Makanan Tradisional Minahasa

2
Minahasan Traditional Food A. Tinutuan Tinutuan / bubur manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, SULUT atau Minahasa. Tinutuan merupakan campuran dari berbagai macam sayuran, tapi ada pula yang sering menambahkan ikan cakalang. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi. Sejarah Tinutuan : Kata tinutuan tidak diketahui asalnya, sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas Manado juga tidak diketahui dengan jelas. Ada yang bilang mulai ramai diperdagangkan sejak 1970, tapi ada juga yang mengatakan sejak 1981. Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manado sejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi tahun 2005-2010. Menggantikan moto kota Manado sebelumnya yaitu “Berhikmat”. Pemerintah kota Manado melalui dinas pariwisata setempat pada tahun 2004 menjadikan kawasan Wakeke sebagai lokasi wisata tinutuan. Bahan-bahan untuk membuat Tinutuan : - Labu - Kangkung - Beras - Daun Gedi - Singkong - Jagung - Bayam - Kemangi Tinutuan biasanya disajikan dengan ikan asin, perkedel nike, sambal ikan roa, ikan cakalang/tuna asap, tahu goreng, dan perkedel jagung. Tinutuan juga bisa disajikan dengan mie. B. Cakalang Fufu Cakalang fufu adalah hidangan ikan cakalang olahan yang di bumbui, di asap, dan dijepit dengan kerangkan bambu. Makanan ini adalah hidangan khas Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Proses Pembuatan Cakalang Fufu : Setelah ikan cakalang (ikan tongkol) dibersihkan dengan dibuang sisik dan jeroannya, daging ikan cakalang dibelah menjadi dua dan dijepit oleh kerangka penjepit bambu yang telah disiapkan sebelumnya. Daging ikan ini diolah dengan di baluti garam dan bumbu soda. Kemudian ikan cakalang menjalani proses pengasapan dengan panas api dan asap. Panas harus merata hingga daging ikan cakalang matang dan kering. Proses ini menghabiskan waktu 4 jam untuk pengasapan dan 2 jam untuk pendinginan.

Transcript of Makanan Tradisional Minahasa

Page 1: Makanan Tradisional Minahasa

Minahasan Traditional Food

A. Tinutuan

Tinutuan / bubur manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, SULUT atau Minahasa. Tinutuan merupakan campuran dari berbagai macam sayuran, tapi ada pula yang sering menambahkan ikan cakalang.

Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi.

Sejarah Tinutuan : Kata tinutuan tidak diketahui asalnya, sejak kapan tinutuan menjadi makanan

khas Manado juga tidak diketahui dengan jelas. Ada yang bilang mulai ramai diperdagangkan sejak 1970, tapi ada juga yang mengatakan sejak 1981.

Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manado sejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi tahun 2005-2010. Menggantikan moto kota Manado

sebelumnya yaitu “Berhikmat”. Pemerintah kota Manado melalui dinas pariwisata setempat pada tahun 2004

menjadikan kawasan Wakeke sebagai lokasi wisata tinutuan.

Bahan-bahan untuk membuat Tinutuan : - Labu - Kangkung - Beras - Daun Gedi

- Singkong - Jagung - Bayam - Kemangi

Tinutuan biasanya disajikan dengan ikan asin, perkedel nike, sambal ikan roa, ikan cakalang/tuna asap, tahu goreng, dan perkedel jagung.

Tinutuan juga bisa disajikan dengan mie.

B. Cakalang Fufu Cakalang fufu adalah hidangan ikan cakalang olahan yang di bumbui, di asap, dan dijepit dengan kerangkan bambu.

Makanan ini adalah hidangan khas Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia.

Proses Pembuatan Cakalang Fufu : Setelah ikan cakalang (ikan tongkol) dibersihkan dengan dibuang sisik dan

jeroannya, daging ikan cakalang dibelah menjadi dua dan dijepit oleh kerangka penjepit bambu yang telah disiapkan sebelumnya. Daging ikan ini diolah dengan di

baluti garam dan bumbu soda. Kemudian ikan cakalang menjalani proses pengasapan dengan panas api dan asap. Panas harus merata hingga daging ikan cakalang matang dan kering. Proses ini menghabiskan waktu 4 jam untuk

pengasapan dan 2 jam untuk pendinginan.

Page 2: Makanan Tradisional Minahasa

Proses ini berlangsung hingga daging ikan cakalang berubah warna menjadi kemerahan dengan tekstur sedikit empuk dan kering.

Jika diproses secara tepat, cakalang fufu dapat tahan disimpan didalam suhu ruang selama 1 bulan. Dengan demikian dapat di distribusikan ke seluruh

Indonesia sebagai pangan hidangan laut olahan. Di Sulawesi Utara cakalang fufu adalah hidangan favorit dan kerap disajikan sebagai ole-ole untuk wisatawan yang

berkunjung ke manado. Meskipun hidangan ini terkenal di seantero Indonesia timur, lokasi produksi utamanya adalah kota pelabuhan nelayan, Bitung, SULUT.

Cakalang fufu dapat di konsumsi sendiri : - Dengan cara di panaskan dan digoreng sebentar dalam minyak panas dan

langsung dimakan dengan nasi dan dabu-dabu (sambal Minahasa)

- Menjadi bahan untuk memasak hidangan lainnya. Suwiran daging cakalang fufu dapat ditambahkan dalam berbagai hidangan

seperti Selada kentang, mie cakalang, atau dimasak rica-rica dengan cabai, sesuai selera masing-masing.

C. Klappertart Klappertaart di Indonesia dikenal sebagai kue khas Manado dengan bahan dasar

kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur. Resep adonan tersebut merupakan pengaruh dari saat zaman pendudukan belanda di Manado. Terdapat bebrapa cara memasak klappertaart, bila dipanggang dan menggunakan roti, maka

akan menghasilkan klapperaart dalam bentuk yang padat, bisa dipotong layaknya kue taart pada umumnya.

Tetapi ada juga cara memasak yang tidak dipanggang. Ini akan menghasilkan tekstur yang begitu lembut, seperti memakan eustard yang langsung meleleh

begitu masuk ke mulut. Kue ini paling nikmat bila disantap dalam keadaan dingin, jadi tidak boleh dibiarkan terlalu lama di luar pendingin.