page 31: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 29

3. METODE: Curah pendapat

Diskusi kelompok

Diskusi pleno

Galeri

4. ALAT & BAHAN : Kertas plano

Metaplan

Spidol ragam warna

Perekat

Gunting

Lem kertas

Komputer

5. PENGATURANPeserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI Pengantar (15’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan. Terutama tentang pentingnya

kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya

internalnya.

Pembagian Kelompok (5’)

Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil.

Perempuan dan laki-laki dikelompokkan berbeda. Masing-

masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan

Page 32: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender30

tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,

dan pendidikan.

Diskusi kelompok: Mengidentifi kasi kemampuan (60’)

Fasilitator dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci

yang berhubungan dengan kemampuan komunitas dalam

memobilisasi sumberdaya guna mengelola ancaman dan

kerentanan yang ada padanya, baik pada sebelum, saat dan

sesudah bencana:

kemampuan (baca: aset penghidupan / sumberdaya) apa

saja yang dimiliki, dikelola, diakses dan dikontrol oleh

komunitas?

kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk

mengelola ancaman guna mencegah bencana, memitigasi

bencana, meningkatkan kesiapsiagaan dan peringatan dini?

kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk

menangani kondisi tidak aman kerentanan, guna

mencegah bencana, memitigasi bencana, meningkatkan

kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi

darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?

kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk

menangani pemicu / faktor penekan kerentanan, guna

mencegah bencana, memitigasi bencana, meningkatkan

kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi

darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?

kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk

menangani akar masalah kerentanan, guna mencegah

bencana, memitigasi bencana, meningkatkan

kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi

darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?

Page 33: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 31

Bagaimana pengorganisasian aset tersebut sehingga bila

diperlukan, komunitas dapat dengan mudah mengakses

dan mengkontrol?

Page 34: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender32

Presentasi kelompok (30’)

Dengan menggunakan data masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Diskusi kecil mengenai klarifi kasi oleh fasilitator.

Penyimpulan(10’)

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain

mengenai hubungan antara risiko bencana dengan ragam

kemampuan komunitas (tunggal dan jamak) yang tidak dapat

dan yang dapat dimobilisasi.

Page 35: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 33

SESI 7:MENGKAJI KERENTANAN /KELEMAHAN

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat:

menjelaskan jenis & karakter kerentanan / kelemahan

komunitas.

Menjelaskan aset penghidupan dengan kerentanan komunitas.

Menjelaskan kondisi tidak apan, pemicu dan akar masalah

kerentanan komunitas.

2. WAKTU:120 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:Pengkajian kerentanan adalah bagian penting dalam pengurangan

risiko. Sering sekali kerentanan tidak digunakan sebagai pertimbangan

dalam menyusun rencana pengurangan risiko bencana. Disi lain,

sering kerentanan menjadi hal yang justru tidak dikaji dan dibiarkan

karena merupakan “aib” bagi sebuah komunitas. Memahami

karakter lerentanan di tingkat komunitas merupakan modal awal

untuk melakukan peredaman risiko bencana dengan baik, dan akan

mendorong terwujudnya usaha-usaha peredaman risiko bencana yang

efektif.

3. METODE: Curah pendapat

Diskusi kelompok

Page 36: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender34

Diskusi pleno

Galeri

4. ALAT & BAHAN : Kertas plano

Metaplan

Spidol ragam warna

Perekat

Gunting

Lem kertas

Komputer

5. PENGATURAN:Peserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI: Pengantar (15’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan. Fasilitator menjelaskan tentang

hubungan aset penghidupan masyarakat dengan kerentanan.

Pembagian Kelompok (5’)

Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil.

Kelompok perempuan dan laki-laki dikelompokkan berbeda.

Masing-masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang.

Diusahakan tempat terjadi perimbangan tempat tinggal,

pekerjaan, usia, dan pendidikan.

Page 37: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 35

Diskusi kelompok: Mengidentifi kasi rantai kerentanan (30’)

Fasilitator dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci

yang berhubungan dengan kerentanan yang dimiliki komunitas

sehingga ketika terjadi ancaman makan akan menghadirkan

kehilangan dan kerusakan-kerusakan pada aset yang dimiliki,

diakses / dimanfaatkan maupun dikontrol oleh komunitas:

Apa saja kerentanan dan kondisi tidak aman komunitas

yang menjadikannya berisiko?

Apa saja pemicu / faktor penekan sehingga kerentanan

dan ketidakamanan tersebut hadir?

Apa saja akar masalah hadirnya kerentanan tersebut?

Di mana posisi rangkaian kerentanan tersebut pada peta

komunitas?

Untuk memperlancar diskusi sekaligus sebagai bekal kelompok,

fasilitator dapat melakukan presentasi kecil tentang karakter-

karakter kerentanan yang dapat diidentifi kasi (Lihat bahan

tayang dan bahan bacaan). Hasil diskusi dituliskan dalam

dalam bentuk tabel hasil pengkajian kerentanan komunitas.

Page 38: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender36

Presentasi kelompok (30’)

Dengan menggunakan peta kerentanan komunitas,

berupa perpaduan peta komunitas yang telah dilengkapi

dengan kerentanan komunitas, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Masing-masing komunitas memberikan penjelasan tentang

risiko bencana di komunitasnya berdasarkan kerentanan

yang ada.

Diskusi kecil mengenai klarifi kasi oleh fasilitator /

narasumber.

Penyimpulan(10’)

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain

mengenai:

Hubungan ragam ancaman dan rantai kerentanan

Hubungan rantai kerentanan dengan aset penghidupan

Hubungan rantai kerentanan risiko bencana.

Page 39: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 37

SESI 8:ANALISIS PELAKU PB

1. TUJUAN:Di akhir sesi peserta dapat:

• Menjelaskan para pihak yang mempunyai mandat tentang

penanggulangan bencana, khususnya pengurangan risiko

bencana di tingkat lokal dan daerah yang dapat dimobilisasi

dalam mengelola ancaman dan kerentanan.

• Menyusun strategi pelibatan para pelaku pemilik mandat

penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di

komunitas masing-masing.

2. WAKTU:120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:Salah satu bentuk kemampuan komunitas adalah keampuan

untuk mengajak para pelaku lain yang mempunyai mandat dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana untuk ikut memobilisasi

sumberdaya yang dimiliki guna menyelesaikan permasalahan di

komunitasnya, baik dalam mengelola ancaman ada di sekitarnya

maupun kerentanan yang ada padanya. Ragam dan sifat / karakter

kemampuan yang dapat dimobilisasi para pelaku sangat berbeda-beda,

sesuai dengan mandat dan aset penghidupan yang dimiliki. Memahami

karakter kemampuan para pelaku merupakan modal awal untuk

melakukan peredaman risiko bencana dengan baik, dan akan mendorong

terwujudnya usaha-usaha peredaman risiko bencana yang efektif.

Page 40: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender38

3. METODE: Curah pendapat

Diskusi kelompok

Diskusi pleno

Galeri

4. ALAT & BAHAN: Kertas plano

Metaplan

Spidol ragam warna

Perekat

Gunting

Lem kertas

Komputer

5. PENGATURANPeserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI Pengantar (15’)

Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar

belakang sesi ini dilakukan. Terutama tentang pentingnya peta

mandat dan kemampuan para pelaku dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana.

Pembagian Kelompok (5’)

Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-

masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan

tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,

jenis kelamin, pendidikan.

Page 41: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 39

Diskusi kelompok: Mengidentifi kasi kemampuan (60’)

Fasilitator menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci yang

berhubungan dengan para pelaku yang mempunyai mandat

dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana baik di

tingkat lokal, daerah, baik pada sebelum, saat dan sesudah

bencana:

siapa saja para pelaku (orang / lembaga) penanggulangan

bencana yang diketahui dan pernah bekerja di komunitas?

Apa peran para pelaku (orang / lembaga) penanggulangan

bencana di dalam program-program pengurangan risiko

bencana di komunitas?

Apakah para pelaku penanggulangan bencana tersebut

mempunyai arti / nilai penting bagi komunitas?

Bagaimana hubungan komunitas dengan para pelaku

tersebut?

Presentasi kelompok (30’)

Dengan menggunakan data masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Diskusi kecil mengenai klarifi kasi oleh fasilitator.

Page 42: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender40

Penyimpulan(10’)

Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain

mengenai hubungan antara risiko bencana dengan ragam

kemampuan, dan hubungan pelaku dengan komunitas (tunggal

dan jamak) yang tidak dapat dan yang dapat dimobilisasi.

Page 43: Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in ... Docs/DRRA/10 Modul...MODUL: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction

United Nations Development Programme

Menara Thamrin Building, 8-9th Floor

Kav. 3 Jl. M.H. Thamrin, Jakarta 10250, Indonesia

www.undp.or.id

Printed on Recycle Paper

Supported by: