makalah yandra

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, 1

description

cftdftfctf

Transcript of makalah yandra

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahNarkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.2 Pembatasan MasalahSebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan.Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba.Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.

1.3 Perumusan Masalah1. Apa pengertian Narkoba? 2. Ada berapa macam Narkoba? 3. Apa bahaya Narkoba? 4. Bagaimana mengatasinya?5.Jenis-Jenis narkoba?

1.4 Tujuan PenulisanMengetahui pengertian bahaya narkoba.Mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba pada generasi mudaMengetahui jenis-jenis narkoba.Mengetahui dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda Mengetahui kiat mangatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian NarkobaNarkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik narkoba atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya.Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

Narkoba memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak , Sebab,penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.

2.2 Efek Narkoba-Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

-Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

-Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.-Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw.-Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

2.3 penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada generasi Mudabaik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut :1. Faktor Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh banyak faktor, Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang. keluarga : Jika hubungan dengankeluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.

Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal :Berasal dari luar seseorang.Faktor yang cukup kuat mempengaruhi seseorang. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.2.3.1 Tingkatan penyalahgunaan narkoba biasanya sebagai berikut:1. Coba-coba2. Senang-senang3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu4. Penyalahgunaan5. Ketergantungan

Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut: Depresan Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.Halusinogen Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada). StimulanMempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.

Adiktif Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

2.3.2Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:1. Opioid2. depresi berat3. apatis4. rasa lelah berlebihan5. malas bergerak6. banyak tidur7. gugup8. gelisah9. selalu merasa curiga10. denyut jantung bertambah cepat11. rasa gembira berlebihan12. banyak bicara namun cadel13. rasa harga diri meningkat14. kejang-kejang15. pupil mata mengecil16. tekanan darah meningkat17. berkeringat dingin18. mual hingga muntah19. luka pada sekat rongga hidung20. kehilangan nafsu makan21. turunnya berat badan

Kokain 1. denyut jantung bertambah cepat2. gelisah3. rasa gembira berlebihan4. rasa harga diri meningkat5. banyak bicara6. kejang-kejang7. pupil mata melebar8. berkeringat dingin9. mual hingga muntah10. mudah berkelahi11. pendarahan pada otak12. penyumbatan pembuluh darah13. pergerakan mata tidak terkendali14. kekakuan otot leher

Ganja 1. mata sembab2. kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair3. sering melamun4. pendengaran terganggu5. selalu tertawa6. terkadang cepat marah7. tidak bergairah8. gelisah9. dehidrasi10. tulang gigi keropos11. liver12. saraf otak dan saraf mata rusak13. skizofrenia

Ectasy 1. enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,2. berkeringat3. sulit tidur4. kerusakan saraf otak5. dehidrasi6. gangguan liver7. tulang dan gigi keropos8. tidak nafsu makan9. saraf mata rusak Shabu-shabu1. enerjik2. paranoid3. sulit tidur4. sulit berfikir

5. kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas6. banyak bicara7. denyut jantung bertambah cepat8. pendarahan otak9. shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian. Benzodiazepin1. berjalan sempoyongan2. wajah kemerahan3. banyak bicara tapi cadel4. mudah marah5. konsentrasi terganggu6. kerusakan organ-organ tubuh terutama otak7. kontroversiDi beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia.Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.

2.4 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi MadaBila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.2.4.1 Dampak Fisik: Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi . Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian2.4.2 Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antaralain :1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suramDampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

2.5 Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi MudaUpaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama.Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu : Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi anak didik akan terjaga dan terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua komponen masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

BAB IIIMETODE PENELITIANPada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian korelatif.Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut , Selain itu juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang di gunakan. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.3.2 Sumber dataadalah Sumber data yang saya dapat dari teori yang sudah yang di tatapkan UUD. Dan di dapat juga dari seminar di universitas keperawatan di palangka raya, oleh BNN (Badan Narkotika Nasional)3.3 Teknik PengumpulanAdapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini ,dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.

3.4 Teknik Analisis dataCara dalam menganalisis data yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik.Lalu mulai menghitung jumlah data, setelah itu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, menuangkannya dalam karya tulis ini.

BAB IVHASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu NARKOBA, dampak penggunaan dan jenis-jenis narkoba ,dan juga merusak tubuh kita, bagi pengguna narkoba.

4.1 Pengetahuan akan bahaya narkobaAdalah sacara pasti narkoba itu obat legal, yang sudah di tetapkan pemerintah dalam peredarannya, karena narkoba biasa merusak tubuh, hal itu menunjukan bahwa narkoba obat yang mamatikan bagi penggunanya.Narkoba adlah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbaya lainnya. Kata lain dari narkoba adalah nafzah yang merupakan singkatan dari narkotika, psitroppika, dan zat adaktif.Menurut orang orang ahli kesehatan, narkoba sebenarnya penghilang rasa nyeri atau disebut psitropika.Namun kkini banyak terjadi penyalaguanan pemakaian narkoba. Saat ini penyebaran narkoba sudah hamper tidak bisah dicegah, mengingat hamper seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah narkoba dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.Bahaya Narkoba Bagi PemakaiNarkoba juga dapat menimbulkan organ organ tubuh, seperti otak, jantung, dan paru paru. Dari penampilan setiap penguna akan selalu tampak tidak sehat dan tidak baik, misalnya :Penampilannya akan terlihat dekil atau tidak rapi.Cara bicaranya ngawur atau tidak nyambungKurus dan tidak ada nafsu untuk makan.Narkoba dapat merusak fisik I. Kerusakan otak II. Kerusakan pada jantungKerusakan jantung disebabkan oleh metode penggunaan narkoba tidak bersih atau sterile. Dapat Merusak MentalDampak mental dari narkoba adalah mematikan akal sehat para penggunanya.Terutama yang sudah dalam tahap kecanduan.Narkoba dapat merusak emosional. Emosi seorang pecandu sangat labil dan bisa berubah kapan saja4.2Penelitian narkoba di provinsi kalteng oleh BNNKalimantan Tengah-PALANGKARAYA, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat Provinsi Kalimantan Tengah masuk enam besar peningkatan jumlah pengguna narkoba tertinggi di Indonesia sejak 2011. Hasil penelitian Universitas Indonesia dengan BNN Pusat tahun 2011 Kalteng masuk dalam kategori berbahaya karena pengguna narkoba di daerah ini terus meningkat, bahkan sudah menduduki posisi keenam dari sembilan provinsi di Indonesia, kata Ketua BNN Kalteng, Dwi Swasono di Palangka Raya, Kamis.Data BNN menunjukkan, ahir 2011 jumlah pengguna narkoba di Kalteng mencapai 34.543 orang.Dari jumlah ini, 8.000 diantaranya masuk dalam tahap kecanduan yang parah.Selanjutnya 15.000 diantaranya pengguna narkoba rutin namun belum candu.Sedang sisanya adalah pengguna baru yang sifatnya masih coba-coba.Akhir 2011, BNN memproyeksi angka peningkatan pengguna narkoba di Kalteng sebesar 1,47 persen. Namun dari hasil penelitian diperiode tersebut, peningkatan justru mencapai 1,8 persen. Ada kenaikan sebesar 0,33 persen dari proyeksi BNN.Daerah di Kalteng yang menjadi rawan peningkatan pengguna narkoba antara lain Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat.Masuknya Kalteng diperingkat enam sebagai derah dengan peningkatan pengguna narkoba tertinggi di Indonesia, kata Dwi Swasono perlu menjadi perhatian pemerintah dan segenap elemen masyarakat.Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas Kepolisian dan BNN, namun semua instrumen yang ada di pemerintahan dan kemasyarakatan harus bersinergi, khususnya antara BNN dengan kepolisian perlu ditingkatkan kerjasama dan keterbukaan informasi, kata Dwi.Menurut Dwi, saat ini BNN belum mampu bekerja maksimal. Alasannya masih kekurangan tenaga profesional dibidang pemberantasan narkoba.Saat ini BNN Kalteng masih fokus pada tahap pencegahan dan pengobatan, namun untuk pemberantasan kita belum bisa karena belum ada sumber daya yang memadai untuk itu.Lebih lanjut dijelaskannya, pihak kepolisian di Kalteng yang dimintai kerjasama oleh BNN juga belum bisa terpenuhi.Alasannya kepolisian sendiri masih kekurangan personil untuk menangani masalah narkoba tersebut."Menurut pengamatan BNN, pihak kepolisian di Kalteng sejauh ini masih berkutat pada penangkapan saja, mereka belum menyentuh jaringan pengedar narkoba, hal ini menjadi sangat penting karena penyebaran narkoba di Kalteng semakin rumit," ucapnya.Lebih lanjut kata Dwi, kerjasama dengan kepolisian sangat strategis, mengingat institusi ini sudah memiliki tenaga yang terlatih dibidang penanganan narkoba ini. Disamping itu pihak kepolisian juga diharapkan lebih terbuka dengan data dan informasi tentang narkoba tersebut.Baik kepada instansi terkait, masyarakat dan khususnya kepada wartawan.Dengan keterbukaan ini, penanganan terhadap narkoba akan menjadi lebih mudah, baik dalam hal pencegahan, pengobatan dan pemberantasan, katanya. (phs/Ant)

4.3 Peran pemerintah dalam memberantas narkoba di IndonesiaMengingat begitu fatalnya pengaruh Narkobaterhadap lingkungan dan kehidupan manusia, maka Pemerintah dalam hal ini Instansi terkait yaitu Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Narkotika Propinsi (BNP) dan Jajarannya, perlu melakukan tindakan dini dan berkesinambungan. Dalam upaya menyelamatkan bangsaini, seluruh potensi masyarakat yang ada perlu diikutsertakan dan dilibatkan. Selanjutnya, mari kita jadikan kejahatan Narkoba sebagai musuh utama Bangsa Indonesia dan kita menyatakan Perang terhadap Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Narkoba (PG&PN).Pada tahun 1988 Negara-Negara di dunia telah merumuskan suatu Konvensi Internasional untuk memberantas peredaran gelap Narkoba, yaitu United Nation Convention Against The Illicit Traffic In Narcotic Drugs And Psychotropic Substances, yang oleh Indonesia telah diratifikasi dengan UU No. 7 tahun 1997. Perumusan UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika merupakan penjabaran dari United Nation Convention 1988 dan perkembangan PG&PN di Indonesia yang begitu pesat dan yang memiliki daya merusak yang begitu dahsyat. Di satu sisi, Narkoba adalah bahan yang sangat bermanfaat untuk pengobatan, pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Akan tetapi di sisi lain dapat menimbulkan ketagihan, craving dan ketergantungan yang diikuti oleh rasa sakit yang luar biasa (Sakaw), bahkan bisa berakibat fatal yaitu kematian bagi sipemakainya, apabila digunakan tanpa seizin Dokter

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor interna dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama sudah saatnya kita berkata,Katakan tidak pada Narkoba atau say No To Drugs. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba.

5.2. SaranKami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis talim pelajar (ROHIS) dan lain sebgainya.Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA1. Tanjung Mastarain H. BA. 2010. Hidup Indah Tampa Narkoba.Edisi ke-2.Jakarta : Letupan indonesia2. Libertus Jehani & Antoro dkk. 2006. Edisi ke-1 Mencegah Tterjerumus Narkoba.Jakarta : Visimedia3. Suryono siswanto. 2001. Penanggulangan bahaya Narkoba : Media informasi dan edukasi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : Kemitraan Peduli Penanggulangan Bahaya Narkoba4. Indonesia Kepolisian : Satgas Luhpen Narkoba. 2011. Penanggulangan Penyalahgunaan Bahaya Narkoba : dengan teknik pendekatan yuridis, psikologis, medis dan religius. Jakarta : Sekretariat subdit Bintibmas Ditbimmas Polri5. Partodiharjo Subagyo dr. 2006.Kenali Narkoba dan musuhi Penyalahgunaanya.Jakarta : Esensi6. Darman Flavianus. 2006. Edisi ke-1. Mengenali Jenis dan Efek Buruk Narkoba.Jakarta : VisimediaEffendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ.Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Nakarta:PTRINEKA CIPTA.Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda

Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.27